PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa TJBR Kecamatan
BKTKMN
Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya disebut "Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Desa TJBR Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat
dan
saksi-saksi
di persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 21 Juli 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 22 Juli 2016, telah mengajukan gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 14 September 2006 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Hal. 1 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Kantor Urusan Agama Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara dengan Kutipan Akta Nikah Nomor XXXX/36/IX/2006 tanggal 14 September 2006; 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Penggugat di Dusun Marga Rahayu Rt.001 Rw.006 Desa TJBR Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara selama 5 tahun; 3. Bahwa, selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 orang anak : bernama ADP bin TERGUGAT, umur 8 tahun; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 5 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Masalah ekonomi, nafkah yang tidak mencukupi; b. Tergugat sering main judi; 5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Desember tahun 2012 disebabkan Tergugat tidak pernah terbuka dalam hal keuangan, Tergugat hanya memberikan nafkah secukupnya, bila Tergugat memiliki uang pun, Penggugat tidak pernah mengetahuinya, yang akhirnya antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa, keluarga Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini. Hal. 2 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah
hadir di persidangan sedangkan Tergugat tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya meskipun menurut berita acara panggilan dari Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kotabumi tanggal 3 Agustus 2016 dan 11 Agustus 2016 yang dibacakan di depan sidang telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut; namun demikian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor XXXX/36/IX/2006 tanggal 14 September 2006 dari Kantor Urusan Agama Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara, Bukti surat tersebut telah
Hal. 3 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P; Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi yaitu : 1. SAKSI I, umur 54 tahun, agama Islam, pendidkan terakhir SD, pekerjaan tani, tempat kediaman di Desa TJBR Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi kakak kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tahun 2006; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sekarang rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi, dimana Tergugat tidak memberi uang kepada Penggugat, dan juga karena Tergugat sering berjudi; Bahwa saksi pernah mengetahui sendiri pertengkaran Penggugat dan Tergugat, pada tahun 2012 yang dikarenakan masalah ekonomi; Bahwa saksi sering melihat Tergugat berjudi sejak tahun 2010 dimana Tergugat judi poker online di warnet 2 hari sekali dan sekali main diwarnet sampai 3 jam; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sejak akhir tahun 2012; Bahwa keluarga pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Hal. 4 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
2. SAKSI II, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SLTA, pekerjaan Sekdes TJBR, tempat kediaman di Desa TJBR Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi tetangga Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tahun 2006; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sekarang rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi, dimana Tergugat tidak memberi uang kepada Penggugat, dan juga karena Tergugat sering berjudi; Bahwa saksi tidak pernah mengetahui sendiri pertengkaran Penggugat dan Tergugat, namun saksi tahu dari cerita Penggugat; Bahwa saksi sering melihat Tergugat berjudi sejak Tergugat masih bujang dimana Tergugat judi remi pakai uang sewaktu ada hajatan; Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sejak akhir tahun 2012; Bahwa saksi pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan; Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan;
Hal. 5 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar mau bersabar dan membatalkan niatnya untuk bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 5 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak menjawab karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg., pemeriksaan perkara ini dilakukan tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti tertulis P berupa Fotokopi Buku Kutipan Akta
Hal. 6 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Nikah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Materai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti, maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik mempunyai nilai pembuktian yang sempurna mengikat dan menentukan dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Penggugat terbukti terikat dalam perkawinan yang sah dengan Tergugat yang menikah pada 14 September 2006, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat, telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 76 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang, seorang demi seorang dan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan ada relevansinya dengan perkara a quo, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 307 - 309 R.Bg. karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis P dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 14 September 2006;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak; Hal. 7 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
-
Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sekarang rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun dan harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi, dimana Tergugat tidak memberi uang kepada Penggugat, dan juga karena Tergugat sering berjudi;
-
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sejak akhir tahun 2012;
-
Bahwa keluarga pernah merukunkan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum surat gugatannya pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang menyatakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena sering terjadi pertengkaran yang disebabkan masalah ekonomi, dimana Tergugat tidak memberi uang kepada Penggugat, dan juga karena Tergugat sering berjudi, maka Majelis Hakim menilai bahwa fakta yang menyatakan Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran ternyata telah sesuai Hal. 8 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl); Menimbang, bahwa selanjutnya terbukti pula adanya fakta bahwa akibat dari perselisihan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat, keduanya telah pisah tempat tinggal sejak sejak akhir tahun 2012; Menimbang, bahwa pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun tidak berhasil, bahkan selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya, maka dengan adanya fakta tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukun kembali. Oleh karena itu fakta-fakta tersebut telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian, sebagaimana pada ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, sehingga rumah tangga tersebut dapat simpulkan juga sebagai rumah tangga yang pecah (broken marriage); Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi Penggugat dan Tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah Hal. 9 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
tangganya,
sebab
rumah
tangga
yang
sudah
pecah
apabila
tetap
dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :
ﻻ ﺿﺮر و ﻻ ﺿﺮ ا ر Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” . Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, sedang Tergugat tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat tersebut karena alasan yang sah menurut hukum, maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. gugatan Penggugat dapat diputus dengan tanpa hadirnya tergugat (Verstek); Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 84 dan 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989, jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat;
Hal. 10 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BKTKMN Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 841.000,(delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 16 Agustus 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 13 Dzulqa’dah 1437 Hijriyah, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari ALI MUHTAROM, S.HI., M.HI. sebagai Ketua Majelis dan AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. serta Dr. H. FAISAL SALEH, Lc., M.Si. masingmasing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi oleh AGUS DIANNINGSIH, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat. Hakim Anggota
Ketua Majelis
Dto Ttd. 1.
Dto Ttd.
AHMAD SATIRI, S.Ag.
ALI MUHTAROM, S.HI., M.HI.
Ttd.
Dto 2.
Dr. H. FAISAL SALEH, Lc., M.Si. Panitera Pengganti Dto
Dto Ttd.
AGUS DIANNINGSIH, S.H.
Hal. 11 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Perincian Biaya : : Rp. 1. Biaya Pendaftaran 30.000,: Rp. 2. Biaya Proses 50.000,: Rp. 750.000,3. Biaya Panggilan : Rp. 4. Biaya Redaksi 5.000,: Rp. 5. Biaya Meterai 6.000,: Rp. 841.000,Jumlah (delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal. 12 dari 12 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm