PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru Honorer MTS Daarul Huda Kotabumi Selatan, pendidikan S1 Bahasa Indonesia, tempat kediaman di Desa BND Kecamatan ABG KNG Kabupaten Lampung Utara, disebut "Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Petani, pendidikan SD, tempat kediaman di Desa BND Kecamatan ABG KNG Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya
disebut
"Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksisaksi di persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 23 September 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 23 September 2016, telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 23 September 2006 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Hal. 1 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Kantor Urusan Agama Kecamatan Abung Barat Kabupaten Lampung Utara dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/41/10/X/2005 tanggal 13 September 2006; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat bertempat di SK MRG selama 10 tahun; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak, bernama: 1. AAP bin TERGUGAT, umur 10 tahun; 2. AAF bin TERGUGAT, umur 11 bulan; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 1 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat sering ringan tangan; b. Tergugat kurang memberi nafkah; c. Tergugat sering bermain judi; d. Tergugat sering mengungkit barang yang sudah diberikan kepada Penggugat; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada awal bulan Juli tahun 2016 yang disebabkan Tergugat tidak memberi nafkah dan berkata kasar kepada Penggugat dan Tergugat sering mengungkit barang yang sudah diberikan kepada Penggugat, akhirnya Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orang tua Penggugat di Desa Talang Enim, sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu pula antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa dikarenakan seorang anak Penggugat dan Tergugat masih kecil, dan masih membutuhkan kasih sayang Penggugat sebagai ibu kandungnya Hal. 2 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
dan menjaga perkembangan jiwa anak tersebut, maka Penggugat mohon Penggugat lah sebagai pengasuh dan pemelihara terhadap anak tersebut; 8. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 9. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat dan
Tergugat telah hadir di persidangan, dan Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin mendamaikan antara Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun seperti sediakala, akan tetapi belum berhasil; Bahwa oleh karena upaya mediasi di persidangan belum berhasil, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh mediasi di luar persidangan, dan atas kesepakatan para pihak Majelis Hakim menunjuk Antoni Said, S.Ag., sebagai hakim mediator, namun berdasarkan surat laporan hasil mediasi tertanggal 10 Oktober 2016, upaya mediasi antara Penggugat dan Tergugat dinyatakan tidak berhasil; Bahwa, pemeriksaan dilanjutkan dengan persidangan tertutup untuk umum dan membacakan surat gugatan Penggugat yang pada pokoknya isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Hal. 3 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa Tergugat telah menyampaikan jawabannya secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa Tergugat membenarkan dalil gugatan point 1 sampai point 3;
-
Bahwa Tergugat membenarkan dalil gugatan point 4 (a), yang menyatakan Tergugat sering ringan tangan, tapi Tergugat melakukan itu karena Penggugat selalu membangkang apa yang diperintahkan Tergugat;
-
Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan point 4 (b), yang menyatakan Tergugat kurang memberi nafkah, yang benar adalah Tergugat selalu memeberi nafkahnya kepada Penggugat sesuai hasil yang didapat;
-
Bahwa Tergugat membenarkan dalil gugatan point 4 (c), yang menyatakan Tergugat sering main judi, tetapi itu dahulu, saat ini sudah tidak pernah lagi;
-
Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan point 4 (d), yang menyatakan Tergugat sering mengungkit pemberian Tergugat, tetapi Tergugat hanya menanyakan barang yang Tergugat berikan kepada Penggugat;
-
Bahwa Tergugat membantah dalil gugatan point 5, yang menyatakan Tergugat tidak memberi nafkah, karena Tergugat tidak bekerja, dan Tergugat bukan mengungkit pemberian, tapi hanya menanyakannya kepada Penggugat;
-
Bahwa Tergugat membenarkan dalil gugatan point 6, yang menyatakan Tergugat sudah berupaya mengatasi masalah tersebut, namun tidak berhasil karena Penggugat tidak mau diajak pulang;
Bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat menyampaikan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap sebagaimana gugatannya, dan Tergugat juga menyampaikan duplik yang pada pokoknya tetap sebagaimana jawabannya; Bahwa selanjutnya Majelis Hakim mencukupkan acara persidangan jawab menjawab, dan melanjutkan persidangan dengan acara pembuktian; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Register Kutipan Akta Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Abung Barat Kabupaten Lampung Utara, Nomor :XXX/41/10/X/2006 Tanggal 13 September 2016. Bukti surat tersebut telah Hal. 4 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
diberi meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P; Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi, yang memberikan keterangan dibawah sumpahnya yaitu : 1. SAKSI I, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di Desa BND Kecamatan ABG KNG Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi adalah ibu kandung Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, sudah berlangsung sekitar 10 tahun; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama berumah tangga semula di rumah orangtua Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak; Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak usia pernikahan menginjak usia dua tahun rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena sering terjadi pertengkaran; Bahwa saksi pernah melihat pertengkaran Penggugat dan Tergugat, bahkan saksi pernah melihat bekas pemukulan yang dilakukan Tergugat pada bagian wajah Penggugat; Bahwa sepengetahuan saksi, penyebab Penggugat dan Tergugat bertengkar karena Tergugat malas bekerja dan sering berprilaku kasar; Bahwa saksi mengetahui sendiri Penggugat dan Tergugat suka cekcok mulut mengenai itu, selain itu Penggugat juga pernah bercerita kepada saksi; Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;
Hal. 5 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak Juli tahun 2016, karena Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama, dan tinggal di tempat orangtuanya masing-masing; Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak baik lagi dengan Penggugat, dan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; 2. SAKSI II, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, tempat kediaman di . Desa BND Kecamatan ABG KNG Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi adalah kakak sepupu Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah, sudah berlangsung sekitar 10 tahun; Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama berumah tangga semula di rumah orangtua Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak; Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak usia pernikahan menginjak usia dua tahun rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena sering terjadi pertengkaran; Bahwa saksi pernah melihat pertengkaran Penggugat dan Tergugat; Bahwa sepengetahuan saksi, penyebab Penggugat dan Tergugat bertengkar karena Tergugat malas bekerja dan sering bermain judi; Bahwa saksi mengetahui sendiri Penggugat dan Tergugat suka cekcok mulut mengenai itu, selain itu Penggugat juga pernah bercerita kepada saksi; Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;
Hal. 6 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak Juli tahun 2016, karena Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama, dan tinggal di tempat orangtuanya masing-masing; Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak baik lagi dengan Penggugat, dan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat maupun Tergugat menyatakan menerima dan tidak menyatakan suatu keberatan; Bahwa selanjutnya Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk menyampaikan alat-alat buktinya, namun Tergugat menyatakan tidak akan menyampaikan alat bukti apapun di Persidangan; Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan, dan Tergugat juga telah mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tidak keberatan untuk bercerai dengan Penggugat; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa Pasal 49 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, pada pokoknya menjelaskan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan dan lain-lain, khususnya masalah perceraian, sehingga
dalam perkara
perceraian
ini
Pengadilan
Agama
Kotabumi
Hal. 7 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
berwenang untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara gugatan cerai Penggugat; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Lampung Utara, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, patutlah perkara ini menjadi wewenang Pengadilan Agama Kotabumi; Menimbang, Penggugat mendalilkan dalam surat gugatannya telah menikah dengan Tergugat pada tanggal 23 September 2006 dan ikatan perkawinan tersebut tidak pernah putus hingga saat ini, dengan demikian Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dengan perkara ini (persona standi in judicio) serta mempunyai legal standing untuk mengajukan perkara gugatan cerai; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah hadir di persidangan dan Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun usaha tersebut tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena usaha perdamaian di persidangan tidak berhasil, maka berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008, yang telah diganti dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016, Majelis Hakim telah memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh mediasi di luar persidangan, dan telah menunjuk Antoni Said, S.Ag. sebagai hakim mediator, namun berdasarkan surat laporan hasil mediasi tertanggal 10 Oktober 2016, menyatakan mediasi antara para pihak tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena upaya mediasi tidak berhasil, maka sesuai ketentuan Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,
Hal. 8 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dan dilaksanakan dalam persidangan yang tertutup untuk umum, Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 1 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa terhadap alasan yang didalilkan oleh Penggugat tersebut diatas, Tergugat telah memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan sebagian dalil gugatan Penggugat, serta membantah sebagian dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa dari jawab menjawab antara Penggugat dan Tergugat dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini adalah apakah benar yang menjadi alasan-alasan perselisihan dan pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalam dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa oleh karena sebagian dalil gugatan Penggugat dibantah oleh Tergugat, maka sesuai ketentuan dengan Pasal 283 R.Bg. Majelis Hakim memberi kesempatan kepada Penggugat dan Tergugat untuk membuktikan dalilnya masing-masing dengan pembebanan pembuktian secara berimbang; Menimbang, bahwa alat bukti yang disampaikan Penggugat adalah bukti tertulis P berupa Fotokopi Register Kutipan Akta Nikah Kantor Urusan Agama
Kecamatan
Abung
Barat
Kabupaten
Lampung
Utara,
Nomor
:XXX/41/10/X/2006 Tanggal 13 September 2016, dan menghadirkan dua orang saksi; Menimbang, bahwa alat bukti tertulis P diajukan Penggugat adalah fotokopi yang bermeterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan Pasal Hal. 9 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Meterai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti P adalah adalah Fotokopi Register Akta Nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, telah bermaterai cukup dan telah berstempel pos serta telah dicocokkan dengan aslinya, dan isinya tidak dibantah kebenarannya oleh Tergugat, maka terhadap alat bukti P tersebut harus dinyatakan sebagai akta otentik, yang membuktikan bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan, pada tanggal 23 September 2006; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dalam perkara perceraian, meskipun sebagian dalil gugatan Penggugat tidak dibantah oleh Tergugat, Penggugat harus tetap menyampaikan alat bukti saksi keluarga maupun orang terdekat untuk menguatkan dalil gugatannya; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Penggugat telah menghadirkan bukti kesaksian 2 orang saksi masing-masing bernama SAKSI I, yaitu ibu kandung Penggugat dan SAKSI II, yaitu kakak sepupu Penggugat.
Kedua
orang saksi tersebut telah memberikan keterangan yang cukup dibawah sumpahnya di depan sidang yang pada pokoknya sebagaimana tertuang dalam duduk perkara; Menimbang, bahwa keterangan para saksi tersebut masing-masing dibawah sumpahnya, ternyata antara satu dengan lainnya terdapat keterkaitan dan persesuaian, maka sesuai Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg, kesaksian tersebut telah dipandang memenuhi kriteria sebagai alat bukti yang sah menurut hukum;
Hal. 10 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan masing-masing dari 2 saksi Penggugat, ternyata tidak bertentangan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai ketentuan Pasal 307 R.Bg., keterangan saksi tersebut dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai alat bukti dalam perkara ini; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat tidak menyampaikan alat bukti apapun di Persidangan, maka atas segala jawaban dan bantahan Tergugat terhadap gugatan Penggugat, ternyata tidak didapat alat bukti yang menguatkannya. Dengan demikian semua dalil Tergugat harus ditolak adanya; Menimbang, bahwa berdasarkan semua alat bukti Penggugat dan Tergugat baik bukti tertulis maupun bukti saksi, serta hal-hal yang diakui atau yang tidak dibantah oleh Tergugat, maka telah ditemukan fakta dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 23 September 2006;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama berumah tangga semula di rumah orangtua Tergugat;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;
-
Bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, namun sejak usia pernikahan menginjak usia dua tahun rumah tangga mereka sudah tidak harmonis lagi, karena sering terjadi pertengkaran;
-
Bahwa penyebab Penggugat dan Tergugat bertengkar karena Tergugat malas bekerja dan sering bermain judi;
-
Bahwa pihak keluarga sudah pernah mendamaikan Penggugat dan Tergugat tetapi tidak berhasil;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak Juli tahun 2016, karena Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama, dan tinggal di tempat orangtuanya masing-masing;
-
Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang untuk mengajak baik lagi dengan Penggugat, dan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;
Hal. 11 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum surat gugatannya pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut; Menimbang, bahwa menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan yang disebabkan Tergugat malas bekerja dan sering bermain judi, maka atas fakta tersebut alasan perceraian yang disebabkan adanya perselisihan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana yang didalilkan Penggugat telah terbukti adanya, dan fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian sesuai Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116
huruf (f)
Kompilasi Hukum lslam (KHl); Menimbang, bahwa adanya fakta bahwa akibat perselisihan antara Penggugat dan Tergugat, keduanya sudah pisah rumah sejak Juli tahun 2016, karena Penggugat yang pergi meninggalkan Tergugat dari rumah kediaman bersama, dan keduanya tinggal di tempat orangtuanya masing-masing. Selain itu pihak keluarga Penggugat maupun Tergugat sudah pernah mendamaikan mereka, tetapi tidak berhasil, serta Majelis Hakim telah berusaha memberi nasehat agar Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat, ternyata tidak juga berhasil, bahkan selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu Hal. 12 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya maka dengan adanya fakta tersebut telah memenuhi unsur alasan terjadinya suatu perceraian, yang menyatakan Pengadilan telah berupaya mendamaikan suami istri tetapi tidak berhasil, serta tidak ada harapan lagi untuk mempertahankan rumah tangga, sehingga hal ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa adanya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dipandang telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan seperti tersebut di atas, dan rumah tangga tersebut dapat disimpulkan juga sebagai rumah tangga yang pecah (broken marriage); Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi Penggugat dan Tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya,
sebab
rumah
tangga
yang
sudah
pecah
apabila
tetap
dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :
Hal. 13 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
ﻻ ﺿﺮر و ﻻ ﺿﺮ ا ر Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” . Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang,
bahwa
oleh
karena
perkara
ini
termasuk
bidang
perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 84 dan 89 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989, jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006, semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan ABG KNG Kabupaten Lampung Utara dan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Abung Barat
Kabupaten Lampung Tengah untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 341.000,- (Tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Muharram 1438 Hijriyah, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H., sebagai Ketua Majelis, dan ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. serta AHMAD SATIRI, S.Ag., M.H. masingHal. 14 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi oleh CHAIRUN NAFAR, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat. Hakim Anggota
Ketua Majelis
Ttd. 1.
Ttd.
ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I.
H. MOHAMAD MU’MIN, S.H.I., M.H.
Ttd.
2.
AHMAD SATIRI, S.Ag. Panitera Pengganti Ttd. CHAIRUN NAFAR, S.H.
Perincian Biaya: : Rp. 1. Biaya Pendaftaran 30.000,: Rp. 2. Biaya Proses 50.000,: Rp. 250.000,3. Biaya Panggilan : Rp. 4. Biaya Redaksi 5.000,: Rp. 5. Biaya meterai 6.000,: Rp. 341.000,Jumlah (Tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Hal. 15 dari 15 hal. Put. No. XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm