1
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILU LEGISLATIF DI KELURAHAN TOAPAYA ASRI KECAMATAN TOAPAYA KEBUPATEN BINTAN TAHUN 2014
Sripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan
JURNAL SKRIPSI
Oleh
SUHARDI NIM : 100 565 201 208
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
2
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILU LEGISLATIF DI KELURAHAN TOAPAYA ASRI KECAMATAN TOAPAYA KEBUPATEN BINTAN TAHUN 2014 Suhardi Pada pemilihan yang diadakan secara langsung di Indonesia golput marakmewarnai penyelenggaraan Pemilu Legislatif di berbagai daerah. Sedangkan untuk daerah Kabupaten Bintan angka golput dari Pemilu Legislatif tahun 2009 sebesar 6.63% meningkat menjadi 17.8% pada Pemilu Legislatif Tahun 2014. Besarnya angka golput yang terus meningkat menunjukkan partisipasi politik yang terus menurun selain itu, adanya asumsi masyarakat Kelurahan Toapaya Asri yang kuat muncul terhadap “tidak signifikannya” faktor pemilihan legislative 2014 akan menjamin berlangsungnya perubahan pada isu-isu dasar kehidupan sehari-hari, respon dan apresiasi masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu legislative masih tergolong rendah serta Sikap pesimisme masyarakat Kelurahan Toapaya Asri bahwa perhelatan politik Pemilu legislative 2014 bebas dari politik uang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Legislatif di Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah “multiple methods” yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode survey, wawancara mendalam serta dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 orang dari 2.972 orang populasi, penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling cluster random sampling melalui rumus sloving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 51.52% termasuk kategori tinggi atau apatis/alienasi, karena hasil survey menunjukkan 48.48% masyarakat kurang berpartisipasi aktif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Sementara itu bentuk partisipasi yang paling banyak dilakukan adalah memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 87.75% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif, memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 94.5% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif serta Penilaian dan Sumber Penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 80.88% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif. Saran untuk yang akan datang diharapkan ada penelitian yang bermaksud menguji statistik untuk membuktikan kenyataan sebenarnya di lapangan. Selain itu direkomendasikan juga untuk penelitian selanjutnya tentang bagaimana pengaruh media massa terhadap partisipasi politik masyarakat dari latar belakang sosiokultural yang berbeda.
Kata kunci: Partisipasi Politik, Calon Anggota Legislatif, Kelurahan Toapaya Asri
3
ABSTRACT In the direct elections held in Indonesia abstentions marakmewarnai holding of legislative elections in various regions. As for the figures abstentions Bintan regency of legislative elections in 2009 amounted to 6.63% increased to 17.8% in the legislative elections in 2014. The magnitude of increasing abstention figures show declining political participation in addition, the assumption Village community Toapaya strong Asri appear to "not significant" factor in 2014 legislative elections will ensure the ongoing changes to the basic issues of daily life, the response and appreciation Toapaya Asri Village community in the legislative election is still relatively low and the attitude of pessimism Toapaya Asri Village community that the 2014 legislative election political event is free of politics of money. This study aims to determine the level of public political participation in legislative elections in the Village District of Toapaya Asri Bintan regency in 2014. This type of research is "multiple methods" that the merger between quantitative and qualitative methods of data collection using survey method, interview and documentation. The sample in this study as many as 97 people out of a population of 2,972 people, the determination of the number of samples is done by using cluster sampling technique of random sampling through sloving formula. The results showed that the level of political participation of village communities Toapaya Asri Toapaya District of Bintan regency in legislative elections in 2014 reached 51.52% higher category or apathy / alienation, because the results of the survey showed 48.48% less people actively participate in the legislative elections in 2014. Meanwhile shape participation that most people do is discuss or discuss with other people about the subject of legislative elections 2014 reached 87.75% are very high or can be said to be active, to vote for one of the candidates for members of the Legislature in the 2014 legislative elections reached 94.5% are very high or can be said to be active as well as Assessment and Resource Assessment of candidates for members of the Legislature in the 2014 legislative elections reached 80.88% are very high or can be said to be active. Suggestions for future research that intends expected no statistical test to prove the reality of the situation on the ground. In addition it is also recommended for further study of how the influence of mass media on the political participation of people of different socio-cultural backgrounds.
Keywords: Political Participation, Candidate Legislative, Village Toapaya Asri
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ABSTRAK .......................................................................................................... ABSTRACT........................................................................................................ DAFTAR ISI.......................................................................................................
1 2 3 4
PENDAHULUAN .............................................................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 1. Partisipasi Politik .................................................................................... 2. Pemilihan Umum (Pemilu) .....................................................................
7 7 9
METODE PENELITIAN .................................................................................
10
HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 1. Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 .................................................... 2. Mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 ............................................................................. 3. Menyumbang dana untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014...................................... 4. Mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014...................................... 5. Bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014................................................................. 6. Menjadi Panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014............................ 7. Memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014................................................................. 8. Penilaian..................................................................................................
10
PENUTUP.......................................................................................................... 1. Kesimpulan ............................................................................................. 2. Saran........................................................................................................
22 22 23
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
24
11 12 13 14 15 16 17 18
5
PENDAHULUAN Pemilihan umum adalah salah satu pilar utama dari sebuah demokrasi. Salah satu konsepsi modern diajukan oleh Joseph Scumpeter (2007:57) yang menempatkan penyelenggaraan pemilihan umum yang bebas dan berkala sebagai kriteria utama bagi sebuah sistem politik agar dapat disebut sebagai sebuah demokrasi. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk pendidikan politik yang terbuka dan bersifat massal, sehingga diharapkan dapat berfungsi dalam proses pendewasaan dan pencerdasan pemahaman politik masyarakat. Melalui pemilu akan terwujud suatu infrastruktur dan mekanisme demokrasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai demokrasi. Pemilu merupakan cara yang paling kuat bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam demokrasi perwakilan modern. Pemilu di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 1955, jumlah partai politik peserta pemilu sebanyak 26 partai politik. Pada pemilu 1971 jumlah partai politik peserta pemilu sebanyak 10 partai politik, yaitu Golkar, Nahdatul Ulama (NU), Parmusi, Partai Nasionalis Indonesia (PNI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSSI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Ikatan Pendukung Kenerdekaan Indonesia (IPKI) dan Murba. Pada pemilu 1977 jumlah partai politik peserta pemilu sebanyak 3 partai politik (Golkar, PPP, dan PDI). Pada pemilu 1982 jumlah partaipolitik peserta pemilu sebanyak 3 partai politik. Pada pemilu1987 jumlah partai politikpeserta pemilu sebanyak 3 partai politik. Pada pemilu 1992 jumlah partai politik peserta pemilu sebanyak 3 partai politik. Pada pemilu 1997 jumlah partai politik peserta pemilusebanyak 3 partai politik. Pada pemilu 1999 jumlah partai politik peserta pemilu sebanyak 48 partai politik (A. Rahman. H.I, 2007:154-157). Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia untuk memilih wakil-wakil rakyat di pemerintahan atau memilih anggota legislatif. Partai politik merupakan salah satu bentuk dari partisipasi politik. Partisipasi politik ini merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi. Demokrasi sebagai suatu sistem politik berupaya untuk memberikan wadah seluas-luasnya kepada rakyat untuk turut berpartisipasi atau ikut serta secara politik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dimana dalam hal ini partisipasi politik dapat diartikan sebagai kegiatan warga
6
negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Pola dan bentuk partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kategori perilaku politik yakni (Surbekti Ramlan, 2002:145): 1. Partisipasi politik aktif apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintahan yang tinggi. 2. Partisipasi politik apatis/alienasi apabila kesadaran politik dan kepercayaan politik kepada pemerintah rendah 3. Partisipasi politik radikal apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat rendah. 4. Partisipasi politik pasif apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat tinggi. Kelurahan Toapaya Asri merupakan pemekaran dari Desa Toapaya sejak tahun 2007. Masyarakat Kelurahan Toapaya Asri sudah 2 (dua) kali mengikuti Pemilihan Umum Legislatif/DPRD Bintan. Pada pemilihan legislative 2014 tercatat 2.972 orang yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tersebar pada 8 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari jumlah DPT tersebut 7.15% atau 213 orang pemilih yang memilih tidak memberikan suara atau golput (sumber: KPU Kab. Bintan, Agustus 2014). Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis di Kelurahan Toapaya Asri diperoleh data tentang partisipasi politik masyarakat pada pemilihan umum legislatif 2014, antara lain: 1. Adanya asumsi masyarakat Kelurahan Toapaya Asri yang kuat muncul terhadap “tidak signifikannya” faktor pemilihan legislative 2014 akan menjamin berlangsungnya perubahan pada isu-isu dasar kehidupan seharihari, seperti masalah kemiskinan, pengangguran, naiknya harga-harga, masalah kesehatan yang terus mahal. 2. Respon dan apresiasi masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu legislative masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dari adanya pemilih yang golput dan jumlahnya pun semakin tinggi dari Pemilu legislative tahun 2009. 3. Sikap pesimisme masyarakat Kelurahan Toapaya Asri bahwa perhelatan politik Pemilu legislative 2014 bebas dari politik uang.
7
4. Kekecewaan terhadap perilaku parpol yang sering menunjukkan tidak selaras antara harapan publik dengan realitas kebijakan parpol. 5. Masyarakat Kelurahan Toapaya Asri semakin kritis terhadap biaya besar Pemilu legislative 2014. Asumsi masyarakat, siapa pun yang terpilih kelak hanya akan memikirkan bagaimana mengembalikan kapital politik yang telah dikeluarkan selama pemilihan. TINJAUAN PUSTAKA 1. Partisipasi Politik Partisipasi politik adalah keterlibatan warga negara dalam membuat keputusan, melaksanakan keputusan, mempengaruhi proses pengambilan keputusan, mempengaruhi kebijakan pemerintah termasuk yang berkaitan dengan keterlibatan aktif maupun keterlibatan pasif setiap individu dalam hierarki sistem politik (Sastroatmodjo, 2005:65). Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi. Secara umum masyarakat tradisional yang sifat kepemimpinan politiknya lebih ditentukan oleh segolongan elit penguasa, keterlibatan warga negara dalam ikut serta mempengaruhi pengambilan keputusan dan mempengaruhi kehidupan bangsa relatif sangat kecil. Modernisasi telah menghasilkan partisipasi politik yang meluas. Partisipasi politik itu merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah (Sastroatmodjo, 2005:67) Sastroatmodjo (2005:85) menyatakan bahwa yang menyebabkan timbulnya pergerakan ke arah partisipasi yang lebih luas dalam proses politik yaitu: a). moderenisai disegala bidang, berimplikasi pada komersialisme pertanian, industri, perbaikan pendidikan, pengembangan metode masa, dan sebagainya, b). terjadinya perubahan-perubahan struktur kelas social, c). pengaruh kaum intelektual dan meningkatnya komunikasi masa merupakan faktor meluasnya komunikasi politik masyarakat, d). adanya konflik diantara pemimpin-pemimpin politik, e). adanya keterlibatan pemerintah yang semakin meluas dalam urusan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Partisipasi politik bertujuan untuk mempengaruhi penguasa baik dalam arti memperkuat maupun dalam pengertian menekannya sehingga mereka
8
memperhatikan
atau
memenuhi
kepentingan
pelaku
partisipasi
(Sastroatmodjo, 2005:85). Piramida pola partisipasi dibedakan menjadi dua. Piramida partisipasi I menurut Budiarjo (2008:372), memperlihatkan bahwa masyarakat dibagi dalam tiga kategori: a. pemain (gladiators), b. penonton (spectators), c. apatis (apathetic). Pemain (gladiators) yaitu orang yang sangat aktif dalam dunia politik, penonton (spectators) termasuk populasi yang aktif secara minimal, termasuk menggunakan hak pilihnya. Sedangkan apatis yaitu orang yang tidak aktif sama sekali, termasuk tidak menggunakan hak pilihnya. Dalam buku lain disebutkan yang keempat adalah pengkritik, yaitu orang-orang yang berpartisipasi dalam bentuk yang tidak konvensional (Sastroatmodjo, 2005:75). Factor yang dapat mempengaruhi partsisipasi politik masyarakat yaitu: 1). Modernisasi, 2). terjadinya perubahan dalam struktur kelas social, 3). pengaruh kaum intelektual dan meningkatnya komunikasi massa merupakan faktor partisipasi politik masyarakat, 4). adanya konflik di antara pemimpinpemimpin politik, 5). adanya keterlibatan pemerintah yang semakin meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Menurut Sastroatmodjo (2005:95), ada lima faktor yang mendorong partisipasi politik pada masa itu adalah sebagai berikut: a. Adanya kebebasan berkompetisi di segala bidang, termasuk politik. b. Adanya kenyataan berpolitik secara luas dan terbuka. c. Adanya
keleluasaan
mengorganisasikan
diri
sehingga
organisasi
masyarakat dan partai dapat tumbuh dengan subur. d. Adanya penyebaran sumber daya politik dalam masyarakat. e. Adanya distribusi kekuasaan dalam masyarakat sehingga tercipta perimbangan kekuasaan. Surbakti
(2002:95)
menyebutkan
dua
variabel
penting
yang
mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat partisipasi politik seseorang, yakni kesadaran politik seseorang dan kepercayaan politik terhadap pemerintah. Aspek kesadaran politik seseorang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara baik hak-hak politik, ekonomi, maupun hak mendapat jaminan sosial dan hukum. Selain itu, kewajibannya sebagai warga negara dalam sistem politik maupun kehidupan sosial juga berpengaruh
9
terhadap tinggi rendahnya partisipasi politik. Faktor pertama adalah menyangkut seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang akan lingkungan masyarakat dan politik di sekitarnya. Faktor kedua menyangkut bagaimanakah penilaian dan apresiasinya terhadap pemerintah, baik terhadap kebijakan-kebijakan
maupun
terhadap
pelaksanaan
pemerintahannya.
Penilaian itu merupakan rangkaian dari kepercayaannya, baik yang menyangkut apakah pemerintah itu dapat dipercaya atau tidak, maupun apakah pemerintah dapat dipengaruhi atau tidak. Artinya, jika mereka memandang pemerintah tidak dapat dipengaruhi dalam proses pengambilan keputusan politik, maka bagi mereka berpartisipasi secara aktif adalah hal yang sia-sia. Menurut Huntington dan Joan M. Nelson, (2004:83), terdapat beberapa unsur-unsur partisipasi politik antara lain: a. Kegiatan-kegiatan akan tetapi tidak sikap-sikap atau perilaku politik individu yang nyata. b. Dilakukan oleh warga negara biasa (preman) bukan pejabat yang tengah menjalankan fungsinya, c. Kegiatan itu bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah, d. Semua kegiatan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pemerintah , tak peduli apakah kegiatan itu benar-benar mempunyai efek itu, bisa ada dampaknya bisa juga tidak berdampak, e. Kegiatan itu bisa bersifat atas kemampuan sendiri (otonom) maupun diarahkan oleh pihak lain (dimobilisasi). 2. Pemilihan Umum (Pemilu) Pemilu adalah sarana mewujudkan pola kedaulatan rakyat yang demokratis dengan cara memilih wakil-wakil rakyat, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dalam UUD 1945 Bab VII B pasal 22 E ayat (2) pemilihan umum diselenggrakan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Persiden dan Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
10
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 22 E ayat (1), Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan “multiple methods” yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif yang dilaksanakan di Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kebupaten Bintan. Populasi dalam penelitian ini
adalah masyarakat Kelurahan Toapaya Asri
Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan yang telah mengikuti Pemilihan Umum Legislatif 2014 sebanyak 2.972 orang. Sampel penelitian sebanyak 97orang ditentukan dengan menggunakan teknik sampling cluster random sampling, agar sampel yang didapat lebih representative maka penulis menggunakan rumus Slovin (Prasetyo, 2008:137138): N 1 + Ne2 Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey, n≥
=
interview/wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui persentase dan perhitungan skor setiap item pertanyaan mengenai tingkat tipologi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan digunakan rumus sebagai berikut (Singarimbun dan sofian Effendi, 2009:129) P
=
F N
x 100%
HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian di lapangan dengan menggunakan survey maupun wawancara mendalam dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif seperti dijelaskan di atas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah berikut ini: Bagaimana Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat di Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014? Pengukuran tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 didasarkan pada indikator bentuk-bentuk
11
partisipasi politik berikut kemudian masing-masing jawaban diberi nilai 1 - 4 Nilai dari masing-masing indikator kemudian dianalisis berasarkan rumus persentase dan perhitungan skor setiap item pertanyaan untuk mengetahui tinggi rendahnya partisipasi masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Adapun data mengenai bentuk-bentuk partisipasi politik masyarakat digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya tipologi partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: 1. Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 1 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Memperbincangkan atau Mendiskusikan Perihal Seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 No
Tanggapan Responden
1.
Memperbincangkan atau mendiskusikan secara terprogram Memperbincangkan atau mendiskusikan secara tidak terprogram Tidak memperbicangkan atau mendiskusikan namun memiliki pengetahuan tentang Pemilu Legislatif 2014 Tidak memperbicangkan atau mendiskusikan sama sekali Jumlah
2. 3.
4.
Rata-rata skor
X
F
F.X
Persentase
4
59
236
60.82%
3
32
96
32.99%
2
2
4
2.06%
1
4
4
4.12%
97
340
100%
∑ (F.X) = N
340 = 3.51 97
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain tentang hal-hal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 secara terprogram. Yang dimaksud terprogram dalam hal ini adalah berdiskusi secara formal seperti diskusi kelompok yang membahas seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Dari 97 responden, ada 59 orang (60.82%) yang memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 secara terprogram. Sementara itu 32 responden (32.99%) memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 secara tidak terprogram. Yang dimaksud tidak terprogram dalam hal ini adalah berdiskusi secara informal dan pada waktu yang tidak ditentukan seperti mengobrol seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014
12
dengan keluarga atau teman. Sedangkan 2 responden (2.06%) Tidak memperbicangkan atau mendiskusikan namun memiliki pengetahuan tentang Pemilu Legislatif Tahun 2014 serta 4 responden lainnya (4.12%) tidak memperbincangkan atau tidak mendiskusikan perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan rata-rata skor 3.50 atau 87.5% (perhitungan persentase rata-rata skor dengan rumus 3.50 dikali 100% dibagi 4 kategori bobot penilaian maka diperoleh 87.5%). Dari jawaban responden dengan melihat persentase rata-rata skor maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan aktif memperbincangkan atau mendiskusikan dengan keluarga maupun rekan kerja seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014. Berdasarkan hasil kuesioner, wawancara dan dan survey dapat disimpulkan bahwa responden yang memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 sebagian besar adalah kaum laki-laki. Dalam hal ini laki-laki cenderung nampak lebih aktif daripada perempuan.
Bagi
sebagian
yang
mendiskusikannya,
diantaranya
memperbincangkan dengan keluarga maupun rekan kerja. Sedangkan intensitasnya tidak rutin, tetapi pada saat-saat menjelang Pemilu Legislatif Tahun
2014
biasanya
lebih
sering
memperbincangkannya.
2. Mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel.2 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Mengikuti Kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No
Tanggapan Responden
X
F
F.X
Persentase
1. 2. 3.
Ikut kampanye sebagai juru kampanye Ikut kampanye sebagai simpatisan Ikut kampanye akan tetapi kurang percaya dengan calon anggota legislative tahun 2014 Tidak ikut kampanye Jumlah
4 3
2 6
8 18
2.06% 6.19%
2
0
0
0%
1
89 97
89 115
91.76% 100%
4.
∑ (F.X) = N Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 7, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
115 = 1.19 97
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 97 responden sebanyak 89 orang (91.76%) tidak mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, 6 orang (6.19%) mengikuti kampanye
13
sebagai simpatisan salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 serta 2 orang (2.06%) ikut kampanye sebagai juru kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan rata-rata skor 1.19 atau 29.75%. Dari jawaban responden dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik masyarakat masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam hal mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tergolong sedang atau radikal. Berdasarkan Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tampaknya menganggap bahwa mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 itu tidak penting dan sebagian yang lainnya tidak mengikuti kampaye karena dibatasi oleh peraturan bahwa pegawai negeri sipil harus netral. Sementara itu pihak juru kampanye sendiri mengakui bahwa memang antusiasme masyarakat dalam mengikuti kampanye sangat rendah. Hal itu dikarenakan cara berkampanye yang kurang efektif sehingga bagi sebagian masyarakat dianggap kurang bermanfaat. Oleh karena itu, juru kampanye berusaha melakukan kampanye secara dialogis supaya lebih efektif dan dapat diterima masyarakat. 3. Menyumbang dana untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 3 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Menyumbang Dana Untuk Kampanye Salah Satu Calon Anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Responden Menyumbang dana secara pribadi Menyumbang dana secara kolektif Menyumbang dana secara tidak langsung Tidak menyumbang dana Jumlah
X
F
F.X
Persentase
4 3 2 1
2 95 97
4 95 99
0% 0% 2.06% 97.94% 100%
∑ (F.X) = N Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 8, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
99 97
= 1.02
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari 97 responden, terdapat 95 responden (97.94%) yang tidak menyumbang dana untuk kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Hanya 2 orang
14
responden (2.06%) yang menyumbang dana secara tidak langsung untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan persentase rata-rata skor 1.02 atau 25.5%. Dari jawaban responden penulis berkesimpulan bahwa partisipasi politik masyarakat masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tergolong rendah atau pasif dalam hal menyumbang dana untuk kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. 4. Mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014
Tabel 4 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Mempengaruhi Orang Lain Untuk Memilih Salah Satu Calon Anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1. 2.
3. 4.
Tanggapan Responden Mempengaruhi kelompok Mempengaruhi individu (teman, tetangga, keluarga) untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Mempengaruhi orang lain agar tidak mengikuti Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tidak mempengaruhi orang lain Jumlah
X
F
F.X
Persentase
4
4
16
4.12%
3
6
18
6.19%
2
2
4
2.06%
1
85 97
85 123
87.63% 100%
∑ (F.X) = N Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 9, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
123 = 1.27 97
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 85 orang (87.63%) tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Sedangkan 6 orang (6.19%) mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 seperti teman, tetangga, maupun keluarga. Sementara itu terdapat 4 orang (6.12%) yang mempengaruhi kelompok tertentu untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 serta 2 orang (2.06%)
15
mempengaruhi orang lain agar tidak mengikuti Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan persentase rata-rata skor 1.27 atau 31.75%. Dari jawaban responden dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik masyarakat dalam mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tergolong sedang atau radikal. Hasil survey menunjukkan, dari 6 orang yang mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, 4 orang diantaranya (8.69%) adalah laki-laki dan 2 orang lainnya (4.35%) adalah perempuan. Jadi dalam hal ini laki-laki cenderung lebih aktif daripada perempuan. Akan tetapi, secara keseluruhan sebagian besar masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Berdasarkan keterangan di atas penulis berkesimpulan bahwa sebagian besar respoden memang tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Sebagian besar menganggap bahwa memilih merupakan hak masing-masing perorangan sehingga setiap orang bebas memilih sesuai keinginan mereka tanpa dipengaruhi orang lain. 5. Bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 5 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Bergabung Dalam Tim Sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Responden Menjadi tim sukses inti Menjadi tim sukses relawan Menjadi tim sukses simpatisan Tidak ikut menjadi tim sukses Jumlah
X
F
F.X
Persentase
4 3 2 1
8 2 87 97
32 6 87 125
8.25% 2.06% 0% 89.69% 100%
∑ (F.X) = N Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 10, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
125 = 1.29 97
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari 97 responden sebanyak 87 orang (89.69%) memilih tidak bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, tetapi terdapat 8
16
orang (8.25%) menjadi tim sukses inti bagi salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dan 2 orang (2.06%) menjadi tim sukses relawan bagi salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan persentase rata-rata skor 1.29 atau 32.25%. Dari jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam bergabung menjadi tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tergolong rendah atau pasif. Hasil survey menunjukkan bahwa laki-laki lebih aktif daripada perempuan dalam hal menjadi tim salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Hasil indepth-interview menunjukkan bahwa dalam hal ini laki-laki lebih aktif menjadi tim sukses perempuan. Berdasarkan keterangan di atas, penulis berkesimpulan bahwa secara keseluruhan nampak bahwa sebagian besar masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tidak berpartisipasi politik dalam bentuk menjadi tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Akan tetapi dilihat dari keaktifan laki-laki dan perempuan, maka dalam hal ini perempuan cenderung lebih aktif. Sebagai tim sukses, seperti Sri Susilowati berusaha untuk mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang ia wakili. Akan tetapi, untuk Noor Hasanah yang pernah menjadi tim sukses relawan sementara, hanya sempat membagikan stiker dan tanggalan karena sebagai istri PNS ia mengaku tidak diijinkan untuk menjadi tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dan diharuskan bersifat netral. 6. Menjadi Panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 6 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Menjadi Panitia Dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Responden Menjadi panitia penyelenggara Menjadi panitia pelaksana Ikut membantu panitia pelaksana Tidak menjadi panitia Jumlah Rata-rata skor
X
F
F.X
Persentase
4 3 2 1
2 6 89 97
8 18 89 115
2.06% 6.19% 0% 91.75% 100%
∑ (F.X) = N
115 = 1.19 97
17
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 11, 9 Februari 2015
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa dari 97 responden sebanyak 89 orang (91.75%) tidak ikut menjadi panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Responden yang menjadi panitia pelaksana Pemilu Legislatif Tahun 2014 berjumlah 6 orang (6.19%) serta 2 orang (2.06%) menjadi panitia penyelenggara dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan persentase ratarata skor 1.19 atau 29.75%. Dari jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tergolong rendah atau pasif dalam hal menjadi Panitia pada Pemilu Legislatif Tahun 2014. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa dari total responden sebanyak 97 orang, responden yang ikut menjadi panitia pelaksana sebanyak 6 orang (6.53%) kesemuaya adalah laki-laki. Melihat bahwa keseluruhan responden yang menjadi panitia Pemilu Legislatif Tahun 2014 adalah lakilaki, dengan demikian nampak bahwa responden laki-laki lebih aktif dalam hal menjadi panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 daripada responden perempuan. Berdasarkan hasil kuesioner, wawancara dan survey di atas, penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak menjadi panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, hal itu disebabkan karena kesempatan menjadi panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 sendiri memang terbatas. 7. Memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 7 Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Memberikan Suara Untuk Salah Satu Calon Anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1.
2.
3.
Tanggapan Responden Memberikan suara dengan penilaian/pertimbangan tertentu terhadap calon anggota legislatif yang dipilih Memberikan suara tanpa penilaian/pertimbangan tertentu terhadap calon anggota legislatif yang dipilih Memberikan suara tanpa penilaian/pertimbangan namun kurang percaya terhadap kinerja calon anggota legislatif yang dipilih
X
F
F.X
Persentase
4
80
320
82.47%
3
15
45
15.46%
2
-
-
0%
18
4.
Tidak memberikan suara/golput Jumlah
1
2 97
2 367
∑ (F.X) = N Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 12, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
2.07% 100% 367 = 3.78 97
Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpartisipasi dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dengan memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Dari 97 responden, diantaranya terdapat 80 responden (82.47%) yang memberikan suara dengan penilaian/pertimbangan tertentu terhadap calon anggota legislatif yang dipilih. Sementara itu 15 orang (15.46%) memberikan tanpa penilaian/pertimbangan tertentu terhadap calon anggota legislatif yang dipilih. Sedangkan sebanyak 2 orang lainnya (2.07%) tidak memberikan suara alias golput dengan persentase rata-rata skor 3.78 atau 94.5%. Dari jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tergolong aktif dalam memberikan suara salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Hasil survey menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih banyak memberikan suara daripada responden perempuan. Dilihat dari keaktifannya, dari 27 orang jumlah responden laki-laki, sebanyak 25 orang (92.59%) memberikan suara dan 2 orang (7.40%) golput. Sedangkan dari jumlah responden perempuan sebanyak 19 orang, terdapat 18 orang (94.7%) memberikan suara dan 1 orang lainnya (5.26%) golput. Dengan demikian nampak bahwa laki-laki cenderung lebih aktif dalam memberikan suara daripada perempuan.
8. Penilaian a. Penilaian masyarakat Kelurahan Toapaya Asri terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 8.a Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Penilaian masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Memilih calon Anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014
19
No 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Responden Penampilan/performance Program kerja/platform Latar belakang/karakter pribadi Lain-lain Jumlah
X
F
F.X
Persentase
4 3 2 1
34 11 48 4 97
136 33 96 4 269
35.05% 11.34% 49.48% 4.12% 100%
∑ (F.X) 269 = = 2.77 N 97 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 13, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
Data yang ada dalam tabel 8 a menunjukkan bahwa karakter/latar belakang pribadi kandidat menjadi pertimbangan paling penting bagi pemilih yang tergolong rasional. Terdapat 48 orang (49.48%) yang mendasarkan
penilaiannya
pada
persoalan
tersebut.
Sedangkan
pertimbangan kedua adalah penilaian terhadap penampilan/performance dari pasangan calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014.
Responden
yang
mendasarkan
penilaiannya
pada
penampilan/performance calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 sebanyak 34 orang (34.05%). Sementara itu 11 orang lainnya (11.34%) menilai calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dari program kerjanya. Sedangkan 4 orang responden (4.12%) menjawab lain-lain. Lain-lain di sini antara lain adalah anggapan pemilih yang menilai bahwa calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tersebut mampu memenuhi janji-janjinnya. Persentase ratarata
skor
2.77
atau
69.25%.
b. Sumber untuk memperoleh rujukan tentang penilaian-penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 Tabel 8 b Tanggapan Responden tentang Pertanyaan Sumber Penilaian terhadap Calon Anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1. 2. 3. 4.
Tanggapan Responden Perorangan (Tokoh Masyarakat, teman, tetangga, keluarga) Organisasi/kelompok Media massa Tidak ada sumber Jumlah
X
F
F.X
Persentase
4
80
320
82.47%
3 2 1
11 6 97
33 6 359
11.34% 0% 6.19% 100%
20
∑ (F.X) 359 = = 3.70 N 97 Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner 14, 9 Februari 2015 Rata-rata skor
Tabel 8 b di atas menunjukkan bahwa Perorangan (teman, tetangga, keluarga, tokoh masyarakat) menjadi sumber informasi terbesar bagi responden untuk memberikan penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang akan dipilih. Terdapat 80 responden (82.47%) yang menjadikan Perorangan (teman, tetangga, keluarga, tokoh masyarakat) sebagai sumber acuan tentang penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang akan dipilih. Sedangkan 11 responden (11.34%) memiliki penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 yang akan dipilih yang dipilih dari sumber kelompok. Responden yang tidak ada sumber sebanyak 6 orang (6.19%) dengan persentase rata-rata skor 3.70 atau 92.5%. Dari jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan tergolong aktif atau kategori sangat tinggi dalam mencari sumber penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. Untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam menilai dan memperoleh sumber penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dapat dilihat pada table berikut: Tabel 9 Rekapitulasi Tanggapan Responden tentang Penilaian dan Sumber Penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No
Tanggapan Responden
Rata-rata skor
Rata-rata persentase
1.
Penilaian dalam memilih calon anggota Legislatif dalam 2.77 69.25 Pemilu Legislatif Tahun 2014 2. Sumber Penilaian terhadap calon anggota Legislatif 3.70 92.5 dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 6.47 161.75 Jumlah 3.24 80.88 Rata-rata skor dan persentase Sumber: Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner, 9 Februari 2015
Dari tabel 9 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil rekapitulasi tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan
21
Toapaya Kabupaten Bintan dalam menilai dan memperoleh sumber penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tergolong sangat tinggi atau aktif dilihat dari rata-rata persentase 80.88%. Untuk mengetahui secara keseluruhan tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif
Tahun
2014
berdasarkan
indicator:
memperbincangkan
atau
mendiskusikan perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014, mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, menyumbang sejumlah dana untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, menjadi panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 serta memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dianalisis dengan merekapitulasi jumlah rata-rata skor per item dan jumlah persentase rata-rata skor seperti pada table berikut: Tabel 10 Rekapitulasi Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kelurahan Toapaya Asri dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 No 1.
Tanggapan Responden
Rata-rata skor
Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain 3.51 perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 2. Mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif 1.19 dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 3. Menyumbang dana untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 1.02 2014 4. Mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon 1.27 anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 5. Bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota 1.29 Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 6. Menjadi Panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 1.19 7. Memberikan suara untuk salah satu calon anggota 3.78 Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 8. Penilaian dan Sumber Penilaian terhadap calon anggota 3.24 Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 16.49 Jumlah 2.06 Rata-rata skor dan persentase Sumber: Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Primer pada Kuesioner, 9 Februari 2015
Rata-rata persentase 87.75% 29.75% 25.5% 31.75% 32.25% 29.75% 94.5% 80.88% 412.13% 51.52%
22
Dari tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa hasil rekapitulasi tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 tergolong tinggi atau apatis/alienasi dilihat dari rata-rata persentase 51.52%. Hal ini disebabkan karena tingginya partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dalam Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014, Memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 dan
Penilaian dan Sumber
Penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Tingkat partisipasi politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 51.52% termasuk kategori tinggi atau dapat dikatakan apatis/alienasi. b. Bentuk Partisipasi Politik masyarakat Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014, meliputi: 1) Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 87.75% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif. 2) Mengikuti kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 29.75% termasuk kategori sedang atau dapat dikatakan radikal. 3) Menyumbang dana untuk kegiatan kampanye salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 25.5% termasuk kategori rendah atau dapat dikatakan pasif. 4) Mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 31.75% termasuk kategori sedang atau dapat dikatakan radikal 5) Bergabung dalam tim sukses salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 32.25% termasuk kategori sedang atau dapat dikatakan radikal.
23
6) Menjadi Panitia dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 29.75% kategori sedang atau dapat dikatakan radikal. 7) Memberikan suara untuk salah satu calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 94.5% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif. 8) Penilaian dan Sumber Penilaian terhadap calon anggota Legislatif dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 mencapai 80.88% termasuk kategori sangat tinggi atau dapat dikatakan aktif. 2. Saran a. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan supaya ada penelitian serupa yang bermaksud menguji statistik di Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan. Selain itu direkomendasikan juga untuk penelitian tentang sejauh mana pengaruh media massa terhadap partisipasi politik masyarakat dari latar belakang sosiokultural yang berbeda. b. Pemerintah Kabupaten Bintan hendaklah menerapkan kebijakan yang lebih memihak kepada masyarakat agar masyarakat juga antusias dalam berpartisipasi politik maupun dalam pembangunan daerah terutama dibagian kelurahan. c. Masyarakat hendaknya lebih aktif dalam berpartisipasi politik terutama dalam Pemilu Legislatif karena partisipasi masyarakat sangat menentukan kebijakan pemerintah daerah yang akan diterapkan. DAFTAR PUSTAKA BN Marbun, SH. 2002. Kamus Politik, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Budiarjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. ----------------------. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Ed. Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Huntington. P, Samuel. Nelson, Joan. 2004. Partisipasi Politik Di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta. IPCOS. 2001. Partai dan Kita. Jakarta: IPCOS & FES Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : DIA FISIP Universitas Indonesia
24
Joseph Scumpeter. 2007.Capitalism, Socialism, and Democracy, New York : Harper. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknis Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relatios, Avertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana. Kusnardi Moh. Dan Harmailiy Ibrahim. 2004. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : Sinar Bakti. Mas’oed, Mohtar dan Colin Mac Andrews. 2003. Negara, Kapital dan Demokrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ----------------------. 2006. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Macridis, R.C dan Brown, B.E. 2006. Perbandingan Politik. Jakarta: Erlangga Milbrath, Lester and Goel, M.L. 2004. Political Partisipation. Chicago : Rand Mcnally College Publishing Co. Muhtadi, Asep Saeful. 2008. Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Politik Islam Politik Pasca Orde Baru. Bandung: PT Remaja osdakarya.