PUTUSAN Nomor : 136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang mengadili perkara cerai gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PENGGUGAT, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan S.1, pekerjaan Honorer BKD Pelalawan, tempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN; Selanjutnya disebut PENGGUGAT; MELAWAN TERGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan Dagang, pekerjaan SMU, tempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN; Selanjutnya disebut TERGUGAT; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa alat bukti surat dan saksi di persidangan; Telah membaca laporan Hakim Mediator; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 15 April 2013 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci dengan Register Nomor : 136/Pdt.G/2013/PA.Pkc. tertanggal 15 April 2013 telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 09 April 2012, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 139/13/IV/2012, tertanggal 9 April 2012, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan;
Hal. 1 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
2. Bahwa sesaat setelah akad nikah, Tergugat mengucapkan sigahat taklik talak yang isinya sebagaimana tercantum di dalam Buku Kutipan Akta Nikah; 3. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami isteri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat sebagaimana alamat tersebut di atas selama 5 bulan tepatnya hingga bulan September 2012; 4. Bahwa selama ikatan pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1 orang anak yang bernama : ANAK, lahir di Pangkalan Kerinci tanggal 20 September 2012, dan saat ini anak tersebut tinggal bersama Penggugat; 5. Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak awal sudah diwarnai perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Penggugat dengan Tergugat pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi; 6. Bahwa perselisihan Penggugat dengan Tergugat pada intinya disebabkan karena permasalahan ekonomi dimana Tergugat sejak awal menikah tidak mempunyai pekerjaan tetap, sudah berulang kali Penggugat meminta Tergugat untuk mencari pekerjaan tetap akan tetapi Tergugat selalu berkilah dan mencari alasan, bahkan Tergugat lebih sering pulang ke rumah orang tuanya dan tidur disana; 7. Bahwa karena Tergugat tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga untuk kebutuhan hidup sehari-hari dibantu oleh orangtua Penggugat, dan hal ini lama kelamaan membuat Penggugat merasa tidak enak dengan orang tua Penggugat; 8. Bahwa karena perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus terjadi terakhir pada tanggal 20 September 2012 Tergugat pamit kepada Penggugat meninggalkan rumah dengan alasan mencari pekerjaan namun ternyata Tergugat pulang ke rumah orang tuanya, padahal pada saat itu Penggugat baru saja melahirkan dan masih dalam kondisi sakit setelah melahirkan namun Tergugat tetap pergi hingga sekarang, Tergugat hanya pulang ke rumah untuk melihat anaknya lalu pergi lagi; 9. Bahwa sejak meninggalkan rumah pada tanggal 20 September 2012 antara Penggugat dan Tergugat tidak lagi menjalankan kewajiban layaknya suami isteri terutama dalam hal nafkah bathin sedangkan untuk biaya hidup sehari-hari hanya diberikan sekedarnya untuk membeli pampers anak sedangkan kebutuhan Penggugat tidak pernah diberikan oleh Tergugat; 10. Bahwa dengan kondisi rumah tangga seperti disebutkan diatas, Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia di masa yang akan datang;
Hal. 2 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
11. Bahwa kakak Penggugat maupun orang tua Tergugat sudah berulang kali menasehati Tergugat agar merubah sikapnya dan mau mencari usaha guna menafkahi keluarga namun Tergugat tidak kunjung berubah; 12. Bahwa
apabila
memerintahkan
Majelis
Hakim
Panitera
mengabulkan
Pengadilan
Agama
gugatan Pangkalan
ini,
mohon
Kerinci
agar untuk
menyampaikan satu helai salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 13. Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, c.q. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan satu helai salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah/PPN Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan Penggugat
dan
Tergugat telah datang menghadap di persidangan secara in person, sehingga masingmasing pihak dengan jelas telah mengemukakan kepentingannya; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah melalui proses mediasi sesuai dengan Peraturan Mahkamah
Agung Nomor 1 Tahun 2008 dengan Hakim Mediator
Hal. 3 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
AFRIZAL, S.Ag,
namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil untuk merukunkan
kembali rumah tangga Penggugat dengan Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya, namun usaha tersebut tidak berhasil disebabkan Penggugat bersikukuh untuk bercerai dari Tergugat, dan Tergugatpun bersedia untuk bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakanlah surat gugatan Penggugat
a quo
yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan memberi penjelasan secukupnya; Menimbang, bahwa Tergugat hanya datang pada tahap mediasi dan untuk sidang selanjutnya Tergugat tidak pernah datang lagi kepersidangan, sehingga Tergugat tidak memberikan jawaban atas gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa : Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor :139/13/IV/2012 tanggal 9 April 2012 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, yang telah dimaterai dan dinazagelen serta telah dicocokkan dengan aslinya ternyata telah cocok dan sesuai, dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, selanjutnya oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P.1 ; Menimbang, bahwa disamping bukti surat tersebut, Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang telah diperiksa secara terpisah masing-masing sebagai berikut : Saksi I. SAKSI PERTAMA., umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS (Tata Usaha SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci), bertempat tinggal Kabupaten Pelalawan; Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayannya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah kakak kandung Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri sah yang menikah pada bulan April 2012 di Pangkalan Kerinci dan telah dikaruniai seorang anak perempuan; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang harmonis hanya beberapa minggu, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan oleh kebiasaan Tergugat yang malas bekerja mencari nafkah dan tidak punya pekerjaan tetap;
Hal. 4 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
- Bahwa saksi mengetahuinya karena saksi pernah mendengar Penggugat dan Tergugat bertengkar; - Bahwa sejak bulan September 2012 Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal karena Tergugat pergi meninggalkan Penggugat di tempat kediaman bersama dengan alasan akan mencari pekerjaan ke kota lain, tetapi yang saksi ketahui Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat; - Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah pernah menasehati dan merukunkan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil; - Bahwa hingga saat ini sudah 9 bulan Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal; Saksi II. SAKSI KEDUA, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Honor di Dinas Pariwisata Pemkab Pelalawan, bertempat tinggal di Kabupaten Pelalawan; Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayannya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah keponakan Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-isteri yang menikah pada tanggal 9 April 2012 di Pangkalan Kerinci dan saksi hadir ketika pernikahan tersebut; - Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat; - Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Aira Najma Wahida yang sekarang dalam asuhan Penggugat; - Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan harmonis tidak berapa lama, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh kebiasaan Tergugat yang pemalas dan tidak bertanggung jawab dalam memenuhi nafkah keluarga; - Bahwa akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut, sejak bulan September 2012 Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dengan alasan mencari pekerjaan, tetapi sampai sekarang tidak pernah bersatu lagi layaknya suami isteri; - Bahwa saksi dan pihak keluarga sudah pernah mencoba merukunkan Penggugat dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa atas keterangan kedua orang saksi tersebut Penggugat membenarkan dan menyatakan tidak keberatan; Menimbang, bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada dalil gugatannya, dan mohon gugatannya dikabulkan;
Hal. 5 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi, dan selanjutnya mohon putusan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini, cukuplah Pengadilan menunjuk kepada berita acara perkara ini, yang untuk selanjutnya dianggap termuat dan menjadi bagian dari Putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa sesuai Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 138 Kompilasi Hukum Islam, pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat dan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, terhadap panggilan mana Penggugat dan Tergugat hadir secara in person di persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Hakim Mediator (AFRIZAL,S.Ag) tertanggal 22 Mei 2013 yang menyatakan mediasi telah dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2013, namun Mediasi tersebut gagal disebabkan Penggugat tetap mempertahankan prinsipnya untuk bercerai dengan Tergugat dan Tergugatpun bersedia bercerai dengan Penggugat, dengan demikian ketentuan Pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 telah terpenuhi; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha secara sungguh-sungguh untuk mendamaikan Penggugat dengan Tergugat dalam setiap persidangan agar rukun kembali dalam rumah tangganya seperti semula sebagaimana ketentuan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989, yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, namun usaha tersebut juga tidak berhasil; Menimbang, bahwa pokok masalah dalam perkara cerai gugat a quo adalah Penggugat mohon diceraikan dari Tergugat dengan alasan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat disebabkan Tergugat malas bekerja dan tidak bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga, dan sejak bulan September 2012 Tergugat telah meninggalkan Penggugat dengan alasan mencari pekerjaan tetapi kenyataannya Tergugat kembali ke rumah orang tuanya dan sejak berpisah Tergugat dan Penggugat tidak pernah bersatu lagi dan tidak pernah melaksanakan kewajiban lagi layaknya suami isteri; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat a quo, Tergugat
tidak
menyampaikan jawaban karena Tergugat tidak pernah hadir lagi dipersidangan;
Hal. 6 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat telah menghadirkan pihak keluarga dekat yang menyatakan ketidaksanggupan pihak keluarga lagi untuk merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sudah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, hal ini dipandang telah memenuhi ketentuan dalam Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang perkawinan (khusus) maka kepada Penggugat tetap dibebani wajib bukti karena dalil-dalil gugatan Penggugat didasarkan kepada perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan kembali, sesuai ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat (P.1) yaitu Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat, yang mana menurut Majelis Hakim telah memenuhi syarat formil dan materil bukti, dimana antara Penggugat dengan Tergugat terdapat hubungan hukum yaitu suami istri yang terikat dalam perkawinan yang sah menurut hukum sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dalam mengajukan perkara ini (Person Standi In Judicio); Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut diatas, Penggugat juga telah mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan, Majelis menilai bahwa kedua orang saksi Penggugat tersebut telah hadir secara pribadi di depan persidangan dan telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya serta tidak terhalang secara hukum untuk didengar keterangannya, kedua orang saksi adalah pihak keluarga dan orang-orang yang dekat dengan Penggugat, oleh karena itu kuat dugaan kedua saksi sangat mengetahui kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat, selanjutnya jumlah saksi telah memenuhi batas minimal kesaksian, berdasarkan hal itu maka alat bukti saksi yang diajukan Penggugat dinilai telah memenuhi persyaratan formil; Menimbang, bahwa keterangan yang diberikan oleh kedua orang saksi Penggugat di persidangan merupakan keterangan yang didasarkan kepada apa yang dilihat, didengar dan diketahui sendiri oleh masing-masing saksi, keterangan mana sebagian besar relevan dan berkaitan erat dengan pokok perkara, yang satu sama lain saling bersesuaian dan menguatkan, kedua saksi mengetahui kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang tidak harmonis lagi, dan telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat malas bekerja dan tidak bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan sejak bulan September 2013 Tergugat telah meninggalkan Penggugat di tempat kediaman bersama dengan alasan mencari pekerjaan tetapi kenyataannya Tergugat tidak
Hal. 7 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
bekerja melainkan kembali ke rumah orangtuanya, dan sejak berpisah Penggugat dan Tergugat tidak pernah bersatu lagi dan tidak lagi menjalankan kewajiban sebagaimana layaknya suami isteri; Menimbang, bahwa saksi yang juga merupakan pihak keluarga telah menasehati dan mengupayakan perdamaian, namun tidak berhasil karena Penggugat sudah bertekad kuat untuk bercerai dari Tergugat, dengan demikian Majelis menilai keterangan saksi-saksi di atas secara materil telah sesuai dengan ketentuan Pasal 308 dan 309 RBg, oleh karena itu kesaksian a quo dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil/posita gugatan Penggugat serta dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi tersebut di atas, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta yang telah dikonstatir sebagai berikut : a.
Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah yang telah menikah pada tanggal 9 April 2012 ;
b.
Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak perempuan;
c.
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, telah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk dirukunkan kembali disebabkan Tergugat malas bekerja dan tidak bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga;
d.
Bahwa sejak bulan September 2012, Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal dan tidak lagi melaksanakan kewajiban sebagai suami isteri;
e.
Bahwa pihak keluarga telah berusaha untuk menasehati dan merukunkan kembali rumah tangga Penggugat dan Tergugat tetapi usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi salah satu alasan perceraian sebagaimana yang
disebutkan dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Tahun 1991 adalah bahwa “Perceraian dapat terjadi dengan alasan antara suami isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga“; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas terbukti bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat malas bekerja dan tidak bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga, perselisihan dan pertengkaran tersebut berakibat perpisahan tempat tinggal keduanya sejak bulan September 2012, fakta-fakta itu menjadi indikasi yang kuat bagi Majelis bahwa keduanya sudah tidak mungkin lagi disatukan dalam rumah tangga yang rukun dan
Hal. 8 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
harmonis seperti semula, bahkan di persidangan Majelis melihat adanya tekad yang kuat dari Penggugat untuk bercerai dari Tergugat tanpa ada rona penyesalan sedikitpun di wajahnya, hal mana membuktikan bahwa ikatan batin antara Penggugat dengan Tergugat telah hilang, apabila ikatan batin telah hilang, maka hancurlah salah satu sendi utama perkawinan; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang telah berpisah dan keadaan Penggugat yang telah menderita atas sikap Tergugat, tanpa ingin memperpanjang masalah ini dan mencari siapa penyebab awal dari kondisi ini, Majelis berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah (broken marriage) dan tidak ada harapan akan rukun kembali sehingga tujuan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana yang diharapkan Allah SWT dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 21 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan rumah tangga yang kekal dan bahagia seperti tersebut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tidak akan terwujud, oleh karena itu mempertahankan rumah tangga seperti demikian adalah sia-sia belaka karena akan lebih besar mafsadatnya dari pada kebaikannya, sebagaimana kaedah fiqh yang terdapat dalam Kitab Al-Bayan halaman 38 yang oleh Majelis diambil alih menjadi pendapatnya berbunyi: درء اﻟﻤﻔﺎﺳﺪ ﻣﻘــﺪم ﻋﻠﻰ ﺟﻠﺐ اﻟﻤـﺼـﺎﻟﺢ Artinya : “Menolak mafsadat (kerusakan) lebih utama dari pada mengambil kemaslahatan”; Menimbang, bahwa melihat sikap Penggugat yang demikian keras untuk bercerai dari Tergugat disebabkan Penggugat sudah sangat menderita lahir dan bathin, maka Majelis berpendapat bahwa sikap Penggugat tersebut mengindikasikan ketidaksukaan Penggugat lagi terhadap Tergugat,
oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat dapat menjatuhkan
thalak suami (Tergugat) terhadap isteri (Penggugat) sesuai dengan dalil kitab fikih yang oleh Majelis diambil alih menjadi pendapatnya berbunyi sebagai berikut : اذ اﺳﺗد ﻋدم رﻏﺑﺔ اﻟزوﺟﺔ ﻟزوﺟﮭﺎ طﻠق ﻋﻠﯾﮫ اﻟﻘﺎض طﻠﻘﺔ Artinya : “Apabila sudah kuat kebencian isteri kepada suaminya maka Hakim dapat menjatuhkan thalaknya terhadap isteri tersebut.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka Majelis Hakim berkesimpulan dalil-dalil dan alasan-alasan gugatan Penggugat in casu perceraian telah terbukti dan beralasan hukum, alasan mana telah sesuai dengan maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sehingga gugatan a quo dinyatakan dapat dikabulkan, oleh karena
Hal. 9 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
itu Majelis Hakim dapat menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat yang selengkapnya sebagaimana tercantum dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim memandang perlu memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan sehelai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap, kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah direvisi dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua oleh UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan
talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat
(PENGGUGAT); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan satu helai salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 391.000,(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci pada hari Rabu tanggal 12 Juni 2013 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 03 Sya’ban 1434 Hijriyah oleh kami Dra. ARNETIS selaku Ketua Majelis,YANG ARIANI, S.Ag dan IMDAD, SHI masing-masing
sebagai
Hakim
Anggota. Putusan mana dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota, dan dibantu
Hal. 10 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.
oleh M. KAMARUZZAMAN, SH sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat diluar hadirnya Tergugat;
Hakim Ketua TTD Dra. ARNETIS
Hakim Anggota
Hakim Anggota
TTD
TTD
YANG ARIANI, S.Ag
IMDAD, SHI
Panitera Pengganti TTD M. KAMARUZZAMAN, SH Perincian Biaya : 1. Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Panggilan sidang 4. Redaksi 5. Meterai J u m l a h
Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 300.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 391.000,( tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal. 11 dari 11 hal, Putusan No: 0136/Pdt.G/2013/PA.Pkc.