Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan
Kacang Tanah
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KACANG TANAH ISSN : 1907 – 1507 Ukuran Buku : 10,12 inci x 7,17 inci (B5) Jumlah Halaman : 75 halaman
Penasehat : Dr. Ir. Suwandi, MSi
Penyunting : Dr. Ir. Leli Nuryati, MSc Dr. Ir. Budi Waryanto, MSi Ir. Noviati, MSi Ir. Roch Widaningsih, M.Si
Naskah : Siti Nur Sholihah, S.Si
Design dan Layout : Tarmat Victor Saulus Bonavia H.
Diterbitkan oleh: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2015
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
Outlook Kacang Tanah 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Buku Analisis Outlook Komoditas Kacang Tanah Tahun 2015 dapat diselesaikan. Buku ini mengulas analisis diskriptif, analisis proyeksi penawaran dan permintaan komoditas kacang tanah beberapa tahun ke depan. Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerjasama dengan beberapa instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, juga atas kerja sama tim teknis lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, serta kepada semua pihak yang telah membantu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan akhir kegiatan. Untuk itu kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atas dukungannya sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan ini di waktu mendatang. Semoga hasil kegiatan ini dapat sebagai sumbangan pemikiran dan memberikan manfaat bagi pembaca semua.
Jakarta, Oktober 2015 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Dr. Ir. Suwandi, MSi. NIP. 19670323.199203.1.003
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | v
Outlook Kacang Tanah 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
Page | vi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................vii DAFTAR TABEL ....................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xv EXECUTIVE SUMMARY .............................................................. xix I.
PENDAHULUAN .................................................................. 1
II.
METODOLOGI .................................................................... 3
III. KERAGAAN KACANG TANAH NASIONAL ...................................... 7 3.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANGTANAH NASIONAL .......................... 7 3.2. PROVINSI SENTRA LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERTINGGI KACANG TANAH ...........................................12 3.3. KONSUMSI PERKAPITA DAN NASIONAL KACANG TANAH ...........15 3.4. HARGA PRODUSEN DAN KONSUMEN KACANG TANAH ..............20 3.5. EKSPOR DAN IMPOR KACANG TANAH DI INDONESIA ................21 IV. KERAGAAN KACANG TANAH DUNIA .........................................25 4.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS
KACANG TANAH DUNIA ........................25
4.2. NEGARA SENTRA LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERTINGGI DUNIA ...................................26
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | vii
Outlook Kacang Tanah 2014
4.3. PENYEDIAAN DAN KETERSEDIAAN PER KAPITA KACANG TANAH DI DUNIA ............................................. 29 4.4. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN KACANG TANAH DI DUNIA .. 31 4.5. PERKEMBANGAN EKSPOR - IMPOR KACANG TANAH DUNIA ....... 32 V.
ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN .................................. 39 5.1. PENAWARAN .............................................................. 39 5.2. PERMINTAAN ............................................................. 42 5.3. NERACA ................................................................... 43
VI. KESIMPULAN ................................................................... 47 LAMPIRAN ....................................................................... 51
Page | viii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
DAFTAR TABEL Halaman :
Tabel 2.1. Sumber Data dan Informasi Yang Digunakan ..................... 3 Tabel 3.1. Perkembangan
Rata-rata
Luas
Panen,
Produktivitas,
Produksi Kacang Tanah per Wilayah, ............................11 Tabel 5.1. Proyeksi Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah di Indonesia, , 2015 -2019 .................................41 Tabel 5.2. Proyeksi Permintaan Kacang Tanah di Indonesia, 2015 2019 ....................................................................42 Tabel 5.3. Proyeksi Penawaran dan Permintaan Kacang Tanah, Tahun 2015 – 2019 ...........................................................43 Tabel 5.4. Proyeksi Surplus/Defisit Kacang Tanah, Tahun 2015 – 2019 ....45
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | ix
Outlook Kacang Tanah 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
Page | x
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
DAFTAR GAMBAR Halaman : Gambar 1.
Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Indonesia, Tahun Tahun 1980-2015 .................................................8
Gambar 2.
Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah Indonesia, Tahun 1980 - 2015 .........................................................9
Gambar 3.
Perkembangan Produksi Kacang Tanah Indonesia, Tahun 1980 - 2015 ............................................................... 10
Gambar 4.
Provinsi Sentra Luas Panen Kacang Tanah di Indonesia, Tahun 2011- 2015 ........................................................ 13
Gambar 5.
Produktivitas
Kacang
Tanah
Tertinggi
di
Provinsi
Indonesia, Tahun 2011- 2015 .......................................... 14 Gambar 6.
Sentra Produksi Kacang Tanah di Indonesia, Tahun 20112015........................................................................ 15
Gambar 7. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Kacang Tanah Kupas Di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, 2006 – 2014 ................... 16 Gambar 8.
Perkembangan Konsumsi Nasional Kacang Tanah Kupas Di Indonesia berdasarkan SUSENAS, 2006 – 2014 ................... 17
Gambar 9.
Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah Di Indonesia Berdasarkan NBM, Tahun 1993 – 2015.................... 18
Gambar 10. Perkembangan Penggunaan Kacang Tanah Indonesia Berdasarkan NBM, 1993-2014 .......................................... 19 Gambar 11 Perkembangan Konsumsi Nasional Kacang Tanah Di Indonesia Berdasarkan NBM, 2000 – 2014 ............................ 20
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | xi
Outlook Kacang Tanah 2014
Gambar 12. Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen
Kacang
Tanah di Indonesia, Tahun 1983 – 2014 .............................. 21 Gambar 13. Perkembangan Volume Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980 – 2014 ........................................ 22 Gambar 14. Perkembangan Nilai Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980 – 2014 ........................................ 23 Gambar 15. Perkembangan Luas Panen dan Produksi Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2013 ...................................................... 25 Gambar 16. Perkembangan
Produktivitas
Kacang
Tanah
Dunia,
1980 – 2013 ............................................................... 26 Gambar 17. Rata-rata Kontribusi Luas Panen Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ............................................................... 27 Gambar 18. Rata-rata Produksi Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ............. 28 Gambar 19. Rata-rata Produktivitas Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ....... 29 Gambar 20. Rata-rata Kontribusi Penyediaan Kacang Tanah Dunia, Tahun 2007-2011 ( Kacang Tanah Tanpa Kulit ) .................... 30 Gambar 21. Rata-rata Ketersediaan Kacang Tanah Per Kapita di Dunia, 2007-2011 ( Kacang Tanah Tanpa Kulit ) ............................ 31 Gambar 22. Rata-Rata Harga Produsen Kacang Tanah Dunia, 20082012 ....................................................................... 32 Gambar 23. Perkembangan Volume Ekspor - Impor Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ..................................................... 33 Gambar 24. Rata-rata Kontribusi
Volume Ekspor Kacang Tanah
Dunia, 2009 – 2013 ..................................................... 34
Page | xii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Gambar 25. Rata-rata Kontribusi Volume Impor Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ............................................................... 35 Gambar 26. Rata-rata Kontribusi Nilai Ekspor Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013 ............................................................... 36 Gambar 27. Rata-rata Kontribusi Nilai Impor Kacang Tanah Dunia, 2009-2013 ................................................................. 37
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | xiii
Outlook Kacang Tanah 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
Page | xiv
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
DAFTAR LAMPIRAN Halaman : LAMPIRAN I Lampiran 1.
Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980-2015 ..................................................... 51
Lampiran 2.
Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980-2015 ..................................................... 52
Lampiran 3.
Perkembangan Produksi Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1971-2015 ..................................................... 53
Lampiran 4.
Perkembangan Luas Panen di Provinsi Sentra Kacang Tanah, 2011-2015 .................................................... 54
Lampiran 5.
Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah di Provinsi Sentra, 2011-2015 ................................................... 54
Lampiran 6.
Perkembangan Produksi Kacang Tanah di Provinsi Sentra, 2011-2015. ..............................................................5
Lampiran 7.
Perkembangan Konsumsi Per Kapita Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, 2006-2014..................... 55
Lampiran 8.
Konsumsi
Nasional
Kacang
Tanah
di
Indonesia
Berdasarkan SUSENAS, 2006-2014 ................................ 56 Lampiran 9.
Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan Neraca Bahan Makanan, 19932015 .................................................................... 57
Lampiran 10.
Penggunaan dan Ketersediaan Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan Neraca Bahan Makanan, 1993-2015 .............. 58
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | xv
Outlook Kacang Tanah 2014
Lampiran 11.
Konsumsi Nasional Kacang Tanah Berdasarkan Neraca Bahan Makanan di Indonesia , 1993-2015 ........................ 59
Lampiran 12.
Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen Kacang Tanah di Indonesia, 1983 – 2014................................... 60
Lampiran 13.
Perkembangan Volume Ekspor Impor Kacang Tanah di Indonesia, Tahun 1980 – 2014 ...................................... 61
Lampiran 14.
Perkembangan Nilai Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980 – 2014 ...................................... 62
Lampiran 15.
Perkembangan Luas Panen, dan Produksi Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2013................................................... 63
Lampiran 16.
Perkembangan Produktvitas Kacang Tanah Dunia, 19802013 .................................................................... 64
Lampiran 17.
Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Dunia, 20092034 .................................................................... 65
Lampiran 18.
Perkembangan Produksi Kacang Tanah Dunia, 2009-2013..... 65
Lampiran 19.
Perkembangan Produktivtas Kacang Tanah Dunia, 20092013 .................................................................... 66
Lampiran 20.
Perkembangan Penyediaan Kacang Tanah Dunia, 20072011 .................................................................... 66
Lampiran 21.
Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah Dunia, 2007-2011 .................................................... 67
Lampiran 22.
Perkembangan Harga Produsen Kacang Tanah Berkulit di Dunia, 2009-2013 .................................................... 67
Lampiran 23.
Perkembangan Ekspor Impor Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2012 .................................................................. 68
Page | xvi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 24.
Perkembangan Volume Ekspor Negara Eksportir Kacang Tanah Dunia, 2008-2012 ............................................ 69
Lampiran 25.
Perkembangan Volume Impor Negara Importir Kacang Tanah Dunia, 2008 -2012. .......................................... 69
Lampiran 26.
Perkembangan Nilai Ekspor Negara Eksportir Kacang Tanah Dunia, 2008 -2012. .......................................... 70
Lampiran 27.
Perkembangan Nilai Impor
Negara Importir Kacang
Tanah Dunia, 2008-2012. .......................................... 70
LAMPIRAN II
a.
Blok Persamaan Pada Model Analisis Suplai Demand ......................... 71
b.
Keterangan Variabel Dalam Model ............................................... 72
c.
Hasil Pengolahan Dengan Metode Simultan Model Analisis Suplai Demand Dalam ...................................................................... 73
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | xvii
Outlook Kacang Tanah 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
Page | xviii
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
EXECUTIVE SUMMARY
Produksi kacang tanah tahun 2015 (ARAM I) diperkirakan sebesar 657,59 ribu ton biji kering, naik sebanyak 18,70 ribu ton ( naik 2,93%) dibandingkan tahun
2014.
Naiknya
produksi
diperkirakan
terjadi
karena
naiknya
produktivitas sebesar 0,64 Ku/Ha ( naik 5%). Berbeda halnya dengan luas panen, perkiraan luas panen kacang tanah mengalami penurunan sebesar 9,83 ribu hektar, luas panen turun cukup besar terdapat di Provinsi Jawa Tengah 3,87 ribu hektar, NTB sebesar 2,86 ribu hektar, Kalimantan Selatan 2,01 ribu hektar , Sulawesi Selatan 1,79 ribu hektar dan Jawa Barat sebesar 1,62 ribu hektar. Adapun perkiraan produksi kacang tanah tahun 2015 yang turun cukup besar terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 5,46 ribu ton, Nusa Tenggara Timur 3,16 ribu ton, dan Kalimantan Selatan 1,96 ribu ton. Prediksi ketersediaan kacang tanah pada tahun 2015 sebesar 2,63 kg/kap/tahun dan pada tahun 2016 sebesar 2,61 kg/kap/tahun. Pada tahun 2015 - 2019, proyeksi ketersediaan kacang tanah cenderung menurun dengan rata-rata 1,30% per tahun atau sebesar 2,57 kg/kap/tahun, sehingga total kebutuhan kacang tanah pada tahun 2015 diprediksikan sebesar 671,86 ribu ton dan 2016 sebesar 675,33 ribu ton. Pada tahun 2015, dengan produksi kacang tanah sebesar 657,59 ribu ton, maka jumlah tercecer diperkirakan mencapai 32,88 ribu ton, pengunaan kacang tanah untuk bibit 19,73 ribu ton, penggunaan untuk diolah menjadi bahan makanan sebesar 55,96 ribu ton dan untuk konsumsi langsung 671,86 ribu ton. Pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 122,84 ribu ton.
akan terjadi defisit kacang tanah
Sementara itu pada tahun 2016 dengan proyeksi
produksi kacang tanah sebesar 664,76 ribu ton, jumlah yang tercecer akan mencapai 33,24 ribu ton, penggunaan untuk bibit sebesar 19,94 ribu ton, diolah menjadi makanan sebesar 56,57 ribu ton, sementara untuk konsumsi langsung mencapai 675,33 ribu ton. Oleh karena itu pada tahun 2016 diperkirakan Indonesia masih akan mengalami defisit kacang tanah sebesar 120,32 ribu ton.
Kondisi tersebut dapat terjadi dengan asumsi tidak ada
ekspor impor dan tidak ada stok, baik stok awal maupun akhir tahun. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | xix
Outlook Kacang Tanah 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
Page | xx
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
I. PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG Sektor
pertanian
merupakan
salah
satu
sektor
pendukung
pembangunan nasional yang cukup berperan penting mengingat luas wilayah, kondisi geografis dan iklim yang dimiliki Indonesia sangat menunjang berlangsungnya kegiatan di sektor pertanian.
Tanaman Pangan merupakan
salah satu sub sektor pertanian yang sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, penyerapan tenaga kerja, maupun penyedia bahan baku industri. Kacang tanah merupakan salah satu komoditas penting sektor tanaman pangan. Kacang tanah sebagai salah satu komoditas penting sumber gizi bagi masyarakat karena kacang tanah mengandung sumber protein nabati. Kacang tanah dikonsumsi rumah tangga baik berupa kacang tanah dengan kulit maupun tanpa kulit. Jika masih dengan kulit biasanya kacang tanah direbus atau disangrai. Kacang tanah tanpa kulit dikonsumsi oleh rumah tangga dengan cara digoreng dan selanjutnya dibuat saos sambel kacang untuk gadogado, kacang bawang, sambal balado teri kacang, dan campuran kue kering. Industri makanan membutuhkan kacang tanah untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan baik dalam bentuk kacang tanah dengan kulit maupun tanpa kulit seperti kacang kulit rasa, kacang sangrai, kacang atom, kacang oven, dan selai kacang untuk olesan roti. Kebutuhan dan permintaan kacang tanah dari sektor industri makanan olahan memacu peningkatan pendapatan petani di berbagai daerah. Makanan olahan dengan bahan baku kacang tanah mengalami permintaan yang semakin meningkat. Produksi kacang tanah dalam negeri selama tiga dekade terakhir menunjukkan pertumbuhan yang positif. Namun produksi tersebut belum bisa memenuhi permintaan yang semakin meningkat, sehingga jumlah impor kacang tanah pun meningkat tajam. Berdasarkan data FAO pada tahun 2008-
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 1
Outlook Kacang Tanah 2015
2012 Indonesia menjadi negara importir nomor dua dunia yang mengimpor kacang tanah rata-rata sebesar 129,74 ribu ton.
1.2
TUJUAN Tujuan
melakukan
penyusunan
analisis
data
outlook kacang
komoditas tanah
dengan
kacang
tanah
adalah
menggunakan
model
ekonometrik, menyediakan bahan dan informasi bagi penyusunan kebijakan dan program pengembangan komoditas tanaman pangan khususnya kacang tanah di masa yang akan datang. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) mencoba menyusun Outlook Kacang Tanah yang berisi keragaan dan proyeksi penawaran serta permintaan kacang tanah berdasarkan keragaan dan perkembangan kacang tanah selama 30-40 tahun terakhir.
1.3
RUANG LINGKUP Ruang lingkup outlook komoditas kacang tanah meliputi
variabel-
variabel terpenting dari komponen penawaran dan permintaan komoditas kacang tanah. Variabel-variabel tersebut meliputi : produksi, luas panen, produktivitas, harga konsumen, harga produsen, konsumsi, ekspor dan impor, baik dalam lingkup nasional maupun global. Keseimbangan 2019,
dengan
penawaran dan permintaan diprediksi hingga tahun
terlebih
dahulu
memproyeksi
variabel-variabel
yang
mempengaruhi maupun komponen-komponen yang menyusun penawaran dan permintaan kacang tanah.
Page | 2
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
II. METODOLOGI
2.1
SUMBER DATA DAN INFORMASI Outlook Komoditas kacang tanah tahun 2015 disusun berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh baik dari data primer maupun data sekunder yang bersumber dari daerah, instansi terkait di lingkup Kementerian Pertanian dan instansi di luar Kementerian Pertanian seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan Food and Agriculture Organization (FAO). Jenis variabel, periode dan sumber data disajikan pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Sumber Data dan Informasi Yang Digunakan No.
Variabel
Periode
Sumber Data
Keterangan
1
Luas Panen Kacang Tanah di Indonesia 1980-2015
BPS
2
Produksi Kacang Tanah di Indonesia
1980-2015
BPS
3
Produktivitas Kacang Tanah di Indonesia
1980-2015
BPS
4
Konsumsi Kacang Tanah di Indonesia
1993-2013
SUSENAS-BPS Biji Kering NBM, BKP-Kementan
5
Harga Kacang Tanah di Pasar Dalam Negeri Indonesia
1983-2014
BPS
6
Ekspor Impor Kacang Tanah Indonesia
1980-2014
BPS
7
Luas Panen Kacang Tanah Dunia
1980-2013
FAO
8
Produksi Kacang Tanah Dunia
1980-2013
FAO
9
Produktivitas Kacang Tanah Dunia
1980-2013
FAO
10
Konsumsi Kacang Tanah Dunia
2007-2011
FAO
Biji Kering
11
Harga Kacang Tanah di Pasar Dunia
2009-2013
FAO
Kacang Tanah Dengan Kulit
12
Ekspor Impor Kacang Tanah Dunia
1980-2012
FAO
Biji Kering
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Biji Kering
Kacang Tanah Segar Kacang Tanah Dengan Kulit Kacang Tanah Dengan Kulit Kacang Tanah Dengan Kulit
Page | 3
Outlook Kacang Tanah 2015
2.2.
METODE ANALISIS Metode yang digunakan dalam penyusunan Outlook Komoditas kacang
tanah adalah sebagai berikut : 2.2.1. Analisis Deskriptif Berdasarkan ketersediaan data series yang mencakup indikator luas panen, produktivitas, produksi, konsumsi, ekspor-impor serta harga di tingkat produsen maupun di tingkat konsumen disusun analisis deskriptif sederhana. 2.2.2. Analisis Penawaran Model merupakan simplifikasi dari dunia nyata, dimana setiap kegiatan dalam perekonomian pertanian yang akan dianalisis terangkum dalam model tersebut. Model ini disebut model ekonometrika suplai demand tanaman pangan, yang disusun dalam sistem persamaan simultan dan dinamis terbagi dalam dua blok, yaitu terdiri dari Blok Suplai dan Blok Demand. Blok Suplai Pada Model Analisis Suplai Demand 1.
Luas Panen Kacang Tanah LPKC = e0 + e1 LPKC(t-1) + e2 HRKC(t-1) + e3 LPUKC + e4 HRJ(t-1) + e5 HRK(t-1) + e6 HRUK(t-1) + µ5 Parameter estimasi yang diharapkan : e1, e2 > 0; e3, e4, e5, e6 > 0
2.
Produktivitas Kacang Tanah YKC = j0 + j1 YKC(t-1) + j2 HRUREA(t-1) + j3 TEK + j4 DSLPTT + j5 CH + j6 LIRIGASI + µ10 Parameter estimasi yang diharapkan : i1, i3, i4 , i5, i5 > 0 i2 < 0
3.
Impor Kacang Tanah IKC = no + n1 PRODKC + n2 KONSKC + n3 HIKC + n4 HRKC + µ14 Parameter estimasi yang diharapkan : n2, n4 > 0 n1, n3 < 0
4.
Produksi Kacang Tanah PRODKC= LPKC * YKC
5.
Suplai Kacang Tanah SKC= PRODKC + IKC
Page | 4
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
2.2.3. Analisis Permintaan Analisis permintaan komoditas kacang tanah merupakan analisis pemakaian kacang tanah dalam negeri meliputi kebutuhan bibit, diolah untuk makanan dan bukan makanan, tercecer, dan dikonsumsi langsung. Blok Demand Pada Model Analisis Suplai Demand 1.
Konsumsi per kapita Kacang Tanah KONSKC = s0 + s1 PDB + s2 IHK + s3 KONSKC(t-1) + µ12 Parameter estimasi yang diharapkan: r3 > 0 ; r1,r2 < 0
2.
Konsumsi Nasional kc tanah KONNKC = POP * KONSKC
3.
Demand kacang tanah DKC = KONNKC + EKSKC + PAKKC + BKC + TCKC BKC = PRODKC*0.026 TCKC = PRODKC*0.05
4.
Neraca kc tanah NRCKC = SKC – DKC
2.2.4. Kelayakan Model Uji coba pemilihan model perlu dilakukan guna mendapatkan model yang paling tepat dan sesuai. Uji pemilihan model tersebut dilakukan dengan cara menguji beberapa variabel bebas yang diduga akan berpengaruh terhadap dua fungsi tersebut yaitu respon luas panen maupun fungsi produktivitas kacang tanah. Ketepatan sebuah model regresi dapat dilihat dari Uji-F, Uji-t dan koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi diartikan sebagai besarnya keragaman dari peubah tak bebas (Y) yang dapat dijelaskan oleh peubah–peubah tak bebas (X). Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan persamaan:
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 5
Outlook Kacang Tanah 2015
R2 = dimana :
SS Regresi SS Total SS Regresi adalah jumlah kuadrat regresi SS Total adalah jumlah kuadrat total
Page | 6
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
BAB III. KERAGAAN KACANG TANAH NASIONAL 3.1. PERKEMBANGAN LUAS PANEN,
PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS
KACANG TANAH NASIONAL Perkembangan luas panen kacang tanah di Indonesia, pada kurun waktu tahun 1980 - 2015 rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0,38% per tahun sedangkan tahun 2011 – 2015 turun 4,48% per tahun. Penurunan luas panen terbesar selama 5 (lima tahun) terakhir terjadi tahun 2011 sebesar 12,90% atau minus 80,07 ribu hektar dan penurunan cukup tinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 7,23% atau minus 40,48 ribu hektar. Rata-rata luas panen kacang tanah selama periode 2011 – 2015 sebesar 521,59 ribu hektar dan kontribusi luas panen kacang tanah nasional didominasi oleh pulau Jawa sebesar 71,35%. Sedangkan luas panen di Luar Pulau Jawa rata-rata hanya mencapai 28,65%. Jika dilihat laju rata-rata pertumbuhannya, laju pertambahan luas panen kacang tanah tahun 1980 sampai 2015 di Luar Jawa
cenderung lebih tinggi yaitu meningkat rata-rata 0,55% per tahun,
sementara pulau Jawa hanya bertambah 0,39% per tahun. Periode tahun 20112015 memperlihatkan luas panen di luar Pulau Jawa mengalami penurunan lebih tinggi yaitu minus 6,86%, sementara di pulau Jawa mengalami penurunan minus 3,50%. Selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat perkembangan luas panen kacang tanah dalam negeri rata-rata mencapai 521,59 ribu hektar dimana Pulau Jawa memberikan kontribusi lebih besar yaitu 71,35% dari total luas panen kacang tanah di Indonesia, sementara daerah penghasil kacang tanah di luar Pulau Jawa hanya mampu berkontribusi sebesar 28,65% terhadap total luas panen kacang tanah di Indonesia (Gambar 1 dan Lampiran 1).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 7
Outlook Kacang Tanah 2015
750 650
(000 Ha)
550 450 350 250 150
Jawa
L.Jawa
2014
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
50
Indonesia
Gambar 1. Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Indonesia, Tahun 1980-2015
Pertumbuhan luas panen kacang tanah di Indonesia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan penurunan rata-rata sebesar 4,48%. Penurunan di luar Pulau Jawa cenderung lebih tinggi yaitu sebesar 6,86% per tahun dengan rata-rata luas panen 149,44 ribu hektar, sedangkan di Jawa turun sebesar 3,50% dengan rata-rata luas panen 372,15 ribu hektar. Kondisi ini menunjukkan bahwa areal kacang tanah nasional selama ini separuh lebih dipasok dari Pulau Jawa. Laju rata-rata pertumbuhan yang terjadi 5 tahun terakhir di Indonesia karena dipicu oleh pesaing komoditas lain yang secara ekonomis lebih menguntungkan, seperti padi, jagung, dan kedelai. Faktor yang mempengaruhi daya saing
kacang tanah antara lain : harga,
ketersediaan benih, kualitas benih, pemasaran, dan resiko hama. Perkembangan produktivitas kacang tanah tingkat nasional pada periode 1980-2015 cenderung mengalami peningkatan. Pertumbuhan produktivitas kacang tanah secara nasional lima tahun terakhir yaitu periode 2011-2015 menunjukkan
peningkatan
yang
lebih
tinggi
yaitu
1,44%
per
tahun
dibandingkan dengan periode 1980-2014 yaitu 1,17% per tahun. Produktivitas
Page | 8
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
kacang tanah di Indonesia berdasarkan ARAM I tahun 2015 adalah 13,43 ku/ha atau mengalami peningkatan sebesar
5% dibandingkan tahun sebelumnya
(Gambar 2 dan Lampiran 2 ). Secara umum pola perkembangan produktivitas kacang tanah per wilayah (Jawa dan Luar Jawa) cenderung sama, berkisar antara 12 kuintal per hektar. Rata-rata hasil kacang tanah di Pulau Jawa cenderung selalu lebih tinggi dibandingkan produktivitas di Luar Pulau Jawa. Produktivitas kacang tanah di Jawa dan luar Jawa mencapai puncak tertingginya pada tahun 2015, berdasarkan data Angka Ramalan I yaitu sebesar 13,83 kuintal per hektar. Jika dicermati, produktivitas tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil kacang tanah di Indonesia, Pulau Jawa dan Luar Jawa kurun waktu 5 tahun terakhir yang hanya mencapai 12,98 ku/ha.
14,00
13,00
(Ku/ Ha)
12,00
11,00
10,00
9,00
Jawa
L.Jawa
2014
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
8,00
Indonesia
Gambar 2. Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah Indonesia,
Tahun 1980 – 2015
Perkembangan produksi kacang tanah di Indonesia pada periode 2011– 2015 berfluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan minus 3,09% per tahun (Gambar 3). Data ARAM I tahun 2015 menunjukan, produksi kacang tanah
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 9
Outlook Kacang Tanah 2015
sebesar 657,59 ribu ton mengalami kenaikan sebesar 2,93% dari tahun 2014. Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa produksi kacang tanah baik di Jawa maupun di Luar Jawa cenderung mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 - 2015 produksi kacang tanah mengalami penurunan dengan rata-rata minus 3,09% per tahun ( Lampiran 3). Produksi kacang tanah yang dihasilkan sangat terkait oleh produktivitas. Berdasarkan data ARAM I tahun 2015 yang dikeluarkan BPS, produktivitas kacang tanah naik 5% atau sebesar 13,43 ku/ha dari tahun 2014 yang 12,79 ku/ha (Lampiran 2) sehingga pada tahun yang sama produksi naik sebesar 2,93% atau sebesar 657,59 ton dari tahun sebelumnya (Lampiran 3 ).
900 750
(000 Ton)
600 450 300 150
Jawa
L.Jawa
2014
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
0
Indonesia
Gambar 3. Perkembangan Produksi Kacang Tanah Indonesia, Tahun 1980– 2015.
Pertumbuhan produktivitas kacang tanah cenderung lebih pesat dari pada pertumbuhan luas panennya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan produktivitas kacang tanah nasional dalam periode 2011 – 2015 mencapai 1,44% per tahun, sementara itu luas panen cenderung mengalami penurunan minus 4,48% per tahun. Kondisi tersebut mempengaruhi produksi kacang tanah 5 tahun terakhir dengan rata –rata pertumbuhan mengalami penurunan 3,09% per tahun.
Page | 10
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Jika dilihat dari peningkatan produksi cenderung dipengaruhi oleh produktivitasnya dimana produktivitas tertinggi terjadi pada tahun 2013 (Gambar 2).
Hal ini menandakan teknologi budidaya kacang tanah sudah
berjalan dengan baik. Tabel 3.1. Perkembangan Rata-rata Luas Panen, Produktivitas, Produksi Kacang Tanah per Wilayah
Wilayah
Jawa
Luar Jawa
Indonesia
Tahun
L.Panen Pertumb. Produksi Pertumb. Produktivitas Pertumb. (Ha)
(%)
(Ton)
(%)
(Ku/Ha)
(%)
1980-2015
408.031
0,39
449.823
1,73
10,87
1,38
2011-2015
372.149
-3,50
489.884
-1,58
12,72
2,07
1980-2015
201.193
0,55
219.648
1,60
10,70
1,32
2011-2015
149.437
-6,86
186.943
-6,93
12,34
0,01
1980-2015
609.224
0,38
669.342
1,60
10,98
1,17
2011-2015
521.586
-4,48
676.827
-3,09
12,98
1,44
Kontribusi (%), 2011 - 2015*) Jawa
71,35
72,38
L. Jawa
28,65
27,62
Keterangan : *) Angka Ramalan I Sumber : BPS, diolah Pusdatin
Kontibusi luas panen kacang tanah di Indonesia selama kurun waktu 2011-2015, didominasi dari Pulau Jawa sebesar 71,35% sedangkan dari luar Pulau Jawa berkontibusi hanya 28,65%. Hal ini sejalan dengan kontribusi produksi kacang tanah dari Pulau Jawa lebih besar daripada luar Pulau Jawa yaitu 72,38% dan 27,62% ( Tabel 3.1.).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 11
Outlook Kacang Tanah 2015
3.2.
PROVINSI SENTRA LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERTINGGI KACANG TANAH Kontribusi komoditas kacang tanah dari beberapa provinsi di tanah air
pada 5 tahun terakhir dilihat dari sisi luasannya tersebar di 10 provinsi dengan kontribusi sebesar
87,11% terhadap total luas panen kacang tanah di
Indonesia. Dari sepuluh provinsi sentra tersebut, empat provinsi terluas berada di wilayah Jawa dengan kontribusi sebesar 69,54% atau mencapai ratarata luas 90,65 ribu hektar. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan luas panen kacang tanah terbesar, dimana rata-rata luas panen mencapai 152,09 ribu hektar menyumbang 29,17% terhadap rata-rata luas panen nasional. Jawa Tengah pada peringkat ke dua dengan rata-rata luas panen sebesar 94,53 ribu hektar menyumbang sebesar 18,13% terhadap rata-rata luas panen nasional. Pada peringkat ke-3 dan ke-4 adalah D.I. Yogyakarta dan Jawa Barat dengan kontribusi masing-masing sebesar 12,46% dan 9,78% terhadap luas panen nasional. Lima provinsi sentra lainnya dengan kontribusi di bawah 6% terhadap luas panen nasional. (Gambar 4 dan Lampiran 4). Sementara itu jika dilihat dari sisi rata-rata pertumbuhan luas panen di masing-masing daerah selama lima tahun terakhir, hampir semua provinsi mengalami penurunan, hanya D.I. Yogyakarta dan Sulawesi Selatan yang mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 3,99% per tahun dan 1,35% per tahun. Provinsi dengan laju penurunan paling tinggi terjadi di Sumatera Utara dengan rata-rata sebesar minus 10,17% per tahun, urutan ke 2 Kalimantan Selatan dengan penurunan minus 8,22% per tahun (Lampiran 4).
Page | 12
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Jawa Tengah 18,13% Jawa Timur 29,17%
DI Yogyakarta 12,46%
Jawa Barat 9,78%
Provinsi Lainnya 12,89% Nusa Tenggara Barat 5,09% Kalimantan Selatan, 1,80%
NTB Sumatera Utara 1,80%
Banten 1,81%
NTT 3%
4%
Gambar 4. Provinsi Sentra Luas Panen Kacang Tanah di Indonesia, Tahun 2011-2015
Dilihat dari produktivitas, maka sentra provinsi kacang tanah berbeda. Selama 5 tahun terakhir, produktivitas tertinggi ada di Sulawesi Tengah sebesar 16,10 ku/ha, diurutan ke-2 Jawa Barat 15,63 ku/ha dan diurutan ke-3 Sumatera Barat sebesar
14,57 ku/ha. Provinsi Nusa Tenggara Barat
menduduki urutan ke empat sedangkan Sulawesi Selatan menjadi provinsi ke lima terbesar dengan rata-rata hasil masing-masing sebesar 14,27 ku/ha dan 14,01 ku/ha. Jika dilihat rata-rata pertumbuhan produktivitas per hektar tertinggi adalah Jawa Barat dengan rata-rata pertumbuhan 3,88% per tahun, sementara daerah dengan laju pertumbuhan produktivitas terendah adalah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat masing-masing dengan rata-rata pertumbuhan sebesar minus 1,96% per tahun dan minus 1,90% per tahun (Gambar 5 dan Lampiran 5).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 13
Outlook Kacang Tanah 2015
Rata-rata (Ku/Ha) Indonesia
13,06
Jambi
12,90
Sulawesi Barat
13,17
Sulawesi Utara
13,23
Jawa Tengah
13,44
Jawa Timur
13,51
Sulawesi Selatan
14,01
Nusa Tenggara Barat
14,27
Sumatera Barat
14,57
Jawa Barat
15,63
Sulawesi Tengah
16,10 0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
Gambar 5. Produktivitas Kacang Tanah Tertinggi di Provinsi Indonesia, 2011-2015
Dari sepuluh provinsi sentra, kontribusi produksi kumulatif sebesar 70,67% tersebar di 4 provinsi, dimana Provinsi Jawa Timur memberikan kontribusi terbesar atau sebesar 30,14% dari produksi kacang tanah nasional. Selanjutnya Jawa Tengah, Jawa Barat, dan D.I Yogyakarta berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 18,67%, 11,71% dan 10,15% terhadap produksi kacang tanah nasional. Adapun 6 Provinsi lainnya yaitu Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara memberikan kontribusi dibawah 6% terhadap produksi kacang tanah nasional. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, hanya 2 Provinsi sentra
yang
mengalami
peningkatan
produksi
kacang
tanah
yaitu
D.I.Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat masing-masing dengan kenaikan sebesar 5,37% per tahun dan 1,73% per tahun. Delapan 8 provinsi sentra lainnya mengalami penurunan produksi kacang tanah.
Penurunan produksi
paling tinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu 9,25% per tahun, selanjutnya Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan penurunan sebesar 9% per tahun, sedangkam provinsi lainnya mengalami penurunan dibawah 7% per tahun. (Gambar 6 dan Lampiran 6).
Page | 14
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Nusa Tenggara Barat 5,54%
Sulawesi Selatan 4,24%
Banten 1,78%
Nusa Tenggara Timur 2,58% Kalimantan Selatan 1,69% Sumatera Utara 1,58%
DI Yogyakarta 10,15% Jawa Barat 11,71%
Jawa Tengah 18,67%
Provinsi Lainnya 11,92%
Jawa Timur 30,14%
Gambar 6. Sentra Produksi Kacang Tanah Di Indonesia, 2011 – 2015
3.3.
KONSUMSI PERKAPITA DAN NASIONAL KACANG TANAH Beragam produk olahan dengan bahan baku kacang tanah yang
dihasilkan oleh industri berskala rumah tangga maupun oleh industri sedang dan industri besar, menjadikan permintaan kacang tanah semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadikan kacang tanah merupakan salah satu komoditi tanaman pangan bernilai strategis untuk meningkatkan pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat. Konsumsi kacang tanah pada tingkat rumah tangga biasanya dalam bentuk makanan ringan seperti direbus, digoreng, dibuat sambal kacang untuk saos gado-gado ataupun somay. Kacang tanah biasa juga dikonsumsi berupa olahan pabrikan baik masih berupa kacang berkulit seperti kacang kulit panggang pasir, kacang kulit oven maupun berupa kacang tanpa kulit seperti kacang atom, kacang medan, campuran kue kering, taburan kue, maupun hasil olahan berupa selai. Konsumsi kacang tanah berdasarkan data Susenas, selama periode tahun 2006-2014 berfluktuatif dengan kecenderungan turun, rata-rata konsumsi kacang tanah kupas sebesar 0,32 kg/kapita/tahun. Konsumsi kacang tanah periode 2010-2014 rata-rata sebesar 0,26 kg/kapita/tahun. Pertumbuhan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 15
Outlook Kacang Tanah 2015
konsumsi kacang tanah baik periode 2006-2014 maupun 2010-2014 mengalami penurunan, penurunan masing-masing periode tersebut sebesar 4,24% per tahun dan 8,06% per tahun. (Gambar 7 dan Lampiran 7)
0,50 0,45 0,40 0,35 0,30 0,25 0,20 0,15 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Konsumsi Perkapita
Gambar 7. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Kacang Tanah Kupas Di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, 2006 – 2014
Sesuai hasil Susenas maka konsumsi nasional kacang tanah bisa diperoleh dari
perkalian konsumsi per kapita pertahun dikalikan dengan jumlah
penduduk akhir tahun. Pada periode 2006-2014 konsumsi nasional kacang tanah berfluktuatif dengan kecenderungan menurun, dimana rata-rata konsumsi nasional kacang tanah sebesar 74,08 ribu ton, sedangkan pada periode 2010-2014 rata-rata sebesar 63,96 ribu ton. Pertumbuhan konsumsi kacang tanah nasional mengalami penurunan baik periode 2006-2014 maupun 2010-2014 yaitu sebesar 2,66% dan 6,31% per tahun. (Gambar 8 dan Lampiran 8)
Page | 16
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
110.000 100.000 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Konsumsi Nasional
Gambar 8. Perkembangan Konsumsi Nasional Kacang Tanah Kupas Di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, 2006 – 2014 Data konsumsi kacang tanah bisa diperoleh dari Susenas maupun dari Neraca Bahan Makanan (NBM) dari Badan Ketahanan Pangan (BKP). Menurut NBM Konsumsi kacang tanah secara langsung dapat dihitung dengan cara perkalian antara ketersediaan kacang tanah per kapita dengan jumlah penduduk. Ketersediaan yang dimaksud dalam NBM adalah selisih produksi ditambah impor, dikurangi ekspor, tercecer, bibit dan untuk industri. Perkembangan ketersediaan kacang tanah per kapita di Indonesia dari tahun 1993-2015 berdasarkan NBM berfluktuasi cukup
tajam dengan
kecenderungan terus mengalami penurunan (Gambar 9). Pada periode tahun 1993-2015, ketersediaan perkapita tertinggi terjadi pada tahun 1995, yaitu sebesar 3,98 kg/kap/th. Ketersediaan per kapita cenderung terus menurun. Diperkirakan pada tahun 2015, ketersediaan per kapita sebesar 2,63 kg/kap/th. Selama periode 2011 - 2015, ketersediaan per kapita rata-rata kacang tanah
sekitar 2,76 kg/kap/th. Angka ketersediaan ini cenderung
menurun dengan laju pertumbuhan minus 3,57% setiap tahunnya. Pada tahun 2015 diperkirakan total konsumsi kacang tanah pada rumah tangga sebesar 671,86 ribu ton dengan ketersediaan per kapita sebesar 2,63 kg/kap/th dan jumlah penduduk pertengahan tahun sebesar 255,46 juta orang. (Lampiran 9).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 17
Outlook Kacang Tanah 2015
3,9 3,7 3,5 3,3 3,1 2,9 2,7 2,5 1993
Gambar 9.
1995
1997
1999
2001
2003
2005
2007
2009
2011
2013
2015
Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah Di Indonesia, Berdasarkan NBM, Tahun 1993 – 2015
Berdasarkan data penggunaan dan penyediaan kacang tanah di Indonesia yang bersumber dari data Neraca Bahan Makanan (NBM) seperti tersaji dalam Lampiran 10. Penyediaan dalam negeri yang dimaksud adalah produksi kacang tanah dalam bentuk lepas kulit, ditambah impor, ditambah perubahan stok dan dikurangi ekspor.
Pemakaian dalam negeri meliputi penggunaan bibit
(lepas kulit), diolah untuk makanan (berkulit + lepas kulit) dan non makanan (lepas kulit), dimakan langsung (lepas kulit) dan tercecer baik dalam bentuk berkulit maupun lepas kulit. Penggunaan terbesar kacang tanah pada periode tahun 1993 – 2014 adalah sebagai bahan makanan atau dikonsumsi langsung dalam bentuk lepas kulit yang mencapai rata-rata 84,10% dari penyediaan dalam negeri, sementara penggunaan untuk sektor industri yaitu kacang tanah yang diolah lebih lanjut menjadi produk lain baik makanan maupun non makanan hanya mencapai 7,32%.
Penggunaan untuk benih maupun hilang karena tercecer
masing-masing sebesar 3,61% atau 30 ribu ton dan 4,98% atau 42 ribu ton (Lampiran 10). Pada
periode
tahun 2001-2010
penggunaan kacang tanah
yang
dikonsumsi langsung (lepas kulit) lebih rendah dari produksi yang dihasilkan. Kondisi yang berbeda terjadi antara tahun 1993 sampai 1997, dimana konsumsi kacang tanah lepas kulit dalam negeri lebih tinggi dibandingkan Page | 18
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
produksi kacang tanah dalam negeri
dan begitu juga pada tahun 2013
konsumsi kacang tanah lepas kulit lebih tinggi dari produksi dalam negeri. (Gambar 10). 900 800
(000 Ton)
700 600 500 400 300 200 100 0 1993
1995
1997
Produksi
Gambar 10.
1999 bibit
2001
2003
total diolah
2005
2007
2009
2011
tercecer
Perkembangan Penggunaan Kacang Berdasarkan NBM, Tahun 1993-2014
2013
dimakan
Tanah
Indonesia
Konsumsi nasional kacang tanah pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,69% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 700,45 ribu ton. Rata-rata konsumsi kacang tanah periode 5 (lima) tahun terakhir sebesar 686,42 ribu ton, ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi nasional kacang tanah dua dekade terakhir, yang hanya sebesar 557,891 ribu ton. Rata-rata pertumbuhan konsumsi nasional kacang tanah pada periode tahun 2011-2015 mengalami penurunan sebesar minus 2,24% per tahun. (Lampiran 11). Perkembangan konsumsi nasional kacang tanah periode tahun 2000-2014 cenderung fluktuatif. Konsumsi nasional terendah pada tahun 2002 yaitu sebesar 644,85 ribu ton, sedangkan konsumsi nasional tertinggi pada tahun 2009 yaitu sebesar 758,78 ribu ton. Konsumsi pada tahun 2011 turun cukup tajam dibanding tahun 2010, dengan penurunan sebesar minus 10,07%, dimana konsumsi nasional kacang tanah sebesar 679,99 ribu ton. (Gambar 11)
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 19
Outlook Kacang Tanah 2015
760.000 740.000
(Ton)
720.000 700.000 680.000 660.000 640.000 2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
Konsumsi Nasional
Gambar 11
Perkembangan Konsumsi Nasional Kacang Tanah Di Indonesia Berdasarkan NBM, 2000 – 2014
Jika kita bandingkan konsumsi nasional kacang tanah berdasakan Susenas dan NBM, maka yang paling sesuai adalah NBM karena pada NBM konsumsi berdasarkan ketersediaan kacang tanah perkapita pertahun, memperhitungkan pemakaian kacang tanah untuk ekspor,
bibit,
tercecer, untuk bahan industri makanan dan non makanan. 3.4.
HARGA PRODUSEN DAN KONSUMEN KACANG TANAH Perkembangan harga kacang tanah dalam bentuk polong untuk harga
produsen maupun konsumen baik dalam kurun waktu 30 tahun maupun 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat (Gambar 12). Pada tahun 2010 sampai 2014 rata-rata laju pertumbuhan harga di tingkat produsen dan konsumen tersebut masing-masing sebesar 6,17% per tahun dan 8,07% per tahun, dengan selisih margin dari Rp. 3.659,- sampai Rp. 6.066,-. Pada tahun 2008 harga produsen kacang tanah turun menjadi sebesar Rp 8.084,- per Kg. Tingkat penurunan harga tersebut sebesar 5,05% dari tahun 2007.
Page | 20
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Harga pasar di tingkat produsen tahun 2009 meningkat sebesar 12,05% dari tahun sebelumnya, sedangkan harga konsumen pada tahun 2011 meningkat 16,87 % dibanding tahun sebelumnya. Tingginya harga kacang tanah disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan yang belum diimbangi oleh produksi dalam negeri (Lampiran 12).
1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
20.000 18.500 17.000 15.500 14.000 12.500 11.000 9.500 8.000 6.500 5.000 3.500 2.000 500
Harga Produsen (Rp/kg)
Gambar 12.
Harga Konsumen (Rp/kg)
Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen Kacang Tanah di Indonesia, Tahun 1983 – 2014
3.5. EKSPOR DAN IMPOR KACANG TANAH DI INDONESIA
Perkembangan volume ekspor impor kacang tanah antara tahun 19802014 tersaji pada Gambar 13. Pada rentang waktu 1980-2014, volume impor kacang
tanah
berfluktuasi
cukup
tajam
di
beberapa
titik
dengan
kecenderungan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2011. Bila dilihat perkembangannya tahun 2010-2014 mempunyai kecenderungan impor lebih tinggi daripada volume ekspor. Perkembangan volume ekspor kacang tanah pada periode 2010-2014 ini mengalami penurunan rata-rata sebesar 9,80% per tahun, selama periode tersebut volume ekspor kacang tanah mencapai ratarata 3,08 ribu ton sementara volume impornya hingga 242,80 ribu ton.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 21
Outlook Kacang Tanah 2015
10.000
300.000
9.000 250.000
8.000 7.000
200.000
6.000 5.000
150.000
4.000 100.000
3.000 2.000
50.000
1.000 0
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
0
Ekspor (ton)
Impor (ton)
Gambar 13. Perkembangan Volume Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980 – 2014
Rata – rata volume ekspor periode 1980 – 2014 adalah 3,10 ribu ton dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 26,80% per tahun, sedangkan lima tahun terakhir rata-rata volume ekspor kacang tanah sebesar 3,08 ribu ton dengan rata-rata pertumbuhan cenderung menurun sebesar minus 9,80% per tahun (Lampiran 13).
Pada periode waktu yang sama atau periode tahun
1980-2014 rata-rata volume impor kacang tanah adalah 113,83 ribu ton atau tumbuh sebesar 36,24%, periode selanjutnya tahun 2010-2014 dengan ratarata volume impor sebesar 242,80 ribu ton atau rata-rata pertumbuhannya 7,77% per tahun (Lampiran 13). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan volume impor kacang tanah cenderung meningkat baik pada 3 (tiga) dekade maupun pada rata-rata lima tahun terakhir. Neraca ekspor-impor kacang tanah baik dilihat dari sisi volume maupun nilainya pada 2 periode menunjukkan perkembangan yang bernilai negatif. Kecenderungan ini disebabkan permintaan kacang tanah yang tinggi seperti industri makanan dan belum bisa dipenuhi oleh produksi kacang tanah dalam negeri. Pada rentang tahun 1980-2014 rata-rata neraca ekspor-impor mengalami defisit 110,73 ribu ton atau senilai 75,19 (000 USD) per tahun. Sementara pada periode 2010 – 2014 rata-rata neraca ekspor-impor cenderung
Page | 22
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
mengalami nilai defisit lebih besar dari pada rata-rata 3 dekade yaitu sebesar 239,73 ribu ton atau defisit senilai 261,30 (000 USD) per tahun. (Lampiran 14 dan Gambar 14) 10.000
350.000
9.000
300.000
8.000 250.000
7.000 6.000
200.000
5.000 150.000
4.000 3.000
100.000
2.000 50.000
1.000
Nilai Ekspor
2014
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
0
1980
0
Nilai Impor
Gambar 14. Perkembangan Nilai Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980 – 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 23
Outlook Kacang Tanah 2015
Page | 24
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
BAB IV. KERAGAAN KACANG TANAH DUNIA
4.1.
PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN PRODUKTIVITAS KACANG TANAH DUNIA Berdasarkan Data FAO, Perkembangan luas panen kacang tanah di dunia
selama kurun waktu 1980-2013 mempunyai pola yang berfluktuasi dengan trend mengalami pertumbuhan luas panen rata-rata 1% per tahun (Gambar 15). Penurunan luas panen terbesar terjadi pada tahun 2006 sebesar minus 10,43%. Rata-rata pertumbuhan luas panen kacang tanah 5 tahun terakhir (2009-2013) menurut data FAO menurun relatif tinggi, yaitu sekitar 15,82% per tahun. (Lampiran 15).
50.000.000 45.000.000 40.000.000 35.000.000 30.000.000 25.000.000 20.000.000
Luas Panen (Ha)
Gambar 15.
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
15.000.000
Produksi (ton)
Perkembangan Luas Panen dan Produksi Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2013
Perkembangan produktivitas kacang tanah kurun waktu 1980 – 2013 berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat (Gambar 16), dimana rata-rata pertumbuhan sebesar 1,98% per tahun (Lampiran 11). Nilai ini relatif lebih tinggi dibandingkan persentase penambahan luas panen kacang tanah dunia, sehingga
peningkatan
produksi
kacang
tanah
dunia
cenderung
lebih
dipengaruhi oleh peningkatan produktivitas. Produktivitas tertinggi dicapai
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 25
Outlook Kacang Tanah 2015
pada tahun 2013 yaitu 17,96 ku/ha dan tahun sebelumnya sedikit lebih rendah yaitu 16,45 ku/ha. Angka produktivitas nasional kacang tanah tahun 2013 sebesar 25,82 ku/ha lebih tinggi dari angka produktivitas rata-rata kacang tanah dunia yaitu 17,96 ku/ha, namun berada pada urutan ke-26 (Lampiran 19).
19 17 15 13 11 9 7
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
5
Produktivitas (Ku/Ha)
Gambar 16.
4.2.
Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah Dunia, 1980 - 2013
NEGARA SENTRA LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERTINGGI DUNIA Lima negara dengan rata-rata luas panen terbesar di dunia,
memberikan kontribusi sebesar
59,85% terhadap total luas panen kacang
tanah di dunia dapat dilihat pada Gambar 17 dan Lampiran 17. Dua negara di Asia dengan rata-rata memiliki luas panen cukup tinggi yaitu India dan China masing masing sebesar 5,33 juta hektar dan 4,56 juta hektar. Kontribusi dari dua negara tersebut mendominasi hampir separuh total luas panen kacang tanah dunia. India merupakan negara dengan luas panen kacang tanah terbesar mencapai 21,43% dari luas panen kacang tanah di dunia. Sementara itu Indonesia menduduki urutan ke sembilan dengan total kontribusi sebesar 2,30% dari rata-rata total luas panen kacang tanah di dunia ( Gambar 17).
Page | 26
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Rata-rata pertumbuhan per tahun luas panen pada negara produsen kacang tanah dunia, sebagian besar tumbuh positif atau terjadi peningkatan luas panen, kecuali di India, Senegal dan Indonesia yang mengalami penurunan sebesar minus 0,63%, 6,06% dan 4,23%. Pertumbuhan positif luas panen tertinggi terjadi di Sudan
dengan rata-rata 24,53% per tahun, diikuti
Tanzania dengan peningkatan 16,26% per tahun. (Lampiran 17).
India; 21,43; 21,43% Lainnya; 40,15%
China; 18,34; 18,34%
Senegal; 3,70; 3,70%
Gambar 17.
Sudan; 6,09; 6,09%
Nigeria; 10,29; 10,29%
Rata-rata Kontribusi Luas Panen Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013
Komposisi negara produsen kacang tanah terbesar di dunia berbeda dengan komposisi negara yang memiliki luas panen kacang tanah terbesar di dunia. China menggeser kedudukan India pada posisi pertama sebagai negara penghasil kacang tanah dunia dengan rata-rata produksi kacang tanah sebesar 16,03
juta ton per tahun. Dengan tingkat produksi tersebut, China
memberikan kontribusi sebesar 38,76% terhadap total produksi kacang tanah dunia. Sementara itu India berada di posisi kedua dengan rata-rata produksi kacang tanah sebesar 6,96 juta ton per tahun atau menyumbang 16,84% produksi kacang tanah dunia. Dari ke dua negara tersebut sudah mensuplay lebih dari separuh produksi kacang tanah dunia yaitu sebesar 55,60%. Pada urutan negara produsen dunia, Indonesia menduduki urutan ke enam dengan rata-rata produksi 1,29 juta ton atau mensuplay 3,13% produksi kacang tanah dunia. Urutan sebelum Indonesia diduduki oleh Myanmar dengan rata-rata
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 27
Outlook Kacang Tanah 2015
produksi sebesar 1,36 juta ton atau mensupport 3,29% produksi kacang tanah dunia ( Gambar 18 dan Lampiran 18 ). %
China, mainland 38,76% Lainnya; 25,30%
Indonesia 3,13%
Myanmar 3,29% Amerika 4,92% Nigeria 7,76%
Gambar 18.
India 16,84%
Rata-rata Produksi Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013
Pertumbuhan produksi di beberapa negara produsen menunjukan satu negara mengalami penurunan produksi pada kurun lima tahun (2009 – 2013) termasuk diantaranya Indonesia yaitu sebesar minus 0,34% per tahun. Sementara itu negara dengan rata-rata pertumbuhan produksi meningkat berturut-turut adalah India (26,42% per tahun), urutan selanjutnya Tanzania (23,74% per tahun), Sudan (23,67%) dan Argentina ( 15,77%) Selengkapnya pada Lampiran 18. Komposisi negara dengan rata-rata produktivitas per hektar tertinggi, selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 19.
Hanya satu negara produsen
kacang tanah dunia yang dipengaruhi produktivitasnya di dunia, yaitu Amerika Serikat. Negara ini mempunyai hasil rata-rata per hektar
41,07 ku/ha,
sementara Indonesia menduduki ranking ke 26 dengan rata-rata hasil per hektar kacang tanah sebesar 22,69 Ku/Ha ( Lampiran 19)
Page | 28
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
(ku/ha) 22,69
Indonesia
35,11
China, mainland Spanyol Palestina Saudi Arabia Malaysia Amerika Lebanon Nicaragua Israel Cyprus
36,82 37,79 40,21 40,29 41,07 41,26 46,06 60,48 205,83
0
Gambar 19.
4.3.
50
100
150
200
250
Rata-rata Produktivitas Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013
PENYEDIAAN DAN KETERSEDIAAN PER KAPITA KACANG TANAH DI DUNIA
Penyediaan kacang tanah dunia dalam wujud kacang tanah kupas periode tahun 2007-2011 terdapat di 10 negara dengan penyediaan tertinggi dan memberikan kontribusi sebesar 80,15% terhadap penyediaan kacang tanah dunia. China menduduki peringkat pertama dengan rata-rata penyediaan kacang tanah sebesar 4,43 juta ton kacang tanah selanjutnya Indonesia dan Amerika masing-masing dengan rata-rata penyediaan kacang tanah sebesar 993,50 ribu ton dan 954,37 ribu ton. Tujuh negara terbesar lainnya dengan rata-rata penyediaan kacang tanah mulai 155,33 ribu ton sampai dengan 386,32 ribu ton. Rata-rata pertumbuhan penyediaan kacang tanah pada 10 negara dengan penyediaan tertinggi periode tahun 2007-2011 hampir semua negara terjadi peningkatan. Dengan peningkatan tertinggi yaitu di negara Tanzania sebesar 33,52% per tahun. Sedangkan 2 negara terjadi penurunan pertumbuhan penyediaan kacang tanah yaitu Nigeria dan Burkina Faso, masing-masing dengan penurunan sebesar minus 3,41% per tahun dan minus 0,10% per tahun. (Lampiran 20).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 29
Outlook Kacang Tanah 2015
China memberikan kontribusi terbesar terhadap penyediaan kacang tanah dunia yaitu sebesar 43,82%, selanjutnya pada urutan berikutnya yaitu Indonesia dan Amerika dengan kontribusi sebesar 9,84% dan 9,45%. Sedangkan tiga negara tertinggi lainnya dengan kontribusi mulai dari 2,36% sampai 3,82% terhadap penyediaan kacang tanah dunia. ( Gambar 20 )
(%) Amerika Serikat 9,45%
India 3,82%
Nigeria 3,84% Viet Nam 2,36%
Indonesia 9,84%
Lain-lain 26,87%
China, mainland 43,82%
Gambar 20. Rata-rata Kontribusi Penyediaan Kacang Tanah Dunia, Tahun 2007-2011 ( Kacang Tanah Tanpa Kulit )
Ketersediaan kacang tanah per kapita terbesar di dunia pada periode tahun 2007-2011 didominasi oleh negara-negara di Afrika. Chad, sebuah negara di Afrika Tengah menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan ketersediaan per kapita kacang tanah tertinggi dengan rata-rata sebesar 13,78 kg/kap/th. Selanjutnya Burkina Faso, sebuah negara di Afrika Barat pada peringkat ke dua dengan rata-rata ketersediaan per kapita kacang tanah sebesar 10,98 kg/kap/th. Sedangkan 8 negara tertinggi lainnya dengan angka ketersediaan kacang tanah mulai dari 4,16 kg/kap/th sampai 7,96 kg/kap/th. Indonesia
jika
dibandingkan
dengan
negara lainnya,
menduduki
peringkat ke 11 di dunia dengan rata-rata ketersediaan kacang tanah sebesar 4,16 kg/kap/th ( Lampiran 21 dan Gambar 21).
Page | 30
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Rata-rata ( Kg/Kap/Th ) 4,16
Indonesia
4,49
Gambia
4,98
Malawi
5,76
Ghana
6,47
Vanuatu
6,64
Benin
6,85
Cameroon
6,90
Niger
7,96
Gabon
10,98
Burkina Faso
13,78
Chad -
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
Gambar 21. Rata-rata Ketersediaan Kacang Tanah Per Kapita di Dunia, 2007-2011 ( Kacang Tanah Tanpa Kulit )
4.4.
PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN KACANG TANAH DI DUNIA
Harga produsen kacang tanah pada 10 negara tertinggi di dunia kurun waktu 2009-2013 menunjukkan sebagian besar mengalami peningkatan harga, yaitu dengan rata-rata peningkatan sebesar 4,16 % per tahun. Negara dengan peningkatan harga produsen tertinggi adalah Bulgaria, yaitu naik 18,23% dan Ekuador dengan peningkatan 14,73% per tahun. Sedangkan 7 ( tujuh ) negara lainnya dengan kenaikan rata-rata pertumbuhan dari 0,46 % per tahun sampai dengan 9,69% per tahun. Sedangkan Jepang terjadi penurunan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,31% per tahun.(Lampiran 22) Jepang merupakan negara yang memenuhi rata-rata harga produsen tertinggi untuk periode 2009-2013 dengan rata-rata sebesar 5,43 ribu US$/ton. Sedangkan 9 negara dengan rata-rata harga produsen tertinggi lainnya dengan kisaran harga sebesar 1,36 ribu US$/ton sampai dengan 5,16 ribu US$/ton. (Gambar 22).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 31
Outlook Kacang Tanah 2015
Rata-rata (US$/ton)
Ruanda
1.358
Turki
1.257 1.455
Inggris
1.538
Ekuador
1.624
Bulgaria
2.086
Jamaika
2.320
Suriname
2.891
Cyprus
5.162
Saint Vincent and the Grenadines
5.426
Japan -
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
Gambar 22. Rata-Rata Harga Produsen Kacang Tanah Dunia, 2008-2012
4.5. PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR KACANG TANAH DUNIA Pertumbuhan ekspor impor dunia tahun 2008-2012 cenderung fluktuatif, baik pada periode 1980-2013 maupun 2008-2012. Rata-rata pertumbuhan keduanya mengalami kenaikan baik volume ekspor maupun volume impor, dengan kenaikan volume ekspor berturut-turut sebesar 3,45% per tahun dan 7,22% per tahun dan kenaikan volume impor berturut-turut 3,06% per tahun dan 1,81% per tahun. Namun jika dilihat dari neraca perdagangan baik periode 1980-2012 dan 2008-2012 keduanya mengalami deficit, berturut-turut sebesar 80,44 ribu ton dan 148,50 ribu ton. Nilai defisit pada periode 2008-2012 lebih besar dibanding pada periode 1980-2012 yaitu 263,27 ribu US$, sedangkan pada periode 1980-2012 defisit sebesar 134,23 ribu US$. (Gambar 23 dan Lampiran 23).
Page | 32
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Volume Import (ton)
Gambar 23.
2012
2010
2008
2006
2004
2002
2000
1998
1996
1994
1992
1990
1988
1986
1984
1982
1980
1.800.000 1.700.000 1.600.000 1.500.000 1.400.000 1.300.000 1.200.000 1.100.000 1.000.000 900.000 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0
Volume Eksport (ton)
Perkembangan Volume Ekspor - Impor Kacang Tanah Dunia, 2008 – 2012
Menurut data FAO tahun 2008-2012 negara pengekspor kacang tanah terbesar dunia secara kumulatif memberikan kontribusi volume ekspor setengah dari total ekspor kacang tanah di dunia sebesar 60,23% . Tiga negara tersebut adalah India, Argentina dan Amerika, masing-masing dengan ratarata volume ekspor kacang tanah sebesar 478,40 ribu ton, 206,58 ribu ton dan 163,70 ribu ton, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 33,95%, 14,66% dan 11,62% terhadap volume ekspor kacang tanah dunia (Lampiran 23 dan Gambar 23). Negara ke empat terbesar pengekspor kacang tanah dunia, yaitu Cina memberikan kontribusi sebesar 9,75%, sementara itu pada urutan ke lima yaitu Netherland, berkontribusi sebesar 3,70% terhadap volume ekspor kacang tanah dunia. (Gambar 24).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 33
Outlook Kacang Tanah 2015
(%)
India; 33,95
Argentina; 14,66
Amerika; 11,62
China, mainland; 9,75 Netherlands; 3,70
Lainnya; 26,32
Gambar 24.
Rata-rata Kontribusi Dunia, 2008 – 2012
Volume Ekspor Kacang Tanah
Indonesia dengan rata-rata ekspor 343 ton, merupakan pengekspor kacang tanah di dunia pada urutan ke-46 dan memberikan sumbangan volume ekspor sebesar 0,02% terhadap total ekspor kacang tanah dunia (Lampiran 24). Sebagian besar negara eksportir kacang tanah mengalami peningkatan pertumbuhan volume ekspor yaitu Malawi, India, Netherlands, Argentina, Brazil dan Vietnam. Rata-rata pertumbuhan volume ekspor terbesar terjadi di Malawi dengan rata-rata peningkatan sebesar 67,76 % per tahun, selanjutnya India dengan peningkatan sebesar 28,25% per tahun, dan Netherlands dengan peningkatan sebesar 14,52% per tahun sementara pertumbuhan terendah di Vietnam sebesar 4,49% per tahun. Negara eksportir yang mengalami penurunan volume ekspor yaitu China, Amerika, Arab dan Nicaragua. Penurunan ekspor antara minus 0,28% sampai dengan minus 10,57% per tahun. (Lampiran 24). Berbeda pada keragaan impor dunia, volume impor dari 6 (enam) negara importir kacang tanah dunia memberikan kontribusi sebesar 50,40% dari total volume impor dunia selama kurun waktu 2008-2012. Netherlands memberikan kontribusi tertinggi pada volume impor dunia yaitu sebesar 18,69%,selanjutnya Indonesia merupakan negara pengimpor kacang tanah terbesar ke dua dengan kontribusi volume impor 8,33%
dari total volume impor dunia sedangkan
empat negara terbesar pengimpor lainnya memberikan kontribusi berkisar
Page | 34
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
antara 5,37% sampai 6,68% terhadap volume impor dunia. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 25. Pertumbuhan rata-rata di sepuluh negara pengimpor terbesar ini, hampir semuanya mengalami penurunan
cukup besar pada lima tahun
terakhir. Sedangkan negara dengan rata-rata per tahun peningkatan tertinggi adalah Meksiko sebesar 8,40% per tahun, dan Jerman 5,01% per tahun. Indonesia mengalami penurunan
rata-rata pertumbuhan volume impor
sebesar minus 3,36% per tahun. (Lampiran 25). (%) Rusia; 5,85
Inggris; 5,47
Jerman; 5,37
Meksiko; 6,68 Indonesia; 8,33
Lainnya; 49,60
Netherlands; 18,69
Gambar 25.
Rata-rata Kontribusi Volume Impor Kacang Tanah Dunia, 2009 – 2013
Volume impor kacang tanah di Indonesia kurun waktu 2008 - 2012 cenderung fluktuatif. Impor tertinggi pada tahun 2008 sebesar 139,88 ribu ton dan terendah pada tahun 2011 yaitu 120,72 ribu ton. Impor kacang tanah Indonesia rata-rata sebesar 129,74 ribu ton. Indonesia dibandingkan dengan negara pengimpor lainnya yaitu Thailand dan Malaysia pada rata-rata impornya selama lima tahun terahir masing-masing negara tersebut hanya mengimpor kurang dari setengah dari impor Indonesia yaitu dibawah 48 ribu ton ( Lampiran 25). Bila dilihat nilai ekspor dari 4 (empat) negara eksportir kacang tanah dunia yang memberikan kontribusi sebesar 69,52 % dari total nilai ekspor dunia selama kurun waktu 2008-2012, maka India dan Argentina memberikan kontribusi tertinggi pada nilai ekspor dunia yaitu sebesar 32,02 % dan 14,62%
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 35
Outlook Kacang Tanah 2015
dari total nilai ekspor dunia sedangkan negara terbesar pengekspor lainnya berkisar
11%.
Data
secara
rinci
dapat
dilihat
pada
Gambar
26.
Pertumbuhan rata-rata di sepuluh negara pengekspor terbesar ini, hampir semuanya meningkat
cukup besar pada periode 2008-2012. Rata-rata
pertumbuhan tertinggi adalah Mesir sebesar 306,59% per tahun, Malawi 184,96% per tahun, India 43,60%. Sedangkan 5 negara pengekspor tertinggi lainnya dengan pertumbuhan antara 15,05% per tahun sampai dengan 24,91% per tahun. Akan tetapi ada 2 negara yang mengalami penurunan rata-rata pertumbuhan yaitu Amerika dan China, mainland yaitu sebesar minus 1,61% per tahun dan minus 1,56% per tahun (Lampiran 26).
(%) Netherlands; 11,70 China, mainland; 11,17 Argentina; 14,62
Lainnya; 30,48
India; 32,02
Gambar 26. Rata-rata Kontribusi Nilai Ekspor Kacang Tanah Dunia, 2009-2013
Rata-rata nilai ekspor kacang tanah kurun waktu 2008 - 2012 pada 10 negara pengekspor tertinggi diatas 100 juta $ yaitu India, Argentina, Netherlands, China mainland, dan Amerika dengan rata-rata nilai ekspor antara 182,46 juta $, sampai 554,93 juta $. Sedangkan 5 negara pengekspor tertinggi lainnya dengan rata-rata nilai ekspor dari 14,95 juta $ sampai dengan 89,20 juta $. (Lampiran 26). Nilai impor dari 6 ( enam ) negara importir kacang tanah terbesar dunia memberikan kontribusi sebesar 54,38 % dari total nilai impor dunia selama kurun waktu 2008-2012. Hanya Netherlands yang memberikan kontribusi
Page | 36
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
tertinggi pada nilai impor dunia yaitu sebesar 21,81 % dari total nilai impor dunia sedangkan negara terbesar pengimpor lainnya memberikan kontribusi di bawah 8% dari total nilai impor kacang tanah dunia. Dalam hal ini termasuk Indonesia, memberikan kontribusi sebesar 6,15% terhadap nilai impor kacang tanah dunia. Secara rinci dapat dilihat pada Gambar 27. Pertumbuhan rata-rata nilai impor pada periode 2008-2012 di sepuluh negara
pengimpor
terbesar
hampir
semua
negara
dengan
rata-rata
pertumbuhan nilai impor yang cukup besar. Negara importir dengan rata-rata pertumbuhan tertinggi yaitu Indonesia sebesar 22,28% per tahun dan selanjutnya negara importir tertinggi lainnya dengan pertumbuhan di bawah 18% per tahun. Indonesia yang memiliki rata-rata pertumbuhan nilai impor paling tinggi yaitu 22,28% per tahun. Hal ini sejalan dengan rata-rata pertumbuhan produksi kacang tanah pada kurun waktu yang sama dimana nilai pertumbuhannya negatif, artinya pada kurun waktu 2008-2012 mengalami penurunan produksi kacang tanah. (Lampiran 27).
Netherlands 21,81%
Lainnya 45,62%
Mexico 7,25%
United Kingdom 6,07%
Rusia 6,59% Indonesia 6,15%
Germany 6,50%
Gambar 27. Rata-rata Kontribusi Nilai Impor Kacang Tanah Dunia, 2008-2012
Rata-rata nilai impor kacang tanah kurun waktu 2008 - 2012 pada 10 negara pengimpor tertinggi hampir seluruhnya diatas nilai 100 juta US$ yaitu Netherlands, Mexico, Rusia, Jerman, Indonesia, Inggris dan Kanada dengan
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 37
Outlook Kacang Tanah 2015
rata-rata nilai impor sebesar 435,49 juta $, 144,75 juta $, 131,57 juta $, 129,86 juta $, 122,71 juta $, 121,24 juta $, dan 109,30 juta $. Sedangkan 3 negara importir tertinggi lainnya dengan rata-rata nilai impor di bawah 54 juta $. (Lampiran 27).
Page | 38
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
BAB V. ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN
5.1
PENAWARAN Untuk menghitung produksi kacang tanah diperoleh melalui pendekatan
hasil kali antara luas panen dengan produktivitas. Untuk menduga proyeksi produksi tersebut maka dilakukan proyeksi terhadap luas panen dan produktivitas. Data series yang dibutuhkan adalah data luas panen dan produktivitas kacang tanah per tahun. Hasil analisis dengan metode persamaan simultan model análisis suplay demand menunjukkan bahwa luas panen kacang tanah dipengaruhi oleh luas panen kacang tanah tahun sebelumnya, harga riil kacang tanah tahun sebelumnya, harga riil Jagung tahun sebelumnya, dan harga riil kedelai tahun sebelumnya, sedangkan produktivitas kacang tanah dipengaruhi oleh
harga riil urea tahun
sebelumnya, Teknologi dan Dummy program SL-PTT. Persamaan pada Blok Suplai Model Analisis Suplai Demand •
Luas Panen Kacang Tanah LPKC = e0 + e1 LPKC(t-1) + e2 HRKC(t-1) + e3 HRJ(t-1) + e4 HRK(t-1) + µ5 LPKC = 281.370+ 0,623 LPKC(t-1) + 7,614HRKC(t-1) 0,050HRK(t-1)
- 41,375HRJ(t-1) –
Dimana : LPKC = Luas Panen Kacang Tanah LPKC(t-1) = Luas Panen Kacang Tanah tahun ke-(t-1) HRKC(t-1) = Harga Riil Kacang Tanah tahun ke-(t-1) HRJ(t-1) = Harga Riil Jagung tahun ke-(t-1) HRK(t-1) = Harga Riil Kedelai tahun ke-(t-1) Koefisien determinasi dari fungsi respon diperoleh sebesar 80,68% dan selebihnya dipengaruhi oleh peubah yang tidak digunakan dalam model
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 39
Outlook Kacang Tanah 2015
•
Produktivitas Kacang Tanah YKC = j0 + j1 HRUREA(t-1) + j2 TEK + j3 DSLPTT +µ10 YKC = 9,917+ 0,001 HRUREA(t-1) + 0,049TEK + 0,166 DSLPTT Dimana : YKC = Produktivitas Kacang Tanah HRUREA(t-1) = Harga Riil Urea tahun ke-(t-1) TEK = Teknologi DSLPTT = Dummy Program SLPTT Koefisien determinasi dari fungsi respon diperoleh sebesar 83,89% dan selebihnya dipengaruhi oleh peubah yang tidak digunakan dalam model
Persamaan pada Blok Demand Model Analisis Suplai Demand •
Konsumsi per kapita Kacang Tanah KONSKC = s0 + s1 LPDB + s2 IHK + s3 LKONSKC(t-1) + µ12 KONSKC = 5,429 –(8,15E-6) LPDB -0,004IHK + 0,166KONSKC(t-1) Dimana : KONSKC = Konsumsi Kacang Tanah LPDB = Ln dari Produk Domestik Bruto IHK = Indeks Harga Konsumen KONSKC(t-1) = Konsumsi Kacang Tanah tahun ke-(t-1) Koefisien determinasi dari fungsi respon diperoleh sebesar 90,97% dan selebihnya dipengaruhi oleh peubah yang tidak digunakan dalam model
Hasil
proyeksi
Luas
panen
tahun
2016 diperkirakan
mengalami
peningkatan sebesar 0,01% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu menjadi 489,56 ribu hektar, pada tahun 2017 diperkirakan terjadi penurunan luas panen sebesar 0,97%, juga pada tahun 2018 diperkirakan terjadi penurunan luas panen sebesar 1,24%. Tahun 2019 masih diperkirakan terjadi penurunan sebesar 1,61%. Selama periode 2016-2019
rata-rata pertumbuhan luas panen
kacang tanah diperkirakan turun 0,95%. Sementara itu produktivitas kacang tanah pada tahun 2016
Page | 40
diperkirakan mengalami peningkatan dari tahun
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
sebelumnya menjadi 13,58 ku/ha atau
naik 1,11%. Tahun 2017 kembali
meningkat sebesar 1,39%, dan tahun 2018 kembali meningkat sebesar 1,21%, begitu juga pada tahun 2019 kembali terjadi peningkatan produktivitas sebesar 1,28%. Peningkatan angka produktivitas kacang tanah ini diharapkan mampu meningkatkan angka produksi kacang tanah tahun 2016. Produksi kacang tanah diperkirakan pada tahun 2016 sebesar 664,76 ribu ton atau meningkat sebesar 1,09%, di tahun 2017 produksi meningkat seiring dengan peningkatan produktivitas yaitu menjadi 667,47 ribu ton atau meningkat sebesar 0,41%, namun pada tahun 2018 produksi menurun seiring dengan menurunnya luas panen yaitu menjadi 667,16 ribu ton atau menurun sebesar minus 0,05%. Tahun 2019 kembali terjadi penurunan produksi menjadi 664,83 ribu ton atau turun sebesar 0,35% per tahun. Pertumbuhan rata-rata produksi tahun 2016-2019 yaitu 0,28% per tahun (Tabel 5.1.). Tabel 5.1. Proyeksi Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah di Indonesia, 2015 – 2019 Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Ku/Ha)
1
489.509
13,43
657.595
2
489.560
13,58
664.760
2
484.829
13,77
667.465
2
478.807
13,93
667.161
2019 )
2
471.098
14,11
664.828
Rata-rata
482.761
13,76
664.362
Tahun 2015 ) 2016 ) 2017 ) 2018 )
Produksi (Ton)
Sumber : Badan Pusat Satistik, Diolah Oleh Pusdatin Keterangan : 1 ) : Angka Ramalan I 2) : Angka Proyeksi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 41
Outlook Kacang Tanah 2015
5.2.
PERMINTAAN Analisis permintaan kacang tanah didekati dengan perhitungan total
permintaan, yaitu permintaan kacang tanah dihitung dari ketersediaan per kapita per tahun yang diambil dari Neraca Bahan Makanan (NBM) dikalikan data jumlah penduduk yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS). Ketersediaan perkapita yang dimaksud adalah besarnya penggunaan kacang tanah di tingkat rumah tangga maupun yang digunakan di dalam industri makanan, seperti penggunaan kacang tanah untuk sambal juga olahan kacang tanah hasil industri pabrikan seperti kacang atom, kacang kulit berbagai rasa, kacang kulit panggang pasir.
Proyeksi ketersediaan per kapita dilakukan
dengan metode analisis trend sementara proyeksi jumlah penduduk diambil dari data prediksi Pusdatin. Hasil proyeksi permintaan tersaji pada Tabel 5.2. Tabel 5.2. Proyeksi Permintaan Kacang Tanah di Indonesia, 2015 -2019 Ketersediaan Tahun
Perkapita
Pertumbuhan (%)
(Kg/Kapita/Th) 2015
1)
2016
2)
2017
2)
2018
2)
2019
2)
2,63 2,61 2,58 2,54
Rata-rata (%/th)
2,50 2,57
Jumah Penduduk
Pertumbuhan (%)
Proyeksi Permintaan
(000 Orang)
kacang Tanah (Ton)
255.462
671.864
Pertumbuhan (%)
-0,74
258.705
1,27
675.328
0,52
-1,20
261.891
1,23
675.414
0,01
-1,51
265.015
1,19
673.140
-0,34
-1,73
267.974
1,12
668.914
-0,63
-1,30
261.809
1,20
672.932
-0,11
Sumber : Badan Pusat Satistik, Diolah Oleh Pusdatin Keterangan : 1 ) : Angka Ramalan I 2) : Angka Proyeksi
Konsumsi kacang tanah antara tahun 2015 sampai tahun 2019 dengan memperhitungkan pertumbuhan jumlah penduduk, maka konsumsi kacang tanah diperkirakan akan mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,11% per tahun atau rata-rata konsumsi sebesar 672,93 ribu ton per tahun. Sementara itu untuk konsumsi per kapita mengalami penurunan dengan laju rata-rata
Page | 42
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
1,30% per tahun atau rata-rata per kapita sebesar 2,57 kilogram per kapita per tahun (Tabel 5.2). 5.3.
NERACA Neraca penawaran dan permintaan kacang tanah di Indonesia pada
periode tahun 2015-2019 diperkirakan masih akan kekurangan kacang tanah untuk pemenuhan kebutuhan nasional dari produksinya. Laju kenaikan ratarata nilai defisit ini diperkirakan sebesar 1,88% per tahunnya, sehingga diperkirakan Indonesia masih cenderung bergantung dari impor kacang tanah dari negara lain. Pada tahun 2016 diperkirakan akan terjadi defisit kacang tanah sebesar minus 120,32 ribu ton, tahun 2017 diperkirakan masih akan defisit kacang tanah sebesar minus 118,15 ribu ton, tahun 2018 diperkirakan juga masih akan terjadi defisit kacang tanah sebesar minus 116,13 ribu ton dan tahun 2019 diperkirakan juga masih akan terjadi defisit kacang tanah sebesar minus 113,85 ribu ton. (Tabel 5.3). Tabel 5.3. Proyeksi Penawaran dan Permintaan Kacang Tanah, Tahun 2015 – 2019
Tahun
Penawaran
Permintaan
Surplus/Defisit
1)
657.595
(Ton) 780.433
-122.838
2)
664.760
785.080
-120.320
2)
667.465
785.613
-118.148
2)
667.161
783.288
-116.127
2)
664.828
778.677
-113.849
2015 2016 2017 2018 2019
Sumber : Neraca Bahan Makanan (NBM), BKP diolah Pusdatin Keterangan : 1 ) : Angka Sementara 2) : Angka Proyeksi
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 43
Outlook Kacang Tanah 2015
Hasil proyeksi permintaan kacang tanah
disajikan pada Tabel 5.4.,
dimana pada tahun 2016 Suplai/Produksi kacang tanah diproyeksikan akan meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 664,76 ribu ton sementara hasil proyeksi permintaan kacang tanah adalah sebesar
785,08 ribu ton.
Penggunaan kacang tanah meliputi tercecer 33,24 ribu ton, bibit 19,94 ribu ton, diolah untuk makanan 56,57 ribu ton, dan konsumsi langsung sebesar 675,33 ribu ton. Sehingga diperkirakan, kacang tanah masih akan mengalami defisit sebesar 120,32 ribu ton. Untuk tahun 2017 berdasarkan data hasil proyeksi penawaran untuk kacang tanah
mengalami peningkatan menjadi 667,47 ribu ton dan untuk
permintaannya sebesar
785,61 ribu ton yang merupakan penggunaan dari
konsumsi langsung sebesar 675,41 ribu ton, tercecer 33,37 ribu ton, bibit 20,02 ribu ton dan olahan makanan 56,80 ribu ton maka pada tahun tersebut masih akan mengalami defisit sebesar 118,15 ribu ton. Pada tahun 2018 diperkirakan proyeksi penawaran untuk kacang tanah turun menjadi 667,16 ribu ton dan untuk permintaannya sebesar 783,29 ribu ton yang merupakan penggunaan dari konsumsi langsung sebesar 673,14 ribu ton, tercecer 33,36 ribu ton, bibit 20,02 ribu ton dan olahan makanan 56,78 ribu ton maka pada tahun tersebut masih akan mengalami defisit sebesar 116,13 ribu ton. Adapun pada tahun 2019 berdasarkan data hasil proyeksi penawaran untuk kacang tanah diperkirakan turun menjadi 664,83 ribu ton dan untuk permintaannya sebesar
778,68 ribu ton yang merupakan penggunaan dari
konsumsi langsung sebesar 668,91 ribu ton, tercecer 33,24 ribu ton, bibit 19,95 ribu ton dan diolah untuk makanan 56,58 ribu ton, Dengan demikian pada tahun tersebut masih akan mengalami defisit sebesar 113,85 ribu ton.
Page | 44
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Tabel 5.4. Proyeksi Surplus/Defisit Kacang Tanah, Tahun 2015 – 2019 Kebutuhan Tahun
Suplai/ Produksi *)
Tercecer Bibit
Diolah untuk makanan
Konsumsi Langsung
Surplus/ Defisit
(Ton)
2015
1)
657.595
32.880
19.728
55.961
671.864
-122.838
20162) 20172) 20182) 20192)
664.760 667.465 667.161 664.828
33.238 33.373 33.358 33.241
19.943 20.024 20.015 19.945
56.571 56.801 56.775 56.577
675.328 675.414 673.140 668.914
-120.320 -118.148 -116.127 -113.849
Sumber : Neraca Bahan Makanan (NBM), BKP diolah Pusdatin Keterangan : 1 ) : Angka Sementara 2) : Angka Proyeksi
Berdasarkan hasil proyeksi permintaan kacang tanah dari tahun 2015 sampai tahun 2019 menunjukan laju pertumbuhan minus 0,06% per tahun. Nilai ini jika dibandingkan dengan proyeksi penawaran / produksi kacang tanah pada kurun waktu yang sama diperkirakan naik
rata-rata 0,28% per
tahun. Rata–rata laju pertumbuhan permintaan kacang tanah per tahun selama periode 5 tahun terjadi penurunan, namun laju penawaran terjadi kenaikan. Artinya belum dapat diimbangi oleh laju produksi dalam negeri. Oleh karena itu produktivitas kacang tanah perlu ditingkatkan sehingga diharapkan akan meningkatkan produksi kacang tanah dan mampu memenuhi permintaan kacang tanah dalam negeri.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 45
Outlook Kacang Tanah 2015
Page | 46
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
BAB VI. KESIMPULAN
Kacang tanah merupakan komoditas yang bernilai strategis untuk memenuhi gizi protein nabati maupun meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada kurun waktu 5 tahun terakhir produksi kacang tanah di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bila dilihat kontribusi antara luas panen
dan
produktivitas
terhadap
produksi,
ternyata
produksi
lebih
dipengaruhi oleh produktivitas dibandingkan dengan luas panen. Rata-rata pertumbuhan angka produksi kacang tanah di Jawa dibandingkan dengan luar Jawa pada 5 tahun terakhir, menunjukkan ratarata pertumbuhan produksi kacang tanah di Jawa lebih tinggi dibandingkan luar Jawa. Begitu juga untuk rata-rata pertumbuhan luas panen dan produktivitas, di Jawa lebih tinggi dibandingkan luar Jawa. Ketersediaan kacang tanah per kapita pada 5 tahun terakhir (20112015), terjadi penurunan sebesar 3,57% per tahun, begitu juga setelah diproyeksikan rata-rata pertumbuhan ketersediaan kacang tanah kurun waktu tahun 2015-2019 juga terjadi penurunan sebesar 1,30% per tahun. Proyeksi permintaan kacang tanah turun sebesar 0,06% per tahun. Proyeksi penawaran dalam hal ini produksi kacang tanah naik sebesar 0,28% per tahun. Walaupun laju penawaran diproyeksikan naik namun belum bisa mengimbangi laju permintaan pertahun kacang tanah sehingga diperkirakan pada tahun 2016 sampai dengan 2019 Indonesia masih membutuhkan impor kacang tanah.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 47
Outlook Kacang Tanah 2015
Page | 48
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
LAMPIRAN
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 49
Outlook Kacang Tanah 2015
Page | 50
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 1.
Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980-2015 Luas Panen (Ha)
Tahun Jawa
Pertumb.
Luar Jawa
Pertumb.
Indonesia
Pertumb.
1980
363.687
5,56
142.714
10,87
506.401
7,01
1981
361.347
-0,64
146.611
2,73
507.958
0,31
1982
331.282
-8,32
130.055
-11,29
461.337
-9,18
1983
340.138
2,67
140.374
7,93
480.512
4,16
1984
370.396
8,90
167.195
19,11
537.591
11,88
1985
336.828
-9,06
173.209
3,60
510.037
-5,13
1986
393.865
16,93
207.396
19,74
601.261
17,89
1987
341.547
-13,28
209.207
0,87
550.754
-8,40
1988
372.345
9,02
235.257
12,45
607.602
10,32
1989
409.064
9,86
211.753
-9,99
620.817
2,17
1990
420.231
2,73
214.783
1,43
635.014
2,29
1991
403.012
-4,10
225.244
4,87
628.256
-1,06
1992
467.228
15,93
252.475
12,09
719.703
14,56
1993
395.439
-15,36
228.850
-9,36
624.289
-13,26
1994
396.033
0,15
246.965
7,92
642.998
3,00
1995
428.092
8,10
311.213
26,02
739.305
14,98
1996
421.617
-1,51
267.291
-14,11
688.908
-6,82
1997
400.327
-5,05
227.815
-14,77
628.142
-8,82
1998
423.132
5,70
227.966
0,07
651.098
3,65
1999
422.866
-0,06
202.114
-11,34
624.980
-4,01
2000
465.828
10,16
217.726
7,72
683.554
9,37
2001
450.704
-3,25
204.134
-6,24
654.838
-4,20
2002
444.959
-1,27
201.994
-1,05
646.953
-1,20
2003
449.328
0,98
234.209
15,95
683.537
5,65
2004
486.354
8,24
237.080
1,23
723.434
5,84
2005
490.440
0,84
230.086
-2,95
720.526
-0,40
2006
480.900
-1,95
225.853
-1,84
706.753
-1,91
2007
450.756
-6,27
209.724
-7,14
660.480
-6,55
2008
436.213
-3,23
197.709
-5,73
633.922
-4,02
2009
441.752
1,27
180.864
-8,52
622.616
-1,78
2010
432.667
-2,06
187.896
3,89
620.563
-0,33
2011
378.420
-12,54
162.069
-13,75
540.489
-12,90
2012
394.214
4,17
165.324
2,01
559.538
3,52
2013
371.770
-5,69
147.286
-10,91
519.056
-7,23
2014
357.355
-3,88
141.983
-3,60
499.338
-3,80
2015*)
358.987
0,46
130.522
-8,07
489.509
-1,97
1980-2015
408.031
0,39
201.193
0,55
609.224
0,38
2011-2015
372.149
-3,50
149.437
-6,86
521.586
-4,48
Kontribusi (%)
71,35
28,65
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) ARAM I 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 51
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 2.
Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980-2015 Produktivitas (Ku/Ha)
Tahun Jawa
Pertumb.
Luar
Pertumb.
Indonesia
Pertumb.
1980
8,77
0,64
8,36
5,37
9,28
3,46
1981
9,08
3,63
8,76
4,80
9,34
0,65
1982
9,17
0,97
8,81
0,56
9,47
1,39
1983
9,27
1,07
9,44
7,07
9,58
1,16
1984
9,71
4,75
9,90
4,95
9,95
3,86
1985
10,23
5,33
9,98
0,73
10,35
4,02
1986
10,23
-0,02
11,22
12,44
10,68
3,19
1987
9,34
-8,68
10,10
-9,93
9,68
-9,36
1988
9,45
1,24
9,95
-1,48
9,70
0,21
1989
10,19
7,81
9,56
-3,92
9,98
2,89
1990
10,10
-0,90
9,76
2,05
10,24
2,61
1991
10,63
5,25
9,93
1,74
10,38
1,37
1992
10,49
-1,28
9,86
-0,70
10,27
-1,06
1993
10,38
-1,07
10,08
2,21
10,23
-0,39
1994
9,94
-4,28
9,60
-4,74
9,83
-3,91
1995
10,17
2,33
10,44
8,75
10,28
4,58
1996
10,68
5,01
10,75
2,97
10,71
4,18
1997
11,00
3,00
10,88
1,21
10,96
2,33
1998
10,26
-6,76
10,40
-4,40
10,63
-3,01
1999
10,35
0,96
10,01
-3,79
10,55
-0,75
2000
10,58
2,20
10,12
1,09
10,77
2,09
2001
10,82
2,25
10,87
7,45
10,84
0,65
2002
11,10
2,59
10,91
0,37
11,10
2,40
2003
11,07
-0,27
10,50
-3,73
11,49
3,51
2004
11,70
5,69
11,32
7,78
11,58
0,78
2005
11,69
-0,09
11,42
0,88
11,61
0,26
2006
11,95
2,23
11,66
2,12
11,86
2,15
2007
11,93
-0,20
11,99
2,82
11,95
0,76
2008
12,19
2,20
12,05
0,50
12,15
1,67
2009
12,54
2,87
12,38
2,74
12,49
2,80
2010
12,65
0,88
12,34
-0,32
12,56
0,56
2011
12,52
-1,03
12,53
1,54
12,52
-0,32
2012 2013
12,72
1,60
12,38
-1,20
12,62
0,80
11,53
-9,39
12,18
-1,62
13,52
7,13
2014
13,00
12,80
12,27
0,74
12,79
-5,40
2015*)
13,83
1980-2015
10,87
6,38 1,38
12,34 10,70
0,57 1,32
13,43 10,98
5,00 1,17
2011-2015
12,72
2,07
12,34
0,01
12,98
1,44
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) ARAM I 2015
Page | 52
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 3.
Perkembangan Produksi Kacang Tanah Di Indonesia, Tahun 1980-2015 Produksi (Ton)
Tahun Jawa
Pertumb.
Luar Jawa
Pertumb.
Indonesia
Pertumb.
1980
329.087
6,83
140.721
20,97
469.808
10,71
1981
334.906
1,77
139.685
-0,74
474.591
1,02
1982
309.994
-7,44
126.828
-9,20
436.822
-7,96
1983
320.355
3,34
140.066
10,44
460.421
5,40
1984
359.815
12,32
175.000
24,94
534.815
16,16
1985
343.575
-4,51
184.277
5,30
527.852
-1,30
1986
398.894
16,10
242.984
31,86
641.878
21,60
1987
315.518
-20,90
217.588
-10,45
533.106
-16,95
1988
352.898
11,85
236.367
8,63
589.265
10,53
1989
415.980
17,88
203.605
-13,86
619.585
5,15
1990
440.910
5,99
209.650
2,97
650.560
5,00
1991
428.485
-2,82
223.634
6,67
652.119
0,24
1992
490.130
14,39
248.920
11,31
739.050
13,33
1993
405.220
-17,32
233.488
-6,20
638.708
-13,58
1994
387.474
-4,38
244.497
4,72
631.971
-1,05
1995
435.236
12,33
324.912
32,89
760.148
20,28
1996
450.397
3,48
287.418
-11,54
737.815
-2,94
1997
440.529
-2,19
247.816
-13,78
688.345
-6,70
1998
446.063
1,26
246.294
-0,61
687.688
-0,10
1999
444.156
-0,43
215.430
-12,53
659.586
-4,09
2000
503.932
13,46
232.585
7,96
736.517
11,66
2001
487.803
-3,20
221.967
-4,57
709.770
-3,63
2002
497.636
2,02
220.435
-0,69
718.071
1,17
2003
516.945
3,88
268.581
21,84
785.526
9,39
2004
569.189
10,11
268.306
-0,10
837.495
6,62
2005
573.516
0,76
262.779
-2,06
836.295
-0,14
2006
574.714
0,21
263.382
0,23
838.096
0,22
2007
537.619
-6,45
251.470
-4,52
789.089
-5,85
2008
531.818
-1,08
238.236
-5,26
770.054
-2,41
2009
554.042
4,18
223.846
-6,04
777.888
1,02
2010
547.358
-1,21
231.843
3,57
779.228
0,17
2011
473.755
-13,45
203.144
-12,38
676.899
-13,13
2012
503.127
6,20
205.936
1,37
709.063
4,75
2013
511.218
1,61
190.462
-7,51
701.680
-1,04
2014
464.739
-9,09
174.157
-8,56
638.896
-8,95
2015*)
496.580
6,85
161.015
-7,55
657.595
2,93
1980-2015
449.823
1,73
219.648
1,60
669.342
1,60
2011-2015
489.884 -
1,58
186.943 -
6,93
676.827 -
3,09
Kontribusi (%)
72,38
27,62
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : *) ARAM I 2015
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 53
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 4.
Perkembangan Luas Panen di Provinsi Sentra Kacang Tanah, 2011-2015 Tahun
No.
Provinsi 2011
Rata-rata Komulatif Pertumbuh Share (%) an (%)
2012
2013
163.513
150.017
139.893
142.129
152.095
29,17
29,17
-3,74
Jawa Tengah
94.662
105.679
92.454
91.862
87.996
94.531
18,13
47,30
-5,31
3
DI Yogyakarta
59.533
60.725
65.680
67.532
71.380
64.970
12,46
59,76
3,99
4
Jawa Barat
48.641
53.569
54.346
50.007
48.387
50.990
9,78
69,54
-5,60 -0,43
Jawa Timur
2
2015*)
Share (%)
164.921
1
2014
Rata-rata (Ha)
5
Nusa Tenggara Barat
26.319
25.508
30.772
26.458
23.603
26.532
5,09
74,63
6
Sulawesi Selatan
15.192
23.351
18.812
24.459
22.674
20.898
4,01
78,64
1,35
7
Nusa Tenggara Timur
19.395
19.694
13.880
14.046
12.682
15.939
3,06
81,70
-3,89
8
Banten
10.075
10.727
9.273
8.061
9.095
9.446
1,81
83,51
-6,93
9
Sumatera Utara
10.773
10.154
9.377
8.311
8.286
9.380
1,80
85,31
-10,17
10 Kalimantan Selatan
10.073
10.162
9.148
9.744
7.737
9.373
1,80
87,11
-8,22
Provinsi Lainnya
79.875
76.456
65.297
58.965
55.540
67.227
12,89
100,00
-8,92
559.538
519.056
Indonesia
539.459
499.338
489.509
521.380
Sumber : Badan Pusat Statistik Keterangan *) Angka Ramalan I
Lampiran 5. Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah di Provinsi Sentra, 2011-2015 Tahun No.
Provinsi 2011
2012
2013
2014
2015*)
Rata-rata Rata-rata Pertumbuh (Ku/Ha) an (%)
1
Sulawesi Tengah
16,52
15,44
18,39
15,60
14,56
16,10
-1,96
2
Jawa Barat
15,15
14,29
16,85
14,76
17,08
15,63
3,88
3
Sumatera Barat
15,09
14,07
15,40
13,62
14,67
14,57
3,74
4
Nusa Tenggara Barat
14,42
15,25
13,61
12,96
15,09
14,27
2,79
5
Sulawesi Selatan
16,33
11,73
15,10
14,09
12,79
14,01
0,73 3,62 0,52
6
Jawa Timur
12,82
13,07
13,86
13,47
14,34
13,51
7
Jawa Tengah
12,92
13,60
13,85
13,08
13,76
13,44
8
Sulawesi Utara
13,10
13,11
13,12
13,35
13,47
13,23
0,53
9
Sulawesi Barat
14,09
13,51
12,24
13,35
12,64
13,17
-1,90
10
Jambi
12,78
12,76
13,03
12,83
13,11
12,90
1,58
12,81
12,74
13,52
12,79
13,43
Indonesia
13,06
Sumber : Badan Pusat Statistik Keterangan *) Angka Ramalan I
Page | 54
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 6. Perkembangan Produksi Kacang Tanah di Provinsi Sentra, 20112015.
No.
Tahun
Provinsi
Rata-rata Pertumbuhan (%)
Rata-rata Komulatif Share (%) (Ton) Share (%)
2011
2012
2013
2014
2015*)
1
Jawa Timur
211.416
213.792
207.971
188.491
203.787
205.091
30,14
30,14
-0,22
2
Jawa Tengah
122.306
143.687
128.030
120.158
121.068
127.050
18,67
48,81
-4,59
3
Jawa Barat
73.705
76.574
91.573
73.808
82.651
79.662
11,71
60,52
-1,91
4
DI Yogyakarta
64.084
62.901
70.834
71.582
76.075
69.095
10,15
70,67
5,37
5
Nusa Tenggara Barat
37.965
38.890
41.889
34.284
35.610
37.728
5,54
76,22
1,73
6
Sulawesi Selatan
24.808
27.402
28.408
34.464
29.008
28.818
4,24
80,45
-4,24
7
Banten
12.246
11.691
12.810
10.700
12.999
12.089
1,78
82,23
-5,97
8
Nusa Tenggara Timur
23.685
21.563
16.056
14.886
11.728
17.584
2,58
84,81
-9,00
9
Kalimantan Selatan
12.181
12.377
11.238
11.835
9.877
11.502
1,69
86,50
-6,90
10
Sumatera Utara
11.093
12.074
11.351
9.777
9.516
10.762
1,58
88,08
-9,25
81.083 680.463
11,92
100,00
-9,04
Provinsi Lainnya
97.800
Indonesia
91.906
691.289 712.857
81.520 701.680
68.911
65.276
638.896
657.595
Sumber : Badan Pusat Statistik Keterangan *) Angka Ramalan I
Lampiran 7. Perkembangan Konsumsi Per Kapita Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, 2006 -2014
Tahun
Konsumsi Per Kapita (Kg/Kap/Th)
Juml.Penduduk Tengah Tahun (000 org)
Total Konsumsi Rumah Tangga (Ton)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
0,37 0,47 0,37 0,37 0,42 0,26 0,21 0,21 0,21
222.051 224.905 227.779 230.633 238.519 241.991 245.425 248.818 252.165
81.049 105.545 83.139 84.181 99.496 63.090 51.189 51.896 54.137
Rata-rata 20062014
0,32
236.921
74.084
Rata-rata 20102014
0,26
245.384
63.962
Sumber : SUSENAS Keterangan : Wujud Kacang Tanah Tanpa Kulit
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 55
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 8. Konsumsi Nasional Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan SUSENAS, Tahun 2006-2014
Tahun
Konsumsi Per Juml.Penduduk Total Konsumsi Pertumb. Kapita Akhir Tahun (000 Rumah Tangga (%) (Kg/Kap/Th) org) (Ton)
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
0,37 0,47 0,37 0,37 0,42 0,26 0,21 0,21 0,21
222.051 224.905 227.779 230.633 238.519 241.991 245.425 248.818 252.165
81.049 105.545 83.139 84.181 99.496 63.090 51.189 51.896 54.137
30,22 -21,23 1,25 18,19 -36,59 -18,86 1,38 4,32
Rata-rata 20062014
0,32
236.921
74.084
-2,66
Rata-rata 20102014
0,26
245.384
63.962
-6,31
Sumber : SUSENAS Keterangan : Wujud Kacang Tanah Tanpa Kulit
Page | 56
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 9. Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan Neraca Bahan Makanan, 1993 -2015
Tahun
Ketersediaan Juml.Penduduk Total Konsumsi Per Kapita Akhir Tahun Rumah Tangga (Kg/Kap/Th) (000 org) (Ton)
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)
3,54 3,49 3,98 3,88 3,66 3,21 3,34 3,65 3,28 3,06 3,20 3,29 3,30 3,38 3,30 3,33 3,29 3,17 2,81 2,83 2,82
189.135
205.132 207.928 210.736 213.551 216.382 219.205 222.051 224.905 227.779 230.633 238.519 241.991 245.425 248.818
669.538 0 0 769.482 0 0 0 748.732 682.002 644.853 683.362 711.895 723.376 750.533 742.186 758.504 758.782 756.105 679.994 695.677 700.453
20141)
2,71
252.165
684.122
2,63
255.462
671.864
2015
1)
198.320
Sumber : Neraca Bahan Makanan, diolah oleh Pusdatin *) Angka Sementara 1) Angka Proyeksi Pusdatin
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 57
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 10. Penggunaan dan Ketersediaan Kacang Tanah di Indonesia Berdasarkan Neraca Bahan Makanan, Tahun 1993-2015 (000 Ton) Diolah Non Makanan (Lepas Kulit)
Tercecer (Lepas Kulit)
Dimakan/ Bahan Total Makanan Penggu (Lepas naan Kulit)
Ketersediaan Per Kapita
Jumlah Penduduk Tengah
Penyediaan dalam negeri
Bibit (Lepas Kulit)
1993
747
34
4
8
12
37
664
1994
783
37
3,5
41
44,5
39
666
1995
909
38
3
53
56
45
770
909
3,98
0
1996
900
31
35
26
61
45
763
900
3,88
198.320
1997
859
29
46
9
55
43
732
859
3,66
0
1998
731
26
10
7
17
37
651
731
3,21
0
1999
763
26
22
7
29
38
677
770
3,34
0
2000
848
28
27
35
62
42
751
883
3,65
205.132
2001
808
44
39
34
73
40
685
842
3,28
207.928
2002
832
39
71
35
106
42
646
833
3,06
210.736
2003
881
41
75
37
112
44,03
684
881
3,2
213.551
2004
902
30
77
38
115
45
712
902
3,29
216.382
2005
917
30
78
38
116
46
725
917
3,3
219.205
2006
901
27
77
0
77
45
752
901
3,38
222.051
2007
892
27
76
0
76
45
744
892
3,3
224.905
2008
909
26
77
0
77
45
761
909
3,33
227.779
2009
910
25
77
-
77
45
761
908
3,29
230.633
2010
914
24
78
-
78
46
766
914
3,17
238.519
2011
811
23
69
-
69
41
679
811
2,81
241.991
2012
831
23
71
0
71
42
696
831
2,83
245.425
2013*)
823
21
70
0
70
41
691
823
2,82
248.818
67
Tahun
Makanan (Lepas Kulit)
2014 1)
785
13
67
0
Rata-rata
828
30
47
17
Total Olah
61
(Kg/kap/th)
Tahun (000 orang)
747
3,54
189.135
786,5
3,49
0
39
666
785
2,71
252.165
42
706
839
3,34
172.394
Penggunaan Kacang Tanah Terhadap Total (%) Share (%)
3,61
Total Share (%)
3,61
5,55
2,01 7,32
7,32
4,98 4,98
84,10 84,10
100
Sumber : Neraca Bahan Makanan, BKP diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka Sementara 1) Angka Proyeksi Pusdatin Wujud : Kacang tanah lepas kulit
Page | 58
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 11. Konsumsi Nasional Kacang Tanah Berdasarkan Neraca Bahan Makanan di Indonesia, Tahun 1993-2015
Tahun
Ketersediaan (Kg/kap/th)
Jumlah Penduduk Tengah
Konsumsi Nasional (ton)
Pertumb. (%)
3,54 3,49 3,98 3,88 3,66 3,21 3,34 3,65 3,28 3,06 3,20 3,29 3,30 3,38 3,30 3,33 3,29 3,17 2,81 2,83 2,82
Tahun (000 orang) 189.135 0 0 198.320 0 0 0 205.132 207.928 210.736 213.551 216.382 219.205 222.051 224.905 227.779 230.633 238.519 241.991 245.425 248.818
1
2,71
252.165
684.122
-
2,33
1
2015 )
2,63
255.462
671.864
-
1,79
Rata-rata 1993-2015
3,27
176.006
557.890
-0,62
Rata-rata 2011-2015
2,76
248.772
686.422
-2,24
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*) 2014 )
669.538 769.482 748.732 682.002 644.853 683.362 711.895 723.376 750.533 742.186 758.504 758.782 756.105 679.994 695.677 700.453
-
8,91
-
5,45 5,97 4,18 1,61 3,75
-
1,11 2,20 0,04
-
0,35
-
10,07 2,31 0,69
Sumber : Neraca Bahan Makanan, BKP diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka Sementara 1)
Angka Prediksi Pusdatin
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 59
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 12.
Perkembangan Harga Produsen dan Konsumen Kacang Tanah di Indonesia, 1983-2014
Tahun
Harga Produsen (Rp/kg)
Pertumb. (%)
Harga Konsumen (Rp/kg)
Pertumb. (%)
Margin (Rp/Kg)
1983
703
1984
825
17,37
960
12,97
134
1985
877
-8,16
6,20
1.081
12,66
205
52,29
1986 1987
985
12,37
1.192
10,25
207
1,16
988
0,31
1.317
10,51
329
59,03
1988
1.187
20,18
1.633
23,96
446
35,32
1989
1.271
7,05
1.610
-1,42
339
-24,00
1990
1.429
12,43
1.755
9,02
326
-3,80
1991
1.532
7,20
1.920
9,41
388
19,11
1992
1.549
1,13
1.850
-3,63
301
-22,44
1993
1.802
16,29
2.035
9,96
233
-22,63
1994
1.876
4,13
2.225
9,35
349
49,74
1995
2.039
8,67
2.389
7,38
350
0,43
1996
2.252
10,47
2.496
4,46
243
-30,56
1997
2.463
9,33
2.742
9,87
279
14,93
1998
3.927
59,47
5.535
101,86
1.608
475,43
1999
5.003
27,41
7.261
31,18
2.258
40,41
2000
5.546
10,84
7.038
-3,07
1.493
-33,90
2001
5.884
6,11
7.474
6,19
1.589
6,49
2002
5.944
1,01
8.109
8,50
2.165
36,24
2003
6.051
1,80
7.507
-7,43
1.456
-32,76
2004
6.295
4,03
7.619
1,50
1.325
-9,03
2005
6.770
7,56
8.551
12,23
1.781
34,45
2006
7.458
10,16
9.597
12,23
2.139
20,12
2007
8.513
14,15
10.771
12,23
2.258
5,55
2008
8.084
-5,05
11.614
7,83
3.531
56,38
2009
9.057
12,05
12.456
7,24
3.399
-3,75
2010
9.806
8,26
13.465
8,10
3.659
7,67
2011
10.721
9,34
15.737
16,87
5.015
37,06
2012
11.210
4,56
16.577
5,34
5.367
7,02
2013
11.799
5,25
17.844
7,64
6.045
12,62
2014
12.203
3,42
18.269
2,38
6.066
0,35
Rata-rata Pertumbuhan (%)
850
Harga Produsen 1983 - 2014 2010 - 2014
10,11 6,17
146
Harga Konsumen 1983 - 2014 2010 - 2014
Pertumb. (%)
11,47 8,07
Margin 1983 - 2014 2010 - 2014
25,19 12,94
Sumber : BPS diolah Pusdatin
Page | 60
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 13.
Perkembangan Volume Ekspor Impor Kacang Tanah di Indonesia, 1980-2014
Tahun
Pertumb. Volume Impor Pertumb. Volume (%) (ton) (%) Ekspor (ton)
Neraca (ton)
1980
4.590
311,66
7.325
46,47
1981
1.451
-68,39
8.762
19,62
-2.735 -7.311
1982
1.365
-5,93
62.890
617,76
-61.525
1983
1.649
20,81
42.307
-32,73
-40.658
1984
1.598
-3,09
21.307
-49,64
-19.709
1985
1.674
4,76
16.799
-21,16
-15.125
1986
1.674
0,00
34.184
103,49
-32.510
1987
1.602
-4,30
46.356
35,61
-44.754
1988
3.452
115,48
28.399
-38,74
-24.947
1989
1.053
-69,50
14.482
-49,01
-13.429
1990
327
-68,95
49.769
243,66
-49.442
1991
152
-53,52
94.608
90,09
-94.456
1992
696
357,89
54.892
-41,98
-54.196
1993
1.251
79,74
108.097
96,93
-106.846
1994
2.565
105,04
150.902
39,60
-148.337
1995
2.760
7,60
148.853
-1,36
-146.093
1996
3.345
21,20
161.951
8,80
-158.606
1997
2.795
-16,44
170.777
5,45
-167.982
1998
4.840
73,17
41.312
-75,81
-36.472
1999
3.303
-31,76
103.086
149,53
-99.783
2000
2.837
-14,11
111.284
7,95
-108.447
2001
1.968
-30,63
98.483
-11,50
-96.515
2002
3.467
76,17
119.496
21,34
-116.029
2003
8.633
149,00
120.264
0,64
-111.631
2004
8.118
-5,96
90.016
-25,15
-81.898
2005
5.102
-37,15
121.644
35,14
-116.542
2006
2.520
-50,60
169.111
39,02
-166.591
2007
5.268
109,05
173.359
2,51
-168.091
2008
8.196
55,58
205.332
18,44
-197.135
2009
4.922
-39,95
194.002
-5,52
-189.079
2010
4.052
-17,68
229.393
18,24
-225.341
2011
4.210
3,90
251.004
9,42
-246.794
2012
2.246
-46,64
197.963
-21,13
-195.716
2013
2.364
5,26
282.423
42,66
-280.059
2014
2.510
6,16
253.236
-10,33
-250.726
1980-2014
3.102
26,80
113.830
36,24
-110.729
2010-2014
3.077
-9,80
242.804
7,77
-239.727
Rata-rata
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : Wujud Kacang Tanah Segar
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 61
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 14.
Perkembangan Nilai Ekspor Impor Kacang Tanah Di Indonesia, 1980-2014
Tahun
Nilai Ekspor Pertumb. Nilai Impor
Pertumb.
Neraca (000 $)
(000 US$)
(%)
(000 $)
(%)
1980
2.044
320,58
4.700
46,24
1981
787
-61,50
6.413
36,45
-5.626
1982
539
-31,51
43.651
580,66
-43.112
1983
770
42,86
26.267
-39,82
-25.497
1984
616
-20,00
13.915
-47,02
-13.299
1985
711
15,42
9.836
-29,31
-9.125
1986
711
0,00
18.100
84,02
-17.389
-2.656
1987
517
-27,29
21.736
20,09
-21.219
1988
1.420
174,66
13.621
-37,33
-12.201
1989
761
-46,41
8.057
-40,85
-7.296
1990
181
-76,22
22.482
179,04
-22.301
1991
99
-45,30
31.335
39,38
-31.236
1992
450
354,55
31.861
1,68
-31.411
1993
904
100,89
58.900
84,87
-57.996
1994
2.714
200,22
89.818
52,49
-87.104
1995
2.927
7,85
99.876
11,20
-96.949
1996
3.867
32,11
116.980
17,13
-113.113
1997
3.254
-15,85
112.082
-4,19
-108.828
1998
2.846
-12,54
22.347
-80,06
-19.501
1999
2.581
-9,31
36.754
64,47
-34.173
2000
2.202
-14,68
35.602
-3,13
-33.400
2001
1.728
-21,53
28.658
-19,50
-26.930
2002
2.564
48,38
40.010
39,61
-37.446
2003
4.462
74,01
40.539
1,32
-36.077
2004
5.352
19,96
28.875
-28,77
-23.523
2005
3.298
-38,38
39.613
37,19
-36.315
2006
2.579
-21,80
54.161
36,73
-51.582
2007
4.526
75,49
62.191
14,83
-57.665
2008
8.994
98,72
99.640
60,22
-90.647
2009
5.313
-40,93
176.740
77,38
-171.427
2010
5.105
-3,91
222.650
25,98
-217.544
2011
5.445
6,66
256.870
15,37
-251.425
2012
3.655
-32,87
232.560
-9,46
-228.904
2013
3.537
-3,24
332.256
42,87
-328.720
2014
4.351
23,03
284.268
-14,44
-279.917
1980-2014
2.623
30,63
77.810
34,72
-75.187
2010-2014
4.419
-2,07
265.721
12,06
-261.302
Rata-rata
Sumber : BPS diolah Pusdatin Keterangan : Wujud Kacang Tanah Segar
Page | 62
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 15.
Perkembangan Luas Panen dan Produksi Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2013
Tahun
Luas Panen
Pertumb.
Produksi
Pertumb.
(Ha)
(%)
(Ton)
(%)
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata (%) 1980-2013
21.765.648
1,00
29.980.092
3,10
2009-2013
24.885.353
-15,82
41.365.558
3,78
18.364.243 19.363.810 18.430.174 18.485.340 18.171.013 18.476.671 19.071.983 18.802.094 20.537.182 20.318.604 19.751.585 20.625.136 20.610.155 21.042.270 21.975.354 22.051.032 22.390.991 22.451.851 23.225.825 22.831.658 23.251.888 23.083.162 23.025.147 23.076.075 23.712.204 24.050.726 21.541.428 22.670.016 24.217.644 23.975.932 25.480.647 24.748.730 24.803.639 25.417.816
-0,86 5,44 -4,82 0,30 -1,70 1,68 3,22 -1,42 9,23 -1,06 -2,79 4,42 -0,07 2,10 4,43 0,34 1,54 0,27 3,45 -1,70 1,84 -0,73 -0,25 0,22 2,76 1,43 -10,43 5,24 6,83 -1,00 6,28 -2,87 0,22 2,48
16.891.257 20.584.511 18.066.535 19.118.318 19.926.792 20.946.671 21.503.814 21.638.337 25.603.990 23.110.376 23.087.546 23.737.872 24.463.429 26.070.870 28.651.353 28.617.503 31.152.701 29.405.046 33.828.820 31.897.179 34.741.482 35.894.544 33.148.968 36.334.067 36.483.431 38.553.985 33.376.717 37.154.451 38.504.777 37.166.758 42.736.261 40.470.923 40.799.561 45.654.289
-6,69 21,86 -12,23 5,82 4,23 5,12 2,66 0,63 18,33 -9,74 -0,10 2,82 3,06 6,57 9,90 -0,12 8,86 -5,61 15,04 -5,71 8,92 3,32 -7,65 9,61 0,41 5,68 -13,43 11,32 3,63 -3,47 14,99 -5,30 0,81 11,90
Sumber : FAO Keterangan : Wujud Kacang Tanah Dengan Kulit
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 63
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 16.
Perkembangan Produktivias Kacang Tanah Dunia, 1980 – 2013 Tahun
Produktivitas
Pertumb.
(Ku/Ha)
(%)
1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata (%) 1980-2013
9,20 10,63 9,80 10,34 10,97 11,34 11,28 11,51 12,47 11,37 11,69 11,51 11,87 12,39 13,04 12,98 13,91 13,10 14,57 13,97 14,94 15,55 14,40 15,75 15,39 16,03 15,49 16,39 15,90 15,50 16,77 16,35 16,45 17,96
-5,88 15,57 -7,78 5,50 6,03 3,38 -0,55 2,07 8,33 -8,77 2,77 -1,54 3,14 4,38 5,23 -0,46 7,20 -5,87 11,21 -4,08 6,94 4,08 -7,41 9,36 -2,28 4,19 -3,34 5,78 -2,99 -2,50 8,19 -2,50 0,59 9,20
13,55
1,98
2009-2013
16,61
2,60
Sumber : FAO Keterangan : Wujud Kacang Tanah Dengan Kulit
Page | 64
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 17.
Perkembangan Luas Panen Kacang Tanah Dunia, 2009-2013 Tahun
No.
Negara 2009
2010
2011
2012
Komulatif
Rata-rata
Rata-rata (ha)
Share (%)
5.333.500
21,43
21,43
-0,63 1,45
2013
Share (%)
Pertumb. (%)
1
India
5.477.500
5.860.000
5.310.000
4.770.000
5.250.000
2
China
4.376.670
4.527.000
4.581.000
4.700.000
4.632.990
4.563.532
18,34
39,77
3
Nigeria
2.643.330
2.789.180
2.353.680
2.659.800
2.360.000
2.561.198
10,29
50,06
0,97
4
Sudan
945.417
1.151.640
1.698.480
1.619.520
2.161.740
1.515.359
6,09
56,15
24,53
5
Senegal
1.059.093
1.195.573
865.770
708.986
769.803
919.845
3,70
59,85
-6,06
6
Myanmar
844.267
866.499
887.034
880.000
890.000
873.560
3,51
63,36
1,34
7
Niger
588.651
795.768
690.853
741.309
720.000
707.316
2,84
66,20
6,61
8
Tanzania
428.550
482.310
675.226
839.631
740.000
633.143
2,54
68,75
16,26
9
Indonesia
622.616
620.563
539.230
559.532
518.982
572.185
2,30
71,04
-4,23
10
Amerika Serikat
436.660
507.890
437.310
650.740
421.000
490.720
1,97
73,02
3,98
6.655.418
26,98
100,00
Lainnya
6.553.178
Total
6.684.224
23.975.932
6.710.147
25.480.647
6.674.121
24.748.730
6.953.301
24.803.639
25.417.816
24.885.353
Sumber : FAO
Lampiran 18. Perkembangan Produksi Kacang Tanah Dunia, 2009-2013 Tahun No
Negara 2009
1
China, mainland
2
India
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
Share
Komulatif
Rata-rata
(ton)
(%)
Share (%)
Pertumb. (%)
14.707.929
15.644.000
16.046.000
16.800.000
16.972.155
16.034.017
38,76
38,76
3,66
5.428.500
8.265.000
6.964.000
4.695.000
9.472.000
6.964.900
16,84
55,60
26,42
3
Nigeria
2.977.620
3.799.240
2.962.627
3.313.500
3.000.000
3.210.597
7,76
63,36
1,99
4
Amerika
1.674.500
1.885.510
1.659.510
3.057.850
1.893.000
2.034.074
4,92
68,28
11,70
5
Myanmar
1.304.829
1.362.452
1.399.625
1.371.500
1.375.000
1.362.681
3,29
79,50
1,35
6
Indonesia
1.364.700
1.367.000
1.150.000
1.251.000
1.340.000
1.294.540
3,13
76,20
0,05
7
Sudan
23,67
8
Senegal
9
Argentina
10
Tanzania
942.000
762.500
1.185.000
1.032.000
1.767.000
1.137.700
2,75
73,07
1.032.651
1.286.855
527.528
672.803
709.691
845.906
2,04
70,32
-0,34
605.491
611.040
701.535
685.722
1.025.857
725.929
1,75
81,25
15,77 23,74
347.970
465.290
651.397
810.000
785.000
611.931
1,48
82,73
Lainnya
6.780.568
7.287.374
7.223.701
7.110.186
7.314.586
7.143.283
17,27
100,00
Dunia
37.166.758
42.736.261
40.470.923
40.799.561
45.654.289
41.365.558
100
Sumber : FAO
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 65
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 19. Perkembangan Produktivitas Kacang Tanah di Dunia, 2009-2013
No
Tahun
Negara 2009
2011
2012
2013
1 Cyprus
119,00
173,57
165,33
292,50
278,75
205,83
2 Israel
55,98
56,44
64,91
53,87
71,20
60,48
3 Nicaragua
51,83
55,36
39,26
42,13
41,72
46,06
4 Lebanon
42,40
39,01
40,49
40,91
43,48
41,26
5 Amerika
38,35
37,12
37,95
46,99
44,96
41,07
6 Malaysia
34,58
30,58
32,92
51,68
51,68
40,29
7 Saudi Arabia
38,54
40,00
41,50
40,00
41,00
40,21
8 Palestina
48,75
33,00
35,56
36,67
35,00
37,79
9 Spanyol
28,57
39,66
39,68
39,06
37,14
36,82
33,61
34,56
35,03
35,75
36,63
35,11
10 China, mainland …
2010
Rata-rata (Ku/Ha)
…
…
…
…
…
…
…
26 Indonesia
21,92
22,03
21,33
22,36
25,82
22,69
Dunia
15,50
16,77
16,35
16,45
17,96
16,61
Lampiran 20. Perkembangan Penyediaan Kacang Tanah di Dunia, 2007-2011 Penyediaan Kacang Tanah No
Negara
2007
2008
2008
2010
2011
Rata-rata (Ton)
Share (%)
Komulatif
Rata-rata
Share (%)
Pertumb. (%)
1
China, mainland
3.659.103
4.346.472
3.974.460
4.797.354
5.355.386
4.426.555
43,82
43,82
10,64
2
Indonesia
1.008.692
1.036.852
909.395
931.560
1.080.995
993.499
9,84
53,66
2,24
3
Amerika Serikat
945.792
900.998
983.840
977.350
963.872
954.371
9,45
63,10
0,60
4
India
445.611
450.764
310.639
279.731
444.854
386.320
3,82
66,93
4,79
5
Nigeria
414.172
451.672
361.672
361.672
351.672
388.172
3,84
70,77
-3,41
6
Viet Nam
225.462
229.395
234.519
252.601
250.280
238.452
2,36
73,13
2,69
7
Burkina Faso
180.285
188.630
174.184
176.622
178.811
179.706
1,78
74,91
-0,10
8
Chad
153.264
165.022
171.876
137.095
160.215
157.494
1,56
76,47
2,11
9
Tanzania
112.076
120.621
298.907
280.739
268.085
216.086
2,14
78,61
36,21 2,16
10
143.749
143.559
159.818
175.792
153.740
155.332
1,54
80,15
Lainnya
1.662.687
1.764.371
2.427.141
2.676.480
1.496.878
2.005.511
19,85
100,00
Rata-rata Dunia
8.950.893
9.798.355
10.006.452
11.046.996
10.704.788
10.101.497
100,00
Meksiko
4,72
Sumber : FAO (Kacang Tanah Kupas)
Page | 66
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 21.
No
Perkembangan Ketersediaan Per Kapita Kacang Tanah di Dunia, 2007-2011 Ketersediaan Per Kapita Per Tahun
Negara
2007
2008
2008
Rata-rata
2010
2011
(kg/kapita/th)
1
Chad
13,00
14,11
13,48
14,08
14,23
13,78
2
Burkina Faso
9,26
10,69
11,94
12,14
10,89
10,98
3
Gabon
8,28
8,30
7,26
7,09
8,87
7,96
4
Niger
4,63
6,82
6,71
8,00
8,32
6,90
5
Cameroon
6,63
6,90
6,78
6,85
7,10
6,85
6
Benin
5,77
5,91
6,71
8,33
6,50
6,64
7
Vanuatu
6,88
5,73
6,43
6,49
6,80
6,47
8
Ghana
4,32
6,00
6,54
6,44
5,49
5,76
9
Malawi
4,95
4,27
5,01
5,71
4,97
4,98
10
Gambia
4,77
4,62
4,48
4,36
4,23
4,49
11
Indonesia
4,20
4,30
4,25
4,31
3,73
4,16
1,37
1,48
1,49
1,63
1,56
1,51
Rata - rata Dunia
Sumber : FAO (Kacang Tanah Kupas)
Lampiran 22.
No
Perkembangan Harga Produsen Kacang Tanah Berkulit di Dunia, 2008 – 2012 Negara
Harga Produsen 2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
Rata-rata
(US$/ton)
Pertumb. (% )
1
Japan
6.273
5.612
5.750
4.736
4.758
5.426
-6,31
2
Saint Vincent and the Grenadines
4.728
4.573
5.185
5.144
6.183
5.162
7,38
3
Cyprus
2.456
3.122
2.785
2.437
2.520
2.891
1,29
4
Suriname
2.276
2.182
2.202
2.324
2.615
2.320
3,71
5
Jamaika
1.997
1.904
2.237
2.071
2.223
2.086
3,19
6
Bulgaria
1.508
1.633
1.557
1.163
2.263
1.624
18,23
7
Ekuador
1.054
1.217
2.221
1.761
1.438
1.538
14,73
8
Inggris
1.755
1.133
1.319
1.462
1.608
1.455
0,46
9
Turki
1.078
1.200
1.589
1.755
1.485
1.257
9,69
Ruanda
1.209
1.278
1.399
1.436
1.470
1.358
5,05
1.217
1.230
1.303
1.332
1.430
1.302
4,16
10
Dunia
Sumber : FAO
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 67
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 23. Perkembangan Ekspor Impor Kacang Tanah Dunia, 1980 - 2012 Volume Tahun
Eksport (ton)
Pertumb. (%)
Volume Import (ton)
Pertumb.
Neraca
Nilai Eksport
Pertumb.
Nilai Import
Pertumb.
Neraca
(%)
(ton)
(000 $)
(%)
(000 $)
(%)
(000 $)
1980
647.457
1981
749.822
15,81
683.688
666.667
-19.210
451.926
2,55
66.134
722.884
59,96
793.392
547.564 44,89
-70.508
-95.638
1982
669.128
-10,76
1983
718.617
7,40
737.900
7,93
-68.772
466.404
-35,48
575.186
-27,50
-108.782
707.375
-4,14
11.242
470.619
0,90
505.638
-12,09
1984
692.908
-35.019
-3,58
686.889
-2,90
6.019
507.678
7,87
560.687
10,89
1985
810.262
-53.009
16,94
738.072
7,45
72.190
475.827
-6,27
494.196
-11,86
-18.369
1986
872.918
1987
801.419
7,73
833.951
12,99
38.967
524.566
10,24
554.826
12,27
-30.260
-8,19
855.780
2,62
-54.361
480.553
-8,39
591.589
6,63
-111.036
1988
861.913
7,55
1989
819.713
-4,90
890.470
4,05
-28.557
493.307
2,65
582.396
-1,55
-89.089
816.913
-8,26
2.800
504.607
2,29
590.163
1,33
1990
1.020.665
24,51
-85.556
947.961
16,04
72.704
679.881
34,73
751.659
27,36
-71.778
1991
970.012
1992
957.023
-4,96
1.053.617
11,15
-83.605
749.398
10,22
945.819
25,83
-196.421
-1,34
950.431
-9,79
6.592
575.690
-23,18
716.397
-24,26
-140.707
1993
1.041.670
8,84
1.004.431
5,68
1994
1.164.724
11,81
1.245.994
24,05
37.239
681.016
18,30
762.264
6,40
-81.248
-81.270
851.409
25,02
991.853
30,12
-140.444
1995
1.282.804
10,14
1.234.085
-0,96
48.719
926.594
1996
1.198.345
-6,58
1.260.677
2,15
-62.332
894.671
8,83
977.610
-1,44
-51.016
-3,45
1.033.952
5,76
-139.281
1997
1.116.071
-6,87
1.243.516
-1,36
-127.445
827.556
-7,50
1.003.106
-2,98
-175.550
1998
1.014.081
-9,14
1.109.758
-10,76
-95.677
725.169
-12,37
889.326
-11,34
-164.157
1999
1.041.601
2,71
1.128.950
1,73
-87.349
692.356
-4,52
783.176
-11,94
-90.820
2000
1.199.316
15,14
1.222.654
8,30
-23.338
787.404
13,73
851.129
8,68
-63.725
2001
1.083.994
-9,62
1.243.023
1,67
-159.029
666.037
-15,41
800.585
-5,94
-134.548
2002
1.134.517
4,66
1.296.141
4,27
-161.624
656.334
-1,46
787.284
-1,66
-130.950
2003
1.063.473
-6,26
1.222.522
-5,68
-159.049
750.973
14,42
824.696
4,75
-73.723
2004
1.009.793
-5,05
1.258.561
2,95
-248.768
787.933
4,92
973.121
18,00
-185.188
2005
1.130.123
11,92
1.368.405
8,73
-238.282
811.795
3,03
1.017.510
4,56
-205.715
2006
1.070.947
-5,24
1.357.856
-0,77
-286.909
800.810
-1,35
999.416
-1,78
-198.606
2007
1.193.951
11,49
1.482.913
9,21
-288.962
1.119.011
39,73
1.291.059
29,18
-172.048
2008
1.196.346
0,20
1.526.165
2,92
-329.819
1.320.946
18,05
1.787.396
38,44
-466.450
2009
1.279.128
6,92
1.440.488
-5,61
-161.360
1.219.344
-7,69
1.533.836
-14,19
-314.492
2010
1.255.622
-1,84
1.551.848
7,73
-296.226
1.372.877
12,59
1.702.481
10,99
-329.604
2011
1.687.264
34,38
1.657.873
6,83
29.391
2.302.260
67,70
2.253.753
32,38
48.507
2012
1.626.928
-3,58
1.611.402
-2,80
15.526
2.450.827
6,45
2.705.117
20,03
-254.290
1980-2012
1.041.896
3,45
1.122.333
3,06
-80.437
840.869
7,33
975.096
6,56
-134.228
2008-2012
1.409.058
7,22
1.557.555
1,81
-148.498
1.733.251
19,42
1.996.517
17,53
-263.266
Rata-rata (%)
Sumber : FAO *) Angka Perkiraan Pusdatin
Page | 68
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 24. Perkembangan Volume Ekspor Negara Eksportir Kacang Tanah Dunia, 2008 - 2012 Tahun No.
1 2
Komulatif
(%)
Share (%)
478.395
33,95
33,95
222.427
206.581
14,66
48,61
11,59
11,62
60,23
-10,17
Rata-rata (ton) 2008
India
2009
293.128
Argentina
329.160
148.962
200.636
2010 372.691 217.796
2011
2012
749.039
647.956
243.082
Rata-rata
Share
Negara
Pertumbu han (%) 28,25
3
Amerika
216.936
171.917
154.519
136.132
138.979
163.697
4
China, mainland
167.024
174.655
126.574
115.674
103.294
137.444
9,75
69,98
-10,57
5
Netherlands
80.287
83.823
105.979
142.157
132.337
108.917
7,73
89,18
14,52
76.043
73.704
5,23
81,45
-0,28
52.081
3,70
73,68
9,18 67,76
6 7
Nicaragua
77.973
Brazil
74.665
44.361
52.977
66.332
73.506
50.810
50.625
61.631
8
Malawi
14.270
19.879
21.772
33.460
89.847
35.846
2,54
76,22
9
Viet Nam
14.300
38.800
21.000
6.500
4.000
16.920
1,20
90,39
4,49
13.348
0,95
91,33
-9,15
343
0,02
10 Arab
15.938
12.800
14.600
13.000
10.400
574
236
258
582
66
… … 46 Indonesia Negara Lainnya Dunia
123.167
119.816
103.549
124.089
140.014
1.196.346
1.279.128
1.255.622
1.687.264
1.626.928
122.127
8,67
1.409.058
100,00
100,00
Sumber : FAO *) Angka Perkiraan Pusdatin
Lampiran 25. Perkembangan Volume Impor Negara Importir Kacang Tanah Dunia, 2008 - 2012 Tahun No.
Rata-rata
Negara
(ton)
Share (%)
Komulatif Share (%)
Rata-rata Pertumbu
2008
2009
2010
2011
2012
297.235
305.488
291.159
18,69
18,69
0,91 -3,36
han (%)
1
Netherlands
302.176
255.126
295.770
2
Indonesia
139.875
132.069
134.666
120.719
121.365
129.739
8,33
27,02
3
Meksiko
87.188
98.384
97.583
118.810
118.589
104.111
6,68
33,71
8,40
4
Rusia
91.467
81.902
92.238
104.478
85.509
91.119
5,85
39,56
-0,68
5
Inggris
82.471
86.019
86.432
91.537
79.505
85.193
5,47
45,03
-0,61
6
Jerman
74.784
78.719
83.902
90.180
90.813
83.680
5,37
50,40
5,01
7
Kanada
88.180
79.992
86.799
81.709
69.699
81.276
5,22
55,62
-5,33
8
Thailand
42.292
38.316
50.660
48.879
55.916
47.213
3,03
58,65
0,00
37.921
2,43
61,08
-7,48 -1,38
9
Malaysia
37.494
40.142
43.479
45.993
22.496
10
Algeria
44.476
46.175
25.790
41.051
31.049
37.708
2,42
63,50
535.762
503.644
554.529
617.282
630.973
568.438
36,50
100,00
1.526.165
1.440.488
1.551.848
1.657.873
1.611.402
1.557.555
Lainnya Dunia
Sumber : FAO *) Angka Perkiraan Pusdatin
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 69
Outlook Kacang Tanah 2015
Lampiran 26. Perkembangan Nilai Ekspor Negara Eksportir Kacang Tanah Dunia, 2008-2012. No.
Tahun
Rata-rata ( 000 $ )
Negara
Share (%)
Komulatif Share (%)
Rata-rata Pertumbuhan
2008
2009
2010
2011
2012
1
India
274.154
287.229
392.065
932.485
888.733
554.933
32,02
32,02
43,60
2
Argentina
180.890
163.326
203.382
347.282
372.299
253.436
14,62
46,64
23,19
3
Netherlands
137.390
140.457
167.423
271.483
297.322
202.815
11,70
58,34
23,28
4
China, mainland
232.160
165.094
172.384
193.706
205.095
193.688
11,17
69,52
-1,56
80,04
-1,61
5
Amerika
6
Nikaragua
7
Brazil
8
Malawi
9
Afrika Selatan
10 Mesir
49 Indonesia
Lainnya
198.593
175.366
179.926
174.072
184.361
182.464
10,53
90.058
65.859
61.733
96.036
132.291
89.195
5,15
85,19
15,05
89,00
24,91 184,96
47.862
71.903
111.357
66.051
3,81
17.987
8.896
29.204
56.179
23.085
1,33
90,33
11.889
25.619
21.803
20.302
18.928
1,09
91,42
18,21
92,29
306,59
50.586
48.546
3.157 15.027 6.220
31.422
2.071
21.831
13.200
14.949
0,86
299
177
299
566
66
281
0,02
706.963
142.455
169.688
433.917
587.755
Dunia
(%)
1.320.946
562.724
25,03
100,00
1.219.344 1.372.877 2.302.260 2.450.827 1.733.251
Sumber : FAO *) Angka Perkiraan Pusdatin
Lampiran 27. Perkembangan Nilai Impor Negara Importir Kacang Tanah Dunia, 2009-2013. Tahun No.
Negara 2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata
Share
Komulatif
( 000 $ )
(%)
Share (%)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
1
Netherlands
439.204
324.827
330.320
446.269
636.837
435.491
21,81
21,81
13,36
4
Meksiko
123.850
105.137
110.615
167.014
217.130
144.749
7,25
42,16
14,87
34,91
11,00
3
Rusia
107.301
116.633
117.699
157.971
158.228
131.566
6,59
2
Germany
109.984
119.710
98.539
145.475
175.579
129.857
6,50
28,32
17,77
5
Indonesia
72.264
130.821
138.863
130.677
140.910
122.707
6,15
48,30
22,28
6
United Kingdom
115.670
86.714
104.179
148.546
151.067
121.235
6,07
54,38
9,85
7
Kanada
118.386
86.262
94.055
116.441
131.369
109.303
5,47
59,85
4,63
8
Jepang
56.625
40.650
47.631
60.689
64.279
53.975
2,70
62,55
5,57
9
Polandia
45.933
39.779
44.262
54.970
65.326
50.054
2,51
65,06
10,23
10
Spanyol Lainnya Dunia
48.063
32.595
37.100
49.386
57.100
44.849
2,25
67,31
7,59
550.116
450.708
579.218
776.315
907.292
652.730
32,69
100,00
11,72
1.787.396
1.533.836
1.702.481
2.253.753
2.705.117
1.996.517
Sumber : FAO *) Angka Perkiraan Pusdatin
Page | 70
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
LAMPIRAN II a.
Blok Persamaan Pada Model Analisis Suplai Demand Nama Blok Persamaan
Blok Suplai 1.
2.
3.
4.
5.
Luas Panen Kacang Tanah LPKC = e0 + e1 LPKC(t-1) + e2 HRKC(t-1) + e3 LPUKC + e4 HRJ(t-1) + e5 HRK(t-1) + e6 HRUK(t-1) + µ5 Parameter estimasi yang diharapkan : e1, e2 > 0; e3, e4, e5, e6 > 0 Produktivitas Kacang Tanah YKC = j0 + j1 YKC(t-1) + j2 HRUREA(t-1) + j3 TEK + j4 DSLPTT + j5 CH + j6 LIRIGASI + µ10 Parameter estimasi yang diharapkan : i1, i3, i4 , i5, i5 > 0 i2 < 0 Impor Kacang Tanah IKC = no + n1 PRODKC + n2 KONSKC + n3 HIKC + n4 HRKC + µ14 Parameter estimasi yang diharapkan : n2, n4 > 0 n1, n3 < 0 Produksi Kacang Tanah PRODKC= LPKC * YKC Suplai Kacang Tanah SKC= PRODKC + IKC
Blok Demand 6.
Konsumsi per kapita Kacang Tanah KONSKC = s0 + s1 PDB + s2 IHK + s3 KONSKC(t-1) + µ12 Parameter estimasi yang diharapkan: r3 > 0 ; r1,r2 < 0
7.
Konsumsi Nasional kc tanah KONNKC = POP * KONSKC
8.
Demand kacang tanah DKC = KONNKC + EKSKC + PAKKC + BKC + TCKC BKC = PRODKC*0.026 TCKC = PRODKC*0.05
9.
Neraca kc tanah NRCKC = SKC – DKC
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Page | 71
Outlook Kacang Tanah 2015
b.
Keterangan Variabel Dalam Model KETERANGAN VARIABEL DALAM MODEL VARIABEL PRODP PRODJ PRODK PRODKC PRODUK LPP LPJ LPK LPKC LPUK YP YJ YK YKC YUK LPP(t-1) LPJ(t-1) LPK(t-1) LPKC(t-1) LPUK(t-1) HRB(t-1) HRJ(t-1) HRK(t-1) HRKC(t-1) HRUK(t-1) LPUP LPUJ LPUK LPUKC LPUUK HRUREA(t-1) TEK DSLPTT CH LIRIGASI RLPPJ RLPJJ RLPKJ KONS KONSB KONSJ KONSK KONSKC IB IJ IK IKC HIB SP SJ SK SKC BLOK DEMAND KONSB POP KONSK KONSKC KONNB KONNJ KONNK
Page | 72
KETERANGAN PRODUKSI PADI PRODUKSI JAGUNG PRODUKSI KEDELAI PRODUKSI KACANG TANAH PRODUKSI UBI KAYU LUAS PANEN PADI LUAS PANEN JAGUNG LUAS PANEN KEDELAI LUAS PANEN KACANG TANAH LUAS PANEN UBI KAYU PRODUKTIVITAS PADI PRODUKTIVITAS JAGUNG PRODUKTIVITAS KEDELAI PRODUKTIVITAS KACANG TANAH PRODUKTIVITAS UBI KAYU LUAS PANEN PADI TAHUN SEBELUMNYA LUAS PANEN JAGUNG TAHUN SEBELUMNYA LUAS PANEN KEDELAI TAHUN SEBELUMNYA LUAS PANEN KACANG TAHUN SEBELUMNYA LUAS PANEN UBI KAYU TAHUN SEBELUMNYA HARGA RIIL BERAS TAHUN SEBELUMNYA HARGA RIIL JAGUNG TAHUN SEBELUMNYA HARGA RIIL KEDELAI TAHUN SEBELUMNYA HARGA RIIL KACANG TANAH TAHUN SEBELUMNYA HARGA RIIL UBI KAYU TAHUN SEBELUMNYA LUAS PUSO PADI LUAS PUSO JAGUNG LUAS PUSO KEDELAI LUAS PUSO KACANG TANAH LUAS PUSO UBI KAYU HARGA RIIL UREA TAHUN SEBELUMNYA TEKNOLOGI DUMMY SLPTT CURAH HUJAN LUAS IRIGASI RASIO LUAS PANEN PADI JAWA TERHADAP NASIONAL RASIO LUAS PANEN JAGUNG JAWA TERHADAP NASIONAL RASIO LUAS PANEN KEDELAI JAWA TERHADAP NASIONAL KONSUMSI KONSUMSI BERAS KONSUMSI JAGUNG KONSUMSI KEDELAI KONSUMSI KACANG TANAH IMPOR BERAS IMPOR JAGUNG IMPOR KEDELAI IMPOR KACANG TANAH HARGA INTERNASIONAL BERAS SUPLAY PADI SUPLAY JAGUNG SUPLAY KEDELAI SUPLAY KACANG TANAH
SATUAN TON TON TON TON TON HA HA HA HA HA TON/HA TON/HA TON/HA TON/HA TON/HA HA HA HA HA HA RUPIAH RUPIAH RUPIAH RUPIAH RUPIAH HA HA HA HA HA RUPIAH
KONSUMSI BERAS POPULASI KONSUMSI KEDELAI KONSUMSI KACANG TANAH KONSUMSI NASIONAL BERAS KONSUMSI NASIONAL JAGUNG KONSUMSI NASIONAL KEDELAI
KG/KAP/THN ORANG KG/KAP/THN KG/KAP/THN KG/KAP/THN KG/KAP/THN KG/KAP/THN
MILIMETER HA
KG/KAP/THN KG/KAP/THN KG/KAP/THN KG/KAP/THN TON TON TON TON US $ TON TON TON TON
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
c. Hasil Pengolahan Dengan Metode Simultan c.1. Penghitungan Untuk Produktivitas Kacang Tanah
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Model 4 Error 5 Corrected Total 9 Root MSE Dependent Mean Coeff Var
Variable DF Intercept 1 LLPKC 1
LPKC LPKC Luas panen kacang tanah
Squares 4.385E10 5.2733E9 4.912E10
32475.4380 585123.400 5.55019
Square 1.096E10 1.0547E9
R-Square Adj R-Sq
Parameter Estimates Parameter Standard Estimate Error 281370.9 341608.9 0.622525 0.338465
F Value 10.39
Pr > F 0.0122
0.89265 0.80677
t Value 0.82 1.84
LHR
1
7.613547
13.84476
0.55
LHRJ
1
-41.3749
42.90328
-0.96
LHRK
1
-0.05028
37.86359
-0.00
Variable Pr > |t| Label 0.4476 Intercept 0.1253 Luas panen kacang tanah tahun sebelumnya 0.6060 Harga riil kacang tanah tahun sebelumnya 0.3791 Harga riil jagung tanah tahun sebelumnya 0.9990
Harga riil kedelai tahun sebelumnya
Durbin-Watson
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
3.023956
Page | 73
Outlook Kacang Tanah 2015
Number of Observations First-Order Autocorrelation
10 -0.58974
c.2. Penghitungan Untuk Produktivitas Kacang Tanah
The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
Analysis of Variance Sum of Mean Source DF Model 3 Error 6 Corrected Total 9
Root MSE Dependent Mean
Variable DF Intercept 1 LHRUREA 1
TEK DSLPTT
1 1
Squares 2.510336 0.302064 2.812400
0.22437 12.63000
Parameter Estimate 9.916703 0.001398
0.049887 0.165793
YKC YKC Produktivitas kacang tanah
Square 0.836779 0.050344
R-Square Adj R-Sq Coeff Var
0.69 0.57
Durbin-Watson Number of Observations First-Order Autocorrelation
Page | 74
Pr > F 0.0026
0.89260 0.83889 1.77652
Parameter Estimates Standard Error t Value 0.587391 16.88 0.000789 1.77
0.072670 0.290002
F Value 16.62
Variable Pr > |t| Label <.0001 Intercept 0.1267 Harga riil urea tahun sebelumnya 0.5180 Teknologi 0.5883 Dummy program SLPTT
2.877581 10 -0.44815
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Outlook Kacang Tanah 2015
c.3. Penghitungan Untuk Konsumsi Kacang Tanah The SAS System The SYSLIN Procedure Two-Stage Least Squares Estimation Model Dependent Variable Label
Source Model Error Corrected Total
DF 3 6 9
KONSKC KONSKC Konsumsi kacang tanah
Analysis of Variance Sum of Mean Squares Square 0.841907 0.280636 0.053903 0.008984 0.895810
Root MSE Dependent Mean Coeff Var
0.09478 3.00300 3.15629
R-Square Adj R-Sq
Variable DF
Parameter Estimates Parameter Standard Estimate Error t Value
Intercept 1 LPDB 1 IHK 1
5.428519 -8.15E-6 -0.00377
1.993636 2.72 2.912E-6 -2.80 0.002695 -1.40
LKONSKC
0.165459
0.310272
1
0.53
Durbin-Watson Number of Observations First-Order Autocorrelation
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
F Value 31.24
Pr > F 0.0005
0.93983 0.90974
Pr > |t| 0.0345 0.0312 0.2110
Variable Label Intercept
Indeks Harga Konsumen 0.6130 Konsumsi Kacang tanah tahun sebelumnya
2.123807 10 -0.12407
Page | 75