PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISSCUSION ( FGD ) TEMA: “ MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM ) DI SDN PETERONGAN SEMARANG Semarang, 4 Juni 2014
Wardoyo NPM: 942012065
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN FKIP UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2014 87
FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD) TEMA: MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) DI SDN PETERONGAN SEMARANG I.
NAMA KEGIATAN Kegiatan ini bernama, Focus Group Disscusion Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di SDN Peterongan Semarang.
II.
TUJUAN KEGIATAN 1. Mengetahui pemahaman guru tentang Manajemen Mutu Terpadu 2. Mengetahui Penerapan Manajemen Mutu Terpadu di SDN Peterongan 3. Mengetahui Peran kepala sekolah dalam penerapan Manajemen Mutu Terpadu di SDN Peterongan 4. Mengetahaui hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan TQM di SDN Peterongan Semarang.
III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN FGD dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Selasa , 4 Juni 2014 Waktu : Pk. 15.00 -18.00 Tempat : Gedung ad hoc Fakultas Ekonomi UNNES Semarang IV. PESERTA Peserta FGD ini terdiri dari: 1. Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan Kec. Semarang Selatan Dra. Hj. Sukarsih, M.Si 2. Guru dan Staf SDN Peterongan : Leiliyati, S.Pd, Elok Suryo Utami, S.Pd, Woro Listiyarini, S.Pd, Siti Zaerofah, S.Pd, Resmiwati, S,Pd, Sri Mulyani, S.Pd.SD, Netty Aprilastuti, A.Md. Kom, Ristyo Widodo (unsur Komite Sekolah)
88
V.
PENGORGANISASIAN
Kepanitiaan FGD ini adalah: 1. Nara Sumber 2. Moderator 3. 4. 5. 6.
Notulen Dokumentasi Konsumsi Sarpras
: Dr. Bambang Ismanto, M,Si : Wardoyo (Mahasiswa Pasaca Sarjana MMP UKSW) : Netty Aprilastuti, A.Md.Kom : Ristyo Widodo : Elok Suryo Utami, S.Pd : Woro Listyarini, S.Pd
VI. DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN FGD Agenda FGD : Pembahasan tema Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di SDN Peterongan Semarang. Kepala Sekolah menyampian bahwa kepala sekolah dasar adalah seorang guru SD yang diberi tugas tambahan non struktural yang merupakan manajer tunggal tidak memiliki wakil kepala sekolah, tidak memiliki tenaga administrasi, kalaupun ada wakil dan seksi bidang tertentu merupakan kesadaran guru-guru untuk membantu agar pelayanan terhadap siswa menjadi lebih baik. Berbicara manajemen sekolah bagi kepala se kolah didapat bukan hasil pelatihan dan sejenisnya melainkan didapatkan dari belajar pengalaman para senior melalui kegiatan KKG, PKG, dan KKKS. Sekolah memberikan layanan “jasa“ kepada pelanggannya, yaitu siswa (pelanggan primer) dalam bentuk pembelejaran. Agar layanan yang diberikan memuaskan pelanggan maka mutu menjadi pendidikan akan meningkat. Untuk membantu kepala sekolah menganalisis dan mengerti masalah-masalah serta membantu membuat perencanaan maka alat yang disebut TQM. TQM adalah sistem manajemen yang menjunjung tinggi efisiensi, manajemen fungsional dengan pendekatan yang secara terus menerus difokuskan pada peningkatan kualitas. Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu di SDN Petgerongan dengan fokus pada pilar produk, proses, organisasi, pemimpin, dan komitmen. Produk yang dimaskudkan adalah bukan barang melainkan jasa layanan yang menghasilakn lulusan dengan mutu kompetitif mampu bersaing Untuk menghasil lulusan yang berkualitas diperlukan sebuah proses yang bermutu . Porses yang berkualitas diperlukan pengorganisasian yang baik mengacu pada SPM pendidikan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam sebuah lembaga dalam hal ini adalh sekolah. Organisasi akan berjalan dengan baik diperlukan kepemimpinan yang
89
memadahi. Komitmen dari bawah ke atas jika tidak saling mendukung, jika ada salah yang lemah maka tidak akan menghasilkan mutu yang baik. Dalam pelaksnaan TQM seluruh guru harus memandang siswa adalah sebagai pelangan yang harus dilayani dengan proses pembelajaran yang memadahi, Tanggapan dari ibu Dra. Hj. Sukarsih, M.Si, Apakah penerapan Manajemen Mutu Terpadu di SD Peterongan fokus pada pilar-pilar TQM ? Penerapan manajemen mutu terpadu SDN Peterongan berpokus pada pilar-pilar TQM di antaranya fokus pada pelayanan terhadap pelanggan yaitu siswa. Refleksinya bahwa sekolah merupakan pelayanan jasa berkewajiban untuk menghasilkan kepuasan pelanggan, maka perlu adanya perencanaan, proses, pemantauan dan evaluasi serta perbaikan yang berkelnjutan. Sedangkan pengorganisasian oleh kepala sekolah dalam pemberian tugas kepada guru harus merata sesuai keahlian bidangnya sehingga mereka dapat menikmati akan tugas dan perannya. Sebagai sekolah inti SDN Peterongan telah menerapkan pilar-pilar dalam TQM. Semua persoalan dan perencanaan menyangkut pelayanan jasa di sekolah harus direncanakan dan pastikan diawali dari curah pendapat dari segenap dewan guru, staf karyawan, dan komite sekolah sebagai wakil orangtua siswa. Dalam pengambilan sebuah keputusan harus memperhatikan dan mendengarkan arus bawah. Tugas kepala sekolah sebagai administrator harus dibantu oleh tenaga guru pebidang mulai kurikulum, kesiswaan, dan bidang lainnya. Hal ini telah dilkakukan oleh kepala sekolah . Tanggapan dari ibu Elok Suryo Utami, S.Pd, Bagaimana peran Kepala Sekolah Manajemen Mutu Terpadu di SD Peterongan ? Kepala sekolah dalam penerapan manajemen mutu terpadu di antaranya mengajak segenap dewan guru, staf karyawan, dan komite sekolah untuk menganalisis masalah-masalah melalui EDS, yang sebelumnya dibentuk tim pengembang sekolah dengan curah pendapat pada forum rapat sekolah bersama komite sekolah. Membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan guna mendapatkan gagasan alternatif sehingga kan ditemukan skala prioritas. Untuk menunjang penyelesaian permasalah yang telah ditemukan, kepala sekolah memberikan fasilitas dan sarana sesuai kemampuan dan budaya sekolah. Dalam pembagian tugas dan tanggungjawab kepada guru didasarkan pada hasil curah pendapat dan sesuai kompetensi yang dimiliki guru maupun staf karyawan.
90
Tanggapan dari Bu Lailiyati, S.Pd.SD Bagaimana peran Kepala Sekolah Manajemen Mutu Terpadu di SD Peterongan ? Kepala sekolah dalam mengkomnukasikan program melalui rapat sekolah, rapat bersama komite, rapat bersama orangtua siswa, sedang waktu pelaksanaannya pada awal tahun pelajaran, tengah semester, menjelang kegiatan ujian sekolah, dan pada akhir tahun pelajaran. Tetapi jika sifatnya mendesak seketika itu juga diimformasikan melalui surat edaran, dan pengumuman. Untuk membangun komitmen terhadap guru dan siswa kepala sekolah menerapan pemberian penghargaan kepada meraka yang berprestasi sesuai bidangnya. Selain itu untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi guru dan tenaga kependidikan kepala sekolah memberikan kesempatan luas bagi mereka untuk studi lanjut. Tanggapan dari Bu Resmiwati, S.Pd. Siapa sajakah yang berperan dalam penerapan manajemen mutu terpadu di SDN Peterongan? Selain kepala sekolah adalah guru, staf karyawan, dan bahkan orangtua siswa dalam hal ini komite sekolah. Bentuk peran mereka sesuai dengan kapasitas porsi masing-masing. Peran komite dalam hal kegiatan sekolah sangat membantu, sesuai regulasi kaitannya dengan dana, sekolah tidak boleh menarik dana dari siswa dengan bentuk apapun, tetapi atas prakarsa mereka yang peduli terhadap pendidikan anaknya melalui komite sekolah ada beberapa orangtua jika sekolah ada kegiatan untuk siswa (lomba kreativitas) yang membutuhkan biaya besar mereka melakukan subsidi silang, terlebih pada kegiatan akhir tahun untuk siswa kelas VI, semua kegiatan dan biaya mereka sendiri yang mengelola dengan tetap mengedepankan yang mampu membantu yang tidak mampu secara subsidi silan, bahkan ada orangtua membantu membelikan cat dan kipas angin untuk kelas anaknya, hal itu terjadi karena bagaimana pendekatan sekolah terhadap pelanggan agar mereka juga mempunyai peran terhadap mutu pendidikan. Tanggapan dari Bu Siti Zaerofah, S.Pd. Siapa sajakah yang berperan dalam penerapan manajemen mutu terpadu di SDN Peterongan? Kepala sekolah terus berusaha membangun kerjasama dengan pihak-pihak yang peduli terhadap peningkatan mutu pelayanan pendidikan, seperti alumni dan dunia usaha dan industri. Kerjasama yang telah terbangun dengan PT Telkom memberikan bantuan dana untuk pembuatan tempat parkir sepeda siswa dan pembenahan kamar mandi/wc siswa. Dengan
91
Realgood dan susu zee memberikan bantuan sarana pembelajaran olahraga bola basket, media pembelajaran (audio visual), dari Alumni memberikan bantuan pengadaan etalse untuk tempat piala dan pengadaan kursi guru. BPOM Provinsi memberikan bantuan pengadaan kantin sekolah sehat. Tanggapan dari Bu Sri Mulyani, S.Pd. Adakah hambatan dalam penerapan TQM dari segi guru dan staf karyawan sekolah? Ada, tidak semua guru menerima sebuah perubahan, hal ini merasa kurang kemampuannya dalam pemanfaat perkembangan teknologi pembelajaran, sehingga pelayanan terhadap pelanggan (siswa) tidak proposional dan optimal. Diperlukannya perbaikan secara berkesinambungan dan kontinyu dengan harapan jika terjadi kesenjangan pemahaman terhadap pelayanan berorientasi pada kualitas mampu menyeimbangkan antara harapan dan kenyataan pelangan. Menurut Bu Woro Listyarini, S.Pd, hambatan selain yang di sampaikan bu Mul, pada saat awal regroup guru-guru sulit untuk mengubah pola pikir bahwa telah menjadi satu kesatuan keluarga, pada tahun pertama regroup banyak permasalahan yang muncul dari guru maupun dari orangtua siswa karena ada perasan takut jika nanti anaknya dididik guru dari SD!, SD 2, atau SD 3, kepala sekolah terus berupaya mengajak meraka duduk bersama untuk meyakinkan mereka. Tidak semua bisa menerima dan pemikiran sekolah akhirnya pada saat itu banyak orang tua kelas 3 memindahkan anaknya ke sekolah lain. Dengan peristiwa itulah akhirnya berbagai upaya dilakukan sekolah untuk segera memulihkan kondisi. Dalam waktu satu semester kepala sekolah bersama tim pengembang sekolah berusaha mencari terobosan kerjasam dengan dunia usaha dan lembaga peduli pendidikan dengan hasil terbangunnya tempat parkir sepeda siswa, taman sekolah, temapt cuci tangan siswa, penambahan kegiatan ekstra kurikuler, acara pentas seni oleh beberapa sponsor produk susu dan makanan sehat, terbangunnya lapangan basket, lapangan bola volly mini, berbagai prestasi kejuaraan lomba diraih oleh sekolah, maka pada saat PPD dengan sistem on line siswa yang mendaftar memenuhi kapasitas dalam tiga tahun terakhir ini jumlah siswa kelas I masing-masing rombel berjumlah 38 siswa. Saran Bapak Dr. Bambang Ismanto, M.Si. Bahwa tujuan FGD adalah untuk mengumpulkan data kualitatif yang bersifat independen. Istilah kelompok diskusi terarah atau dikenal sebagai Focus Group Discussion ( FGD ) saat ini populer dan banyak digunakan sebagai metode pengumpulan
92
data kualitatif sosial. Pengambilan data kualitatif melalui FGD dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan informan dan peluang bagi peneliti untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimilki informan. Berbicara TQM pada dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Manajemen) atau Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen/TQM) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Berbicara masalah manajemen sekolah tidak lepas dari peran seorang kepala sekolah. Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberi tugas tambahan jabatan bukan struktural, kepala sekolah dasar adalah manajer tunggal, tidak punya wakil, tidak punya tenaga TU, kalaupun punya wakil adalah meraka yang dengan senang hati menjadikan diri untuk loyal terhadap tugas dan peranya membantu tugas kepala sekolah. Maka hal yang harus direfleksikan ketika berbicara penerapan TQM tidak lepas dari perencaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Berbicara mutu adalah bicara tentang janji kepada peserta didik. Persoalan hukum berkaitan dengan pengolaan keuangan daerah, persoalan JIS disekitar kita, kasus-kasus orang sakit geregetan tentang prestasi anaknya untuk mendapatkan nilai US/UN baik mereka berusaha mencari cara kunci jawaban dan atau lainnya. Sadar atau tidak apa yang dilakukan orangtua akan merusak masa depan anak-anak mereka. Berbicara masalah Pengelolaan sekolah perihal pengelolaan keuangan ada regulasi juknis sehingga sedikit ada kemampuan untuk pengelolaannya. Tetapi jika sudah berbicara masalah bantuan seperti DAK bagaimana regulasi pengadaan barang, penyusunan SAB, RAB, dll. Bagai kepala sekolah adalah yang tidak dikuasai namun harus dilaksanakan oleh kepala sekolah. Dalam penerapan TQM harus diawali dari proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Berbicara mutu sama dengan janji terhadap pelanggana yaitu murid dan orangtua siswa Bagaiaman merefleksikan terhadap adanya perubahan Ujian Nasional diubah dengan Ujian Sekolah namun model pelaksanaanya tidak jauh beda dengan Ujian Nasional, akibat dari itu sendbanyak orangtua siswa dan siswa itu sendiri yang bimbang. Sekolah harus berpedoman pada Permendiknas RI Nomor 15 tahun 2010 tentang SPM Prndidikan Dasar. Pelaksanaan TQM adalah sebuah bentuk pencapaian mutu layanan memberikan jaminan kepuasan pelanggan dalam hal ini siswa dan orang tua siswa.
93
Kesimpulannya, Penerapan Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di SDN Peterongan Semarang diawali dari sebuah penyusunan perencaan bersumber hasil EDS, masalah-masalah ada secara skala prioritas harus segara diselesaikan dengan fokus pada pilar-pilar TQM yang harus dikomunikasin kepada segenap pemangku kepentingan disekolah. Kepala Sekolah melibatkan segenap unsur, pembagian tugas oleh kepala sekolah diberikan kepada guru dan karyawan berdasarkan hasil curah pendapat. Hambatan yang terjadi harus diatasi untuk membangun sebauah pelayanan yang berkualitas agar dapat memberikan kepuasan pelanggan. Untuk mendapatkan sebuah kepercayaan dari pelanggan diperlukan sebuah proses, komitmen, dan perbaikan secara berkelanjutan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam hal ini adalah kepala sekolah. Sebagai pedoman bentuk pelayanan pendidikan kepala sekolah harus mangacu pada Permendiknas RI Nomor 15 tahun 2010 tentang SPM Prndidikan Dasar. Semarang, 4 Juni 2014 LAMPIRAN 1. Daftar hadir 2. CD rekaman kegiatan FGD 3. Foto kegiatan FGD
94
DAFTAR HADIR FOCUS GROUP DISSCUSION (FGD) TEMA: “ MANAJEMEN MUTU TERPADU ( TQM ) DI SDN PETERONGAN SEMARANG “
NO 1. 2.
NAMA Dr. Bamabang Ismanto, M.Si Dra. Hj. Sukarsih, M.Si. Wardoyo, S.Pd
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sri Mulyani, S.Pd. Siti Zaerofah , S.Pd. Lailiyati , S.Pd. SD Resmiwati , S.Pd. Elok Suyo Utami , S.Pd Netty Aprilastuti, A.Md.Kom.
9. Woro Listyarini, S.Pd Ristyo Widodo 10 11.
JABATAN
TANDA TANGAN
Nara Sumber
1.
Pengawas TK/SD
2.
Kepala Sekolah/ MHSW Guru Kelas I Guru Kelas III Guru Kelas VI Guru Kelas VI Guru Kels V
3.
Karyawan Admin
9.
4. 5. 6. 7. 8.
Guru PJOK Unsur Sekolah
Komite
10. 11.
Semarang, 4 Juni 2014
95
FOTO KEGIATAN FGD
Kegiatan FGD Nara Sumber sedang memberikan penjelasan
96
Peserta FGD
97