On Track to Archieve Greater Heights
Laporan Tahunan
2011
On Track to Achieve Greater Heights
1
Daftar Isi Prawacana Visi dan Misi Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Saham Perjalanan Kami Laporan Dewan Komisaris Laporan Presiden Direktur Profil Perusahan Informasi Umum Perusahaan
.4 .5 .6 .8
.10 .12 .16 .22 .22
Profil Dewan Komisaris Profil Dewan Direksi Sumber Daya Manusia Pilar-Pilar Usaha Unit Usaha Teknologi Informasi Unit Usaha Ritel Unit Usaha Multimedia Unit Usaha Lain Mitra Usaha
.24 .26 .28 .30 .31 .33 .35 .37 .38
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Komite Audit Laporan Komite Audit Pembahasan Umum dan Analisa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Penghargaan Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2011 Laporan Keuangan 2011
.40 .44 .49 .53 .56 .57 .58 .61
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Ikhtisar Keuangan
4
On Track to Achieve Greater Heights Pertumbuhan PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) pada tahun 2011 yang kuat dan keberhasilan melipatgandakan ukuran dan skala operasinya membuktikan bahwa Perseroan berhasil memanfaatkan momentum tahun tersebut dengan baik dan memaksimalkan nilai Perseroan.
Visi dan Misi
On Track to Archieve Greater Heights
Visi dan Misi
Visi Untuk menjadi perusahaan jasa terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholder dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.
Misi Meraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.
5
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Ikhtisar Keuangan
6
Ikhtisar Keuangan
IKHTISAR KEUANGAN 2011 PT Multipolar Tbk dan Anak Perusahaan Dalam Jutaan Rupiah (kecuali dinyatakan lain) URAIAN
2011
2010
2009
2008
2007
HASIL USAHA Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Tahun Berjalan
10.332.842
9.537.671
10.885.698
9.759.636
7.970.301
1.798.193
2.101.164
3.671.534
3.242.232
2.689.060
96.038
5.741.641
261.786
(191.191)
151.063
Laba yang dapat diatribusikan kepada: •
Pemilik Entitas Induk
20.318
2.830.626
110.691
(196.509)
61.317
•
Kepentingan NonPengendali
75.720
2.911.015
151.095
5.318
89.746
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor (Saham)
7.727.542.935
5.542.508.377
1.696.289.764
1.696.289.750
1.696.289.750
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Dalam Rupiah Penuh)
3
511
65
-116
36
On Track to Archieve Greater Heights
7 Ikhtisar Keuangan
URAIAN
2011
2010
2009
2008
2007
POS-POS NERACA Kas dan Setara Kas
2.039.663
3.043.788
2.428.942
1.897.104
2.813.725
Investasi Jangka Pendek
1.627.793
2.038.600
1.648.049
1.913.692
958.354
193.499
225.004
104.546
218.575
201.987
Persediaan - Bersih
1.413.534
1.057.447
1.233.082
1.030.304
944.886
Jumlah Aset Lancar
5.999.664
7.006.683
5.924.727
6.255.420
5.264.948
Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya
1.526.659
1.376.492
332.397
327.503
479.108
Jumlah Aset Tidak Lancar
8.315.043
7.010.003
5.943.650
5.206.438
4.641.688
14.314.707
14.016.686
11.868.377
11.461.858
9.906.636
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
4.042.864
3.705.603
3.625.814
5.219.822
2.439.858
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.123.104
1.810.532
4.799.972
3.062.210
3.969.285
Jumlah Liabilitas
6.165.968
5.516.135
8.425.786
8.282.032
6.409.143
Jumlah Ekuitas - Bersih
8.148.739
8.500.551
3.442.591
3.179.826
3.497.493
Modal Kerja Bersih
1.956.800
3.301.080
2.298.913
1.035.598
2.825.090
Laba Bersih Terhadap Aset (%)
0,14%
20,19%
0,93%
-1,71%
0,62%
Laba Bersih Terhadap Ekuitas - bersih (%)
0,25%
33,30%
3,22%
-6,18%
1,75%
Rasio Lancar (x)
1,48
1,89
1,63
1,20
2,16
Liabilitas Terhadap Ekuitas - bersih (x)
0,76
0,65
2,45
2,60
1,83
Liabilitas Terhadap Jumlah Aset (x)
0,43
0,39
0,71
0,72
0,65
Piutang Usaha - Bersih
Jumlah Aset
RASIO KEUANGAN
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Ikhtisar Saham
8
Ikhtisar Saham
KINERJA SAHAM
2011
2010
Laba Bersih per Saham (Rp)
3
511
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
7.727.542.968
7.727.542.830
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
7.727.542.935
5.542.508.377
1.055
1.534
Nilai Buku per Saham (Rp) PEMEGANG SAHAM
2011
Cyport Limited
%
2010
%
2.082.264.644
26,95%
2.082.264.644
26,95%
390.069.444
5,05%
390.069.444
5,05%
415.941.619
5,38%
434.063.444
5,62%
Lainnya/Publik
4.839.267.261
62,35%
4.821.145.298
62,35%
TOTAL
7.727.542.968
Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services Asm Asia Recovery (Master) Fund
HARGA SAHAM PER KUARTAL
Kuartal 1
7.727.542.830
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
2011 Tertinggi (Rp)
340
285
255
164
Terendah (Rp)
230
205
126
124
Akhir (Rp)
260
210
141
151
1.921.415.000
1.154.831.500
1.225.994.000
291.125.000
Tertinggi (Rp)
109
270
137
380
Terendah (Rp)
57
65
87
130
Akhir (Rp)
69
98
128
300
3.039.611.000
1.603.511.500
571.934.500
4.788.937.500
Volume (Saham) 2010
Volume (Saham)
On Track to Archieve Greater Heights
9
Tanggal
Asal Saham
Pencatatan
Penawaran Umum Perdana
6-Nov-89
Company Listing Saham Bonus (1:2) Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @ Rp 1.000) Stock Split Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500) Penawaran Umum Terbatas
Tambahan
Jumlah Saham
Jumlah Saham
Beredar Setelah
(Lembar)
Transaksi
(4:5 @ Rp 125)
3.428.000
1.000
16-Jul-90
8.000.000
11.428.000
1.000
9-Nov-92
22.856.000
34.284.000
1.000
12-Jul-96
102.852.000
137.136.000
1.000
1-Apr-97
137.136.000
274.272.000
500
14-Jul-97
1.508.496.000
1.782.768.000
500
27-Jul-00
89.000.000
1.871.768.000
500
24-Jun-05
2.339.710.000
Saham Kelas A
saham kelas B
2.339.710.000 Saham Kelas B 1.871.768.000
Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125)
2.573.681.000
8-Des-06
saham kelas B
Saham Kelas A 4.913.391.000 Saham Kelas B 467.942.000
Penggabungan
Saham
(Reverse
Stock) (4:1)
Saham Kelas A
12-Apr-10
1.228.347.890 Saham Kelas B 467.942.000 Saham Kelas A
Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125)
Lembar Saham (Rp)
3.428.000
1.871.768.000 Penawaran Umum dengan HMETD III
Nilai Nominal Per
14-Apr-10
6.031.252.940
1.228.347.890
saham kelas C
Saham Kelas B 6.031.252.940 Saham Kelas C
Kelas A @ Rp 500 Kelas B @ Rp 125 Kelas A @ Rp 500 Kelas B @ Rp 125 Kelas A @ Rp 2.000 Kelas B @ Rp 500 Kelas A @ Rp 2.000 Kelas B @ Rp 500 Kelas C @ Rp 100
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN Tgl Pembayaran
Jumlah Saham Beredar
Jumlah Dividen yang
Periode
Tgl RUPST
Dividen
16-Nov-92
Jul91-Jul92
11-Sep-92
240
11.428.000
2.742.720.000
16-Nov-93
Jul92-Jun93
11-Sep-93
35
34.284.000
1.199.940.000
16-Nov-94
Jul93-Jun94
11-Sep-94
45
34.284.000
1.542.780.000
16-Nov-95
Jul94-Jun95
11-Sep-95
55
34.284.000
1.885.620.000
16-Nov-96
Jul95-Jun96
11-Sep-96
16
137.136.000
2.194.176.000
4-Jul-07
Jul06-Jun07
23-Mei-07
1
6.785.159.000
6.785.159.000
5-Mei-08
Jul07-Jun08
19-Mar-08
1
6.785.159.000
6.785.159.000
5-Jun-10
Jul08-Jun09
14-Mei-10
2,15
7.742.542.830
16.614.217.085
24-Mar-11
Jul09-Jun10
14-Feb-11
10
7.742.542.830
77.275.428.300
dibayarkan
Ikhtisar Saham
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Perjalanan Kami
10
Perjalanan Kami
• 2011
• 2008
•
Pertumbuhan yang kuat dari bisnis teknologi
•
Pertumbuhan yang kuat dari jasa outsourcing
informasi
•
Memperoleh penghargaan Asia Pacific Outstanding
•
Pembukaan gerai Hypermart di Tianjin, China Utara
•
Pembukaan gerai Robbinz dan Hypermart di
Enterpreneurship Award •
Suzhou, China Timur
Peningkatan level menjadi Oracle Certified Advance Partner
• 2010
• 2007
•
Divestasi PT Matahari Department Store (MDS)
•
Pendapatan laba yang kuat
dengan nilai total transaksi Rp 7,2 triliun
•
Pertumbuhan dari jasa outsourching
•
Akuisisi Robbinz Department Store China
• 2009 • •
• 2006 •
Pemimpin utama untuk solusi IT
Diaktifkannya PT Multipolar Technology untuk
•
Perusahaan holding terbesar untuk bisnis ritel
memperkuat bisnis IT
•
Pembaharuan sertifikasi ISO 9001-2000
Pendapatan laba yang meningkat
•
Penawaran Umum Saham Terbatas IV
On Track to Archieve Greater Heights
11 Perjalanan Kami
Periode 2011-1975
• 2005
• 1989-1996
•
Fokus pada layanan jasa, solusi, server
•
•
Mengembangkan jasa outsourching TI
•
Memperkuat modal melalui Penawaran Umum Saham Terbatas III
• 2001-2004
Perusahaan TI pertama tercatat di Bursa Efek Jakarta
•
Penawaran Umum Saham Terbatas I
• 1986 •
Mitra usaha pertama IBM di Indonesia
•
Penyedia layanan total solusi usaha
•
Membentuk unit Konsultasi
• 1982
•
Memperoleh sertifikasi ISO 9001-2000
•
Pionir komputerisasi keuangan dan perbankan
• 1998-2000
• 1976
•
Fokus pada layanan System Integrator
•
•
Penyedia Jasa Solusi Bisnis & Aplikasi
• 1997 •
Perusahaan TI pertama yang memperoleh sertifikasi ISO 9001:1994
•
Mengakuisisi PT Matahari Putra Prima Tbk.
•
Penawaran Umum Saham Terbatas II
Penyalur produk elektronik
• 4 Des 1975 •
Berdirinya Multipolar
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Laporan Dewan Komisaris
12
Laporan Dewan Komisaris
Dr. Cheng Cheng Wen Presiden Komisaris
Dewan Komisaris menghargai upaya manajemen yang berhasil memperkokoh posisi keuangan perusahaan. Kami mengharapkan prakarsa dalam mengelola aktiva dan pasiva Perseroan terus ditingkatkan sehingga potensi setiap unit usaha dapat diwujudkan sepenuhnya.
On Track to Archieve Greater Heights
13 Laporan Dewan Komisaris
Pemegang Saham dan Pelanggan yang kami hormati, Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada jajaran Direksi, manajemen dan karyawan PT Multipolar Tbk atas kinerja Perseroan selama tahun 2011. Tahun 2011 diwarnai dengan tren pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kuat, sentimen pasar yang positif, nilai tukar Rupiah yang relatif stabil serta tingkat inflasi berada di bawah 4,5%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga semakin meningkat, didorong berbagai faktor positif seperti perbaikan iklim investasi dan birokrasi, serta meningkatnya pendapatan masyarakat. Hal tersebut telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dan anak-anak perusahaannya dengan terus memantapkan rencana pengembangan bisnis, menguatkan bisnis inti, meningkatkan kompetensi, memperluas target pasar dan menguatkan jajaran operasionalnya. Di tahun 2011, Perseroan berhasil mencapai pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 10,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 9,5 triliun di dorong oleh kontribusi penjualan dari bisnis ritel dan Teknologi Informatika. Perseroan juga berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 96 miliar di tahun 2011 dimana laba tahun berjalan tersebut terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,3 miliar dan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar Rp 75,7 miliar. Laba tahun berjalan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 5,7 triliun terutama diperoleh dari pendapatan luar biasa atas divestasi PT Matahari Department Store Tbk pada tahun tersebut oleh anak perusahaan Perseroan PT Matahari Putra Prima Tbk. Dewan
Komisaris
mengucapkan
selamat
dan
memberikan
penghargaan yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan atas kinerja yang dicapai sepanjang tahun 2011.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Laporan Dewan Komisaris
14
Anak perusahaan Perseroan di bidang ritel, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”) sekali lagi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan, didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat, yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Matahari, dan menghasilkan peningkatan penjualan yang signifikan. Investasi Perseroan pada unit usaha broadband melalui PT First Media Tbk. (“First Media”), yang bergerak di bidang televisi kabel berbayar dan penyedia jaringan pita lebar juga menunjukkan perkembangan yang positif. Perluasan jaringan internet dan TV kabel ke pelangganpelanggan potensial terus dilakukan, sehingga jumlah pelanggan terus bertumbuh dibandingkan tahun lalu. Perluasan jangkauan usaha di bidang ritel ke pasar internasional melalui Robbinz Department Store dan Hipermart di China juga telah menunjukan perkembangan yang berarti seiring dengan pertumbuhan konsumsi kelas menengah di negara tersebut. Kami mengetahui bahwa investasi-investasi ini telah menunjukkan kinerja yang baik dan perlu dipertahankan serta ditingkatkan lagi guna menciptakan nilai sinergi yang lebih tinggi. Dewan Komisaris menghargai upaya manajemen yang berhasil memperkokoh posisi keuangan perusahaan. Kami mengharapkan prakarsa dalam mengelola aktiva dan pasiva Perseroan terus ditingkatkan sehingga potensi setiap unit usaha dapat diwujudkan sepenuhnya. Dewan Komisaris juga sangat menghargai upaya Perseroan untuk tetap menjalankan sebuah bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap lingkungan hidup maupun kepada masyarakat di sekitarnya dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR—Corporate Social Responsibility). Program donor darah setiap tiga bulan sekali terus menjadi bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dari Perseroan. Demikian juga donasi komputer ke sekolah yang mewakili komitmen Perseroan untuk memperkenalkan teknologi kepada para siswa di tingkat dasar. Dewan Komisaris terus mendukung penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) di setiap lini Perseroan maupun anak-anak perusahaan. Kami sungguh
On Track to Archieve Greater Heights
15
prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan dapat mencapai visi dan misinya serta dapat meningkatkan nilai Perseroan di mata para stakeholders. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif menjalankan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi tentang arahan strategi bisnis dan penyusunan kebijakan. Setiap tiga bulan, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi untuk membahas kinerja Perseroan, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular. Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Perseroan untuk menerapkan GCG yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk mencapai visi PT Multipolar Tbk. Dewan Komisaris mengucapkan selamat datang kepada Bapak Theo L. Sambuaga dan Bapak Jeffrey Koes Wonsono yang telah bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris pada tahun 2011. Kami percaya dengan kehadiran Bapak Theo L. Sambuaga dan Bapak Jeffrey Koes Wonsono akan memperkuat posisi Perseroan. Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada jajaran Direksi, manajemen dan karyawan PT Multipolar Tbk., atas kinerja dan prestasi Perseroan yang ditunjukan dari kerja keras mereka selama tahun 2011. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kami haturkan atas dukungan dan kerja sama dari semua pihak yang telah memungkinkan pencapaian kinerja PT Multipolar Tbk yang baik ini.
Dr. Cheng Cheng Wen Presiden Komisaris
Laporan Dewan Komisaris
percaya bahwa dengan mengelola perusahaan berlandaskan prinsip-
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Laporan Presiden Direktur
16
Laporan Presiden Direktur
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
Target-target rencana usaha kami seluruhnya dapat tercapai dan posisi keuangan Perseroan juga terus membaik.
On Track to Archieve Greater Heights
17 Laporan Presiden Direktur
Pemegang Saham yang terhormat, Adalah kebanggan bagi kami untuk melaporkan kinerja PT. Multipolar Tbk (“Perseroan”) selama Tahun 2011. Perseroan yang semula dikenal sebagai penyedia Teknologi Informatika (TI) yang handal di Indonesia semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini. Demikian pula langkah-langkah kami untuk mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi, telah kami realisasikan dengan pengembangan portofolio bisnis baru serta memantapkan portofolio yang sudah ada. Perubahan kondisi pasar, kebutuhan pelanggan yang beragam, konvergensi teknologi dan persaingan yang semakin ketat memacu kami untuk melakukan langkah-langkah strategis guna memberikan yang terbaik kepada stakeholders. Kerja keras yang ditempuh oleh Perseroan ini membuahkan hasil yang mengesankan. Sepanjang tahun 2011, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun, dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 9,5 triliun. Sebagai pemain yang dominan dalam bidang TI, upaya yang keras dan strategi tim untuk membangun basis pendapatan yang lebih berimbang dan konsisten telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kami sangat yakin bahwa pada tahun-tahun mendatang bisnis TI Perseroan akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar. Demikian juga dengan bisnis ritel, yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”), telah memberikan kontribusi signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart. Matahari berhasil mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam industri ritel melalui usaha-usaha memaksimalkan tingkat produktivitas gerai secara keseluruhan dan tingkat penggunaan modalnya.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Laporan Presiden Direktur
18
Laba kotor menurun menjadi Rp 1,8 triliun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,1 triliun terutama akibat tidak dikonsolidasikannya PT Matahari Department Store Tbk (“MDS”) pasca divestasi MDS oleh Matahari. Sementara biaya penjualan serta biaya umum dan administrasi menurun menjadi Rp 1,9 triliun dari sebelumnya Rp 2,1 triliun karena program efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan. Kami berhasil mengurangi biaya penjualan, serta mempertahankan biaya umum dan administrasi ditengah-tengah masih banyaknya biaya-biaya investasi yang ditanggung oleh Perseroan. Perseroan juga berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 96 miliar di tahun 2011 dimana laba tahun berjalan tersebut terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,3 miliar dan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar Rp 75,7 miliar. Laba tahun berjalan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 5,7 triliun
terutama sebagai hasil dari pendapatan luar biasa
divestasi MDS pada tahun tersebut oleh Matahari. Sejalan dengan panduan Dewan Komisaris, kami secara aktif memonitor perkembangan anak perusahaan. Antisipasi akan berbagai peluang usaha, investasi baru, divestasi aktiva yang tidak produktif, serta mencari peluang untuk bekerja sama dengan investor strategis merupakan strategi utama yang kami jalankan untuk secara proaktif menciptakan nilai lebih bagi Perseroan. Anak perusahaan Perseroan di bidang ritel, Matahari yang merupakan perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia, kembali memberikan hasil yang membanggakan pada tahun 2011. Matahari mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 8,9 triliun pada tahun 2011, meningkat dari Rp 8,5 triliun pada tahun 2010. Laba tahun berjalan Matahari mencapai Rp 120,3 miliar dibandingkan laba tahun 2010 sebesar Rp 5,8 triliun dimana laba tahun 2010 terutama karena adanya pendapatan luar biasa sebagai hasil divestasi MDS di tahun 2010. Hasil yang luar biasa yang dibukukan oleh Matahari tersebut dapat dicapai berkat fokus dan disiplin yang ketat untuk meningkatkan
Kami selalu mengantisipasi berbagai peluang
usaha,
investasi
baru,
divestasi aset tidak produktif, atau mencari peluang untuk bekerja sama dengan investor strategis.
On Track to Archieve Greater Heights
19 Laporan Presiden Direktur
efisiensi biaya, pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian dan program pemasaran yang terpadu. Manajemen percaya bahwa nilai sinergi yang lebih besar dapat diciptakan melalui jalinan keahlian Perseroan dalam memanfaatkan TI untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan skala operasi dan aktiva Matahari yang sangat besar. Pengembangan usaha ritel di China yang mempunyai pasar dengan skala enam kali lebih besar dari Indonesia serta pola konsumsi yang hampir sama telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan melalui Robbinz Department Store dan Hipermart sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut didukung pula oleh peningkatan konsumsi masyarakat kelas menengah di China. Pada tahun 2011, Robbinz Department Store telah menambah satu gerai baru di Suzhou, Propinsi Jiangsu setelah tiga Department Store lainnya yang telah beroperasi di Chengdu, Yangzhou dan Tianjin. Selain itu, kami juga telah menangkap peluang bisnis hypermarket di China dengan mengawalinya melalui pembukaan jaringan Hipermart di Suzhou dan Tianjin. Salah satu investasi Perseroan lainnya, yaitu PT First Media Tbk (“First Media”) telah menjadi perusahaan TV kabel dan penyedia jaringan pita lebar yang terkemuka. Perluasan jaringan internet dan TV kabel ke pelanggan-pelanggan potensial terus dilakukan, sehingga jumlah pelanggan terus bertumbuh dibandingkan tahun lalu. Demikian juga layanan Sitra WiMax, sebuah platform internet broadband generasi keempat, yang terus berkembang
dan memberikan prospek yang
menggembirakan. Pada tahun 2011, First Media mencatatkan penjualannya sebesar Rp 1 triliun, dibandingkan Rp 832,6 miliar pada tahun 2010. Di tahun 2011, First Media membukukan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp 3,6 miliar dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 41,9 miliar. Penurunan laba di tahun 2011 merupakan hasil dari biaya-biaya investasi yang dilakukan First Media pada tahun tersebut, yang diharapkan akan membawa perolehan pendapatan bagi First Media untuk tahun-tahun mendatang.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Laporan Presiden Direktur
20
Kami menyadari sepenuhnya potensi besar yang dimiliki Matahari dan First Media dan kami akan terus mengembangkan sinergi diantara unitunit usaha Perseroan untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa mendatang. Dalam kesempatan ini, saya ingin menghaturkan terima kasih kepada Bapak Jeffrey Koes Wonsono atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam memimpin PT Multipolar Tbk selama ini. Sejak tahun 2011, Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris di Perseroan. Tantangan yang masih lebih besar di masa-masa mendatang tidak menjadi halangan untuk membuktikan kemampuan Perseroan dalam mengantisipasi perkembangan. Atas nama Manajemen, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengarahannya kepada Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada Komite Audit, Pemegang Saham, Pelanggan, Prinsipal serta seluruh Stakeholder atas dukungan kepercayaan dan kerjasamanya. Direksi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan loyalitasnya sehingga Perseroan mampu meraih prestasi dan kinerja yang semakin baik di tahun-tahun mendatang dalam upayanya untuk terus menciptakan dan meningkatkan nilai tambah bagi Stakeholder dan masyarakat luas pada umumnya.
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
On Track to Archieve Greater Heights
Profil Perusahaan
21
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Profil Perusahaan
22
Informasi Umum Perusahaan
INFORMASI UMUM PERUSAHAAN • • • • • • • • • • • • •
Nama Perusahaan : PT Multipolar Tbk. Tanggal Pendirian : 4 Desember 1975 Penawaran Umum Perdana : 21 September 1989 Tanggal Pencatatan di Bursa : 6 November 1989 Pencatatan Seluruh Saham di Bursa : 16 Juli 1990 Penawaran Umum dengan HMTED I : 25 Juni 1996 Penawaran Umum dengan HMTED II : 26 Juni 1997 Penawaran Umum Terbatas : 15 Februari 2000 Penawaran Umum dengan HMTED III : 10 Juni 2005 Penawaran Umum dengan HMTED IV : 24 November 2006 Penawaran Umum dengan HMTED V : 30 Maret 2010 Tercatat di : Bursa Efek Indonesia Kode Saham : MLPL
ALAMAT Menara Matahari Lt.16 Jl. Palem Raya Bulevar no.7 Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811, Indonesia. Tel : (62 21) 55-777-000, 546-0011, fax : (62 21) 546-0020, email:
[email protected], website: www.multipolar.com
On Track to Archieve Greater Heights
23 Profil Perusahaan
PROFIL SINGKAT PERUSAHAAN PT. Multipolar Tbk didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.
AKUNTAN PUBLIK Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto Plaza ABDA Lt. 10 & 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav.59 Jakarta 12950 Telp.: (62 21) 5140 1340 Fax.: (62 21) 5140 1350
BIRO ADMINISTRASI SAHAM PT Sharestar Indonesia Gedung Citra Graha Lt. 7 Jl. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950 Telp : (62 21) 527-7966 Fax : (62 21) 527-7967
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Profil Perusahaan
24
Profil Dewan Komisaris
Dr. Cheng Cheng Wen Presiden Komisaris Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2000 dan diangkat sebagai Presiden Komisaris pada tahun 2002.
Beliau memiliki lebih dari 30
tahun pengalaman internasional, antara lain pada AT&T USA, Bell Telephone Manufacturing-Belgia, Philips Electronic China Group-RRC. Saat ini Dr. Cheng juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Matahari Putra Prima Tbk. Dr. Cheng memperoleh gelar Master Teknik dan Doktor di bidang Teknik Elektro dari Iowa State University, USA.
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2000 dan sebagai Komisaris Independen sejak 2001. Bapak Parapak mempunyai pengalaman beragam selama lebih dari 40 tahun. Karir profesional beliau di Telecom Australia dan PT Indosat Indonesia telah mengantarkan beliau menjadi salah seorang pakar dalam industri telekomunikasi dan anggota terhormat dari berbagai organisasi internasional. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT First Media Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Sejak tahun 2006 sampai sekarang Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan. Beliau memperoleh gelar Sarjana dan Master dari jurusan Engineering Science Universitas Tasmania, Australia dan memperoleh gelar The Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA serta Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
On Track to Archieve Greater Heights
25 Profil Perusahaan
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2008 sebagai Komisaris Independen. Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD) di bidang Education Management dari Universitas Negeri Jakarta. Beliau memulai karirnya dengan memegang berbagai jabatan penting di beberapa perusahan industrial. Pada tahun 1980-1989 menempati posisi Vice President Director di Bank Bhumy Bahari dan dari tahun 1989-2001 sebagai Vice President Director pada Tokai Lippo Bank. Beliau sejak tahun 1998 hingga saat ini masih aktif sebagai dosen di Universitas Krisnadwipayana.
Theo L. Sambuaga Komisaris Diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011. Bapak Theo L. Sambuaga pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan dan Menteri Tenaga Kerja serta anggota MPR RI. Beliau memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia. Bapak Theo L. Sambuaga meraih gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Indonesia dan gelar pasca sarjana dari the School of Advanced International Studies, Johns Hopkins University, Amerika Serikat.
Jeffrey Koes Wonsono Komisaris Sebelum diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011, sebelumnya Bapak Jeffrey Wonsono menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2002 sampai dengan 2011. Memulai karirnya pada bank-bank Joint Venture Multinasional antara lain PT Bank Multicor, PT Bank LTCB Central Asia sebelum bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris pada PT Matahari Putra Prima Tbk. Memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari Golden Gate University, USA.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Profil Perusahaan
26
Profil Dewan Direksi
Eddy H. Handoko Presiden Direktur Diangkat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2011. Bapak Eddy Handoko memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang keuangan dan perbankan termasuk menjadi Direktur PT Bank Lippo Tbk (1989-1998), Presiden Direktur PT Lippo Securities Tbk. (1998-1999), Wakil Presiden Direktur PT Bank Lippo Tbk (2000-2003). Beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada perusahaan ritel dan properti, Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk., Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. (2005-2008) dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk. (2008-2010). Beliau meraih gelar sarjana di bidang Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat
Harijono Suwarno Direktur Diangkat sebagai Direktur pada tahun 2004. Lulus dari Fakultas Teknik jurusan Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta. Beliau memulai karirnya sebagai Insinyur di PT Guna Elektro, pada tahun 1977 sampai dengan 1981 berkarya sebagai Workshop Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi, terakhir sebagai Direktur. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Komisaris PT TeleNet.
On Track to Archieve Greater Heights
27 Laporan Profil Perusahaan Manajemen
Antonius Agus Susanto Direktur Diangkat sebagai Direktur pada tahun 1990. Memulai Karir profesional sebagai Sales Representative dari PT Komputa Agung sebelum bargabung dengan Perseroan dengan posisi yang sama pada tahun 1984. Lulus dari Fakultas Teknik Elektro Universitas Trisakti dan memperoleh gelar Master dalam Marketing Management dari Universitas Pelita Harapan.
Reynold P. Ong Direktur Diangkat sebagai Direktur pada tahun 2008. Beliau memperoleh gelar MBA dari University of the Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina. Beliau memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman kerja, antara lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993 bergabung di PT Lippo Karawaci dan tahun 1998 di Jardine Davies Inc., Filipina. Antara tahun 2001 - 2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Sumber Daya Manusia
28
Sumber Daya Manusia Manajemen Perseroan melalui anak perusahaannya dalam bisnis teknologi informatika (TI) terus berupaya meningkatkan sumber daya manusianya (SDM) agar terus menjadi yang terunggul di dalam era pertumbuhan teknologi yang terus berkembang secara cepat ini. Sudah menjadi keyakinan Perseroan bahwa aset yang terpenting bagi Perseroan adalah SDM. Berdasarkan keyakinan tersebut, anak perusahaan Perseroan dalam bisnis TI terus melakukan pengembangan kompetensi karyawankaryawannya sehingga dapat memberikan solusi yang terbaik bagi para pelanggannya. Perseroan juga terus meningkatkan budaya dan lingkungan kerja yang menarik, sehingga dapat mempertahankan karyawan-karyawannya yang terbaik, yang pada akhirnya dapat menciptakan daya saing bagi Perseroan. Keberadaan SDM yang kompeten merupakan salah satu modal utama Perseroan untuk bersaing dan terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visi Perseroan. Untuk itu, Perseroan menempuh langkahlangkah untuk membangun suatu sistem pengelolaan SDM yang berbasiskan kompetensi.
Keberadaan SDM yang kompeten merupakan salah satu modal utama Perseroan untuk bersaing dan terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visi Perseroan. Untuk itu, Perseroan menempuh langkah-langkah untuk membangun suatu sistem pengelolaan SDM yang berbasiskan kompetensi.
On Track to Archieve Greater Heights
29 Sumber Daya Manusia
Dapat dimengerti bahwa hal ini merupakan sebuah upaya yang besar, karena menyangkut seluruh aspek yang berkaitan dengan SDM perusahaan dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM, sistem rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, jalur karir karyawan sampai sistem remunerasi, yang kesemuanya harus didasarkan pada kompetensi. Untuk meningkatkan kualitas SDM sebagai bagian dari aset, Perseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembagalembaga pelatihan eksternal, di dalam maupun luar negeri. Perseroan memandang pelatihan sangat penting untuk meningkatkan wawasan, keahlian, motivasi, sikap, produktivitas dan kemajuan karir dari para karyawannya. Selama tahun 2011, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan anak perusahaan dalam bisnis TI Perseroan meliputi: •
Leadership Development Program for Managers and Potential Managers;
•
Sales Development Training;
•
Program Sertifikasi untuk CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) dan ITIL (Information Technology Infrastructure Library); dan
•
Graduate Program, di mana dalam program ini para sarjana yang baru lulus akan mendapatkan kesempatan berorientasi di perusahaan, dan kemudian dirotasi ke beberapa unit usaha sebelum penempatan mereka di unit yang sesuai dengan minat dan ketrampilan/bakat mereka.
Saat ini, karyawan Perseroan yang terkait dengan bidang TI terdiri dari 248 staf, di mana lebih dari 70 anggota telah memiliki sertifikasi profesional dari Cisco, Microsoft, IBM dan lainnya.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pilar-Pilar Usaha
30
Pilar-Pilar Usaha
PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) meningkatkan
daya
saingnya
terus - menerus untuk
Prima Tbk. yang merupakan peritel utama dan terbesar
mencapai
di Indonesia melalui keberhasilan dan perluasan
pertumbuhan yang kuat. Upaya ini juga sejalan dengan
jaringan hypermarket dan melalui aliansi strategis dalam
visinya untuk menjadi perusahaan jasa terkemuka yang
jaringan department store. Selain itu unit usaha ritel juga
memberikan nilai tambah bagi para stakeholders dan
diperkuat oleh Robbinz Department Store dan Hipermart
menyentuh kehidupan masyarakat luas.
yang beroperasi di China. Ketiga adalah Unit Usaha Multimedia melalui investasi strategis di PT First Media
Daya
saing
Perseroan
pilar-pilar
Tbk. (“First Media”) yang mengoperasikan jaringan
usahanya yang meliputi tiga Unit Usaha utama yang
pita lebar kabel dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial)
berfokus
Unit
terbesar di Indonesia, dan menguasai pasar di sejumlah
Usaha Teknologi Informasi yang merupakan pemimpin
kota besar. Di samping itu Perseroan juga menjalankan
pasar dalam bidang penyediaan jasa TI melalui anak
usaha dibidang jasa manajemen pengarsipan dengan
perusahaan yaitu: PT Multipolar Technology dan
teknologi mutakhir oleh PT Mitra Multifiling Indonesia
PT Visionet International. Kedua adalah Unit Usaha Ritel
Tbk.
pada
tercipta
pelanggan,
berkat
pertama
adalah
melalui anak perusahaan Perseroan, PT Matahari Putra
Daya saing Multipolar tercipta berkat pilar-pilar usahanya yang meliputi tiga Unit Usaha utama yang berfokus pada pelanggan, yaitu Unit Usaha Teknologi Informasi, Unit Usaha Ritel dan Unit Usaha Multimedia.
On Track to Archieve Greater Heights
31 Pilar-Pilar Usaha
Unit Usaha Teknologi Informasi PT Multipolar Technology PT Multipolar Technology (“MLPT”) merupakan anak
Pada bulan Januari 2011, MLPT menandatangani Nota
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh PT Multipolar
Kesepahaman dengan HCL Technologies Ltd. India.
Tbk. MLPT merupakan penyedia solusi TI yang
Nota Kesepahaman tersebut adalah untuk membentuk
berpengalaman di industri perbankan dan keuangan,
kerja sama dalam penanganan pasar IT Outsourcing
telekomunikasi, sektor pemerintahan dan kesehatan-
di Indonesia, yang diperkirakan tumbuh hingga US$ 5
dan merupakan mitra terpercaya dari perusahaan-
miliar dalam lima tahun ke depan. HCL merupakan salah
perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Cisco,
satu penyedia jasa cloud computing, dan dalam bidang
IBM, Oracle dan NCR. MLPT telah pula memperoleh
jasa inilah MLPT bekerja sama dengan perusahaan
sertifikasi ISO 9001:2008 untuk layanan piranti keras,
tersebut.
piranti lunak dan profesional. Tahun 2011, MLPT menunjukan performa yang luar MLPT
membantu
perusahaan-perusahaan
bisnis
biasa. Hal ini juga terbukti dengan dianugerahinya
dalam kegiatan TI mereka, mengaktifkan layanan
Perseroan
informasi kesehatan untuk rumah sakit, menerapkan
memantapkan kedudukan MLPT sebagai pemimpin
solusi e-Learning untuk lembaga-lembaga pendidikan,
pasar. Empat penghargaan yang diberikan IBM kepada
memungkinkan bank-bank untuk menyediakan layanan
Perseroan pada tahun 2011 yang menunjukkan betapa
24 jam per hari, solusi komunikasi dukungan untuk
besar komitmen dan konsistensi Perseroan dalam bisnis
operator telekomunikasi, memberikan jasa layanan
TI. Penghargaan yang disampaikan adalah:
dengan
berbagai
penghargaan
yang
e-Government kepada lembaga-lembaga pemerintah, menyediakan solusi intelijen bisnis untuk manufaktur,
1. 2010 Most Valuable Partner IBM Cross Brand
peritel dan perusahaan jasa, serta menerapkan layanan
2. 2010 Excellent Achiever IBM Software Group
terpadu untuk pengembang properti.
3. 2010 Excellent Achiever WebSphere IBM Software
MLPT juga merupakan Integrator System (IS) pertama
4. Excellent Achiever Information Management IBM
Group Value Partner di Indonesia yang berhasil memberikan jasa konsultasi kepada
Indonesia
Comnets
Plus
(ICON+)
Software Group Value Partner
(anak
perusahaan PT PLN (Persero), yang bergerak di bidang
Penghargaan juga diperoleh MLPT dari Cisco yaitu:
penyedia
1. Significant Contribution to Capital Business
layanan
telekomunikasi)
untuk
menjadi
penyedia Metro Ethernet pertama dengan Sertifikasi
2. The Strategic Win Partner FY11
Internasional dari Metro Ethernet Forum.
3. The Best System Engineer Collaboration Architecture FY11
Tahun 2011, tidak sedikit tonggak yang dipancangkan MLPT, untuk memperkokoh eksistensi Unit Usaha TI dari Perseroan.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pilar-Pilar Usaha
32
PT Visionet International Peluang pasar alih daya teknologi informatika di
Fokus bisnis VisioNet adalah untuk membantu dan
Indonesia diperkirakan mencapai US$100 juta atau
mendukung
sekitar Rp 900 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke
TI mereka secara efisien, memastikan kinerja yang
depan. Perseroan mengejar peluang bisnis di bidang
optimal, andal dan efektif, yang memberikan pelanggan
alih daya TI ini secara total dengan mengkonsolidasikan
kenyamanan sehingga dapat fokus pada bisnis inti
sumber daya yang dimilikinya.
mereka.
PT Visionet International (“Visionet”) adalah jawaban
Untuk mendukung pelayanan yang optimal kepada para
Perseroan untuk mewujudkan komitmen penuhnya
pelanggannya, VisioNet menerapkan layanan Contact
dalam menyediakan jasa alih daya TI yang menyeluruh.
Center 24 jam per hari dalam seminggu, yang berlaku
Visionet menawarkan layanan alih daya TI secara
di semua pusat layanannya. Pada tahun akhir 2011 ini
terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan nasional,
telah mencapai 58 titik layanan. VisioNet menyediakan
melalui 58 titik layanan dan lebih dari 1.000 sumber
layanan-layanan yang mencakup:
pelanggan
dalam
mengelola
operasi
daya manusia di seluruh Indonesia dan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga bidang
•
Alih daya EDC (Electronic Data Capture) secara
utamanya, yaitu Electronic Draft Capture Operation
menyeluruh (saat ini VisioNet sudah mensupport
and Maintenance Services, Desktop Server Network
lebih dari 80.000 EDC di seluruh Indonesia);
Operation and Maintenance Services, dan Information
•
Technology Operation and Maintenance Services.
15.000 PC dan POS; •
Dan
untuk
menambah
kepercayaan
pelanggan
terhadap layanan VisioNet, di bulan February 2012, dimana sertifikasi ini merupakan standarisasi yang pembangunan,
pengawasan,
pengkajian,
implementasi,
•
dan
•
Computing Capacity Leasing untuk mendukung sejumlah bank-bank di Indonesia
•
peningkatan Information Security Management System (ISMS) di dalam cakupan risiko usaha di perusahaan.
Dukungan Manajemen TI Kantor Cabang bagi lebih dari 1.000 kantor cabang bank-bank nasional
eksekusi,
maintenance
Alih daya ATM secara menyeluruh untuk menunjang lebih dari 150 anjungan tunai mandiri;
VisioNet kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001 mencakup
Desktop Management untuk menunjang lebih dari
Business Process Outsourcing untuk aplikasi di bisnis retail.
•
Support
operasional
cabang-cabang
perusahaan-perusahaan berskala nasional.
untuk
On Track to Archieve Greater Heights
33 Pilar-Pilar Usaha
Unit Usaha Ritel PT Matahari Putra Prima Tbk. Potensi pasar ritel di Indonesia masih cukup besar dengan
kemampuan memperkenalkan layanan dan produk
melihat laju pertumbuhan penghasilan masyarakat
inovatif telah memberikan keunggulan kompetitif pada
menengah dan menengah atas yang memiliki gaya hidup
bisnis ritel modernnya.
modern, serta menguatnya pangsa pasar usaha kecil dan menengah. Merebaknya tren bisnis ritel, mulai dari
Pada tahun 2011, Matahari mencatat pendapatan bersih
minimart yang menjual barang kebutuhan sehari-hari,
sebesar Rp 8,9 triliun
dapat ditemukan di sekitar kawasan perumahan dan
Rp 8,5 triliun pada tahun 2010. Hasil tersebut dapat
perkantoran hingga bisnis hypermarket, menunjukkan
dicapai berkat fokus dan disiplin yang ketat untuk
masih tingginya pertumbuhan dalam bisnis ini.
meningkatkan efisiensi biaya, pengelolaan inventori,
atau meningkat dibandingkan
kebijakan pembelian dan program marketing yang Salah satu pemain dalam bisnis ini, sekaligus merupakan
terpadu. Matahari juga berhasil mempertahankan
pemimpin pasar di kategorinya, adalah anak perusahaan
competitive advantage dalam industri retail melalui
Perseroan PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”).
berbagai usaha dan kerja keras untuk memaksimalkan
Matahari merupakan sebuah perusahaan ritel modern
tingkat produktivitas toko secara keseluruhan dan
yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods
tingkat penggunaan modalnya.
(“FMCG”) dan memiliki 63 hypermarket, 24 supermarket, 63 gerai farmasi, dan 105 gerai sarana hiburan keluarga,
Demikian juga, Times Bookstores Indonesia (“Times”),
22 toko buku internasional serta aliansi strategis
sebagai anak perusahaan Matahari yang bergerak
pengoperasian 108 department store di lebih dari 50
dalam jasa ritel toko buku modern dan menawarkan
kota di seluruh Indonesia pada tahun 2011.
beragam buku berkualitas serta aseksoris lainnya yang mendukung gaya hidup konsumen modern saat
Saat ini, Matahari dibangun dan dioperasikan dengan
ini seiring meningkatnya minat baca pada masyarakat
misi untuk memperbaiki dan meningkatkan gaya hidup
Indonesia. Saat ini jumlah outlet Times Bookstores adalah
konsumen Indonesia melalui layanan ritelnya di seluruh
22 buah. Toko Buku Times menawarkan atmosfer yang
jaringan gerai Hypermart dan Foodmart-nya. Matahari
modern dan nyaman bagi para pecinta buku dengan
memulai usahanya sebagai toko barang kelontong
koleksi buku-buku bermutu bagi kalangan pembaca
sederhana di tahun 1958 dan kemudian menjadi pelopor
modern dan akademisi. Times memiliki fasilitas layanan
konsep toko serba ada pada tahun 1972. Selama
kafe untuk melengkapi berbagai ragam produk lainnya
bertahun-tahun, berkat pemahaman Matahari terhadap
dan untuk memberikan totalitas layanan jaringan ritel
kebutuhan pasar, strategi usaha yang tepat, serta
toko buku berskala internasional.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pilar-Pilar Usaha
34
Dalam bisnis ritel, Perseroan juga telah melebarkan sayap bisnisnya keluar negeri, dengan menjangkau pasar yang luas seperti China. Pada tahun 2011, Hipermart dibuka di Tianjin dan Suzhou.
Dalam bisnis ritel, Perseroan juga telah
melebarkan sayap
bisnisnya keluar negeri, dengan melakukan penetrasi pasar yang luas di China. Pada tahun 2011, Hipermart dibuka di Tianjin dan Suzhou. Perseroan sebelumnya telah mengakuisisi Robbinz Department Store, sebuah department store yang dikenal luas di China dan memiliki reputasi yang baik, yang gerai keempatnya dibuka di Suzhou pada akhir tahun 2011 setelah tiga lainnya beroperasi di Tianjin, Chengdu dan Yangzhou. Dengan pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang tinggi, daya beli yang meningkat, perilaku pembeli dan selera masyarakat yang menyerupai masyarakat Indonesia, prospek bisnis ritel di China sangat menjanjikan.
On Track to Archieve Greater Heights
35 Profil Perusahaan Pilar-Pilar Usaha
Unit Usaha Multimedia PT First Media Tbk. Di era modern ini, kehidupan masyarakat di seluruh dunia
First Media terus melakukan investasi ke berbagai
semakin dipenuhi oleh hal-hal yang serba digital. Aspek
layanan pengembangan konten dan belanja internet,
gaya hidup digital semakin tidak bisa dipisahkan dari
TV kabel, HDTV, akses internet kecepatan tinggi, dan
kehidupan sehari-hari masyarakat termasuk Indonesia.
akses pita lebar pita lebar nirkabel (broadband wireless access),
Era digital ini membuat pasar internet di Indonesia
untuk
mempertahankan
keunggulannya
sebagai market leader dalam industri ini.
membutuhkan layanan internet berkecepatan tinggi dalam
Kapasitas
Saat ini, First Media memiliki dan mengoperasikan
jaringan yang stabil, tanpa putus dan ideal sangat
mengakses
kebutuhan
mereka.
teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber-Coaxial (HFC)
mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi.
dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang memiliki ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya. Digitalisasi
Semakin besar kapasitas jaringan akses, semakin
memungkinkan kompresi data yang lebih besar untuk
besar
untuk
ditransmisikan melalui kabel, sehingga meningkatkan
mengakomodasi berbagai layanan dan aplikasi digital.
kapasitas kabel untuk melakukan transmisi internet
Namun untuk memuaskan gaya hidup digital itu,
berkecepatan tinggi, hingga mampu mentransmisi 100
masyarakat memiliki keterbatasan terhadap kecepatan
saluran televisi secara serempak, serta volume data
rata-rata internet di Indonesia.
yang sangat besar yang diperlukan demi kelancaran
pula
kemampuan
jaringan
tersebut
aplikasi beberapa industri. PT First Media Tbk. (“First Media”), yang merupakan penyedia layanan televisi berbayar dan jaringan
First Media terus memperluas jaringan internet dan TV
komunikasi pita lebar terbesar di Indonesia, telah
kabel ke pelanggan-pelanggan potensialnya. Jumlah
memberikan perhatian ekstra terhadap kebutuhan digital
pelanggan First Media tumbuh pesat yaitu hampir
ini, mengingat perkembangan era ini akan memberikan
mendekati 200.000 pelanggan internet dan 191.000
manfaat yang sangat besar bagi para pengguna internet,
pelanggan televisi kabel. Saat ini First Media juga
terutama dari sisi hiburan, pendidikan dan gaya hidup,
memiliki jaringan serat optic sepanjang lebih dari 10.000
serta peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
kilometer yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya dan Bali.
First Media merupakan perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, menyediakan
Selain transmisi melalui jaringan serat optik, First Media
jasa
layanan
dan
komunikasi
internet
kabel,
juga menerapkan teknologi WiMax yang dinamakan
keseluruhan
Sitra WiMax. Layanan Sitra WiMax mulai diperkenalkan
diperkenalkan sebagai Triple Play. Jaringannya meliputi
pada tahun 2010, hingga akhir tahun 2011, prospek
Jabodetabek, Surabaya dan Bali.
dan kepercayaan publik terhadap Sitra WiMax sangat
data,
pita
lebar,
yang
televisi
secara
menggembirakan. Hal ini terbukti layanan SItra WiMax
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pilar-Pilar Usaha
36
Sebagai salah satu investasi Perseroan, First Media telah berhasil melipatgandakan pendapatannya. First Media telah menjadi pemimpin pasar juga top-of-mind brand di kalangan pengguna internet di negeri ini.
mendapat penghargaan dari Frost & Sulivan, sebagai “Indonesia Most Promising Broadband Service Provider of The Year”. Teknologi WiMax melengkapi lini bisnis jaringan layanan internet pita lebar dengan kabel dari First Media. Teknologi yang diperoleh adalah penggunaan pita frekuensi radio 2.3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) berbasis Netral Teknologi Sitra WiMax yang ditujukan kepada pengguna internet yang bergerak (mobile). Ini searah dengan kecenderungan meningkatnya penggunaan perangkat komunikasi bergerak yang dilengkapi perangkat untuk memanfaatkan jaringan internet pita lebar nirkabel (wireless mobile broadband devices) seperti smartphone, tablet, dan laptop. Sebagai salah satu investasi Perseroan, First Media telah berhasil melipatgandakan pendapatannya. First Media telah menjadi pemimpin pasar juga top-of-mind brand di kalangan pengguna internet di negeri ini.
On Track to Archieve Greater Heights
37 Pilar-Pilar Usaha
Unit Usaha Lain PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”), sebagai
Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat
perusahaan manajemen data dan pengarsipan modern
adanya peluang usaha dalam bidang document
telah melakukan Penawaran Umum Perdana atau IPO
imaging, pada tahun 1996 dibukalah kegiatan usaha
(Initial Public Offering)-nya pada tanggal 29 Desember
Alih Media Mikrofilm dan Dokumen Elektronik. Sertifikasi
2010. Dana yang diperolehnya dari IPO tersebut
Manajemen Mutu ISO 9001:2000 diperoleh MMI pada
sebagian besar telah digunakan untuk perluasan
tahun 2004 untuk semua jenis kegiatan usahanya dan
cabang-cabangnya dan untuk modal kerja.
telah diperbarui pada tahun 2008.
Perkembangan bisnis yang luar biasa di Indonesia, yang
Perkembangan
dipacu oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik,
cabang-cabang operasional di Surabaya, Medan dan
memberi kesempatan luas bagi industri dan bisnis untuk
Bandung. Manajemen MMI memandang bahwa kondisi
meningkatkan kinerjanya. Dalam bidang pengelolaan
tersebut mendorong niat perusahaan untuk berkembang
data dan dokumen juga semakin bertambah seiring
secara aktif dalam industri Manajemen Kearsipan dalam
dengan semakin besarnya suatu perusahaan, sehingga
bentuk kertas maupun elektronik.
MMI
disertai
dengan
pembukaan
pengelolaan data dan dokumen menjadi prioritas baru. Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan Penyedia solusi manajemen pengarsipan terus membidik
yang
perkembangan bisnis ini, menyusul tingginya proyeksi
pemegang saham dan karyawan dengan dukungan
belanja perusahaan untuk memenuhi kebutuhan solusi
teknologi merupakan kunci MMI dalam mempertahankan
tersebut, yang secara global mencapai US$ 1,2-
dan mengembangkan kegiatan usahanya. Sampai
1,8 triliun. Tren terjadinya lonjakan arsip perusahaan
tahun 2011, MMI telah meningkatkan layanan-layanan
akibat maraknya aktivitas yang saling terhubung
yang
menyebabkan
menjadi
meliputi Manajemen Arsip, Manajemen Data Komputer,
sangat penting. Pentingnya manajemen pengarsipan
Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media, Manajemen
tersebut menjadikan kebutuhan solusi manajemen arsip
Slip
mengalami peningkatan, di mana memerlukan solusi
Perangkat Lunak/Keras.
manajemen
pengarsipan
berpedoman
diberikannya
EDC,
pada
kepuasan
kepada
Manajemen
pelanggan,
pelanggannya
Fasilitas
dan
yang
Penyediaan
yang mampu menggabungkan antara infrastruktur, jejaring, dan penyimpanan.
Didukung 9 gudang yang berlokasi di Lippo Cikarang (2 gudang), Surabaya (2 gudang), Medan, Bandung,
Peluang ini dimanfaatkan oleh PT Multifiling Mitra
Semarang, Palembang dan Makassar maka sebagai
Indonesia (“MMI”) yang merupakan perintis di bidang
perusahaan bersertifikasi ISO 9001:2008, MMI terus
layanan alih daya (outsourcing) untuk pengelolaan
melakukan ekspansi usaha seiring dengan meningkatnya
dokumen dan fungsi TI lainnya.
kesadaran banyak perusahaan untuk mendelegasikan fungsi-fungsi pengarsipan dan manajemen data kepada
Pada awal kegiatan usahanya, MMI bergerak dalam
perusahaan
bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip. Pada
bidangnya.
tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang
yang
mempunyai
spesialisasi
dalam
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pilar-Pilar Usaha
38
Mitra Usaha
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
40
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Sejak awal, Multipolar sudah meyakini akan pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dalam melakukan proses bisnis, karena Tata Kelola Perusahaan Yang Baik merupakan pijakan kokoh untuk melangkah maju mewujudkan visi dan misi Multipolar. Ketersediaan sumber daya manusia yang andal dan profesional diakomodasikan di setiap unit organisasi, sehingga Multipolar memiliki core competence yang komprehensif. Untuk mendukung profesionalisme sumber daya manusia, Multipolar menerapkan budaya kerja yang baik dan konsisten. Di bidang teknologi, dikembangkan Teknologi Informatika yang canggih. Sistem ini memuat informasi eksternal dan internal, yang dapat mengolah dan menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh jajaran manajemen puncak dengan cepat dan akurat. Hal ini sangat diperlukan untuk menunjang perkembangan bisnis Multipolar yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan (customer-driven).
Penerapan Good Corporate Kelola Perusahaan Yang Baik
Governance/Tata
Dalam implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), ada beberapa acuan dan prinsip yang harus diterapkan. Hal tersebut meliputi: •
Transparansi, yaitu proses pengambilan keputusan yang terbuka dan keterbukaan dalam memberikan informasi material perusahaan yang relevan kepada pemegang saham.
•
Kemandirian, yaitu pengelolaan perusahaan yang dijalankan secara independen dengan mengedepankan profesionalisme dalam mencapai tujuan tanpa mengalami benturan kepentingan atau tekanan dari pihak tertentu yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
On Track to Archieve Greater Heights
41 Tata Kelola Perusahaan yang Baik
•
Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaku bisnis perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan berjalan secara efektif.
•
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap kebijakan korporasi, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat merupakan prinsip pertanggungjawaban yang harus dipedomani oleh pelaku bisnis-bisnis perusahaan.
•
Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam rangka memenuhi hak para pemegang saham yang merujuk kepada perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan perusahaan
Aspek Komitmen Pedoman GCG dan Kode Etik Perusahaan menjadi acuan seluruh personil, baik manajemen maupun karyawan dalam berperilaku secara internal maupun eksternal.
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
42
Struktur dan Proses Tata Kelola Perusahaan Pada Bagian Utama Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
kepada Komisaris dan/atau Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik
Agenda RUPS yang diselenggarakan pada tahun 2011
tersebut.
adalah sebagai berikut: •
RUPS Tahunan (“RUPST”), tanggal 14 Februari 2011
•
RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”), tanggal 14 Februari 2011
Laporan Direksi Perseroan mengenai kegiatan buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi dan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan dalam Tahun Buku tersebut. Penggunaan Laba/Rugi bersih Perseroan untuk Desember 2010. Penunjukan
Perseroan
Direksi
dan
termasuk
Dewan
Komisaris
Independen serta penentuan kompensasi anggota
Akuntan
Pokok bahasan RUPSLB Pengubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas V Perseroan.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan badan pengawasan dan pemberi nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit.
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
•
Komisaris
anggota
Perseroan.
dan/atau usaha keuangan Perseroan untuk tahun
•
Pengangkatan
Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris
Pokok bahasan RUSPT •
•
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Multipolar mencakup
pengawasan
terhadap
Kebijaksanaan
Manajemen Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, Publik
Perseroan
dan
penetapan honorarium serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan pemberian wewenang
termasuk
mengenai
rencana
pengembangan
Perseroan, rencana bisnis dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan dan kepatuhan pada ketentuan anggaran dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
On Track to Archieve Greater Heights
43 Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dewan Komisaris juga telah menjalankan tugasnya
Tugas utama setiap anggota Direksi adalah:
dengan baik melalui serangkaian rapat yang dijadikan
•
Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama
jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan
tahun 2011, telah dilakukan Rapat-Rapat Internal Dewan
usaha perusahaan; dan
Komisaris sebanyak 4 kali, di samping pertemuanpertemuan lainnya atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
•
Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan.
Adanya Sekretaris Perusahaan juga telah membantu aktivitas
melakukan
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah
pengawasannya. Komisaris juga telah memiliki Komite
Dewan
yang dihadapi perusahaan dilakukan secara cepat
Audit yang secara berkala melakukan pengawasan
dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah
dalam
dan
memberikan laporan hasil pelaksanaan Internal Audit
pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit
kepada Dewan Komisaris dan telah melaksanakan
tersebut. Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik
tindak lanjut dari temuan-temuan audit.
bentuk
Komisaris
pembahasan
dalam
temuan
audit
GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Multipolar memiliki tugas dan tanggung jawab, sebagai berikut:
Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis
1. Memantau efektivitas implementasi GCG yang
korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang
diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan
Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai
penyesuaian.
penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan.
2. Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan.
Direksi juga secara aktif memberikan arahan kepada jajaran organisasi untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG dan pengelolaan risiko, memberikan
Direksi
contoh penerapan GCG.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Rapat-rapat
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan
dilaksanakan secara periodik. Rapat-rapat Direksi juga
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar
telah efektif menjadi sarana pengambilan keputusan.
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Selama tahun 2011, telah dilakukan rapat-rapat internal
Dewan
Komisaris
Direksi sebanyak 12 kali.
dan
Direksi
telah
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Komite Audit Komite Audit Komite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite ini adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Komite Audit, menurut ketentuan yang berlaku, terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Seluruh anggota harus terdiri dari orang-orang independen yang salah seorang di antaranya mempunyai latar belakang akuntansi atau keuangan. Komite Audit telah berperan membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektif melalui serangkaian rapat dan kajian atas temuan audit internal maupun eksternal. Struktur Komite Audit telah menjamin obyektivitas dan kemandiriannya terhadap Direksi beserta jajarannya. Pada tahun 2011, susunan Komite Audit adalah: Ketua
: Jonathan L. Parapak
Anggota : Basilius Hadibuwono
Siswanto Pramono
Pembahasan Umum dan Analisa
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
44
On Track to Archieve Greater Heights
Profil Anggota Komite Audit
Jonathan L. Parapak Ketua Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 2001. Bapak Parapak mempunyai pengalaman beragam selama lebih dari 40 tahun.
Karir profesional beliau di Telecom Australia
dan PT Indosat Indonesia telah mengantarkan beliau menjadi salah seorang pakar dalam industri telekomunikasi dan anggota terhormat dari berbagai organisasi internasional. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT First Media Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Sejak tahun 2006 sampai sekarang Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan. Beliau memperoleh gelar Sarjana dan Master dari jurusan Engineering Science Universitas Tasmania, Australia dan memperoleh gelar The Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA serta Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia. Basilius Hadibuwono Anggota Pria kelahiran tahun 1950 ini merupakan alumni Sekolah Tinggi Akuntan Negara, Jakarta Tahun 1970. Berpengalaman dalam bidang keuangan dan aktif dalam organisasi pengurusan di Kadin (Kamar Dagang dan Industri) sejak tahun 1976 hingga saat ini. beliau juga menempati posisi-posisi di berbagai bidang antara lain Tata usaha Keuangan, Pertanian / Kehutanan, Jasa Transportasi / Pariwisata, Konstruksi Real Estate, Pertambangan, Telekomunikasi dan Informatika, Investasi dan Reformasi Keuangan dan Perbankan. Siswanto Pramono Anggota Beliau pernah diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan pada tahun 2006-2007 dan telah menduduki posisi-posisi penting di berbagai perusahaan, misalnya sebagai Managing Director di Banten World International Tours and travel (1994-2004), Marketing Manager di PT GE Astra Finance, anak perusahaan GE Capital, USA (1996-1999), PT Dai-Ichi Kangyo Panin Leasing, anak perusahaan dari The DaiIchi Kangyo Bank, Japan (1990-1995), dan sebagai account officer di PT Lippo Pacific Finance Tbk. (1984-1989). Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in Commerce bidang Ekonomi dari University of Santo Tomas, Manila, Filipina, pada tahun 1983.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pembahasan Umum dan Analisa
45
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit telah melaksanakan tugas yaitu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh internal audit. Selain itu, Komite Audit juga telah mengevaluasi peranan dan pelaksanaan tugas eksternal auditor, serta menyusun rekomendasi mengenai sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya. Komite Audit juga telah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi dan eksternal auditor terkait dengan laporan keuangan tahunan. Selain itu, Komite Audit juga telah melakukan penelaahan atas ketaatan manajemen PT Multipolar Tbk. terhadap peraturan perundang-undangan. Sepanjang periode kepengurusan tahun 2011, Komite Audit telah 4 (empat) kali menggelar rapat yang berkaitan dengan kinerja manajemen.
Internal Audit Internal Audit di Multipolar melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan perusahaan dan melancarkan pelaksanaan kebijakan perusahaan melalui pemeriksaan keuangan dan operasional pada unit-unit kerja. Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan kegiatan: •
Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
•
Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.
•
Mengelola aktivitas audit secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.
•
Memberikan rekomendasi audit kepada Direktur Utama dan pihak terkait lainnya.
•
Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait lainnya.
Auditor Eksternal Kantor akuntan publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates ditunjuk Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2011 dengan ruang lingkup kegiatan audit terhadap Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2011
Pembahasan Umum dan Analisa
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
46
On Track to Archieve Greater Heights
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pembahasan Umum dan Analisa
47
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang digunakan dalam rapat-rapat. Di samping itu, pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS telah diorganisir oleh Sekretaris Perusahaan. Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan.
Profil Sekretaris Perusahaan
Chrys R.N Sinulingga Sekretaris Perusahaan
Chrysologus R.N. Sinulingga, Corporate Secretary Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak tahun 2005. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA pada tahun 1994, Magister Hukum dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta pada tahun 2003 dan Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta pada tahun 2007. Karirnya diawali pada tahun 1990 di PT Bank Danamon Indonesia, Jakarta sebagai Management Trainee kemudian Credit Auditor.
Pernah bekerja sebagai Research Analyst dan sebagai
Manager Corporate Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994 – 1998 dan menjadi Sekretaris Perusahaan pada PT Sepatu Bata Tbk pada tahun 1998-2005, sebelum akhirnya bergabung dengan PT Multipolar Tbk sebagai Sekretaris Perusahaan & Legal Head.
Penyebarluasan Informasi Dalam hal penyampaian informasi material mengenai Perseroan kepada seluruh pemangku kepentingan. Selama 2011, Multipolar telah mengadakan paparan publik serta mempublikasikan kinerja Perseroan di beberapa suratkabar harian nasional. Perseroan juga menerbitkan dan menyampaikan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Berkala serta keterbukaan lain yang diperlukan kepada otoritas pasar modal.
“Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapatrapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang digunakan dalam rapatrapat.”
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pembahasan Umum dan Analisa
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
48
Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan Perseroan melalui situs resmi Multipolar di www.multipolar.com. Bagi karyawan Perseroan, informasi juga dapat diperoleh melalui Intranet dan buletin elektronik untuk kalangan internal Perseroan.
Kebijakan Etika Karyawan Agar karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan menjalankan usaha di Multipolar, guna meningkatkan martabat dan integritas sebagai warga Perseroan maupun pribadi, setiap awal tahun, karyawan diharuskan menandatangani dokumen pernyataan Code of Conduct yang berisi kesanggupan untuk menerapkan Kebijakan Etika Karyawan tersebut dengan sebaikbaiknya, serta pernyataan tidak adanya benturan kepentingan dengan pihak yang memiliki hubungan usaha dengan Perseroan. Hal ini sebagai komitmen mereka untuk menegakkan etika karyawan.
Kasus Litigasi Tidak ada kasus litigasi sepanjang tahun 2011.
Manajemen Risiko Kerangka kerja manajemen risiko Multipolar yang komprehensif merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis dan kegiatan usaha Perseroan. Evaluasi yang cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial merupakan landasan proses manajemen risiko yang ketat di Multipolar. Kategori risiko utama yang penting bagi Multipolar adalah aspek strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko dengan pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up) telah diterapkan untuk menjaga kelangsungan usaha Multipolar.
On Track to Archieve Greater Heights
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
28 Maret 2012 Yth. Komisaris PT Multipolar Tbk. Jakarta Dengan hormat, Hal: Laporan Komite Audit Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT. Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan. Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode Maret 2011 sampai dengan Maret 2012 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai: 1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011. 2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik. 3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan. 4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Laporan Komite Audit
49
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
50
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut: 1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris. 2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 14 Februari 2011. 3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia. Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan. Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami. Hormat Kami,
On Track to Archieve Greater Heights
Pembahasan Umum dan Analisa
51
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tata Pembahasan Kelola Perusahaan Umum dan Yang Analisa Baik
52
“
Perseroan berhasil mempertahankan kinerja gemilang unit-unit usahanya dan terus memperkokoh posisinya dalam industri teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
“
On Track to Archieve Greater Heights
Ulasan Keuangan Hasil-Hasil Operasional Situasi ekonomi makro Indonesia tetap stabil di tahun 2011 dan menunjukan kinerja yang lebih baik dari tahun 2010 dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai lebih dari 6,5%. Pemerintah bersama Bank Indonesia terus mengupayakan peningkatan investasi dengan menerapkan kebijakan suku bunga yang rendah. Perseroan berhasil mempertahankan kinerja gemilang unit-unit usahanya dan terus memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia. Pada tahun 2011 juga, Multipolar mengembangkan usaha ritel di China dengan menambah gerai toko dibawah bendera Robbinz dan membuka jaringan toko baru dibawah bendera Hipermart. Pendapatan Bersih Pada tahun 2011, Perseroan membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 10,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat Rp 795 miliar atau 8,34% dari tahun 2010 Rp 9,5 triliun. Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan unit usaha ritel dan teknologi informasi. Laba Kotor Laba kotor Perseroan pada tahun 2011 sebesar Rp 1,8 triliun, mengalami penurunan 14,25% dibandingkan tahun 2010 yang mencetak laba kotor Rp 2,1 triliun. Marjin laba kotor sebesar 17,40% pada tahun 2011 merupakan suatu penurunan dari 21,99% di tahun 2010. Penurunan marjin laba kotor di tahun 2011 terutama karena tidak ada kontribusi marjin PT. Matahari Department Store Tbk (“MDS”) pada total laba kotor konsolidasian Perseroan di tahun 2011. Pada kuartal kedua tahun 2010, anak Perusahaan Perseroan, PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”) mendivestasikan 90,76% dari sahamnya di MDS kepada PT. Meadow Indonesia.
Pembahasab Umum dan Analisa
Pembahasan Umum dan Analisa
53
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pembahasan Umum dan Analisa
54
Biaya Operasional Beban usaha konsolidasi mencapai Rp 1,9 triliun di tahun 2011 atau penurunan sebesar 8,72% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,1 triliun. Hal ini disebabkan oleh divestasi MDS di tahun 2010 dan juga usaha-usaha Perseroan untuk mengurangi beban usaha walaupun masih banyak biaya-biaya yang terkait dengan pengembangan usaha Perseroan. Laba Laba tahun berjalan sebesar Rp 96 miliar di tahun 2011 dimana laba tahun berjalan tersebut terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 20,3 miliar dan kepada Kepentingan Non-Pengendali sebesar Rp 75,7 miliar. Pada tahun 2010 Perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 5,7 triliun. Laba yang tinggi di tahun 2010 disebabkan oleh pendapatan luar biasa dari keuntungan divestasi MDS. Posisi Keuangan Total aset pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 14,3 triliun meningkat sedikit sebesar 2,13% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 14 triliun. Peningkatan ini oleh karena peningkatan investasi di perusahaan asosiasi dan aset tetap sebagai hasil ekspansi unit usaha Perseroan. Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 sejumlah Rp 6,2 triliun atau meningkat 11,78% dari tahun lalu sebesar Rp 5,5 triliun. Peningkatan total liabilitas di tahun 2011 ini terutama disebabkan oleh tambahan hutang dari anak perusahaan untuk kebutuhan modal kerja yang meningkat. Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 8,1 triliun atau menurun sebesar 4,14% dibandingkan Rp. 8,5 triliun di tahun 2010 terutama sebagai dampak pembagian dividen dari saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya pada awal tahun 2011.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
56
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Peranan sebuah perusahaan cukup penting dan strategis dalam ikut membina dan mengembangkan sektor pembinaan lingkungan hidup. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan dunia usaha yang semakin kompleks, dan guna meningkatkan image pelaku usaha baik di dalam negeri maupun luar negeri, maka diperlukan komitmen penuh terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Komitmen Perseroan untuk menjalankan program CSR dibuktikan dengan berbagai kegiatan di tahun 2011 sebagai berikut: •
Menyelenggarakan donor darah setiap tiga bulan sekali, yang pada 2011 diadakan berturut-turut pada tanggal 14 Maret, 20 Juni, 19 September dan 19 Desember.
•
Mendukung gerakan “Coin A Chance”, sebuah gerakan sosial dengan mengumpulkan uang logam untuk membantu anak-anak putus sekolah agar dapat melanjutkan sekolah mereka. Gerakan ini pertama kali disosialisasikan kepada karyawan Perseroan pada pertengahan tahun dan Perseroan telah menjadi salah satu drop zone Coin A Chance, dan telah menyerahkan sumbangan uang logam yang terkumpul kepada Sekretariat Coin A Chance.
•
Donasi sejumlah komputer pribadi (personal computer/PC) ke SD Negeri Binong 1 dan 2 yang berlokasi di daerah Binong, Tangerang. Program yang digelar pada 17 Februari 2011 ini merupakan salah satu usaha dan komitmen Multipolar kepada bidang pendidikan yang bertujuan untuk memperkenalkan teknologi khususnya kepada para siswa di tingkat dasar. Rencananya, melalui sumbangan PC ini, SDN Binong 1 dan 2 akan mulai menerapkan program pendidikan komputer sebagai salah satu kegiatan ekstra-kurikuler di sekolah mereka. Diharapkan program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.
On Track to Archieve Greater Heights
CISCO AWARD 2011 Significant Contribution to Capital Business | CISCO AWARD 2011 Best Service Strategic Partner | CISCO AWARD 2011 The Strategic Win Partner | IBM AWARD 2011 Excellent Archiever IBM Software Group | IBM AWARD 2011 Excellent Achiever WebSphere IBM Software Group Value Partner | IBM AWARD 2011 Excellent Archiever Information Management IBM Software Group Value Partner | IBM AWARD 2011 Most Valuable Partner IBM Cross Brand | CTI AWARD 2011 Golden Archievment Award CISCO AWARD 2011 Significant Contribution to Capital Business 2011 | CISCO AWARD 2011 Best Strategic Win Partner 2011 | CISCO AWARD 2011 Best System Engineer Collaboration Architecture | IBM AWARD 2011 Outstanding IBM Solution Selling 2011 Cross Brand | IBM AWARD 2011 Top Performer IBM Software Group 2011 | IBM AWARD 2011 Top Performing Partner 2011 IBM System & Technology Group
Penghargaan
Penghargaan
57
Laporan Tahunan Multipolar 2011
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2011
58
Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2011 Jakarta, April 2012
Laporan Tahunan 2011 ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya, disiapkan oleh Manajemen PT Multipolar Tbk. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini.
1
Dr. Cheng Cheng Wen Presiden Komisaris
2
Jonathan L. Parapak Komisaris Independen
3
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Komisaris Independen
4
Theo L. Sambuaga Komisaris
5
Jeffrey Koes Wonsono Komisaris
6
Eddy H. Handoko Presiden Direktur
7
Harijono Suwarno Direktur
8
Antonius Agus Susanto Direktur
9
Reynold Pena Ong Direktur
Laporan Keuangan
Halaman ini sengaja di kosongkan
Halaman ini sengaja di kosongkan
Halaman ini sengaja di kosongkan
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2011
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang Usaha - bersih - Pihak ketiga - Pihak berelasi Lain-lain - bersih - Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan - bersih Pajak dan biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya
4,8,30 5,14,20,30 8 6,30 14,19 8 38 8 7,14,19 8,17,38 8,30,38
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi - bersih Piutang jangka panjang lainnya Aset pajak tangguhan - bersih Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Aset tetap Nilai tercatat Akumulasi penyusutan Penurunan nilai aset tetap Bersih Uang muka dan jaminan sewa - bersih Sewa jangka panjang - bersih - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset tak berwujud - bersih Aset tidak lancar lainnya - bersih
8,30,38 9,32,38 17 8,10,14 8,10 8,11,14,19
8,12,32,38 13 8 30,38
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2.039.663
3.043.788
2.428.942
347.191 1.280.602
257.000 1.781.600
315.290 1.332.759
147.988 45.511
219.322 5.682
81.914 22.632
258.671 4.031 1.413.534 346.276 116.197
204.874 6.365 1.057.447 316.343 114.262
140.615 1.894 1.233.082 292.942 74.657
5.999.664
7.006.683
5.924.727
53.212 1.171.346 339.505 642.806 883.853
12.513 1.088.359 310.429 307.214 1.069.278
9.447 61.641 156.806 175.591
4.385.221 (2.044.206) (78.283)
3.880.513 (1.789.898) (78.283)
4.456.817 (2.174.518) -
2.262.732 1.681.018
2.012.332 1.394.535
2.282.299 2.036.912
366.237 337.019 175.966 401.349
357.922 136.325 117.499 203.597
563.606 150.248 207.285 299.815
8.315.043
7.010.003
5.943.650
14.314.707
14.016.686
11.868.377
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2011
2010
2009
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank dan lembaga keuangan lainnya Hutang obligasi - bersih Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka pendek lainnya
5,6,7,10,11 14,30,32,36
225.254
403.648
249.128
8 16,30 17 18,29,30
1.569.213 709 357.336 65.757 812.531
1.182.944 156 672.749 112.485 694.149
1.330.841 498 187.163 55.071 634.378
6,7,11, 19,30,32 5,20
523.562 339.431
472.629 -
1.093.518 -
11 8,30
2.098 146.973
44.745 122.098
41.431 33.786
4.042.864
3.705.603
3.625.814
3.811 9.239 -
246.897 5.685 -
5.731 1.372 1.788.211
1.421.634 186.505
411.601 523.666
1.744.074 521.807
10.247 491.668
263.251 359.432
307.996 430.781
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.123.104
1.810.532
4.799.972
Jumlah Liabilitas
6.165.968
5.516.135
8.425.786
15,30
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak berelasi - bersih Liabilitas pajak tangguhan - bersih Hutang notes - bersih Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank dan lembaga keuangan lainnya Hutang obligasi - bersih Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang lainnya - bersih
8,30 17
6,7,11 19,30,32 20
11 29,30
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
2011
2010
2009
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar 23.620.710.440 saham pada tahun 2011 dan 2010 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham; 24.324.696.000 saham pada tahun 2009 yang terdiri dari: 1.871.768.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 22.452.928.000 saham kelas B dengan nilai nominal Rp125 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 7.727.542.968 saham pada tahun 2011 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.078 saham kelas C; 7.727.542.830 saham pada tahun 2010 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.252.940 saham kelas C; 6.785.159.560 saham pada tahun 2009 yang terdiri dari: 1.871.768.000 saham kelas A dan 4.913.391.560 saham kelas B Tambahan modal disetor - bersih Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas Anak/ Perusahaan Asosiasi Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
21 22
2.153.183 162.391
23
(50.029) 128.232
31
Jumlah Kepentingan non-pengendali
38
Jumlah Ekuitas - bersih JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2.153.183 162.391 (410.342) 71.135
1.550.058 14.397 (49.827 ) 20.883
900 2.807.107
600 2.864.364
300 50.652
5.201.784
4.841.331
1.586.463
2.946.955
3.659.220
1.856.128
8.148.739
8.500.551
3.442.591
14.314.707
14.016.686
11.868.377
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
10.332.842
9.537.671
11,25,38
(8.534.649)
(7.436.507)
1.798.193
2.101.164
(520.563) (1.376.800) 122.735 77.468 (11.801)
(733.296) (1.349.336) (21.475) 5.518.619 (125.746) 5.681
8,11,26,38 8,11,27,29,38 8,28,38 38 8,10
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN - Bersih Tahun berjalan Tangguhan
2010*
8,24
LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan (beban) bunga - bersih Laba pelepasan Entitas Anak - Bersih Penghasilan (Beban) lain-lain - bersih Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi - bersih
2011
89.232 17,38
5.395.611
(18.713) 25.519
(37.317) 268.817
6.806
231.500
96.038
5.627.111
-
114.530
LABA TAHUN BERJALAN
96.038
5.741.641
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
20.318 75.720
2.830.626 2.911.015
96.038
5.741.641
3
511
Bersih LABA SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA PENYESUAIAN PROFORMA
LABA PER SAHAM DASAR
*)Termasuk angka dari PT Matahari Department Store Tbk yang tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 April 2010 (Catatan 1c)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
2011 Laba Tahun Berjalan
2010 96.038
5.741.641
51.302 5.796 -
39 41.688 8.544
153.136
5.791.912
77.415 75.721
2.880.878 2.911.034
153.136
5.791.912
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Lindung nilai arus kas Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
Saldo, 31 Desember 2011
Jumlah Pendapatan Komprehensif tahun berjalan
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/perusahaan asosiasi
Perubahan kepentingan non-pengendali
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Februari 2011: Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum
Saldo, 31 Desember 2010
Jumlah Pendapatan Komprehensif tahun berjalan
23
31
-
-
-
-
162.391
-
-
-
-
162.391
-
-
-
(2.787)
150.781
-
14.397
Tambahan Modal Disetor Bersih
(50.029)
-
360.313
-
-
(410.342)
-
(360.515)
-
-
-
-
(49.827)
76.415
5.796
-
-
-
70.619
41.688
-
-
-
-
-
28.931
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
51.817
51.301
-
-
-
516
20
-
-
-
-
-
496
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
Komponen ekuitas lainnya
-
-
-
-
-
-
8.544
-
-
-
-
-
(8.544)
Cadangan Lindung Nilai Arus Kas
900
-
-
-
300
600
-
-
-
-
-
300
300
Telah ditentukan Penggunaannya
2.807.107
6
20.318
-
-
(77.275) (300)
2.864.364
2.830.626
-
-
-
-
(16.614) (300)
50.652
Belum ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2.153.183
-
2.153.183
-
-
23
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/perusahaan asosiasi
-
603.125
-
22
21,22
31
1.550.058
Perubahan kepentingan non-pengendali
Beban Emisi Saham
Penambahan Modal disetor melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada Penawaran umum Terbatas V
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Mei 2010: Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum
Saldo, 1 Januari 2010
Catatan
Modal Saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ perusahaan asosiasi
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
5.201.784
77.415
360.313
-
(77.275) -
4.841.331
2.880.878
(360.515)
-
(2.787)
753.906
(16.614) -
1.586.463
Jumlah
2.946.955
75.721
-
(787.986)
-
3.659.220
2.911.034
-
(1.107.942)
-
-
-
1.856.128
Kepentingan Non-Pengendali
8.148.739
153.136
360.313
(787.986 )
(77.275 ) -
8.500.551
5.791.912
(360.515 )
(1.107.942 )
(2.787 )
753.906
(16.614 ) -
3.442.591
Jumlah Ekuitas - Bersih
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan Pengeluaran kas untuk: Pembelian persediaan Gaji dan upah Beban operasi Lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Pendapatan lainnya Beban lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
2011
2010
10.788.156
9.794.864
(8.521.129) (643.608) (1.127.914)
(6.904.278) (588.796) (1.047.159)
495.505 568.062 (740.245)
1.254.631 523.410 (1.173.151)
323.322
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya - bersih Hasil penjualan aset tetap Penambahan investasi jangka pendek Penambahan uang muka dan jaminan sewa Penambahan aset tetap Penambahan investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Entitas Anak Penambahan aset tidak lancar lainnya - bersih Penambahan aset lancar lainnya - bersih Hasil penjualan investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Entitas Anak
11 11
1.693.030 196.465 68.217 (1.284.923) (546.975) (541.524)
846.652 14.342 (1.240.112) (21.967) (307.965)
(235.731) (213.377) (1.646)
(289.251) (107.392) (28.902)
-
Kas Bersih yang (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(866.464)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman Pendapatan bunga Pembayaran pinjaman Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali Beban bunga Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan Pengurangan hutang pihak berelasi - bersih Pembayaran hutang lainnya Penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas kepada para pemegang saham Penerimaan dari pelaksanaan waran Entitas Anak Pembelian kembali notes
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
(1.295.139) (253.069) (77.275) (2.869) (1.271)
(1.010.219) (385.487) (16.614) (1.237) -
(1.016.021) 4
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas ENTITAS ANAK YANG TIDAK LAGI DIKONSOLIDASI PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
3.913.563
1.741.086 304.756 (3.423.941)
(472.879)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
5.048.158
3.237.983 277.207 (2.358.446)
-
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
604.890
3.043.788
751.120 374.210 (1.886.225) (3.552.551) 965.902 2.428.942
11.896
(12.539)
-
(338.517)
2.039.663
3.043.788
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan
2011
2010
Informasi tambahan laporan arus kas: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas : Reklasifikasi uang muka sewa ke sewa dibayar di muka Perolehan aset tetap melalui hutang lainnya Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya - bersih ke aset tetap Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka panjang lainnya Perolehan dari penjualan investasi pada Entitas Anak melalui piutang jangka panjang lainnya Perolehan dari penjualan investasi pada Entitas Anak melalui investasi jangka panjang lainnya
275.921 63.465
3.067 -
45.748
136.610
1.000
-
-
1.000.000
-
882.848
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No 19 tanggal 15 Maret 2011 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 tentang modal Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-08292 tanggal 17 Maret 2011. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan, distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function). Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di Menara Matahari, Palem Raya Bulevar No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”). Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000. Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005. Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
9
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham (Catatan 21). Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 21). Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua Entitas Anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya Entitas-entitas Anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini: Persentase Pemilikan Entitas Anak PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”)
Lokasi
Kegiatan Usaha
Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran
PT Matahari Pacific (“PT MP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”)*
Tangerang, Jawa Barat Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum Perdagangan umum
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Jawa Barat
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT Mulia”)
Mulai Beroperasi
2011
Jumlah Aset
2010
2011
2010
1986
50,23
50,23
10.308.169
11.420.600
2010
100,00
100,00
2.083.724
1.984.022
1998
100,00
100,00
1.185.213
946.614
2010
100,00
100,00
376.394
220.775
Perdagangan umum
2009
100,00
100,00
277.111
204.105
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2011
100,00
100,00
87.273
17.500
Tristar Capital Limited (“Tristar”)
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
342.419
313.836
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”, dahulu PT Matahari Mega Swalayan) PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
216.814
199.566
1995
50,01
50,01
185.431
174.197
PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”)* PT Prima Cipta Lestari (“PT Prima”) PT Times Prima Indonesia (“PT TPI”)
Tangerang, Jawa Barat Tangerang, Jawa Barat Tangerang, Jawa Barat
2010
100,00
100,00
122.458
122.040
2009
100,00
100,00
60.984
63.107
2008
100,00
100,00
51.876
56.787
2010
100,00
100,00
622.923
415.897
PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)*
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)* Mainvest Limited (“ML“) Congrex Limited (“CL”)
Jakarta
Jakarta British Virgin Islands British Virgin Islands
Pusat hiburan keluarga Perdagangan umum Restoran Perdagangan umum Jasa dan perdagangan umum Investasi
2010
100,00
100,00
620.326
415.897
Investasi
2010
100,00
100,00
557.408
415.897
Robbinz Department Store (Tianjin) Ltd (“RDS TJ”) Robbinz Department Store (Chengdu) Ltd. (“RDS CD”)
Cina
Penjualan eceran
2007
100,00
100,00
393.200
233.981
Cina
Penjualan eceran
2007
100,00
100,00
86.497
93.973
Robbinz Department Store (Yangzhou) Ltd. (“RDS YZ”)
Cina
Penjualan eceran
2009
100,00
100,00
80.442
95.724
Robbinz Department Store (Suzhou) Ltd (“RDS SZ”)
Cina
Penjualan eceran
2011
100,00
-
59.605
-
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
2011
Jumlah Aset 2010
2011
2010
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“)
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
610.073
286.891
PT Multipolar Technology (“PT MT“)
Jakarta
Perdagangan
2009
100,00
100,00
496.991
192.027
PT Visionet Internasional (“PT VI“)
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
267.656
189.517
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
50,20
50,20
171.915
152.641
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
140.529
138.543
PT Air Pasifik Utama (“PT APU”)
Tangerang, Jawa Barat
1997
99,93
99,93
94.344
17.140
PT General Artha Sejati (“PT GAS”)*
Jakarta
Pengangkutan udara Jasa dan Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
93.855
-
PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“) PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“PT MMI“)
*
Termasuk Entitas-entitas Anak yang belum beroperasi
Pada tanggal 23 Januari 2010, PT MPP menjual seluruh kepemilikan saham di Entitas Anak, PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”) kepada PT Meadow Indonesia, pihak yang ditunjuk sebagai pembeli oleh Meadow Asia Company Limited, dengan harga sebesar Rp2.705,33 (dalam nilai penuh) per saham atau sebesar Rp7.164.309. Selisih nilai buku dan hasil penjualan telah diakui sebagai bagian dari “Laba pelepasan Entitas Anak - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasian Perusahaan. Penjualan tersebut telah diselesaikan pada tanggal 1 April 2010 dan sejak tanggal tersebut, laporan keuangan PT MDS tidak lagi dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mendirikan PT KAS dan PT GAS dan kemudian melalui PT KAS dan PT GAS, Perusahaan mendirikan sejumlah entitas baru dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 100%. Entitas-entitas baru tersebut termasuk entitas-entitas anak yang belum beroperasi. Pada bulan Agustus 2010, ML melakukan investasi saham di Congrex Limited yang dimiliki oleh Queenz Limited, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands yang memiliki department store dengan merk dagang “Robbinz”. Pembelian tersebut merupakan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, dan dicatat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 38 (revisi 2004) (Catatan 2b). Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan mendirikan PT SCI dengan kepemilikan sebesar 50,20% yang penyetoran modalnya dilakukan dengan cara memasukkan saham (inbreng) PT MMI. Pada bulan September 2010, PT MPP melalui PT NPI dan PT MP PT MPK dan PT MSP, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 99% dan 1%.
mendirikan
d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit Per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang masingmasing diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2011 yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 19 tanggal 22 Februari 2011 dari Rini Yulianti, S.H.; dan tanggal 14 Mei 2010 yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 4 tanggal 14 Mei 2010 dari Rini Yulianti, S.H., adalah sebagai berikut:
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit (lanjutan) 2011 Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Presiden Direktur Direktur
*)
2010
DR. Cheng Cheng Wen Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Theo L. Sambuaga Jeffrey Koes Wonsono
DR. Cheng Cheng Wen Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali *) Bunjamin Jonatan Mailool
Eddy Harsono Handoko Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong
Jeffrey Koes Wonsono Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong
mengundurkan diri efektif sejak tanggal 14 Juli 2010
Per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Jonathan Limbong Parapak Basilius Hadibuwono Siswanto Pramono
Per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.I.5. Per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga. Perusahaan memiliki sekitar 13.797 dan 11.047 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Peraturan BAPEPAM dan LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan SE-02/PM/2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan”, sepanjang Peraturan BAPEPAM dan LK tersebut tidak diatur dan tidak bertentangan dengan PSAK. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk perusahaan asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia.
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru Perusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011 pada laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: •
PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan PSAK 1 (revisi 2009) memperkenalkan terminologi baru (termasuk revisi judul atas laporan keuangan) dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut: o Neraca berubah nama menjadi Laporan Posisi Keuangan o Laporan Laba Rugi berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif o Istilah aktiva menjadi aset, kewajiban menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali PSAK revisian ini juga mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, pendapatan dan beban Perusahaan tidak mengalami perubahan. Beberapa akun pendapatan dan beban yang diakui langsung di bagian ekuitas Perusahaan sekarang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”. Selain itu, PSAK ini juga mengubah penyajian kepentingan non-pengendali dari disajikan di antara liabilitas dan ekuitas menjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas dan juga tidak memperkenankan adanya penyajian pos luar biasa dalam laporan keuangan. Atas adanya perubahan-perubahan ini, sesuai dengan periode komparatif yang disyaratkan PSAK 1 (revisi 2009), Perusahaan telah menyajikan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif penyajian pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
•
PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas PSAK 2 (revisi 2009) memberikan tambahan pengaturan mengenai arus kas dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut yang tidak diatur secara eksplisit oleh PSAK 2 sebelumnya. Penerapan PSAK 2 (revisi 2009) tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 3 (revisi 2010): Laporan Keuangan Interim PSAK 3 (revisi 2010) memperkenalkan 2 bentuk laporan keuangan interim, yaitu laporan keuangan interim lengkap dan laporan keuangan interim ringkas. Lebih lanjut, PSAK 3 (revisi 2010) memberikan panduan mengenai komponen minimal, format dan isi laporan, serta periode pelaporan komparatif dalam laporan keuangan interim. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan interim lengkap dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan sepanjang tahun 2011.
•
PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revisi 2009) menghapuskan pengaturan bahwa entitas anak tidak dikonsolidasi apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) semua entitas anak harus dikonsolidasikan apabila perusahaan mempunyai pengendalian atas entitas anak dan keberadaan hak suara potensial harus diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Penerapan PSAK 4 (revisi 2009) tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru (lanjutan) •
PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi PSAK 5 (revisi 2009) mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review secara regular oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. PSAK 5 (revisi 2009) juga melakukan beberapa perubahan atas metodologi dan format dari pelaporan segmen. Dampak dari PSAK 5 (revisi 2009) atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan relatif kecil karena Perusahaan menetapkan pelaporan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) sama dengan bentuk primer pelaporan segmen yaitu segmen usaha berdasarkan PSAK 5 sebelumnya. Penerapan PSAK 5 (revisi 2009) mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 7 (revisi 2010) mengubah istilah “Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” menjadi “Pihak Berelasi”, selain itu PSAK revisi ini memperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan mensyaratkan beberapa tambahan pengungkapan atas pihak-pihak berelasi. Penerapan PSAK 7 (revisi 2010) mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 8 (revisi 2010): Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 8 (revisi 2010) mengatur mengenai kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang dibuat Perusahaan tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK revisi ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi PSAK 15 (revisi 2009) menentukan bahwa pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentase kepemilikan yang ada, tetapi harus memperhatikan hak suara potensial. Selain itu, penerapan metode ekuitas berdasarkan PSAK revisi ini menghapuskan amortisasi atas goodwill. PSAK 15 (revisi 2009) tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK 19 (revisi 2010) menambahkan pengaturan mengenai akuisisi aset tak berwujud yang merupakan bagian dari kombinasi bisnis, juga mengenai penentuan masa manfaat ekonomis untuk aset tak berwujud yang dapat terbatas maupun tidak terbatas. Aset tak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan harus diuji untuk penurunan nilai aset setiap tahun. PSAK revisi ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan PSAK 23 (revisi 2010) tidak banyak berubah dibandingkan dengan PSAK 23 sebelumnya, namun PSAK revisian ini sudah dilengkapi dengan lampiran yang diadopsi dari appendix IAS 18. Penerapan PSAK revisi ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Standar Akuntansi Baru (lanjutan) •
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan ISAK 10 mengatur akuntansi untuk Perusahaan yang memberikan kredit loyalitas kepada pelanggan (seperti poin pelanggan) apabila pelanggan membeli barang atau jasa. Secara khusus, ISAK ini menjelaskan bagaimana Perusahaan harus mencatat pemberian barang secara gratis atau dengan memberikan potongan harga untuk pelanggan yang menebus poin mereka. Entitas Anak menerapkan ISAK 10 pada laporan keuangannya. Program loyalitas pelanggan yang dilakukan oleh Entitas Anak merupakan program jangka pendek sehingga penerapan ISAK 10 tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, oleh karenanya, Perusahaan tidak melakukan penyajian kembali efek penerapan ISAK 10 untuk periode sebelum 1 Januari 2011.
•
PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 25 (revisi 2009) memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. PSAK revisian ini juga mengharuskan penerapan retrospektif atas suatu kebijakan akuntansi kecuali disyaratkan lain oleh penerapan PSAK awal atau tidak praktis untuk menentukan dampak periode spesifik atau dampak kumulatif perubahan tersebut. PSAK revisi ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
•
PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset PSAK 48 (revisi 2009) memberikan pengaturan beberapa hal yang belum diatur di PSAK 48 sebelumnya diantaranya, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan nilai setiap tahunnya walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai, pengaturan mengenai arus kas masa depan yang menggunakan valuta asing, dan cara melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill. PSAK revisi ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai ISAK 17 mengharuskan Perusahaan untuk tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya yang berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. ISAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
•
PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 57 (revisi 2009) memberikan pengaturan lebih jelas mengenai provisi, yang harus diakui Perusahaan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, selain itu PSAK ini juga mengatur lebih rinci masalah provisi yang berhubungan dengan restrukturisasi Perusahaan. Penerapan PSAK 57 (revisi 2009) tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
Berikut adalah perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2011, namun tidak relevan bagi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: • PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama • PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis • PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan • ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus • ISAK 9: Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa • ISAK 11: Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik • ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non-moneter Oleh Venturer • ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi. Nilai penyertaan Perusahaan pada Entitas Anak disesuaikan dengan perubahan bersih dalam penyertaan pada ekuitas Entitas Anak dengan mengkredit atau mendebit “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan. Akun-akun Entitas Anak di luar negeri yang bukan merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal pelaporan untuk akun laporan posisi keuangan dan kurs rata-rata selama tahun yang bersangkutan untuk akun laporan laba rugi komprehensif. Selisih kurs karena penjabaran didebitkan/dikreditkan ke akun yang disajikan sebagai “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Komponen ekuitas lainnya”. Akun-akun Entitas Anak di luar negeri yang merupakan bagian integral dari Perusahaan dijabarkan dalam mata uang rupiah pada tanggal laporan keuangan seperti dijelaskan dalam Catatan 2s. Selisih kurs yang terjadi didebitkan/dikreditkan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) lain-lain - bersih” pada laba rugi tahun bersangkutan. Akuisisi entitas anak yang memenuhi kriteria sebagai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali dicatat berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi entitas anak dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan liabilitas entitas anak dicatat pada nilai buku. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku entitas anak, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan. Saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi sebagai laba atau rugi sejak hilangnya sifat sepengendali antara entitas yang bertransaksi. c. Setara Kas Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari investasi jangka pendek dan aset tidak lancar lainnya. d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi sebagian investasi jangka pendek Perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut (lanjutan): 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi sebagian investasi jangka pendek Perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas (Catatan 2c); dan piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi dan piutang jangka panjang lainnya (Catatan 2f) pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 4. Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2011, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian investasi jangka pendek Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini meliputi sebagian investasi jangka pendek dan jangka panjang lainnya. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang pihak berelasi, pinjaman dan obligasi. e. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi Perusahaan dalam perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai perusahaan asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan perusahaan asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan. Jika bagian Perusahaan atas rugi perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam perusahaan asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. 2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan.
18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan. Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method). Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Perjanjian sewa menyewa jangka panjang yang pembayaran nilai kontraknya dilakukan selama suatu periode tertentu yang lebih pendek dari masa sewanya, dibukukan pada saat perjanjian sewa menyewa tersebut berlaku dengan mendebit akun “Sewa Jangka Panjang” sebesar nilai kontrak dan mengkredit akun “Liabilitas jangka panjang lainnya - bersih” sebesar nilai kontrak yang belum dibayar. Sewa jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”. Sewa dimana Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Sewa (lanjutan) Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan harga jual sama dengan nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset. Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
j.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Bangunan Prasarana dan Renovasi bangunan Perabot, Perlengkapan dan Peralatan Kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat Transportasi Peralatan untuk Disewakan Aset Sewa Pembiayaan - kendaraan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus Garis lurus
20 2 - 20
-
Garis lurus Saldo-menurun ganda Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus
3-5 3-5 2-5 2-5 5
15% dan 25% -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku. Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Sesuai dengan PSAK 47 tentang “Akuntansi Tanah”, Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Pengeluaran tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi selama umur hukum hak. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. k. Properti Investasi Properti investasi (dibukukan pada “Aset Tidak Lancar Lainnya”) dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Properti Investasi (lanjutan) Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan. l.
Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset Entitas Anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut.
m. Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar jumlah tercatat aset yang melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai. Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan dibawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali. n. Aset Tak Berwujud Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan suara, dan program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun. o.
Goodwill Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) yang dibukukan pada “Aset Tidak Lancar lainnya” tidak lagi diamortisasi efektif tanggal 1 Januari 2011. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala. 21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Beban Emisi Obligasi/notes Biaya emisi obligasi/notes dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi/notes dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi/notes. q. Obligasi Diperoleh Kembali Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrumen hutang dengan nilai wajar pada tanggal pembelian kembali dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas Jangka Pendek Lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan biaya konsinyasi dibukukan sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor). Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh Perusahaan, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka Perusahan mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan. Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek dimana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lain diakui pada saat terjadinya.
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal pelaporan dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
USD1 SGD1 RMB1
22
2011
2010
Rp9.068 Rp6.974 Rp1.439
Rp8.991 Rp6.981 Rp1.358
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing perusahaan tersebut. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
u. Kesejahteraan Karyawan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan dan entitas anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada hutang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang tahun sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. v. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang direview oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi eceran distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi Perusahaan. Aktivitas usaha diluar eceran distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen Operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 33.
23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali. Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama periode-periode tersebut di bursa efek. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp20.318 dan Rp2.830.626. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 7.727.542.935 saham dan 5.542.508.377 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Jumlah rata-rata saham beredar pada tanggal 31 Desember 2010 telah memperhitungkan efek penggabungan jumlah saham (Reverse Stock) dan penerbitan saham baru melalui PUT V kepada pemegang saham dengan memberikan HMETD (Catatan 1b dan 21). x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor (b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
24
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (c) Dalam Pernyataan ini, pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain. (ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana, (2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan). (iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan. 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti: tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini. Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan. Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau jika aset akan dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai karena usang atau dihentikan penggunaannya. Penilaian penurunan nilai aset mengharuskan Perusahaan melakukan review apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang berdampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. 4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
2011
Kas:
Rupiah Mata Uang Asing
Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Mega Tbk Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu (“Nobu”) (Catatan 8)
25
2010
19.128 3.521
13.815 2.153
612.176 358.426 85.147 71.709
731.688 1.233.480 299.437 127.122
672
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2011
Rekening giro (lanjutan): Mata Uang Asing Pihak ketiga: Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura Bank of China Limited CIMB Danamon Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
308.235 192.161 191.168 104.937 60.823
92.612 27.162 306.014 116 48.442
10.000 8.792 8.496
13.000 75.950 22.329
2.332
-
1.270 670
49.806 662
2.039.663
3.043.788
4,40% - 8,25% 0,10% - 1,6%
5,75% - 8,65% 0,13% - 1,8%
Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Mayapada Internasional Tbk CIMB Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 8) Mata Uang Asing Pihak ketiga: CIMB Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 Jumlah
2010
Tingkat Bunga Deposito Berjangka per Tahun: Rupiah USD
Per tanggal 31 Desember 2011 tidak ada kas dan setara kas yang dijadikan sebagai jaminan. Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 5. INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari: 2011 Investasi pada dana yang dikelola (managed fund) Pihak berelasi (Catatan 8) Pihak ketiga Sub - jumlah Investasi dalam efek hutang dan ekuitas Efek yang tersedia untuk dijual Pihak berelasi (Catatan 8) Saham Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Pihak berelasi (Catatan 8) Wesel tagih Pihak ketiga Commercial papers - USD4.338 pada tahun 2011 dan USD4.335 pada tahun 2010 Wesel tagih - USD18.750 pada tahun 2010 Sub - jumlah
26
2010
881.500 262.980
1.411.500 -
1.144.480
1.411.500
226.050
232.900
68.840
29.550
39.338 -
38.975 168.581
108.178
237.106
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 5. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Investasi jangka pendek terdiri dari (lanjutan):
2011
2010
Investasi dalam efek hutang dan ekuitas (lanjutan) Efek yang diperdagangkan Pihak berelasi (Catatan 8) Saham Obligasi - USD1.003 pada tahun 2011 dan USD1.067 pada tahun 2010 Lain-lain Sub - jumlah Pihak ketiga Obligasi dan Saham Reksadana Efek yang diperdagangkan Pihak ketiga, termasuk USD40 pada tahun 2010 Dana yang dibatasi penggunaannya Pihak ketiga, termasuk USD 322 pada tahun 2011
dan USD109 pada tahun 2010
Deposito berjangka Pihak ketiga, termasuk SGD93 pada tahun 2011 dan 2010 Jumlah
95.042
97.921
9.093 77
9.593 136
104.212
107.650
22.883
24.968
9.173
20.527
10.165
3.297
2.652
652
1.627.793
2.038.600
Perusahaan dan PT MPP menandatangani beberapa perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities dan PT Ciptadana Asset Management, pihak-pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek hutang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Per tanggal 31 Desember 2011, PT MPP menempatkan investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga yang merupakan perjanjian Kontrak Pengelolaan Portofolio Efek Untuk Kepentingan Nasabah Secara Individual dengan PT Buana Megah Abadi (“PT BMA”), di mana berdasarkan perjanjian, PT MPP menunjuk PT BMA sebagai manajer investasi. Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi) dan pada Supreme Capital Limited (pihak ketiga). Wesel-wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan, dengan tingkat bunga tahunan sebesar 14% untuk wesel tagih dalam rupiah dan 6% untuk wesel tagih dalam dolar Amerika Serikat untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Pada bulan April 2009, PT NPI melakukan investasi pada commercial papers yang diterbitkan oleh Prime Venture Pte. Ltd. dan One Earth Holdings Pte. Ltd. dengan harga perolehan 97,087% dan memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan 6%. Commercial papers ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 Maret 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai nominal commercial papers tersebut masing-masing adalah sebesar USD3.000 dan USD1.400. Obligasi memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 8,37% sampai dengan 13,13%, dan antara 8,37% sampai dengan 16,15%, masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
27
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 5. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) Pada tahun 2011, termasuk dana yang dibatasi penggunaannya adalah sinking fund atas Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari yang akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012 (Catatan 20). Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp126 dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam efek hutang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp719 dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam dana yang dikelola, efek hutang dan ekuitas. Investasi jangka pendek tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 14). 6. PIUTANG Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 2011
2010
Penjualan teknologi informasi dan lainnya Penjualan eceran dan distribusi
168.674 34.711
219.968 20.305
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
203.385 (9.886 )
240.273 (15.269)
Bersih
193.499
225.004
Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang
155.235 ( 7.247 )
232.320 (12.998)
Bersih
147.988
219.322
Piutang usaha terdiri dari:
Pihak berelasi (Catatan 8) Penyisihan penurunan nilai piutang
48.150 ( 2.639 )
7.953 (2.271)
Bersih
45.511
5.682
193.499
225.004
Jumlah
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terhutang adalah sebagai berikut: 2011
Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
2010
93.843 11.241 40.019 58.282
208.785 8.093 3.106 20.289
203.385
240.273
(9.886)
Bersih
193.499
28
(15.269) 225.004
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 6. PIUTANG (lanjutan) Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan piutang
15.269 1.694 (7.077)
6.537 8.732 -
9.886
15.269
Saldo akhir tahun
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 19). Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang lain-lain terdiri dari:
2011
2010
Sewa Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 8)
202.606 1.958
116.770 1.509
Sub - jumlah
204.564
118.279
Klaim asuransi Pihak ketiga
15.969
14.921
Lainnya - bersih Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 8)
40.096 2.073
73.183 4.856
Sub - jumlah
42.169
78.039
262.702
211.239
Jumlah
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 7. PERSEDIAAN - BERSIH Persediaan terdiri dari:
2011
2010
Eceran dan distribusi Teknologi informatika dan lainnya
1.292.341 124.512
972.263 92.407
Jumlah Penyisihan persediaan usang
1.416.853 (3.319 )
1.064.670 (7.223)
Bersih
1.413.534
1.057.447
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut.
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 7. PERSEDIAAN - BERSIH (lanjutan) Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp2.641.243 dan RMB20.641 pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi), PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Bintang Tbk, dan China Ping An Property Insurance. Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 19). 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya Perincian Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 10. Saldo Pihak Berelasi Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): 2011
Kas dan setara kas (Catatan 4) PT Bank Nationalnobu
2010
3.004
-
0,02
-
Investasi jangka pendek (Catatan 5) Investasi pada dana yang dikelola PT Ciptadana Asset Management PT Ciptadana Securities
755.000 126.500
1.411.500
Sub - Jumlah
881.500
1.411.500
Investasi dalam efek hutang dan ekuitas Efek yang tersedia untuk dijual PT Lippo Karawaci Tbk
226.050
232.900
95.042 9.093 77
97.921 9.593 136
104.212
107.650
68.840
29.550
1.280.602
1.781.600
8,95
12,71
Persentase dari jumlah aset
Efek yang diperdagangkan PT Lippo Karawaci Tbk Sigma Capital Pte. Ltd. Lainnya Sub - Jumlah Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo PT Ciptadana Capital Jumlah Persentase dari jumlah aset
30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan): 2011
2010
Piutang (Catatan 6) Usaha PT First Media Tbk PT Link Net PT Siloam International Hospitals PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
38.756 5.148 1.384 1.335 1.527
4.127 1.709 648 1.469
Sub - jumlah
48.150
7.953
Lain-lain - bersih Sewa PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya
1.843 115
1.407 102
Sub - jumlah
1.958
1.509
Lainnya PT Ciptadana Capital Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
1.208 865
4.856
Sub - jumlah
2.073
4.856
52.181
14.318
0,36
0,10
9.791 7.928 3.532 2.300 656
9.791 3.532 781
24.207
14.104
Persentase dari jumlah aset
0,17
0,10
Aset lancar lainnya Lainnya
253
-
Persentase dari jumlah aset
0,00
-
Piutang pihak berelasi - bersih PT First Media Tbk PT Bintang Sidoraya PT Karya Dinamika Investama Lainnya
43.485 7.702 1.600 425
10.713 1.600 200
Jumlah
53.212
12.513
0,37
0,09
Jumlah Persentase dari jumlah aset Biaya dibayar di muka PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas Lainnya Jumlah
Persentase dari jumlah aset
31
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan): 2011
2010
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 12) PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah PT Villa Permata Cibodas
324.260 -
324.260 286.433 15.000
Jumlah
324.260
625.693
2,27
4,46
Sewa jangka panjang - bersih (Catatan 13) PT Menara Bhumimegah PT Direct Power PT Mandiri Cipta Gemilang PT Villa Permata Cibodas
172.426 72.413 50.588 41.592
75.946 60.379 -
Jumlah
337.019
136.325
2,35
0,97
36.969
-
Persentase dari jumlah aset
0,26
-
Hutang usaha Lainnya
709
156
Persentase dari jumlah liabilitas
0,01
0,00
Liabilitas jangka pendek lainnya PT First Media Tbk PT Link Net PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya
55.215 2.354 438
7.390 1.584 306
Jumlah
58.007
9.280
0,94
0,17
Hutang pihak berelasi - bersih Avel Pty. Limited, Australia PT Matahari Leisure Queenz Limited PT Buana Trans Mandiri PT Bintang Taratrans Buana Lainnya
2.531 885 395
2.285 1.182 240.402 1.467 1.350 211
Jumlah
3.811
246.897
0,06
4,48
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset Hasil penjualan aset tetap PT First Media Tbk
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi Pihak Berelasi Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): 2011
2010
Penjualan bersih (Catatan 24) PT First Media Tbk PT Link Net PT Lippo Karawaci Tbk PT Siloam International Hospitals PT Jakarta Globe Media Lainnya (masing-masing dibawah Rp1.000)
133.851 59.685 9.759 5.622 4.704 4.781
23.493 9.703 70 9.187
Jumlah
218.402
42.453
2,11
0,45
Persentase dari penjualan bersih Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(10.026) (3.532) (2.108) (977)
(9.791) (3.532) (1.222)
Jumlah
(16.643)
(14.545)
Persentase dari beban sewa - bersih
4,41
3,00
Pendapatan Sewa PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya
2.964 -
3.086 911
Jumlah
2.964
3.997
1,03
1,91
Beban Lain-lain Avel Pty. Limited, Australia Lainnya
(8.644) (179)
(7.856) -
Jumlah
(8.823)
(7.856)
6,18
3,15
Persentase dari pendapatan sewa
Persentase dari beban lain-lain Beban Umum dan Administrasi Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek)
(39.453)
(59.772)
Persentase dari beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
6,17
9,47
Beban lain-lain PT Lippo General Insurance Tbk PT Ciptadana Securities Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(2.750) (1.719) (940)
(5.121) (867) (1.948)
Jumlah
(5.409)
(7.936)
4,43
7,55
Persentase dari beban lain-lain
33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi) (lanjutan): 2011
2010
Pendapatan (beban) bunga - bersih Pendapatan bunga PT Ciptadana Securities PT Ciptadana Aset Management PT Ciptadana Capital Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
129.316 62.552 1.589 840
221.961 105.170
Jumlah
194.297
327.131
47,35
69,89
Persentase dari pendapatan bunga
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang lainnya dan piutang pihak berelasi tertentu yang tidak dikenakan bunga. Transaksi dengan pihak berelasi tidak mempunyai unsur benturan kepentingan seperti yang diatur di Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.E.1. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
Pihak Berelasi
1.
PT Bank Nationalnobu
2.
PT Ciptadana Asset Management
3.
PT Ciptadana Securities
4.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
5.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
6.
Sigma Capital Pte. Ltd.
7.
PT First Media Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT LK Perusahaan asosiasi
8.
PT Link Net
Afiliasi karena entitas anak PT FM
9.
PT Siloam International Hospitals
10.
PT Mandiri Cipta Gemilang PT Menara Bhumimegah PT Villa Permata Cibodas PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK Afiliasi karena entitas anak PT LK
11.
Hubungan Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Afiliasi karena entitas anak PT LK
34
Sifat Saldo Akun/Transaksi Kas dan setara kas Investasi pada dana yang dikelola dan pendapatan bunga Investasi pada dana yang dikelola, beban lain-lain, dan pendapatan bunga Investasi dalam efek hutang dan ekuitas, piutang lainnya, dan pendapatan bunga Investasi dalam efek hutang dan ekuitas, piutang usaha, piutang lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya, penjualan bersih, dan pendapatan sewa Investasi dalam efek hutang dan ekuitas Piutang usaha, piutang antar perusahaan, hasil penjualan aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya, dan penjualan bersih Piutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya, dan penjualan bersih Piutang usaha dan penjualan bersih Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa jangka panjang - bersih, dan beban sewa Biaya dibayar di muka, sewa jangka panjang - bersih, dan beban sewa
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 8. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan): No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
12.
PT Bintang Sidoraya
13. 14.
PT Karya Dinamika Investama Avel Pty. Limited, Australia
Perusahaan asosiasi PT TPRB Perusahaan asosiasi PT NPI Afiliasi
15.
PT Matahari Leisure
Perusahaan asosiasi
16.
Queenz Limited
17. 18.
PT Buana Trans Mandiri PT Bintang Taratrans Buana PT Jakarta Globe Media
19.
Dewan Komisaris dan Direksi
20.
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendali Perusahaan asosiasi PT TPRB Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendali Dewan Komisaris dan Direksi Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang antar perusahaan Piutang antar perusahaan Hutang antar perusahaan dan pembayaran untuk beban promosi Hutang antar perusahaan Hutang antar perusahaan Hutang antar perusahaan Penjualan bersih Pembayaran untuk beban gaji Beban lain-lain
Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha, piutang lain-lain, penjualan bersih, beban penjualan, biaya lain-lain, pendapatan bunga. 9. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, piutang jangka panjang lainnya terutama merupakan saldo piutang kepada PT Meadow Indonesia (“PT MI”) sehubungan dengan penjualan saham PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”) (Catatan 1c). Pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS, sehingga piutang ini beralih ke PT MDS. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak Berelasi, mengenai definisi pihak berelasi, sejak tanggal 1 Januari 2011, PT MDS tidak menjadi pihak yang berelasi dengan Perusahaan (Catatan 38). 10. INVESTASI Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada Perusahaan Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Perusahaan Asosiasi yang tidak dibagikan
Nilai Penyertaan Persentase Kepemilikan PT First Media Tbk (“PT FM”) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) PT Karya Dinamika Investama (“PT KDI”) Jumlah
2011
2010
2011
33,77 50,00 24,00 50,00
610.012 27.932 2.380 2.082
277.547 24.805 2.380 2.082
36,36
400
400
642.806
307.214
2010
(43.566) 26.495 (18.581) (918) (36.570)
(28.638 ) 23.368 (18.581 ) (918 ) (24.769 )
PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan umum. Perubahan nilai penyertaan pada PT FM sebesar Rp332.465 pada tahun 2011 terutama berasal dari transaksi perubahan ekuitas PT FM. 35
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 10. INVESTASI (lanjutan) Investasi pada Perusahaan Asosiasi (lanjutan) PT MLe dan PT KDI Penyertaan saham pada PT MLe dan PT KDI masing-masing diperoleh melalui PT NPrI dan PT NPI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan sementara PT KDI belum beroperasi secara komersial. PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial. Selain itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi (“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT bergerak di bidang jasa telekomunikasi dan PT TMS bergerak di bidang usaha perdagangan, industri, pertambangan, real estate, agro bisnis dan jasa lainnya. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi. Investasi pada perusahaan asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 14). Investasi jangka panjang lainnya Investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: 2011 Penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen Saham biasa Sub - jumlah PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih Sub - jumlah Penyertaan Unit Trust LMIR Trust - SGD26.706 pada tahun 2010 Jumlah
2010
711.252 171.596
711.252 171.596
882.848
882.848
1.000 5
5
883.853
882.853
-
186.425
883.853
1.069.278
MAC PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting) kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktu-waktu menebus saham preferennya.
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 10. INVESTASI (lanjutan) Investasi jangka panjang lainnya (lanjutan) MAC (lanjutan) MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan (Catatan 2e). PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML. PT LML bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran. LMIR Trust Pada tanggal 31 Desember 2010, Tristar memiliki 50.389.000 unit LMIR Trust, suatu trust yang memiliki investasi pada aset berupa mal komersial dan lahan usaha ritel. Investasi ini diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai pasarnya. Pada bulan Mei 2011, Tristar telah menjual penyertaan ini dan memperoleh laba bersih sebesar Rp10.040. 11. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
2011 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Transaksi selama Tahun Berjalan Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo Akhir
170.080 1.042.693
24.786 123.371
10.392 5.195
8.289 12.490
196.969 1.158.769
565.286
48.118
50.888
40.381
623.911
164.044 601.028 300.091 731.306 297.784
27.810 159.648 13.118 2.473 101.373
(53.320) 638.463 44.585 (673.386) 73.884
898 8.716 865 940 98.953
137.636 1.390.423 356.929 59.453 374.088
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan
3.872.312 2.261
500.697 58.449
96.701 -
171.532 -
4.298.178 60.710
Aset dalam penyelesaian
3.874.573 5.940
559.146 45.843
96.701 (25.450)
171.532 -
4.358.888 26.333
Jumlah
3.880.513
604.989
71.251
171.532
4.385.221
1.254 344.611
265 47.430
-
1.519 8.915
383.126
216.840
89.362
8.300
39.745
274.757
89.606 608.338 288.696 52.789 186.710
11.105 127.796 21.811 2.463 62.855
(3.604) (91) 7.559
847 6.510 865 940 62.790
96.260 729.624 309.642 54.221 194.334
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
1.788.844 1.054
363.087 1.094
12.164 94
122.131 -
2.041.964 2.242
Jumlah
1.789.898
364.181
12.258
122.131
2.044.206
Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 11. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
2011 (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Peralatan dan instalasi
7.161 68.496 2.626
-
-
-
7.161 68.496 2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.012.332
2.262.732
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
2010 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan**
131.986 1.035.794
38.094 -
7.478
579
170.080 1.042.693
450.468
363.676
26.366
275.224
565.286
97.141 1.450.298 292.001 742.039 251.692
68.700 39.074 9.511 903 81.908
97.677 8.871 160 28.273
1.797 986.021 10.292 11.796 64.089
164.044 601.028 300.091 731.306 297.784
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan
4.451.419 2.261
601.866 -
168.825 -
1.349.798 -
3.872.312 2.261
Aset dalam penyelesaian
4.453.680 3.137
601.866 35.018
168.825 (32.215)
1.349.798 -
3.874.573 5.940
Jumlah
4.456.817
636.884
136.610
1.349.798
3.880.513
462 293.596
792 51.286
-
271
1.254 344.611
Akumulasi Penyusutan Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
197.962
147.013
-
128.135
216.840
75.904 1.053.866 274.368 60.206 217.552
15.459 152.668 24.617 3.424 33.247
-
1.757 598.196 10.289 10.841 64.089
89.606 608.338 288.696 52.789 186.710
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
2.173.916 602
428.506 452
-
813.578 -
1.788.844 1.054
Jumlah
2.174.518
428.958
-
813.578
1.789.898
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Peralatan dan instalasi
-
7.161 68.496
-
-
7.161 68.496
-
868 13.163
-
868 10.537
2.626
Jumlah
-
89.688
-
11.405
78.283
Bersih
2.282.299
* **
2.012.332
termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing termasuk aset tetap PT MDS sebesar Rp521.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 April 2010 (Catatan 1c)
38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 11. ASET TETAP (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut: 2011 Harga jual Nilai buku bersih Laba (Rugi)
2010
68.217 (49.401) 18.816
14.342 (15.184) (842)
Pada tahun 2007, MPP dan Tristar melakukan transaksi penjualan investasi saham serta penjualan dan penyewaan aset. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset yang dijual diakui dan dicatat sebagai Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut. Sehubungan dengan penjualan penyertaan unit LMIR Trust oleh Tristar pada bulan Mei 2011 (Catatan 10), maka saldo laba ditangguhkan atas transaksi penjualan investasi saham diakui seluruhnya pada laba rugi tahun berjalan. Rincian saldo Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal Amortisasi
2010
307.996 (295.651 )
349.427 (41.431 )
Saldo akhir Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
12.345 2.098
307.996 44.745
Bagian jangka panjang
10.247
263.251
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dibebankan sebagai berikut: 2011
2010
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban lain-lain - lainnya
239.316 72.513 52.352 -
288.359 105.513 33.470 1.616
Jumlah
364.181
428.958
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2012 sampai 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak.
Pada tahun 2010, PT MPP menelaah beberapa asetnya dan melakukan penurunan nilai beberapa aset tertentu sebesar Rp89.688. Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp206.624, USD558.011 dan RMB400.723 pada tanggal 31 Desember 2011 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Lippo General Insurance (afiliasi), PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Tri Pakarta, PT AON Indonesia dan China Ping An Property Insurance. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 19).
39
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA - BERSIH Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai. Uang muka sewa kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp324.260 dan Rp625.693 (Catatan 8). Sehubungan dengan penjualan seluruh kepemilikan saham PT MDS, pada bulan April 2010, PT MPP menelaah beberapa asetnya dan melakukan penurunan nilai atas uang muka sewa sebesar Rp644.721 (Catatan 38). 13. SEWA JANGKA PANJANG - BERSIH Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Kemang Village, Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit, dan toko lainnya pada tahun 2011 dan lokasi toko-toko PT MPP di Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit, Cibubur Junction dan toko lainnya pada tahun 2010. Sewa jangka panjang - bersih kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing adalah sebesar Rp337.019 dan Rp136.325 (Catatan 8). Sehubungan dengan penjualan seluruh kepemilikan saham PT MDS, pada bulan April 2010, PT MPP menelaah beberapa asetnya dan melakukan penurunan nilai atas aset sewa sebesar Rp129.215 (Catatan 38). 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2011
2010
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) - USD910 pada tahun 2011 dan USD1.296 pada tahun 2010
115.000 75.000 27.000
115.000 260.000 17.000
8.254
11.648
Jumlah
225.254
403.648
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut: -
-
BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan bulan Januari 2012; CIMB, berupa fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2012. Pada tahun 2010, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman transaksi khusus (on liquidation basis) sebesar Rp250.000 yang telah dilunasi pada tanggal 14 Maret 2011; Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 16 Nopember 2012.
Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas project financing dan bank garansi dari Bank Internasional Indonesia Tbk dengan nilai keseluruhan sebesar USD1.500. Fasilitas-fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 21 Desember 2011. Per tanggal 31 Desember 2011, fasilitas tersebut tidak digunakan dan masih dalam proses perpanjangan.
40
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas import invoice financing dari SCB dengan jumlah maksimum USD3.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Januari 2012 yang mana apabila pemakaian fasilitas melebihi USD3.000, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan jaminan berupa penempatan dana. Untuk fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,5% sampai 12,5% pada tahun 2011 dan 11% sampai 15% pada tahun 2010. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap dan kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi (Catatan 5, 6, 7,10 dan 11). 15. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok: 2011
2010
Beli putus Konsinyasi
1.360.099 209.823
1.062.823 120.277
Jumlah
1.569.922
1.183.100
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo hutang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya. 16. HUTANG LAIN-LAIN Pada tanggal 31 Desember 2010, akun ini terutama merupakan hutang dividen interim III PT MPP kepada pemegang saham minoritas sebesar Rp481.783. Selain itu, akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran. 17. PERPAJAKAN a.
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi konsolidasian dan taksiran rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba Entitas Anak sebelum Pajak Penghasilan - bersih Bagian atas (laba) rugi bersih perusahaan asosiasi
89.232 (6.214) 11.801
Laba (rugi) sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyusutan dan amortisasi Kesejahteraan karyawan Lain-lain Beda tetap: Lain-lain
94.819
(15.522)
(3.092) 5.406 (10.927)
(4.101) 2.322 85.922
(81.687)
(6.221)
Taksiran laba fiskal Akumulasi rugi fiskal - bersih
4.519 (162.572)
62.400 (189.434)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi
(158.053)
(127.034)
41
5.395.611 (5.405.452) (5.681)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan badan (klaim atas pengembalian pajak penghasilan) adalah sebagai berikut: 2011 Perusahaan Beban Pajak Penghasilan
2010 Entitas Anak
Perusahaan
Entitas Anak
-
18.713
-
37.317
Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 dan lainnya
164 13.591 -
3.583 77.549 8.008
2.870 6.414 -
1.258 1.696 -
Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar di Muka
13.755
89.140
9.284
2.954
(13.755 )
(70.427 )
(9.284 )
34.363
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Badan (Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan)
Pada bulan Mei 2011, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp7.305 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2009. Pada bulan April 2010, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp13.268 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008. b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih Perhitungan manfaat pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan waktu dengan tarif maksimum sebesar 25% adalah sebagai berikut: 2011
2010
Perusahaan Pengaruh beda temporer: Penyusutan dan amortisasi Kesejahteraan karyawan Kompensasi akumulasi rugi fiskal Lain-lain
(773) 1.352 (1.130) 551
(1.026) 581 (41.878) 36.709
Bersih Entitas Anak
25.519
(5.614) 274.431
Manfaat Pajak Penghasilan tangguhan - bersih
25.519
268.817
Akumulasi manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan disajikan sebagai aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut: 2011 Perusahaan: Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Penyisihan Kesejahteraan karyawan Akumulasi penyusutan dan rugi pelepasan aset tetap Lain-lain Jumlah
2010
39.513 2.710 1.798 827 (44.848 ) -
42
19.972 5.701 4.597 2.274 (32.544 ) -
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 17. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih (lanjutan) Akumulasi manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan disajikan sebagai aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut (lanjutan): 2011
2010
Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Entitas Anak
339.505
310.429
Jumlah
339.505
310.429
9.239
5.685
Liabilitas pajak tangguhan - bersih Entitas Anak
Berdasarkan penelaahan status dari aset pajak tangguhan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas tidak terpulihkannya aset pajak tangguhan yang dibentuk cukup untuk menutupi tidak terpulihkannya aset pajak tangguhan. Pada bulan Desember 2007 Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% dari tarif Pajak Penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perusahaan dalam posisi rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, oleh karena itu Perusahaan tidak mencadangkan pajak penghasilan (tahun berjalan) untuk tahun-tahun tersebut. c. Hutang Pajak Hutang pajak terdiri dari:
2011
2010
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 4 (2) Lain-lain Pajak Pertambahan Nilai
24.702 8.697 536 2.285 5.272 309 4.453 19.503
49.627 6.906 2.160 8.329 48 4.208 41.207
Jumlah
65.757
112.485
18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
2011
2010
Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan (Catatan 29) Pemeliharaan dan Jasa Pemasaran dan perlengkapan Listrik dan energi Sewa Lain-lain
208.731 166.984 122.264 37.907 33.081 243.564
139.247 180.700 101.273 29.706 27.885 215.338
Jumlah
812.531
694.149
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30 43
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 19. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Akun ini terdiri dari hutang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2011 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) Cisco Systems Capital Asia, Pte. Ltd. (“Cisco”, USD8.940 pada tahun 2011 dan USD7.871 pada tahun 2010) PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD1.457 pada tahun 2011 dan USD1.095 pada tahun 2010 PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“Windu”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) Raiffeisen Bank International AG, Singapura (“RBI”) - USD14.000 pada tahun 2010 PT Bank Barclays Indonesia (“Barclays”)
2010
500.000 440.000 272.040 243.262 200.000
235.000 269.730 5.485 -
135.000
135.000
81.068
70.768
54.751 17.155 1.920
16.967 20.000 4.273
-
125.874 1.133
Sub - jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
1.945.196 523.562
884.230 472.629
Bagian Jangka Panjang
1.421.634
411.601
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut: -
RBI, fasilitas pinjaman sebesar USD25.000 yang diperoleh pada bulan Mei 2008 telah dilunasi pada tanggal 30 Nopember 2011; Permata, berupa fasilitas project financing dan invoice financing dengan nilai sebesar USD7.500 dan fasilitas bank garansi sebesar USD2.000. Fasilitas-fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 7 Juni 2012;
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: -
-
Mandiri, berupa fasilitas kredit revolving sebesar Rp1.000.000 untuk tahun 2011 dan tambahan fasilitas sebesar Rp1.000.000 saat penjualan PT MPP mencapai jumlah tertentu yang tersedia sampai dengan tanggal 27 Oktober 2013; Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2013; BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Januari 2014; CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2012; BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 13 Desember 2012; HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000) yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2013 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2012; BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014.
44
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 19. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lainnya) Entitas Anak, PT MT, PT VI dan PT MMI juga memperoleh pinjaman dari Danamon, CIMB, Cisco, Permata, Windu, Mayapada, dan Barclays antara lain berupa fasilitas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut. Untuk fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 9,5% sampai 15% untuk Rupiah dan 3,15% sampai 3,97% untuk USD untuk tahun 2011; dan antara 10,5% sampai 14% untuk Rupiah, 3,4% sampai 5,9% untuk USD untuk tahun 2010. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 6, 7 dan 11). 20. HUTANG OBLIGASI - BERSIH Saldo hutang obligasi dihitung sebagai berikut: 2011
2010
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi III Matahari”) Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”)
302.000 226.000
302.000 226.000
Nilai Nominal Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
528.000 (2.064 )
528.000 (4.334 )
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
525.936 339.431
523.666 -
Bagian Jangka Panjang - bersih
186.505
523.666
Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut: • • •
•
Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014; Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A telah disajikan dalam laporan posisi keuangan Perusahaan sebagai “Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun - Hutang Obligasi - bersih”. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertidak selaku agen pembayaran.
45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 20. HUTANG OBLIGASI - BERSIH (lanjutan) PT Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat idA+ (Stable Outlook) untuk Obligasi III Matahari dan idA+(sy) (Stable Outlook) untuk Sukuk Ijarah II Matahari pada saat obligasi dan sukuk ijarah tersebut dikeluarkan. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus. Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2011. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp2.270 dan Rp1.859. Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idAuntuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: • • • • •
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terhutang; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terhutang; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terhutang; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terhutang; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terhutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: • • •
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. MODAL SAHAM Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor 2011 Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634 23.125.000
1,598 0,299
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849 62.500.000
4,318 0,809
166.818 31.250
112.924.000 44.678
1,461 0,001
56.462 22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161 304.444.444
21,031 3,940
162.518 30.444
303.017.619
3,922
30.302
3.798.608.854
49,156
379.861
Sub-jumlah
6.031.253.078
78,049
603.125
Jumlah
7.727.542.968
100,000
2.153.183
123.445.634 23.125.000
1,598 0,299
246.891 46.250
28.000 100
0,000 0,000
56 0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
Sub-jumlah Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
2010 Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen Jeffrey Koes Wonsono Antonius Agus Susanto Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) Sub-jumlah
47
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 21. MODAL SAHAM (LANJUTAN) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor 2010 (lanjutan) Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
333.636.849 62.500.000 112.924.000 44.678
4,318 0,809 1,461 0,001
166.818 31.250 56.462 22
719.242.363
9,307
359.622
Sub-jumlah
1.228.347.890
15,896
614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited HSBC-Fund Services Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
1.625.182.161 304.444.444 321.139.444
21,031 3,940 4,156
162.518 30.444 32.114
3.780.486.891
48,922
378.049
Sub-jumlah
6.031.252.940
78,049
603.125
Jumlah
7.727.542.830
100,000
2.153.183
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Februari 2010 telah memutuskan dan menyetujui, antara lain sebagai berikut: i
Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka Reverse Stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham; ii Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penambahan seri saham baru yaitu saham Kelas C melalui pengubahan nilai nominal saham Kelas B dalam portepel dari Rp500 menjadi Rp100 per saham; iii Menyetujui untuk mengubah ketentuan Pasal 4 Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka Reverse Stock dan penambahan seri saham baru yaitu saham Kelas C.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp 125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, sebanyak 138 Waran Seri II telah dieksekusi menjadi saham.
48
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan adalah sebagai berikut: Agio saham atas: Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham di luar PUT (Catatan 1b) Pengumuman dividen saham Beban emisi saham
150.781 32.613 33.375 (22.856) (31.522)
Bersih
162.391
23. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK PERUSAHAAN/ASOSIASI Pada tahun 2011, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Perusahaan /asosiasi terutama berasal dari peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, perusahaan asosiasi (Catatan 10), sedangkan pada tahun 2010, terutama berasal dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ML, entitas anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited (Catatan 1c). 24. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2011 Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya Jumlah
2010
9.161.569 1.104.722 66.551
8.733.982 742.073 61.616
10.332.842
9.537.671
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut: 2011
2010
Pihak berelasi (Catatan 8) Pihak ketiga
218.402 10.114.440
42.453 9.495.218
Jumlah
10.332.842
9.537.671
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 25. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 2011
2010
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
7.461.246 1.005.640 67.763
6.771.971 617.714 46.822
Jumlah
8.534.649
7.436.507
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
26. BEBAN PENJUALAN Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Sewa - bersih Lain-lain
377.812 142.751
484.170 249.126
Jumlah
520.563
733.296
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2011 Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan (Catatan 29) Penyusutan (Catatan 11) Listrik dan energi Beban konsultan Pajak dan ijin Perjalanan dinas Lain-lain Jumlah
2010 639.514 239.316 207.461 68.563 55.660 44.314 121.972
630.866 288.359 222.184 36.384 32.566 33.804 105.173
1.376.800
1.349.336
28. PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA - BERSIH Akun ini terdiri dari: 2011 Pendapatan bunga Beban bunga Bersih
2010
410.379 (287.644)
468.040 (489.515)
122.735
(21.475)
29. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp1.156 dan Rp703. Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang, sehingga Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.
50
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
29. KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan) Jumlah yang diakui sebagai beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Biaya jasa kini Biaya bunga Beban kompensasi Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak (non-vested benefit) dan kerugian aktuaria Pengakuan segera biaya jasa lalu atas imbalan yang sudah menjadi hak (vested) Penyesuaian atas karyawan baru permanen Penyesuaian atas pemindahan karyawan Keuntungan karena kurtailmen Keuntungan karena penyelesaian
21.883 16.108 7.834
19.424 18.236 5.636
2.236
1.913
634 221 182 (1.890) (366)
65 1.246 (927) (303)
Jumlah
46.842
45.290
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel kematian Tingkat ketidakmampuan Tingkat pensiun Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
: : : : : : :
6,1% - 8% pada tahun 2011 dan 7,9% - 9,06% pada tahun 2010 8% - 10% pada tahun 2011 dan 10% pada tahun 2010 Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II 10% dari tingkat kematian 100% pada usia pensiun normal 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun 55 tahun
Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal Penambahan Mutasi Pembayaran Entitas Anak yang tidak lagi dikonsolidasi - PT MDS (Catatan 1c)
137.320 46.842 264 (13.488 ) -
221.905 45.290 (8.998 ) (120.877 )
Bersih
170.938
137.320
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
Valuta Asing Aset Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang Usaha - bersih Lain-lain - bersih Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi - bersih Aset tidak lancar lainnya
Lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya Hutang pihak berelasi - bersih Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas jangka panjang lainnya
Ekuivalen Rupiah
Valuta Asing
Ekuivalen Rupiah
USD SGD RMB Euro JPY HKD USD SGD
63.607 23.600 83.692 64 1.188 52 5.663 93
576.788 164.594 120.447 756 139 61 51.354 652
53.691 877 27.177 96 1.195 28 24.301 93
482.740 6.122 36.793 1.148 132 32 218.486 652
USD RMB USD USD RMB USD RMB USD RMB
10.804 16.033 25 2.697 4.795 156 28 -
97.969 23.074 224 24.458 43.485 225 254 -
9.288 15.198 144 3.288 7.102 10 19.324
83.504 20.576 1.294 29.559 9.615 93 26.162
Jumlah Aset Liabilitas Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha
2010
1.104.480
916.908
USD
910
8.254
1.296
11.648
RMB USD RMB USD SGD RMB HKD USD
149.084 6.382 34.161 66 93 16.776 458 88
214.555 57.870 49.163 597 652 24.143 534 802
95.886 7.059 24.599 40 93 7.630 14.038
129.815 63.470 33.303 360 652 10.330 126.219
USD USD RMB HKD
35.789 6.642 -
324.539 60.232 -
10.629 10.747 47.042 209.000
95.565 96.624 63.688 240.402
USD RMB USD
4.608 184.397 4.309
41.785 265.377 39.073
42.337 169.062 799
380.652 228.884 7.184
Jumlah Liabilitas
1.087.576
Aset (Liabilitas) bersih
16.904
52
1.488.796 (571.888)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 31. PEMBAGIAN LABA DAN PENGGUNAANNYA
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA YANG
TELAH
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2011, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 13 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp77.275 atau Rp10 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 10 Maret 2011 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Mei 2010, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 2 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp16.614 atau Rp2,15 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 14 Juni 2010 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 28 Juni 2010. 32. IKATAN DAN KONTINJENSI IKATAN a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting. b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003. c.
PT MP menandatangani “Vendor Loan Agreement Security Assignment” pada tanggal 29 Maret 2010 dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”), dimana PT MP telah menjaminkan piutang yang diperoleh dari PT MI (pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS) kepada CIMB, sebagai jaminan atas pinjaman PT MDS.
d. PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2011, toko-toko tersebut belum dibuka. e. Robbinz Department Store (Changzhou) Limited (“RDS CZ”), Entitas Anak, mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan di Cina untuk jangka waktu 6 tahun sejak pembukaan toko dan dapat diperpanjang. RDS CZ telah membayar uang sewa yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2011, toko-toko tersebut belum dibuka. f.
Per tanggal 31 Desember 2011, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar Rp2.367.663 dan USD18.052 (Catatan 14 dan 19).
53
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 32. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) KONTINJENSI Pada tanggal 9 Desember 2010, PT MPP menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Griyapesona Mentari (“GPM”) yang isinya antara lain: PT MPP ditawarkan untuk membeli unit strata title seluas 10.258 m2 di Gedung Supermall Cilegon dengan harga Rp50.000, dimana sebesar Rp40.000 telah dibayarkan oleh PT MPP pada tanggal 10 Desember 2010, dan sisanya sebesar Rp10.000 akan dibayarkan pada tanggal 9 April 2011. PT MPP mempunyai opsi untuk membatalkan rencana pembelian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya pada tanggal 31 Januari 2011 kepada GPM, dan bila hal tersebut terjadi maka GPM akan mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp40.000 ditambah bunga 12% per tahun atau uang tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran sewa di Supermall Cilegon, Supermall Karawang, Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi. Pada tanggal 28 Januari 2011, PT MPP mengirimkan surat kepada GPM yang isinya PT MPP mengambil opsi untuk membatalkan rencana pembelian unit strata title tersebut, yang mana sesuai kesepakatan bersama, GPM wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya paling lambat pada tanggal 9 April 2011. Pada tanggal 28 April 2011, GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang isinya meminta agar jadwal pengembalian uang diundur hingga akhir Juni 2011. Pada tanggal 16 Juni 2011, GPM dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST (“Putusan Pailit”) dan menunjuk Yana Supriyatna, SH selaku Kurator dari GPM. Atas Putusan Pailit tersebut, GPM telah melakukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung RI dan hingga saat ini upaya hukum tersebut masih dalam proses. Walaupun GPM dalam status pailit, Hakim Pengawas melalui Penetapan No. 03/HP/VII/2011/PN.JKT.PST-10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011 telah memberikan izin dan atau persetujuan kepada Kurator untuk tetap melanjutkan usaha GPM (dalam pailit) sehingga gedung / mall milik GPM yang berstatus sebagai harta pailit (budel Pailit) tetap bisa beroperasi. Sehubungan dengan Putusan Pailit tersebut, PT MPP telah mendaftarkan diri sebagai kreditur konkuren dengan mengajukan tagihan kepada Kurator dari GPM sebesar Rp42.507 yang diperhitungkan dari pokok pembayaran ditambah bunga (yang dihitung sampai dengan tanggal 16 Juni 2011). Pada rapat pencocokan hutang, dari seluruh tagihan yang diajukan oleh PT MPP, Kurator hanya menerima sebesar Rp42.101. Oleh karena itu, melalui surat No. 173/LIT-Ext/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011, PT MPP mengajukan Bantahan atau Renvoi Prosedur. Hingga saat ini, proses kepailitan masih dalam tahap proses kasasi dan pemeriksaan Bantahan atau Renvoi Prosedur. 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran distribusi dan teknologi informasi. Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha diluar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak diantaranya di bidang investasi, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya. Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
54
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Distribusi 2011 Hasil Operasi Penjualan bersih Pendapatan bunga - bersih Penyusutan dan amortisasi Bagian atas laba (rugi) asosiasi - bersih Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) tahun berjalan Informasi segmen Investasi dalam Perusahaan asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan 2010 Hasil Operasi Penjualan bersih Pendapatan (beban) bunga - bersih Penyusutan dan amortisasi Bagian atas laba (rugi) asosiasi - bersih Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) tahun berjalan Informasi segmen Investasi dalam Perusahaan asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
9.161.569 61.287 (312.999) 3.127 12.527 81.543 32.794 107.699 11.024.768 5.186.705
8.733.982 21.844 (315.912) (1.833) 243.991 5.778.887 29.667 236.483 12.084.844 4.938.229
Teknologi Informasi
Lainnya
Jumlah
1.104.722 59.169 (70.168) (2.546) 19.183
66.551 2.279 (10.379) (14.928) (3.175) (4.688)
10.332.842 122.735 (393.546) (11.801) 6.806 96.038
580.138 2.395.493 843.416
610.012 27.710 894.446 135.847
642.806 715.547 14.314.707 6.165.968
742.073 (44.445) (42.318) (8.857) (48.068)
61.616 1.126 (8.111) 7.514 (3.634) 10.822
187.333 1.471.664 181.093
9.537.671 (21.475) (366.341) 5.681 231.500 5.741.641
277.547 13.430 460.178 396.813
307.214 437.246 14.016.686 5.516.135
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut: 2011
2010
Indonesia Luar Indonesia
10.079.884 252.958
9.348.468 189.203
Jumlah
10.332.842
9.537.671
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut: 2011
2010
Indonesia Luar Indonesia
7.565.780 356.546
6.007.458 679.603
Jumlah segmen aset tidak lancar*
7.922.326
6.687.061
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan
55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko diatas. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha, piutang lain dan investasi tertentu. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
(ii)
Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga, Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama Dolar Amerika Serikat, untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iii)
Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 19.
(iv)
Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) (v)
Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai wajar instrumen keuangan Kecuali untuk investasi yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual, nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek maupun dengan tingkat suku bunga mengambang. Investasi yang diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual dicatat mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. 35. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo hutang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN a. Fasilitas pinjaman jangka pendek yang diperoleh Perusahaan dari BNI telah diperpanjang sampai dengan bulan April 2012 dan fasilitas yang diperoleh dari CIMB telah diperpanjang sampai dengan bulan Juni 2012 (Catatan 14). b. Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai tukar (dalam jumlah penuh) sebesar Rp9.068 untuk USD1 dan Rp6.974 untuk SGD1 sedangkan pada tanggal 21 Maret 2012, nilai tukar tersebut sebesar Rp9.180 untuk USD1 dan Rp7.280 untuk SGD1. Dengan nilai tukar pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan mengalami laba kurs lebih kurang Rp5.935 atas aset bersih mata uang asing per 31 Desember 2011. 37. PERNYATAAN SAK YANG DIREVISI Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru dan yang direvisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13: Properti Investasi PSAK 16: Aset Tetap PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24: Imbalan Kerja PSAK 26: Biaya Pinjaman PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian 57
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 37. PERNYATAAN SAK YANG DIREVISI (lanjutan) Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru dan yang direvisi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
PSAK 30: Sewa PSAK 34: Kontrak Konstruksi PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK 46: Pajak Penghasilan PSAK 50: Instrumen Keuangan - Penyajian PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK 55: Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56: Laba per saham PSAK 60: Instrumen Keuangan - Pengungkapan PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK 62: Kontrak Asuransi PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
Perusahaan tidak menerapkan lebih awal PSAK revisi ini. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian. 38. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN PENYAJIAN KEMBALI Seperti dijelaskan dalam Catatan 1c, pada tanggal 15 Oktober 2010 Perusahaan telah melaksanakan penutupan/closing transaksi akuisisi seluruh saham milik Queenz Limited dalam Congrex Limited. Akuisisi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, oleh karenanya dicatat seperti sesuai dengan nilai buku seperti pada metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK 38 (Revisi 2004), “ Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Perusahaan tidak melakukan penyajian kembali laporan posisi keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 untuk menggabungkan akun-akun dalam laporan keuangan Congrex Limited atas transaksi tersebut, karena tidak praktis dilakukan. Apabila Laporan Keuangan tahun 2009 disajikan secara retroaktif seolah-olah pengalihan aset bersih tersebut terjadi pada tanggal 1 Januari 2009, maka ikhtisar informasi keuangan proforma konsolidasian yang relevan sebelum dan sesudah proforma pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya
Jumlah Aset Jumlah Kewajiban
11.868.377 8.425.786
Pengaruh penerapan PSAK 38 (Revisi 2004)
383.906 387.184
Proforma
12.252.283 8.812.970
Laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah disajikan kembali seolah-olah akuisisi Congrex Limited telah terjadi sejak tanggal 1 Januari 2010. REKLASIFIKASI AKUN Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan PSAK yang baru berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan dan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. 58
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit) 38. PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan): REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) Akun-akun laporan keuangan yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya
Reklasifikasi menambah (mengurangi)
Setelah Reklasifikasi
Akun-akun posisi keuangan konsolidasian Piutang lain-lain - bersih* - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pajak dan biaya dibayar di muka Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi - bersih* Piutang jangka panjang lainnya* Uang muka pembelian aset tetap Uang muka dan jaminan sewa - bersih Aset tidak lancar lainnya
198.754 315.293 114.381 1.113.357 26.233 1.340.049 223.453
6.120 6.365 1.050 (119) (1.100.844) 1.088.359 (26.233) 54.486 (19.856)
204.874 6.365 316.343 114.262 12.513 1.088.359 1.394.535 203.597
Liabilitas - Hak minoritas** Ekuitas - Kepentingan non-pengendali**
3.659.220 -
(3.659.220) 3.659.220
3.659.220
(70.267) 66.755 6.149 (2.637) (5.733.215) 5.518.619 214.596
(7.436.507) (733.296 ) (1.349.336 ) (21.475 ) 5.518.619 268.817
* Direklasifikasi agar sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi ** Direklasifikasi agar sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
Akun-akun laba rugi konsolidasian Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan (beban) bunga - bersih Pos luar biasa Laba pelepasan entitas anak - bersih Manfaat Pajak Penghasilan - Tangguhan
(7.366.240) (800.051) (1.355.485) (18.838) 5.733.215 54.221
Pos luar biasa yang direklasifikasi sebagai bagian dari Laba Pelepasan Entitas Anak - bersih dan Manfaat Pajak Penghasilan dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan nilai bersih setelah memperhitungkan beban terkait lainnya yang diperoleh Perusahaan atas transaksi penjualan kepemilikan saham PT MDS (Catatan 1c, 11, 12 dan 13). 39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 21 Maret 2012.
59
Halaman ini sengaja di kosongkan
Menara Matahari Lt. 16 Jl. Palem Raya Bulevar No. 7 Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811 Indonesia +62 21 5546 0011, 55 777 000 +62 21 546 0020 www.multipolar.com center@multipolar