PUTUSAN Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang Majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak antara : Pemohon, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Sopir, pendidikan SD, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Pemohon; melawan Termohon, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus rumah tangga, pendidikan MAN, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hilir, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Pemohon serta para saksi di muka sidang; DUDUKPERKARA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tanggal 03 Nopember 2014 telah mengajukan permohonan Cerai Talak yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian dengan Nomor: 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg tanggal 03 Nopember 2014 dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah melaksanakan pernikahan pada tanggal 23 Agustus 2002 di Kabupaten Rokan Hilir yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hilir Halaman 1 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
sebagaimana tertera dari Kutipan Akta Nikah Nomor : 669/34/X/2002 tanggal 15 Oktober 2002; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul baik dan tinggal dirumah orang tua Pemohon selama 6 tahun kemudian pindah ke kediaman bersama dan tidak pernah pindah lagi; 3. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon telah bergaul baik sebagaimana layaknya suami istri (ba’da dukhul) dan telah dikaruniai
2
orang anak, yaitu; 1.Anak (perempuan) umurnya 10 tahun; 2.Anak (laki-laki) umurnya 9 tahun, anak pertama ikut Termohon dan anak kedua ikut Pemohon; 4. Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon pada awalnya berjalan baikbaik dan harmonis saja selama 4 tahun, namun setelah itu mulai tidak harmonis karena adanya perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon suka berhutang tanpa sepengetahuan Pemohon; 5. Bahwa Pemohon telah berupaya mengingatkan Termohon agar Termohon mengubah sikapnya yang sering berhutang, akan tetapi Termohon mengulangi lagi sehingga perselisihan sering terjadi; 6. Bahwa Pemohon sudah tidak sanggup lagi dengan sikap Termohon yang tidak kunjung berubah, kemudian pada bulan Juni 2014 yang akhirnya menyebabkan antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah, dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Termohon karena diantarkan pulang oleh Pemohon ke rumah orang tua Termohon, sampai diajukannya permohonan ini antara Pemohon dan Termohon tidak hidup bersama lagi sudah 4 bulan lamanya, namun demikian antara Pemohon dan Termohon belum pernah bercerai; 7. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah pernah didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil; Bahwa
berdasarkan
alasan-alasan
diatas,
Pemohon
merasa
kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak mungkin rukun lagi dan Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Halaman 2 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
Cq.Majelis
Hakim
yang
menyidangkan
permohonan
Pemohon
untuk
menetapkan hari sidang serta memanggil Pemohon dan Termohon selanjutnya memeriksa dan mengadili dengan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon seluruhnya; 2. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap diri Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain,mohon putusan seadil-adilnya; Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Termohon tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasa hukumnya meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut yang relas panggilannya dibacakan dalam sidang, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah melakukan upaya damai dengan memberi nasihat kepada Pemohon supaya bersabar menunggu Termohon dan rukun kembali dalam rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil, Pemohon tetap dengan dalil-dalil permohonannya untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Termohon tidak pernah datang menghadap, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut,
selanjutnya
permohonan
dimulai
pemeriksaan
dengan
membacakan
surat
Pemohon yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh
Pemohon; Menimbang bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dipersidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat mendengar jawaban Termohon;
Halaman 3 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
Menimbang
bahwa
untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon di persidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa: A. Surat: -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 669/34/X/2002 tanggal 15 Oktober 2002 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hilir. Bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P.1;
B. Saksi: 1. Saksi, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Pemohon bernama Pemohondan Termohon bernama Termohon. Saksi kenal karena kakak kandung Pemohon dan Termohon adik ipar saksi; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 2002; - bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon kumpul bersama di rumah orang tua Pemohon dan terakhir Pemohon dan Termohon tinggal di rumah kediaman bersama; - bahwa Pemohon dan Termohon sudah punya anak dua orang sekarang anak pertama ikut Termohon dan anak kedua ikut Pemohon; - bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon rukun dan harmonis selama empat tahun, akan tetapi setelah itu sejak tahun 2007 rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi. Antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - bahwa saksi pernah melihat dan mendengar Pemohon dengan Termohon bertengkar Halaman 4 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
- bahwa setahu saksi penyebabnya karena Termohon selalu berhutang kepada orang lain tanpa setahu dan seizin Pemohon yang kegunaannya tidak jelas oleh Pemohon dan Pemohon mengetahuinya setelah ada orang datang menagih hutang; - bahwa setahu saksi Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak bulan Juni tahun 2014 yang lalu dan yang pergi dari rumah Termohon diantar Pemohon kerumah orang tuanya; - bahwa setahu saksi Termohon tidak pernah pulang lagi dan Pemohon juga tidak pernah menjemput Termohon; - bahwa setahu saksi usaha keluarga untuk mendamaikan sudah ada dua kali, dengan melibatkan aparat desa dan saksi juga ikut, akan tetapi tidak berhasil; - bahwa saksi tidak sanggup lagi mendamaikan, biarlah mereka berpisah saja; 2. Saksi II, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kabupaten Rokan Hulu, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : - bahwa saksi kenal dengan Pemohon bernama Pemohondan Termohon bernama Termohon. Saksi keponakan Pemohon; - bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri sah yang menikah pada tahun 2002; - bahwa setelah menikah mereka kumpul dan tinggal bersama di rumah orang tua Pemohon dan terakhir tinggal di rumah mereka sendiri; - bahwa Pemohon dan Termohon sudah punya anak dua orang, sekarang anak yang pertama ikut Termohon dan anak kedua ikut Pemohon; - bahwa setahu saksi pada awalnya rumah tangga antara Pemohon dan Termohon rukun dan harmonis, akan tetapi sejak tahun 2012 rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi mereka mulai cekcok dan bertengkar; Halaman 5 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
- bahwa saksi pernah melihat dan mendengar Pemohon dengan Termohon bertengkar, kebetulan saksi ke rumah Pemohon dan Termohon; - bahwa setahu saksi penyebabnya karena Termohon selalu berhutang kepada orang lain tanpa setahu dan seizin Pemohon yang penggunaan uang itu tidak jelas oleh Pemohon dan Pemohon mengetahui setelah orang datang menagih hutang kepada Pemohon; - bahwa setahu saksi sejak bulan Juni 2014 yang lalu Pemohon dan Termohon pisah rumah sampai sekarang. Termohon pergi dari kediaman bersama diantarkan oleh Pemohon kerumah orang tuanya; - bahwa setahu saksi Pemohon tidak ada menjemput Termohon dan Termohon juga tidak pernah datang lagi; - bahwa usaha keluarga untuk merukunkan Pemohon dan Termohon sudah ada dua kali, saksi ikut juga, akan tetapi tidak berhasil; - bahwa saksi tidak sanggup lagi untuk mendamaikan Pemohon dan Termohon; Menimbang bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon membenarkannya dan sudah mencukupkan keterangan serta buktinya; Menimbang
bahwa
selanjutnya Pemohon memberikan kesimpulan
akhir, tetap dengan permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon serta memohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian
dalam putusan ini
menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
permohonan
Pemohon adalah sebagaimana terurai di atas ;
Halaman 6 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
Menimbang, bahwa ternyata Termohon, meskipun dipanggil secara resmi dan patut, tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Termohon yang dipanggil secara resmi dan patut akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan tersebut harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Termohon ( Verstek) sesuai dengan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg; Menimbang, bahwa Hakim Majelis telah berupaya mendamaikan Pemohon, akan tetapi tidak berhasil dan oleh karena Termohon tidak pernah hadir dipersidangan, maka upaya perdamaian melalui mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung RI No. 01 Tahun 2008 tidak dapat dilakukan; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan cerai talak dengan alasan tidak ada lagi keharmonisan dalam rumah tangga, antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan terus menerus dan Pemohon
dan Termohon
telah pisah rumah sejak tanggal bulan Juni 2014. Termohon diantarkan oleh Pemohon ke rumah orang tua Termohon dan tidak pernah kembali lagi sampai sekarang sebagaimana tersebut dalam permohonannya, dalam halmana, alasan seperti itu diperkenankan oleh pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Dengan demikian, permohonan Pemohon dengan alasan seperti itu dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa dari bukti P.1 (Fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang diajukan Pemohon di persidangan merupakan akta autentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai adanya hubungan hukum antara Pemohon dengan Termohon dan Pemohon patut dianggap sebagai pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in justicio), sehingga bukti tersebut telah memenuhi syarat Halaman 7 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
formal dan materiil, serta mermpunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 Pemohon mengenai dalil-dalil yang diajukan Pemohon adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Pemohon, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 145 ayat 1 angka 3 HIR/Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg; Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Pemohon mengenai dalil-dalil yang diajukan Pemohon adalah fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Pemohon, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 171 HIR/Pasal 308 R.Bg, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon, dapat diketahui bahwa saksi 1 dan saksi
2 Pemohon mengetahui secara jelas
mengenai sebab-sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan hal ini sejalan dengan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Pemohon saling bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain, menerangkan tidak harmonisnya rumah tangga Pemohon dan Termohon, antara Pemohon dan Termohon sering terjadi perselisihan dan Pemohon dengan Termohon telah Halaman 8 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
pisah rumah sejak bulan Juni 2014 sampai sekarang. Dan selama berpisah Termohon tidak pernah datang lagi dan Pemohon tidak ada menjemput Termohon. Dengan demikian keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon di persidangan telah memenuhi Pasal 171 dan Pasal 172 HIR/Pasal 308 dan 309 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, Saksi 1 dan Saksi 2 terbukti fakta kejadian sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami istri sah, menikah tanggal 23 Agustus 2002, belum pernah bercerai dan sudah dikaruniai dua orang anak;
-
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak harmonis lagi, antara Pemohon dan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dan Termohon telah pergi dari kediaman bersama diantar oleh Pemohon dan secara faktual, Pemohon dan Termohon tidak lagi tinggal bersama sebagaimana layaknya suami isteri sejak bulan Juni 2014, sudah enam bulan lamanya sampai sekarang;
-
Bahwa
keluarga
Pemoohn
dan
Termohon
sudah
berusaha
untuk
mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan dari fakta hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat, dalil permohonan Pemohon yang menerangkan kalau rumah tangganya tidak harmonis lagi, patut dinyatakan telah terbukti dan alasan yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa di setiap persidangan, Majelis Hakim telah berupaya memberi nasihat kepada Pemohon supaya dapat rukun kembali dan menunggu Termohon kembali namun tidak berhasil, bahkan dalam kesimpulan akhirnya, Pemohon menyatakan tetap pada prinsipnya untuk bercerai dengan Termohon. Dengan demikian, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak harmonis lagi (marriage breakdown); Halaman 9 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga dalam keadaan seperti itu, tentu akan menimbulkan tekanan batin bagi Pemohon sehingga tujuan dari perkawinan membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tentu tidak akan pernah tercapai. Satu-satunya jalan kemaslahatan bagi Pemohon, menurut pendapat Majelis Hakim adalah melalui perceraian; Menimbang, bahwa menghindari Pemohon dan Termohon dari bahaya atau kesulitan yang nyata terus terjadi di antara mereka dengan jalan perceraian lebih baik daripada mengharapkan kebaikan yang belum jelas adanya, dengan tetap mempertahankan ikatan perkawinan antara mereka, halmana sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi : درأ اﻟﻣﻔﺎﺳد ﻣﻘدم ﻋﻠﻰ ﺟﻠب اﻟﻣﺻﺎﻟﺢ Artinya : “Menolak kerusakan lebih utama daripada mengupayakan kemaslahatan” Menimbang, bahwa Pemohon tetap ingin menceraikan Termohon, maka keinginan Pemohon tersebut telah sesuai pula dengan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi : وان ﻋزﻣوا اﻟطﻼق ﻓﺎن ﷲ ﺳﻣﯾﻊ ﻋﻠﯾم Artinya: “Dan jika suami telah berketetapan hati untuk menceraikan isterinya,
maka
sesungguhnya
Allah
Maha
Mendengar
lagi Maha
Mengetahui.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak raj’i, maka permohonan Pemohon tersebut memenuhi Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang – Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian diperintahkan untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Halaman 10 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
Pegawai Pencatat Nikah dimana Pemohon dan Termohon bertempat tinggal dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan; Menimbang,
bahwa
karena perkara a quo masuk dalam bidang
perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang–undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1.
Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Pasir Pengaraian; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hilir di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu, di tempat kediaman Pemohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hilir di tempat kediaman Termohon, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini seluruhnya sebesar Rp. 991.000,00 (sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 07 Januari 2015 Masehi bertepatan Halaman 11 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg
dengan tanggal 16 Rabiul Awal 1436 Hijriyah oleh kami Fithriati. AZ, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, Zulkifli Firdaus, S.H.I. dan Zulfikri, S.H.I., M.H.,, masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk
umum oleh Ketua Majelis tersebut
dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon
Sari, SM.HK. tanpa hadirnya
Termohon;
Hakim Anggota
Zulkifli Firdaus, S.H.I.
Ketua Majelis
Fithriati. AZ, S.Ag.
Hakim Anggota
Zulfikri, S.H.I., M.H. Panitera Pengganti
Sari, SM.HK. Perincian biaya : 1. Pendaftaran 2. Proses 3. Panggilan 4. Redaksi 5. Meterai Jumlah
Rp. 30.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 900.000,00 Rp. 5.000,00 Rp. 6.000,00 Rp. 991.000,00 (sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Halaman 12 dari 12 halaman Putusan Nomor 424/Pdt.G/2014/PA.Ppg