PUTUSAN Nomor : 0240/Pdt.G/2014/PA.PKP
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalpinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah
menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh : PENGGUGAT, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan SMEA, pekerjaan IBU
RUMAH
tempat
kediaman
selanjutnya
disebut
TANGGA,
PANGKALPINANG,
di
KOTA sebagai
“Penggugat”; melawan TERGUGAT, umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan --, tempat kediaman di KOTA PANGKALPINANG, selanjutnya disebut sebagai “Tergugat”; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksi di muka persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 06 Juni 2014 telah mengajukan gugatan cerai gugat yang telah didaftar di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pangkalpinang
dengan
Nomor
0240/Pdt.G/2014/PA.PKP tanggal 10 Juni 2014, telah mengajukan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah, yang menikah di Pangkalpinang pada tanggal 20 Juni 2011, yang tercatat pada Kantor
1
Urusan Agama Kecamatan Kecamatan Pangkal Balam, Pangkalpinang dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 219/30/VI/2011 tanggal 20 Juni 2011., dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik ; 2. Bahwa, pernikahan Penggugat berstatus janda dengan mempunyai dua orang sedangkan Tergugat berstatus duda dengan mempunyai lima orang anak ; 3. Bahwa, pernikahan Penggugat dan Tergugat memang tidak didasari atas persetujuan antara keluarga Penggugat dan keluarga Tergugat ; 4. Bahwa,
setelah
pernikahan
tersebut
Penggugat
dengan
Tergugat
bertempat tinggal di rumah kontrakan di daerah PANGKALPINANG, terakhir di rumah orangtua Penggugat di daerah PANGKALPINANG dan pada bulan Februari 2014 antara Penggugat dan Tergugat pisah rumah sampai dengan sekarang, selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri, namun belum dikaruniai anak; 5. Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun dan harmonis selama kurang lebih 6 (enam) bulan, akan tetapi setelah itu rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering cekcok dan bertengkar ; 6. Bahwa, penyebab percekcokan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat adalah : a. Tergugat sering melarang Penggugat kemanapun sekalipun ketempat acara keluarga Penggugat; b. Tergugat sering cemburu yang berlebihan bahkan menuduh Penggugat selingkuh dengan laki-laki lain tanpa bukti; c. Tergugat
sering marah-marah dengan hal sepele seperti
bila
Penggugat tidak membalas SMS Tergugat; 7. Bahwa, apabila Penggugat dan Tergugat bertengkar, Tergugat sering mengatakan kata cerai, Tergugat sering berkata kasar kepada Penggugat, Tergugat sering mengancam Penggugat ; 8. Bahwa, terjadinya pertengkaran terakhir pada bulan Februari 2014 disebabkan Tergugat marah-marah ketika Penggugat tidak membalas SMS 2
dari Tergugat bahkan Tergugat cemburu yangberlebihan bahkan menuduh Penggugat selingkuh dengan laki-laki lain, Maka terjadilah pertengkaran yang menyebabkan Tergugat keluar meninggalkan Penggugat, maka terjadilah pisah rumah antara Penggugat dan Tergugat yang lamanya telah berjalan kurang lebih 4 (empat) bulan, yang mana Penggugat tinggal di rumah orangtua Penggugat di daerah PANGKALPINANG sedangkan Tergugat tinggal di rumah Tergugat di daerah PANGKALPINANG ; 9. Bahwa, selama ini Penggugat telah berusaha untuk bersabar dengan keadaan ini, dengan harapan suatu saat keadaan akan berubah, namun keadaan tersebut tidak pernah menjadi baik dan sekarang Penggugat tidak sanggup lagi untuk membina rumah tangga dengan Tergugat dan perceraian adalah jalan terbaik yang harus ditempuh ; 10. Bahwa, sejak pisah rumah kurang lebih 4 (empat) bulan, Tergugat masih datang menemui Penggugat bahkan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sampai dengan sekarang ; 11. Bahwa, dengan keadaan keluarga Penggugat dengan Tergugat yang demikian ini, sudah sangat sulit untuk menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dan sudah tidak mungkin lagi untuk di pertahankan ; 12. Bahwa, berdasarkan alasan – alasan tersebut di atas maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pangkalpinang melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, mohon kiranya untuk berkenan menerima, memeriksa, mengadili serta memutuskan sebagai berikut : a. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat ; b. Menetapkan menceraikan Penggugat (PENGGUGAT) dari Tergugat (TERGUGAT) dengan talak satu ba' in sughra; c. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; d. Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;
3
Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah hadir dan Majelis Hakim telah mendamaikan kedua belah pihak, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa dalam upaya memenuhi ketentuan PERMA Nomor l Tahun 2008, Majelis Hakim telah memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk menempuh proses mediasi dengan mediator Dra. Faridah Hakim Pengadilan Agama Pangkalpinang, akan tetapi berdasarkan laporan yang disampaikan tanggal 03 Juli 2014, mediasi tersebut telah gagal merukunkan Penggugat dengan Tergugat; Bahwa,
selanjutnya
Majelis
Hakim
membacakan
surat
gugatan
Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa,
terhadap
gugatan
Penggugat
tersebut,
Tergugat
telah
memberikan jawabannya yang pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa, posita gugatan Penggugat angka 1,2,3,4 dan 5 benar, sedangkan posita angka 6 juga benar adanya, namun karena sewaktu Tergugat menelpon
Penggugat
tidak
diangkat
sehingga
Tergugat
menelpon
temannya untuk mengetahui keberadaan Penggugat; •
Bahwa, benar bila bertengkar Tergugat pernah mengatakan cerai kepada Penggugat, sebagaimana posita angka 7;
•
Bahwa, benar bila bertengkar, Tergugat berkata kasar demi kebaikan;
•
Bahwa, tidak benar Tergugat akan mengancam memukul Penggugat;
•
Bahwa, Tergugat tidak mau bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat masing-
masing telah menyampaikan replik dan duplik yang isi pokoknya sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang; Bahwa,
untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah
mengajukan alat-alat bukti berupa : A. Surat : 1. Foto kopi Kutipan akta nikah nomor
219/30/VI/2011, tanggal
20
Juni 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama
4
Kecamatan Pangkalbalam-Kota Pangkalpinang, bermeterai cukup, telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok dan sesuai dengan asinya ( Kode P.1 ); B. Saksi : 1. SAKSI I PENGGUGAT, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan IBU RUMAH TANGGA, tempat kediaman di KOTA PANGKALPINANG, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa, saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat hubungan dengan Penggugat sebagai kemenakan;
-
Bahwa, Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri dan selama perkawinan belum dikaruniai anak;
-
Bahwa sewaktu menikah Penggugat seorang janda dengan 2 orang anak sedangkan Tergugat duda dengan 5 orang anak;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah kontrakan, di Kelurahan Gabek;
-
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak awal pernikahan sudah bertengkar karena Tergugat cemburu, dan saksi lihat sendiri pertengkaran mereka pada saat setiap ada acara keluarga;
-
Bahwa, Penggugat dengan Terguat sudah berpisah tempat tinggal sejak 4 bulan yang lalu hingga sekarang;
-
Bahwa tidak upaya pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, karena sejak awal menikah pihak keluarga tidak menyetujui perkawinan mereka;
2. SAKSI II PENGGUGAT, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan IBU RUMAH TANGGA, tempat kediaman di KOTA PANGKALPINANG, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat, hubungan sebagai teman;
-
Bahwa, Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri dan sewaktu menikah Penggugat janda cerai dengan 2 orang anak, sedangkan Tergugat duda dengan 5 orang anak;
5
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah kontrakan di Kelurahan Gabek dan selama perkawinan Penggugat dengan Tergugat belum dikaruniai anak;
-
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sejak awal perkawinan sudah bertengkar karena Tergugat cemburu, Tergugat selalu mengungkit ungkit HP. Pemberian Tergugat;
-
Bahwa, pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat saksi lihat sendiri secara langsung, pernah bertengkar di jalan pada saat itu Penggugat menjerit sehingga membuat kaget orang-orang di sekitar;
-
Bahwa, Tergugat menuduh Penggugat berselingkuh dengan lakilaki lain lewat SMS.;
-
Bahwa, sejak 4 (empat) bulan hingga sekarang, Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal;
-
Bahwa tidak ada upaya pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat, karena sejak awal pernikahan pihak keluarga tidak senyetujui pernikahan mereka;
Menimbang, bahwa majelis Hakim telah memberikan kesempatan yang sama kepada Tergugat agar menyampaikan bukti-buktinya, namun Tergugat menyatakan tidak akan menyampaikan bukti-bukti apapun; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
Penggugat
menyampaikan
kesimpulannya yang pada pokoknya tetap dengan gugatannya dan memohon putusan, demikian pula Tergugat menyatakan tetap dengan keinginannya untuk tidak bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka semua hal yang termuat dalam berita acara sidang ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; 6
Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah hadir dan Majelis Hakim telah mendamaiakan Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
Penggugat
dan
Tergugat
telah
menempuh
proses mediasi dengan Mediator Dra. Faridah Hakim Pengadilan Agama Pangkalpinang sebagaimana laporan mediator tanggal 03 Juli 2014, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
yang
menjadi
pokok
masalah
Penggugat
mengajukan gugatan perceraian adalah karena rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi dan sering berselisih dan bertengkar karena Tergugat cemburu, bila bertengkar megucapkan kata cerai, bila bertengkar berkata kasar, puncak pertengkaran terjadi pada bulan Februari 2014 dan sejak itu hingga sekarang antara Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal dan selama berpisah tempat tinggal kedua belah pihak tidak saling pedulikan lagi serta tidak ada upaya pihak keluarga untuk merukun kedua belah pihak karena sejak semula keluarga Penggugat tidak menyetujui perkawinan Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya mengakui sebagian dalil gugatan Penggugat dan membantah sebagian yang lain karena itu Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat telah mengakui terhadap sebagian dalil gugatan Penggugat tersebut di muka sidang, tentang adanya ketidak harmonisan rumah tangga, menurut pasal 311 R.Bg jo. 1925 KUH Perdata merupakan bukti sempurna, akan tetapi pengakuan dalam perkara perceraian tidaklah cukup karena itu Penggugat tetap dibebani wajib bukti; Menimbang,
bahwa
Tergugat
mengakui
sebagian
dalil
gugatan
Penggugat angka 1,2,3,4 dan 5 serta angka 6, dan membenarkan adanya kecemburuan karena sewaktu Tergugat menelepon Penggugat, Penggugat tidak
mengangkat
HP.nya
sehingga
Tergugat
menelepon
temannya
untuk mengetahui keberadaannya, Tergugat membenarkan jika bertengkar
7
mengatakan cerai kepada Penggugat dan benar jika bertengkar berkata kasar, namun untuk kebaikan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya, Penggugat telah mengajukan bukti surat P.1 serta 2 (dua) orang saksi; Menimbang, bahwa bukti surat P.1 (fotokopi Kutipan Akta Nikah) yang merupakan akta otentik dan telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 20 Juni 2011 tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalbalam, bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil serta mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah perkara cerai gugat dengan alasan perselisihan dan pertengkaran terus menerus, Majelis Hakim memandang
perlu
mendengarkan
keterangan
saksi-saksi
sebagaimana
dimaksud ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 1975; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat memiliki hubungan keluarga dengan Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, karena perkara A quo mengenai perceraian dengan alasan telah terjadi perselishan dan pertengkaran terus menerus, sehingga memenuhi syarat formal sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang,
bahwa
bukti
saksi
1 Penggugat
mengenai
angka
1,2,3,4,5,6,7,8,9 adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi sehingga relevan dengan dalil-dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam pasal 308 RBg karenanya kesaksian tersebut memilki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat tidak mempunyai hubungan keluarga dan pekerjaan dengan Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 172 RBg; 8
Menimbang, bahwa keterangan saksi 2 Penggugat mengenai angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9 adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri oleh saksi, oleh karena itu keterangan saksi tersebut memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam 308 RBg, karena itu keterangan saksi tersebut memilki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 bersesuaian dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut memenuhi pasal 308 dan 309 R.Bg.; Menimbang, bahwa Tergugat tidak perrnah hadir ke persidangan pada tahap pembuktian oleh karena itu bantahan Tergugat, dinyatakan tidak terbukti dan harus ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat serta bukti surat P.1 dan juga keterangan dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat, maka telah ditemukan fakta bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan puncak pertengkaran terjadi bulan Februari 2014 dikarenakan Tergugat mempunyai sifat cemburu, bila bertengkar mengucapkan kata cerai, dan bila bertengkar mengucapkan kata-kata kasar dan sejak bulan Februari 2014 hingga sekarang kedua belah pihak telah berpisah tempat tinggal dan selama berpisah tempt tinggal tidak ada upaya pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa telah terbukti rumah tangga Penggugat dengan Terguga telah tidak ada keharmonisan lagi, Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus dan tidak mungkin lagi untuk dapat didamaikan, maka dengan demikian gugatan Penggugat untuk melakukan perceraian dengan Tergugat telah cukup alasan dan tidak melawan hukum sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karenanya gugatan Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang9
undang Nomor 03 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pangkalpinang untuk mengirimkan sehelai salinan Putusan yang telah berkekuatan hukup tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Gabek dan Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalbalam-Kota Pangkalpinang untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undanga dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
agama
Pangkalpinang
untuk
mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gabek dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalbalam untuk mendaftarkan putusan perceraian dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 241.000.- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah ); Demikian
diputuskan
dalam
rapat
permusyawaratan
Majelis
Hakim Pengadilan agama Pangkalpinang pada hari Kamis tanggal 16 September 2014M/ bersamaan dengan tanggal 2 Dzulqo’idah 1435 H., oleh Drs. M. IDRIS WAHIDIN sebagai ketua Majelis, Drs. LASYATTA, S.H. dan BUSTANI, S.Ag., MM,. masing-masing sebagai hakim anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis
10
tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim anggota dan dibantu oleh H. M. Effendy BA., sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat diluar hadirnya Tergugat; Ketua Majelis Ttd Hakim Anggota
Drs. M. IDRIS WAHIDIN.
Ttd.
Hakim Anggota Ttd.
Drs. LASYATTA, S.H.
BUSTANI, S.Ag.,M.M Panitera Pengganti, Ttd. H. M. EFFENDY BA.
Perincian Biaya Perkara 1. Biaya Pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. Biaya Proses
Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 150.000,-
4. Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Meterai
Rp
6.000,-
Jumlah
Rp. 241.000,-
11