PUTUSAN NOMOR 22/Pdt.G/2013/PA.Pts
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Berjualan makanan ringan, tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Penggugat;
MELAWAN
TERGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Honorer tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan para saksi dipersidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa, Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 05 Maret 2013 yang didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Putussibau,
dengan
Nomor
22/Pdt.G/2013/PA.Pts, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 10 Februari 1998, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Kapuas Hulu, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR, tanggal 16 Februari 1998;
2
2. Bahwa, setelah menikah, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah kakak Tergugat di Silat, bahwa selama menikah Penggugat dan Tergugat sering pindah alamat dan alamat terakhir sebagaimana alamat Penggugata dan tergugat di atas; 3. Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri (ba'da dukhul) dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, yang bernama : ANAK I berumur 13 tahun dan ANAK II berumur 7 tahun, dan kedua anak tersebut dalam asuhan Penggugat dan Tergugat; 4. Bahwa, pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, tetapi sejak tahu 2009 tidak harmonis sering berselisih dan bertengkar, disebabkan: 4.1. Tergugat sering meminjamkan uang kepada paman Tergugat padahal kebutuhan keluarga maasih banyak sehingga penggugat merasa tidak adil; 4.2. Tergugat sering berpihak kepada keluarganya dari pada Penggugat yang merupakan istri Tergugat; 4.3. Tergugat sering marah-marah tanpa alasan yang jelas didepan teman Penggugat dan ditempat Penggugat bekerja sehingga membuat Penggugat merasa malu; 5. Bahwa, atas dasar ketidak harmonisan tersebut diatas maka pada tanggal 23 Januari 2013 antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang dan selama pisah ranjang tersebut Tergugat masih memberikan nafkah kepada Penggugat dankedua anaknya; 6. Bahwa, perselisihan dan pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 02 Maret 2013, disebabkan Tergugat marah kepada Penggugat karena keluar tanpa izin padahal Penggugat sudah meminta izin sebelumnya kepada Tergugat; 7. Bahwa, masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan penyelesaiannya melalui pihak keluarga, namun tidak berhasil; 8. Bahwa, atas sikap dan perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Tergugat dan memilih untuk bercerai; 9. Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;
3
Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Putussibau cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Membebankan biaya yang timbul akibat perkara ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku; Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa, pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat datang menghadap, dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak, namun tidak berhasil; Bahwa, Majelis Hakim telah mengoptimalkan perdamaian melalui mediasi dengan menunjuk ERIK ASWANDI, S.H.I. sebagai Mediator, dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi
dari Mediator tertanggal 2 April 2013, bahwa mediasi dinyatakan gagal,
selanjutnya dibacakanlah gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan sebagian, dan membantah sebagian lainnya sebagai berikut: -
Bahwa, benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, menikah pada tanggal 10 Februari 1998, dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
-
Bahwa, benar rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya harmonis kemudian terjadi ketidakharmonisan bukan sejak tahun 2009 melainkan sejak tahun 2003 karena Penggugat sering pulang ke Nanga Silat;
-
Bahwa, tidak benar Tergugat selalu berpihak kepada keluarga Tergugat, selama ini Tergugat juga selalu membantu keluarga Penggugat ketika memerlukan bantuan
4
dengan membiayai adik Penggugat masuk menjadi prajurit TNI (Tentara Nasional Indonesia); -
Bahwa, benar Tergugat ada marah-marah kepada Penggugat hal ini disebabkan Tergugat cemburu kepada Penggugat yang selalu mengirim SMS (pesan singkat) kepada laki-laki lain;
-
Bahwa, benar antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang penyebabnya karena Penggugat selalu menghindar ketika Tergugat mengajak untuk berhubungan suami istri dengan cara membuat alasan-alasan;
-
Bahwa, tidak benar perselisihan dan pertengkaran terakhir terjadi karena Tergugat marah kepada Penggugat yang sudah minta izin keluar rumah melainkan yang sebenarnya Penggugat tidak pernah izin untuk keluar rumah dalam waktu yang lama;
-
Bahwa, Tergugat berharap akan memelihara rumah tangga dengan lebih baik dan memulai kembali lembar yang baru bersama Penggugat dengan menutup dalam-dalam kesalahan selama ini; Bahwa, atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat memberikan Replik secara lisan
dengan menerima jawaban Tergugat; Bahwa, atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan Duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan dalil-dalil jawaban maupun bantahan Tergugat; Bahwa, Penggugat menyatakan tidak dapat menghadirkan saksi-saksi dalam persidangan untuk menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat; Bahwa, selanjutnya Penggugat dan Tergugat memberikan kesimpulan tetap dengan gugatan dan jawaban masing-masing serta mohon putusan; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk hal ihwal Berita Acara Sidang, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
5
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut diatas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang beperkara untuk rukun kembali membina rumah tangganya, akan tetapi tidak berhasil hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan pasal 65 Jo. Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah nyata hadir dalam persidangan, maka sesuai Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia (PERMA RI) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, telah diupayakan perdamaian melalui mediasi dengan Mediator yaitu ERIK ASWANDI, S.H.I., dan dari hasil laporan mediator tanggal 2 April 2013, bahwa mediasi dinyatakan gagal; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara terlebih dahulu perlu dipertimbangkan tentang ada tidaknya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa Tergugat telah mengakui dan membenarkan tentang telah terjadinya pernikahan sebagaimana didalilkan Penggugat, hal mana sesuai dengan bukti (P) berupa Fotokopi Kutipan Akta nikah Nomor 56/07/II/1998, tanggal 16 Februari 1998 yang di keluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, yang menerangkan Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 10 Februari 1998, hal mana sesuai dengan Pasal 311 RBg., menyebutkan, “Pengakuan yang dilakukan didepan Hakim merupakan bukti lengkap, baik terhadap yang mengemukakannya secara pribadi, maupun lewat seorang kuasa khusus”, oleh karenanya harus dinyatakan dengan pengakuan Tergugat telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam perkawinan yang sah sejak tanggal 10 Februari 1998; Menimbang, bahwa Penggugat telah mendalilkan pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis, tetapi sejak tahun 2009 tidak harmonis sering
6
berselisih dan bertengkar, disebabkan Tergugat sering meminjamkan uang kepada paman Tergugat padahal kebutuhan keluarga masih banyak sehingga Penggugat merasa tidak adil, Tergugat sering berpihak kepada keluarganya dari pada Penggugat yang merupakan istri Tergugat, Tergugat sering marah-marah tanpa alasan yang jelas didepan teman Penggugat dan ditempat Penggugat bekerja sehingga membuat Penggugat merasa malu, bahwa, perselisihan dan pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 02 Maret 2013, disebabkan Tergugat marah kepada Penggugat karena keluar tanpa izin padahal Penggugat sudah meminta izin sebelumnya kepada Tergugat, atas sikap dan perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Tergugat dan memilih untuk bercerai; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan sebagian, dan membantah sebagian lainnya sebagai berikut: -
Bahwa, benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, menikah pada tanggal 10 Februari 1998, dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak;
-
Bahwa, benar rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya harmonis kemudian terjadi ketidakharmonisan bukan sejak tahun 2009 melainkan sejak tahun 2003 karena Penggugat sering pulang ke Nanga Silat;
-
Bahwa, tidak benar Tergugat selalu berpihak kepada keluarga Tergugat, selama ini Tergugat juga selalu membantu keluarga Penggugat ketika memerlukan bantuan dengan membiayai adik Penggugat masuk menjadi prajurit TNI (Tentara Naasional Indonesia);
-
Bahwa, benar Tergugat ada marah-marah kepada Penggugat hal ini disebabkan Tergugat cemburu kepada Penggugat yang selalu mengirim SMS (pesan singkat) kepada laki-laki lain;
-
Bahwa, benar antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah ranjang penyebabnya karena Penggugat selalu menghindar ketika Tergugat mengajak untuk berhubungan suami istri dengan cara membuat alasan-alasan;
7
-
Bahwa, tidak benar perselisihan dan pertengkaran terakhir terjadi karena Tergugat marah kepada Penggugat yang sudah minta izin keluar rumah melainkan yang sebenarnya Penggugat tidak pernah izin untuk keluar rumah dalam waktu yang lama;
-
Bahwa, Tergugat berharap akan memelihara rumah tangga dengan lebih baik dan memulai kembali lembar yang baru bersama Penggugat dengan menutup dalam-dalam kesalahan selama ini; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut selanjutnya Penggugat
mengajukan Replik yang pada pokoknya tetap pada gugatannya dan menerima jawaban Tergugat; Menimbang, bahwa Tergugat juga mengajukan Duplik yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula; Menimbang, bahwa azas hukum perdata adalah hukum privat yang mengatur hubungan keperdataan antar individu dan Penggugat harus aktif dalam persidangan baik dengan menghadirinya sendiri maupun dengan mengajukan alat-alat bukti yang sah menurut Undang-undang; Menimbang, bahwa terhadap suatu hal yang didalilkan, maka wajib hal tersebut dibuktikan untuk menguatkan dalil-dalil tersebut dan barangsiapa yang membantah terhadap suatu dalil-dalil, maka juga berkewajiban untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya tersebut dangan keterangan saksi-saksi, hal ini sesuai berdasarkan Pasal 283 RBg, yang berbunyi : “Barang siapa beranggapan mempunyai suatu hak atau suatu keadaan untuk menguatkan haknya atau menyangkal hak seseorang lain, harus membuktikan hak atau keadaan itu”, Menimbang, bahwa Penggugat telah diberi kesempatan sebanyak 2 (dua) kali untuk menghadirkan saksi-saksi dipersidangan yaitu persidangan tanggal 2 Mei 2013 dan 14 Mei 2013, namun
Penggugat
tidak
memenuhinya,
hal mana telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 76 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
8
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, bahwa pembuktian yang dimaksud dalam perkara ini adalah saksi-saksi dari pihak Penggugat karena alasan perselisihan dan pertengkaran, sedangkan alat bukti surat yang diajukan tidak dapat membuktikan adanya perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat oleh karenanya Majelis Hakim menyatakan Penggugat tidak bisa membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa terhadap perkara ini Majelis Hakim perlu mengemukakan suatu dalil dengan mengutip suatu kaidah sebagaimana terdapat dalam Kitab Al Muhadzdzab Juz II halaman 320, yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim, berbunyi sebagai berikut :
ﻓﺈن ﱂ ﻳﻜﻦ ﻣﻌﻪ ﺑﻴﻨﺔ ﱂ ﻳﺴﻤﻊ دﻋﻮاﻩ Artinya : “Apabila Penggugat tidak mempunyai cukup bukti maka gugatannya ditolak.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka dalil-dalil gugatan Penggugat tentang terjadinya perselisihan dan pertengkaran diantara Penggugat dan Tergugat tidak dapat dibuktikan secara hukum. Sehingga gugatan Penggugat untuk bercerai dari Tergugat dengan talak satu ba’in shughra dipandang tidak cukup alasan secara hukum dan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat akan Pasal dan segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
MENGADILI 1. Menolak gugatan Penggugat; 2. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar Rp241.000,(dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
9
Demikian diputuskan dalam sidang Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau pada hari Selasa tanggal 14 Mei 2013 M. bertepatan dengan tanggal 8 Jumadilawal 1434 H. oleh kami DARDA ARISTO, S.H.I. sebagai Ketua Majelis, ERIK ASWANDI, S.H.I. dan TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, didampingi ILIYANSYAH, S.E.I. sebagai Panitera Pengganti, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;
HAKIM ANGGOTA :
KETUA MAJELIS,
1. ERIK ASWANDI, S.H.I.
DARDA ARISTO, S.H.I.
2. TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. PANITERA PENGGANTI,
ILIYANSYAH, S.E.I.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan Penggugat
: Rp.
100.000,-
4.
Biaya Panggilan Tergugat
:Rp.
50.000,-
5.
Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
241.000,-