PELAKSANAAN PEBELAJARAN IPS TINGKAT SMP PADA SEKOLAH ALAM INDONESIA CIGANJUR JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh: PUJI SANTOSO NIM. 106015000469
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TINGKAT SMP PADA SEKOLAH ALAM INDONESIA CIGANJUR JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH Puji Santoso NIM : 106015000469
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Muhamad Arif, M. Pd NIP : 19700606199702 1 002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: ”Pelaksanaan Pembelajaran IPS Tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan” Nama: Puji Santoso Nim. 106015000469 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah, 28 April 2011 dihadapan dewan penguaji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.
Jakarta, 28 April 2011 Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal
Tanda Tangan
...............
.....................
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan IPS) Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 200801 1 012 …………
…………….
Penguji I Dr. Nurlena Rifai, MA,Ph.D NIP. 19591020198603 2 001
…………
…………….
Penguji II Dr. Ulfah Fajarini,M.Si NIP. 19670828199303 2 006
................
.....................
Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Drs. H.Nurochim, M.M. NIP. 19590715 198403 1 003
Mengetahui: Dekan
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. NIP. 19571005 198703 1 003 iii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Puji Santoso
NIM
: 106015000469
Jurusan
: Pendidikan IPS
Judul Skripsi
: “Pelaksanaan Pembelajaran IPS Tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan”
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 April 2011
Puji Santoso NIM: 106015000469 iv
ABSTRAK
PUJI SANTOSO, “Pelaksanaan Pembelajaran IPS Tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan” Skripsi diajukan kepada Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kata kunci: Pembelajaran IPS, Sekolah Alam
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru pada Sekolah Alam. Yang menjadi objek penelitian ini adalah guru IPS dan Kepala Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap guru IPS. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi diketahui pada proses pengajaran dan pembelajaran IPS yang terjadi di Sekolah Alam Ciganjur, guru membuat Lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP) untuk satu semester. Pada Kegiatan pelaksanaan pembelajaraan IPS, guru mengadakan Outing untuk siswa agar lebih memahami pelajaran. Sedangkan pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi/penilaian terhadap siswa yaitu dengan mengadakan evaluasi keseharian siswa yang diambil dari tingkah laku siswa ketika berada di lingkungan sekolah baik terhadap guru maupun terhadap siswa lainya dan mengadakan proyek karya ilmiah untuk kelas 1 dan kelas 2, sedangkan untuk kelas 3 diwajibkan mengikuti ujian nasional.
v
ABSTRACT
PUJI SANTOSO, "the Implementation of Social Learning in the School of Natural Junior Ciganjur South Jakarta Indonesia", Thesis, Department of Education and Social Science Faculty of Science Teacher Training Tarbiyah, State Islamic University (UIN) Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta.
Key word: Learning Social Studies, School of Natural
This study aims to determine the process of learning social studies undertaken by the teachers at School Nature. The object of this research is social studies teacher and Head of School Natural Indonesia Ciganjur South Jakarta. The method used in this research is a qualitative descriptive method. Furthermore, in collecting the data, this study conducted interviews, observations, and documentation to the teacher of social studies. Based on the interviews, observation, and study the documentation, it is known in the teaching learning process of social subject in the School of Natural Ciganjur teacher make the Lesson plan (syllabus) and weekly plan sheet (RPP) for one semester. Meanwhile, for the implementation of learning activities of social studies, teachers hold Outing for the students in order to make students more comprehend with the lesson. While at the end of the learning activities, teacher evaluate / assess the students daily activity by assessing students attitudes in the school environment, students attitudes to the teachers, and also students attitudes to their colleagues. Besides that, the evaluation and assessment taken from the result of scientific projects which is created for students of grade 1 and 2, and for students at grade 3, they are required to attend the national examination.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmananirrohiim Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis maka selesailah skripsi ini yang berjudul “Pelaksanaan Pembelajar IPS Tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga nanti, amin. Selesainya skripsi ini tak lupa dari do’a kesungguhan hati, kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, baik saran, bimbingan maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya atas bantuan ini semua, dan lebih khusus ucapan terimaksih saya ucapkan: 1.
Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidatullah Jakarta yang telah memberi mengijinkan serta memberi restu kepada penulis guna menyusun skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
2.
Drs. H. Nurochim, MM., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah mengajar dan memberikan bimbingan dengan sabar, dan senantiasa memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3.
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
vii
4.
Dr. Muhamad Arif, M.Pd., sebagai pembimbing skripsi, terimakasih atas segala bimbingan, saran, pengarahan, ilmu, waktu serta motivasinya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada penulis dapat bertambah dan bermanfaat.
6.
Bapak kepala Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP Abdul Rachman S. TP ., Terimakasih sudah memberikan tempat bagi penulis melakukan penelitian.
7.
Bapak Ickhan Haryansyah, SE, Ibu Endah Mawarti, Ibu Diani Wijayanti, Ibu Esti Suhesti. Guru bidang studi IPS di SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur yang telah memberikan masukan dan informasi kepada penulis.
8.
Novi Hardian, S.Si., Selaku TU Sekolah Alam Indonesia Ciganjur yang telah memberikan pelayanan dalam masalah persuratan dan perizinan penelitian.
9.
Kedua Orang tua yang tercinta, Ayahanda (H. Suparmin) dan Ibunda (Asih), yang telah memotivasi memberikan segenap hidupnya untuk membesarkan, mendidik, dan mendukung penulis dalam setiap keadaan dengan segala cinta dan kasih sayangnya.
10. Sahabat penulis Anas, Abdul Rosid, Evi Faujiah, Febriani Rofiqoh, Nur Ajijah, Nur Utami, Rizal, Reni Paramita, Rosmiati, Ipul, Yudi, yang selalu memberikan dukungan, memberikan motivasi kepada penulis ketika sedang gundah gulana, bantuanya semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu. 11. Sahabat penulis Rizki Darmawanti yang telah memberikan ide awal pembuatan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. 12. Sahabat penulis Muhamad Indrawan Basuseno yang telah memberikan semangat dan menemani proses pembuatan skripsi ini. 13. Kepada Abang Juri yang telah membantu penulis mengedit skripsi dan memotivasi, terima kasih banyak.
viii
14. Semua Teman-teman seperjuangan jurusan IPS angkatan 2006, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca umumnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Alhamdulillahirrobil’Alamin Wassalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh
Jakarta, 24 Maret 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR......................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah .................................................................. 5 D. Perumusan Masalah ................................................................... 6 E. Tujuan dan Manfaaat Penelitian................................................. 6
BAB II
KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPS ....................................................................... 8 1. Pembelajaran IPS ................................................................. 8 2. Karakteristik Pembelajaran IPS ...........................................10 3. Tujuan IPS............................................................................11 4. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPS ...............................12 5. Metode Pembelajaran IPS ....................................................18 B. Hakikat Sekolah Alam ...............................................................20 1. Hakikat Sekolah Alam .........................................................20 2. Karakteristik Sekolah Alam .................................................22 3. Kurikulum Sekolah Alam ....................................................24 4. Pembelajaran di Alam Sekitar..............................................24 x
5. Belajar Berkat Pengalaman ..................................................25 6. Outbound..............................................................................27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................30 B. Metode Penelitian.......................................................................31 C. Teknik Unit Analisis ..................................................................32 D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................32 E. Instrumen Penelitian...................................................................34 F. Teknik Analisis Data..................................................................36
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah Alam Indonesia Ciganjur................38 B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Pembelajaran IPS ...............42 C. Analisis Data ..............................................................................59
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................70 B. Saran...........................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72 LAMPIRAN - LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Diagram 2.1
Kerucut Pengalaman Belajar……………………………………..33
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Waktu Penelitian…………………………………………………37
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara………………………41
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Observasi………………………...42
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Dokumentasi……………………..42
Tabel 4.1
Daftar Nama Pengajar SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur…47
Tabel 4.2
Jumlah Siswa Setiap Kelas Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP Tahun Ajaran 2010/2011…………………………..48
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP……………………………………………………...48
xii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1
Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
LAMPIRAN 2
Pedoman Wawancara Guru IPS
LAMPIRAN 3
Pedoman Observasi
LAMPIRAN 4
Pedoman Dokumentasi
LAMPIRAN 5
Hasil Wawancara Kepala Sekolah
LAMPIRAN 6
Hasil Wawancara Guru Pelajaran IPS Bidang Geografi Kelas VII dan VIII
LAMPIRAN 7
Hasil Wawancara Guru Pelajaran IPS Bidang Ekonomi Kelas VIII, IX A, dan IX B
LAMPIRAN 8
Hasil Wawancara Guru Ekonomi IPS Bidang Ekonomi Kelas VII
LAMPIRAN 9
Hasil Wawancara Guru Pelajaran IPS Bidang Sejarah Kelas IX A dan IX B
LAMPIRAN 10
Hasil Observasi Guru Guru Pelajaran IPS Bidang Geografi Kelas VII dan VIII
LAMPIRAN 11
Hasil Observasi Guru Pelajaran IPS Bidang Ekonomi Kelas VIII, IX A, dan IX B
LAMPIRAN 12
Hasil Observasi Guru Ekonomi IPS Bidang Ekonomi Kelas VII
LAMPIRAN 13
Hasil Observasi Guru Ekonomi IPS Bidang Sejarah Kelas IX A dan IX B
LAMPIRAN 14
Dokumen Fasilitas Saran dan Prasarana
LAMPIRAN 15
Dokumentasi Proses Pembelajaran
LAMPIRAN 16
Kurikulum Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 17
Metode Belajar Sekolah Alam Ciganjur
LAMPIRAN 18
Visi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 19
Misi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 20
Tujuan Pendidikan Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 21
Data Ruang Sekolah Alam Indonesia Ciganjur xiii
LAMPIRAN 22
Daftar Nama Pengajar SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 23
Jumlah Siswa Tiap Kelas Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 24
Formulir Pendaftaran Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 25
Jadwal Pelajaran Tingkat SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 26
Lesson Plan (silabus) Tingkat SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur
LAMPIRAN 27
Silabus Pembelajaran Geografi Kelas 8
LAMPIRAN 28
Silabus Pembelajaran Geografi kelas 7
LAMPIRAN 29
Weekly Plan (RPP)
LAMPIRAN 30
Lesson Plan Kelas VII (Tujuh)
LAMPIRAN 31
Lesson Plan Kelas VIII (Delapan)
LAMPIRAN 32
Weekly Plan (RPP) Guru Geografi, Ekonomi, dan Sejarah
LAMPIRAN 33
Dokumentasi Proyek/Karya Ilmiah Siswa di Akhir Semester Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dunia pendidikan semakin tumbuh berkembang dan tidak akan pernah berhenti pada suatu negara. Seiring dengan pesatnya perkembangan tersebut, memunculkan paradigma bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan modern, kepercayaan akan sekolahpun semakin meningkat. Bahkan disatu sisi cenderung mengakibatkan persepsi keliru yang memandang bahwa pendidikan adalah sekolah. Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), dinyatakan dalam bab I ketentuan umum pasal 1 bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaanya, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Yusuf Hadi dalam bukunya yang berjudul Menyemai Benih Teknologi Pendidikan menjelaskan bahwa: Tiap periode perkembangan memerlukan pendidikan yang berbeda untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Priode yang sangat penting adalah periode awal atau periode kumulatif 1
Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam UndangUndang SISDIKNAS, (Jakarta : Departemen Agama, 2003), cet.3, h. 37
1
dimana anak-anak harus dibebaskan dari pengaruh buruk masyarakat, dengan jalan mendidik sendiri. Belajar harus berdasarkan pengalaman nyata dan langsung dari lingkungan sekitarnya, dan bukan dari buku yang merupakan pengalaman tidak langsung. Sekolah merupakan lembaga yang membelenggu dan memenjarakan anak. Sehingga tidak mampu lagi menyerap adat istiadat, kebiasaan, dan gagasan yang tumbuh dari masyarakat. Rousseau ingin membebaskan anak dan orang dewasa dari pembatasan sosial yang bersifat artifisial.2 Pendidikan juga selalu dihadapkan banyaknya masalah-masalah yang harus
dihadapi.
Arief
Rachman
mengungkapkan
bahwa
pendidikan
konvensional “Belum seluruhnya mampu mengakomodasi keberagaman yang dimiliki oleh siswa khususnya kekhasan karakter, kecerdasan, latar belakang, perkembangan fisik mental, minat, bakat kecendrungan dan sebagainya”.3 Dengan berkembangnya dunia pendidikan yang sangat beraneka ragam dan permasalahan yang belum dapat ditangani sehingga mulai berkembang berbagai
gagasan
pendidik.
Bagaimana
menciptakan
sekolah
yang
menyenangkan sekaligus mencerdaskan anak. Kemudian dinyatakan pula dalam UU RI No.20 tahun 2003 pasal 27 ayat (1), bahwa “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri”.4 Kemudian munculah berbagai sekolah alternatif. Misalnya home schooling pada hakikatnya adalah pendidikan yang berbasis rumah.5 Lalu ada pula sekolah alternatif lain yang membebaskan anak untuk belajar apa yang sesuai dengan minatnya, disini tidak ada kelas seperti halnya sekolah formal. Fungsi guru lebih pada membimbing dan mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Masih banyak sekolah alternatif lainnya yang memiliki metode pembelajaran masing-masing. Intinya, anak dijadikan sebagai subjek kurikulum bukan objek. Atau dengan kata lain kurikulum dan 2
Yusuf Hadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta:Prenada Media,2005). Cet. Ke- 2.h.621 3 http://kelebihanhomeschooling.blogspot.com/rabu, 21 Okrober 2009 diakses 27 Agustus 2010 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 tahun 2003 tentang DIKNAS, (Bnadung: Citra Umbara,2006),h. 87 5 Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, (Yogyakarta: Diva Press.2010).h 171
2
sekolah adalah untuk anak, bukan sebaliknya, anak untuk sekolah dan kurikulum. Sekolah Alam merupakan salah satu sekolah alternatif yang ada di Indonesia. Bentuk pendidikan ini merupakan jenis pendidikan alternatif untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh warga Indonesia dapat mendapatkan layanan pendidikan. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang RI tahun 2003 SISDIKNAS pasal 28 ayat (1): “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.6 Sekolah alam menggambarkan suatu peran serta masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sekarang ini tampak menurun dari segi moral. Peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan telah tercantum Undang-undang SISDIKNAS tahun 2003 pasal 4 ayat (6): “Pendidikan diselenggarakan dengan memperdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam menyelenggarakan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”.7 “Sekolah alam ini semakin menjadi perhatian orang saat ini, antara lain sejak begitu banyaknya orang tua merasakan bahwa suasana pembelajaran di sekolah Alam menerapkan sistem perubahan yang luar biasa dalam dunia pendidikan”.8 Menurut Efriyani Djuwita, seorang psikolog Perkembangan Anak dan staf pengajar Fakultas Psikologi UI, menyatakan bahwa ”Sekolah Alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran siswa didiknya”.9 Ditengah keraguan terhadap mutu pendidikan nasional, sekaligus mahalnya biaya sekolah berstandar internasional, kini banyak orang tua yang beralih
6
http://wordpress.com/2011/01/22/pendidikan kesetaraan aswendo kudo (06/03/2011) Undang-undang SISDIKNAS.2003.Sinar Grafika, h. 6 8 http://www.infogue.com/viewstory/2010/02/06 (27/03/2011) 9 http://abudira.wordpress.com/2009/03/17/apa-itu-sekolah-alam/ (24/02/2011) 7
3
menyekolahkan anak-anaknya di alam melalui program yang dinamai Sekolah Alam. Pendidikan alternatif juga harus menyiapkan siswa yang berkarakter dan
memiliki
kepekaan
sosial
dan
perlu
membekali
pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap, serta kemampuan berfikir kritis dan kreatif dalam rangka mengambil keputusan, diantara program pendidikan tentang masalah sosial kehidupan manusia ditingkat sekolah dilakukan melalui program pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Melalui pembelajaran IPS di sekolah diharapkan dapat membekali pengetahuan dan wawasan tentang konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial dilingkunganya serta mampu memecahkan masalah sosial dengan baik, yang pada akhirnya siswa yang belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat terbina menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Menurut Sapriya, dkk, dalam bukunya pembelajaran dan evaluasi hasil belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tujuan pembelajaran IPS yaitu “Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik sebagai individual maupun sebagai warga negara”.10 Untuk menghadapi masa depan yang lebih baik, tidak cukup hanya memiliki kemampuan bekal pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dipersiapkan memiliki kemampuan pengetahuan sosial, nilai sosial, dan keterampilan sosial agar mampu bertahan hidup dan dapat mengembangkan diri sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi dirinya. Dan tidak hanya membekali sekedar pengetahuan secara keilmuan, tetapi juga pemaknaan dan aplikasinya atas pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupannya sehari-hari. Melihat kondisi ini, bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) pada anak yang mengikuti Sekolah Alam, bagaimana perencanaan pembelajaran IPS yang dilakukan guru Sekolah Alam, kemudian bagaimana evaluasi pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Sekolah Alam, dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran 10
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), h. 13
4
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan kegiatan apa saja yang dilakukan di Sekolah Alam. Dapatkah Sekolah Alam menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik khususnya pada anak yang mengalami permasalahanpermasalahan di sekolah formal. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan pembelajaran IPS di Sekolah Alam. untuk itu peneliti memberi judul dalam penelitian ini adalah tentang “Pelaksanaan Pembelajaran IPS Tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditemukan, beberapa masalah yang akan diidentifikasi yaitu sebagai berikut: 1. Layananan pembelajaran yang diberikan guru-guru masih belum dapat menghargai perbedaan kemampuan siswa dalam prestasi hasil belajar. 2. Masih rendahnya hasil belajar murid dalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). 3. Perencanaan pembelajaran yang kurang jelas. 4. Pelaksanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang belum efektif. 5. Penilaian (evaluasi) pembelajaran yang kurang jelas. 6. Metode pembelajaran yang membosankan.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada identifikasi masalah, maka peneliti membutuhkan spesifikasi kajian agar pembahasan lebih terfokus. Oleh karena itu, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran yang kurang jelas. 2. Pelaksanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang belum efektif. 3. Penilaian (Evaluasi) pembelajaran yang kurang jelas.
5
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan? 3. Bagaimanakah penilaian (Evaluasi) pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Kegiatan yang ingin dicapai peneliti ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Penelitian a. Memperoleh gambaran yang komprhensif terhadap perencanan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indoneisa Ciganjur Jakarta Selatan. b. Memperoleh gambaran yang komprhensif terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan. c. Memperoleh gambaran yang komprhensif terhadap penilaian (Evaluasi) pembelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan. 2. Manfaat Penelitan Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: a. Manfaat Teoritis 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan, pengetahuan tentang pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan. 2) Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait. 6
b. Manfaat Praktisi 1) Dapat menjadi data dan informasi bagi orang tua untuk mencari pendidikan
alternatif
yang
cocok
bagi
anaknya
dengan
mengutamakan keinginan anak serta diakui oleh pemerintah. 2) Bagi peneliti dan praktisi pendidikan dapat mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran di sekolah alternatif seperti tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan. 3) Bagi masyarakat, semoga membuka pandangan masyarakat bahwa belajar IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat dilakukan di alam. Alam juga bisa dijadikan tempat pembelajaran yang menyenangkan dan mengasikan.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran IPS 1. Pengertian Pembelajaran IPS Pengertian IPS secara umum menurut beberapa ahli dalam tulisan Nursid Sumatmadja seperti yang dikutip oleh Syafruddin Nurdin, adalah: a) Menurut Norman Mackenzi, IPS adalah semua disiplin ilmu yang merupakan perjanjian manusia dalam konteks sosial. b) Menurut Nu’man Sumantri, IPS adalah menekankan pada timbulnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama, IPS juga menekankan pada isi dan metode berfikir ilmuan sosial. c) Menurut Achman Sanusi, IPS terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada tingkatan perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah. d) Menurut Calhoum mendefinisikan ilmu pengetahuan sosial sebagai studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia. Van Daelen IPS adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang tingkah laku manusia. Dan tingkah laku manusia masyarakat itu meliputi berbagai aspek, seperti aspek ekonomi, sikap mental, aspek budaya, dan hubungan sosial.11 Kemudian Abu Ahmadi dalam bukunya Ilmu Sosial Dasar menjelaskan bahwa pembelajaran IPS merupakan “Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainya, dijadikan 11
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan keragaman Individu Siswa dalam KBK, ( Tanggerang: Quantum Teaching, 2005), h. 19-24
8
bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah”.12 Kemudian Sapriya dalam bukunya yang berjudul Pendidikan IPS menerangkan bahwa, “Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmuilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan”.13 Triyanto juga berpendapat bahwa, “Pembelajaran IPS adalah merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.”14 Selain itu Safrudin juga berpendapat bahwa: Pembelajaran IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan menengah. Bahkan sebagian perguruan tinggi ada juga dikembangkan IPS sebagai salah satu mata kuliah, yang sasaran utamanya adalah pengembangan aspek teoritis, seperti yang menjadi penekanan pada social sciences.15 Muhammad
Numan
Somantri
dalam
bukunya
Mengagas
Pembaharuan Pendidikan IPS mengemukakan: “Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu
lainya
serta
masalah-masalah
sosial
terkait,
yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.”16 Dari beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran IPS di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran IPS adalah suatu gabungan ilmu geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, tata 12
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003) h. 2-3 Sapriya, M.Ed, Pendidikan IPS, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 11 14 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Cet. 1, h.124. 15 Syarifuddin Nurdin, Model Pembelajran yang Memeperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), Cet. 1, h. 22 16 Muhammd Numan, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2001) cet.1, h.74 13
9
negara, dan sejarah yang menekankan berdasarkan pada kajian mempelajari tentang kehidupan sosial didukung dan namun IPS bukan merupakan penjumlahan atau penumpukan, bahan-bahan ilmu sosial. 2. Karakteristik Pembelajaran IPS Trianto dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek dijelaskan bahwa mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa karakter antara lain sebagai berikut : a. Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiaologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multi disipliner. d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upayaupaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadailan dan jaminan keamanan. e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam kajian dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.17 Berdasarkan karakteristik yang ada diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.
17
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustak, 2007, Cet. 1 h. 126
10
3. Tujuan Pembelajaran IPS Pada dasarnya tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.18
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
bertujuan
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai buku social studies, sering dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengkaitkannya pada usaha mempersiapkan murid atau siswa menjadi warga negara yang baik. Menurut Sapriya, dkk, dalam bukunya pembelajaran dan evaluasi hasil belajar IPS yang dikutip dari Kosasih Djahiri, mengemukakan 5 tujuan pokok pembelajaran IPS, yaitu: a. Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/ pengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat interdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial. b. Membina siswa agar mampu mengembangkan dan memperaktekan keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intektualnya secara pantas dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial c. Membina dan mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan cultural maupun individual. d. Membina siswa kearah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada dirinya. e. Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik sebagai individual maupun sebagai warga negara.19 Selanjutnya pencapaian institusional ini secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran pada setiap bidang studi 18
Entin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning; Analisis Model Pembelajaran IPS, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet.3, h. 15 19 Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), h. 13
11
dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS. Tujuan kulikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut: a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat. b. Membekali pesera didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. c. Membekali peserta dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian. d. Membekali peserta didik dengan kesabaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan dan e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmu dan teknologi.20 Melihat penjelasan di atas secara sederhana tujuan pengajaran IPS (Ilmu
Pengetahuan
Sosial)
kepada
siswa
adalah
untuk
untuk
mengembangkan kemampuan berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat, makhluk sosial dan budaya, mampu hidup di tengah-tengah masyarakat dengan baik dan dapat memahami bahwa
masyarakat
itu
merupakan
satu
kesatuan
(system)
yang
permasalahannya bersangkut paut dan pemecahannya memerlukan berbagai macam pendekatan supaya siswa itu sendiri bisa survive dalam menjalankan kehidupanya. 4. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPS a. Tahap perencanaan Pembelajaran Wina Sanjaya Berpendapat bahwa: Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambil keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
20
Nadir, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009), h. 12
12
tujuan tertentu dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada.21 Untuk menyusun perencanaan pembelajaran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Tulis identifikasi mata pelajaran. Tuliskan standar kompetensi. Materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran . Menentukan alat, media dan sumber rujukan. Menentukan prosedur evaluasi.22
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar para siswanya. Perencanaan pengajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung. Seseorang guru sebelum masuk ke ruang kelas, sudah mempersiapkan sejumlah materi dan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, agar penyampaian suatu perencanaan yang fleksibel dan matang. Ahmad Sabrani menjelaskan rencana pembelajaran minimal harus lima unsur, yaitu “Tujuan instruksional, bahan pembelajaran, kegiatan belajar, metode dan alat bantu, dan evaluasi/penilaian”.23 Dari tahapan pembelajaran yang ada diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahap perencanaan pembelajaran IPS secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian yaitu membuat silabus, RPP, dan menyiapkan media pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
merupakan
proses
berlangsungnya belajar mengajar di sekolah yang merupakan inti dari 21
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sisitem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2008), Cet. I, h.28 22 http://rizafaishol,blogspot.com/2010/10/03perencanaanpembelajaran.htm selasa, 10 Maret 2010 23 Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Ciputat Press, 2010), Cet. III, h. 116
13
kegiatan kependidikan. Dalam pelaksanaanya pembelajaran harus melalui tiga tahapan, dimana tahapan-tahapan dalam proses mengajar memiliki hubungan erat dengan penggunaan strategi mengajar. Maksudnya ialah bahwa setiap penggunaan strategi mengajar harus selalu merupakan rangkaian yang utuh dalam tahapan-tahapan mengajar. Menurut Ahmad Sabri ada tiga tahapan/ kegiatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1. Tahap praintruksional, 2. Tahap instruksional, serta 3. Tahap evaluasi dan tindak lanjut.24 Untuk lebih jelasnya peneliti jelaskan secara rinci sebagai berikut: 1. Tahap praintruksional/kegiatan pendahuluan. Tahap praintruksional adalah “Langkah persiapan yang ditempuh guru pada saat mulai memasuki kelas hendak mengajar”.25 Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru pada tahap ini antara lain: a) Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pembelajaran, dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemampuan guru dalam mengajar. b) Guru bertanya kepada siswa sampai di mana pembahasan pembelajaran sebelumnya, hal ini dilakukan oleh guru untuk mengecek atau menguji kembali ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajarinya. c) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. 24
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: Ciputat Press, 2010), Cet. III, h. 4 25 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: Redaksi Sinar Grafika, 2006), Cet . I, h.213.
14
e) Mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya.26 Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran yang segera akan diajarkan. Kegiatan ini penting untuk dilakukan, sebab kegiatan belajar dan memahami materi pelajaran itu kebanyakan bergantung pada pengalaman siswa terhadap hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang akan diajarkan. 2. Tahapan instruksional/kegiatan inti. Tahapaan instruksional adalah “Tahap inti dalam proses pengajaran”.27 Pada tahap ini guru menyajikan materi pelajaran (pokok bahan) yang disusun lengkap dengan persiapan model, metode dan starategi mengajar yang dianggap cocok. Secara umum dapat didentifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut: a) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. b) Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu, yang telah disesuaikan dengan silabus dan tujuan pembelajaran, sebab materi bersumber dari tujuan. c) Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi . d) Pada setiap pokok yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh kongkrit. e) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat diperlukan. f) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis untuk dicatat oleh siswa, jika waktu memungkinkan penulisan kesimpulan ada baiknya oleh para siswa.28 26
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…., h.213. Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
h.3-5. 28
h.116-117.
15
Kegiatan yang ditempuh dalam tahapan ini, sebaiknya dititik beratkan kepada siswa yang harus lebih aktif melakukan kegiatan belajar. Untuk itu haruslah dipilih pendekatan mengajar yang berorientasi kepada cara belajar siswa aktif. 3. Tahap evaluasi dan tindakan lanjut/kegiatan penutup Tahap terakhir proses mengajar terdiri atas kegiatan evaluasi dan tindak lanjut (follow up).29 Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap intruksional. Kegiatan pada tahap ini antara lain: a) Mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi pelajaran yang telah dibahas pada tahapan kedua. b) Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang 70% (persen), maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa. c) Untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang yang dibahas tadi, maka guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas tadi. d) Akhir pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu dilakukan agar siswa dapat mempelajari bahasan tersebut dari sumber-sumber yang dimilikinya.30 Ketiga tahapan yang telah dibahas diatas, merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu sama lain. Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh.
29 30
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…., h.214. Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
h.8-9.
16
c. Evaluasi/Penilaian Menurut Muhibbin Syah evaluasi merupakan “Penilaian terhadapa keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.31 Sedangkan menurut Ali Imron pengertian evaluasi adalah “Suatu proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk mencapai suatu tujuan”.32 Berdasarkan pengertian diatas, maka evaluasi memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Merangsang kegiatan siswa. 2) Menentukan sebab kemajuan atau kegagalan belajar. 3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan bakat masing-masing siswa. 4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua siswa dan lembaga pendidikan. 5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dengan metode mengajar.33 Merujuk pada tujuan evaluasi seperti dikemukakan diatas maka pelaksanaan evaluasi mempunyai manfaat yang sangat besar baik berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun berkenaan dengan produk suatu pendidikan dan desain proses belajar mengajar di masa yang akan datang, karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang guru memberikan materi dan sejauh mana siswa dapat meyerap materi yang diberikan oleh guru. Evaluasi/penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan pembelajaran berlangsung, kemajuan belajar tersebut dapat diidentifikasi dengan mengacu kepada indikator yang ditentukan. Untuk melakukan evaluasi/penilaian itu semua, maka dapat dilihat dari segi waktu pelaksanaannya, tes digolongkan menjadi beberapa jenis penilaian, yaitu: 31
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…., h.139. Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Dunia Pustaka, 1986), Cet. I, h. 114. 33 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Melalaui Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2007), Cet, I, h. 17. 32
17
1) Penilaian formatif “Formatif adalah jenis penilaian yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan tertentu, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan telah diberikan oleh siswa”.34 2) Sub-sumatif sejumlah pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan hasil belajar prestasi belajar siswa. 3) Penilaian sumatif “Penilaian sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir priode tertentu, untuk mengetahui daya serap siswa terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk satu priode tertentu”.35 Menurut peneliti terdapat beberapa teknik untuk melakukan evaluasi yaitu: melakukan evaluasi/penilaian dilihat dari segi waktu pelaksanaanya terbagi 3 bagian yaitu: formatif, sub-sumatif, dan sumatif.
5. Metode Pembelajaran IPS Metode adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga semakin baik penggunakan metode mengajar maka berhasil tujuan yang akan dicapai, artinya apabila guru dapat memilih metode dengan tepat yang disesuaikan dengan bahan pengajaran, murid, situasi, kondisi, media pengajaran maka semakin berhasil tujuan pengajaran yang ingin dicapai. a. Metode Ceramah Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung sekelompok siswa. Teknik ini banyak dipakai dalam segala kegiatan 34 35
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran,…, h. 140-141 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran,…, h. 141
18
baik di sekolah, kursus-kursus atau penataran untuk menyajikan secara lisan tentang informasi suatu mata pelajaran.36 b. Metode Tanya Jawab Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan membimbing peserta didik dalam mencapai kebenaran.37 c. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topik mata pelajaran tertentu, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Dalam metode ini semua anak diikut sertakan aktif.38 d. Metode Demonstrasi Metode
demonstrasi
adalah
metode
penyajian
pembelajaran
dengan
memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. 39.
e. Metode Penugasan Metode penugasan tidak sama dengan istilah pekerjaan rumah, tapi jauh lebih luas. Tugas dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakan dan tempat lainnya. Metode penugasan untuk merangsang anak aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Oleh karena itu, tugas dapat dikerjakan secara individu maupun secara kelompok.40 Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan interaksional khusus. Winarno mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
36
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 145 37 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 62 38 Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2007),… h.100 39 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan…, h. 150 40 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar…, h. 64
19
a. Anak didik
b.
c. d.
e.
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pedidikan diruang kelas guru berhadapan dengan jumlah anak didik dengan latar belakang kehidupan yang berlainan. Tujuan Tujuan adalah sasaran yang ingin dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar perumusan tujuan interuksional khusus, misalnya akan mempengaruhi kemampuan yang bagaimana yang ingin dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya. Situasi Situasi adalah kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari-kehari Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan menunjang belajar anak didik di sekolah lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode pengajaran. Guru Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi, kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode itulah yang bisa dirasakan oleh mereka yang bukan berlatar belakang pendidikan guru. Apabila belum memiliki pengalaman yang memadai.41
B. Hakikat Sekolah Alam 1. Pengertian Sekolah Alam Melihat dari suku katanya Sekolah Alam merupakan gabungan dari kata sekolah dan alam. Kata ‘sekolah’ dapat dijelaskan sebagai usaha menuntut kepandaian atau pengetahuan, tanpa menyebutkan persyaratan bagaimana dan dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.42 Sedangkan alam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di bumi atau di langit.43 Dari pengertian sekolah dan alam di atas, sekolah alam adalah sebagai usaha untuk menuntut kepandaian atau pengetahuan yang dilakukan dengan alam terbuka (langit dan bumi) sebagai objek utamanya. Menurut Efriyani Djuwita, seorang psikolog Perkembangan Anak dan staf pengajar Fakultas Psikologi UI, menyatakan bahwa ”Sekolah Alam adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan alam sebagai media utama dalam pembelajaran siswa didiknya”.44 Dari pengertian ini, Sekolah Alam merupakan sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, dengan menggunakan alam
41
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta. 2002) h.85-92 42 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka), 1988,h. 796 43 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka), edisi ke-2, 1995, h.22 44 http://abudira.wordpress.com/2009/03/17/apa-itu-sekolah-alam/ diakses 24/02/2011
20
sebagai media utama pembelajaran agar siswa lebih semangat, lebih kreatif dan tidak bosan karena anak lebih banyak belajar dari pengalaman. Loula Maretta mengatakan bahwa ”Sekolah Alam adalah salah satu cara tepat untuk mendidik anak bangsa menjadi pemimpin dunia. Dimana alam mendekatkan mereka pada pencipta-Nya dan mengajarkan mereka untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan”.45 Dari pendapat ini, Sekolah Alam merupakan salah satu cara untuk mendidik anak agar tumbuh menjadi manusia yang berkarakter tidak hanya menjadi khalifah di bumi yang mampu mencintai dan memelihara alamnya sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Sekolah Alam adalah sekolah alternatif yang berbasis kurikulum alam.46 Sekolah Alam adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang diharapkan tidak sekedar perubahan sistem, metode dan target pembelajaran, melainkan paradigma pendidikan yang mengarah pada perbaikan mutu dan hasil pendidikan itu sendiri.47 Sekolah Alam adalah sekolah yang menngunakan konsep pendidikan berbasis alam semesta yang diambil dari nilai-nilai Al-Quran dan As-Sunnah. Secara khusus tujuan pendidikan Sekolah Alam (komunitas sekolah alam, 2005) adalah membantu anak didik untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, yaitu individu yang mampu memanfaatkan, mencintai dan memelihara lingkungannya. Hal ini didasarkan pada hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadikan khalifah dimuka bumi. Proses belajar di Sekolah Alam menggunakan konsep fun learning (belajar menyenangkan) di alam terbuka memandang konsep proses belajar ini sebagai salah satu cara memperkecil kemungkinan suasana penuh tekanan dan kebosanan. Untuk mendukung konsep tersebut, maka Sekolah Alam meggunakan metode spider web yaitu metode yang mengintegrasikan tema dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersifat integratif, aplikatif, dan komprehensif. Metode ini, siswa dikembangkan jiwa keingin tahuannya melalui observasi (melihat, menyentuh, dan merasakan) membuat hipotesis, serta berpikir ilmiah sehingga siswa dapat memahami potensi sendiri. Sekolah Alam mengajarkan siswa belajar tidak hanya berdasarkan atau mengandalkan text book, tetapi belajar dengan aktif dengan situasi, kondisi, komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan tentunya diharapkan akan memberikan motivasi belajar yang menyenangkan, dukungan 45
http://sacikeas.com diakses 24/02/2011 Santoso Budi Satmoko, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, (Yogyakarta: Diva Press.2010).h 9. 47 http://ismadiary.blogspot.com diakses 23/02/2011 46
21
komunikasi yang hangat antara guru dan siswa memudahkan anak dalam beradaptasi dan memahami dirinya sendiri.48
Berdasarkan pengertian menurut para ahli yang ada diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa Sekolah Alam adalah bentuk pendidikan alternatif yang menggunakan konsep berbasis kurikulum alam sebagai media utama pembelajaran siswa.
2. Karakteristik Sekolah Alam Satmoko Budi Santoso dalam bukunya yang berjudul Sekolah Alternatif Mengapa Tidak. Membedakan 9 karakteristik Sekolah Alam yaitu diantaranya adalah:
a. Sekolah Alam cenderung memberikan kebebasan kreatifitas anak b.
c.
d.
e.
f.
g. h.
i.
48
sehingga anak menemukan sendiri dan kemampuan berlebih yang dimilikinya. Konsep pembelajaran sambil bermain cenderung menjadikan pemahaman sekolah bukan merupakan beban, melainkan hal yang menyenangkan. Sekolah Alam, orentasinya memfokuskan kepada kelebihan yang dimiliki anak dengan metode pencarian yang tidak baku dan relatif menyenangkan diterima anak lewat bentuk-bentuk permainan. Guru atau tenaga pengajar sekolah berbasis alam, guru-guru atau fasilitator memiliki akhlak yang baik, kreatifitas, dan mampu memberikan rangsangan perkembangan atau menjadi patner yang baik bagi anak-anak atau remaja binaanya. Metodelogi pembelajaran yang diterapkan cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk action learning (praktek nyata). Bentuk kurikulumnya bisa saja 40 dan 60. Artinya, 40% adalah teori dan 60% adalah praktik. Pada Sekolah Alam juga dipersiapkan perlengkapan perpustakaan yang baik dan buku-buku rujukan dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mendukung perjalannya praktek metodelogi action learning. Yang menarik dari Sekolah Alam, bukan saja murid yang belajar. Guru pun dituntut untuk terus belajar. Yang ditanamkan adalah bahwa pada dasarnya, semua makhluk berkewajiban untuk belajar. Yang juga ditanamkan pada Sekolah Alam bahwa pelajaran yang ada bukanlah hanya mengejar nilai, namun yang penting adalah memahami seberapa jauh proses belajar tersebut dapat dinikmati dan diterapkan dengan baik. Sekolah yang berbasis alam pastilah dilingkupi berbagai macam pepohonan yang ada disekitarnya, misalnya area apotik hidup, pohon kelapa, pisang, ketela, padi, jambu, rambutan, mangga dan sebagainya. Materi pembelajaran tentu saja disesuaikan dengan kompetensi kurikulum pada rentang waktu tertentu dan terperogram secara matang. Misalnya, pada bulan tertentu, kurikulum teori dan praktik pembelajarannya diarea apotek hidup atau di kebun. Untuk mengukur sejauh mana motivasi murid diterima dipublik, maka sekali dalam satu semester (enam bulan sekali), biasanya diadakan evaluasi. Misalnya dengan mengadakan pasar murah, pameran produksi
http://sekolahalam.blogspot.com/Jumat 14/05/2004 diakses 23/02/2011
22
pertanian, maupun pameran produksi pertukangan. Dalam momen inilah hasil karya sang murid akan mendapatkan apresiasi yang sesuai dengan karya ciptaanya.49 Berdasarkan karakteristik diatas maka peneliti dapat menyimpulkan sejumlah karakteristik kelebihan-kelebihan yang berkaitan dengan keberadaan Sekolah Alam.
3. Kurikulum Sekolah Alam Sekolah Alam Ciganjur, mengaku tetap mengacu pada kurikulum Depdiknas. Namun, sekolah ini juga meramu sendiri kurikulum sesuai dengan tujuan sekolah. Ujian nasional tetap dilaksanakan, termasuk ujianujian semester. Uniknya, hasil penilaian bukan berdasarkan deretan angka-angka. Bisa di bilang belajar di Sekolah Alam lebih banyak praktiknya. Beberapa pelajaran seperti matematika dan biologi dilakukan dengan praktek langsung. Bahkan menariknya, ada juga program magang yang biasanya dilakukan oleh siswa SMK atau mahasiswa. Contohnya cara membuat pupuk dan pembibitan ikan lele.50
4. Pembelajaran di Alam Sekitar Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan alam sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan ini antara lain adalah Fr. Finger (18081888) di Jerman dengan “Heimatkunde” (pengalaman sekitar). Beberapa prinsip pengajaran alam sekitar menurut Syaiful Sagala adalah:
a. Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasar-dasar pengajaran.
b. Pengajaran alam sekitar memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja.
c. Pengajaran alam sekitar memungkinkan untuk memberikan pengajaran
d. e.
totalitas, yaitu suatu bentuk dengan ciri-ciri tidak mengenai pembagian mata pelajaran dalam daftar pelajaran, suatu pengajaran yang menarik minat karena segala sesuatu dipusatkan atas suatu bahan pengajaran yang menarik perhatian anak dan diambil dari alam sekitarnya, suatu pengajaran yang memungkinkan segala bahan pengajaran berhubunghubungan satu sama lain. Pengajaran alam sekitar memberikan kepada anak bahan apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas. Pengajaran alam sekitar memberikan apresiasi emosional karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional dengan anak.51
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan dengan media pembelajaran alam sekitar guru dapat memperagakan langsung pengajaran kepada siswa
49
Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, (Yogyakarta: Diva Press.2010).h 13-17 50 Purnama dian,Cermat Memilih Sekolah Menengah Yang Tepat,(Jakarta:Gagasan Media,2010),cet.1,hal 87 51 Syaiful Sagala, ,Konsep dan Makna Pembelajaran,(Bandung:Alfabeta,2007), h. 180
23
sehingga siswa termotivasi lebih aktif atau giat, tidak hanya duduk, dengar dan catat saya dalam belajar.
5. Belajar Berkat Pengalaman Tidak ada yang menyangka bahwa pengetahuan berasal dari buku-buku dan tidak mengetahui bahwa pengetahuan dalam buku-buku itu mula-mula berasal dari pengalaman. Semakin kongkrit pengalaman yang diberikan oleh guru akan lebih menjamin terjadinya proses belajar.52 Akan tetapi kebanyakan pengetahuan harus diperoleh melalui pengalaman tak langsung. Pengalaman itu terbagi dua, yaitu pengalaman langsung dan tidak langsung misalnya mengamati suatu peristiwa membaca uraian tentang manusia, menggunakan peta, melihat foto tentang kejadian manusia. Pengalaman belajar kongkrit yang secara langsung dialami siswa paling besar dan banyak memperoleh manfaat dengan cara mengalaminya sendiri, Edger Dale mengadakan klisifikasi pengamalan menurut tingkat menurut tingkat, dari yang paling kongrit ke paling abstrak. Berikut ini kerucut pengalaman Edger Dale yang dimaksud: Diagram 1.1 Kerucut Pengalaman Belajar53 Yang kita ingat:
Modus
10%
Baca
20%
Dengar
30%
Lihat
40%
Lihat dan Dengar
70%
Katakan
90%
Katakan dan Lakukan
Verbal
Visual
Berbuat
Keterangan:
1. Apabila kita melakukan kegiatan membaca maka kita akan ingat 10% dari apa yang kita baca.
52
Dwiningsih, Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Interbook, 2010), cet. I, h 88. 53 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press,2008), h. 18-19.
24
2. Apabila kita melakukan mendengar maka kita ingat 20% dari apa yang kita dengar.
3. Apabila kita melakukan kegiatan melihat maka kita ingat 30% dari apa yang kita lihat.
4. Apabila kita melakukan kegiatan melihat dan mendengar maka kita ingat 40% dari apa yang kita lihat dan dengar.
5. Apabila kita melakukan kegiatan mengatakan maka kita ingat 70% dari apa yang kita katakan.
6. Apabila kita melakukan kegiatan mengatakan dan melakukan maka kita akan ingat 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan.
Dapat peneliti analisis dari penjelasan diatas bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman langsung maupun tidak langsung. Semakin siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari, maka semakin kongkrit pengetahuan yang diperoleh semakin siswa tidak mengalami sendiri apa yang dipelajari maka semakin sedikit pengetahuan yang diperoleh.
6. Outbound Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak. Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Bentuk kegiatannya berupa simulasi kehidupan melalui permainan-permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara indifidual maupun kelompok, dengan tujuan untuk pengalaman diri (personal development) maupun kelompok (team development).54 Dalam perkembangannya, di Indonesia pengertian outbound mengalami mertaforfosis yang variatif. Nilainya tak lagi sekedar semacam piknik atau selingan hiburan pengisi waktu luang semata. Terlebih lagi, dalam era global seperti saat ini, banyak yang menepatkan tradisi pembelajaran dengan tidak lagi terkungkung di dalam kelas. Pemikiran dan pandangan mengenai pengertian otbound yaitu seperti. ”Outbound merupakan pelatihan manajemen diri yang memadukan oleh pikir, rasa, dan raga yang diadakan di alam terbuka dan dikondisikan diluar kebiasaan. Seperti 54
Badiatul Muchlisin Asti,Fun Outbound,Yogyakarta:DIVA Pres,2009. Cet I, h11
25
orang yang bekerja meninggalkan kebiasaannya berada, berpikir dan berbuat kemudian ia mengganti cara berpikir dan cara berbuat tersebut untuk mendapatkan hal-hal baru.” 55 “Outbound adalah kegiatan pelatihan di luar ruangan atau di alam terbuka (outdoor) yang menyenangkan dan penuh tantangan.” 56 Secara teori, kegiatan yang disebut sebagai “outbound” adalah kegiatan luar ruangan yang tujuannya untuk relaks dan santai, dengan rangkaian petualangan atau permainan yang relatif ringan. Sedangkan istilah outbond yang sering digunakan merupakan kegiatan luar ruangan yang disodorkan petualangan yang memiliki tingkat kesulitan tertentu sehingga mampu memacu aliran adrenalin.57 Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik lagi.58 Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa outbond adalah kegiatan yang dilakukan di alam terbuka (outdoor) untuk melatih manajemen diri melalui serangkaian permainan dengan tingkat kesulitan yang relatif.
a. Manfaat Outbound Apa pun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan (adventure) dan permainan (games) yang bisa dijalankan sebenarnya memiliki manfaat yang beragam, diantaranya:
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Komunikasi efektif (effective communication). Pengembangan tim (team building). Pemecahan masalah (problem solving). Kepercayaan diri (self confidence) Kepemimpinan (leadership) Kerja sama (sinergi). Permainan yang menghibur/menyenangkan (fun game) Konsentrasi/fokus (concentration) Kejujuran/sportivitas.59
55
http://kerockan.blogspot.com/2009/05/pengertian-outbound-yang-sebenarnya.html diakses 19/02/2011 56 Badiatul Muchlisin Asti,Fun Outbound..., h 11 57 Agustinus Susanta,Outbound Profesionak,Yogyakarta:CV Andi Offest,2010.h, 8 58 http:greencamp8.blogspot.com/2009/05 definisi dan manfaat outbound diakses 4/02/2011 59 Badiatul Muchlisin Asti,Fun Outbound..., h 22
26
Peneliti simpulkan berdasarkan manfaat pelatihan outbound dijelaskan diatas, diharapkan lahir pribadi-pribadi baru yang penuh motivasi, berani, percaya diri, berpikir kreatif, memiliki rasa kebersamaan, tanggung jawab, kooperatif, rasa saling percaya, dan lain-lain.
b. Pembagian Outbound Pembagian outbound yaitu:
1) Real Outbound 2)
Peserta memerlukan ketahanan dan tantangan fisik besar untuk menjalani petualangan yang mendebarkan dan penuh tantangan. Fun Outbound/semi outbound Kegiatan di alam terbuka yang hanya melibatkan permainan ringan, menyenangkan, dan resiko kecil atau sedang, namun tetap bermanfaat bagi pengembangan peserta, khususnya dari sosial/interaksi dengan sesama.60
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
60
Agustinus Susanta,Outbound Profesional…., h .11.
27
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur pada tingkat SMP yang beralamat di Jl. Rawa Kopi No. 7 X Rawa Kopi, Pangkalan Jati Baru-Cinere, Depok. Adapun pertimbangan dan alasan penelitian memilih Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP adalah:
a. Pertimbangan peneliti melakukan penelitian pada Sekolah Alam
Indonesia,
merupakan salah satu Sekolah Alam Indonesia yang terdapat tingkat SMP (Sekolah Menegah Pertama).
b. Dalam proses pembelajaranya pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, siswa mempelajari mata pelajaran IPS, sehingga akan mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian tesebut.
c. Alasan lain peneliti melakukan penelitian pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan ini, peneliti mempertimbangkan jarak tempuh dari tempat penelitian dengan peneliti tersebut cukup dekat, sehingga mempermudahkan peneliti melakukan proses penelitiannya.
2. Waktu Penelitian Adapun waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 30 Juli 2010 sampai dengan tanggal 24 Maret 2011 Berikut adalah table waktu peneliti melakukan penelitian Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No
Tgl/Hari/Bulan
Kegiatan
1
13 Juni 2010
Studi Pendahuluan
2
30 Juli 2010
Pembuatan Proposal
3
17 Juli-18 Juli 2010
Penyusunan Instrumen Penelitian
4
18 Juli – 30 Oktober 2010
Pengumpulan Data
5
14 Oktober – 30 November 2010
Pengolahan dan analisis data
6
01 Januari -01 Februari 2011
Menyusun data penelitian
7
01 Februari-24 Maret 2011
Revisi hasil bimbingan dan ACC dari Pembimbing
28
B. Metode Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan Taylor yang dikutip
oleh Lexy J.
Moleong “Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati”.61 Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP. “Deskripstif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka”.62 Penelitian yang maksudokan memberikan sebuah gambaran yang jelas dan akurat tentang materi atau fenomena yang sedang diselidiki, karena belakangan ini isu mengenai pendidikan tentang Sekolah Alam banyak dibicarakan, maka peneliti akan menelaah lebih mendalam mengenai khususnya pembelajaran IPS pada Sekolah Alam Ciganjur tingkat SMP. Dengan
menggunakan
metode
tersebut
peneliti
bertujuan
untuk
dapat
menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas yang sebenarnya yang menjadi objek penelitian agar lebih mendalam kesasaran penelitian dan memperoleh pendalaman data yang diinginkan.
C. Teknik Unit Analisis Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah “Purvosife sampling yaitu teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu”. 63 Yang dimaksud dengan pertimbangan tertentu disini adalah mempertimbangkan siapa yang akan dijadikan sumber data atau informan yang benar-benar bisa memberikan data dengan baik, sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Dalam hal ini yang akan dijadikan sumber data atau informan adalah kepala sekolah dan guru-guru IPS yang ada di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tigkat SMP tempat penelitian lakukan.
D. Teknik Pengumpulan Data 61
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1997), cet. VIII, h.3. 62 Basrowi dan Suwandi, Memahami PenelitianKkualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 28. 63 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif…. Hal. 300
29
Dalam upaya penyusunan skripsi ini, peneliti berupaya mengumpulkan data untuk mendapatkan fakta yang jelas dan merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Dalam pengumpulan data sangat dibutuhkan teknik yang tepat untuk mendapatkan jenis data yang dicari. Tanpa mengetahui teknik yang tepat maka tidak akan mendapatkan data yang relevan. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:
1. Wawancara “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. 64 Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan wawancara yang dilakukan terhadap pihak Kepala Sekolah Alam Ciganjur tingkat SMP dan guru mata pelajaran IPS. Wawancara ini dilakukan untuk mendukung data-data yang diperoleh peneliti. Wawancara sebagai satu proses tanya jawab lisan, dalam hal ini dua orang lebih berhadap-hadapan.
2. Dokumentasi “Dokumentasi adalah satu cara peneliti mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan peneliti”. 65 Dalam hal ini peneliti akan mendokumentasikan berupa berbentuk foto-foto mengenai kegiatan proses pembelajaran siswa sedang berlangsung pada Sekolah Alam dalam pelajaran IPS, serta sarana dan prasana sekolah dimana guru mengajar dan tidak hanya berupa foto tetapi dokumen silabus mata pelajaran IPS,RPP, hasil belajaran berupa nilai keseharian, kegiatan outing, outbound, dan profil Sekolah Alam Ciganjur tingkat SMP. Dokumentasi ini dilakukan agar memperkuat data-data dan agar lebih kredibel/dipercaya yang diperoleh dari wawancara dan observasi dengan didukungnya foto-foto proses pembelajaran siswa sedang berlangsung atau dokumen berasal dari sekolah.
3. Observasi “Observasi adalah cara pengambilan data dengan cara menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindera lainya seperti telinga, penciuman, dan kulit”.66 Dengan observasi data dikumpulkan dengan mengamati langsung terhadap subjek penelitian, peneliti secara terus-menerus melakukan pengamatan atas proses 64
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya Offset, 1997), cet.20, hal 186 65 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif:komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya, (Jakarta: Prenada Media Grouf, 2007), Cet.3, hal.115 66 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif:komunikasi, ekonomi, kebijakan publik dan ilmu sosial lainnya…, hal.115
30
pembelajaran IPS. Peneliti melakukan observasi terhadap situasi keseharian dalam proses belajar.
Observasi ini dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi Sekolah Alam
Indonesia Ciganjur tingkat SMP dan keadaan kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan di dalam kelas Sekolah Alam Ciganjur.
E. Instrumen Penelitian Nasution dalam bukunya Metodelogi Penelitian Naturalistik Kualitatif menyatakan bahwa: Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian utamanya adalah manusia. Alasanya ialah bahwa segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, data yang akan dikumpulkan, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tak pasti dan jelas itu tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri satu-satunya alat yang dapat mencapainya.67 Sugiyono dalam bukunya Metodelogi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, dan R&D menyatakan bahwa: “Yang menjadi Instrument atau alat penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri”. 68 Berdasarkan dua pernyataan tersebut maka yang menjadi instrument peneliti adalah peneliti sendiri. Karena penelitian kualititatif permasalahanya belum jelas dan pasti. Sehingga peneliti membuat kisi-kisi instrumen agar penelitian dapat terfokus kepada permasalahan yang ada dalam situasi sosial. Adapun kisi-kisi instrument tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara
Masalah Pelaksanaan pendidikan IPS tingkat SMP pada di Sekolah Alam Ciganjur
Rumusan Masalah 1. Perencanaan pembelajaran
Indikator 1. Tujuan pembelajaran 2. Menentukan tema 3. Menentukan strategi 4. Menentukan media dan sumber belajar 5. Menentukan evaluasi
67
No. Item
Sumber
1,2,3,4,5,6 dan 7 Guru IPS
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung:PT. Tarsito,2003), Cet. III, h. 55. 68 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:CV.Alfabeta,2009), Cet.7.h.305
31
2. Pelaksanaan pembelajaran
3. Penilaian (evaluasi) pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran a. pembukaan b. kegiatan inti c. penutup/refleksi 2. Media dan sumber belajar yang digunakan 3. Penggunaan metode pembelajaran 3. Proses evaluasi 4. Hasil evaluasi
8,9,10,11,12 ,13,14,15,16 ,17,18,19,20 ,22 ,23 dan 24
25,26, 27,28 ,29 dan 30
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Observasi Rumusan Masalah Pelaksanaan 1. Pelaksanaan pendidikan IPS pembelajaran tingkat SMP pada di Sekolah Alam Ciganjur Masalah
2. Penilaian (evaluasi) pembelajaran
Indikator
Sasaran
1. Kegiatan pembelajaran a. Pembukaan b. Kegiatan inti c. Penutup/ refleksi 2. Aktivitas guru 3. Penggunaan metode pembelajaran
1. Proses belajar mengajar a. Persiapan Pengajaran b. Cara guru menyampai kan materi c. Pembukaan d. Kegiatan inti e. Refleksi/ penutup 2.aktivitas dengan kegiatan pembelajaran 3. Pengelolaan kelas
1. Proses Penilaian
Sumber
Kelas
1. Proses penilaian
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Dokumentasi Masalah
Rumusan Masalah
Indikator 32
Data Dokumentasi
Sumber
Pelaksanaan 1. Perencanaan pendidikan IPS pembelajaran tingkat SMP pada di Sekolah Alam Ciganjur
2. Penilaian (evaluasi) pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran 2. Menentukan tema 3. Menentukan strategi 4. Menentukan media dan sumber belajar 5. Menentukan evaluasi
1. Evaluasi belajar siswa
1. Jadwal pembelajaran SMP sekolah alam 2. Silabus mata pelajaran IPS 3. RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran 4. Proses pembelajaran IPS 5. Kurikulum 1. Penilaian belajar siswa
Guru
F. Teknik Analisis Data Teknik analisa adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.69 Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber yang diperoleh dari wawancara, pengamatan lokasi, dan dokumentasi kemudian data yang terkumpul, dianalisis, ditafsirkan dan disimpulkan kedalam bahasa yang mudah dipahami dan logis sesuai dengan penelitian yang dibahas. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992) adalah sebagai berikut: 1. Reduksi data 69
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV.Alfabeta,2009), Cet.7.h.135
33
Reduksi data merupakan peruses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstrasksian dan pentranformasikan data kasar dari lapangan. Dalam tahapan ini data-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan data dari dokumentasi dicatat secara teliti dan rinci agar data-data yang diperoleh tidak rumit. 2. Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahapan ini peneliti data-data yang sudah direduksi dari data hasil wawancara, data hasil observasi dan data hasil dokumentasi disajikan dalam bentuk uraian singat, sehingga memudahkan peneliti membaca dan menyimpulkan hasil penelitiannya tersebut. 3. Menarik kesimpulan Tahapan ini adalah tahapan akhir kesimpulan-kesimpulan dari analisis data selama penelitian berlangsung sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan dari data-data yang diperoleh tersebut.70
BAB IV HASIL PENELITIAN
70
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
34
A. Gambaran Umum Profil Sekolah Alam Indonesia Ciganjur 1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan Sekolah Alam Indonesia berdiri tahun 1998 berlokasi di Jl. Damai, Jakarta selatan, tahun 2001 lokasinya berpindah ke Jl. Anda, Jakarta Selatan menjadi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur sampai sekarang. Sekolah yang berlokasi di Jl. Anda hanya untuk play grup hingga kelas 4. Untuk kelas 5 sampai SMP kelas 9 berada di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi, Jakarta Selatan. Luas Sekolah Alam Indonesia Ciganjur 7.200 m2 sedangkan Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi 8200 m2.71 Terbentuk Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP pada tahun 2004 mempunyai angkatan kelas 6 yang akan lulus orang tua siswa menanyakan kepada Sekolah Alam apakah ada kelanjutan untuk SD melihat Sekolah Alam mempunyai secara kontek 9 tahun sehingga guru-guru mengusulkan adanya sekolah lanjutan (kelas 7 sampai 9). Oleh karena itu Sekolah Alam Indonesia membuat sekolah lanjutan di Jl. Rawa Kopi Cinere sampai saat ini.72
2. Visi dan Misi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur a. Visi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Mewujudkan lembaga pendidikan berstandar internasional yang mampu melahirkan generasi pemimpin yang berakhlak mulia dan memiliki ketajaman logika ilmiah, yang membuatnya mampu melakukan perubahan dan membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia khususnya, dan umat manusia pada umumnya.
b. Misi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur 1) Mengubah paradigma pendidikan ukuran keberhasilan pendidikan seharusnya pada sejauh mana pendidikan berhasil mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengoptimalkan potensi setiap anak.
2) Melahirkan hasil didik yang berakhlak mulia, dengan karakter kepemimpinan yang kuat, serta memiliki ketajaman logika ilmiah dan wawasan keilmuan yang aplikatif.
3) Memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam sebagai sumber ilmu pengetahuan. c. Tujuan Pendidikan 71 72
Brosur Sekolah Alam Indonesia Ciganjur. Hasil wawancara dengan Abdul Rachman S. TP Kepala Sekolah SAI Rawa Kopi
35
Sekolah Alam Indonesia yang dikembangkan memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan akhlak mulia 2) Menumbuhkan jiwa kepemimpinan 3) Mengasah logika berpikir, membangun tradisi berpikir ilmiah. d. Metode Belajar 1) Fun Active Ekpreriental 2) Otbound Life Skil 3) Hikmah dan Keteladanan73 e. Kurikulum Sekolah Alam Indonesia Ciganjur 1) Logika Ilmiah: Menggunakan metode spider-web, alam dan bisnis sebagai media belajar, guru mencontohkan berpikir holistik dalam memahami alam semesta.
2) Kepemimpinan: Menggunakan metode outbound sebagai media belajar, guru melakukan aktivitas outbound secara praktis bersama siswa, pembiasaan amanah pada siswa atas tugas-tugas kepemimpinan.
3) Akhlak mulia: Menggunakan metode tauladan yaitu: guru mencontohkan akhlak secara nyata kepada siswa.74
Tabel 4.1 Daftar Nama Pengajar SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur75
No 1 2 3 4
Nama Abdul Rachman S.TP Ainun Nurul Fitriyah Ichwan haryansyah Diani Wijayanti
5 6 7 8 9 10
Ludfiono Endah Mawarti Budi Setiawan Diani hayati Toha Mawahid Mukhtar
Jabatan/Kelas Kepala SMP SAI SL 9 SL 9 SL 9 SL 8 SL 8 SL 7 SL 7 Ulumuddin Ulumiddin
73
Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur . Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur. 75 Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur. 74
36
Bidang Studi Matematika PPKN Ekonomi Sejarah & bahasa Inggris Fisika & Matematika Geografi & biologi Fisika Biologi Ilmu Fiqih Ilmu Tafsir & Bahasa Arab
11 12 13 14 15 16 17
Subita Khaira Fitmi Zamroni Wahyu Wijanarko Roni Nataprawira Ratna Dewi Cahyawan
Ulumuddin Ka. English Ka. IST IST IST IST IST
Ilmu Hadits Bahasa Inggris
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Setiap Kelas Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP Tahun Ajaran 2010/201176 No
Kelas
Jumlah L
P
Per Kelas
1
SL 7 Eureka
10
8
18
2
SL 8 Revival
5
10
15
3
SL 9 Corona
9
3
12
4
SL 9 Prominence
9
3
12
Jumlah Total
33
24
57
Jumlah
57
57
f. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana memiliki peran penting dalam pendidikan, sebab itu Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan sekolah, adapun data tentang sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP77 No 1 76 77
Nama Ruangan Ruang Kelas A
Fungsi Ruang Kelas 9 Prominence
Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur.
37
2
Ruang Kelas B
Ruang Kelas 9 Corona
3
Ruang Kelas C
Ruang Kelas 8 Revival
4
Ruang Joglo
Ruang Kelas 7 Eureka
5
Ruang D
Perpustakaan
6
Ruang E
Kantor Guru
7
Ruang F
Ruang audio, visual dan komputer
8
Gudung
Penyimpanan barang kebersihan, kebun ternak dan keamanan
9 Lapangan Lapangan Bola dan Lapangan Basket B. Deskripsi Data 1. Pelaksanaan Pembelajaran IPS Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah ini adalah dengan menggunakan konsep Fun Learning dan Experintal Learning. Fun learning yaitu pembelajaran yang menyenangkan, maksudnya adalah dimana siswa belajar di alam terbuka tanpa adanya tekanan, siswa merasa gembira, dan jauh dari rasa bosan. Sedangkan Experintal Learning yaitu: sedikit belajar lebih banyak melakukan pengamatan dan belajar melalui pengalaman, maksudnya adalah Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP ini, sering mengadakan outing dalam artian melakukan aplikasi ke alam dan berkunjung ke lokasi-lokasi sesuai dengan pelajaran yang pernah dilakukan, contohnya: mengukur pasang surut air laut, dan menghitung keliling bumi.78 Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP ini, suasana yang terjadi ketika pelaksanaan pembelajaran dirasa menyenangkan oleh siswa saling menghargai teman dalam belajar sangat terlihat, karena ruangan kelas didisain berbentuk panggung, alasnyapun terbuat dari kayu dan tidak terdapat kursi serta meja. Siswa belajar dengan cara duduk dilantai siswa
78
Hasil wawancara dengan Abdul Rachman S. TP Kepala Sekolah SAI Rawa Kopi.
38
juga tidak memakai seragam yang biasa dikenakan seperti di sekolahsekolah formal.79 Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP berbeda dengan sekolah SMP umum lainya, perbedaannya di Sekolah Alam ini lebih banyak menggunakan ekperiental learning, dimana anak belajar melalui pengalaman (anak mengalami dan melakukan langsung). Artinya, belajar bukan hanya lewat buku, tapi siswa juga membuktikan langsung kelapangan. Begitu juga, Sekolah Alam mempunyai kurikulum sendiri dalam pelaksanaan pembelajarannya, kurikulum yang dibuat berdasarkan atas tiga output dalam pelaksanaan. Ketiga output tersebut adalah: a. Logika ilmiah: menggunakan metode Spider web, alam dan bisnis sebagai media belajar, guru mencontohkan berpikir holistik dalam memahami alam semesta. b. Kepemimpinan: menggunakan metode outbound sebagai media belajar, guru melakukan aktivitas outbound secara praktis bersama siswa, pembiasaan amanah pada siswa atas tugas-tugas kepemimpinan. c. Akhlak mulia: menggunakan metode tauladan yaitu: guru mencontohkan akhlak secara nyata kepada siswa.80 Isi kurikulum digunakan dalam pembelajaran bertujuan, untuk siswa dapat membangun akhlaknya dan bisa menjadi pemimpin. Sehingga melahirkan khalifah-khalifah di muka bumi yang dapat membawa kebaikan-kebaikan, mempunyai keilmuan yang tinggi, sehingga akan meghasilkan generasi yang cinta lingkungan dan bersahabat. Dalam pelaksanaan pembelajaran juga terdapat beberapa kegiatan penunjang seperti: outbound, yang bertujuan berusaha membentuk sikap kepemimpinan, kepercayaan diri dan kerjasama tim, selain itu di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur juga diajarkan memupuk jiwa kewirausaan bagi siswanya, diadakan seperti market day, yaitu kegiatan dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses perencanaan, produksi, promosi, serta penjualan produk yang mereka buat. Outing merupakan kegiatan 79 80
Observasi lingkuanga Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi. Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur.
39
untuk memperdalam pelajaran yang disampaikan di sekolah dengan mengunjungi tempat-tempat yang sesuai dengan materi pembelajaran.81 Selain itu waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ini hanya 1 jam pelajaran saja setiap minggunya, karena di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP ini materi yang diberikan kepada siswa hanya sedikit. Karena menurut guru bidang studi IPS (Ilmu Pengatahuan Sosial) dalam pelaksanaan pembelajarannya, yaitu: 70% kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP menggunakan outdor activity dan 30% lainnya adalah indoor activity. Artinya, 70% kegiatan belajar mengajar dilakukan di luar ruangan atau di alam terbuka dan 30% dilakukan di dalam ruangan, Karena disebabkan Sekolah Alam Indonesia menekankan pengalaman dalam belajar.82 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru-guru IPS di Sekolah Alam, siswa semua mengharapkan dengan mempelajari materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), siswa menjadi pemimpin, dapat mempunyai sudut pandang dan wawasan dalam bidang ekonomi, terutama dalam jual beli. Selain itu siswa juga diharapkan memahami suatu wilayah dan keadaan wilayah terutama di Indonesia, sehingga siswa mengenali keadaan wilayah sendiri untuk mengetahui apa yang harus diperbuat siswa, siswa agar tidak membuat wilayah Indonesia lebih parah lagi. Siswa menjadi lebih tahu bagaimana terjadinya sejarah di negerinya, siswa juga harus mengetahui bagaimana keadaan ekonomi, geografi, dan sejarah dari sudut pandang islam, tidak hanya dari sudut pandang barat saja. 83
2. Proses Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti melalui
wawancara,
observasi,
dan
dokumentasi
maka
dapat
dideskripsikan bahwa proses perencanaan, proses pelaksanaan dan 81
Hasil wawancara dengan Abdul Rachman S. TP Kepala Sekolah SAI Tingkat SMP. Hasil wawancara dengn guru IPS Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP. 83 Hasil wawancara dengan guru IPS Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP. 82
40
evaluasi pada setiap guru pembelajaran IPS tingkat SMP di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarata Selatan adalah sebagai berikut:
a. Guru Geografi (Ibu Endah Mawarti) 1) Perencanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Geografi Pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, sebelum guru geografi mengajar kelas VII dan VIII ada dua persiapan yang dibuat secara administrasi dan moral. Secara administrasi, guru geografi sebelum mengajar terlebih dahulu membuat dan mempersiapkan lesson plan (silabus), weekly plan sheet (RPP), dan alat peraga yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Sedangkan secara moral, guru mempersiapkan kondisi kelas, mempersiapkan bahan materi dari internet yang menunjang pembelajaran, dan pemberian reward. Secara administratif dipersiapkan oleh guru pada rapat kerja guru awal tahun pembelajaran baru, sedangkan secara moral dipersiapkan tergantung apa materinya, kalau materinya menggunakan metode menonton film maka guru, mempersiapkannya 1 minggu sebelumnya dan kalau ada diskusi maka guru mempersiapkan 2 hari sebelumnya. Dalam mengkondisikan kesiapan kelas, yang pertama kali guru lakukan memeriksa kebersihan kelas, yang kedua menyiapkan sarana prasarana
yang
akan
digunakan
seperti:
menyiapkan
spidol,
menyiapkan infokus untuk menonton film tentang permukaan bumi, peta, dan papan tulis. Selanjutnya guru juga menanyakan bagaimana kondisi siswa ketika akan proses pembelajaran akan dimulai apakah siswa merasa jenuh atau tidak. Selanjutnya guru memberikan reward kepada siswa. Biasanya hadiah yang diberikan berbentuk nilai kepada siswa dalam diskusi dan aktifitas sehair-hari. Selain itu juga guru memberikan pujian dan semangat kepada siswa seperti kata: bagus, pasti kamu bisa, pintar dan hebat. Hal itu dilakukan guru untuk memotivasi saat diskusi.
41
Namun semua kegiatan dalam tahap perencanaan telah dilakukan oleh guru geografi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP dengan baik, mengingat semua perencanaan tersebut telah dibuat dan disusun oleh guru geografi setiap awal tahun pembelajaran baru atau awal semester. Dan semua perencanaan tersebut, dilakukan oleh guru agar proses pelaksanaan pembelajaran geografi berjalan baik dan lancar, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.84
2) Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Geografi Dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPS dalam mata pelajaran geografi kelas VII dan VIII di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, membagi 3 kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu: a) Kegiatan Pendahuluan (Awal) Kegiatan pendahuluan yang dilakukan berkisar antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, harapan guru adalah menciptakan kondisi awal pembelajaran, sehingga dalam kegiatan inti pembelajaran geografi peserta didik sudah siap untuk mengikuti pelajaran dengan seksama. Setelah siswa berada dikelas, kemudian siswa duduk lesehan dilantai membuat lingkaran dengan rapih namun sebelum siswa mulai belajar terlebih dahulu guru mengucapkan salam dan dilanjutkan menyapa siswa, lalu guru menjelaskan apa yang akan dilakukan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Sebelum guru menjelaskan materi yang diajarkan guru memberikan review berupa sedikit pertanyaan lisan tentang materi kemarin yang sudah diberikan (pre-tes). Hal ini dilakukan oleh guru untuk menguji atau mengecek kembali ingatan siswa terhadap materi 84
Hasil wawancara dengan guru Geografi ibu Endah Mawartin mengajara kelas VII dan
VIII.
42
yang telah dipelajarinya, dan selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran diawal pembelajaran tentang materi yang akan disampaikan sehingga siswa termotivasi belajar dengan lebih semangat lagi.85
b) Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran ini, merupakan inti dari proses pembelajaran, maka tahap ini guru geografi menyajikan materi pembelajaran, sebelum menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran terlebih dahulu guru geografi menuliskan judul yang akan dijelaskan. Dalam menyampaikan materi pembelajaran memberikan materi yang akan disampaikan secara garis besar. Lalu guru menggunakan metode diskusi, dan praktek langsung seperti; berdiskusi tentang penyebaran penduduk, membuat peta, navigasi darat, navigasi laut, dan outing yaitu melihat nyata kehidupan langsung
tidak
hanya
melihat
buku
melainkan
melakukan
pengamatan lingkungan. Ketika guru menjelaskan materi, kemudian guru juga memberikan kesempatan bertanyaan kepada siswa untuk bertanya pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Agar siswa fress. Ketika guru menjelaskan ada saja kendala yang harus dihadapi oleh guru, yaitu: kesulitan perbedaan minat siswa yang beragam pada mata pelajaran, sehingga susah mengarahkan siswa terhadap mata pelajaran geografi dan kurangnya memahami pelajaran sehingga seringkali guru menangani siswa tersebut dengan pendekatan secara personal, memberikan tugas baca kepada siswa yang kurang dalam memahami pelajaran, serta mengadakan game, tebakan, kuis, dan memberikan
reward
berupa
nilai
kepada
siswa
untuk
membangkitkan siswa dalam belajar geografi. 85
Hasil wawancara dengan guru Geografi ibu Endah Mawartin mengajara kelas VII dan
VIII.
43
Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, siswa aktif sekali menanyakan meteri yang siswa kurang mengerti atau bahkan belum dipahaminya, sehingga sering sekali terjadi tanya jawab yang aktif antara guru dan siswa.86
c) Kegiatan Penutup/Tindak Lanjut Kegiatan penutup/tindak lanjut ini, setelah guru selesai menyampaikan materi geografi, guru mereview ‘mengulang’ sedikit pelajaran materi yang telah dijelaskan kepada siswa, lalu guru geografi memberikan pertanyaan atau pekerjaan rumah kepada siswa diakhir pembelajaran. Kalau sudah dirasa memahami maka tidak diberikan tugas karena guru melihat dari performen siswa kalau siswa aktif dikelas maka tidak diberi tugas, dan kalau siswa belum bisa menyerap pelajaran maka diberi tugas. karena di Sekolah Alam ini diminimalkan pemberian tugas. Akhirnya sebelum kegiatan diakhiri, guru pun tidak lupa untuk memberitahukan kepada siswa tentang materi/pokok pembahasan yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.87
3) Penilaian Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Geografi Evaluasi selalu dilakukan dalam proses pembelajaran, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, evaluasi/penilaian yang digunakan oleh guru pada mata pelajaran geografi yaitu: diskusi, Tanya jawab, bentuk tulisan, dan dalam bentuk praktek langsung seperti outing, dan proyek. Evaluasi yang sering digunakan yaitu: dalam bentuk penilaian keseharian dan berbentuk proyek/karya ilmiah yang 86
Hasil Observasi di kelas VII dan VIII Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP saat guru geografi mengajar. 87 Hasil observasi di kelas VIII dan VIII Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP saat guru geografi mengajar.
44
dilakukan pada akhir semester. Kalau evaluasi berbentuk keseharian yaitu: melalui keaktifan siswa, apakah didalam kelas memperhatikan dengan baik, pertanyaan dari guru dia bisa menjawab atau tidak, bagaimana performen siswa dalam mengerjakan tugas, bagaimana mengelola data dalam diskusi. Evaluasi berbentuk proyek/karya ilmiah yaitu siswa memilih permasalahan sosial atau permasalahan lainnya kurang lebih satu bulan siswa mempersiapkannya. Contohnya siswa mengambil judul tata rancang kota, maka siswa mencoba meneliti merancang tata kota tersebut, mencoba mempresentasikan dihadapan guru-guru dan memberikan masukan, dan mencoba menganalisis kira-kira real atau tidak idenya dari siswa tersebut. Evaluasi
dalam
bentuk
semesteran
dilaksanakan
bila
diperlukan, kalau nilai siswa belum cukup dari evaluasi keseharian dan proyek, baru evaluasi bentuk semesteran dilaksanakan.88
b. Guru Ekonomi (Bapak Ickwan Hermansyah) 1) Perencanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi Sebelum guru ekonomi mengajar kelas VIII, IX A dan IX B terlebih dahulu guru mempersiapkan lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP). Semua itu dipersiapkan pada rapat kerja guru atau awal semester awal tahun pembelajaran baru.89 Penyusunan lesson plan dan weekly plan sheet dilakukan guru dengan tetap mengacu kepada sistem pendidikan nasional dan menggabungkan dengan kurikulum Sekolah Alam Indonesia, yang lebih kepada pengalaman siswa dalam belajar, atau praktek langsung kelapangan terkait dengan materi.
88
Hasil wawancara dengan guru geografi ibu Endah Mawartin mengajara kelas VII dan
VIII. 89
Hasil wawancara dengan Ikhwan Hermansyah, guru ekonomi mengajar kelas VIII, IX A dan IX B.
45
Setelah guru mempersiapkan lesson plan dan weekly plan sheet, guru mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pembelajaran, seperti: mempersiapkan peta ekonomi, dan slide apabila diperlukan. Perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru agar proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi berjalan dengan baik. 2) Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi Dalam proses pelaksanaan pembelajaran guru Ekonomi, mengajar kelas VIII, IX A dan IX B membagai menjadi 3 tahapan pembelajaran yaitu: a) Kegiatan Pendahuluan (Awal) Pada kegiatan pendahuluan ini, tibanyanya guru dikelas, langsung mengkondisikan kelas berbentuk huruf U dengan posisi siswa duduk dilantai, dimana posisi guru berada di depan tengahtengah murid, agar terciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Lalu guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan menanyakan kesiapan siswa, apakah sudah siap untuk belajar.90 Sebelum
menjelaskan
materi,
terlebih
dahulu
guru
menanyakan kembali kepada siswa, materi sebelumnya yang telah diberikan guru (pre-tes), hal ini dilakukan oleh guru untuk menguji atau mengecek kembali ingatan siswa, terhadap materi yang telah diajarkan. Untuk menghubungkan siswa dengan materi sebelumnya dengan materi yang akan guru ajarkan. Selanjutnya guru ekonomi menyampaikan tujuan pembelajaran bukan diawal pembelajaran, tapi diakhir pembelajaran karena siswa menjadi mengerti dan paham meteri yang diajarkan pada saat itu.91
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
90 91
Hasil observasi guru ekonomi di kelas VIII, IX A dan IX B SAI saat guru mengajar. Hasil wawancara dengan Ikhwan Hermawan, Guru Ekonomi mengajar kelas VIII, IX A
dan IX B.
46
Kegiatan ini merupakan inti dari proses pembelajaran, dalam menyampaikan pembelajaran, guru memberikan gambaran materi kepada siswa agar dapat meresapi mata pelajaran yang akan diajarkan pada hari proses pembelajaran berlangsung, pada pembelajaran guru ekonomi menggunakan metode diskusi dan simulasi. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa, guru dan siswa saling melakukan tanya jawab mengenai materi yang diajarkan pada saat itu, dan pada saat guru menjelaskan materi ada saja kendalanya yang harus dihadapi oleh guru yaitu: kesulitan tingkat pemahaman, dan tingkat kedewasaan yang berbeda-beda. Sehingga tidak semua siswa dapat memahami materi yang diberikan guru saat mengajar oleh sebab itu guru, memberikan contoh-contoh soal yang masuk akal dan guru suka melakukan pendekatan secara individu dan pendekatan secara berkelompok dalam menghadapi siswa yang kurang paham. Untuk memudahkan pemahaman siswa, guru ekonomi menggunakan yaitu: media peta, bahan-bahan dari internet untuk di diskusikan, bahan-bahan dari koran untuk menambah pemahaman pelajaran siswa, dan sering mengadakan outing yaitu: pergi ketempat yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Tidak hanya mempelajarinya tetapi siswa melakukan penelitian benarkah apa yang ada dibuku pelajaran, dengan kejadian yang sebenarnya. Dan dalam pembelajaran ekonomi seandainya siswa sedang jenuh maka guru memberhentikan kegiatan pembelajaran sebentar, terus guru mengadakan game-game kacil, karena biasanya siswa akan semangat kembali ketika mengadakan game-game. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran atau saat proses pelaksanaan
pembelajaran
berlangsung,
siswa
aktif
sekali
menanyakan hal-hal atau materi yang kurang atau bahkan belum
47
dipahaminya, sehingga terjadi tanya jawab yang aktif antara guru dan siswa.92
c) Kegiatan Penutup/Tindak Lanjut Setelah memberikan menyampaikan materi pelajaran ekonomi, maka pada kegiatan selanjutnya guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa terhadap hasil belajarnya. Caranya yaitu: dengan menanyakan kembali tentang materi yang telah dijelaskan atau diajarkan kepada siwa (post-tes), biasanya pertanyaan yang diberikan dalam bentuk lisan sehingga siswa harus menjawabnya secara langsung tapi kegiatan ini tidak selalu dilakukan, karena apabila siswa sudah memahami materi maka tidak dilakukan. Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru pun memberikan tugas kalau siswa belum memahami materi yang sudah diajarkan. Sebelum kegiatan pembelajaran berakhir, guru pun tidak lupa memberitahukan kepada siswa tentang materi/pokok bahasan yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.93
3) Penilaian Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penliti terhadap guru ekonomi, mengajar kelas VIII, IX A dan IX B. Penilaian/evaluasi yang digunakan guru ekonomi Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP dalam bentuk evaluasi perbuatan atau praktek langsung, dan lisan tulisan. Evaluasi
dalam
bentuk
perbuatan/kelakuan
sehari-hari
merupakan evaluasi yang sering digunakan di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, karena Sekolah Alam penilaiannya bukan melihat dari angka dan rengking. Akan tetapi melihat perbuatan keseharian, yaitu; bagaimana berinteraksi dengan teman, bagaimana 92
Hasil observasi di kelas VIII, IX A dan IX B SAI saat guru mengajar. Hasil observasi di kelas VIII ,IX A dan IX B Sekolah Alam Indonesia tingkat SMP saat guru ekonomi mengajar. 93
48
menghormati orang lain, bagaimana berinteraksi dengan guru. Alat evaluasi dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan siswa dalam akhlak karimiah dan leadership ‘kepemimpinan dirinya dan orang lain’. Sedangkan evaluasi dalam bentuk lisan dan tulisan adalah sebagai alat evaluasi untuk menilai kognitif siswa. Penilaian kognitif ini dilakukan pada saat selesai kegiatan pembelajaran. Siswa kelas 1 dan 2 pada akhir semester 2 melakukan proyek yaitu membuat penelitian karya ilmiah, selanjutnya mempresentasikan dihadapan guru-guru, dan guru akan menganalisis apakah penelitian tersebut idenya riel atau tidak. Apabila nilai siswa sudah terpenuhi dari nilai keseharian, yaitu seperti bagaimana mereka beraktifitas dalam pembelajaran, proyeknya bagus dan dapat diterima. Maka siswa diringankan untuk tidak mengikuti akhir semester, tapi apabila nilai siswa kurang dari nial keseharian dan proyek, maka siswa mengikuti akhir semester. c. Guru Ekonomi (Ibu Eti Suhesti) 1) Perencanaan Pembelajaran IPS pada Pelajaran Ekonomi Dalam proses perencanaan, sebelum guru ekonomi mengajar kelas VII persiapan yang terlebih dahulu, yaitu mempersiapkan program yang jelas diantaranya lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP). Semua itu dipersiapkan oleh guru pada saat rapat kerja guru awal semester atau ajaran baru. Selanjutnya guru mempersiapkan kondisi kelas, dengan cara duduk membentuk lingkaran, dan posisi guru berada ditengah depan diantara siswa, dengan posisi tersebut agar siswa lebih fokus melihat yang diarahkan oleh guru ketika belajar dikelas. Biasanya guru juga memeriksa kebersihan kelas, karena dengan kelas yang bersih maka kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu juga guru mempersiapkan semua media yang akan digunakan dalam pembelajaran, sesuai dengan materi seperti: pada saat materi 49
membutuhkan peta maka guru mempersiapkan peta, kalau materinya memerlukan bola dunia maka guru akan menggunakan bola dunia.
2) Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada Pelajaran Ekonomi Dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPS dalam mata pelajaran ekonomi pada tahap kedua ini terutama di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP membagi 3 kegiatan yang harus dilakukan oleh guru, yaitu: a) Kegiatan Pendahuluan (Awal) Kegiatan pendahuluan yang dilakukan berkisar antara 5-10 menit. Dengan waktu yang relatif singkat, guru ekonomi malakukan kegiatan kondisi awal, yaitu: diawali dengan kegiatan guru masuk kelas dengan mengucapkan salam. Dilanjutkan menanyakan kondisi siswa. apakah kondisinya sedang lelah atau tidak, maka kita sering sebentar mengingat kegiatan-kegiatan yang sudah lalu (pembiasaan kelas). Selanjutnya kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, guru mengungkapkan kembali secara sekilas tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya, lalu menghubungkan dengan materi yang akan diajarkan. Sebelum guru menjelaskan materi yang akan diajarkan, terlebih dahulu guru memberikan pertanyaan atau tanggapan tentang pelajaran yang lalu kepada siswa yang telah diberikan guru (pre-tes). Hal ini dilakukan guru untuk menguji atau mengecek kembali ingatan siswa tentang materi sebelumnya. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa agar siswa lebih semangat lagi.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan ini merupakan inti dari proses pembelajaran, maka pada tahapan ini guru ekonomi pada awal pembelajaran dalam 50
penyampaian materi hanya secara garis besar, untuk memberikan gambaran kepada siswa materi yang dibahas pada pembelajaran.94 Dalam menyampaikan materi pelajaram ekonomi, pertama guru
menyampaikan
materi
atau
teorinya
terlebih
dahulu.
Selanjutnya, guru memberikan contoh-contoh yang dapat dipahami siswa, terutama yang dapat dijumpai disekitar siswa. Ketika guru menjelaskan materi kepada siswa, sesekali guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dalam kegiatan pembelajaran ada saja kendalanya yang harus dihadapi oleh guru ekonomi yaitu: kondisi siswa yang peralihan dari SD ke SMP, jadi masih sering bercanda dan kurang konsentrasi dalam pelajaran, terutama memperhatikan penjelasan materi yang diberikan. Sehingga guru menggunakan metode dalam pembelajaran yaitu: dengan menggunakan metode diskusi, ceramah, dan Tanya jawab, agar semua siswa aktif dan berperan dalam pelajaran. Apabila siswa sedang merasa jenuh dan sulit dalam pembelajaran, biasanya guru memberikan game-game, kuis, dan memberikan motivasi kepada siswa. Apabila ada yang mengantuk guru akan menyuruh siswa untuk berwudhu, karena di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP tidak terdapat meja, tiba-tiba siswa tiduran dilantai maka guru langsung menegur untuk bangun. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, siswa menanyakan kepada guru materi yang mereka kurang dipahami, sehingga terjadi Tanya jawab yang aktif antara guru dan siswa.95 Jadi guru tidak hanya menjelaskan dipapan tulis, tetapi siswa juga mencatat dan bertanya kepada guru apabila siswa tidak tahu dan kurang memahaminya. Setelah siswa mencatat dan menulis materi yang dijelaskan, Kemudian barulah guru memberikan tugas kepada siswa. Pada saat 94 95
Hasil wawancara dengan Esti Suhesti, Guru Ekonomi mengajar kelas VII. Hasil observasi guru ekonomi mengejar dikelas VII SAI Rawa Kopi.
51
siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan, guru selalu membimbing dalam menyelesaikan tugas tersebut.96 Maka pada saat itulah guru menggunakan pendekatan individu untuk membimbing, dan membantu siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
c) Kegiatan Penutup/Tindak Lanjut Kegiatan penutup/tindak lanjut ini, setelah guru selesai menyampaikan materi pelajaran ekonomi kemudian guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa terhadap hasil belajarnya. Caranya yaitu; bagaimana siswa mengutarakan pendapatnya tentang materi yang dijelaskan atau diajarkan kepada siswa (post-tes), biasanya pertanyaaan yang diberikan dalam bentuk lisan, sehingga siswa harus menjawabnya secara langsung. Kegiatan post-tes tersebut sebagai tolak ukur terhadap keberhasilan belajar siswa. Setelah guru melakukan post-tes dilakukan guru memberikan tugas apabila siswa tidak memahami dan kurang mengerti dalam materi yang sudah diajarkan, apabila sudah memahami dan mengerti maka guru tidak memberikan pekerjaan rumah. Karena di Sekolah Alam Indonesia meminimalkan pekerjaan rumah. Akhirnya sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri. guru pun tidak lupa untuk memberitahukan kepada siswa tentang materi/pokok bahasan yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya.97
3) Penilaian Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
guru
ekonomi,
evaluasi/penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran guru ekonomi kelas VII, yaitu: dalam bentuk penilaian ulangan dan proyek.98
96
Hasil wawancara dengan Hesti Suhesti, Guru Ekonomi Mengajar dikeasl VII SAI Alam
Indonesia. 97 98
Hasil observasi di kelas VII SAI saat guru Ekonomi mengajar. Hasil wawancara dengan Hesti Suhesti, guru Ekonomi Mengajar dikeasl VII SAI Alam
Indonesia.
52
Evaluasi dalam bentuk ulangan dilakukan habis pembahasan satu tema, sedangkan pembuatan proyek persiapanya 1 sampai 2 bulan. Evaluasi dalam bentuk proyek ini merupakan evaluasi yang sering digunakan di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP menjelang akhir semester. Dalam proyek ini siswa boleh memilih judul yang akan dijadikan proyek, sedangkan dikelas VII proyeknya adalah bank sampah yaitu: bagaimana siswa memenejemen bank sampah tersebut, mendaur ulangnya seperti apa, dan bagaimana pengolahan bank sampah. Kemudian proyek bank sampah tersebut, dipresentasikan didepan guru-guru kemudian guru menganalisinya, dan hasilnya dijadikan nilai akhir semester. Apabila nilai siswa sudah cukup dari nilai proyek dan nilai keseharian siswa, maka siswa diberi keringanan untuk tidak mengikuti semesteran. d. Guru Sejarah a. Perencanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Sejarah Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru sejarah yang mengajar kelas IX A dan IX B, maka pada tahap ini guru mempersiapkan lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP). Pada semester 2 ini di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur khusus kelas IX sudah tidak belajar teori tapi lebih membahas soal untuk persiapan UAS (Ujian Akhir Semester). Persiapan lesson plan dan weekly plan shet dilakukan pada saat rapat kerja guru atau awal semester tahun pelajaran baru, sedangkan persiapan latihan-latihan soal 1 minggu pembelajaran dan guru sejarah mempunyai bank soal. Guru sejarah menyusun lesson plan dan weekly plan sheet sesuai target kelulusan untuk UAS (Ujian Akhir Semester).
b. Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Sejarah Dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPS dalam mata pelajaran sejarah, guru membagi kegiatan menjadi 3 tahapan, yaitu: 53
a) Kegiatan Pendahuluan (Awal) Pada kegiatan pendahuluan ini, guru mengawalinya dengan memberikan salam terlebih dahulu, karena pelajaran sejarah dilakukan pada waktu siang hari maka tidak ada pembacaan doa. Setelah salam guru menanyakan kabar siswa, selanjutnya langsung membahas soal-soal karena disemester 2, tidak lagi belajar teori, tetapi kegiatan pembelajarannya dengan membahas soal-soal UAS (Ujian Akhir Sekolah). Selanjutnya guru menyampaikan target nilai soal-soal. Seandainya siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal nomer satu, maka guru akan mengulangi pembelajaran kembali.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan ini, merupakan inti dari proses pelaksanaan pembelajaran IPS dalam mata pelajaran sejarah, maka tahap ini guru sejarah memberikan soal-soal latihan UAS (Ujian Akhir Sekolah) dengan penjelasan yang lebih kepada sistem dan strategi urutanurutan soal. Maksudnya, yaitu bagaimana mengerjakan nomer satu dan nomer dua. Kemudia bagaimana tingkat kesulitannya kalau siswa tidak mengerti pada soal-soal tersebut, kemudian baru guru menjelaskan soal yang tidak dimengerti oleh siswa tersebut.99 Pada saat mengerjakan soal-soal latihan UAS (Ujian Akhir Sekolah) hambatan dan kesulitan yang dihadapi guru yaitu: kesulitan mengubah konsep belajar siswa dari bersifat belajar eksplorasi dikelas VII dan VIII, menjadi ke sistem pendidikan nasional yang selalu membahas latihan soal-soal untuk UAS (Ujian Akhir Sekolah) dikelas IX semester 2, Sehingga siswa sering dalam kebosanan membahas soal-soal terus-menerus untuk mengahadapi UAS (Ujian Akhir Semester). 99
Hasil wawancara dengan Diani Wijayanti, guru sejarah mengajar dikeasl IX A dan IX B Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP.
54
Pada kegiatan mengerjakan latihan soal-soal siswa terlihat aktif sekali menanyakan soal-soal yang tidak dimengerti oleh siswa, akan tetapi siswa diberikan untuk mengerjakan semampunya saja, kalau tidak bisa, baru diakhir mengerjkan soal dilakukan pembahasan soal-soal tersebut.100 c) Kegiatan Penutup/Tindak Lanjut Kegiatan penutup/tindak lanjut ini dilakukan akan setelah guru selesai membahas latihan soal-soal persiapan UAS (Ujian Akhir Sekolah). Apabila tidak mencapai target dalam mengerjakan soalsoal latihan UAS (Ujian Akhir Sekolah) tersebut, maka soal-soal yang siswa bahas boleh dibawa pulang kerumah untuk siswa dikerjakan di rumah.
c. Penilaian Pembelajaran IPS pada Mata Pelajaran Sejarah Berdasarkan hasil penelitian wawancara yang dilakukan peneliti, pada proses penilaian pembelajaran IPS pada mata pelajaran Sejarah kelas IX, proses penilaianya yaitu dengan membahas latihan soal terus-menerus sampai UAS (Ujian Akhir Sekolah).101
C. Analisis Data Dari hasil deskripsi data yang dilakukan oleh guru ekonomi, guru geografi dan guru sejarah yaitu terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi/penilaian pembelajaran IPS Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP. Yaitu dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Perencanaan Pembelajaran IPS pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP Proses perencanaan pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP, sebelum guru mengajar terlebih dahulu guru 100
Hasil observasi guru ekonomi mengajar kelas IX A dan IX B Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP. 101 Hasil wawancara dengan Diani Wijayanti, guru Sejarah Mengajar dikeasl IX A dan IX B SAI Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP.
55
membuat dan mempersiapkan rumusan tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran, guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) membuat silabus (lesson plan) dan RPP (weekly plan), semua ini dipersiapkan oleh guru pada saat rapat kerja guru atau awal tahun pelajaran baru. Tujuannya agar proses pembelajaran akan lebih sistematis, materi dan cakupan yang diajarkan jelas, lebih detail dan pembelajaran akan lebih terarah. Selain itu manfaat yang lain adalah membantu guru dalam mengetahui hasil belajar siswa, dengan demikian guru akan lebih percaya diri dalam mengajar. Komponen yang terdapat dalam yang lesson plan (silabus) yang isinya terdiri dari identitas sekolah, kelas dan semester, materi pelajaran dan tanggal jadwal pelajaran. Akan tetapi tidak terdapat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran, dan alat/sumber dan penilaian yang terdapat di sekolah konvensional. Sedangkan untuk weekly plan sheet (RPP) terdapat identitas sekolah, identitas mata pelajaran, identitas kelas dan semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pokok pembelajaran beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa, alat dan media serta sumber bahan pelajaran, penilaian, tetapi tidak terdapat alokasi waktu. Namun semua kegiatan dalam tahapan perencanaan pembelajaran ini telah dilakukan guru IPS di Sekolah Alam Indonesia dengan baik, mengingat semua perencanaan tersebut telah disusun oleh guru IPS setiap awal semester. Semua proses perencanaan dilakukan dengan tujuan agar proses pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan baik, lancar, dan terarah.
2. Pelaksanaan Pembelajaran IPS pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Tingkat SMP
56
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPS Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP guru membagi menjadi tiga tahapan pembelajaraan, yaitu: a. Kegiatan Pendahuluan (Awal) Kegiatan pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP dilakukan pada waktu siang hari, maka tidak ada kegiatan berdoa seperti pada waktu pagi hari. Akan tetapi pada awal pembelajaran guru mengucapkan salam dilanjutkan dengan membentuk posisi siswa dalam belajar yaitu berbentuk huruf U. Dimana guru berada didepan tengah-tengah siswa, kemudian guru menanyakan kondisi kesiapan siswa dalam belajar dan kabar siswa. Selanjutnya guru melakukan kegiatan review yaitu berupa memberikan pertanyaan secara lisan terkait materi yang sudah diajarkan (pre-tes) untuk mengecek kembali ingatan siswa, setelah guru melakukan review kemudian guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) memberikan tujuan pembelajaran agar siswa termotivasi dan lebih semangat dalam belajar. Pada kegiatan pendahuluan ini, semua kegiatan mulai dari salam, mengkondisikan kelas, melakukan review, melakukan pre-tes dan penyampaian tujuan pembelajaran telah dilakukan oleh guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) secara jelas dan baik. Kegiatan pendahuluan ini dilakukan antara 5-10 menit, hal ini dilakukan untuk mengingatkan kembali
siswa
tentang
pelajaran/materi
sebelumnya,
kegiatan
pendahuluan ini sudah cukup baik dilakukan guru karena peliti menganalisis mengacu kepada penjelasan sofa mengenai kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan. Dijelaskan oleh Sofa mengenai kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan, yaitu: 1) Menciptakan kondisi awal pembelajaran, untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik, perlu 57
adanya upaya yang harus dilakukan oleh guru, upaya diantaranya: a) Menciptakan semangat dan kesiapan belajar, upaya ini dapat diwujudkan melalui bimbingan daari guru pada siswa. Atau melalui cara dan teknik yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. b) Menciptakan suasana demokrasi dalam pelajaran, upaya ini diwujudkan melalui cara, dan teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa agar berkreatif, dalam belajar dan mengembangkan keunggulan yang dimiliki siswa. 2) Melaksanakan penilaian kemampuan awal siswa. Kegiatan ini menekankan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan awal yang dimiliki siswa. Serta guru perlu menghubungkan materi pelajaran yang telah dimiliki siswa dengan materi yang akan dipelajari siswa. Dengan tidak menyampingi pemberian motivasi belajar siswa. Kegiatankegiatan tersebut merupakan rangkaian yang perlu dikembangkan. b. Kegiatan Inti Pembelajaran Berdasarkan hasil dari deskripsi data, kegiatan inti yang dilaksanakan
masing-masing
guru
mata
pelajaran
IPS
(Ilmu
Pengetahuan Sosial) dapat dianalisis dalam kegiatan inti pembelajaran ini. Yaitu guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) menyampaikan materi dengan cara memberikan gambaran tentang seluruh materi yang akan dipelajari oleh siswa, selain itu memberikan contoh-contoh kongkrit yang mudah dipahami. Sedangkan metode yang digunakan guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah metode diskusi, tanya jawab dan simulasi, pada saat pembelajaran berlangsung siswa diberikan kesempatan bertanya mengenai materi yang belum dipahami dalam pembelajaran. Guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) mengalami hambatan yang bervariasi dalam menyampaikan materi. Ada yang mengalami hambatan pada minat yang beragam pada siswa dalam mata pelajaran, ada yang tingkat pemahaman dan nalar siswa yang lemah, ada yang mengalami kondisi peralihan siswa dari SD ke SMP yang masih sering bercanda, dan ada yang mengalami kesulitan mengubah konsep siswa 58
dari sifat belajar eksplorasi ke sistem pendidikan nasional yang selalu membahas soal-soal untuk persiapan lulus UAS (Ujian Akhir Sekolah). Karena kelas IX tidak belajar lagi teori, tetapi selalu membahas sosalsoal UAS (Ujian Akhir Sekolah). Agar siswa lebih memahami setiap pembelajaran, maka Sekolah Alam Indonesia sering mengadakan outing yaitu melakukan aplikasi ke alam dan kunjungan ke lokasi-lokasi yang sesuai dengan pelajaran yang pernah dilakukan khususnya mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Setelah selesai menjelaskan materi, guru berinteraksi dengan siswa melalaui tanya jawab, dan siswa selalu menanyakan kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya. Dari kegiatan tersebut maka dapat diketahui bahwa siswa sangat aktif dalam setiap pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial), karena kegiatan inti pembelajaran dititik beratkan kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (Penutup) dan Tindak Lanjut Pada kegiatan akhir penutup dan tindakan lanjut pembelajaran yang dilakukan guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP adalah sebagai berikut: Pemberian post-test dilakukan setelah guru menjelaskan materi, yang berbentuk lisan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa tentang materi yang telah dilaksanakan atau diajarkan kepada siswa. Kemudian guru melakukan refleksi dan tindakan lanjut apabila siswa belum memahami terhadap materi yang sudah dijelaskan, maka akan diberikan tugas rumah (PR) terkait dengan materi yang sudah dibahas. Akan tetapi kalau siswa sudah memahami setiap pembelajaran maka tidak ada pemberian tugas atau pekerjaan rumah. Selain itu guru juga memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Setelah waktu pelajaran selesai guru langsung menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. 59
Dalam kegiatan akhir/penutup yang dilakukan guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat terlaksana dengan baik karena sebagian besar memenuhi kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran adalah: 1.Melasanakan penilaian akhir 2.Mengkaji hasil penilaian akhir 3.Melaksanakan kegiatan tindakan lanjut, alternatif kegiatan di antaranya: a. Memberikan tugas atau latihan-latihan b.Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa c. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu d.Memberikan motivasi/bimbingan belajar 4.Mengemukan topik bahasan yang akan datang 5.Menutup pelajaran.102 3. Penilaian Pembelajaran IPS Berdasaarkan hasil deskripsi data dari masing-masing guru mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dapat dianalis bahwa proses penilaian pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) pada Sekolah Alam Ciganjur tingkat SMP adalah dalam bentuk evaluasi tertulis, lisan, keseharian dan proyek. Evaluasi yang sering digunakan yaitu: evaluasi keseharian siswa dan proyek. Evalusasi dalam bentuk keseharian merupakan penilaian bagaimana siswa beriteraksi dengan guru, bagaimana menghormati orang tua, keaktifan siswa di kelas, bagaimana berinteraksi dengan teman dan bagaimana siswa menghormati guru. Sedangkan Proyek merupakan penelitian/karya ilmiah yang dilakukan oleh siswa 1 sampai 2 bulan dalam mempersiapkannya untuk dipresentasikan dihadapan guru. Seperti contoh berikut: siswa mengambil judul tata rancang kota, maka judul itu diteliti oleh siswa, setelah selesai penelitian siswa mempresentasikan hasil penelitiannya didepan guru-guru dan dianalisis oleh guru-guru tersebut apakah penelitian yang dibuat oleh siswa tersebut sudah baik atau belum.
102
http://ht87.multiply.com/calendar/item/10026, April 2009 10.00 WIB
60
Apabila penilaian dari nilai keseharian dan proyek itu sudah mencukupi maka siswa diringankan untuk tidak mengikuti ujian akhir semester dan apabila dari penilaian proyek dan keseharian belum mencukupi maka siswa mengikuti ujian semester. Karena Sekolah Alam Indonesia Ciganjur tingkat SMP penilaiannya bukan melihat dari angka dan rengking, tetapi melihat kegiatan keseharian siswa yaitu bagaimana siswa berinteraksi dengan teman, dengan guru, terus bagaimana siswa menghormati orang lain, dan bagaimana siswa dapat memimpin dirinya sendiri. Sedangkan untuk evaluasi kelas IX yaitu evaluasinya yaitu ujian Ujian Akhir Sekolah (UAS), pada semester ini siswa tidak lagi belajar teori, akan tetapi mengerjakan latihan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS). Menurut peneliti penemuan yang ditemukan oleh peneliti, sudah sesuai dengan apa yang ditulis oleh Satmoko Budi Santoso dalam bukunya yang berjudul Sekolah Alternatif Kenapa Tidak. Dalam buku tersebut Budi Santoso membedakan 9 karakteristik Sekolah Alam yaitu yang diantaranya adalah: a. Sekolah Alam cenderung memberikan kebebasan kreatifitas anak sehingga anak menemukan sendiri dan kemampuan berlebih yang dimilikinya. b. Konsep pembelajaran sambil bermain cenderung menjadikan pemahaman sekolah bukan merupakan beban, malainkan hal yang menyenangkan. Sekolah Alam, orentasinya memfokuskan kepada kelebihan yang dimiliki anak dengan metode pencarian yang tidak baku dan relatif menyenangkan diterima anak lewat bentuk-bentuk permainan. c. Guru atau tenaga pengajar sekolah berbasis alam, guru-guru atau fasilitator memiliki akhlak yang baik, kreatifitas, dan mampu memberikan rangsangan perkembangan atau menjadi patner yang baik bagi anak-anak atau remaja binaanya. d. Metodelogi pembelajaran yang diterapkan cenderung mengarah pada pencapaian logika berpikir dan inovasi yang baik dalam bentuk action learning (praktek nyata). Bentuk kurikulumnya bisa saja 40 dan 60. Artinya, 40% adalah teori dan 60% adalah praktik. e. Pada Sekolah Alam juga dipersiapkan perlengkapan perpustakaan yang baik dan buku-buku rujukan dari berbagai 61
f.
g.
h.
i.
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mendukung perjalannya praktik metodelogi action learning. Yang menarik dari sekolah alam, bukan saya murid yang belajar. Guru pun dituntut untuk terus belajar. Yang ditanamkan adalah bahwa pada dasarnya, semua makhluk berkewajiban untuk belajar. Yang juga ditanamkan pada sekolah alam bahwa pelajaran yang ada bukanlah hanya mengejar nilai, namun yang penting adalah memahami seberapa jauh proses belajar tersebut dapat dinikmati dan diterapkan dengan baik. Sekolah yang berbasis alam pastilah dilingkupi berbagai macam pepohonan yang ada disekitarnya, misalnya area apotik hidup, pohon kelapa, pisang, ketela, padi, jambu, rambutan, mangga dan sebagainya. Materi pembelajaran tentu saja disesuaikan dengan kompetensi kurikulum pada rentang waktu tertentu dan terperogram secara matang. Misalnya, pada bulan tertentu, kurikulum teori dan praktek pembelajarannya diarea apotek hidup atau di kebun. Untuk mengukur sejauh mana motivasi murid diterima dipublik, maka sekali dalam satu semester (enam bulan sekali), biasanya diadakan evaluasi. Misalnya dengan mengadakan pasar murah, pameran produksi pertanian, maupun pameran produksi pertukangan. Dalam momen inilah hasil karya sang murid akan mendapatkan apresiasi yang sesuai dengan karya ciptaanya.103
Sedangkan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian/evaluasi di sekolah konvesional adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Konvensional Pada tahap perencanaan pembelajaran menurut Wina Sanjaya guru melakukan sebagai berikut: a. Pemetaan standar kompetensi. b. Penentuan topik/tema dan materi pokok pembelajaran. c. Perumusan kompetensi dasar dalam indikator yang sesuai dengan topik/tema. d. Pengembangan silabus.104 103
Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, (Yogyakarta: Diva Press.2010).h 13-17 104 http://rizafaishol,blogspot.com/2010/10/03perencanaanpembelajaran.htm selasa, 10 Maret 2010
62
2. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah Konvensional Sedangkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran di sekolah konvensional menurut Ahmad Sabri ada tiga tahapan/ kegiatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yaitu: “Tahap praintruksional, instruksional, serta tahap evaluasi dan tindak lanjut”105
a. Tahap praintruksional/kegiatan pendahuluan Beberapa
kegiatan
yang
dilaukan
oleh
guru
pada
tahap
praintruksional/kegiatan pendahuluan ini antara lain: 1) Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam mengaja, dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemampuan guru dalam mengajar. 2) Guru bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pembelajaran sebelumnya, hal ini dilakukan oleh guru untuk mengecek atau menguji kembali ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajarinya. 3) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. 5) Mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya.106 b. Tahapan instruksional/kegiatan inti Pada tahap intrsruksional/kegiatan inti ini guru secara umum dapat didentifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut: 1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. 2) Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu, yang telah disesuaikan dengan silabus dan tujuan pembelajaran, sebab materi bersumber dari tujuan. 3) Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi . 105
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching,…,
106
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
h. 116 h.3-5.
63
4) Pada setiap pokok yang dibahas sebaiknya diberikan contohcontoh kongkrit. 5) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi sangat diperlukan. 6) Menyimpulkan hasil pembahasan dari semua pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis untuk dicatat oleh siswa, jika waktu memungkinkan penulisan kesimpulan ada baiknya oleh para siswa.107 c. Tahap evaluasi dan tindakan lanjut/kegiatan penutup Pada tahap ini guru melakukan penilaian keberhasilan belajar siswa yang berlangsung pada tahap intruksional. Kegiatan pada tahap ini antara lain: 1) Mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada beberapa siswa, mengenai semua pokok materi pelajaran yang telah dibahas pada tahapan kedua. 2) Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang 70% (persen), maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa. 3) Untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang yang dibahas tadi, maka guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas tadi. 4) Akhir pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.108 3. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran Sekolah Konvensional Pada sekolah konvensional melakukan evaluasi/penilaian maka dapat dilihat dari segi waktu pelasanaannya, tes digolongkan menjadi beberapa jenis penilaian, yaitu: a. Penilaian formatif “Formatif adalah jenis penilaian yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan tertentu, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan yang baru saja diberikan telah diberikan oleh siswa”.109 b. Sub-sumatif sejumlah pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk 107
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
h.116-117. 108
Ahmad Sabri, Quantum Teaching: Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, …,
109
Ali Imronbelajar dan Pembelajaran,…, h. 140-141
h.8-9.
64
memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan hasil belajar prestasi belajar siswa. c. Penilaian sumatif “Penilaian sumatif adalah tes yang dilaksanakan pada akhir priode tertentu, untuk mengetahui daya serap siswa terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk satu priode tertentu.110 Dari data perencanaan, pelaksanaan dan penilaian/evaluasi di Sekolah Konfensional dan Sekolah Alam terdapat perbedaan. Pada Sekolah Alam pembuatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian/ evaluasi tidak sedetail apa yang ada disekolah konvensional, karena siswa dibebaskan dari tekanan mengajar nilai dan rengking, tetapi didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi diri lebih baik. Belajar menjadi susuatu yang menyenangkan, tidak membebani. Belajar jadi kebutuhan bukan keharusan. Sekolah tidak menjadi penjara yang membosankan. Dari pembahasanan diatas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan keunggulan-keunggulan tingkat SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan sebagai berikut: a. Sekolah Alam tidak memakai seragam seperti sekolah konvensional. b. Sekolah Alam menggunakan konsep Fun Learning dan Experintal Learning. fun learning yaitu belajar menyengkan dan Experintal Learning yaitu sedikit belajar lebih banyak melakukan pengamatan dan belajar melalui pengalaman. c. Sekolah Alam mengajarkan anak didiknya untuk belajar kreatif. d. Dalam membentuk akhlakul karimiah, digunakan metode keteladan. Guru harus mencontohkan akhlak secara nyata kepada siswa. e. Sekolah alam siswa belajar tidak terdapat bangku, meja dan tidak terdapat dinding pada ruang kelasnya seperti sekolah konvensional. f. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan Experintal Learning metode alam dan bisnis, sebagai media belajar.
110
Ali Imronbelajar dan Pembelajaran,…, h. 141
65
g. Dalam
membentuk
jiwa
kepemimpinan,
digunakan
metode
outbound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas outbound secara praktis bersama siswa. h. Dalam membentuk jiwa wirausaha, terdapat market day digunakan dimana siswa terlibat secara langsung dalam proses perencanaan, produksi, promosi, sehingga penjualan produk yang mereka buat agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis. i. Di akhir semester siswa membuat proyek atau karya ilmiah untuk ujian semester.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis peroleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan peembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) tingkat SMP pada Sekolah Alam Indonesia Ciganjur, yaitu dengan membagi tiga tahapan pelaksanaan pembelajaran yaitu: 1. Tahapan Perencanaan Pembelajaran Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran yaitu guru menyusun lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP), yang dilakukan pada rapat kerja 6 bulan sekali atau awal semester untuk program satu semester. Lesson plan dan weekly plan sheet yang disusun guru pembelajaran IPS 66
(Ilmu pengetahuan Sosial) tingkat SMP Sekolah Alam Indonesia Ciganjur sebagian besar sudah terlaksana dengan baik. Selain menyusun lesson plan dan weekly plan sheet, guru juga mempersiapkan berbagai kondisi, seperti kondisi kelas, kondisi emosional siswa. 2. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahap ini proses pembelajaran, guru membagi menjadi tiga kegiatan, yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut. 3. Tahapan Evaluasi/Penilaian Tahap proses evaluasi/penilaian Sekolah Alam Indonesia Ciganjur Jakarta Selatan, evaluasi yang sering dilakukan yaitu evaluasi keseharian siswa dan proyek untuk kelas VII dan VIII. Sedangkan evaluasi atau penilaian pembelajaran untuk kelas IX semester 2 tidak lagi belajar teori akan tetapi siswa mengerjakan latihan soal-soal untuk Ujian Akhir Sekolah.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat disarankan bagi berikut: 1. Bagi Guru a.
Guru sebagai pihak yang mengetahui betul proses pembelajaran, maka diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, kreatifitas, dalam proses belajar-mengajar agar lebih menarik dan lebih menciptakan keaktifan siswa.
b.
Guru diharapkan mampu menciptakan berbagai media, metode, dan strategi yang menarik dalam pelaksanaan pembelajaran IPS karena yang diberikan hanya satu jam dalam seminggu dan berbagai karakter siswa yang dihadapi.
2. Bagi Pihak Sekolah 67
Diharapkan dapat menyediakan lebih banyak lagi sarana dan prasaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) terutama alat peraga, buku-buku sejarah berbasis islam dan lab geografi, lab sejarah, lab ekonomi. Agar dapat membantu guru dalam melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Asadi,2003. Arifin, Anwar, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang SISDIKNAS, Jakarta: Departemen Agama,2003. Asti, Badiatul Muchlisin, Fun Outbound; Merancang Kegiatan Otbound yang Efektif, Yogyakarta: DIVA Press, 2009. Azis, Wahab Abdul, Metode dan Model-Model Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2007. Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Brosur Sekolah Alam Indonesia Ciganjur. Bungin, Burhan Penelitian Kualitatif:Komikasi Publik dan Ilmu Sosial Lainya, , Jakarta: Prenada Media Grouf, 2007. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002. Dokumen Sekolah Alam Indonesia Ciganjur. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno M, Belajar Mengajar; Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama, 2007. Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1986. J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya Offset, 1997. Miarso, Yusuf Hadi, Menyemai Benih Teknhologi Pendidikan, Jakarta:Prenada Media, 2005. Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008.
68
Muslikah, Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Interbook, 2010. Nasution, S, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung:PT. Tarsito, 2003. Numan, Muhammad Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2001. Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK, Jakarta: Quantum Teaching, 2005. Purnama, Dian, Cermat Memilih Sekolah Menengah Yang Tepat,(Jakarta:Gagasan Media,2010. Sabri, Ahmad Quantum Teaching : Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat:Ciputat Press, 2010. Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2007. Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2008. Santoso, Satmoko Budi, Sekolah Alternatif Mengapa Tidak, Yogyakarta: Diva Press.2010. Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009. Soemanto, Wastly, Psikologi Pendidikan dan Kerja Pemimpin Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,2006. Solihatin, Entin dan Roharjo, Cooperative Learning; Analisis Model PembelajaranI, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D, Bandung: CV.Alfabeta,2009. Susanta, Agustinus, Outbond Profesional, Yogyakarta:CV Andi Offest,2010. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta:Redaksi Sinar Grafika,2006. Undang-Undang SISDIKNAS.2003.Sinar Grafika. http://abudira.wordpress.com/2009/03/17/apa-itu-sekolah-alam,diakses24/02/2011 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/ 2008/08/02/prosedur-pembelajaran/,
kamis 11 Februari
2011 http://aswend02dwitantyanow.wordpress.com/2011/01/01/22/pendidikan.kesetaraan,diakses
06/03/2011 http://esaland.blogspot.com/2009/06/outbound.html diakses 19/02/2011 http://ismadiary.blogspot.com diakses
23/02.2011
http://kerockan.blogspot.com/2009/05/pengertian-outbound-yang-sebenarnya.html 19/02/2011 http://reencamp8.blogspot.com/2009/05 diakses 4/02/2001
69
diakses
http://rizafaishol,blogspot.com/2010/10/03perencanaanpembelajaran.htmselasa,
2010 http://sacikeas.com diakses
24/02/2011
http://sekolahalam.blogspot.com/Jumat.Mei,14,2004
diakses 23/02/2011
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Objek tujuan: Kepala Sekolah I. Responden 1. Hari/Tgl
:
70
10
Maret
2. Waktu
:
3. Tempat
:
4. Nama/Inisial : II. Item pertanyaan
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Sekolah Alam Indonesia Ciganjur? 2. Bagaimana kurikulum yang disusun dan digunakan saat ini di Sekolah Alam Indonesia? 3. Tujuan apa yang benar-benar ingin dicapai Sekolah Alam Indonesia? 4. Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia?
5. Bagaimana kontribusinya terhadap hasil belajar siswa? 6. Bagaimana Sekolah Alam Indonesia melakukan ujian kesetaraan? 7. Apakah ada peran pemerintah yang dilakukan terhadap sekolah alam di 8. Apakah alumni atau siswa-siswi sekolah alam Indonesia dapat berpindah kepada sekolah lain atau dapat melanjutkan pendidikan kesekolah biasa ataupun keperguruan tinggi?
9. Bagaimana sistem pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia ini? 10. Apakah kurikulum Sekolah Alam Indonesia berbeda dengan sekolah konvesional? 11. kalau berbeda apa perbedaanya kalau sama apa persamaanya? 12. Apa konsep pembelajaran yang dipakai di Sekolah Alam Indonesia ini? 13. Apakah peran Sekolah Alam Indonesia sama dengan sekolah umum lainya? 14. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan siswa selain mereka belajar di kelas? Jawabanya: Outbond, berenag, siang kultum ba’da zuhur.
71
Responden Mahasiswa
Kepala SMP SAI
Puji Santoso
(
)
NIM 106015000469
Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA Objek tujuan: Guru Mata Pelajaran IPS di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi III. Responden 1. Hari/Tgl
:
2. Waktu
:
3. Tempat
:
4. Nama/Inisial
:
IV. Item pertanyaan
1. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, persiapan apa saja yang terlebih dahulu bapak/ibu lakukan?
72
2. Kapan biasanya bapak/ibu membuat persiapan tersebut? 3. Bagaimana bapak/ibu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siswa Sekolah Alam Indonesia?
4. Apakah bapak/ibu melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensai dasar dan indikator dalam tema yang akan diajarkan?
5. Bagaimana Bapak/Ibu menentukan media dan sumber belajar? 6. Apakah bapak/ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa sebelum, proses pembelajaran dimulai?
7. Pada awal kegiatan pembelajaran apakah bapak/ibu selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa?
8. Bagaimana cara bapak/ibu lakukan dalam membuka pembelajaran? 9. Untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS, apakah awal akhir kegiatan pembelajaran bapak.ibu selalu memberikan pre-tes dan posttes kepada siswa?
10. Iya, saya melakukannya, karena untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa? 11. Berapa lamakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS ? 12. Apakah jumlah alokasi waktu yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran IPS sudah cukup?
13. Kesulitan dan hambatan apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar IPS untuk siswa sekolah alam ini?
14. Apakah bapak/ibu selalu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas?
15. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selain belajar di kelas? 16. Pendekatan seperti apa yang biasanya bapak/ibu lakukan untuk memahami siswa dalam belajar?
17. Bagaimana bapak/ibu menangani siswa yang aga kurang dapat memahami pelajaran IPS yang telah diberikan?
73
18. Failitas dan sarana apa sajakah yang disediakan untuk menunjang pembelajaran IPS? 19. Menurut bapak apakah fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia di sekolahan ini dapat memberikan konstribusi dalam proses belajar mengajar IPS?
20. Untuk memudahkan pemahaman siswa media apa yang biasanya bapak/ibu gunakan? 21. Apakah dalam pembelajaran IPS bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya?
22. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam pelajaran IPS? 23. Usaha apa saya yang biasanya bapak/ibu lakukan pada waktu menghadapi siswa yang jenuh dan sulit untuk belajar?
24. Apakah diakhir pembelajaran Bapak/Ibu memberikan tugas atau latihan kepada siswa? 25. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah bapak.ibu memberikan evaluasi kepada siswa?
26. Evaluasi dalam bentuk apa biasanya bapak/ibu kepada siswa berikan? Jawabanya: Dalam bentuk perbuatan (praktek langsung), lisan dan tulisan.
27. Bagaimana penilaian yang bapak/ibu berikan kepada siswa? 28. Kapan biasanya bapak/ibu memberikan penilaian? 29. Bagaimana pelaksanaan ujian bagai siswa Sekolah Alam Indonesia? 30. Menurut bapak/ibu manfaat apa yang di dapat oleh siswa dalam mempelajari IPS?
Responden
74
(
)
Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : b. Lingkungan sekolah : c. Fasilitas sekolah : d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: f. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia:
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan 2) Kegiatan inti 3) Refleksi/penutupan 4) Strategi belajar yang digunakan
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran 2). Cara menyampaiakan meteri 3). Pengelolaan kelas
c. Proses penilaian
HASIL OBSERVASI
75
Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Ekonomi kelas VII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas. siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas. e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu
76
tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu, untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. g. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas. 2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran 1) Pendahuluan Pendahuluan sebelum melaksanakan pembelajaran guru mengucapkan salam terlebih setelah mengucapkan salam guru kemudian menanyakan kabar kepada sisiwa, kemudian mereview kembali pelajaran yang sudah, lalu guru menuliskan materi yang mau diajarkan di papan tulis secara garis besarnya. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan strategi menampilkan gambar atau kejadian yang ada dikoran bagaimana pengusaha-pengusaha yang kreatif sukses dalam ekonomi. Guru menerangkan teori dengan contoh kasus pada koran tersebut kemudian menanyakan kepada siswa apa yang dapati diambil hikmahnya oleh siswa, bagaimana pengusaha yang kreatif sehingga dapat sukses dalam ekonomi dan siswa sering mengutarakan pendapatnya atau menanyakan apakah kita bisa menjadi kreatif dalam ekonomi.
77
3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru merefleksi kembali pelajaran yang telah dijelaskan. Dan memberikan motivasi kepada siswa bahwanya semuanya dapat menjadi pengusaha kreatif dalam ekonomi Strategi belajar yang digunakan. 4) Strategi belajara yang digunakan Starategi yang digunakan menggunakan contoh-contoh gambar-gambar pengusaha yang kreatif dalam ekonomi yang terdapat pada korang agar siswa lebih paham pembelajaran. 3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi.
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP), mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran.
2). Cara menyampaiakan meteri Guru menyampaikan materi kreatifitas dalam tindakan ekonomi dengan menulis materi dipapan tulis dan memberikan contoh-contoh yang dapat diterima dan mudah dipahami yaitu guru menunjukan gambar di Koran bagaimana seorang Widiarto memuat kaos C59 di Bandung awalnya hanya obsetnya sedikit tapi sekarang sudah ratusan juta di peroleh setiap harinya dan menampilakan orangorang yang sukses berkreativitas dalam ekonomi. 3). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas guru Ekonomi membuat lingkaran yang berbentu huruf U guru berada didepan tengah siswa, guru memberikan perintah kepada siswa untuk membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
78
c. Proses penilaian. Evaluasi yang dilakukan dengan mengungkapkan kembali manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran. kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari profil pengusaha kreatif yang sudah sukses dalam ekonomi.
HASIL OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Geografi kelas VII dan VIII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas 79
siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. Siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. h. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi :
80
a.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan Pada saat peneliti observasi Guru Geografi menggunakan metode diskusi. Pendahuluan yang guru lakukan pertama kalai mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian guru memberikan motovasi kepada siswa untuk tidak menyia-yiakan untuk bertanya dan mengeluarkan karena siapa yang bertanya dan mengeluarkan pendapat akan mendapatkan nilai tambahan. Pendapat, selanjutnya guru memberikan kesempatan kelompok untuk menjelaskan dan mempresentasikan kondisi fisisk wilayah dan kependudukan Indonesia. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan strategi diskusi kelompok, ada kelompok yang memperesentasikan wilayah dan penduduk aceh ada yang mempresentasikan penduduk bali. Setelah kelompok selesai menjelaskan Tanya jawab guru kepada kelompok untuk dapat berkembang suasana diskusi kelompok sehingga memancing siswa utnuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Guru menerangkan teori dengan buku atlas bagaimana kondisi fisik wilayah dan kependudukan Indonesia. 3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru memberikan kesimbulan dan tujuan dari presentasi diskusi kelompok yang dijelaskan oleh siswa kemudian guru memberikan arahan untuk lebih baik lagi diskusi minggu depan bahan yang mau dipresentasikan agar lebih menarik lagih dan lebih bagus diwarnai peta lokasi wilayah kependudukan Indonesia. 4) Strategi belajar yang digunakan Starategi yang digunakan memberikan diskusi kelompok untuk mempresentasikan kondisi fisisk wilayah dan kependudukan Indonesia agar siswa aktif dan paham pembelajaran.
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi,
81
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan(silabus) dan weekly plan sheet (RPP), mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran. 2). Cara menyampaiakan meteri Saat peneliti observasi Guru Geografi menyampaikan materi dengan diskusi siswa
mempresentasikan
masing-masing
kelompok
untuk
menjelaskan
mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan kependudukan Indonesia, guru juga menggunakan media peta atlas untuk menunjukan kondisi fisik wilayah Indonesia. 3). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas Guru Geografi membuat lingkaran yang berbentu huruf U dengan system diskusi siswa yang diskusi berada ditengah-tengah dan guru berada dibelakang memberikab masukan kepada siswa dan sebelum belajar guru memerintahkan siswa membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
c. Proses penilaian Evaluasi yang dilakukan dengan Tanya jawab guru terhadap kelompok langsung tentang materi yang diperesentasikan dijelaskan sehingga siswa harus menjawab langsung, guru memberikan penilaian bagaimana keaktifasn siswa dalam berdiskusi dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi.
HASIL OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Sejarah kelas IX A dan IX B di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi:
82
a. Kondisi geografi :
kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari
keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. i. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang 83
kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi :
i.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan Pendahuluan guru mengucapkan salam terlebih dahulu memberikan soal-soal latihan untuk UAN selanjutnya menjelaskan strategi urutan-urutan mengerjakan soal. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soalsoal UAN tetapai guru memberikan kepada siswa berusaha semaksimal mengerjakan soal-soal sampai selesai soal-soal, soal-soal yang kurang dimengerti siswa maka akan dibahas diakhir waktu yang telah diberikan untuk mengerjakan soal-soal latihan UAN. 3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru mengulas soal-soal yang sudah siswa kerjakan dan soal-soal yang sulit dimengerti oleh siswa. Dengan memerintahkan siswa untuk membacakan soal satu demi satu yang siswa sudah kerjakan.
4) Strategi belajar yang digunakan Starategi
yang
digunakan
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
semampunya/semaksimal mungkin untuk mengerjakannya agar siswa dapat memahami soal-soal.
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi.
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan (silabus) dalam bentuk persiapan soal-soal UAN dan weekly plan sheet (RPP) dalam bentuk soal-soal
84
persiapan UAN, mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran.. 2). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas Guru Sejarah membuat lingkaran yang berbentu huruf U, dan siswa membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
c. Cara mengevaluasi Siswa mengerjakan soal-soal apabila tidak paham dan dimengerti siswa maka siswa disuruh membahasnya lagih soal-soal diruhah yang sudah dibahas di sekolah.
Lampiran 4 PEDOMAN DOKUMENTASI
No
Jenis Dokumen
Sumber
Ada
Tidak
1
Data sejarah sekolah
TU
2
Kurikulum
TU
3
Visi dan misi sekolah
TU
4
Data jumlah ruang sekolah
TU
85
Keterangan
5
Data jumlah guru disekolah
TU
6
Data jumlah siswa disekolah
TU
Sekolah
Foto-foto kegiatan 7
pembelajaran dan kegiatan outing
Alam
Indonesia Ciganjur Tingkat SMP
8
Data Sarana Prasarana
TU
9.
Formulir pendaftaran
TU
10
Brosur Sekolah Alam Indonesia
TU
Guru
Guru
Guru
Guru
11
12
13
14
Jadwal pelajaran SMP semester ganjil sekolah alam semester
Silabus mata pelajaran IPS
RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) pelajaran IPS
Penilaian Pembelajaran
86
15
Biaya Administrasi Sekolah
TU
Alam Indonesia Ciganjur
Lampiran 5 HASIL WAWANCARA Objek tujuan: Kepala Sekolah I. Responden 1. Hari/Tgl
: Senin, 17-01-2011
2. Waktu
: 10.00 s/d 11.00 WIB
3. Tempat
: Ruangan kepala sekolah
4. Nama/Inisial
: Abdul Rachman
II. Item pertanyaan 15. Bagaimana sejarah terbentuknya Sekolah Alam Indonesia Ciganjur?
87
Jawaban: SAI (Sekolah Alam Indonesia) berdiri tahun 1998 dengan nama Sekolah Alam. Pada tahun 2004 mempunyai angkatan kelas 6 yang akan lulus orang tua menanyakan kepada Sekolah Alam apakah ada kelanjutan untuk SD melihat Sekolah Alam mempunyai secara kontek 9 tahun sehingga guru-guru mengusulkan adanya sekolah lanjutan (kelas 7 sampai 9). Oleh karena itu SAI membuat sekolah lanjutan di Jl. Rawa Kopi Cinere. 16. Bagaimana kurikulum yang disusun dan digunakan saat ini di Sekolah Alam Indonesia? Jawaban: Kurikulum yang digunakan di SAI Rawa kopi ini menggunakan kurikulum Depdiknas dan kurikulum khas Sekolah Alam sendiri ada tiga kurikulum akhlaq karimiah, leadership, dan logika ilmiah. 17. Tujuan apa yang benar-benar ingin dicapai Sekolah Alam Indonesia? Jawaban: Membangun akhlaq dan bisa memimpin sehingga melahirkan khalifah-khalifah para pemimpin di muka bumi yang membawa kebaikankebaikan yang mempunyai keilmuan yang tinggi dan akan menghasilkan generasi yang cinta lingkungan, dan bersahabat. 18. Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia? Jawabnya: Faktor pendukungnya ada rasa kebosanan terhadap pendidikan nasional sehingga orang melihat sekolah alternatif yaitu Sekolah Alam sehingga
pembelajaran
Sekolah
Alam
masih
ada.
Dan
faktor
penghambatnya karena sekolah alam masih swasta sehingga dana masih sendiri mengakibatkan belum murahnya Sekolah Alam. 19. Bagaimana kontribusinya terhadap hasil belajar siswa? Jawabanya: Sangat besar kontribusinya terhadap siswa karena siswa di bebaskan untuk berkreasi dan bereksperimen. 88
20. Bagaimana Sekolah Alam Indonesia melakukan ujian kesetaraan? Jawabanya: Sudah bergabung dengan sekolah sanggar di tingkat kecamatan yang sudah terdafta di DIKNAS. 21. Apakah ada peran pemerintah yang dilakukan terhadap sekolah alam di Sekolah Alam Indonesia ini? Jawabanya: Ada berupa BOS dan berupa tunjangan. 22. Apakah alumni atau siswa-siswi sekolah alam Indonesia dapat berpindah kepada sekolah lain atau dapat melanjutkan pendidikan kesekolah biasa ataupun keperguruan tinggi? Jawabanya: Bisa, karena Sekolah Alam sudah terdafta di DIKNAS jadi mudah berpindah sekolah atau ke perguruan tinggi. 23. Bagaimana sistem pembelajaran di Sekolah Alam Indonesia ini? Jawabanya: Secara umum melakukan proyek aplikasi kealam dan kunjungan kelokasi sesuai pelajaran yang pernah dilakukan mengukur pasang surut air laut, menghitung keliling bumi observasi atau outing. 24. Apakah kurikulum Sekolah Alam Indonesia berbeda dengan sekolah konvesional? Jawabanya: Berbeda. 25. Kalau berbeda apa perbedaanya kalau sama apa persamaanya? Jawabanya: Perbedaanya Sekolah Alam Indonesia ini lebih ke pengalaman dalam belajarnya artinya bukan hanya belajar lewat buku tapi siswa juga membuktikan langsung ke lapangan. 26. Apa konsep pembelajaran yang dipakai di Sekolah Alam Indonesia ini?
89
Jawabanya: Mempertahankan fun learning belajar menyenangkan, dan experiential learning sedikit belajar lebih banyak melakukan pengamatan eksperimen. 27. Apakah peran Sekolah Alam Indonesia sama dengan sekolah umum lainya? Jawabanya: Tidak 28. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan siswa selain mereka belajar di kelas? Jawabanya: Outbond, berenag, siang kultum ba’da zuhur.
Responden Mahasiswa
Kepala SMP SAI
Puji Santoso
Abdul Rachman S.TP
NIM 106015000469
Lampiran 6 HASIL WAWANCARA Objek tujuan: Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Ekonomi kelas VII, IX A dan IX B di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi III. Responden 1. Hari/Tgl
: Kamis, 13-01-2011
2. Waktu
: 10.00 s/d 11.30 90
3. Tempat
: Kantin
4. Nama/Inisial
: Ichwan Haryansyah,SE
IV. Item pertanyaan 31. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, persiapan apa saja yang terlebih dahulu bapak/ibu lakukan? Jawabanya: Persiapkan yang saya lakukan pertama persiapan administrasi saya harus mempersiapkan program yang jelas diantaranya silabus SAI menyebutnya lesson plan, RPP kalau di Sekolah Alam ini menyebutnya weekly plan sheet itu sama seperti RPP,dan mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan tema. 32. Kapan biasanya bapak/ibu membuat persiapan tersebut? Jawabanya: Pada saat raker 6 bulan sekali diminta untuk membuat lesson plan (silabus), weekly plan sheet (RPP) atau awal semester. 33. Bagaimana bapak/ibu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Dalam menyusun silabus dan RPP tetap mengacu kepada DIKNAS dan mengabungkan dengan kurikulum SAI sendiri lebih kepada pengalaman siswa dalam belajar atau peraktek langsung kelangan terkait dengan materi 34. Apakah bapak/ibu melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensai dasar dan indikator dalam tema yang akan diajarkan? Jawabanya: Iya, saya melakukanya. 35. Bagaimana Bapak/Ibu menentukan media dan sumber belajar? Jawabanya: Terkait pada materi saat itu apa bila di butuhkan memakai slead maka kita tampilkan dalam bentuk slead. 36. Apakah bapak/ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa sebelum, proses pembelajaran dimulai? Jawabanya:
Iya,
saya
lelalu
menyampaikan
tujuan
pada
akhir
pembelajaran. Sehingga siswa menjadi mengerti dan paham materi yang diajarkan pada saat itu. 91
37. Pada awal kegiatan pembelajaran apakah bapak/ibu selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa? Jawabanya: Iya, dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan secara garis besar. 38. Bagaimana cara bapak/ibu lakukan dalam membuka pembelajaran? Jawabnya: Biasanya saya lakukan dalam membuka pembelajaran diawali dengan salam diteruskan dengan memberikan gambaran materi agar siswa dapat meresapi mata pelajaran yang akan diajarkan pada hari ini. 39. Untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS, apakah awal akhir kegiatan pembelajaran bapak.ibu selalu memberikan pre-tes dan post-tes kepada siswa? Jawabnya: Iya, saya melakukannya, karena untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa. 40. Iya, saya melakukannya, karena untuk dijadikan tolak ukur keberhasilan siswa? Jawabanya: Di SAI ini memberikan kebebasan kepada guru untuk berkreasi.khususnya pada saya bidang ekonomi biasanya saya mengajak langsung kelapanga misalnya materi pasar maka saya mengajak siswa kepasar, dan kalau materinya diperlukan dikelas maka menyampaikan materinya dengan diskusi atau ceramah. 41. Berapa lamakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS ? Jawabanya: 1 jam pelajaran setiap minggunya. 42. Apakah jumlah alokasi waktu yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran IPS sudah cukup? Jawabanya: Belum secara teori, tapi kami dalam aouting memperdalam materi yang telah diajarkan, dan siswa juga bisa memperdalam materi di luar jam pelajaran. 43. Kesulitan dan hambatan apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar IPS untuk siswa sekolah alam ini? Jawabanya: Kesulitan dan hambatan yang dihadapi tingkat pemahaman, nalar dalam kedewasaan yang berbeda-beda sehingga tidak semua siswa 92
dapat memahami materi yang diberikan tapi yang terpenting mereka paham sesuai kondisi mereka. 44. Apakah bapak/ibu selalu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas? Jawabanya: Tidak semuanya, kalau belum paham maka siswa perlu di bimbing tapi kalau sudah paham siswa tidak perlu bimbingan. 45. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selain belajar di kelas? Jawabnya: Pengumpulan barang-barang resaikel, mencari obsersing bahan-bahan pembelajaran dari internet atau dari koran. 46. Pendekatan seperti apa yang biasanya bapak/ibu lakukan untuk memahami siswa dalam belajar? Jawabanya: Tergantung dari pemahaman siswa kalau satu orang saja tidak paham maka pendekatannya secara individu tapi kalau sekelas maka pendekatanya secara berkelompok. 47. Bagaimana bapak/ibu menangani siswa yang aga kurang dapat memahami pelajaran IPS yang telah diberikan? Jawabanya: Memberikan contoh-contoh soal yang masuk akal kepada mereka dan memberikan contoh-contoh yang nyata kepada mereka. 48. Failitas dan sarana apa sajakah yang disediakan untuk menunjang pembelajaran IPS? Jawabanya: Fasilitas khususnya pada mata pelajaran ekonomi ada kegiatan market day bagaimana siswa mengelola keuangan dan berdagang kalau di SAI ini kekurangan alat orang tua siswa berkerjasama untuk membantu. 49. Menurut bapak apakah fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia di sekolahan ini dapat memberikan konstribusi dalam proses belajar mengajar IPS? Jawabanya: Iya, sangat memberikan kontribusi karena dengan fasilitas dan sarana tersebut siswa langsung merasakan langsung bagaimana mengelola keuangan dan berdagang. 50. Untuk memudahkan pemahaman siswa media apa yang biasanya bapak/ibu gunakan? 93
Jawabanya: Biasanya saja menggunakan media peta, bahan-bahan dari internet kita diskusikan, bahan-bahan dari Koran. 51. Apakah dalam pembelajaran IPS bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya? Jawabanya: Iya selalu, karena untuk sejauh mana pemahan mereka. 52. Metode dan strategi apa yang digunakan dalam pelajaran IPS? Jawabanya: Menggunakan metode diskusi, simulasi, dan metode latihan yang di ulang-ulang atau drill, sedangkan strategi yang saya gunakan penulisan materi secara langsung di papan tulis. 53. Usaha apa saya yang biasanya bapak/ibu lakukan pada waktu menghadapi siswa yang jenuh dan sulit untuk belajar? Jawabanya:
Memberhentikan
pembelajaran
sebentar,
terus
kita
mengadakan game-game kecil, karena biasanya siswa akan semangat kembali ketika megadakan game-game. 54. Apakah diakhir pembelajaran Bapak/Ibu memberikan tugas atau latihan kepada siswa? Jawabanya: Tergantung apabila siswa sudah memahami tugas maka tidak diberikan tugas dan apabila perlu baru saya memberikan tugas. 55. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah bapak.ibu memberikan evaluasi kepada siswa? Jawabanya: Iya. 56. Evaluasi dalam bentuk apa biasanya bapak/ibu kepada siswa berikan? Jawabanya: Dalam bentuk perbuatan (praktek langsung), lisan dan tulisan. 57. Bagaimana penilaian yang bapak/ibu berikan kepada siswa? Jawabanya: Melalu penilaian kognitif, akhlak karimiah, leadership, proyek atau akhir semester. 58. Kapan biasanya bapak/ibu memberikan penilaian? Jawabanya: Kognitif yaitu setiap selesai kegiatan pembelajaran, leadersip yaitu pada saat apakah siswa dapat memimpin dirinya sendiri, menjadi pemimpin kelompok, dan saat outbond, akhlak karimiah yaitu pada saat bagaimana prilaku siswa terhadap guru, terhadap teman, terhadap orang 94
tua, proyek yaitu pada saat akhir semester kalau proyeknya bagus maka siswa tidak perlu mengikuti semester.
59. Bagaimana pelaksanaan ujian bagai siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Ujian untuk kelas 1 dan 2 SMP mereka melakukan proyek yaitu penelitian dan untuk kelas 3 ujian nya asli ujian DIKNS UAN. 60. Menurut bapak/ibu manfaat apa yang di dapat oleh siswa dalam mempelajari IPS? Jawabanya: Menjadi pemimpin dunia.
Responden Bidang Studi Ekonomi
Ichwan Haryansyah,SE
Lampiran 7 HASIL WAWANCARA Objek tujuan: Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Geografi kelas VII dan VIII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi III. Responden 1. Hari/Tgl
: Jumat, 14-01-2011
2. Waktu
: 10.00 s/d 11.30
3. Tempat
: Ruang Kepala Sekolah
95
4. Nama/Inisial
: Endah Mawarti
IV. Item pertanyaan 1. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, persiapan apa saja yang terlebih dahulu bapak/ibu lakukan? Jawabanya: Ada dua persiapan yang saya lakukan pertama pesiapan administrasi saya harus mempersiapkan membuat silabus kalau di SAI ini menyebutnya lesson plan, dan RPP kalau di Sekolah Alam ini menyebutnya weekly plan sheet itu sama seperti RPP lah, dan persiapan ke dua secara moral saya mempersiapkan materi, mempersiapkan bahanbahan dari internet yang menunjang pembelajaran, kondisi kelas, memberikan rewsd (hadiah) yang berbentuk nilai dan sebagainya sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 2. Kapan biasanya bapak/ibu membuat persiapan tersebut? Jawabanya: Persiapan secara administrasi saya buat awal tahun pembelajaran baru atau awal semester, sedangkan secara moral biasanya saya tergantung materinya apa kalau besok materinya nonton saya mempersiapkannya 1 minggu sebelumnya, kalau diskusi 2 hari sebelumnya dan saya juga pernah pada malem harinya sebelum saya mengajar juga pernah 3. Bagaimana bapak/ibu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Dari pokok sub menjadi sub-sub pokok. 4. Apakah bapak/ibu melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensai dasar dan indikator dalam tema yang akan diajarkan? Jawabanya: Iya, saya selalu melakukanya. 5. Bagaimana Bapak/Ibu menentukan media dan sumber belajar? 96
Jawabanya: Tergantung , terkait bahan pembelajaran pada waktu itu, terkait aktifitas pada waktu itu misalnya pada waktu materinya mempelajari permukaan bumi maka siswa nonton film. 6. Apakah bapak/ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa sebelum, proses pembelajaran dimulai? Jawabanya: Iya, saya selalu menyampaikan sudah dari awal pembelajaran, sehingga siswa termotivasi belajar dan lebih semangat lagi. 7. Pada awal kegiatan pembelajaran apakah bapak/ibu selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa? Jawabanya: Iya, dengan menyampaikan yang akan disampaikan secara garis besar. 8. Bagaimana cara bapak/ibu lakukan dalam membuka pembelajaran? Jawabanya: Yang pertama Saya menyapa siswa kemudian yang kedua memberikan refiew sedikit tentang pelajaran pekan lalu dan kemudian saya, menjelaskan apa yang akan dilakukan siswa pada hari ini. 9. Untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS, apakah awal akhir kegiatan pembelajaran bapak.ibu selalu memberikan pre-tes dan post-tes kepada siswa? Jawabanya: Tidak, hanya sekedar refiew sedikit pertanyaan biasa, kemudian biasanya paham atau tidak terlihat dari performen dari siswa aktif tidak dalam diskusi, aktif berpendapat atau tidak, yang bukan hanya tes nulis saja. 10. Bgaimana
cara
bapak/ibu
lakukan
dalam
pembelajaran IPS kepada siswa sekolah alam ini?
97
menyampaikan
materi
Jawabanya: Saya menyampaikan materi dengan menggunakan diskusi, praktek langsungseperti membuat peta, navigasi darat, navigasi laut, dan aouting yaitu melihat nyata kehidupan langsung tidak hanya melihat buku. 11. Berapa lamakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS ? Jawabanya: 1 jam pelajaran setiap minggunya. 12. Apakah jumlah alokasi waktu yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran IPS sudah cukup? Jawabanya: Sudah karena kita praktek dilapangan sambil disisipi materi perbandinganya 70 % lebih menekankan praktek di lapangan sedangkan 30% di dalam kelas. 13. Kesulitan dan hambatan apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar IPS untuk siswa sekolah alam ini? Jawabanya: Perbedaan siswa yang beragam pada mata pelajaran sehingga susah mengarahkan siswa untuk tertarik terhadap mata pelajaran Geografi. 14. Apakah bapak/ibu selalu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas? Jawabnya: Bimbingan secara intensif tidak hanya arahan kepada siswa, mungkin siswa hanya bertanya ini maksudnya apa. 15. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selain belajar di kelas? Jawabanya: Praktek langsung ke lapangan, aouting, nonton film, wawancara 16. Pendekatan seperti apa yang biasanya bapak/ibu lakukan untuk memahami siswa dalam belajar?
98
Jawabanya: Lihat kondisinya, kalau ada siswa yang bermasalah dan tidak ada fasilitas di rumah maka pendekatanya secara personal dan saya serimg pendekatan secara kelas. 17. Bagaimana bapak/ibu menangani siswa yang aga kurang dapat memahami pelajaran IPS yang telah diberikan? Jawabanya: Pedekatan secara personal dan memberikan tugas baca kepada siswa yang kurang dalam memahami pelajaran Geografi. 18. Failitas dan sarana apa sajakah yang disediakan untuk menunjang pembelajaran IPS? Jawabanya: Lengkap ya, seperti televisi untuk siswa nonton, internet, DVD, infokus, kompas, alat pengukur kemiringan lahan. 19. Menurut bapak/ibu apakah fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia di sekolahan ini dapat memberikan konstribusi dalam proses belajar mengajar IPS? Jawabnaya: Iya, peralatan kita punya tapi bahan belum tentu tersedia d SAI ini makanya kita sering aouting misalnya kepantai lihat karang. 20. Untuk memudahkan pemahaman siswa media apa yang biasanya bapak/ibu gunakan? Jawabanya: Siswa sifat belajarnya adalah visual auditori jadi biasanya media yang saya, gunakan filem, dan kalau dikelas saya biasa menggunakan mand meping memudahkan siswa. 21. Apakah dalam pembelajaran IPS bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya? Jawabanya: Iya selalu, saya tidak memberikan pertanyaan dia akhir pelajaran tapi kalo siswa bertanya saat pembelajaran berlangsung boleh biar mereka fres. 99
22. Metode dan pendekatan apa yang digunakan dalam pelajaran IPS? Jawbanya? Menggunakan metode diskusi, metode Tanya jawab dan metode latihan yang d ulang-ulang atau dril, sedangkan strategi yang saya gunakan ialah menggunakan bahasa yang sederhana dalam menyampaikan materi secara simple dan kongkrit. 23. Usaha apa saya yang biasanya bapak/ibu lakukan pada waktu menghadapi siswa yang jenuh dan sulit untuk belajar? Jawabanya: Games, tebakan, kuis, dan memberikan reward paling besar nilainya kepada siswa. 24. Apakah diakhir pembelajaran Bapak/Ibu memberikan tugas atau latihan kepada siswa? Jawabanya: Bisa iya bisa juga tidak kalau siswa belum bisa menyerap pembelajaran yang diberikan biasanya diberikan tugas tapi kalau sudah bisa biasanya tidak karena di Sekolah Alam ini diminimalkan tugas 1 minggu 3 tugas dari 3 mata pelajaran. 25. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah bapak.ibu memberikan evaluasi kepada siswa? Jawabanya: Iya. 26. Evaluasi dalam bentuk apa biasanya bapak/ibu kepada siswa berikan? Jawbanya: Dalam bentuk perbuatan langsung (praktek langsung) seperti proyek, diskusi bagaimana siswa mengberikan pendapat, bagaimana siswa bertanya, dan lisan. Jadi tidak hanya evaluasi berbentuk tulisan. 27. Bagaimana penilaian yang bapak/ibu berikan kepada siswa? Jawabnaya:
Melalaui
keaktifan
siswa,
apakah
di
dalam
kelas
memperhatikan dengan baik ada pertanyaan dia bisa menjawab,
100
bagaimana performen siswa dalam menegerjakan tugas, bagaimana mengolah data.
28. Kapan biasanya bapak/ibu memberikan penilaian? Jawabnaya: Ketika diperlukan saja, sesuai performen siswa dan berdasarkan kesaeharian siswa. 29. Bagaimana pelaksanaan ujian bagai siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Bisa jadi bukan ujian tertulis tapi berupa proyek yaitu siswa mempresentasikan tata rancang kota kurang lebih satu bulan siswa mempersiapkanya
mencoba
merancang
tata
kota,
mencoba
menpresentasikan dihadapan guru-guru dan guru-guru memberikan masukan akan mencoba menganalisis kira-kira real atau tidak idenya Merupa individu. 30. Menurut bapak/ibu manfaat apa yang di dapat oleh siswa dalam mempelajari IPS? Jawabanya: Agar siswa mengetahui mengetahui posisi siswa ada dimana, apa yang harus dilakukan dibumi ini, agar tidak membuat bumi ini lebih parah.
Responden Bidang Studi Geografi
101
Endah Mawarti
Lampiran 8 HASIL WAWANCARA Objek tujuan: Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Ekonomi kelas dan VII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi III. Responden 1. Hari/Tgl
: Senin, 24-01-2011
2. Waktu
: 10.00 s/d 11.30
3. Tempat
: Ruang Serba Guna
4. Nama/Inisial
: Esti Suhesti
IV. Item pertanyaan 1. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, persiapan apa saja yang terlebih dahulu bapak/ibu lakukan? Jawabanya: Persiapkan yang saya lakukan pertama persiapan administrasi saya harus mempersiapkan program yang jelas diantaranya silabus SAI menyebutnya lesson plan, RPP kalau di Sekolah Alam ini menyebutnya weekly plan sheet itu sama seperti RPP,dan mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan tema. 2. Kapan biasanya bapak/ibu membuat persiapan tersebut? Jawabanya: Kalau lesson plan dan weekly plan sheaet pada awal semester sedangkan kalau mahan materi biasanya saya mempersiapkannya sehari sebelum mengajar atau mencari berkas sebelumnya. 3. Bagaimana bapak/ibu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siswa Sekolah Alam Indonesia?
102
Jawabnaya: Menyesuaikan yang berada di buku mata pelajaran. 4. Apakah bapak/ibu melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensai dasar dan indikator dalam tema yang akan diajarkan? Jawabanya: Iya, saya selalu melakukannya. 5. Bagaimana Bapak/Ibu menentukan media dan sumber belajar? Jawabanya: Sesuai dengan materi yang diajarkan pada saat waktu itu. Kalau pada saat itu materinya membutuhkan peta saya akan menggunakan peta. 6. Apakah bapak/ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa sebelum, proses pembelajaran dimulai? Jawabanya: Iya, pastinya. 7. Pada awal kegiatan pembelajaran apakah bapak/ibu selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa? Jawabanya: Iya, dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan secara garis besar untuk memberikan gambaran kepada siswa materi yang dibahas pada pembelajaran. 8. Bagaimana cara bapak/ibu lakukan dalam membuka pembelajaran? Jawabanya: Biasanya saya melakukan salam terlebih dahulu lalu saya menanyakan kondisi anak ketika kondisinya cape bu maka kita sering sebentar mengingat kegiatan-kegiatan yang sudah lalu biasanya itu sih. 9. Untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS, apakah awal akhir kegiatan pembelajaran bapak.ibu selalu memberikan pre-tes dan post-tes kepada siswa? Jawabanya: Tidak selalu, tetapi dalam proses pembukaan biasanya saya memberikan pertanyaan atau tanggapan tentang pelajaran yang lalau kepada siswa. 10. Bgaimana
cara
bapak/ibu
lakukan
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran IPS kepada siswa sekolah alam ini? Jawabanya: Pertama saya menyampaikan materi atau teori nya terlebuh dahulu selanjutnya saya menyangkutkan contoh-contoh yang dapat di pahami siswa. 103
11. Berapa lamakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS ? Jawabanya: 1 jam pembelajaran setiap minggunya. 12. Apakah jumlah alokasi waktu yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran IPS sudah cukup? Jawabanya: Cukup, kalau hanya pembelajaran ekonomi saja tetapi kalau pembelajaran IPS secara global dengan geografi, sesologi, sejarah maka 1 jam tidak cukup karena di SAI ini kita mempunyai kegiatan diluar disisipkan pembelajaran ekonomi. 13. Kesulitan dan hambatan apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar IPS untuk siswa sekolah alam ini? Jawabanya: Kondisi siswa yang peralihan dari SD ke SMP jadi masih sering bercanda dan kurang konsentrasi dalam pelajaran terutama memperhatikan penjelasan materi yang diberikan. 14. Apakah bapak/ibu selalu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas? Jawabanya: Iya saya selalu membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas. 15. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selain belajar di kelas? Jawabanya: Proyek-proyek, dan untuk kelas 1 ini berupa bank sampah dan siswa diberikan modal untuk usaha. 16. Pendekatan seperti apa yang biasanya bapak/ibu lakukan untuk memahami siswa dalam belajar? Jawabanya: Pendekatan secara individu.biasanya memberikan pertanyaan soal materi yang sedang dibahas. 17. Bagaimana bapak/ibu menangani siswa yang aga kurang dapat memahami pelajaran IPS yang telah diberikan? Jawabanya: Biasanya saya memberikan kesempatan kepada siswa siswa untuk bertanya atau saya yang menanyakan kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari kalau siswa tidak dapat menjawab dari situ saya dapat memetakan siapa saja yang kurang dapat memahami pelajaran.
104
18. Failitas dan sarana apa sajakah yang disediakan untuk menunjang pembelajaran IPS? jawabanya: Komputer, internet, infokus, dan modal ketikan siswa ada proyek. 19. Menurut bapak/ibu apakah fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia di sekolahan ini dapat memberikan konstribusi dalam proses belajar mengajar IPS? Jawabanya: Saya rasa
sudah cukup tinggal memanfaatkan dan
mengembangkan yang sudah ada. 20. Untuk memudahkan pemahaman siswa media apa yang biasanya bapak/ibu gunakan? Jawbanya: Buku, internet dan gambar. 21. Apakah dalam pembelajaran IPS bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya? Jawbanya: Iya, pasti 22. Metode dan trategi apa yang digunakan dalam pelajaran IPS? Jawbanya: Biasanya saya menggunakan metode ceramah, diskusi dan metode Tanya jawab. Strateginya secara berkelompok menyampaikan materi kepada siswa. 23. Usaha apa saya yang biasanya bapak/ibu lakukan pada waktu menghadapi siswa yang jenuh dan sulit untuk belajar? Jawabanya: Biasa yang saya lakukan mengadakan games, kusi memberikan motivasi kepada siswa, dan apabila ada yang ngantuk saya suruh berwudhu kaena di SAI ini ga ada meja tiba-tiba siswa mengelosor maka saya langsung tegur untuk bangun. 24. Apakah diakhir pembelajaran Bapak/Ibu memberikan tugas atau latihan kepada siswa? Jawabanya: Tidak selalu. 25. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah bapak.ibu memberikan evaluasi kepada siswa? Jawabanya: Iya pastinya. 105
26. Evaluasi dalam bentuk apa biasanya bapak/ibu kepada siswa berikan? Jawabanya: Dalam bentuk perbuatan yaitu bagaimana siswa mengutarakan pendapatnya, bagaimana siswa bertanya. Dan berbentuk tulisan.
27. Bagaimana penilaian yang bapak/ibu berikan kepada siswa? Jawabanya: Melalui penilaian ulangan dan proyek. 28. Kapan biasanya bapak/ibu memberikan penilaian? Jawabanya: Biasanya kalau ulangan itu habis pembahasan satu tema bisa 1 sampai 2 bulan lah dan projek itu akhir semester. 29. Bagaimana pelaksanaan ujian bagai siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Biasa mengikuti tengah semester dan akhir semester dan kita juga ada projek kalau projek itu penilaian sudah cukup maka ga usah ikut semester. 30. Menurut bapak/ibu manfaat apa yang di dapat oleh siswa dalam mempelajari IPS? Jawabanya: Didalam kehidupan manapun kamu akan bertemu namanya ekonomi didalam kehidupan berkeluarga, dalam berkelompok dan didalam ekonomi itu nilai kejujuran harus di junjung sangat tinggi.
Responden Bidang Studi Ekonomi
Esti Suhesti
106
Lampiran 9 HASIL WAWANCARA Objek tujuan: Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Sejarah kelas XI A dan XI B di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi III. Responden 1. Hari/Tgl
: Kamis, 26-01-2011
2. Waktu
: 09.00 s/d 10.30 WIB
3. Tempat
: Perpustakaan
4. Nama/Inisial
: Diani wijayanti
IV. Item pertanyaan 1. Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, persiapan apa saja yang terlebih dahulu bapak/ibu lakukan? Jawabanya: Persiapan yang saya lakukan pertama persiapan administrasi berupa leeson plan (silabus), weekly plan sheet RPP, dan yang paling utama
persiapan
latihan-latihan
soal
yang
berulang-ulang
atau
drilling.untuk UAS. 2. Kapan biasanya bapak/ibu membuat persiapan tersebut? Jawabanya: Persiapan lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP) pada awal semester atau 6 bulan pada saat raker guru sudah membuatnya sedangkan persiapan latihan-latihan soal 1 minggu pembelajaran dan saya mempunyai bank soal.
107
3. Bagaimana bapak/ibu menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Sesuai target kelulusan untuk UAN. 4. Apakah bapak/ibu melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensai dasar dan indikator dalam tema yang akan diajarkan? Jawabanya: Tidak karena bentuk dai RPP atau wilki plean ya berupa latihan soal. 5. Bagaimana Bapak/Ibu menentukan media dan sumber belajar? Jawabanya: Lagi-lagi karena dimester 2 ini sudah bentuknya latihanlatihan soal. 6. Apakah bapak/ibu selalu menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa sebelum, proses pembelajaran dimulai? Jawabanya: Iya, kalau disemester 2 ini bentuknya targe nilai soal, seandaikan siswa tidak bisanya di bagian soal yang mana maka soal itu diulang-ulang perorang. 7. Pada awal kegiatan pembelajaran apakah bapak/ibu selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa? Jawabanya: Penjelasan ya lebih kepada system dan strategi urutan-urutan soal, bagaimana soal nomer 1 mengerjakannya nomer 2 bagaimana paling itu pa penjelasannya. 8. Bagaimana cara bapak/ibu lakukan dalam membuka pembelajaran? Biasanya saya mengucapkan salam terlebih dulu, menanya bagaimana kabarnya trus langsung pembahasan soal-soal. 9. Untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPS, apakah awal akhir kegiatan pembelajaran bapak.ibu selalu memberikan pre-tes dan post-tes kepada siswa? Jawabanya: Karena disemester 2 ini membahas soal-soal untuk memnuhi target UAN. 10. Bgaimana
cara
bapak/ibu
lakukan
dalam
pembelajaran IPS kepada siswa sekolah alam ini?
108
menyampaikan
materi
Jawabanya: Tidak berbentuk penjelasn tapi tapi berpentuk soal-soal saya berikan ke siswa kalau siswa tidak tau baru saya jelaskan soal yang tidak dimengerti siswa. 11. Berapa lamakah waktu yang digunakan dalam pembelajaran IPS ? Jawabanya: 1 jam pelajaran setiap minggunya. 12. Apakah jumlah alokasi waktu yang telah ditentukan dalam kegiatan pembelajaran IPS sudah cukup? Jawabanya: Sudah Cukup karena siswa membahas soal-soal. 13. Kesulitan dan hambatan apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam mengajar IPS untuk siswa sekolah alam ini? Jawabanya: Mengubah konsep siswa dari bersifat eksporasi ke Diknas yang selalau membahas soal-soal untuk UAN. 14. Apakah bapak/ibu selalu memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas? Jawabanya: Tidak tapi berbentuk pembahasan jadi saya memberikan soal siswa mengerjakan semampunya kalau tidak bisa baru diakhir ada pembasan soal. 15. Apa sajakah kegiatan yang dilakukan oleh siswa selain belajar di kelas? Jawabanya: Tidak ada kita full dikelas membas soal. 16. Pendekatan seperti apa yang biasanya bapak/ibu lakukan untuk memahami siswa dalam belajar? Jawabanya: Personal karena kemampuan siwa yang berbeda. 17. Bagaimana bapak menangani siswa yang aga kurang dapat memahami pelajaran IPS yang telah diberikan? Jawabanya: Soal-soal yang mereka bahas dibawa pulang kerumah jadi mereka mengerjakan lagi di rumah. 18. Failitas dan sarana apa sajakah yang disediakan untuk menunjang pembelajaran IPS? Jawabanaya: Buku sejarah, peta sejarah, film dokumenter, sarana internet dan ruangan audio visual. 109
19. Menurut bapak/ibu apakah fasilitas dan sarana prasarana yang tersedia di sekolahan ini dapat memberikan konstribusi dalam proses belajar mengajar IPS? Jawabanya: Iya, tapi masih kurang ya pa karena saya mengusulkan adanya leb sejarah.oleh karena itu kita juga sering outing untuk melihat tempat kejadian sejarah dan apakah benar kejadianya seperti itu. 20. Untuk memudahkan pemahaman siswa media apa yang biasanya bapak/ibu gunakan? Jawabanya: Peta sejarah,film dan buku. 21. Apakah dalam pembelajaran IPS bapak/ibu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya? Jawabanya: Iya, selalu. 22. Metode atau pendekatan apa yang digunakan dalam pelajaran IPS? Jawabanya: Diskusi, nonton dan presentasi. 23. Usaha apa saya yang biasanya bapak/ibu lakukan pada waktu menghadapi siswa yang jenuh dan sulit untuk belajar? Jawabanya: Menacari media yang kreatif seperti nonton film dokumenter. 24. Apakah diakhir pembelajaran Bapak/Ibu memberikan tugas atau latihan kepada siswa? Jawabanya: Tergantung kalau target pembelajaran tercapai maka tidak diberi tugas. 25. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, apakah bapak.ibu memberikan evaluasi kepada siswa? Jawabanya: Tergantung, apabila dari nilai harian dan proyek tidak mencukupi maka akan diakan evaluasi dan apaila sudah cukup maka tidak diakan evaluasi ikut semesteran. 26. Evaluasi dalam bentuk apa biasanya bapak/ibu kepada siswa berikan? Jawabanya: Dalam bentuk proyek, lisan, tulisan dan dalam bentuk diskusi. 27. Bagaimana penilaian yang bapak/ibu berikan kepada siswa? Jawabanya: Penilaian formatif, sub matif, dan sumatif. 28. Kapan biasanya bapak/ibu memberikan penilaian? 110
Jawabanya: Setipa selesai kegiatan pembelajaran (penilaian formatif), setiap selesai perkompetensi dasarnya yang biasanya dilakukan ulangan bab (penilaian sub-sumatif), dan setiap akhir semester (penilaian sumatif). 29. Bagaimana pelaksanaan ujian bagai siswa Sekolah Alam Indonesia? Jawabanya: Ujian bagi kelas 3 yaitu ikut UN sedangkan kalau kelas 1 dan 2 adalah ujian berupa proyek individu contohnya pembuatan film dokumenter,pembuatan rancangan tata kota seperti skripsi kecil lah diakhir menereka mempresentasikan di depan guru-guru. 30. Menurut bapak/ibu manfaat apa yang di dapat oleh siswa dalam mempelajari IPS? Jawabanya: Untuk memberikan wawasan apabila menjadi seorang pemimpin harus mempunyai sudut pandang bagaimana terjadinya sejarah dinegaranya dan juga harus mengetahui bagaimana sejarah dari sudut pandang islam tidak hanya dari sudut pandang barat saja.
Responden Bidang Studi Ekonomi
Diani Wijayanti
111
Lampiran 10 HASIL OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Ekonomi kelas VII, IX A dan IX B di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : kondisi geografi di Sekolah Alam Indonesia Rawa kopi, jauh dari keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah.
112
d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas. e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumah panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku, untuk masuk kekelas tidak ada pintu, untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. f. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan Pendahuluan guru mengucapkan salam terlebih dahulu mereview kembali pelajaran yang sudah lalu dengan guru memerintahkan siswa membacakan hasil catatan materi yang sudah diajarkan dengan suara yang keras untuk menyambung pelajaran yang akan diajarkan dan guru juga memberikan pre-tes kepada siswa dengan cara guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan. Pada pendahuluan guru tidak menerangkan tujuan pembelajaran tapi menjelasknanya diakhir pembelajaran.
113
2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan strategi bermain peran, siswa ada yang menjadi pembeli dan ada juga yang menjadi penjual. Guru menerangkan teori dengan contoh kasus menggambarkan diagram permintaan dan penawaran di papan tulis, dan siswa menanyakan materi yang kurang dipahami dalam penjelasan guru.serta guru juga suka menayakan kepada siswa materi yang diajarkan. 3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru merefleksi kembali pelajaran yang telah dijelaskan kepada siswa dengan menanyakan kembali kepada siswa sehingga siswa harus menjawabnya secara langsung. Dan siswa mencatat merangkum pelajaran yang telah dijelaskan kepada guru. Akhir pembelajaran guru memberitahukan kepada siswa tentang materi pokok pembahasan yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya. 4) Strategi belajar yang digunakan Starategi yang digunakan memberikan peran kepada siswa agar aktif dan paham dalam pembelajaran.
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar antara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi.
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP), mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran. 2). Cara menyampaiakan meteri Guru Ekonomi menyampaikan materinya dengan menulis materi diagram penawan dan permintaan di papan tulis, dan memberikan contoh-contoh yang dipahami siswa.
114
3). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas guru Ekonomi membuat lingkaran yang berbentuk huruf U, dan siswa membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
c. Proses penilaian Pada saat peneliti mengobservasi Guru Ekonomi sedang mengajar materi permintaan dan pernawaran, guru tidak memberikan penugasan kepada siswa, hanya berupa pertanyaan lisan tentang materi yang sedang diajarkan kepada siswa. Evaluasi yang dilakukan dengan Tanya jawab langsung tentang materi yang sudah dijelaskan sehingga siswa harus menjawab langsung, apabila tidak bisa maka akan diberikan tugas untuk membaca lagi dirumah.
HASIL OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Ekonomi kelas VII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. 115
b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas. siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas. e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu, untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. f. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
116
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran 1) Pendahuluan Pendahuluan sebelum melaksanakan pembelajaran guru mengucapkan salam terlebih setelah mengucapkan salam guru kemudian menanyakan kabar kepada sisiwa, kemudian mereview kembali pelajaran yang sudah, lalu guru menuliskan materi yang mau diajarkan di papan tulis secara garis besarnya. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan strategi menampilkan gambar atau kejadian yang ada dikoran bagaimana pengusaha-pengusaha yang kreatif sukses dalam ekonomi. Guru menerangkan teori dengan contoh kasus pada koran tersebut kemudian menanyakan kepada siswa apa yang dapati diambil hikmahnya oleh siswa, bagaimana pengusaha yang kreatif sehingga dapat sukses dalam ekonomi dan siswa sering mengutarakan pendapatnya atau menanyakan apakah kita bisa menjadi kreatif dalam ekonomi. 3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru merefleksi kembali pelajaran yang telah dijelaskan. Dan memberikan motivasi kepada siswa bahwanya semuanya dapat menjadi pengusaha kreatif dalam ekonomi Strategi belajar yang digunakan. 4) Strategi belajara yang digunakan Starategi yang digunakan menggunakan contoh-contoh gambar-gambar pengusaha yang kreatif dalam ekonomi yang terdapat pada korang agar siswa lebih paham pembelajaran.
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi.
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
117
1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan (silabus) dan weekly plan sheet (RPP), mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran.
2). Cara menyampaiakan meteri Guru menyampaikan materi kreatifitas dalam tindakan ekonomi dengan menulis materi dipapan tulis dan memberikan contoh-contoh yang dapat diterima dan mudah dipahami yaitu guru menunjukan gambar di Koran bagaimana seorang Widiarto memuat kaos C59 di Bandung awalnya hanya obsetnya sedikit tapi sekarang sudah ratusan juta di peroleh setiap harinya dan menampilakan orangorang yang sukses berkreativitas dalam ekonomi. 3). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas guru Ekonomi membuat lingkaran yang berbentu huruf U guru berada didepan tengah siswa, guru memberikan perintah kepada siswa untuk membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
c. Proses penilaian. Evaluasi yang dilakukan dengan mengungkapkan kembali manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran. kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari profil pengusaha kreatif yang sudah sukses dalam ekonomi.
HASIL OBSERVASI
118
Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Geografi kelas VII dan VIII di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi : kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. Siswa masuk kelas tidak menggunakan sepatu atau sandal, semua itu di taruh di rak depan kelas. c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. 119
f. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan Pada saat peneliti observasi Guru Geografi menggunakan metode diskusi. Pendahuluan yang guru lakukan pertama kalai mengucapkan salam terlebih dahulu, kemudian guru memberikan motovasi kepada siswa untuk tidak menyia-yiakan untuk bertanya dan mengeluarkan karena siapa yang bertanya dan mengeluarkan pendapat akan mendapatkan nilai tambahan. Pendapat, selanjutnya guru memberikan kesempatan kelompok untuk menjelaskan dan mempresentasikan kondisi fisisk wilayah dan kependudukan Indonesia.
2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan strategi diskusi kelompok, ada kelompok yang memperesentasikan wilayah dan penduduk aceh ada yang mempresentasikan penduduk bali. Setelah kelompok selesai menjelaskan Tanya jawab guru kepada kelompok untuk dapat berkembang suasana diskusi kelompok sehingga memancing siswa utnuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Guru menerangkan teori dengan buku atlas bagaimana kondisi fisik wilayah dan kependudukan Indonesia.
120
3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru memberikan kesimbulan dan tujuan dari presentasi diskusi kelompok yang dijelaskan oleh siswa kemudian guru memberikan arahan untuk lebih baik lagi diskusi minggu depan bahan yang mau dipresentasikan agar lebih menarik lagih dan lebih bagus diwarnai peta lokasi wilayah kependudukan Indonesia. 4) Strategi belajar yang digunakan Starategi yang digunakan memberikan diskusi kelompok untuk mempresentasikan kondisi fisisk wilayah dan kependudukan Indonesia agar siswa aktif dan paham pembelajaran.
3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi,
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan(silabus) dan weekly plan sheet (RPP), mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran. 2). Cara menyampaiakan meteri Saat peneliti observasi Guru Geografi menyampaikan materi dengan diskusi siswa
mempresentasikan
masing-masing
kelompok
untuk
menjelaskan
mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan kependudukan Indonesia, guru juga menggunakan media peta atlas untuk menunjukan kondisi fisik wilayah Indonesia. 3). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas Guru Geografi membuat lingkaran yang berbentu huruf U dengan system diskusi siswa yang diskusi berada ditengah-tengah dan guru berada dibelakang memberikab masukan kepada siswa dan sebelum belajar guru memerintahkan siswa membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
121
c. Proses penilaian Evaluasi yang dilakukan dengan Tanya jawab guru terhadap kelompok langsung tentang materi yang diperesentasikan dijelaskan sehingga siswa harus menjawab langsung, guru memberikan penilaian bagaimana keaktifasn siswa dalam berdiskusi dan mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi.
HASIL OBSERVASI Tempat Lokasi, Guru Mata Pelajaran IPS Bidang Sejarah kelas IX A dan IX B di Sekolah Alam Indonesia Rawa Kopi
1. Mengamati tempat: tempat atau tempat lokasi penelitian meliputi: a. Kondisi geografi :
kondisi geografi di SAI Rawa kopi, jauh dari
keramaian dan jalan raya. Agar sampai disana menggunakan angkot, ojek dan kendaraan pribadi untuk menjangkaunya. Suasana dalam perjalan masih asli karena di sisi kiri kanan jalan masih terdapat pohon. Sesampainya disana, disambut lapangan rumput dan juga terdapat kandangan kambing untuk diternak oleh siswa di sekitarnya banyak sekali pohon-pohon seperti pohon rambutan. Pohon belimbing, pohon kelapa sangat rindang sehingga membuat sejuk udara walaupun sudah siang hari. b. Lingkungan sekolah : lingkungan yang bersih terdapat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, terdapat rak untuk menaruh sepatu dan sandal sehingga tertata rapi terdapat di depan kelas c. Fasilitas sekolah : fasilitas di SAI rawa kopi ini, memiliki lapangan basket, lapangan bola, kantin, ruang audiovisual, ruang komputer, tempat aoutbond, ruang serba guna, dan musolah. 122
d. Suasana belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: suasana belajar yang menyenangkan saling menghargai antara teman dalam belajar karena siswa belajar dengan cara lesehan bercampur dengan teman-teman tidak dibatasi dengan kursi dan bangku dan guru menjadi teman dalam kelas e. Ruang belajar di SMP Sekolah Alam Indonesia: ruang kelas yang berbentuk rumanh panggung tanpa ada tembok alasnya terbuat dari kayu tidak terdapat kursi dan bangku untuk masuk kekelas tidak ada pintu untuk bangunan disanggah oleh tiang besi tebal. f. Kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indonesia. Siswa masuk jam 7.30 sampai dengan jam 08.00 siswa melakukan agenda buka kelas, jam 08.00 sampai dengan 09.00 siswa melakukan pembelajaran sedangkan khusus untuk hari rabu siswa mengadakan outbound/berenang, 09.00 sampai 0930 siswa istirahat, 09.30 sampai 11.30 melakukan kembali kegiatan pembelajaran, 11.30 sampai 13.00 ISOMA, 13.00 sampai 15.00 siswa kembali melakukan kegiatan pembelajaran, 15.00 sampai 15.30 class closing siswa keluar pulang kerumah setelah melaksanakan solat ashar. Kegiatan seperti itu berlangsung dari hari senin sampai jumat hari sabtunya libur. Dan di luar itu mereka suka mengadakan outing untuk lebih memahami tentang materi-materi yang selama ini pelajari dikelas.
2.
Mengamati kegiatan belajar mengajar di SMP Sekolah Alam Indinesia yang meliputi : a.
Proses pelaksanaan pembelajaran. 1) Pendahuluan Pendahuluan guru mengucapkan salam terlebih dahulu memberikan soal-soal latihan untuk UAN selanjutnya menjelaskan strategi urutan-urutan mengerjakan soal. 2) Kegiatan inti
123
Pada kegiatan inti guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soalsoal UAN tetapai guru memberikan kepada siswa berusaha semaksimal mengerjakan soal-soal sampai selesai soal-soal, soal-soal yang kurang dimengerti siswa maka akan dibahas diakhir waktu yang telah diberikan untuk mengerjakan soal-soal latihan UAN.
3) Refleksi/penutupan Pada refleksi/penutup sebelum jam pelajaran selesai guru mengulas soal-soal yang sudah siswa kerjakan dan soal-soal yang sulit dimengerti oleh siswa. Dengan memerintahkan siswa untuk membacakan soal satu demi satu yang siswa sudah kerjakan. 4) Strategi belajar yang digunakan Starategi
yang
digunakan
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
semampunya/semaksimal mungkin untuk mengerjakannya agar siswa dapat memahami soal-soal. 3.
Aktivitas guru meliputi a.
Dengan siswa sangat dekat sehingga terjadi aktif belajar anatara guru dan murid, duduk bersama tanpa ada bangku dan meja yang menghalangi.
b.
Aktivitas dalam kegiatan pembelajaran 1). Persiapan pengajaran Persiapam guru dalam pengajaran pertama lesson plan (silabus) dalam bentuk persiapan soal-soal UAN dan weekly plan sheet (RPP) dalam bentuk soal-soal persiapan UAN, mengkondisikan siswa dikelas, mempersiapkan bahan-bahan dari internet untuk menunjang pembelajaran.. 2). Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas Guru Sejarah membuat lingkaran yang berbentu huruf U, dan siswa membersihkan kelas apabila ada sampahnya.
c. Cara mengevaluasi Siswa mengerjakan soal-soal apabila tidak paham dan dimengerti siswa maka siswa disuruh membahasnya lagih soal-soal diruhah yang sudah dibahas di sekolah.
124