PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA SATUAN PENGAMANAN ( SECURITY ) TAHUN 2016
RUMAH SAKIT Hi.MUHAMMAD YUSUF Jl. Lintas Sumatera No. 12 Kalibalangan, Abung Selatan Lampung Utara – Indonesia Telp. (0724) 3260237 Email :
[email protected]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Saran Landasan Hukum Pengertian Jenjang Pelatihan BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Data umum Jenis pelayanan BAB III. VISI MISI INSTALASI RUANG BEDAH Visi Unit Laboratorium Misi Unit Laboratorium BAB IV. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) dan ADIMINISTRASI PELAYANAN UNIT LABORATORIUM Struktur organisasi BAB V. TATA HUBUNGAN KERJA BAB VI.KEGIATAN ORIENTASI BAB VII. RAPAT Pengertian Tujuan Kegiatan Rapat BAB VIII.PELAPORAN Pengertian Jenis Laporan BAB IX. PENUTUP.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada tanggal 30 Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian negara. Keperuntukan keamanan pada umumnya adalah untuk mengamankan asset, kawasan atau wilayah, suatu intansi atau perusahahan serta dapat memberikan rasa nyaman bagi intansi tersebut, dalam beraktifitas dan menjalankan kegiatan sesuai fungsinya masing-masing. Sudah Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta kenyamanannya terganggu oleh pihak luar maupun dalam, saat beraktifitas atau bekerja akan terganggu. Keamanan
adalah garda depan suatu perusahaan, bukan suatu yang
menghasilkan produksi tapi sebagai managemen yang menjaga hasil produksi dari perusahaan atau intansi tersebut. Untuk jumlah atau kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah yang dimiliki suatu perusahaan atau intansi, tindak kerawanan yang terjadi di lingkungan sekitar serta aset - aset yang dimiliki oleh perusahaan atau intansi tersebut. Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan kondisi ideal yang diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf tidak dapat bekerja secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja ideal sesuai dengan yang diharapkan, dapat terwujud atas peran serta seluruh pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu tenaga pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan lingkungan. Tenaga pengamanan yang memadai untuk Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf sudah tersedia dengan adanya kerjasama antara Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf dengan pihak luar. Agar tenaga pengamanan dapat mewujudkan kondisi keamanan ideal sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu petunjuk teknis tentang langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengamanan dalam bentuk Prosedur Tetap tentang Pengamanan di Lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum Melindungi dan mengamankan dari segala gangguan/ancaman baik yang berasal dari luar atau dari dalam perusahaan. 2. Tujuan Khusus 1. Membantu direktur dalam hal pengamanan dan penertiban di linkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf 2. Membantu Polri dalam hal pembinaan keamanan dan penegakan hukum di lingkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf C. Sasaran 1. Bagi fungsional medis dan keperawatan sebagai pedoman
pelaksanaan
pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf 2. Bagi manajemen medis dan keperawatan sebagai pengelola pelayanan kebidanan di Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf 3. Bagi direksi Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf sebagai pedoman untuk mengevaluasi kinerja pelayanan medis dan keperawatan D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang – Undang
Nomor 24 Tahun 2007 tentang sistem manajemen
pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instasi/ lembaga pemerintahan. 3. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satuan Pengamanan 4. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan Badan Usaha Jasa pengamanan dan penyelamatan 5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan KTA Satpam 6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian seragam satuan pengamanan 7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda kualifikasi pendidikan anggota satpam 8. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri No.Pol. Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan. E. Pengertian Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam ( security ) adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha untuk
melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya. F. Jenjang Pelatihan Jenjang pelatihan satpam ada 3 tingkat yaitu : 1. Dasar (Gada Pratama), merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam pelajaran. Materi pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas Pokok, Fungsi dan Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas; Bela Diri; Pengenalan Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan Menembak; Pengetahuan Narkotika,
Psikotropika
dan
Zat
Adiktif
Lainnya;
Penggunaan
Tongkat Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris Berbaris dan Penghormatan; 2. Penyelia (Gada Madya), merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua minggu dengan pola 160 jam pelajaran dan 3. Manajer Keamanan (Gada Utama), merupakan pelatihan yang boleh diikuti oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security officer atau manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran.
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Hi MUHAMMAD YUSUF
1. DATA UMUM -
Nama Perusahaan
: Rumah Sakit “Hi. MUHAMMAD YUSUF”
-
Direktur
: dr. I Wayan Surya Wibowo, M.M.R.
-
Tanggal Pendirian
: 13 Juni 2011
-
Nomor Izin Pendirian
: 503/001.a/37-LU/2011
-
Tanggal Operasional
: 26 Februari 2013
-
Tanggal Peresmian
: 15 Mei 2013
-
Kelas pelayanan
: Kelas D
-
Jumlah tempat tidur
: 59 TT
-
Nomor Izin Operasional
:503/001/RS/39-LU/2011(Pembaharuan)
-
Masa Berlaku Izin Operasional
: 21 April 2019
-
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
: 503/054-04/37-LU/2011
-
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
: 503.7.2/15-4/37-LU/2011
-
Alamat Kantor
: Jl. Lintas Sumatra No. 12 Kalibalangan, Abung Selatan Lampung Utara
-
Pemilik/Penanggung Jawab
: PT. Hi. Muhammad Yusuf
-
Nomor Daftar Perseroan
: AHU-0018957.AH.01.09 Th. 2013
-
Jenis Pelayanan(kelas )
: Rumah Sakit Umum
-
Status Lahan RS
: Hak Milik
-
Luas Lahan RS
: 2.225,00 m2
-
Luas Bagunan RS
: 1.437,59 m2
-
Status Permodalan
: Swasta
-
Pemilik Modal
: PT. Hi. MUHAMMAD YUSUF
2. Jenis Pelayanan
Instalasi Gawat Darurat 24 jam
Instalasi Rawat Jalan -
Klinik Dokter Umum
-
Klinik Dokter Gigi
-
Klinik Spesalis Obstetri dan Ginekologi
-
Klinik Spesalis Anak
-
Klinik Spesalis Bedah Umum
-
Klinik Spesalis Penyakit Dalam
-
Klinik Spesalis THT
Instalasi Rawat Inap -
Ruang Rawat Inap VIP
-
Ruang Rawat Inap Kelas I
-
Ruang Rawat Inap Kelas II
-
Ruang Rawat Inap Kelas III
-
Ruang Rawat Inap Anak
-
Ruang Isolasi
Human Care Unit (HCU)
Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
Kamar Operasi
Kamar Bersalin
Pelayanan Penunjang -
Laboratorium 24 jam
-
Radiologi 24 jam
-
Apotek 24 jam
-
Instalasi Gizi
-
Instalasi Loundry
-
Ambulance 24 jam
BAB III VISI & MISI SATUAN PENGAMANAN RUMAH SAKIT Hi MUHAMMAD YUSUF
A. Visi Satuan Pengamanan “Menjadi tempat pengamanan dan rasa aman” B. Misi Satuan Pengamanan 1. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit 2. Menjadikan Rumah Sakit yang anggun, wibawa, dan memberi rasa aman, nyaman dalam pelayanan bagi masyarakat 3. Menjadikan kewajiban pengamanan seluruh aset – aset Rumah Sakit dan memberikan rasa aman kepada seluruh karyawan dan pasien yang ada di lingkungan Rumah Sakit
BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN ADIMINISTRASI PELAYANAN UNIT SATUAN PENGAMANAN
A. Struktur Organisasi
Koordinator Security
Komandan Regu
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
1. Urain Tugas a. Koordinator Security Koordinator security bertanggung jawab memastikan bahwa pengelolaan, penyelenggaraan dan pengorganisasian kegiatan operasional berjalan sesuai dengan peraturan dan mempertanggungjawabkan tugasnya secara langsung kepada Area Manajer, serta secara tidak langsung kepada Operasional Manager. 1. Fungsi Membantu Manager Operasi dalam menentukan kebijakan di bidang penyelenggaraan
kegiatan
pengamanan
dan
ketertiban
serta
penanggulangan keadaan darurat dilingkungan 2. Tugas 1. Menerapkan dan Prosedure ( SOP ).
mengawasi
pelaksanaan
Standard
Operation
2. Melakukan koordinasi dengan Manager Operasi dan Divisi/Bagian terkait dilingkungan Management Pengelola dalam pelaksanaan kegiatan tugas-tugas pengamanan.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengamanan yang dilakukan oleh anggotanya.
tugas-tugas
4. Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan kedisiplinan seluruh Anggota Security yang dipimpinnya. 5. Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, demi terciptanya suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di lingkungan . 6. Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota Security melalui Koordinator serta Komandan Regu masing-masing. 7. Memberikan laporan berkala (Mingguan/Bulanan) kepada management pengelola melalui Manager Operasi mengenai pelaksanaan tugas-tugas Pengamanan, Pembinaan personel, pengawasan dan pengendalian anggota Security. 8. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara umum. 9. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing Koordinator Security, Komandan Regu serta seluruh anggota Security yang dipimpinnya. 10. Memberikan masukan/saran kepada management , melalui Manager Operasi/Staf Manager Operasi, dalam rangka mengembangkan system pengamanan sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan yang telah ditetapkan. 11. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Security dan Komandan Regu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari maupun tugas khusus. 12. Menyelenggarakan kegiatan administrasi pelaporan dan penyusunan data. 13. Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari Management untuk seluruh anggota Security. 14. Melakukan koordinasi dengan aparat Pengamanan Wilayah (Polsek/Polres/Koramil) dan tokoh masyarakat sekitar, dalam rangka peningkatan hubungan kerjasama dibidang pengamanan wilayah. 15. Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan menyetujui. 16. Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi dilapangan, serta melaporkan kepada Manager Operasi, apabila ada hal-hal yang tidak dapat diatasi untuk mendapat petunjuk pelaksanaan tugas selanjutnya. 17. Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota Security yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat kesalahannya dan dilaporkan kepada Manager Operasi. 18. Secara Operasional Chief Security dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Operasi .
b. Komandan Regu ( Danru ) Komandan regu harus memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih dari personil keamanan yang lain. Disamping itu harus memiliki kemampuan
untuk membaca situasi dilingkungan kerja dan dapat menggambil keputusan apabila ada sesuatu hal Tugas : 1. Menjadwal personil masing - masing regu. 2. Mengatur ploting personil. 3. Menerima laporan [in put] dari personil. 4. Melanjutkan laporan [in put] ke chief security. 5. Bertanggung jawab atas personil masing - masing. 6. Mengecek absent, buku mutasi, buku tamu, minimal 2 minggu sekali. 7. Menampung arahan dan masukan dari personil Fungsi : 1. Danru adalah panjang tangan dari koordinator security, memiliki tugas yang berbeda dengan anggota lainnya. 2. memiliki wewenang untuk mengatur dan menegur anggota Keamanan yang tidak taat pada peraturan perusahaan atau peraturan dari managemen keamanan itu sendiri. 3. Danru harus selalu siap apabila diperlukan oleh chief guna kepentingan angota dan perusahaan. 4. Danru memiliki hak untuk memindahkan personil di plot yang tadinya sudah ditentukan, sesudah mempelajari tindak kerawanan dititik tersebut. 5. Memiliki jam kerja yang lebih dibanding anggotanya. 6. Dituntut Royalitas kerja yang tinggi.
c. Anggota Security 1. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab: a) Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja b) Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan dilokasi masing-masing c) Melakukan pemeriksaan pada tamu / pemilik yang akan masuk ke area kerja d) Menahan KTP/ SIM setiap tamu yang akan memasuki area Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf e) Memeriksa setiap Mobil / Motor yang masuk atau keluar f) Khusus untuk mobil bak terbuka / tertutup harus diperiksa, Muatan dan Surat Jalan g) Melaporkan setiap saat melalui HT keadaan sekitar atau situasi ke Posko h) Pintu Pagar/ Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-By ditempat i) Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf j) Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir k) Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsi, selama melaksanakan tugas.
2. Administrasi a) Anggota Security bekerja selama 12 jam kerja b) Pergantian Shift dilakukan pada Jam 08:00 Pagi dan Jam 20:00 Malam c) Dilarang untuk melakukan Penggeseran Waktu Tugas, Pagi ke Malam atau sebaliknya d) Tidak diperkenankan memasuki Area kerja pada : * Saat tidak bertugas dan * Membawa teman saat bertugas maupun tidak bertugas. e) Anggota Security Wajib memakai Pakaian Dinas selama bertugas f) Setiap Anggota Security, Dan.Ru dan Koordinator Wajib Menandatangani Daftar Hadir.
BAB V TATA HUBUNGAN KERJA
INTERNAL
SECURITY
EKSTERNAL
Hubungan dan Tata Cara Kerja (HTCK) Satpam adalah: a. EKSTERNAL yaitu dengan satuan POLRI dan masyarakat menerima direktif yang menyangkut hal-hal legalitas kompetensi, pemeliharaan kemampuan dan kesiap siagaan serta asistensi dan bantuan operasional; b. INTERNAL yaitu antar Satpam dengan komponen organisasi yang sejajar di lingkungan Rumah Sakit maupun dengan organisasi kemasyarakatan di sekitar lingkungan Rumah sakit seperti instalasi IGD, instalasi rawat inap, Instalasi gizi,instalasi rawat jalan dan instalsi lain yang ada di Muhammad Yusuf
Rumah Sakit Hi
BAB VI KEGIATAN ORIENTASI
Personil Satpam atau Security yang di tugaskan adalah anggota Satuan Pengamanan yang telah dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan tugas – tugas pengamanan di lapangan. Sehingga mereka mampu menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/ tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya. standarisasi personil security sebagai berikut: 1. Tinggi badan minimal 168 cm untuk security pria 2. Usia minimal 21 Th – maksimal 35 Th 3. Pendidikan minimal SLTA / Sederajat 4. Postur Tubuh dalam kondisi baik dan normal 5. Tidak berkaca mata dan tidak buta warna 6. Surat keterangan sehat dari dokter 7. Tidak Bertato, bertindik 8. Surat kelakukan baik dari Kepolisian Dalam rangka menjaga kualitas personil jasa security, kami melakukan seleksi yang ketat antara lain :
Screning berkas lamaran
Tes Fisik / Kesamaptaan
Tes tertulis
Interview
Training & Pelatihan
Penempatan Anggota satpam disesuaikan dengan kemampuan khusus yang dimiliki. Bagi anggota satpam yang belum pernah mengikuti pendidikan maupun pelatihan mungkin akan mengalami kesulitan melakukan tugas dan fungsinya. Untuk menjadi seorang satpam hal yang utama harus dilakukan adalah mengikuti pelatihan satpam. Dengan mengikuti pelatihan, satpam akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta mendukung kerja sebagai petugas satpam. Dengan konsep dan metode pembelajaran yang disusun dengan segala analisa pemikiran yang baik, menghasilkan kurikulum pembelajaran yang sangat tepat bagi siswa, didukung sarana dan prasarana belajar dan latihan yang sangat memadai juga dididik oleh para instruktur yang berdedikasi tinggi, praktisi berpengalaman, para cendikiawan dan professional dibidangnya juga oleh para Perwira Menengah POLRI.
Dalam pelatihan satpam, ada beberapa jenis pelatihan satpam sesuai dengan peraturan Kapolri nomor 24 tahun 2007, jenis pelatihan satpam tersebut diantaranya adalah a. Pelatihan Gada Pratama Pelatihan gada pratama adalah pelatihan dasar Satpam bagi anggota/calon anggota Satpam yang belum pernah mengikuti pelatihan di bidang Satpam. Jika baru pertama kali ingin menjadi satpam maka harus mengikuti pelatihan gada pratama sebelum mengikuti jenjang pelatihan satpam selanjutnya. Salah satu cara agar mendapatkan sertifikat satpam dan menjadi satpam yang profesional adalah dengan mengikuti pelatihan satpam. Terkait dengan pelatihan satpam, sebenarnya sudah ada aturan yang mengatur mengenai hal tersebut yaitu Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2006 tentang Pelatihan dan Kurikulum Satpam. Sesuai dengan Peraturan Kapolri tersebut, Berikut ini adalah Kurikulum pelatihan satpam Garda Pratama : 1. Pembinaan Kepribadian
Etika Profesi
Tugas pokok, fungsi dan peranan satpam
2. Pengetahuan dan Keterampilan
Kemampuan kepolisian terbatas
Beladiri
Pengenalan bahan peledak, barang berharga dan latihan menembak
Pengetahuan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
Penggunaan tongkat polri dan borgol
Pengetahuan peraturan baris berbaris dan penghormatan
Bahasa inggris
Pengetahuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
Pengetahuan dasar komunikasi radio dan peralatan security
Pengetahuan instansi masing-masing
Pengaturan, penjagaan, patroli dan pengawalan
Tindakan pertama di tempat kejadian perkara
Pembuatan laporan/informasi
Kemampuan memberikan pelayanan prima
Psikologi masa
Penangkapan dan penggeledahan.
3. Perundang-Undangan KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan kebutuhan Hak asasi manusia 4. Kesamaptaan Pemeriksaan kesehatan Tes kesamaptaan jasmani UP GRADE / REFRESH SATPAM Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan para personil dalam melaksanakan tugasnya sebagai Satuan Pengamanan, kami memberikan training meliputi Sikap, Motivasi, Orientasi Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, bagaimana menjadi security yang baik, dll
BAB VII PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. B. Tujuan Untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi di lingkungan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf C. Kegiatan Rapat Rapat dilakukan dan diikuti oleh seluruh staf
security
yang dipimpin oleh
koordinator security. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu : 1. Rapat Terjadwal : Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala security setiap bulan 1 kali dengan program perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator security 2. Rapat Tidak Terjadwal : Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh koordinator security untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat intern.
BAB VIII PELAPORAN
A. Pengertian Pelaporan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan di instalasi kebidanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf terkait dengan pemberian pelayanan Intensive. B. Jenis Laporan Laporan dibuat oleh
komandan regu security. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari : 1. Laporan Harian Laporan yang dibuat oleh anggota security dan ditulis di buku mutasi setiap hari. Adapun isi buku mutasi : 1. Jam datang dokter di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf 2. Tamu yang datang ke lingkungan Rumah sakit Hi. Muhammad Yusuf 3. Kejadian yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf 4. Nomor kendaraan yang datang dan keluar di lingkungan Rumah Sakit Hi Muhammad Yusuf 2. Laporan Bulanan Laporan yang dibuat oleh komandan regu security dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada koordinator security
setiap akhir
bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah rekapan buku mutasi yang telah dibuat oleh anggota security selama satu bulan
BAB IX PENUTUP
Buku Pedoman Pelayanan Unit Satuan Pengamanan ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan Unit Satuan Pengamanan Rumah Sakit Hi. Muhammad Yusuf agar dapat menyelenggarakan pelayanan Unit Satuan Pengamanan yang, aman, efektif dan ramah dengan mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Unit Satuan Pengamanan ini akan disempurnakan.