AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP DEBITOR YANG TERIKAT HARTA BERSAMA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 057/PK/Pdt.Sus/2010)
TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Magister Kenotariatan
Oleh : Naely Istiqomah S351408005
FAKULTAS HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER KENOTARIATAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
MOTTO
Fasbir Sabran Jamila Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik (QS Al Ma’arij: 5)
Man Shabara Zhafira Siapa yang bersabar akan beruntung
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
Hard works beat talents, when talent doesn’t work hard.
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP DEBITOR YANG TERIKAT HARTA BERSAMA” (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 057/PK/Pdt.Sus/2010) sebagai tugas yang wajib harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk melengkapi syarat memperoleh derajat Magister (S2) dalam Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak pihak yang berperan besar dalam memberikan bantuan sampai selesainya tesis ini, untuk itu ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus pembimbing tesis yang telah memberikan waktu, tenaga, bimbingan dan memberikan berbagai masukan serta saran dalam menyusun tesis ini. 4. Bapak Burhanudin H., S.H., M.H., MSI., Ph.D, selaku Kepala Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 5. Bapak Prof. Dr. H. Adi Sulistiyono, S.H., M.H., selaku pembimbing tesis yang telah memberikan waktu, tenaga, bimbingan dan memberikan berbagai masukan serta saran dalam menyusun tesis ini. 6. Segenap Dosen Pengajar Program Studi Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
vi
7. Karyawan dan Staff Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu kelancaran perkuliahan sampai dengan terselesaikannya tesis ini. 8. Orang tuaku, Bapak Sofro Sofie, Ibu Isrin Nasifah, serta kakak-kakakku, Kukuh Sofkhal Al Amien, S.E dan Novia Dwi Sofiana S.Pd. yang selalu ada memberikan dukungan, doa, semangat dan kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 9. Setia Agung Laksono, S.H yang selalu memberikan semangat, dan dukungan sehingga penulis menyelesaikan tesis ini. 10. Sahabat Seperjuangan Mba Tyas, Mba Retno, Mas Tatag (maniest group), Mas Hasyim, Mas Rizal, yang selalu ada memberikan dukungan, semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 11. Anak–Anak Griya Dara ( Nunna, Aprin, Hevelyn, Hanon, Reni, Mbak Cio, Melly, Nisa) yang selalu memberikan semangat, motivasi, kasih sayang seperti keluarga, Terimakasih atas semuanya, kompak selalu. 12. Sahabat-sahabat Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga penulis lebih semangat dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih atas kebersamaannya. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan kontribusi kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi substansi maupun teknik penulisan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan hukum selanjutnya. Semoga tesis ini memberikan manfaat kepada semua pihak, baik untuk penulis, akademisi maupun masyarakat umum. Surakarta, 27 Juli 2016 Penulis
Naely Istiqomah
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ...........................................ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS .........................................................iii HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv MOTTO ....................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................ vi DAFTAR ISI .......................................................................................... viii ABSTRAK .................................................................................................xii ABSTRACT ................................................................................................xiii BAB I
: PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. B. C. D.
Latar Belakang .................................................................... Rumusan Masalah ............................................................... Tujuan Peneitian.................................................................. Manfaat Penelitian ..............................................................
1 7 7 8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. KerangkaTeori 1. Tinjauan Umum Tentang Kepailitan ........................ 9 a) Sejarah Kepailitan............................................... 9 b) Pengertian Kepailitan ....................................... 11 c) Pengertian Utang .............................................. 13 d) Tujuan dan Fungsi Kepailitan .......................... 13 e) Syarat-Syarat Dinyatakan Pailit......................... 16 f) Pihak-Pihak Yang Dapat Mengajukan Pailit .... 17 g) Pihak-Pihak Yang Dapat Dinyatakan Pailit...... 19 h) Mekanisme Permohonan Pailit ......................... 20 i) Akibat Kepailitan Bagi Debitor ......................... 22 j) Pihak-Pihak Dalam Kepailitan ......................... 24 k) Pengadilan Yang Berwenang............................. 30 l) Harta Kepailitan ................................................. 31
viii
2. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan a) Pengertian Perkawinan....................................... 29 b) Syarat Sahnya Perkawinan ................................. 30 c) Perjanjian Perkawinan ....................................... 32 d) Akibat Perkawinan ............................................. 35 3. TinjauanTentang Harta Bersama ............................ 36 a) Harta Bersama menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan KUHperdata ....................................................... 43 b) Harta Bersama Berdasarkan Hukum Adat ......... 48 4. Tinjauan Tentang Sociological Yurisprudence........ 50 5. Tinjauan Asas Lex Specialis Derogat Legi Generalis .......................................... 53 6. Tinjauan Umum Hakim a) Peran dan Kedudukan Hakim .......................... 54 b) Asas-Asas dalam Peradilan ................................ 61 c) Putusan Hakim ................................................. 61 d) Metode Penafsiran Hukum ................................ 66 e) Pertimbangan Hakim ......................................... 68 B. Penelitian Relevan ......................................................... 70 C. Kerangaka Pemikiran ..................................................... 71 BAB III : METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. F.
Jenis Penelitian ............................................................................... 75 Sifat Penelitian ............................................................................... 75 Pendekatan Penelitian .................................................................... 75 Sumber dan Jenis Bahan Hukum ................................................... 76 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 77 Teknik Analisis Data ...................................................................... 77
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Akibat Putusan Pailit Terhadap Boedel Pailit Yang Merupakan Persatuan Harta Perkawinan Dalam Undang–Undang Perkawinan......................................................... 79 B. Bagaimana pertimbangan putusan hukum Majelis Hakim dalam putusan MA Republik Indonesia Nomor 057PK/Pdt.Sus/2010, terhadap kedudukan harta bersama debitor yang dijatuhi putusan pailit .................................................................................. 91
ix
BAB V : PENUTUP 1. Simpulan ..................................................................................... 102 2. Implikasi ...................................................................................... 103 3. Saran ............................................................................................ 104 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR
x
ABSTRAK Naely Istiqomah, S3514080005. 2016. AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP DEBITOR YANG TERIKAT HARTA BERSAMA (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 057/PK/Pdt.Sus/2010). Program Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis akibat kepailitan terhadap boedel pailit debitor yang terikat harta bersama berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan untuk mengetahui serta menganalisis pertimbangan hukum yang diambil oleh majelis hakim terhadap pertanggungjawaban suami atau istri yang dinyatakan pailit terhadap harta bersama didalam suatu perkara kepailitan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Penulis menggunakan pendekatan undang-undang (statue approach) dan pendekatan kasus (case appoarch), berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 057/PK/ Pdt.Sus/ 2010. Bahan Hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi dokumen atau bahan pustaka. Analisis bahan hukum dengan metode logis sistematis menunjukan cara berfikir deduktif- induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa akibat putusan pailit terhadap boedel pailit yang merupakan persatuan harta perkawinan menurut prespektif UndangUndang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dalam Pasal 35 UU Perkawinan memisahkan antara harta yang diperoleh dalam perkawinan (harta bersama) dengan harta yang dimiliki oleh suami atau istri sebelum perkawinan dan harta yang merupakan hadiah atau warisan (harta bawaan) sehingga hanya harta bersama saja yang dapat dinyatakan pailit, namun harta bawaan tetap dikuasi oleh masing-masing pihak yaitu suami atau istri tersebut. Putusan yang dikeluarkan oleh hakim tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai yang ada di masyarakat sebagaimana yang dianut oleh teori sociological jurisprudence, yaitu menilai bahwa hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup sebagaimana tercermin dari Pasal 35 UUP yang merupakan kristalisasi dari nilainilai hukum adat yang secara tegas memisahkan antara harta bersama dengan harta bawaan terkait dengan kerugian persatuan harta perkawinan sebagai akibat dari perbuatan hukum yaitu utang piutang yang dilakukan oleh suami/istrinya. Kata kunci : Kepailitan, Debitor, Perkawinan, Harta bersama
xi
ABSTRACT Naely Istiqomah, S3514080005. 2016.DUE TO BANKRUPTCY OF THE DEBTOR RELATED PROPERTY UNITY OF MARRIAGE (A Case Study of the Indonesian Supreme Court Decision No. 057 /PK /Pdt.Sus / 2010). Magister of Notary The Faculty of Law, Sebelas Maret University. The purpose of this research is to determine and analyze due to the bankruptcy of the boedelbancruptcy are bound unity property of marriage on mutually law number 1 of 1974 no Marriage and to determine the legal considerations taken by the judge to the accountability of the husband or wife who is declared bankrupt to the community property in a bankruptcy case. This research is prescription normative law research which used statue approach and case approach. Sources of secondary law materials were primary law materials and secondary law materials then collected by document study technique and analyzed by the method of deductive-inductive interpretation. The results showed that due to the bankruptcy decision against boedel bankruptcy is an association of property marriage according to the perspective of Article 35Law No. 1 of 1974 about marriage that separates the property acquired in marriage (common property) with the property owned by the husband or wife before marriage and property which was a gift or inheritance (property default) so that only the joint property that can be declared bankrupt, but still dominated by the innate property of each party is the husband or wife. The verdict issued by judges does not reflect the values that exist in society as embraced by the theory of sociological jurisprudence, which considered that a good law must be legal according to the laws of life as reflected in Article 35 Law No. 1 of 1974 about marriage which is the crystallization of values customary law which strictly separates the property along with property associated with the default unity property losses marriage as a result of legal actions that debts made by husband/wife. Keywords: Bankruptcy, Debtor, Marriage, Community property
xii