TOPIK : Paradigma Governance : • Paradigma New Public Management • Paradigma New Public Service Governance = Proses atau fungsi kepemerintahan yang melibatkan peran banyak aktor di lingkup negara, bisnis maupun masyarakat sipil
• Mulai muncul akhir tahun 1980an dan menguat tahun 1990an sampai sekarang • Istilah lain : managerialism, reinventing government, administrasi publik sbg governance, public-private partnership, dsb Prinsip : Run government like a business Market as solution to the ills in public sector
Karakteristik New Public Management • Lebih terfokus pada hasil (kinerja, output, outcome) • Perubahan dari birokrasi klasik /lama ke birokrasi yang lebih fleksibel dan berorientasi pasar (market-based) • Tujuan organisasi dan individu ditetapkan secara jelas sehingga menjadi dasar penilaian hasil dan indikator kinerja • Fungsi pemerintah lebih ramah pada pasar (marketfriendly state), lebih bersifat mengarahkan dan menfasilitasi (steering) daripada menjalankan atau melaksanakan pelayanan publik secara langsung (rowing) • kecenderungan mengurangi fungsi-fungsi pemerintah melalui privatisasi • Prinsip : STEERING rather than ROWING
Perbedaan Old Public Administration dan New Public Management OLD PUBLIC ADMINISTRATION
NEW PUBLIC MANAGEMENT
• Program publik dilaksanakan melalui organisasi hirarkis, dengan manajer yang menjalankan kontrol dari puncak organisasi Topdown
• Menekankan akuntabilitas pada customer , restrukturisasi birokrasi, perumusan strategi dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan bottom-up
• Nilai utama : legal and political standard dan nilai ekonomi (efisiensi dan efektivitas)
• Nilai utama : economic and market standard
Old Public Administration
• Administrasi publik sebagai penyedia layanan. Pelayanan publik secara langsung melalui badan-badan pemerintah negara sebagai aktor utama Rowing •
Publik dianggap sebagai „client” atau pihak yang tergantung pada layanan negara
•
Manusia sbg makhluk mekanistik yang perlu diarahkan, dikendalikan dan dilayani
New Public Management • Steer not Row, birokrasi tidak mesti menjalankan sendiri tugas pelayanan publik, tetapi dapat melimpahkan tugas tersebut ke pihak lain melalui sistem kontrak atau swastanisasi. •
Publik sebagai “customer”. Relasi birokrasi dan pengguna jasa dipahami sebagaimana transaksi bisnis.
•
Publik pengguna layanan publik sebagai “customer” (konsep ekonomi liberal “economic man”)yang tindakannya dimotivasi dorongan utk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan material
New Public Service • Konsep yang dimunculkan dalam tulisan Janet V. Dernhart dan Robert B. Dernhart berjudul “ The New Public Service : Serving ,not Steering. • Tujuan : Meng‟counter‟ paradigma administrasi yang menjadi arus utama (mainstream) saat ini - New Public Management • Prinsip : Government g shouldn‟t be run like a business, it should be run like a democracy
New Public Service • Serve citizen,not customer
• Seek the public interest • Value citizen over entrepreneurship
• Think strategically act democratically
• Tugas utama manajemen publik= memberi pelayanan terbaik pada warga negara (citizen) bukan customer • Misi manajemen publik = mewujudkan kepentingan publik • Inti pelayanan publik adalah Citizenship bukan entrepreneurship
• Prinsip-prinsip dan proses demokrasi lebih utama ketimbang kepentingan bisnis
New Public Service • Recognize that accountability is not simple • Serve rather than steer
• Value people not just productivity
• Accountability is difficult to attain because it requires hard work and commitment on the part of the servant and on the served. • The best public manager is the servant manager
• The ultimate end of of a public manager is respect the people who he serves rather than focusing on output and productivity measures.
New Public Management
New Public Service
Publik pengguna layanan publik
Publik sebagai “citizen” atau warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban publik yang sama.
sebagai “customer” (konsep ekonomi liberal “economic man”) yang tindakannya dimotivasi dorongan utk memaksimalkan Citizen adalah pengguna layanpemenuhan kebutuhan material. an publik dan juga subyek berbagai kewajiban publik. Karena itu, adm. Publik tidak hanya responsif pada “customer”, tapi juga pada pemenuhan hak-hak publik
Relasi Birokrasi dan Publik/Masyarakat Old Public Administration
Publik sbg “client” = dependent/follower yang menerima layanan
New Public Management
Publik sbg “customer” = individu yg otonom Relasi : sukarela; rational choice
New Public Service
Publik sbg “citizen” = warga negara dgn hak dan kewajiban yg sama ; Relasi : tidak semata sukarela tapi juga “coercive”
Bagaimana kepentingan publik dirumuskan ? Old Public Administration
Formulasi kebijakan monopoli dari legislatif/politisi- Dikotomi Politik dan Administrasi.
New Public Management
Pilihan/keputusan individu (customer) lebih diutamakan drpd keputusan/pilihan kolektif
New Public Service
Peran negara membantu warganegara mengartikulasikan kepentingan publik; menyediakan
forum bagi dialog
publik
Perbandingan Isu-Isu New Public Management dan New Public service New Public Management
New Public Service
Reinventing Government : • Efisiensi • Kinerja berbasis hasil (output) • Kepuasan customer, kualitas pelayan • Adm. Publik sbg fasilitator, dsb
Birokrasi yg pro-citizen : • Publik sebagai citizen bukan sekedar customer • Pelayanan publik sebagai hak warga negara • orientasi pada kepentingan publik
Adm. Publik sbg “Governance” : • Networking • Partnership • Good Governance