PUTUSAN Nomor 0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp. بسم ال الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalpinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam persidangan Majelis Hakim tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat yang diajukan oleh : Penggugat, Umur 34 tahun, Agama Islam, Pendidikan S.1, Pekerjaan PNS RSU Provinsi, Tempat Tinggal di Kota Pangkalpinang, selanjutnya disebut Penggugat ; Melawan Tergugat, Umur 42 tahun, Agama Islam, Pendidikan D.III, Pekerjaan PNS, Tempat tinggal di Kota Pangkalpinang, selanjutnya disebut Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tanggal 25 Januari 2016 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalpinang pada
tanggal
28
Januari
2016
dengan
Nomor
Register:
0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp. dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1.
Bahwa, Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah, yang menikah di Pangkalpinang pada tanggal 26 September 2004, yang tercatat pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: 225/II/X/2004 tanggal 01 Oktober 2004, dan setelah akad nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik ;
Hal. 1 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
1.
Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama kurang lebih 6 tahun, kemudian pindah ke rumah kediaman bersama kurang lebih 4 tahun, dan terakhir Penggugat keluar dari rumah tersebut sampai dengan sekarang;
2.
Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri, dan telah dikaruniai anak 2 orang anak, yang bernama : - Anak Penggugat dan Tergugat I umur 11 tahun - Anak Penggugat dan Tergugat II umur 6 tahun, yang saat ini anak tersebut dalam asuhan Penggugat ;
3.
Bahwa, pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun dan harmonis selama kurang lebih 10 tahun, akan tetapi sejak bulan Februari 2015 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
4.
Bahwa, penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat adalah : -
Tergugat sering cemburu yang berlebihan;
-
Tergugat jarang memberi nafkah lahir terhadap kebutuhan anakanak Penggugat dan Tergugat;
-
Apabila terjadi pertengkaran dan perselisihan Tergugat sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas seperti: anjing, dan babi kepada Penggugat;
-
Tergugat sering tidak tepat janji apabila berjanji kepada Penggugat dalam segala hal;
5.
Bahwa, sejak bulan Februari 2015 Tergugat tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat namun Tergugat masih memberi nafkah kepada anakanak tapi tidak mencukupi;
6.
Bahwa, pada hari pertama lebaran idul fitri tanggal 17 Juli 2015 terjadi pertengkaran disebabkan Tergugat mau membawa anak yang bernama FAIZ ISHAM untuk berlebaran ke rumah keluarga Tergugat namun Penggugat tidak mengizinkannya karena pada saat itu anak tersebut
Hal. 2 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
sedang sakit maka terjadilah selisih paham sehingga membuat Tergugat marah dan mendorong sampai menekan kepala Penggugat sampai melempar kursi plastic kea rah Penggugat bahkan Tergugat mengucapkan kata cerai di depan ibu Penggugat, dan sejak saat itu sampai saat ini antara Penggugat dan Tergugat tidak saling pedulikan lagi; 7.
Bahwa, pada saat lebaran Idul Adha 1436 H/2015 sekitar bulan September 2015 terjadi pertengkaran terakhir secara langsung antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan oleh anti klimaks masalah diatas maka pada saat itu Penggugat keluar dari rumah pulang ke rumah orang tua Penggugat karena Tergugat mengatakan bahwa penggugat tidak berhak dan tidak ada hak terhadap rumah bersama padahal rumah tersebut dibangun diatas tanah milik orang tua Penggugat, dan agar tidak terjadi pertengkaran yang lebih besar maka Penggugat keluar dari rumah tersebut, maka sejak saat itu terjadi pisah rumah antara Penggugat dan Tergugat sampai saat ini dan tidak lagi saling peduli;
8.
Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat masih sering terjadi pertengkaran apabila bertemu dan juga melalui SMS yang disebabkan karena Tergugat kurang peduli dengan anak-anak terutama masalah biaya apalagi saat anak sakit;
9.
Bahwa, selama ini Penggugat telah berusaha untuk bersabar dengan keadaan ini, dengan harapan suatu saat keadaan akan berubah, namun keadaan tersebut tidak pernah menjadi baik dan sekarang Penggugat tidak sanggup lagi untuk membina rumah tangga dengan Tergugat dan perceraian adalah jalan terbaik yang harus ditempuh;
10. Bahwa, keluarga Penggugat dengan Tergugat sudah sering berusaha untuk menasehati dan mendamaikan Penggugat dengan Tergugat untuk hidup rukun dan harmonis dalam membina rumah tangga, akan tetapi tidak berhasil; 11. Bahwa, dengan keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang demikian, sudah sangat sulit untuk menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dan sudah tidak mungkin lagi untuk di pertahankan;
Hal. 3 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
12. Bahwa, berdasarkan alasan – alasan tersebut di atas maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Pangkalpinang melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, mohon kiranya untuk berkenan menerima, memeriksa, mengadili serta memutuskan sebagai berikut : a. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat ; b. Menetapkan menceraikan Penggugat (Penggugat) dari Tergugat (Tergugat) dengan talak satu ba'in sughra ; c. Membebankan biaya perkara sesuai dengan hukum yang berlaku ; d. Dan apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri di persidangan, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat di persidangan dengan cara menasehati Penggugat dan Tergugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka, tetapi usaha tersebut tidak berhasil,
dan
dalam
rangka
upaya
perdamaian
Majelis
hakim
telah
memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk menempuh proses mediasi sebagaimana maksud PERMA Nomor 1 Tahun 2016, dan untuk proses mediasi tersebut Majelis telah memberikan penjelasan kepada Penggugat dan Tergugat tentang mediasi dan Penggugat dan Tergugat menyerahkan kepada Majelis untuk
menunjuk
salah
seorang
Hakim
Mediator
Pengadilan
Agama
Pangkalpinang yang akan memimpin proses mediasi tersebut, maka Ketua Majelis telah menetapkan bahwa untuk proses mediasi ditunjuk salah seorang Hakim Mediator Pengadilan Agama Pangkalpinang bernama Drs. Husin yang akan memimpin proses mediasi, dan ternyata mediasi gagal sebagaimana laporan mediator tanggal 25 April 2016 yang dibacakan di persidangan; Bahwa
Penggugat
selaku
Pegawai
Negeri
Sipil
(PNS)
telah
menyerahkan kepada Majelias Hakim Surat Izin Bercerai dari Atasan Penggugat dengan Surat Nomor : 445/096/RSUDP/2016 tanggal 18 April 2016; Bahwa Tergugat selaku Pegawai Negeri Sipil telah diberikan kesempatan oleh Majelis Hakim untuk mengurus Surat Keterangan Atasan, namun Tergugat tidak menyerahkan Surat Keterangan Atasannya dan juga tidak membuat Surat Pernyataan bahwa Tergugat siap menerima resiko;
Hal. 4 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
Bahwa Kemudian dibacakanlah gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa ada tambahan dan perubahan; Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut; -
Bahwa Tergugat membenarkan gugatan Penggugat posita angka (1), (2), (3), dan angka (4);
-
Bahwa Tergugat tidak pernah cemburu, tapi Tergugat tidak senang Penggugat sering mengunci HP, Tergugat menanyakan kenapa HP sering dikunci;
-
Bahwa Tergugat masih memberikan nafkah pada Penggugat dan anak-anak tetapi hanya sisa gaji yang ada, karena Tergugat dan Penggugat ada kredit rumah, sisa gaji tinggal Rp.1.150.000,Tergugat berikan pada Penggugat melalui anak-anak kadang sebesar Rp.1.000.000,- kadang sebesar Rp.900.000,-;
-
Bahwa Tergugat membenarkan bahwa Tergugat ada mengucapkan kata anjing, babi pada Penggugat tapi karena ada penyebabnya;
-
Bahwa Tergugat membenarkan gugatan Penggugat posita angka (7) tapi Tergugat tidak mendorong dan tidak melempar kursi pada Penggugat, dan benar Tergugat mengucapkan kata cerai karena ibu Penggugat berulang kali menyuruh Penggugat cerai, maka tergugat juga berkata cerai, tertapi Tergugat tidak pernah mengatakan menceraikan Penggugat;
-
Bahwa Tergugat membenarkan gugatan Penggugat posita angka (8) tentang pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat yang terjadi pada bulan September 2015;
-
Bahwa, Tergugat tidak keberatan bercerai dengan Penggugat;
Bahwa terhadap jawaban Tergugat, Penggugat menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknta sebagai berikut:
Hal. 5 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
-
Bahwa benar Tergugat cemburu, saat penggugat kerja sip-sipan Tergugat tanya kenapa pulang terlambat satu dengan dengan lakilaki, dan juga sewaktu Penggugat kuliah, Tergugat cemburu dan memfitnah Penggugat;
-
Bahwa Penggugat tidak pernah menerima uang dari Tergugat lewat anak;
-
Bahwa ada mengucapkan kata anjing, babi kepada Penggugat, bahkan juga menghina orang tua Penggugat;
-
Bahwa Tergugat memang sering mengucapkan kata cerai;
Bahwa atas replik Penggugat, Tergugat tetap dengan jawabannya dan tidak menyampaikan dupliknya; Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa : - Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: 225/II/X/2004, yang aslinya dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang tanggal 01 Oktober 2004, bermaterai cukup, telah dicocokkan dengan aslinya, (kode P); Menimbang, bahwa selain alat bukti surat, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi : 1. Nama : Saksi I Penggugat, Umur 58 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pensiunan
Telkom,
Tempat
Tinggal
di
Kota
Pangkalpinang,
telah
memberikan keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa Saksi adalah Ayah Kandung Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah tanggal 26 September 2004;
-
Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat terakhir tinggal di rumah sendiri di Daerah Ampui;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 2 orang yang sekarang dalam asuhan Penggugat;
Hal. 6 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis selama kurang lebih 10 tahun, dan sejak bulan Februari 2015 sering cekcok dan bertengkar, dan Saksi sering melihat dan mendengar pertengkaran Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena Tergugat cemburu berlebihan dan tidak masuk akal, contohnya Penggugat dan Tergugat beli mobil karena Penggugat bekerja di RSUP Air Anyer kadang masuk siang kadang masuk malam, lalu Penggugat belajar nyetir, Tergugat cemburu dengan guru nyetir dan mengatakan kepada guru nyetir ”hati-hati dengan isteri saya”, bahkan Tergugat juga membuntuti mobil saat Penggugat belajar nyetir, tapi Tergugat tidak mau belajar nyetir bersama, juga Tergugat cemburu saat ada foto bersama Penggugat dengan teman-teman kampus Penggugat, Penggugat juga sering mendapat SMS menteror Penggugat, juga masalah ekonomi, dan jika terjadi pertengkaran, Tergugat mengucapkan kata-kata kasar seperti anjing, babi, melempar helem dan kursi kepada Penggugat;
-
Bahwa pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan September 2015 karena masalah rumah bersama, Tergugat menyetakan bahwa Penggugat tidak ada hak atas rumah bersama, maka Penggugat pulang kerumah Saksi karena tidak tahan dengan perlakuan Tergugat dan untuk menghindari pertengkaran lebih besar, dan untuk diketahui rumah tersebut dibangun diatas tanah Saksi;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah rumah sejak bulan September 2015, Penggugat sudah tinggal di rumah Saksi;
-
Bahwa selama berpisah Penggugat dan Tergugat tidak pernah kumpul lagi satu rumah, tapi Penggugat masih pulang ke rumah untuk membersihkan rumah saat Tergugat pergi bekerja;
-
Bahwa sejak bulan September 2015 Tergugat tidak lagi memberi nafkah kepada Penggugat;
Hal. 7 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
-
Bahwa Saksi dan pihak keluarga Tergugat sudah berusaha menasehati dan mendamaikan Penggugat dan Tergugat, akan tetapi Penggugat tidak mau lagi rukun dengan Tergugat;
-
Bahwa Saksi selaku orang tua Penggugat menyatakan tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat, dan lebih baik bercerai saja;
2. Nama : Saksi II Penggugat, Umur 39 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Tempat Tinggal di Kota Pangkalpinang, telah memberikan keterangannya di atas sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: -
Bahwa, Saksi adalah Bibi Penggugat, Saksi kenal dengan Tergugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah tahun 2004;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat terakhir tinggal di rumah sendiri di Ampui;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang sekarang dalam asuhan Penggugat;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun selama kurang lebih 10 tahun, dan sejak bulan Februari 2010 sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan Saksi pernah mendengar curhat dari Tergugat;
-
Bahwa Tergugat pernah datang ke rumah Saksi dan menceritakan kepada Saksi bahwa penyebab cekcok antara Penggugat dan Tergugat karena Penggugat ada laki-laki lain dengan bukti ada di foto tapi Tergugat tidak memperlihatkan foto tersebut kepada Saksi, dan Saksi tidak tahu persis, dan Saksi menanyakan kebenaran ini pada Penggugat, dan Penggugat menyatakan kepada Saksi bahwa Penggugat tidak ada laki-laki lain;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah rumah sejak bulan September 2015, Penggugat sudah tinggal di rumah orang tuanya;
-
Bahwa selama pisah rumah Penggugat dan Tergugat tidak pernah lagi tinggal serumah;
-
Bahwa Saksi sendiri sudah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil, dan Penggugat tidak mau lagi rukun dengan Tergugat;
Hal. 8 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
Bahwa
Penggugat mengajukan pertanyaan kepada Saksi 2 yang
dijawawab oleh Saksi yang pada pokoknya sebagai berikut; -
Bahwa Tergugat pernah mengatakan kepada Saksi bahwa Tergugat selama 11 tahun pernikahan tidak pernah bahagia bersama Penggugat; Bahwa pada akhirnya Penggugat menyatakan tidak ada lagi keterangan
dan bukti yang akan disampaikan; Bahwa Tergugat telah diberikan kesempatan untuk mengajukan alat-alat bukti di persidangan, namun Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan bukti apapun di persidangan; Bahwa Penggugat telah berkesimpulan, kesimpulan mana Penggugat tetap pada gugatannya, dan karena alasan gugatan Penggugat sudah terbukti di persidangan dan Penggugat mohon kepada Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat serta memohon putusan; Bahwa Tergugat telah berkesimpulan, kesimpulan mana Tergugat tidak keberatan bercerai dengan Penggugat, dan mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan, maka ditunjuk Berita Acara Persidangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat adalah ingin bercerai dengan Tergugat, sebagaimana diuraikan dalam surat gugatan Penggugat yang telah dituangkan dalam duduk perkaranya putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat P, sebagai suatu akta autentik yang mempunyai nilai pembuktian yang kuat dan mengikat, yaitu buku Kutipan Akta Nikah, maka sesuai dengan ketentuan pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan berdasarkan keterangan Saksi- Saksi, maka telah terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat adalah telah terikat dalam suatu tali perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan dan Penggugat bertempat tinggal dalam wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Pangkalpinang, dan sesuai dengan Pasal 49 ayat (1) huruf a dan Pasal 73 ayat
Hal. 9 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
1 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka perkara ini termasuk dalam kewenangan absolut dan relatif Pengadilan Agama Pangkalpinang, sehingga secara formal perkara ini dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 39 ayat (1) Undangundang Nomor 1 Tahun 1974, jo pasal 31 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; jo pasal 65, pasal 82 ayat (1), (2) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 00509, jo pasal 115, pasal 131 ayat (2) dan pasal 143 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam, jo SEMA RI Nomor 1 Tahun 2002, maka Majelis telah berupaya mendamaikan/merukunkan dengan menasehati Penggugat agar mengurungkan niatnya untuk menggugat cerai, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa untuk memenuhi kehendak PERMA Nomor 1 Tahun 2016, karena Penggugat dan Tergugat hadir di persidangan maka Majelis telah memberikan penjelasan tentang proses mediasi kepada Penggugat dan Tergugat, dan Penggugat dan Tergugat menyatakan bersedia mengikuti proses mediasi dan menandatangani pernyataan bersedia mengikuti proses mediasi, dan untuk memimpin proses mediasi Penggugat menyerahkan kepada Majelis untuk menunjuk salah seorang Hakim Mediator pada Pengadilan Agama Pangkalpinang, lalu Ketua Majelis dalam penetapannya menunjuk Drs. HUSIN untuk
memimpin
proses
mediasi
dengan
Penetapan
Nomor
0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp tanggal 29 Maret 2016; Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Hakim Mediator tanggal 25 April 2016 yang dibacakan di persidanagn yang isinya bahwa mediasi telah dilaksanakan dan hasilnya gagal, maka selanjutnya dibacakan gugatan Penggugat, yang isinya tanpa ada perubahan dan tambahan; Menimbang,
bahwa
atas
gugatan
Penggugat,
Tergugat
telah
memberikan jawabannya secara lisan di persidangan yang pada pokoknnya membenarkan dan mengakui gugatan Penggugat bahwa antara penggugat dan Tergugat sering terjadi percekcokan yang berkepanjangan yang puncaknya terjadi pisah rumah sejak bulan September 2015 sampai sekarang, namun
Hal. 10 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
Tergugat membantah penyebab terjadinya pertengkaran, dan Tergugat dalam jawabannya menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat; Namun Majelis Hakim berpendapat, oleh karena perkara ini menyangkut perceraian, maka sesuai
dengan
asas lex specialis derogat lex generalis
Majelis Hakim perlu mendengar keterangan saksi-saksi dan atau bukti lain untuk lebih memberikan keyakinan kepada Majelis Hakim dalam memutus perkara ini, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa pihak Penggugat haruslah diwajibkan untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung dalil/posita dan petitum gugatannya; Menimbang, Penggugat telah mengajukan bukti Saksi-Saksi dan saksisaksi yang dihadapkan oleh Penggugat adalah orang dekat Penggugat yakni Ayah kandung Penggugat dan Bibi Penggugat, karena alasan perceraian dalam gugatan Penggugat bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan percekcokan yang bersifat terus menerus, secara formal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan pasal 22 PP Nomor 9 Tahun 1975, dan secara materiil keterangan yang mereka berikan di muka persidangan mendukung dalil-dalil gugatan penggugat Menimbang, bahwa berdasarkan bukti keterangan dibawah sumpahnya yang diberikan oleh dua orang saksi yang diajukan oleh Penggugat di muka Sidang, satu sama lain saling bersesuaian, yang pada pokoknya menyatakan bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan sudah pecah sejak bulan Februari 2015, antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi percekcokan yang disebabkan karena Tergugat cemburu berlebihan terhadap Penggugat, dan menuduh Penggugat ada laki-laki lain dan tuduhan itu tidak beralasan, disamping itu juga masalah keuangan. Dan apabila terjadi percekcokan Tergugat mengucapkan kata-kata kasar dan tak pantas seperti anjing, babi, dan melempar helm dan kursi kepada Penggugat. Puncak dari percekcokan
Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan
September 2015 disebabkan Penggugat keluar dari rumah karena Tergugat mengatakan kepada Penggugat bahwa Penggugat tidak berhak tinggal di rumah bersama, maka Penggugat pulang ke rumah orang tuanya yang sampai saat ini sudah kurang lebih 8 bulan dan tidak saling peduli, Tergugat juga tidak
Hal. 11 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
lagi menunaikan kewajibannya memberi nafkah kepada Penggugat. Dan pihak keluarga Penggugat dan Tergugat telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
keterangan
Penggugat
dan
dihubungkan dengan keterangan dua orang saksi di atas, maka Majelis telah menemukan fakta di persidangan, fakta mana menunjukan kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sesungguhnya, dimana menurut penilaian Majelis bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak utuh lagi karena antara Penggugat dan Tergugat sejak bulan Februari 2015 sudah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, antara Penggugat dan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan September 2015 sampai sekarang dan sudah tidak saling peduli lagi, dan selama berpisah rumah Tergugat tidak pernah lagi memberikan nafkah untuk biaya hidup/belanja kepada Penggugat, dan pihak keluarga Penggugat dan Tergugat telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil, hal demikian menjadi alasan keyakinan Majelis bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah demikian parahnya, yang sudah sulit bahkan tak mungkin untuk bersatu lagi; Menimbang, bahwa Tergugat mengakui dipersidangan bahwa antara Tergugat dan Penggugat sering terjadi percekcokan dan berkepanjangan dan Tergugat menyatakan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat, bahkan berdasarkan keterangan Saksi 2 bahwa Tergugat mengatakan kepada Saksi 2 selama 11 tahun tidak pernah bahagia hidup bersama Penggugat, hal tersebut menunjukkan Tergugat
tidak ingin lagi untuk mempertahankan rumah
tangganya bersama Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta diatas, maka Majelis berkesimpulan mempertahankan perkawinan seperti tersebut (rumah tangga yang sudah retak) bisa menimbulkan dan mengakibatkan ekses negatif bagi semua pihak seperti mengakibatkan stress, terlebih-lebih bagi isteri misalnya rasa tertekan, kecewa, dan lain-lain sebagainya dan kesemuanya itu bisa mendatangkan mudlorot, oleh karena itu harus dicari kemaslahatannya (yang terbaik), hal ini sesuai pula dengan dalil yang terdapat di dalam Kitab Al-Bayan halaman 38 yang berbunyi sebagai berikut :
Hal. 12 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
درأ المفا سد مقد م على جلب المصلح Artinya :
“Menolak
kesusahan
(madlorot)
itu
harus
didahulukan
(diutamakan) daripada mengambil kemaslahatan”; Menimbang, bahwa hal-hal dan kejadian tersebut di atas adalah merupakan alasan perceraian yang di dasarkan pada Pasal 24 huruf (f) PP Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dilihat dari sikap dan ungkapan kata-kata Penggugat di depan persidangan yang bersikeras untuk bercerai dengan Tergugat telah menunjukkan bahwa Penggugat sudah enggan dan tidak bersedia lagi untuk menerima Tergugat sebagai Suami, maka dalam hal ini dapat di terapkan dalil dalam kitab dalam kitab Ghayatul Maram Lisyaikhil Majid yang berbunyi :
عليه طلق لزوجها الزوجة رغبة عدم اشتد اذا
القاضى طلقة
Artinya : “Apabila ketidak senangan isteri (sudah memuncak) terhadap suaminya maka majelis hakim diperkenankan menjatuhkan talak suaminya” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa gugatan Penggugat dalam petitumnya huruf (b) dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba’in shugra dari Tergugat terhadap Penggugat sesuai dengan ketentuan pasal 124 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, dengan masa iddah sebagaimana diatur dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 153 ayat (2) huruf b dan ayat (4) adalah tiga kali suci dengan sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan yang tercantum dalam Pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama serta Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.28/TuadaHal. 13 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002, maka Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pangkalpinang untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada PPN (Pegawai Pencatat Nikah) yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan kepada PPN (Pegawai Pencatat Nikah) di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa karena gugatan cerai termasuk bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Penggugat dibebani untuk membayar biaya perkara; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Hujjah Syar’iyah yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Bain Sughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat); 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pangkalpinang
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang untuk mencatat putusan perceraian dalam
sebuah
daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.241.000,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikianlah
diputuskan
dalam
permusyawaratan
Majelis
Hakim
Pengadilan Agama Pangkalpinang pada hari Selasa tanggal 03 Mei 2016 M. / 25 Rajab 1437 H. oleh kami Drs. LASYATTA, S.H.,M.H, Hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalpinang sebagai Ketua Majelis,
Hal. 14 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp
BUSTANI, S.Ag.,M.M. dan, THAMRIN, S.Ag. sebagai Hakim-hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim-hakim Anggota tersebut, dibantu oleh HELMAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat danTergugat; HAKIM ANGGOTA MAJELIS,
KETUA MAJELIS,
ttd
ttd
1. BUSTANI, S.Ag.,M.M.
Drs. LASYATTA, S.H.,M.H
ttd 2. THAMRIN. S.Ag PANITERA PENGGANTI, ttd HELMAWATI, S.Ag RINCIAN BIAYA PERKARA: 1. Pencatatan
Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan Rp.
150.000,-
4. Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
JUMLAH
Rp. 241.000,-
untuk salinan yang sa
SalinanPutusan ini sesuai dengan aslinya Panitera,
M. TARMIZI R, S.H
Hal. 15 dari 15 hal. Put.No:0050/Pdt.G/2016/PA.Pkp