PUTUSAN Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak antara : Pemohon, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, pendidikan SD, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu,
sebagai
Pemohon; melawan Termohon, umur 24 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus rumah tangga, pendidikan SMA, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon serta para saksi di muka sidang; DUDUKPERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 05 Februari 2015 telah mengajukan permohonan Cerai Talak yang telah didaftar di Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pasir
Pengaraian
dengan
Nomor:
65/Pdt.G/2015/PA.Ppg tanggal 05 Februari 2015 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 11 Mei 2012 Kabupaten Rokan Hulu, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor: 174/29/V/2012 tanggal 11 Mei 2012;
Halaman 1 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul baik dan tinggal dirumah orangtua Termohon selama 1 tahun, setelah itu Pemohon dan Termohon pindah ke rumah orang tua Pemohon selama 2 bulan, terakhir pindah ke rumah kontrakan selama 1 bulan; 3. Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah bergaul baik sebagaimana layaknya suami istri(ba’da dukhul) dan telah dikaruniai seorang anak, yaitu Anak (perempuan) umur 1 tahun 11 bulan, anak tersebut sekarang berada dibawah asuhan Termohon; 4. Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon pada awalnya berjalan baik-baik dan rukun saja selama 2 bulan setelah menikah, namun setelah itu mulai tidak harmonis karena adanya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan antara lain : a. Termohon tidak mau melayani Pemohon berhubungan suami istri; b. Termohon tidak suka kalau Pemohon memberikan sesuatu kepada keluarga baik keluarga Pemohon ataupun keluarga Termohon; c. Termohon suka marah tanpa alasan yang jelas bahkan pernah mengancam mau bunuh diri; 5. Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada 21 Agustus 2013, yang akhirnya menyebabkan antara Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Termohon karena dijemput keluarga Termohon; 6. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, antara Pemohon dan Termohon sudah tidak mungkin lagi ada harapan hidup rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq.Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak terhadap Termohon berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya;
Halaman 2 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
2. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap diri Termohon
(Termohon) di depan sidang
Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini; Dan Atau: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiadilnya; Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Termohon tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relas panggilannya dibacakan dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan memberi nasihat kepada Pemohon supaya bersabar menunggu Termohon dan rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, Pemohon tetap dengan dalil-dalil permohonannya untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Termohon tidak pernah datang menghadap, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut,
selanjutnya
permohonan
dimulai
pemeriksaan
dengan
membacakan
surat
Pemohon yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh
Pemohon; Menimbang bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dipersidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Termohon; Menimbang
bahwa
untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa:
A. Surat:
Halaman 3 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
-
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 174/29/V/2012, tanggal 11 Mei 2012, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;
B. Saksi: 1. Saksi, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Pemohon bernama Pemohon dan Termohon bernama Termohon. Saksi kenal karena saksi abang sepupu Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 2012; - bahwa setelah menikah mereka kumpul bersama di rumah orang tua Termohon di Desa Pasir Panjang, kemudian pindah kerumah orang tua Pemohon
dan terakhir Pemohon dan Termohon tinggal di rumah
kontrakan ; - bahwa Pemohon dan Termohon sudah punya anak satu orang sekarang ikut Termohon; - bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak dua bulan setelah menikah, rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis. Pemohon dan Termohon sering bertengkar; - bahwa saksi pernah melihat dan mendengar Pemohon dengan Termohon bertengkar dua kali; - bahwa setahu saksi penyebabnya Termohon kurang melayani Pemohon sebagai suaminya, Termohon selalu marah jika Pemohon memberikan makanan kepada keluarga Pemohon dan Termohon dan Termohon juga sering marah tanpa alasan yang jelas;
Halaman 4 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Agustus 2013 yang lalu dan Termohon yang pergi dari rumah karena Pemohon menyuruh orang tua Termohon
untuk menjemput
Termohon; - bahwa setahu saksi selama Termohon pergi, ia tidak pernah kembali lagi; - bahwa setahu saksi usaha keluarga untuk mendamaikan sudah ada satu kali dengan perangkat desa, akan tetapi tidak berhasil, karena sikap Termohon yang tidak mau berubah; 2. Saksi, umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Pemohon bernama Pemohon dan Termohon bernama Termohon. Saksi kenal karena saksi tetangga Pemohon dan Termohon; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri yang menikah pada tahun 2012; - bahwa setelah menikah mereka kumpul dan tinggal bersama di rumah orang tua Termohon, kemudian pindah kerumah orang tua Pemohon dan terakhir Pemohon dan Termohon tinggal di rumah kontrakan ; - bahwa Pemohon dan Termohon sudah punya anak satu orang, sekarang ikut Termohon; - bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak pertengahan tahun 2012 tidak harmonis lagi, mereka sering bertengkar; - bahwa saksi pernah mendengar Pemohon dengan Termohon bertengkar dua kali; - bahwa setahu saksi penyebabnya Termohon kurang melayani Pemohon sebagai suami. Termohon sering marah tanpa alasan yang jelas dan
Halaman 5 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Termohon sering marah jika Pemohon memberi makanan kepada keluarga Pemohon dan Termohon; - bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Agustus 2013 yang lalu sampai sekarang. Termohon dijemput oleh orang tua Termohon setelah diberitahu oleh Pemohon karena tidak tahan dengan sikap Termohon yang tidak berubah; - bahwa setahu saksi selama Termohon pergi dari rumah, ia tidak pernah kembali lagi; - bahwa setahu saksi usaha keluarga untuk merukunkan mereka sudah ada, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya; Menimbang
bahwa
selanjutnya Pemohon memberikan kesimpulan
akhir, tetap dengan permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon serta memohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian
dalam putusan ini
menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
permohonan
Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa ternyata Termohon, meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Termohon yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan tersebut harus diperiksa secara verstek;
Halaman 6 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon ( Verstek) sesuai dengan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa Hakim Majelis telah berupaya mendamaikan Pemohon, akan tetapi tidak berhasil dan oleh karena Termohon tidak pernah hadir dipersidangan, maka upaya perdamaian melalui mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2008 tidak dapat dilakukan; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan cerai talak dengan alasan tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga, antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan terus menerus dan Pemohon
dan Termohon
telah pisah rumah sejak tanggal bulan Agustus 2013. Termohon pergi dari kediaman bersama dan tidak pernah hidup bersama lagi sampai sekarang sebagaimana tersebut dalam permohonannya, dalam halmana, alasan seperti itu diperkenankan oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Dengan demikian,
permohonan
Pemohon
dengan
alasan
seperti
itu
dapat
dipertimbangkan; Menimbang, bahwa dari bukti P.1 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang diajukan Pemohon di persidangan merupakan akta autentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai adanya hubungan hukum antara Pemohon dengan Termohon dan Pemohon patut dianggap sebagai pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in justicio), sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, serta mermpunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Pemohon mengenai dalil-dalil yang diajukan Pemohon adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi
Halaman 7 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Pemohon mengenai dalil-dalil yang diajukan Pemohon adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon, dapat diketahui bahwa saksi 1 dan saksi
2 Pemohon mengetahui secara jelas
mengenai sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan hal ini sejalan dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, menerangkan tidak harmonisnya rumah tangga Pemohon dan Termohon, antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan Pemohon dengan Termohon telah pisah rumah sejak bulan Agustus 2013 sampai sekarang. Dan selama berpisah sudah didamaikan keluarga, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon di persidangan telah memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR/Pasal 308 dan 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, Saksi 1 dan Saksi 2 terbukti fakta kejadian sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri sah, menikah tanggal 11 Mei 2012, belum pernah bercerai dan sudah dikaruniai satu orang anak;
Halaman 8 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi, antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan Termohon telah pergi dari kediaman bersama dan secara faktual, Pemohon dan Termohon tidak lagi tinggal bersama sebagaimana layaknya suami isteri sejak bulan Agustus 2013, sudah lebih satu tahun lamanya sampai sekarang;
-
Bahwa
keluarga
Pemohon
dan
Termohon
sudah
berusaha
untuk
mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat, dalil permohonan Pemohon yang menerangkan kalau rumah tangganya tidak harmonis lagi, patut dinyatakan telah terbukti dan alasan yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa di setiap persidangan, Majelis Hakim telah berupaya memberi nasihat kepada Pemohon supaya dapat rukun kembali dan menunggu Termohon kembali namun tidak berhasil, bahkan dalam kesimpulan akhirnya, Pemohon menyatakan tetap pada prinsipnya untuk bercerai dengan Termohon. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak harmonis lagi (marriage breakdown); Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga dalam keadaan seperti itu, tentu akan menimbulkan tekanan batin bagi Pemohon sehingga tujuan dari perkawinan membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tentu tidak akan pernah tercapai. Satu-satunya jalan kemaslahatan bagi Pemohon, menurut pendapat Majelis Hakim adalah melalui perceraian; Menimbang, bahwa menghindari Pemohon dan Termohon dari bahaya atau kesulitan yang nyata terus terjadi di antara mereka dengan jalan perceraian lebih baik daripada mengharapkan kebaikan yang belum jelas adanya, dengan tetap mempertahankan ikatan perkawinan antara mereka, halmana sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi : درأ اﻟﻣﻔﺎﺳد ﻣﻘدم ﻋﻠﻰ ﺟﻠب اﻟﻣﺻﺎﻟﺢ
Halaman 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Artinya : “Menolak kerusakan lebih utama daripada mengupayakan kemaslahatan” Menimbang, bahwa Pemohon tetap ingin menceraikan Termohon, maka keinginan Pemohon tersebut telah sesuai pula dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi : وان ﻋزﻣوا اﻟطﻼق ﻓﺎن ﷲ ﺳﻣﯾﻊ ﻋﻠﯾم Artinya: “Dan jika suami telah berketetapan hati untuk menceraikan isterinya,
maka
sesungguhnya
Allah
Maha
Mendengar
lagi Maha
Mengetahui.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak raj’i, maka permohonan Pemohon tersebut memenuhi Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon; Menimbang,
bahwa
karena perkara a quo masuk dalam bidang
perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang–undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1.
Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3.
Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian;
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 391.000,00 (Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Halaman 10 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 04 Maret 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 13 Jumadil Awwal 1436 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I. dan Zulfikri, S.H.I., M.H.,, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk
umum oleh Ketua Majelis tersebut
dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon
Sari, SM.HK. tanpa hadirnya
Termohon;
Hakim Anggota
Zulkifli Firdaus, S.H.I.
Ketua Majelis
Fithriati. AZ, S.Ag.
Hakim Anggota
Zulfikri, S.H.I., M.H.
Panitera Pengganti
Sari, SM.HK. Perincian biaya : 1. Pendaftaran 2. Proses 3. Panggilan 4. Redaksi
Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,00 50.000,00 91.000,00 5.000,00
Halaman 11 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg
5. Meterai Jumlah
Rp. Rp.
6.000,00 391.000,00 (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor 65/Pdt.G/2015/PA.Ppg