PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1 Komputer, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kelurahan KTALM
Kecamatan
KTBSLT,
selanjutnya
disebut
"Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Petani, tempat tinggal di di Desa Kelurahan KTBTGBR Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut "Tergugat" ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat
dan
saksi-saksi
di
persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 12 April 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 13 April 2016, telah mengajukan gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut :
Hal. 1 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
1. Bahwa, Pada tanggal 15 Nopember 2011 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan TBBSR Kabupaten Lampung Tengah dengan Kutipan Akta Nikah NomorXX/05/I/2012; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orang tua Tergugat di Desa SRMLY, Kelurahan KTBTGBR, Kecamatan KTB, Kabupaten Lampung Utara selama 2 tahun, dan terakhir tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kelurahan KTALM, Kecamatan KTBSLT, Kabupaten Lampung Utara, selama 2 tahun; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 1 orang yang diberi nama ALRI binti TERGUGAT, umur 3 tahun 10 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukunrukun saja selama 2 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Nafkah yang tidak mencukupi; b. Tergugat tidak bertanggung jawab kepada Penggugat serta anak Penggugat dan Tergugat; c. Kasih sayang kurang; d. Tergugat bila bertengkar selalu berbicara kasar; 5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada awal bulan Januari tahun 2016 disebabkan Penggugat minta kepada Tergugat uang nafkah untuk kebutuhan sehari-hari, namun Tergugat tidak memberinya, sehingga terjadilah pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, kemudian Tergugat pergi meninggalkan rumah, sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa, Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil;
Hal. 2 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah
hadir dipersidangan sedangkan Tergugat tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya meskipun menurut berita acara panggilan dari Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi tanggal 18 April 2016 dan tanggal 27 April 2016 yang dibacakan di depan sidang telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut; namun demikian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan
Hal. 3 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
cara menasehati Penggugat namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan TBBSR, Kabupaten Lampung Tengah NomorXX/05/I/2012 Tanggal 15 Desember 2015, Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P; Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi yaitu: 1. SAKSI I, umur 52 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D3, pekerjaan PNS pada KUA ABBRT, tempat kediaman di Kelurahan KTALM Kecamatan KTBSLT, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi ayah kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah kurang lebih selama 5 tahun; Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Tergugat selama 2 tahun, kemudian Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang saksi; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi; Bahwa sejak awal menikah Penggugat dan Tergugat sering bertengkar; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat dan juga sering berbicara kasar;
Hal. 4 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa saksi pernah mengetahui sendiri pertengkaran Penggugat dan Tergugat, selain itu saksi pernah mendengar cerita dari Penggugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 2 tahun, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama; Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing; Bahwa selama berpisah, Tergugat pernah datang lagi ke tempat Penggugat, tetapi tidak untuk mengajak rukun lagi, yaitu hanya untuk menengok anaknya saja; Bahwa Tergugat hanya membawa susu SGM 1 kotak kecil beserta makanan ringan sekedarnya; Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpisah, saksi lah yang mencukupi kebutuhan Penggugat dan anaknya; 2. SAKSI II, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat kediaman di Kelurahan KTALM Kecamatan KTBSLT, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi tetangga Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah kurang lebih selama 5 tahun; Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Tergugat selama 2 tahun, kemudian Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;
Hal. 5 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa sejak awal menikah Penggugat dan Tergugat sering bertengkar; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat dan juga sering berbicara kasar; Bahwa saksi pernah mengetahui sendiri pertengkaran Penggugat dan Tergugat, selain itu saksi pernah mendengar cerita dari Penggugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 2 tahun, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama; Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing; Bahwa selama berpisah, Tergugat pernah datang lagi ke tempat Penggugat, tetapi tidak untuk mengajak rukun lagi, yaitu hanya untuk menengok anaknya saja; Bahwa Tergugat hanya membawa susu SGM 1 kotak kecil beserta makanan ringan sekedarnya; Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpisah, saksi lah yang mencukupi kebutuhan Penggugat dan anaknya;
Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan; Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM
Hal. 6 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar mau bersabar dan membatalkan niatnya untuk bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 2 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak menjawab karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg., pemeriksaan perkara ini dilakukan tanpa hadirnya tergugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti
tertulis P berupa Fotokopi Buku Kutipan Akta
Nikah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 tahun 1985 tentang Bea Materai dan pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Materai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti, maka alat Hal. 7 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
bukti tersebut merupakan bukti otentik mempunyai nilai pembuktian yang sempurna mengikat dan menentukan dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penggugat terbukti masih terikat dalam perkawinan yang sah dengan tergugat, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat, telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan pasal 76 ayat (1) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang, seorang demi seorang dan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan ada relevansinya dengan perkara a quo, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 307 - 309 R.Bg. karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis P dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 15 Desember 2011;
-
Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Tergugat selama 2 tahun, kemudian Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak;
-
Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;
-
Bahwa sejak awal menikah Penggugat dan Tergugat sering bertengkar;
-
Bahwa penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat dan juga sering berbicara kasar;
Hal. 8 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
-
Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 2 tahun, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing;
-
Bahwa selama berpisah, Tergugat pernah datang lagi ke tempat Penggugat, tetapi tidak untuk mengajak rukun lagi, yaitu hanya untuk menengok anaknya saja;
-
Bahwa Tergugat hanya membawa susu SGM 1 kotak kecil beserta makanan ringan sekedarnya;
-
Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpisah, saksi lah yang mencukupi kebutuhan Penggugat dan anaknya; Menimbang, bahwa penggugat dalam petitum surat gugatannya pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa menurut pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang menyatakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena sering terjadi pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak pernah memberikan nafkah Hal. 9 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
kepada Penggugat dan juga sering berbicara kasar, maka Majelis Hakim menilai bahwa fakta yang menyatakan Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran ternyata telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl); Menimbang, bahwa selanjutnya terbukti pula adanya fakta bahwa akibat dari perselisihan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat, keduanya telah pisah tempat tinggal selama 2 tahun, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan selama berpisah Tergugat pernah datang lagi ke tempat Penggugat, tetapi tidak untuk mengajak rukun lagi, yaitu hanya untuk menengok anaknya saja; Menimbang, bahwa pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun tidak berhasil, bahkan selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya, maka dengan adanya fakta tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukun kembali. Oleh karena itu fakta-fakta tersebut telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian, sebagaimana pada ketentuan Pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, sehingga rumah tangga tersebut dapat simpulkan juga sebagai rumah tangga yang pecah (broken marriage); Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Hal. 10 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi penggugat dan tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya, sebab rumah tangga yang sudah pecah apabila tetap dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi penggugat maupun tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :
ﻻ ﺿﺮر و ﻻ ﺿﺮ ا ر Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” . Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa karena gugatan penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, sedang tergugat tidak pernah hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak ternyata ketidakhadiran tergugat tersebut karena alasan yang sah menurut hukum, maka berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg. gugatan penggugat dapat diputus dengan tanpa hadirnya tergugat (Verstek); Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal pasal 84 dan 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; Hal. 11 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KTBSLT dan Kantor Urusan Agama Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Terbanggi, Kabupaten Lampung Tengah untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp 516.000,(Lima ratus enam belas ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2016 M. bertepatan dengan tanggal 25 Rajab 1437 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. sebagai Ketua Majelis dan AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. serta ALI Dr. H. FAISAL SALEH, Lc., M.Si.
masing-masing sebagai
Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi oleh AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
1.
Hakim Anggota
Ketua Majelis
dto
dto
AHMAD SATIRI, S.Ag.,M.H.
ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I.
dto
Hal. 12 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
2.
Dr. H. FAISAL SALEH, Lc., M.Si.
Panitera Pengganti dto AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag.
Perincian Biaya: 1.
Biaya Pendaftaran
: Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
: Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
: Rp.
425.000,-
4.
Biaya Redaksi
: Rp.
5.000,-
5.
Biaya meterai
: Rp.
6.000,-
Jumlah
: Rp.
516.000,-
(Lima ratus enam belas ribu rupiah)
Hal. 13 dari 14 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm