DIREKTORAT JENDERAL BlNA MARGA SNVT PERENCANAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN METROPOLITAN PALEMBANG JI. Demang Lebar Daun Lrg Sembiring No. 1995 Palembang
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
Public Disclosure Authorized
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PARAMITRA MARDHIKA
PT
ENGINEERING * MANAGEMENT * ENVIRONMENT * PLANNING J1.Warung Buncit Raya No.20 Pejaten -Jakarta12510 Telppax :021-7984362
KATA PENGANTAR
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) ini disusun sebagai salah satu acuan dalam rangka memantau kualitas lingkungan yang terkena dampak penting akibat rencana peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. Selain itu juga untuk memantau kinerja dari pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup oleh pemrakarsa. Rencana pemantauan lingkungan juga merupakan bagian dari kepedulian Pemrakarsa dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lifigkungan dan berkelanjutan serta memenuhi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.1I tahun 2006 tentang Jenis Usaha danl atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan ini mengacu kepada Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Diharapkan dokumen RPL ini dapat berguna sebagai acuan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup pada kegiatan tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
Palembang, Oktober 2008 Pemrakarsa Kepala SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Metropolitati Palembang
PRliVSAWAN AVICENNA, ST, MCM NIP. 110 055 345
I
-
Studi Amdal Dan Larap Penlngkatan Satan ArterS tingkar Bamt KcHa Paiemwrrg
DAFTAR IS1
KATA PENGANTAR DAFTAR IS1 DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1 - 1
1.1 Latar Belakang
1 - 1
1.2 Tujuan Pemantauan Lingkungan 1.3 Kegunaan Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan II
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 2.1 Tahap Pra-Konstruksi 11-1 II
-
1
It
-
1
ll
3
11
-
I1
-
5
a. Pemantauan Dampak Penurunan Kualitas Udara
11
-
5
b. Pemantauan Dampak Meningkatnya Kebisingan
11
-
7
c. Pemantauan Dampak Meningkatnya Getaran
II
2.1.1 Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi Budaya a. Pemantauan Keresahan Masyarakat b. Pemantauan Dampak HilangnyaiberubahnyaAset dan ' Mata Pencaharian
2.2 Tahap Konstruksi 2.2.1 Pemantauan Dampak ~ i r t i a d Komponen a~ Fisik Kimia
d. Pemantauan Dampak Terganggunya Pola Aliran Air Permukaan
I1
e. Pemantauan Dampak Terganggunya Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah
2.2.2 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Biologi
II
II
a. Pemantauan Hilangnya Vegetasi
Ii
b. Pemantauan Terganggunya Kehidupan Biota Perairan
II
2.2.3 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi
II .
a. Pemantauan Dampak Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
II
b. Pemantauan Dampak Potensi Penyebaran Penyakit Menularll
5
c. Pemantauan Terganggunya Utilitas Umum
II
- 22
d Pemantauan Kerusakan Jalan
II
24
e. Pemantauan Dampak Terganggunya Lalu Lintas
II
-
11
-
28
II
-
30
I1
-
31
II
-
32
Pemantauan Dampak Terganggunya Kesehatan Masyarakat II -
34
26
Pemantauan Dampak Terganggunya Lalu Lintas di
f.
Perairan S. Kramasan g. Pemantauan Dampak Terhadap Lalu Lintas di Perairan Sungai Musi h. Pemantauan Dampak Gangguan Terhadap Lalu Lintas Kereta Api i. Pemantauan Dampak Terganggunya Aksesibilitas dan Mobilitas Penduduk 2.2.3 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Kesehatan Masyarakat a.
II
34
b. Pemantauan Dampak Menurunnya Sanitasi Lingkungan
II
-
36
c. Pemantauan Dampak Kecelakaan Kerja
II
-
37
11
39
a. Pemantauan Penurunan Kualitas Udara
II
b. Pemantauan Meningkatnya Kebisingan
ll
c. Pemantauan Meningkatnya Getaran
II
-
II
-
43
II
-
45
II
-
47
a. Penanganan Peningkatan Pelayanan Jalan
II
47
b. Pemantauan Kemacetan Lalu Lintas
II
c. Kecelakaan Lalu Lintas
II
-
d. Terganggunya Aksesibilitas Dan Mobilitas Penduduk
il - 51
2.3 Tahap Pasca Konstruksi 2.3.1 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia
11
39 39 40 42
d. Pemantauan Dampak Terhadap Berubahnya Penggunaan Lahan e. Pemantauan Dampak Terhadap Potensi GenanganlBanjir 2.3.2 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi
48 49
DAFTAR TABEL
1.1
Dampak Lingkungan Kegiatan peningkatan Jalan Lingkar b r a t Kota Palembang Yang Perlu Di Pantau
2. I
Tabel Rencana Pemantauan Lingkungan
Studi Amdal Dan lamp Peningkatan Jalan Arteri Ltngkar Barat Kota P2tIfmmng
BAB I
1.I.Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) maka disusun rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) agar dapat mengetahui kondisi lingkungan sebelum dan sesudah dilakukan pengelolaan lingkungan hidup. Pemrakarsa akan melaksanakan RPL secara maksimal dalam batas-batas kemampuan yang dimiliki dalam menangani masalah lingkungan yang berkaitan dengan peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. Rencana pemantauan lingkungan (RPL) ini merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan dengan dokumen rencana pengelolaan lingkungan (RKL) rencana peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. Perlunya dilakukan pemantauan lingkungan diantaranya adalah : a. Mengetahui apakah upaya-upaya pengelolaan Iingkungan hidup yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup. b. Mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pengelolaan lingkungan dalam mencegah, mengurangi dan menanggulangi dampak lingkungan. c. Sebagai bahan masukan untuk melakukan penyempurnaan terhadap upayaupaya pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan agar hasilnya iebih baik.
1.2. iujuan Pernantauan Lingkungan
Tujtlan dari rencana pemantauan lingkungan hidup ini diantaranya adalah : a. Memantau kondisi lingkungan sebelum dan setelah pelaksanaan peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palernbang yaitu pada tahap pra konstruksi, konstriiksi clan pasca konstruksi.
b. Mengevaluasi dan memberikan kesimpulan dari hasil pemantauan lingkungan yang telah ciilakukan, sehingga diperoieh garnbaran kondisi lingkungan yang objektif. berdasarkan hasii pemantauan .
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
1.3. Kegunaan Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
Rencana pemantauan lingkungan diharapkan dapat berguna sebagai : a. Acuan untuk memperoleh informasi sebagai hasil penanganan dampak penting terhadap lingkungan yang terjadi akibat penin-gkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. b. Petunjuk dan arahan bagi pemrakarsa, instansi terkait dan masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan atau pemantauan lingkungan hidup. c. Sumber informasi atau masukan bagi para perencana, pengambil keputusan,
dan instansi terkait dengan kegiatan peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang Rencana pemantauan lingkungan yang akan dilakukan adalah mengacu kepada dokumen RKL yang menguraikan sumber dampak, dampak lingkungan dan cara pemantauannya. Ringkasan pengelompokkan dampak lingkungan yang perlu dipantau disajikan pada tabel 1.1.
Rencana Pemantauan Lingkungan ( R E ) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
Tabei 1.1 Dampak Lingkungan Kegiatan peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Paiembang Yang Perlu D i Pantau Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak Lingkungan TAHAP PRA KONSTRUKSI Kornponen Sosial Ekonomi Budaya
TAHAP KONSTRUKSI Komponen Fisik Kimia
Kornponen Biologi Komponen Sosial Ekonomi Budaya
Komponen Kesehatan Masyarakat
Dampak yang akan Terjadi
a. Keresahaan masyarakat b. HilangnyalBerubahnya aset dan mata pencaharian a. Penurunan kualitas udara b. Meningkatnya kebisingan c. Meningkatnya getaran d. Terganggunya pola aliran air perrnukaan e. Terganggunya kualitas air permukaan dan air tanah a. Hilangnya vegetasi b. Terganggunya kehidupan biota perairan a. Peningkatan kesempatan kerja dan berusaha b. Potensi penyebaran penyakit menular c. Terganggunya utilitas umum d. Kerusakan jalan e. Terganggunya lalu lintas f. Terganggunya lalu lintas perairan Sungai Keramasan g. Terganggunya lalu lintas perairan Sungai Musi h. Terganggunya lalu lintas kereta api i. Terganggunya aksesibiltas dan rnobilitas penduduk a. Terganggunya kesehatan masyarakat b. Menurunnya sanitasi lingkungan c. Kecelakaan kerja
TAHAP PASCA KONSTRUKSI
Komponen Fisik Kirnia
a. Penurunan kualitas udara
Kornponen Sosial Ekonomi Budaya
b. Meningkatnya kebisingan c. Meningkatnya getaran d. Perubahan penggunaan lahan e. Potensi genanganlbanjir a. Peningkatan pelayanan jalan b. Kernacetan lalu lintas c. Kecelakaan lalu lintas d. Terganggunya aksesibilitas dan rnobilitas penduduk
-
Halaman i 3
I
I
Studt Amdat Dan Larap Pentngkatan Jaian Arteri Ungkar Barat Kata P i i f ~ ~ b a n g
BAB If RENCANA PEMANTAUAN LlNGKUNGAN HlDUP 2.1 Tahap Pra-Konstruksi
Dalam rangka memastikan aspek pengelolaan dan pemantauan masuk ke dalam dokumen lelang dan dokumen kontrak maka perlu dilakukan pemeriksaan atau pemantauan isi dokumen lelang dan dokumen kontrak kerja. Tujuan dari penyiapan dokumen lelang dan kontrak ketja yang memuat aspek pemantauan lingkungan adalah agar pihak kontraktor pelaksana konstruksi jalan atau penyedia jasa konstruksi menjamin pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup pada saat pekerjaan konstruksijalan.
2.1.1
Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi Budaya a. Pemantauan Keresahan Masyarakat 1. Dampak Penting Yang Dipantau
-
Terjadinya keresahan penduduk terkena proyek (PTP) yang memiliki tanah, bangunan, tempat usaha berada di lokasi RUMIJA jalan arteri Lingkar Barat Kota Palembang dan terkena pembebasan lahan;
-
Hilangnyatberubahnya aset, mata pencaharian, pendapatan dan terganggunya kegiatan sosial ekonomi budaya Penduduk Terkena Proyek (PTP), atau terkena pembebasan tanah.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting adalah pengadaan tanah dengan cara pembebasan tanah yang masih ada di dalam RUMIJA. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Jumlah penduduk yang resah yang berada di sekitar tapak proyek peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang, terutama yang langsung terkena pengadaan tanah didalam RUMIJA pada Jalan Yusuf Singadikane (sta 0+000 - 5+150) dan Jalan Soekarno-
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palernbang Sumatera Selatan
Hatta (sta 8+300
- 16+614) sekitar 38 pemilik lahan , 46 squater
dan 136 pedagang kaki lima.
-
Intensitas waktu terjadinya keresahan masyarakat yang dapat memicu timbulnya gangguan kamtibmas.
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengetahui secara dini terjadinya keresahan masyarakat yang berpotensi menimbulkan terjadinya masalah sosial ekonomi dan gangguan kamtibmas. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup. -
Memantau pelaksanaan sosialisasi kepacla masyarakat dan instansi terkait yang akan terkena dampak lingkungan tentang rencana peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Melakukan wawancara kepada masyarakat yang terkena proyek (PTP) dan sekitarnya, tentang proses pengadaan tanah
-
Memantau pelaksanaan sosialisasi dan
koordinasi antara
pemrakarsa dengan aparat pemerintah setempat dan instansi terkait dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat, perusahaan dan pengelola utilitas. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah sepanjang RUMIJA Jalan Yusuf Singadikane (sta 0+000
-
5+150) dan Jalan Soekarno-
Hatta (sta 8+300 - 16.1-614). 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana pemantauan lingkungan hidup akan dilakukan setiap 3 bulan pada tahap pra konstruksi. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jernbatan Metropolitan Palembang
-
Bappeda Kota Palembang BPN Kota Palembang
-
Halaman 11 2
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
P
-
-
b) Pengawas Pernantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palernbang
c) Pelaporan Hasil
-
erna an tau an Lingkungan Hidup
Bapedalda Kota Palernbang Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palernbang Walikota Kota Palembang
b. Pemantauan Dampak Hilangnyalberubahnya Aset dan
Mata
Pencaharian
1. Dampak Penting Yang Dipantau Hilangnyal'erubah terganggunya
aset,
mata
pencaharian,
pendapatan dan
kegiatan sosial ekonorni PTP, karena terkena
pernbebasan tanah seluas
+ 2.797,55 rn2yang rnencakup 38 pemilik
tanahlbangunan, 46 squater dan 136 pedagang kaki lima. 2. Surnber Dampak Penting Surnber Darnpak penting yang akan dipantau adalah pernbebasan tanah yang rnengakibatkan berubahnya aset berupa bangunan, tanah dan lahan usaha, di tapak proyek yaitu rnernpunyai nilai sosial ekonomi pada Jalan Yusuf Singadikane (sta 0+000
-
5+150) dan
Jalan Soekarno-Hatta (sta 8+300 - 16+614). 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Berubahnyalhilangnya aset yang berupa bangunan rurnah dan tanah dan yang mempunyai nilai sosial ekonomi, rnilik penduduk yang berada di areal RUMIJA. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mernantau hilanglberubahnya nilai aset bangunan rurnah, tanah, ,
produktifitas yang terkena pembebasan tanah.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Memantau pelaksanaan koordinasi pemrakarsa dengan Panitia Pernbebasan Tanah Panitia IPanitia Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Palernbang.
Halaman 11 - 3
Rencana Pemantauan Lingkunpn (RPL) Peninskutan Jafan Arteri Lingkar Barat Patembang Sumatera Selatan
-
Memantau langsung pelaksanaan inventarisasi Jdentifikasi pemilikan tanah, bangunan dan pengukuran bidang-bidang tanah selanjutnya dibuatkan daftar nominatif dan peta bidang tanah.
-
Memantau langsung proses penggantian yang penetapannya rnengacu pada NJOP atau harga pasar yang berlaku diwilayah Pemerintah Kota Palernbang. Kesepakatan yang ditetapkan masyarakat (yang lahannya terkena pengadaan tanah) dan Lembaga / Tim Penilai yang ditunjuk oleh Panitia ditetapkan Pemerintah Kota Palembang.
-
Memantau secara langsung pemilik rumah, bangunan, tanah atau penggarap tanah, pedagang kaki lima dan squater melakukan pemanfaatan sisa bangunan rumah dan mengambil hasil dari tanaman yang ada di lokasi RUMIJA yang dibebaskan . Sehingga fungsi ekonominya dapat termanfaatkan sebelum dibersihkan.
-
Memantau secara langsung pelaksanaan pengadaan tanah yang sesuai dengan batas tanah RUMIJA bagi peruntukan tapak proyek atau tidak melebihi kebutuhan tapak proyek.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Di dalam tapak proyek atau RUMIJA jalan arteri Lingkar Barat Kota Palernbang pada Sta 0+000
-
Sta 5+150 dan Sta 8+300
-
Sta
16+614.
7. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup. Waktu Pemantauan lingkungan dilakukan sebelum dimulainya kegiatan
konstruksi
peningkatan Jalan
Lingkar
Barat
Kota
Palernbang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup -
Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang .
-
BPN Kota Palembang.
-
Dinas Tata Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang. Halaman 11 - 4
-
Dinas Penerangan Jalan Umum, Pertamanan Dan Utilitas kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
SNVT Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang Direktorat Jenderal Bina Marga.
-
BPN Kota Palembang.
-
Dinas Tata Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang.
-
Dinas Penerangan Jalan Umum, Pertamanan Dan Utilitas kota Palembang.
2.2
Tahap Konstruksi 2.2.1
Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Fisik Kiinia a. Pemantauan Dampak Penurunan Kualitas Udara 1. Dampak Penting Yang Dipantau Menurunya kualitas udara ambien yaitu meningkatnya kandungan partikel debu, meningkatnya CO, N02, SOz, HC, Pb, PM10, PM2,5 yang
berpotensi
mengganggu
kesehatan
dan
kenyamanan
masyarakat yang ada di daerah pemukiman dan fasilitas umum, sekitar tepi jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 2. Sumber Dampak Penting
-
Kegiatan pernbersihan lahan pada Sta 0+000
- Sta 5+150 dan
Sta 8+300 - Sta 16+614 -
Pekerjaan tanah sepanjang ruas peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang (Volume galian 5 70.350 m3, volume timbunan
+
80.570 m3)
-
Pengangkutan material (+ 10 unit dump trucklhari), mobilisasi peralatan berat serta pengoperasian alat berat @ 19 jenis) yang melalui jalan arteri dan jalan lokal.
-
Pekerjaan badan jalan dan pekerjaan perkerasan pada Sta 0+000 - 5+150 dan Sta 8+300 - 16+614.
-
Pengoprasian base camp ( bengkel, stocpile, AMP, Batching Plant dan Stone Crusher).
Halaman 11 - 5
I
Rencana Pemantauan Li~skungan(RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
3. Paramster Lingkungan Hidup Yang Dipantau Kualitas udara ambien CO,SOz, N02, Pb, HC,debu partikulat PMI0, PM 2,5 mengacu pada Peraturan Pemerintah RI No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (lampiran 1) . 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengetahui kualitas udara pada saat kegiatan konstruksi terutama sebaran debu di lingkungan dan gas buang yang disebabkan peratatan dan kendaraan proyek. 5. Melode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Memantau kualitas udara langsung di lokasi sekitar tapak proyek menggunakan gas sampler dipasang (diinstal) di lokasi yang telah ditentukan. Parameter yang diukur adalah CO,SOz, HC, NO*, Pb, partikulat
(PMIO,
PM
2,5).
Pengukuran kualitas
udara
(pengambilan sample) dilakukan sesuai dengan pedoman dan metoda dalam Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
-
Memantau pelaksanaan pemasangan pagar pembatas lokasi proyek dengan lingkungan yang dibuat untuk mengurangi sebaran debu dan gas buang terutama pada lokasi perumahan dan fasilitas umum.
-
Memantau langsung pelaksanaan penyiraman di lokasi tapak proyek dan jalur angkutan material secara berkala untuk mengurangi sebaran debu sesuai kondisi.
-
Memantau secara langsung pada para pekerja proyek diharuskan menggunakan penutup hidung pada lokasi kegiatan yang berdebu dan emisi gas kendaraan.
-
Memantau ban kendaraan truk pengangkut material ketika akan meninggalkan area proyek menuju jalan umum yang hams dibersihkan terlebih dahulu.
-
Memantau
langsung
pelaksanaan
penutupan
pada
bak
kendaraan pengangkut material untuk mencegah sebaran debu ke lingkungan.
-
Melakukan pemantauan penerapan pembatasan ~ecepatan kendaraan proyek sesuai kondisi jalan, terutama pada jalan
-
Halaman 11 6
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten tingkar Barat Palembang Sumatera Setatan
masuk tapak proyek dan base camp yaitu maksimal 40 kmJjam atau sesuai kondisi jalan yang dilalui kendaraan atau peralatan proyek.
-
Memantau pelaksanaan perawatan peralatan dan kendaraan proyek yang digunakan dalam peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup akan dilakukan di tapak proyek terutama daerah yang berdekatan dengan lokasi permukiman penduduk dan daerah fasilitas umum yang berada di Sta 0+000,Sta
5+150,Sta 8+300dan Sta 16+614. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan lingkungan akan dilakukan 3 bulan sekali selama kegiatan tahap konstruksi terutama pada musim kemarau yang potensial meningkatnya penyebaran debu. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana konstruksi Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang,
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Kesehatan Kota Palembang.
b. Pemantauan Dampak Meningkatnya Kebisingan 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Meningkatnya kebisingan di dalam dan di sekitar tapak proyek terutama di daerah permukiman dan fasilitas umum, yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
-
Halaman 11 7
I
Rencana Pemntauan Lingkungon (RPL) Peningkatan Jalan Arten Lingkar Barat Palembang Sumaterff Selatan
2. Sumber Dampak Penting
-
Kegiatan pembersihan lahan sepanjang Sta 0+000 - Sta 5+150 dan Sta 8+300 - Sta 16+614.
-
Pekerjaan tanah sepanjang was peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang antara Sta 0+000 - Sta 5+150 dan Sta 8+300 Sta 16+614 (Volume galian
+ 70.350
m3, volume timbunan 5
80.570 m3).
-
Pengangkutan material
& 10 unit dump trucklhari), mobitisasi
peralatan berat serta pengoperasian alat berat (t: 19 jenis) yang melalui jalan arteri dan jalan lokal.
-
Pekerjaan badan jalan dan pekejaan perkerasan dari Sta 0.t.000
- 5+450 dan Sta 8+300 - 16+614. -
Pembangunan jembatan duplikasi Keramasan (600m) dan pembangunan Jembatan duplikasi Musi 11 (650 m).
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Tingkat kebisingan dB(A) di permukiman di sekitar tepi jalan dibandingkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan (lampiran 2). 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengetahui tingkat kebisingan di dalam dan di sekitar tapak proyek terutama di areal permukiman penduduk dan fasilitas umum. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
- Mengukur tingkat kebisingan dengan peralatan sound level meter pada saat kegiatan konstruksi. Parameter yang diukur selama periode 15 menit. Pengukuran dilakukan waktu pagi, siang atau sore. -
Memantau langsung pelaksanaan pengaturan jadwal kerja yang diterapkan antara pukul08.00 - 17.00 (jam kerja).
-
Memantau
pelaksanaan
penggunaan
kendaraan angkutan
material dan peralatan proyek yang kondisinya masih baik (tingkat kebisingan tidak tinggi ).
Halaman 11 - 8
Rencum Pemantauan Lingkungurn (RH)
-
-
Peningkatan J u h Arteri Linskur Barat Palembang Sumatera Selutun
- Memantau penempatan peralatan pagar pembatas di tapak proyek, yang membatasi tapak proyek dengan lingkungan pemukiman dan fasilitas umum. -
Memantau penggunaan penutup telinga untuk para pekeja yang berkaitan dengan peralatan yang menimbulkan bising di tapak proyek.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan adalah daerah pemukiman dan fasilitas umum yang potensial Zerkena dampak kebisingan yaitu di tepi jalan antara Sta 0+000 - 5+150 dan Sta 8+300 - 16+614.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dampak peningkatan kebisingan akan dilakukan selama tahap konstruksi (+ 12 bulan) dengan frekuensi pemantauan 3 bulan sekali. 8. Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c. Pemantauan Dampak Meningkatnya Getaran
1. Dampak Penting Yang Dipantau Meningkatnya getaran
di sekitar tapak
proyek yang dapat
rnengganggu bangunan rurnah, fasilitas umum, utilitas urnum, kesehatan dan kenyarnanan penduduk akibat pekerjaan tanah, transportasi material bangunan dan material timbunan, pemancangan tiang pancang untuk pondasi jalan dan pekerjaan tiang pancang Jernbatanduplikasi Krarnasan dan jembatan duplikasi Musi II.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan --
--
2. Sumber Dampak Penting
-
Kegiatan pembersihan lahan pada Sta 0+000
-
5-1-150dan Sta
8+300 - 16+614.
-
Pekerjaan tanah sepanjang ruas peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang (Volume galian
+ 70.350 m3,
dan timbwnan 5
80.570 m3).
-
Pengangkutan material (+ 10 unit dump trucklhari), mobilisasi peralatan berat serta pengoperasian alat berat
19 jenis) yang
melaluijalan arteri dan jalan lokal.
-
Pekerjaan badan jalan dan pekerjaan perkerasan jalan pada Sta 0+000 - Sta 4+500 dan Sta 8+300 - St 16+614.
-
Pekerjaan
pemancangan
tiang
pancang
untuk
pondasi
jalan,pemancangan tiang pancang pada pembangunan jembatan duplikasi Kramasan (panjang 600 m) dan jembatan duplikasi Musi II (panjang 650 m).
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau -
Parameter yang dipantau adalah tingkat getaran (mmldetik).
-
Totok ukur tingkat getaran adalah baku tingkat getaran yang mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran (lampiran 3).
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengetahui tingkat getaran di sekitar tapak proyek yaitu di area pemukiman, dan fasilitas umum yang berdekatan dengan pekerjaan, pekerjaan tanah, jalur angkutan material dan pemancang tiang pancang jembatan Keramasan dan Jembatan Musi II agar tidak menimbulkan dampak terhadap kondisi bangunan dan kenyamanan masyarakat. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Getaran diukur dengan alat pengukur getaran (vibration meter atau vibration analizer) yang forfabie. Hasil pengukuran getaran yang tercatat pada alat kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan baku mutu tingkat getaran sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.49/X1/1996.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
Memantau pembuatan saluran di t2pi jalan terutama di sekitar pemukiman dan fasiiitas umum sebagai saluran drainase dan juga dapat mengurangi rambatan getaran.
-
Memantau pelaksanaan pemancangan pekerjaan tiang pancang yang menggunakan Pile Hummer di lokasi jembatan duplikasi Kramasan dan jembatan duplikasi Musi II dan di lokasi sepanjang Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan getaran adalah di iokasi tapak proyek, termasuk pada lokasi pembangunan jembatan duplikasi Kramasan dan jembatan duplikasi Musi 11.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dilakukan saat konstruksi dan selama pekerjaan pemancangan tiang pancang pondasi jembatan duplikasi Kramasan dan jembatan duplikasi Musi II. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana konstruksi Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Palembang Direktorat Jenderal Bina Marga.
b) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
d. Pemantauan Dampak Terganggunya Pola Aliran Air Permukaan I.Dampak Penting Yang Dipantau
Dampak penting yang dipantau adalah terganggunya pola aliran air permukaan alami (sungai dan rawa) dan saluran buatan (saluran drainasi pemukiman dan jalan) akibat pekerjaan konstruksi.
Halaman H
- 11
Rencana Pemantuuan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2. Sumber Dampak Penting Sumber dampak adalah pekerjaan tanah (Volume galian 2 70.350 m3, dan timhunan 2 80.570 m3), pekerjaan drainase (cross drain dan side
ditch), pekerjaan tiang pancang dan pekerjaan badan jalan sepanjang Sta 0+000 - 5+150 dan Sta 8+300 - 16+614. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau -
Kondisi dan fungsi sungai dan saluran drainase yang dilalui trase jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Genangan atau banjir di sekitar lokasi proyek.
-
Keluhan dari masyarakat karena terganggunya fungsi saluran drainase jalan, rawa dan sungai.
4. Tujuan Rencana Pernantauan Lingkungan Hidup -
Memantau kondisi dan fungsi sungai dan saluran drainase pemukiman dan drainase jalan yang ada di sepanjang jalan Lingkar Barat.
-
Mernantau lokasi genangan atau banjir yang disebabkan terganggunya aliran air permukaan akibat pekerjaan pada tahap konstruksi.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Memantau kondisi , fungsi dan karakteristik jaringan drainase yang ada (eksisting), yang mencakup drainase jalan, drainase lingkungan pemukiman, drainase alami/sungai, rawa.
-
Memantau
pelaksanaan
pekerjaan
tanah,
pekerjaan
drainase,pekerjaan badan jalan dan jembatan Kramasan dan jembatan Musi II, pada lokasi jembatan,dan gorong-gorong.
-
Memantau pelaksanaan pengerukan saluran drainase jalan , saluran air lainya apabila terjadi pendangkalan atau tersumbat oleh tanah atau material bangunan.
-
Memantau perbaikan saluran drainase atau bangunan aliran permukaan yang rusak akibat pekerjaan proyek.
-
Memantau pengaturan jadwal pekerjaan pembersihan lahan dan pekerjaan tanah tidak pada musim hujan.
-
Memantau lokasi timbunan material agar tidak berdekatan dengan lokasi saluran drainase jalan, drainase lingkungan dan sungai Halaman 11 - 42
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
Memantau kualitas air sungai yang terkena dampak kegiatan konstruksi dengan melakukan pengukuran dan pengambilan contoh air sungai untuk dianalisis, kemudian dibandingkan dengan baku mutu.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan yaitu pada saluran drainase tepi jalan (side ditch),median jalan dan gorong-gorong dan sungai yang dilintasi jalan yaitu Sungai Kramasan, sungai Musi dan sungai Sekanak, yang mengalir di sekitar lokasi proyek, rawa dan saluran-saluran drainase yang terkena dampak peningkatan jalan. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dilaksanakan selama tahap konstruksi
+
12 bulan
dengan frekuensi pemantauan 3 bulan sekali. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup.
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Satuan Kerja Pembangunan
Jalan Lingkar Barat Kota
Palembang. b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas PU Sub.Din.Sumber Daya Air Sungai Musi dan Sungai Kramasan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas PU Sub.Din.Sumber Daya Air Sungai Musi dan Sungai Kramasan Kota Palembang.
e. Pemantauan Dampak Terganggunya Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah
1. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting yang dipantail adalah terganggunya kualitzs air permukaan dan air tanah akibat pekerjaan konstruksi. -
-
Halaman 11 13
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2. Sumber Dampak Penting Sumber dampak adalah pekerjaan tanah (Volume galian 2 70.350 m3, dan timbunan 2 80.570 m3), pekerjaan jembatan dan pengoperasian base camp. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau -
Kualitas air permukaan dan air tanah sesuai baku mutunya
-
Keluhan dari masyarakat karena terganggunya kualitas air permukaan dan air tanah.
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup -
Mengetahui kualitas air permukaan dan air tanah pada tahap sebelum dan setelah kegiatan tahap konstruksi jalan,termasuk pembangunan jembatan duplikasi Keramasan dan jembatan duplikasi Musi II
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Melakukan pengamatan secara langsung parameter
tingkat
kekeruhan dan banyaknya material padat yang masuk ke dalam air permukaan (sungai).
-
Melakukan pengukuran kualitas air perrnukaan dan air tanah pada tahap konstruksi (minimal 1 kali) pada lokasi yang sama dengan sampling rona awal.
-
Memantau pelaksanaan pekerjaan tanah, peker~aanjembatan Kramasan dan jembatan Musi Ill dan pengoperasian base camp yang dilengkapi MCK ,tangki septik dan saluran drainase limbah cair
-
.
Mernantau pelaksanaan pemancangan tiang pancang yang menggunakan cashing atau pencegah menyebarnya kekeruhan air sungai pada pekerjaan jembatan Kramasan dan jembatan Musi 11.
-
Memantau lokasi timbunan material dan penyimpanan peralatan konstruksi agar tidak berdekatan dengan lokasi sungai.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi
pemantauan
lingkungan di
area
tapak
proyek yang
diperkirakan terkena dampak yaitu Sungai Kramasan, Sungai Musi
-
Halaman 11 14
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
dan sungai Sekanak, yang mengallr di sekitar lokasi proyek dan perairan rawa.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dilaksanakan selama tahap konstruksi k 12 bulan dengan frekuensi pemantauan 3 bulan sekali. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup. a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Pekerjaan Umum Sub.Din.SDA Kota Palembang
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
2.2.2
Bapedalda Kota Palembang.
Dinas Pekerjaan Umum Sub.Din.SDA Kota Palembang
Pernantauan Dampak Terhadap Komponen Biologi a. Pemantauan Hilangnya Vegetasi
1. Dampak Penting Yang Dipantau
Hilangnya vegetasi yang ada ditapak proyek yaitu vegetasi tepi jalan dan semak belukar yang akan menghilangkan fungsi vegetasi yang mempunyai nilai ekologis dan estetis. 2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak adalah kegiatan pembersihan lahan dan pekerjaan tanah.pada Jalan Yusuf Singadikane (Sta 0+000 -Sta 5+150) dan jalan Soekarno Hatta (Sta 8+300 -Sta 16t-614) 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Perubahan tipe vegetasi dan perubahan keanekaragaman vegetasi di tepi jalan akibal pembersihan lahan dan pekerjaarr tanah
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan penggantian atau penanaman vegetasi tepi jalan, median .jalan, dan pulau jalan yang mempunyai nilai estetis dan ekologis.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Memantau langsung jalur penanaman tepi jalan, median jalan dan pulau jalan di lokasi tapak proyek di dalam RUMIJA.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi Pemantauan adalah di dalam lokasi proyek pada Sta 0+000 Sta 5+150 dan Sta 8+300 - Sta 16+614. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidwp Pemantauan yang akan dilakukan adalah selama tahap konstruksi hingga pengoprasian dan pemeliharaanjalan. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
- Dinas Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Utilitas Kota Palembang. c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
.Dinas Penerangan Jalan Umum, Pertamanan dan Utilitas Kota Palembang.
D. Pemantauan Terganggunya Kehidupan Biota Perairan 1. Dampak Pentir ,g Yang Dipantau
Datnpak penting yang dipantau adalah terganggunya kehidupan biota perairan akibat pekerjaan konstruksi.
-
Halaman 11 16
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan 2. Sumber Dampak Penting Sumber dampak adalah pekerjaan tanah (Volume galian 5 70.350 m3, dan tirnbunan 2 80.570 m3), pekerjaan drainase, pembangunan jembatan Kramasan dan pembangunanjembatan Musi 11. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau -
Keberadaan biota perairan yaitu terutama ikan -ikan
yang
mempunyai nilai ekonomi yang hidup di Sungai Keramasan, Sungai Musi ,Sungai Sekanak dan rawa sekitar jalan arteri Lingkar Barat Kota palembang. -
Keluhan dari rnasyarakat yang biasa mencari matapencaharian dari menangkap ikan di sungai Keramasan,Sungai Musi dan rawa.
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup -
Memantau keberadaan ikan dan produksi ikan yang tertangkap penduduk sebelum dan setelah adanya kegiatan konstruksi jalan,pembangunan jembatan duplikat Keramasan dan jembatan duplikasi Musi 11..
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Melakukan pengukuran keberadaan biota air (plankton, benthos dan nekton) pada perairan sekitar lokasi pekerjaan tanah,lokasi pembangunan jembatan Keramasan dan lokasi pembangunan jembatan Musi II.
-
Memantau peiaksanaan pekerjaan tanah, pekerjaan jembatan Kramasan dan jembatan Musi lidan pekerjaan penambahan culverf atau jembatan Sungai Sekanak.
-
Memantau pelaksanaan pemancangan tiang pancang yang dilengkapi cashing untuk mencegah penyebaran kekeruhan pada pekerjaan jembatan Kramasan dan jembatan Musi II.
-
Memantau lokasi timburian material agar tidak berdekatan dengan lokasi sungai.
-
Memantau penduduk pencari ikan yang biasa menangkap ikan sekitar jembatan Keramasan dan sekitar jembatan Musi II.
-
Halaman It I T
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan lingkungan yaitu Sungai Kramasan, Sungai Musi dan sungai Sekanak,rawa dan sawah sekitar jalan lingkar Barat Kota Palembang.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dilaksanakan selama tahap konstruksi f 12 bulan dengan frekuensi pemantauan 6 bulan sekali i. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup.
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Kontraktor Pelaksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup -
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perikanan Kota Palembang
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
2.2.3
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perikanan Kota Palembang
Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonsmi a. Pemantauan Dampak Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Dampak
penting
pengumuman
yang
dipantau
adalah
proses
sosialisai,
kesempatan kerja dan proses penerimaan tenaga
kerja bagi penduduk yang berada di sekitar tapak proyek peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. Disamping itu juga i terjadinya kecemburuan sosial masyarakat seternpat 2. Sumber Dampak Penting
-
Penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang yang akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 295 orang.
-
Halaman 11 4 8
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Proses penerimaan tenaga kerja.
-
Juml'ah
penduduk
setempat
yang
diterima
bekerja
dan
memanfaatkan peluang usaha
-
Keluhan dari penduduk setempat
-
Jenis dan jumlah usaha perdagangan baik material bangunan, tempat tinggal , warung makanan maupun kebutuhan para pekerja
yang dapat memenuhi keperluan proyek dan tenaga
kerja. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Mengetahui proses penerimaan tenaga kerja dan mengetahui jumlah penduduk setempat yang dapat diterima bekerja pada peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Mengetahui kontribusi proyek terhadap masyarakat dalam ketenaga kerjaan dan peluang usaha.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Memantau secara langsung proses pelaksanaan penerimaan tenaga kerja, jum!ah pekerja, jenis pekerjaan, pemberian upah atau gaji yang diberikan kontraktor atau pemrakarsa kepada pekerja, antara lain dengan cara :
-
Melakukan wawancara dengan penduduk yang belum dan telah bekerja dan berusaha disekitar tapak proyek tentang tanggapan mereka terhadap sistem penerimaan tenaga kerja yang dilakukan Pemrakarsa atau kontraktor.
-
Memantau
pelaksanaan
pemerintah
setempat
penyebaran
atau
tokoh
informasi
masyarakat
kepada mengenai
kesempatan kerja dan peluang usaha di proyek peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. -
Memaniau langsung jenis dan jumlah usaha yang mendapat keuntungan dan menunjang kegiatan konstruksi jalan lingkar Barat Kota Palembang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
6. Lokasi Pernantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan adalah di permukiman penduduk sekitar tapak proyek .khususnya kelurahan yang merupakan bagian dari lokasi proyek
yaitu
Kecarnatan Kertapati (Kelurahan
Kramasan),
Kecamatan Gandus (Kelurahan Karang Jaya), Kecamatan llir Barat I (Kelurahan Demang Lebar Daun , Kelurahan Siring Agung, Kelurahan Bukit Baru dan Kelurahan Bukit Lama) dan Kecamatan Alang-alang Lebar (Kelurahan Karya Baru dan Kelurahan Talang Kelapa).
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dampak kesempatan kerja dan berusaha, dilakukan selama tahap konstruksi dengan frekuensi pemantauan setiap 3 (tiga) bulan. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup. - Perusahaan 1 kontraktor pelaksana konstruksi. b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Satuan Kerja
Pernbangunan Jalan lingkar Barat Kota
Palembang
-
Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang. Bapedalda Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup - Satuan Kerja Pembangunan Jalan lingkar Barat Kota Palembang
-
Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
b. Pemantauan Dampak Potensi Penyebaran Penyakit Menular
1. Dampak Penting Yang Dipantau Darnpak penting yang dipantau adalah potensi penyebaran penyakit menular bagi penduduk yang berada di sekitar tapak proyek peningkatan ~ d l a nLingkar Barat Kota Palembang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2. Sumber Dampak Penting
-
Penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang yang akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 295 orang.
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Proses penerimaan tenaga kerja.termasuk data kesehatan tenaga kerja
-
Jenis penyakit yang diderita pekerja ( jika ada )
-
Keluhan masyarakat sekitar lokasi proyek.
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Mengetahui proses penerimaan tenaga kerja yang memasukan persyaratan kesehatan bagi tenaga kerja.
-
Mengetahui
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan
penyebaran penyakit menular kepada masyarakat sekitar lokasi proyek akibat interaksi dengan para tenaga kerja. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
- Memantau proses penerimaan para tenaga kerja, khususnya mengenai persyaratan kesehatan. -
Memantau pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat dan penduduk sekitar mengenai bahaya penyakit menular.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan ingkungan hidup adalah di area base camp dan di permukiman penduduk sekitar tapak proyek khususnya kelurahan yang dilewati proyek Kecamatan Kertapati (Kelurahan Kramasan), Kecamatan Gandus (Kelurahan Karang Jaya), Kecamatan llir Barat I (Kelurahan Demang Lebar Daun, Kelurahan Siring Agung, Kelurahan Bukit Baru dan Kelurahan Bukit Lama) dan Kecamatan Alang-alang Lebar (Kelurahan Karya Baru dan Kelurahan Talang Kelapa). 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingk~nganHidup Pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi dengan frekuensi pemantauan setiap 3 (tiga) bulan.
-
Halaman 11 21
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan a
8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Perusahaan 1 kontraktor pelaksana konstruksi.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Satuan Kerja
Pembangunan Jalan lingkar barat Kota
Palembang
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Satuan Kerja Pembangunan Jalan lingkar Barat Kota
Palembang
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang
c. Pemantauan Terganggunya Utilitas Umum
Dampak Penting Yang Dipantau Terganggunya fungsi utilitas umum diantaranya jaringan listrik (PT. PLN Persero) jaringan telekomunikasi (PT. TELKOM Indonesia), jaringan air minum (PDAM), jaringan telekomunikasi Indosat, jaringan gas PT.Pertamina (Persero)) berpotensi akan mengganggu kegiatan masyarakat yaitu kegiatan domestik, permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri dan fasilitas umum yang ada di sekitar lokasi proyek. 2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak adalah pekerjaan permbersihan lahan dan pekerjaan tanah, di dalam RUMIJA pada Sta 0+000 - Sta 5+150 dan Sta 8+300
- Sta 16-t.614.,pembangunan jembatan duplikasi Keramasan dan pembangunan jembatan duplikasi Musi II. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Jenis, jumlah dan lamanya kegiatan masyarakat yang terganggu (kegiatan domestik, kantor, perdagangan, industri dan fasilitas umum sekitar lokasi proyek) akibat terganggunya fungsi utilitas umum. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan lingkungan hidup adalah untuk memantau/ mengetahui lokasi dan jenis gangguan fungsi utilitas, agar kegiatan
-
Halaman 11 22
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
domestik, perkantown, perdagangan, industri dan kegiatan fasilitas umum pada saat pekerjaan konstruksi. 5. Metode 'Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Melakukan inventarisasi jenis, jumlah dan fungsi utilitas umum, jaringan listrik, telekomunikasi, air minum dan gas yang terkena proyek.
-
Memantau pelaksanaan koordinasi dengan instansi pengelola utilitas umum yang akan terkena dampak pekerjaan pembersihan lahan dan pekerjaan tanah.
-
Memantau secara langsung pelaksanakan pemindahan atau pembongkaran utilitas umum.
-
Memantau pelaksanaan penyampaian informasi atau sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan yang akan terganggu fungsi jaringan utilitas umumnya oleh proyek, melalui media masa baik media cetak maupun media elektronik, serta pengiriman email dan atau surat resmi kepada, instansi atau perusahaan yang akan terkena dampak.
-
Memantau kegiatan unit (bagian dari proyek) yang menangani keluhan masyarakat yang terkena dampak terganggunya utilitas umum karena kegiatan peningkatan jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
6. iokasi Pemantauan Lingkungan Hidup.
Lokasi pemantauan adalah lokasi utilitas di tapak proyek dan daerah pemukiman, fasilitas umum dan kegiatan lainnya sepanjang jalan Lingkar Barat Kota Palembang.yang terganggu kegiatannay akibat rusaklterganggunya utilitas. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Jangka waktu pemantauan selama tahap konstruksi yaitu terutama
saat
dilaksanakannya
pekerjaan
+ 12 bulan
konstruksi
dan
pemindahan jaringan utilitas hingga selesai. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Pemrakarsa proyek yaitu Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palernbang Surnatera Selatan
-
Kontraktor Pelaksana Konstruksi jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Dinas PU Sub Din Bina Marga Kota Palembang.
-
PDAM Kota Palembang.
-
PT. Pertamina (Persero).Kota Palembang
Bapedalda Kota Palembang. PT. Telkom lndonesia Kota Palembang. PLN. (persero) Kota Palembang.
PT.lndosat.Kota Palembang
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup. - Dinas PU Sub Din Bina Marga.
-
PLN. (persero) Kota Palembang.
-
PDAM Kota Palembang.
-
PT. Indosat. Kota Palembang
-
PT.Pertamina (Persero).Kota Palembang.
Bapedalda Kota Palembang. P i . Telkom lndonesia Kota Palembang.
d Pemantauan Kerusakan Jalan 1. Darnpak Penting Yang Dipantau
Dampak penting yang dipantau adalah kerusakan jalan pada Jalan Yusuf Singadikane, Jalan Alamsyah Ratuprawiranegara dan Jalan Soekarno
Hatta serta Simpang
Kertapati-Yusuf Singadikane,
Simpang Prameswara dan simpang Tanjung Api-Api.serta jalan lain yang dilalui angkutan material dan mobilisasai peralatan berat. 2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak adalah pengangkutan material (bangunan, tanah timbunan, tanah gali) dan mobilisasi peralatan berat. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter yang dipantau adalah kondisi permukaan jalan dan jembatan sebelum dilakukan kegiatan konstruksi dan setelah dilakukan konstruksi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang dan jembatan duplikasi Kramasan dan jembatan duplikasi Musi 11.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Memantau terjadinya kerusakan jalan umum yang berdampak pada terganggunya mobilitas penduduk, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas serta kenyamanan masyarakat. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Melakukan pengamatan langsung kondisi jalan yang digunakan proyek dan wawancara dengan penduduk mengenai kerusakan jalan yang diakibatkan oleh angkutan material yang digunakan proyek.
-
Memantau pelaksanaan sosialisasi atau pemberitahuan kepada aparat setempat dan masyarakat tentang rencana penggunaan jalan lokalldesa dan jembatan oleh kendaraan, peralatan proyek.
- Memantau pelaksanaan pengarahan kepada pengemudi maupun perusahaan
pemilik
pemasok
material
yang
diharuskan
menyesuaikan berat muatan kendaraan dan kondisi jalan yang akan dilalui kendaraan material pengangkut. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan hidup diantaranya adalah di jalan arteri
primer
Jalan
Yusuf
Singadikane,
Jalan
Alamsyah
Ratuprawiranegara dan Jalan Soekarno Hatta serta Simpang Kertapati-Yusuf Singadikane, Simpang Prameswara dan simpang Tanjung Api-api.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi yaitu
+ 12 bulan.
8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Kontraktor Pelaksana konstruksi peningkatan jalan lingkar barat Kota Palembang
-
Satuan
Kerja Pembangunan jalan
lingkar barat Kota
Palembang. b) Pengawas
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang. Halaman 11 - 25
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
e. Pemantauan Dampak Terganggunya Lalu Lintas
1. Dampak Penting Yang Dipantau
-
Terjadinya antrian kendaraan yang menimbulkan kemacetan lalu lintas di jalan arteri Lingkar Barat Palembang dan ruas-ruas jalan alternatif disekitar tapak proyek terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
-
Kerusakan jalan
akibat
kegiatan konstruksi menyebabkan
kendaraan bergerak lambat sehingga menimbulkan kemacetan.
-
Menurunnya kecepatan akibat perlambatan kendaraan untuk menghindari ceceran material yang tidak segera dibersihkan
2. Sumber Dampak Penting
-
Transportasi material, peralatan konstruksi dan bahan urugan.
-
Mobilisasi alat-alat berat yang tidak mampu bergerak cepat.
-
Pembuatan saluran drainase darurat di tepi jalan umum.
-
Kegiatan konstruksi yang menggunakan sebagian badan jalan untuk menimbun material dan menyimpan peralatan berat dan kendaraan proyek.
-
Pekerjaan konstruksi jembatan duplikasi Kramasan dan jembatan duplikasi Musi 11.
-
Kegiatan di sekitar lokasi base-camp.
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter yang dipantau adalah panjang antrian kendaraan, kecepatan rata-rata kendaraan dan jumlah keluhan pengguna jalan dan penduduk sekitar tapak proyek. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan adalah : Memantau usaha-usaha untuk mengurangi gangguan terhadap pengemudilpemakaijalan di sekitar area iapak kegiatan. Halaman 11 - 26
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten Lingkar Barat Pafernbang Sumatera Selatan
Mengetahui kondisi lalu lintas, yaitu kemacetan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, keluhan pengguna jalan.
5. ~etode'pemantauanLingkungan Hidup Memantau pelaksanaan manajemen lalu lintas, diantaranya:
-
Survei perhitungan volume lalu lintas (traffic counting) dan kecepatan pada ruas jalan dan persimpangan jalan sekitar lokasi kegiatan.
-
Memantau kegiatan keluar / masuk peralatan dan kendaraan proyek sedapat mungkin dilakukan pada sebagian jam tidak sibuk.
-
Memantau pengoperasian alat-alat berat yang tidak mampu bergerak cepat, transportasi material dan peralatan proyek lainnya yang menggunakan trailer.
-
Memantau pelaksanaan pengalihan rute
lalu
lintas atau
pengoperasian jalan darurat dan pelaksanaan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Polisi Lalu Lintas.
-
Memantau penempatan rambu-rambu sementara antara lain tanda peringatan diantaranya kelengkapan lampu-kecil (tnalam hari) di daerah-daerah yang potensial dapat menimbulkan kecelakaan.
-
Memantau
lokasi
gorong/jembatan
tumpukan dan
material,
mengatur
pekerjaan
lalu-lintas
gorong-
pelaksanaan
pembersihan ceceran tanah yang mengotori jalan umum yang besar dan trukfdump truk. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan adalah di ruas jalan Sukarno Hatta, Ji. Yusuf Singadikane dan pada persimpangan JI. Ki Merogan-Lingkar Selatanlndralaya-Yusuf Singadikane, persimpangan JI. Macan LindunganSoekarno Hatta-Parameswara-Jernb.Musi II dan persimpangan JI. Soekarno Hatta-JI. Bandara-JI. Kol. Burlian. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan setiap hari selama kegiatan konstruksi berlangsung.
Halaman 11 - 27
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Kontraktor Pelaksana yang menangani kegiatan proyek terkait.
-
Satuan Kerja Pembangunan jalan lingkar Barat Kota Palembang
b) Pengawas
-
Dit. Satlantas Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang. Bapedalda Kota Paiembang.
c) Penerima Laporan
f.
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dii Satlantas Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang.
Pemantauan Dampak Terganggunya Lalu Lintas di Perairan S. Kramasan 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Terganggunya lalu lintas di bawah jembatan dan Sungai Kramasan. Sumber Dampak Penting - Transportasi material, peralatan konstruksi dan bahan tirnbunan dan galian.
-
Mobilisasi alat-alat berat untuk pemancangan tiang pancang dan konstruksi bangunan atas jembatan Kramasan.
-
Pekerjaan pemancangan tiang pancang jembatan Kramasan.
-
Kegiatan penyimpanan peralatan berat, material bangunan di sekitar lokasi jembatan Kramasan.
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter dampak adalah adanya gangguan lalu lintas perahu dan jumlah kaluhan pengguna sungai Kramasan dan kegiatan penduduk sekitar jembatan.
-
Halaman li 28
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan adalah memantau lalu lintas perairan sungai Kramasan. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Memantau pelaksanaan manajemen lalu lintas, diantaranya:
-
Memantau pelaksanaan sosialisasi masyarakat tentang rencana pelaksanaan
konstruksi
pembanguan
jembatan
duplikasi
Kramasan.
-
Kondisi rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang, manfaat dan kelancaran lalu-lintas perahu, tongkang, ketek di perairan sekitar tapak proyek
-
Kejadian kecelakaan lalu lintas perairan dan penyebabnya serta korbannya.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan adalah di Sungai Kramasan sekitar Jembatan Kramasan yang merupakan bagian dari JI. Yusuf Singadikane Kota Palembang. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan seiiap hari seiama keyiatan konstruksi jernbatan duplikasi Keramasn berlangsung. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Peiaksana : - Kontraktor Pelaksana Pembangunan Jembatan Kramasan.
- Saiuan Kerja Pembanyunan jernbatan Keramasn b) Pengawas
-
Diiias PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang.
c) Penerima Laporan - Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palernbang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
g. Pemantauan Dampak Terhadap Lalu Lintas di Perairan Sungai Musi 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Terganggunya lalu lintas di bawah jembatan dan Sungai Musi II
2. Sumber Dampak Penting
-
Transportasi material, peralatan konstruksi jembatan dan bahan galian dan timbunan.
-
Pengoperasian alat-alat berat untuk tiang pancang dan pekejraan bangunan atas jembatan Musi II.
-
Pekerjaan tiang pancang jembatan Musi II.
-
Kegiatan penyimpanan peralatan dan material di sekitar jembatan Musi II.
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau Parameter dampak adalah adanya gangguan lalu lintas perahu speed boat, tongkang dan jumlah keluhan pengguna sungai Musi dan pendudak yang melakukan kegiatan sekitar jembatan Musi II. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan adalah memantau lalu lintas perairan sungai Kramasan . 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Dalam rangka mengetahui kondisi lalu lintas perairan di sekitar tapak proyek kegiatan pembangunan jembatan duplikasi Musi II, antara lain memantau : - Pelaksanaan sosialisasi rencana kegiatan konstruksi Jembatan Musi
I1
kepada
masyarakat
sekitar
tentang
rencana
pembangunan jembatan Musi II.
-
Kondisi rambu-rambu lalu lintas yang telah dipasang dan kelancaran lalu-lintas perahu, tongkang, ketek speed boot di perairan sekitar tapak proyek, seria kejadian kecelakaan lalu lintas dan penyebab serta korbannya.
-
Kegiatan
petigas pengatur lau-linias perahu,tongkang, kapal,
sped boat di perairan Sungai Musi di sekitar tapak proyek kegiatai~konstruksi jembatan Musi 11.
Haiaman ii - 30
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi
pemantauan adalah
di
Sungai
Musi
sekitar
lokasi
pembangunan Jembatan Musi 11 Kota Palembang. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan setiap hari selama kegiatan konstruksi jembatan Musi II berlangsung 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Kontraktor Pelaksana pembangunan jembatan duplikasi Musi
11.
-
Satuan Kerja pembangunan jembatan duplikasi Musi I1
b) Pengawas
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga.Kota Palembang Bapedalda Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga.Kota Palembang
-
Bapedalda Koia Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
h. Pemantauan Darnpak Gangguan Terhadap Lalu Lintas Kereta Api
1. Sumber Dampak - Transportasi material dan peralatan konstruksi.
-
Konstruksi jembatan Kramasan. Kegiatan di sekiiar jalan rel.kereta api.
2. Parameter dampak
Parameter dampak adalah adanya keterlambatar; kereta dari jadwal dan angka kecelakaan yang melibatkan kereta api. 3. Tujuan pemantauan
-
Memperkecil dampak yang dapat mengganggu mobifitas kereta api.
-
Menghindari timbulnya kecelakaan yang melibatkan kereta api.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Sebtan
-
Memastikan
bahwa
pembangunan
jembatan
Keramasan
memenuhi ketentuan yang berlaku terkait dengan undang-undang perkeretaapian. 4. Metode Pemantauan Metode pemantauan adalah memeriksa kesesuaian jadwal
dan
strategi kegiatan konstruksi jembatan Kramasan di sekitar jalan re1 dengan jadwal kereta api melintas di bawah jembatan Kramasan. 5. Lokasi pemantauan
Lokasi pemantauan adalah pada area sekitar jalan re1 di bawah jembatan Kramasan yaitu pada sta 0+625 sampai sta 0+725. 6. Jangka waktu/frekuensi Pemantauan
Selama kegiatan konstruksijembatan Kramasan berlangsung. 7. lnstitusi Pemantauan
a) Pelaksana : -
Kontraktor Pelaksana yang menangani kegiatan proyek terkait.
-
Satuan Kerja pembangunan jembatan duplikasi Keramasan.
b) Pengawas
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
PTKAI.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
c) Penerima Laporan -
Bapedalda Kota Palembang.
-
PTKAI.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
i. Pemantauan Dampak Terganggunya Aksesibilitas dan Mobilitas Penduduk 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Ganggclan terhadap aksesibilitas penduduk sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2. Sumber Dampak Penting
-
Pemagaran batas area proyek.
-
Pekerjaan konstruksi u-turn.
3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter dampak
terganggunya aksesibilitas dan
mobilitas
penduduk pada jalan-jalan masuk dan akses ke rumah, pertokoan, bengkel, SPBU yang ada .pada jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Tujuan pemantauan adalah memantau mobilitas dan aksessibilitas penduduk sekitar lokasi proyek yang dipisahkan oleh pembatas area konstruksi dan untuk mengetahui kinerja lalu lintas di jalan sekitar proyek pada masa konstruksi.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Memantau secara langsung penggunaan akses penduduk ke rumah tempat kegiatan, toko, warung, SPBU,bengkel dan lain-lain
-
Memantau keluhan penduduk yang tinggal atau melakukan kegiatan sekitar tepi jalan.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan adalati di ruas jalan Sukamo Hatta, JI. Yusuf Singadikane dan pada persimpangan JI. Ki Merogan-Lingkar SelatanIndralaya-Yusuf Singadikane, persimpangan Ji. Macan LindunganSoekarno Hatta-Parameswara-Jemb.Musi I1 dan persimpangan JI. Soekarno Hatta-JI. Bandara-JI. Kol. Burlian. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pernantauan seiiap 2 (dua) bulan selarna kegiatan konsiruksi jalan Lingkar Barat.Kota palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Kontraktor Pelaksana konstruksi Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang
-
Satuan Kerja
Pembangunan jalan
Palembang
-
Halaman il 33
lingkar barat Kota
Remna Pemantauan tingkungan [RPL) PeningkatanJafan Affeff Lingkar Barat Palembang Sumatera Setatan
b) Pengawas
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Patembang.
c) Penerima Laporan
-
Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Paiembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kata Pafembang.
2.2.3 Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Kesehatan Masyarakat
a. Pemantauan Dampak Terganggunya Kesehatan Masyarakat 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Dampak penting terganggunya kesehatan masyarakat akibat menurunnya kualitas udara, meningkatnya kebisingan, terganggunya pola aliran air permukaan yang menyebabkan genangan dan banjir serta menurunnya sanitasi lingkungan. 2. Sumber Dampak Penting
Kegiatan
konstruksi mulai dari pekejaan pembersihan lahan,
pekerjaan tanah, pengangkutan matrial bangunan, pengoperasian peralatan dan kendaraan proyek , pekerjaan badan jalan, pembangunan jembatan duplikasi Keramasan dan jembatan duplikasi Musi 11. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Data penyakit yang diderita oleh penduduk sekitar lokasi proyek.
- Keluhan dari penduduk setempat 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Mengetahui dampak yang terjadi pada kesehatan masyarakat dan pekerja terkait dengan pencemaran dari kegiatan konstruksi jalan antara lain dari debu,gas buang,kebisingan,getaran,air limbah domestik kegiatan base camp.
-
Mengetahui upaya yang telah dilakukan dalammrangka uapaya mencegah dan
mengurangi dampak terhadap kesehatan
masyarakat dan pekerja.
-
Haiaman 11 34
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup - Memantauan koordinasi dan kerjasama untuk pemantauan penyakit
yang
berbasis
lingkungan
(pencemaran
udara,kebisingan,getaran,pencemaran air,dan sanitasi ) dengan Puskesmas dan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kota Palembang sekitar lokasi peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan ingkungan hidup adalah di permukiman penduduk sekitar tapak proyek khususnya kelurahan yang dilewati proyek Kecamatan Kertapati (Kelurahan Kramasan), Kecamatan Gandus (Kelurahan Karang Jaya), Kecamatan llir Barat I (Kelurahan Demang Lebar Daun , Kelurahan Siring Agung, Kelurahan Bukit Baru dan Kelurahan Bukit Lama) dan Kecamatan Alang-alang Lebar (Kelurahan Karya Baru dan Kelurahan Talang Kelapa).dan lokasi base camp.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemaniauan
dampak
terganggunya
kesehatan
masyarakat,
dilakukan selama tahap konstruksi dengan frekuensi pemantauan setiap 3 (tiga) bulan. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Perusahaan / kontraktor pelaksana konstruksi.
-
Satuan
Kerja pembanyunai~ jalan
lingkar Barai Kota
Palembang b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
- Bapedalda Kota Palembang -
Dinas Kesehatan Kota Palembang
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
b. Pemantauan Dampak Menurunnya Sanitasi Lingkungan
I.Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting menurunnya sanitasi lingkungan.akibat limbah domestik berupa sampah padat, cair dan tinja limbah cair, pencucian peralatan, kendaraan proyek, ceceran sisa pelumas dan ceceran material (semen, pasir dan concrete) yang berasal dari kegiatan base
camp. Apabila sanitasi iingkungan terganggu, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang bertempat tinggal atau meiakukan kegiatan di sekitar base camp proyek peningkatan jalan Lingkar Barat Kota Palembang 3. Sumber Dampak Penting Pengoperasian base camp proyek, yang diantaranya pengoperasian kantor, penumpukan material bangunan, concrete mixing dan bengkel. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Sanitasi di sekitar lokasi base camp.
-
Meluhan dari penduduk setempat
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Meningkatkan sanitasi di sekitar lokasi base camp agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan masyarakat.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Memantauan penyediakan tempat sampah atau limbah padat dan cair yang memadai, MCK, tangki septik (di base camp) dan memiliki jaringan drainase.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan lingkungan hidup adalah di lokasi base camp.
7. Jandka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dampak menurunnya sanitasi lingkungan, dilakukan selama tahap konstruksi dengan frekuensi pemantauan setiap 3 (tiga) Sulan. Halaman LI - 36
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
a
-
8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Perusahaan 1 kontraktor pelaksana konstruksi. Satuan Kerja pembangunan jalan lingkar Kota Palembang
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Bapedalda Kota Palembang
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
c. Pemantauan Dampak Kecelakaan Kerja
1. Dampak Penting Yang Dipantau
Dampak penting kecelakaan kerja pada para pekerja maupun penduduk di sekitar lokasi kegiatan peningkatan jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 2. Sumber Dampak Penting
Pembersihan lahan, pekerjaan tanah,
pengangkutan material,
mobilisasi peralatan. dan kendaraan, pengoperasian base camp, pekerjaan jembatan duplikasi Keramasan, pekerjaan jembatan duplikasi Musi li dan pekerjaan badan jalan. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
-
Jurniah,jenis dan penyebab kecelakaan kerja
-
Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja yang ieiah dan akaii dilaksanakan.
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Mencegaii dan meminimalisasi iingkat kecelaakaan kerja pada saat konstruksi.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup c
Memaniau pernakiaan peraiaian keseiarnatan kerja (helm, sepatil sarung tangan, baju kerja) bagi para tenaga kerja Memantau pelaksanaan SOP yang tercantum dalam dokumen lelang dan dokumen kontrak kerja.
-
Haiaman 11 37
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
Memantau penggunaan peralatan (yang layak dioperasikan). Memantau pemasangan papan peringatan keselamatan kerja dan informasi kepada penduduk adanya kegiatan peningkatan jalan. Memantau pemasangan jaring-jaring nilon pada saat pekerjaan struktur atas jembatan. Memantau pelaksanaan evakuasi dan perawatan bagi pekerja atau penduduk yang mengalami kecelakaan untuk segera dilakukan penanganan medis. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi sepanjang lokasi proyek dari sta 0+000 - sta 16+614.temasuk lokasi pembangunan jembatan duplikasi Keramasan dan jembatan d~plikasiMusi 11.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan dampak kecelakaan kerja, diiakukan selama tahap konstruksi ciengan frekuensi pemantauan setiap 3 (tiga) bulan. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Perusahaan / kontraktor pelaksana konstruksi. Satuan Kerja pembangunanjalan lingkar Kota Palembany
b) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup - Dinas ienaga Kerja Koia Palembang
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang. Bapedalda Kota Palembang
c) Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup - Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang.
-
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
Haiaman 11 - 36
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2.3
Tahap Pasca Konstruksi 2.3.1
Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia a.
ema an tau ah Penurunan Kualitas Udara 1. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak penting yang perlu dipantau ialah menurunnya kualitas udara karena emisi gas buang kendaraan yang mengandung CO, SO2, NOx, HC, Pb, partikulat (PM 10, PM 2,5,) yang berdampak pada kesehatan penduduk yang ada di daerah permukiman dan fasilitas umum di tepi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting adalah meningkatnya volume lalu lintas kendaraan berrnotor di Jalan Lingkar Barat Kota Palembang selama
24 jam. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter kualitas udara yang dipantau adalah CO, SO2, NOx, HC, Pb, partikulat (PMIO, PFA 2,5) yang baku mutunya mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1999 tentang Pengendaiian Pencemaran Udara. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengetahui kualitas udara terutama di area permukiman penduduk dan fasilitas umum sekitar Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Memantau kualitas udara dengan cara pengukuran langsung sesuai
dengan
pedoman
dan
rnetoda
daiam
Peraturan
Femerintah No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
-
Memantau pelaksanaan pemeliharaan tanaman yang mempunyai fungsi ekologis (antara lain penyerap pencemar udara) dan estetis di tepi jalan Lingkar Barat Kota Palembang
Rencana Pemantauan Lingkunpn (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan adalah di sepanjang ruas yang berbatasan langsung dengan lokasi permukiman penduduk, dan fasilitas umum yaitu antara Sta 0+000 - Sta 5 i l 5 0 dan Sta 8+300 - Sta 16+614.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan akan dilakukan 6 bulan sekali selama pengoprasian Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana : Satuan Kerja Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. b) Pengawas
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
cj Penerima Laporan
-
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang.
b. Pemantauan Meningkatnya Kebisingan 1. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak
penting yang
akan
dipantau
adalah
meningkatnya
kebisingan di sekitar tapak proyek terutama di daerah pemukiman akibat suara mesin kendaraan yang rnelintas linias di Jalan Lingkar Barat Kota Palembang yang berdampak pada keseiiatan masyarakat. 2. Sumber Dampak Penting
Kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Lingkar Barat k t a Palembang dari semua jenis golongan yang menimbulkan kebisingan. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter tingkat kebisingan yang baku peru~~tiikkannya rnengacu kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 ieniang Baku Tingkat Kebisingan.
Haiaman li - 40
Rencana Pemantauan Liizgkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Mengetahui tingkat kebisingan di daerah pemukiman dan fasilitas umum tepi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Mengukur langsung tingkat kebisingan dengan peralatan sound
level meter. Kebisingan diukur selama periode 15 menit dalam 1 jam waktu pengukuran dilakukan pagi, siang atau
sore.
Pelaksanaan pengukuran mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996.
-
Memantau kegiatan pemeliharaan tanaman pelindung yang berfungsi mengurangi atau menyerap kebisingan ditanam di tepi atau median
yang telah
Jalan Lingkar Barat Kota
Palembang. 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan
dilakukan
di tepi jalan terutama yang berdekatan
dengan pemukiman dan fasilitas umum yang terdapat di sekitar Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu pemantauan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama pengoprasian Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana : Satuan Kerja Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. b) Pengawas
- Bapedalda Kota Palembang. - Dinas Perhubungan Kota Palembang. c) Penerima Laporan
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
-
Haiaman 11 41
Rencana Pemantauan L i n g m a n (RPL) Peningkatan Jalan Arten' Lingkar Barat Palernbang Sumatera Selatan
-
c. Pemantauan Meningkatnya Getaran
1. Dampak Penting Yang Dipantau Dampak lingkungan yang perlu dipantau adalah timbuinya getaran di sekitar tapak proyek yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan penduduk akibat kendaraan yang melintasi Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
2. Sumber Dampak Penting Sumber dampak adalah kendaraan dari gol.1 sampai 1I.B yang menggunakan Jalan Lingkar Barat Kota Paiembang selama 24 jam. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau -
Parameter yang dipantau adalah tingkat getaran
- Tolok ukur tingkat getaran adalah baku tingkat getaran mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan lingkungan hidup bertujuan untuk mengetahui tingkat getaran di sekitar tapak proyek dan kenyamanan penduduk yang ada di area permukiman di sekitar tapak proyek . 5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
-
Getaran diukur dengan alat pengukcir getaran (vibraiion meter atau vibration analizer) yang fortable. Hasil pengukuran getaran yang tercatat pada alat kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan baku mutu tingkat getaran sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/X1/1996.
-
Memantau kegiatan pemeliharaan saluran di tepi jalan Lingkar Barat Kota Paleinbang terutama di sekitar pemukiman dan fasilitas umum yang juga dapat berfungsi untuk mengurangi rambatan getaran.
-
Memantau pelaksanaan pembatasan bobot rnuatan kendaraan angkutan sesuai dengan kapasitas Jalan Lingkar Barat Kota Palembang, kapasitas jembatan Jembatan Musi li.
Kramasan dan
kapasitas
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumtera Selatan 6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pemantauan tingkat getaran yaitu di lokasi tapak proyek terutama yang berdekatan dengan permukiman dan fasilitas umum. pada Sta 0+000 - Sta 5+150 dan Sta 8+300 - Sta 16+614.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan getaran dilakukan 6
bulan sekali pada tahap
pengoprasian dan pemeliharaan jalan. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana : Satuan Kerja Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. b) Pengawas
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
d. Pemantauan Dampak Terhadap Berubahnya Penggunaan Lakan 1. Dampak yang dipantau
Dampak lingkungan yang akan dipantau adalah berubahnya penggunaan lahan karena pemanfaatan lahan secara maksimal oleh masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta di sekitar Jalan Lingkar Barat Kota Palembang sehingga akan terjadi : -
Menurunnya jumlah ruang terbuka hijau yang berpengaruh pada aliran permukaan dan ketersediaan air tanah.
-
Adanya kegiatan informal di dalam area RUMIJA dan atau RCWGSJA Jalan Lingkat arat Kota Palembang.
2. Sumber Dampak
Ferubahan lahan yang menimbulkan bangkitan lalu lintas tinggi sehingga akan mengganggu fungsi jalan Lingkar Barat Palembang sebagai jalan artei primer dan Palembaiig.
tidak sesuai dengan RTRWK
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
-
-
Peningkatan Jalan Arten Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
3. Parameter Dampak Parameter dampak adalah jumlah dan jenis kegiatan pembangunan fisik yang tidak sesuai penrntukan, menurunnya kecepatan dan meningkatnya volume laiu lintas di atas volume rencana.
4. Tujuan Pemantauan Tujuan
pemantauan
adalah
memantau
dan
mengendalikan
pembangunan fisik disekitar jalan Lingkar Barat Palembang sesuai dengan RTRW Kota Palembang dan mengatur pemanfaatan lahan sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang. 5. Metode Pemantauan
Pemantauan
dilakukan
melalui
inventarisasi
pemberian
ljin
Mendirikan Bangunan (IMB) di sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang. 6. Lokasi Pemantauan
Lokasi pemantauan adalah di ruas jaian Sukarno Hatta, JI. Alamsyah Ratu Prawiranegara dan JI. Yusuf Singadikane. 7. Jangka Waktu/Frekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan adalah sepanjang tahap pengoperasian jalan Lingkar Barat Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan
a) Pelaksana : -
Satuan Kerja Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Rappeda Kota Palembang.
-
Dinas Tata Kota Kota Palembang.
b) Pengawas
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang. Dinas Tata Kota Kota Palembang.
Halaman 11 - 44
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Barat Palembang Sumatera Selatan
-
e. Pemantauan Dampak Terhadap Potensi GenanganlBanjir 1. Dampak yang dipantau Dampak
lingkungan
yang
akan
dipantau
adalah
potensi
genanganlbanjir dan daerah rawan genagan Ibanjir. 2. Sumber Dampak
Keberadaan badan jalan Lingkar Barat Kota Palembang berpotensi mengurangi daya resap air terutama saat turun hujan. Disamping itu juga kondisi pelengkap jalan yaitu saluran drainase dan bangunan gorong-gorong,serta jembatan .Limpasan air perrnukaaan akan terganggu kelancarannya oleh badan jalan bila bangunan air atau jaringan drainase jika jumlah,jenis dan kapasitasnya
kurang
memadai. 3. Parameter Dampak
Parameter dampak adalah adanya daerah genangan/banjir,lama genagan/banjir,akibat genagn/.banjir yang terjadi di lingkungan sekitar jalan lingkar barat Kota Palembang. 4. Tujuan Pemantauan
-
Mengendalikan /meminimalisasi genanganlbanjir di badan jalan dan lingkungan sekitar jalan lingkar barat Kota Palembang.
- Mengetahui keluhan dari masyarakat sekitar tepi jalan yang terkena genagan Ibanjir ,pengguna jalan dan penduduk sekitar trase jalan lingkar barat Kota Palembang. Metode Pemantauan
* Illemantau pembuatan dan pemeliharaan saluran samping dengan lebar, tinggi saluran disesuaikan dengan tinggi jalan dan saluran dibuat dari pasangan batu atau beton pada daerah yang mempunyai kemiringan tanah (slope) kecil / daerah datar. Memantau pembuatan dan pemeliharaan gorong-gorong bawan tanah untuk membuang air kesaluran induk pada daerah yang terletak di cekungan. Memantau pembuatan dan pemeliharaan
cross dmin baru
terutama didaerah rawa untuk menjaga arus air bisa secepatnya
-
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Peningkatan Jalan Arten' Fingkar Barat Palembang Sumatera Selaton
mengalir ke sisi yang lainsecara lancar yang masuk ke rawa dan mengalir ke Keramasan dan sungai Musi . Memgntau pemeliharaan /maintenance rutin atau berkala pada saluran samping jalan .
6. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan adalah :
-
Untuk daerah yang mempunyai kemiringan tanah kecil adalah : Sta.2+900 s/d Sta.4+500, buangan akhir ke Sungai Musi. Sta.11+000 s/d Sta.13+000, buangan akhir ke Sungai Sekanak
-
Untuk daerah yang terletak di cekungan yaitu di Sta.l4+100
-
Sta.14+800 sepanjang 700 m (antara SPBU s/d pertigaan JI. Alang-alang Lebar) dan Sta. 16+100 sepanjang 100 m,
-
Pada daerah rawa. Sepanjang trase jalan lingkar Barat Kota Palembang
7. Jangka WaktuIFrekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan adalah pada tahap perencanaan desain dan sepanjang tahap pengoperasian jalan Lingkar Barat Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan a) Pelaksana : -
Satker Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang (Tahap operasi).
b) Pengawas
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Bapedalda Kota Palembang.
-
Bappeda Kota Palembang. Dinas Tata Kota Kota Palembang.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2.3.2
Pemantauan Dampak Terhadap Komponen Sosial Ekonomi a. Penanganan Peningkatan Pelayanan Jalan 1. ~ a m ~ penting a k Yang Dipantau
Keamanan dan kenyamanan berkendaraan di Jalan Lingkar Barat Palembang. 2. Sumber Dampak Penting
Pengoperasianjalan Lingkar Barat Palembang. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter dampak
adalah
kecepatan
perjalanan
dan
rasio
volume/kapasitas di jalan Lingkar Barat Palembang. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.
Tujuan pemantauan adalah memantau LOS (Tingkat Pelayanan Jalan) jalan Lingkar Barat Palembang agar setara kualitas pelayanan tingkat "A" atau se-rendah-rendahnya "C" dan memberikan rasa keamanan dan kenyamanan selama berkendara di jalan Lingkar Barat Palembang. 5.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Survei perhitungan volume lalu lintas (traffic counting) dan kecepatan pada ruas jalan dan persimpangan jalan sekitar lokasi kegiatan.
-
lnventarisasi kondisi rambu dan marka di sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang.
-
lnventarisasi kondisi perkerasan jalan Lingkar Barat Palembang.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan adalah di ruas jalan Sukarno Hatta, JI. Alamsyah Ratu Prawiranegara, JI. Yusuf Singadikane dan pada persimpangan JI.
Ki
Merogan-Lingkar
Selatan-lndralaya-Yusuf
Singadikane,
persimpangan JI. Macan Lindungan-Soekarno Hatta-ParameswaraJernb.Musi ll dan persirnpafigan JI. Scekarno Hatta-JI. Bandara-JI. Ksi. Burlian.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalon Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
-
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan akan dilakukan 6 bulan sekali selama pengoprasian dan pemelihqraan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Satuan Kerja pengoperasian dan pemeliharaan jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Dinas Pehubungan Kota Palembang.
b) Pengawas
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang. Bapedalda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
b. Pemantauan Kemacetan Lalu Lintas 1. Dampak Penting Yang Dipantau
Dampak penting yang dipantau adalah panjang antrian kendaraan dan menurunnya kecepatan lalu lintas. 2. Sumber Dampak Penting
Kegiatan pengoperasian jalan Lingkar Barat Palembang. 3. Parameter Lingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter dampak yang dipantau adaiah kecepatan lalu lintas, rasio volume/kapasitas jalan dan panjang antrian kendaraan simpul-simpul lalu lintas (u-furn, persimpangan). 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.
Tujuan pemantauan adalah agar LOS (Level of SewicePTingkat Pelayanan Jalan) sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang setara kualitas pelayanan tingkat "A" aiau se-rendah-rendahnya "C". 3.
Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Survei perhitungan volume lalu linias (traffic counting) dan kecepatan pada mas jalan dan persimpangan jalan sekitar lokasi kegiatan.
-
Halaman 11 48
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteff Lingkor Barat Palembang Sumatera Selatan -
Evaluasi pengaturan waktu siklus APILL pada persimpangan Persimpangan Jl. Ki Merogan-Lingkar Selatan-lndralaya-Yusuf Sing-adikane, persimpangan Persimpangan JI. Macan LindunganSoekarno Hatta-Parameswara-Jemb.Musi ll dan persimpangan JI. Soekarno Hatta-Jl. Bandara-JI. Kol. Burlian.
6. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi pemantauan adalah di ruas jalan Sukarno Hatta, JI. Alamsyah Ratu Prawiranegara, JI. Yusuf Singadikane dan pada persimpangan JI.
Ki
Merogan-Lingkar
Selatan-lndralaya-Yusuf
Singadikane,
persimpangan JI. Macan Lindungan-Soekamo Hatta-ParameswaraJemb.Musi II dan persimpangan JI. Soekarno Hatta-JI. Bandara-JI. Kol. Burlian. 7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup Pemantauan akan dilakukan 6 bulan sekali selama pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Pelaksana :
-
Satuan Kerja pengoperasian dan pemeliharaan jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
b) Pe~gawas
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
c. Kecelakaan Lalu Lintas
1. Dampak Penting Yang Diparitau
Dampak penting yang dipantau adalah jenis kecelakaan ,lokasi keceiakaan, angka kecelakaan ialu lintas dan angka kematian dan korbari luka atau meninggal akibat kecelakaan ialu lintas.
Rencana Pemantauan Lingkungun (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
2. Sumber Dampak Penting
Kegiatan pengoperasianjalan Lingkar Barat Palembang. 3. ~arameierLingkungan Hidup Yang Dipantau
Parameter dampak yang dipantau
adalah jumlah dan jenis
ke~elakaan~lokasikecelakaan lalu lintas di jalan Lingkar Barat Palembang. Parameter lain yangdipantau adalah pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi kecelakaan lalu lintas. 4. Tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup.
Tujuan pemantauan adalah meningkatkan keselamatan dan menekan angka kecelakaan serendah mungkin di jalan Lingkar Barat Palembang.
5. Metode Pemantauan Lingkungan Hidup -
Inventarisasi data dan jenis kecelakaan pada Jalan Lingkar Barat Palembang.
-
lnventarisasi kondisi geometrik dan perkerasan jalan pada lokasi rawan kecelakaan.
-
lnventarisasi fasilitas rambu dan marka pada lskasi rawan kecelakaan.
6. L ~ k a sPemantauan i Lingkungan Hidup iokasl pemantauan adalah di ruas jalan Sukarno Hatta, JI. Aiamsyah Ratu Prawiranegara, JI. Yusuf Singadikane dan pada persimpangan JI.
Ki
Merogan-Lingkar
Selatan-indralaya-Yusuf
Singadikane,
persimpangan JI. Macan Lindungan-Soekamo Hatta-ParameswaraJemb.Musi ii dan persimpangan Ji. Soekarno Hatta-Ji. Bandara-Jl. Kol. Burlian.
7. Jangka Waktu Dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup PernantaLian akan dilakukan i tahiln sekaii selama pengoperasian dan pemeiiharaan Jaian Lingkar Barat Kota Palembang. 8. lnstitusi Pemantauan Lingkungan Hidup
a) Feiaksana :
Halaman il - 50
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan 7
-
Satuan Kerja pengoperasian dan pemeliharaan jalan Lingkar Barat Kota Palembang.
-
Dit. Satlantas Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang.
b) Pengawas
-
Dit. Satlantas Kota Palembang.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
-
Bapedalda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Dit. Satlantas Kota Palembang. Dinas Perhubungan Kota Palembang. Bapedalda Kota Palembang.
d. Pemantauan Dampak Terganggunya Aksesibilitas Dan Mobilitas Penduduk 1. Dampak yang dipantau
Ganggilan terhadap aksesibilitas penduduk sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang karena adanya median jalan. 2. Surnber Dampak
Pemasangan median jalan sepanjang jalan Lingkar Barat Kota Palembang 16,614 Km. 3. Parameter Dampak
Parameter dampak
terganggunya aksesibilitas
dan
mobilitas
penduduk pada jalan-jalan masuk dan sepanjang jalan Lingkar Barat Palembang. 4. Tujuan Pemantauan
Tujuan pemantauan adalah memantau mobilitas dan aksessibilitas penduduk sekitar lokasi proyek yang dipisahkan oleh median jalan selama pengoperasianjalan.
5. Metode Pemantauan - Survei panjang antrian pada lokasi-lokasi perputaran (u-turn). -
Survei titik-titik penyeberangan pejalan kaki.
Halaman 11 - 51
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Peningkatan Jalan Arteri Lingkar Barat Palembang Surnatera Selatan
6. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan adalah di ruas jalan Sukarno Hatta, Jl. klamsyah Ratu Prawiranegara dan JI. Yusuf Singadikane.
7. Jangka WaktuIFrekuensi Pemantauan Jangka waktu pemantauan adalah setiap 6 (enam) bwlan selama pengoperasian jalan Lingkar Barat Kota Pelambang. 8. lnstitusi Pemantauan a) Pelaksana :
-
Satuan Kerja Pengoperasian Dan pemeliharaan Jalan Arteri Lingkar Barat Kota Palembang.
b) Pengawas - Dinas PU Sub. Din Bina Marga Kota Palembang.
-
Camat Kertapati, llir Barat, Gandus, Alang-alang Lebar.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
Bapedalda Kota Palembang.
c) Penerima Laporan
-
Camat Kertapati, llir Barat, Gandus, Alang-alang Lebar.
-
Dinas Perhubungan Kota Palembang.
Bapedalda Kota Palembang.
Halaman 11 - 52
TABEL 2.1. RINGKASAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL) PENINGKATAN JALAN LINGKAR BARAT KOTA PALEMBANG
b.
HilangnyaBembahn ya Aset dan Mata Pencahariaan
Pembebasantanah yang mengakibatkanbembahnya aset berupa bangunan, tanah dan iahan usaha, di tapak proyek yaitu mempunyainilai sosiai ekonomi pada Jaian Yusuf Singadikane(sta 0.000 5+150) dan Jalan Soekam* Hatta (sta 8+300- 16614).
Hatta (sta 8+300 - 16+614) sekitar 38 pemilik lahan ,46 squater dan 136 pedagang kaki iima. intensitas waktu terjadinya keresahan masyarakal yang dapat memicu timbulnya gangguan kamtibmas Bembahnyahilangnya aset yang bempa bangunanmmah dan tanah dan yang mempunyai nilai sosial ekonorni, milik penduduk yang berada di areal RUMiJA
Melakukanwawancara kepada masyarakat yang terkena proyek (PTP) dan sekitamya, tentang proses pengadaantanah Memantau pelaksanaansosialisasi dan koardinasi antara pemrakarsa dengan aparat pemerintah setempat dan instansi terkait daiam kegiatan yang melibatkan masyarakat, perusahaandan pengeloia utiiitas Memantau hilanglbembahnyaniial aset bangunan mmah, lanah, pmduMias yang terkena pembebasan tanah
= Memantau pdaksanaankcordinasi pemrakarsa dengan Panitia Pembebasan Tanah PanitiaIPanitia Khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Palembang. =Memanlaulangsung pelaksanaan inventarisasi ,identifikasi pemilikan tanah, bangunandan pengukuran bidang-bidang tanah selanlutnya dibuatkan d&ar nominaUf dan peta bidang tanah. Memantau langsung proses penggantianyang penetapannya mengacu pada NJOP atau harga pasar yang bedaku diwilayahP d n a h Kota Palembang. Kesepakatanyang diietapkan masyarakat(yang lahannya terkena pengadaan tanah) dan Lembaga /Tim Penilai yang ditunjuk oleh Panitia ditetapkan Pemetintah Kota Palembang. Memantau secara langsung pemllik ~ m a hbangunan, , tanah atau penggaraptanah, pedagangkakl iima dan squater melakukan pemanfaatan sisa bangunan rumah dan mengambii hasii dad tanaman yang ada dl iokasl RUMIJA yang dibebaskan Sehingga fungsl ekonominyadapat termanfaatkan sebelumdibersihkan. Memantau secara langsung pelaksanaanpengadaantanah yang sesuai dengan batas tanah RUMIJA bag1peruntukan tapak proyek atau 1 i melebihi kebutuhan tapak pmyek
.
-
Halaman 11 53
Di dalam tapak pmyek atau RUMIJA jalan acteri Lingkar Barat Kota Palembangpada Sta 0.000 Sta 5+150 dan Sta 8+300 - 8 a 16614
-
. .
Sebeium dimulainya kegiatan konstruksi peningkztan Jaian Ungkar Barat Kota Palembang
Satuan Keja Pembangunan Jalan Ungkar Barat Kola Paiembang
-
Bapedaida Kota Palambang. = BPN Kota Palembang. Dinas Tata Kota Palembang. = Bappeda Kota Palembang. Dinas Penerangan Jaian Umum, PertamananDan Utiliis kota Palembang.
BapedaldaKota Palembang. BPN Kota Palembang. Dinas Tafa Kota Palembang. = Bappeda Kda Palembang. Dinas PeneranganJalan Umurn, PertarnananDan Utilitas kota Paiembang.
m
D -No, 2 2.1. a.
I
_
~
=
Dampakyang Dipantau
Sumbw Dampak
.
m
-
Kegiatan pernbwsihan lahan sepanjang Sta 0 4 0 0 - Sta 5+150 dan Sta 8+300 - Sta 16414. Pekerjaan tanah sepanjang ruas peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota r dlembang antara Sta 0 4 0 0 - Sta 5+150 dan Sta 8+300 - Sta 16+614
m
.
+
=- - , .
-..
.. . .. -,
Arten' Lingkar Barat Palembang Sumatera Selatan
PeraturanFernerintahRI No.41 lahun 1999 tentang Pengendalian PencemaranUdara
Tujuan Pemantauan
Mengetahui kualitas udara pada saat kegiatan konshuksi terutarna sebaran debu di lingkungan dan gas buang yang disebabkan peratatan dan kendaraan proyek
-
1
=
-.
Parameter Yang Dipantau
TAHAP KONSTRUKSI Komponen Fisik ffimia Penurunan Kualitas Kegiatan pembersihan Udara lahan pada Sta 0 4 0 0 Sta 5+150 dan Sta 8+300 Sta 16614 Pekerjaan tanah sepanjang mas peningkatan Jalsn Lingkar Barat Kota Palembang (Volume galian t 70.350 m). volume timbunan + 80.570 m3) Pengangkutan material (510 unit dump buckihari). mobilisasiperalatanbeat serta pengoperasian alat berat (519 jenis) yang melalui jalan arteri dan jalan lokal. Pekeijaan badan jalan dan pekerjaan perkerasanpada Sta 0 4 0 0 - 5+150 dan Sta 8+300 - 16414. ?engoprasian base camp (bengkel, stccpile. AMP. Dalching Plant dan Stone Crusher).
Meningkatnya Kebisingan
m
-
-
b.
=
KeputusanMenleri Lingkungan Hidup No.48 tahun 1996 lentang Baku Tingkat Kebisingan
Mengetahui tingkat kebisingan di dalam dan di sekitar lapak pmyek terutama di areal permukiman penduduk dan fasilitas umum
Metode Pemanlauan
-
Memantaukualitas udara langsungdi lokasi sekitar lapak proyek menggunakan gas samplerdipasang (diinstal) di lokasi yang telah ditentukan. Parameter yang diukur adalah CO. SO,. HC. NO>,Pb, partikulat (PM10. PM 2.5). Pengukuran kualitas udara (pengambilan sample) ailakukan sesuai dengan pedoman dan metoda dalam PeraturanPemerintah No.41 tahun 1999 tenlang Pengendalian Pencemaran Udara. Memantau pelaksanaan pemasangan pagar pembatas lokad pmyek dsngan lingkungan yang dibuat unluk mengurangi sebaran debu dan gas buang tcrulama pada lokasi perumahan dan fasilitas umm. Memantau langsung pelaksanaan penyiramandi lokasi tapak p y e k dan jalur angkutan materialsecara berkala untuk mengurangi sebaran debu sesuai kondisi. Memantau secara langsungpada para pekerja proyek diharuskan menggunakan penutup hidung pada lokasi kegiatanyang berdebu dan emisi gas kendaraan. Memantau ban kendaraan buk pengangkut material ketika akan meninggalkan area pmyek rnenuju jalan umum yang harus dibersihkan terlebih dahulu. Memantau langsung pelaksanaan penutupanpada bak kendaraan pengangkut materialuntuk mencegah sebaran debu ke lingkungan. Melakukan pemantauan penerapan pembatasankecepatan kendaraan proyek sesuai kondsi jalan, tem!arna pada jalan masuk lapak proyek dan base camp yaitu maksimal40 km/jarn atau sesuai kondiii jalan yang dilalui kendaraan atau peralatan proyek. Memantau pelaksanaan perawatan peralatan dan kendaraan pmyek yang digunakan dalam peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang Mengukur tingkat kebisingan dengan peralatan soundlevelmeterpada saat kegiatan konsbuksi. Parametel yang diukur selama periode 15 menit. Pengukuran dilakukan waklu pagi, siang atau sore. Memantau langsung pelaksanaan pengaturan jadval kerja yang diterapkan antara pukul08.00 - 17.00 (jam kerja). Memantau pelaksanaan penggunaan
Halaman I! - 54
Rencana Pemantauan Lingkungan Lokasi Pemantauan Jangk Waktu Pernantauan
Di lapak proyek terutaina daerah yang M e k a t a n dengan lokasi permukiman penduduk dan daerah fasilitas umum yang bwada di Sta 0400, Sta 5+150, Sta 8+300 dan Sta 16414
Daerah pemukiman dan fasilitas umum yang potenslal terkena dampak kebisingan yditu di lepi jalan antara Sta 0 4 0 0 5+150 dan Sta 8+300 - 16414
-
Dilakukan3 bulan sekal selama kegiatan tahap komtruksi terutama pa& musim kemarau yang potensial meningkatnya penyebaran debu
Akan dlakukan selama tahap konsbuksi (+ 12 bulan) dengan hekuensi pemantauan 3 bulan sekal.
Pelakrana
. .
• Konlraktw Pelaksana
kombukd Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palentbang. Satuan Kwja Pembangunan Jalan Lingkar Barat KO$ Palembang
KonlraktorPeldksana Peningkatan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang
lnstitusi Pemantauan Pengawas
I
-
I
.
Bapedalda Kota Palembang. Dinas KesehatanKota Palembang
Baprdalda Kota Palembang. Dinas KesehatanKota Palembang
Pelaporan
-
.
Bapedalda Kota Palembang. Dinas KesehatanKota Palembang
Bapedalda Kota Palernbang. Dinas KesehatanKota Palembang
=
- - Parameter Yang Dipantau
Dipantau
16614.
e.
Terganggunya Kualitas Air Pennukaandan Air Tanah
Pekerjaan bnah (Volume galian 70.350 mJ, dan timbunan i80.570 m3, pekerjaanjembatan dan pengoperasianbase camp.
.
-
Kualitas air pennukaan dan air lanah sesuai baku mutunya Keluhan dari masyarakat karena terganggunya kualitas air permukaan dan air tanah
b
Komponen Biologi Hilangnya %eta$
I
Terganggunya Keh~dupa*
Uegiatan pembersihan lahan b n pekerjaan tanah,pada Jalan Yusuf Singadikane (Sla 0 4 0 0 S l a 5+150)dan jalan Soekarno Halta (Sta 8+300 -Sla 16+614)
Metode Pemantauan
disebabkanterganggunya aliran air pwmukaan akibat pekerjaan pada tahap konsbuksi.
badan jalan dan jembatan Kramasan dan jembatan Musi 11, pada lokasi jembatan.dan gwonggwong. Memantaupelaksanaanpengenrkan saluran drainase jalan saluran air lainya apabila tajadi pendangkalan afau tersunbat oleh tanah alau materialbangunan. Memantauperbaikan saluran drainase atau bangunan aliran pennukaan yang rusak akibat pekerjaan proyek. Memantaupengaturanjadwal pekerjaan pembersihan lahan dan pekerjaan tanah ldak pada musim hujan. Memantaulokasi timbunan material agar tidak berdekalan der~ganlokasi saluran drainasejalan, drainase lingkungan dan sungai Memantaukualitasair sungai yang lerkena dampak kegiaban konsbuksi dengan melakutan pengukuran dan psngambilan conloh air sungai untuk dianalisis, kernudiandibandingkan dengan baku mutu Melakukm pengamatan secara langsung parameter lingkat kekeruhandan banyaknya material padat yang masuk ke dalam air perrnukaan(sungai). Melakukanpengukurankualitas air petmukaan dan air lanah pada tahap konsbuksi (minhal 1 kali) pada lokasi yang sama dengan sampling rona awl. Memantaupelaksanaanpekerjaan lanah, pekerjaanjembatan Kramasan dan jembatan Musi 11, dan pengoperasianbase camp yang dilengkapi MCK ,tangki septik dan saluran drainase h b a h fair. Memanlau pelaksanaan pemancanganliang pancangyang menggunakan cashing atau pencegah menyebarnya keke~han air stingai pada pekerjaan jembatan Kramasan dan jembatan Idu4 11. Memantaulokasi embunan material dan penyimpananperalatan konsbuksi agar tidak berdekatan dengan lokasi sungai
Mengttahui kualitas air pmukaan dan air tanah pada tahap sebelum dan setelah kegiatan tahap konsbukuksi jalan.termasuk pembangunanjembatan duplikasi Keramasan dan jembatan duplikasi Musi II
Perubahan lipe vegetasi dan perubahan keanekaragaman vegebsi di tepi jalan akibal pembersihan lahan dan pekerjaan tanah
Pemanlauan ptnggantian alau penanaman vegetai lepi jalan, medianjalan, dan pulau jalan yang mempunyai nilai estetis dan ekologis.
Keberadaan blola peralran yaltu terulama lkan -1kan yang
Memantau keberadaan ~kan dan produksl ~kanyang
I Pekewan tanah /Volume gallan t 70 350 m3, dan
-
Tujuan Pemantauan
.
. .
2.2. a
-
--
Memanlau langsungjalur penanaman *pi jalan. median j a m dan pulau jalan di lokasi tapak proyek di dalam RUMIJA
.
Melakukan pengukurankeberadaan blota alr @lankton,benthos dan
-
-
-
-
n s t r c u t u remanrauan Lmgkunfan (RPL) 'rteri Lingkar Bamt Palernbarn Sumtern Srlntnn
Rencana Pemantauan Ungkungan Lokasi Pemantauan Jangk Waktu sungai Sekanak, yang mengalir di sekitar Iokasiproyek, rawa dan saluran-saluran
Pemantauan
I
fi area tapak p w e k yang dipefkirakan terkena hmpak yaitu Sungai Kramasan, Sungai Musi dan sungai Sekanak. yang mengalir di sekilar lokasi proyek dan perairan r a w
selma lahap kansfruksi+. 12 bulan dengan hekuensi pemanlauan 3 bulan sekali
Di dalam !&a$ proyek pada S h 0 4 0 0 - Eta 5+150 dan Sla 8+300 Sta 16.614
Selama tahap konsbuksi hinsgr pengoprasian dan peme!iharaan jalan
Sungal Kramasan Sungal Must dan
Selama lahap konsbukn i 12
-
lnsfitusi Pemaniauan Pengawas
Pelakrana Palembang
Pelaporan
1
. .
. .
.
Konhktm P e l a k m PeningkatanJalan Lingkar Barat Kota Palembang. Satuan Kerja Pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang
Konhklor Pelaksana Peningkalan Jalan Lingkar Barat Kota Palembang. Satuan Kerja Pembanodnan Jalan Lingkar iarat Kota Palemban KonhktugPelaksana Penlngkatan Jalan
Bapedalda Kota Palembang. Dinas Pekerjaan Umum Sub.Din.SDA Kola Palembang
.
. . .
.
Bapedalda Kota Dinas Palembang. Penerangan Jalan Umum. Pertamanandan Ulilitas Kola Palembang
Bapedalda Kota Palembang
.
Bapedalda Kola Palembang. Dinas Pekerjaan Umum Sub.Din.SDA Kota Palembang
Bapedalda Kola Dinas Palembang. PeneranganJalan Umum. Pertamanandan Utililas Kota Palembang
= Bapedalda Kota
Palembang
.
6ueqwaled q o y uqeqasan seu!a 6ueq~led QOXl u e q ley8u!l uelep ueun6ueqwd e b n uenleg
.
.6ueq~led WOW eplepadeg
. .
'6uEq~aled q o y e b n e6eual s e u ! ~ GuEqwled elon l u e a ~eyEu!l uelep ueuduequad e.hn uen)es
6uEqWed q o n ueueyuad seu!a uEJ0delad
.
.
Gueqwled 40) ueleqasay seu!a 6ueqwled ~ O l Yw q J~$U!I ueler ueunfiuewd e b n uenleg
.
.
.
'6ueq~aled eloy eplepadeg 'Bu~qunled q o n &a)( e6eual s e u ! ~ 6 U ~ l e d 9 0 law ~ ieyEu!l uelep ueun6uequrad e b n uenleg
. .
6ueqwle.j q o j ueueyyad seu!a semeEuad uene)ueurad pn)!)sul
.
ueqelnlay '6un6v 6u!ys ueqemlay 'unea ieqai Guewaa uellunlal) l lelea J!II ueiewe3ay '(eley 6ueley ueqe~nlay) snpueg ueiewe3ay '(uesewe~y uequnlay) !ledway uelewe3ay uelnq y a b ~ !dg ~ ~ a l6uel !p (efi!]) E de!tas ueqwnlay elusnsnqy uenquewad yakad yedel !suanyaq ue6uap Jq!yas ynpnpuad !synqsuoy euesyelad Fynqsuoy ueuqnuad !p uep lolyequoy 1 ueeqesnmd deqel ewelas d m 2 aseq eale !a '(edela] 6uelel uequnlay uep rueg ehey uequnlay) ~ e q a6ue1e i -6uelv uqewe3ay uep (ewe1 l!yng ueqemlan uep nleg I!yng uequnjan '6un6v f i u ! ~ ueqemlay !~ unea ~eqal6uewaa uequnla)o I l e ~ e 8 J!II uqewe3ay '(elep 6uuen uequnlay) snpueg uelewexy '(uesewely uequnlay) gedwan uqewe3ay nael y a h x l uelnq !seyq uep ue!6eq (do) E degas ueyedruaw 6ueI uenquewad ueqemlay eLusnsnqy isuanyq uduap yakold yedel !synqsuoy euesyelad pynqsuoy lel!yas ynpnpuad w y q u o y I ueeqesruad deqq ewelag uew!ynuad !a
II!snw uelequ! q x a s uep ueseww)( u q e q w l Jei!yas uey! dey6ueuaw esejq 6uel uey! ueauad ynpnpcad neluewaly .!e6uns !seyol ue6uap uqeyaplaq yep! le6e le!iajew ueunqwg p y o l nquewaw '11!mw ueleqw! uep uesemun ueleqwa! uee!~ayad e p d ueqruayay ue~eqaluad qe6aauaw ynlun 6ujqsp3 !dey6ual!p 6ue.A 6ueaued 6uep ue6ue3uewad ueeuesyelad nquewaw yeueyag !e6ung uelequa! nqe vwn3 ueqeqweuad u ~ e r ~ y uep!~ a d !snW uqeqwa! uep ueseuun uqeqwa!uee!layad 'qeuq ueef~ayadueeuesyelad nqueuaw '11 uqeqwal ueun6ueqwad ~seyoluep uesewuan uqequa! ueunheqwad !seyqaqeuquee!,ayad !seyoi ~q!yasuw!erad eped (uolyau
6ueqwaled e)o) p e g ~ey6u!i ueler ueun6ueqund eban uewes .6ueqwaled . qon luea E X ~ U ! ~ rutsyelad
!leyas uelnq 6ueqwaled elon g uenquewad l e a g 1ey6u!l uele! !suanyaq ,was qmes uep ue6uap uelnq mu'yeueyag !e6uns ueneluewad , nWeMy6uep , uenejuewad !sex01 u e b n $ u g uenejuewd eueauau
lelnuaw ~!yeAuadeIeqeq !eua6ww Jepyas ynpnpuad uep g y e ~ e k e wepeday !ses!fe!sos ueeuesyelad nquewaw vqeqasay uquelslad !eua6uaw elusnsnqy 'ebay e6eual wed ueeur!auad saswd nquewaw 6uEqlualEdso)( l u e g ley6u!l uele! !synqsuoy uqe!6ay Eue!unuaw uep ue6unlunay ledepuaw 6uel eqesn qelutnl uep s!ua! 6uns6uel nquewaw ' 6 u e q ~ l e delon l e s g JE~~UII uelep uquy6u!uad yaIold !p eqesn 6uenlad uep e!my uqedwsay !euaBuaw leyetekew qoyol nele ledwalas qqu!~awadepeday !setuo)u! ue~eqaIuadueeuesyelad nquewaw 'lolyeljuoy nele eueyeraad ueynyel!p 6ueA ebay e6euq ueew!~auadwqs!s depeqml eyalaw uede66uq 6uquai y a l o ~ d yedq ~e)!yaspeqesmaq uep elmyaq qelal uep wnlaq 6uel ynpnpuad ue6uap u e 3 u m m ueyr,yelaW :e~e3 ue6uap u!el q u e 'ebayad epeday eceyeuad nqe qyequoy uey!mq!p 6uel !!dnqe qedn ue!mqwd 'uee!~apdqua! ' e & d qelun! 'ef~ay ebual ueew.wuad ueeuesyelad sasoxl Eunduel wems nquewaw
,
ueneluekuad a p o l a ~
. .
e!lay efieual ued ue6uap !syualu! ]eq!ye yalo~d !seyol q y a s leyuekew epeday Jelnuaw i!yeluad ue~eqakuad ue6ueln66ueuad uep ueqe6asuad eAedn !nqeja6uarj 'e!~aye6eual~6eq ueleqasay u e l u e h a d ueynsewm 6uel e!~ay deual ueeu!~auad saso~d!nqqa6uayi
.
.
yaI0ld !seyol q y a s leye~elseuueqnlan ( epe ex!!) @Jayad quap!p 6ueAl!yehuad spar e!~ay e6eual uqeqasay qep ynseual.el~ay e6eual ueeu!~auadsasald
. .
6ue~o961 ~el!yas ebay e6eual ueyqninquaw ueye 6ueL Gueq~aled
.
~ey6u!iynlun uelep ! elon s y n ~ u o yuqe!6ay ellay e6euai ueew!Jauad
~elnuawl!yeluad ue~eqahad!sualod
.q
. .
. .
eqesn Guenlad uep uee!~aye6eualay uelep leyejekew depeqlal yaAo~d !snq!quoy !nqqa6uaw %~Eqlualed eion i u e g ley6uq uelep uqey6u!uad eped e!layaq ew!mj!p ledep 6uel ledunlas ynpnpuad qelwn! !nqqa6uaw uep e!~aye6euq ueewpauad sasoxl !nqqabuaw
.
.
e[~aye6eual uep yaIo~d uenlladay !qnuamau ledep Soel e!~ayade~edueqninqay undnew ueuekew 6 u n ~ m ' le66ug ~ e d u a'ueun6ueq l leualew y!eq ue6ue6ep~ad eqesn qelun! uep quay ledua~as ytipnpuad !lep ueqnlan eqesn 6 u ~ n p dueylequewaw uep ebyaq ewyal!p 6ueL ledunlas ynpnpuad q e l w .elmy deual ueewuauadSaSOld
.
. . .
Suelo s6z w a s ellay e6eual ueyqnlnqwaw ueye 6 u d 6ueqwled eloyleleg s y E u ! ~uelep nynqsuoy uqe@y yNun ellay e6eual ueewyauad
eqesnjag uep eban uqedunsay uqey6u!uad eLepng !wouoy3 le!sog uauodwon
. .
. .
me1 uep !snw !duns'uesewe~ay !e6uns !p uey! dey6ueuaw !~epueueqeauadqew II cw !sey!idnp uenlaw ese!q uqeqwa!uep uesewua] 6ueI)eyuekew uep ueqnla] leqdnp u q e q w ! '6ueqwaled eloy p e g ~ey6u!i ueun6ueqwad'uelel uape uele!~q!yas m e ) uep !synqsuoy uqe!6ay yeueyas !e6uns' !snW !e6uns eluepe gelalas uep wnlaqas 'uesewemn !e6ung !p dnp!q ynpnpuad d e y 6 u w l 6ueL !uouoya !ei!u !elundwau uenquetuad uen!nl
.
neluedyj 6 u e JalaweJed ~
II !snw ueiequra! ueunfiueqwad uep uesewuy uqequal u e u n 6 u e q d ' a s e u ! ~uee[myad '(Iw O L ~ 5O ueunqw!) ~
yedwea B q w n s
ue~!e~ad
'e .E.Z
11 !snw ueleqwar sel!sedey uelequal sq!sedey '6ueqwaled qoy leiea iey6u!i ueler sq!sedey uefiuap !ensas uelny6ue ueejepuay uelenw loqoq ueseleqwadueeuesyeladneluewaw 'ueqa6 uqeqwei !6uwn6uaw ynlun !stjunpq ledep eSn! 6ueh wnwn sel!l!sq uep ueqynwad iel!yas !p ewqiual6ueqwaled qoy lejeg iey6u!l uele! !dal !p uwnles ueeieq!lawad uqe!6ay nquewau '966MX16P 'ON d n p ! ~ueSuny6u!i !iajuaR PLF9I elS uesinday !ensas u e ~ q (ey6u!l d uele! .OOE+@ qs uep OSI+S ueereq!lawad nlnw nyeq ue6uap ueySu!pueq!p qs- O O ~ qs O eped 'wnwn sq!l!sel uep sjs!leue!p ue!pnway lele eped uep ue!seido6uad uep uew!ynuuad jqe3ial6ueh ueiela6 ue1nyn6uad 6ueqwled ueSuap uqeyapiaq I!seH .alqaoj 6ueh (raqeue uofle~q!~ elon p e g iey6ujl deqq eped Yeyas uepq ueler ueweq!laruad u 6 u ~ he w q ~ a l nqe iqaw UO!JPJ~!A) uuela6 ue!seladdiuad &a)( ueueg g ueynyel!a yahid yedq !sex01!a myn6uadlele ue6uap inyn!p uwqag 6ueqmled WOW jeieg ~ey6u!.luelep ue!paw nele !dal !p weuq!p qelq 6ueh uef~u!s!qay deialuaw nele !6uein6uaw !s6unpaq 6ueh Sunpullad ueweuel ueeieq!laruad uele!6ay nqueualy ,9661 QP 'ON dnp!t( udunySu!l !ialuaw uesundan 6 ~ e q ~ a l e d6 ~ e ~ ~qoy eped n9eSuamueinynt~ad l elweg d 1ey6u!l uelep jq!yas ueeuesyelad.aios nqe 6ue!s qoy lweg 1ey6u!l ueler !p l e d e p ~6ueh l '!6ed ueynyel!p ueinyn6uad nlym 6ueqWled ue!seda6uad wnwn sq!l!sej uep we! Iwelep l!uaw s t apoliad ewelas ewelas uew!ynwad ue6uap elon 1aea ~eyfju!l mynip u&u!s!qan 'slaw /anal ueler uemq!yruad uep uqeyapiaq6ueA punos uelqead ue6uap ue6uyqay !leys uelnq g u e ! s e d u a d e b n uentes degas ueynyel!a ley6u!l 6uns6uq inyn6uaw e w n i a l uele! !dal !a UPP UQSEU~J)]
.
6UEqUBled elon u&unqnq.iad seu!a '6uqwaled elon e~le~adeg 1
. .
6ueqlualed qon udunqnqEd seu!Q .6ueqwled elon eplepadea
.
6ueqwaled qoy ue6unqnqiadseu!a .6uequale,j elon eplepadeg
.
.
6~eqlllaled won ue6~11qntpdseu!a '6UWPd qon eplepadea
.
.
-
..-.-A...-.
I
. .
6ueW~d elon ue6unqnq~ad sew0 .6ueqwled elon eplspadeg
-- ..-"... .
6uequqed elon lmea ~eybu!l uelep ueweq!lawad uep ue!se~ado6uadeb)( uenles
1
I EUBIYIIOA
. i
.
.
I
6ueqwaled qoy jweg iey6u!g unley !da) wnwn sq!l!sej uep ueqynwad qwaep !p ueSu!s!qay ley6u!l !nqqaBuaw
.
-
.
I ueneruewa~ I
yahoid yedq iq!yas p ueuqynwad eaie p epe uwelag leyfiu!l nyea 6ueh ynpnpuad ueuewehuay 6uejllalg661./1116P'ON d n p ! ~ uep yaho~dyedq iel!yas !p ue6uny6u!l !ivaW uesnlndan uwqa6 1ey6ug~nqeia6uaw (y~lappw)U * I Q ~ jex6u!l ~
( I
spaw ueuefiueuad ueynyel!p eia6as ynlun ueeyela3ay !wele6uaw 6ueh ynpnpuad nqe elayad geq uqmelad w p isenyena ueeuesyeladnquewaw .uqeqwa! sele inlynqs ueelayadlees eped uol!u Gu!ieC6u!ie! ue6uesewadnqueww .uele! ueley6u!uad uqe!6ay ehepa ynpnpuad epeday !seuwjq
..
we! t.2 ewelas Suequaled won pie8 ieySu!~ueler ueyeun66uaw 6ueh 0.11 !edun?s 1'106 !Jep ueelepuay
uweja3 elu1ey6u!ua~ 3
udu!s!qa)( ley6u!l cyeg fiuqual 966)unqq evoN dnp!~ ue6uny6u!l !jaluaW uesnlndan
uefiu!s!qay ueylnqw!uaw 6ueh ueSuolo6 qua! enwas !iep 6ueqUJaled qoy lweg iey6u!i ueler p squ!law 6ueh iolouuaq ueejepuay
ueSu!s!qay ehuley6u!uayy
.
6~k?qLUaled qo)( leieg iey6u!i uele! !da] !p qatsa uep (wepn leumuad delahad u!el t ) ~ g 1 wque) s!Eoloya !sEunj !ehundwaw 6ueA ueweuq ueaeq!(awad qS O O F B qS UeP Suequaled ueeuesyeladn q u e w a ~ OSI+S QS 000r0 wepn u w e ~ ~ 3 u a d elon leieg qs eque nlp.4 wnwn iey6ufl uelep sq!l!sq uep 'ynpcpuad ue!lepua6uad 6uqu~l6661 ue!sedo6uad ueun~nuuad!sew unqq bp'o~qqupawd uempad euelas u&uap Gunstjuq welep epqaw uep uewopad ue6uap uesqeqnq 6ueh !ensas 6uns6uel uemyn6uadeie3 !pyas uelnq seni 6ueuedas !a ue6uap wepn sq!leny n q u e w a ~ g ueynyel!~
-
6uewaled won u&unqntpd seu!a 'Weqequ~led QOWeple~adeg
.
'q
eiepn uuerua~uad~e!lepua6uad 6uelual.566~uwei WON e!sauopul w1qnda8qquuauad .we! pz ewelas 6ueqwled ueinlwad eped n3e6uaw ehunlnw qoylweg ~ey6u!luelep !p iolowaq ueeiepuay squ!~ nysq 6uel (S'Zwd 'OI~W) am nlel awnion ehuley6u!uaw sq!lenn ueuninuad .e le~ny!ued'qd '3H 'XON '20s '03 e!w# y!s!j uauodwon 'L.E i s n n u ~ s N o n v 3 s v d~ W I E
6ueqlualed elo] lereg my6ufl ueler wyas wnum sq!l!scj uep ynpnpuad uelqynuad eaie !p eweinial eiepn sel!~eny!nqela6uaiv
s
s
I I
I
I
I
I A.-
-
cn
1g
-E
m
Y
Y
=,
C
5
s
-
m
d
m
F a rn 2.5=
m
SS E
&
angn
..
. .
mam
a5 E m
$
-
2
om
-ti
. .
ishlc
o a m n
z' -%E
P
ES a$
. .
mam
m
Y
x=
Y
8,
a
s
19
a F3 @ XO .-
p
3
2 gw E .r n a 5% a m a
g 9; m-
g&'-mm
.=
fgt Z ~
..
Z
..
p m
n m a
. .
. .
mam
a n m a
m
L
2
Y
Y
5 % 53,~ m.E c -
.sg; g
$2
ZaE%&'z 2 g s d E
:
m,g C
@
E
zkghg?& v,
2
g, . g ms ~ -
3, = 2
g g 6 2,,, bc aS; Cs_ -mn a~n & ~ . c m
m 03
ga a$ d$ ago. ag
$ Y)
a
Y
m
0
C
5
5.gid-
c
a:.gk.g
2: s
m
cd
mm&
a av
LC :?
,
a;
IF E S .% ~ ?, : ."-
P 8
3
vr
BE2
w-g,s
391Cg c2 g zgz
m
o,
-
.-0
m3 sm .E $
c c
m c -
~ m2 E 7 gq
a a
k
2
C c
.P
+z$
9.m:; .C ,n
Y
Y
.
A
C m m
.- m E m .c n
$eg
$ .2K g,-
EsS
r a m ..c
L
."7
5
E
E' F
B8
.-
:: sm c =- 0z 6 d c% Y)
g.c
8::
o, C j
0
e
-
-
~ 2 5 5
-
Y
- m4. &~& 2S rn
2% =BE ?; =a p g B5 .-6 .E2 - E 01
> a m a
c
.m 3'
-
e g."
3a, 22,i E - .?s arc
.g &. 2 m-
Y
m
s
c
g d z
.x m .-
-
.-
43 m c .m m
8w 5>z mzk
3
:
Y
m mm m .m c ., m w s ,a aE
d
m m
-
:.E'
n m .s -
6
z
. .
.- k ='S .-
Z
c~
2~ % -cg .g59% zY ~ a c
c c
.-
fa
C .-m m
L
id , = a I&,?
A
c
m
C
dgm i!-! gzirn Zm cs Es cg c m c g g ~2 g a g & $ l h
$ g'g 3 - 5 " a
."
m .ma
m 3
4
P g
Gx
Y --I J i
i i
g
.
6ueqUIalEd qon 11e6unqnq~dSeU!a 'leqal 6ueleBuelv 'snpueg J!II '~ede)lan1 e ~ 3 .6uequaled qo!i eplepad~g .6ueq~ledqon ebew eu!g u!a 'qng n d seu!a
.
.
6ueqwled qon uE6unqnq~dseu!a 'Ieqal 6uele-6uelv 'snpueg Sweg ~ '~edewn II lewe3 .6uequ~aled qoy eplepadeg '6~eqlualedqo) e b e ~ eu!g u!a .qnS n d seu!a
. .
.
uele! ue!swadofiuad ewelas auey!pefiu!g uele!ue!pau qalo ueyqes!d!p 6ueqwaled plea iey6u!i J ~ S ‘lr ~ AU ~ P !ley uele!ad le6au~.peldnleu ue6uwaqahuady!lg-ygg !aNnS 6ueh y a M !seyo( q y a s uele! 6ue!uedas uep ynseuj uele! '(urn{-n) ueqnhad !seyol -uele! eped ynpnpc~adsq!l!qow qehswelv 'lr 'qeH ynpnpuad sel!l!q!ssasye ouleyns uele! sew !a uep sq!l!qow neluewaw uep sq!l!q!sasye eAun66ue6~1 -!sex01eped ue!que 6ue!ued !amS ue!lxla 'Ion ' ~ r - w u e a 'IP-WH o w a o s upsuedpsad uep 11 !snNqmar -wemsauued -eUeH oueyaog -uffiunpu!g u e ~ w 'I? uffiuedm!uad Suequaled 6ueq~aled 'auey!pe6u!s j n s n ~ 'squ!~nlel ueeyelasay qoy uefiunqnydd seu!a -ehelwul.uqela~ ueeyejmy u w e l !seyol eped eyleu ~6uejrfifiueuauuep qehuaru elon plea fiueqlualed ley6u!l ueler ~eyfiu!~ueEaaw uep nque) sepg!sej !ses!leluanul wqep ueynyepp qelal6ueA ueueq!lauad .lr ueSuedw!smd 'ueeyelalay uefiuny6u!lueelolafiuadehedn qon squeues ,6ueqwaled eped uep u w w !seyol eped uele! ueswaylad Gu~qualedlweg ueeuesyelad qelepe nquedGueA U ~ P ue!se~ado6uad auey!pefiu!s j n s n ~.lp uep y!qawaS !s!puoy !sey~quanul ~eyiju!iuele! !p u!y6unw u!el lalawwed .6ueqloaled qon lweg ley6~!1 ueje! uee~eq!leuad ewelas 'e~efiauw~wd nleu .6ueqwajed qepua~asueeyela3ay :e~eg~eyfiu!luelc! !p selu!~ uep ue~seradofiuad ey6ue ueyauaw uep nlel ueeyelacey !seyorueeyela~ay leleg leyfiu!i uqep eped ueeyela3ay !leyas unqq qehsurew .lp 'QeH e!ian uenles spa! uep qep !sesuquanul uqeurelasay ueyley6u!ua~ s!ua! uep qelunr ueynyel!~ ou~eynguele; sen^ !a ue!lmg '101 '~r-wepueg 'Ir-WEH OUJeyJOS .k uebuedm!sad uep II!snWqwap -e~wsawe~ed ue!lma '108 lp-elepueg -QeH OUIeVJOS 'If-E#eH OUeyaOS 'If u6uedu!slad -ue6unpu!l uesew uep 11 ~ n ~ q ~ p - e ~ e f i s a u e ~ e , j 'If uffiuedu!slad -qeH omjag-uffiunpu!l ueaew 6ueqwled 'auey!peBu!s jnsnA ~ffiuedyuadueBuedu!uad eussyalad uene)uetua.j ueneweuad !seyo1 ueneiueuad a p o i a ~ ueneluewaduen!nl nelueda 6ueh rapweled n q e y6uer ~ ue6unyfiug uenquetuad eueauag Sueqwaled qoy iweg ~ey6unuapj uepr ueweq!lwad uea ue!seado6uad e k y uenles
.
6~eqlualed elo)l eplepadeg '6ueqwaled qon uefiunqnqlad seu!a '6ueq~aled 401 selueues ')!a
uelodelad
.
.
-
Suequaled elon epiepadeg .Suequaled elon udunqnqlad seu!a 'Euequaled e l o selueues ~ 'l!0
sehe6uad uenejuewd !sn!!pul
-
.
.
6ueqUJelad elon laen leyBu!l ueje! ue!swad36uad euelas uelnq (weua) g degas
.
.
.
.
. . .
UY PL9'9L
6ueqwaled elon plea ley61111uelel 6ueiuedas ueje! ue!pau uduesewad
6ueq~aled le~eg~ey6u!iuele! ue!swado6uad uele!fian
yeduea Jaqwns
ynpnpuad sel!l!qo~ uep sell!q!sasyy eLun66ue6~al -p
.3~ eilay ueeyela3an -
nelued!~ 6ueA vedueo
'ON
-
~
LAMPIRAN 1 Baku Mutu Udara Arnbien Nasional Waktu Baku Mutu ~kgukuran 1 Jam 900 ug/NmJ 24 Jam 365 u g / ~ m ~ 1 Tahun 60 u g / ~ m ~ 1 Jam 30.000 u g / ~ m ' 24 Jam 10.000 ua/Nm3 1 Tahun 1 Jam 400 ug/Nm3 24 Jam 150 uglNm3 1 Tahun 100 u g / ~ m ~ 1 Jam 235 ug/Nm3 1 Tahun 50 ug/Nm3
No 1.
SOz (Sulfur Dioksida)
2.
CO (Karbon Monoksida) NO2 (Nitrogen Dioksida)
3.
4.
O3 (Oksidan) I
I
I
Metode Analisis Pararosanilin
Spektrofotometer
NDIR
NDIR Analizer
Saltzman
Spektrofotometer
Chemilumines cent
Spektrofotometer
Peralatan
I
1 150 un/Nm3 -
I Flame I Ionization I Gravimetric
I Chromatografi 1 Hi - Vol Sampler
24 Jam 1 Tahun
65 ug/NrnJ 15 ug/Nm3
Gravimetric Gravimetric
Hi Vol Sampler Hi Vol Sampler
TSP (Debu)
24 Jam 1 Tahun
230 ug/Nm3 90 ug/Nm3
Gravimetric
Hi Vol Sampler
8.
Pb (Timah Hitam)
24 Jam I Tahun
2 ug/Nms 1 ug/Nm3
Hi Vol Sampler
9.
Dustfall (Debu Jatuh)
30 hari
Gravimetric Ekstraktif Pengabuan Gravimetric
10 TonlKmL/bulan (Pemukiman) 20 ~on/km~/bulan (Industri) 3 ug/Nm3 Spesific Ion 0,5 ug/Nm3 Electrode
I HC I (Hidro Karbon) 1 PMlo
3 Jam
1 160 un/Nms -
24 Jam
(Partikel < 10 um) PM 25 *) (Partikel < 2,s um)
7.
5. 6.
1
10. Total Fluorides (as F)
24 Jam 10 Hari
II. Fluor lndeks
30 Hari
12. Klorine & Khlorine Dioksida
24 Jam
13. Sulphat lndeks
30 Hari
40 ug/Nm5
, dari kertas lime filter 150 ugl~rn'
1 mg S03/100 crn3 dari Lead Peroksida
, Colourimetric Spesific Ion Electrode Colourimetric
I
I Gas
-
-
AAS Cannister
lmpinger atau Countinous Analizer Lime Filter Paper I
I
lmpinger atau Countinous Analizer Lead Peroksida Candle
Sumber :Peraturan Pemerintah No: 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lampifan I) Catatan : - *) PMZSmulai diberlakukan tahun 2002 - Nomor 10 sld 13 hanya diberlakukan untuk daerah 1 kawasan lndustri Kirnia Dasar Contoh : lndustri Petro Kimia lndustri Pembuatan Asam Sulfat
-
--
- -
iampiran 1
LAMPIRAN 2 Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Ambang Batas Maksimum Ketebalan Asap CO (%) WC (ppm)
No.
Jenis Kendakan
1.
Sepeda motor 2 (dua) langkah dengan bahan bakar bensin dengan bilangan oktana 2 87
4,5
3.000
-
2.
Sepeda motor 4 (empat) langkah dengan bahan bakar bensin dengan bilangan oktana 2 87
43
2.400
-
3.
Kendaraan bermotror selain sepeda motor dengan bahan bakar bensin dengan bilangan oktana 2 87
43
1.200
-
4
Kendaraan bermotror selain sepeda motor dengan bahan bakar solar 1 disel dengan bilangan setana 2 45
-
-
Ekivalen 50% Bosch pada diameter 102 mm, atau opasiti 25 %
Sumber: Kepmen LH. No: KEP-3WMENLWl0/1993 fentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Catatan: Kandungan CO dan HC diukur pada kondisi percepatan bebas (idling). Ketebalan asap gas buang diukur pada kondisi percepatan bebas
Baku Mutu Ernisi Untuk Jenis Kegiatan Lain (Berlaku Efektif Tahun 2000) No. A. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9.
B. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Parameter Bukan Logam Ammonia (NH,) Gas Klorin (CId Hidrogen Klorida (HCI) Hidrogen Flourida (HF) Nitrogen Oksida (NO,) Opasitas Ppartikel Sulfur Dioksida (S02) Total Sulfur Tereduksi (H2S) (Total Reduced Sulphur)
Logam Air Raksa (Hg) Arsen (As) Antimon (Sb) Kadmium (Cd) Seng (Zn) Timah Hitam (Pb)
Batas 'Maksimum (ms/m3)
0,5 10 5 10 1000 35 % 350 800 35
5 8 8 8 50 12
Sumber: Kepmen LH. No: KEP-13/MENLH/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Judak Bergerak (Lampiran VB) Catatan: Volume gas dalam keadaan standar (25OC dan Tekanan 1 atm).
LAMPIRAN 4 Baku Tingkat Kebisingan No.
~e~ n t u k a n Kawasan I Lingkungan Kegiatkn
Tingkat Kebisingan dB@)
A.
Peruntukan Kawasan
1.
Perumahan dan Pemukiman
55
2.
Perdagangan dan Jasa
70
3.
Perkantoran dan Perdagangan
65
4.
Ruang Terbuka Hijau
50
5.
lndustri
70
6.
Pemerintahan dan Fasilitas Umum
60
7.
Rekreasi
70
8.
Khusus:
-
Stasiun Kereta Api
-
Pelabuhan Laut
70
-
Cagar Budaya
60
Bandar Udara
B.
Lingkungan Kegiatan
1.
Rumah Sakit atau sejenisnya
55
2.
Sekolah atau sejenisnya
55
3.
Tempat ibadah atbu sejenisnya
55
Sumbec Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP4WMENLH/I 1/19,06 Tentang Baku Tingkat Kebisingan
Lampiran 4
LAMPIRAN 5 Tabel Baku Tingkat Getaran Berdasarkan Dampak Kerusakan
Sumber :Kep.Men LH No.49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran
Keterangan : Kategori A : Tidak menimbulkan kerusakan Kategori B : Kemungkinan keretakan sistem (retaldterlepas plesteran pada dinding pemikul beban pada kasus khusus) Kategori C : Kemungkinan rusak komponen struktur dinding pemikul beban Kategori D : Rusak Dinding pemikul beban
Tabel Pengaruh Tingkat Getaran Terhadap Kenyamanan dan Kesehatan
Sumber :Kep. Men. LH. No. Kep 49/ MENLHRI/7996 tentang Baku Tingkat Getaran
Konversi : Percepatan = (2f12 x simpangan Kecepatan = 2nf x sirnpangan n. = 3,14
Lampiran 5
Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas (Contoh beberapa parameter yang mungkin terkena dampak pembangunan jalan)
Parameter
Satuan
Kelas
.
I
II
111
IV
O C
Deviasi 3
Deviasi 3
Deviasi 3
Deviasi 3
Residu Terlarut
rngll
1000
1000
1000
2000
Residu Tersuspensi
mgll
50
50
400
400
Keterangan
Fisika Temperatur
Deviasi ternperatur dari keadaan alarniahnya Bagi pengolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi 5 5000 mgll
Kimia Anorganik
PH
6-9
1
6-9
2
3
I
6
12
1
6-9
I mall "
I
1
-
5 9
COD
mgll
10
25
50
100
DO
mgll
6
4
3
0
NH3 - N
mgll
03
*)
*)
*)
1 Apabila secara alamiah di luar rentans- tersebut, rnaka ditentukan
I berdasarkan kondisi alamiah Angka batas minimum
Bagi perikanan, kandungan - amonia bebas untuk ikan yang peka 5 0,02 I m$l sebagai NH3
Kimia Orsanik Minyak dan Lemak Detergen
I 1
mall "
1
1000
rngll
200
JmlllOO ml
100
I
1000
I
1000
200
200
1000
2000
I
*)
*I
Mikrobiologi Fecal Coliform
2000 Bagi pengolahan air minum secara konvensional, fecal coliform 5 2000 jm11100 ml dan Total coliform 5 10.0001100 ml Total Coliforrn JmlllOO ml 1000 200 10.000 10.000 Sumber : Cuplikan dari Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air -
-*
'
1
Keteranqan : *) Untuk kelas termaksud, parameter tersebut tidak dipersyaratkan.
--
Lampiran 6
Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas (Contoh beberapa parameter yang mungkin terkena dampak pembangunan jalan) Parameter
Kelas
Satuan
I
II
111
IV
OC
Deviasi 3
Deviasi 3
Deviasi 3
Deviasi 3
Residu Terlarut
mgll
1000
1000
1000
2000
Residu Tersuspensi
mgll
Keterangan
Fisika Temperatur
Kimia Anorganik
BOD
I
mall
1 1 1
6-9
1 1
6-9
2
1
3
50
1 /
50
1
400
6-9
6
1 1
1
5-9
1 1
2
1
400
1
Deviasi temperatur dari keadaan alamiahnya Bagi pangolahan air minum secara konvensional, residu tersuspensi 5 5000 mall Apabila secara alamiah di luar rentang tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah
COD
mgll
10
25
50
100
DO
mgll
6
4
3
0
Angka batas minimum
NH3 - N
mgll
0,s
*)
*)
*)
Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan yang peka 5 0,02 mgll sebagai NH3
mgll
1000
1000
1000
*)
Kimia Organik Minyak dan Lemak Detergen
1
msll
1
200
1
200
1
200
1
*)
1
Mikrobiologi Fecal Coliform
JmlllOO ml
100
1000
2000
2000
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, fecal coliform 5 2000 jm11100 ml dan Total coliform 5 10.000/100 rnl
Total Coliform 10.000 JmlllOO ml 1000 5000 10~000 Sumber : Cuplikan dari Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tenfang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian PencemaranAir Keteranaan : ') Untuk kelas termaksud, parameter tersebut tidak dipersyaratkan.
Lampiran 6
Kelas I : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut Kelas I! : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana 1 sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. Kelas Ill : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ukan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut Kelas IV : air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
LAMPIRAN 7 Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas di Dataran Aspek I Sifat Fisik dan Hayati Lingkungan 1. Topografi 1.1 Lubang galian a. Kedalaman b.
Jarak
1.2 Dasar Galian a. Perbedaan relief dasar galian b. Kemiringan dasar galian 1.3 Dinding galian a. Tebing teras b. Dasar teras
2.
Tanah Tanah yang dikembalikan sebagai tanah penutup Vegetasi 3.1 Tutupan tanaman budidaya 3.2 Tutupan tanaman tahunan 3.3 Tutupan tanaman lahan basah 3.4 Tutupan tanaman lahan kering / rumput
Peruntukan Pernukirnan dan Daerah lndustri
> 1 m di atas muka air tanah pada musim hujan c 5 m dari batas SlPD
Tanaman Pangan Lahan Basah
Tanarnan Tahunan
1
Melebihi muka air tanah pada musim hujan c5m
1
> 10 cm di bawah muka air tanah pada musim hujan
Tanaman Pangan Lahan Kering dan Peternakan
Melebihi muka air tanah pada musim hujan
cam
z Im
>8%
Tinggi > 3 m Lebar < 6 m
Tinggi > 3 m Lebar .:6 m
Tinggi > 3 m Lebar < 6 m
Tinggi > 3 m Lebar < 6 m
< 25 cm
c 50 cm
c 25 cm
< 25 cm
c 20 % tanaman tumbuh di seluruh lahan penambangan
< 50 % tanaman tumbuh di seluruh lahan penambangan
< 50 % tanaman tumbuh di seluruh lahan penambangan
< 50 % tanaman tumbuh di seluruh lahan penambangan
Sumber . Lampiran I Kepmen LH No: KEP-43/MENLH/10/1996 Tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis LepaS di Dataran
Lampiran 7
LAMPIRAN 8 PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH DAN AIR MINUM 1. BAKTERIOLOGIS
-
Parameter
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
Satuan
Keterangan
a. Air Minum E. Coli atau fecal coli
Jumlah per 100 ml sample
0
Jumlah per 100 ml sample Jumlah per 100 ml sample
0
b. Air yang masuk sistem distribusi
E. Coli atau fecal coli Total Bakteri Colifom
c. Air pada distribusi
0
sistem
E. Coli atau fecal coli
Jumlah per
0
100 ml sample Total Bakteri Colifom
Jumlah per
0
100 ml sample 2. KlMlA
A. Bahan-bahan anorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan) Parameter
Satuan
Antimony
(mglliter)
Air Raksa
(mg/liter)
Arsenic
(mglliter) (mglliter)
Barium Boron Cadmium
(mglliter)
Kromium
(mglliter)
Tembaga
(mglliter)
Sianida
(mglliter)
Fluoride
(mglliter)
Timah
(mglliter)
Molybdenum
(mglliter)
Nikel
(mglliter)
Nitrat (sebagai N03)
(mglliter)
Nitrit (sebagai N02)
(mglliter)
Selenium
(mglliter)
(mglliter)
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
0.005 0,001 0.01 0.7 0.3 0.003 0.05 2 0,07 1.5 0.01 0.07 0.02 50 3 0.01
Keterangan
6.
Bahan-bahan inorganik (yang kemungkinan dapat menimbulkan keluhan pada konsumen) Satuan
Kadar Maksimum yang diperbolehkan
Ammonia
mg/l
1.5
Alumunium
mg/l
Chloride
msll
Copper
mg/l
Kesadahan Hydrogen sulfide
mg/l mgil
Besi
mg/l
Mangan
mg/l
Parameter
Sodium
mg/l
Sulfate
mg/l
Padatan terlarut
mg/l
02 250 1 500 0.05 0.3 0.1 6.5-8,5 200 250 1000
Seng
mg/l
3
PH
-
Keterangan
Laporan Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan pada Tahap Perencanaan A. Data Umum Proyek Jalan I Jembatan 1. Nama Proyek
2. Nama Paket / No. Paket 3. Nama Ruas 1 No. Ruas
4. Lokasi (lampirkan pefa lokasi): a. Kabupaten / Kota *) b. Propinsi 5. Panjang jalan / jembatan *)
................ Km/....... m*)
6. Status jalan
Nasional 1 Propinsi / Kabupaten i Kota *)
7. Tahap Perencanaan
Perencanaan Umum / Studi Keiayakan / Perencanaan Teknis ")
8. Progres pekerjaan
B. Hasil Pemantauan 1. Kesesuaian dengan tata ruang
Sesuai / tidak sesuai *)
2. Keberadaan areal sensitif (Kawasan Hutan, Kawasan Lindung di Luar Kawasan Hutan, Kawasan Rawan Bencana Alam, Kawasan Cagar Budaya, Daerah Komunitas Rentan, Kawasan Komersial, Perrnukiman dan Llahan Produktif dan Kawasan Khusus)/adat (Kalau ada, sebutkan jenisnya)
Ada / tidak ada / tidak diketahui *) a) ....................... b) ....................... c) .......................
3. Kajian Lingkungan Strategis
Telah / sedang / belum 1tidak dilaksanakan *)
4. Konsultasi awal dengan masyarakat
Telah I sedang / belum / tidak dilaksanakan *)
4.a. Kelompok masyarakat yang menghadiri konsultasi awal
a) b) c) d) e)
........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
9 ...........................
g) ........................... 4.b. Jumlah peserta konsultasi awal
............. Orang
4.c. Kesimpulan hasil konsultasi
Terlampir / belum / tidak ada *)
5. Wajib dilengkapi AMDAL ?
Ya / tidak *)
6. Konsultasi masyarakat untuk penyusunan
Telah / sedang / belurnl tidak pefju 1tidak dilaksanakan *)
KA -ANDAL
6.a. Kelompok masyarakat yang menghadiri konsultasi
II .............
6.b. Jumlah peserta konsultasi
Terlampir 1 belum / tidak ada *)
6.c. Kesimpulan hasil konsultasi 7. Penyusunan KA
Orang
I
- ANDAL
Telah Isedang / belum Itidak perlu Itidak dilaksanakan *)
8. Penyusunan dokumen AMDAL
Telah / sedang / belum / tidak perlu 1tidak dilaksanakan *)
9. Wajib dilengkapi UKL dan UPL ?
Ya 1tidak *)
10. Penyusunan dokumen UKL dan UPL
Telah / sedang / belum / tidak pedu / tidak dilaksanakan *)
I
11. Isu pokok lingkungan hidup
1 Telah I sedang Ibelum I tidak dilaksanakan *)
12. Penyusunan ANDAS dan LARAP
I
13. Penjabaran RKL / UKL dalam desain dan spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi
Telah / sedang / belum / tidak dilaksanakan *)
Telah 1 sedang / belum / tidak dilaksanakan *) 14. Pencantuman persyaratan pengelolaan lingkungan dalam dokumen tender dan kontrak pekejaan konstruksi C. Kendala yang Dihadapi
D. Saran Tindak Lanjut
I
s I
*) : Coret yang tidak perlu
Cafafan: Data yang lebih rinci
.................................... 200...
dapat dilampirkan
Pelaksana Pemantauan
Lampiran 9
LAMPIRAN I 0 Laporan Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan pada Tahap Kegiatan Pengadaan Tanah A. Data Umum Proyek Jalan 1 Jembatan I
1. Nama Proyek 2. Nama Paket / No. Paket 3. Nama Ruas / No. Ruas
I 4.
Lokasi: a. Kabupaten / Kota *) b. Propinsi
I Nasional I Propinsi I Kabupaten I Kota 3
5. Status Jalan
.............. km / ........ m *)
6. Panjangjalan / jembatan
I ..............ha
7. Luas tanah yang diperlukan
B. Hasil Pemantauan
I
I Telah / sedang / belum dilaksanakan *)
1. Sosialisai kepada masyarakat
I 2. Jumlah penduduk yang menghadin
.............. orang
3. Pendataan tanah / bangunan / tanaman
Telah / sedang / belum dilaksanakan *)
4. Jenis penggunaan tanah
a) b) c) d) e)
9 5. Jenis dan jumlah bangunan yang terkena proyek
a) b) c) d) e) f) g) h)
Pemukiman : .............Ha (... ......%) Pertanian : ............ Ha (.........%) Perdagangan: ............ Ha (... ......%) lndustri : ............. Ha (... ......%) .................. :............. Ha (... ......%) .................. :............. Ha (... ......%) Jumlah : ............. Ha ( 100 %) Rumah : ........... buah Toko / warung : ........... buah Tempat usaha lainnya : ........... buah Sekolah : ........... buah Mesjid : ........... buah Gereja : ............ buah Makam Ikuburan : ............ buah Jenis lainnya (sebutkan): .......... Buah
.............. KK
6. Jumlah penduduk yang terkena proyek t
7. Jurnlah pemilik tanah yang terkena seluruhnva 8. Jumlah pemilik tanah yang terkena
.............. KK
sebagian
Lampiran 10
I .............. KK
9. Jumlah penduduk yang hams pindah
1 10. Jenis kompensasi yang telah disepakati
Uang / tanah / kapling siap bangun / lain-lain (................................I*)
11. Musyawarah penetapan kompensasi
Telah / sedang / belum dilaksanakan *)
12. Kesepakatanjenis dan besarnya kompensasi
Semua sepakat / sebagian sepakat 1 belum ada kesepakatan *)
13. Penetapan besarnya nilai kompensasi
Sesuai kesepakatan / ditetapkan pemerintah secara sepihak *)
1 14. Luas tanah yang telah dibebaskan (
............. Ha (........ %)
15. Jumlah penduduk yang telah dibebaskan
............. KK (... ..... %)
16. Jumlah penduduk yang telah pindah
............. KK (... ..... O h )
17. Sertifikasi sisa tanah penduduk yang terkena pembebasan
............. Bidang (...... %)
18. Sertifikasi tanah yang telah dibebaskan
............. Bidang (...... %)
1 19.
Kelancaran proses pembebasan tanah
/
Lancar / kurang lancar / tidak lancar *)
I
20. Jumlah penduduk yang tanahnya tidak mau dibebaskan
............. KK (... ..... %)
21. Jumlah penduduk yang tidak puas atas besarnya kompensasi
............. KK (... ..... %)
22. Kondisi sosial-ekonomi penduduk yang terkena pembebasan tanah, satu tahun setelah dibebaskan
a) Lebih baik : ............ KK (... ...... %) b) Sama : ...........KK (......... %) c) Lebih buruk: ............ KK (... ...... K)
23. Kesehatan masyarakat
Tetap I menurun *)
4
1I
I
I
C. Kendala yang Dihadapi
D. Saran Tindak Lanjut
") Coret yang tidak peflu Catatan: Data yang lebih rinci dapzt dilampirkan
.................................200 ... Pelaksana Pemantauan
( ...............................) Lampiran 10
Pedoman Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan
LAMPIRAN 11 Laporan Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan pada Tahap Konstruksi Formulir I: Data Umum Proyek Jalan / Jembafan
I
1
I
1. Nama Proyek
I 2. Nama Paket / No. Paket
I
3. Nama Ruas / No. Ruas
4. Lokasi: a. Kabupaten / Kota *) b. Propinsi 5. Status Jalan 6. Panjang jalan / jembatan
I Nasional / Propinsi / Kabupaten / Kota *) I ..............km/ .......... m
7. Kontraktor a. Nama Perusahaan b. Alamat
1
8.
Nomor Kontrak
I
LAMPIRAN 12 Laporan Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan pada Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan A. Data Umum Ruas Jalan I Jembatan yang Dipantau
1. Nama Proyek (kalau ada) 2. Nama Paket / No. Paket 3. Nama Ruas 1 No. Ruas
4. Lokasi: a. Kabupaten / Kota *) b. Propinsi 5. Status Jalan
Nzsional 1 Propinsi I Kabupaten I Kota *)
6. Panjang jalan / jembatan
.............. kin/ ............. m
7. Lebar RUMIJA
.............
m
.............
m
7. Kapasitas jalan
...............smp/jam
8. Jenis kegiatan yang dipantau
Pengoperasian 1 Pemeliharaan *) 6. Hasil Pemantauan
1. Dampak Pengoperasian Jalan
I.IVolume lalu lintas harian
................. SmP
1.2 Tingkat kebisingan
................ dBA
1.3 Kualitas udara
Lihat hasil analisis laboratorium
1.4 Kecelakaan lalu lintas
................ kaliftahun
1.5 Kernacetan lalu lintas
Tidak terjadi I terjadi di ........................
1.5 Gangguan mobilitas penduduk setempat
Tidak terjadi / terjadi di ....... lokasi *)
1.6. Gangguan pada mobilitas satwa liar
Tidak terjadi I terjadi di ........................... *)
1.7 Dampak pada kawasan lindung misalnya perambahan hutan
Tidak te rjadi / terjadi di ........................... *)
1.8. Dampak pada kondisi sosial-ekonomi dan sosial budaya rnasyarakat adat
Tidak teqadi / teijadi di ..........................*>
2. Dampak kegiatan pemeliharaan jalan
2.1 Gangguan lalu lintas
Terjadi / tidak terjadi *)
3. Kegiatan sektor lain yang menirnbulkan dampak terhadap kinej a jalan
a) Pedagang kaki lima b) pasar tradisional c) pusat perdagangan
*)
4. Dampak lingkungan terhadap jalan
a) b) c) d)
5. Upaya pengeiolaan lingkungan yang telah dilaksanakan
a) b) c) d) e)
banjir *) longsor gempa bumi letusan gunung beraoi
penanaman pohon di kanan- kin jalan *) peniasangan patok RUMIJA pemasangan rarnbu lalu lintas pembuatan jembatan penyeberangan pengaturan lalu lintas f) pembuatan saluran drainase g) pembuatan terowongan untuk penyeberangan satwa dilindungi h) Pembinaan sosial masyarakat terasing
C. Kendala yang Dihadapi
D. Saran Tindak Lanjut
I
I
*) :Coret yang tidak perlu
Catatan: Data yang lebih rinci dapat dilampirkan
.................................... 200... Pelaksana Pemantauan
LAMPIRAN 13 Laporan Evaluasi Kualitas Lingkungan Hidup Bidang Jalan pada Tahap Evaluasi Pembangunan Jalan A. Data Umurn Ruas Jalan 1 Jernbatan yang Dievaluasi 1. Nama Proyek (kalau ada) 2. Nama Paket INo. Paket 3. Nama Ruas 1No. Ruas
4. Lokasi: a. Kabupaten IKota *) b. Propinsi 5. Status Jalan
Nasional IPropinsi IKabupaten IKota *)
6. Panjang jalan Ijembatan
.............. k m l .......... m
7. LebarDAMlJA
.............
8. Lebar perkerasan
............. m
7. Kapasitasjalan
...............smp!jam
m
B. Hasil Evaluasi 1. Volume lalu lintas harian 2. Kepadatan lalu lintas
3. Jam sibuk
4.
Rasio volume lalu lintas terhadap kapasitas jalan (VCR)
................. smp a) pagi hari : .............. smpljam b) siang hari : .............. smpljam c) sore hari : .............. smpljam d) malam hari : .............. smpljam Pukui ..........
................... pagi hari : ..............kmljam siang hari : .............. km/jam sore hari : .............. kmljam malam hari : .............. km/jam
5. Kecepatan lalu lintas rata-rata
a) b) c) d)
6. Tingkat kebisingan rata-rata
................ dBA
7. Kualitas udara
SO2 : ............ ug1Nm3 CO : ............ u g / ~ m ~ NO2 ............ ug1Nr1-1 3 O3 ............ u g l ~ m ~ HC : ............ ug1Nm3 9 TSP: ............ u g l ~ r n ~ ~ g) Pb : ............ ug1Nm a) b) C) d) e)
................ kalihahun
8. Kecelakaan lalu lintas 9. Kemacetan lalu lintas
.
I Tidak terjadi 1terjadi di ........................ I Tidak terjadi / terjadi di ....... lokasi *) I
10. Gangguan mobilitas penduduk setempat
*)
I
( 11. Gangguan pada mobilitas satwa liar
I
Tidak terjadi / teQadidi ...........................
12. Dampak pada kawasan lindung misalnya perambahan hutan
Tidak teQadi/ terjadi di ...........................*>
13. Dampak pada kondisi sosial-ekonomi dan sosial budaya masyarakat adat
Tidak terjadi / terjadi di
14. Kegiatan sektor lain yang mengakibatkan penurunan kinerja jalan
a) pedagang kaki lima b) pasar tradisional c) pusat perdagangan
15. Dampak lingkungan terhadap jalan
a) b) c) d)
.......................... *) *)
banjir *I longsor gempa bumi letusan gunung berapi
Catatan: Data yang lebih rinci dapat dilampirkan
.................................... 200 ... Pelaksana Pemantauan
Lampiran 13
LAMPIRAN 14 U P O R A N PELAKSANAAN RKL DAN RPL
SISTEMATIKA PELAPORAN
Pemrakarsa dalam menyusun laporan pelaksanaan RKL dan RPL mengikuti sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
1.1
IDENTITAS PERUSAHAAN
Tuliskan identitas pemrakarsa dan domisili usaha dan atau kegiatan
................................................. Nama Pemrakarsa Jenis Badan Hukum ...................................................... Alamat Pemrakarsa .................................................. Nomor Telepon : (kode wilayah) ............................. Nomor Fax. : (kode wilayah) ............................. .................................................. e-mail Status kegiatan ...................................................... Bidang usaha dan atau kegiatan : ................................................. SK AMDAL yang disetujui .................................................. Penanggungjawab .................................................. (Nama dan Jabatan) lzin yang terkait dengan AMDAL (lampirkan) ................................................. 1.2
LOKASI KEGIATAN
Tuliskan secara jelas lokasi usaha dan atau kegiatan (alamat lengkap dan nomor felepon). Lengkapi dengan peta dan koordinat. 1.3
DESKRlPSl KEGIATAN
Uraikan secara singkat kegiatan dan status pelaksanaan kegiatan tersebut pada saat peiaporan beserta luasan lahan yang dimanfaatkan. Uraian ini hams dapat menjelaskan apakah kegiatan tersebut dalam tahap pra-kontruksi, konstruksi, operasi atau pasca operasi. 1.4
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR
lnformasikan secara lengkap dan jelas, apabila terjadi perubahan-perubahan di sekitar kegiatan selama proyek berlangsung yang kemungkinan dan atau turut mempengaruhi kegiatan.
Larnpiran 14
BAB I1 PELAKSANAAN DAN EVALUASI
2.1
PELAKSANAAN Uraikan secara rinci hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. ' Apabila terdapat rekomendasi terhadap laporan hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan sebelumnya, maka hasil pelaksanaan terhadap rekomendasi tersebut turut dilaporkan. Teknik dan metodologi pengelolaan dan pemantauan yang digunakan dalam pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL) harus dilakukan sesuai dengan teknik dan metodologi standar atau yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penulisan laporan, harus ada kesesuaian uraian antara dampak yang dikelola dengan kornponen lingkungan yang dipantau. Uraian pelaksanaan pengelolaan dapat dilakukan per komponen kegiatan dan pelaksanaan pemantauan per komponen lingkungan. 2.1.1 RKL
Uraikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai meliputi: jenis dampak, sumber dampak, tindakan pengelolaan lingkungan hidup, tolok ukur pengelolaan, lokasi pengelolaan dan periodel waktu pengelolaan. Untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup perlu diuraikan tentang besaran dampak dari masing-masing sumber dampak. Misalnya untuk menjeiaskan pengelolaan dampak penurunan kualitas udara akibat emisi dari kendaraan perlu diuraikan tentang besaran sumber dampak (dalam ha1 ini adalah uraian tentang berapa emisi yang dikeluarkan dari cerobong) dan uraian tentang besaran dampak yang tejadi di lingkungan (dalam ha1 ini inforrnasi hasil pemantauan kualitas udara ambien). Lampirkan visualisasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan (misalnya fotofoto, grafik, tabel, peta lokasi pengelolaan, dsb). 2.1.2
RPL
Uraikan pelaksanaan pemantauan lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai melipufi: jenis dampak, sumber dampak, lokasi pemantauan, parameter lingkungan yang dipantau, metode pemantauan, jangka waktu dan frekuensi pemantauan. Lampirkan berbagai hasil pelaksanaan pengukuran, antara lain hasil analisis dari laboratorium yang terakreditasi atau diakui oleh pemerintah, catatan tingkat kesehatan masyarakat dan data pelaporan aspek sosial. Lampirkan juga visualisasi pelaksanaan pemantauan lingkungan (misalnya foto-foto, grafik, tabel, peta lokasi pemantauan, dsb). 2.2
EVALUASI
Evaluasi ditujukan untuk: Memudahkan identifikasi penaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup seperti standar-standar baku mutu lingkungan, Mendorong pernrakarsa untuk rnengevaluasi kinerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai upaya perbaikan secara nlenerus (continualimprovement),
Lampiran 14
Mengetahui kecenderungan pengelolaan dan pemantauan lingkungan suatu kegiatan, sehingga memudahkan instansi yang melakukan pengendalian dampak lingkungan dalam penyelesaian permasalahan lingkungan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup dalam skala yang lebih besar, Mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan hidup oleh pemrakarsa untuk program penilaian peringkat kinerja.
BAB Ill
KESlMPUtARl
Uraikan dalam bab ini hal-ha1 penting yang dihasilkan dari pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Dalam bab ini dapat diuraikan pula temuan dan usulan untuk perbaikan pengelolaan dan pemantauan liilgkungan hidup selanjutnya, yaitu: 1. Kesirnpulan mengenai efektivitas pengelolaan lingkungan hidup dan kendala-kendala yang dihadapi;
2. Kesimpulan mengenai kesesuaian hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan dengan rencana pengelolaan dan pemantauan dalam dokumen RKL dan RPL. Dalam ha1 terdapat usulan perubahan untuk rencana perbaikan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, maka usulan tersebut h a ~ sdidasarkan atas data hasil pemantauan. Usulan tersebut wajib dikomunikasikan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi yang ditugasi rnengelola lingkungan hidup.
Lampiran 14
LANJUTAN LAMPIRAN 14 MATRIK PELAKSANAAN PEMANTAUAN RKL OLEH : PEMRAKARSA WAKTU PEMERIKSAAN :
.........................
PELAKSANAAN PENGELOLAAN JENlS DAMPAK PENTING 1
DAMPAK 2
3
HASIL PELAKSANAAN PENGELOLAAN
TOLOK UKUR
LOKASI PENGELOLAAN
4
5
HASlL PERlODEl EKNIS PELAKSANAANI WAKTU PELAKSANAAN TEMUAN PENGELOLAAN LAPANGAN 6 7 8
MATRIK PELAKSANAAN PEMANTAUAN RPL
--
Lampiran 14
KENDALAI MASALAH
TlNDAK LANJUTI REKOMENDASl
9
10
OLEH : PEMRAKARSA WAKTU PEMERIKSAAN :
.........................
?---
HASlL PELAKSANAAN PEMANTAUAN
PELAKSANAANPEMANTAUAN
NO.
JENlS DAMPAK PENTING
SUMBER DAMPAK
I
2
3
PARAMETER YANG DIPANTAU DAN TOLOK UKlJR
METODA
FREKWENSll WAKTU PEMANTAUAN
4
5
6
Lampiran 14
-
HASlL PEMANTAUAN
KENDAw MASALAH
7
8
TINDAK LANJUTl REKOMENDASI
.9