STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN UPAH KERJA DAN BAHAN DI LAPANGAN DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH STIKES PAMENANG PARE KEDIRI
Dhani Mardhika, S.T. , Ir. Endang Larasati Suryaningrum, M.T.
ABSTRAK Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang diperoleh ialah taksiran biaya bukan biaya sebenarnya. Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil. Upaya tersebut dapat terwujud dan tercapai dengan terpenuhinya beberapa hal seperti ketetapan dalam perhitungan struktur, estimasi biaya, (Rencana Anggaran Biaya) dan manajerial dalam pelaksanaan. Tujuan Tugas Akhir ini adalah mencari seberapa besar angka atau nilai koefisien upah kerja dan bahan yang ada pada proyek pada pembangunan gedung STIKES PAMENANG Pare Kediri, lalu seberapa besar perbandingkan nilai koefisien upah kerja dan bahan yang ada pada Proyek dan metode Standar Nasional Indonesia. Dari penelitian ini didapat koefisien upah kerja dan bahan pada proyek di atas. Apabila dihitung harga satuan pekerjaannya, maka dengan harga satuan upah dan bahan yang sama, perbandingan harga satuan pekerjaan di Proyek dan menurut Standar Nasional Indonesia. Kata Kunci : Penaksiran anggaran biaya, harga satuan pekerjaan, Standar Nasional Indonesia (SNI)
1. PENDAHULUAN
sebenarnya
sangat
tergantung
1.1 LATAR BELAKANG
kepandaian dan keputusan yang diambil.
dari
Penaksiran anggaran biaya adalah
Upaya tersebut dapat terwujud dan
proses perhitungan volume pekerjaan, harga
tercapai dengan terpenuhinya beberapa hal
dari berbagai macam bahan dan pekerjaan
seperti ketetapan dalam perhitungan struktur,
yang akan terjadi pada suatu konstruksi.
estimasi biaya, (Rencana Anggaran Biaya)
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya
dan manajerial dalam pelaksanaan.
pembangunan maka jumlah ongkos yang
Sebagai dasar perhitungan yang
diperoleh ialah taksiran biaya bukan biaya
digunakan dalam perencanaan anggaran biaya
sebenamya. Tentang cocok atau tidaknya
proyek saat ini yang ada di Indonesia masih
suatu taksiran biaya dengan biaya yang
daftar harga satuan bahan, pekerja, dan upah yaitu suatu standar tata cara perhitungan harga
satuan
pekerjaan
tmtuk
merencanakan
anggaran biaya bangunan. Namun sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan untuk menunjang
pembangunan
nasional
Pembangunan
Gedung
STIKES
PAMENANG Pare Kediri? 2. Seberapa besar perbandingan koefisien
dan
upah kerja dan bahan yang ada pada
pendayagunaan sumber daya alam serta sumber
analisa Standar Nasional Indonesia dan
daya manusia, Standar Nasional Indonesia juga
analisa
telah membuat suatu standar tata cara
STIKES PAMENANG Pare Kediri?
Pembangunan
Gedung
perhitungan harga satuan pekerjaan. Apabila mempelajari secara mendetail tentang daftar
1.3. BATASAN MASALAH
harga satuan pekerjaan, bahan dan upah yang
Untuk mengurangi batasan yang
tertera pada metode-metode tersebut maka
tidak mengarah dan kurang teratur yang
akan ada beberapa perbedaan analisa terutama
bisa menyebabkan tidak tercapainya maksud
pada besannya koefisien, namun demikian
dan tujuan maka perlu kiranya penulis
masing-masing dipergunakan menyusun
metode sebagai
dapat
membatasi pokok bahasan. Adapun batasan-
pedoman
dalam
batasan permasalahan antara lain:
bangunan.
1. Objek studi dilakukan pada proyek
Perbedaan-perbedaan nilai koefisien pada
konstruksi pada pekerjaan plat lantai,
metode-metode tersebut diatas perlu diteliti,
balok dan kolom Pembangunan
kemudian kita bandingkan antara analisa
Gedung STIKES PAMENANG Pare
yang satu dengan analisa yang lainnya.
Kediri.
Dalam
anggaran
tersebut
hal
ini
biaya
penulis
bermaksud
2. Membandingkan koefisien lapangan
menganalisa koefisien upah tenaga kerja
dengan koefisien Standar Nasional
dan bahan pada proyek pembangunan gedung
Indonesia.
STIKES PAMENANG Pare Kediri, yang nantinya
akan
digunakan
3. Daftar harga satuan yang dipakai
untuk
adalah daftar harga satuan yang
menghitung nilai harga satuan pekerjaan
dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan
dengan membandingkan antara Analisa
Umum (DPU) Kota Kediri Tahun
Standar Nasional Indonesia dengan analisa
2011.
lapangan. 1.2. RUMUSAN MASALAH Pokok-pokok masalah yang dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut: 1. Seberapa besar angka koefisien upah kerja dan bahan yang ada pada Proyek
4. Untuk
pekerjaan
beton
hanya
diperhitungkan upah kerja saja. 5. Analisa koefisien harga satuan upah dan koefisien bahan yang dihitung hanya pada pekerjaan: - Pekerjaan pada plat lantai dasar.
- Pekerjaan pada kolom lantai dasar. - Pekerjaan pada balok lantai dasar.
Sesuai
dengan
perkembangan
tersebut ternyata salah satu hal paling pentingdalam suatu proyek menyusun anggaran terutama pada perhitungan suatu
1.4. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
2.
pekerjaan upah dan bahan juga mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
Untuk mengetahui seberapa besar nilai
dimaksudkan
koefisien upah kerja dan bahan yang
perhitungan perencanaan terhadap kondisi riil
digunakan pada proyek.
sebenarnya. Oleh karena itu bermunculan
Untuk mengetahui seberapa besar
beberapa
perbandingan
pekerjaan
berbagai versi terutama untuk di daerah-
dari metode analisa Standar Nasional
daerah, hal ini disebabkan berbedanya
Indonesia dan analisa proyek.
situasi dan kondisi pada suatu daerah.
koefisien
untuk
analisa
mendekatkan
perhitungan
dengan
Namun dari isi lain masih banyak sebagian 2. TINJAUAN PUSTAKA
praktisi menggunakan analisa perhitungan
2.1 KOEFISIEN HARGA SATUAN
satuan pekerjaan upah dan bahan BOW (H.
UPAH KERJA DAN BAHAN
Bachtiar Ibrahim, 1993).
Koefisien harga satuan upah kerja dan bahan adalah suatu nilai yang berupa
2.2
faktor pengali untuk satuan harga pekerjaan
PEKERJAAN
(upah kerja dan bahan). Angka-angka
BAHAN
DAFTAR
HARGA UPAH
SATUAN
KERJA
DAN
koefisien yang terdapat dalam buku analisa
Daftar harga satuan pekerjaan ialah
terdiri dari pecahan-pecahan atau angka-
jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja
angka satuan untuk upah kerja dan bahan.
berdasarkan perhitungan analisis yang berisi
Kedua
untuk
daftar jenis atau macam pekerjaan. Sedangkan
menganalisa harga (biaya) yang diperlukan
harga bahan didapat dipasaran, dikumpulkan
dalam membuat harga satuan pekerjaan
dalam satu daftar yang dinamakan daftar harga
bangunan. Dari berbagai asumsi dan hasil
satuan bahan (H. Bachtiar Ibrahim, 1993).
faktor
tersebut
adalah
pengamatan lapangan yang dilakukan
Biaya buruh sangat dipengaruhi oleh
oleh para ahli dan pihak terkait maka
bermacam-macam hal seperti panjangnya jam
terciptalah suatu analisa baru tentang
kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan
koefisien harga satuan dengan berbagai
sesuatu jenis pekerjaan keadaan tempatnya
versi.
pekerjaan, keterampilan, dan keahlian buruh yang bersangkutan. Biasanya dipakai cara harian
sebagai unit waktu dan banyaknya pekerjaan
koefisien yang paten (Mukomuko.J.A,
yang dapat diselesaikan dalam satu hari, tapi
1985).
akhir-akhir ini banyak dipergunakan cara yang lebih memuaskan yaitu dengan cara tiap jam kerja karena panjang jam kerja dapat berlainan, ada
3.METODE PENELITIAN Dalam
penulisan
skripsi
ini,
yang 6,7,8,9, sampai 10 perhari sudah biasa
digunakan metode penulisan deskripsi
sekarang upah dihitung per jam. Waktu yang
secara analisis komparasi yaitu data
diperlukan untuk menyelesaikan satu jenis
sekunder yang berupa metodenya adalah
pekerjaan tergantung dari keahlian, sikap mental
pada Standar Nasional Indonesia dcngan
dari pekerja terhadap pekerjaan itu dan juga
koefisien dari upah kerja dan bahan
tergantung
yang data pada kontrak pekerja di
dari
keadaan
setempat
(Sastraatmadja,1994).
2.2.1
lapangan.
ANALISA
SNI
(STANDAR
Rancangan
NASIONAL INDONESIA) Analisa SNI (Standar Nasional Indonesia)
ialah
merupakan
suatu
hasil
3.1 RANCANGAN PENELITIAN
analisa
penelitian
penelitian
dibagi
menjadi dua yaitu:
yang
a) Studi Pustaka
yamg
Bertujuan
menguji
dilakukan para ahli dipusat penelitian dan
variabel
pengembangan pemukiman sebagai suatu
dengan mempelajari teori-teori
ketetapan pemerintah di Indonesia dalam
yang
menunjang usaha pemerintah baik pusat
merumuskan
maupun daerah dalam mengefisienkan dana
analisa data.
pembangunan
yang
juga
sebagai
yang
hubungan
ada
akan
diamati
untuk
dapat
gambaran
hasil
b) Data Proyek
rumusan untuk menetukan harga satuan
Data
tiap jenis pekerjaan. Satuan analisa yang
mendapatkan hasil yang valid
digunakan didalam analisa ini terdiri dari :
sesuai
1. m3 (meter kubik) untuk menghitung isi.
sesungguhnya.
2
dilakukan
dengan Data
guna
realita tersebut
2. m (meter persegi) untuk menghitung luas
dianalisa secara mendetail untuk
3. m1 (meter panjang) untuk menghitung
mendapatkan kesimpulan.
panjang. Dalam tiap jenis pekerjaan yang terdapat dalam analisa ini tercantum nilai
3.2 METODE ANALISA Dalam
hal
ini
analisa
perbandingan digunakan hanya pada
kajian koefisien upah tenaga kerja dan
bahan
yang
bahan pada Struktur Plat, Balok Dan
menyelesaikan bagian pekerjaan dalam
Kolom Proyek Pembangunan Gedung
satu
STIKES PAMENANG Pare Kediri tanpa
perhitungan koefisien bahan dihitung
mengurangi atau menambah terhadap
dengan
nilai yang sudah ada.
Bachtiar Ibrahim, 1993).
kesatuan
rumus
dibutuhkan
pekerjaan.
sebagai
untuk
Untuk
berikut
(H.
Jumlah Bahan = Volume x Indeks 3.2.1 ANALISA KOEFISIEN UPAH
(Angka Koefisien) Analisa Bahan
KERJA
Jadi untuk mengetahui lndeks (Angka
Untuk menetukan besarnya nilai koefisien satuan upah kerja maka perlu
Koefisien) adalah sebagai berikut: Koe isien =
kita memperhatikan nilai-nilai asumsi dasar.
Dalam
menetukan
Jumlah Bahan … … .3.2 Volume Pekerjaan
besarnya
koefisien upah kerja ada beberapa hal
3.3. FLOWCHART Prosedur studi yang dilakukan
yang perlu diketahui diantaranya: 1. Produktifitas kerja (hasil kerja)
apabila digambarkan secara bagan alir
2. Tenaga kerja atau pekerja
(flowcart) adalah seperti terlihat pada
Untuk menghitung nilai koefisien upah
menggunakan
rumus
sebagai
berikut: Koe isien =
Jumlah Pekerja … … 3.1 Volume Pekerjaan
Dimana
volume
pekerjaan
adalah jumlah banyaknya pekerjaan dalam satu satuan, sedangkan jumlah pekerja adalah jumlah tenaga yang bekerja
untuk
menyelesaiakan satu
satuan pekerjaan (H. Bachtiar Ibrahim, 1993).
3.2.2
ANALISA
KOEFISIEN
BAHAN Yang
dimaksud
dengan
koefisien bahan ialah besarnya jumlah
gambar 3.1
4. ANALISA
PERBANDINGAN
Contoh perhitungan
KOEFISIEN UPAH KERJA DAN
Menggunakan rumus tersebut maka pada
BAHAN
pekerjaan besi beton lantai 1 didapat :
DENGAN
DI
LAPANGAN
KOEFISIEN
UPAH
KERJA DAN BAHAN PADA SNI 4.1 PERHITUNGAN KOEFISIEN
Mandor = 1 / 5961,58 = 0,00016 Oh Kepala Tukang = 1/5961,58 =0,00016 Oh Tukang = 2 / 5961,58 = 0,00033 Oh Pekerja = 10 / 5961,58 = 0,00167 Oh
PEKERJAAN Untuk menghitung koefisien upah
Dengan cara yang sama koefisien
kerja dari rata-rata yang didapat dengan
upah kerja untuk seluruh kelompok
menggunakan rumus 3.1.
pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Koefisien Upah Pekerja Lantai 1
4.2 Perhitungan Koefisien Bahan Untuk
menghitung
koefisien
Besi beton
= 15081,26 / 5961,58 =
2,529
bahan dari rata-rata yang didapat dengan
Dengan cara yang sama maka
menggunakan rumus 3.2.
koefisien bahan untuk seluruh kelompok
Contoh perhitungan
pekerjaan pada masing-masing pekerjaan
Menggunakan rumus tersebut maka pada
dapat
pekerjaan besi beton lantai 1 didapat :
dilihat
pada
tabel
4.2.
Tabel 4.2 Koefisien Bahan Lantai 1
Hasil perhitungan dari masing-
tabel 4.3 untuk koefisien pekerjaan dan
masing pekerjaan diatas diringkas dalam
tabel 4.4 untuk koefisien bahan.
4.2.1
ini ditabelkan jenis pekerjaan dan angka
KOEFISIEN
STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI) Untuk
dapat
koefisien yang mendekati kondisi di
membandingkan
lapangan ditabelkan dalam tabel 4.9 dan
angka koefisien yang ada pada proyek
tabel 4.10 untuk koefisien upah kerja dan
pembangunan
koefisien bahan.
gedung
STIKES
PAMENANG Pare Kediri dengan analisa
Hasil perhitungan dari masing-masing
standar nasional indonesia (SNI), dipilih
pekerjaan diatas dapat dibandingkan
jenis item pekerjaan yang sama dengan
dalam tabel 4.11 untuk koefisien pekerja
pekerjaan yang ada di proyek. Di bawah
dan tabel 4.12 untuk koefisien bahan.
Tabel 4.3 Koefisien Upah Kerja Proyek
Tabel 4.4 Koefisien Bahan Proyek
Tabel 4.5 Koefisien Upah Kerja SNI
Tabel 4.6 Koefisien Bahan SNI
Tabel 4.7 Perbandingan Koefisien Upah Kerja
Tabel 4.8 Perbandingan Koefisien Bahan
4.3 ANALISA KOREKSI HARGA
yang diambil dari daftar tenaga kerja
SATUAN PROYEK
DPU Kota Kediri Tahun 2011.
Untuk mencari perbedaan harga satuan
pekerjaan
yang
terdapat
di
lapangan dengan menggunakan metode SNI
maka
dilakukan
dengan
4.3.1
KOEFISIEN
UPAH
KERJA
DAN BAHAN
cara
Harga satuan pekerjaan
yang
mengalikan nilai koefisien tenaga kerja
didapat dari lapangan ditunjukkan pada
dengan harga satuan upah dan bahan.
tabel 4.9 dan untuk metode SNI pada
Dimana harga satuan upah dan bahan
tabel
Tabel 4.9 Harga Satuan Pekerjaan Menurut Proyek
4.10.
Tabel 4.10 Harga Satuan Pekerjaan Menurut SNI
pada
4.4 PEMBAHASAN Pada
pembahasan
ini
tabel
disebabkan
4.11.
Perbedaan
diatas
oleh
perbedaan
yang
diperhitungkan upah kerja dan bahan
mencolok pada pekerjaan beton K-225
pada
gedung
khususnya koefisien pekerjaan dimana
STIKES PAMENANG Pare Kediri, untuk
koefisien pekerja menurut SNI adalah 6
beberapa jenis pekerjaan dengan upah
tetapi koefisien pekerja di lapangan
yang berlaku di Kediri tahun 2011.
bervariasi dari 0,5570 sampai 0,2427
proyek
pembangunan
(lihat tabel 4.11). Koefisien mandor, 4.4.1 PEMBAHASAN UPAH KERJA
kepala tukang, dan tukang pada proyek
DAN BAHAN PROYEK
semuanya lebih besar dari pada SNI,
Perbandingan
harga
satuan
pekerjaan proyek dan SNI dapat dilihat
tetapi selisih upahnya tidak banyak, karena
semua
koefisien
<
1.
Tabel 4.11 Upah Kerja dan Bahan Proyek Dengan SNI
5. KESIMPULAN DAN SARAN
analisa
5.1.KESIMPULAN
variabel
1. Nilai koefisien upah kerja pada proyek
pembangunan
produktivitas
dan
indikasi
yang mempengaruhi atau
koefisien yang diperoleh dari pengamatan
gedung
langsung di lapangan atau pengalaman
STIKES PAMENANG Pare Kediri
yang dapat digunakan pada daerah atau
adalah seperti pada tabel 4.7,
lokasi proyek yang akan dibangun.
sedangkan koefisien bahan pada tabel 4.8.
Harga satuan pekerjaan diperoleh dari asumsi nilai penyetaraan dari besi
2. Perbandingan koefisien upah kerja dan koefisien hasil perhitungan
dan beton, maka harga satuan ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
pada proyek pembangunan gedung STIKES PAMENANG Pare Kediri
DAFTAR PUSTAKA
terhadap analisa SNI bahan seperti
Badan Standardidasi Nasional, 2002,
pada tabel 4.11.
Kumpulan
Analisa
Konstruksi
Bangunan
Mengingat bahwa pada umumnya
Departemen
Pekerjaan
proyek berlangsung pada kondisi yang
Kediri,
berbeda-beda, maka disarankan seorang
Analisa
praktisi di dalam merencanakan tenaga
Anggaran 2011.
hendaknya
dan
Perumahan.
5.2.SARAN
kerja
Biaya
dilengkapi
dengan
2011,
Umum Daftar
Bangunan
Kota Harga Tahun
Ibrahim, B, 1993, Rencana dan Estimate Real of Cost, Bumi Aksara. Soeharto, I, 1997, Manajemen Proyek dari
Konseptual
Operasional, Erlangga.
Sampai
Mukomuko, J, A, Ir, 1985, Dasar Penyusunan
Anggaran
Biaya
Bangunan, Gaya Media Pratama. Sastraatmadja, A.S, 1994, Anggaran Biaya
Pelaksanaan,
Nova.