PUTUSAN NOMOR 33/Pdt.G/2013/PA.Pts
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai talak antara : PEMOHON, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Pemohon;
MELAWAN
TERMOHON, umur 19 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Mengurus rumah tangga, tempat tinggal terakhir di Kabupaten Kapuas Hulu, sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya secara jelas dan pasti dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan para saksi di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Bahwa, Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 24 April 2013 yang didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Putussibau,
dengan
Nomor
33/Pdt.G/2013/PA.Pts, tanggal 24 April 2013 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
2
1.
Bahwa, pada tanggal 11 April 2010, Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR tanggal 30 April 2010;
2.
Bahwa, setelah menikah, Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Pemohon di Desa Pangeran selama 10 (sepuluh) bulan, kemudian Termohon pergi meninggalkan Pemohon sampai dengan sekarang;
3.
Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri (ba'da dukhul), dan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak, yang bernama: -
4.
ANAK, dan telah meninggal dunia sejak dilahirkan;
Bahwa, keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis selama 6 (enam) bulan, tetapi sejak meninggalnya anak Pemohon dan Termohon keadaan rumah tangga mulai tidak harmonis, disebabkan: 4.1. Termohon tidak menuruti permintaan Pemohon untuk menyiapkan makanan hasil jerih payah Pemohon; 4.2. Termohon selalu mengikuti arahan neneknya dalam mengurusi rumah tangga bersama Pemohon; 4.3. Keluarga Termohon selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga Pemohon dan Termohon;
5.
Bahwa, ketika perselisihan terjadi, Termohon sempat akan melukai Pemohon dengan sebilah pisau dapur namun diselamatkan oleh orang tua Pemohon;
6.
Bahwa, akibat sebab pada posita 4 (empat) di atas Termohon sekira bulan Juli tahun 2011 pergi dari rumah tanpa diketahui Pemohon sampai dengan sekarang. Selama berpisah lebih kurang 18 (delapan belas) bulan antara Pemohon dan Termohon tidak pernah berkomunikasi lagi, dan sejak saat itu Termohon tidak diketahui lagi
3
keberadaan tempat tinggalnya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7.
Bahwa, Pemohon telah berusaha mencari Termohon, dengan menanyakan kepada keluarga dan kepada teman-teman Termohon, namun mereka tidak mengetahui keberadaan Termohon;
8.
Bahwa, masalah rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pernah diupayakan penyelesaiannya melalui pihak keluarga, namun tidak berhasil;
9.
Bahwa, atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Termohon dan memilih untuk bercerai;
10. Bahwa, Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Putussibau Cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1.
Mengabulkan permohonan Pemohon ;
2.
Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON), untuk mejatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Putussibau ;
3. Membebankan biaya yang timbul akibat perkara menurut hukum yang berlaku ; Atau apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon datang menghadap, sedangkan Termohon tidak datang dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya, meskipun menurut relaas Nomor 33/Pdt.G/2013/PA.Pts tanggal 29 April 2013 dan tanggal 29 Mei 2013, Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang ternyata tidak datangnya itu tidak disebabkan oleh suatu alasan yang sah; Bahwa, oleh karena Pemohon datang sendiri menghadap di persidangan sedangkan Termohon tidak datang menghadap tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil
4
secara resmi dan patut, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan tanpa hadirnya Termohon; Bahwa, Majelis Hakim berupaya menasihati Pemohon agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai, namun tidak berhasil, selanjutnya dibacakanlah permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon tanpa adanya perubahan dalam surat permohonannya; Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR tanggal 30 April 2010, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, yang menerangkan antara Pemohon dan Termohon telah menikah pada tanggal 11 April 2010, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya, lalu ditandai (P.1);
-
Fotokopi Surat Keterangan Ghoib yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Pangeran, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Nomor : NOMOR tanggal 18 April 2013, yang menerangkan bahwa Termohon benar-benar telah meninggalkan Desa Pangeran dan sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya, lalu ditandai (P.2);
-
Fotokopi Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh Lurah Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Nomor : NOMOR tanggal 24 April 2013, yang menerangkan bahwa Pemohon benar berdomisili sementara di Kabupaten Kapuas Hulu, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya, lalu ditandai (P.3); Bahwa, selain itu Pemohon juga mengajukan saksi-saksi keluarga atau orang
terdekat dengan Pemohon, yaitu :
5
1.
SAKSI I, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : - Bahwa, Saksi kenal dengan Pemohon karena Saksi adalah bapak kandung Pemohon; - Bahwa, Saksi mengetahui Pemohon sudah menikah dengan Termohon yang bernama Fetty, menikah sekitar 4 tahun yang lalu di Silat Hilir, dan telah dikaruniai anak namun anak tersebut telah meninggal dunia satu jam setelah lahir; -
Bahwa, Saksi mengetahui pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, namun setelah anak mereka lahir rumah tangga Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar disebabkan karena Termohon suka menolak perintah Pemohon ketika Pemohon menyuruh Termohon memasak ataupun membuatkan kopi untuk Pemohon, dan setiap habis bertengkar Termohon selalu pulang ke rumah orang tua Termohon tanpa seijin Pemohon;
-
Bahwa, saat ini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, Termohon telah pergi meninggalkan Pemohon selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan sampai sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya;
-
Bahwa, selama berpisah sepengetahuan Saksi, Termohon tidak pernah memberikan kabar berita kepada Pemohon dan Pemohon pernah mencari keberadaan Termohon dengan menanyakan kepada keluarga Termohon namun tidak berhasil;
-
Bahwa, Saksi telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;
2.
SAKSI II, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta pedagang ikan dan sayur mayur dipasar, bertempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, Saksi kenal dengan Pemohon, karena Saksi adalah teman Pemohon;
6
-
Bahwa, Saksi mengetahui Pemohon dan Termohon adalah suami istri sudah menikah sekitar 4 tahun yang lalu di Silat Hilir, istri Pemohon bernama Fetty dan telah dikaruniai anak namun telah meninggal dunia satu jam setelah lahir;
-
Bahwa, Saksi mengetahui pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, namun setelah anak mereka lahir rumah tangga Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar disebabkan karena Termohon suka menolak perintah Pemohon ketika Pemohon menyuruh Termohon memasak ataupun membuatkan kopi untuk Pemohon, dan setiap habis bertengkar Termohon selalu pulang ke rumah orang tua Termohon tanpa seijin Pemohon;
-
Bahwa, saat ini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, Termohon telah pergi meninggalkan Pemohon selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan sampai sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya;
-
Bahwa, selama berpisah sepengetahuan Saksi, Termohon tidak pernah memberikan kabar berita kepada Pemohon dan Pemohon pernah mencari keberadaan Termohon dengan menanyakan kepada keluarga Termohon namun tidak berhasil;
-
Bahwa, Saksi telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa,
selanjutnya
Pemohon
memberikan
kesimpulan
tetap
dengan
permohonannya untuk diberi izin mengucapkan ikrar talak dan tidak akan mengajukan sesuatu apapun juga serta mohon putusan; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk hal ihwal Berita Acara Sidang perkara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
7
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon pada pokoknya adalah sebagaimana telah diuraikan diatas; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal persidangan yang telah titetapkan Pemohon telah nyata datang sendiri menghadap di persidangan sedangkan Termohon telah nyata tidak hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, olah karenanya Majelis Hakim perlu menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut, tidak hadir, dan Majelis Hakim menyatakan perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasihati Pemohon agar bersabar dan mengurungkan niatnya untuk bercerai, namun tidak berhasil, maka dibacakanlah permohonan Pemohon, yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa Pemohon pada pokoknya mohon diizinkan untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon dan telah mendalilkan keadaan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis selama 6 (enam) bulan, tetapi sejak meninggalnya anak Pemohon dan Termohon keadaan rumah tangga mulai tidak harmonis disebabkan karena Termohon tidak menuruti permintaan Pemohon untuk menyiapkan makanan hasil jerih payah Pemohon, akibat permasalahan tersebut selanjutnya Termohon sekira bulan Juli tahun 2011 pergi dari rumah tanpa diketahui Pemohon sampai dengan sekarang, dan Selama berpisah lebih kurang 18 (delapan belas) bulan antara Pemohon dan Termohon tidak pernah berkomunikasi lagi, dan sejak saat itu Termohon tidak diketahui lagi keberadaan tempat tinggalnya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, atas sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Termohon dan memilih untuk bercerai; Menimbang, bahwa meskipun tidak ada sanggahan atau bantahan dari Termohon dikarenakan ketidakhadiran Termohon, akan tetapi karena perkara ini menyangkut perkara perceraian maka untuk memastikan permohonan cerai Pemohon beralasan dan
8
tidak melawan hak, maka Majelis Hakim menyatakan perlu memeriksa alat bukti surat dan saksi-saksi dari pihak keluarga ataupun orang terdekat dengan Pemohon untuk mengetahui mengenai kebenaran adanya alasan perceraian yang didalilkan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat yaitu : P.1 berupa fotokopi Kutipan Akta nikah Nomor Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR, tanggal 30 September 2010 yang di keluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu yang menerangkan telah terjadi pernikahan antara Pemohon dan Termohon pada tanggal 11 April 2010, bukti surat P.2 berupa fotokopi Surat Keterangan Ghoib yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Pangeran, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Nomor : NOMOR, tanggal 18 April 2013, yang menerangkan bahwa Termohon benar-benar telah meninggalkan Desa Pangeran dan sekarang tidak diketahui tempat tinggalnya, dan bukti surat P.3 berupa fotokopi Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh Lurah Kedamin Hulu, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Nomor : NOMOR, tanggal 24 April 2013, yang menerangkan bahwa Pemohon benar berdomisili sementara di Kabupaten Kapuas Hulu serta bukti kesaksian 2 (dua) orang saksi masing-masing bernama SAKSI 1 sebagai bapak kandung Pemohon, dan SAKSI II sebagai teman Pemohon, kedua saksi tersebut telah memberikan keterangan di bawah sumpah di depan sidang yang pada pokoknya sebagai berikut; -
Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang telah dikaruniai seorang anak namun telah meninggal dunia satu jam setelah lahir;
-
Bahwa, Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon suka menolak perintah Pemohon untuk memasak dan membuatkan kopi untuk Pemohon dan apabila setelah terjadi perselisihan dan pertengkaran Termohon selalu pulang ke rumah orang tuanya tanpa seijin Pemohon;
9
-
Bahwa, antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal, Termohon telah pergi meninggalkan Pemohon selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan;
-
Bahwa, saat ini Termohon sudah tidak diketahui alamat tempat tinggalnya dan Pemohon telah berusaha mencari, namun tidak berhasil;
-
Bahwa, saksi-saksi pernah berupaya untuk menasihati Pemohon, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa terhadap alat-alat bukti tersebut Majelis memberikan
pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa bukti tertulis P.1, P.2 dan P.3, yang berupa fotokopi telah dilegalisir dan bermeterai cukup serta telah dicocokan dan telah sesuai dengan aslinya maka Majelis berpendapat bahwa alat-alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil sehingga sah dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa kesaksian yang diberikan oleh kedua orang saksi Pemohon di dasarkan pengetahuan, penglihatan dan pendengaran langsung saksi dan keterangannya saling terkait satu dengan yang lain, kedua saksi adalah bapak kandung dan temen dekat Pemohon, maka berdasarkan Pasal 22 (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dengan demikian kedua orang saksi Pemohon dipandang telah memenuhi syarat formal dan materil kesaksian, maka keterangan saksi tersebut merupakan alat bukti yang mempunyai nilai pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon serta bukti-bukti yang diajukan, maka telah ditemukan fakta hukum sebagai berikut; -
Bahwa, Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah menikah pada tanggal 11 April 2010 yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Silat Hilir, dan dari perkawinan tersebut telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang telah meninggal dunia;
10
-
Bahwa, rumah tangga Pemohon sering timbul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan Termohon pada Juli 2011 pergi dari rumah tanpa seijin Pemohon dan sampai sekarang antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal;
-
Bahwa, perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena sikap Termohon yang tidak menuruti perintah Pemohon untuk memasak, menyiapkan makan dan membuatkan kopi untuk Pemohon;
-
Bahwa, saat ini Termohon sudah tidak diketahui lagi keberadaan tempat tinggalnya dan Pemohon sudah berusaha mencari, namun tidak berhasil;
-
Bahwa, masalah rumah tangga Pemohon dan Termohon telah diupayakan penyelesaiannya oleh pihak keluarga Pemohon dan teman Pemohont namun upaya tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, maka Majelis Hakim
berkesimpulan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon benar-benar sudah tidak harmonis, karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sudah tidak mungkin lagi untuk dirukunkan dalam satu rumah tangga; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan dan maksud bunyi Pasal 65 dan 82 Ayat (4) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, Jo. Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan dengan menasihati Pemohon agar rukun kembali dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil. Oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah dan tidak ada harapan lagi untuk rukun kembali, sehingga tujuan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah (bahagia), mawaddah (tenteram) dan rahmah (penuh kasih sayang) sulit untuk terwujud. Sebagaimana yang dikehendaki dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang berbunyi : “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-isteri dengan
11
tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, yang berbunyi : ”Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah”, serta firman Allah SWT. dalam Al- Quran surat Ar - Ruum (30) : 21 yang berbunyi :
Artinya : “ dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Menimbang, bahwa disamping itu alasan tersebut sesuai dengan maksud dalil syar’i yang terdapat dalam Al- Qur’an surat Al- Baqarah ayat 229 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi:
Artinya : “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali, setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf, atau menceraikan dengan cara yang baik”. Menimbang, bahwa dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam;
12
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon a quo telah beralasan dan tidak bertentangan dengan hukum, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya, meskipun Pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan patut, maka perkara ini dapat diputus dengan tanpa hadirnya Termohon atau Verstek sesuai bunyi Pasal 149 ayat (1) Rbg. jo. Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975. Hal ini sesuai pula dengan pendapat Pakar Hukum Islam yang terdapat dalam Kitab AlAnwar Juz II halaman 55 yang diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim yang berbunyi:
Artinya : “Apabila Tergugat ta’azzuz (membangkang) atau bersembunyi atau gha’ib, maka Hakim boleh menjatuhkan putusan berdasarkan pembuktian”. Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau tidak berhasil menasihati Pemohon dan ternyata cukup alasan bagi Pemohon
untuk
menjatuhkan talak kepada Termohon serta Pemohon dan Termohon sudah tidak mungkin hidup rukun lagi dalam rumah tangganya maka Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau menjatuhkan putusannya tentang izin bagi Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak kepada Termohon dihadapan sidang Pengadilan Agama Putussibau; Menimbang, bahwa untuk terjaminnya tertib administrasi perceraian sebagaimana dimaksud Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
13
28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, maka Majelis dapat memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkan perkawinan dan sesuai dengan bunyi maksud pasal tersebut; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, serta dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk datang menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mejatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Putussibau; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Putussibau untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan Pemohon dan Termohon dilaksanakan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon; 5. Membebankan kepada Pemohon membayar biaya perkara ini sebesar Rp.251.000,(dua ratus lima puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau pada hari Senin tanggal 9 September 2013 M. bertepatan dengan
14
tanggal 3 Zulkaidah 1434 H. oleh kami HASANUDDIN, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, DARDA ARISTO, S.H.I. dan ERIK ASWANDI, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan NURMINAH, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;
HAKIM ANGGOTA
KETUA MAJELIS, t.t.d
t.t.d
1. DARDA ARISTO, S.H.I.
HASANUDDIN, S.Ag.
t.t.d
2. ERIK ASWANDI, S.H.I. PANITERA PENGGANTI, t.t.d NURMINAH, S.H.I.
Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan Pemohon
: Rp.
60.000,-
4.
Biaya Panggilan Termohon
: Rp.
100.000,-
5.
Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
6.
Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
251.000,-