PUTUSAN Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Gugat antara : Penggugat, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus rumah tangga, pendidikan SMA, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, dalam hal ini telah memberikan kuasa khusus kepada Fajrul Islami Damsir, SH dan Geri Ampuh,SH, Advokat/ Pengacara dari Kantor Fajrul Islami Damsir, SH, yang berkantor
di
Kabupaten
Rokan
Hulu,
Propinsi
Riau,
berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 05/VII/SK/2015, tanggal 01 Juli 2015 sebagai Penggugat; melawan Tergugat, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Bangunan, pendidikan SMA, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah
mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta para saksi di
muka sidang;
DUDUKPERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 27 Mei 2015 telah mengajukan gugatan Cerai Gugat yang telah didaftar di
Halaman 1 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pasir
Pengaraian
dengan
Nomor:
252/Pdt.G/2015/PA.Ppg tanggal 01 Juni 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa
pada
tanggal
16
Maret
2003,
Penggugat
dan
Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : 88/36/III/2003 tanggal 16 Maret 2003; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal di rumah orangtua Penggugat di Kelurahan Ujung Batu selama 1 tahun, setelah itu pindah di rumah orang tua Tergugat di Kelurahan Ujung Batu selama 3 bulan, setelah itu di rumah kontrakan di Desa Tanah Datar selama 1 tahun, terakhir pindah di rumah kediaman bersama di Kelurahan Ujung Batu; 3. Bahwa selama pernikahan antara Penggugat dan Tergugat telah hidup sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) namun belum dikaruniai keturunan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya berlangsung harmonis, akan tetapi sejak 3 bulan sesudah menikah antara Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga yang disebabkan antara lain: a. Tergugat kurang memberi nafkah kepada Penggugat; b. Tergugat sering berkata kasar dan marah-marah tanpa ada alasan yang jelas; c. Tergugat suka memukul Penggugat; 5. Bahwa Penggugat telah berupaya mengingatkan Tergugat agar Tergugat mengubah sikapnya untuk tidak melakukan perbuatannya
pada poin di
atas, akan tetapi Tergugat tidak terima, sehingga pertengkaran terus terjadi; 6. Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada bulan Maret 2014, yang akhirnya menyebabkan antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Penggugat, sampai saat ini Penggugat telah lama meninggalkan Tergugat selama 1 tahun 2 bulan;
Halaman 2 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
7. Bahwa atas permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pihak keluarga telah berupaya mendamaikan, namun tidak berhasil; Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Penggugat merasa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat
tidak mungkin rukun lagi dan
Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq. Majelis Hakim untuk menetapkan hari sidang serta memanggil Penggugat dan Tergugat selanjutnya memeriksa dan mengadili dengan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Membebankan seluruh biaya perkara ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dan Atau, Apabila Majelis Hakim bependapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir pada sidang pertama sedangkan untuk sidang selanjutnya hanya Kuasa Penggugat hadir, sedangkan Tergugat telah hadir pada sidang pertama, tahap pembuktian, tahap kesimpulan dan putusan, sedangkan pada tahap pembacaan gugatan dan tahap jawaban, Tergugat tidak hadir; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memeriksa identitas kuasa hukum Penggugat serta surat kuasanya, ternyata identitasnya sesuai dan surat kuasa telah memenuhi syarat formal; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan memberi nasihat kepada Penggugat dan Tergugat supaya rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, Penggugat melalui kuasanya dalam setiap persidangan menyatakan tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan Tergugat pada sidang pertama menyatakan keberatan cerai dengan Penggugat sedangkan pada
Halaman 3 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
persidangan berikutnya Tergugat menyerahkan kepada keputusan Majelis Hakim; Menimbang bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses mediasi dengan mediator Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H., sebagaimana laporan mediator tanggal 08 Juli 2015, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dipersidangan pada tahap pembacaan gugatan dan tahap jawaban, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Tergugat; Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat melalui kuasanya di persidangan telah mengajukan alat bukti berupa: A. Surat : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 88/36/III/2003, tanggal 16 Maret 2003 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu. Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1
B. Saksi: 1. Saksi I, umur 59 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan Buruh Bangunan, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi ayah kandung Penggugat; - bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Maret 2003; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul bersama dirumah saksi dan pernah pindah dan yang terakhir tinggal di rumah sendiri dekat rumah saksi; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak;
Halaman 4 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis selama tiga bulan, akan tetapi setelah itu antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat lebih sepuluh kali dan mendengar Penggugat dengan Tergugat bertengkar lebih sepuluh kali; - bahwa saksi kurang mengetahui penyebab pertengkaran karena Penggugat tidak mau cerita dengan saksi; - bahwa setahu saksi sejak bulan Maret 2014 yang lalu Penggugat dan Tergugat berpisah rumah sampai sekarang dan yang pergi dari kediaman bersama adalah Penggugat; - bahwa Penggugat mengadu kepada saksi kalau Penggugat pergi dari kediaman bersama karena diusir oleh Tergugat; - bahwa selama Penggugat pergi Tergugat pernah menjemputnya akan tetapi Penggugat tidak mau pulang kembali ke kediaman bersama; - bahwa usaha keluarga untuk mendamaikan sudah ada hanya dengan menasehati anak saksi, akan tetapi tidak berhasil; - bahwa Tergugat pernah mencari Penggugat, akan tetapi tidak berhasil, karena saksi tidak ingat dimana alamat tempat tinggal Penggugat sekarang ini, Penggugat sekarang bekerja di Pekanbaru; - bahwa Penggugat ada cerita sama saksi kalau Penggugat sudah menikah lagi dengan laki-laki lain, akan tetapi saksi belum pernah bertemu dengan laki-laki yang dinikahinya itu; - bahwa saksi sudah tidak mungkin mendamaikan Penggugat dan Tergugat lagi, biarlah mereka berpisah saja, karena saksi telah mencoba mendamaikan mereka, akan tetapi tidak berhasil; 2. Saksi II, umur 26 tahun, Agama Islam, Pendidikan S.1, Pekerjaan Marketing, alamat di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugat dan Tergugat bernama Tergugat. Saksi teman Penggugat;
Halaman 5 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada tahun 2003; - bahwa setahu saksi setelah menikah mereka kumpul dan tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat dan terakhir tinggal di rumah sendiri; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak; - bahwa setahu saksi selama ini rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik-baik saja, tidak ada masalah dan tiba-tiba saja satu tahun yang lalu Penggugat cerita kepada saksi kalau Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah dan Penggugat pergi dari kediaman bersama karena sudah diceraikan oleh Tergugat dan saat sekarang Penggugat tinggal bersama saksi sudah satu tahun lamanya; - bahwa Penggugat tidak pernah bercerita kepada saksi penyebab Penggugat dan Tergugat berpisah; - bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat pernah mencari Penggugat; - bahwa saksi tidak mengetahui apakah Penggugat telah menikah lagi karena yang saksi tahu satu tahun ini Penggugat selalu bersama saksi dan setahu saksi Penggugat sifatnya tertutup tidak banyak cerita; 3. Saksi III, umur 47 tahun, Agama Islam, Pendidikan SLTA, Pekerjaan Ibu rumah tangga, alamat di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi bibi Penggugat; - bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada tahun 2003; - bahwa setahu saksi setelah menikah mereka kumpul dan tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat dan terakhir tinggal di rumah sendiri ; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak; - bahwa saksi tidak mengetahui keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;
Halaman 6 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar; - bahwa saksi tidak mengetahui Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah; 4. Saksi IV, umur 56 tahun, agama Islam, Pendidikan SD, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Penggugat bernama Penggugatdan Tergugat bernama Tergugat. Saksi kenal karena saksi ibu kandung Penggugat; - bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang menikah pada bulan Maret 2003; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul bersama dirumah saksi dan pernah pindah dan yang terakhir tinggal di rumah sendiri dekat rumah saksi ; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak; - bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga Penggugat dengan Tergugat rukun dan harmonis selama tiga bulan, akan tetapi setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa saksi ada melihat dan mendengar Penggugat dengan Tergugat bertengkar ada tiga kali; - bahwa saksi kurang jelas mengenai sebab bertengkar karena Penggugat sangat tertutup dengan keadaan rumah tangganya, namun saksi pernah melihat ada bekas pukulan Tergugat di wajah Penggugat; - bahwa setahu saksi sejak satu tahun yang lalu Penggugat dan Tergugat berpisah rumah sampai sekarang dan yang pergi dari kediaman bersama Penggugat karena telah dicerai dan diusir oleh Tergugat; - bahwa selama Penggugat pergi, Penggugat tidak pernah pulang lagi; bahwa usaha keluarga untuk mendamaikan sudah ada hanya dengan menasehati anak saksi, akan tetapi tidak berhasil; - bahwa setahu saksi Penggugat sudah menikah lagi dengan laki-laki lain yang bernama Detser dan saksi sudah pernah bertemu dengan laki-laki tersebut saat berkunjung ke rumah saksi; - bahwa setahu saksi saat ini Penggugat dalam keadaan hamil;
Halaman 7 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasanya sudah mencukupkan keterangan serta buktinya; Menimbang, bahwa dipersidangan Tergugat juga telah mengajukan alat bukti berupa : - Saksi. 1. Saksi T, umur 42 tahun, agama Islam, Pendidikan D.3, pekerjaan Dagang, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Tergugat bernama Tergugat dan Penggugat bernama Penggugatdan. Saksi kenal karena saksi teman Tergugat; - bahwa Tergugat dan Penggugat adalah suami istri. Saksi kenal Tergugat dan Penggugat sejak empat tahun yang lalu; - bahwa sejak saksi kenal empat tahun ini Tergugat dan Penggugat tinggal bersama di kediaman bersama ; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak; - bahwa setahu saksi sejak kenal rumah tangga Tergugat dengan Penggugat rukun dan harmonis saja; - bahwa
saksi
tidak
pernah
melihat
Tergugat
dan
Penggugat
bertengkar; - bahwa menurut cerita Tergugat kepada saksi Tergugat dengan Penggugat telah pisah rumah sejak satu tahun yang lalu. Penggugat pergi dari kediaman bersama; - bahwa saksi tidak pernah melihat Penggugat pulang; - bahwa saksi tidak mengetahui apakah ada usaha keluarga untuk memperbaiki hubungan Tergugat dan Penggugat; - bahwa Tergugat tidak pernah cerita kepada saksi penyebab Penggugat pergi dari rumah, Tergugat hanya cerita kalau Penggugat telah pergi; - bahwa saksi tidak mengetahui apakah Tergugat pernah mencari Penggugat;
Halaman 8 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
2. Saksi II T , umur 37 tahun, Agama Islam, Pendidikan SLTA, Pekerjaan Sopir, alamat di Kabupaten Rokan Hulu di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Tergugat bernama Tergugat dan Penggugat bernama Penggugatdan. Saksi kenal karena saksi teman Tergugat; - bahwa Tergugat dan Penggugat adalah suami istri. Saksi kenal Tergugat dan Penggugat sejak dua tahun yang lalu; - bahwa sejak saksi kenal dua tahun itu Tergugat dan Penggugat tinggal bersama di kediaman bersama ; - bahwa Penggugat dan Tergugat belum punya anak; - bahwa setahu saksi sejak kenal rumah tangga Tergugat dengan Penggugat rukun dan harmonis saja; - bahwa
saksi
tidak
pernah
melihat
Tergugat
dan
Penggugat
bertengkar; - bahwa menurut cerita Tergugat kepada saksi Tergugat dengan Penggugat telah pisah rumah sejak satu tahun yang lalu. Penggugat pergi dari kediaman bersama; - bahwa saksi mengetahui apakah Penggugat pernah pulang; - bahwa saksi tidak mengetahui penyebab Tergugat pergi. Tergugat cerita kalau Penggugat telah pergi dan cerita kalau Penggugat tidak mau lagi dengan Tergugat; - bahwa saksi tidak mengetahui apakah ada usaha keluarga untuk memperbaiki hubungan Tergugat dan Penggugat; Menimbang, bahwa Tergugat sudah mencukupkan keterangan serta buktinya; Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasanya telah menyampaikan kesimpulan akhir, bahwa Penggugat tetap dengan gugatannya semula ingin bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Menimbang, bahwa Tergugat telah menyampaikan kesimpulan bahwa Tergugat menyerahkan putusan kepada Majelis Hakim dan mohon putusan;
Halaman 9 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian
dalam putusan ini
menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas; Menimbang bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir pada sidang pertama sedangkan untuk sidang selanjutnya hanya Kuasa Penggugat hadir, sedangkan Tergugat telah hadir pada sidang pertama, tahap pembuktian, tahap kesimpulan dan putusan, sedangkan pada tahap pembacaan gugatan dan tahap jawaban, Tergugat tidak hadir; Menimbang, bahwa identitas kuasa hukum Penggugat serta surat kuasanya telah memenuhi syarat formal; Menimbang, bahwa sesuai dengan dimaksud pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar dapat rukun dan membina rumah tangga kembali, akan tetapi tidak berhasil dan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008, upaya damai melalui mediasi telah dilakukan namun usaha mediasi tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan cerai gugat dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sebagaimana tersebut dalam gugatannya, dalam halmana, alasan seperti itu diperkenankan oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Dengan demikian,
gugatan
Penggugat
dengan
alasan
seperti
itu
dapat
dipertimbangkan;
Halaman 10 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa di dalam gugatannya, Penggugat mengajukan dalildalil yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah yang menikah di Kecamatan Tandun, pada tanggal 16 Maret 2003, terdaftar pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tandun dengan Kutipan Akta Nikah No : 88/36/III/2003 dan semenjak 3 bulan sesudah menikah rumah
tangga
Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi yang disebabkan Tergugat kurang memberikan nafkah kepada Penggugat, Tergugat sering berkata kasar dan marah-marah tanpa ada alasan yang jelas dan Tergugat suka memukul Penggugat; -
Bahwa akhirnya sejak bulan Maret 2014 Penggugat dengan Tergugat tidak serumah lagi, dan telah pernah diusahakan untuk berdamai, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir dipersidangan pada
tahap pembacaan gugatan dan tahap jawaban, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Tergugat; Menimbang, bahwa untuk membuktikan gugatannya, Penggugat melalui kuasanya telah mengajukan alat bukti surat P.1 serta empat orang saksi; Menimbang, bahwa bukti P.1 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang diajukan Penggugat melalui kuasanya di persidangan merupakan akta autentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai adanya hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat dan Penggugat patut dianggap sebagai pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in justicio), bukti tersebut tidak dibantah oleh Tergugat, sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mermpunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg;
Halaman 11 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Penggugat mengenai dalil gugatan
Penggugat
yang
menyatakan
telah
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran dan menyebabkan telah pisah rumah serta telah dilakukan upaya damai adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai dalil gugatan Penggugat yang harus dibuktikan adalah fakta yang tidak dilihat sendiri, hanya dengar cerita dari Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa saksi 3 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 3 Penggugat mengenai dalil gugatan Penggugat yang harus dibuktikan ternyata saksi tidak mengetahui sama sekali tentang keadaan rumah tangga Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa saksi 4 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 4 Penggugat mengenai dalil gugatan
Penggugat
yang
menyatakan
telah
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran dan menyebabkan telah pisah rumah serta telah dilakukan upaya
Halaman 12 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
damai adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 4 Penggugat saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, menerangkan tidak harmonisnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah pisah rumah sejak satu tahun yang lalu sampai sekarang. Dan saksi sudah berusaha untuk mendamaikan, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian keterangan saksi1 dan saksi 4 yang diajukan oleh Penggugat di persidangan telah memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR/Pasal 308 dan 309 R.Bg; Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan alat bukti dua orang saksi; Menimbang, bahwa saksi 1 Tergugat,
sudah
dewasa
dan
sudah
disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Tergugat mengenai dalil gugatan Penggugat adalah fakta yang tidak dilihat sendiri, hanya dengar cerita dari Tergugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil, sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa saksi 2 Tergugat,
sudah
dewasa
dan
sudah
disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Tergugat mengenai dalil gugatan Penggugat adalah fakta yang tidak dilihat sendiri, hanya dengar cerita dari Tergugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat materiil, sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga, sehingga harus dikesampingkan;
Halaman 13 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan Penggugat, pengakuan Tergugat, bukti P.1, Saksi 1 dan 4 Penggugat terbukti fakta kejadian sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri sah, menikah tanggal 16 Maret 2003, belum pernah bercerai dan belum punya anak;
-
Bahwa
rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi,
sudah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dalam rentang waktu yang panjang yang tidak bisa didamaikan lagi dan secara faktual, Penggugat dan Tergugat tidak serumah lagi sebagaimana layaknya suami isteri sudah lebih satu tahun lamanya sampai sekarang; -
Bahwa usaha damai dari keluarga tidak berhasil karena Penggugat tidak bersedia lagi membina rumah tangga sebagaimana mestinya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta Penggugat dan Tergugat adalah
suami istri yang sah dan belum pernah bercerai menurut hukum, Majelis berpendapat bahwa Penggugat mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat karena perkawinan sehingga Penggugat dan Tergugat adalah orang yang berkualitas sebagai pihak dan mempunyai kepentingan hukum yang melekat dalam perkara ini; Menimbang, bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami isteri sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Alasan mana dijabarkan dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, sehingga harus dipertimbangkan tentang alasan Penggugat mengajukan tuntutan untuk bercerai dari Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sejak 3 bulan setelah menikah hingga berakibat pisahnya Penggugat dan Tergugat sejak bulan Maret 2014 sudah lebih satu tahun lamanya dan tidak pernah bersatu lagi, Majelis berpendapat hal tersebut telah menunjukkan adanya perselisihan dan
Halaman 14 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
pertengkaran yang tajam dan terus menerus antara Penggugat dan Tergugat, sehingga Penggugat beralasan untuk mengajukan gugatan cerai; Menimbang, bahwa tentang siapa penyebab timbulnya perselisihan dan pertengkaran serta ketidakrukunan antara Penggugat dengan Tergugat, hal tersebut
tidak perlu
dipertimbangkan
lagi,
karena
sebagaimana
telah
dipertimbangkan di atas, bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat, telah mengakibatkan pecahnya perkawinan dan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, sehingga tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tidak mungkin dapat diwujudkan lagi, apalagi untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana yang dikehendaki oleh al-Qur’an surah ar-Rum ayat (21) jauh dari harapan keduanya; Menimbang, bahwa di setiap persidangan, Majelis Hakim telah berupaya memberi nasihat kepada Penggugat melalui kuasanya supaya dapat rukun kembali, namun tidak berhasil, bahkan dalam kesimpulan akhirnya, Penggugat melalui kuasanya menyatakan tetap pada prinsipnya untuk bercerai dengan Tergugat dan Tergugat juga menyerahkan keputusannya kepada Majelis Hakim. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak harmonis lagi (marriage breakdown); Menimbang, bahwa bila suatu rumah tangga telah hancur sehingga kebaikan-kebaikan dan kasih sayang di dalamnya telah hilang dan tujuan dari perkawinan tidak mungkin dicapai oleh suami isteri, maka perceraian adalah jalan keluar terakhir bagi keduanya agar terlepas dari ketidakpastian dan beban penderitaan lahir dan batin yang berkepanjangan, yang bila dipaksakan untuk tetap bersatu kuat dugaan justru akan menimbulkan masalah dan kerusakan (mafsadah), padahal menolak mafsadah lebih utama daripada menarik maslahah, sesuai dengan norma hukum Islam yang terkandung dalam kaidah fiqih yang berbunyi:
Halaman 15 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
درء اﻟﻣﻔﺎﺳد ﻣﻘدم ﻋﻠﻰ ﺟﻠب اﻟﻣﺻﺎﻟﺢ Artinya : “Menolak
kemudharatan
lebih
utama
daripada
menarik
(mempertahankan) kemaslahatan.”; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dipertimbangkan di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan unsur-unsur ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, maka petitum gugatan Penggugat untuk menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat menurut Majelis telah memenuhi ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, oleh karena gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat dilangsungkannya perkawinan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa karena perkara a quo masuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI
Halaman 16 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu di tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat membayar biaya perkara sejumlah Rp. 841.000,00 (delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Zulkaedah 1436 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I. dan Zulfikri, S.H.I., M.H.,, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri
Sari, SM.HK,
oleh Kuasa Penggugat dan
Tergugat; Hakim Anggota
dto
Ketua Majelis
dto Zulkifli Firdaus, S.H.I.
Fithriati. AZ, S.Ag.
Hakim Anggota
dto Zulfikri, S.H.I., M.H.
Halaman 17 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Panitera Pengganti D to Sari, SM.HK Perincian biaya : 1. Pendaftaran 2. Proses 3. Panggilan 4. Redaksi 5. Meterai Jumlah
Rp. 30.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 750.000,00 Rp. 5.000,00 Rp. 6.000,00 Rp. 841.000,00 (delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Halaman 18 dari 18 halaman Putusan Nomor 252/Pdt.G/2015/PA.Ppg