HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh : ROSDIANA
1. PEMBIMBING UTAMA : ALFIANDRI 2. PEMBIMBING KEDUA : DIAN PRIMA SAFITRI
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini :
Nama
: ROSDIANA
NIM
: 100563201185
Jurusan/Prodi
: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Alamat
: PERUM. GRIYA HANGTUAH PERMAI BLOK.A NO.7 RT/RW. 004/005 KELURAHAN PINANG KENCANA KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR TANJUNGPINANG
No. Telp/Hp
: 085765550488
Email
:
[email protected]
Judul Naskah
: HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 15 Juni 2015 Yang Menyatakan, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
ALFIANDRI, M.Si. NIDN. 1018088004
DIAN PRIMA SAFITRI, M.AP. NIDN. 1001068503
1
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN ROSDIANA Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH,
[email protected] ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Hubungan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Perangkat Desa di Kantor Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian kompensasi yang diterima oleh Perangkat Desa, untuk mengetahui prestasi kerja Perangkat Desa, dan untuk mengetahui hubungan kompensasi dengan prestasi kerja Perangkat Desa di Desa Toapaya Selatan. Konsep operasional yang digunakan yaitu dengan variabel X yaitu kompensasi serta variabel Y yaitu prestasi kerja. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari 10 orang Perangkat Desa yang mana ditentukan dengan tingkat kesalahan 5%. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Asosiatif yang berlokasi di Kantor Desa Toapaya Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Setelah dilakukan penelitian, hasil akhir penelitian menyatakan bahwa ada korelasi antara kompensasi dengan prestasi kerja perangkat desa di Kantor Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan berdasarkan hasil perhitungan Rank Spearman yaitu sebesar 0,846 dan nilai tabel sebesar 0,648 yang diartikan dengan interpretasi koefisien korelasi adalah ada hubungan yang sangat kuat antara kompensasi dengan prestasi kerja perangkat desa di Kantor Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah kompensasi yang diterima oleh perangkat desa dinilai masih rendah, sedangkan prestasi kerja dinilai baik sehingga terdapat hubungan yang sangat kuat antara kompensasi dengan prestasi kerja perangkat desa di Kantor Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan. Dan saran yang diberikan kepada Kantor Desa Toapaya Selatan Kabupaten Bintan yaitu Kantor Desa harus memberikan kompensasi terutama dalam pemberian gaji sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat selain itu peningkatan sumber daya manusia sangat penting sebagai penunjang agar menghasilkan PAD yang lebih besar sehingga prestasi kerja perangkat desa dapat seimbang dengan penghasilan dan imbalan yang akan diterima.
Kata Kunci : Kompensasi, Prestasi Kerja
12
HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA DI DESA TOAPAYA SELATAN KECAMATAN TOAPAYA KABUPATEN BINTAN ROSDIANA Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP, UMRAH,
[email protected] ABSTRACT The study, entitled "Relationship with Job Performance Compensation Device in Rural Village Office South Toapaya Village Subdistrict Toapaya Bintan Regency". The purpose of this study was to determine the compensation received by the Village, to find work performance by the village, and to determine the relationship of compensation with performance in the Village the Village South Toapaya. Operational concept used is the variable X and variable Y is compensation that is performance. In this study sample consisted of 10 people by the village which is determined with an error rate of 5%. The method used in this research is the study Associative Research in Office South Toapaya Village Subdistrict Toapaya Bintan Regency with data collection through observation, interviews, and questionnaires. After doing research, the final outcome studies suggest that the correlation between compensation and job performance of the village in the Office South Toapaya Village Bintan Regency by Rank Spearman calculation result is equal to 0.846 and 0.648 value defined by the interpretation of the correlation coefficient is There is a very strong relationship between compensation with the performance of the village in Office South Toapaya Village Subdistrict Toapaya Bintan Regency. The conclusions of this study is the compensation received by the village is still considered low, while the permormance is considered good so there is a very strong relationship between compensation and job permormance of the village in Office South Toapaya Village Subdistrict Toapaya Bintan Regency. And the advice given to the Office South Toapaya Village Bintan regency namely Village Office shall provide compensation, especially in the provision of salaries in accordance with the state of the local economy in addition to the enhancement of human resources is very important as a support in order to generate greater revenue performance so that the village can be balanced with income and remuneration to be received.
Keywords: Compensation, Performance
31
I.
PENDAHULUAN
desa di pimpin oleh Kepala Desa. Toapaya Selatan adalah salah satu
A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan
desa
yang
terdapat
di
Provinsi
pelaku utama yang menggerakkan
Kepulauan Riau, Kabupaten Bintan,
tata laksana sebuah organisasi baik itu
Kecamatan
organisasi swasta maupun negara.
administrastif Desa Toapaya Selatan
Sehingga sumber daya manusia yang
berada dibawah Kecamatan Toapaya.
dijadikan sebagai pelaku utama dalam
Berdasarkan
organisasi maka tentunya harus diisi
(Perda) Nomor 12 Tahun 2007,
oleh
Bupati Bintan H.Ansar Ahmad, SE
orang-orang
yang
terpilih.
Toapaya.
Secara
Peraturan
Dalam kata lain, mereka yang dapat
atas
duduk dan menjalankan tugas itu
membentuk 4 Kecamatan baru yang
adalah
salah
orang
yang
memiliki
persetujuan
Daerah
satunya
DPRD
adalah
Bintan
Kecamatan
kapabilitas lebih daripada yang lain
Toapaya pemekaran dari Kecamatan
yang mempunyai peranan penting
Gunung Kijang pada kelurahan/desa
baik
Toapaya Selatan.
secara
perorangan
ataupun
kelompok.
Perangkat desa yang bekerja di
Setiap organisasi akan selalu berusaha
untuk
Kantor Desa Toapaya Selatan ini
meningkatkan
menjadi salah Kantor Desa terbaik di
kemampuan organisasinya, salah satu
Kecamatan Toapaya. Prestasi kerja
cara yang ditempuh adalah dengan
yang dimiliki oleh perangkat desa
meningkatkan
cukup baik dalam pencapaian hasil
kemampuan
pegawainya, misalnya dengan melalui
kerjanya.
pemberian
permasalahannya
dengan
kompensasi yang
memperhitungkan
layak prestasi
kompensasi
Namun,
yang
yang
menjadi
adalah
apabila
diterima
tidak
kerjanya, dengan harapan apa yang
sesuai dengan hasil kerja yang dicapai
menjadi
oleh perangkat desa Toapaya Selatan.
tujuan
organisasi
akan
tercapai.
Kompensasi
Desa yang merupakan bagian
menurut
Triton
(2010:124), adalah: “Sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka, sebelum
wilayah dari pemerintahan Kabupaten yang berada dibawah Kecamatan, 41
kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan proses kompensasi, yaitu suatu jaringan berbagai sub-proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka mencapai tingkat prestasi yang diinginkan”.
pemberian insentif kepada perangkat desa karena keberhasilan atas prestasi kerjanya. Prestasi kerja sendiri menurut Mangkunegara
(2013:67),
prestasi
kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Oleh
karena
itu
baiknya
seseorang
pemberian kompensasi yang layak
dalam
upaya
tanggungjawab
mendekati
meningkatkatkan
tersebut. Jika hal ini tidak mendapat
mengadakan
prestasi
kerja pegawai. Menurut Handoko perusahaan
memperhatikan dalam
harus
prinsip
penetapan
kompensasinya.
relatif
perangkat
desa
yang
telah
pemberian
kerja
secara
kompensasi
pekerjaannya
tepat
melihat
tentang
gejala-gejala
kompensasi
dan
prestasi kerja perangkat desa di Desa Toapaya Selatan, maka permasalahan yang mendasarinya yaitu:
secara
1. Fenomena yang berkenaan dengan
periodik, pemberian tunjangan kepada perangkat
objektif,
diatas
pekerjaan-
desa
prestasi
Dengan
pekerjaan. Seperti memberikan gaji kepada
penilaian
melaksanakan
waktu dan baik.
atau
besarnya kompensasi harus dikaitkan nilai
dan
melaksanakan
kebijaksanaan
konsistensi internal berarti bahwa
dengan
kerja
kepada para pegawai yang telah
keadilan
Keadilan
prestasi
yang dapat dilakukan dengan cara
suatu pemerintahan desa maka akan
(2013:160)
diberikan
perangkat desa, yaitu suatu upaya
perhatian yang serius dari pimpinan
turunnya
yang
kepadanya. Maka salah satu untuk
pemberian upah yang layak dan adil
mengakibatkan
dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan
dan adil tersebut merupakan kata kunci
pegawai
kompensasi:
ikut
a. Dalam
berpartisipasi dengan baik dalam
wawancara
penulis
bersama informan di Kantor
mecapai tujuan di pemerintahan desa.
Desa
Dan point yang paling penting adalah 15
Toapaya
Selatan
Kabupaten Bintan
pada hari
Rabu, tanggal 10 Desember
Desa Toapaya Selatan masih
2014
bahwa
sangat minim untuk perangkat
“kompensasi yang diterima oleh
desa berkisar Rp.1.200.000,-
Perangkat
per bulan, dan untuk Honorer
menyatakan
Desa
di
Desa
Toapaya Selatan berupa gaji,
sekitar
Rp.1.000.000,-
tunjangan makan, dan bonus
bulan,
sedangkan
apabila memang layak untuk
Sekretaris
diberikan”. Kemudian informan
statusnya sudah Pegawai Negeri
juga
menambahkan
Sipil yang ketentuan gajinya
pernyataannya
“dalam
PAD
sudah diatur dalam Undang-
Selatan
Undang Kepegawaian menurut
berkisar
pangkat dan golongan. Dan juga
Desa
Toapaya
mendapatkan antara
dana
Rp.8.000.000,-hingga
ada
untuk
Desa
tambahan
per
karena
uang
Rp.10.000.000,- setiap tahun.
untuk
Dari tahun ke tahun masih
Rp.10.000 setiap hari
kurang peningkatan dari PAD
diberikan per tiga bulan sekali”.
Desa Toapaya Selatan dan APB
2. Fenomena yang berkenaan dengan
Desa
sebagai
pendukung
Perangkat
makan Desa yang
prestasi kerja:
keuangan Desa berkisar antara
a. Hasil
observasi
pada
saat
Rp.500.000.000,- per tahun itu
melakukan survey pada hari
dinilai masih sangat kecil”.
Kamis, tanggal 27 November
b. Berikutnya wawancara penulis
2014
peneliti
mendapati
bersama informan pada hari
perangkat desa masih kurang
Senin, tanggal 5 Januari 2015,
disiplin dalam masuk kerja
menyatakan
“DAU
dengan terlambat masuk kantor
sebesar
dan kurangnya sanksi yang
tahun
bahwa 2013
Rp.460.921,941 itu merupakan
diberikan
nominal yang sangat sedikit”.
menimbulkan efek jera pada
Informan juga menambahkan
perangkat desa di Desa Toapaya
pernyataannya “gaji pokok yang
Selatan”.
diterima oleh perangkat desa di 1
6
sehingga
belum
b. Hasil
wawancara
penulis
Desa Toapaya Selatan Kecamatan
dengan informan pada hari
Toapaya Kabupaten Bintan ?”.
Rabu, tanggal 27 Januari 2015
C. Tujuan
menyatakan
bahwa
“prestasi
dan
Kegunaan
Penelitian
kerja yang dihasilkan belum
1. Tujuan Penelitian
sesuai dengan imbalan yang
Tujuan dari penelitian ini
diterima dalam hal kompensasi,
adalah:
pemberian
a. Untuk
kompensasi
ditentukan menurut kemampuan suatu
Sehingga
desa”.
mengetahui
Kompensasi
saat
Desa di
Perangkat
Desa
Toapaya
melakukan observasi peneliti
Selatan
melihat raut wajah perangkat
Toapaya Kabupaten Bintan.
desa ada yang bekerja apa
b. Untuk mengetahui Prestasi
adanya,
merasa
belum
Kecamatan
Kerja Perangkat Desa di
maksimal dalam menyelesaikan
Desa
setiap pekerjaan yang diberikan.
Kecamatan
Berdasarkan
fenomena
Toapaya
Selatan Toapaya
Kabupaten Bintan.
tersebut menarik perhatian penulis
c. Untuk
mengetahui
untuk meneliti dan mengkajinya yang
hubungan
dituangkan dalam penelitian yang
dengan
berjudul:
Perangkat Desa di Desa
“Hubungan Kompensasi dengan
Toapaya
Prestasi Kerja Perangkat Desa di
Kecamatan
Desa Toapaya Selatan Kecamatan
Kabupaten Bintan.
Toapaya Kabupaten Bintan”.
maka
Kerja
Selatan Toapaya
Kegunaan dari penelitian ini
Dengan masalah pokok rencana ini
Prestasi
2. Kegunaan Peneliitian
B. Perumusan Masalah
penelitian
Kompensasi
yaitu:
rumusan
a. Sebagai pengembangan dan
“Bagaimana
peningkatan khasanah, ilmu
masalahnya
adalah
Hubungan
Kompensasi
pengetahuan,
dengan
khususnya
Ilmu Administrasi Negara.
Prestasi Kerja Perangkat Desa di 17
b. Sebagai bahan informasi bagi
instansi
sehubungan
Menurut
terkait
(2011:239), kompensasi adalah
dengan
segala sesuatu yang diterima oleh
masalah kompensasi dan
karyawan
prestasi
mereka. Besarnya balas jasa telah
desa
kerja
di
perangkat
Desa
Toapaya
balas
dan
jasa
diketahui
sebelumnya, sehingga karyawan
c. Sebagai bahan informasi
secara pasti mengetahui balas
bagi penelitian selanjutnya
jasa/kompensasi
atau
bahan
diterimanya. Kompensasi inilah
terhadap
yang dipergunakan karyawan itu
sebagai
perbandingan kajian
penelitian
yang
beserta
sama.
Adapun
dalam
Sedangkan
penelitian ini adalah:
Kompensasi
bagi
merupakan
pengertian
“kompensasi merupakan pengeluaran bagi organisasi. Organisasi mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkan memperoleh imbalan kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar perusahaan, supaya perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan terjamin”.
suatu
salah
satu
faktor yang sangat penting untuk memelihara,
mempertahankan, dan menarik tenaga kerja untuk kepentingan kompensasi dorongan
bagi
karyawan dalam bekerja, juga menjadi
kebutuhan-
oleh Hasibuan (2013:118),
organisasi yang berorientasi pada
merupakan
untuk
kompensasi yang dikemukakan
1. Kompensasi (X)
organisasi,
akan
kebutuhannya.
teori-teori
dapat
yang
keluarganya
memenuhi
D. Kerangka Teori
dapat
sebagai
ditentukan
Selatan.
profit
Sedarmayanti
pemicu
yang
Pendapat
tinggi terhadap disiplin kerja dan
(2012:348),
moral karyawan.
kompensasi adalah:
1 8
Wibowo mengartikan
“Kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Dilihat dari cara pemberiannya, kompensasi dapat merupakan kompensasi langsung dan tidak langsung”. Jadi,
dapat
bawahannya,
dengan kemampuannya sehingga prestasi
Selanjutnya dan
mereka dalam mencapai tujuan organisasi (Sutrisno, 2009:187). 2. Prestasi Kerja (Y)
prestasi
kerja
bawahannya
agar
dapat
ia
mengambil keputusan yang tepat yang menyangkut karyawannya. Pemimpin
perlu
mengetahui
prestasi kerja karyawannya agar ia
dapat
Penilaian prestasi menurut
memperlakukan
karyawannya secara adil dalam hal
penempatan,
(2002:126)
a. Kualitas kerja Ketepatan, ketelitian, keterampilan dan kebersihan dalam melaksanakan pekerjaan yang dilimpahkan. b. Kuantitas Kerja Dalam menerima output, perlu diperhatikan juga bukan hanya output rutin, tetapi juga seberapa cepat menyelesaikan kerja “ekstra” c. Dapat tidak diandalkan Mengikuti instruksi,inisiatif, hati-hati dan kerajinan. d. Sikap Sikap terhadap organisasi atau perusahaan, pegawai lain dan pekerjaan serta kerjasama.
secara layak dan adil atas jasa
mengetahui
Husnan
pegawai yaitu:
karyawan
harus
Ranupandjojo
(empat) indikator prestasi kerja
uang atau bukan uang yang
pemimpin
dapat
mengemukakan bahwa ada 4
jenis penghargaan yang berupa
Setiap
kerjanya
ditingkatkan.
disimpulkan
kepada
dapat
memberikan tugas yang sesuai
bahwa kompensasi adalah semua
diberikan
pemimpin
promosi,
Hasibuan
(2013:87),
yaitu
kegiatan
manajer
untuk
mengevaluasi perilaku prestasi
gaji/upah, bonus, dan sebagainya.
kerja karyawan serta menetapkan
Dengan memahami prestasi kerja
kebijakan 1 9
yang
selanjutnya.
Penilaian
perilaku
meliputi
masyarakat setempat yang biasa
penilaian kesetiaan, kejujuran,
dikenal dengan sebutan Kepala
kepemimpinan,
Urusan (KAUR)/Kepala Seksi
kerja
sama,
loyalitas, dedikasi, dan partisipasi
(KASI)
dan
unsur
karyawan.
kewilayahan/Kepala
Dusun
Penilaian
prestasi
karyawan mutlak harus dilakukan
(KADUS) yang ada di setiap
untuk mengetahui prestasi yang
Pemerintahan Desa. Hal ini juga
dicapai setiap karyawan. Apakah
diatur dalam Struktur Organisasi
prestasi
Tata
yang
karyawan
dicapai
baik,
setiap
sedang,
atau
setiap
berguna
karyawan
bagi
Kepemerintahan
(SOTK).
kurang. Penilaian prestasi penting bagi
Kerja
3. Hubungan Kompensasi
dan
dengan Prestasi Kerja
perusahaan-
Prestasi
kerja
pada
perusahaan untuk menetapkan
dasarnya merupakan faktor kunci
tindakan
guna
kebijaksanaan
selanjutnya.
mengembangkan
suatu
organisasi secara efektif dan
Melalui
Undang
Undang
efisien, karena adanya program
Nomor 6 Tahun 2014 tentang
yang lebih baik atas sumber daya
Desa telah dijelaskan bahwa
manusia
Perangkat Desa adalah bagian
organiasi, terlebih bagi pegawai
dari unsur Pemerintah Desa yang
yang mempunyai pengetahuan
terdiri
(skill), dan kemampuan (ability)
dari
Sekretaris
Desa
(SEKDES) dan Perangkat Desa
sehingga
lainnya
merupakan
prestasi
Aparatur Pemerintah Desa di
tertentu.
yang
bawah naungan Kepala Desa (KADES).
Adapun
yang
ada
menghasilan bagi
setiap
dalam
sebuah pegawai
Seorang karyawan yang
Perangkat
memiliki prestasi yang baik dan
Desa lainnya yang dimaksud
mampu mencapai target yang
biasanya jumlah dan sebutannya
ditetapkan organisasi pasti akan
disesuaikan dengan kebutuhan
memperoleh imbalan yang sesuai
dan
dari organisasi. Adapun imbalan
kondisi
sosial
budaya 1 10
yang
akan
diperoleh
oleh
Kompensasi dengan Prestasi
karyawan dari hasil kinerja yang
Kerja Perangkat Desa di Desa
mampu mencapai target adalah
Toapaya Selatan Kecamatan
berupa gaji dan insentif.
Toapaya Kabupaten Bintan”.
“Menurut Umar (2005:16)
2. Hipotesa
Alternatif
(Ha)
salah cara manajemen untuk
adalah “Ada hubungan antara
meningkatkan prestasi kerja,
antara
motivasi dan kepuasan kerja
Prestasi Kerja Perangkat Desa
adalah melalui kompensasi.
di
Dengan adanya kompensasi
Kecamatan
yang layak maka karyawan
Kabupaten Bintan”.
akan merasa nyaman dalam
Kompensasi
Desa
F. Konsep
Pengukuran
didefinisikan sebagai sesuatu
Adapun
diterima
karyawan
Toapaya
Selatan Toapaya
Operasional
bekerja. Kompensasi dapat
yang
dengan
dan
operasionalisasi
dari
konsep-konsep yang telah disusun
sebagai balas jasa untuk
kedalam
kerja mereka”.
digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel
untuk
sebagai berikut:
E. Hipotesis Hipotesa
struktur
adalah
jawaban
sementara
terhadap
rumusan
penelitian.
Dikatakan
sementara
1. Kompensasi (X) Kompensasi kontra
prestasi
merupakan terhadap
karena jawaban yang diberikan baru
penggunaan tenaga atau jasa
berdasarkan
yang telah diberikan oleh tenaga
teori,
belum
menggunakan fakta atau melalui uji
kerja
secara empiris (Sugiyono, 2005:70).
Selatan Kabupaten Bintan dengan
Berangkat tentang
dari
hipotesis
pemahaman
tersebut
di Kantor Desa Toapaya
sub variabel (dimensi) yaitu:
diatas,
1. Kompensasi
Langsung,
maka hipotesis yang akan diuji dalam
merupakan
penghargaan
melakukan penelitian ini adalah:
secara langsung diterima
1. Hipotesa Nol (Ho) adalah
perangkat desa di Desa
“Tidak ada hubungan antara
Toapaya Selatan dalam 1 11
bentuk
uang,
dengan
2. Upah
mampu
indikator:
meningkatkan
a. Gaji
semangat.
Gaji adalah kompensasi
c. Insentif
dalam bentuk uang yang
Insentif merupakan kontra
dibayarkan setiap bulan
prestasi diluar upah atau
atas pelepasan tanggung
gaji,
jawab yang bekerja di
hubungan dengan prestasi
kantor
Toapaya
pegawai di Pemerintahan
Selatan. Adapun item dari
Desa Toapaya Selatan.
gaji ini adalah:
Adapun item dari insentif
Desa
1. Jumlah
gaji
diterima
mempunyai
yang
ini adalah:
oleh
1. Meningkatkan
perangkat desa,
semangat kerja,
2. Memenuhi kebutuhan
2. Pencapaian hasil kerja,
primer, 3. Gaji
dan
3. Adanya sesuai
dengan
puas
dalam pencapaian hasil
penempatan kerja, 4. Sesuai
rasa
kerja,
dengan
4. Insentif sesuai harapan.
keinginan dan harapan.
2. Kompensasi
tidak
b. Upah
Langsung,
Upah adalah kompensasi
tunjangan
dalam
keamanan/jaminan
bentuk
dibayarkan
atas
uang waktu
berupa dan
jaminan
kesehatan dalam usaha
yang telah di pergunakan
untuk
oleh pegawai di Kantor
kesejahteraan pegawai di
Desa Toapaya Selatan.
Kantor
Adapun item dari upah ini
Selatan, dengan indikator:
adalah:
a. Tunjangan dan jaminan
1. Sesuai
dengan
hasil
meningkatkan
Desa
kesehatan
kerja,
Toapaya
adalah
kompensasi lain diluar 1 12
gaji dan upah yang diterima
1. Kualitas kerja, yaitu hasil
oleh
kerja
dalam
perangkat desa di Desa
melaksanakan
Toapaya
Selatan,
baik untuk dirinya maupun
tunjangan ini dikaitkan
organisasi. Hal ini dapat
dengan
dilihat
kesejahteraan
dan
menciptakan
dari
item yaitu:
merasa nyaman dan
1. Pekerjaan
mendapat
perhatian
atasan,
2. Datang tepat waktu b. Ketelitian dengan item
membantu
kebutuhan
yaitu:
yang
1. Ketelitian
diperlukan,
2. Tidak memiliki sifat
perangkat desa,
lalai
3. Meringankan beban, 4. Memotivasi
c. Keterampilan
diri
dengan
item yaitu:
dalam bekerja, 5. Memberikan
dalam
bekerja
2. Layak diterima oleh
1. Mempunyai rasa
keterampilan
aman.
dalam
bekerja 2. Kebutuhan
2. Prestasi Kerja (Y) Prestasi
selesai
tepat waktu
dengan item: 1. Dapat
indikator
a. Ketepatan waktu dengan
pekerja menjadi lebih
merasa
pekerjaan
sebagai berikut:
kondisi kerja sehingga
kerja
yaitu
dengan
keterampilan
dicapai seseorang dari tingkah kerjanya
kerja
seimbang
sebagai hasil kerja yang telah
laku
pegawai
d. Menjaga
dalam
kebersihan
dengan item yaitu:
melaksanakan aktivitas kerja.
1. Menjaga kebersihan
Dengan sub variabel (dimensi)
2. Aktif dalam kegiatan
yang memperkuatnya: 1 13
2. Kuantitas kerja, yaitu suatu
dapat dilihat dari indikator
bagian tugas dan pekerjaan
sebagai berikut:
yang
a. Mengikuti
dilakukan
oleh
pegawai
dengan
dengan item yaitu:
memperhitungkan
1. Memperhatikan
kerutinan menyelesaikan
dalam
instruksi
pekerjaan
2. Pendapat
berdasarkan standar kerja
dengan
b. Inisiatif
cepat
indikator
1. Berinisiatif
sebagai
dalam
2. Tidak memiliki sikap
a. Pekerjaan rutin dengan
ceroboh
item yaitu:
c. Hati-hati dengan item
1. Mampu
yaitu:
menyelesaikan
1. Memiliki sikap hati-
pekerjaan
hati dalam bekerja
2. Pencapaian
target
d. Kerajinan dengan item
kerja
yaitu: non
rutin
1. Rajin dalam bekerja
dengan item yaitu:
2. Tidak
1. Menyelesaikan tugas
4. Sikap,
2. Kepuasan
kerja
pegawai
3. Tingkat kehandalan, yaitu
bentuk
dalam
bekerja
serta mampu bekerja sama
dapat
melaksanakan tugas
yaitu
perilaku atau tingkah laku
dalam tugas non rutin
pegawai
menunda-
nunda pekerjaan
non rutin
pekerjaannya
item
bekerja
berikut:
b. Pekerjaan
dengan
yaitu:
“extra”. Ini dapat dilihat dari
mampu
diterima pimpinan
serta dapat melaksanakan pekerjaan
Instruksi
dalam
dan
tim
dalam
melaksanakan tugas dan
menurut
aturan yang berlaku, hal ini 1 14
pekerjaannya, sikap ini dapat dilihat
dari
Penelitian ini menggunakan
indikator
metode
sebagai berikut: a. Sikap
dengan
pendekatan kuantitatif. Menurut terhadap
Sugiyono (2010:21) penelitian
dalam
asosiatif adalah penelitian yang
organisasi
kerjasama dengan item
bertujuan
yaitu:
hubungan antara dua variabel
1. Bekerjasama
atau lebih.
berdasarkan
untuk
mengetahui
2. Lokasi Penelitian
tanggungjawab Skala
asosiatif
yang
Kantor Desa Toapaya Selatan
dengan
Kecamatan Toapaya Kabupaten
menggunakan skala Likert. Skala
Bintan. Alasan tertarik dengan
Likert digunakan untuk mengukur
lokasi ini karena di wilayah
sikap,
Bintan
digunakan
pengukuran
Penelitian ini dilaksanakan di
ialah
pendapat,
dan
persepsi
khususnya
di
seseorang atau sekelompok orang
Toapaya
tentang fenomena sosial (Sugiyono,
merupakan wilayah yang paling
2010:107).
luas di
Jawaban
setiap
item
Selatan
Desa tersebut
Kecamatan
Toapaya,
instrumen yang menggunakan skala
sehingga peneliti tertarik melihat
Likert mempunyai gradasi dari sangat
perilaku perangkat desa yang
positif sampai sangat negatif, yang
dalam melaksanakan tugas yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
diberikan
Tabel I.1 Kriteria dan bobot untuk item Angket Kuisioner Item Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1
sepenuhnya dari atasan kepada setiap Perangkat
kepercayaan
perangkat
desanya.
desa
belum
sepenuhnya mempunyai prestasi yang baik dari hasil kerjanya, dan imbalan dalam hal kompensasi yang diterima masih jauh dari
Sumber: Skala Likert (Sugiyono,2010:107)
harapan sehingga perangkat desa
G. Metode Penelitian
belum merasakan kesejahteraan
1. Jenis Penelitian 1 15
dari imbalan yang diterima saat
ketentuan 4 < n < 30. Maka
ini.
penulis menetapkan jumlah
3. Populasi dan Sampel
sampel
yaitu
10
orang
perangkat desa.
a. Populasi Pengertian
populasi
Sampel yang digunakan
adalah wilayah generalisasi
dalam penelitian ini adalah
yang terdiri atas obyek/subyek
Sampling Jenuh adalah teknik
yang mempunyai kualitas dan
penentuan sampel bila semua
karakteristik
anggota populasi digunakan
tertentu
yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan
ditarik
sebagai sampel.
kemudian
4. Jenis dan Sumber Data
kesimpulannya
a. Data Primer
(Sugiyono, 2010:90).
Merupakan
Populasi dalam penelitian
dapat
data
diperoleh
yang secara
ini adalah semua perangkat
langsung dari sumber, diamati
desa yang bekerja di kantor
dan dicatat. Data primer dalam
Desa
penelitian
Toapaya
Kecamatan
Selatan Toapaya
dengan
ini cara
diperoleh menyebarkan
Kabupaten Bintan berjumlah
kuesioner
10 orang.
desa di Desa Toapaya Selatan
b. Sampel
Kecamatan Toapaya.
Menurut (2010:91), bagian
Sugiyono sampel
dari
karakteristik
tentang
aparatur
variabel
adalah
Kompensasi yang meliputi
dan
: kompensasi langsung dan
dimiliki
kompensasi tidak langsung
jumlah yang
1. Data
kepada
oleh populasi tersebut. Teknik
yang
penarikan sampel dikutip dari
perangkat desa di Desa
pendapat Siregar (2013:381),
Toapaya
yaitu
yang
Kecamatan
kecil
Kabupaten Bintan.
sampel
dikategorikan adalah
sampel
sampel
dengan 1 16
diterima
oleh
Selatan Toapaya
2. Data
tentang
Prestasi
variabel
Kerja
5. Teknik dan Alat
yang
Pengumpulan Data
meliputi : kualitas kerja, kuantitas
kerja,
a. Observasi
tingkat
kehandalan,
Merupakan
sikap
penyelesaian
teknik
pengumpulan
pekerjaan
dilakukan
data
yang
dengan
jalan
tepat waktu oleh perangkat
mengadakan
desa yang berprestasi di
secara langsung kepada obyek
Desa
penelitian
Toapaya
Kecamatan
Selatan Toapaya
pengamatan
agar
data
yang
diperoleh lebih valid, yaitu
Kabupaten Bintan.
mengenai
keberadaan
atau
lokasi kantor desa dan optimal
b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh
tidaknya
pemberian
dalam bentuk sudah jadi, yang
kompensasi kepada aparatur
sudah dikumpulkan dan diolah
desa yang mempunyai prestasi
pihak lain. Data sekunder
tinggi
dalam penelitian ini diperoleh
Selatan Kecamatan Toapaya
dari
Kabupaten Bintan.
Kantor
DesaToapaya
Selatan Kecamatan Toapaya
di
Desa
Toapaya
b. Interview (wawancara)
berupa kondisi kerja, struktur
Wawancara
digunakan
organisasi, dan tata kerjanya
sebagai teknik pengumpulan
yang terdiri dari:
data apabila peneliti ingin
1. Tugas dan Fungsi pegawai
melakukan studi pendahuluan
di Kantor Desa Toapaya
untuk
Selatan
permasalahan
yang
diteliti,
juga
2. Profil
Desa
Toapaya
Selatan 3. Struktur Kantor Selatan
menemukan
dan
harus apabila
peneliti ingin mengetahui halorganisasi Desa
di
hal dari responden yang lebih
Toapaya
mendalam
Kecamatan
respondenya
Toapaya Kabupaten Bintan.
dan
jumlah
sedikit/kecil.
Sugiyono (2010:157). Peneliti 1 17
melakukan wawancara kepada
Corrected Item Total Correlation
key informan yaitu Kepala
dengan bantuan program SPSS
Desa Toapaya Selatan dengan
Windows
alat pedoman wawancara.
2012:119):
c. Kuisioner
versi
rxy
Kuisioner
(Wijaya,
nxy - (x)(y) =
merupakan
20.
nx - (x) 2 } ny2 - (y) 2} 2
teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan
memberi
Keterangan : rxy = Nilai korelasi antara Variabel X dan Variabel Y Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X 2 Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Jumlah responden
cara
seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada
responden
untuk dijawabnya (Sugiono, 2010:162). Untuk
menguji
instrumen
kuisioner agar valid dan reliable maka dilakukan langkah-langkah berikut:
Untuk mengetahui signifikan
1. Uji Instrumen Penelitian
atau tidak, maka harga r hitung
a. Uji Validitas
tersebut
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui instrumen
apakah alat
ukur
dengan
suatu
bandingkan
r tabel
Product
Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka signifikan, sehingga
skala pengukuran disebut valid bila
instrumen dinyatakan valid.
ia melakukan apa yang seharusnya
b. Uji Reliabilitas
dilakukan dan mengukur apa yang diukur
nilai
di
Moment tingkat kesalahan 5%.
telah
menjalankan fungsi ukurnya. Suatu
seharusnya
perlu
Pengujian
(Wijaya,
reliabilitas
berkaitan dengan masalah adanya
2012:119).
kepercayaan terhadap instrumen.
Metode yang digunakan dalam
Suatu instrumen dapat memiliki
uji validitas yaitu korelasi Product
tingkat kepercayaan yang tinggi
Moment Pearson (seperti metode
(konsisten)
analisis korelasi) atau melihat nilai 1 18
jika
hasil
dari
pengujian
instrumen
tersebut
masing variabel dibagi dengan
menunjukkan hasil yang tetap.
jumlah responden.
(Wijaya, 2012:115). Uji reliabilitas bertujuan
untuk
3. Analisis Hubungan Kompensasi
mengetahui
dengan
Prestasi
Kerja
tingkat kestabilan suatu alat ukur
Perangkat Desa di Desa Toapaya
dan
mana
Selatan
dapat
Kabupaten Bintan
menunjukan
suatu
alat
sejauh
pengukur
dipercaya atau dapat diandalkan.
digunakan
Toapaya
a. Uji Korelasi Rank Spearman
Untuk melihat reabilitas instrumen yang
Kecamatan
Metode
kuantitatif
adalah
penulis
metode pengolahan data berbentuk
alfa
angka. Metode kuantitatif dalam
dengan bantuan program SPSS
penelitian ini adalah uji korelasi
Windows versi 20 . Menurut
(Rank Spearman) digunakan untuk
Sekaran suatu construct dikatakan
menguji korelasi dengan skala
reliable jika memberikan nilai
pengukuran
cronbach alpha > 0,7. (Wijaya,
ordinal. Jadi, uji rank spearman
2012:116).
adalah uji yang bekerja untuk skala
c. Uji Normalitas
ordinal
menggunakan
Uji
koefisien
normalitas
dilakukan
atau
variabel
minimal
berjenjang
ranking, dan bebas
atau
distribusi.
untuk melihat apakah dalam model
Korelasi Rank Spearman dapat
regresi variabel terikat dan variabel
dirumuskan dengan:
bebas
keduanya
6 ∑ d2
mempunyai p=1-
n(n2-1)
distribusi normal ataukah tidak, (Wijaya, 2013:132).
keterangan: p = korelasi di baca rho n = jumlah sampel d = selisih ranking antara variabel x dan variabel y untuk tiap subyeknya 1 & 6 = angka constant
2. Analisa Deskriptif Analisa digunakan
deskriptif untuk
yang
menganalisis
variabel X (Kompensasi) dengan variabel Y (Prestasi Kerja) dengan cara menghitung nilai rata-rata (mean) dari nilai total masing1 19
b. Uji Hipotesis Secara Simultan
d. Uji Koefisien Determinasi Selanjutnya,
(Uji F)
F
untuk
Tujuan dari menggunakan uji
menyatakan
ini
sumbangan variabel X dengan
adalah
hubungan secara
untuk
variabel
bersama-sama
menguji
independen
variabel
terhadap
besar
Y
dengan
kecilnya
dapat
ditentukan
rumus
koefisien
variabel dependen. Serta di hitung
determinan. Koefisien determinan
dengan SPSS 20 for Windows.
adalah
Dasar
korelasi
pengambilan
keputusan
(Siregar, 2013:303), adalah: Fhitung =
kuadrat
dari
koefisien
Rank
Spearman
dilambangkan () yang dikalikan
(rX,Y)2 (n – m – 1) m (1 - r2X,Y)
dengan 100%. Dilakukan untuk mengetahui
Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Banyaknya data m = Jumlah variabel independen (bebas)
seberapa
besar
variabel X mempunyai konstribusi atau ikut menentukan variabel Y. Derajat dicari
Berikut pernyataan hipotesis
koefisien dengan
determinasi menggunakan
rumus:
statistik penelitian ini: KP = 2 x 100%
Jika, Fhitung ≥ Ftabel’ maka tolak Ho Jika, Fhitung ≤ Ftabel’ maka terima Ho
Dimana : KP = Nilai Koefisien Determinasi = Nilai Koefisien Korelasi Rank Spearman
c. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Tujuan dari penggunaan uji t ini
adalah
untuk
e. Pengujian Hipotesis dengan
mengetahui
uji dua fihak:
hubungan masing-masing variabel independen
terhadap
Dengan Ketentuannya:
variabel
Bila hitung > tabel:maka
dependen. Serta di hitung dengan
Ha
diterima dan Ho ditolak, yang
SPSS 20 for Windows. Kriterianya
berarti ada hubungan yang
adalah:
signifikan
Jika,thitung,≤ttabel’ maka Ho diterima
antara variabel X
dan variabel Y.
Jika, thitung, ≥ ttabel’ maka Ho ditolak 1 20
Bila hitung < tabel: maka
Ha
sampai 35 tahun ini menandakan
ditolak dan Ho diterima, yang
pegawai di Kantor Desa merupakan
berarti tidak ada hubungan
usia produktif, walaupun demikian
signifikan antara variabel X
tidak
dengan variabel Y.
menghormati dan menghargai dalam
mengurangi
melaksanakan
rasa
tugas
saling
yang
telah
II PEMBAHASAN
diberikan, semua pegawai di Kantor
A. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Tabel II.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Desa Toapaya Selatan diharapkan dapat memberikan konstribusi yang besar bagi peningkatan prestasi kerja pegawai.
Jenis Frekuensi Persentasi No. Kelamin (Orang) (%) 1. Laki-Laki 8 80% 2. Perempuan 2 20% Jumlah 10 100% Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
3. Masa Kerja Tabel II.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Frekuensi Persentasi Kerja (Orang) (%) 0-5 1. 4 40% tahun 6 - 10 2. 4 40% tahun > 11 3. 2 20% tahun Jumlah 10 100% Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015 No.
Walaupun jumlah pegawainya terbatas tidak menjadi hambatan bagi Perangkat Desa Toapaya Selatan untuk senantiasa bekerjasama dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang telah
ditentukan
sehingga
dapat
Tabel
menghasilkan hasil yang maksimal.
menunjukkan
2. Kelompok Umur
bahwa
tersebut pegawai
di
Kantor Desa Toapaya Selatan tidak
Tabel II.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur
dipaksakan harus menghabiskan masa kerjanya di Kantor Desa Toapaya
Frekuensi Persentasi (Orang) (%) 1. 20-35 th 5 50% 2. 36-45 th 3 30% 3. > 45 th 2 20% Jumlah 10 100% Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015 No.
II.3
Umur
Selatan. Sehingga tidak menutup kemungkinan penerimaan pegawai baru sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan, akan tetapi
Berdasarkan data tersebut
tetap diharapkan adanya kerjasama
responden terbanyak berusia 20 tahun
dan 1 21
rasa
menghargai
untuk
menciptakan lingkungan kerja yang
I II III IV 10 0.765 > 0.632 Valid 11 0.687 > 0.632 Valid 12 0.929 > 0.632 Valid 13 0.859 > 0.632 Valid 14 0.660 > 0.632 Valid 15 0.641 > 0.632 Valid Sumber data: Data Primer yang diolah, 2015
harmonis dan kenyamanan untuk semua para pegawai. B. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Selanjutnya
Pengujian validitas yang diterapkan oleh penulis adalah dengan cara mengkorelasikan
item.
hitung
r
tabel
Product
Moment dengan taraf 5% yaitu r kritis sebesar 0,632. Jika r hitung lebih besar dari r kritis maka
instrumen
tersebut
dinyatakan valid, begitu pula sebaliknya. Tabel II.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel X Perny ataan I 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cor. ItemTotal Correlati on II 0.929 0.828 0.919 0.844 0.983 0.681 0.859 0.844 0.929
r kritis
Ket
III >0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632 > 0.632
IV Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kerja
hasil
uji
Cor. ItemPerny r Total Ket. ataan kritis Correlati on I II III IV 16 0.668 >0.632 Valid 17 0.765 > 0.632 Valid 18 0.662 > 0.632 Valid 19 0.887 > 0.632 Valid 20 0.668 > 0.632 Valid 21 0.765 > 0.632 Valid 22 0.887 > 0.632 Valid 23 0.824 > 0.632 Valid 24 0.717 > 0.632 Valid 25 0.788 > 0.632 Valid 26 0.788 > 0.632 Valid 27 0.872 > 0.632 Valid 28 0.706 > 0.632 Valid 29 0.737 > 0.632 Valid 30 0.735 > 0.632 Valid 31 0.788 > 0.632 Valid 32 0.788 > 0.632 Valid 33 0.872 > 0.632 Valid 34 0.706 > 0.632 Valid 35 0.737 > 0.632 Valid Sumber data: Data Primer yang diolah,2015
Bivariate Pearson lebih besar nilai
Prestasi
variabel
Tabel II.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y
keputusannya adalah dengan
dari
yaitu
tabel II.5 berikut ini:
Kriteria
membandingkan nilai
Y
validitasnya dapat dilihat pada
antara skor item dengan skor total
variabel
untuk
2. Uji Reliabilitas Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana 1 22
suatu
alat
pengukur
dipercaya
atau
diandalkan.
Uji
dapat
variabel
dapat
mempunyai
reliabilitas
ataukah
bebas
keduanya
distribusi tidak,
normal (Wijaya,
dalam penelitian ini dilakukan
2013:132).
dengan uji statistik Cronbach
histrogram berikut terlihat bahwa
Alpha dengan bantuan program
variabel
SPSS 20 for windows dari
normal. Hal ini ditunjukkan oleh
masing-masing
instrumen
distribusi data tersebut terlalu
dalam satu variabel. Menurut
miring ke kanan atupun miring
Sekaran
construct
ke kiri. Adapun hasil normalitas
jika
data dapat dilihat pada grafik
suatu
dikatakan
reliable
memberikan
nilai
cronbach
alpha
0,7.
(Wijaya,
>
Pada
berdistribusi
grafik
tidak
IV.1 di bawah ini: Grafik II. 1 Uji Normalitas Data Grafik Histogram
2012:116). Tabel II.6 Reliability Statistics Variabel Kompensasi Cronbach's Alpha
Cronbach's N of Alpha Based Items on Standardized Items .963 .967 15 Sumber Data : Hasil SPSS 20 for window
Analisis:
Tabel II.7 Reliability Statistics Variabel Prestasi Kerja Cronbach's Cronbach's Alpha Alpha Based on Standardized Items .962
Output histogram menunjukkan pola distribusi tidak normal.
Grafik II. 2 Uji Normalitas Data Grafik Pola
N of Items
.964
20
Sumber Data : Hasil SPSS 20 for window
3. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk
melihat
apakah
dalam
model regresi variabel terikat dan 1 23
Analisis: Grafik
tidak
normal
dari
pola
Tabel II.8 Descriptive Statistics
yang
menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar N Min Max
garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan regresi memenuhi
C. Analisis Deskriptif
digunakan
deskriptif untuk
yang
menganalisis
a. Deskriptif Variabel Kompensasi
variabel X (Kompensasi) dengan
pada
variabel Y (Prestasi Kerja) dengan cara
menghitung
nilai
dibagi
dengan
hipotesis
analisis
menerangkan bahwa: “Di Kantor Desa Toapaya Selatan selama 6 bulan pernah berjalan retribusi, tetapi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar setiap bulan, akhirnya retribusi tersebut tidak berjalan. Apabila retribusi tersebut mampu untuk dilaksanakan dengan baik, tentunya akan menambahkan penghasilan perangkat desa dan kebutuhan di Kantor Desa Toapaya Selatan. Desa Toapaya Selatan hanya mendapatkan bantuan dari Provinsi Kepulauan Riau sekitar Rp.8.000.000 setiap anggaran, dan bantuan dari pihak ketiga selaku pihak swasta terkadang belum terealisasi dengan semestinya. Dan jumlah APB Desa Toapaya Selatan setiap tahunnya berkisar Rp.500.000.000,- “. Oleh karena itu, untuk
apakah
penelitian
dapat
digeneralisasikan atau tidak. Jika hipotesis (Ha) diterima maka berarti hasil
penelitian
dapat
digeneralisasikan. Uji statistik dalam analisa deskriptif adalah bertujuan untuk menguji hipotesis (pernyataan sementara)
dari
penelitian
bersifat
deskriptif
Toapaya
informan (Senin, 26 Januari 2015),
jumlah
dilakukan dengan pengujian hipotesis Hasil
Desa
Hasil wawancara dengan key
responden. Analisis deskriptif ini
deskriptif.
Kantor
Selatan
rata-rata
(mean) dari nilai total masing-masing variabel
Std. Mean Devi ation
Varia nce
Kompen 10 40 72 622 62.20 9.461 89.511 sasi Prestasi 10 68 92 806 80.60 7.763 60.267 _Kerja Valid N 10 (listwis) Sumber: Data kuesioner SPSS 20 for windows, 2015
asumsi tidak normal.
Analisa
Su m
yang
(Siregar,
2013:126).
meningkatkan semangat perangkat 241
desa di Desa Toapaya Selatan perlu
rendah, sesuai dengan hasil olahan
adanya perbaikan dalam pemberian
data yang ditemukan dilapangan.
kompensasi langsung dengan cara
b. Deskriptif
Variabel
meningkatkan sumber daya manusia
Kerja
dan Pendapatan Asli Desa di Desa
Toapaya Selatan
Toapaya Selatan.
pada
Januari
dapat
tanggapan bahwa:
dilihat
pada
rekapitulasi
dibawah ini: Tabel II.9 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Masing-masing Dimensi dari Variabel Kompensasi Skor Variabel Kompen F sasi SS S TS KS STS
49 80 15 6
Total Skor 5
4
2015),
maka
diperoleh
“Perangkat desa di Desa Toapaya Selatan sebagian memiliki sikap rajin, tetapi terkadang masih yang melalaikan jam kerja saat masuk kantor, sehingga kesadaran diri yang dimiliki oleh perangkat desa masih kurang”.
jawaban responden sebagai berikut
Jumlah
Desa
dengan key informan (Kamis, 22
rata-rata skor secara keseluruhan
Nilai RataRata 3 2 1 FxS Skor
Perangkat 0
Kantor
Dari hasil wawancara peneliti
Maka untuk melihat hasil nilai
Kompen sasi 34 52 10 4 Langsung Kompen sasi 15 28 5 2 Tidak Lang sung
Prestasi
desa
di
Desa
100 170 208 30 8 0 416
Toapaya Selatan yaitu kemampuan 0
50 75 112 15 4 0 206
0
150 245 320 45 12 0 622
perangkat desa untuk menyelesaikan 4,15
kompensasi
dan
diberikan
Sumber: Data Olahan Dilapangan, 2015
Dimensi
tugas
yaitu
pernyataan
tidak
perangkat
di
Kantor
sesuai
yang telah
dengan
yang
diharapkan organisasi. Dari sejumlah
kompensasi langsung dan kompensasi langsung
pekerjaan
Desa
dalam desa
kuesioner
sebagian
mampu
Toapaya Selatan dapat dikategorikan
menguasai pekerjaan sesuai dengan
masih rendah dengan total nilai 4,15.
tugas
Disetiap dimensi dari variabel kompensasi
diatas
dan
fungsi
yang
telah
ditetapkan oleh Kantor Desa Toapaya
menunjukkan
Selatan.
bahwa imbalan yang diterima oleh
Bertitik
tolak
dari
jawaban
Perangkat Desa Toapaya Selatan
responden yang telah diberikan dari
dinilai
masing-masing dimensi dari variabel
dengan
penilaian
masih 1 25
prestasi kerja tersebut diatas, maka
mempertahankan
untuk melihat hasil nilai rata-rata skor
Desa Toapaya Selatan agar para
secara keseluruhan dapat dilihat pada
perangkat desa secara dapat bekerja
rekapitulasi
lebih efektif dan tidak ada masalah
jawaban
responden
sebagai berikut dibawah ini:
dalam
Tabel II.10 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Masing-masing Dimensi dari Variabel Prestasi Kerja Skor Variabel Prestasi F Kerja SS S TS KS STS Kualitas 16 Kerja Kuantitas 4 Kerja Dapat Tidaknya 9 Diandalkan Sikap 4
Total Skor 5
4
Nilai RataRata 1 FxS Skor
3 2
setiap
dan
memajukan
pekerjaan
yang
dijalankan. D. Analisis Hubungan Kompensasi dengan Prestasi Kerja di Kantor Desa Toapaya Selatan. 1. Korelasi Rank Spearman
52 12 0
0
80 80 208 36 0
0 324
30 6 0
0
40 20 120 18 0
0 158
52 9 0
0
70 45 208 27 0
0 280
hubungan kompensasi terhadap
6
0
10 20 24 0 0
0
prestasi kerja perangkat desa
0 0
Jumlah 33 140 27 0
0 200 165 560 81 0
Selanjutnya mengetahui
44
0 806 4,03
Sumber: Data Olahan Dilapangan, 2015
Dari
tabel
rekapitulasi
untuk
seberapa
Toapaya
Selatan
Toapaya
Kabupaten
besar
Kecamatan Bintan,
tanggapan responden diatas, bahwa
penulis
dapat dilihat dari 4 (empat) dimensi
statistik dengan menggunakan
prestasi kerja yaitu kualitas kerja,
rumus korelasi Rank Spearman
kuantitas
dan uji hipotesa.
kerja,
dapat
tidaknya
oleh perangkat desa di Kantor Desa Toapaya Selatan dapat dikategorikan
Respon den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
baik dengan total nilai 4,03. Disetiap dimensi dari variabel kerjadiatas
menunjukkan
bahwa prestasi kerja yang dimiliki oleh Perangkat Desa Toapaya Selatan dinilai dengan penilaian baik untuk secara keseluruhan, akan tetapi perlu di
tingkatkan
kembali
analisis
Tabel II.11 Rekapitulasi Hubungan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Perangkat Desa di Desa Toapaya Selatan
diandalkan, dan sikap yang dimiliki
prestasi
menggunakan
X
Y
40 72 66 58 68 58 71 60 69 60 622
80 92 83 68 84 76 90 79 84 70 806
Rank X 10 1 5 8.5 4 8.5 2 6.5 3 6.5 55
Rank Y 6 1 5 10 3.5 8 2 7 3.5 9 55
Di
di2
4 0 0 -1.5 0.5 0.5 0 -0.5 -0.5 -2.5 0
16 0 0 2.25 0.25 0.25 0 0.25 0.25 6.25 25.5
Sumber data: Data Primer yang diolah, 2015
untuk 1 26
Rumus korelasi Rank Spearman:
tabel F maka V1 = k dan V2 = n-
6 di2 n (n2 - 1) 6 (25.5) 10 (102 - 1)
k-1 (dimana k adalah jumlah
=8
sehingga
====== p = 1
6 (25.5) 10 (100 - 1)
Ftabel=5,32 sedangkan
Fhitung =
====== p = 1
153 10 (99)
p = 1 ====== p = 1
variabel bebas). Jadi V1 = 1 dan V2
karena
pada
kedua
perbandingan yaitu (Fhitung< Ftabel) p = 0.846
(3,341<5,32)
maka
dan
signifikansinya
====== ====== Untuk megintersprestasikan ini
10-1-1
3,341 yang dikategorikan rendah. Oleh
p = 1 0.154 ======
angka
=
menunjukkan
perlu
tingkat 0,000<0,05,
variabel
bebas
(kompensasi) secara serempak
dibandingkan dengan table nilai-
adalah tidak signifikan.
nilai rho. Dari tabel terlihat bahwa untuk n=10 , pada taraf kesalahan 5% diperoleh angka
Ho
: Diterima
Ha
: Ditolak
3. Uji Hipotesis Parsial (T)
0.648. Hasil rho hitung 0.846 ternyata lebih besar dari rho
Dengan signifikan 0,05 maka
table, atau 0.846 > 0.648.
nilai t tabel pada tabel t (df = n – 2)
2. Uji Hipotesis Simultan (F)
(dengan uji dua arah)sehingga df
Maka hasilnya terdapat pada
= 10-2=8, sehingga nilai ttabel =
tabel di bawah ini:
2,306. Berikut ini adalah hasil pengujian hipotesis dengan uji t:
Tabel II.12 Tabel Anova Uji Serempak ( Uji F ) Model
Sum of df Mean F Squares Square Regres 159.80 3.3 159.803 1 sion 3 41 1 Residu 382.597 8 47.825 al Total 542.400 9 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja b. Predictors: (Constant), Kompensasi Sumber: Tabel SPSS 20 for windows,2015
Diperoleh F
tabel
Tabel II.13
Sig . .10 5b
Tabel Coefficientsa Uji Parsial ( Uji T ) Model
B
Standa rdized Coeffi cients Beta
t
Sig.
Std. Error (Constant) 52.897 15.312 3.455 .009 1 Kompensasi .445 .244 .543 1.828 .105 a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja Sumber: Tabel olahan SPSS 20 for windows, 2015
dengan nilai
df (Degree of freedom) yaitu dari
Unstandardized Coefficients
27 1
Hasil
uji-t
untuk
= 0,716 x 100%
kompensasi (X) terhadap prestasi kerja
(Y)
menunjukkan
= 71,6%
nilai
5. Pengujian
signifikan pada tabel II.13 yaitu
Fihak
0,009
Untuk
dan
Dua
pada
tabel
menunjukkan
nilai
angka dari korelasi Rank Spearman
1,828 yang dikategorikan tidak
maka perlu dibandingkan dengan
baik, artinya nilai signifikansi
tabel nilai-nilai rho tabel.
coefficients
thitung
Hipotesis
lebih besar dari nilai probabilitas
-
0,05 (0,009>0,05) dan ttabel>thitung yaitu
(2,306>1,828),
menginterprestasikan
Nilai tabel pada n = 10, = 0.05 = 0.648
maka
-
Nilai hitung = 0.846
pengambilan keputusan hipotesis dalam uji-t ini adalah: Ho
: Diterima
Ha
: Ditolak
Gambar II.1 Kurva uji signifikansi dengan uji dua fihak Daerah Penerimaan Ha
4. Koefisien Determinasi
besar
hubungan
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Untuk mengukur seberapa kompensasi
terhadap prestasi kerja di Kantor
= 0.05
Desa Toapaya Selatan, maka dilakukan
penghitungan -0.648
berdasarkan dari nilai korelasi
Hitung
0.846
telah
Dari perbandingan nilai
didapat dari hasil pengolahan
hitung lebih lebih besar dari tabel
data yaitu sebesar 0,846. Adapun
maka hasilnya (0.846) > tabel
penghitungan
koefisien
(0.648). Dalam hal ini hipotesis
determinasinya adalah sebagai
nolnya adalah: Tidak ada hubungan
berikut:
antara Kompensasi dan Prestasi Kerja
Rank
Spearman
yang
di Kantor Desa Toapaya Selatan
Rumus koefisien determinasi: Kd = p2 x 100%
Kecamatan
2
Bintan,
= 0,846 x 100% 1 28
Toapaya
Kabupaten
sedangkan
hipotesis
0.648
alternatifnya adalah: Ada hubungan
Toapaya Selatan yang masih
antara Kompensasi dan Prestasi Kerja
belum
di Kantor Desa Toapaya Selatan
prestasi kerja yang dimiliki oleh
Kecamatan
perangkat desa, hal ini terbukti
Toapaya
Kabupaten
Bintan. Dengan demikian hipotesis
seimbang
dengan
dari:
nol ditolak dan hipotesis alternatif
a. Analisis
diterima.
korelasi
Rank
Spearman Dengan kesimpulan terlihat
III. PENUTUP
adanya korelasi positif antara
A.
Kesimpulan
variabel
Adapun beberapa kesimpulan
variabel prestasi kerja perangkat
yang dapat ditarik adalah: 1. Variabel
kompensasi
yang
Selatan yaitu sebesar 0,846 termasuk kategori sangat kuat.
Selatan kepada perangkat desa. sejumlah
b. Pengujian Hipotesis
pernyataan
kompensasi
dengan
desa di Kantor Desa Toapaya
diberikan Kantor Desa Toapaya
Dari
kompensasi
a) Hasil
responden
koefisien
determinasi
diperoleh
memberikan tanggapan yang
nilai
71,6%
yang
sangat tidak setuju dan tidak
diinterpretasikan
dalam
setuju
kategori kuat, sedangkan
dalam
pernyataan
setiap
yang
item
diberikan
sisanya
kepada responden.
sebesar
merupakan
2. Prestasi kerja yang dimiliki oleh
diluar
28,4% dari
penelitian ini.
perangkat desa di Desa Toapaya
b) Hasil uji hipotesis secara
Selatan cukup baik. Hal tersebut
simultan (F) menunjukkan
dapat
nilai
dilihat
dari
tanggapan menanggapi
setiap
responden positif
dikategorikan rendah dan
terhadap
nilai Ftabel=5,32.
item pernyataan yang diberikan. 3. Pemberian
kompensasi
Fhitung=3,341
c) Hasil uji hipotesis secara
yang
parsial (T) menunjukkan
diterima perangkat desa di Desa
nilai 1 29
thitung=1,828
B.
dikategorikan tidak baik
Toapaya
dan nilai ttabel=2,306.
menghasilkan PAD yang lebih besar,
Saran Dari hasil penelitian dan
kesimpulan
diatas
maka
Selatan
sehingga
dapat
pemberian
kompensasi sesuai dengan hasil
dapat
kerja yang telah dicapai.
diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Pada variabel kompensasi Kantor desa
harus
DAFTAR PUSTAKA
memberikan
kompensasi sesuai dengan keadaan ekonomi
masyarakat.
BUKU-BUKU
Misalnya
Hasibuan, Malayu S.P, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
standar upah gaji pokok untuk disetarakan dengan UMK (Upah
Harsono, 2011, Perencanaan Kepegawaian, Bandung: Fokusmedia.
Minimum Kabupaten), yaitu bisa dilakukan dengan memberdayakan
Manullang, Marihot, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE.
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di Kantor
Nawawi, Hadari, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres.
Desa Toapaya Selatan. 2. Prestasi kerja di Kantor Desa
Nurjaman, Kadar, 2014, Manajemen Personalia, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Toapaya Selatan hendaknya dapat ditingkatkan indikator
kembali.
prestasi
kerja
Semua
Pasolong,Harbani, 2010, Birokrasi, Bandung: Alfabeta.
yang
berupa kualitas, kuantitas, dapat
Kepemimpinan
PB, Triton, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia: Perspektif Partnership dan Kolektivitas, Jakarta Selatan: Oryza
diandalkan, dan sikap termasuk dalam kategori cukup baik. Akan tetapi sumber daya manusia masih belum
mampu
meningkatkan
Prabu Mangkunegara, Anwar, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
untuk kinerjanya.
Sehingga sumber daya manusia perlu menunjang
ditingkatkan agar
Kantor
Ranupandjojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad, 2002, Manajemen Personalia, Yogyakarta: BPFE.
untuk Desa 1 30
Wibisono, Dermawan, 2006, Manajemen Kinerja, Bandung: PT Gelora Aksara Pratama.
Rivai, Veithzal, 2004, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo, 2012, Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers.
Samsudin, Sadili, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Wijaya, Tony, 2012, SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Sedarmayanti, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT Refika Aditama. -----------------, 2009, Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan, Bandung: PT Refika Aditama.
DOKUMEN: Alfiandri, 2008, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Riau Pekanbaru.
Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: STIE YKPN.
Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau Nomor 12 Tahun 2007, tentang Pemekaran Kecamatan Toapaya.
Siregar, Syofian, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan perhitungan manual dan SPSS, Edisi pertama, Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 43 Tahun 2014, Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Sugiyono, 2012, Penelitian Administrasi Negara, Bandung: CV. ALFABETA. -----------, 2010, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta. -----------, 2004, Penelitian Administrasi Negara, Bandung: CV. ALFABETA. Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Syamsi, Ibnu, 2004, Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja, Jakarta: Bumi Aksara. Umar, Husein, 2005, Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1 31