IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK FKIP Universitas Pakuan
Perubahan Mindset Kualitas Proses
Kompetensi Keterampila n Guru
Perubahan Sikap
Kualitas Implementasi Kurikulum
Merancang Melaksanakan Mengevaluasi
Eri Sarimanah
Tingkat Keberterimaan • Recieving • Responding • Valuing • Organizing • Charactering
Rancangan aktivitas
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. RPP dijabarkan untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. 2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. 4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. 3
Komponen RPP ( Standar Proses No 65 Th 2013) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 4
Identitas Sekolah Identitas mata pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Alokasi Waktu Tujuan pembelajaran KD - KI 1 Kompetensi dasar dan KD – KI 2 Indikator Pencapaian Kompetensi KD – KI 3 Materi Pembelajaran Indikator ..... Alokasi waktu Indikator .... Metode pembelajaran KD – KI 4 Media Pembelajaran Indikator... Sumber belajar Langkah-langkah Pembelajaran Indikator ... Penilaian hasil Pembelajaran
Prinsip Penyusunan RPP 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. 5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD, Keterkaitan dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 5 7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
• Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
• Terjemahan SKL. • Anak tangga untuk mencapai SKL. • Semakin neningkat seiring meningkatnya usia peserta didik • Berfungsi sebagai unsur pengorganisasi KD. • Tidak diajarkan tetapi dibentuk melalui pembelajaran
• Kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. • Sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
KI-1 : SIKAP SPIRITUAL
KI-2 : SIKAP SOSIAL
KI-3 : PENGETAHUAN
KI-4 : KETERAMPILAN
• Keempat kelompok KI menjadi acuan dari KD dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. • Semua mata pelajaran yang diajarkan/ dipelajari harus berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti
• Kompetensi sikap spiritual (KI-1) dan sosial (KI-2) tidak diajarkan, tidak dihafalkan dan tidak diujikan, tetapi dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4).
KI KD
• tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program • kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran.
Langkah Pilih KD
Lihat Kompetensi Inti, dan tuliskan Kompetensi Inti sesuai Permendikbud Tentukan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Topik yang akan dikembangkan dalam KBM (topik ada pada buku guru dan buku siswa).
Menentukan KD diawali dari KD 3 dan KD4 yang sejalan dengan KI 3 dan KI 4 Tentukan KD 1 dan KD 2 sejalan dengan KD 3 dan KD 4 yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Tentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (Lihat KD 3 dan KD 4)
Rumuskan Tujuan Pembelajaran (dengan memperhatikan kriteria dan syarat perumusan)
Syarat Rumuskan Tujuan Pembelajaran
A
• Audience • Siapa peserta didik Anda?
B
• Behaviour • Kompetensi yang diharapkan (KKO)
O
• Object • Materi pelajaran
C
• Condition • Batasan/alat yang diberikan kepada siswa pada saat ia di tes
D
• Degree • Tingkat keberhasilan untuk mencapai perilaku yang diharapkan 11
Kriteria Penyusunan Tujuan Merupakan hasil belajar bukan proses belajar
Dirumuskan secara spesifik
Menggunakan KKO
Satu rumusan hanya satu hasil belajar
MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian, Unsur, Tujuan, dan Manfaat
Materi Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Prinsip Pengembang an Materi Pembelajaran Teknik dan Pengembangan
PENGERTIAN MATERI PEMBELAJARAN Bahan yang diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi dasar yang ditetapkan.
PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
Relevansi/ Kesesuaian Materi pembelajar an hendaknya relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan tujuan pembelajar an
Konsistensi/ Keajegan Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
kecukupan Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Pendekatan Saintifik
Mengamati
Menanya
Mencoba
Menalar
Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran
Membuat Jejaring
BELAJAR PEMBENTUKAN MAKNA TERHADAP DATA YANG DIPEROLEH DARI
INTERAKSI DENGAN SUMBER BELAJAR •Melalui Tangan •Melalui Mata •Melalui Telinga •Melalui Hidung •Melalui Mulut •Melalui Kulit
Eri Sarimanah
DIPROSES OLEH •PIKIRAN DAN •PERASAAN
DIPEROLEH •PEMAHAMAN •KESADARAN •KETERAMPILAN
TERWUJUD DALAM BENTUK •PERKATAAN, •PERBUATAN, •SIKAP
KEGIATAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Kegiatan Siswa
Kegiatan Pembelajaran
Observing & Describing (Mengamati & Mendeskripsikan)
1. Menyediakan Bahan Pengamatan sesuai tema 2. Menugaskan siswa untuk Melakukan (Doing) dan Mengamati (Observing)
Questioning & Analysing (Mempertanyakan & Menganalisis)
1. Memancing siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis
Exploring (Menggali Informasi)
1. Menyediakan bahan ajar atau nara sumber untuk digali 2. Membantu siswa untuk memikirkan dan melakukan percobaan
Creating (Mempersiapkan Diri)
1. Mendorong siswa untuk menghasilkan sesuatu yang indah, menarik, penting untuk disajikan
Showing & Telling (Menyampaikan Hasil)
1. Menjamin setiap siswa untuk berbagi 2. Menciptakan suasana semarak (mengundang orang tua, kelas lain, atau sekolah lain dll)
Reflecting (Melakukan Refleksi)
1. Meminta siswa untuk: (a) mendeskripsikan pengalaman belajar yang telah dilalui, (b) menilai baik tidaknya, dan © merancang rencana ke depan)
PEMBELAJARAN
Menyediakan sumber belajar Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar (Menugaskan) Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta memberikan scaffolding Mendorong siswa berdialog/berbagi hasil pemikirannya Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya
Eri Sarimanah
PENYEDIAAN SUMBER BELAJAR (UPAYAKAN AKTUAL)
MENGAMATI & MENDESKRIPSIKAN 1. Dorong siswa untuk melakukan pengamatan dengan: a. Menghitung b. Mengukur c. Membandingkan 2. Bantu siswa agar mampu menuliskan/mendeskripsikan hasil pengamatannya a. Melukiskan/Meniru/Trace b. Menuliskan hasil perhitungan atau pengukuran pada gambar c. Mendeskripsikan gambar (kalau dianggap masih perlu)
MENANYAKAN & MENGANALISIS Dorong siswa membuat pertanyaan, misalnya: Bagaimana kalau jaringnya dibuat dua kali lipat besarnya? Apakah mungkin jaringnya dibuat lebih ringan tapi kuat? Bagaimana supaya kegiatan memancingnya lebih aman & lebih mengasyikkan? Dan lain-lain Dorong siswa menemukan faktor-faktornya: 1. Kalau dua kali lipat besarnya, apanya saja yang berubah? 2. Bahan apa yang ringan tapi kuat? 3. Kapan aman & asyik? Apa saja yang perlu dipikirkan?
Menggali informasi 1. Sediakan bahan bacaan/sumber informasi 2. Sediakan nara sumber (atau suruh cari) 3. Ajak siswa merancang percobaan dan melakukannya 4. Ajak siswa berpikir kritis, dan analitis
Mempersiapkan diri 1. Dorong siswa untuk memilih format presentasi yang terbaik mereka 2. Bantu siswa mengembangkan presentasinya (alur, dan kalimat-kalimatnya) 3. Tetapkan tempat presentasi masing-masing & simulasikan (kalau perlu)
Menyampaikan hasil 1. Pasang dan pajangkan hasil karya 2. Ajak anak bergantian mempresentasikan dan saling berkunjung 3. Adakan lomba pajangan terbaik (menurut versi siswa, menurut versi guru, menurut versi pengunjung luar) 4. Adakan pemberian hadiah
Melakukan refleksi 1. Ajak anak untuk menuliskan pengalaman belajar yang telah diperoleh 2. Ajak anak untuk menilai sendiri pengalaman tersebut (mana yang baik, mana yang kurang baik dan menganalisis apa yang telah dilakukannya sendiri sehingga menghasilkan nilai kurang baik atau baik tersebut) 3. Ajak anak untuk menuliskan rencana kerja ke depan agar diperoleh hasil yang lebih baik 4. Akhiri dengan kegiatan bermain atau kegiatan pramuka
PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR PPT 2.3
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
A. Definisi 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. 3. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. 4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun. 5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah. 28
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. 2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. 3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. 4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. 29
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan) 5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. 6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. 7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. 8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. 30
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan) 9.
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi.
10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah. 11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar.
12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. 31
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 (lanjutan) 13. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. 14. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. 15. Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. 16. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan 32 remedial harus dilakukan.
1. Menganalisi s KI dan KD
4. Menentuka n Aspek , Bentuk, rubrik, & Instrumen Penilaian
2. Menentuka n KD-KD yang sesuai dengan pembelajar an3. Menyusun indikator dari KD yang terpilih
No
KI
KD
Indikator
Penilaian Sikap
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK JENIS
BENTUK
INSTRUMEN KUNCI/RUBRIK
Pedoman Penskoran
• Lisan • Tulisan • Perbuatan • Sikap (pengamatan, penilaian diri, teman sejawat, dan jurnal), • Pengetahuan (pilihan ganda, isian, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan uraian), • Keterampilan (kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis) • Soal yang dibuat • KJ: Soal punyai jawaban pasti • Rubrik: Soal tak punyai jawaban pasti
•Rentang skor yang diberikan pada setiap soal
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN OTENTIK Aspek Penilaian Kompetensi
Teknik
Observasi
Penilaian diri
Penilaian antar
Sikap
peserta didik
Instrumen
Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubric
Jurnal
Pilihan ganda
Isian
Jawab singkat Tes tulis
Benar-salah
Kompetensi
Menjodohkan
Pengetahuan
Uraian (dilengkapi pedoman penskoran)
Tes lisan
Daftar pertanyaan Pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
Penugasan
secara
individu
atau
kelompok
sesuai
dengan
karakteristik tugas
Kompetensi
Ketrampilan
Praktik
Proyek
Portofolio
Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik
Daftar Cek / Skala Penilaian Sikap
Sikap No 1 2 3
Nama Siswa
Aktif Bekerjasama Toleran KB B SB KB B SB KB B SB
Rubrik Skala Penilaian Sikap Nilai KB
B
SB
Kriteria Penilaian Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
Contoh Format Penilaian Sikap :
No.
Nama
Perilaku
kerja sama
1.
Ruri
2.
Tono
3.
....
Disiplin
Penuh Perhatian
Nilai
Kebersihan
Keterangan
CONTOH RUBRIK PENILAIAN SIKAP SANTUN
KRITERIA
SKOR
INDIKATOR
Sangat Baik (SB)
4
Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Baik (B)
3
Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Cukup (C)
2
Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Kurang (K)
1
Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Daftar Cek / Skala Penilaian Keterampilan
No
Nama Siswa
Keterampilan Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah KT
1
2 3
T
ST
Rubrik Skala Penilaian Keterampilan Nilai
KT
T
ST
Kriteria Penilaian Kurangterampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadrantetapi belum tepat Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan nilai fungsi di berbagai kuadran dan sudah tepat.
CONTOH RUBRIK KETERAMPILAN BERBICARA
KRITERIA Kelancaran (fluency) Pengucapan (pronunciation) Intonasi (Intonation)
Pilihan kata (Diction)
SKOR
INDIKATOR
3
Lancar
2
Kurang lancar
1
Tidak ancar
3
Baik
2
Kurang baik
1
Tidak baik
3
Sesuai
2
Kurang sesuai
1
Tidak sesuai
3
Tepat
2
Kurang tepat
1
Tidak tepat
Penilaian Hasil Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Melaksanakan observasi secara kritis tentang solidaritas peserta didik terhadap korban banjir
Teknik Penilaian Tes praktik
Tes tertulis 1. Mencatat pokokEsai pokok observasi secara kritis tentang solidaritas peserta didik terhadap korban banjir
Bentuk Penilaian Produk/ laporan
Tes uraian
Instrumen Observasilah secara kritis solidaritas peserta didik terhadap korban banjir. Buatlah laporan pengamatannya!
Observasilah secara kritis solidaritas peserta didik terhadap korban banjir. 1.Tuliskanlah pokok-pokok observasi tersebut! 2. Buatlah uraian singkat tentang solidaritas peserta didik terhadap korban banjir! 45
N o
1
Unsur yang Dinilai Isi gagasan yang dikemukakan
Skor
Skor
Maksimum
Siswa
35
30
2
Organisasi isi
25
20
3
Tata bahasa
20
18
15
14
4
5
Gaya: Pilihan struktur dan kosakata Ejaan Jumlah
5 100
5 87
Sumber: Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Edisi Ketiga; Burhan Nurgiyantoro: hlm. 307; PT BPFE Yogyakarta. Th. 2001
Penilaian teks hasil observasi No. I
Unsur yang Dinilai
Isi
II
Organisasi
III
Kosakata
Pengetahuan IV
Bahasa
V
Mekanik Jumlah
Skor 27 - 30 22 - 26 17 - 21 13 - 16 18 - 20 14 – 17 10 – 13 7-9 18 - 20 14 – 17 10 – 13 7-9 22 - 25 18 -21 11 -17 5 - 10 5 4 3 2 86
Kriteria Sangat Baik -Sempurna Cukup - Baik Sedang - Cukup Sangat Kurang Sangat Baik -Sempurna Cukup - Baik Sedang - Cukup Sangat Kurang Sangat Baik -Sempurna Cukup - Baik Sedang - Cukup Sangat Kurang Sangat Baik -Sempurna Cukup - Baik Sedang - Cukup Sangat Kurang Sangat Baik -Sempurna Cukup - Baik Sedang - Cukup Sangat Kurang Baik
TERIMA KASIH 48
Eri Sarimanah