Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Monitoring dan Evaluasi
Daftar Isi 1.
Pendahuluan
1
2.
Ruang Lingkup Proyek
1
3.
Indikator dan Instrumen Evaluasi
2
4.
Visi dan Misi
2
5.
Struktur dan Mekanisme
3
6.
Pelaksanaan 6.1 Pekerjaan Rutin 6.2 Pekerjaan Berkala 6.3 Pekerjaan Khusus 6.4 Standar yang Digunakan 6.5 Sekolah-sekolah Sampel 6.6 Sekolah-sekolah Kontrol 6.7 Keseluruhan Sekolah yang Dinilai 6.8 Analisis Data 6.9 Pelaporan
4 4 5 6 8 9 9 9 10 10
7.
Lampiran-Lampiran
11
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi
I. Pendahuluan Monitoring dan Evaluasi (M&E) proyek USAID DBE 2 adalah sebuah M&E yang menyeluruh, terpadu dan rinci terhadap semua komponen proyek. Panduan ini ditulis secara ringkas tentang apa dan bagaimana kegiatan M&E USAID DBE 2 selama lima tahun proyek berjalan. Semua komponen M&E yang dimonitor dan dievaluasi yang didasarkan kepada seperangkat indikator, tenaga yang terlibat, mekanisme kerja, instrumen yang digunakan, proses pengumpulan data, penyimpanan data, analisa data, sampai kepada pelaporan diuraikan secara sederhana dan ringkas. Pembaca panduan ini dapat menggunakan tulisan ini untuk tiga tujuan berikut: 1. Mengadopsi atau mengadaptasi cara memantau atau mengevaluasi komponen tertentu dari sebuah proyek; 2. Mengadopsi atau mengadaptasi cara memantau atau mengevaluasi sebuah proyek secara menyeluruh; atau 3. Menjadikan tulisan ini sebagai referensi dalam memantau atau mengevaluasi baik komponen atau proyek secara menyeluruh. Ketiga hal di atas dapat dilakukan baik pada skala besar, sedang, maupun kecil seperti pada tingkat kabupaten, kecamatan, ataupun pada tingkat sekolah.
2. Ruang Lingkup Proyek Proyek USAID DBE 2 adalah sebuah program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat dalam rangka membantu meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dalam konteks desentralisasi. Angka 2 di sini menunjukkan komponen 2 yang berfokus pada peningkatan kualitas belajar mengajar. Wilayah cakupan dari proyek ini adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jawa barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Di dalam wilayah ini terpilih 57 Kabupaten, 111 Kecamatan, 1,075 Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), 111 Taman Kanak-kanak/Raudhatul Anfal. Proyek dimulai tahun 2005 dan selesai akhir 2010. Perlakuan yang diberikan di lapangan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar adalah berbentuk pelatihan belajar aktif kepada guru-guru, kepala sekolah, pengawas dan masyarakat sekolah lainnya di SD/MI melalui paket-paket pedagogi dan substansi mata pelajaran seperti Matematika, Sains, dan Bahasa Indonesia. Diberikan juga paket-paket pengembangan sekolah seperti Perencanaan dan Penilaian, Manajemen Kelas dan Personil, Pengembangan Komunitas Belajar, dan Bimbingan dan Konseling, serta paket pendukung seperti membuat dan menggunakan alat peraga berbiaya rendah, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk memaksimumkan hasil belajar, paket Pembelajaran Audio Interaktif untuk Taman Kanak-kanak (TK), paket Program Membaca di Kelas dan paket-paket pembelajaran aktif di perguruan tinggi khususnya yang menyiapkan guru-guru SD dan TK.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 1
3. Indikator dan Instrumen Evaluasi Proyek ini telah melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (M&E) terhadap komponen proyek secara menyeluruh, mulai dari masukan (input) yang diberikan, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan, hasil-hasil yang dicapai, dan dampak yang diperoleh. Untuk itu sejak awal telah disusun 98 butir indikator yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan proyek dalam semua komponen tersebut (Lampiran 1). Indikator-indikator ini adalah dokumen yang dinamis, mengikuti pelaksanaan program. Dalam perjalanannya ada yang dicoret semua, ada yang diubah, dan ada pula yang ditambah. Perubahan ini dan alasannya diberikan pada lampiran tsb, pada kolom terakhir. Untuk selanjutnya indikator-indikator tersebut kemudian dikelompokkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk berbagai instrumen untuk mengukur keberhasilan proyek dalam hal: 1. Peningkatan hasil belajar peserta didik, 2. Peningkatan kemampuan mengajar guru, 3. Kehadiran guru-guru dan kepala sekolah, 4. Profil sekolah yang mencakup statistik sekolah, jumlah guru, kepala sekolah, pengawas dan pejabat sekolah yang dilatih, 5. Keadaan murid, termasuk kehadiran, naik dan tinggal kelas, mengulang, mutasi, dan putus sekolah, 6. Peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sekolah, 7. Peningkatan dukungan ruang kelas/lingkungan belajar, 8. Peningkatan kesiapan bersekolah dari murid-murid TK/RA, 9. Kepuasan guru-guru dan kepala sekolah dalam hal pelatihan dan bimbingan profesional yang diberikan, 10. Peningkatan kemampuan petugas profesional seperti MTT (Master Teacher Trainer) dan Pengawas di lapangan, 11. Peningkatan pelayanan yang diberikan oleh Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG), 12. Pendapat para pemangku kepentingan terhadap program-program yang diberikan, 13. Peningkatan dukungan dari perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi yang menghasilkan dan meningkatkan kemampuan guru-guru SD dan TK, dan 14. Peningkatan minat membaca dari murid-murid kelas rendah di SD. Indikator-indikator dimaksud dan semua instrumen yang digunakan dilampirkan pada bagian akhir tulisan ini.
4. Visi dan Misi Visi Sebuah unit M&E yang andal, terpercaya, mandiri untuk memberikan data dan hasil-hasil evaluasi dalam masukan, kegiatan, hasil dan dampak dari proyek. Misi Untuk mendukung peningkatan mutu belajar mengajar pendidikan dasar di Indonesia, dan untuk mendorong kelancaran kerjasama antara tiga pihak yaitu proyek, USAID dan pemangku kepentingan.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 2
Tujuan Mengembangkan sebuah sistem M&E yang andal dan terpercaya dengan membangun: 1. Disain M&E yang menyeluruh dan terpadu, 2. Instrumen-instrumen yang andal dan terpercaya, 3. Penilai dan pengumpul data yang independen, mumpuni dan terampil, 4. Program kerja yang efisien dan layak; terutama dari segi cakupan, waktu dan tenaga, 5. Sistem pengiriman dan penyimpanan data yang andal, dan 6. Struktur dan mekanisme kerja yang tepat dan efisien
5. Struktrur dan Mekanisme Untuk mencapai tujuan M&E di atas, dibentuk sebuah struktur yang mencakup staf yang terlibat baik staf di Jakarta, di propinsi maupun di lapangan beserta hubungan kerjanya sebagaimana terlihat dalam gambar di bawah. Yang tidak terlihat dalam gambar ini adalah M&E Adviser (staf yang bertugas dari home office, Washington DC), dan tenaga penilai independen (bukan staf proyek).
Gambar: Struktur dan Mekanisme Kerja M&E
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 3
Staf Jakarta terdiri dari seorang M&E Specialist (bertindak juga selaku koordinator) dibantu oleh seorang Database Manager, bertugas mengembangkan rencana kerja utama secara menyeluruh, termasuk pengembangan instrumen, pengumpulan data, supervisi pengumpulan data, mengumpulkan, membersihkan, dan menyimpan data yang dikirimkan oleh propinsi, serta membuat laporan-laporan dan analisis sesuai permintaan USAID dan keperluan proyek. Dalam menjalankan tugasnya, staf Jakarta ini sesuai keperluannya meminta bantuan, nasihat dan arahan dari seorang M&E Adviser yang berkedudukan di Washington DC. Staf propinsi terdiri dari seorang Spesialis M&E dibantu oleh seorang asisten M&E dan bertugas untuk mengembangkan Rencana Aksi untuk melaksanakan kegiatan M&E termasuk pengumpulan data berdasarkan Rencana Jakarta, mensupervisi dan mengumpulkan data dan memasukkan data, melaporkan data ke Jakarta, dan menyimpan data mentah. Staf lapangan di setiap propinsi terdiri dari beberapa MTT dan DLC yang ditunjuk dan Asisten M&E. Semua staf ini bertugas terutama untuk mengumpulkan data dari murid-murid, guru-guru, kepala-kepala sekolah, dan masyarakat sesuai permintaan dan arahan M&E Propinsi, khususnya yang menyangkut statistik sekolah untuk mengisi instrumen profil sekolah DBE 2. Khusus untuk mengumpulkan data yang menyangkut penilaian (di luar data statistik sekolah) seperti penilaian hasil belajar murid, kemampuan guru, kemampuan kepala sekolah, keadaan ruang kelas, semua ini dilakukan oleh Penilai Independen yang dipekerjakan melalui sebuah kontrak untuk waktu tertentu dalam setiap tahun. Penilai Independen kemampuan murid adalah tenaga yang dipilih dan dilatih oleh Laboratorium Psikometri – Fakultas Psikologi – Universitas Padjadjaran, semuanya berjumlah sekitar 28 orang yang bekerja sekitar 4 minggu setiap tahun. Pengolahan hasil penilaian belajar murid dilakukan oleh University of Massachussetts (UMass) bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui sebuah kontrak yang dilaksanakan di USA dengan home office. Kelompok Penilai Independen lainnya adalah tenaga yang direkrut dan dilatih oleh staf Jakarta yang bekerja selama antara 5 dan 6 bulan setiap tahun dan berjumlah antara 4 dan 5 orang di setiap propinsi. Kelompok terakhir dari Penilai Independen adalah Penilai Kemampuan Murid TK yang bekerja setelah dilatih oleh staf Jakarta dengan kontrak sebulan setiap tahun berjumlah 12 orang.
6. Pelaksanaan Kegiatan M&E dilaksanakan secara rutin maupun berkala. M&E yang rutin dilaksanakan oleh staf lapangan bekerjasama dengan staf propinsi di bawah supervisi dari staf Jakarta. Pekerjaan yang dilakukan secara berkala dilakukan oleh Penilai Independen dengan fasilitasi dan arahan dari staf propinsi dan/atau staf Jakarta. 1. Pekerjaan Rutin Yang termasuk pekerjaan rutin adalah: a. Profil sekolah, yang mencakup statistik sekolah, jumlah guru, kepala sekolah, pengawas, dan pejabat sekolah yang dilatih, termasuk mutasi mereka. Pada awal proyek dari setiap
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 4
kohor, data ini dikumpulkan secara menyeluruh dari sekolah-sekolah dalam kohor tersebut, baik sekolah DBE 2 maupun sekolah kontrol. Staf lapangan M&E dengan fasilitasi staf propinsi dan atau staf Jakarta mengunjungi semua sekolah DBE 2 untuk mengumpulkan semua angka dalam profil sekolah ini. Data ini diperbarui setiap tahun oleh staf lapangan dan dikirimkan ke propinsi dan seterusnya ke Jakarta. Pembaruan data ini juga dilakukan oleh staf propinsi pada saat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah tertentu dalam tugas lainnya. b. Kehadiran guru-guru dan kepala sekolah. Data dikumpulkan dari sekolah-sekolah sampel dan sekolah kontrol setiap tahun pada saat staf propinsi memfasilitasi Penilai Independen mengumpulkan data agar efisien dalam pembiayaan. c. Keadaan murid, termasuk kehadiran, naik dan tinggal kelas, mengulang, mutasi, dan putus sekolah. Data dikumpulkan dari sekolah-sekolah sampel setiap tahun pada saat staf propinsi memfasilitasi Penilai Independen mengumpulkan data. 2. Pekerjaan Berkala Yang termasuk pekerjaan berkala adalah semua pekerjaan yang dilakukan oleh Penilai Independen, yaitu: a. Penilai Independen Hasil Belajar Murid SD. Bekerja secara kontrak melalui rekrutmen dan pelatihan oleh tenaga ahli dari Laboratorium Psikometri, Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, sejumlah 24 Penilai Independen ditugaskan ke sekolah-sekolah sampel dan sekolah-sekolah kontrol selama 4 minggu, pada bulan Maret setiap tahun. Mereka menilai hasil belajar murid kelas 3 (wakil kelas rendah) dan kelas 6 (wakil kelas tinggi) dari sekolah-sekolah sampel dan sekolah kontrol untuk 2 mata pelajaran: Matematika dan Bahasa Indonesia (kelas 3) dan 3 mata pelajaran: Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA (kelas 6). Semua proses penilaian menggunakan standar tertentu, dalam hal waktu, kontrol, dan keramah-tamahan. b. Penilai Independen Sekolah (guru, kepala sekolah, dan lingkungan sekolah). Penilai independen ini berjumlah antara 5 dan 6 orang untuk setiap propinsi dan bekerja secara kontrak selama antara 5 dan 6 bulan setiap tahun. Mereka direkrut oleh staf Jakarta bekerja sama dengan staf propinsi dengan menggunakan kriteria tertentu, antara lain berlatar belakang sarjana pendidikan, berpengalaman mengajar, sehat jasmani rohani, dan bisa bekerja penuh waktu selama kontrak. Setelah rekrutmen, mereka dilatih secara khusus tentang bagaimana melakukan penilaian proses belajar mengajar, pengelolaan sekolah dan lingkungan sekolah, langsung menggunakan instrumen masing-masing.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 5
Penilai Independen ini melakukan penilaian pada sekolah-sekolah sampel dan sekolah kontrol setiap tahun antara bulan Februari dan bulan April saat mana sekolah sudah menerima dan melaksanakan banyak perlakuan pada tahun tsb. dan sebelum sekolah sibuk dengan ujian akhir dan kenaikan kelas pada bulan Mei. c. Penilai Independen Hasil Belajar Murid TK. Sebanyak 12 tenaga terdiri dari guru TK yang berpengalaman dikontrak dan dilatih menggunakan instrumen penilaian hasil belajar murid TK. Pelatihan diberikan oleh staf Jakarta bekerjasama dengan tenaga ahli (seorang dosen program TK). Penilaian menggunakan instrumen yang sudah dikembangkan secara internasional dan diterapkan di beberapa negara berkembang, mencakup 3 aspek yaitu Bahasa, Kognitif, dan Keterampilan Psikomotorik. Tujuannya adalah untuk menilai kesiapan belajar di SD dari murid TK B. Instrumen tersebut sudah mempunyai standar sebagai referensi dalam menentukan tingkat kesiapan dari setiap aspek tersebut. 3. Pekerjaan M&E yang dilakukan secara khusus a. Evaluasi MTT. MTT (Master Teacher Trainer) atau “Pelatih Utama Guru” dipilih dari pengawas atau guru senior yang berprestasi dan selalu dievaluasi unjuk kerjanya setiap tahun. Karena mereka adalah staf lapangan proyek, penilaian dikaitkan dengan unjuk kerja keseluruhan dari tugas-tugas dan fungsi mereka. Yang bertugas untuk menilai ini adalah DLC (District Learning Coordinator = Koordinator Belajar Mengajar pada tingkat Kabupaten) yang ditugaskan oleh PC (Provincial Coordinator = Koordinator Proyek pada tingkat Propinsi). Penilaian dari DLC ini hanya berupa masukan untuk sebuah tim yang dibentuk oleh PC di kantor propinsi. Pada waktunya tim inilah yang menentukan nilai akhir dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh PC. b. Dukungan Universitas Mitra Proyek mempunyai 14 Universitas Mitra yang bertugas mendukung proyek dalam meningkatkan mutu guru-guru SD dan TK, baik yang masih calon guru maupun yang sudah menjadi guru. Jumlah universitas mitra adalah 14 yaitu: 1). Universitas Syiah Kuala, 2). Universitas Muhammadiyah Banda Aceh, 3). IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 4). Universitas Negeri Medan, 5). IAIN Sumatera Utara, 6). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, 7). Universitas Negeri Semarang, 8). IAIN Walisongo, Semarang, 9). Universitas Sebelas Maret, Solo, 10). Universitas Negeri Surabaya, 11). Universitas Negeri Malang, 12). Universitas Negeri Makassar, 13). Universitas Muhammadiyah Makassar, dan 14). Universitas Terbuka. Jumlah ini kemudian diperluas menjadi 16 dengan menambahkan 15). Universitas Satya Wacana Salatiga, dan 16). Universitas Cendrawasih Jayapura. Sejauh mana universitas mitra ini mendukung tujuan proyek dan dapat mengambil manfaat dalam mengembangkan program dan atau institusi mereka sendiri. Karena kekhususannya, yang mengumpulkan data ke lapangan adalah langsung staf Jakarta dibantu oleh staf propinsi terkait.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 6
c. ALFHE (Active Learning for Higher Education = Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi) Program ini dimaksudkan untuk membekali para dosen dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran aktif di perkuliahan masing-masing. Program ini merupakan serangkaian pelatihan untuk pelatih (TOT=Training for Trainer) tentang Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi. Rangkaian dan kegiatan tersebut meliputi 4 kegiatan utama, yaitu: 1) Pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah (Active Learning In School/ALIS), 2) Pelatihan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi (Active Learning In Higher Education/ALIHE), 3) Implementasi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, 4) Penilaian Portfolio Peserta. Setelah dilaksanakan di 15 perguruan tinggi kemudian program ini diterapkan juga di 41 perguruan tanggi lain yaitu 13 dari Badan Kerjasama Perguruan Tinggi di Indonesia Barat, 18 dari Konsorsium PTN Kawasan Timur Indonesia, 9 dari Jawa tengah dan DIY, dan Sampoerna Foundation dari Jakarta. Dosen-dosen yang berhasil dengan baik pada pelatihan awal, menjadi fasilitator pada program perluasan ini. Dosen dan mahasiswa yang terlibat dijadikan responden dalam evaluasi. Tiga belas universitas dijadikan sampel dengan memperhatikan karakteristik populasi, a.l. pendidikan dan non pendidikan, swasta dan negeri, dan ukuran universitas. Pengumpul data adalah spesialis M&E Jakarta dibantu oleh spesialis M&E propinsi setelah melakukan persiapan kaji ulang dan penguasaan instrumen secara bersama dalam rapat koordinasi M&E dan juga diulangi secara sendiri-sendiri. d. Program Membaca Proyek juga melatih guru-guru agar dapat membina kebiasaan dan kesenangan membaca murid-murid SD, terutama kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) karena di tingkat awal inilah perkembangan bahasa anak dimulai. Sekitar sejuta buku bacaan pilihan (bukan buku paket) dibagikan ke 1,075 SD binaan DBE 2 dan 111 PSBG. Setiap SD menerima 600 kopi buku dalam 40 judul. Daftar peminjaman dan bagaimana cara mengelola peminjaman juga dibagikan ke sekolah-sekolah dan PSBG tersebut. Daftar peminjaman buku yang terisi juga dikumpulkan. MTT dipercaya sebagai pengumpul data setelah mereka dilatih tentang program dan dalam penggunaan instrumen. Pendapat responden pada kedua keadaan, sebelum dan sesudah program diberikan, dianalisis dan dibandingkan e. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru-guru menggunakan TIK dalam belajar mengajar termasuk membuat persiapan mengajar agar belajar aktif lebih terfasilitasi dan hasil belajar murid meningkat secara maksimal. Sehubungan dengan keterampilan yang diperlukan untuk menilai keberhasilan program ini, misalnya bagaimana guru-guru menggunakan Kelas dengan Satu Komputer dalam mengajar, dsb., maka yang mengevaluasi program ini adalah gabungan tim M&E dan tim TIK. Tim M&E juga membantu saat mengembangkan instrumen.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 7
4. Standar yang Digunakan Dari tiga kacamata yang digunakan dalam menganalisis data (baca bagian Data Analisis), salah satunya adalah dengan menggunakan validitas internal (menggunakan standar) yang ditetapkan secara ilmiah dan bertanggung jawab. Tiga cara yang ditempuh dalam menetapkan standar tersebut adalah: a. Lokakarya Penetapan Standar (Standard Setting), SD. Untuk dapat mengatakan sejauh mana murid (SD/MI) telah berhasil, hasil mereka perlu dirujuk ke standar yang disepakati bersama. Untuk ini, dilakukan lokakarya penetapan standar pada pertengahan tahun 2007 di Bandung, dengan peserta guru-guru SD pilihan, guru-guru SMP pilihan, beberapa ahli kurikulum dan ahli penilaian nasional, wakil dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan dalam bidang Penilaian, dan dengan fasilitasi dari 3 orang ahli (dua orang dari University of Massachussetts (UMass), USA, dan seorang dari Laboratorium Psikometri Universitas Padjadjaran). Melalui lokakarya ini ditetapkan standar kompetensi untuk ketiga mata pelajaran tersebut, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sains. Dari lokakarya ditetapkan 3 kelompok kompetensi dengan nilai berikut:
Kelas
Kelas 6
Kelas 3
Mata Pelajaran (Jumlah Soal)
Kompeten Minimal
Sangat Kompeten Minimal
Matematika (30)
11
20
Bahasa Indonesia (30+6)
11
21
Sains (30)
10
21
Matematika (30)
12
21
Bahasa Indonesia (20+6)
8
14
Standar kompetensi ini selalu menjadi rujukan dalam analisis data menentukan keberhasilan belajar peserta didik sekolah-sekolah DBE 2 setiap tahun. b. Standar untuk Hasil Belajar Murid TK Dengan menggunakan konsultan internasional, diperoleh instrumen kesiapan belajar TK di SD dalam 3 bidang: Bahasa, Kognitif, dan Phisik Psikomotor, yang telah terbukti berhasil digunakan di beberapa negara berkembang, seperti Kolombia. Instrumen ini sudah dilengkapi dengan standar sendiri sebagai berikut: Kompten Minimal
Sangat Kompeten Minimal
Jumlah Soal
Skor Maksimal
Bahasa
25
50
7
70
Kognitif
13
23
4
40
Phisik Psikomotor
40
70
7
70
Bidang Penilaian
c. Kemampuan Guru dan Kepala Sekolah dan persyaratan Kondisi Minimum Ruang Belajar. Semua kriteria untuk menentukan kondisi minimum pencapaian guru dan kepala sekolah
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 8
dalam mengajar ditetapkan bersama oleh tim M&E dan tim teknis penatar guru. Dari sini dilahirkan pedoman skoring untuk setiap instrumen yang digunakan untuk guru, kepala sekolah, dan penilaian keadaan ruang belajar (terlampir). 5.
Sekolah Sampel Pengumpulan data dilakukan pada sekolah-sekolah sampel, tidak terkecuali data untuk keperluan profil sekolah. Sampel dilakukan untuk memenuhi prinsip efisiensi namun dengan tetap mengutamakan keterwakilan karakteristik dari populasi. Dengan berkonsultasi kepada ahli dari UMass, ditetapkan sampel diambil sekitar 20%. Berdasarkan proporsi ini, dipilih 97 SD di kohor 1 dan 115 SD di kohor 2 sebagai sampel. Keterwakilan karakteristik populasi dengan memasukkan unsur-unsur: jenis sekolah (SD/ MI), lokasi sekolah (perkotaan/pedesaan), dan status sekolah (negeri/swasta), dilakukan secara proporsional terhadap jumlah populasi, seperti tabel berikut: SD
MI
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Perkotaan
KSN
KSS
KMN
KMS
Pedesaan
DSN
DSS
DMN
DMS
Catatan: KSN = Kota SD Negeri; KSS = Kota SD Swasta; KMN = Kota MI Negeri; KMS = Kota MI Swasta DSN = Desa SD Negeri; DSS = Desa SD Swasta; DMN = Desa MI Negeri; DMS = Desa MI Swasta Khusus TK, karena jumlah yang dibina proyek adalah satu TK untuk setiap Kecamatan, ditetapkan untuk menilai semua TK yang dibina DBE 2 yaitu kohor 1 berjumlah 57 TK dan kohor 2 berjumlah 54 TK. 6. Sekolah Kontrol Untuk acuan lainnya atau pembanding (validitas eksternal) terhadap hasil perlakuan yang diberikan DBE 2, dikumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang sama pada sekolahsekolah yang tidak mendapat perlakuan proyek DBE 2, bebas dari perlakuan proyek-proyek lainnya, lokasinya berjauhan dari sekolah-sekolah DBE 2, tapi mempunyai karakteristik yang sama dengan karakteristik sekolah-sekolah DBE 2. Sebagai kesepakatan dengan ahli dari UMass, perbandingan jumlah sekolah kontrol dengan sekolah DBE 2 adalah 3:1 (tiga sekolah DBE 2 dikontrol oleh satu sekolah kontrol). Berdasarkan ketentuan ini, diperoleh jumlah sekolah kontrol sebanyak 32 di kohor 1 dan 40 di kohor 2. 7.
Keseluruhan Sekolah yang Dinilai Berdasarkan uraian pada butir 5 dan 7 diperoleh 284 SD dan MI yang tersebar di 6 propinsi dan terdiri atas sekolah binaan DBE2 dan sekolah kontrol , seperti tabel berikut:
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 9
Jumlah Keseluruhan Sekolah yang Dinilai Kohor 1
Kohor 2
Total
Keseluruhan
DBE2
Kontrol
DBE2
Kontrol
DBE2
Kontrol
Aceh
7
3
23
7
30
10
40
Sumatera Utara
19
6
16
6
35
12
47
Jawa Barat/Banten
19
6
20
7
39
13
52
Jawa Tengah
21
7
20
7
41
14
55
Jawa Timur
15
5
21
7
36
12
48
Sulawesi Selatan
16
5
15
6
31
11
42
Total
97
32
115
40
212
72
284
8.
Analisis Data Data dianalisis untuk setiap instrumen dengan mendasarkan ke indikator aslinya. Tabel skoring digunakan untuk menetapkan skor yang diperoleh. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan tiga kacamata referensi: a. Membandingkan hasil terhadap standar yang ditetapkan (misal. melalui lokakarya penetapan standar) disebut validitas internal. b. Membandingkan hasil terhadap sekolah kontrol, disebut validitas eksternal. c. Membandingkan hasil dari tahun ke tahun sesama sekolah DBE 2 untuk melihat perkembangan.
9.
Pelaporan Data yang telah dianalisis ditulis menjadi laporan tahunan M&E sebagai hasil utama proyek DBE 2. Laporan diberikan setiap tahun ke semua pihak yang berkepentingan, seperti semua pemangku kepentingan, mitra kerja di lingkungan Kemeterian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama Republik Indonesia termasuk sekolah-sekolah yang terlibat dan pemerintah Amerika Serikat melalui USAID. Secara khusus, untuk tujuan rekleksi diri, sekolah-sekolah yang terlibat juga dilapori dengan format khusus yang mudah dicerna serta disajikan secara tatap muka langsung dalam forum yang bersahabat. Cara pelaporan yang terakhir ini dinilai sangat efektif dan dapat mendorong sekolah-sekolah untuk lebih berprestasi lagi.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 10
Lampiran 1: Pengelolaan Sekolah PENGELOLAAN SEKOLAH Wawancara
1. Nama Pewawancara
:
2. Tanggal Wawancara
:
3. Nama Kepala Sekolah yang Diwawancara
: ___________________________________
Jenis Kelamin
Perempuan/Laki-laki
4. Nama Sekolah
:
5. Jenis Sekolah
: DBE 2 / Kontrol
6. Kabupaten/Gugus
:
7. Propinsi
:
I. Kurikulum 8. Apakah sekolah anda punya kurikulum nasional ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak 9. Apakah sekolah anda menggunakan kurikulum selain kurikulum nasional ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak 10. Apakah guru-guru anda mengembangkan silabus untuk setiap mata pelajaran ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan contohnya. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.”. b. Tidak
II. Pengelolaan dan Organisasi 11. Apakah sekolah anda punya kalender akademis ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 11
12. Apakah sekolah anda punya jadwal pelajaran untuk setiap kelas ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak
III. Evaluasi 13. Apakah sekolah anda menggunakan evaluasi sumatif untuk memonitor prestasi murid ? a. Ya g Jika YA, pertanyaan 14 perlu dijawab b. Tidak g Jika TIDAK, lanjutkan ke pertanyaan 15 14. Siapa yang menganalisis/memanfaatkan hasil-hasil evaluasi tersebut ? YA a
Guru-guru
b
Kepala Sekolah
c
Orang Tua Murid
d
Anggota Komite Sekolah
e
Yang lainnya, sebutkan __________________
TIDAK
15. Apakah sekolah anda mengadministrasikan prestasi non-akademik murid ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkancontohnya. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak
IV. Lingkungan Belajar 16. Apakah sekolah anda menginventariskan peralatan dan bahan-bahan yang digunakan sekolah ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan buktinya. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak 17. Apakah sekolah anda menyediakan buku pelajaran untuk murid-murid untuk digunakan dalam kelas ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan buktinya. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak”. b. Tidak g Jika TIDAK, lanjutkan ke butir 20 18. Dari mana anda peroleh buku tersebut ? a. Diberi oleh donatur b. Diberi oleh pemerintah c. Dibeli oleh sekolah d. Lainnya, sebutkan : _____________ Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 12
19. Jika dibeli oleh sekolah, kapan terakhir kali sekolah membeli buku ? a. Tahun ajaran ini b. Tahun ajaran yang lalu c. Dua tahun yang lalu d. Lebih dari dua tahun yang lalu 20. Pernahkah sekolah anda menyediakan alat bantu mengajar untuk digunakan guru dalam kelas ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak”. b. Tidak g Jika TIDAK, lanjutkan ke butir 22 21. Kapan terakhir kali sekolah menyediakan alat bantu mengajar ? a. Tahun ajaran ini b. Tahun ajaran yang lalu c. Dua tahun yang lalu d. Lebih dari dua tahun yang lalu
V. Pendekatan Sekolah 22. Apakah sekolah anda mempunyai “Misi Sekolah” ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat, jawabannya adalah ”b. Tidak.” b. Tidak
VI. Evaluasi oleh Kepala Sekolah 23. Berapa sering anda mengadakan rapat dengan guru-guru anda untuk mendiskusikan kinerja mereka ? a. Setiap bulan b. Setiap semester c. Setiap tahun d. Tidak pernah e. Yang lainnya, sebutkan: ________________ 24. Berapa sering anda mengamati guru anda ketika mereka sedang mengajar ? a. Setiap bulan b. Setiap semester c. Setiap tahun d. Tidak pernah e. Yang lainnya, sebutkan: ________________
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 13
25. Berapa sering guru senior anda mengamati guru lainnya (guru muda) ketika mereka sedang mengajar ? a. Setiap bulan b. Setiap semester c. Setiap tahun d. Tidak pernah e. Yang lainnya, sebutkan: ________________ 26. Berapa sering anda langsung mengkaji hasil kerja atau kinerja murid-murid ? a. Setiap bulan b. Setiap semester c. Setiap tahun d. Tidak pernah e. Yang lainnya, sebutkan: ________________
VII. Melibatkan Pemangku Kepentingan 27. Berapa sering anda mengadakan rapat dengan guru-guru anda ? a. Setiap minggu b. Setiap bulan c. Setiap semester d. Yang lainnya, sebutkan: ________________ 28. Berapa sering anda mengadakan rapat dengan orang tua murid ? a. Setiap minggu b. Setiap bulan c. Setiap semester d. Yang lainnya, sebutkan: ________________ 29. Dalam tahun ajaran ini, pernahkah orang tua murid dan anggota masyarakat dilibatkan dalam kegiatan sekolah ? a. Ya g Jika YA, butir 30 perlu dijawab b. Tidak g Jika TIDAK, lanjutkan ke butir 31 30. Tolong berikan contoh dalam hal apa orang tua murid telah dilibatkan! (Kepala sekolah dapat memberikan minimum satu contoh nyata) a. Ya. g Tuliskan contohnya di sini ___________________________________ ______________________________________________________________ ____________________________________________________________ b. Tidak 31. Apakah anda mengadministrasikan pengaduan, masukan balik, ataupun saran-saran
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 14
dari orang tua dan masyarakat ? a. Ya g Tuliskan contohnya di sini ___________________________________ ______________________________________________________________ ____________________________________________________________ b. Tidak
VIII. Peningkatan Sekolah 32. Apakah anda sudah membuat rencana pengembangan sekolah ? a. Ya g Jika YA, minta untuk diperlihatkan. Bila tidak dapat dilihatkan, jawabannya adalah ”b. Tidak.”. b. Tidak, lanjutkan ke butir 34 33. Apakah rencana pengembangan sekolah tersebut mencakup peningkatan kegiatan belajar mengajar ? a. Ya b. Tidak 34. Apakah sekolah anda mempraktekkan hal-hal berikut ? Pelaksanaan
Ya
Tidak
Sebutkan Contohnya*)
a. Belakjar aktif b. Kesetaraan jender c. Pendidikan kewarganegaraan d. Pengajaran kelas rangkap
*) Bila tidak ada contoh, berarti jawabannya “TIDAK” 35. Sudahkan sekolah anda mendapatkan pelatihan tentang Pendidikan Kewarganegaraan dari DBE 2 ? a. Ya g Jika YA, lanjutkan ke butir 36. b. Tidak g Lanjutkan ke butir 37. 36. Sudahkah sekolah anda menerapkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai tindak lanjut dari pelatihan yang diberikan DBE 2? a. Ya g Jika YA, tuliskan contohnya _____________________________ _________________________________________________________ b. Tidak 37. Sudahkan sekolah anda melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler ? a. Ya g Jika YA, butir 38 perlu diisi. b. Tidak g lanjutkan ke butir 39.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 15
38. Siapa yang bertanggung jawab terhadap kegiatan ekstra kurikuler ini ? Yang bertanggung jawab terhadap kegiatan ekstra kurikuler
Ya
Tidak
a. Guru b. Orang tua c. Anggota masyarakat d. Komite sekolah e. Lainnya. Sebutkan …………………………………………..
39. Sudahkah sekolah anda melaksanakan program remedial untuk murid-murid prestasi rendah ? a. Ya g Jika YA, lanjutkan ke butir 40. Bila butir 40 tidak terisi, jawabannya adalah ”b. Tidak”. b. Tidak g Wawancara selesai. 40. Mata pelajaran apa yang sudah diremedialkan ? Mata pelajaran yang diremedialkan
Ya
Tidak
a. Matematika b. IPA c. Bahasa Indonesia d. Bahasa Inggris e. Lainnya. Sebutkan …………………………………………..
Wawancara selesai, ucapkan terima kasih kepada responden
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 16
Lampiran 2: Pengamatan Ruang Kelas SD Pengamatan Ruang Kelas SD dirancang oleh DBE 2 untuk memahami cara-cara di mana para penggunaan metodologi dan teknik-teknik pembelajaran aktif oleh para guru kemungkinan adalah dampak dari pelatihan yang diberikan oleh DBE 2. Kriteria penilaian kemudian diaplikasikan untuk menentukan jumlah dari guru-guru yang memenuhi standar kinerja minimum dari DBE 2. Survei ini dirancang untuk digunakan oleh para pengumpul data sementara dengan pelatihan terbatas dalam berbagai pengamatan di lokasi sekolah dan menyediakan instrumen sederhana untuk mengamati kegiatan-kegiatan selama kunjungan ke ruang kelas. Beberapa pertanyaan juga telah disertakan dalam rangka pengamatan karakteristik dari lingkungan pembelajaran di ruang kelas secara simultan. Dengan mengikuti kumpulan pertanyaan dan ringkasan penilaian untuk Pengamatan Ruang Kelas DBE 2, kiat-kiat telah disertakan untuk adaptasi dan perubahan instrumen serta kriteria penilaian. Kriteria penilaian “Lingkungan Pembelajaran” dapat ditemukan secara terpisah pada paket ”Lingkungan Pembelajaran” yang telah disediakan.
RINGKASAN PENILAIAN KOMPETENSI GURU Nomor pertanyaan pada instrumen
Petunjuk untuk “Kompeten”
Petunjuk untuk “Sangat Kompeten“
Pengelolaan Kelas 15 a
1 poin jika menjawab “Baru/dalam kondisi baik”
N/A
15 b
1 poin jika menjawab “Ya”
N/A
25
1 poin jika menjawab “Ya”
N/A
Subtotal
Kompeten untuk Pengelolaan Kelas = 2 poin dari 3 poin
• Sangat Kompeten untuk Pengelolaan Kelas = N/A
Kegiatan Belajar Mengajar 26 c-h
1 poin jika paling tidak ada 1 jawaban ya pada pilihan c-h
29 a
1 poin jika menjawab “25-50%”
29 b
1 point if “25-50%”; “50-75%”; or “More than 75%”
30 30 a
1 poin jika menjawa “1-2 kali” 1 poin jika menjawab “Ya”
31
1 poin jika menjawa “1-2 kali”
37
1 poin jika menjawab “Ya”
• 1 extra point if 2-3 “yes” for c-h • 2 extra points if 4 or more “yes” for c-h 1 poin tambahan jika menjawab “< 25%” N/A 1 poin tambahan jika menjawab “Lebih dari dua kali” N/A 1 poin tambahan jika menjawab “Lebih dari dua kali” N/A
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 17
RINGKASAN PENILAIAN KOMPETENSI GURU Nomor pertanyaan pada instrumen 38
Petunjuk untuk “Kompeten” N/A
1 poin tambahan jika menjawab “Ya”
Kompeten untuk Kegiatan Belajar Mengajar = 5 poin dari 7 poin
Subtotal
Petunjuk untuk “Sangat Kompeten“
• Sangat Kompeten untuk Kegiatan Belajar Mengajar = 8 poin dari 13 poin
Perencanaan 42 b
1 poin jika menjawab “Ya”
N/A
45 a
1 poin jika menjawab “1-2 bulan yang lalu”
1 poin tambahan jika menjawab “1-3 minggu yang lalu” atau “Minggu ini”
Subtotal
Kompeten untuk Perencanaan = 2 poin dari 2 poin
• Sangat Kompeten untuk Perencanaan • = 3 poin
Penilaian 1 poin jika paling sedikit ada 1 jawaban 40 a, b, c, d, f, h “Ya” pada pilihan a-d, f, atau h
• 1 poin tambahan jika terdapat 2 atau3 jawaban “Ya” pada pilihan a-d, f, atau h • 2 poin tambahan jika terdapat 4 atau lebih jawaban “Ya” pada pilihan a-d, f, atau h
1 poin jika paling sedikit ada 1 jawaban “Ya” pada pilihan b-g
1 poin tambahan jika menjawab “Ya” untuk pilihan b dan paling sedikit 1 jawaban “Ya” pada pilihan b-g
46 b-g
Subtotal
Kompeten untuk Penilaian = 2 poin dari 2 poin
• Sangat Kompeten untuk Penilaian • = 3 poin dari 5 poin
GRAND TOTAL
Kompeten = 11 poin – 14 poin
Kompeten = 15 poin – 21 poin
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 18
Bagaimana Saya Mengubah Kriteria Penilaian? 1. Untuk menentukan tingkat “Kompetensi”, kenali pokok-pokok dalam instrumen pengamatan yang mana seorang guru dengan kompetensi minimal dapat melaksanakannya dalam periode waktu yang dapat diamati. Kemungkinan ada beberapa tindakan yang anda inginkan dari guru untuk melaksanakannya, atau percaya bahwa seorang guru dapat melaksanakannya, tetapi cobalah untuk memilih hanya tindakan-tindakan yang minimal harus dilaksanakan oleh seorang guru. Berikan 1 poin untuk setiap pokok instrumen untuk setiap kriteria yang dapat dipenuhi. 2. Anda dapat memilih untuk memberikan poin tambahan untuk seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang guru dalam periode pengamatan yang menunjukkan kinerja di atas dan diluar pengharapan minimal. Poin-poin tambahan digunakan untuk menentukan apakah seorang guru “melebihi kompetensi minimal yang dipersyaratkan.” 3. “Kompetensi” dalam setiap bidang ketrampilan dikalkulasikan berdasarkan jumlah dari pokokpokok instrumen yang anda harapkan dari seorang guru untuk minimal dapat mencapainya, di bidang ketrampilan dimaksud. Guru-guru yang mendapatkan poin ekstra dan yang nilainya melebihi nilai batas “kompeten” dipastikan sebagai “sangat kompeten” pada bidang ketrampilan dimaksud. Di beberapa bidang ketrampilan, di mana ada beberapa pokok instrumen (mis. Pengajaran-Pembelajaran), “kompeten” bisa jadi berupa pencapaian dari jumlah poin tertentu dari jumlah poin yang mungkin dicapai (misal. 5 dari 7 poin). Di bidang ketrampilan lainnya, di mana hanya ada sedikit pokok-pokok instrumen (misal. Penilaian), “kompeten” dapat berupa pencapaian dari seluruh poin yang mungkin pada kategori dimaksud (2 dari 2 poin). 4. Suatu “Total Keseluruhan” yang menunjukkan “kompetensi secara keseluruhan” ditentukan oleh jumlah poin seorang yang harus dicapai oleh seorang guru, minimal, di seluruh bidang ketrampilan. Bentuknya berupa jumlah minimum poin yang dipersyaratkan untuk mencapai tingkat “kompetensi” di seluruh bidang ketrampilan (misal. 11 poin dalam sistem penilaian di atas). Batas nilai untuk “kompetensi minimal” harus berupa jumlah dari seluruh poin-poin “kompetensi” di seluruh bidang ketrampilan (misal. 14 poin untuk sistem penilaian di atas). Guruguru yang mendapat poin ekstra dan yang nilainya melebihi batas nilai minimum ditentukan sebagai “sangat kompeten” (misal. 15 poin atau lebih untuk sistem penilaian di atas).
Bagaimana Saya Merubah Pertanyaan dalam Instrumen? Instrumen Pengamatan Ruang Kelas DBE 2 dikembangkan untuk menentukan apakah teknik-teknik dan metodologi-metodologi spesifik yang diperkenalkan melalui pelatihan DBE 2 digunakan oleh guru-guru di dalam ruang kelas sesudah partisipasi mereka di dalam pelatihan. Anda mungkin memutuskan bahwa beberapa dari pertanyaan ini tidak sesuai dengan harapan anda, dan beberapa diantaranya mungkin perlu perubahan, perlu dihilangkan, atau ada pertanyaan yang lain yang perlu ditambahkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat perubahan apapun pada instrumen ini: 1. Apa tujuan dari instrumen ini? Jenis-jenis pertanyaan yang anda sertakan di dalam sebuah instrumen menentukan jenis informasi yang anda dapatkan pada akhirnya. Pengamatan Ruang
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 19
Kelas DBE 2 ingin menentukan jumlah guru-guru yang memenuhi kriteria minumum kinerja DBE 2. Mayoritas dari pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dimaksudkan untuk menimbang apabila guru-guru yang berpartisipasi menggunakan teknik-teknik dan metodologi-metodologi ruang kelas yang memenuhi kriteria-kriteria yang dimaksud. Namun, apabila, sebagai contoh anda hanya menginginkan untuk melihat pada berbagai level interaksi antara guru-murid, atau menginginkan pandangan diagnostik dari bagaimana guru-guru menggunakan pembelajaran aktif di dalam ruangruang kelas mereka secara umum, instrumen anda akan terlihat berbeda. Tentukan tujuan dari data yang sedang anda coba untuk kumpulkan sebelum mendefinisikan pertanyaan. 2. Berapa lama periode pengamatan ini? Sangatlah penting bahwa berbagai aksi yang anda tuju untuk pengamatan sangat mungkin terjadi selama periode pengamatan yang anda lakukan. Sebagai contoh, apabila anda meminta kepada pengamat untuk mengamati apabila guru memulai proses belajar mengajar dan mengakhiri proses belajar mengajar tepat waktu atau tidak, pastikan bahwa setiap pengamat hadir untuk mengevaluasi baik pada awal dan akhir seluruh kelas. 3. Apakah setiap tindakan mungkin untuk diamati dalam ruang kelas yang khas? Tujuan dari pengamatan ruang kelas dengan skala yang lebih besar adalah untuk memahami tipe-tipe tindakan yang dilakukan dalam sebuah ruang kelas yang khas. Maka dari itu, sangatlah penting untuk tidak memilih pokok-pokok kinerja yang hanya akan disaksikan oleh beberapa pengamat selama masa periode pengamatan. Sebagai contoh, kemungkinan anda hanya menginginkan pengamat untuk memperhatikan apabila seorang guru melaksanakan berbagai aktifitas pembelajaran di luar ruang. Namun demikian, diharapkan bahwa setiap guru yang diamati dapat melaksanakan tindakan sepanjang periode pembelajaran yang khas, atau seorang pengamat hadir pada hari dan waktu suatu pelajaran dilaksanakan? Apabila tidak, maka data yang anda kumpulkan tidak secara meyakinkan menunjukkan apabila guru-guru pada umumnya menggunakan strategi ini atau tidak. 4. Siapakah para pengumpul data kita? Instrumen Pengamatan Ruang Kelas DBE 2 dikembangkan dengan tujuan bahwa para pengumpul data sementara akan bisa melakukan berbagai pengamatan dengan pelatihan yang minimal. Sebagai hasilnya, pokok-pokok dalam instrumen tidak mensyaratkan pengumpul data untuk menerka arti melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru atau secara pribadi mengevaluasi kinerja mereka (misal. “Guru mengelola waktu pengajaran secara efektif”). Sebaliknya, pengamat diwajibkan untuk hanya mencatat apabila suatu tindakan dilaksanakan atau tidak (mis. “Alat bantu pembelajaran digunakan selama proses pelajaran”), atau frekuensi dengan apa suatu tindakan dilaksanakan (misal. “Frekuensi siswa laki-laki berinisiatif untuk mengajukan pertanyaan”). Apakah pokok-pokok yang memungkinkan ditariknya suatu kesimpulan disertakan atau tidak tergantung pada sumber daya manusia yang tersedia untuk melakukan pengumpulan data dan/atau apakah anda memiliki sumber daya dan kapasitas atau tidak untuk melatih mereka evaluasi kinerja. 5. Apakah instrumen anda yang sudah direvisi bekerja seperti yang diinginkan? Beri cukup waktu untuk uji pendahuluan instrumen ruang kelas yang sudah direvisi dalam susunan ruang kelas. Penggunaan versi percobaan dari instrumen anda akan memungkinkan anda untuk membuat berbagai koreksi apapun yang dianggap penting sebelum anda menggunakannya pada skala yang lebih besar.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 20
6. Seberapa sering anda mengubah pertanyaan dalam instrumen yang dimaksud? Walaupun memilih pertanyaan dalam instrumen yang paling sesuai dengan berbagai kebutuhan data anda penting, namun sama pentingnya juga untuk anda agar tidak merubah pertanyaan dalam instrumen terlalu sering. Pengamatan ruang kelas skala besar menyediakan beberapa dari data terbaiknya seiring dengan berjalannya waktu, dan akan sangat menyulitkan untuk membandingkan hasilhasil yang didapatkan dari tahun ke tahun apabila pertanyaan dan kriteria dalam instrumen juga berbeda dari tahun ke tahun.
OBSERVASI PEMBELAJARAN Informasi Sekolah 1. Nama Pengamat
:
2. Tanggal Pengamatan
:
3. Propinsi
:
4. Kabupaten/Gugus
:
5. Nama Sekolah
:
6. Jenis Sekolah
: DBE 2 / Kontrol
7. Kelas
:
8. Kelas rangkap ?
: Ya / Tidak
9. Nama Guru yang diobservasi
:
10. Jenis Kelamin
: Perempuan/Laki-laki
11. Jumlah murid (pada saat observasi)
:
12. Mata Pelajaran Pokok
:
13. Topik Pelajaran
:
14. Waktu
:
Perempuan:
Laki-laki:
sampai
I. Pengelolaan Kelas Petunjuk: Lingkarilah jawaban dari pertanyaan di bawah ini diisi dengan cara mengamati ruangan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Pertanyaan ini tidak untuk diajukan kepada responden. 15. Apakah alat bantu mengajar dipajang di dinding kelas atau di papan tulis? a. Ya b. Tidak Jika TIDAK, lanjutkan ke pertanyaan 16.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 21
15.a. Bagaimana kondisi alat bantu mengajar tersebut ? a. Baru/dalam keadaan baik b. Usang tapi masih terbaca dan berguna c. Sangat usang/tidak terbaca 15.b. Apakah alat bantu tersebut sesuai untuk kelas yang diamati? a. Ya b. Tidak 15.c. Pajangan mencakup berapa mata pelajaran? a. 4 mata pelajaran atau lebih b. 3 mata pelajaran c. 2 mata pelajaran d. 1 mata pelajaran 16. Apakah hasil kerja murid dipajang di dinding kelas ? a. Ya b. Tidak 17. Apakah masing-masing anak punya tempat duduk dan tempat menulis (meja atau sejenis) ? a. Ya b. Tidak 18. Apakah ruangan kelas mempunyai udara dan cahaya yang cukup ? a. Ya b. Tidak 19. Apakah ruangan kelas bersih, rapih dan teratur ? a. Ya b. Tidak 20. Apakah pelajaran dimulai tepat waktu ? a. Ya b. Tidak 21. Apakah pelajaran diakhiri tepat waktu ? a. Ya b. Tidak 22. Apakah tata tertib kelas atau kata nasehat dipajang di dinding kelas ? a. Ya b. Tidak 23. Apakah jadwal pelajaran dipajang di dinding kelas ? a. Ya b. Tidak 24. Dalam bentuk susunan seperti apa murid-murid duduk dalam kelas ? a. Berbaris b. Berkelompok c. Campuran/Macam-macam
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 22
25. Apakah Guru hadir dalam kelas selama pelajaran berlangsung ? a. Ya b. Tidak II. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Kelas Petunjuk: Lingkarilah jawabn dari pertanyaan di bawah ini diisi dengan cara mengamati ruangan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Pertanyaan ini tidak untuk diajukan kepada responden. Pilihlah satu jawaban dengan melingkari atau memberikan tanda (√ ) pada jawaban Ya atau Tidak di bawah ini berdasarkan pengamatan yang telah anda lakukan. 26. Apakah guru menggunakan metode belajar mengajar berikut selama observasi kelas ? Metode Belajar Mengajar
Ya
Tidak
a. Penyajian secara tertulis b. Penyajian secara lisan c. Tanya & jawab terbuka (pertanyaan-pertanyaan bukan hafalan) d. Kerja kelompok e. Berpasangan f.
Diskusi
g. Bermain peran/lakon h. Permainan/kegiatan fisik i.
Lainnya (sebutkan): …………………………………………..
27. Pertanyaan dibawah ini dijawab jika pertanyaan 26 di atas menggunakan cara kerja kelompok Ya
Tidak
a. Murid-murid menggunakan bahan-bahan secara bersama-sama. b. Murid-murid melakukan diskusi dalam kelompok. c. Murid-murid menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada kelas dan/atau guru.
28. Apakah guru menentukan lama/waktu untuk kegiatan-kegiatan kelas. a. Ya b. Tidak Jika TIDAK, lanjutkan ke pertanyaan 29.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 23
28.a. Berapakah persentase murid-murid yang menyelesaikan tugas kelas sesuai waktu yang ditentukan. a. Kurang dari 25% b. 25% - 75% c. Lebih dari 75 %
> 75%
50% - 75%
25% - 50%
Pertanyaan
< 25%
29. Perkiraan persentase dari penggunaan waktu kelas yang diobservasi:
a. Guru berceramah/berbicara b. Interaksi guru-murid c. Interaksi murid-murid d. Murid kerja perorangan
Interaksi Kegiatan Kelas Petunjuk : Pertanyaan dibawah ini tidak untuk diajukan kepada siapapun. Amati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan kondisi yang anda amati. 30. Berapa kali guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan sepanjang pelajaran untuk mengetahui/ mengecek pemahaman anak ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah Jika TIDAK PERNAH lanjutkan ke pertanyaan 31. 30.a. Apakah guru mendorong murid-murid untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ? a. Ya b. Tidak 31. Berapa kali murid-murid mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan/atau memulai berdiskusi dengan guru ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah Jika TIDAK PERNAH lanjutkan ke pertanyaan 32. 31.a. Berapa kali murid laki-laki mengajukan pertanyaan ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah 31.b. Berapa kali murid perempuan mengajukan pertanyaan ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 24
32. Berapa kali guru memanggil murid laki-laki ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah 33. Berapa kali guru memanggil murid perempuan ? a. Lebih dari dua kali b. 1-2 kali c. Tidak pernah Wawancara Murid Petunjuk : Pilihlah 2 (dua) orang murid yang duduk di belakang kelas, kemudian ajukan pertanyaan dibawah ini kepada mereka! 34. Apakah tulisan dipapan tulis terbaca dengan jelas ? Ya
Tidak
a. Murid 1 b. Murid 2
35. Apakah alat bantu mengajar yang dipajang dapat terlihat dengan jelas ? Ya
Tidak
a. Murid 1 b. Murid 2
Pilihlah 2 (dua) orang murid yang lain yang duduk di belakang kelas, kemudian ajukan pertanyaan kepada mereka! 36. Apakah suara guru terdengar dengan jelas ? Ya
Tidak
a. Murid 3 b. Murid 4
Aplikasi 37. Apakah guru berusaha mengintegrasikan pengalaman-pengalaman murid sambil mengajar ? a. Ya b. Tidak 38. Apakah murid-murid terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut mereka menggunakan pengetahuan mereka dalam simulasi kehidupan nyata (misal, mengukur benda-benda, menulis surat, membuat peta)? a. Ya b. Tidak
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 25
Alat Bantu Mengajar 39. Apakah alat bantu mengajar atau alat peraga digunakan selama proses belajar yang diobservasi? a. Ya b. Tidak Jika TIDAK lanjutkan ke pertanyaan 40. 39.a. Siapakah yang membuat alat peraga tersebut ? a. Pabrik b. Guru c. Lainnya. Sebutkan ............................. Penilaian Petunjuk : Berilah tanda (√ ) pada jawaban Ya atau Tidak di bawah ini berdasarkan pengamatan yang telah anda lakukan. 40. Melalui cara apa saja guru berusaha menunjukkan penguasaan materi oleh murid selama observasi ? Ya
Tidak
a. Latihan-latihan menggambar b. Membuat tabel-tabel dan grafik c. Penyajian murid secara lisan d. Berdiskusi/berdebat e. Latihan-latihan tertulis (lembaran kerja atau LK, ujian) f. Menulis kreatif dan bebas berdasarkan topik yang diberikan g. Pengulangan/hafalan h. Membuat/membangun sesuatu i. Lainnya (sebutkan): …………………………………………..
III. Wawancara Guru Petunjuk : Pertanyaan ini diajukan kepada guru sebagai responden. Sebelum menanyakan pertanyaan No. 42 dan seterusnya tentang dokumen yang dibutuhkan), dimohon supaya guru dapat menunjukkan dokumen tersebut kemudian isikan sesuai dengan pertanyaan. 41. Berapakah jumlah murid di kelas anda (yang terdaftar)? Perempuan : .......... Laki-laki : ..........
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 26
42. a. Bolehkan saya melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang anda punyai? (Apakah guru dapat memperlihatkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan dapat menunjukkan bahan tersebut) ? a. Ya b. Tidak Jika TIDAK lanjutkan ke pertanyaan 44 b. Apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut dibuat setelah pelatihan DBE 2? a. Ya b. Tidak 43. Apakah RPP tersebut berisikan: a. Tujuan Pembelajaran a. Ya b. Tidak b. Bahan-bahan yang diperlukan a. Ya b. Tidak c. Rencana Kegiatan Belajar/Pendekatan dan Metodologi yang akan digunakan a. Ya b. Tidak 44. Apakah RPP tersebut merupakan bagian atau anak dari unit/topik yang lebih besar? a. Ya b. Tidak Jika TIDAK lanjutkan ke pertanyaan 44 44. a. Jika Ya, apakah anda yang mengembangkan induk unit yang besar tersebut ? a. Ya b. Tidak 45. Pernahkah anda membuat bahan-bahan pengajaran/alat bantu mengajar atau membimbing murid-murid anda dalam membuat bahan-bahan pengajaran/alat bantu mengajar? a. Ya Jika YA, lanjutkan ke butir 44.a dan 44.b b. Tidak Jika TIDAK, lanjutkan ke butir 45 45.a. Kapan terakhir kali anda melakukan ini ? a. Minggu ini b. 1-3 minggu yang lalu c. 1-2 bulan yang lalu d. Lebih dari 2 bulan yang lalu
45.b. Tolong lihatkan contoh (tunjukkan) bahan/alat tersebut! Apakah guru dapat memberikan contoh (menunjukkan) bahan/alat tersebut ? a. Ya Jika Ya, lanjutkan ke butir 44.c dan 44.d b. Tidak Jika TIDAK, lanjutkan ke pertanyaan 45
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 27
45.c. Tolong tunjukkan atau demonstrasikan bagaimana cara menggunakan bahan/alat tsb! Apakah guru dapat memberikan contoh bagaimana cara menggunakannya ? a. Ya b. Tidak 45.d. Kapan terakhir kali anda menggunakan bahan/alat tersebut ? a. Minggu ini b. 1-3 minggu yang lalu c. 1-2 bulan yang lalu d. Lebih dari 2 bulan yang lalu 46. Cara apa saja yang anda rencanakan untuk menilai pemahaman murid tentang pelajaran yang baru berlangsung? Catatan: Hanya pertanyaan saja yang dibacakan. Pilihan jawabannya tidak untuk dibacakan satu persatu kepada guru yang diwawancara, hanya dicontreng saja pada kotak sesuai jawaban yang muncul dari yang diwawancara. Mungkin yang muncul dua, tiga, atau lebih jawaban. Metode Penilaian
Ya
a. Ujian tertulis b. Ujian lisan c. Penyajian d. Diskusi/debat e. Proyek atau makalah f.
Proyek konstruksi (membangun/membuat barang)
g. Pengamatan h. Lainnya. Sebutkan …………………………………………..
Wawancara selesai, ucapkan terima kasih kepada responden
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 28
Tidak
Lampiran 3: Ringkasan Penilaian Lingkungan Pembelajaran dalam Ruang Kelas Survei Lingkungan Pembelajaran dalam Ruang Kelas dirancang oleh DBE 2 untuk memahami berbagai cara yang mana lingkungan fisik ruang kelas kemungkinan telah terdampak oleh keikutsertaan para guru dalam pelatihan DBE 2. Kriteria penilaian kemudian diterapkan untuk menentukan jumlah ruang kelas yang memenuhi standar “kondusif untuk proses pembelajaran” seperti yang digariskan oleh DBE 2. Pokok-pokok dalam instrumen untuk Survei ini digabungkan ke dalam Pengamatan Ruang Kelas SD sehingga para penilai dapat mengamati karakteristik-karakteristik ini di samping kriteria kinerja guru pada kunjungan tunggal ke ruang kelas. Pokok-pokok dalam instrumen ini dirancang untuk penggunaan oleh para pengumpul data sementara dengan pelatihan yang terbatas dalam berbagai pengamatan di lokasi sekolah. Sebagai hasilnya, Survei ini adalah daftar periksa untuk berbagai karakteristik yang bersifat sederhana guna mengamati dan menyertakan beberapa pertanyaan sederhana untuk ditanyakan kepada para murid. Dengan mengikuti kumpulan pokok-pokok instrumen dan ringkasan penilaian seperti yang telah digariskan oleh DBE 2, berbagai kiat juga disertakan untuk keperluan amandemen dan adaptasi instrumen dan kriteria penilaian.
Di bawah ini terdapat 15 kriteria “kondisi minimum ruang pembelajaran yang kondusif” yang terdapat dalam instrumen Pengamatan Ruang Kelas SD yang diharapkan dapat terpenuhi oleh ruang kelas DBE 2. Setiap kelas harus dinilai pada kisaran 13 dari 15 kriteria agar dapat dikelompokkan ke dalam “kondusif untuk pembelajaran”
Ringkasan Penilaian Lingkungan Pembelajaran Nomor Pertanyaan apda Instrumen Pengamatan Ruang Petunjuk Penilaian Kelas SD 15
1 poin jika menjawab “Ya”
15a
1 poin jika menjawab “Baru/kondisi baik”
15b
1 poin jika menjawab “Ya”
16
1 poin jika menjawab “Ya”
17
1 poin jika menjawab “Ya”
18
1 poin jika menjawab “Ya”
19
1 poin jika menjawab “Ya”
34
1 poin jika kedua siswa menjawab “Ya”
35
1 poin jika kedua siswa menjawab “Ya”
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 29
Ringkasan Penilaian Lingkungan Pembelajaran Nomor Pertanyaan apda Instrumen Pengamatan Ruang Petunjuk Penilaian Kelas SD 36
1 poin jika kedua siswa menjawab “Ya”
45
1 poin jika menjawab “Ya”
45a
1 poin jika menjawab “1-2 bulan yang lalu”, “1-3 minggu lalu”, ATAU “Minggu ini”
45b
1 poin jika menjawab “Ya”
45c
1 poin jika menjawab “Ya”
45d
1 poin jika menjawab “1-2 bulan yang lalu”, “1-3 minggu lalu”, ATAU “Minggu ini”
Total
Memenuhi Kriteria kondusif untuk pembelajaran = 13 of 15 poin
Bagaimana Saya merubah Kriteria Penilaian ? 1. Untuk menentukan standar minimum dari suatu ruang kelas yang “Kondusif untuk proses Pembelajaran”, kenali berbagai karakteristik dari sebuah ruang kelas yang kondusif untuk pembelajaran yang memungkinkan seorang pengamat untuk mendeteksi ketika melakukan kunjungan ke ruang kelas. Pokok-pokok instrumen harus berhubungan dengan lingkungan fisik ruang kelas, kualitas dari bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang tersedia, dan apakah ruang kelas yang ada mendukung proses pembelajaran aktif para murid atau tidak. Cobalah untuk memilih hanya karakteristik-karakteristik di mana para guru telah mendapat pelatihan atau menerima instruksi untuk memfasilitasinya, atau berbagai karakteristik ruang kelas yang minimal sesuai. 2. Anda boleh memilih untuk memberikan poin ekstra untuk berbagai karakteristik ruang kelas yang mewakili kinerja di atas atau di luar pengharapan minimal. Poin-poin ekstra tersebut digunakan untuk menentukan apabila suatu ruang kelas “melebihi” standar minimal untuk kategori “kondusif untuk proses pembelajaran.” 3. Ruang kelas dianggap memenuhi standar “kondusif untuk proses pembelajaran” didasarkan atas nilai minimum yang diharapkan didapat dari keseluruhan survei. Anda dapat menentukan banyaknya kriteria yang anda harapkan dari ruang kelas yang memenuhi minimum. Dalam contoh ini, DBE 2 mengharapkan ruang kelas setidaknya mencapai 13 dari 15 kriteria lingkungan ruang kelas yang sudah ditentukan. 4. Selanjutnya, tambahkan nilai yang didapat dari masing-masing kriteria yang terpenuhi. Hasil penjumlahan ini merupakan nilai minimum yang harus dicapai dari sebuah ruang kelas untuk
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 30
dapat dikatakan memenuhi standar ”kondusif untuk proses pembelajaran” (misal. 13 dari 15 seperti dalam sistem penilaian di atas). 5. Jika anda memutuskan untuk memberikan ”nilai tambahan”, ruang kelas yang mendapatkan nilai tambahan DAN nilai yang didapat melebihi dari nilai minimum dinyatakan sebagai ”sangat kompeten”. Sebagai contoh, ruang kelas yang melebihi kriteria ”kondusif untuk proses pembelajaran” perlu mendapatkan nilai tambahan DAN memiliki nilai lebih dari 13 (dalam contoh ini tidak termasuk nilai extra)
Bagaimana Saya Mengubah Pokok-pokok dalam Instrumen? Survei Lingkungan Pembelajaran Ruang Kelas DBE 2 dikembangkan untuk menentukan apabila teknik-teknik spesifik, seperti yang diperkenalkan melalui pelatihan yang diberikan oleh DBE 2, untuk meningkatkan kondisi lingkungan ruang kelas sudah mulai diimplementasikan oleh para guru setelah keikutsertaan mereka dalam pelatihan. Anda boleh menentukan apabila beberapa dari pokok-pokok ini tidak memenuhi pengharapan anda, dan beberapa dari pokok-pokok ini mungkin membutuhkan perubahan, harus dihilangkan, atau ada pokok-pokok lain yang harus ditambahkan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat perubahan apapun pada instrumen ini: 1. Apa tujuan dari instrumen ini? Jenis-jenis pertanyaan yang anda sertakan dalam suatu instrumen menentukan jenis informasi yang anda terima pada akhirnya. Survei Lingkungan Pembelajaran Ruang Kelas DBE 2 ingin memastikan jumlah dari ruang-ruang kelas yang memenuhi kriteria minimal “kondusif untuk proses pembelajaran” seperti yang telah digariskan oleh DBE 2. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dimaksudkan untuk menimbang apabila guru-guru DBE 2 telah berusaha untuk meningkatkan kondisi lingkungan fisik dari ruang-ruang kelas mereka atau tidak, dan apabila para murid merasa nyaman secara fisik dalam ruang-ruang kelas mereka. Namun, apabila, anda mencoba untuk menentukan apabila para guru membuat jenis-jenis usaha yang berbeda untuk memperbaiki kondisi lingkungan ruang-ruang kelas mereka atau, sebagai contoh, apabila anda ingin melakukan Survei secara umum dari jenis-jenis sumber daya pemebelajaran yang tersedia dalam suatu ruang kelas yang khas, pokok-pokok instrumen anda akan terlihat berbeda. Tentukan tujuan dari data yang anda coba kumpulkan sebelum mendefinisikan pokok-pokok dalam instrumen yang anda miliki. 2. Apakah setiap kriteria minimal mungkin untuk diamati pada suatu ruang kelas yang khas? Tujuan dari berbagai kunjungan ke ruang kelas dalam skala besar adalah untuk memahami jenisjenis lingkungan yang diamati dalam suatu ruangan kelas yang khas. Maka dari itu, sangatlah penting untuk tidak memilih kriteria minimal di mana hanya sebagian pengamat yang kemungkinan dapat menyaksikannya pada saat kunjungan ke lokasi sekolah. Sebagai contoh, anda mungkin menginginkan seorang pengamat untuk mencatat apabila suatu ruang kelas dilengkapi dengan komputer-komputer. Apakah diharapkan, bagaimanapun, bahwa setiap ruang kelas yang diamati harus memiliki komputer-komputer? Apabila tidak, dan anda menerapkan hal ini sebagai salah satu
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 31
kriteria minimum, anda akan menempatkan sekolah-sekolah yang tidak melengkapi setiap ruang kelasnya dengan komputer-komputer dalam posisi yang tidak menguntungkan. 3. Siapakah para pengumpul data anda? Survei Lingkungan Pembelajaran di Ruang Kelas DBE 2 dikembangkan dengan tujuan bahwa para pengumpul data sementara akan dapat melakukan pengamatan dengan pelatihan minimal. Sebagai hasilnya, pokok-pokok instrumen yang mensyaratkan pengumpul data untuk menerka arti melalui berbagai tindakan dari seorang guru atau secara pribadi mengevaluasi kinerjanya dapat dihindarkan (misal. “Guru menggunakan semua bahan-bahan pembelajaran secara efektif”). Sebaliknya, seorang pengamat hanya dipersyaratkan untuk mencatat apabila tersedia sumber daya atau tidak (misal. “Hasil karya para murid ditampilkan di dinding-dinding ruang kelas”), atau meminta para murid untuk memastikan tingkat kenyamanan mereka (misal. “Apakah anda dapat mendengar suara guru?”). Beberapa dari pokok-pokok dalam instrumen memerlukan para pengamat untuk menggunakan penilaiannya (misal. “Alat bantu pembelajaran sesuai dengan kelas di mana proses pembelajaran berlangsung”). Pada contoh-contoh yang sedemikian, DBE 2 telah melatih para pengamat dalam hal apa yang bisa dan tidak bisa dianggap pantas untuk murid-murid Kelas 3 dan Kelas 6. Apakah anda menyertakan pokok-pokok yang memungkinkan anda mengambil kesimpulan atau tidak tergantung pada sumber daya yang tersedia untuk melakukan pengumpulan data dan/atau anda memiliki sumber daya dan kapasitas untuk melatih mereka dalam mengevaluasi kriteria. 4. Apakah instrumen yang telah anda revisi bekerja seperti yang anda inginkan? Berikan cukup waktu untuk uji pendahuluan terhadap instrumen ruang kelas yang telah direvisi dalam tata letak ruang kelas. Penggunaan versi percobaan dari instrumen yang anda gunakan akan memungkinkan anda untuk membuat berbagai koreksi apapun yang dianggap penting sebelum anda menggunakannya pada skala yang lebih besar. 5. Seberapa sering anda mengubah pokok-pokok dalam instrumen yang dimaksud? Walaupun penting untuk memilih pokok-pokok yang paling sesuai dengan berbagai kebutuhan data anda, namun juga sama pentingnya untuk tidak mengubah pokok-pokok instrumen terlalu sering. Pengamatan ruang kelas skala besar menyediakan beberapa dari data terbaiknya sejalan dengan berjalannya waktu, dan akan menyulitkan untuk membandingkan hasil-hasilnya dari tahun ke tahun apabila pokok-pokok instrumen dimaksud dan kriterianya juga berbeda dari tahun ke tahun.
Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Monitoring dan Evaluasi 32