t ---
-,i
.
)
,
l:r,1ri :.::'
S
l:i
..
P INNONHSIA
Besain* Fereneanaan, Fengelotaan, Ekologi dan'Materiat'Lcrl*kep
1
.
Perencanaan l-anskap Koridor Sungai Cisadane sebagaf,Obyek Wisata llmiah Kotamadya Bogor (;Land scap e F t an n i n gbf Ci sadane' R ive r Corrid or als: Scienitific Tou ri s m
atBogorCity) Oew'Inositi Sari, Aris Munandar dan Qodarian Pramukanto'......,....'..'.',.....
1
2. Evaluasi SirkulasiWisata pada Kawasan Lanskap Sawah Bederas B el m b n g, Keca maia n P u p ua n, Ka bu pate n Taban a n, B-al i (Evat u atio n ot iiac ki n g C i rc u I atio n fo r Ri ce F ie t d La n d scape To u i sm
Desa
i
i
in BelimbingVillage,Tabanan,
Bali),
.:
_
DewiRezaiiniAnilardanNurhayatiHadiSusiloAr'ifin Rencana Penlelolaan Lanskap safari Trek diTaman safari lndonesia (Landscape iianaqement Ptai of 'Safai Trek'in Safai Park lndonesia) ....'.....'........10 intan MaharaniAst-ri dan HadisusiloArifin
...........
4. Pengelolaan Sarnpah di Komplek Perumahan BukitSentul, Bogor (Waste Management at Bukit Sentul Housing Cornplex, Bogorj .'...........'.....'....16 Bambang Sulistyantara dan Zwasty
Paskahlia
November Tahun 2005
Volume 1 Nomor 3
,ij:.1
PENANGGUNG JAWAB Ketua Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian, IPB DEWAN EDITOR Aris Munandar, Hadi Susilo Arifin, Siti Nurisjah Ernan Rustiadi, Dani Benyamin
Edisi JLI Vol 1/3/2005 kali ini lebih banyak menyajikan artikel-artikel yang berkaitan dengan tema Landscape Tourism dimana keragaman tema wisata dan objek penelitian disajikan secara sangat menarik oleh para penulis.
ADMINISTRASI
Keindahan bentang alam, baik yang alami (Natural Landscape) mapun yang buatan manusia (Man Made Landscape), memiliki potensi yang tinggi untuk dapat dikembangkan pada kegiatan wisata, baik di pedesaan (Rural Landscape) maupun diperkotaan (Urban Landscape). Untuk itu pada edisi kali ini, akan disajikan tulisan para pakar yang dapat mewakili berbagai karakter lanskap diatas dengan menitikberatkan pada
Garsinia Lestari
Landscape Tourism.
EDITOR PELAKSANA Nizar Nasrullah, Alinda FM Zain Akhmad Arifin Hadi, Omar Samuel
REVIEWER
Bidang Tanaman Nurhayati Ansori Mattjik Nizar Nasrullah, lrawati
Bidang Perencanaan, Disain dan Manajemen Lanskap Siti Nurisjah Bambang Sulistyantara, Andi Gunawan Bidang Landscape Engineering Zainuddin Noor lndung S Fatimah, Alinda FM Zain
Bidang Konservasi Lanskap Hadi S Alikodra Lilik B Prasetya, Qodarian Pramukanto
Penyajian artikel diawali dengan menitikberatkan pada wisata ilmiah di Bogor, dilanjutkan dengan penyajian artikel wisata alam di Bali dan wisata rekreatif di Taman Safari Indonesia. Pada artikel terakhir, pentingnya waste managemenf menjadi sangat menarik untuk disajikan pada edisi ini, mengingat faktor inijika tidak dikelola dengan baik bisa menjadi pengganggu terhadap daya tarik suatu kota untuk menjadi suatu kawasan wisata. Hal ini menjadikan edisi ini memiliki keragaman artikel yang memiliki daya tarik tersendiri untuk menjadi referensi bagi para pembaca dalam menambah wawasan di bidang
Landscape Tourism.
Bidang Social Landscape Oekan Sokotjo Abdullah Suryo Adi Wibowo, Nurhayati HS Arifin PENERBIT Departemen Arsitektu r Lanskap Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor
Salam Wisata,
Redaksi
ALAMAT EDITOR Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telp. (0251 )42241 5; 4221 86
Fax.422415
E-mail :
[email protected] Http://www. ipb.ac. id/-landscapearch
JURNAL LANSKAP INDONESIA merupakan kelanjutan dari Buletin Taman dan Lanskap lndonesia yang diterbitkan oleh Program Studi Arsitektur Lanskap, Faperta, lPB. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun (Maret, Juli, November) untuk memajukan dan mengembangkan ilmu, teknologi, dan profesi Arsitektur Lanskap di lndonesia; berisi tulisan para pakar, mahasiswa, praktisi di bidang Arsitektur Lanskap, atau pihak profesi lain yang berminat dalam pengembangan bidang Arsitektur Lanskap.
Pela ng
gan ( Srr.bscnber)
Satu tahun (One
Pribadi (Personal) lnstitusi/PerpuStakaan (/nsfifutlo n/Library) Luar negeri (lnternational)
(Subscrfption rates - not including shipping and handling)
r
t
'Rp 60.000,-
us$ 35,Harga langganan - belum termasuk ongkos kirim
Foto cover:
,
yea)
Rp 45.000,-
Foto terasering (1 ) dan green house (3) oleh Septamia Halida Folo man made landscape (2) oleh Umar Zain
Jumal Lanskap lndonesia, Vol 1/3/2005
PERENCANAAN LANSKAP KORIDOR SUNGAI CISADANE SEBAGAI OBYEK WISATA ILMIAH KOTAMADYA BOGOR (Landscape Planning of Cisadane River Corridor as ScientiJic Tourism at Bogor City ) Dewi Rosita
Sari(r Aris Munandar(2 Qodarian Pramukanto(2
lMahasiswa
2Staf
Program Studi Arcitektur Lanskap, IPB
Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, IPB
Abstracl River is one conxponent, which is responsible in shapping our landscape. It contribute to the huntan life. Historicatly, river is imPortant site in early human civilization. As scientific research center, Bogor has potential to develop scientific tourism program. River is one ofpotential resource to support scientific tourism. The objective of research is to develop landscape planning of Cisadane River Corridor as scientific tourism site base on river carrying capacity, biotic conservation, soil andwater conservation consideration. Keywords: river corridor, landscape planning, scientific tourism, cultivated zone, conseryation zone, recreation zone, scenic potential zone
-
PENDAHULUAN Sungai merupakan salah satu komponen lanskap alam. Keberadaannya memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia, bahkan sejarah manusia pun diawali dari lembah sungai. Fungsi sungai menurut Notodihardjo (1989) sebagai sumber air minum, pengendali kekeringan di musim kemarau, irigasi, drainase, pengembangan air tanah dan pengembangan pariwisata. Fungsi-fungsi tersebut menyebabkan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari sungai. Oleh karena itu, agar fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan baik dan berkelanjutan, diperlukan penataan kawasan jalur sempadan sungai. Keberadaan pusat-pusat penelitian dan koleksi yang .iuga dijadikan sebagai tempat rekreasi seperti Kebun Raya Bogor. menjadikan Bogor dikenal sebagai kota wisata ilmiah. Untuk meningkatkan integritas wisata ilmiah perlu objek wisata lain selain kembangkan Kebun Raya. Salah satu sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan ialah sungai.
Sungai Cisadane merupakan SDA poterrsial untuk dikembangkan sebagai wisata ilmiah. Sepanjang koridor sungai tersebut diiumpai pemandangan lanskap alam yang menarik seperti hutan alam, hutan buatan, perkebunan karet
dan cengkeh, jenis-jenis vegetasi lahan tegalan dan masyarakat tumbuhan karangkitri (pekarangan), yang dapat dinikmati scbagai obyek wisata ilmiah.
Tujuan penelitian adalah untuk
menyusun perencanaan lanskap Koridor Sungai Cisadane sebagai obyek wisata ilmiah dalam mendukung salah satu peranan Kotamadya Bogor sebagai kota wisata ilmiah dengan
mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi biota
(vegetasi dan satwa), konservasi tanah dan
air
serta
-
Zona budiday4 data yang diperlukan: tata guna lahan, tanah, batas tapak
Zona rekreasi, data yang diperlukan: tata guna lahan, kemiringan terhadap sungai, kedalaman air, tanah tepi sungai, batas tapak
Zona konservasi, data yang diperlukan: habitat liar (vegetasi dan satwa), produktivitas lahEn pertanian, sumber-sumber scenic, batas tapak, wetlands, 100 year
(l
Yo)
/loodplain ANALISIS TAPAK
Tapak studi secara geografis terdapat di Kotamadya Daerah Tingkat II Bogoryang terletak pada 106" 48'BT dan 6' 36' LS dengan jarak *56 km dari Jakart4 yang terdiri dari 6 kecamatan, 29 kelurahan dan 39 desa. Luas tapak yang direncanakan adalah 3655 ha (Data
Pokok Pernbangunan Kotamadya Bogor, 1999). Suhu udara rata-rata 27.5" Cltahun, dengan suhu maksimum 33.2. C pada bulan Juli-Agustus dan suhu minimum 21.7" C pada bulan Februari. Rata-rata curah hujan di tapak adalah 4043 mm/tahun. Dengan curah hujan bulanan yang cukup tinggi (lebih dari 200 mnt/bulan) kota Bogor dikenal sebagai kota hujan terbesar di Indonesia. Kelembaban nisbi pada tapak adalah 84.1 %o. Besarnya nilai kelembaban pada tapak berada di atas standar kenyamanan yaitu 40 -75Yo (Lurie, r
986).
Data dibagi menjadi dua tingkat analisis. Tingkat pertam4 merupakan data dalam penentuan zonasi, misalnya lokasi dan aksesibilitas, iklim, sirkulasi, ruang terbuka (hijau dan aspek teknik). Tingkat kedua adal'ah analisis yang telah ditetapkan. Untuk analisis unsur-unSur lanskap pada setiap zona dapat dilihat pada Tabel l.
konservasi lingkungan.
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda)
Kotamadya Bogor sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan kota dan Pemerintah Daerah Kotamadya Bogor dalam meningkatkan devisa dari obyek wisata ilmiah, serta Dinas Pariwisata Bogor dalam merencanakan kota sebagai kota dalam taman, kota wisata ilmiah dan kota ilmu.
METODOLOGI Penelitian
ini
dilaksanakan dengan menggunakan
{ramework p€rencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980). Tahapan perencanaan tersebut adalah inventarisasi, analisis, sintesis, dan konsep perencanaan. Tipe kesesuaian lahan (Kim, Fabos, dan Gross, l99l) diterapkan untuk menentukan 4 (empat) zona, yaitu: - Zona scenic potential, datayangdiperlukan: potensi vrew,
area
di
mana sungai dapat dilihat, bagian dengan
berbagai bentuk shoreline, batas tapak
Jurnal Lanskap lndonesia, Vol 1/3/2OOs
SINTESIS Pembagian Ruang (Zonasi) Zonasi dihasilkan berdasarkan analisis dan sintesis serta hasil overlay dari peta tematik. Rencana pengguna,rn lahan ditentukan berdasarkan kesesuaian lahan untuk keempat zona yaitu zona budiday4 zona scenic potential, zona rekreasi, dan zona konservasi.
Alternatif Pengembangan
Su mberdaya Tapak pengembangan sumberdaya tapak diperoleh fungsi-fungsi yang dapat diterapkan pada tapak
Dari hasil
yaitu fungsi enyirontmental education, rekreasi
pasif,
rekreasi aktif, sirkulasi dan konservasi.
Program Aktivitas dan Fasilitas Perencanaan lanskap koridor sungai sebagai obyek wisata ilmiah ini pada dasarnya merupakan perencanaan tata
letak fasilitas berdasarkan aktivitas-aktivitas yang
akan
diakomodasikan pada tapak sehingga fungsi lokasi, fungsi rekreasi (aktif dan pasi| dan fungsi ekologi yaitu direncanakan akan sejalan dan saling mendukung.
Tabel l. Kesesuaian Unsur Lansi' Curah hujan Suhu
Angin Kelembaban Tanah
Vegetasi & Satwa
2
3
3
3 3
3
3
3
I
0
0
3
o/o
3
3
2
I
I 2 3
2 I
I
3
I
3 3 3
)
3
3
)
0
2
3
3
3
Drainase tapak Delta
2 I
0 2
0 0
Hutan Lalran pertanian Pemukiman
3
3 3
3 3
Debit air Kondisi banjir Kualitas air
3
3
I I
I
3
Pasar
I
3
Sensnous
Pemandangan
3
Quality
Bunyi Aroma
3
3 3
3 3
3
3
3
Penduduk
Adat istiadat Ekonomi PartisiPmi
2
2
3 3
3 3
2 3 3
Hutan Lahan Pertanian Pemukiman Pertokoan Kuburan Fmilitas umum
J
Tata Guna
Lahan
I I 0 I
0
I
Konsep Dasar Perencanaan
mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi biota
(vegetasi dan satwa), konservasi tanah dan
air
serta
konservasi lingkungan.
3 3 3
I
Konsep Ruang
Dengan memperhatikan fungsi-fungsi ruang yang terbentuk dan pengalb,kasiannya dalam tapd maka tapak dapat dibagi ke dalam e..mpat zona. Zona-zona yang akan dikembangkan tersebut meliputi zona budiday4 zona scenic potential, zona rekreasi dan zona konservasi. Block plan disajikan pada Gambar l. Konsep Zona Budidaya. Parameter kesesuaian lahan didasarkan pada karakteristik tanah dari segi kedalaman
efektif, drainase, kemampuan dalam m€mpertahankan kelembaban, kandungan batu-batuan, pH tanah, kepekaan terhadap erosi, kemiringan lahan dan keadaan iklim yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut memiliki tingkat
baik untuk
beberapa potensi visual yang menarik' Scenic area dan keragaman vista yang menjadi pusat perhatian pada zona ini terdiri dari : - tegakan vegetasi, yang terdiri dari hutan alami, hutan produksi dan proses-proses alam yang terjadi pada pergantian musim badan air, meliputi pola aliran sungai (streamline), mata air, keberadaan batu-batuan, dan pembentukan delta
-
Konsep Pengembangan TaPak
lahan-lahan
kehidupan satwa
di
antara tegakan vegetasi alami dan
budidaya serta pada badan-badan air - zona budiday4 termasuk kegiatan budidaya dan prosesproses alam yang terjadi Fungsi-fungsi yang akan dikembangkan pada zona ini adalah edukasi lingkungan alam dan rekeasi pasif. Aktivitas yang akan dikembangkan adalah interpretasi, siglrt view ing, berjalan-jalan, dan photohunt ing.
Konsep
Zona Rekreasi. Pada zona ini ada
5
komponen penting yang akan diadakan, yaitu : l. Fasilitas untuk anak-anak berupa children 's play area 2. Rich environment, seperti keberadaan burung atau seangga yang dapat dilihat atau didengar,.tegakan vegetasi
di sepanjang sungai dan beberapa vegetasi unik 3. Pusat-pusat, seperti Nature Center dan Agricultural
Center
pertanian.
Fungsi-fungsi yang dikembangkan pada zona ini antara lain: edukasi dan rekreasi pasif. Aktivitas kegiatan
yang direncanakan adalah interpretasi terhadap jenis-jenis tanaman dan proses-proses alami yang berhubungan dengan
tipe tanamannya kunjungan ke Agricultural berjalan-jalan, dan sight viewing. Sarana dan
Center,
jalan
setapak,
fasilitas penunjang kegiatan fungsi-fungsi yang akan dikembangkan,
misalnya papan interpretasi, pemandu,
3 3
Konsep Zona Scenic Potential. Zona ini memiliki
Konsep dasar perencanaan lanskap yang akan dikembangkan pada tapak adalah koridor Sungai Cisadane sebagai obyek wisata ilmiah Kotamadya Bogor dengan
kesesuaian karakteristik yang
3 3 0 2 0 2
3
KONSEP PERENCANAAN
Agricultural Center dan fasilitas pendukung lainnya.
2
3 3
Kesuburan Kestabilan Erosivitas
5-15 % 15-40 V. > 40Yo
Hidrologi
3
3 3 J 3
O4
Topografi
3
kenyamanan, misalnya toilet yang mudah diketahui, t€mpat memancing, jalur-jalur jalan yang
4. Fasilitas
memberikan pengalaman yang berbeda-bed4 tidak begitu banyak orang, biaya rekreasi yang dapat dijangkau, keberadaan parkir yang cukup 5. Fasilitas penunjang yang mendukung aktivitas di dalam zona ini adalah kedai, daerah pemancingan, penunjuk jalan, area piknik dan tempat kemping
Fungsi yang akan dikembangkan dalam zona ini adalah rekreasi aktif untuk sosialiasasi dan aktualisasi serta
Jumal Lanskap lndonesia, Vol 1n/'2005
pisif. Aktivitas yang sesuai dengan fungsi yang direncanakan adalah piknik, kemping, bersepeda dan memancing. Pada zona rekreasi ini juga akan dilakukan beberapa usaha konservasi untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya yang ada berupa pembatasan jumlah penguniung, pengaturan frekuensi kuniungan, pembuatan sistem pemeliharaan kawasan rekreasi dan usaha lainnya rekreasi
untuk mendukung fungsi ekologi sungai.
Zona
Konservasi. Zona konservasi yang mempunyai nilai keunikan yang baik
Konsep
merupakan area namun sangat peka terhadap perubahan alam dan kerusakan yang diakibatkan oleh manusia. Komponen-komponen zona konservasi yang ditemui pada tapak berupa :
l. 2. 3. 4.
daerah rawan banjir
Sirkulasi. Konsep sirkulasi yang dikembangkan pada tapak bertujuan menghubungkan r,i*g-.uang dalam tapak sehingga pengunjung dapat menikmati kegiatan secara optimal. Sirkulasi yang direncanakan dapat- memberikan keamanan, kenyamanan, dan pengalaman berbeda yang menarik. Berdasarkan penggunaanny4 sirkulasi pada tapak dibagi menjadi tig4 yaitujalan setapak, jalur bersepeda dan
jalur mobil. Konsep sirkulasi ini menempatkan
secara keseluruhan
jalur masuk dan jalur keluar pada titik yang
sama.
Kegiatan l{isata llmiah. Kegiatan wisata ilmiah ini menitikberatkan pada kegiatan rekreasi dengan obyek-obyek wisata yang berupa zona budidaya. zona scenic potential dan zona konservasi, sedangkan zona rekreasi merupakan tempat-tempat stop area atau tempat istirahat setelah
daerah rawan longsor sungai dan pola alirannya
melalui beberapa obyek wisata yang ada.
Tapak Tata Hiau. Konsep tata hijau yang dikembangkan adalah merencanakan koridor hijau sungai
special natural area
Fasilitas Taoak
Fasilitas yang akan dikembangkan pada tapak disesuaikan dengan fungsi-fungsi dan aktivitas usulan dengan memperhitungkan daya dukung tapak sebagai kawasan obyek wisata ilmiah. Konsep utilitas wisata dikembangkan berupa fasilitas yang mendukung fungsi edukasi dan rekreasi yang memberikan pengalaman yang menarik, kenyamanan dan keamanan.
yang mampu mengakomodasikan fungsi-fungsi
l. pelestarian keanekaragaman biota 2. mendukung dan mcngembalikan kualitas lingkungan
3.
memelihara dan mengawetkan badan sungai (water bodies) dan pola aliran (streamline)
4. menampilkan scenic potential zntuk kenyqmanan estetika
$lu*
\lr*Itr
Iql Eronrrcu. [..lruxr,,ar*
Slr*ruiLp t**orn*o,
f** FEI
llilr6xffird ftx ttg(I.!t{il|
tg
Gambar Jumal Lanskap lndonesia, Vot 1/3/2OOs
l:
sebagai
berikut ini:
Block Plan
, rlt?
dan
Tata Ruang Tapak Konsep tata ruang yang diterapkan pada tapak
DAFTARPUSTAKA -Anonim. 1987. Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi
dititikberatkan pada pengakomodasian fungsi-fungsi edukasi, rekreasi, ekologi dan sirkulasi yang memberikan keamanan, kenyaman, dan- pengalaman yang berbeda dan menarik.
Lahan dan Konservasi Tanah (RTL-RLKT) DAS Cisadane Hulu. Tim RTL-RLKT. Bogor. (Tidak
PENUTUP o/o (*1279 Zona budidaya diperoleh luasan sekitar 35 ha) dari seluruh luasan tapak penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tapak, diperoleh luasan untuk zona scenic potential sekitar 25 % (* 913 ha). Luasan untuk zona rekreasi mencakup 5% (+l82ha) dari keseluruhan luasan tapak penelitian. Zona konservasi (35 %o atau sekitar 1219 ha) dengan mengusahakan beberapa alterntif program perbaikan dan pengurangan resiko yang mungkin terjadi. Secara keseluruhan, zooa-7nna yang terbentuk diarahkan pada satu tujuan program perencanaan yaitu sebagai salah satu obyek wisata ilmiah Kotamadya Bogor dengan mempertimbangkan daya dukung sungai, konservasi biota (vegetasi dan satwa), konservasi tanah dan air serta konservasi lingkungan.
dipublikasikan)
.
1998. Data Pokok Pembangunan Kotamadya Bogor.
Bappeda Tingkat
II Bogor.
Bogor.(Tidak
dipublikasikan).
Gold, S.M. 1980. Recreation Planning and
Design.
McGraw-Hili Book Co, New York. I97 p. Kim, E.H, J,G. Fabos, dan M. Gross, 1991. River Corridors : Present Opportunities for Computer Aided Landscape Planning. Research Bulletin Number 734' Massachusetts Agricultural Experimen Station. p:
2244. Laurie, M. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan. Bandung. 136 hal.
M. 1989. Pengembangan Wilayah Sungai di Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Notodihardjo,
126hal-
Jumal Lanskap lndonesia, Vol 1/3t2005