PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir MTs, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Desa OGJY Kecamatan SNKUT Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut "Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Petani, tempat tinggal di Desa OGJY Kecamatan SNKUT Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya
disebut
"Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat
dan
saksi-saksi
di
persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 12 April 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 12 April 2016, telah mengajukan gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa, Pada tanggal 31 Mei 2012 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Hal. 1 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Kantor Urusan Agama Kecamatan SNKUT Kabupaten Lampung Utara dengan Kutipan Akta Nikah NomorXXX/12/VI/2012, tanggal 15 Juni 2012; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orang tua Penggugat di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara, selama 1 tahun, lalu merantau ke LHT Sumatera Selatan, selama 1 tahun dan terakhir bertempat tinggal di rumah milik sendiri di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara selama 1 tahun; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 1 orang yang diberi nama RMA, umur 1 tahun 4 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukunrukun saja selama 2 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Tergugat sangat cemburuan yang berlebihan; b. Tergugat memiliki sifat temperamental; c. Tergugat selalu mendiamkan Penggugat; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Februari tahun 2016 disebabkan tanpa sebab Tergugat marah-marah, lalu pulang ke rumah orang tuanya, atas permasalahan rumah tangga Penggugat serta Tergugat telah beberapa kali dimusyawarahkan bahkan antara Penggugat dan Tergugat telah tiga kali di Ijab kabulkan, serta Tergugat berjanji akan berubah akan tetapi Tergugat tidak berubah, sejak saat itu sampai sekarang Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh Hal. 2 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat;
SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah
hadir dipersidangan sedangkan Tergugat tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya meskipun menurut berita acara panggilan dari Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi tanggal 15 April 2016 dan tanggal 26 April 2016 yang dibacakan di depan sidang telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut; namun demikian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan
Hal. 3 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan SNKUT Kabupaten Lampung Utara NomorXXX/12/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, Bukti surat tersebut telah diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P; Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi yaitu: 1. SAKSI I, umur 51 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal desa OGJY,
Kecamatan
SNKUT
KabupatenLampung
Utara,
di
depan
persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi tetangga Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah kurang lebih selama 3 tahun, 10 bulan; Selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat semula di rumah orang tua Penggugat selama 1 tahun lalu pindah ke Sumatra Selatan selama 1 tahun dan terakhir tinggal di rumah sendiri di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak bernama RMA bin TERGUGAT; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi; Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak mereka pindah ke rumah kediaman bersama di Desa OGJY, Lampung Utara; Bahwa Penggugat dan Tergugat sering bertengkar; Hal. 4 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa saksi tidak mengetahui langsung pertengkaran Penggugat dan Tergugat, namun saksi tahu dari cerita Penggugat; Bahwa penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi dan Tergugat sering mendiamkan Penggugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Februari 2016, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama; Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing; Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak rukun lagi, dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; 2. SAKSI II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat tinggal di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi tetangga Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah kurang lebih selama 3 tahun, 10 bulan; Selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat semula di rumah orang tua Penggugat selama 1 tahun lalu pindah ke Sumatra Selatan selama 1 tahun dan terakhir tinggal di rumah sendiri di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak bernama RMA bin TERGUGAT; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;
Hal. 5 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa setahu saksi, Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun sejak mereka pindah ke rumah kediaman bersama di Desa OGJY, Lampung Utara; Bahwa Penggugat dan Tergugat sering bertengkar; Bahwa saksi tidak mengetahui langsung pertengkaran Penggugat dan Tergugat, namun saksi tahu dari cerita Penggugat; Bahwa penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi dan Tergugat sering mendiamkan Penggugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Februari 2016, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama tanpa pamit; Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing; Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak rukun lagi, dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;
Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan; Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini;
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas ;
Hal. 6 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar mau bersabar dan membatalkan niatnya untuk bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 2 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak menjawab karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg., pemeriksaan perkara ini dilakukan tanpa hadirnya tergugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti
tertulis P berupa Fotokopi Buku Kutipan Akta
Nikah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 tahun 1985 tentang Bea Materai dan pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Materai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti, dan alat bukti tersebut harus dinilai sebagai bukti otentik yang mempunyai nilai pembuktian sempurna mengikat dan menentukan. Dengan demikian dapat Hal. 7 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
dinyatakan bahwa penggugat terbukti masih terikat dalam perkawinan yang sah dengan tergugat, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat, telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan pasal 76 ayat (1) Undangundang Nomor 7 Tahun 1989 jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang, seorang demi seorang dan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan ada relevansinya dengan perkara a quo, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 307 - 309 R.Bg. karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis P dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut: -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 31 Mei 2012;
-
Selama berumah tangga Penggugat dan Tergugat semula di rumah orang tua Penggugat selama 1 tahun lalu pindah ke Sumatera Selatan selama 1 tahun dan terakhir tinggal di rumah sendiri di Desa OGJY, Kecamatan SNKUT, Kabupaten Lampung Utara;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak bernama RMA bin TERGUGAT;
-
Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi;
-
Bahkan Penggugat dan Tergugat sering bertengkar sejak mereka pindah ke rumah kediaman bersama di Desa OGJY, Lampung Utara;
-
Bahwa penyebab pertengkaran karena masalah ekonomi dan Tergugat sering mendiamkan Penggugat; Hal. 8 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
-
Bahwa pihak keluarga sudah sering menasehati Tergugat, tetapi Tergugat diam saja dan tidak ada perubahan;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Februari 2016, karena Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama tanpa pamit;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tuanya masingmasing;
-
Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak rukun lagi, dan tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; Menimbang, bahwa penggugat dalam petitum surat gugatannya pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa menurut pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan yang mengakibatkan Tergugat pulang ke rumah orang tuanya, hingga keduanya telah pisah tempat tinggal sejak bulan Februari 2016, maka Majelis Hakim menilai bahwa alasan perceraian yang disebabkan adanya perselisihan antara penggugat dan tergugat sebagaimana yang didalilkan penggugat telah terbukti adanya; Hal. 9 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang bahwa Majelis Hakim memandang bahwa dalam perkara ini dapat diterapkan Yurisprudensi MARI Nomor: 1354/K/Pdt/2000, tanggal 08 September 2003 yang menyatakan bahwa suami isteri yang telah pisah rumah dan tidak saling memperdulikan sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran sehingga tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga dapat dijadikan alasan untuk mengabulkan gugatan perceraian dan fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian sesuai Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat, ternyata tidak juga berhasil, selain itu selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya maka dengan adanya fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian, yang menyatakan Pengadilan telah berupaya mendamaikan suami istri tetapi tidak berhasil sebagaimana ketentuan Pasal 39 UU Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa adanya perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat dipandang telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan seperti tersebut di atas, dan rumah tangga tersebut dapat simpulkan juga sebagai rumah tangga yang pecah (broken marriage); Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: pasal 33 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan Hal. 10 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi penggugat dan tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya, sebab rumah tangga yang sudah pecah apabila tetap dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi penggugat maupun tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :
ﻻ ﺿﺮر و ﻻ ﺿﺮ ا ر Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” . Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa karena gugatan penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, sedang tergugat tidak pernah hadir dipersidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak ternyata ketidakhadiran tergugat tersebut karena alasan yang sah menurut hukum, maka berdasarkan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.Bg. gugatan penggugat dapat diputus dengan tanpa hadirnya tergugat (Verstek); Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan pasal pasal 84 dan 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Hal. 11 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan SNKUT Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp 841.000,(Delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 9 Mei 2016 M. bertepatan dengan tanggal 2 Syakban 1437 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H., sebagai Ketua Majelis, dan ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. serta AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi oleh CHAIRUN NAFAR, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
Hakim Anggota
Ketua Majelis
Ttd. 1.
Ttd.
ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I.
H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H.
Ttd. Hal. 12 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm
2.
AHMAD SATIRI, S.Ag. Panitera Pengganti Ttd. CHAIRUN NAFAR, S.H.
Perincian Biaya: : Rp. 1. Biaya Pendaftaran 30.000,: Rp. 2. Biaya Proses 50.000,: Rp. 750.000,3. Biaya Panggilan : Rp. 4. Biaya Redaksi 5.000,: Rp. 5. Biaya meterai 6.000,: Rp. 841.000,Jumlah (Delapan ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal. 13 dari 13 hal. Put. NoXXXXPdt.G/2016/PA.Ktbm