SALINAN PENETAPAN Nomor : 01/Pdt.P/2012/PA.Sgr.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Singaraja yang mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan penetapan sebagai berikut, dalam perkara Itsbat Nikah yang diajukan oleh ; ----------------------------------------------------------------------------PEMOHON I, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Nelayan, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, Selanjutnya disebut sebagai Pemohon I ; --------------------------------------------PEMOHON II, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng, Selanjutnya disebut sebagai Pemohon II; -----------------------------------Pengadilan Agama tersebut ; -------------------------------------------------------Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; ---------------------------------Telah mendengarkan keterangan Pemohon I, Pemohon II serta saksi-saksi dalam persidangan; ----------------------------------------------------------------------------------------------- TENTANG DUDUK PERKARANYA -------------------------Bahwa, Para Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 26 Januari 2012 yang telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Singaraja dengan Register Nomor: 01/Pdt.P/2012/PA. Sgr., tanggal 26 Januari 2012, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: -----------------------------------------------------1.
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah melangsungkan pernikahan sirri secara agama Islam pada tanggal 05-07-1985 dirumah ORANG TUA PEMOHON II, yang beralamat di Kabupaten Buleleng ; ------------------------------------------------
1
2.
Bahwa yang menjadi wali dalam pernikahan tersebut adalah BAPAK KANDUNG PEMOHON II (Bapak kandung Pemohon II), yang bertaukil kepada TOKOH MASYARAKAT (tokoh masyarakat Sumberkima) serta disaksikan oleh banyak saksi antara lain SAKSI NIKAH 1dan SAKSI NIKAH 2, dengan mas kawin berupa Uang Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) tunai ; -------------------------------
3.
Bahwa pada saat pernikahan dilaksanakan, Pemohon I dan Pemohon II samasama beragama Islam, Pemohon I berstatus jejaka sedangkan Pemohon II berstatus Perawan/gadis dan antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak ada hubungan keluarga baik karena nasab, semenda maupun sesusuan dan tidak ada faktor lain yang menjadi penghalang berlangsungnya pernikahan tersebut ; -------
4.
Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon I dan Pemohon II telah dikarunia 3 (tiga) orang anak yang diberi nama: --------------------------------------------------1.
ANAK I PEMOHON I DAN PEMOHON II, perempuang, lahir tanggal 0910-1993 ; ------------------------------------------------------------------------------
2.
ANAK II PEMOHON I DAN PEMOHON II, Laki-laki, lahir tanggal 1011-1995; -------------------------------------------------------------------------------
3.
ANAK III PEMOHON I DAN PEMOHON II, laki-laki, lahir tanggal 3012-2000 ; -------------------------------------------------------- ----------------------
5.
Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II sejak pernikahan hingga saat ini tidak pernah melakukan perceraian ; -----------------------------------------------------
6.
Bahwa pernikahan tersebut tidak tercatat sehingga tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah, oleh karena itu pula anak Pemohon I dan Pemohon II tidak dapat dicatatkan pada Catatan Sipil dan tidak memiliki Akta Kelahiran; ------------------------Bahwa dalam rangka mencatatkan perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II pada KUA Kecamatan Gerokgak dan untuk melengkapi persyaratan mengajukan permohonan penerbitan Akta Kelahiran anak, mohon kiranya pernikahan tersebut diistbatkan sekaligus menyatakan anak tersebut di atas sebagai anak Pemohon I dengan Pemohon II yang lahir dari pernikahan tersebut ; ------------------------------------
2
Berdasarkan alasan-alasan tersebut Pemohon I dan Pemohon II mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Singaraja c.q Majelis Hakim yang mengadili perkara ini segera memeriksa, mengadili dan menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------PRIMAIR : 1) Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II seluruhnya; ---------------2) Mengitsbatkan dengan menyatakan sah pernikahan Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan secara agama Islam pada tanggal 05-07-1985 di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng; ----------------3) Memerintahkan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama Kecamatan Gerokgak ; -------------------4) Menyatakan anak-anak yang bernama : -------------------------------------------------1.
ANAK I PEMOHON I DAN PEMOHON II, perempuang, lahir tanggal 0910-1993 ; ------------------------------------------------------------------------------
2.
ANAK II PEMOHON I DAN PEMOHON II, Laki-laki, lahir tanggal 1011-1995; -------------------------------------------------------------------------------
3.
ANAK III PEMOHON I DAN PEMOHON II, laki-laki, lahir tanggal 3012-2000; -------------------------------------------------------------------------------
adalah anak-anak Pemohon I
dan Pemohon II yang lahir dari perkawinan
tersebut ; ------------------------------------------------------------------------------------5) Membebankan biaya perkara menurut hukum; -----------------------------------------SUBSIDAIR : Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; ------------------------------------------------------------------------------------Bahwa sebelum perkara isbat nikah tersebut disidangkan, Pengadilan Agama Singaraja telah mengumumkan permohonan isbat nikah yang diajukan oleh Para Pemohon tersebut melalui papan pengumuman di Pengadilan Agama Singaraja ; -----Bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Para Pemohon telah datang menghadap ke persidangan secara pribadi, kemudian Majelis menasehatinya agar 3
mengurus perkawinannya tersebut pada Pejabat Pembuat Akta Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, akan tetapi tidak berhasil, lalu Majelis membacakan surat permohonan Para Pemohon tersebut dan Para Pemohon menyatakan tetap pada permohonannnya ; -------------------------------------------------Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah mengajukan bukti surat berupa : -------------------------------------1.
Asli Surat Keterangan Tempat Tinggal
atas nama PEMOHON I yang
dikeluarkan oleh Kabupaten Buleleng; oleh Ketua Majelis diberi kode P.1; -----2.
Asli Surat Keterangan Tempat Tinggal
atas nama PEMOHON II yang
dikeluarkan oleh Kabupaten Buleleng; oleh Ketua Majelis diberi kode P.2 ; -----Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menghadapkan dua orang saksi yaitu 1.
SAKSI 1, umur 43, agama Islam, tempat tinggal di Kabupaten Buleleng yang memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut: -------------------------- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II; --------------------------- Bahwa saksi adalah adik kandung Pemohon II; ------------------------------------- Bahwa saksi ikut hadir menyaksikan perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II, namun pada saat itu Saksi masih kecil sehingga tidak begitu ingat prosesi jalannya pernikahan Pemohon I dan Pemohon II;
------------------------------
- Bahwa saksi mengetahui bahwa saat menikah Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan, kemudian antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak berhubungan nasab yang dilarang kawin, tidak sesusuan dan tidak berhubungan semenda serta tidak ada halangan menurut ajaran agama Islam untuk melangsungkan perkawinan; .-------------------------------------------------- Bahwa saksi mengetahui bahwa Pemohon I dan Pemohon II sejak menikah hingga sekarang masih hidup rukun serumah, belum pernah putus ikatan pernikahannya baik karena perceraian ataupun sebab-sebab lain; ---------------
Bahwa selama dalam perkawinan tersebut Para Pemohon telah hidup rukun sebagai suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak dan selama dalam 4
perkawinan tersebut tidak ada yang mengganggu gugat tentang hubungan perkawinan Para Pemohon; -
----------------------------------------------------------
Bahwa Para Pemohon sejak kawin belum pernah memperoleh Kutipan Akta Nikah ataupun Duplikatnya, padahal Kutipan Akta Nikah tersebut sangat diperlukan oleh Para Pemohon untuk kepastian hukum atas pernikahannya dan untuk mengurus akta kelahiran anaknya;---------------------------------------
2.
SAKSI 2, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Nelayan, bertempat tinggal di Kabupaten Buleleng, yang memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut: ------------------------------------------------------------------------------------- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II; --------------------------- Bahwa saksi adalah saudara sepupu Pemohon I dan Pemohon II;
------------
- Bahwa saksi tidak ikut menyaksikan perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II karena waktu itu saksi merantau ke Kalimantan dan hanya diberitahu kalau Pemohon I dan Pemohon II menikah ; --------------------------------------------- Bahwa saksi mengetahui dari cerita Pemohon I dan Pemohon II dan familifamili serta semua tetangga-tetangga Pemohon I dan Pemohon II bahwa pernikahan Pemohon I dengan Pemohon II dahulu dilaksanakan secara syari’at Islam dan sudah memenuhi syarat dan rukun pernikahan; ------------- Bahwa telah diberitahu oleh Pemohon I dan Pemohon II bahwa yang menjadi wali nikah saat itu adalah bapak kandung Pemohon II yaitu BAPAK KANDUNG PEMOHON II; -------------------------------------------------------- Bahwa saksi diberitahu juga oleh Pemohon I dan Pemohon II bahwa mas kawinnya dulu berupa uang tunai Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah); -------- Bahwa saksi mengetahui bahwa saat menikah Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus perawan, kemudian antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak berhubungan nasab yang dilarang kawin, tidak sesusuan dan tidak berhubungan semenda serta tidak ada halangan menurut ajaran agama Islam untuk melangsungkan perkawinan ; ---------------------------------------------------
5
- Bahwa saksi mengetahui bahwa Pemohon I dan Pemohon II sejak menikah hingga sekarang masih hidup rukun serumah, belum pernah putus ikatan pernikahannya baik karena perceraian ataupun sebab-sebab lain ; ---------------
Bahwa selama dalam perkawinan tersebut Para Pemohon telah hidup rukun sebagai suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak dan selama dalam perkawinan tersebut tidak ada yang mengganggu gugat tentang hubungan perkawinan Para Pemohon;
----------------------------------------------------------
- Bahwa Para Pemohon sejak kawin belum pernah memperoleh Kutipan Akta Nikah ataupun Duplikatnya, padahal Kutipan Akta Nikah tersebut sangat diperlukan oleh Para Pemohon untuk kepastian hukum atas pernikahannya dan untuk mengurus akta kelahiran anaknya ; --------------------------------------3.
SAKSI 3, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal Kabupaten Buleleng, yang memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:
-----------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dan Pemohon II sejak tahun 1990; ....... - Bahwa saksi adalah tetangga jauh Pemohon I dan Pemohon II; ------------------ Bahwa saksi mengetahui dari cerita famili dan tetangga-tetangga dekat Pemohon
I dan Pemohon II bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah
pasangan suami isteri yang telah menikah secara sirri tahun 1985 dan telah dikaruniai 3 orang anak; -------------------------------------------------------------- Bahwa saksi tidak ikut menyaksikan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II, namun saksi yakin kalau Pemohon I dan Pemohon II telah menikah secara syari’at Islam terbukti Pemohon I dan Pemohon II sebagai pemeluk Islam yang taat; ---------------------------------------------------------------------------------- Bahwa sejak menikah hingga sekarang Pemohon I dan Pemohon II masih tetap beragama Islam, masih sebagai suami istri yang rukun dan harmonis serta belum pernah putus ikatan pernikahannya baik karena perceraian ataupun karena sebab-sebab lain ; ---------------------------------------------------
6
- Bahwa antara Pemohon I dengan Pemohon II tidak ada halangan menurut ajaran agama Islam untuk melangsungkan perkawinan; .................................. - Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menyatakan tidak keberatan dengan keterangan saksi-saksi tersebut ; ------------------------------------------------------Bahwa dalam kesimpulannya, Pemohon I dan Pemohon II telah menyatakan tidak akan mengajukan lagi sesuatu bukti apapun dan mohon perkaranya diputuskan saja ; -----------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa untuk mempersingkat uraian dalam penetapan ini, maka semua peristiwa hukum yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan perkara ini merupakan bagian tak terpisahkan dari penetapan ini ; ------------------------------------TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas ;
----------------------------------------
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon I dan Pemohon II mengajukan permohonan itsbat nikah dengan alasan perkawinan Pemohon I dan Pemohon II yang dilangsungkan secara sirri menurut hukum Islam pada tanggal 05 Juli Kabupaten Buleleng, belum didaftarkan pada KUA setempat, sehingga Pemohon I dan Pemohon II tidak memperoleh bukti perkawinan yang berupa Kutipan Akta Nikah ; --------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan adanya perkawinan dari Pemohon I dan Pemohon II tersebut, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk memperoleh kepastian dan ketertiban hukum serta masa depan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II, untuk membuat akta kelahiran sebagai persyaratan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Pemohon I dan Pemohon II mengajukan itsbat nikah; ------------------------------------------------------Menimbang, bahwa permohonan istbat nikah ini diajukan oleh pihak yang hendak mendapat kepastian hukum tentang status perkawinannya karena tidak
7
dapat dibuktikan dengan akta nikah, maka berdasarkan ketentuan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 7 Ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini ; -------------------------------------Menimbang, bahwa dari bukti P.1 dan P.2 terbukti bahwa Pemohon I dan Pemohon II beragama Islam dan bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Buleleng, dengan demikian Pengadilan Agama Singaraja berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo ; -------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Pemohon I dan Pemohon II dalam persidangan telah menghadirkan 3 (dua) orang saksi yang bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 serta SAKSI 3 yang telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang saling mendukung dan bersesuain, maka keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 308 dan 309 RBg ; -----------------------------------------------------------Menimbang, bahwa para saksi, semuanya hidup bertetangga dengan Para Pemohon dan SAKSI 1 terlibat langsung dalam prosesi pernikahan para Pemohon, kemudian telah memberikan keterangan di depan sidang dibawah sumpahnya, keterangannya
didasarkan kepada
penglihatan dan pengetahuannya sendiri dan
antara yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, maka Pengadilan Agama berpendapat bahwa para saksi tersebut dapat diterima sebagai bukti; ---------------Menimbang, bahwa berdasar surat permohonan Pemohon yang dikuatkan dengan bukti P.1 dan P.2 serta keterangan tiga orang saksi (SAKSI I dan SAKSI 2 serta SAKSI 3), telah ditemukan fakta sebagai berikut: ------------------------------------
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II telah menikah secara agama Islam pada tanggal 05 Juli 1985 di Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng dan dari perkawinan tersebut telah lahir 3 (tiga) orang anak yaitu : -------------------------
8
-
ANAK I PEMOHON I DAN PEMOHON II, perempuang, lahir tanggal 0910-1993 ;
-
---------------------------------------------------------------------------
ANAK II PEMOHON I DAN PEMOHON II, Laki-laki, lahir tanggal 10-111995; ------------------------------------------------------------------------------------
-
ANAK III PEMOHON I DAN PEMOHON II, laki-laki, lahir tanggal 30-122000; -------------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa yang menjadi wali dalam pernikahan tersebut adalah BAPAK KANDUNG PEMOHON II (Bapak kandung Pemohon II), yang bertaukil kepada TOKOH MASYARAKAT (tokoh masyarakat Sumberkima) serta disaksikan oleh banyak saksi antara lain SAKSI NIKAH 1dan SAKSI NIKAH 2, dengan mas kawin berupa Uang Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) tunai ; -------------------------------
-
Bahwa sebelum Pemohon I dan Pemohon II menikah, Pemohon I berstatus jejaka dan Pemohon II berstatus gadis serta di antara keduanya tidak ada hubungan darah/mahram atau sesusuan dan tidak ada faktor lain yang menjadi penghalang bagi Pemohon I dan Pemohon II untuk menikah; .............................
-
Bahwa Pemohon I dan Pemohon II masih tetap beragama Islam, masih tetap rukun dan tidak pernah putus ikatan pernikahannya baik karena perceraian atau karena sebab-sebab lain ; ---------------------------------------------------------
-
Bahwa antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada halangan syar’i untuk melakukan pernikahan ; -------------------------------------------------------------------
-
Bahwa Isbat Nikah yang diajukan selain untuk mendapatkan kepastian hukum juga untuk melengkapi persyaratan mengajukan permohonan penerbitan Akta Kelahiran anak ; -------------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka
majelis berpendapat bahwa pernikahan yang dilakukan oleh Para Pemohon pada tanggal 05 Juli 1985 tersebut telah memenuhi syarat dan rukun pernikahan sebagaimana dimaksud pasal 14 sampai 38 Kompilasi Hukum Islam dan antara Pemohon I dan Pemohon II tidak ada unsur larangan kawin sebagaimana dimaksud
9
dalam Al Qur an Surat An Nisa’ ayat 22, 23 dan 24 dan pasal 8 sampai 11 Undangundang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 39 sampai 44 Kompilasi Hukum Islam ; -----Menimbang, bahwa meskipun Pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 7 Ayat (2) Kompilasi Hukum Islam menentukan, hanya perkawinan yang dilakukan sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang dapat dimintakan pengesahannya di Pengadilan Agama, bila perkawinannya tersebut tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah, sementara perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II dilakukan setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tidak dicatatkan pada KUA dimana perkawinan tersebut dilangsungkan, namun dikarenakan adanya faktor tertentu dan adanya hak-hak anak yang harus dilindungi, Majelis Hakim berpendapat patut untuk mempertimbangkan permohonan yang diajukan Pemohon I dan Pemohon II ; ------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa untuk menentukan dapat tidaknya Pengadilan Agama Singaraja mengitsbatkan perkawinan Pemohon I dengan Pemohon II serta menetapkan asal usul anak Pemohon I dan Pemohon II, perlu terlebih dahulu Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut : -----------------------------------------------Tentang itsbat pernikahan : Menimbang, bahwa menurut hukum, mengitsbatkan perkawinan yang dilangsungkan secara sirri atau di bawah tangan, hanya dimungkinkan apabila perkawinan tersebut memang sah, dan tolok ukur keabsahan suatu perkawinan bagi orang Islam menurut Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam adalah apabila perkawinan dilakukan menurut Hukum Islam ; -----------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 14 Kompilasi Hukum Islam bahwa untuk melaksanakan perkawinan harus ada: --------------------------------------a. Calon suami ; ----------------------------------------------------------------------------10
b. Calon istri ; ------------------------------------------------------------------------------c. Wali nikah ; -----------------------------------------------------------------------------d. Dua orang saksi ; -----------------------------------------------------------------------e. Ijab dan Kabul ; ----------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa sebagaimana hujah hukum dalam hadits Nabi Muhammad SAW. Dari Imran bin Hushain yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Hanbal dari riwayat Abdullah, yang berbunyi sebagai berikut : ------------------------------------------
ﻣـﻦ ﻋﻤـﺮان ﺑﻦ ﺣﺼـﯿﻦ ﻋـﻦ رﺳــﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠـﻢ ﻗﺎل ﻻ ﻧﻜﺎح إﻻ ﺑـﻮﻟﻲ وﺷـﺎھـﺪي (ﻋــﺪل )رواه أﺣﻤـﺪ ﺑﻦ ﺣﻨـﺒﺎل روي ﻋـﻦ ﻋـﺒﺪاﷲ Artinya : Dari Imran bin Hushain, dari Nabi SAW. Telah bersabda : “Tidaklah sah suatu nikah, tanpa adanya wali dan dihadiri oleh dua orang saksi yang adil” (HR. Ahmad ibn Hanbal dari riwayat Abdullah); ............................... Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim mengambil dalil dalam Kitab Minhajut Thalibin jilid III, halaman 222, sebagai pendapat Majelis yang berbunyi:
و ﯾﻘﺒﻞ إﻗﺮار اﻟﺒﺎﻟﻐﺔ اﻟﻌﺎﻗﻠﺔ ﺑﺎﻟﻨﻜﺎح Artinya: Diterima pengakuan seorang perempuan (atau sebaliknya: seorang lakilaki) yang baligh dan berakal dengan nikah, bagi seseorang yang mempercayainya;
Menimbang, bahwa sebagaimana hujah hukum dalam kitab I’anatut Thalibin Juz IV, halaman 253-254 yang yang dijadikan sebagai pendapat Majelis berbunyi : و ﻓﻰ اﻟﺪﻋﻮى ﺑﻨﻜﺎح ﻋﻠﻰ إﻣﺮأة دﻛﺮ ﺻﺤﺘﮫ و ﺳﺮوﻃﮫ ﻣﻦ ﻧﺤﻮى وﻟﻰ و ﺷﺎھﺪﯾﻦ ﻋﺪول Artinya : Dalam hal pengakuan perkawinan terhadap seorang perempuan harus dapat menyebutkan sahnya perkawinan terlebih dahulu, seperti adanya wali nikah dan dua orang saksi yang adil; ..........................................................
Menimbang, bahwa pada perkawinan antara Pemohon I dan Pemohon II tidak terdapat halangan atau larangan baik menyangkut hubungan nasab, semenda maupun
11
susuan atau karena keadaan tertentu semisal beda agama, menikahi wanita yang masih terikat perkawinan atau masih terikat perkawinan atau masih dalam masa iddah dengan pria lain sebagaimana ketentuan Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 221 dan 228, An-Nisa” ayat 22 s/d 24, jo. Pasal 39 s/d Pasal 44 Kompilasi Hukum Islam; ---Menimbang bahwa berdasaran fakta sebagaimana diuraikan di atas, termasuk tujuan dalam pengajuan Isbat Nikah adalah untuk mengurus akta kelahiran anak-anak Pemohon I dan Pemohon II demi kelanjutan sekolah kejenjang yang lebih tinggi, Majelis Hakim berpendapat demi kepentingan masa depan pendidikan anak-anak Pemohon I dan pemohon II, oleh karenanya permohonan Pemohon I dan Pemohon II dapat dikabulkan ; ------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta sebagaimana diuraikan di atas, dihubungkan dengan ketentuan hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat perkawinan antara Pemohon I dengan Pemohon II telah memenuhi syarat dan rukun nikah sebagaimana diatur dalam Hukum Islam, perkawinan tersebut telah memenuhi unsur adanya calon mempelai laki-laki dan perempuan, wali dan dua orang saksi serta ijab qabul, pada perkawinan tersebut juga tidak terdapat halangan atau larangan untuk menikah, baik karena hubungan nasab, semenda atau sesusuan maupun karena perbedaan agama, oleh karenanya permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk disahkan perkawinannya, dapat dikabulkan ; ------------------------------------------------Menimbang, bahwa agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam di Indonesia dan juga agar dapat mempunyai kekuatan hukum secara formil sesuai dengan maksud pasal 5 KHI serta ketentuan perundang undangan yang berlaku, maka setiap perkawinan harus dicatat sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (2) dan pasal 61 Undang Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, maka harus diperintahkan kepada para Pemohon untuk mencatatkan perkawinannya tersebut kepada Pegawai Pejabat Pencatat Nikah di wilayah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng ; -----------------------------------------------Tentang pengesahan asal usul anak :
12
Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan itsbat nikah Pemohon I dan Pemohon II, maka anak-anak yang bernama ANAK I PEMOHON I DAN PEMOHON II, ANAK II PEMOHON I DAN PEMOHON II,
ANAK III
PEMOHON I DAN PEMOHON II, adalah anak - anak yang lahir dari perkawinan yang sah, sebagaimana ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 99 Kompilasi Hukum Islam, sehingga Pemohon I dan Pemohon II sudah tidak perlu lagi memohon kepada Pengadilan agar anak-anak yang lahir dalam pernikahan Pemohon I dan Pemohon II tersebut di tetapkan sebagai anak yang sah; ---------------Menimbang, bahwa terhadap petitum permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang meminta agar anak-anak Pemohon I dan Pemohon II sebagaimana tersebut diatas ditetapkan sebagai anak yang lahir dalam perkawinan yang sah antara Pemohon I dan Pemohon II, Majelis Hakim berpendapat bahwa permintaan Pemohon I dan Pemohon II tersebut harus dituangkan dalam bentuk permohonan penetapan asal-usul anak yang terpisah dari permohonan itsbat nikah, demi untuk menghindari terjadinya penyelundupan hukum ; -------------------------Menimbang, bahwa penggabungan gugatan atau permohonan bersifat limitatif, karena hanya perkara-perkara tertentu yang dapat digabungkan pemeriksaannya. Perkara itsbat
nikah hanya dapat digabungkan dengan
perceraian, sebagaimana ketentuan pasal 7 ayat (3) huruf a. Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya permohonan penetapan asal-usul anak tersebut tidak dapat diperiksa secara bersamaan dengan permohonan itsbat nikah ; -----------------------Menimbang,
bahwa
apabila
Pengadilan/Majelis
Hakim
memeriksa
permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk menetapkan anak-anak tersebut sebagai anak sah Pemohon I dan Pemohon II, maka pengadilan / Majelis Hakim telah memeriksa permohonan Pemohon I dan Pemohon II yang mengkomulasikan /menggabungkan perkara itsbat nikah dengan pengesahan asal usul anak, sehingga telah tidak sejalan dengan pasal 7 ayat (3) huruf. (a) Kompilasi Hukum
13
Islam dan karenanya permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk ditetapkan anak-anaknya sebagai anak sah, tidak dapat diterima ; --------------------------------Menimbang, bahwa perkara ini menurut penjelasan Pasal 49 ayat (2) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan telah diubah pula dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, pada angka 22 termasuk perkara di bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 Undang-undang tersebut seluruh biaya perkara harus dibebankan kepada Para Pemohon, dan akan dinyatakan dalam amar penetapan ini ;
------------
Memperhatikan dalil-dalil syar’i dan segala ketentuan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini ; ----------------------------------------------------------------MENETAPKAN 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk sebagian; --------2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon I (PEMOHON I) dengan Pemohon II (PEMOHON II) yang dilaksanakan pada tanggal 05 Juli 1985 di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng ; ------------------------------------------------------3. Memerintahkan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk mencatatkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng ; -----------------------------------------------------------------------------------4. Menyatakan tidak dapat diterima permohonan Pemohon I dan Pemohon II untuk selain dan selebihnya ; ---------------------------------------------------------------------5. Membebankan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 331.000,00 (Tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------------------------Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Singaraja pada hari Rabu, tanggal, 29 Februari 2012 M. bertepatan dengan tanggal 07 Rabi’ul Akhir 1433 H. dan pada hari itu juga dibacakan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh kami, MUH. DALHAR 14
ASNAWI, SH, sebagai Ketua Majelis, serta ABDUL RAHMAN, S.Ag. dan ABDUL MUSTOPA, S.HI., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dengan dibantu oleh RAMLI, S.H., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II ; -------------------------------------------------------------------Hakim Anggota I
Ketua Majelis,
ttd
ttd
ABDUL RAHMAN, S.Ag
MUH. DALHAR ASNAWI, S.H.
Hakim Anggota II ttd ABDUL MUSTOPA, S.HI Panitera Pengganti, ttd
RAMLI, S.H. Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Pendaftaran Biaya Proses Panggilan Redaksi Meterai Jumlah
Rp. 30.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 240.000,00 Rp. 5.000,00 Rp. 6.000,00 (+) Rp. 331.000,00 (Tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah);
Salinan Penetapan ini telah sesuai dengan aslinya Pengadilan Agama Singaraja Panitera,
SUPIAN, S.H.
Catatan admin: Telah dilakukan anonimasi pada salinan putusan/penetapan ini demi untuk menjaga kerahasiaan identitas para pihak, para saksi dan pihak lain yang terkait dengan perkara ini, dengan demikian salinan putusan/penetapan yang telah dianonimasi ini, sedikit memiliki perbedaan dengan putusan/penetapan aslinya, namun demikian anonimasi ini tidak merubah pertimbangan hukum dan isi putusan/penetapan.
15