P U T U S A N Nomor 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
ار ن ار م
م
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Lahat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara: XXX, umur 36 tahun, Agama Islam, pendidikan D2, pekerjaan PNS Guru SD Negeri 12 Tebing Tinggi, tempat kediaman di RT.005
RW.
002
Kelurahan
Jayaloka
Kecamatan Tebing tinggi Kabupaten Empat Lawang, sebagai Penggugat; melawan XXX, umur 42 tahun, Agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Tani, Tempat kediaman
di
Desa
Rantau
Tenang
Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat
serta
para
saksi
di
persidangan;
DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 24 April 2015 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Lahat dalam register perkara Nomor 250/Pdt.G/2015/PA.Lt, tanggal 24 April 2015 telah mengajukan gugatan untuk melakukan perceraian terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 27 Juli 1997 di Jayaloka, yang tercatat pada Kantor Urusan Agama Tebing Tinggi Kabupaten Lahat sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah Nomor 596/10/XII/2007, tanggal 13 Desember 2007;
2. Bahwa sejak menikah hingga saat ini rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah berjalan selama lebih kurang 18 tahun, setelah menikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami isteri tinggal dirumah orangtua Tergugat selama 4 tahun ,lalu tinggal dirumah orangtua Penggugat selama 3 tahun kemudian tinggal dikediaman bersama sampai pisah, dan telah dikarunia 1 orang anak yang bernama Beny Ragena, laki-laki umur 17 tahun, ikut dengan Penggugat; 3. Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya rukun dan harmonis, namun sejak bulan April 2006 sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat disebabkan antara lain : a.
Tergugat sering main judi kartu dan mabuk-mabukan
b. Tergugat tidak memperdulikan Penggigat dan anaknya seperti apabila Tergugat mempunyai uang Tergugat tidak pernah memberikannya kepada Penggugat melainkan Tergugat menghabiskan uang tersebut untuk kebutuhan Tergugat sendiri; 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 22 Mei 2014 yang disebabkan oleh karena Penggugat mempunyai hutang kepada orang lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kemudian Penggugat meminta uang kepada Tergugat untuk membayar hutang tersebut tetapi Tergugat tidak mau dengan alasan Tergugat tidak mempunyai uang dan hutang tersebut bukan tanggung jawab Tergugat dan pada pada tanggal 05 Januari 2015 Tergugat memberikan surat talak kepada Tergugat; 6. Bahwa sejak kejadian tersebut Penggugat pergi meninggalkan kediaman bersama dan Penggugat pulang kerumah orangtua Penggugat dan sejak itu antara Penggugat dengan Tergugat pisah rumah selana 1 tahun 1 bulan dan selama itu pula antara Penggugat dengan Tergugat tidak saling peduli lagu; 7. Bahwa selama ini antara Penggugat dengan Tergugat telah diupayakan untuk rukun lagi oleh keluarga
Penggugat dan Tergugat namun usaha
tersebut tidak berhasil; 8. Bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas Penggugat berkesimpulan bahwa rumah
tangga
Penggugat
dengan Tergugat
sudah tidak bisa
lagi
Hal. 2 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
dipertahankan, oleh karena itu Penggugat sudah tidak bersedia lagi bersuamikan Tergugat
dan perceraianlah satu-satunya jalan untuk
mengakhiri rumah tangga Penggugat dengan Tergugat; 9. Bahwa Penggugat berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil gutu SD. Negeri 12 Tebing Tinggi, golongan Pengatur II/c dan telah mendapatkan surat izin perceraian dari Bupati Empat Lawang sesuai dengan surat keputusan Nomor 800/92.a/BKD/2015 tanggal 30 Maret 2015; 10.Bahwa Penggugat sanggup membayar semua biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Lahat Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Primer: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara menurut ketentuan hukum yang berlaku; Subsider: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat hadir di persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan ketidakhadirannya itu tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka prosedur mediasi di pengadilan tidak dapat dilaksanakan; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasihat kepada Penggugat pada setiap persidangan, agar Penggugat bersabar dan dapat mengurungkan niatnya untuk bercerai dari Tergugat, namun Penggugat menyatakan tetap sebagai mana niat dan tujuan semula mengajukan gugatan ini, dan sudah tidak bisa lagi untuk hidup dan tinggal bersama dengan Tergugat sebagai pasangan suami-istri; Bahwa surat gugatan Penggugat telah dibacakan di persidangan, dan terhadap surat gugatannya tersebut Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya tanpa ada tambahan dan perubahan; Hal. 3 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
Bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat di persidangan berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah Penggugat dengan Tergugat Nomor : 596/10/XII/2007 tanggal 13 Desember 2007 yang dukeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Lahat, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya ,diberi tanda (P); Bahwa selain alat bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan sebagai berikut: 1. Roidah binti Boim, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - bahwa saya adalah ibu kandung Penggugat; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat dan terakhir tinggal dirumah milik bersama Penggugat dan Tergugat; - bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak; - bahwa sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 1 (satu) tahun dan selama pisah tersebut keduanya tidak saling perdulikan lagi; - bahwa sebelum pisah rumah antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar; - bahwa saya sering melihat ketika Penggugat bertengkar dengan Tergugat; - bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat suka main judi dan minum minuman keras, Tergugat tidak bertangungjawab dalam ekonomi rumah tangga; - bahwa pihak keluarga telah berusaha mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; 2. Indi Saputra bin Suhana, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : - bahwa saya adalah bertetangga dengan Penggugat; - bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat dan terakhir tinggal dirumah milik bersama Penggugat dan Tergugat;
Hal. 4 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
- bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak; - bahwa sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah selama lebih kurang 1 (satu) tahun dan selama pisah tersebut keduanya tidak saling perdulikan lagi; - bahwa sebelum pisah rumah antara Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar; - bahwa saya sering melihat ketika Penggugat bertengkar dengan Tergugat; - bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat suka main judi dan minum minuman keras, Tergugat tidak bertangungjawab dalam ekonomi rumah tangga, apabila Tergugat ada uang tidak pernah memberi kepada Penggugat; - bahwa, Tergugat telah mengirimkan surat talak kepada Penggugat; - bahwa saya dan pihak keluarga telah berusaha mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; Bahwa Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi di persidangan, dan telah menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatannya dan mohon putusan; Bahwa tentang jalannya pemeriksaan lebih lanjut telah tercatat dalam Berita Acara Sidang dan untuk meringkas uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana telah tercantum dalam Berita Acara Sidang yang bersangkutan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil sesuai ketentuan Pasal 138 Kompilasi Hukum Islam, jo. Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 ternyata Tergugat tidak hadir di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil/kuasanya, sedangkan ketidakhadirannya itu tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah;
Hal. 5 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 149 R.Bg, yang berbunyi: “Jika pada hari yang telah ditentukan, Tergugat yang telah dipanggil dengan patut, tidak datang menghadap dan tidak menyuruh orang lain menghadap untuknya, maka gugatan diputus dengan verstek, kecuali jika pengadilan berpendapat bahwa gugatan itu melawan hukum atau tidak beralasan”, perkara ini dapat diperiksa dan diputus tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak hadir di persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat melaksanakan prosedur mediasi di pengadilan sebagaimana dikehendaki Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Namun demikian, Majelis Hakim tetap berupaya secara maksimal menasihati Penggugat agar bersabar dan kembali rukun dengan Tergugat, akan tetapi upaya Majelis Hakim tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa dari alat bukti P yang merupakan akta autentik sebagai mana ketentuan Pasal 285 R.Bg, jo. 1868 KUHPerdata, maka harus dinyatakan sah apa yang termuat dalam akta autentik tersebut, bahwa di antara Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat dalam suatu ikatan perkawinan yang sah. Dengan demikian, Penggugat dan Tergugat harus dinyatakan memiliki kompetensi (legal standing) sebagai pihak-pihak dalam perkara gugatan cerai ini; Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan cerai didasarkan pada ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi: “antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan peretengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”, maka Majelis Hakim perlu mendengar keterangan saksi-saksi dari pihak keluarga / orang yang dekat dengan kedua belah pihak, sebagai mana maksud dari ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang dihadirkan oleh Penggugat sebanyak 2 (dua) orang dan telah memberikan keterangan di bawah sumpah serta telah diperiksa satu-persatu secara terpisah di persidangan secara lisan maka keterangan saksi tersebut harus dinyatakan formil dapat diterima; Hal. 6 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
Menimbang,
bahwa
keterangan
saksi-saksi
yang
diberikan
di
persidangan tersebut diperoleh dari peristiwa yang dialami dan disaksikan sendiri oleh saksi dan keterangan tersebut juga saling bersesuaian satu dengan yang lainnya, maka keterangan saksi-saksi tersebut secara materiil dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa pokok-pokok keterangan saksi tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Bahwa pada mulanya kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, akan tetapi saat ini rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi; 2. Bahwa ketidakharmonisan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut tergambar dari perpisahan tempat tinggal di antara Penggugat dan Tergugat selama lebih kurang satu tahun lamanya yang disebabkan oleh karena antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran; 3. Bahwa di antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali dalam ikatan pernikahan; Menimbang, bahwa berdasarkan pokok-pokok keterangan saksi tersebut di atas, dapat disimpulkan fakta bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah sedemikian rupa, sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa [vide: Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974] dan atau keluarga yang sakinah, mawaddah, wa-rahmah (vide: Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam) tidak dapat terwujud di dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa dengan demikian, alat bukti saksi yang dihadirkan oleh Penggugat tersebut di atas, telah sesuai dan mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha secara maksimal untuk menasihati Penggugat agar tidak bercerai deri Tergugat, akan tetapi tidak berhasil. Dengan demikian, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa di antara Penggugat dan Tergugat tidak ada harapan untuk dapat rukun kembali dalam sebuah rumah tangga yang utuh;
Hal. 7 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
Menimbang, bahwa mempertahankan rumah tangga yang telah pecah sedemikian rupa dan sudah sulit untuk dirukunkan kembali adalah tidak bijaksana, dan bahkan apabila dipaksakan atau dibiarkan keadaannya seperti sekarang ini maka justru akan menimbulkan mudharat dan penderitaan lahir batin yang berkepanjangan bagi kedua belah pihak, sebagai mana Qaidah Ushul Fiqh yang berbunyi: با
د دم
درء ا
yang artinya: “menolak kemudharatan lebih utama ketimbang menarik kemanfaatan”; Menimbang, bahwa dari segala sesuatu yang terjadi selama proses persidangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, atau setidak-tidaknya telah retak dan sudah sangat sulit untuk dapat dirukunkan kembali. Perpecahan ataupun keretakan
rumah
tangga
tersebut
merupakan
perwujudan
dari
ketidakharmonisan rumah tangga yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pisah tempat tinggal di antara Penggugat dan Tergugat. Dengan demikian, dalil-dalil Penggugat di dalam gugatannya harus dinyatakan formil telah terbukti; Menimbang, bahwa pendapat Majelis Hakim tersebut di atas telah pula sejalan dengan kaidah hukum yurisprudensi Mahakamah Agung Republik Indonesia Nomor 38K/AG/1990 Tanggal 4 Juni 1989, yang berbunyi “Kalau Pengadilan telah yakin bahwa perkawinan ini telah pecah, berarti hati kedua belah pihak telah pecah pula, maka telah terpenuhi isi Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975”; Menimbang, bahwa dengan mengingat ketentuan Pasal 149 R.Bg, maka gugatan Penggugat dapat diputus tanpa hadirnya Tergugat [verstek]; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka telah terbukti gugatan Penggugat beralasan hukum sebagai mana ketentuan Pasal 39 ayat [1] dan [2] Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat telah dinyatakan beralasan hukum, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi
Hal. 8 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
Hukum Islam, Majelis Hakim dapat mengabulkan gugatan Penggugat dengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat kepada Penggugat; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 UndangUndang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Lahat untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (XXX) terhadap Penggugat (Ely Suwarni binti Muhammadiah) ; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Lahat
untuk menyampaikan
salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang untuk mencatat perceraian tersebut; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sejumlah Rp. 731.000.,- (tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan majelis yang dilangsungkan pada hari Kamis tanggal 25 Juni 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 8 Ramadhan 1436 Hijriyah, oleh kami Syahirdin, S. Ag, SH sebagai Ketua Majelis, Drs. Mardani dan Drs. Jamaludin, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam Hal. 9 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt
sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh para Hakim Anggota dan dibantu oleh Maulinudin, A. Ma. Sk. SH sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat; HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA
ttd
ttd
Drs. Mardani
Syahirdin, S. Ag, SH
HAKIM ANGGOTA ttd
Drs. Jamaludin, SH PANITERA PENGGANTI ttd
Maulinudin, A. Ma. Sk. SH Rincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran : Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
: Rp.
640.000,-
4.
Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
5.
Biaya Meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
731.000,-
(tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
Hal. 10 dari 10 hal. Put.No 250/Pdt.G/2015/PA.Lt