PUTUSAN Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara : Penggugat, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus rumah tangga, pendidikan SMP, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Penggugat; melawan Tergugat, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, pendidikan SD, tempat kediaman dahulu di Kabupaten Rokan Hulu, saat ini tidak diketahui alamatnya di dalam maupun di luar wilayah Indonesia (Gaib), sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat serta para saksi di muka sidang; DUDUKPERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 28 Mei 2015 telah mengajukan gugatan Cerai Gugat yang telah didaftar di Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pasir
Pengaraian
dengan
Nomor:
245/Pdt.G/2015/PA.Ppg tanggal 28 Mei 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal
04 Februari 2001,
Penggugat dan
Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten kampar sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : 52/04/II/2001 tanggal 04 Februari 2001;
Halaman 1 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 tahun, terakhir pindah di rumah kediaman bersama ; 3. Bahwa selama pernikahan antara Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri namun belum telah dikaruniai 2 orang anak, yaitu: 1. Anak (perempuan) umurnya 13 tahun; 2.
Anak (laki-laki) umurnya 10 tahun, anak tersebut sekarang berada dibawah asuhan Penggugat;
4. Bahwa kurang lebih sejak 3 tahun sesudah menikah antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dalam rumah tangga yang disebabkan antara lain: a. Tergugat kurang memberi nafkah kepada Penggugat; b. Tegugat sering pulang larut malam; c. Tergugat sering main judi; 5. Bahwa lebih kurang sejak
bulan Agustus 2014 berturut-turut hingga
sekarang, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat tanpa izin Penggugat dan tanpa alasan yang sah. sejak itu Tergugat tidak pulang dan tidak mengirim kabar, tidak memberi nafkah serta tidak diketahui alamatnya yang jelas dan pasti di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia dengan surat keterangan ghaib yang dikeluarkan oleh Kecamatan Tandun Kabupaten RokanHulu Nomor : 470.3/KESRA/160; 6. Bahwa
Penggugat
telah
berusaha
mencari
Tergugat,
antara
lain
menanyakan keberadaan Tergugat kepada kepada keluarga Tergugat juga kepada teman-teman dekat Tergugat, mereka tidak mengetahui secara persis keberadaan Tergugat namun tidak bertemu juga; 7. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Tergugat
Penggugat dan
sudah tidak lagi dapat dibina dengan baik sehingga tujuan
perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah sudah sulit dipertahankan lagi dan karenanya agar masingmasing pihak tidak lebih jauh melanggar norma hukum dan norma agama
Halaman 2 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
maka perceraian merupakan alternative terakhir bagi
Penggugat untuk
menyelesaikan permasalahan antara Penggugat dan Tergugat; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2.
Menjatuhkan talak satu Ba'in Shughra Tergugat (Tergugat) dengan Penggugat (Penggugat);
3. Menetapkan biaya menurut hukum; Dan Atau, Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relas panggilannya dibacakan dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan memberi nasihat kepada Penggugat supaya bersabar menunggu Tergugat dan rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, Penggugat tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dipersidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Tergugat;
Halaman 3 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa: A. Surat : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 52/04/II/2001, tanggal 04 Februari 2001, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Kampar, sekarang Kabupaten Rokan Hulu. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;
B. Saksi: 1. Saksi I, umur 56 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugat dan Tergugat bernama Tergugat. Saksi adalah tetangga Penggugat; - bahwa setahu saksi hubungan Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada tahun 2001 yang lalu; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga ; - bahwa Penggugat dan Tergugat sudah punya anak dua orang, sekarang ikut bersama Penggugat; - bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, akan tetapi setelah 3 tahun menikah tidak harmonis lagi. Antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa setahu saksi penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat kurang dalam memberi nafkah kepada Penggugat, Tergugat sering main judi dan pulang larut malam; - bahwa saksi sering melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar lebih tiga kali dan saksi juga sering melihat Tergugat main judi dan pulang larut malam;
Halaman 4 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Agustus 2014 yang lalu, Tergugat pergi dari kediaman bersama dengan tanpa izin Penggugat, dan sampai sekarang tidak pernah kembali kumpul bersama dan tidak diketahui dimana keberadaannya; - bahwa saksi mengetahui Tergugat telah pergi karena saksi melihat sendiri Tergugat sudah tidak berada di rumahnya sudah lebih satu tahun lamanya; - bahwa Penggugat pernah mencari Tergugat , akan tetapi tidak berhasil; - bahwa sebelum Tergugat pergi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah berusaha untuk didamaikan oleh keluarga dan saksi, akan tetapi tidak berhasil; 2. Saksi II, umur 50 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugat dan Tergugat bernama Tergugat. Saksi adalah ayah kandung Penggugat; - bahwa setahu saksi hubungan Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada tahun 2001 yang lalu; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga ; - bahwa Penggugat dan Tergugat sudah punya anak dua orang, sekarang ikut bersama Penggugat; - bahwa setahu saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, akan tetapi setelah 3 tahun menikah tidak harmonis lagi. Antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa setahu saksi penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat kurang dalam memberi nafkah kepada Penggugat, Tergugat sering main judi dan pulang larut malam; - bahwa saksi sering melihat dan mendengar Penggugat dan Tergugat bertengkar lebih dari lima kali dan saksi juga sering melihat Tergugat main judi dan pulang larut malam;
Halaman 5 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Agustus 2014 yang lalu, Tergugat pergi dari kediaman bersama dengan tanpa izin Penggugat, dan sampai sekarang tidak pernah kembali kumpul bersama dan tidak diketahui dimana keberadaannya; - bahwa saksi mengetahui Tergugat telah pergi karena saksi melihat sendiri Tergugat sudah tidak berada di rumahnya sudah lebih satu tahun lamanya; - bahwa Penggugat pernah mencari Tergugat , akan tetapi tidak berhasil; - bahwa sebelum Tergugat pergi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah berusaha untuk didamaikan oleh keluarga dan saksi, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya; Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat memberikan kesimpulan akhir, tetap dengan gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat serta memohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian
dalam putusan ini
menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat, meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan tersebut harus diperiksa secara verstek;
Halaman 6 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( Verstek) sesuai dengan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa Hakim Majelis telah berupaya mendamaikan Penggugat, akan tetapi tidak berhasil dan oleh karena Tergugat tidak pernah hadir dipersidangan, maka upaya perdamaian melalui mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2008 tidak dapat dilakukan; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan cerai gugat dengan alasan, antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan sejak 3 tahun setelah menikah dan telah pisah rumah sejak bulan Agustus 2014 sebagaimana tersebut dalam gugatannya, dalam halmana, alasan seperti itu diperkenankan oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Dengan demikian, gugatan Penggugat dengan alasan seperti itu dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan status pernikahan Penggugat dan Tergugat dikarenakan hal itu merupakan dasar adanya perceraian ; Menimbang, bahwa dari bukti P.1 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang diajukan Penggugat di persidangan merupakan akta autentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai adanya hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat dan Penggugat patut dianggap sebagai pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in justicio), sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mermpunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan
Halaman 7 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai dalil-dalil yang diajukan Penggugat adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat, dapat diketahui bahwa saksi 1 dan saksi 2 Penggugat mengetahui secara jelas mengenai sebab terjadinya perselisihan dan tidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan hal ini sejalan dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, menerangkan tidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat dan telah pisah rumah sejak bulan Agustus 2014 sampai sekarang. Tergugat pergi dari kediaman bersama dan tidak diketahui keberadaannya. Penggugat sudah berusaha mencari Tergugat, akan tetapi tidak berhasil dan usaha damai sudah dilaksanakan sebelum Tergugat pergi,akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat di persidangan telah memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR/Pasal 308 dan 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, Saksi 1 dan Saksi 2 terbukti fakta kejadian sebagai berikut :
Halaman 8 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah, menikah tanggal 04 Februari 2001, belum pernah bercerai dan sudah dikaruniai dua orang anak;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi dan secara faktual, Penggugat dan Tergugat tidak lagi tinggal bersama sebagaimana layaknya suami isteri sejak bulan Agustus 2014, sudah lebih satu tahun lamanya sampai sekarang dan Tergugat tidak diketahui dimana keberadaanya;
-
Bahwa usaha damai dari keluarga sudah dilaksanakan sebelum Tergugat pergi, akan tetapi tidak berhasil dan setelah Tergugat pergi sudah dicari, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta Penggugat dan Tergugat adalah
suami istri yang sah dan belum pernah bercerai menurut hukum, Majelis berpendapat bahwa Penggugat mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat karena perkawinan sehingga Penggugat dan Tergugat adalah orang yang berkualitas sebagai pihak dan mempunyai kepentingan hukum yang melekat dalam perkara ini; Menimbang, bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Alasan mana dijabarkan dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, sehingga harus dipertimbangkan tentang alasan Penggugat mengajukan tuntutan untuk bercerai dari Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sejak 3 tahun setelah menikah hingga berakibat pisahnya Penggugat dan Tergugat sejak bulan Agustus 2014 sudah lebih satu tahun lamanya dan tidak pernah bersatu lagi, Majelis berpendapat hal tersebut telah menunjukkan adanya perselisihan dan pertengkaran yang tajam dan terus menerus antara Penggugat dan Tergugat,
Halaman 9 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
sehingga Penggugat beralasan untuk mengajukan gugatan cerai; Menimbang, bahwa di setiap persidangan, Majelis Hakim telah berupaya memberi nasihat kepada Penggugat supaya dapat rukun kembali, namun tidak berhasil, bahkan dalam kesimpulan akhirnya, Penggugat menyatakan tetap pada prinsipnya untuk bercerai dengan Tergugat dan Tergugat juga tidak keberatan untuk bercerai dengan Penggugat. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak harmonis lagi (marriage breakdown); Menimbang, bahwa tentang siapa penyebab timbulnya perselisihan dan pertengkaran serta ketidakrukunan antara Penggugat dengan Tergugat, hal tersebut
tidak perlu
dipertimbangkan
lagi,
karena
sebagaimana
telah
dipertimbangkan di atas, bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, telah mengakibatkan pecahnya perkawinan dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, sehingga tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin dapat diwujudkan lagi, apalagi untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki oleh al-Qur’an surah ar-Rum ayat (21) jauh dari harapan keduanya; Menimbang, bahwa bila suatu rumah tangga telah hancur sehingga kebaikan-kebaikan dan kasih sayang di dalamnya telah hilang dan tujuan dari perkawinan tidak mungkin dicapai oleh suami isteri, maka perceraian adalah jalan keluar terakhir bagi keduanya agar terlepas dari ketidakpastian dan beban penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan, yang bila dipaksakan untuk tetap bersatu kuat dugaan justru akan menimbulkan masalah dan kerusakan (mafsadah), padahal menolak mafsadah lebih utama daripada menarik maslahah, sesuai dengan norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqih yang berbunyi:
درء اﻟﻣﻔﺎﺳد ﻣﻘدم ﻋﻠﻰ ﺟﻠب اﻟﻣﺻﺎﻟﺢ Artinya :
“Menolak
kemudharatan
lebih
utama
daripada
menarik
Halaman 10 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
(mempertahankan) kemaslahatan.”; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan unsur-unsur ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, maka petitum gugatan Penggugat untuk menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat menurut Majelis telah memenuhi ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, oleh karena gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang–undangan yang berlaku dan ketentuan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;
Halaman 11 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan di tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp. 381.000,00 (tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 09 Muharram 1437 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I., dan Rahmiwati Andreas S.H.I, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk dengan didampingi
oleh
umum oleh Ketua Majelis tersebut
Hakim Anggota dan dibantu oleh Dra. Hj. Rita
Diana, sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri
oleh Penggugat tanpa
hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
dto
dto
Zulkifli Firdaus, S.H.I.
Fithriati. AZ, S.Ag.
Hakim Anggota
dto Rahmiwati Andreas, S.H.I.
Halaman 12 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Panitera Pengganti
dto Dra. Hj. Rita Diana Perincian biaya : 1. Pendaftaran 2. Proses 3. Panggilan 4. Redaksi 5. Meterai Jumlah
Rp. 30.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 290.000,00 Rp. 5.000,00 Rp. 6.000,00 Rp. 381.000,00 (tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Untuk salinan yang sama bunyinya Pasir Pengaraian,
2015
Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian
AZWIR, S.H.
Halaman 13 dari 13 halaman Putusan Nomor 245/Pdt.G/2015/PA.Ppg