Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
greater ways for greater
Indonesia
Tema
Keterangan Cover Annual Report 2012
1. Tema:
Greater Ways for Greater Indonesia
BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui implementasi cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.
2. Cover a. Photo Utama: Menggambarkan 2 (dua) anak sekolah (laki-laki dan perempuan) di persawahan yang subur dengan pemandangan pegunungan nampak di kejauhan.
Perhatian kedua anak tersebut fokus kepada awan di langit (cakrawala) yang membentuk siluet kepulauan Indonesia.
b. Photo Pendamping: Berbagai aktivitas BSM: suasana kerja, aksi sosial, dan penerimaan penghargaan.
3. Makna Photo: a. Photo Utama: Impian anak bangsa tentang Indonesia yang sejahtera untuk semua kalangan adalah komitmen BSM; yang diimplementasikan melalui upaya-upaya dinamis dan berkesinambungan. b. Photo Pendamping: Beragam aktifitas BSM dalam upaya meraih prestasi dan kegiatan corporate social responsibilty (CSR).
2
Laporan Tahunan 2012
4. Keterangan Desain: a.
Template dan desain secara umum, halaman cover maupun content, serta penempatan logo, berpedoman pada kaidah-kaidah Brand Guidelines BSM untuk memperkuat corporate identity. b. Desain cover bertujuan untuk memperkuat citra BSM yang “Green and Clean”. c. Penempatan photo aktivitas perusahaan pada halaman content bertujuan untuk memperkuat uraian pada halaman terkait. d. Visualisasi tema Laporan Tahunan di dalam halaman content diimplementasikan melalui pemilihan photophoto tematik sebagai divider pada setiap awal Bab. e. Halaman photo pada awal Bab tersebut bertujuan pula untuk memperkuat tema “Greater Ways”; melalui contoh-contoh implementasi sarana operasional perbankan lama dan modern.
PT Bank Syariah Mandiri
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2012 Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Lilis Kurniasih Komisaris
Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur Micro & Small Banking
Amran Nasution Direktur Corporate Banking & Treasury
Sugiharto Direktur Commercial Banking
PT Bank Syariah Mandiri
Zainal Fanani Direktur Compliance
Achmad Syamsudin Direktur Risk Management
Laporan Tahunan 2012
3
Tema
Fakta BSM Tahun 2012
Alhamdulillah, BSM mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42%, semula sebesar Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23 triliun di tahun 2012. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24%, semula Rp42,62 triliun di tahun 2011 menjadi Rp47,41 triliun di tahun 2012. Penyaluran pembiayaan meningkat sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, semula Rp36,73 triliun di tahun 2011 menjadi Rp44,75 triliun di tahun 2012.
11,24% Dana Pihak Ketiga
Rp47,41 triliun
4
Laporan Tahunan 2012
11,42% Aset
Rp54,23 triliun
Laba Neto meningkat sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20%, semula Rp551,07 miliar di tahun 2011 menjadi Rp805,69 miliar di tahun 2012. Nilai komposit GCG dalam pelaksanaan selft assessment GCG Bank Indonesia mencapai sebesar 2,25 atau kategori “Baik” Penghargaan (Award) dalam berbagai bidang dari beragam institusi sebanyak 30 penghargaan dari dalam dan luar negeri. Prestasi ini mencerminkan tingkat kepercayaan dan apresiasi masyarakat yang sangat tinggi kepada BSM.
21,86%
Pembiayaan
Rp44,75 triliun
46,20%
Laba Neto
Rp805,69 miliar
PT Bank Syariah Mandiri
Rp Triliun
Aset
Rp Triliun Pembiayaan
60 50
48,67
40 30
54,23
36,73
30 23,97
32,48
20
22,04
20
16,6
10
10
-
2009
2010
2011
2012
Rp Triliun Dana Pihak Ketiga
50
2009
2010
42,62
47,41
2012
805,69
800 700 600
551,07
500
29,00
30
2011
Rp Miliar Laba Neto
40
20
44,75
40
400
19,34
300
418,52 290,94
200
10
100 -
2009
2010
2011
2012
2009
2010
2011
2012
Kinerja BSM terus membaik dari tahun ke tahun. Hal ini tercermin dari beragam penghargaan (Awards) dari berbagai institusi baik dalam maupun luar negeri.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
5
Kesinambungan Tema for Indonesia Banking Hall digunakan tahun 1933 - Koleksi Museum Mandiri
6
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
For Greater Indonesia merupakan perwujudan semangat nasionalisme seluruh insan BSM. BSM memandang bahwa seluruh prestasi dan kinerja merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
7
Tema
Greater Ways for Greater Indonesia
1
Better Legacy for Better Indonesia
2010
Better Legacy sebagai bentuk komitmen BSM untuk memberikan warisan yang baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik, prudent, dan taat azas dimanapun insan BSM bertugas.
2
Better Ways for Better Indonesia
2011 BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi, dan pengelolaan pegawai.
8
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
3 2012
Greater Ways for Greater Indonesia “BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui implementasi cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.” BSM mengimplementasikan cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnis BSM, diantaranya adalah new core banking system, new business process, dan sejumlah proyek Corplan lainnya. Cara-cara baru yang akan meningkatkan pertumbuhan BSM ini kita sebut dengan Greater Ways. Sebagai perusahaan anak dari Bank Mandiri yang mayoritas dimiliki oleh negara, BSM memiliki kesadaran sebagai “cucu” negara yang harus pula berkontribusi bagi tanah air yang kita cintai. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSM meyakini bahwa pertumbuhan BSM akan memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi bangsa. Dengan demikian, Greater Ways yang dicanangkan BSM ketika bersinergi dengan pihak lain akan menciptakan Greater Indonesia di masa depan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
9
Tema
Greater Ways Ways adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi dan pengelolaan pegawai. Inilah yang BSM maksud dengan greater ways.
G r e a t e r Wa y s
Corporate Plan
The New CBS (Core Banking System)
Re-engineering IT Environment
10
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
for Greater Indonesia BSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti: entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan spirit dakwah. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang.
Greater Indonesia Revolusi dari product centric ke customer centric oriented
Integrasi kapabilitas dengan Bank Mandiri: IT, Risk Management, Audit, and Micro Banking.
Implementasi Tahap II (Pembiayaan)
Map GIS (Geographic Information System)
iBSM (Integrated Banking System Modules)
Pengembangan e-channel: Host to Host dengan Bank Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
11
Tema
G r e a t e r Wa y s
New Organization & Processes
Spirituality at Work
Human Capital
Corporate Social Responsibility
12
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
G r e a tGre er Indonesia Central Operation
New Branch Organization
Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, Ownership)
Competency Base Human Resources Management
Knowledge Based Bank
BSM Fellowship Program: beasiswa anak yatim pegawai BSM yang meninggal dunia.
Beasiswa S2 untuk pegawai
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
13
Daftar Isi 2
Tema
16
Sekilas Tentang Perusahaan
36 Kilas Kinerja
52
Nilai Perusahaan
60
Laporan Manajemen
92
Tinjauan Bisnis & Prospek Usaha
100 Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
112 Tinjauan Keuangan
14
Laporan Tahunan 2012
Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan
3
•
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
135
Fakta BSM Tahun 2012
4
•
8
Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
135
Greater Ways for Greater Indonesia
•
Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain
135
•
Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
135
•
Dampak Perubahan Harga Selama 2 Tahun Terakhir
135
•
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
136
•
Metode Perhitungan Bagi Hasil
136
•
Prospek Usaha Perusahaan
137
•
Aspek Pemasaran
138
•
Kebijakan Dividen
140
•
Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
140
•
Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
140
•
Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan
140
Daftar Isi
14
•
Identitas Perusahaan
18
•
Sejarah Singkat
20
•
Struktur Organisasi
22
•
Kepemilikan Saham Dalam Bank
24
•
Bidang Usaha
28
•
Kinerja Keuangan
38
•
Kinerja Laba Rugi
40
•
Kinerja Rasio
42
•
Corporate Event
46
•
Daftar Penghargaan
48
•
Visi dan Misi
54
•
BSM Shared Values
55
•
Sasaran dan Strategi
58
•
Laporan Dewan Komisaris
62
•
Laporan Dewan Pengawas Syariah
74
•
Laporan Direksi
78
•
Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha Perbankan
94
•
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
144
•
Market Share Aset
96
•
Perubahan Kebijakan Akuntansi
144
•
Market Share Dana Pihak Ketiga
97
•
Market Share Pembiayaan
98
•
Pendanaan
102
•
Pembiayaan
109
•
Jasa (Fee Based Income)
120
146 Tata Kelola Perusahaan
• Dasar dan Penerapan GCG
148
• Kelengkapan Kebijakan Dan Manual GCG
150
• Hasil Penilaian Implementasi GCG Tahun 2012
150
• Mekanisme dan Struktur GCG
153
• Rapat Umum Pemegang Saham
155
• Dewan Komisaris
156
• Dewan Pengawas Syariah
170
• Direksi
175
•
Perkembangan Laporan Posisi Keuangan
124
•
Laba Rugi Komprehensif
128
•
Laporan Arus Kas
130
•
Rasio Keuangan Utama
131
• Komite-komite
185
•
Rasio Penyisihan Penghapusan Aset Produktif dan Kolektibilitas
132
• Corporate Secretary
194
•
133
•
Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Bank
134
• Hubungan Keluarga Diantara Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham
197
Struktur dan Manajemen Modal
• Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
197
PT Bank Syariah Mandiri
224 Sistem Pengendalian Internal
234 Manajemen Risiko
•
Upaya & Rencana Pengembangan Sistem Manajemen Risiko
243
•
Kebijakan CSR
246
•
CSR Terkait Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan
250
•
CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
257
•
CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
262
•
Profil Karyawan
266
•
Rekrutmen
267
•
Organisasi dan Jabatan
268
•
Sistem Remunerasi
268
•
Penilaian Pegawai
269
•
Kebijakan Reward dan Punishment
270
•
Model Kompetensi BSM
270
•
272
220
Pengembangan dan Pelatihan Pegawai
•
E-Learning
275
•
Implementasi Knowledge Management
277
•
Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2012
280
•
Indeks Kepatuhan (Compliance Index)
280
•
Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision)
281
•
Sistem Kepatuhan
282
•
Monitoring dan Supporting
284
•
Pengujian Kepatuhan
284
•
Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
286
•
Pejabat Eksekutif
290
•
Jaringan Kantor Cabang
294
• Kebijakan Remunerasi bagi Direksi
200
• Akses Data dan Informasi Perseroan
201
• Penanganan Benturan Kepentingan
202
• Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
203
• Akuntan Perseroan
206
• Buy Back Share and Buy Back Obligation
207
• Pendapatan Non-Halal Dan Penggunaannya
207
• Pengadaan Barang dan Jasa
208
• Sistem Prosedur dan Teknologi Informasi
209
• Pengembangan GCG
212
• Nilai-Nilai Perusahaan
215
• Kode Etik (Code of Conduct)
217
• Whistleblowing System •
Sistem Pengendalian Internal Bank
226
•
Piagam Audit Internal
227
•
Visi dan Misi Unit Kerja Audit Intern
227
•
Tujuan Unit Kerja Audit Intern
227
•
Fungsi Unit Kerja Audit Intern
227
•
Tanggung Jawab Profesi Auditor
227
•
Kedudukan & Struktur Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD)
228
•
Kualifikasi/Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM IAD
229
•
Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja Audit Intern
229
•
Kegiatan Evaluasi dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
232
•
Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal
233
•
Kerangka Kerja Sistem Manajemen Risiko
236
•
Penerapan & Evaluasi Sistem Manajemen Risiko
238
•
Profil Risiko
242
PT Bank Syariah Mandiri
244 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
264
Pengembangan Sumber Daya Manusia
278 Laporan Kepatuhan
288 Data Perusahaan
Laporan Keuangan beserta Laporan Auditor Independen
308
Referensi Kriteria Penilaian Annual Report Award (ARA) 2012
409
Laporan Tahunan 2012
15
Sekilas Tentang Perusahaan Uang kertas tahun 1940 dan 1968 - Koleksi Museum Mandiri
16
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
BSM hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. BSM tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya dalam melandasi kegiatan operasional bisnisnya.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
17
Sekilas Tentang Perusahaan
Identitas Perusahaan
Nama PT Bank Syariah Mandiri Alamat Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia Telepon (62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting) Call Center BSM Call 14040 (021) 2953 4040 Faksimili (62-21) 3983 2989. Website www.syariahmandiri.co.id Email
[email protected] Media Sosial Bank Syariah Mandiri @syariahmandiri Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999 Mulai Beroperasi Sejak 1 November 1999 Modal Dasar Rp2.500.000.000.000 ,Modal Disetor Rp1.458.243.565.000,Ekuitas Rp4.180.690.176.525,-
18
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Kantor Layanan 764 kantor layanan di seluruh Indonesia Jaringan ATM Total ATM sebanyak 109.686 jaringan meliputi: • ATM Syariah Mandiri, • ATM Mandiri, • ATM BERSAMA, • ATM Prima, dan • Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Jumlah Pegawai 15.999 orang Pemeringkatan AA+ (idn), Pefindo 2012
Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus meningkatkan kompetensi dan integritas seluruh jajarannya.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
19
Sekilas Tentang Perusahaan
Sejarah Singkat
K
risis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan. Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
20
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri
1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila Bakti
1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri
BSM memandang dukungan penuh dari shareholders dan stakeholders sebagai amanah dan tanggung-jawab untuk terus mengukir prestasi terbaik demi terwujudnya visi perusahaan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
21
Sekilas Tentang Perusahaan
Struktur Organisasi Board of Sharia Supervisory Komaruddin Hidayat M. Syafii Antonio Mohamad Hidayat
Micro & Small Banking Directorate
Commercial Banking Directorate
Corporate Banking & Treasury Directorate
Hanawijaya
Sugiharto
Amran Nasution
Small & Micro Banking (SMD)
Commercial Banking (CMD)
Corporate Banking (CRD)
Andri Vendredi
Anton Sukarna
Siti Nurdiana
Consumer Banking (CND)
Financing Restructuring (RSD)
Rustanti Rachmi
Sulistyo Budi
Pawning (PWD)
Financing Recovery (FRD)
Jefry Prayana
Alternate Channel (ALD) Zul Ikbal
Retail Customer Management (RCD)
Dadang Hernawan
Indra Falatehan
Treasury & International Banking (TID) Tutuy Guntara
Operation (OPD) Agus Tri Widodo
Hajj & Umrah (HUD) Helmi Huseno
Network (NWD) Firman Jatnika
Dewa Bagus Ivan Baruna
Remittance Business & Transfer (RBD)
Special Financial & Syndication (FSD)
Procurement & Services (PSD) Subki Matsyah
Region I-V
Erick Lasac Pardede
Corporate Secretary (CSD) Taufik Machrus
Branchs
22
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
GMS (General Meeting of Shareholders) Audit Committee
President Director
Board of Commissioners
Nomination & Remuneration Committee
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zahdi Tardi Lilis Kurniasih
Yuslam Fauzi
Risk Monitoring Committee
Risk Management Directorate
Compliance Directorate
Achmad Syamsudin
Zainal Fanani
Risk Management (RMD)
Compliance (CPD)
Internal Audit & Anti Fraud (IAD)
M. Fanny Fansyuri
Priyo Prakoso
Mardiana
IT Strategic & Assurance (ISD)
Policy & Procedure (PPD)
Roosita Abdullah
Muslihan
Transformation Program Management Office (TMO)
IT Operation (IOD)
Human Capital (HCD)
Khoirul Huda S. Riyadi
Achmad Fauzi
Accounting (ACD)
Learning Center (LCD)
Musdar Ayub
Priyono
Retail, Micro and Small Risk Assessment (RAD)
Eka Bramantya Danuwirana
Commercial and Corporate Risk Assessment (CAD)
Legal (LGD)
PT Bank Syariah Mandiri
Risk Management Committee
Planning Development & Performance Management (PMD)
Romadhona Fitri
Asriel Hay
Putu Rahwidhiyasa
Tri Widiyono
Sesuai SK Direksi No. 14/419-KEP/DIR tanggal 11 Juli 2012 perihal Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri; SK No.15/285-KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013; dan SK No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013.
Laporan Tahunan 2012
23
Sekilas Tentang Perusahaan
Kepemilikan Saham Dalam Bank
A. Struktur Kepemilikan Saham
Struktur kepemilikan saham Bank sampai dengan akhir tahun 2012 adalah 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999966% saham Bank, atau sebanyak 291.648.712 lembar saham. 2. PT Mandiri Sekuritas. Memiliki 0,00000034% saham Bank, atau sebanyak 1 lembar saham.
Tabel Kepemilikan Saham BSM berdasarkan Akta No. 38,
tanggal 28 Desember 2012
Pemilik
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Mandiri Sekuritas
Jumlah Saham
291.648.712
1
Jumlah Rupiah
Rp1.458.243.560.000
Rp 5.000,00
99,99999966%
0,00000034%
Persentase
B. Profil Pemegang Saham: 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
24
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang usaha perbankan.
Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).
PT Bank Syariah Mandiri
2. PT Mandiri Sekuritas Merupakan Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp Securindo.
BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed company, sehingga baik masyarakat, Direksi maupun Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.
Struktur Kepemilikan Saham
PT Mandiri Sekuritas 0,00000034%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 99,99999966%
PT Bank Syariah Mandiri
C. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di Perusahaan lain. Nama
Jabatan
Saham di BSM
Saham di Perusahaan Lain
Nihil
Nihil
Abdillah
Komisaris Utama dan Komisaris Independen Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Achmad Marzuki
Tardi
Komisaris
Nihil
Nihil
Lilis Kurniasih
Komisaris
Nihil
Nihil
D. Kepemilikan Saham Direksi
Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di bank lain dan di perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham Pengendali.
Nama
Jabatan
Saham di BSM
Saham di Perusahaan Lain
Direktur Utama
Nihil
Nihil
Hanawijaya
Direktur
Nihil
Nihil
Amran P Nasution
Direktur
Nihil
Nihil
Sugiharto
Direktur
Nihil
Nihil
Zainal Fanani
Direktur
Nihil
Nihil
Achmad Syamsudin
Direktur
Nihil
Nihil
Yuslam Fauzi
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
25
Sekilas Tentang Perusahaan
Lembaga Profesi Penunjang Perseroan
Kronologis Pencatatan Saham
Bank telah menunjuk dan menetapkan lembaga profesi penunjang perusahaan dalam rangka membantu proses bisnis bank. Berikut lembaga profesi penunjang perusahaan baik, notaris, konsultan hukum maupun Kantor Akuntan Publik, dll. yaitu:
PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham, perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku dan nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
a. Notaris di Kantor Pusat
Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl. Raya Condet No. 27, Jakarta 13760 Notaris: Efran Yuniarto, SH, MKn. Alamat: Casablanca Mansion GF 10 Jl. Raya Casablanca Kav.9 Jakarta Selatan Notaris: Ati Mulyati, SH, MKn Alamat: Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta Selatan.
b. Konsultan Hukum
Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa & Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat & Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870 Konsultan Hukum: Widiani-Sulistiono & Partners Alamat: Jl. Gandaria II No. 12 B. Kebayoran Baru Jakarta
c. Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman & Surja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.
d. Biro Administrasi Efek (BAE) dan Perusahaan Pemeringkat Efek
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya, perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, nama bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan dan peringkat efek.
Struktur Grup Perusahaan Sampai dengan akhir tahun 202, PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki perusahaan anak/ entitas anak, sehingga Bank tidak memiliki struktur grup perusahaan. Namun demikian, PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sehingga termasuk dalam struktur grup Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank tidak menetapkan BAE dan perusahaan pemeringkat efek, sehingga tidak ada informasi terkait dengan lembaga profesi penunjang pasar modal.
26
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Profil Perusahaan Anak dan Entitas Asosiasi PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik perusahaan anak, tetapi memiliki sejumlah perusahaan asosiasi, yaitu perusahaan anak milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain:
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Bank Exim cabang London.
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah beroperasi sejak 3 November 1992.
PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS) Merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA. AMFS bergerak di bidang asuransi jiwa dan beroperasi sejak Desember 2003.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multi finance. MTF berdiri sejak tahun 1989 dan status beroperasi.
PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI) merupakan perusahaan patungan untuk bisnis asuransi umum antara Bank Mandiri dan AXA Group. MAGI secara resmi diluncurkan pada tanggal 27 Oktober 2011 dan status beroperasi.
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (MIR) Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di bidang jasa pengiriman uang. MIR mulai beroperasi 29 November 2009 dengan Kantor berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia.
PT Mandiri Sekuritas (Mansek) Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di bidang industri pasar modal. Mansek berdiri sejak 31 Juli 2000 dan status beroperasi.
PT Usaha Gedung Mandiri (UGM) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung (property management) dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971.
PT Bumi Daya Plaza (BDP) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyewaan gedung (property management) dan telah beroperasi sejak 22 Desember 1978.
PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki perusahaan anak, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu perusahaan anak milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
27
Sekilas Tentang Bidang Usaha Perusahaan
1
Comercial Banking (Kepemilikan Ruko & Alat Berat)
Segmentasi Produk pembiayaan, layanan, pendanaan perbankan bagi nasabah lembaga dan perusahaan. Fokus pada sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Produk dan layanan • Produk pendanaan terdiri dari: Giro dan Deposito.
28
Laporan Tahunan 2012
• Produk pembiayaan terdiri dari: Modal Kerja, Investasi, Pembiayaan Kepemilikan Alat Berat, Pembiayaan Kepemilikan Ruko, Pembiayaan Dana Putar dan Pembiayaan Investasi Terikat. • Produk jasa terdiri dari: Bank Garansi, Letter of Credit, Surat Keterangan Dukungan Bank dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
PT Bank Syariah Mandiri
2
Consumer Banking (Talangan Haji & Griya Bersubsidi)
Segmentasi Produk pembiayaan dan layanan perbankan bagi masyarakat
Tabungan Mabrur, Tabungan Dollar, Tabungan Kurban, Tabungan
Indonesia.
Pensiun), BSM Giro (Giro Rupiah, Giro Valas, Giro Singapore Dollar, Giro Euro) dan BSM Deposito (Deposito Rupiah dan
Produk dan layanan
Deposito Valas)
Pembiayaan Konsumer terdiri dari: BSM Implan, Peralatan Kedokteran, Edukasi BSM, Dana Berputar, Pembiayaan Kepada
Produk Jasa terdiri dari: Jasa Produk (Card, Sentra Bayar,
Pensiunan, Umrah, Pembiayaan Kepada koperasi karyawan
SMS Banking, Mobile Banking, Net Banking, PPBA, Jual Beli
untuk Para Anggotanya, Griya BSM, Talangan Haji, BSM
Valas, Electronic Payroll, Tranfer Uang Tunai), Jasa Operasional
Customer Network Financing, Griya BSM Optima, Griya BSM
(Transfer Lintas Negara (Western Union), Kliring, Inkaso,
Bersubsidi dan Kendaraan Bermotor.
Intercity Clearing, RTGS, Transfer Dalam Kota (LLG), Transfer Valas, Pajak Online, Referensi Bank, Standing Order, Payment
Produk pendanaan terdiri dari: BSM Tabungan ( Tabungan
Point), Jasa Investasi (Reksadana dan Sukuk Negara Ritel), dan
Berencana, Tabungan Simpatik, Tabungan Investa Cendikia,
Layanan (BSM Priority)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
29
Sekilas Tentang Bidang Usaha Perusahaan
3
Small and Micro Banking (KUR, Warung Mikro & Gadai Emas)
Segmentasi Produk pembiayaan perbankan bagi nasabah industri mikro dan kecil. Produk dan layanan • Produk pembiayaan Small Business terdiri dari: Pembiayaan Program KUR (Usaha Kecil), Pembiayaan Linkage (Usaha Kecil).
30
Laporan Tahunan 2012
• Produk Warung Mikro terdiri dari: Pembiayaan Warung Mikro, KUR Mikro, dan Lingkage Program Mikro. • Produk Gadai Emas.
PT Bank Syariah Mandiri
4
Corporate Banking and Treasury (Mobile Banking & Net Banking)
Segmentasi Produk pembiayaan, layanan, pendanaan perbankan bagi nasabah lembaga dan perusahaan.
•
Produk Treasury and International terdiri dari: Treasury (Jual Beli Bank Note), dan International Banking (Trade Services dan Jasa lainnya)
Produk dan layanan • Produk pembiayaan terdiri dari: Kredit Modal Kerja, Pembiayaan Dana Berputar, Pembiayaan Resi Gudang dan Kredit Investasi. •
Produk pendanaan terdiri dari: Giro dan Deposito
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
31
Sekilas Tentang Bidang Usaha Perusahaan
Produk Pendanaan l
l
l
l
l
l
l
l
l
32
BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis.
l
l
l
BSM Tabungan Simpatik Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
l
BSM Tabungan Mabrur Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah.
l
BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan. BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri. BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/ Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave. BSM Deposito Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. BSM Deposito Valas Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.
Laporan Tahunan 2012
BSM Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro US Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
Produk Pembiayaan
BSM Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Murabahah Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
PT Bank Syariah Mandiri
BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH. BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
PKPA
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
Pembiayaan
Mudharabah Muqayyadah off Balance
Sheet Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.
BSM
Customer Network Financing BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.
BSM Pembiayaan Resi Gudang BSM Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
PT Bank Syariah Mandiri
BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah. BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah. Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).
Laporan Tahunan 2012
33
Sekilas Tentang Bidang Usaha Perusahaan
Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah. BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah. BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM. Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya. Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan). Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
Produk Layanan
34
BSM Card Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.
Laporan Tahunan 2012
BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan. BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja. BSM Net Banking Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer. BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM) Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM. BSM Pooling Fund Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah. BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah. BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya.
PT Bank Syariah Mandiri
BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen. BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).
BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
PT Bank Syariah Mandiri
Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal. Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia. BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai. BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai. BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu. BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja. BSM Autosave Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu. BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari: Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri. Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
Laporan Tahunan 2012
35
Kilas Kinerja 2012 Buku besar (Groot Book) tahun 1833 - Koleksi Museum Mandiri
36
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Kinerja Keuangan Kinerja
Laba Rugi Kinerja Rasio
Kinerja Non Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
37
Kilas Kinerja 2012
Kinerja Keuangan
Uraian Laporan Posisi Keuangan Aset Aset Produktif Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN Pembiayaan yang Diberikan Liabilitas Dana Syirkah Temporer Surat Berharga yang Diterbitkan Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Deposito Ekuitas
1. Sampai dengan akhir tahun 2012, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat jumlah saham, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan.
Aset (dalam Rp triliun)
60,00
54,23 48,67
50,00 40,00
32,48
30,00
22,04 17,067
20,00 10,00
3,42
6,87
8,27
9,55
12,88
-
2. Sampai dengan akhir tahun 2012, BSM belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konversi. Sehingga tidak ada informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/ obligasi konversi yang beredar (outstanding), tingkat bunga/ imbalan, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
38
Laporan Tahunan 2012
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Aset 54,23 triliun 11,42%
PT Bank Syariah Mandiri
dalam Rp Miliar 2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
3.422
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
32.482
48.672
54.229
3.155
6.404
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
30.744
44.918
50.640
795
325
1.373
780
670
1.305
2.381
3.412
4.850
3.125
2.171
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
23.968
36.727
44.755
575
1.420
1.700
2.658
2.647
2.343
3.273
5.010
7.041
9.169
2.398
4.901
5.940
6.200
9.427
13.315
16.963
25.251
37.858
40.380
200
200
200
200
400
200
200
200
700
500
2.629
5.725
7.037
8.220
11.106
14.898
19.338
28.998
42.618
47.409
298
981
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
4.015
4.669
6.434
753
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
9.873
14.424
19.148
1.578
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
15.110
23.525
21.827
450
549
633
697
811
1.208
1.600
2.021
3.073
4.181
50.00
Pembiayaan (dalam Rp triliun)
44,75
45,00
36,73
40,00
42,62
35,00 23,97
30,00 25,00
25,00
2,17
5,30
5,85
7,41
19,34
20,00
13,28
15,00
29,00
30,00
16,06
20,00
5.00
47,41
Dana Pihak Ketiga (dalam Rp triliun)
45,00 40,00
35,00
10,00
50,00
15,00
10,33
10,00 5,00
-
2,63
5,72
7,04
8,22
2004
2005
2006
11,11
14,90
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Pembiayaan 44,75 triliun
2007
2008
2009
2010
2011 2012
DPK 47,41 triliun 21,86%
PT Bank Syariah Mandiri
2003
11,42%
Laporan Tahunan 2012
39
Kilas Kinerja 2012
Kinerja Laba Rugi
Uraian Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih Fee Based Income Laba Usaha Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan Laba Neto Laba Komprehensif Laba Bersih Per Saham Dasar
4.685
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib ( (dalam Rp miliar)
5.000 4.500
3.771
4.000 3.500
2.768
3.000 2.500 1.736
2.000 1.500 1.000 500
279
584
865
934
1.197
2005
2006
2007
2.071
2003
2004
2008
2009
2010
2011 2012
Pendapatan 4.685 miliar 24,24%
40
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
dalam Rp Miliar 2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
279
584
865
934
1.197
1.736
2.071
2.768
3.771
4.685
148
269
386
455
512
768
902
1.162
1.781
1.914
131
315
479
479
685
968
1.169
1.606
1.990
2.771
52
102
94
145
210
301
347
567
1.082
1.139
23
141
137
101
167
283
426
580
761
1.119
25
150
137
95
168
284
418
569
748
1.097
16
103
84
65
115
196
291
419
551
806
-
-
-
-
-
-
-
-
553
807
221
1.443
1.169
914
1.611
1.759
2.210
3.179
3.376
3.382
Laba Usaha (dalam Rp miliar)
1.200
1.119 761
1.000
Laba Neto (dalam Rp miliar)
806
800 700
800
500
426
400 23
141
137
167
101
551
600
580
600
200
900
419
400
283
196
300 200 100
103
84
16
65
291
115
-
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Laba Usaha 1.119 miliar
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Laba Neto
806 miliar 47,04%
PT Bank Syariah Mandiri
2003
46,20%
Laporan Tahunan 2012
41
Kilas Kinerja 2012
Kinerja Rasio
Uraian Rasio - Rasio Utama Pemenuhan Modal Minimum (CAR) Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET) Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS) Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Liabilitas Terhadap Ekuitas (DER) Liabilitas Terhadap Aset (DAR)
25,00% 20,87%
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
20,00% 15,00% 10,57%
11,88% 12,56%
12,43% 12,66% 12,39%
2005
2007
14,57%
13,82%
10,60%
10,00% 5,00% 0,00% 2003
2004
2006
2008
2009
2010
2011 2012
CAR 13,82%
42
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
20,87%
10,57%
11,88%
1,04%
2,86%
3,61%
12,56%
12,43%
12,66%
12,39%
10,60%
14,57%
13,82%
1,83%
1,10%
1,53%
1,83%
2,23%
2,21%
1,95%
2,25%
22,28%
14,56%
10,23%
16,05%
21,34%
21,40%
25,05%
24,24%
25,05%
82,57%
92,50%
83,09%
90,21%
92,96%
89,12%
83,07%
82,54%
86,03%
94,40%
2,32%
1,97%
2,68%
4,64%
3,39%
2,37%
1,34%
1,29%
0,95%
1,14%
2,89%
2,42%
3,50%
6,94%
5,64%
5,66%
4,84%
3,52%
2,42%
2,82%
7,12%
6,91%
6,83%
5,63%
6,31%
6,73%
6,62%
6,57%
7,48%
7,25%
427,24%
162,26%
207,16%
118,60%
171,09%
225,37%
209,34%
202,90%
262,62%
155,26%
127,79%
258,78%
268,79%
381,16%
326,19%
193,87%
204,53%
247,94%
229,11%
219,31%
16,79%
20,67%
20,55%
27,81%
20,54%
13,73%
14,85%
15,42%
14,47%
16,91%
3,50% 2,86%
3,00%
30,00%
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) Sebelum Pajak
1,83%
2,00% 1,50%
1,53%
1,95%
1,83%
1,10%
21,34%
24,24%
25,05%
21,40%
20,00%
10,23%
10,00% 5,00%
16,05%
14,56%
15,00%
1,00% 0,50%
22,28%
2,25%
2,23% 2,21%
2012
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) Setelah Pajak 25,05%
25,00%
2,50%
2011
3,61%
1,04%
0,00% 2003
2004
2005
ROA 2,25%
PT Bank Syariah Mandiri
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
0,00%
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
ROE 25,05%
Laporan Tahunan 2012
43
Kilas Kinerja 2012
Kinerja
Uraian
Non Keuangan
Jaringan Kantor Pegawai Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan
Jaringan Kantor
800
764 669
700 600
270
200 100
88
134
164
6.000
212
4.544
4.000 2.000
1.377
1.913
2.127
2.032
3.003
3.493
0
0 2003
2004
2005
2006
2007
2008
Jaringan Kantor 764
44
7.902
8.000
313
300
11.788
10.000
390
400
14.000 12.000
507
500
15.999
Pegawai
16.000
Laporan Tahunan 2012
2009
2010
2011 2012
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Pegawai 15.999
PT Bank Syariah Mandiri
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
88
134
164
212
270
313
390
507
669
764
1.377
1.913
2.127
2.032
3.003
3.493
4.544
7.902
11.788
15.999
2.133
7.733
13.709
13.291
22.187
27.199
34.924
47.000
65.118
109.686
208.596
344.000
490.377
658.307
896.692
1.100.404
1.423.725
1.989.927
2.864.087
3.873.043
110.000
Jaringan ATM
109.686
100.000
3.873.043
Nasabah
3.500.000
90.000 80.000
65.118
70.000
2.864.087
3.000.000 2.500.000
60.000
47.000
50.000 40.000
22.187
30.000 2.133
500.000 2005
2006
2007
Jaringan ATM 109.686
PT Bank Syariah Mandiri
1.100.404
1.000.000
7.733
2004
1.423.725
1.500.000
2003
1.989.927
2.000.000
27.199 34.924
13.709 13.291
20.000 10.000
4.000.000
2008
2009
2010
2011 2012
208.596
344.000 490.377
658.307
896.692
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011 2012
Nasabah 3.873.043
Laporan Tahunan 2012
45
Kilas Kinerja 2012
Corporate Event
28
Januari BSM Leader Vision
Sepanjang tahun 2012, BSM melaksanakan beragam corporate events, diantaranya kegiatan perjanjian kerjasama, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan Corporate Social Responsibility.
22
Februari Pembiayaan Mikro Pengadaan air bersih Masyarakat Kudus
22 Maret
BSM International Business Model Competition
5
April Mandiri DPLK & BSM
46
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
2
Mei Penandatanganan PKS Sinergi Rahn Emas antara BSM dengan Bank Mandiri
20 Juni
RUPS Tahunan
23 Juli
Triple A Awards 2012 Islamic Finance
10
Agustus Investor Awards Best Syariah 2012
PT Bank Syariah Mandiri
7
September AsiaMoney Awards 2012
6
Oktober Indonesia Human Capital Study 2012
1
Nopember Temenos, Anabatic & BSM Alliance in Building Islamic Model Bank for Indonesia.
7
Desember Indonesia Most Trusted Companies 2012
Laporan Tahunan 2012
47
Kilas Kinerja 2012
Daftar Penghargaan Selama tahun 2012, BSM telah meraih 30 penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri.
48
Laporan Tahunan 2012
No.
Nama Penghargaan
Pemberi Penghargaan
1.
Good Corporate Governance Award 2012
Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance
2.
Indonesia Best Corporate Transformation 2012
Majalah SWA dan Win Solution
3.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
4.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
5.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
6.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
7.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
8.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
9.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
10.
Anugerah Perbankan Indonesia 2012
Perbanas Institute dan Woman Review
11.
Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis
12.
Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis
13.
Indonesian Human Capital Study Award 2012
Dunamis
14.
Infobank Sharia Finance Award
Majalah Infobank
15.
Asiamoney Islamic Bank Award 2012
Asiamoney
16.
Best Brand Platinum Awards
Majalah Swa bekerjasama dengan lembaga survey Mars
17.
Annual Report Award (ARA) 2011
Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak
18.
Investor Award
Majalah Investor
19.
Indonesia Banking Award
Koran Tempo
20.
Indonesian Women Survey Award
Majalah Kartini
21
ABFI Institute Award
ABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo
22.
Best Islamic Bank Award
The Asset Asian Hongkong
23.
Best Islamic Retail Bank Award
The Asset Asian Hongkong
24.
Best Islamic Trade Finance Bank Award
The Asset Asian Hongkong
25.
Infobank Award
Majalah Infobank
26.
Word of Mouth Marketing Award
Majalah Swa bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing
27.
Service Quality Award 2012 Category: Sharia Banking
Carre Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence
28.
Best Islamic Bank in Indonesia
Islamic Finance News / Redmoney
29.
The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
30.
The Most Popular Brand of Islamic Banking
Markplus Insight dan Majalah Marketeers
PT Bank Syariah Mandiri
Nama Prestasi
Tanggal Penganugrahan
Tahun Perolehan (Masa Berlaku)
Penghargaan untuk Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
19 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Achievement in Successfully Implementing Corporate Transformation
18 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best CEO
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Compliance
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Corporate Communication
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Financial Aspects
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Human Capital
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Marketing
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Risk Management
13 Desember 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry)
11 Oktober 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk The Best for All Criteria (across industries)
11 Oktober 2012
2012 (1 Tahun)
The Best for CEO Commitment (across industries)
11 Oktober 2012
2012 (1 Tahun)
4 Oktober 2012
2012 (1 Tahun)
The Best Islamic Bank in Indonesia
26 September 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Platinum)
20 September 2012
2012 (1 Tahun)
Juara I ARA 2011 untuk kategori Private Keuangan Non Listed
18 September 2012
2012 (1 Tahun)
8 Agustus 2012
2012 (1 Tahun)
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011
Bank Syariah Terbaik 2012 Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun.
13 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
For achieving No. 1 Choice Brand based on Indonesian Women Survey 2012
13 Juni 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan
18 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011
17 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011
17 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011
17 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011
13 Juli 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah
31 Mei 2012
2012 (1 Tahun)
For achieving excellent total service quality satisfaction based on customer perception survey ISSI 2012
10 Mei 2012
2012 (1 Tahun)
15 Februari 2012
2012 (1 Tahun)
Top of mind awareness paling tinggi diantara para pesaingnya
31 Januari 2012
2012 (1 Tahun)
Indeks brand equity paling tinggi yang diukur berdasarkan 3 (tiga) parameter yaitu brand awareness index, brand image index, dan brand loyalty index
31 Januari 2012
2012 (1 Tahun)
Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai Bank syariah terbaik di Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
49
Kilas Kinerja 2012
Award Selama tahun 2012, BSM telah meraih beragam penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Penghargaanpenghargaan tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada PT Bank Syariah Mandiri.
30 29 16
12 10
8 5
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
50
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Rating BSM senantiasa meningkatkan kualitas dalam berbagai bidang. Pada tahun 2012 Pefindo memberikan peringkat AA+(idn).
AA+(idn) 2012
AA+(idn) 2011
AA-(idn) AA-(idn) 2009
A+(idn) A+(idn) 2007
A(idn)
FitchRating
2010
FitchRating FitchRating
2008
FitchRating FitchRating
2006
id BBB+
FitchRating
2005
BSM senantiasa meningkatkan kualitas dalam berbagai bidang, sehingga pada tahun 2012 menerima pengakuan positif, baik dari dalam dan luar negeri maupun dari lembaga pemeringkat.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
51
Nilai Perusahaan Mesin hitung koin tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri
52
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Bank terus mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC” kepada seluruh jajarannya.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
53
Nilai Perusahaan
Visi dan Misi BSM
1) Kompetensi BSM mengimplementasikan dengan meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungawabannya.” (Al Isra (17): 36)
Visi dan Misi Perusahaan
D
alam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka BSM memandang perlu untuk menetapkan Visi dan menguatkan Misi Perusahaan. Penguatan Misi perusahaan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan Misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini. Direksi BSM telah menetapkan Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”. Bank telah mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh jajaran BSM. Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan BSM Shared Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008)
Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
2) Integritas BSM mengimplementasikan dengan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan” (Al Maidah (5): 64)
b. Pilihan Mitra Usaha
Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha BSM senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah 1) Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek bisnis, BSM mengimplementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien, serta infrastruktur yang memadai.
Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Penjelasan Visi dan Misi a. Bank Syariah Terpercaya
54
Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus menjaga kompetensi dan integritas
Laporan Tahunan 2012
Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb. “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang lain menjauh” (H.R. Al Bukhari dan Muslim)
2) Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah, BSM mengimplementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku.
Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanga-Nya.“ (An Nisaa (4): 125)
PT Bank Syariah Mandiri
BSM Shared Values E
C
(Excellence)
(Customer Focus)
T
I
(Teamwork)
(Integrity)
H
(Humanity)
Excellence (Imtiyaaz) : Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Teamwork (‘Amal Jama’iy) : Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. Humanity (Insaaniyah) : Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
PT Bank Syariah Mandiri
Integrity (Shidiq) : Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa) : Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
Laporan Tahunan 2012
55
Nilai Perusahaan
Nilai-nilai Perusahaan
Core Values Nilai Utama Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa): Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
U
ntuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values) perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui Surat Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”. Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up. Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan dalam perilaku-perilaku utama sebagai berikut:
56
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Core Behaviour (Perilaku Utama)
Perilaku yang Sesuai
Contra Behavior
1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. 3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. 4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi banker.
Penyesuaian kompetensi dengan pekerjaan. Memperkaya pengalaman dan benchmarking Pendekatan dua arah Pengelolaan pengetahuan di perusahaaan (Knowledge Management)
Kurang kompetensi Minim pengalaman Kurangnya pelatihan Pendekatan top-down terlalu dominan Rendahnya akses ke informasi
1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif. 2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. 3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. 4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalulintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Mengerti serta memahami visi, misi, nilai serta strategi perusahaan Selalu positive thinking Bersikap objektif Menganggap tugas sebagai amanah dan tantangan Motivasi bekerja untuk kebaikan
Tidak peduli pada tujuan perusahaan Buruk sangka, negative thinking Bersikap subjektif (like and dislike) Menganggap tugas sebagai beban Rendahnya motivasi kerja Materialistis
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. 2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. 3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
Sederhana Ikhlas Berbagi pada sesama Peduli pada sesama Dapat menjaga amanah
Pamrih Egois Tidak peduli pada orang lain Tidak Amanah
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku 2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilainilai syariah. 3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
Jujur Sedikit bicara yang tidak berguna Amanah Dapat menerima kritik Bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang positif
Pembohong Banyak bicara kosong Munafik Mudah tersinggung Perilaku cari muka
1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. 2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan competitor. 3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Memisahkan kepentingan pribadi dan perusahaan. Responsive Cepat dan tanggap Mengerjakan secara tim Inovatif dan out of the box
Conflict of interest Tidak responsive Tidak ada atau lambat follow up Lempar tanggung jawab Mental ikut-ikutan
Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
57
Nilai Perusahaan
Sasaran dan Strategi
P
enentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2012: 1. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp800 miliar melalui: a. Peningkatan produktifitas; b. Perbaikan efisiensi (BO/PO sebesar 82,60%); c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund sebesar 46,47%); d. Perbaikan kualitas aset (NPF sebesar 2,18%); e. Penagihan debitur write-off (recovery rate di atas 30%). 2. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan: a. Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp16,95 triliun; b. Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp14,45 triliun; c. DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp14,91 triliun. 3. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di Perbankan Syariah. 4. Implementasi Proyek Corporate Plan dan Core Banking System (CBS) Tahun 2012. 5. Penguatan implementasi shared values ETHIC.
10 Prioritas Tahun 2012 1. Mencapai laba bersih dengan pertumbuhan sekurangkurangnya Rp800 miliar. 2. Menghimpun dana pihak ketiga dengan pertumbuhan sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 40,00%. 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurangkurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 65%. 4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 3,00%, NPF nett maks. 2,00% dan APYD/AP maks. 2,50%. 5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income ratio maks. 62,00%. 6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun. 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah
58
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM; 8. Mengimplementasikan Core Banking System baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012; 10. Memperkuat competency-based human resource melalui pengembangan kompetensi, kualitas dan produktifitas pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).
Perubahan Strategi Penting 1. Bank Indonesia melalui suratnya pada tanggal 30 November 2011 telah meminta BSM untuk sementara waktu menghentikan penerimaan nasabah baru dan penambahan pembiayaan pada nasabah Rahn yang telah ada efektif mulai tanggal tersebut. Selanjutnya berdasarkan surat BI No.14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012 perihal Izin Pembukaan Kembali Pembiayaan Qardh Beragun Emas PT Bank Syariah Mandiri, BSM membuka kembali produk Rahn Emas BSM. 2. Bank telah melakukan pelunasan surat berharga subordinasi BSM tahun 2007 sebesar Rp200M pada bulan Januari, Februari dan April 2012 sehingga posisi surat berharga subordinasi BSM yang sebelumnya Rp700 miliar menjadi Rp500 miliar. 3. Bank Mandiri telah merealisasikan rencana tambahan modal disetor tunai sebesar Rp300 miliar pada bulan Desember 2012 dari target Rp500 miliar.
Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi serta Prospek Usaha 2013 1. Melaksanakan implementasi core banking system (iBSM) Tahap 2; 2. Melanjutkan proses corplan untuk proyek tahun 2013; 3. Melanjutkan proyek sinergi dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya; 4. Melakukan aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia; 5. Mengupayakan realaisasi tambahan modal disetor tunai dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar sesuai Rencana Bisnis 2013. Selain itu, Bank telah melakukan perencanaan dan pengembangan di tahun 2012 guna mencapai tujuan perusahaan antara lain: 1. Bank telah melaksanakan implementasi core banking system baru (iBSM) tahap 1 menggantikan core banking lama. 2. Bank telah melakukan implementasi proses pembiayaan baru melalui 4 eyes principles. 3. Bank telah memulai proyek kolaborasi antara BSM dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya. 4. Berdasarkan press release pada tanggal 8 Juni 2012, Pefindo menyatakan bahwa rating BSM adalah idAA+.
Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
59
Laporan Manajemen Mesin PABX (Private Automatic Branch eXchange) tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri
60
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Pengawas Syariah Laporan Direksi
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
61
Laporan Dewan Komisaris
Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen Dewan Komisaris menilai bahwa PT Bank Syariah Mandiri (BSM) telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012.
62
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Secara umum Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Bank berhasil mencapai target Laba yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. Dewan Komisaris menilai bahwa Bank telah berhasil mencapai laba, rasiorasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI Nomor 9/1/ PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat Kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
PT Bank Syariah Mandiri
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
dalam mengelola Bank pada suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2012 adalah 2 (dua) untuk penilaian peringkat faktor finansial dan peringkat faktor manajemen. Rasio kecukupan pemenuhan modal minimum (KPMM) Bank selama tahun 2012 berada pada Peringkat 1 (satu) atau Sangat Baik. Rasio KPMM per 31 Desember 2012 sebesar 13,84% atau di atas rasio minimum sebesar 8,00%. Bank telah mendapatkan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar pada tanggal 28 Desember 2012. Di sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak dibagikan atau menjadi laba ditahan (Retained Earnings). Rasio Kualitas aset selama tahun 2012 berada pada Peringkat 2 (dua) atau Baik. Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berada pada Peringkat 2 (dua) atau Baik. Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berkisar antara 2,05% sampai dengan 2,41%, di mana rasio tertinggi yaitu 2,42% berada pada bulan Desember 2012. Rasio likuiditas selama tahun 2012 cenderung berfluktuatif antara peringkat 2 (dua) dan peringkat 3 (tiga). Rasio likuiditas per 31 Desember 2012 yaitu sebesar 18,52% atau
berada pada Peringkat 3 (tiga), hal ini mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas cukup baik. Selama tahun 2012, rasio sensitivitas terhadap risiko pasar sangat baik dengan Peringkat 1 (satu). Rasio tersebut menunjukkan risiko pasar Bank sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar dilaksanakan secara efektif dan konsisten. Nilai komponen manajemen pada manajemen umum dan manajemen risiko selama tahun 2012 tidak mengalami perubahan (tetap), dimana rasio manajemen umum yaitu A dengan Peringkat 1 (satu) dan rasio manajemen risiko dan manajemen kepatuhan yaitu B dengan Peringkat 2 (dua). Rasio manajemen risiko selama periode tahun 2012 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya manusia dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern. Rasio manajemen kepatuhan pada peringkat “B”, dipengaruhi antara lain: 1. Proses core banking system yang masih dalam proses penyempurnaan dan pengembangan;
Laporan Tahunan 2012
63
Laporan Manajemen
2. Pelaksanaan komitmen dalam mengimplementasikan Code of Conduct (CoC) yang perlu ditingkatkan sehingga dapat memitigasi timbulnya penyimpangan dan terjadinya fraud; 3. Penguatan sistem pengendalian internal yang terus dilakukan.
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh Peringkat Komposit 2 (dua).
Perkembangan Profil Risiko Bank Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil. Predikat risiko kredit yaitu low to moderate. Hail ini mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank. Predikat risiko pasar yaitu low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar. Predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik. Predikat risiko operasional yaitu moderate. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank.
64
Laporan Tahunan 2012
Predikat risiko hukum yaitu moderate. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank. Predikat risiko reputasi yaitu low to moderate. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah. Predikat risiko stratejik yaitu moderate to high. Hal ini disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan yang terus disempurnakan. Predikat risiko kepatuhan low. Hal ini menunjukkan Bank selalu berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
Operational Risk Infrastruktur Sistem Teknologi (Core Banking System). Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Core Banking Sytem (CBS) Pada tahun 2012, Bank telah mengimplementasikan CBS tahap I pada tanggal 06 Februari 2012. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris concern terhadap implementasi CBS tahap I tersebut dan melihat masih terdapat kendala-kendala yang masih harus diperbaiki diantara yaitu Performance dan saldo Deffered Account yang besar dan belum terselesaikan. Dalam menyelesaikan hal tersebut, Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi, antara lain: 1. Berkoordinasi dengan vendor untuk melakukan investigasi terhadap performance CBS; 2. Membentuk Tim Khusus Penyelesaian Deffered Account;
PT Bank Syariah Mandiri
3. Merinci secara terpisah saldo per transaksi debet dan transaksi kredit; 4. Membuat langkah-langkah penyelesaian disertai dengan target waktu yang ditetapkan; 5. Melaporkan progress penyelesaian kepada Dewan Komisaris secara priodik setiap bulan.
Credit Risk Penerapan Manajemen Risiko pada Proses Pembiayaan dengan Metode Four Eye Principles. Dewan Komisaris concern terhadap proses baru pembiayaan dengan metode Four Eye Principles. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan prinsip kehatihatian dan mitigasi risiko kredit dalam proses pembiayaan. Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat. Dalam penanganan pembiayaan bermasalah, Dewan Komisaris concern terhadap penanganan pembiayaan bermasalah yang termasuk di dalam nya struktur organisasi, sumber daya manusia, dan action plan penyelesaian. Dewan Komisaris meminta kepada Direksi diantaranya agar dapat memperkuat organisasi penanganan pembiayaan bermasalah, membuat action plan penyelesaian, melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik progress action plan dan meningkatkan kompetensi pegawai khususnya dalam bidang pembiayaan. Terkait dengan 15 Nasabah Besar Pembiayaan, Dewan Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri
concern terhadap rasio penyaluran pembiayaan terhadap debitur inti. Dewan Komisaris meminta Direksi agar memperkuat organisasi, meningkatkan monitoring terhadap nasabah pembiayaan dengan memperhatikan kecukupan sumber daya manusia, kompetensi pegawai, dan pelaksanaan analisa watch list secara berkesinambungan.
Pelaksanaan Pengendalian Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk memperkuat fungsi
yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha Bank. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai Bank terhadap implementasi prinsip syariah khususnya di bidang pembiayaan serta melakukan sosialisasi kepada nasabah secara konsisten terhadap aspek syariah dan lainnya. Dewan Komisaris juga meminta kepada Direksi untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas
Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil.
audit internal diantaranya peningkatan kompetensi auditor sehingga hasil pemeriksaan dapat disampaikan secara optimal; meminta dilakukannya performance audit pada beberapa unit kerja; dan memastikan terdapat pemahaman dan persepsi mengenai risiko terkait pelaksanaan Risk-Based audit antara Audit Internal dengan Auditee ataupun Auditor Eksternal.
Kinerja Kepatuhan Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan prinsip syariah. Salah satu cerminan concern Dewan Komisaris
Syariah (DPS) pada setiap agenda Bank untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan pada jajaran Bank terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha Bank. Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk dapat mempertimbangkan variabel kepatuhan/comply prinsip syariah dalam key performance indicator pegawai dan/atau unit kerja. Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan
Laporan Tahunan 2012
65
Laporan Manajemen
unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance, APU & PPT Index, Compliance Procedure Index, Code of Conduct, dan GCG Index. Secara predikat tingkat kepatuhan pada Desember 2012 sebesar 90,38% atau predikat kepatuhan tinggi.
Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat.
Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor perkembangan asset dan liability melalui laporan keuangan harian.
Kesimpulan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Bank telah berhasil mencapai laba, rasiorasio keuangan yang baik, dan CASA
66
Laporan Tahunan 2012
terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012. Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan cukup baik. Berdasarkan hasil pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut: 1. Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai, walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut: a. merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya. b. menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. 2. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkahlangkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan diantaranya: a. me-review kembali organisasi pembiayaan, termasuk mengimplementasikan proses PT Bank Syariah Mandiri
b.
c. d.
e.
baru pembiayaan berdasarkan four eyes principle secara optimal; meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektifitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan; memonitor kondisi nasabah pembiayaan secara periodik; membuat crash program untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery; meminta adanya early warning signal per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar.
3. Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: a. Memberikan pembiayaan/ piutang secara prudent dan sehat; b. Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik; c. Menghindari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank; d. Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan sehat dengan stressing pembiayaan pada segmen retail dan mikro; e. Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektif; f. Meningkatkan pendapatan fee based income; g. Mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas.
PT Bank Syariah Mandiri
4. Dalam rangka menjaga tingkat risiko Bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengendalian intern; b. Melengkapi setiap ketentuan dengan flowchart yang menyebutkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas bank; c. Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan melaksanakan four eye principles dalam proses pembiayaan;
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan Bank, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan.
d. Meningkatkan kompetensi dan capability pegawai bank; f. Melakukan penyelesaian terhadap Core Banking System dan Project Saturn; g. Mengidentifikasi risiko inheren pada setiap risiko bank; h. Mengidentifikasi top ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan mitigasi risiko oleh masingmasing unit kerja.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan Pelaksanaan fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom), Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain: 1. Transparansi Bank telah mengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank, menginformasikan produkproduk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan mekanisme yang dilakukan secara
Laporan Tahunan 2012
67
Laporan Manajemen
adil dan transparan, Bank juga telah menggunakan jasa auditor eksternal yang independen dan profesional. 2. Akuntabilitas Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masingmasing organ organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi kebutuhan organisasi. Bank telah mempunyai sistem rekruitmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif. Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan transparan. 3. Pertanggungjawaban Bank telah melaksanakan pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK)
Selama periode tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor perkembangan asset dan liability melalui laporan keuangan harian.
dan memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan. 4. Profesional Bank telah mempunyai aturan yang memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun. Bank telah memperkuat dan kompetensi dan capability
68
Laporan Tahunan 2012
pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi. 4. Kewajaran Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan perundangundangan yang berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran. Dewan Komisaris telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris BSM yang telah disahkan tanggal 11 Mei 2010. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.
Prospek Usaha Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek tersebut telah menyesuaikan dan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan owner, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Di tahun 2012, Kepengurusan Dewan Komisaris terdiri dari Achmad Marzuki sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen, Abdillah sebagai Komisaris Independen, Tardi
PT Bank Syariah Mandiri
dan Lilis Kurniasih masing-masing sebagai Komisaris sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 juni 2011, sedangkan Ramzi A. Zuhdi telah diangkat sebagai Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 29 Juni 2010, sehingga jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 5 (lima) orang.
dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja. Dewan Komisaris melaksanakan amanatnya dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Semangat, pengabdian, serta kebulatan visi yang telah dituangkan oleh segenap jajaran pegawai dan Direksi dalam pencapaian kinerja 2012 menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Kami menyadari, pencapaian yang baik tahun 2012 merupakan hasil jerih payah dan
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris mengkomunikasikannya melalui berbagai forum rapat formal, informal
dedikasi dari setiap pegawai dan Direksi. Atas kinerja yang baik tersebut, akhir kata Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap jajaran pegawai dan Direksi BSM, serta kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada BSM selama ini. Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2012. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama dan Komisaris Independen
PT Bank Syariah Mandiri
Abdillah Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Lilis Kurniasih Komisaris
Laporan Tahunan 2012
69
Laporan Manajemen
Profil Dewan Komisaris
Abdillah
Komisaris Independen
70
Laporan Tahunan 2012
Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen
PT Bank Syariah Mandiri
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
PT Bank Syariah Mandiri
Lilis Kurniasih Komisaris
Tardi
Komisaris
Laporan Tahunan 2012
71
Laporan Manajemen
Achmad Marzuki
Abdillah
Komisaris Utama & Komisaris Independen
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau juga Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Tahun 1980. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, ybs pernah menjabat sebagai Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero). Pendidikan dan Pelatihan Training yang pernah diikuti antara lain: l Business Workshop, Supervised Achievement Motivation Training & Consultant, Insurance and Development Banking, Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD l Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan, Top Management Program of Asian Institute, Risk Management in Retail Banking. Penugasan Khusus: Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi BSM Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero), dan Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) . Pendidikan dan Pelatihan Training yang pernah diikuti antara lain: l Kursus Financial Accounting l Kursus Audit Inspection and Control l Seminar Management Accounting l Kursus Asset Liability Management l Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA). BSMR: The 4th Jakarta Risk Management Convention “Global Financing Crisis: What, Went, Wrong & What We Learned”. l Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I l Sertifikasi manajemen Risiko Tingkat II l Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Mengantisipasi Program MP3EI. Annual Risk Consolidation Conference. Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit PT BSM Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
72
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Ramzi A. Zuhdi
Tardi
Lilis Kurniasih
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Umur 61 tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1972 dan Meraih Master di IOWA State University tahun 1989. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini beliau juga masih menjadi dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Islam (PKSTTI) (Magister) Universitas Indonesia. Pendidikan dan Pelatihan Training yang pernah diikuti antara lain: l Jakarta, 2003: Couching & Counselling Skill (Manajemen IMMI) l Washington DC, 2004: KRD-Credits for Reporting Purposes (Institute of Internal Auditors) l Jakarta, 2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) l Bandung, 2008: Total Image (Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) l London, 2008: MNJ-Advanced Leadership On Central Bank MGT & Poli (BSMR) l Jakarta, 2008: Strategi Penataan SDM (Daya Dimensi Indonesia) l Jakarta, 2011: Certificate of Competence (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) l Jakarta, 20011: Workshop Assesor Kompetensi (LSPP) l Frankfrut, 2012: Risk Management Certification Refreshment Program Level 3-level 5. Penugasan Khusus: Ketua Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran. Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan BSM, beliau pernah menjabat sebagai Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pendidikan dan Pelatihan Training yang pernah diikuti antara lain: l Loan Syndication Workshop l Pendidikan Ketrampilan Manajerial l Training Debt Restructuring and Loan SYN, Credit Training for Lending, Marketing Analysis, Strategy& MPD l Sertifikasi Management Risiko-1 dan 2 l Risk Management in Banking dan Leaders Forum. Penugasan Khusus: Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Berbagai kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim dan Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim. Pendidikan dan Pelatihan Training yang pernah diikuti antara lain: l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities, Investment Management l Advance Financial Analysis l Quality Service Delivery l Sertifikasi Management Risiko-1 l Assesment Perkreditan l Negotiation Skill l SOS Implementasi Basel II & ERM l Operation Risk Management dan Leaders Forum. Penugasan Khusus: Anggota Komite Pemantau Risiko Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 29 Juni 2010
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
73
Laporan Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Ketua
Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
74
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah.
Bismillaahirrahmaanirrahiim Operasional Bank telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang independen yang anggota-anggotanya ditetapkan oleh RUPS. Anggota-anggota DPS telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional Bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
c.
d.
Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2012 mencakup: 1.
2.
3.
Memberikan masukan bahwa produk dan layanan Bank telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia, Direksi dan DSN MUI setiap semester pada tahun 2012, yang memuat antara lain: a.
b.
Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi
e.
Opini Umum DPS terhadap operasional bank per periode. Periode I yaitu 1 Januari 2012 s.d. 30 Juni 2011 dan periode II yaitu 1 Juli 2012 s.d. 31 Desember 2012. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Dengan menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data pembiayaan serta opini DPS atas produk baru bank. Pada tahun 2012 DPS telah mengeluarkan 4 opini syariah. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. Pada tahun 2012 DPS telah melakukan uji petik/ pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang yaitu ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu KC Bandung Kopo, KC Jogjakarta, KC Solo dan KC Tasikmalaya. Uji Petik dilakukan terhadap dokumendokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-
klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan. Kami mengharapkan seluruh jajaran Bank tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapatrapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan berbagai aspek operasional Bank dapat terus ditingkatkan agar selaras dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance). Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja Bank termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami menganggap sangat penting manajemen tetap berkomitmen untuk benar-benar menjaga ketaatan pada prinsip- prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundang- undangan yang berlaku, agar pertumbuhan dan pengembangan Bank ke depan sesuai dengan harapan semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA. MH. Anggota
PT Bank Syariah Mandiri
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota
Laporan Tahunan 2012
75
Laporan Manajemen
Profil Dewan Pengawas Syariah
Mohamad Hidayat Anggota
76
Laporan Tahunan 2012
Komaruddin Hidayat Ketua
M. Syafii Antonio Anggota
PT Bank Syariah Mandiri
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Ketua
Anggota
Anggota
Warga Negara Indonesia. Umur 59 tahun, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953.
Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967.
Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967.
Pengalaman Pekerjaan Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau juga sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 2006-sekarang; dan pernah menjabat sebagai Ketua Panwaslu (2003-2004); Direktur SPS UIN Jakarta (2005); Anggota BNPT (2010-sekarang); serta aktif sebagai pengurus di beberapa LSM terutama bidang pendidikan dan dialog antar umat beragama, dll.
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia. Beliau juga pernah bertugas sebagai Global Shariah Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala Lumpur dan Bank Indonesia. Sejak 2010 diangkat Presiden RI sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional.
Pengalaman Kerja Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/non keuangan Islam, juga Ketua Umum Al-Washiyyah Foundation.
Pendidikan dan Pelatihan Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Post-Doctorate Research Program di McGill University, Canada (satu semester, 1995) dan Post-Doctorate Research Program di Hartfort Seminary Connecticut, USA (satu semester, 1997)
Pendidikan dan Pelatihan Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Pendidikan dan Pelatihan Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 10 tanggal 3 Juli 2001, Akta No. 10 tgl. 19 Juni 2008 dan Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 24, tanggal 8 September 1999, Akta No. 10 tgl. 19 Juni 2008, Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011.
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011 dan SK Kom No. 13/001-KEP/KOM, tgl 22 Desember 2011 untuk periode 22 Desember 2011 – Juni 2016.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
77
Laporan Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
• • • •
78
Laporan Tahunan 2012
Marketing Champion Indonesia 2009 The Best CEO 2010 Lifetime Achievement 2010 The Best CEO for Human Capital Commitment 2012
• • •
Islamic Banker of the Year 2012 The Best CEO 2012 Indonesia Best Corporate Transformation 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Assalaamu’alaikum Wr Wb Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Bank Syariah Mandiri dapat melalui tahun 2012 dengan mencapai target laba yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. Dengan perkembangan yang ada, kami semakin yakin dengan masa depan perseroan yang gemilang. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri melaporkan kinerja Perseroan pada tahun 2012.
Perkembangan Ekonomi Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2012 relatif baik yaitu tumbuh sebesar 6,2%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi. Namun melemah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang sebesar 6,5%. Secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen di tahun 2012 mencapai 4,30% atau lebih tinggi dari inflasi di tahun 2011 yang mencapai 3,79%. Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%. Hal ini didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah. Inflasi inti yang stabil didukung oleh penerapan strategi bauran kebijakan moneter dan makroprudensial sehingga tekanan inflasi dari sisi permintaan, harga komoditas impor, dan ekspektasi inflasi tetap terkendali. Nilai tukar rupiah mengalami tekanan depresiasi sepanjang tahun 2012,
PT Bank Syariah Mandiri
Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012.
terkait dengan dinamika perekonomian dunia dan berdampak pada kinerja perekonomian domestik. Nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 6,3% dari Rp8.768 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.358 per dolar AS di tahun 2012. Sementara itu, secara point-to-point, rupiah mengalami depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012. BI Rate di akhir tahun 2011 berada di level 6,00%, kemudian BI Rate turun di Februari 2012 menjadi 5,75% sampai dengan Desember 2012. Kinerja ekonomi Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2012 berada pada level 5,75%. Bank Indonesia memandang bahwa Rate 5,75% masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan, sehingga sisi supply dapat merespon akselerasi di sisi permintaan secara memadai. Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikator-indikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL Gross di tahun 2012 menurun dibandingkan dengan NPL Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke 1,87%, sedangkan Return on Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,11% dan
5,49%. Rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan nasional per Desember 2012 mencapai 17,43% lebih tinggi dibandingkan CAR Desember 2011 yang mencapai 16,05%.
Perkembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia mencatat bahwa 89% masyarakat Indonesia bersedia menerima prinsip syariah. Indikator perbankan yang sejalan dengan itu adalah meningkatnya pangsa pasar perbankan syariah terhadap total perbankan nasional. Sejak tahun 2000, pangsa pasar perbankan syariah selalu meningkat, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan. Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012. DPK perbankan syariah tahun 2012 naik sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81%, dari Rp115,41 triliun di akhir tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012 adalah 27,81% lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK dengan tahun 2011 yaitu 51,79%. Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 sebesar 43,69% lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2011 pada
Laporan Tahunan 2012
79
Laporan Manajemen
periode yang sama yaitu 50,56%. Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 naik sebesar Rp44,85 triliun atau 43,69%, dari Rp102,66 triliun di tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Sementara itu rasio Non Performing Financing (NPF) membaik semula 2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di tahun 2012. Perbankan syariah juga telah menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah di perbankan konvensional dikenal dengan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR) –mencapai 100,00% di akhir tahun 2012, lebih
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
tinggi dibandingkan LDR perbankan secara umum di angka 83,58%.
Pangsa Pasar Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS. Dengan pertumbuhan aset tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional meningkat dari 3,98% di tahun 2011 ke 4,58% di tahun 2012. Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2012 adalah 4,57%. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum adalah 5,45% di tahun 2012.
80
Laporan Tahunan 2012
Strategi Bisnis Bank Penentuan sasaran dan strategi BSM telah diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan strategi BSM yang telah dijalankan dan sebagian besar telah tercapai di tahun 2012 tersebut tercermin dalam 10 prioritas kerja utama. Sepuluh prioritas kerja Bank pada tahun 2012 adalah: 1. Mencapai laba bersih sekurangkurangnya Rp800 miliar; 2. Menghimpun dana pihak ketiga sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 43,00%; 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurangkurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 74%; 4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 2,91%, NPF nett maks. 1,19% dan APYD/AP maks. 2,35%; 5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income ratio maks. 59,00%; 6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun; 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM; 8. Mengimplementasikan proyek Core Banking System baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012;
PT Bank Syariah Mandiri
10. Memperkuat competency based human resource melalui pengembangan kompetensi, kualitas dan produktivitas pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC). Sedangkan untuk menghadapi tantangan bisnis di tahun 2013, BSM telah menetapkan rencana bisnis Bank untuk tahun 2013 yang kami rumuskan menjadi 5 (lima) Fokus Utama Bank. 1. Peningkatan produktifitas laba per pegawai semula Rp66,40 juta menjadi Rp111,70 juta , melalui: a. Peningkatan laba bersih sekurang-kurangnya Rp1,00 triliun; b. Peningkatan low cost fund (porsi min. 50%); c. Peningkatan pembiayaan UMKM (porsi min. 74%); d. Peningkatan efisiensi usaha (CER maks. 55,04%); e. Peningkatan FBI sekurangkurangnya Rp1,23 triliun; 2. Pengendalian kualitas aset (APYD/ AP maks. 2,42% dan NPF gross maks. 2,30% dan NPF net maks. 1,40%); 3. Peningkatan kualitas layanan menjadi peringkat 1 di Perbankan Syariah; 4. Implementasi Proyek Saturn (sinergi dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya), Corporate Plan 2013, aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia dan Core Banking System tahap II; 5. Peningkatan kompetensi pegawai dan penguatan implementasi shared values ETHIC.
Kendala Tahun 2012 Namun, tahun 2012 merupakan tahun di mana terjadi banyak hal yang terbukti telah mengoreksi pertumbuhan dan kinerja perbankan syariah pada
PT Bank Syariah Mandiri
umumnya dan BSM pada khususnya, antara lain: 1. Penyesuaian proses bisnis Bank terhadap Kebijakan Bank Indonesia mengenai produk qardh beragun emas. 2. Proses perizinan Bank Indonesia terkait pembukaan beberapa Outlet. 3. Penyesuaian proses bisnis Bank terhadap Kebijakan Pemerintah (Kementerian Agama) terkait dengan penggunaan dana haji untuk pembelian Sukuk.
Pendanaan Pada tahun 2012, dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp47,41 triliun atau sebesar 87,62% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar Rp54,10 triliun. DPK tersebut tumbuh sebesar 11,24% atau Rp4,79 triliun terhadap posisi DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun. Perseroan juga terus menjaga rasio dana konsumer dan dana murah. Total pendanaan Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu didominasi oleh dana konsumer (dana yang berasal dari nasabah individual) dan dana murah (giro dan tabungan).
Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB sebesar Rp59,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
4. Fokus bisnis kepada penghimpunan CASA dan pembatasan penghimpunan dana deposito dengan spesial nisbah. 5. Proses migrasi Core Banking System. 6. Implementasi proses bisnis baru terkait manajemen risiko dalam proses pembiayaan.
Kinerja Tahun 2012 Secara umum, kinerja BSM di tahun 2012 menunjukan peningkatan terhadap kinerja tahun 2011 terutama dalam hal pencapaian laba neto. Target laba neto tercapai sebesar Rp805,69 miliar, atau 100,71% terhadap target sebesar Rp800,00 miliar. Namun target pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan fee based income belum sepenuhnya tercapai.
Per akhir tahun 2012, dana konsumer yang dihimpun berkontribusi 59,25% terhadap total dana pihak ketiga sedangkan dana murah yang dihimpun berkontribusi 53,96% terhadap total dana pihak ketiga.
Pembiayaan Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB sebesar Rp50,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan pembiayaan di industri perbankan syariah sebesar 43,69%.
Laporan Tahunan 2012
81
Laporan Manajemen
Pertumbuhan ini diiringi dengan meningkatnya penyaluran pembiayaan ke sektor non korporasi, yaitu dari 72,93% di akhir 2011 menjadi 73,27% di akhir 2012. Meningkatnya porsi pembiayaan non korporasi ini diharapkan dapat menurunkan risiko pembiayaan sehingga akan menyehatkan perusahaan dalam jangka panjang. Perseroan menaruh perhatian yang tinggi dalam aspek kehati-hatian. Untuk itu, Perseroan berupaya untuk menurunkan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing). NPF netto perseroan sedikit lebih tinggi dari semula 0,95% di akhir 2011 menjadi 1,14% di akhir 2012.
Alhamdulillah, FBI tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun atau sebesar 75,28% dari target RBB yang ditetapkan sebesar Rp1,51 triliun.
Layanan Jasa Perbankan Lainnya Mengikuti perkembangan industri perbankan yang semakin modern, Perseroan melakukan berbagai inovasi guna terus meningkatkan modernitas jasa-jasa perbankan Perseroan. Upaya ini telah menghasilkan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan, yaitu berupa pendapatan berbasis jasa atau fee based income (FBI). Hasilnya, di tahun 2012, perolehan FBI Perseroan baik. FBI yang dicapai tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun atau sebesar 75,28% dari target RBB yang ditetapkan sebesar Rp1,51 triliun. Sedangkan dibandingkan kinerja tahun 2011 meningkat sebesar Rp57,00 miliar atau 5,27%.
82
Laporan Tahunan 2012
Pendapatan Usaha Lainnya tersebut dikontribusi dari berbagai sumber pendapatan, baik pendapatan berbasis aktiva produktif, berbasis produk pendanaan, maupun berbasis transaksi.
Profitabilitas Sejak tahun 2007, Perseroan selalu dapat melampaui target Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE). Khusus tahun 2012, Perseroan berhasil mencapai ROE sebesar 25,05%, lebih tinggi terhadap kinerja ROE tahun 2011 sebesar 24,24%, dan lebih tinggi terhadap rata-rata ROE Perbankan Syariah sebesar 24,06%. Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Perseroan meningkat dari 1,95% di tahun 2011 ke 2,25% di tahun 2012. Pencapaian ROA Perseroan masih lebih besar dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah sebesar 2,14%.
Efisiensi Usaha Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Sejak tahun 2005 hingga 2012, BOPO Perseroan bergerak fluktuatif dengan posisi di bulan Desember 2012 sebesar 72,07%. Perseroan terus menjaga efisiensi ini dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian biaya operasional.
Tingkat Kesehatan Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat tersebut mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Penilaian ini didasarkan pada PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. PT Bank Syariah Mandiri
Perseroan melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat Kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Manajemen Risiko Pilihan segmen dan bisnis BSM telah membawa sebuah konsekuensi tersendiri. Untuk memberikan imbal bagi hasil deposan yang tinggi, BSM harus mendapatkan imbal hasil yang tinggi di sisi pembiayaan. Pada umumnya, hal ini harus diperoleh dari nasabah-nasabah yang tidak sensitif terhadap marjin dan bagi hasil yang pada umumnya sekaligus memiliki eksposur risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasabahnasabah yang sangat sensitif terhadap marjin dan bagi hasil. Konsekensi ini harus diimbangi dengan penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang kuat. Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil. 1. Risiko Kredit Selama tahun 2012, predikat risiko kredit low to moderate kecuali pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 yang meningkat menjadi predikat Moderate. Predikat risiko kredit yang low to moderate mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank. 2. Risiko Pasar Selama tahun 2012, predikat risiko
PT Bank Syariah Mandiri
pasar low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar. 3. Likuiditas Pada periode Mei dan Juli sampai dengan November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik. 4. Risiko Operasional Selama tahun 2012, predikat risiko operasional moderate kecuali bulan Februari 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank.
pada bulan Januari, Oktober, dan November 2012 yang menurun dengan predikat low. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah. 7. Risiko Strategi Pada periode Januari, Maret, April, dan Juni s.d. Oktober 2012, predikat risiko strategi yaitu moderate. Pada periode Februari 2012 merupakan terendah yaitu low to moderate. Sedangkan periode Mei, November, dan Desember 2012 meningkat menjadi moderate to high. Peningkatan predikat risiko stratejik menjadi moderate to high disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan. 8. Risiko Kepatuhan Selama tahun 2012, predikat risiko kepatuhan low. Hal ini menunjukkan Bank selalu komit untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
Pada periode Mei dan Juli sampai dengan November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate.
5. Risiko Hukum Selama tahun 2012, Predikat risiko hukum yaitu moderate, kecuali pada periode Januari 2012 predikat risiko hukum low to moderate dan Oktober 2012 dengan predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank. 6. Risiko Reputasi Selama tahun 2012, predikat risiko reputasi low to moderate kecuali
Penerapan GCG Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable values. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai. Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS)
Laporan Tahunan 2012
83
Laporan Manajemen
Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen pelaksanaan GCG diwujudkan dalam: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM; 3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; 4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern; 5. Batas maksimum penyaluran dana; dan 6. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM. Untuk meninjau seberapa jauh praktek GCG berjalan, tahun 2012, Bank telah melaksanakan self assessment. Self assessment ini meliputi Self Assessment Internal BSM maupun Self Assessment Eksternal Bank Indonesia (vide Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember 2009 Pasal 66 tentang self assessment pelaksanaan GCG dan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010).
Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
Self Assessment Internal BSM mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit dan Sistem Pengendalian Intern. Berdasarkan hasil pengukuran Internal Self Assessment sepanjang tahun 2012 pelaksanaan
84
Laporan Tahunan 2012
GCG BSM pada unit kerja masuk dalam kategori “Patuh”. Untuk External Self Assessment oleh Bank Indonesia, Perseroan mendapatkan nilai 2,25 pada tahun 2012, membaik dibandingkan dengan nilai assessment yang sama pada tahun 2011, dimana Bank Indonesia memberikan nilai 2,35. Dengan demikian, Perseroan masuk dalam kategori “Baik” atas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di tahun 2012 dan 2012. Selain itu, terdapat penghargaan yang dapat digunakan untuk menilai kualitas implementasi GCG Perseroan, yaitu Annual Report Award. Berdasarkan penliaian terhadap Laporan Tahunan 2011, Perseroan mendapatkan predikat Juara Pertama Annual Report Award untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama beberapa lembaga, yaitu BapepamLK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship). Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan). Dengan sendirinya, kegiatan seperti ini dapat disebut sebagai salah satu bentuk CSR. Kegiatan ini kami upayakan menjiwai
PT Bank Syariah Mandiri
seluruh kegiatan bisnis Perseroan. Perseroan menjalankan kegiatan CSR dengan cara menjalin kerjasama dengan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) BSM, yaitu melalui tiga bentuk program, yakni Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat. Pada tahun 2012, melalui kerja sama ini, Perseroan berhasil menggulirkan bantuan kepada 7.744 individu dan 410 institusi dengan total bantuan senilai Rp22,43 miliar, meningkat 45% dari pengguliran tahun 2011 sebesar Rp15,47 miliar.
Kinerja Non Keuangan 2012 Manajemen mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan apresiasi kepada Perseroan. Pada tahun 2012, Perseroan meraih 30 penghargaan dari pihak eksternal, baik dari dalam maupun luar negeri. Manajemen menilai penghargaan ini sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai pendorong bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Penghargaanpenghargaan tersebut yaitu: 1. Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) (Good Corporate Governance Award 2012), dari Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance. 2. Indonesia Best Corporate Transformation 2012, dari Majalah SWA dan Win Solution. 3. The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 4. The Best CEO (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 5. The Best Bank 2012 in Compliance (Anugerah Perbankan Indonesia
PT Bank Syariah Mandiri
2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 6. The Best Bank 2012 in Corporate Communication (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 7. The Best Bank 2012 in Financial Aspects (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review.
15. The Best Islamic Bank in Indonesia (Asiamoney Islamic Bank Award 2012), dari Asiamoney. 16. Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Best Brand Platinum Awards), dari Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga survey Mars. 17. Annual Report Award (ARA) 2011, dari Bank Indonesia,
Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan).
8. The Best Bank 2012 in Human Capital (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 9. The Best Bank 2012 in Marketing (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 10. The Best Bank 2012 in Risk Management (Anugerah Perbankan Indonesia 2012), dari Perbanas Institute dan Woman Review. 11. The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis. 12. The Best for All Criteria (across industries) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis. 13. The Best for CEO Commitment (across industries) (Indonesian Human Capital Study Award 2012), dari Dunamis. 14. Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 (Infobank Sharia Finance Award), dari Majalah Infobank.
18.
19.
20.
21.
22. 23. 24.
Bapepam-LK, BEI, Kementerian BUMN, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak. Bank Syariah Terbaik 2012 (Investor Award), dari Majalah Investor. Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun (Indonesia Banking Award), dari Koran Tempo. No. 1 Choice Brand Based on Indonesian Women Survey 2012 (Indonesian Women Survey Award), dari Majalah Kartini. Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan (ABFI Institute Award), dari ABFI Institute Perbanas dan Group Majalah Tempo. Best Islamic Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong. Best Islamic Retail Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong. Best Islamic Trade Finance Bank Award, dari The Asset Asian Hongkong.
Laporan Tahunan 2012
85
Laporan Manajemen
25. Infobank Award (Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011), Majalah Infobank. 26. Word of Mouth Marketing Award, dari Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing. 27. Service Quality Award 2012 (Sharia Banking), dari Carre Customer Satisfaction & Loyalty dan Majalah Service Excellence. 28. Best Islamic Bank in Indonesia, dari Islamic Finance News/Redmoney. 29. The Best Brand Equity Champion of Islamic Banking, dari Markplus Insight dan Majalah Marketeers. 30. The Most Popular Brand of Islamic Banking, dari Markplus Insight dan Majalah Marketeers.
Di tahun 2012, komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS.
Prospek usaha 2013 Sejalan dengan perkiraan semakin meningkatnya pertumbuhan perekonomian dunia, perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2012. Dari sisi lapangan usaha, pada tahun 2013, sektor-sektor utama yakni sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR); serta sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan masih akan mendominasi perkembangan perekonomian nasional.
86
Laporan Tahunan 2012
Permintaan domestik yang kuat dan pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik akan menjadi pendukung yang cukup kuat bagi kinerja sektor industri pengolahan pada tahun 2013. Pertumbuhan sektor industri pengolahan 2013 terutama didorong oleh sub-sektor makanan, minuman & tembakau. Sementara itu, besarnya potensi pasar domestik serta didukung daya beli yang tinggi menjadi faktor pendorong kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR). Potensi yang besar ini dimanfaatkan dengan baik terutama di sektor ritel. Hal tersebut terlihat dari perkembangan gerai-gerai mini market serta perkembangan usaha berdasarkan waralaba yang masih marak. Di sektor perhotelan, besarnya potensi kegiatan usaha di bidang meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di Indonesia mendorong banyak pengusaha membangun fasilitas yang akan mendukung kegiatan tersebut atara lain melakukan ekspansi usaha perhotelan dan pembangunan ruangruang pamer (exhibition hall). Di sektor pengangkutan, peningkatan mobilitas pelaku bisnis dan arus barang menjanjikan optimisme di subsektor pengangkutan. Untuk merespons perkembangan ini berbagai maskapai penerbangan melakukan penambahan armada, frekuensi penerbangan dan perluasan rute-rute penerbangan. Peningkatan aktivitas pengangkutan tidak hanya terjadi pada angkutan udara, angkutan laut juga mengalami peningkatan, terutama terkait dengan arus peti kemas di berbagai pelabuhan di Indonesia, baik pelabuhan besar maupun kecil. Di sektor komunikasi, untuk mendukung aktivitas ekonomi yang cukup tinggi, tuntutan akan ketersediaan informasi yang cepat, mendorong peningkatan
PT Bank Syariah Mandiri
jaringan broadband dan layanan komunikasi lainnya oleh hampir semua operator komunikasi agar dapat memberikan layanan data yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Perubahan Komposisi Direksi Di tahun 2012, komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali. Kepengurusan Direksi tidak mengalami perubahan, sebagaimana tahun sebelumnya yaitu Yuslam Fauzi sebagai President Director,
Hanawijaya sebagai Micro and Small Banking Director, Sugiharto sebagai Commercial Banking Director, Zainal Fanani sebagai Compliance Director, Achmad Syamsudin sebagai Risk Management Director dan Amran P. Nasution sebagai Corporate Banking and Treasury Director. Akhir kata, Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus berperan dalam menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan diri sebagai bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2012, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2012. Laporan Keuangan Bank tahun 2012 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Purwantono, Suherman & Surja (anggota dari firma Ernst & Young (E&Y)) dengan opini “Wajar Dalam Semua Hal yang Material”. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur
Amran Nasution Direktur
Sugiharto Direktur
PT Bank Syariah Mandiri
Zainal Fanani Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
Laporan Tahunan 2012
87
Laporan Manajemen
Profil Direksi
Zainal Fanani Direktur
88
Laporan Tahunan 2012
Hanawijaya Direktur
Yuslam Fauzi Direktur Utama
PT Bank Syariah Mandiri
Sugiharto Direktur
PT Bank Syariah Mandiri
Amran Nasution Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
Laporan Tahunan 2012
89
Laporan Manajemen
Yuslam Fauzi
Hanawijaya
Sugiharto
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Warga Negara Indonesia. Umur 53 tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.
Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
Pengalaman Kerja l Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri. l Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri. l Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Pengalaman Kerja l Direktur Pembiayaan Konsumer, Komersial Cabang dan Pengembangan Produk PT Bank Syariah Mandiri. l Direktur Kepatuhan, Manajemen Resiko Produk dan IT Bank Syariah Mandiri. l Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Assistant Relationship Manager Credit Corporate Bank Dagang Negara. l Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Pendidikan dan Pelatihan l CEO Roundtable Meeting-Netherlands-
Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP). l Assesment Center Bank Mandiri. Leadership Forum Bank Mandiri. l Training Service Strategy untuk Senior Management Bank Mandiri. l Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku “Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”. l Mandiri CFO Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through Efficiency Management. l USINDO “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-Indonesia Relations?”. l Great Leader Program Bank Mandiri. l Franchise Review Mid Year 2012. l Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 22 Juni 2005
90
Laporan Tahunan 2012
Warga Negara Indonesia. Umur 52 tahun, lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya. Pengalaman Kerja l Kepala Divisi Pengembangan Jaringan
PT Bank Syariah Mandiri. l Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri. l Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia. l Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia. l Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia. l Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia. Pendidikan dan Pelatihan l Seminar Financial Inclusion Peran
Pendidikan dan Pelatihan l Seminar “Gadai Emas Diantara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi”. l Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum”. l Konferensi APM-RCG &IIICE 2012 MP3EI. l Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah. l Training Competitive Strategy. l Seminar Inovasi Produk. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 22 Juni 2005
Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan. l Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. l Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 2. l Institutional Investor Forum. l Training Service Excellent untuk Senior Management - PT Bank Mandiri. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
PT Bank Syariah Mandiri
Amran Nasution
Achmad Syamsudin
Zainal Fanani
Direktur
Direktur
Direktur
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989. Pengalaman Kerja l Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung. l Account Officer Bank Susila Bakti Bandung Pendidikan dan Pelatihan l Indonesia Investment Forum. l Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian”.l Seminar Nasional Perhajian. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2007
Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan. Pengalaman Kerja l Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri. l Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri. l Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri. l Group Head CRM Retail, Bank Mandiri. lKetua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN Pendidikan dan Pelatihan l Indonesian International Banking
Convention 2012. l Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC). l Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012. l Temenos Community Forum (TCF) 2012. l Annual Risk consolidation Conference 2012. l Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. l Workshop Great Leader Program Bank Mandiri. l Investment Forum- PT Bank Mandiri, Tbk. l Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer. l Program Assessmen Great Leader Bank Mandiri.lSeminar E-Payment & Security. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 29 Juni 2010
PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia. Umur 49 th, lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989. Pengalaman Kerja l Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti. l Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti. l Staf Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI. Pendidikan dan Pelatihan l Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI. l Service Workshop For Group Head & Service Mindset. l Risk Management Cert. Refreshment PROG.LVL.3-5. l Improving Compliance Competency. l Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum. l ICA International Advance Certificate in Compliance & Financial Crime of the International Compliance association. Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2007
Laporan Tahunan 2012
91
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
Tinjauan Bisnis dan Prospek Usaha Peti Uang tahun 1960 - Koleksi Museum Mandiri
92 92
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
BSM terus menunjukkan kinerja yang semakin membaik, sebagai bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
93 93
Tinjauan Bisnis Perbankan
P
impor, dan ekspektasi inflasi tetap terkendali. Selain itu, terjaganya inflasi juga didukung oleh koordinasi yang semakin intensif antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Inflasi kelompok volatile food dan administered prices tahun 2012 cukup terkendali. Inflasi volatile food terkendali pada level 5,7% (yoy), terutama dipengaruhi oleh peningkatan produksi pangan domestik dan kelancaran distribusi. Inflasi administered prices cukup rendah yaitu 2,7% (yoy). Inflasi administered prices terutama disumbang oleh kenaikan harga rokok. Komoditas administered prices lainnya seperti bahan bakar rumah tangga dan bensin memberikan sumbangan yang minimal terhadap inflasi. BI memperkirakan selama tahun 2013 inflasi IHK berada pada kisaran 4,5±1%.
ada tahun 2012, kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) menunjukkan performance yang semakin baik sebagai bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia.
Aset BSM menunjukkan pertumbuhan sebesar Rp5,56 triliun atau 11,42%, sedangkan laba bersih tumbuh sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
A. Perekonomian Indonesia dan Prospek Usaha Perbankan
Perekonomian Indonesia tahun 2012 relatif baik yaitu tumbuh sebesar 6,2%, namun melemah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang sebesar 6,5%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi.
Tekanan inflasi sampai dengan tahun 2012 relatif tinggi. Secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen di tahun 2012 mencapai 4,30% (yoy) atau lebih tinggi dari inflasi di tahun 2011 yang mencapai 3,79% (yoy). Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%. Hal in didorong oleh inflasi inti yang stabil, inflasi volatile food yang terkendali, dan inflasi administered prices yang rendah.
94
Ekonomi global di tahun 2012 melambat dari 3,9% di tahun 2011 ke 3,2% di tahun 2012 yang disebabkan krisis di negara maju. Pertumbuhan ekonomi di negara maju terutama disebabkan oleh kinerja ekonomi negaranegara di kawasan Eropa yang masih dihadapkan pada permasalahan utang, kontraksi fiskal, terbatasnya ruang kebijakan moneter, tingkat pengangguran yang meningkat tajam, rapuhnya sektor keuangan, serta merosotnya kepercayaan pasar. Permasalahan tersebut menyebabkan pemulihan krisis Zona Eropa berjalan lambat. Perlambatan ekonomi di negara maju yang berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging market. Pertumbuhan ekonomi China dan India sebagai motor penggerak perekonomian di negara emerging market mengalami perlambatan terutama di pertengahan tahun 2012.
Inflasi inti yang stabil didukung oleh penerapan strategi bauran kebijakan moneter dan makroprudensial sehingga tekanan inflasi dari sisi permintaan, harga komoditas
Laporan Tahunan 2012
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan depresiasi sepanjang tahun 2012, terkait dengan dinamika perekonomian dunia dan berdampak pada kinerja perekonomian domestik. Nilai tukar rupiah secara ratarata melemah 6,3% (ytd) dari Rp8.768 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.358 per dolar AS di tahun 2012. Sementara itu, secara point-to-point, rupiah mengalami depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 per dolar AS di tahun 2011 ke level Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012.
BI Rate di akhir tahun 2011 berada di level 6,00%, kemudian BI Rate turun di Februari 2012 menjadi 5,75% sampai dengan Desember 2012. Kinerja ekonomi Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2012 berada pada level 5,75%. Bank Indonesia memandang bahwa Rate 5,75% masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan, sehingga sisi suplai dapat merespon akselerasi di sisi permintaan secara memadai.
1. Perbankan Nasional
Aset perbankan nasional tahun 2012 adalah Rp4.262,59 triliun, tumbuh sebesar Rp610 triliun atau 16,69% (yoy) terhadap posisi aset tahun 2011 sebesar Rp3.652,83 triliun. Pertumbuhan aset perbankan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan aset tahun 2011 yaitu 21,40% (yoy). Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh Rp440,29 triliun atau 15,81% (yoy) dari Rp2.784,91 triliun di 2011 ke Rp3.225,20 triliun di 2012. Pertumbuhan DPK sampai dengan Desember 2012 tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2011 sebesar 19,07% (yoy). PT Bank Syariah Mandiri
Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai dengan tahun 2012 adalah Rp2.707,86 triliun, tumbuh sebesar Rp507,77 triliun atau 23,08% (yoy) dari posisi kredit di tahun 2011 sebesar Rp2.200,09 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan kredit tahun 2012. Pertumbuhan kredit modal kerja meningkat dari 21,41% (yoy) tahun 2011 ke 23,21% (yoy) tahun 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi di tahun 2012 tercatat masing-masing sebesar 27,39% (yoy) dan 19,87% (yoy). Secara sektoral, pertumbuhan kredit masih ditopang oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel. Pada tahun 2012, pertumbuhan sektor perdagangan, restoran dan hotel tercatat sebesar 34,23% (yoy) naik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011 yaitu 19,37% (yoy). Dengan pangsa sebesar 20,10% dari total kredit, sektor tersebut masih menjadi penopang pertumbuhan total kredit yaitu memberikan kontribusi sebesar 27,33% dari pertumbuhan kredit yang sebesar Rp507,77 triliun. Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikator-indikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL Gross di tahun 2012 menurun dibandingkan dengan NPL Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke 1,87%, sedangkan Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,11% dan 5,49%. Rasio permodalan (CAR) perbankan nasional
per Desember 2012 mencapai 17,43% lebih tinggi dibandingkan CAR Desember 2011 yang mencapai 16,05%.
2. Perbankan Syariah
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS. Sejalan dengan hal tersebut, jaringan kantor bank syariah telah mencapai 2.663 kantor dan 1.277 office channeling (OC).
Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% (yoy) dari Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012. Dengan pertumbuhan aset tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional meningkat dari 3,98% di tahun 2011 ke 4,58% di tahun 2012.
DPK perbankan syariah tahun 2012 naik sebesar Rp32,10 triliun atau 27,81% (yoy), dari Rp115,41 triliun di akhir tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012 adalah 27,81% (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK dengan tahun 2011 yaitu 51,79% (yoy). Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2012 adalah 4,57%.
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 sebesar 43,69% (yoy) lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2011 pada periode yang sama yaitu 50,56%
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
95
Tinjauan Bisnis Perbankan
(yoy). Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2012 naik sebesar Rp44,85 triliun atau 43,69%, dari Rp102,66 triliun di tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum adalah 5,45% di tahun 2012. Sementara itu rasio Non Performing Financing (NPF) membaik semula 2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di tahun 2012.
Selama tahun 2012 total aset BSM meningkat 11,42% atau Rp5,56 triliun dari Rp48,67 triliun tahun 2011 ke Rp54,23 triliun tahun 2012. Dengan demikian BSM memberikan kontribusi sebesar 11,22% terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di tahun 2012.
Grafik Market Share Aset BSM terhadap Perbankan Syariah
3. Pelaku Perbankan syariah
Pada tahun 2012 tidak terdapat penambahan Unit Usaha Syariah (UUS) dan tidak terdapat penambahan Bank Umum Syariah (BUS) baru, sehingga pemain di industri perbankan syariah terdiri atas 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.
Non BSM 66,54%
2011
BSM 33,46%
Non BSM 72,19%
2012
BSM 27,81%
B. Market Share Aset
Di tengah industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp49,55 triliun dari Rp145,47 triliun tahun 2011 ke Rp195,02 triliun tahun 2012 atau meningkat 34,06%, BSM adalah pemegang pangsa pasar industri perbankan syariah yang terbesar. Dari sisi total aset per 31 Desember 2012 BSM masih menguasai 27,81% pangsa pasar perbankan syariah; meskipun turun 5,65% dari penguasaan market share tahun 2011 sebesar 33,46%.
Tabel Market Share Aset BSM terhadap Perbankan Syariah Aset
2011
BSM
48.672
54.229
5.557
27,81%
Non BSM
96.796
140.789
43.993
72,19%
145.468
195.018
49.550
100,00%
Perbankan Syariah
96
(dalam Rp miliar)
Laporan Tahunan 2012
2012
Growth
Market Share Aset
PT Bank Syariah Mandiri
C. Market Share Dana Pihak Ketiga
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp4,79 triliun atau 11,24% dari Rp42,62 triliun di tahun 2011 ke Rp47,41 triliun tahun 2012. Pada saat yang sama dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 27,81% dari Rp115,42 triliun tahun 2011 ke Rp147,51 triliun tahun 2012.
Tabel Market Share DPK BSM terhadap Perbankan Syariah
(dalam Rp miliar)
DPK
2011
2012
Growth
BSM
42.618
47.409
4.791
32,14%
Non BSM
72.798
100.103
27.305
67,86%
115.416
147.512
32.096
100,00%
Perbankan Syariah
Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah menurun dari 36,93% pada tahun 2011 ke 32,14% pada tahun 2012. Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM menurun akibat penurunan pangsa pasar deposito dan giro BSM.
DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2012 tumbuh sebesar Rp4,79 triliun berkontribusi sebesar 14,93% terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar Rp32,10 triliun.
Market Share DPK
Grafik Market Share DPK BSM terhadap Perbankan Syariah
Non BSM 63,07%
2011
PT Bank Syariah Mandiri
BSM 36,93%
Non BSM 67,86%
2012
BSM 32,14%
Laporan Tahunan 2012
97
Tinjauan Bisnis Perbankan
1. Market Share Growth Tabungan
Sementara itu pangsa pasar tabungan BSM terhadap tabungan perbankan syariah menurun dari 44,24% di tahun 2011 ke 42,48% di tahun 2012. Tabungan BSM meningkat Rp4,72 triliun atau 32,75% dari Rp14,42 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp19,15 triliun pada tahun 2012. Pertumbuhan tabungan BSM memberikan kontribusi 37,88% dari pertumbuhan tabungan perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp12,47 triliun.
Tabel Market Share Growth Tabungan BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar) Tabungan
2011
2012
Share Growth
BSM
4.551
4.724
37,88%
Non BSM
5.143
7.746
62,12%
Perbankan Syariah
9.694
12.470
100,00%
3. Market Share Growth Giro
Giro BSM tumbuh Rp1.765 miliar dari Rp4.669 miliar di tahun 2011 ke Rp6.434 miliar di tahun 2012 atau tumbuh 37,80%. Pertumbuhan giro BSM tersebut memberikan kontribusi 30,95% dari pertumbuhan giro perbankan syariah sebesar Rp5.702 miliar. Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar giro BSM terhadap giro perbankan syariah turun dari 38,89% di tahun 2011 ke 36,33% di tahun 2012.
Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar) Giro
2011
2012
Share Growth
BSM
654
1.765
30,95%
Non BSM
2.296
3.937
69,05%
Perbankan Syariah
2.950
5.702
100,00%
D. Market Share Pembiayaan
2. Market Share Growth Deposito
Deposito BSM tumbuh negatif Rp1,70 triliun dari Rp23,52 triliun di tahun 2011 ke Rp21,83 triliun di tahun 2012 atau tumbuh -7,22%. Pertumbuhan deposito BSM tersebut memberikan kontribusi -12,19% dari pertumbuhan deposito perbankan syariah yang mencapai Rp13,93 triliun. Akibatnya pangsa pasar deposito BSM terhadap deposito perbankan syariah turun dari 33,23% di tahun 2011 ke 25,76% di tahun 2012.
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
98
Deposito
2011
2012
Share Growth
BSM
8,415
(1,698)
-12.19%
Non BSM
18,319
15,624
112.19%
Perbankan Syariah
26,734
13,926
100.00%
Laporan Tahunan 2012
Sepanjang tahun 2012, pembiayaan BSM tumbuh 21,86% atau Rp8,09 triliun dari Rp36,66 triliun di tahun 2011 ke Rp44,75 triliun tahun 2012. Pada saat yang sama pembiayaan perbankan syariah tumbuh 43,69% dari Rp102,66 triliun pada tahun 2011 ke Rp147,51 triliun pada tahun 2012.
Pertumbuhan pembiayaan BSM yang tidak melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut tidak mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,72% tahun 2011 ke 30,34% tahun 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Market Share Pembiayaan BSM terhadap Perbankan Syariah Pembiayaan
2011
2012
BSM
36.664
44.755
8.091
30,34%
Non BSM
65.991
102.750
36.759
69,66%
102.665
147.505
44.850
100,00%
Perbankan Syariah
(dalam Rp miliar) Growth
Market Share Pembiayaan
Pembiayaan BSM sampai dengan bulan Desember 2012 tumbuh sebesar Rp8,03 triliun berkontribusi sebesar 17,90% terhadap pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah sebesar Rp44,85 triliun.
Grafik Market Share Pembiayaan BSM terhadap Perbankan Syariah
Non BSM 64,22%
2011
BSM 35,78%
PT Bank Syariah Mandiri
Non BSM 69,66%
2012
BSM 30,34%
Laporan Tahunan 2012
99
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
Tinjauan Operasional (Per Segmen Usaha) Alat pendeteksi uang tahun 1990 - Koleksi Museum Mandiri
100
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Pertumbuhan Aset BSM mencapai 11,42% dan pertumbuhan laba bersih mencapai 46,20% . Total aset BSM tahun 2012 sebesar Rp54,23 triliun, menguasai 27,81% pangsa pasar perbankan syariah.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
101
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
B
ank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa berkomitmen untuk memenuhi harapan nasabah dalam bisnis perbankan syariah.
Tahun 2012, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu: 1. Pendanaan dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan giro), dana konsumer dan dana murah (low cost fund). 2. Pembiayaan meliputi pembiayaan per skim, pembiayaan per sektor ekonomi dan pembiayaan per segmen. 3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan jasa investasi. 4. Layanan meliputi syariah mandiri priority.
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 1.208.974 rekening atau naik 38,98% semula 3.101.255 rekening di tahun 2011 menjadi 4.310.229 rekening di akhir 2012.Rata-rata pertumbuhan DPK perbulan pada tahun 2012 sebesar 100.748 rekening.
Tabel Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga (DPK) Keterangan Tabungan Giro Deposito Total
2011
2012
2.978.140
4.155.632
41.792
53.334
81,323
101.263
3.101.255
4.310.229
Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:
Komposisi Dana
A. Pendanaan
Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK)
Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Desember 2012 mencapai Rp47,41 triliun, tumbuh sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% terhadap total DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun. DPK berasal dari tabungan, giro dan deposito.
Pada tahun 2012, porsi pendanaan untuk konsumer mengalami kenaikan menjadi 59,25% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 53,95%.Sedangkan pendanaan untuk institusi mengalami penurunan menjadi 40,75%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 46,05%.
Tabel Perkembangan Dana Pihak Ketiga (dalam Rp Juta) Pertumbuhan 2011-2012
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Tabungan
7.163
9.873
14.424
14.424
19.148
4.724
32,75
Giro
2.591
4.015
4.669
4.669
6.434
1.765
37,80
Nominal
%
Deposito
9.584
15.110
23.525
23.525
21.827
(1.698)
(7,22)
Jumlah
19.338
28.998
42.618
42.618
47.409
4.791
11,24
Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga
Deposito 46,04%
Tabungan 40,39% 2012 Giro 13,57%
102
Laporan Tahunan 2012
Deposito 55,20%
Tabungan 33,84% 2011 Giro 10,96%
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Komposisi Dana Periode 2011-2012
(dalam Rp Juta)
Keterangan
2011
Komposisi
2012
Komposisi
Konsumer
22,990
53.95%
28,092
Institusi
19,628
46.05%
Total
42,618
100.00%
%
59.25%
5,102
22.19%
19,317
40.75%
-311
-1.58%
47,409
100.00%
4,791
11.24%
Rincian Dana Pihak Ketiga (DPK)
Grafik Komposisi Dana Periode 2011-2012
Institusi 46,05%
2011
Konsumer 53,95%
Institusi 40,75%
2012
Konsumer 59,25%
1. Tabungan
Sampai dengan akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp19,15 triliun, meningkat sebesar 32,75% atau Rp4,72 triliun dari Rp14,42 triliun di tahun 2011. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM (Mudharabah), BSM Tabungan Berencana, BSM Tabungan Simpatik, BSM Tabungan Mabrur, BSM Tabungan Investa Cendikia dan TabunganKu.
Pertumbuhan terbesar secara nominal disumbang oleh Tabungan BSM (Mudharabah) yaitu sebesar Rp3,39 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 4.155.632 rekening, meningkat sebanyak 1.177.492 rekening atau 39,54% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 2.978.140.
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund)
Komposisi dana murah mengalami kenaikan menjadi 53,96% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 44,80%. Sedangkan pendanaan untuk deposito mengalami penurunan menjadi 46,04%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 55,20%.
Tabel Komposisi Dana Murah Uraian
Growth Nominal
(dalam Rp Juta)
Pertumbuhan 2011-2012
2011
Komposisi
2012
Komposisi
Nominal
%
Dana Murah
19.093
44.80%
25.582
53.96%
6.489
33.99%
Deposito
23.525
55.20%
21.827
46.04%
-1.698
-7.22%
Jumlah
42.618
100.00%
47.409
100.00%
4.791
11.24%
Grafik Komposisi Dana Murah
Deposito 55,20%
2011
PT Bank Syariah Mandiri
Dana Murah 44,80%
Deposito 46,04%
2012
Dana Murah 53,96%
Laporan Tahunan 2012
103
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
(dalam Rp Juta)
Tabel Jenis Produk Tabungan No
Uraian
2011
2012
Pertumbuhan 2011-2012 Nominal
%
1
BSM Tabungan Berencana
125.515
147.581
22.066
17,58
2
BSM Tabungan Investa Cendikia
196.340
246.351
50.011
25,47
3
TabunganKu
197.246
308.198
110.952
56,25
4
BSM Tabungan Simpatik
315.094
593.326
278.232
88,30
5
BSM Tabungan Mabrur
1.800.534
2.674.435
873.901
48,54
6
Tabungan BSM (Mudharabah)
11.789.098
15.178.086
3.388.988
28,75
14.423.827
19.147.977
4.724.150
32,75
2011
2012
1. BSM Tabungan Berencana
48.058
60.473
12.415
25,83%
2. BSM Tabungan Investa Cendikia
38.769
49.957
11.188
28,86%
3. TabunganKu
163.125
237.755
74.630
45,75%
4. BSM Tabungan Simpatik
320.770
759.559
438.789
136,79%
Jumlah
Tabel Jumlah Rekening Produk Tabungan Keterangan
5. BSM Tabungan Mabrur 6. Tabungan BSM (Mudharabah) Total
574.777
779.012
204.235
35,53%
2.268.876
436.235
23,80%
2.978.140
4.155.632
1.177.492
39,54%
Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar 37,88% terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp12,47 triliun.
Rincian produk tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Tabungan BSM (Mudharabah)
104
Tabungan BSM sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai Rp15,18 triliun. Kenaikan Growth Tabungan
Laporan Tahunan 2012
%
1.832.641
Growth posisi tabungan pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar 32,75% apabila dibandingkan dengan posisi tahun 2011 yang sebesar Rp14,42 triliun. Kenaikan Growth tabungan pada tahun 2012 didukung oleh pertumbuhan BSM Tabungan Berencana 17,58%, BSM Tabungan Simpatik 88,30%, BSM Tabungan Mabrur 48,54%, Tabungan BSM (Mudharabah) 28,75%, BSM Tabungan Investa Cendikia 25,47% dan TabunganKu 56,25%.
Growth Nominal
BSM (Mudharabah) sebesar Rp3,39 triliun. Program BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya Tabungan BSM.
Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah) sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar 2.268.876 rekening. Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah) meningkat sebesar 436.235 rekening atau 23,80% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.832.641 rekening.
2) BSM Tabungan Mabrur Selama 2012, kinerja BSM Tabungan Mabrur mencapai sebesar Rp2,67 triliun. Growth BSM Tabungan Mabrur pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp874 miliar atau sebesar 48,54% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar Rp1,80 triliun. Jumlah NoA BSM Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 779.012 rekening, tumbuh sebesar 204.235 rekening atau 35,53% dibanding tahun 2011 sebesar 574.777 rekening.
PT Bank Syariah Mandiri
3) BSM Tabungan Berencana Selama tahun 2012, kinerja BSM Tabungan Berencana mencapai sebesar Rp147,58 miliar. Growth BSM Tabungan Berencana pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp22,07 miliar atau 17,58%, dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp125.52 miliar. Jumlah NoA BSM Tabungan Berencana mencapai 60.473 rekening, tumbuh sebesar 12.415 rekening atau 25,83% dibandingkan tahun 2011 sebesar 48.058 rekening. 4) BSM Tabungan Investasi Cendikia BSM Tabungan Investasi Cendikia mengalami pertumbuhan yang baik selama tahun 2012 antara lain dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program bundling produk antara BSM Tabungan Investasi Cendikia dengan tabungan BSM. Kinerja BSM Tabungan Investasi Cendikia pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp246,35 miliar, tumbuh sebesar Rp50,01 miliar atau 25,47% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp196,34 miliar.
Jumlah NoA BSM Tabungan Investasi Cendikia mencapai sebanyak 49.957 rekening, tumbuh sebesar 11.188 rekening atau sebesar 28,86% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar 38.769 rekening.
759.559 rekening, tumbuh sebesar 438.789 rekening atau 136,79% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 320.770 rekening. 6) TabunganKu Kinerja Tabungan TabunganKu pada tahun 2012 mencapai Rp308,20 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011. Growth tabungan TabunganKu pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp110,95 miliar atau sebesar 56,25% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp197,25 miliar. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan TabunganKu. Jumlah NoA TabunganKu sampai akhir tahun2012 mencapai 237.755 rekening, meningkat sebesar 74.630 rekening atau 45,75% dibandingkan tahun 2011 sebesar 163.125 rekening.
2. Deposito
Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp21,83 triliun, tumbuh minus 7,22% atau minus Rp1,70 triliun dari sebesar Rp23,52 triliun di tahun 2011. BSM Deposito memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan Dollar.
Jenis Produk Deposito No
Uraian
1
BSM Deposito Rupiah (IDR)
2
BSM Deposito Valuta Asing (USD)
Jumlah
(dalam Rp Juta) 2011
2012
22.293.536
20.579.200
%
(1.714.336)
(7,69)
1.231.175
1.247.444
16.269
1,32
23.524.711
21.826.644
(1.698.067)
(7,22)
5) BSM Tabungan Simpatik Kinerja BSM Tabungan Simpatik pada tahun 2012 mencapai Rp593,33 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011. Growth BSM Tabungan Simpatik pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp278,23 miliar atau sebesar 88,30% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp315,09 miliar.
Pertumbuhan 2011-2012 Nominal
Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 101.263 rekening. NoA deposito pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebanyak 19.940 rekening atau sebesar 24.52% terhadap posisi tahun 2011 sebanyak 81.323 rekening.
Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan Tabungan Simpatik. Jumlah NoA BSM Tabungan Simpatik sampai akhir tahun 2012 mencapai
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
105
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) Jumlah Rekening Produk Deposito Keterangan
Growth
2011
2012
1. BSM Deposito Rupiah (IDR)
78.107
97.804
19.697
25,22%
2. BSM Deposito Valas (USD)
3.216
3.459
243
7,56%
81.323
101.263
19.940
24,52%
Total
Nominal
2) BSM Deposito Valas
Deposito BSM berkontribusi sebesar minus 12,19% terhadap pertumbuhan deposito Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp13,93 triliun.
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut: 1) BSM Deposito Rupiah
Selama 2012, kinerja BSM Deposito Rupiah mencapai Rp20,58 triliun. Growth BSM Deposito Rupiah pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar minus Rp1,71 triliun atau sebesar minus 7,69% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp22,29 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito Rupiah sampai akhir tahun 2012 sebanyak 97.804 rekening, meningkat sebanyak 19.697 rekening atau 25,22% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 78.107 rekening.
%
Selama 2012, kinerja BSM Deposito Valas mencapai Rp1,25 triliun. Growth BSM Deposito Valas pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp16,27 miliar atau sebesar 1,32% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp1,23 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito Valas sampai akhir tahun 2012 sebanyak 3.459 rekening, meningkat sebanyak 243 rekening atau 7,56% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 3.216 rekening.
3. Giro
Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp6,43 triliun. Growth giro pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,76 triliun atau sebesar 37,80% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar Rp4,67 triliun. Produk Giro BSM terdiri dari BSM Giro Rupiah, BSM Giro Euro, BSM Giro Dollar dan BSM Giro Singapore Dollar.
Jenis Produk Giro No
Uraian
1
BSM Giro Rupiah
2
BSM Giro Euro
3
BSM Giro Dollar (USD)
4
BSM Giro Singapore Dollar
Jumlah
106
Laporan Tahunan 2012
(Dalam Rp miliar) 2011
2012
Pertumbuhan 2011-2012 Nominal
%
3.830.517
5.251.534
1.421.017
37,10
3.297
2.725
(572)
(17,35)
833.901
1.175.849
341.948
41,01
1.409
3.961
2.552
181,12
4.669.124
6.434.069
1.764.945
37,80
PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah Rekening Produk Giro Keterangan 1. BSM Giro Rupiah
2011
2012
34.043
45.170
2. BSM Giro Euro 3. BSM Giro Dollar (USD)
%
11.127
32,69%
25
31
6
24,00%
7.665
8.068
403
5,26%
4. BSM Giro Singapore Dollar Total
Growth Nominal
59
65
6
10,17%
41.792
53.334
11.542
27,62%
Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM. Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai 53.334 rekening, meningkat 11.542 rekening atau 27,62% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 41.792 rekening.
3) BSM Giro Dollar (USD)
Selama 2012, Kinerja Giro BSM USD mencapai sebesar Rp1,18 triliun. Kinerja BSM Giro USD mengalami peningkatan sebesar 41,01% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp833,90 miliar.
Giro BSM berkontribusi sebesar 30,95% terhadap pertumbuhan giro Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp5,70 triliun.
Uraian mengenai produk Giro BSM adalah sebagai berikut:
Jumlah NoA BSM Giro USD sampai akhir tahun 2012 sebanyak 8.068 rekening, lebih tinggi sebanyak 403 rekening atau 5,26% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 7.665 rekening.
1) BSM Giro Rupiah (IDR)
4) BSM Giro Singapore Dollar
Selama 2012, Kinerja BSM Giro Singapore Dollar mencapai sebesar Rp3,96 miliar. Kinerja BSM Giro Singapore Dollar meningkat sebesar Rp2,55 miliar atau 181,12% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,40 miliar.
Sedangkan jumlah NoA BSM Giro Singapore Dollar sampai akhir tahun 2012 sebanyak 65 rekening, meningkat sebanyak 6 rekening atau 10,17% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 59 rekening.
Selama 2012, kinerja BSM Giro Wadiah Yad Dhamanah (IDR) mencapai sebesar Rp5,25 triliun. Growth BSM Giro Rupiah pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,42 triliun atau sebesar 37,10% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp3,83 triliun. Jumlah NoA BSM Giro Rupiah sampai akhir tahun 2012 sebanyak 45.170 rekening, meningkat sebanyak 11.127 rekening atau 32.69% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 34.043 rekening.
2) BSM Giro Euro
Selama 2012, Kinerja Giro BSM Euro mencapai Rp2,73 miliar. Growth BSM Giro Euro pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp572 juta atau sebesar -17,35% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp3,30 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir tahun2012 sebanyak 31 rekening, meningkat sebanyak 6 rekening atau 24,00% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 25 rekening.
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun 2012, BSM melakukan beberapa program dalam rangka meningkatkan kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) sehingga mampu memenuhi harapan nasabah antara lain: 1. Cash Management
Cash Management adalah program untuk memudahkan nasabah Institusi untuk mengelola dananya. Produk yang ditawarkan adalah Pooling Fund, Multi Level Acount, Batch Transfer
Laporan Tahunan 2012
107
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) dan Payroll. Kerja sama lain yang bisa dilakukan adalah Co-branding, Multi Bank Payment dan Multi Chanel Payment.
BSM Sahabat merupakan program member get member, dimana peserta program mengajak orang lain menjadi nasabah BSM. Peserta program (pemberi referensi) mendapatkan insentif uang berdasarkan volume dana dari nasabah yang tereferensi. BSM Sahabat juga merupakan upaya pemasaran berbasis word of mouth.
2. BSM Mitra Kerja
BSM Mitra Kerja merupakan program komunitas yang bekerjasama dengan BSM.
7. Gathering Jamaah Haji melalui KBIH dan PIHK
Pada tahun 2012 BSM melakukan gathering jamaah haji melalui KBIH dan PIHK di 100 KC dan 150 KCP. Pada pelaksanaannya BSM memprioritaskan gathering di cabang-cabang potensial haji dan umrah.
8. Program BSM You & Friends
Program BSM You & Friends adalah program akuisisi nasabah baru BSM Priority dengan cara referral. Setiap nasabah BSM Priority yang memberikan referensi maupun nasabah baru BSM Priority hasil referral dengan penempatan dana minimal Rp250 juta akan mendapat hadiah berupa voucher.
3. BSM Fantasi
9. Direct Sales Force
Program Direct Sales Force adalah program akusisi nasabah ritel yang dilakukan dengan cara merekrut tenaga kerja yang berpotensi untuk mencari dana yang kita sebut dengan Sharia Funding Executive.
BSM Fantasi termasuk program pemberian direct gift. Program berlaku untuk produk tabungan (Tabungan BSM, BSM Tabungan Simpatik, BSM TabunganKu) dan BSM Giro.
4. BSM Giro Prima
BSM Giro Prima merupakan fasilitas keringanan biaya transaksi kepada nasabah BSM Giro dengan syarat saldo rata-rata tertentu. BSM Giro Prima terutama ditujukan kepada komunitas pedagang yang cukup sensitif terhadap biaya transaksi bank.
5. BSM Rejeki Sembako (BSM Direct Gift)
BSM Rejeki Sembako termasuk program pemberian direct gift dengan hadiah spesifik, yaitu Sembako. Program hanya berlaku untuk pembukaan rekening baru Tabungan BSM.
6. Marketing Luar Negeri
108
Marketing luar negeri merupakan upaya BSM dalam menarik pembukaan rekening TKI di luar negeri, khususnya di negara yang BSM memiliki mitra kerja (remiten ataupun SFE).
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
B. Pembiayaan
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp44.75 triliun, meningkat sebesar Rp8.03 triliun atau tumbuh 21,86% dibanding total pembiayaan Rp36,73 triliun di tahun 2011.
Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2008-2012 Uraian Pembiayaan
(dalam Rp miliar)
2008
2009
2010
2011
13.278
16.063
23.968
36.727
Pertumbuhan pembiayaan BSM sedikit lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah. Hal ini, secara posisi pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah mengalami penurunan dari 35,78% tahun 2011 ke 30,34% tahun 2012. Produk pembiayaan BSM dikelompokkan dalam beberapa bagian antara lain: 1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. 2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: pembiayaan pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transportasi dan komunikasi, jasa dunia usaha, jasa sosial dan lain-lain. 3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan korporasi, komersial, usaha mikro kecil dan konsumer.
2012 44.755
Pertumbuhan 2011-2012 Nominal 8.028
Pembiayaan dan Komposisi
1. Pembiayaan Per Jenis Skim
% 21,86
Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2012 didominasi pembiayaan dengan skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar Rp27,55 triliun atau 61,56%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2011 sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%. Sedangkan porsi pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar Rp6,34 triliun atau 14,16%, lebih rendah dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar Rp5,43 triliun atau 14,78%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan lainnya mengalami penurunan dari semula sebesar 12,72% dan 18,66% pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar 9,55% dan 14,74% pada akhir tahun 2012.
Pembiayaan BSM
Rp Miliar 50.000
44.755
45.000 40.000
36.727
35.000 30.000
23.968
25.000 20.000 15.000
13.278
16.063
10.000 5.000 0 2008
2009
PT Bank Syariah Mandiri
2010
2011
2012
Laporan Tahunan 2012
109
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) Pembiayaan Per Skim Periode 2011-2012
(dalam Rp Juta) 2011
Uraian
2012
Nominal
Share
Nominal
Share
Murabahah
19.773.813
53,84%
27.549.264
61,56%
Mudharabah
4.671.140
12,72%
4.273.760
9,55%
Musyarakah
5.428.201
14,78%
6.336.769
14,16%
Lainnya
6.853.525
18,66%
6.595.015
14,74%
36.726.679
100,00%
44.754.808
100,00%
Jumlah Pembiayaan Per Skim
2. Pembiayaan Per Sektor Ekonomi
Portofolio pembiayaan per sektor ekonomi meningkat sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, semula Rp36,73 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp44,75 triliun di tahun 2012. Kinerja pembiayaan per sektor ekonomi mengalami peningkatan yaitu pertanian 29,84%, industri 31,08%, listrik gas air 124,03%, konstruksi 5,84%, perdagangan 25,00%, transportasi komunikasi 38,51%, jasa dunia usaha 18,55%, jasa sosial 6,58% dan sektor lain-lain 22,35%. Sedangkan kinerja sektor pertambangan sedikit menurun sebesar 5,96%.
Sementara komposisi pembiayaan per sektor ekonomi pada tahun 2012 antara lain pertanian 3,86%, pertambangan 1,02%, industri 4,89%, listrik, gas dan air 1,69%, konstruksi 7,25%, perdagangan 10,80%, transportasi komunikasi 3,87%, jasa dunia usaha 20,77%, jasa sosial 2,01% dan sektor lain-lain 43,85%.
3. Pembiayaan Per Segmen
Tahun 2012, pembiayaan per segmen usaha mencapai sebesar Rp44,75 triliun, meningkat sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Porsi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2012 meliputi Rp10,00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 22,34%. Porsi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2011 sebesar 25,33%. Pembiayaan komersial di tahun 2012 sebesar Rp7,77 triliun dengan porsi 17,37%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2011 sebesar 17,03%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2012 sebesar Rp7,36 triliun dengan porsi 16,44%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan usaha mikro dan kecil tahun 2011 sebesar 13,96%. Pembiayaan konsumer di tahun 2012 sebesar Rp19,63 triliun dengan porsi 43,85%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun 2011 sebesar 43,68%.
Perkembangan Per Sektor Ekonomi No 1
Pertanian
2
Pertambangan
3
Industri
4
Listrik, Gas dan Air
5
2011 Nominal
2012 Share
1.330.609
3,62%
Nominal
Share
1.727.718
3,86%
484.555
1,32%
455.698
1,02%
1.669.965
4,55%
2.188.967
4,89%
338.607
0,92%
758.593
1,69%
Kontruksi
3.064.580
8,34%
3.243.536
7,25%
6
Perdagangan
3.866.272
10,53%
4.832.779
10,80%
7
Transportasi & Komunikasi
1.249.741
3,40%
1.731.000
3,87%
8
Jasa Dunia Usaha
7.839.274
21,34%
9.293.456
20,77%
9
Jasa Sosial
842.398
2,29%
897.829
2,01%
10
110
Uraian
(dalam Rp Juta)
Lain-lain
16.040.678
43,68%
19.625.232
43,85%
Jumlah
36.726.679
100,00%
44.754.808
100,00%
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Pembiayaan Per Segmen Keterangan
(dalam Rp Juta) Tahun 2011
Pertumbuhan 2012
Nominal
%
Korporasi
9.302.732
10.000.429
697.697
7.50
Komersial (Menengah)
6.254.763
7.773.363
1.518.600
24.28
Usaha Mikro dan Kecil
5.128.505
7.355.784
2.227.279
43.43
Konsumer
16.040.679
19.625.232
3.584.553
22.35
Jumlah
36.726.679
44.754.808
8.028.129
21.86
Uraian pembiayaan per segmen usaha adalah sebagai berikut:
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan pembiayaan korporasi dengan pertumbuhan sebesar Rp697,70 miliar atau 7,50%, semula Rp9,30 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp10,00 triliun.
Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada 3 (tiga) sektor besar antara lain: sektor jasa dunia usaha sebesar Rp9,29 triliun atau 20,77%, sektor perdagangan sebesar Rp4,83 triliun atau 10,80% dan sektor konstruksi sebesar Rp3,24 triliun atau 7,25%.
a. Pembiayaan Korporasi
Bentuk dukungan BSM dalam meningkatkan pertumbuhan bank syariah nasional adalah dengan membantu nasabah korporasi melalui penyaluran pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai dengan risiko yang diterima. Tahun 2012, BSM menfokuskan pembiayaan terutama untuk sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batu bara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial yang terus berkembang. BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif dengan nasabah korporasi dalam upaya-upaya BSM menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, sehingga permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik.
PT Bank Syariah Mandiri
Kinerja Pembiayaan Korporasi
Pembiayaan Khusus dan Sindikasi Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency profesional yang dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM.
Laporan Tahunan 2012
111
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp385 miliar atau 53% semula Rp724 miliar di tahun 2011 menjadi Rp1.109 miliar di tahun 2012. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat mencapai target.
Skim Pembiayaan Komersial
Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia Perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi.
b. Pembiayaan Komersial (Menengah)
Tahun 2012 BSM menjalankan proyek Corporate Plan 2011-2015 (Corplan). Salah satu item proyek yang dijalankan adalah perubahan kebijakan dalam hal kriteria segmentasi pembiayaan komersial. Dampak dari perubahan kriteria segmentasi pembiayaan tersebut, maka terjadi perubahan posisi pembiayaan komersial di BSM dari semula sebesar Rp5,372 triliun di akhir tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,658 triliun di awal tahun 2012 atau berpindah sebesar Rp2,712 triliun ke segmen pembiayaan komersial kecil. Selain itu pada tahun 2012, BSM melakukan penguatan risk management melalui penerapan four eyes principles dan segregation of duties dalam proses pembiayaan. Sepanjang tahun 2012, BSM merealisasikan pertumbuhan pembiayaan komersial sebesar Rp1,084 Triliun atau turun sebesar 22% dari realisasi pertumbuhan pembiayaan komersial tahun 2011 sebesar Rp1,390 Triliun. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh proses penyesuaian unit bisnis dan risk dalam menerapkan mekanisme proses baru pembiayaan berdasarkan Corplan.
Tujuan Penyaluran Pembiayaan Komersial
112
digunakan untuk tujuan modal kerja sebesar 58,29% dan sisanya sebesar 41,71% digunakan untuk investasi.
Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh BSM berdasarkan tujuan penggunaannya terbagi menjadi untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pada tahun 2012, pembiayaan komersial BSM mayoritas disalurkan untuk tujuan investasi sebesar 52,51%, sedangkan sisanya sebesar 47,49% digunakan untuk modal kerja. Komposisi ini berbeda dari tahun 2011, dimana pembiayaan komersial BSM mayoritas
Laporan Tahunan 2012
Komposisi pembiayaan komersial BSM berdasarkan skim pembiayaannya dapat dibagi menjadi 3 skim besar yaitu murabahah, musyarakah, musyarakah PDB. Realisasi pembiayaan dengan skim murabahah sebesar 61,77% dari total pembiayaan komersial, meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 54,57%. Pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar 26,23% dari total pembiayaan komersial. Kondisi ini meningkat dari komposisi tahun 2011 sebesar 21,51% dari total pembiayaan komersial. Sementara itu pembiayaan Musyarakah PDB pada tahun 2012 mencapai 11,21% atau turun komposisinya dari tahun 2011 sebesar 23% terhadap total pembiayaan komersial.
Pembiayaan Komersial pada Sektor Ekonomi
BSM menyalurkan pembiayaan komersial di beberapa sektor ekonomi. Berdasarkan sektor ekonomi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, pembiayaan komersial BSM pada tahun 2012 didominasi oleh penyaluran pada sektor Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 25,87%. Dominasi ini berbeda dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan tahun 2011 yang didominasi oleh sektor ekonomi Perdagangan Barang Eceran sebesar 29,85%. Selengkapnya data pembiayaan per sektor ekonomi disajikan pada tabel.
Non Performing Financing Pembiayaan Komersial
BSM selama tahun 2012, berhasil mengendalikan NPF nasabah pembiayaan komersial menjadi sebesar Rp136,9 Milyar membaik jika dibandingkan NPF pada tahun 2011 sebesar Rp244,135 milyar. Posisi tersebut sebesar 3,66% terhadap total pembiayaan komersial BSM membaik jika dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,54% dari total pembiayaan komersial BSM.
PT Bank Syariah Mandiri
c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil
banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah pemberdayaan oleh perbankan.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai berikut: a) Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM untuk menjangkau nasabah mikrokecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan outlet BSM.
Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
Tabel Pembiayaan Mikro dan Kecil
(Dalam Rp miliar) 2011
Uraian KUR Linkage Program Warung Mikro DNS KLH Kecil Komersial Lainnya Total
Nominal
Share
Nominal
Share
948
18.49%
1.552
21,10%
1.491
29.08%
1.360
18,49%
912
17.78%
1.591
21,63%
44
0.86%
32
0,44%
1.508
29.41%
2.524
34,33%
225
4.39%
295
4,01%
5.128
100,00%
7.355
100,00%
BSM menyalurkan pembiayaan usaha mikro dan kecil selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,23 triliun atau 43,43%, semula Rp5,13 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp7,35 triliun di akhir tahun 2012.
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang bisa disediakan oleh pengusaha mikrokecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikro-kecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di
PT Bank Syariah Mandiri
2012
b) Meningkatkan capacity building nasabah mikrokecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dapat berkembang dalam melayani nasabah mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja sama dengan beberapa lembaga pendamping LKMS dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi. c) Melakukan kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil. d) Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikrokecil dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan Inti-Plasma, dimana perusahaan inti menjamin pasar dan pendampingan teknologi.
Laporan Tahunan 2012
113
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) e) Membuka outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro. f) Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring pembiayaan.
Skim Pembiayaan Mikro-Kecil
Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program.
Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2012 terdiri atas: a) Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah.
114
Sejak Juli 2012 Dana SUP 005 telah dikembalikan kepada Pemerintah melalui Bank Mandiri, nasabah program SUP 005 yang belum melunasi kewajibannya pada saat pengembalian dana tersebut dialihkan menjadi nasabah pembiayaan Komersial BSM.
Laporan Tahunan 2012
b) Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp82,98 miliar. Skema pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM dalam memberdayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 1.022 koperasi; c) Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerja sama antara BSM dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp71,69 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 158 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah: (1) Peralatan pencegahan pencemaran:
Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensi dan perubahan teknologi; Peralatan pencegahan lapisan ozon.
(2) Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu); (3) End-of-pipe technologies:
Instalasi pengolahan air limbah; Instalasi pengendalian pencemaran udara; Instalasi pengolahan sampah.
(4) Peralatan laboratorium:
Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan bermotor;
PT Bank Syariah Mandiri
pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR BSM tahun 2012 sebesar Rp2,76 triliun, naik dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp1,49 triliun.
Peralatan laboratorium untuk analisa kualitas lingkungan.
(5) Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah lingkungan. d) Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan Departemen Pertanian untuk membantu petani/ kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan.
Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/ peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau perkebunan diantaranya yang tergolong: (1) Perorangan/Individu; (2) Berkelompok/Kelompok usaha; (3) Gabungan kelompok yang berbadan hukum maupun bukan berbadan hukum.
e) Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses
Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil
Total pembiayaan program BSM saat ini sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai Departemen/ Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah.
Warung Mikro BSM
Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 482 Outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro selama tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar sebesar Rp700 miliar, semula Rp912 miliar di akhir tahun 2011 menjadi Rp1.612 miliar di akhir tahun 2012.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 482 outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
115
Tinjauan Operasional (per segmen usaha)
2012 dan telah menyelesaikan seluruhnya per Februari 2013 sesuai dengan permintaan BI.
Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/modal kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang kelontong dan sebagainya.
116
Ketentuan tersebut juga mengatur pembatasan fitur gadai emas di perbankan syariah seperti Financing To Value (FTV), Harga Dasar Emas (HDE) dan jangka waktu. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap kemampuan BSM dalam melakukan akuisisi pembiayaan gadai yang baru. Selain itu, periode freeze selama Jan s.d. Maret mengakibatkan portofolio gadai Rp250 juta kebawah mengalami penurunan sebesar Rp439 miliar, dari Rp1,07 triliun per 2011 menjadi Rp632 miliar. Setelah pembukaan kembali, BSM berhasil menyalurkan pembiayaan gadai dengan pertumbuhan sebesar Rp402 miliar menjadi Rp1,03 triliun per Desember 2012.
Total pembiayaan gadai BSM mengalami penurunan sebesar 3,46% atau Rp37 miliar, dari Rp1,07 triliun menjadi Rp1,03 triliun.
Penurunan baki debet tersebut diikuti dengan menurunannya FBI gadai sebesar 48,43% atau Rp146,57 dari Rp302,62 menjadi Rp156,05 miliar per Desember 2012.
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini usaha mikro mempunyai 3 kategori produk yaitu: a) Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 juta) b) Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 juta) c) Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 juta) d) Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond maksimum Rp20 juta) e) Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 juta.)
Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 35 outlet, semula 318 outlet di akhir tahun 2011 menjadi 353 outlet di akhir tahun 2012.
Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.
Pembiayaan Gadai BSM Bisnis gadai emas Perbankan Syariah tahun 2012 mengalami perubahan signifikan dengan dikeluarkannya ketentuan oleh BI melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Salah satu dampak dari pelaksanaan ketentuan tersebut adalah setiap bank syariah harus menyelesaikan pembiayaan gadai nasabahnya yang memiliki baki debet di atas Rp250 juta menjadi maksimal hanya Rp250 juta per nasabah. Dari total portofolio pembiayaan gadai BSM sebesar Rp2,95 triliun pada tahun 2011, porsi pembiayaan gadai dengan baki debet di atas Rp250 juta cukup besar mencapai 64,07% atau Rp1,89 triliun. Walaupun demikian, BSM telah berhasil menurunkan jumlah tersebut menjadi hanya tinggal Rp12,26 miliar per Desember
Laporan Tahunan 2012
a) Program Pengembangan Bisnis
BSM mencanangkan program-program untuk meningkatkan portofolio pembiayaan gadai, antara lain: (1) Program Sahabat Emas yaitu program yang diperuntukkan bagi perorangan yang dapat mereferensikan nasabah untuk menggadai di BSM. (2) Program eduEmas, Program Ketupat Emas Merdeka dan Program Rejeki Milad BSM. Program ini memberikan keuntungan bagi peserta program antara lain memperoleh keringanan biaya gadai, suvenir maupun bingkisan lainnya.
b) Aliansi
Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM membuka channel distribusi dengan pihak
PT Bank Syariah Mandiri
ketiga. Pada tahun 2012 BSM telah menjalin kerjasama dengan mitra untuk membuka konter layanan gadai. Hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Pos Indonesia dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Selain itu, Bank Mandiri sebagai pemilik BSM juga men-support BSM dengan membuka konter layanan gadai di unit bisnis Bank Mandiri.
BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,58 triliun atau 22,35%, semula Rp16,04 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp19,63 triliun di akhir tahun 2012.
Pada tahun 2012 pembiayaan konsumer semakin nyata mendorong pertumbuhan Bank Syariah Mandiri. Porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan BSM meningkat menjadi 43,85% dari semula 43,61% pada akhir tahun 2011.
Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2012 di antaranya:
c) Pelayanan Gadai
Guna meningkatkan awareness masyarakat terhadap layanan Gadai Emas BSM, BSM senantiasa meningkatkan efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan. Menyadari kelebihannya dari sisi pricing, maka Gadai Emas BSM mengubah tagline dari ”Mitra untuk Dana Cepat dan Mudah” menjadi “Ringan Biayanya Nyaman Layanannya”. Biaya yang dikenakan sangat kompetitif. Migrasi sistem IT dari AS-400 ke T24 dilaksanakan guna menjawab kebutuhan fitur layanan yang terus dikembangkan.
1. Pengembangan produk pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan dll. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja sama dengan dealer, developer, supplier alat kesehatan, ikatan dokter, dan Universitas/ Perguruan Tinggi. 2. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat. 3. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi. 4. Pengelolaan CFBC (Consumer Financing Business Center).
d. Pembiayaan Konsumer
Salah satu bisnis BSM yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah Pembiayaan konsumer. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik.
Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan
Porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan BSM tahun 2012 meningkat menjadi 43,85% dari semula 43,61% pada akhir tahun 2011.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
117
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) 5) Pembiayaan Implan Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Porsi pembiayaan implan sebesar Rp4.950,04 miliar atau sebesar 25,22% dari total pembiayaan konsumer.
konsumer ke lebih dari 2.900 koperasi karyawan. BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.
Tahun 2012, Pembiayaan Konsumer disalurkan dalam berbagai segmen antara lain:
6) Pembiayaan Koperasi Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan oleh bank kepada anggota koperasi yang merupakan karyawan tetap intansi pemerintah maupun swasta dari induk koperasi. Porsi pembiayaan koperasi sebesar Rp3.658,31 miliar atau sebesar 18,64% dari total pembiayaan konsumer.
1) Pembiayaan Perumahan/Griya Fasilitas pembiayaan pemilikan/renovasi rumah dan apartemen. Porsi pembiayaan perumahan sebesar Rp4.208,31 miliar atau sebesar 21,44% dari total pembiayaan konsumer. 2) Pembiayaan Pensiunan Fasilitas pembiayaan kepada pensiunan yang memiliki manfaat pensiun setiap bulan. Porsi pembiayaan pensiunan sebesar Rp43,40miliar atau sebesar 0,28% dari total pembiayaan konsumer.
7) Pembiayaan Alat kesehatan Fasilitas pembiayaan kepada bidang profesi kesehatan untuk pengadaan barang/jasa yang tidak bertentangan dengan syariah. Porsi pembiayaan alat kesehatan sebesar Rp13,85 miliar atau sebesar 0,07% dari total pembiayaan konsumer.
3) Pembiayaan Kendaraan/Oto Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor. Porsi pembiayaan kendaraan sebesar Rp258,57 miliar atau sebesar 1,32% dari total pembiayaan konsumer.
4) Pembiayaan Multifinance Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor yang diberikan kepada end user melalui kerjasama dengan perusahaan multifinance. Porsi pembiayaan multifinance sebesar Rp860,06 miliar atau sebesar 4,38% dari total pembiayaan konsumer.
Porsi Pembiayaan Konsumer Tahun 2012 Jenis Pembiayaan Implan Konsumer Perorangan
(dalam Rp juta)
2011
2012 Porsi
Outstanding
1.068
0,01%
4.950.038
Outstanding
Porsi 25,22%
4.451.491
27,75%
4.866.371
24,80%
Perumahan
162.325
1,01%
4.208.306
21,44%
Koperasi
577.488
3,60%
3.658.314
18,64%
Multifinance Konsumer Lainnya
4.268
0,03%
860.060
4,38%
2.136.676
13,32%
766.326
3,90%
Kendaraan
3.586.093
22,36%
258.568
1,32%
Pensiunan
4.214.665
26,27%
43.399
0,22%
Alat Kedokteran Grand Total
118
Kenaikan Produk 1) BSM Oto • Perluasan jaringan distribusi melalui kerjasama dengan dealer • Pengembangan program COP 2) Pensiunan • Menjalin kerjasama dengan Taspen • Sosialisasi kepada pensiunan Dapen yang dilakukan oleh Cabang dan Kantor Pusat
Laporan Tahunan 2012
906.605 16.040.679
5,65%
13.850
0,07%
100,00%
19.625.232
100,00%
PT Bank Syariah Mandiri
3) Alat Kesehatan • Memperluas jaringan dan supplier alat kesehatan dan ikatan dokter 4) Perumahan • Dibukanya outlet-outlet CFBC yang fokus menangani perumahan • Penurunan margin Di 2012
Penurunan Produk 1) Multifinance • Adanya kebijakan pembentukan UUS bagi multifinance yang menerima dana dari Perbankan Syariah • Kebijakan loan to value/finance to value • Kebijakan pemasangan fidusia 2) Implan/Koperasi • Run off yang lebih besar dari realisasi pencairan
Consumer Financing Business Center (CFBC)
CFBC merupakan “mesin pembiayaan” yang fokus membantu cabang dalam meningkatkan pertumbuhan pembiayaan konsumer berbasis business to consumer, khususnya segmen perumahan dan kendaraan.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet CFBC sudah berdiri sebanyak 13 Outlet, 1 CFBC Jakarta dibangun pada tahun 2010, 4 CFBC dibangun pada tahun 2011 di kota Surabaya, Bandung, Makassar dan Medan, 8 CFBC dibangun pada tahun 2012
yaitu di kota Palembang, Semarang, Tangerang, Solo, Denpasar, Malang, Bogor dan Cirebon. Portofolio sudah mencapai sebesar Rp1.205 miliar atau berkontribusi sebesar 7.71% terhadap total pembiayaan konsumer dari semula pada akhir tahun 2011 adalah Rp390 miliar dengan kontribusi terhadap total pembiayaan konsumer adalah 3,30%
Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp1.157 miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC sebesar Rp1.205 miliar.
Tresuri dan Perbankan Internasional Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking. Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabangcabang yang profesional serta biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR
Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya
Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp1.157 miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC sebesar Rp1.205 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
119
Tinjauan Operasional (per segmen usaha) murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM.
adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat.
BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat.
Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight.
Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2012. Biaya yang dikenakan bankbank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2012 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2012.
L/C Usance Payable At Sight (UPAS) merupakan salah satu produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2011 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan impor barang dengan biaya yang relatif
Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan bank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2011, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
C. Jasa (Fee Based Income) Sampai akhir tahun 2012, realisasi pendapatan dari sektor jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi Rp883,15 miliar, tumbuh sebesar Rp23,80 miliar atau 2,77% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp859,35 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh sebesar Rp119,79 miliar, fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar Rp10,37miliar dan fee sindikasi dan obligasi tumbuh sebesar Rp7,79 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM.
Fee Based Income Periode 2011-2012 Pertumbuhan
Kontribusi
FBI
2011
2012
International Banking
45,53
55,91
10,38
22,80
6,33
324,98
444,77
119,79
36,86
50,36
14,25
7,02
(7,23)
(50,74)
0,79
Haji Pembiayaan Mikro Sindikasi dan Obligasi
120
(Dalam Rp miliar)
Nominal
%
%
9,22
17,00
7,78
84,38
1,93
Operasional
465,37
358,45
(106,92)
(22,98)
40,59
Total
859,35
883,15
23,80
2,77
100,00
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Fee pembiayaan mikro didukung oleh adanya fee Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005.
Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income Murni) adalah sebagai berikut:
1. Fee Haji
Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp444,77 miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp119,79 miliar atau 36,86% dibanding fee haji tahun 2011 sebesar Rp324,98 miliar. Komponen fee haji memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 50,36%. Perolehan FBI haji pada akhir 2012 didominasi oleh ujrah dana talangan haji.
2. Fee Operasional Realisasi fee operasional sebesar Rp358,45 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp106,92 miliar atau 22,98% dibanding fee operasional tahun 2011 sebesar Rp465,37 miliar. Pendapatan dari fee operasional menempati urutan kedua sebesar 40,59% terhadap kontribusi total penerimaan FBI.
3. Fee International Banking Realisasi fee international banking sebesar Rp55,90 miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp10,38 miliar atau 22,80% dibanding fee international banking tahun 2011 sebesar Rp45,53 miliar. Komponen fee international banking memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 6,33%.
Kontribusi terbesar fee international banking berasal dari fee selisih kurs transaksi spot (Rp17,64 miliar) dan SKBDN (Rp10,19 miliar).
4. Fee pembiayaan mikro Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp7,02 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp7,23 miliar atau 50,74% dibanding fee pembiayaan mikro tahun 2011 sebesar Rp14,25 miliar. Komponen fee pembiayaan mikro memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,79%.
PT Bank Syariah Mandiri
5. Fee Obligasi Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai sebesar Rp1,46 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp350 juta atau 31,38% dibanding fee obligasi akhir tahun 2011 sebesar Rp1,11 miliar. Komponen fee obligasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,17%.
6. Fee Sindikasi
Realisasi fee sindikasi mencapai Rp15,54 miliar pada tahun 2012, mengalami kenaikan sebesar Rp7,43 miliar atau 91,62% dibanding fee sindikasi tahun 2011 sebesar Rp8,11 miliar. Komponen fee sindikasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 1,76%.
7. Fee Remittance Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp2,31 miliar pada tahun 2012, mengalami pertumbuhan sebesar Rp405 juta atau 21,23% dibanding fee Western Union tahun 2011 sebesar Rp1,91 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai Rp2,08 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp623 juta atau 23,07% dibanding ee Merchantrade tahun 2011 sebesar Rp2,70 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM.
8. Fee Gadai Realisasi fee gadai mencapai Rp159,14 miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp143,46 miliar atau 47,41% dibanding fee gadai tahun 2011 sebesar Rp302,62 miliar.
Laporan Tahunan 2012
121
Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank
Tinjauan Keuangan Buku besar - Koleksi Museum Mandiri
122
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun 2012, BSM berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp807,43 miliar, naik Rp254,78 miliar atau 46,10% dari laba komprehensif tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp552,65 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
123
Tinjauan Keuangan
B
SM membukukan pertumbuhan Laba Komprehensif sebesar Rp254,78 miliar atau 46,10% semula Rp552,65 miliar di tahun 2011 menjadi Rp807,43 miliar di tahun
seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.
2012.
Keberhasilan peningkatan laba komprehensif tersebut, terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp36,73 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp44,75 triliun di akhir tahun 2012. Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2012. Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
a.
Aset
Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BSM diantaranya: pembiayaan yang diberikan dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), FASBIS dan Reverse Repo SBSN. Sedangkan aset non produktif meliputi agunan yang diambil alih dan suspense account.
Selama kurun waktu tahun 2011-2012, total aset BSM meningkat semula Rp48,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23 triliun tahun 2012 atau meningkat rata-rata 11,42%. 1). Aset Tetap
A. Perkembangan Laporan Posisi Keuangan
Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang berkesinambungan menjadi bagian dari misi BSM yang terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BSM adalah dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi
Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2012 sebesar Rp744 miliar, tumbuh sebesar Rp233 miliar atau 45,50% dari akhir tahun 2011 sebesar Rp511 miliar. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan investasi tetap sejalan dengan pembukaan jaringan. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia.
Tabel Laporan Posisi Keuangan Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Aset
17.066
22.037
32.482
48.672
54.229
Aset Produktif
16.399
21.299
30.744
44.918
50.640
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN Pembiayaan yang Diberikan Liabilitas Dana Syirkah Temporer Surat Berharga Yang Diterbitkan
1.305
2.381
3.412
4.850
3.125
13.278
16.063
23.968
36.727
44.755
2.343
3.273
5.010
7.041
9.169
13.315
16.963
25.251
37.858
40.380
200
200
200
700
500
14.898
19.338
28.998
42.618
47.409
a. Giro
1.812
2.591
4.015
4.669
6.434
b. Tabungan
5.284
7.163
9.873
14.424
19.148
c. Deposito
7.802
9.584
15.110
23.525
21.827
Ekuitas
1.208
1.600
2.021
3.073
4.181
Dana Pihak Ketiga
124
(dalam Rp Miliar)
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
(dalam Rp Miliar)
Perkembangan Aset Produktif BSM Periode 2008-201 Keterangan
2008
2009
2010
2011
2012
Pembiayaan
13.278
16.063
23.968
36.727
44.755
Surat Berharga
1.274
2.024
2.183
2.190
1.896
SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN
1.305
2.381
3.412
4.850
3.183
Penempatan Pada Bank Lain
336
492
721
767
441
Rekening Administratif
206
339
460
384
365
16.399
21.299
30.744
44.918
50.640
Total Aset/Produktif
2). Aset Produktif
Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap total aset 93,38%. Nilai aset produktif meningkat sebesar Rp5,72 triliun atau 12,74%, semula Rp44,92 triliun di tahun 2011 menjadi Rp50,64 triliun di tahun 2012.
Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) per 31 Desember 2012 tidak ada (0) dibandingkan posisi SBIS akhir tahun 2011 Rp100 miliar. Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan dana pada aset produktif yang lebih memberikan imbal balik yang tinggi.
Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dan Reverse Repo SBSN per 31 Desember 2012 sebesar Rp3,18 triliun atau turun 35,76% dibandingkan posisi FASBIS akhir tahun 2011 sebesar Rp4,95 triliun.
Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktif selama tahun 2012: a) NPF Gross dari 2,42% ke 2,82% b) NPF Nett dari 0,95% ke 1,14% c) Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib dibentuk dari 107,66% ke 110,08% d) Cash PP Aset Produktif dari 103,42% ke 101,19% e) Cash PP Pembiayaan dari 109,81% ke 100,06%
3). Kas
dibandingkan posisi GWM akhir tahun 2011 sebesar 5,08%. Persentase GWM valuta asing pada tahun 2012 sebesar 1,22%, naik dibandingkan posisi akhir tahun 2011 sebesar 1,21%.
Posisi kas per 31 Desember 2012 adalah Rp1,11 triliun atau naik sebesar 5,71% dibanding posisi kas akhir tahun 2011 sebesar Rp1,05 triliun.
5). Giro dan Penempatan pada Bank Lain
Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2012 adalah adalah Rp271 miliar, lebih rendah sebesar Rp315 miliar atau -53,75% dibandingkan dengan posisi Giro pada Bank lain posisi tahun 2011 sebesar Rp586 miliar.
Penempatan pada bank lain lebih rendah sebesar Rp12 miliar atau -6,59%, semula Rp182 miliar di tahun 2011 menjadi Rp170 miliar di tahun 2012.
Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikasi investasi mudharabah antar bank (SIMA).
4). Penempatan pada Bank Indonesia
Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2012 adalah Rp2,24 triliun naik 9,27% dibandingkan dengan giro posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp2,05 triliun. Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada tahun 2012 sebesar 5,06%, turun
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
125
Tinjauan Keuangan
6). Investasi pada Surat Berharga Posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2012 adalah Rp1,90 triliun, turun sebesar Rp294 miliar atau -13,42% dibandingkan posisi investasi pada surat berharga tahun 2011 sebesar Rp2,19 triliun.
Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2012 Diukur pada biaya perolehan
Keterangan Kurang dari 1 tahun 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun Total
Tersedia untuk dijual
11.048.605.000
688.736.561.510
36,33%
1.126.881.842.569
-
-
1.126.881.842.569
59,45%
80.000.000.000
-
-
80.000.000.000
4,22%
1.857.218.076.048
27.351.723.031
11.048.605.000
1.895.618.404.079
100,00%
Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.
Laporan Tahunan 2012
Porsi
27.351.723.031
8). Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2012, BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp171 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun 2011 sebesar Rp277 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2011 dan telah diterima kembali selama tahun 2011 adalah Rp106 miliar.
126
Total
650.336.233.479
7). Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2012 mencapai Rp44,76 triliun atau tumbuh 21,86% atau Rp8,03 triliun dari posisi akhir tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM.
Diukur pada nilai wajar
Pembiayaan yang Dihapusbukukan Periode 2011-2012 (Dalam Rp miliar) Uraian
2011
2012
Saldo Awal
609
855
Penghapusbukuan
277
171
Penerimaan Kembali
31
106
Saldo Akhir Tahun
855
920
9). Kualitas Pembiayaan Aset Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aset Produktif (APYD/AP) per 31 Desember 2012 mencapai 3,00% dari rasio semula 2,44% di akhir tahun 2011. Rasio NPF gross semula 2,42% di akhir tahun 2011 menjadi 2,82% di tahun 2012. Demikian juga rasio NPF netto semula 0,95% di akhir tahun 2011 menjadi 1,14% di akhir tahun 2012.
BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
PT Bank Syariah Mandiri
b. Liabilitas
Jumlah liabilitas mengalami kenaikan di tahun 2011 sebesar Rp2,13 triliun atau 30,22% yaitu dari Rp7,04 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp9,17 triliun pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan kenaikan simpanan Wadiah dan liabilitas segera. Simpanan Wadiah meningkat Rp2,24miliar atau 44,01%, semula sebesar Rp5,09 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp7,33 triliun di tahun 2012. Sedangkan Liabilitas Segera meningkat sebesar Rp109 miliar atau 17,02%, semula sebesar Rp637,79 miliar di tahun 2011 menjadi sebesar Rp746,36 miliar di tahun 2012. Liabilitas Segera mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan zakat Bank sebesar Rp14 miliar dan Titipan Dana Nasabah sebesar Rp89 miliar.
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana yang dihasilkan dari customer get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund khususnya tabungan.
c. Sumber Dana dan Komposisi Dana Pihak Ketiga
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2012 sebesar Rp47,41 triliun,
tumbuh sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% dari semula Rp42,62 triliun pada tahun 2011.
Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah.
Giro meningkat sebesar Rp1,76 triliun atau tumbuh 37,80%, semula sebesar Rp4,67 triliun di tahun 2011 menjadi Rp6,43 triliun di tahun 2012. Tabungan meningkat sebesar Rp4,72 triliun atau tumbuh 32,75%, semula sebesar Rp14,42 triliun di tahun 2011 menjadi Rp19,15 triliun di tahun 2012. Deposito turun sebesar Rp1,70 triliun atau -7,22%, semula sebesar Rp23,52 triliun di tahun 2011 menjadi Rp21,83 triliun di tahun 2012.
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 1,208,974 rekening atau naik 38.98% semula 3,101,255 rekening di tahun 2011 menjadi 4,310,229 rekening di akhir 2012.
d. Simpanan dari Bank lain
Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2012 mencapai Rp37,98 miliar, lebih rendah sebesar Rp40,85 miliar atau 51,82% terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun 2011 sebesar Rp78,83 miliar.
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana yang dihasilkan dari customer get customer.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
127
Tinjauan Keuangan
e. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan
BSM menerbitkan Surat Berharga Subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Surat Berharga Subordinasi per 31 Desember 2012 adalah Rp500 miliar, lebih rendah sebesar Rp200 miliar atau 28,57% dibandingkan Surat Berharga Subordinasi tahun 2011 sebesar Rp700 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.
f. Ekuitas
Selama tahun 2012, BSM berhasil membukukan laba komprehensif sebesar Rp807,43 miliar, naik Rp254,78 miliar atau 46,10% terhadap laba komprehensif tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp552,65 miliar. Pencapaian ini disebabkan BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas aset produktif khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based Income.
a. Pendapatan Pengelolaan Dana
Ekuitas per 31 Desember 2012 mencapai Rp4,18 triliun, tumbuh sebesar Rp1,11 triliun atau 36,16% terhadap posisi ekuitas di akhir tahun 2011 sebesar Rp3,07 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2012 dan penambahan modal saham.
g. Modal Disetor
B. Laba Rugi Komprehensif
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp1.458.243.565.000 untuk jumlah saham sebanyak 291.648.713 lembar pada 31 Desember 2012 dan 231.648.713 saham pada 31 Desember 2011. Sedangkan Modal Dasar sebanyak 500.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan nilai nominal modal saham sebesar Rp5.000 per saham.
Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana dari pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp4,69 triliun meningkat 24,24% atau Rp914 miliar terhadap perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib di tahun 2011 sebesar Rp3,77 triliun. 1). Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib - Bersih Selama tahun 2012, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib – bersih sebesar Rp2,77 triliun meningkat 39,25% atau Rp781 miliar terhadap perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib – bersih di tahun 2011 sebesar Rp1,99 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun
Laporan Laba Rugi Komprehensif Uraian Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
2008
2009
2010
2011
2012
1.736
2.071
2.768
3.771
4.685
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
768
902
1.162
1.781
1.914
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih
968
1.169
1.606
1.990
2.771
Fee Based Income
301
347
567
1.082
1.139
Laba Usaha
283
426
580
761
1.119
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan
284
418
569
748
1.097
Laba Neto
196
291
419
551
806
-
-
-
553
807
1.759
2.210
3.179
3.376
3.382
Laba Komprehensif Laba Bersih Per Saham Dasar
128
(Dalam Rp miliar)
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
membuka 95 outlet dengan penambahan pegawai sebanyak 2.475 orang (termasuk outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2012 adalah sebanyak 15.999 orang.
2012 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar 21,86% dengan NPF gross yang terjaga pada level 2,82% dan NPF netto sebesar 1,14%. 2). Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib, liabilitas bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga meningkat semula dari Rp1,78 triliun di tahun 2011 menjadi Rp1,91 triliun di tahun 2012, naik Rp133 miliar atau 7,47%. 3). Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee based income), sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun, tumbuh sebesar 5,56% atau Rp57 miliar dibandingkan pencapaian Pendapatan Usaha Lainnya tahun 2011 sebesar Rp1,08 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp119,79 miliar dan fee International Banking yang tumbuh sebesar Rp10,37 miliar.
c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset
Dalam tahun 2012, BSM mencatat beban penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar Rp384,67 miliar meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp346,34 miliar. Peningkatan cadangan yang cukup besar ini merefleksikan sikap prudent BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan), semula 109,81% di tahun 2011 menjadi 100,06% di tahun 2012.
d. Laba Usaha
Pada tahun 2012, realisasi laba usaha mencapai Rp1,12 triliun tumbuh sebesar Rp358 miliar atau 47,04% dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2011 sebesar Rp760,82 miliar.
e. Laba Neto b. Beban Usaha
Realisasi beban usaha meningkat semula dari Rp2,31 triliun tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,79 triliun pada akhir tahun 2012 atau naik sebesar 20,73%.
Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan pembangunan infrastruktrur bisnis yang signifkan di tahun 2012. Pada 2012 BSM
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2012, realisasi laba neto periode berjalan mencapai Rp805,69 miliar tumbuh sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20% dibandingkan realisasi laba bersih periode berjalan selama tahun 2011 sebesar Rp551,07 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.
Laporan Tahunan 2012
129
Tinjauan Keuangan
C. Laporan Arus kas Kas dan setara kas turun sebesar -Rp1,82 triliun, semula sebesar Rp8,77 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp6,95 triliun di tahun 2012. Hal ini terutama dipengaruhi secara signifikan oleh penurunan arus kas dari aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan.
Laporan Arus Kas Periode 2011-2012 Uraian
(Dalam Rp miliar) Growth
Prosentase
Arus Kas Aktivitas Operasi
1.091,43
2011
(1.693,70)
2012
(2.785)
-255,18%
Arus Kas Aktivitas Investasi
(237,59)
(79,22)
158
-66,66%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
1.750,00
(50,00)
(1.800)
-102,86%
Kenaikan Kas & Setara Kas
2.603,83
(1.822,91)
(4.427)
-170,01%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
6.169,03
8.772,86
2.604
42,21%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
8.772,86
6.949,95
(1.823)
-20,78%
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar -Rp1,69 triliun turun sebesar Rp2,78 triliun terhadap tahun 2011 sebesar Rp1,09 triliun. Hal ini dipengaruhi faktor secara signifikan antara lain: menurunnya kenaikan dana syirkah temporer, meningkatnya penurunan aset usaha, dan penyaluran pembayaran zakat.
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2012 sebesar Rp79,21 miliar menurun sebesar Rp158.38 miliar atau 66,66% terhadap tahun 2011 sebesar Rp237,59 miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya pembelian aset tetap, meskipun terdapat penerimaan dari surat berharga tetapi dengan nominal yang masih lebih rendah.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode 2011-2012 Uraian Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer Penerimaan pendapatan usaha lainnya Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan
2011
2012
3.714.216,46
4.555.558,49
(1.779.926,26)
(1.970.851,17)
1.081.747,76
1.138.747,54
31.763,27
31.914,37
Pembayaran beban karyawan Pembayaran tansiem Pembayaran beban usaha selain beban karyawan
(896.088,09) (17.912,65) (903.943,47)
(998.792,50) (24.798,16) (1.305.989,16)
Pembayaran pajak
(227.814,62)
(278.465,83)
Pembayaran zakat
0,39
(36.595,65)
(1.073,55) 1.231,21 (13.740.510,46) 1.223.615,66 12.606.121,94 1.091.427,59
(1.561,23) 2.371,01 (7.684.604,03) 2.356.844,10 2.522.526,41 (1.693.695,81)
Penyaluran dana kebajikan Penerimaan pendapatan non usaha Penurunan/(kenaikan) aset usaha Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha Kenaikan dana syirkah temporer Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
130
(Dalam Rp juta)
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2011-2012 Uraian
(Dalam Rp miliar) 2011
2012
Growth
Prosentase
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan
-
289,02
289,02
100,00%
Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(8,85)
-
8,85
-100,00%
(233,80)
(372,42)
(138,62)
59,29%
5,06
4,18
(0,88)
-17,39%
(237,59)
(79,22)
158,37
-66,66%
Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 2011 sebesar –Rp50 miliar, turun dibandingkan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2011 sebesar Rp1,75 triliun. Aktifitas pendanaan meliputi setoran modal yang diterima lebih rendah dari pembayaran pembiayaan diterima dan pembayaran surat berharga subordinasi yang diterbitkan. (Dalam Rp miliar)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2011-2012 Uraian
2011
2012
Setoran modal
500.000,00
300.000,00
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima
750.000,00
(150.000,00)
(Pembayaran) penerimaan dari surat berharga subordinasi
500.000,00
(200.000,00)
1.750.000,00
(50.000,00)
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
D. Rasio Keuangan Utama a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 13,82% pada tahun 2012 lebih rendah dibandingkan CAR pada tahun 2011 sebesar 14.57%. Hal ini disebabkan adanya pembayaran pembiayaan diterima sebesar Rp150 miliar dan pembayaran subordinasi sebesar Rp200 miliar. Pada tahun yang sama, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah sebesar 14,13%.
PT Bank Syariah Mandiri
b. ROE dan ROA
Trend kinerja Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2012 sebesar 25,05%, naik dibandingkan ROE BSM tahun 2011 sebesar 24,24%. Posisi tersebut berada di atas ROE Perbankan Syariah sebesar 24,06%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan laba bersih dengan tahun sebelumnya.
Laporan Tahunan 2012
131
Tinjauan Keuangan
Sedangkan ROA BSM meningkat dari 1,95% pada tahun 2011 ke 2,25% pada tahun 2012. ROA BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah lainnya yang mencapai 2,14%.
g. Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama Keterangan
c. Net Revenue Margin (NRM)
CAR
Sampai dengan akhir tahun 2012, rasio net revenue margin mencapai 7,25% pada tahun 2012 sedikit lebih rendah dibandingkan rasio NRM tahun 2011 sebesar 7,48%. NRM BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata NRM Perbankan Syariah yang mencapai 7,58%.
d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO)
Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tertekan dari 76,44% ke level 73,00%. BO/PO BSM tahun 2012, lebih rendah terhadap rata-rata BO/PO Perbankan Syariah sebesar 74,75%.
e. Financing Deposit Ratio (FDR)
Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR) BSM mengalami peningkatan dari 86.03% pada tahun 2011 ke 94,40% pada tahun 2012. FDR BSM tahun 2011, lebih rendah terhadap rata-rata FDR Perbankan Syariah sebesar 100,00%.
f. Non Performing Financing (Gross NPF)
132
Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) secara gross sedikit meningkat dari 2,42% pada tahun 2011 ke 2,82% pada tahun 2012. Manajemen terus berupaya melakukan peningkatan kualitas pembiayaan BSM melalui kualitas monitoring pembiayaan. NPF BSM lebih rendah terhadap NPF Perbankan Syariah sebesar 2,22%.
Laporan Tahunan 2012
2011
2012
14,57%
13,82%
ROA
1,95%
2,25%
ROE
24,24%
25,05%
BO/PO
76,44%
73,00%
FDR
86,03%
94,40%
NPF-NET
0,95%
1,14%
NPF-GROSS
2,42%
2,82%
NRM
7,48%
7,25%
Current Ratio
262,62%
155,26%
DER
229,11%
219,31%
DAR
14,47%
16,91%
E. Rasio Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas Bank
Rasio PPAP
Rasio PPAP pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) mengalami penurunan dari 109,81% pada tahun 2011 ke 100,06% pada tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio cash PPAP dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
Tingkat Kolektibilitas Bank
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar.
Untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi karena tidak tertagihnya kredit/pembiayaan dan aktiva produktif, BSM selalu mengadakan analisa umur aktiva
PT Bank Syariah Mandiri
dan perhitungan penyisihan atas kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya kredit/pembiayaan. Penambahan penyisihan ini diakui sebagai bagian dari biaya operasional selama periode berjalan.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Pada tahun 2012, BSM berhasil mencapai tingkat kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar 93,49% total piutang, menurun dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 95,14%.
Pada sisi yang lain, BSM juga berperan dalam pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat. Pengumpulan dana masyarakat dan dana pihak ketiga untuk kebutuhan proses bisnis perbankan syariah dicatat sebagai kewajiban dan selanjutnya BSM melakukan penyaluran dana kepada masyarakat dalam berbagai produk pembiayaan yang merupakan aset BSM.
Sesuai dengan strategi dan kebijakan bank dalam mengurangi perbedaan selisih periode antara aset dan sumber pendanaan, BSM menerapkan kebijakan bahwa sebagian besar aset dibiayai dalam bentuk dana syirkah temporer yang dicatat oleh Bank.
Kebijakan Manajemen Struktur Modal
F. Struktur dan Manajemen Modal
Struktur Modal
Pada tahun 2012, struktur modal BSM dibiayai oleh 82,96% dari dana syirkah temporer, 18,84% dari liabilitas dan 8,59% dari ekuitas dan 1,03% dari surat berharga subordinasi yang diterbitkan. Sejalan dengan perkembangan industri perbankan syariah yang semakin cerah dalam perbankan nasional, BSM senantiasa berupaya untuk menyediakan dan mengembangkan produk-produk perbankan syariah yang berdaya saing untuk memenuhi harapan masyarakat.
Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.
Struktur Modal Uraian Liabilitas Surat berharga subordinasi Dana Syirkah Temporer Ekuitas Total
(Dalam Rp miliar) 2011 Nominal 7.041
2012 Prosentase 14,47%
Nominal 9.168
Prosentase 18,84%
700
1,44%
500
1,03%
37.858
77,78%
40.380
82,96%
3.073
6,31%
4.181
8,59%
48.672
100,00%
54.229
111,42%
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
133
Tinjauan Keuangan
Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
(Dalam Rp Juta)
Uraian
2011
2012
I. Komponen Modal A. Modal inti Modal Disetor
2.701.419
3.655.579
1.158.244
1.458.244
Cadangan umum Laba ditahan awal tahun setelah pajak
206.993
231.649
1.060.647
1.562.841
275.535
402.845
1.019.255
911.731
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) B. Modal Pelengkap Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
319.255
411.731
Investasi subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)
700.000
500.000
-
-
C. Modal Pelengkap Tambahan II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan
3.720.674
4.567.310
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
25.314.942
32.916.532
IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar
225.424
122.534
25.540.366
33.039.066
14,57%
13,82%
V. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang VI. Rasio Kecukupan Modal Minimum
G. Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Bank
BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment untuk posisi per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut: a. Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan, Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan. b. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki peringkat B, yang artinya manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat yang akan datang.
134
Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen tersebut di atas, Bank memiliki penilaian peringkat
Laporan Tahunan 2012
komposit 2B atau peringkat komposit 2, yang artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan.
Tingkat Kecukupan Modal
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat kecukupan modal BSM tahun 2012 berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 13,82%, rasio tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya pada tingkat 14,57%. Struktur permodalan BSM tersebut memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum BI dan struktur modal BSM sudah memenuhi Peraturan BI.
Likuiditas
Tingkat Likuiditas Bank melalui rasio lancar (Current Ratio) pada tahun 2012 mencapai 155,26% atau lebih rendah daripada tahun 2011 yang mencapai 262,62%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas bank
PT Bank Syariah Mandiri
untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas lebih baik dibandingkan dengan tahun 2011.
Rentabilitas
Tingkat rentabilitas bank pada tahun 2012 mencapai 2,42% atau lebih tinggi daripada tahun 2011 yang mencapai 2,02%. Hal ini mengindikasikan bahwa bank memiliki kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Solvabilitas
Pada tahun 2012, kemampuan BSM dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 13,82%.
Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) sebesar 219,31% dan dengan asset (Debt to Asset Ratio) sebesar 16,91%
H. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp806.714.229.823 untuk tahun yang berakhir 31 December 2012. Sedangkan tahun 2011, aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan.
PT Bank Syariah Mandiri
I. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi
Sampai dengan akhir Desember 2012 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
J. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain
Selama rentang waktu tahun 2011-2012, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
K. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha
Selama tahun 2012, peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib dari pendapaan jual beli sebesar Rp901,18 miliar atau 41,33% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2011, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Lainnya meningkat sebesar Rp57,00 miliar atau 5,27% dari jumlah Pendapatan Usaha lainnya tahun 2011.
L. Dampak Perubahan Harga Selama 2 Tahun Terakhir
Selama tahun 2011-2012 tidak terdapat dampak signifikan perubahan harga (pricing) terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
Laporan Tahunan 2012
135
Tinjauan Keuangan
M. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
O. Perbandingan Target dan Realisasi Pencapaian
Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir.
Realisasi Pencapaian Laba Neto, Pendanaan (DPK) dan Pembiayaan
N. Metode Perhitungan Bagi Hasil
Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:
Secara umum, kinerja BSM di tahun 2012 menunjukan peningkatan terhadap kinerja tahun 2011 terutama dalam pencapaian laba neto. Namun target pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan fee based income belum sepenuhnya tercapai.
Bank berhasil membukukan laba neto tahun 2012 sebesar Rp806 miliar, atau 100,75% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) laba neto sebesar Rp800 miliar. Pencapaian laba neto tersebut tumbuh sebesar Rp254,62
Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2012
Jenis Penghimpunan
1. Simpanan Wadiah
Saldo Rata-Rata
Pendapatan Yang Harus Dibagi Hasil
A
B
Porsi Pemilik Dana Nisbah
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Indikasi Rate of Return
C
D
E
6.744.995.677
59.716.986
4.549.361
35.045.582
310.277
24.822
0.85%
6.709.950.095
59.406.709
4.524.539
0.81%
17.207.389.043
152.346.044
48.869.381
190.644.975
1.687.880
33,81%
570.633
3,59%
17.016.744.068
150.658.164
32,06%
48.298.748
3,41%
22.245.633.789
198.545.905
91.703.630
118.152.211
1.046.064
480.187
- 1 bulan
97.593.059
864.043
45,20%
390.507
4,80%
- 3 bulan
5.198.125
46.022
50,28%
23.141
5,34%
- 6 bulan
5.019.311
44.439
47,00%
20.886
4,99%
- 12 bulan
10.341.716
91.561
49,86%
45.653
5,30%
b. Non Bank
22.307.481.579
197.499.840
91.223.443
- 1 bulan
13.271.965.125
117.503.671
43,80%
51.466.188
4,65%
- 3 bulan
2.329.427.500
20.623.644
44,76%
9.232.101
4,76%
- 6 bulan
2.972.531.789
26.317.384
48,75%
12.830.127
5,18%
- 12 bulan
3.733.557.164
33.055.141
53,53%
17.695.027
5,69%
46.378.018.509
410.608.935
145.122.372
a. Bank b. Non Bank 2. Tabungan Mudharabah a. Bank b. Non Bank 3. Deposito Mudharabah a. Bank
TOTAL
136
(Dalam Rp Ribu)
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
2. Pertumbuhan ekonomi domestik didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. 3. Tingkat inflasi dan suku bunga yang relatif terkendali dan stabil. 4. Perbankan yang kuat dan stabil: a. Meningkatnya fungsi intermediasi. b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari meningkatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut. 5. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya market share aset, DPK & pembiayaan dan bertambahnya jaringan outlet bank syariah.
miliar atau 46,20% dibandingkan realisasi laba neto tahun 2011 sebesar Rp551,07 miliar.
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga (DPK) BSM mencapai Rp47,41 triliun atau sebesar 87,62% terhadap target RBB DPK sebesar Rp54,10 triliun. DPK tersebut tumbuh sebesar 11,24% atau Rp4,79 triliun terhadap posisi DPK tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun.
Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB pembiayaan sebesar Rp50,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 akan lebih baik dibandingkan tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh 6,3% - 6,8% di tahun 2013. Konsumsi dan investasi domestik menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, sementara ekspor akan membaik seiring dengan pemulihan perekonomian dunia dan kenaikan harga komoditas di pasar dunia. Namun demikian, prospek perekonomian tahun 2013 dipengaruhi oleh berbagai faktor ketidakpastian yaitu lambatnya pertumbuhan perekonomian dunia dan kebijakan terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan barang/jasa yang bersifat strategis dapat mendorong peningkatan inflasi.
Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada kinerja indutri perbankan nasional. Bank Indonesia memproyeksikan kinerja industri perbankan nasional tahun 2013, aset, dana pihak ketiga dan kredit, akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012.
Proyeksi Tahun 2013
Dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2013, BSM telah menetapkan rencana bisnis Bank untuk tahun 2013 yang dirumuskan menjadi 5 (lima) Fokus Utama Bank. 1. Peningkatan produktifitas laba per pegawai semula Rp66,40 juta menjadi Rp111,70 juta , melalui: a. Peningkatan laba bersih sekurang-kurangnya Rp1,00 triliun; b. Peningkatan low cost fund (porsi min. 50%); c. Peningkatan pembiayaan UMKM (porsi min. 74%); d. Peningkatan efisiensi usaha (CER maks. 55,04%); e. Peningkatan FBI sekurang-kurangnya Rp1,23 triliun; 2. Pengendalian kualitas aset (APYD/AP maks. 2,42% dan NPF gross maks. 2,30% dan NPF net maks. 1,40%); 3. Peningkatan kualitas layanan menjadi peringkat 1 di Perbankan Syariah; 4. Implementasi Proyek Saturn (sinergi dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri lainnya), Corporate Plan 2013, aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia dan Core Banking System tahap II; 5. Peningkatan kompetensi pegawai dan penguatan implementasi shared values ETHIC.
P. Prospek Usaha Perusahaan
Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia:
Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pada perekonomian nasional dan industri perbankan nasional tersebut, menurut perkiraan Bank Indonesia akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2013. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2013 mencapai 36% (pesimis) - 58% (optimis). Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan didukung oleh berbagai faktor antara lain meliputi:
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 tumbuh cukup baik meskipun lebih rendah dari tahun 2011 akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
137
Tinjauan Keuangan
1. Potensi pasar yang besar Potensi Indonesia di tengah optimisme Asia sebagai mesin utama penggerak perekonomian dunia dan bonus demografi Indonesia telah memberikan peluang yang besar tetap tumbuhnya perekonomian Indonesia. Arah pengembangan yang sesuai untuk memberikan multiflier effect yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah dengan turut menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Dukungan pembiayaan kepada sektor produktif tidak hanya akan meningkatkan market share perbankan syariah namun juga akan mendukung perekonomian nasional yang lebih berdikari. 2. Bertambahnya pemain baru Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat kompetisi di industri perbankan akan semakin tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk tetap mempertahankan market share-nya dengan upaya yang lebih tinggi lagi. 3. Kondisi makro yang semakin kondusif Kondisi makro ekonomi pada tahun 2013 yang semakin kondusif diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perbankan syariah. 4. Program pengembangan pasar yang semakin terstruktur Program sosialisasi industri perbankan syariah yang semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin meningkat dengan skala demografi yang semakin luas. 5. Peningkatan kualitas SDM Pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas baik dengan kuantitas yang cukup akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2013. 6. Dukungan otoritas yang semakin kuat Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan dan perbankan syariah menjadi bagian dari program pemerintah secara terpadu.
Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang secara optimal di tahun 2013, BSM telah meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal dan meng-upgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.
Q. Aspek Pemasaran
Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terus meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan inovasi produk perbankan syariah.
Strategi Perluasan Jaringan
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani nasabah.
Jaringan ATM 109.686
110.000 100.000 90.000 80.000 65.118
70.000 60.000
47.000
50.000 40.000 30.000
34.924 27.199
20.000 10.000 2008
2009
2010
2011
2012
Sedangkan jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2012 telah mencapai 764 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jaringan Kantor
800
764 669
700 600
507
500 400
390 313
300 200 100 0 2008
138
Laporan Tahunan 2012
2009
2010
2011
2012
PT Bank Syariah Mandiri
Strategi Pemasaran Produk
BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line (BTL).
BSM melaksanakan program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media promosi sebagai berikut: Koran Nasional (Seputar Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, Harian Kontan dsb). Koran Lokal (Analisa, Waspada, Pikiran Rakyat, Radar Garut, Kaltim Pos, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Fajar dsb). Koran berbahasa Mandarin (Harian Indonesia). Majalah (Majalah TEMPO, Majalah TRUST, Readers Digest, iDEA, Kicau Bintaro, Suara Muhammadiyah. Tabloid (Tabloid Nova, Tabloid Rumah dsb). Radio Nasional (Gen FM). Radio Lokal (Radio Sonora Bangka, Radio Palupi). Iklan internet (di situs Okezone.com, Vivanews.com). SMS Blast (pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel nasabah). Email blast (pesan promosi yang dikirim ke alamat email nasabah). Promosi pada struk ATM BSM. Sponsorship event. Business Gathering Tionghoa
5. BSM Mitra Kerja Pemberian insentif kepada individu/institusi yang mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif berbasis jumlah rekening yang dibuka.
Strategi Pengembangan Produk Tahun 2012
Perkembangan industri perbankan syariah yang semakin mendapatkan tempat di masyarakat, memunculkan berbagai peluang bisnis bagi BSM. Dalam rangka menyambut peluang-peluang bisnis tersebut, BSM senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk perbankan syariah, yaitu dengan strategi peluncuran produk di tahun 2012 untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga serta fee based income.
Berikut ini adalah produk-produk yang telah diluncurkan BSM pada tahun 2012:
Program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Below The Line (BTL) melalui media promosi sebagai berikut: 1. BSM Direct Gift Pemberian hadiah langsung kepada nasabah atas pembukaan rekening baru (tabungan BSM). 2. BSM Fantasi Pemberian hadiah langsung kepada nasabah yang menempatkan dana (fresh fund). 3. BSM Giro Prima Pemberian fasilitas keringanan biaya dan lounge priority kepada nasabah dengan syarat saldo rata-rata tertentu. 4. BSM Sahabat Pemberian insentif kepada individu/institusi yang mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif berbasis jumlah dana yang ditempatkan.
PT Bank Syariah Mandiri
1. Sukuk Negara Ritel Seri-004 Produk Sukuk Negara Ritel Seri-004 merupakan layanan jasa untuk penjualan instrumen sukuk ritel Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bancassurance (pengembangan) Merupakan aktivitas penambahan produk bancassurance dimana dalam pelaksanaannya bank berkerjasama dengan perusahaan asuransi. 3. Revitalisasi Tabungan BSM Simpatik. Merupakan produk revitalisasi produk tabungan simpatik existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiwa bagi penabung. 4. Tabungan Siswa Merupakan program revitalisasi produk tabungan simpatik existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiwa bagi penabung. 5. Investasi Emas Merupakan layanan jasa untuk penjualan emas logam mulia sertifikat PT Antam. 6. Pembiayaan Tagihan Supplier Produk pembiayaan yang ditujukan untuk mengalihkan piutang atau tagihan supplier secara syariah.
Laporan Tahunan 2012
139
Tinjauan Keuangan
R. Kebijakan Dividen
Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen sebagai berikut: 1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap tahunnya, yang besarnya diputuskan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh persetujuan RUPS. Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2009, 2010, dan 2011, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank. Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2012 akan diputuskan dalam RUPS pada pertengahan tahun 2013.
S. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Sampai dengan 31 Desember 2012, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
T. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
140
U. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2012 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Sejak 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BSM belum pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Pihak-pihak Berelasi No.
Pihak Berelasi
Sifat dari Hubungan
1
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemegang saham
2
PT Mandiri Sekuritas
Pemegang saham, Simpanan nasabah
3
PT Bank Sinar Harapan Bali
Mempunyai induk yang sama
4
PT AXA Mandiri Financial Services
Mempunyai induk yang sama
5
PT Mandiri Manajemen Investasi
Mempunyai induk yang sama
6
Pemerintah Negara Republik Indonesia
Pemegang saham utama
7
PT Bank BNI Syariah
Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8
PT Bank BNI
Perusahaan BUMN
9
PT Bank BRI
Perusahaan BUMN
10
PT Bank BRI Syariah
Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
11
Perum Perumnas
Perusahaan BUMN
12
PT Indosat Tbk.
Perusahaan BUMN
13
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan BUMN
14
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
15
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Perusahaan BUMN
16
PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan BUMN
17
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
18
PT Pos Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
19
PT Permodalan Nasional (Persero)
Perusahaan BUMN
20
PT Hutama Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
21
PT Istaka Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
22
PT Rumah Sakit Pelni
Anak perusahaan BUMN PT Pelni (Persero)
23
PT Balebat Dedikasi Prima
Anak perusahaan BUMN PT Indonesia Tbk.
24
PT Bahana Artha Ventura
Anak perusahaan BUMN Bahana PUI
25
PT Waskita Karya
Perusahaan BUMN
26
PT Jamsostek (Persero)
Perusahaan BUMN
27
Perum Jaminan Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
28
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
Perusahaan BUMN
29
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan BUMN
30
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
31
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
32
Perum Bulog
Perusahaan BUMN
33
PT BPD Aceh
Perusahaan BUMD
34
PT BPD Jawa Tengah
Perusahaan BUMD
35
PT Bank BPD Sulawesi Tengah
Perusahaan BUMD
36
PT BPD Sulawesi Selatan
Perusahaan BUMD
37
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah
Unit perusahaan BUMN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
38
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
39
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
40
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
41
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
141
Tinjauan Keuangan
42
PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
43
PT Amarta Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
44
PT Balai Pustaka (Persero)
Perusahaan BUMN
45
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
46
PT Indah Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
47
PT Indofarma (Persero)
Perusahaan BUMN
48
PT Indra Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
49
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non-Industri
Perusahaan BUMN
50
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Perusahaan BUMN
51
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
Perusahaan BUMN
52
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
Perusahaan BUMN
53
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perusahaan BUMN
54
PT Angkasa Pura I (Persero)
Perusahaan BUMN
55
PT Barata Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
56
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
57
PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
Perusahaan BUMN
58
PT Pertani (Persero)
Perusahaan BUMN
59
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Perusahaan BUMN
60
PT Kliring Berjangka (Persero)
Perusahaan BUMN
61
Karyawan Kunci
Karyawan Kunci
Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (Dalam Rp) Uraian
2011
2012
148.376.481.266
106.092.735.229
50.000.000.000
105.000.000.000
1.620.344.108.655
1.437.876.713.473
Aset Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Investasi pada surat berharga Piutang murabahah
137.849.986.050
207.032.014.855
Pembiayaan mudharabah
197.358.726.136
208.542.959.936
Pembiayaan musyarakah
660.072.398.675
203.803.014.000
2.814.001.700.782
2.268.347.437.493
5.78%
4.18%
99.074.290.311
112.812.995.821
1.270.429.356.269
43.585.618.633
2.161.483.231
6.391.071.948
Pembiayaan diterima
450.000.000.000
600.000.000.000
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan
172.000.000.000
75.000.000.000
1.993.665.129.811
837.789.686.402
28.31%
9.14%
Jumlah Persentase terhadap jumlah aset Liabilitas Liabilitas segera (Kewajiban Lain-lain) Simpanan wadiah Simpanan dari bank lain
Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
142
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Investasi Tidak Terikat Tabungan mudharabah
86.870.115.112
29.929.009.897
Deposito mudharabah
5.915.186.653.403
1.948.411.728.983
Jumlah
6.002.056.768.515
1.978.340.738.880
15.85%
4.90%
Pendapatan imbalan jasa perbankan
6.218.488.000
8.214.360.320
Pendapatan komisi bancassurance
3.625.188.567
5.606.414.816
Jumlah
9.843.676.567
13.820.775.136
0.91%
1.21%
Tansiem
17.912.648.208
24.798.161.143
Gaji
15.689.801.500
18.323.069.020
8.920.232.638
5.228.709.076
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer Pendapatan Usaha Lainnya
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya Beban kepegawaian (Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya)
Bonus Tunjangan lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian
6.573.214.000
12.351.427.473
49.095.896.346
60.701.366.712
5.09%
6.24%
Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group
BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut: a. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management tools dan lain-lain. b. Bank Mandiri-Audit: pengembangan Risk-Based audit, magang auditor. c. Bank Mandiri-Card Center: penggunaan mesin ATM Mandiri d. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah. e. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch model f. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Identity g. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet BSM h. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop. i. UG BDN: penggunaan gedung. j. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, layanan gadai k. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan syariah.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
143
Tinjauan Keuangan
-
V. Perubahan Peraturan Perundang- undangan terhadap Perusahaan
Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undangundang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37,65 miliar.
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undangundang tersebut.
W. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan
Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012. 1. PSAK No. 101 (Revisi 2011) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian, dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
144
Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2012
Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil, Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan Catatan atas Laporan Keuangan dan Penambahan Laporan Posisi Keuangan yang menunjukkan Saldo Awal (dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, Laporan sumber dan penyaluran dana zakat, Laporan sumber dan Catatan atas Laporan Keuangan. - Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.
2. PSAK No. 110 (Revisi 2011) “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi sukuk.
Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank: 1. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut. 2. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
PT Bank Syariah Mandiri
3. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. 4. PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. 5. ISAK No. 15 “PSAK No. 24 “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
145
Tata Kelola Perusahaan Pesawat Telepon tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
146
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Penerapan GCG secara konsisten dan menyeluruh memberikan kekuatan bagi BSM dalam memperoleh kepercayaan dan dukungan Stakeholders menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
147
Tata Kelola Perusahaan
P
dengan proses bisnis Bank, namun selain itu juga Bank berpedoman pada ketentuan internal dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku lainnya seperti : 1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; 3. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah; 4. PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan PBI No.5/8/PBI/2003 mengenai Implementasi Manajamen Risiko pada Bank Umum 5. PBI No. 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT); 6. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). 7. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. 8. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri; 9. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri; 10. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri; 11. Kebijakan Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri 12. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank Syariah Mandiri. 13. Surat Keputusan Bersama (SKB) No.12/002-SKB/ Kom.Dir tanggal 27 Desember 2010 tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter). 14. Surat Edaran (SE) Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (SA GCG). 15. SE Kewajiban Melaksanakan Prinsip-prinsip GCG TARProF.
elaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) di Bank Syariah Mandiri (BSM) diterapkan secara menyeluruh di berbagai lapisan organisasi. Manajemen Bank memberikan semangat dalam menginternalisasikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), dengan berbagai upaya meningkatkan awareness jajaran Bank terhadap prinsip-prinsip GCG. Penerapan GCG secara konsisten dan menyeluruh memberikan kekuatan bagi Bank dalam memperoleh kepercayaan dan dukungan Stakeholders dalam upaya operasional berkelanjutan. Perbaikan dan pembenahan dalam rangka implementasi penerapan GCG terus menerus dilakukan. Bank telah melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi guna menghindari adanya benturan kepentingan dalam kegiatan bank. Direksi Bank menekankan kedisiplinan pegawai dalam menegakkan nilai-nilai utama ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) dalam mencapai tujuan perusahaan. Menginternalisasikan ETHIC ke dalam dada setiap insan BSM. Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya menghindarkan kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan terjadinya benturan kepentingan antara lain dengan pemberlakuan formulir hubungan keluarga antara sesama pegawai dan/atau calon pegawai BSM.
A. Dasar dan Penerapan GCG
148
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di BSM tetap berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu penerapan 5 prinsip dasar TARProF yaitu: Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran (Fairness). Dalam melaksanakan praktik GCG, Bank senantiasa mengacu pada ketentuan dan peraturan baik yang mengatur tentang pelaksanaan GCG maupun yang terkait
Laporan Tahunan 2012
1. Konsistensi dan Komitmen Penerapan GCG
Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus membaik terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk ketiga-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada periode 2009, 2010 dan 2011 atas Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Direktorat Jendral Pajak, Bursa Efek Indonesia, KNKG dan IAI.
PT Bank Syariah Mandiri
Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM dibuktikan pula pada penghargaan yang diperoleh Bank dari lembaga pemeringkat The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang menyelenggarakan program Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode 2011 sebagai The Most Trusted Company yaitu penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance perusahaan di Indonesia melalui perbaikan berkesinambungan (continuous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan patok banding (benchmarking).
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai landasan operasional yang menjadi acuan untuk memastikan seluruh proses dan mekanisme yang terjadi guna mencapai tujuan Bank dan mencegah Bank dari penyimpangan dan risiko yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan. Bank memiliki Piagam GCG (GCG Charter) dan ketentuan internal sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah), sehingga prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan pada seluruh jajaran Bank.
Keberhasilan penerapan GCG di Bank tentu tidak terlepas dari peranan manajemen Bank dalam mendukung implementasi di seluruh unit-unit kerja Bank. Dorongan Direksi untuk menerapkan GCG di berbagai lini organisasi sangat kuat, hal ini, terbukti dari pengarahan Direksi kepada jajaran Bank melalui sharing saat doa pagi bersama hari Senin memberikan masukan-masukan mengenai kedisiplinan jajaran Bank dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab jajaran Bank guna mencapai target perusahaan. Kedisiplinan jajaran Bank dalam menjalankan ETHIC yang telah dijadikan core atau nilai-nilai utama perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, Direksi mengharapkan semangat ETHIC sudah terinternalisasi dalam dada setiap pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Komitmen Direksi terhadap implementasi GCG dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh Bank meliputi antara lain: a. Direktur Utama Bank Bpk Yuslam Fauzi memperoleh predikat “The Best CEO” untuk ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh Perbanas Institute dan Woman Review.
PT Bank Syariah Mandiri
b. Penghargaan “Islamic Banker of The Year 2012” dari Asian Institute of Finance, Malaysia bekerja sama dengan Edbiz Consulting London. Penghargaan kepada CEO terbaik di industri keuangan syariah yang dinilai berdasarkan kriteria antara lain innovative thinking, ethical approach, impactful solution dan performa. c. The Best Bank 2012 oleh Perbanas Institute dan Woman Review. d. Penghargaan Human Capital dari Dunamis tahun 2012 berupa The Best for employee Net Promoter Score, The Best for All Criteria dan The Best for CEO Commitment.
Hal ini, memacu semangat jajaran Bank untuk lebih fokus dalam menerapkan GCG demi kelangsungan usaha Bank secara berkesinambungan.
2. Bentuk apresiasi terhadap implementasi GCG
Implementasi GCG BSM telah memperoleh pengakuan dari banyak pihak eksternal baik dari lokal maupun internasional. Hal ini, sebagai wujud apresiasi/kepercayaan masyarakat terhadap komitmen tinggi seluruh insan Bank dalam pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2012, BSM telah berhasil meraih penghargaan:
a. Keikut sertaan BSM dalam Penilaian Pihak Eksternal (Lembaga Pemeringkatan)
Pada tahun 2012 ini BSM ikut serta dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yaitu berupa program penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dari masyarakat/Stakeholders yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) didukung majalah SWA. Keikutsertaan Bank dalam program ini sebagai wujud komitmen terhadap penegakkan GCG dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan Corporate Governance (CG).
Laporan Tahunan 2012
149
Tata Kelola Perusahaan
GCG dalam Perspektif Risiko merupakan tema CGPI yang pertama kali diikuti Bank. Program CGPI melalui 4 (empat) tahap penilaian yaitu: a. Self Assessment, sebuah proses penilaian obyektif dari Bank atas diri sendiri yang berkaitan dengan penegakan GCG dalam perspektif risiko melalui pengisian kuesioner oleh responden stakeholders (internal dan eksternal). b. Kelengkapan dokumen; Bank disyaratkan melengkapi dokumen-dokumen terkait penerapan GCG dan pengelolaan risiko perusahaan. c. Pembuatan makalah; Bank disyaratkan membuat makalah yang memaparkan refleksi upaya Bank dalam menegakkan GCG dalam perspektif risiko. d. Observasi; kunjungan formal tim penilai CGPI ke Bank untuk mengklarifikasi dan memastikan temuan data dan informasi yang didapat pada 3 tahap penilaian sebelumnya.
Pemeringkatan oleh CGPI ini dapat mendorong dan menjaga komitmen Bank dalam menegakkan praktik GCG serta meningkatkan kualitas pelaksanaan secara berkesinambungan.
B. Kelengkapan Kebijakan Dan Manual GCG
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan perbankan syariah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
Kelengkapan kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) pendukung GCG diantaranya adalah: 1. Surat Pernyataan Independensi Dewan Komisaris (awal Tahun 2011) 2. Surat Pernyataan Independensi Direksi (Awal Tahun 2011) 3. Pedoman Etika Perusahaan 4. Charter GCG 5. Charter Dewan Komisaris 6. Charter Direksi 7. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi 8. Charter Komite Audit 9. Charter Komite Pemantau Risiko 10. Charter Internal Audit 11. Charter Kepatuhan
Pada kesempatan pertama kali keikutsertaan BSM dalam program CGPI, BSM memperoleh predikat: Sangat Terpercaya (The Most Trusted Companies)
150
Penghargaan yang diperoleh Bank memberikan semangat untuk terus menerapkan dan mengembangkan GCG dengan lebih baik dan menyeluruh di berbagai lapisan organisasi. Kepercayaan dan dukungan dari Stakeholders menjadi cambuk bagi Bank untuk terus memperbaiki diri.
Penghargaan ini diperoleh Bank untuk ketiga kalinya. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
b. Annual Report Award 2011
C. Hasil Penilaian Implementasi GCG Tahun 2012
Penghargaan prestisius yang diraih oleh Bank atas penyusunan Laporan Tahunan 2011 dengan predikat Juara Pertama untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed.
Laporan Tahunan 2012
BSM melaksanakan kegiatan self assessment pelaksanaan GCG sebagai bentuk evaluasi atas pelaksanaan prinsip GCG di BSM. Self assessment terbagi atas Internal self Assessment dan External Self Assessment.
PT Bank Syariah Mandiri
1. Internal Self Assessment (ISA)
Index Triwulanan Pelaksanaan GCG Unit Kerja Tahun 2012
ISA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG menggunakan standar checklist internal Bank. Pelaksanaan ISA dilakukan setiap triwulanan untuk menilai bagaimana pelaksanaan prinsip GCG di unit kerja yang hasil akhirnya adalah index GCG untuk mengukur tingkat kepatuhan pelaksanaan GCG di unit kerja. Berdasarkan hasil pengukuran ISA sepanjang tahun 2012 pelaksanaan GCG BSM pada unit kerja masuk dalam ketegori ‘Patuh”.
84 82
82.33
80 78 76
81.61
81.3
III
IV
78.2 I
II
Ket: Index GCG < 60 : Tidak Patuh 61 ≤ Index GCG ≤ 70 : Kurang Patuh 71 ≤ Index GCG ≤ 80 : Cukup Patuh
81 ≤ Index GCG ≤ 90 : Patuh 91 ≤ Index GCG ≤100 : Sangat Patuh
2. External Self Assessment (ESA) ESA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG menggunakan external checklist (parameter) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (SEBI No.12/13/ DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah). Berdasarkan hasil penilaian Bank Indonesia nilai komposit hasil self assessment pelaksanaan GCG BSM di tahun 2012 sebesar 2,25 (Baik) atau meningkat sebesar 0,10 dibanding dengan nilai komposit tahun 2011 sebesar 2,35.
Tabel Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2012 berdasarkan Penilaian BI Nilai Komposit dan Kriteria Predikat
No.
Faktor
1.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (Dekom)
0,375 – Cukup Sesuai
3
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan cukup sesuai dengan kriteria. Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG TARProF. Dewan Komisaris telah mengoptimalkan peran Komite dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Bank sehingga dapat memberikan masukan positif dalam mendukung perkembangan Bank yang sehat.
2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
0,525 – Cukup Sesuai
3
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah cukup sesuai dengan kriteria dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. Direksi telah melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung dan fungsi kepatuhan dengan jaringan dalam struktur organisasi untuk menciptakan indepensi dan prudensialitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengelolaan Bank.
3
Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
0,200 – Sesuai
2
Struktur organisasi Komite yang dibentuk telah sesuai memenuhi persyaratan yang berlaku. Komite yang dibentuk telah beranggotakan sesuai dengan persyaratan dan kompetensi yang diperlukan untuk menjalakan tugas dan tanggung jawab sebagai Komite dalam mendukung fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
4
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
0,200 – Sesuai
2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah berjalan sesuai dengan ketentuan. DPS telah memastikan Bank menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS melakukan uji petik ke beberapa cabang untuk memastikan pelaksanaan proses penghimpunan dan penyaluran dana telah sesuai dengan prinsip syariah.
PT Bank Syariah Mandiri
Peringkat
Kekuatan Pelaksanaan GCG
Laporan Tahunan 2012
151
Tata Kelola Perusahaan
152
Nilai Komposit dan Kriteria Predikat
Peringkat
Kekuatan Pelaksanaan GCG
Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
0,100 – Sesuai
2
Seluruh produk pernghimpunan dana, penyaluran dana maupun jasa yang diluncurkan oleh Bank telah melalui opini DPS atas kesesuaian produk dengan prinsip syariah. DPS melakukan uji petik dengan baik ke beberapa cabang atas pelaksanaan prinsip syariah. Temuan dilapangan berdasarkan hasil uji petik secara umum bukan mengarah kepada produk yang diluncurkan melainkan lebih kepada dispute pendapat atau pemahaman atas sebuah transaksi, atas temuan tersebut Bank segera menyelesaikan sesuai arahan DPS.
6
Penanganan benturan kepentingan
0,200 – Sesuai
2
7
Penerapan fungsi kepatuhan Bank
0,100 – Sesuai
2
BSM telah memiliki Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan yang concern dalam melaksanakan fungsi kepatuhan Bank. Bank juga telah didukung oleh satuan kerja kepatuhan yang menjalankan fungsi kepatuhan secara independen terhadap satuan kerja operasional. Bank terus meningkatkan pemenuhan personil Satuan Kerja Kepatuhan guna mendukung penerapan fungsi kepatuhan.
8
Penerapan fungsi audit intern
0,100 – Sesuai
2
BSM telah melaksanakan fungsi audit intern yang independen terhadap satuan kerja operasional dan didukung oleh personil yang memiliki kompetensi dibidangnya. Kompetensi dari setiap personil Satuan Kerja Audit Intern terus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan usaha Bank.
9
Penerapan fungsi audit ekstern
0,050 – Sangat Sesuai
1
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afiliasi KAP Ernst & Young yang telah melalui proses seleksi antara Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS. KAP yang ditunjuk memiliki kompetensi yang sangat baik dibidangnya dan telah menyampaikan management letter tepat waktu serta mampu bekerja secara professional.
10
Batas Maksimum Penyaluran Dana
0,050 – Sangat Sesuai
1
BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related party) dengan sangat baik. BSM telah memiliki kebijakan dan prosedur tentang penyediaan dana kepada pihak terkait yang pelaksanaannya telah dijalankan dengan baik.
11
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
0,300 - Sesuai
2
BSM telah menyampaikan laporan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan internal BSM telah di dukung oleh pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga-tenaga professional IT Operation Division (IOD) dan IT Strategy Assurance Division (ISD).
Nilai Komposit
2,250 - Sesuai
“BAIK”
No.
Faktor
5
Laporan Tahunan 2012
BSM telah memiliki kebijakan dan aturan internal dalam mengatur penanganan benturan kepentingan yang sesuai dengan ketentuan berlaku. Tindakan tegas diterapkan dengan baik oleh manajemen Bank atas setiap pelanggaran benturan kepentingan untuk memberikan efek jera kepada pihak yang melanggar.
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Parameter penilaian Self Assessment adalah sebagai berikut: Nilai Komposit Nilai Komposit < 1,5 1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5
Predikat Komposit Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup Baik (CB) Kurang Baik (KB)
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5
Tidak Baik (TB)
D. Mekanisme dan Struktur GCG 1. Mekanisme GCG
2. Struktur GCG Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. Organ-organ ini merupakan perangkat utama GCG, dimana dalam pelaksanaannya didukung oleh organ dan perangkat lainnya seperti pedoman Tata Kelola Perusahaan (code of corporate governance). Pedoman ini merupakan himpunan pokok-pokok pengelolaan perseroan yang kemudian akan dijabarkan lebih lanjut dalam piagam, kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) yang akan menjadi acuan implementasi GCG BSM.
RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank telah menetapkan pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas, dimana Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan perusahaan, sedangkan Dewan komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Sedangkan Dewan Pengawas Syariah memastikan bahwa produk-produk Bank tidak melanggar dan bertentangan terhadap prinsip-prinsip syariah.
Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
153
Tata Kelola Perusahaan
Diagram Struktur GCG
Good Corporate Governance Structure Transparency
Accountability
Responsibility
Professional
Fairness
Struktur/Organ Inti RUPS Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah Boards of Shariah Supervisory
Direksi Direksi Board Of Directors
Dewan DewanKomisaris Komisaris Board of Commissioners
Komite
Struktur/Organ Pendukung Hubungan Investor
Corporate Secretary
Komite Audit
CSR
SKAI
Komite Pemantau Risiko
Corporate Values
Manajemen Risiko
Komite Remunerasi & Nominasi
Communication
Compliance
Pedoman dan Pelaporan
154
Piagam GCG
Piagam kepatuhan
Piagam Audit Internal
Code of Conduct
Prosedur Operasional
Surat Edaran Internal
Kebijakan Informasi Teknologi
Kebjakan Manajemen Risiko
kebijakan Pengendalian Internal
La-Risywah
Self Assessment GCG
Annual Report
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
E. Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah organ terpenting dari organ-organ lainnya dalam suatu perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Juni 2012 yang menghasilkan keputusan yaitu: a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris. c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2011. d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2012. e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji, dan fasilitas/ tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi. f. Melimpahkan wewenang penetapan besarnya honorarium bagi Dewan Pengawas Syariah (DPS)
PT Bank Syariah Mandiri
BSM untuk tahun 2012 kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang saham Mayoritas. g. Persetujuan pembayaran zakat perseroan tahun buku 2011 sebesar Rp19.177.801.129,-
2. Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri Diluar Rapat Umum Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Notaris nomor 38 Efran Yuniarto, S.H., M.Kn tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri Diluar Rapat Umum Pemegang Saham hari Jum’at, tanggal 28 Desember 2012. Memutuskan: a. Persetujuan pelaksanaan tambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan secara tunai sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah). b. Penambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan secara tunai sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah) akan dikeluarkan dari saham dalam portepel. Bahwa saham-saham yang akan dikeluarkan tersebut akan diambil bagian seluruhnya oleh: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta, sebanyak 60.000.000 (enam puluh juta) saham. Bahwa PT Mandiri Sekuritas selaku Pemegang Saham Perseroan dengan ini mengesampingkan haknya untuk mengambil bagian atas sahamsaham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan, dan dengan ini menyetujui PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk untuk mengambil semua sahamsaham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan. c. Terkait dengan keputusan butir a dan b di atas selanjutnya Pemegang Saham menyetujui mengubah Anggaran dasar Perseroan Pasal 4 ayat 2 dan mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham Perseroan yang tercantum dalam Susunan Pemegang Saham Perseroan yang ada pada Pasal 28 ayat 3.
Laporan Tahunan 2012
155
Tata Kelola Perusahaan
F. Dewan Komisaris
h) i) j)
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan PT Bank Syariah Mandiri (Bank) melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
k) l) m)
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah memenuhi action plan sesuai PBI tentang GCG antara lain pembuatan Board Of Commissioner Charter (BOC Charter) yang disahkan tanggal 23 Mei 2006 perihal: Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri.
Dewan Komisaris telah melakukan penyempurnaan dan revisi terhadap BOC Charter yang disahkan tanggal 10 Mei 2010, perihal: Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri - Revisi Pertama.
1. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris a) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG; b) Melakukan pengawasan atas terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha BUS pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi; c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi; d) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BUS; e) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern. f) Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan
156
g)
Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.
Laporan Tahunan 2012
keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha Bank dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Fungsi Kepatuhan. Melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan. Menyampaikan saran-saran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank. Menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BUS, kecuali pengambilan keputusan untuk pemberian pembiayaan kepada Direksi sepanjang kewenangan Dewan Komisaris tersebut ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUS atau dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pedoman tersebut mengatur tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dan ketentuan lain dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip GCG.
Hal-hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris tersebut antara lain: • KATA PENGANTAR
PT Bank Syariah Mandiri
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Cakupan D. Pemutakhiran II. TUGAS POKOK DEWAN KOMISARIS III. STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARIS IV. ETIKA KERJA A. Kode Etik Bankir Indonesia B. Etika Lainnya V. WAKTU KERJA VI. PENYELENGGARAAN RAPAT A. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) B. Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris (RADIRKOM) C. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) D. Rapat Lainnya
3. Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris
4. Susunan Anggota Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundangundangan dan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Dewan Komisaris secara kolektif memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi.
Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM maupun di Perusahaan lain.
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris Nama Achmad Marzuki
Jabatan
Saham di BSM
Saham di Perusahaan Lain
Status Independensi
Komisaris Utama
Nihil
Nihil
Independen
Abdillah
Anggota Komisaris
Nihil
Nihil
Independen
Ramzi A. Zuhdi
Anggota Komisaris
Nihil
Nihil
Independen
Tardi
Anggota Komisaris
Nihil
Nihil
Tidak Independen
Lilis Kurniasih
Anggota Komisaris
Nihil
Nihil
Tidak Independen
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
157
Tata Kelola Perusahaan
Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM No
Nama
Jabatan
Periode Pengangkatan
Dasar Hukum
Periode I
Periode II
1.
Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen
• •
Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d. Jun-16
2.
Abdillah
Komisaris Independen
• •
Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d. Jun-16
5.
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
•
Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010 s.d. Jun-15
3.
Tardi
Komisaris
• •
Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d. Jun-16
4.
Lilis Kurniasih
Komisaris
• •
Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d. Jun-16
5. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris f)
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya antara lain pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris mengkomunikasikan melalui berbagai forum antara lain rapat formal, informal, dan surat tertulis kepada Direksi.
g) h)
Dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk komite-komite, antara lain Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi. Berdasarkan hasil pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank antara lain sebagai berikut: a) Membuat rencana kerja secara detail, antara lain per segmen pembiayaan, per unit kerja. b) Mengoptimalisasi kinerja unit kerja bisnis, khususnya pembiayaan agar berjalan optimal; c) Mengkaji ulang proses pembiayaan dengan tujuan agar proses dapat dilakukan dengan cepat dan prudent; d) Meningkatkan sinergi antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment; e) Memastikan kompetensi staf dan pejabat yang terkait pembiayaan telah memenuhi kompetensi minimal yang dibutuhkan, sehingga setiap proses
158
Laporan Tahunan 2012
i)
j)
k) l) m)
n)
o) p) q)
r)
pembiayaan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan prudent. Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektifitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan; Menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang menarik dan netral; Memonitor kondisi nasabah pembiayaan secara periodik; Mengimplementasikan manajemen risiko dalam proses pembiayaan dengan penerapan metode four eye principles secara optimal; Meminta adanya early warning signal per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar; Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat; Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik; Menghindari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank; Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan sehat dengan fokus pembiayaan pada segmen retail dan mikro; Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektif; Meningkatkan pendapatan fee based income; Mengendalikan biaya overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas; Mengidentifikasi risiko inheren pada setiap risiko bank dan mengidentifikasi top ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan
PT Bank Syariah Mandiri
s)
t)
u)
v)
w)
mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja; Melakukan penagihan door to door kepada nasabah retail, baik yang masih lancar maupun yang sudah menunggak; Memonitor nasabah pembiayaan bukan saja dari rekening pembiayaannya, tetapi rekening giro dan tabungan nasabah sebagai sumber pelunasan sekaligus memonitor aktifitas rekening nasabah. Memperkuat pengendalian intern, dengan melengkapi kebijakan dan/atau standar prosedur dengan flow chart yang juga mencantumkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas sehingga dapat memudahkan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab pegawai; Ketegasan dan/atau kecepatan dalam mengambil keputusan atas pegawai yang berbuat fraud sehingga dapat menimbulkan efek jera; Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai bank terhadap implementasi prinsip syariah.
a. Rapat Dewan Komisaris (Rakom) Rapat yang dilakukan Dewan Komisaris untuk membahas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan nasihat untuk manajemen. b. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan agenda pelaksanaan pengelolaan bisnis Bank. c. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan agenda laporan kinerja Bank, tingkat kesehatan Bank, profil risiko Bank, inisiatif strategis Bank, dan lainnya. d. Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah Rapat Dewan Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah dengan agenda kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha Bank.
6. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar ketentuan rangkap jabatan. Rangkap Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris yang saat ini terjadi masih diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan yaitu 2 (dua) orang anggota Komisaris merangkap sebagai Pejabat pada 1 (satu) perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank.
7. Rapat Dewan Komisaris
Jenis-jenis rapat yang diikuti oleh Dewan Komisaris antara lain yaitu Rapat Dewan Komisaris (Rakom), Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (berupa Rakomdir atau Radirkom), dan Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah.
Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris minimal sebulan sekali. Hal ini telah sejalan dengan PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah, Pasal 14, di mana Dewan Komisaris diwajibkan menyelenggarakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah melakukan melakukan berbagai rapat diantaranya Rapat Komisaris (Rakom), Rapat Komisaris dan Direksi (Rakomdir dan Radirkom) dan Rapat Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah. Jumlah Rapat tersebut sebanyak 35 rapat dengan tingkat kehadiran minimum Komisaris adalah 74,29%.
Rapat Dewan Komisaris 2011 No
Rapat
Jumlah Rapat 2012
Dewan Komisaris Achmad Marzuki
Abdillah
Ramzi A. Zuhdi
Tardi
Lilis Kurniasih
1
Komisaris
13
13
13
13
10
9
2
Komisaris- Direksi
8
7
8
7
8
6
3
Komisaris- DPS
1
1
1
1
-
1
4
Direksi- Komisaris
13
13
13
12
9
10
Total
35
34
35
33
27
26
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
159
Tata Kelola Perusahaan
a. Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dalam setahun Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dalam satu tahun dikelompokkan dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Khususnya, untuk pelaksanaan rapat Dewan Komisaris (Rakom) pada tahun 2012 dilakukan sebanyak 13 kali rapat. Setiap pelaksanaan rapat dipimpin oleh Komisaris Utama dan dihadiri minimum 3 (tiga) orang dari 5 (lima) komisaris. Tingkat kehadiran minimum anggota Komisaris pada Rakom tahun 2012 yaitu sebesar 69,23%.
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris
8. Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan b.
Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun diatas Rp 2 miliar
-
diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar
-
diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
5
Rp 500 juta ke bawah
-
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
b. Rasio Gaji Tertinggi dan terendah Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah dengan skala perbandingan sebagai berikut:
Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Uraian
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Dewan Komisaris
1.2 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1.1 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2.7 : 1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
25.4 : 1
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
1. Remunerasi
Dewan Komisaris Orang
Jutaan Rupiah
5
2.386.899.216
Rasio
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
Jumlah diterima dalam 1 tahun Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya
Jumlah Dewan Komisaris
2. Fasilitas lainnya*) : a. yang dapat dimiliki
7.619.474.542
b. yang tidak dapat dimiliki Total
160
5
10.006.373.758
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Laporan Tahunan 2012
9. Seminar Dewan Komisaris
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsi pengawasan, selama tahun 2012 Dewan Komisaris BSM telah mengikuti berbagai seminar, workshop, congress dan benchmark antara lain: a. Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI (Master Plan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), bertempat di Solo, 26 April 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
b. Annual Risk Consolidation Conference (ARCC) 2012, bertempat di Batam, 6 Juli 2012. c. Risk Management Certification Refreshment Program Level 3 - Level 5, bertempat di Frankfurt, 9-10 Juli 2012.
10. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
a. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: 1) Rapat Direktur dan Dewan Komisaris (Radirkom) a) Laporan Kinerja Bank
Laporan Kinerja bank membahas pencapaian target financial maupun non financial. Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan nasihat mengenai laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk
memberikan nasihat dan masukan untuk pelaksanaan masa kerja berikutnya. (1) Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja financial yang dibahas antara lain asset, kualitas aktiva produktif, pembiayaan, surat berharga, dana pihak ketiga, pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya overhead, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya. (2) Pencapaian target dan realisasi non financial serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja non financial yang dibahas antara lain perkembangan jaringan kantor, jaringan ATM, dan jumlah SDM.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Dewan Komisaris menilai bahwa Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012. Tidak tercapainya pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga, disebabkan antara lain: (a) Terdapat kebijakan Bank Indonesia terkait produk qardh beragun emas diberlakukan setelah persetujuan RBB tahun 2012. Pada RBB tahun 2012, salah satu tumpuan pertumbuhan pembiayaan yaitu pada pembiayaan gadai.
Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
161
Tata Kelola Perusahaan
(b) Pembukaan jaringan/outlet yang tertunda, karena menunggu ijin Bank Indonesia. Bank menerima ijin pembukaan outlet dari Bank Indonesia pada tanggal 29 September 2012, sehingga hanya punya sisa waktu 3 (tiga) bulan untuk melakukan ekspansi; (c) Kebijakan Pemerintah (Departemen Agama) yang menggunakan dana haji untuk pembelian Sukuk, di mana banyak dana haji Depag yang ditempatkan pada Bank ditarik untuk pembelian Sukuk; (d) Bank fokus kepada penghimpunan CASA dan membatasi penghimpunan dana deposito dengan special nisbah; (e) Implementasi Core Banking System yang belum sempurna; dan (f) Bank baru mengimplementasikan manajemen risiko dalam proses pembiayaan dengan penerapan metode Four Eye Principles. b) Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola Bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2012 sebagai berikut: (1) Permodalan Rasio kecukupan pemenuhan modal minimum (KPMM) Bank selama tahun 2012 berada pada peringkat 1 (satu) atau sangat baik. Rasio KPMM per 31 Desember 2012 sebesar 13,84% atau di atas rasio minimum sebesar 8,00%. Bank telah mendapatkan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar pada tanggal 28 Desember 2012. Di sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak dibagikan atau menjadi laba ditahan (Retained Earnings).
(3) Rentabilitas Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berada pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berkisar antara 2,05% sampai dengan 2,42%, di mana rasio tertinggi yaitu 2,42% berada pada bulan Desember 2012. (4) Likuiditas Rasio likuiditas selama tahun 2012 cenderung berfluktuatif antara peringkat 2 (dua) dan peringkat 3 (tiga). Rasio likuiditas per 31 Desember 2012 yaitu sebesar 18,52% atau berada pada peringkat 3 (tiga), hal ini mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas cukup baik. (5) Sensivitas terhadap risiko pasar Selama tahun 2012, rasio sensitivitas terhadap risiko pasar sangat baik dengan peringkat 1 (satu). Rasio tersebut menunjukkan risiko pasar Bank sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar dilaksanakan secara efektif dan konsisten. (6) Manajemen Nilai komponen manajemen pada manajemen umum dan manajemen risiko selama tahun 2012 tidak mengalami perubahan (tetap), dimana rasio manajemen umum yaitu A dengan peringkat 1 (satu) dan rasio manajemen risiko yaitu B dengan peringkat 2 (dua). Sedangkan untuk rasio manajemen kepatuhan selama periode tahun 2012 mengalami penurunan pada bulan November dan Desember 2012 yang semula rasio A pada Januari s.d. Oktober 2012, namun pada bulan November dan Desember 2012 menurun menjadi rasio B dengan peringkat 2 (dua).
Rasio manajemen risiko selama periode tahun 2012 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya insani dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
Rasio manajemen kepatuhan pada peringkat “B”, dipengaruhi antara lain:
(2) Kualitas Aset Rasio Kualitas aset selama tahun 2012 berada pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio kualitas aset selama tahun 2012 tetap yaitu sebesar 0,97%.
162
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
(a) Proses core banking system yang masih dalam proses penyempurnaan dan pengembangan; (b) Pelaksanaan komitmen dalam mengimplementasikan Code of Conduct (CoC) yang perlu ditingkatkan sehingga dapat memitigasi timbulnya penyimpangan dan terjadinya fraud; (c) Penguatan sistem pengendalian internal yang terus dilakukan.
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat Komposit 2 (dua). Hal ini mencerminkan kondisi Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
c) Perkembangan Profil Risiko Bank
Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil. 1) Risiko Kredit Selama tahun 2012, predikat risiko kredit low to moderate kecuali pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate. Predikat risiko kredit yang low to moderate mencerminkan pengelolaan yang baik terhadap risiko kredit Bank.
2) Risiko Pasar Selama tahun 2012, predikat risiko pasar low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar. 3) Likuiditas Pada periode Mei dan Juli sampai dengan November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas yang low to moderate menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik. 4) Risiko Operasional Selama tahun 2012, predikat risiko operasional moderate kecuali bulan Februari 2012 yang meningkat menjadi predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko operasional disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet baru yang dilakukan Bank. 5) Risiko Hukum Selama tahun 2012, predikat risiko hukum yaitu moderate, kecuali pada periode Januari 2012 predikat risiko hukum low to moderate dan Oktober 2012 dengan predikat moderate to high. Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi Bank.
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat Komposit 2 (dua).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
163
Tata Kelola Perusahaan
lain dengan berkoordinasi dengan vendor untuk melakukan investigasi terhadap performance CBS, membentuk Tim Khusus Penyelesaian Deffered Account, merinci secara terpisah saldo per transaksi debet dan transaksi kredit, membuat langkahlangkah penyelesaian disertai dengan target waktu yang ditetapkan, melaporkan progress penyelesaian kepada Dewan Komisaris secara priodik setiap bulan.
6) Risiko Reputasi Selama tahun 2012, predikat risiko reputasi low to moderate kecuali pada bulan Januari, Oktober, dan November 2012 yang menurun dengan predikat low. Predikat low to moderate pada risiko reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah keluhan nasabah. 7) Risiko Stratejik Pada periode Januari, Maret, April, dan Juni s.d. Oktober 2012, predikat risiko stratejik yaitu moderate. Pada periode Februari 2012 merupakan terendah yaitu low to moderate. Sedangkan periode Mei, November, dan Desember 2012 meningkat menjadi moderate to high. Peningkatan predikat risiko stratejik menjadi moderate to high disebabkan karena penerapan organisasi baru pembiayaan. 8) Risiko Kepatuhan Selama tahun 2012, predikat risiko kepatuhan low. Hal ini menunjukkan Bank selalu berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. d) Laporan Pelaksanaan Audit Intern
Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. 2) Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir)
164
Dalam tahun 2012 agenda khusus oleh Dewan Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang adalah: a) Operational Risk Terkait dengan Infrastruktur Sistem Teknologi (Core Banking System), Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Core Banking Sytem (CBS). Pada tahun 2012, Bank telah mengimplementasikan CBS tahap I pada tanggal 06 Februari 2012. Dalam penerapannya, Dewan Komisaris concern terhadap implementasi CBS tahap I tersebut dan melihat masih terdapat kendalakendala yang masih harus diperbaiki diantara yaitu Performance dan saldo Deffered Account yang besar dan belum terselesaikan. Dalam menyelesaikan hal tersebut, Dewan Komisaris memberikan masukan kepada Direksi, antara
Laporan Tahunan 2012
b) Credit Risk (1) Penerapan Manajemen Risiko pada Proses Pembiayaan dengan Metode Four Eye Principles. Dewan Komisaris concern terhadap proses baru pembiayaan dengan metode Four Eye Principles. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan prinsip kehati-hatian dan mitigasi risiko kredit dalam proses pembiayaan. Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan proses pembiayaan yang prudent dan cepat. (2) Penanganan Pembiayaan Bermasalah Dewan Komisaris concern terhadap penanganan pembiayaan bermasalah yang termasuk di dalamnya struktur organisasi, sumber daya manusia, dan action plan penyelesaian. Dewan Komisaris meminta kepada Direksi diantaranya agar dapat memperkuat organisasi penanganan pembiayaan bermasalah, membuat action plan penyelesaian, melaporkan kepada Dewan Komisaris secara periodik tentang progress action plan dan meningkatkan kompetensi pegawai khususnya dalam bidang pembiayaan. (3) 15 Nasabah Besar Pembiayaan Dewan Komisaris concern terhadap rasio penyaluran pembiayaan terhadap debitur inti. Dewan Komisaris meminta Direksi agar memperkuat organisasi, meningkatkan monitoring terhadap nasabah pembiayaan dengan memperhatikan kecukupan sumber daya manusia, kompetensi pegawai, dan pelaksanaan analisa watch list secara berkesinambungan.
PT Bank Syariah Mandiri
c) Kinerja Divisi Audit Internal Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk memperkuat fungsi audit internal diantaranya peningkatan kompetensi auditor sehingga hasil pemeriksaan dapat disampaikan secara optimal, meminta dilakukannya performance audit pada beberapa unit kerja, dan memastikan terdapat pemahaman dan persepsi mengenai risiko terkait pelaksanaan Risk-Based audit antara Audit Internal dengan Auditee ataupun Auditor Eksternal. 3) Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan prinsip syariah. Salah satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu melakukan rapat koordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi pengawasan terhadap kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha bank. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar terus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pegawai bank terhadap implementasi prinsip syariah khususnya di bidang pembiayaan serta melakukan sosialisasi kepada nasabah secara konsisten terhadap aspek syariah dan lainnya.
Dewan Komisaris juga meminta kepada Direksi untuk memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada setiap agenda bank untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan pada jajaran bank terhadap pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk dapat mempertimbangkan variabel kepatuhan/comply prinsip syariah dalam key performance indicator pegawai dan/atau unit kerja. 4) Laporan Kinerja Kepatuhan
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI) Performance, APU & PPT Index, Compliance Procedure Index, Code of Conduct dan GCG Index. Secara umum tingkat kepatuhan relatif menurun dari 92,79% pada Desember 2011 menjadi 90,38% pada Desember 2012.
BSM telah menerapknan tata kelola perusahaan berlandaskan pada lima prinsip dasar: Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Profesional, dan Kewajaran.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
165
Tata Kelola Perusahaan
b. Kesimpulan
5) Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain: a) Transparansi: Bank telah mengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank, menginformasi produk-produk Bank kepada nasabah, menerapkan prosedur pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan mekanisme yang dilakukan secara adil dan transparan, Bank telah menggunakan jasa eksternal auditor yang independen dan profesional. b) Akuntabilitas: Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing struktur organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi kebutuhan organisasi, Bank telah mempunyai sistem rekruitmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif, Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan transparan. c) Pertanggungjawaban: Bank telah melaksanakan pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK) dan memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan. d) Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun, Bank telah memperkuat dan kompetensi dan capability pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi. e) Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan wewenang dan tangung jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan ketentuan perundangundangan yang berlaku, Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran.
166
Laporan Tahunan 2012
Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2012, Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan target RBB tahun 2012.
Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan cukup baik.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terusmenerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut: 1) Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut: a) Merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya. b) Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. 2) Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam hal: a) Me-review kembali organisasi pembiayaan, termasuk penguatan four eyes principle dalam memutus pembiayaan, segregation of duty, proses supervisi, dan pemberian wewenang. b) Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektifitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan. c) Memonitor kondisi nasabah pembiayaan
PT Bank Syariah Mandiri
secara periodik d) Membuat crash program untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery. e) Meminta adanya early warning signal/system (watch list) per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar. 3) Bank agar mempertahankan dan meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: a) Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat b) Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik. c) Menghidari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank. d) Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektf. e) Meningkatkan pendapatan fee based income. f) Mengendalikanbiaya overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas.
4) Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap pada risiko rendah dengan trend stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Meningkatkan pengendalian intern; b) Melengkapi setiap ketentuan dengan flowchart yang menyebutkan tugas dan tanggung jawab setiap petugas bank; c) Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan melaksanakan four eye principles dalam proses pembiayaan; d) Meningkatkan kompetensi dan capability pegawai bank; e) Melakukan penyelesaian terhadap Core Banking System dan Project Saturn; f) Mengidentifikasi risiko inheren pada setiap risiko bank; g) Mengidentifikasi top ten risk pada setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja.
11. Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris Nama dan Jabatan
Biografi Singkat Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau juga Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980.
Achmad Marzuki Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai, Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero). Training yang pernah diikuti antara lain l Business Workshop l Supervised Achievement Motivation Training & Consultant l Insurance and Development Banking l Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD l Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan l Top Management Program of Asian Institute l Risk Management in Retail Banking. Penugasan Khusus: Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi BSM Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
167
Tata Kelola Perusahaan
Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero), Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) .
Abdillah Komisaris Independen
Training yang pernah diikuti antara lain l Kursus Financial Accounting l Kursus Audit Inspection and Control l Seminar Management Accounting l Kursus Asset Liability Management l Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA). BSMR: The 4th Jakarta Risk Management Convention “Global Financing Crisis: What, Went, Wrong & What We Learned”. Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I l Sertifikasi manajemen Risiko Tingkat II l Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Mengantisipasi Program MP3EI. Annual Risk Consolidation Conference. Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit PT BSM Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008 Warga Negara Indonesia. Umur 61 tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1972 dan Meraih Master di IOWA State University tahun 1989. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini beliau juga masih menjadi dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Islam (PKSTTI) (Magister) Universitas Indonesia.
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Training yang pernah diikuti antara lain l Jakarta, 2003: Couching & Counselling Skill (Manajemen IMMI) l Washington DC, 2004: KRD-Credits for Reporting Purposes (Institute of Internal Auditors) l Jakarta, 2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) l Bandung, 2008: Total Image (Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) l London, 2008: MNJ-Advanced Leadership On Central Bank MGT & Poli (BSMR) l Jakarta, 2008: Strategi Penataan SDM (Daya Dimensi Indonesia) l Jakarta, 2011: Certificate of Competence (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) l Jakarta, 20011: Workshop Assesor Kompetensi (LSPP) l Frankfrut, 2012: Risk Management Certification Refreshment Program Level 3-level 5 (BARA). Penugasan Khusus: Ketua Komite Pemantau Risiko Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 29 Juni 2010 Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran.
Tardi Komisaris
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan BSM, beliau pernah menjabat sebagai Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Training yang pernah diikuti antara lain l Loan Syndication Workshop l Pendidikan Ketrampilan Manajerial l Training Debt Restructuring and Loan SYN l Credit Training for Lending l Marketing Analysis l Strategy & MPD l Sertifikasi Management Risiko-1 dan 2 l Risk Management in Banking l Leaders Forum. Penugasan Khusus: Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
168
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Berbagai kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain:
Lilis Kurniasih Komisaris
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim, Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim. Training yang pernah diikuti antara lain l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities l Investment Management l Advance Financial Analysis l Quality Service Delivery l Sertifikasi Management Risiko-1 l Assesment Perkreditan l Negotiation Skill l SOS Implementasi Basel II & ERM l Operation Risk Management l Leaders Forum. Penugasan Khusus: Anggota Komite Pemantau Risiko Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
12. Sekretaris Dewan Komisaris
Tahun 2012, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Teddy Hidayat. Sekretaris Dewan Komisaris bertangung jawab kepada Dewan Komisaris.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris: 1. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom. 2. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke seluruh Komisaris. 3. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir oleh seluruh Komisaris.
4. Membuat laporan kepada pihak internal maupun eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. 5. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Memberikan masukan terhadap permasalahanpermasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.
Profil Sekretaris Dewan Komisaris Nama dan Jabatan
Biografi Singkat
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tanggal 26 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004. Teddy Hidayat Sekretaris Dewan Komisaris
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
169
Tata Kelola Perusahaan
G. Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. DPS sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan syariah bersifat independent. Seluruh pedoman maupun produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
1. Tugas dan Tanggung jawab DPS
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari: a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance); b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait. c. Memberi opini syariah proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia; d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya; e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
2. Pengawasan DPS
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi: a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BSM berdasarkan
170
Laporan Tahunan 2012
masukan dari unit kerja terkait, berupa: 1) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan; 2) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia. 3) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait. 4) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan. b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: 1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. 2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masingmasing kegiatan. 3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP. 4) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud. 5) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun 2012 DPS telah melakukan uji petik langsung ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu: 1) KC Bandung Kopo 2) KC Solo 3) KC Yogyakarta 4) KC Tasikmalaya Uji Petik dilakukan terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan, termasuk permasalah seputar gadai emas. Dari hasil Uji Petik ini DPS memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan Unit Kerja terkait.
3. Pelaporan a. Dewan Pengawas Syariah wajib menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester berakhir. b. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember. c. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain: 1) Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank dan 2) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank.
4. Komposisi Dewan Pengawas Syariah Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 13/001/-KEP/ KOM tanggal 22 Desember 2011 perihal Penetapan Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank, maka susunan DPS adalah sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri
No. 1.
Nama
Jabatan
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
Ketua
2.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
Anggota
3.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota
5. Rapat Dewan Pengawas Syariah Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 7 kali.
Nama Pejabat
Rapat Dewan Pengawas Syariah (7 kali)
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
7
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
2
Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH
6
6. Realisasi Kegiatan Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2012 DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2012, yang memuat antara lain: 1) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI, review system dan prosedur produk baru. 2) Hasil pengawasan terhadap kegiatan Bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah. 3) Opini syariah sebanyak 4 (empat) opini terkait dengan produk, transaksi maupun operasional yaitu opini tentang:
Laporan Tahunan 2012
171
Tata Kelola Perusahaan
a) Keseluruhan Operasional Bank Syariah Mandiri. b) Model dan Skema Restrukturisasi PT Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) Sebagai Hasil Putusan Pengadilan Negeri. c) Produk Tabungan Mabrur Junior. d) Produk Kepemilikan Emas (PKE). 4) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. d. Kendala-kendala di Lapangan: Dalam melaksanakan Uji Petik/pengawasan DPS belum memiliki standarisasi format pelaporan hasil uji petik, mengingat secara internal terdapat pula unit kerja-unit kerja yang melakukan tugas pengawasan. Oleh sebab itu diperlukan support yang baik dari Direksi yang membawahi unit kerja yang berfungsi melakukan pengawasan (Divisi Audit Internal, Divisi Kepatuhan), sehingga rekomendasi DPS berupa hasil uji petik tersebut dapat langsung digunakan dalam berkoordinasi dengan satuan kerja teknis di Bisnis Unit maupun non Bisnis unit dalam mengimplementasikan perbaikan-perbaikan.
7. Rangkap Jabatan anggota DPS Nama
Jabatan Rangkap DPS di
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
Hanya menjabat sebagai DPS di PT BSM
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
1. PT Asuransi Takaful Indonesia, 2. PT Schroders Investment Management, 3. Lembaga Pengembangan Export Indonesia.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
1. Asuransi Manulife Syariah, 2. Asuransi Allianz Syariah, 3. UUS Bank BTN Syariah.
8. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
e. Hal-hal baru yang dilakukan selama tahun 2012 dalam upaya meningkatan pengawasan praktek syariah di BSM.
b.
Melakukan Uji Petik langsung ke Kantor Cabang BSM yaitu KC Bandung Kopo, KC Yogyakarta, KC Solo dan KC Tasikmalaya. Penekanan Uji Petik adalah kepada dokumen transaksi pendanaan dan pembiayaan.
Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas DPS Jumlah diterima dalam 1 tahun Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya
1. Remunerasi
Dewan Pengawas Syariah Orang
Jutaan Rupiah
3
726.451.613
2. Fasilitas lainnya*) : a. yang dapat dimiliki b. yang tidak dapat dimiliki Total
579.054.935 3
1.305.506.548
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
172
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Tabel Remunerasi Dewan Pengawas Syariah Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Remunerasi Anggota Dewan Pengawas Syariah dalam setahun
Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan Pengawas Syariah dalam satu tahun dikelompokkan dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Jumlah Dewan Pengawas Syariah
diatas Rp 2 miliar
-
diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar
-
diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
-
Rp 500 juta ke bawah
3
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
9. Riwayat Hidup Dewan Pengawas Syariah Nama dan Jabatan
Biografi Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953. Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981.
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah
Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Meraih gelar doctoral di bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun 1995 dan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997. Merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang berpengaruh di Indonesia serta produktif dalam menulis karya-karya ilmiah. Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota Dewan Pengawas Syariah
Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti. Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Accounting, Kursus Audit Inspection and Control, Seminar Management Accounting, Kursus Asset Liability Management, Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA).
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec, Anggota Dewan Pengawas Syariah
PT Bank Syariah Mandiri
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992. Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia.
Laporan Tahunan 2012
173
Tata Kelola Perusahaan
10. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah
Tahun 2012, Sekretaris Dewan Pengawas Syariah dijabat oleh Rahmat Hidayat. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah bertangung jawab kepada Dewan Pengawas Syariah.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah: 1. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan Komisaris dan Direksi BSM. 2. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik dan lancar. 3. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi prinsip dan ketentuan syariah. 4. Membantu proses percepatan Service Level Agreement (SLA) DPS secara optimal.
Profil Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Nama dan Jabatan
Biografi Singkat
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 22 Oktober 1973.
Rahmat Hidayat Sekretaris Dewan Pengawas Syariah
174
Laporan Tahunan 2012
Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Saat ini sedang menempuh S-2 Jurusan SDM di Program Magister Manajemen STIE Kusuma Negara Jakarta Timur. Karirnya sebagai Executive Secretary Officer dimulai pada Juli 2010. Seminar yang pernah diikuti Legal Aspects of Islamic Asset Securitisation & Insolvency Regims, 5th IFSB.
PT Bank Syariah Mandiri
H. Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar. Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengololaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI, fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi kepatuhan secara independen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satupun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran internal, folder publik internal, majalah internal dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM.
1. Susunan anggota Direksi Komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali. Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
Tabel Susunan dan Periode Pengangkatan Direksi Nama
1.
Yuslam Fauzi
Direktur Utama
• Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005 • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2005 s.d. Juni 2008
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
2.
Hanawijaya
Direktur
• Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005 • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2005 s.d. Juni 2008
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
3.
Sugiharto
Direktur
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2008 s.d. Juni 2011
Juni 2011 s.d. Juni 2016
4.
Zainal Fanani
Direktur
• Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2007 s.d. Juni 2010
Juni 2010 s.d. Juni 2015
5.
Achmad Syamsudin
Direktur
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010 s.d. Juni 2015
6.
Amran P. Nasution
Direktur
• Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2007 s.d. Juni 2010
PT Bank Syariah Mandiri
Jabatan
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
No
Periode I
Periode II
Periode III
Juni 2010 s.d. Juni 2015
Laporan Tahunan 2012
175
Tata Kelola Perusahaan
2. Kepemilikan Saham & Independensi
Berdasarkan Surat BI No. 9/363/DPNP/IDPnP tanggal 16 Juli 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi BU, menyatakan bahwa Direktur Utama BSM berasal dari pihak Independen.
Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di Perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham Pengendali.
Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
Tabel Kepemilikan Saham dan Independensi Direksi Nama Yuslam Fauzi Hanawijaya
Jabatan
Saham di BSM
Nihil
Nihil
Independen
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Sugiharto
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Zainal Fanani
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Achmad Syamsudin
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Amran P. Nasution
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Bank telah memiliki Board of Director Charter (BOD Charter) yang disahkan berdasarkan Surat Edaran Umum No. 10/001/UMM pada tanggal 20 Februari 2008, perihal: Pedoman dan Tata Tertib Direksi PT Bank Syariah Mandiri. Bank telah melakukan penyempurnaan dan beberapa kali revisi terhadap BOD Charter sesuai perubahan regulasi dan perkembangan bisnis bank. Revisi paling mutakhir berdasarkan Surat Edaran Umum No. 015/003/UMM tanggal 25 Maret 2013, perihal: Revisi Pedoman dan Tata Tertib Direksi PT Bank Syariah Mandiri.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi
176
Status Independensi
Direktur Utama
3. Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Saham di Perusahaan Lain
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. Halhal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain: • LEMBAR PENGESAHAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Dasar Hukum II. KETENTUAN UMUM A. Pengertian III. ETIKA KERJA DIREKSI A. Kode Etik Bankir
Laporan Tahunan 2012
B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi IV. WAKTU KERJA V. PENGATURAN RAPAT A. Jenis Rapat B. Tata Tertib Rapat VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI A. Direktur Pengganti B. Masa Tugas C. Ketentuan Lain VII. PENUTUP
4. Laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi di tahun 2012 a. Pembidangan tugas dan tanggung jawab Direksi: 1) Direktur Utama: a) Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan BSM. b) Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian target dan menetapkan langkah-langkah peningkatan kinerja yang perlu dilakukan c) Mengkoordinasikan kegiatan kerja seluruh anggota Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk mencapai hasil yang optimal. d) Menyelenggarakan aktivitas Divisi Audit Intern dan Komite Manajemen Risiko
PT Bank Syariah Mandiri
yang berada langsung di bawahnya untuk mencapai rencana kerja yang ditetapkan e) Menciptakan hubungan yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/ Bank Indonesia dalam tatanan pelaksanaan Good Corporate Governance. f) Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. g) Mengkoordinasikan pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan Cabang. h) Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
2) Direktur Bisnis Korporasi &Treasury a) Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi dan treasury berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi &Treasury meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi, Treasury dan Perbankan Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
3) Direktur Bisnis Mikro-Kecil a) Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan Mikro dan Kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian, Mass Banking, Bisnis Remittance & Transfer dan Pengembangan Bisnis dan Produk dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsipprinsip syariah dan kehati-hatian.
PT Bank Syariah Mandiri
4) Direktur Bisnis Komersial a) Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Pembiayaan Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
5) Direktur Kepatuhan a) Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja. b) Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah yang diperlukan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
6) Direktur Manajemen Risiko a) Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM dibidang manajemen risiko, IT operation, IT strategy & assurance, akuntansi, asesmen risiko pembiayaan komersial & korporasi, asesmen risiko pembiayaan ritel, mikro dan kecil b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Manajemen Risiko meliputi bidang IT operation, IT strategy & assurance, akuntansi, asesmen risiko pembiayaan komersial & korporasi , asesmen risiko pembiayaan ritel, mikro dan kecil dan merumuskan kebijakan yang diperlukan.
Laporan Tahunan 2012
177
Tata Kelola Perusahaan
b. Rangkaian event penting berdasarkan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola BSM. No.
178
Tanggal
Kegiatan dan Event Penting
Keterangan
1
8 Januari 2012
BSM Fun Walk
Dihadiri Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan BSM
2
9 - 26 Januari 2012
Rakerwil II, Rakerwil III, IV, V, dan I beserta Employee Gathering
Dihadiri Direksi dan Kacab Kanwil
3
2 Februari 2012
Sertijab KC Kupang
Dihadiri Direktur Bpk. Sugiharto
4
6 Februari 2012
Relokasi cabang Palembang
Dihadiri Komut Bpk. Achmad Marzuki
5
22 Februari 2012
Pembiayaan mikro pengadaan air bersih masyarakat Kudus
Dihadiri Direktur Utama, Bupati Kudus dan Dubes AS
6
29 Februari 2012
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Dihadiri Direksi dan Peg. KP BSM
7
28 Maret 2012
CSR Islamic Center Palembang
Dihadiri Kadiv CSD
8
31 Maret 2012
Kajian Tematik
Dihadiri Komisaris Utama dan Direksi
9
18 April 2012
Press Conference Laporan Kinerja BSM 2011
Dihadiri Direksi
10
27 April 2012
11
28 April 2012
12
2 Mei 2012
13
9 Mei 2012
Rakor BSM
14
8 Juni 2012
Pelantikan ASBISINDO
15
20 Juni 2012
RUPS BSM
Dihadiri Direksi dan Komisaris
16
23 Juni 2012
Nonton bareng anak yatim di Theater IMAX TMII
Dihadiri Direksi, Kadiv, Kanwil, dan Laznas
17
27 Juni 2012
18
5 Juli 2012
Peringatan Isra Miraj
Dihadiri Direksi, Komisaris dan Pegawai KP BSM
19
10 Agustus 2012
Buka Puasa bersama 1000 Anak Yatim
Dihadiri Direksi
20
13 Agustus 2012
Nuzulul Qur’an
Dihadiri Direksi dan Komisaris
21
31 Agustus 2012
22
7 September 2012
Halal Bihalal stakeholders Syariah
Dihadiri Direksi dan Menteri Keuangan RI
23
10 September 2012
Penutupan Milad BSM ke- 12
Dihadiri Direksi dan Panitia
24
6 Oktober 2012
25
24 Oktober 2012
Laporan Tahunan 2012
PKS BSM dengan Universitas Islam AsSyafi’yah PKS BSM dengan Universitas Ahmad Dahlan PKS Sinergi Rahn Emas BSM dengan Bank Mandiri
Indonesia Banking Expo (Seminar Syariah Stream)
PKS BSM dengan PT. Duova Internasional (Pillar)
Sosialisasi Internal Control dan Anti Fraud Kanwil II Corporate Governance Perception Index 2011
Dihadiri Direktur Utama dan Rektor Dihadiri Direktur Utama dan Rektor Dihadiri Dirut dan Direktur Bank Mandiri Dihadiri Direksi, Ka Kanwil dan Perwakilan masingmasing Divisi Direksi, Komisaris, Deputi Gubernur BI dan Member of ASBISINDO
Dihadiri Direktur Utama
Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya dan Presdir Pillar
Dihadiri Direktur Utama Dihadiri Komisaris dan Direksi
PT Bank Syariah Mandiri
26
29 Oktober 2012
27
2 November 2012
28
7 November 2012
Press Conference Anabatic, Temenos dan BSM
Dihadiri Direksi dan CEO
11-12 November
CSR & Peresmian ATM di Kantor Bupati Selat
Dihadiri Direktur Bpk. Zaenal Fanani, Wagub Riau
2012
Panjang, Riau
dan Bupati Selat Panjang
30
30 November 2012
PKS Dewan Masjid Indonesia& ASBISINDO
Dihadiri Direktur Utama dan Yusuf Kalla
31
3 Desember 2012
PKS BSM dengan Departemen Kelautan
Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya
32
6 Desember 2012
Family Gathering
Dihadiri Direksi, Pegawai dan Keluarga
33
21 Desember 2012
Rakernas
Dihadiri Direksi, Kadiv dan Ka Kanwil.
29
Company Visit Perbanas
Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya
Tasakuran Al Quran sekaligus Pembukaan Milad BSM ke- 13
5. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.
Selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai rapat antara lain: 51 kali rapat internal Direksi, 13 kali dan rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. Berikut tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam berbagai rapat tersebut:
Dihadiri Direksi, Peg. KP BSM dan Kanwil
6. Rangkap Jabatan anggota Direksi pada perusahaan atau lembaga lain. Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Tabel Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi 2012 No.
Direksi
Rapat Direksi (51 kali)
Rapat Direksi dan Komisaris (Radirkom) (13 kali)
Jumlah
1.
Yuslam Fauzi (Direktur Utama)
43
13
56
2.
Hanawija (Direktur)
45
11
56
3.
Zainal Fanani (Direktur)
46
12
58
4.
Amran Nasution (Direktur)
42
13
55
5.
Sugiharto (Direktur)
45
10
55
6.
Achmad Syamsudin (Direktur)
44
11
55
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
179
Tata Kelola Perusahaan
7. Hubungan Keuangan dan Keluarga
Salah satu Direksi telah mendapat persetujuan BI untuk ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau implementasi GCG. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training, dan Divisi Perencanaan, Pengembangan & Manajemen Kinerja.
Direksi telah memperhatikan pengarahan dari regulator untuk mematuhi komitmen menjalankan kegiatan Bank secara prudent, memenuhi GCG, sesuai dengan prinsip syariah dan senantiasa menindaklanjuti atas setiap hasil audit baik intern maupun ekstern.
Berdasarkan Data Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD) pihak terkait tidak terdapat hubungan keuangan dan keluarga antara sesama Direksi, Dekom, maupun Pemegang Saham.
8. Komitmen Direksi
Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus ditegaskan. Penerapan corporate governance yang baik merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM. BSM telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter) No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal 30 April 2007, dan telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi No. 12/002SKB/KOM.DIR tanggal 27 Desember 2010 tentang GCG bagi BUS. Setiap anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam kegiatan usaha Bank, antara lain dengan menguatkan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan.
9. Program Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjangn tugas pengelolaan perusahaan, selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri.
Tabel Program Pelatihan Kompetensi Direksi 2012 No.
180
Pelatihan/Program
Waktu Pelaksanaan
1.
NIFSEEP CEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association (INA)
2.
Assesment Center Bank Mandiri
3 April 2012
3.
Leadership Forum Bank Mandiri
11-12 Mei 2012
4.
Training Service Strategy untuk Senior Management Bank Mandiri-PT Bank Mandiri Tbk
24 Mei 2012
5.
Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2012 Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku “Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia
31 Mei 2012
6.
Mandiri CFO (Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through Efficiency Management-PT Bank Mandiri, Tbk
14 Juni 2012
7.
USINDO Jakarta Open Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-Indonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The German Marshall Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center for a New American Security-USINDO
Laporan Tahunan 2012
12 Feb 2012
23 Juli 2012
PT Bank Syariah Mandiri
No.
Pelatihan/Program
Waktu Pelaksanaan
8.
Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2-PT Bank Mandiri, Tbk
26-27 Juli 2012
9.
Franchise Review Mid Year 2012-PT Bank Mandiri Tbk
15 Agustus 2012
10.
Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk
18 Agustus 2012
11.
Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk
18 Agustus 2012
12.
Seminar “Gadai Emas Diantara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi”Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB
11 April 2012
13.
Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum”
28 Mei 2012
14.
Konferensi APM-RCG &IIICE 2012 MP3EI
30 Agustus 2012
15.
Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah
16.
Training Competitive Strategy
17.
Seminar Inovasi Produk
31 Okt 2012 21-25 Okt 2012 13 Des 2012
18.
Indonesia Investment Forum
19.
Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian”
12 Des 2012
20.
Seminar Nasional Perhajian
22 Des 2012
21.
Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan, Penyelenggara IBI
23 Mei 2012
22.
Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk
27 Juli 2012
23.
Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 2-PT Bank Mandiri, Tbk
28 Juli 2012
24.
Undangan Institutional Investor Forum
25.
Training Service Excellent untuk Senior Management - PT Bank Mandiri
22 Nov 2012
26.
Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI
26 April 2012.
27.
Service Workshop For Group Head & Service Mindset
24 Mei 2012.
28.
Risk Management Cert.Refreshment Prog.LVL.3-5”LSPP
9-10 Juli 2012.
29.
Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP
3 - 5 Okt 2012
30.
Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum, Penyelenggara FKDKP
13 Sept. 2012
31.
ICA International Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International Compliance association
8 Okt. 2012.
32.
Indonesian International Banking Convention 2012
16 Feb. 2012
33.
Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC)
14 April 2012
34.
Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012
19 April 2012
35.
Temenos Community Forum (TCF) 2012
20-28 Mei 2012
36.
Annual Risk consolidation Conference 2012
5-6 Juli 2012.
37.
Workshop Great Leader
27 & 28 Juli 2012
38.
Investment Forum
17-18 Sept 2012
39.
Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer
40.
Program Assessment Great Leader dari Bank Mandiri
41.
Seminar E-Payment & Security hr pertama
PT Bank Syariah Mandiri
17-18 Sept 2012
17-18 Sept 2012
26 Sept 2012 5 Okt 2012 24-25 Okt 2012
Laporan Tahunan 2012
181
Tata Kelola Perusahaan
10. Riwayat Hidup Singkat Anggota Direksi Nama dan Jabatan
Biografi Singkat Warga Negara Indonesia. Umur 53 tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia. Perjalanan karir: • • •
Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri. Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri. Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Training yang diikuti:
Yuslam Fauzi Direktur Utama
• NIFSEEP CEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association (INA), 12 Februari 2012, Adonara Room of The Financial Club, Graha CIMB Niaga 27th Fl, Jakarta. • Mengikuti Assesment Center Bank Mandiri, 3 April 2012, PT Daya Dimensi Indonesia, Kantor Taman E3.3, Unit B3-3A, Kawasan Mega Kuningan Jakarta. • Leadership Forum Bank Mandiri, 11-12 Mei 2012, Hotel Shangri-La Surabaya. • Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2012, Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku “Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia, 31 Mei 2012, Mandarin Hotel Jakarta. • Mandiri CFO (Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through Efficiency Management - PT Bank Mandiri, Tbk, 14 Juni 2012, Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. • USINDO Jakarta Open Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for USIndonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The German Marshall Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center for a New American Security-USINDO, 23 Juli 2012, Financial Club, Graha CIMB Niaga Lt. 27, Jakarta. • Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2 - PT Bank Mandiri, Tbk, 26-27 Juli 2012, JW Marriot Hotel, Jakarta. • Franchise Review Mid Year 2012 - PT Bank Mandiri, Tbk, 15 Agustus 2012, Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta. • Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk, 18 Agustus 2012, RR Belitung lt. 2, Bank Mandiri, Jakarta. Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1986. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999).
Perjalanan karir: • • • Hanawijaya Direktur
Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Departement Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Training yang diikuti: • Seminar “Gadai Emas Di antara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi” Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB, 11 April 2012, Kampus Bumi LPPI Kemang. • Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum”, 28 Mei 2012, Auditorium Paramadina Graduate Schools. • Konferensi APM-RCG & IIICE 2012 MP3EI, 30 Agustus 2012, JCC. • Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah, 31 Oktober 2012, Bank Indonesia. • Training Competitive Strategy, 21-25 Oktober 2012, Kellog School of Management, Chicago. • Seminar Inovasi Produk, 13 Desember 2012, Bidakara.
182
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Nama dan Jabatan
Biografi Singkat Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989.
Perjalanan karir:
Amran P. Nasution Direktur
• • • • • •
Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung Account Officer Bank Susila Bakti Bandung
Training yang diikuti: • Indonesia Investment Forum, 17-18 September 2012, Four Seasons Hotel. • Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh Ketidakpastian”, 12 Desember 2012, Grand Ballroom lantai 11, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. • Seminar Nasional Perhajian, 22 Desember 2012, Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Warga Negara Indonesia. Umur 52 tahun, lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.
Perjalanan karir:
Sugiharto Direktur
• • • • • •
Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
Training yang diikuti: • Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa keuangan, Penyelenggara IBI, 23 Mei 2012, Hotel The Ritz Carlton Ballroom 2 lt. 2, Mega Kuningan, Jakarta. Warga Negara Indonesia. Umur 49 th, lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.
Perjalanan karir:
Zainal Fanani Direktur
• Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri • Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti • Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti • Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI. Training yang diikuti: • Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI, 26 April 2012. • Service Workshop For Group Head & Service Mindset,24 Mei 2012. • Risk Management Cert. Refreshment Program LVL. 3-5” LSPP, 9-10 Juli 2012. • Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP, 3 - 5 Oktober 2012 di Hotel Sultan Jakarta. • Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum, Penyelenggara FKDKP, 13 September 2012 di Hotel Intercontinental Jakarta. • ICA International Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International Compliance Association, tanggal 8 Oktober 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
183
Tata Kelola Perusahaan
Nama dan Jabatan
Biografi Singkat Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.
Perjalanan karir: • • • • •
Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri Group Head CRM Retail, Bank Mandiri Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN
Training yang diikuti: Achmad Syamsudin Direktur
184
Laporan Tahunan 2012
• Indonesian International Banking Convention 2012, 16 Februari 2012, Hotel JW Marriot, Kuningan. • Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC), 14 April 2012, Kampus Universitas Al-Azhar Indonesia Lt. 7, Jakarta Selatan. • Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012, Hotel Milenium, Jakarta. • Temenos Community Forum (TCF) 2012, 20-28 Mei 2012, Barcelona Spanyol. • Annual Risk consolidation Conference 2012, 5-6 Juli 2012, Holiday Inn Batam. • Workshop Great Leader, 27 & 28 Juli 2012, Jakarta. • Investment Forum, 17-18 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place , Sudirman Central Business District. • Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer, 26 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District. • Program Assessmen Great Leader dari Bank Mandiri, 5 Oktober 2012, PT Daya Dimensi Indonesia, Kantor Taman E3.3, Unit B3.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. • Seminar E-Payment & Security day 1, 24-25 Oktober 2012, Ballroom Financial Club, Graha Niaga Lt. 2 Jl. Jend Sudirman Kav 58, Jakarta.
PT Bank Syariah Mandiri
I. Komite-komite
Susunan anggota Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, yaitu: a) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi Audit Intern, b) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 2) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
1. Komite Audit
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, BSM telah membentuk Komite Audit.
Pembentukan Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 08 Februari 2011 yang menjadi pedoman utama dan acuan pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit.
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan ini disampaikan Laporan Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit bertugas:
b. Susunan Anggota Komite Audit
Sampai dengan 31 Desember 2012 susunan Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar bank.
Tabel Susunan Anggota Komite Audit No
Nama
Jabatan
1
Abdillah
Ketua, Komisaris Independen
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
2
Ramzi A. Zuhdi
Anggota, Komisaris Independen
3
Tjeppy Kustiwa
Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Perbankan Syariah
4
Ferry Firmansyah
Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Akuntansi Keuangan
Tugas pokok Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri, sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, adalah membantu Dewan Komisaris melalui pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
185
Tata Kelola Perusahaan
c. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Audit
186
Kualifikasi anggota Komite Audit BSM ditetapkan berdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, minimal terdiri dari: 1) Seorang Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua, 2) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan, dan 3) Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah.
Independensi Anggota Komite
Independensi anggota Komite Audit BSM ditentukan berdasarkan Surat Edaran BI No.12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal: Perihal: Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa: 1) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian apabila yang bersangkutan paling kurang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman kerja yang cukup di bidangnya masing-masing berdasarkan penilaian BUS. 2) Pihak Independen adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki: a) hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b) hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, 3) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap jabatan sebagai Pihak Independen dalam keanggotaan Komite lainnya pada Bank yang sama, Bank lain, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan: a) memenuhi kriteria independensi; b) memenuhi kriteria keahlian; c) mampu menjaga rahasia Bank; d) memperhatikan kode etik yang berlaku; e) tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Laporan Tahunan 2012
Seluruh anggota Komite Audit BSM berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
d. Laporan Kerja Komite Audit
Selama tahun 2012, Komite Audit BSM telah me-review berbagai Laporan Hasil Pemeriksaan yang terdiri dari kelompok audit reguler dan audit khusus, yang disampaikan oleh Internal Audit maupun hasil audit Kantor Akuntan Publik. Analisa dan hasil pemeriksaan tersebut disampaikan pada Rapat Dewan Komisaris.
Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2012 dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Audit. Mekanisme Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM dan RAKOMDIR serta pada saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun 2012 meliputi sebagai berikut: a) Menyusun telaah Rencana Kerja Divisi Audit Intern (DAI) 2012 dan Perkembangan Penyelesaian DMTL. b) Menyusun telaah Resume Kegiatan dan Hasil Pemeriksaan Divisi Audit Intern Tahun 2011, Triwulan I Tahun 2012, Triwulan II Tahun 2012, Triwulan III Tahun 2012. c) Menyusun telaah Rencana Audit Tahunan (RAT) Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2012. d) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Desember 2011, 31 Maret 2012, 30 Juni 2012, 30 September 2012. e) Menyusun telaah Usulan Penunjukan KAP Purwantono, Suherman & Surja (KAP PSS) dan Sdr. Benyanto Suherman Sebagai Akuntan Publik (AP) Yang Melakukan Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2012. f) Menyusun telaah Laporan Review
PT Bank Syariah Mandiri
Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri bulan April 2012, Mei 2012, Juni 2012, Agustus 2012, September 2012, Oktober 2012, 30 November 2012. g) Menyusun telaah Atas Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri Terhadap Pengendalian Intern Per Tanggal 31 Desember 2011. h) Menyusun telaah Pelaksanaan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern dan Anti Fraud Pada Kanwil II Jakarta Oleh Internal Audit Division. i) Menyusun telaah Penyelesaian DMTL Hasil Pemeriksaan Khusus Teknologi Informasi Oleh Bank Indonesia Posisi 31 Mei 2012. j) Rapat Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri tentang Hasil Audit Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2011. k) Rapat Komite Audit dengan Divisi Akuntansi Tentang Proses Penyusunan Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri.
l)
Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Intern PT Bank Syariah Mandiri Tentang Hasil Audit Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2011.
e. Rapat Komite Audit
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2012 Komite Audit mengadakan rapat lebih dari 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.
Tabel Jumlah Rapat dan Kehadiran Komite Audit Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Abdillah
24
24
Ramzi A. Zuhdi
24
24
Tjeppy Kustiwa
24
24
Ferry Firmansyah
24
24
f. Kompetensi dan Pengalaman Anggota Komite Audit Nama
Tjeppy Kustiwa Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Perbankan Syariah
Ferry Firmansyah Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Akuntansi Keuangan
PT Bank Syariah Mandiri
Riwayat singkat Lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman dalam bidang Akuntansi Perbankan (Konvensional dan Syariah), Teknologi Informasi, Jasa Konsultasi Sarbanes Oxley Act 404 - Readiness, Jasa Konsultasi Internal Audit dan Komite Audit. Mengikuti berbagai training/seminar dalam bidang Perbankan (Konvensional dan Syariah), Akuntansi (PSAK, IFRS), Teknologi Informasi, Komite Audit dan Manajemen Risiko. Memulai karir di Bank Bumi Daya 1986 hingga 2000 dalam bidang Teknologi Informasi dan Akuntansi, kemudian di Prasetio Strategic Consulting - Andersen, Ernst & Young Advisory Services, Center for Investment and Business Advisory, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri. Lahir di Jakarta 29 April 1955 lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi Jakarta tahun 1983. Pernah mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di National Institute of Bank Management, Pune India, Merrill Lynch New Jersey Amerika dan berbagai training / seminar di dalam negeri antara lain dibidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Strategy for Excellent Customer Service, Market Analysis /Strategy Marketing and Product Development, Workshop Treasury, Prime Bank Instrument Frauds. Memulai karier di PT 3M Indonesia sebagai Senior Cost Accountant, Kepala Tim Kredit Bapindo Samarinda, Kabag Keuangan Bapindo Surabaya dan Bapindo S. Parman Jakarta, Kepala Cabang Bapindo Tarakan, Senior Manager Marketing & Regional Internal Control Bank Mandiri (Persero) Tbk, saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM.
Laporan Tahunan 2012
187
Tata Kelola Perusahaan
2. Komite Pemantau Risiko
Dalam rangka mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Direksi dan Dewan Komisaris Bank telah membentuk Komite Pemantau Risiko. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama tahun 2012, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite Pemantau Risiko Bank Tahun 2012.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Pemantau Risiko Bank tanggal 9 Februari 2011, Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk : 1) melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko; 2) melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3) melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; 4) agar Dewan Komisaris dapat melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi.
b. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
188
Sampai dengan akhir Maret 2012 susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 5 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris dan 2 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank, sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2012
No
Nama
Jabatan
1
Ramzi A. Zuhdi
Ketua (Komisaris Independen)
2
Abdillah
Anggota (Komisaris Independen)
3
Lilis Kurniasih
Anggota (Komisaris)
4
Edyanto Rachman
Anggota (Pihak Independen)
5
Tjeppy Kustiwa
Anggota (Pihak Independen)
No
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 1 April 2012 mengalami perubahan menjadi: Nama
Jabatan
1
Ramzi A. Zuhdi
Ketua (Komisaris Independen)
2
Abdillah
Anggota (Komisaris Independen)
3
Lilis Kurniasih
Anggota (Komisaris)
4
Edyanto Rachman
Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang Manajemen Risiko
5
Ateng Suhaeni
Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang Perbankan Syariah
c. Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Independensi anggota Komite Pemantau BSM ditentukan berdasarkan Surat Edaran BI No.12/13/DPbs tanggal 30 April 2010 perihal: Perihal: Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa: 1) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dinilai memiliki keahlian apabila yang bersangkutan paling kurang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman kerja yang cukup di bidangnya masing-masing berdasarkan penilaian BUS. 2) Pihak Independen adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki: a) hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b) hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, 3) Anggota Komite yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap jabatan sebagai Pihak Independen dalam keanggotaan Komite lainnya pada Bank yang
PT Bank Syariah Mandiri
sama, Bank lain, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan: a) memenuhi kriteria independensi; b) memenuhi kriteria keahlian; c) mampu menjaga rahasia Bank; d) memperhatikan kode etik yang berlaku; e) tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko BSM selain Komisaris berasal dari pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau hubungan keuangan dan/ atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
d. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2012
Kegiatan Komite Pemantau Risiko dalam tahun 2012 mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Penyusunan Telaah Pada tahun 2012 Komite Pemantau Risiko telah melakukan beberapa kegiatan serta penyusunan telaah antara lain: 1. Menyusun telaah Pembuatan Laporan Management Information System (MIS) Risiko Pasar terkait Volatilitas Harga Emas dalam Pembiayaan Gadai. 2. Menyusun telaah Critical Issues di dalam implementasi SEBI No. 14/7/DPbS
3.
4.
5. 6.
7.
8. 9.
10.
11. 12. 13.
tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah dan UUS. Menyusun telaah Permasalahan Pelaporan Data pembiayaan dalam LBUS dan penyampaian koreksi LBUS. Menyusun telaah Standar Prosedur Operasional (SPO) Qardh beragun Emas. Menyusun telaah Kajian Profil Risiko PT BSM Triwulan I 2012. Menyusun telaah Peningkatan Prinsip Kehati-hatian dalam Investasi Surat Berharga. Menyusun telaah Review atas LHP Bank Indonesia terhadap BSM tahun 2011 mengenai Risiko Kredit, Operasional dan Kepatuhan. Menyusun telaah Implementasi New Core Banking System iBSM. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan dan Hasil Penilaian GCG PT BSM tahun 2011 oleh Bank Indonesia. Menyusun telaah Perkembangan Portofolio Pembiayaan BSM periode Desember 2011 s/d Mei 2012 serta Upaya Peningkatan Kualitas Monitoring Pembiayaan melalui implementasi WatchList Tools. Menyusun telaah Review Kebijakan Manajemen Risiko PT BSM. Menyusun telaah Review Questionair Self Assessment GCG Dewan Komisaris. Menyusun telaah Review atas Risiko Stratejik terkait Kinerja Keuangan PT BSM per 30 Juni 2012.
Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko dan kesesuaian dalam pelaksanaannya.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
189
Tata Kelola Perusahaan
14. Menyusun telaah Exit Meeting Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia Khusus Teknologi Informasi Tahun 2012. 15. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Triwulan II Tahun 2012 16. Menyusun telaah Progress Report Implementasi Proses Baru Pembiayaan dan Pengembangan Parameter Profil Risiko Operasional versi internal. 17. Menyusun telaah Risiko Stratejik terkait pencapaian target (earning performance), Key Financial Ratios dan Market Share BSM per 30 September 2012. 18. Menyusun checklist Pemantauan Bulanan atas Risiko Stratejik terkait Pencapaian Sasaran/Rencana Bisnis Bank (RBB) per 31 Oktober 2012. 2) Rapat Direksi – Komisaris (RADIRKOM) 1.
2.
4. 5.
Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan bank bulan Desember 2011. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan bank bulan Januari sampai dengan Oktober 2012 secara berkala setiap bulan. Membahas Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2013. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan bank bulan Nopember 2012.
c. Rapat Komisaris - Direksi (RAKOMDIR) 1. Membahas Proses Baru Pembiayaan . 2. Membahas progress implementasi New Core Banking System (NCBS). 3. Membahas Kebijakan Pembiayaan. 4. Membahas 15 (lima belas) Debitur terbesar Pembiayaan. 5. Membahas Hasil Audit Pemeriksaan DAI. 6. Membahas Penanganan Pembiayaan Bermasalah. 7. Membahas Proses Bisnis Pembiayaan Konsumer, Kecil dan Mikro. 8. Membahas Penanganan Non Performing Financing. 9. Membahas Penanganan Pembiayaan Bermasalah.
190
Laporan Tahunan 2012
d. Rapat Komite Pemantau Risiko
Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM, RAKOMDIR dan RAKOM dengan fokus pemantauan pelaksanaan manajemen risiko serta dengan melibatkan Pimpinan Satuan Kerja Terkait.
e. Rapat Dengan Pimpinan Satuan Kerja
Komite Pemantau Risiko dalam tahun laporan melakukan pertemuan secara khusus dengan pimpinan satuan kerja antara lain membahas Strategi Human Capital Division terkait Pertumbuhan Jaringan Cabang.
e. Rapat Komite Pemantau Risiko
Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan perincian masing-masing anggota:
Periode Januari sd. Maret 2012 Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Ramzi A Zuhdi
7
7
Abdillah
7
7
Lilis Kurniasih
7
7
Edyanto Rachman
7
7
Tjeppy Kustiwa
7
7
Periode April sd. Desember 2012 Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Ramzi A Zuhdi
16
16
Abdillah
16
16
Lilis Kurniasih
16
15
Edyanto Rachman
16
16
Ateng Suhaeni
16
16
PT Bank Syariah Mandiri
f. Kompetensi dan Pengalaman Anggota Komite Pemantau Risiko Nama
Edyanto Rachman Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Manajemen Risiko
Ateng Suhaeni Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang Perbankan Syariah
PT Bank Syariah Mandiri
Riwayat singkat
• Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991. • Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun 1978. • Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai staff Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support, Wakil Kepala Cabang Bapindo Pontianak dan terakhir sebagai Kepala Cabang Bapindo Tasikmalaya. • Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pernah menjabat sebagai Team Leader Branch Roll-Out, Group Head MIS - Strategy & Performance Group, Regional Risk Manager Bandung dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman. • Komisaris PT Wahana Optima Permai – perusahaan anak Dana Pensiun Bank Mandiri Empat • Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands, INSEAD Singapore, SESPIBANK, Sertifikasi Manajemen Risiko dan Assesor Kompetensi Manajemen Risiko – LSPP/BNSP. • Sejak 1 Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri. • Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung 1983 dan lulus Magister Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta tahun 1998. • Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) tahun 1983 hingga tahun 1998. • Tahun 1998 -1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai Ketua Tim/ Koordintor Akuntansi Eks BDN. • Tahun 1999, sebagai Anggota Working Committee Konversi Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah Mandiri. • Tahun 2000 - 2001 bergabung dengan Divisi Accounting PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Group Head Accounting and Operation Control. Tahun 2001 – 2003 bergabung dengan Divisi Financial Control Project PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Department Head Legacy System & Accounting Support. • Tahun 2003 - 2010 bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri, sebagai Kepala Divisi Operasi dan Akuntansi. • Tahun 2010 - 2011 menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi PT Bank Syariah Mandiri. • Tahun 2012 sampai dengan sekarang, Dosen Manajemen Keuangan Syariah dan Analisis Laporan Keuangan Syariah di Unversitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta. • Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Management Course, Akuntansi Perbankan, Perpajakan, Workshop Letter of Credit, Overview Implementasi Perbankan Syariah dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4. • Sejak April 2012 sampai dengan sekarang, sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2012
191
Tata Kelola Perusahaan
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap Perseroan, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi Perseroan telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Tugas dan Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk: 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. b) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. 3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. 4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi
192
Sampai dengan 31 Desember 2012, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 5 (lima) orang, sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2012
No.
Nama
Jabatan
1
Achmad Marzuki
Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
2
Abdillah
Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
3
Tardi
Sebagai Anggota (Komisaris)
4
Eka B. Danuwirana
Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
5
Achmad Fauzi
Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
c. Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi BSM diatur sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa: 1) Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari: a) 2 (dua) orang Komisaris Independen; dan b) seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia. 2) Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi harus merupakan Komisaris Independen.
Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi ketentuan PBI No.11/33/PBI/2009 dengan keberadaan 2 (dua) orang anggota dari Komisaris Independen.
d. Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan telaah dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi dan nominasi Bank, diantaranya: a. Membahas tentang susunan Komite-Komite; b. Membahas materi RUPS, antara lain: remunerasi Pengurus dan Pegawai Bank, asuransi kesehatan purna tugas Dewan Komisaris, Remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS); c. Membahas Tindak lanjut RUPS; d. Membahas Remunerasi Pegawai Organik BSM dan Pegawai Outsourcing.
PT Bank Syariah Mandiri
e. Rapat-rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Selama tahun 2012, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 8 (delapan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran Komite sebagai berikut: Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Achmad Marzuki (Ketua, Komisaris Independen)
8
8
Abdillah (anggota, Komisaris Independen)
8
8
Tardi (anggota, Komisaris)
8
8
Eka B. Danuwirana (anggota, Pejabat Eksekutif Bank)
8
8
Achmad Fauzi (anggota, Pejabat Eksekutif Bank)
8
8
Nama
f. Kompetensi Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Nama
Achmad Fauzi Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
Eka Bramantya Danuwirana Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
PT Bank Syariah Mandiri
Riwayat singkat
Menjabat sebagai Head of Human Capital Division (HCD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di HCD menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Menjabat sebagai Head of Planning, Development, and Performance Management Division (PMD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di PMD menjabat sebagai Head of Human Capital Division (HCD). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Laporan Tahunan 2012
193
Tata Kelola Perusahaan
2. Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary
J. Corporate Secretary
Corporate Secretary Division (CSD) mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
Berdasarkan Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri, Direksi menetapkan Sdr. Taufik Machrus sebagai Corporate Secretary PT Bank Syariah Mandiri sejak tanggal 17 Desember 2012.
a. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah. b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman Bank dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik. c. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. d. Memastikan sebagai penghubung antara Bank dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung Executive Assistant, Corporate Communication, Corporate Branding, Secretarial & Document Management, Office of the Board, Corporate Event & CSR dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal Bank.
1. Struktur Organisasi Corporate Secretary
Fungsi dan peran Corporate Secretary di Bank serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri dengan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut:
Struktur Organisasi Corporate Secretary Division (CSD) sebagaimana bagan di bawah ini:
CSD Secretarial
Team Leader Executive Assistant
Corporate Branding
Corporate Communication
Executive Assistant to Director
Brand Development
Media Relation
Executive Assistant to Comissioner
Brand Implementation
Executive Assistant to DPS
Brand Management Clerk
Secretarial & Document Management
Office of The Board
Corporate Event & CSR
Secretarial
Board Protocol
Corporate Event
Clerk External Communication
Clerk Document Management
Clerk
Clerk Board Support
Clerk
Clerk
Corporate Social Responsibility Clerk
Corporate Documentation
Internal Communication Clerk
Clerk Board Secretary
194
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
e. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan. f. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite dan DPS. g. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI. h. Menyiapkan daftar Pemegang Saham, daftar khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. i. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris. j. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Hubungan dengan Stakeholders dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www.syariahmandiri.co.id.
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Milis,
BSM Media, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabu Sore, dzikir Jumat pagi, intranet, temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
3. Realisasi Kinerja Corporate Secretary
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2012, dalam kaitan dengan hubungan dengan Stakeholders antara lain: a. Media Gathering yang melibatkan Pers dan Insan Bank. b. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra Bank. c. Mengadakan berbagai event dalam rangka membangun citra Bank yang kokoh antara lain: 1) Acara UMKM Award 2) Mengikuti Islamic Book Fair 3) Pameran Pameran Franchise & License Expo, Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya 4) Indonesia Banking Expo (IBEX) 5) Expo pembiayaan koperasi dan UMKM 6) REI Expo di Jakarta 7) Kegiatan klinik perbankan 8) Agrinex Expo 9) Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain: 1) Acara sunatan massal 2) Santunan anak yatim 3) Buka puasa bersama anak yatim 4) Pembiayaan Qordhul Hasan 5) Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya jamur 6) Pembangunan sarana ibadah 7) Bantuan bencana banjir
4. Riwayat Singkat Corporate Secretary Nama
Riwayat singkat
Menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di CSD menjabat sebagai Head of Procurement and Services Division (PSD). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Taufik Machrus Head of Corporate Secretary Division PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
195
Tata Kelola Perusahaan
5. Daftar Siaran Pers Tahun 2012 No.
196
Judul
Tanggal
1.
Layani Haji, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Gandeng Garuda Indonesia
20 Januari 2012
2.
BSM Hadir dalam Sharia Economics Day
30 Januari 2012
3.
BSM Raih The Best Islamic Bank
15 Februari 2012
4.
BSM dan USAID Kerjasama Pengadaan Akses Air Bersih di Kudus
22 Februari 2012
5.
BSM Bantu Minibank Yasporbi
24 Februari 2012
6.
BSM Jalin Kerjasama dengan IPHI
7 Maret 2012
7.
BSM Gandeng Victoria Syariah Layani Haji dan Pengiriman Uang
27 Maret 2012
8.
Dirut BSM Pimpin Asbisindo
29 Maret 2012
9.
Laba BSM Naik 31,67%
18 April 2012
10.
BSM Luncurkan Layanan Remitansi di Singapura
22 April 2012
11.
BSM Jalin Kerjasama dengan Univ Asy Syafiiyah
30 Maret 2012
12.
BSM Hadir di Indonesia Forum IFN, Redmoney
17 Maret 2012
13.
Laba Bersih BSM Triwulan I 2012 Rp192,72 Miliar
14.
BSM Gandeng Korean Community
12 Mei 2012
15.
BSM Kerjasama dengan Metland
26 Juni 2012
16.
BSM Gandeng Waralaba Autobridal
27 Juni 2012
17.
Bank Syariah Dorong Industri Kreatif
28 Juni 2012
18 Mei 2012
18.
BSM Gandeng Asosiasi Muhammadiyah
1 Juni 2012
19.
BSM Gelar Nobar dengan Anak Yatim
20 Juni 2012
20.
Peringkat BSM AA+
6 Juni 2012
21.
BSM Bank Syariah terbaik ABFI Perbanas-Tempo
19 Juli 2012
22.
Gelar Safari Ramadhan, BSM Serahkan Bantuan Modal Kerja
8 Agustus 2012
23.
Laba Bersih BSM Semester I Tumbuh 46,98%
13 Agustus 2012
24.
BSM Serahkan Bantuan Beasiswa Senilai 8 Milyar dan 1000 Buku Dalam Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim
10 Agustus 2012
25.
BSM Raih Bank Syariah Terbaik Investor Daily
25 Agustus 2012
26.
BSM Raih Annual Report Award ke-3 Kali
14 September 2012
27.
BSM Peroleh The Best Islamic Bank Asiamoney
27 September 2012
28.
BSM Dirikan Sharia Corner UGM
16 September 2012
29.
BSM Gelar Pelatihan BMT
12 Oktober 2012
30.
BSM raih Indonesia Human Capital Study Award
14 Oktober 2012
31.
BSM Peringati Milad ke-13
1 November 2012
32.
Temenos, Anabatic and Bank Syariah Mandiri Establish Islamic Model Bank Core Banking Solution for Indonesia
6 November 2012
33.
Laba Bersih BSM Triwulan III 2012 Tumbuh 45,29%
7 November 2012
34.
Dirut BSM Raih The Best Islamic Banker of The Year
20 November 2012
35.
BSM Tandatangani MoU dengan BNP2TKI
21 November 2012
36.
BSM Gelar UMKM Awards 2012
7 Desember 2012
37.
BSM Raih Most Trusted Companies
38.
BSM Serahkan Hadiah BSM Education Award
Laporan Tahunan 2012
28 Agustus 2012 16 Desember 2012
PT Bank Syariah Mandiri
6. Data Surat Menyurat BSM Tahun 2012
Tahun 2012, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak 48.143 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk sebanyak 58.770 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar selama tahun 2012 sebesar Rp598,21 juta.
Kriteria/Indikator Kinerja
K. Hubungan Keluarga Diantara Anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham
Proses Pelaksanaan Assessment
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perusahaan 2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2012 3. Pencapaian realisasi dari RKAP
Berdasarkan Data BMPD pihak terkait tidak ada hubungan keluarga antara sesama Dewan Komisaris, Direksi, dan atau Pemegang Saham.
L. Assessment Dewan Komisaris dan Direksi
Proses penilaian (assessment) atas kinerja Komisaris dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direksi atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
Kriteria untuk menilai kinerja Dewan Komisaris adalah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan jalannya Perusahaan, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta pelaksanaan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut anggaran dasar dan/atau berdasarkan keputusan RUPS dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara indikator kinerja untuk mengukur kinerja Direksi mencakup:
Pihak yang Melaksanakan Assessment
Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah RUPS, sedangkan penilaian terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI Direksi sebagaimana uraian di atas. Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan tangung jawab masingmasing kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja atas pelaksanaan tugas dan tangung jawab masing-masing kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
197
Tata Kelola Perusahaan
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2012 dilakukan melalui Self Assessment Penerapan GCG di Bank. Pelaksanaan Self Assessment GCG mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit serta Sistem Pengendalian Intern. Self assessment Internal dilaksanakan oleh Komisaris, Direksi dan Kepala Unit Kerja. Penilaian terhadap penerapan GCG oleh Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai aturan regulator bank yaitu Bank Indonesia melalui PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SE BI No.12/13/DPbS tanggal 10 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS.
c.
d.
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris (Dekom) a. Jumlah Dekom telah memenuhi persyaratan yang berlaku dan seluruhnya berdomisili di Indonesia. b. Seluruh anggota Dekom memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. c. Anggota Dekom 60 % merupakan Komisaris independen. d. Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham pengendali, anggota Dekom dan/atau Direksi atau hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan Bank. e. Anggota Dekom tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dekom dan/ atau Direksi. 2. Tugas dan tanggung jawab Dekom a. Dekom telah melakukan pengawasan atas pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank. Pelaksanaan pengawasan
198
b.
Laporan Tahunan 2012
e. f.
g.
melalui penilaian terhadap laporan-laporan yang diberikan oleh Direksi, kajian/telaah oleh komite-komite di bawah Dekom serta rapatrapat yang dilakukan bersama Direksi dan unit kerja. Dekom telah melakukan pengawasan dan nasihat terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Kedua hal tersebut dilakukan baik secara lisan dalam forum rapat (Radirkom, Rakomdir) maupun tetulis. Dekom telah mengidentifikasi, mengevaluasi, memantau dan mengarahkan pelaksanaan serta persetujuan atas kebijakan strategis Bank baik secara tertulis maupun secara langsung melalui rapat. Dekom telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan memantau pelaksanaan tindak lanjut audit intern Bank melalui rapat bersama Direksi tentang hasil telaah Komite Audit dan laporan Direksi atas monitoring tindak lanjut dari hasil audit intern dan ekstern. Dekom telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan prinsip GCG. Dekom telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi. Dekom telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah dijalankan dengan efektif dan secara berkala me-review serta me-monitor pelaksanaan tugas Komite.
3. Efektifitas Rapat Dewan Komisaris a. Dekom telah menyelenggarakan rapat 1 (satu) kali dalam sebulan sehingga melebihi syarat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Selama tahun 2012 rapat yang dilakukan Komisaris sebanyak 37 Rapat (RaKom, RaDirKom, RaKomDir, RaKomDPS). b. Keputusan Dekom telah dituangkan dalam risalah termasuk dissenting opinions apabila ada. Selama ini pengambilan keputusan selalu dilakukan dengan mengedepankan musyawarah mufakat. c. Dekom telah menyampaikan hasil rapat baik sebagai rekomendasi dan/atau nasehat kepada Direksi secara tertulis maupun dalam forum rapat.
PT Bank Syariah Mandiri
4. Transparansi Dewan Komisaris a. Dekom tidak ada yang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/ atau pihak lain yang mengurangi asset atau mengurangi keuntungan Bank. b. Dekom tidak ada yang mengambil atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya sesuai yang ditetapkan RUPS.
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: 1. Komposisi, kriteria dan Independensi Direksi. a. Komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan semua direksi berdomisili di Indonesia b. Direktur utama tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali. c. Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. d. Pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi telah dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi. e. Seluruh anggota Direksi baik secara sendirisendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. f. Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi , dan/ atau dengan anggota Dewan Komisaris 2. Tugas dan tanggung jawab Direksi a. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan BUS. Direksi telah berupaya semaksimal mungkin memenuhi target bisnis yang dibebankan oleh pihak management. Direksi dalam mencapai target bisnis telah mengedepankan prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah yang berlaku. b. Direksi dalam mengelola Bank sudah sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
PT Bank Syariah Mandiri
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Direksi telah berupaya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam melaksanakan kegiatan operasional BUS pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi. d. Direksi telah mematuhi komitmen bahwa atas setiap hasil temuan audit intern maupun ekstern selalu ditindaklanjuti. e. Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS tahunan. f. Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai Bank. Juga disampaikan pula dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering, e-Learning, dll. g. Anggota Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. h. Sesuai dengan arahan Bank Indonesia, BSM telah berupaya menyesuaikan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi yang terealisasi pada akhir 2012. i. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Good Corporate Goverance (GCG), Direksi telah menerbitkan Pedoman dan Tata Tertib Direksi yang mencantumkan pengaturan waktu kerja dan rapat. 3. Efektivitas rapat Direksi a. Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme Rapat Direksi. Rapat Direksi minimal diadakan sekali dalam seminggu. b. Risalah rapat yang merupakan keputusan bersama seluruh anggota Direksi telah didokumentasikan dengan baik dan disimpan dengan rapi. c. Keputusan rapat Direksi yang memerlukan tindak lanjut telah ditindaklanjuti, baik oleh Direksi yang bersangkutan maupun oleh Divisi Terkait.
Laporan Tahunan 2012
199
Tata Kelola Perusahaan
Hal-hal yang telah dilakukan Dewan Komisaris dan Direksi BSM tahun 2012
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan baik dengan praktik sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris telah memiliki tata tertib kerja 2. Dewan Komisaris telah memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan keahlian di bidang masing-masing. 3. Dewan Komisaris telah melakukn pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. 4. Dewan Komisaris telah memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank. 5. Dewan Komisari telah menindaklanjuti hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan persetujuan Dewan Komisaris atas kegiatan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku, misal Dewan Komisaris memberikan persetujuan pembiayaan kepada Pihak Terkait. 6. Dewan Komisaris telah menjalankan komunikasi yang efektif dengan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) melalui pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir), rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) serta rapat Dewan Komisaris dan DPS dengan agenda kepatuhan, pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha bank. 7. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB). 8. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif terhadap fungsi kepatuhan.
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan baik dengan praktik sebagai berikut: 1. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai bidang 2. Direksi telah memisahkan pembidangan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung dalam struktur organisasi bank guna menghindari adanya benturan kepentingan (Conflict of Interest).
200
Laporan Tahunan 2012
3. Direksi telah menyampaikan pesan spirit kepada insan BSM melalui buku “Memaknai Kerja” yang merupakan pesan Direktur Utama BSM agar dapat membangun BSM longness dan sustainable untuk menjadi soko guru dan pengusung peradaban spiritual di masa yang akan datang. Membangun dengan nilai-nilai perusahaan yang kuat dan seragam dan terinternalisasi kepada insan BSM. 4. Direksi telah memegang amanah sebagai ketua pada beberapa lembaga maupun asosiasi antara lain penetapan Direktur Utama BSM sebagai Ketua Umum ASBISINDO. Hal tersebut, merupakan wujud tanggung jawab sosial Direksi khususnya Direktur Utama BSM terhadap kemajuan, keberhasilan sistem keuangan syariah di Indonesia. 5. Direksi telah melaksanakan program pengembangan diri dan kompetensi melalui pelatihan, workshop maupun seminar yang relevan dengan fungsi dan tugas Direksi. 6. Direksi telah menyusun dan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan strategi pencapaian bisnis dengan baik. 7. Direksi telah memberikan pengarahan dan nasihat langsung kepada jajaran BSM melalui forum doa pagi setiap hari senin dan media lain (intranet, bbm). 8. Direksi telah memberikan kesempatan kepada jajaran BSM untuk mengembangkan diri dan kompetensi dalam menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab melalui kehadiran Direksi saat pembukaan pelatihan kepegawaian, workshop dan lain-lain.
M. Kebijakan Remunerasi bagi Direksi
1. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi: a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan
PT Bank Syariah Mandiri
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Pengungkapan mengenai kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya 1. Remunerasi
No
Direksi 6
7,397,920,272
2. Fasilitas lainnya*) : a. Yang dapat dimiliki b. Yang tidak dapat dimiliki
27.566.463.971
TOTAL
34.964.384.243
2. Remunerasi Anggota Direksi dalam Setahun Jumlah remunerasi yang diterima oleh anggota Direksi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Jumlah Direksi
di atas Rp 2 miliar
-
di atas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar
6
di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
-
Rp 500 juta ke bawah
-
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
3. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah dengan skala perbandingan sebagai berikut:
Tabel Rasio Gaji
PT Bank Syariah Mandiri
1.2 : 1
2
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1.1 : 1
3
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2.7 : 1
4
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
25.4 : 1
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Direksi mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disetujui dan disahkan oleh RUPS.
Tabel Rasio Gaji Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut: 1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank tahun berjalan tentang biaya remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap the closest competitor dan salary survey yang sama terhadap bank-bank peer group; 2. Mempertimbangkan pencapaian kinerja perusahaan dan Key Performance Indicator Direksi berdasarkan balanced Scorecard; 3. Inflasi tahun berjalan.
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
1
4. Indikator Kinerja Performance Direksi
Rupiah
Rasio
Jumlah diterima dalam 1 tahun Orang
Uraian
N. Akses Informasi dan Data Perseroan
Akses informasi kepada seluruh Stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan Bank. Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga dilakukan dengan: 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 2. Jejaring sosial: facebook, twitter 3. Majalah internal Bank. 4. Televisi/Radio. 5. Forum-forum pengajian
Laporan Tahunan 2012
201
Tata Kelola Perusahaan
barang terkait proses pembiayaan nasabah. Surat pernyataan tersebut ditanda-tangani kepala unit kerja dan nasabah guna mendukung gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment.
6. Media komunikasi antara Bank dengan pegawai melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank SE, forum doa pagi, dan sebagainya.
O. Penanganan Benturan Kepentingan
202
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank tentu tidak terlepas dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, namun sejauhmana Bank dapat mengelola benturan kepentingan tersebut sehingga terhindar dari tindakan penyimpangan/fraud.
Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran Bank memiliki kepentingan lain selain kepentingan perusahaan yaitu kepentingan untuk diri sendiri, keluarga maupun pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Jajaran Bank wajib untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan yang dapat timbul dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang mengatur kondisi benturan kentingan diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris No.4/002/DIR.KOM, tentang Code of Conduct PT Bank Syariah Mandiri, tanggal 26 November 2002.
Dalam rangka mengoptimalkan penerapan Code of Conduct (CoC), Direksi telah mencanangkan gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran seluruh jajaran Bank agar senantiasa bekerja secara profesional. Seluruh jajaran dan pihak terafiliasi Bank dilarang menerima hadiah/ imbalan dan bingkisan dalam bentuk apapun dari pihak nasabah/rekanan atau pihak ketiga lainnya. Penerapan komitmen La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment tersebut berlaku untuk setiap aspek kegiatan Bank termasuk di bidang pembiayaan.
Pada proses pembiayaan, Bank wajib menyampaikan surat pernyataan La Risywah kepada nasabah mengenai penegasan bahwa jajaran BSM tidak boleh menerima bingkisan dalam bentuk apapun baik berupa uang atau
Laporan Tahunan 2012
Gerakan tersebut diatur dalam Surat Edaran Internal BSM yang menjadi komitmen bagi jajaran BSM untuk tidak menerima segala macam bentuk pemberian dari nasabah, konsultan, vendor ataupun rekanan untuk menjaga profesionalitas kerja. Peraturan yang mengatur gerakan La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment ini disosialisaikan kepada seluruh nasabah, konsultan, vendor, ataupun rekanan BSM baik melalui surat resmi dan pemasangan poster “La Risywah” di setiap unit kerja.
BSM juga telah membuat aturan untuk menghindarkan diri dari benturan kepentingan untuk lingkungan internal, diantaranya: 1. Tata tertib dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab nggota Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan anggota DPS. 2. Keharusan melengkapi formulir tambahan persetujuan Dewan Komisaris atas penyediaan dana kepada pihak terkait. 3. Larangan kepada pejabat eksekutif menjadi pemutus proses penyediaan dana kepada anggota keluarga (dua derajat). 4. Komitmen jajaran BSM untuk menjalankan Kode Etik Bankir, Code of Conduct BSM, sumpah jabatan dan seluruh peraturan yang berlaku. 5. Pengisian pernyataan tahunan (Annual Disclosure) oleh jajaran BSM setiap tahunnya pada aplikasi GIS (GCG Information System) 6. Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya bagi pegawai baru untuk menghindari benturan kepentingan dari penempatan di satu wilayah unit kerja.
PT Bank Syariah Mandiri
Penanganan kasus benturan kepentingan yang pernah terjadi di Bank dan telah dilakukan upaya penanganan sbb.: No.
Benturan yang Terjadi
Upaya Penanganan
1.
Kasus yang terkait dengan Pengajuan permohonan pembiayaan kepada Bank dari pihak terkait.
Peraturan mengenai kewajiban mengungkapkan dan mengisi formulir persetujuan permohonan pembiayaan yang ditandatangani Dewan Komisaris.
Berupa Surat Edaran yang berlaku bagi jajaran Bank.
2.
Penempatan pegawai yang memiliki hubungan keluarga dalam satu unit kerja.
Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya bagi pegawai baru untuk menghindari benturan kepentingan.
Dalam proses penyelesaian, yaitu sejak 2011 diperkirakan selesai pada semester pertama 2012
P. Perkara Penting yang sedang Dihadapi oleh Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris
Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Perkara hukum antara Bank dan PT Atriumasta Sakti
Pada tanggal 12 Januari 2009, PT Atriumasta Sakti (PT AS) menggugat Bank melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dengan register perkara No.16/ Tahun2008/BASYARNAS/Ka.Jak. Para pihak dalam perkara ini adalah PT AS sebagai Pemohon dan Bank sebagai Termohon.
Status Penyelesaian Perkara, Pengaruh dan Sanksi Administrasi
Dari proses persidangan, pada tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase BASYARNAS telah memutuskan antara lain menghukum Bank untuk mengembalikan kepada PT AS dana sebesar Rp878.791.366 dan menghukum untuk mengembalikan kepada PT AS biayabiaya lainnya sepanjang biaya-biaya tersebut didukung oleh bukti-bukti pengeluaran yang telah diverifikasi
Perkara hukum yang dihadapi Bank tahun 2012 PermasalahanWW Hukum
Jumlah Perdata
Pidana
-
1
Dalam proses penyelesaian
13
-
Total
13
1
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
Keterangan
Bank wajib menyampaikan surat pernyataan La Risywah kepada nasabah pada proses pembiayaan dalam rangka mendukung gerakan La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
203
Tata Kelola Perusahaan
dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dengan demikian pembiayaan murabahah dikecualikan dari pengenaan PPN. Hal ini sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan jasa dan penjualan atas barang mewah.
oleh Kantor Akuntan Publik mengenai kebenarannya, baik mengenai keaslian bukti-bukti tersebut maupun mengenai besarnya biaya dengan perkiraan sebesar Rp11.647.310.116.
Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, Bank telah menempuh upaya hukum mulai dari Permohonan Pembatalan melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat hingga upaya Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. Mahkamah Agung telah menerbitkan surat No. 22/ SPM-AG/C-I/V/2012 tertanggal 21 Mei 2012 yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas perkara hukum ini sebesar Rp12.000.000.000.
Dirjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi murabahah yang dilakukan oleh Bank terutang PPN karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan prinsip jual beli barang dan kegiatan transaksi murabahah tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan.
Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dari undang-undang tersebut dan paragraf penjelasannya disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar Rp25.542.431.822 dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37.649.329.708 sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari UndangUndang tersebut.
Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang RI No.42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang RI No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-Undang RI tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.
Penghentian Sementara Penerimaan Nasabah Baru untuk Bisnis Rahn
Pada tanggal 30 November 2011, Bank Indonesia (BI) telah menghentikan sementara kegiatan Bank dalam penerimaan nasabah rahn baru dan penambahan
Perkara Penting Lainnya
Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Pembiayaan Murabahah.
Pada tahun 2004 dan 2005 kantor pusat dan beberapa kantor cabang Bank telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2003 dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dengan jumlah sebesar Rp37.649.329.708, sehubungan Bank dalam melaksanakan fungsi intermediasi-nya telah menyalurkan dana berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk pembiayaan murabahah. Rincian SKPKB dan STP tersebut adalah sebagai berikut: kantor pusat di Jakarta sebesar Rp25.542.431.822, kantor cabang di Jambi sebesar Rp1.588.713.232, kantor cabang di Solo sebesar Rp5.830.767.262, kantor cabang di Bandar Lampung sebesar Rp2.377.922.133 dan kantor cabang di Pekalongan sebesar Rp2.309.495.259.
204
Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, Bank tidak bersedia melaksanakan pembayaran dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi pembiayaan murabahah, yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha bank syariah khususnya pembiayaan murabahah sehingga diperlukan proses penafsiran. Bank berpendapat bahwa pembiayaan murabahah adalah jasa perbankan sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
pembiayaan nasabah rahn yang sudah ada pada tanggal tersebut. Menurut BI, penghentian ini karena kebijakan dari operasional rahn Bank mengandung risiko yang cukup tinggi dan telah dimanfaatkan untuk tujuan spekulasi.
Bank telah mengambil tindakan korektif dengan penurunan saldo portofolio pembiayaan rahn, memperbaiki dan merubah kebijakan operasional rahn, sehingga Bank Indonesia memperbolehkan penyaluran kembali pembiayaan Rahn sesuai dengan surat Bank Indonesia No. 14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012. Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran (SE) BI No.14/7/DPbS mengenai “Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah“ yang berlaku sejak 29 Pebruari 2012 yang mengatur bahwa untuk menjalankan bisnis Qardh beragun emas, Bank harus menurunkan secara bertahap pembiayaan nasabah yang memiliki saldo diatas Rp250 juta, membatasi rasio financing to value (FTV) maksimum sebesar 80% dari rata-rata harga jual 100 gram emas PT ANTAM (Persero) Tbk dan membatasi jumlah portofolio rahn maksimal sebesar jumlah terkecil antara 20% dari jumlah seluruh pembiayaan atau 150% dari modal bank (KPMM). Bank Indonesia juga menerbitkan SE BI No.14/16/DPbS yang berlaku sejak 31 Mei 2012 mengenai “Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah“. Untuk menjalankan produk PKE tersebut Bank dilarang mengenakan biaya penyimpanan dan pemeliharaan atas emas yang dijadikan agunan. Jumlah PKE maksimum Rp150 juta per nasabah. Nasabah dimungkinkan memperoleh PKE dan Rahn secara bersamaan dengan jumlah saldo secara keseluruhan Rp250 juta dan jumlah saldo PKE maksimum sebesar Rp150 juta.
Manajemen yakin bahwa efek dari SE BI ini tidak akan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan per 31 Desember 2012.
Penerapan Metode Anuitas dalam Murabahah
Pada tanggal 21 Desember 2012 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa No.84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahah (pembiayaan murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah. Fatwa tersebut mengatur bahwa pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah boleh dilakukan secara proporsional atau secara anuitas selama sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di kalangan lembaga keuangan syariah.
Atas dasar fatwa tersebut, pada tanggal 16 Januari 2013, Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-IAI) menerbitkan Buletin Teknis No. 9 untuk mengatur dan menyeragamkan penerapan metode anuitas dalam transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin Teknis No.9, transaksi murabahah yang dilakukan oleh sebagian lembaga keuangan syariah secara substansi adalah transaksi pembiayaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi untuk transaksi pembiayaan murabahah seharusnya mengacu kepada PSAK 55: “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, PSAK 50: “Instrumen Keuangan: Penyajian“, PSAK 60: “Instrumen Keuangan: Pengungkapan“ dan PSAK lain yang relevan.
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.9 tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses seleksi antara Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
205
Tata Kelola Perusahaan
Pendapatan dan Biaya terkait Murabahah
Dalam akad Murabahah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menerima pendapatan diluar marjin keuntungan seperti biaya administrasi dan biaya lain terkait pembiayaan. LKS juga dapat menanggung beban yang terkait langsung dengan pembiayaan seperti biaya komisi, biaya survei dan biaya lain. Perlakuan pendapatan dan beban langsung ini belum seragam dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah, apakah diakui sekaligus dimuka sebagai pendapatan/biaya atau diakui sebagai pendapatan/biaya selama masa akad.
Kondisi ini menjadi pertimbangan bagi DSAS-IAI dalam menerbitkan Buletin Teknis No.5 untuk mengatur perlakuan pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin Teknis No.5, seluruh pendapatan dan biaya tersebut diakui selaras dengan pengakuan keuntungan murabahah sebagaimana diatur dalam PSAK 102.
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.5 tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Q. Akuntan Perseroan
Pemilihan KAP didasarkan pada daftar KAP di Bank Indonesia. KAP baru terpilih selama 4 (empat) tahun. Proses pemilihan KAP telah dibakukan dengan menerbitkan SE No.10/012/UMM, tanggal 24 Desember 2008 perihal Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kantor Akuntan Publik. Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses seleksi oleh Tim Pengadaan Jasa Audit dibantu Unit Kerja Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.
BSM telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja (afiliasi auditor internasional Ernst & Young (E&Y)) dengan Akuntan Publik: Benyanto Suherman (Izin Akuntan Publik No. 05.1.0973), yang beralamatkan Gedung Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt.7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 untuk melakukan audit kinerja keuangan tahun buku 2012 dengan jasa audit dan jasa atestasi lainnya sebesar Rp745.000.000,-. Penunjukan AP dan KAP berdasarkan keputusan RUPST PT Bank Syariah Mandiri tanggal 20 Juni 2012.
Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat pendapat dari DPS bahwa BUS mentaati terhadap pelaksanaan prinsip syariah. KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi dan ketentuan BI. Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses).
Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik 2010-2012 Periode
206
Akuntan
Kantor Akuntan Publik
Alamat
Audit Fee
Opini
Jasa di Luar Audit keuangan
2010
Drs. Hari Purwantono, Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 690,000,000
Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang - Audit Kinerja
2011
Drs. Hari Purwantono, Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 750,000,000
Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang - Audit Kinerja
2012
Benyanto Suherman Izin Akuntan Publik No. 05.1.0973
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav52-53 Jakarta 12190, Indonesia
Rp 745,000,000
Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal danUndang-undang - Audit Kinerja
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
a. Lembaga dimana Pengurus Bank (Dekom, Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus lembaga tersebut. b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan pengurus Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
R. Buy Back Share and Buy Back Obligation
Merujuk pada SEBI No. 12/13/DPbS, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, tanggal 30 April 2010 yang dimaksud dengan buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank tidak melakukan buy back shares maupun buy back obligasi selama tahun 2012.
S. Pendapatan Non-Halal dan Penggunaannya
Pendapatan non halal dan penggunaannya dalam bank syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non halal dan penggunaanya, Bank telah menginternalisasi aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam SE internal Bank mengatur :
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada:
2. Pendapatan non halal
Pendapatan non halalmenjadi sumber dana sosial Bank yang terdiri dari: a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi antar pihak Bank dengan pihak ketiga. b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional. c. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
Berikut laporan peggunaan pendapatan dan penggunaan dana sosial/kebajikan PT Bank Syariah Mandiri tahun 2012.
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki track record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan dana sosial. BSM menyalurkan dana sosial melalui Lembaga Mitra yang memiliki track record baik. Pada tahun 2012 BSM menyalurkan dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM) yang berada di bawah Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
207
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Cashflow Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan Tahun 2012 (Dalam Rupiah) Sumber dana kebajikan Denda Sumbangan/hibah
830.667.606 8.472.541
Penerimaan non halal
453.611.371
Dana sosial lainnya
481.628.334
Jumlah sumber dana kebajikan
1.774.379.852
Penggunaan dana kebajikan Disalurkan melalui LAZNAS BSM
1.561.233.444
Jumlah penggunaan dana kebajikan
1.561.233.444
Keuntungan (kerugian) Selisih kurs Kenaikan (penurunan) dana kebajikan
62.641.788 275.788.196
Saldo awal dana kebajikan
3.161.873.304
Saldo akhir dana kebajikan
3.437.661.500
T. Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan barang dan jasa di BSM telah dilaksanakan secara transparan, bersih dan memperhatikan aspek compliance untuk menjaga GCG, yaitu:
1. Menetapkan 3 Pilar Prinsip Procurement a. Kualitas (Quality) b. Pelaksanaan tepat waktu (Delivery on Schedule) c. Transparan dan Bersih (La-risywah).
2. Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa Mengacu pada ketentuan dan prosedur yang berlaku, dengan memperhatikan aspek GCG dan kepatuhan: a. Tranparansi 1) Pemisahan fungsi akreditasi rekanan dan pelaksana pengadaan barang dan jasa. 2) Akreditasi rekanan sesuai kebutuhan berbasis pada kompetensi dan past performance. 3) Menyampaikan secara terbuka kepada para rekanan mengenai ketentuan dan mekanisme yang berlaku dalam proses pengadaan barang dan jasa. 4) Melaksanakan proses tender secara terbuka, antara user, peserta tender dan panitia tender. b. Bersih 1) Mengedukasi rekanan mengenai penerapan
208
Laporan Tahunan 2012
GCG di BSM (terutama La-Risywah) dalam setiap kesempatan aanwijzing, tender dan gathering rekanan. 2) Penegasan secara legal juga tertuang pada setiap Surat Perintah Kerja, dengan klausula: ” ..........................., bahwa seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri tidak akan menerima imbalan jasa berupa apapun sehubungan dengan penunjukkan perusahaan Saudara sebagai pelaksana pengadaan tersebut di atas”. 3) Rekanan juga telah berkomitmen dengan menandatangani dokumen ’Pakta Integritas’, dengan pernyataan: ”Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tidak memberi dan/atau menerima hadiah dalam bentuk apapun, langsung atau tidak langsung berkenaan dengan hubungan kerja sama yang dijalani”. c. Pengawalan Prosedur pengadaan barang dan jasa memperhatikan aspek-aspek compliance untuk menjaga GCG, antara lain dengan mekanisme penerbitan Compliance Self Assesment (CSA) untuk setiap pengadaan senilai s.d. Rp500 juta dan Compliance Certificate (CC) untuk setiap pengadaan di atas Rp500 juta yang diterbitkan oleh unit kerja kepatuhan.
3. Implementasi Prinsip GCG dalam Proses Pengadaan Barang & Jasa a. Pakta Integritas Dimana seluruh vendor berkomitmen dengan penyataan sebagai berikut:
Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tidak memberi dan atau menerima hadiah dalam bentuk apapun, langsung atau tidak langsung berkenaan dengan hubungan kerjasama yang dijalani.
b. Vendor Gathering Prinsip-prinsip procurement di Bank Syariah Mandiri antara lain: a. Qualitas b. Delivery c. Good Corporate Governance (GCG) - Transparan yakni disampaikannya
PT Bank Syariah Mandiri
ketentuan dan informasi tentang pengadaan Barang dan Jasa - La Risywah - Sesuai kepada ketentuan serta prosedur yang berlaku, pengawasan yang memadai dan selalu menerapkan dan mematuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang berlaku di PT Bank Syariah Mandiri c. Pembukaan tender dibuka dengan terbuka di depan peserta dan panitia tender yakni Tim Pengendalian Barang dan Jasa, dengan anggota tim terdiri dari: - Corporate Banking & Treasury Director sebagai ketua - Procurement & Services Division sebagai Sekretaris - Accounting Division sebagai anggota - Planning Development & Performance Management Division sebagai anggota - Legal Division sebagai anggota - Divisi yang menggunakan Barang dan Jasa/ Project Officer sebagai anggota. d. Setiap proses tender dilaksanakan selalu ditegaskan kepada rekanan-rekanan tentang GCG e. Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan selalu ada pernyataan sebagai berikut: “Perlu kami tegaskan kepada Saudara, bahwa seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri tidak akan menerima imbalan jasa berupa apapun sehubungan dengan penunjukkan perusahaan Saudara sebagai pelaksanaan pengadaan tersebut di atas”.
U. Sistem Prosedur dan Teknologi Informasi
Program kerja TI yang diimplementasikan pada tahun 2012 adalah untuk mendukung rencana kerja perusahaan dalam program “Corplan” dan project “New Core Banking System (NCBS)” serta mengembangkan penggunaan TI yang telah ada. Untuk meningkatkan daya saing BSM dalam industri perbankan, pengembangan Teknologi Informasi (TI) tahun 2012 meliputi sbb.:
1. Pengembangan Aplikasi Pendukung Service
Dalam upaya menuju “BSM Greater Ways for Greater Indonesia”, BSM meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan dukungan teknologi perbankan antara lain dengan: a. Membangun aplikasi Complaint Management System yang digunakan untuk mencatat seluruh keluhan nasabah dan untuk mencatat proses tindak lanjut berikut penyelesaiannya. b. Mengembangkan sistem Help Desk & Complaint Handling (Web Based) untuk memberikan layanan terbaik sesuai SLA kepada mitra kerja BSM (seperti: Remittance Company dan Cabang BSM). c. Melakukan penyeragaman fitur E-Channel secara bertahap sehingga semua fitur tersedia di seluruh E-Channel. d. Implementasi layanan sistem pembayaran offline melalui teller di cabang tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi nasabah institusi dalam mengelola keuangannya sehingga akan menambah customer base sekaligus meningkatkan corporate image sebagai bank syariah yang modern.
Dalam upaya menuju “BSM Greater Ways for Greater Indonesia”, BSM meningkatkan service excellent kepada nasabah dengan dukungan teknologi perbankan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
209
Tata Kelola Perusahaan
2. Re-engineering IT Environment secara Bertahap a. Melaksanakan peningkatan sistem perbankan dengan transformasi CBS yang merupakan kelanjutan serangkaian proses pembangunan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules). b. Mengembangkan business intelligence system untuk menyediakan informasi strategis yang mendukung kelancaran bisnis bank dan keputusan manajemen meliputi informasi strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank. c. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi infrastruktur) melalui availabililty jaringan internet, availability bandwith manager, upgrade dan standarisasi bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: 1) Memberikan dukungan optimal pada sistem CBS yang baru. 2) Memastikan tersedianya jaringan data 24x7 sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memadai. d. Menerapkan LanDesk, Fire-wall untuk mengamankan akses melalui fasilitas jaringan data, dan standarisasi desktop untuk dapat mencegah instalisasi aplikasi-aplikasi di luar standarisasi (termasuk aplikasi yang tidak genuine dan berlisensi).Ketiga hal tersebut diterapkan secara menyeluruh sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security. e. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk. Seiring dengan semakin tumbuhnya bisnis BSM dan perubahan CBS, maka pelayanan ITHelpdesk juga ditingkatkan dengan baik, antara lain dengan memperbaiki SLA pelayanan dari 30 menit menjadi hanya 3 menit, mengubah prosedur kerja dari CBS lama ke CBS baru dan mempersiapkan environment Helpdesk dari manual menjadi otomasi. f. Menerapkan roll-out sistem jaringan komunikasi dan aplikasi. g. Meningkatkan performance outlet BSM dengan melakukan backup link jaringan komunikasi untuk semua KC (Kantor Cabang) BSM sehingga dapat memberikan pelayanan dan service yang maksimal kepada nasabah.
3. Pengembangan Fitur-fitur E-Channel
4. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia di Bidang Teknologi Informasi
Penerapan teknologi informasi dalam perbankan juga menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai. Seiring dengan implementasi project “New Core Banking System (NCBS)”, untuk meningkatkan pemahaman terhadap aplikasi NCBS maka dilaksanakan program “training for trainer dan training for end user” kepada pegawai BSM di kantor pusat dan cabang.
Di samping itu untuk lebih fokus dalam memberikan support dan meningkatkan layanan yang lebih optimal, BSM juga telah melakukan pengembangan organisasi di bidang Teknologi Informasi yaitu IT OperationDivision dan IT Strategy & Assurance Division.
5. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia
210
Laporan Tahunan 2012
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, BSM konsisten dalam pengembangan teknologi menggunakan E-Channel. Fitur-fitur yang telah dikembangkan antara lain: a. Host to Host dengan Bank Mandiri (payment dan purchase). Optimalisasi sinergi H2H BSM dan Bank Mandiri yang telah terjalin dengan baik telah dioptimalkan melalui pengembangan fitur ATM Bank Mandiri, sehingga nasabah BSM selain bisa memanfaatkan fitur yang telah ada, bisa mendapatkan fitur layanan tambahan seperti payment dan purchasing melalui ATM dan EDC Bank Mandiri. b. H2H BPRS, sebagai wujud kerjasama dengan BPRS, sehingga nasabah BPRS dapat memanfaatkan layanan ATM BSM. c. Pengembangan ATM BSM sebagai acquiring Prima dimana nasabah kartu berlogo Prima dapat bertransaksi di ATM BSM.
Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, BSM meresponnya
PT Bank Syariah Mandiri
dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
c.
d.
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas pelaksanaan project TI. b. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur penggunaan TI. c. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI. d. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user. e. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI. f. Pengembangan organisasi TI untuk meningkatkan layanan serta menerapkan manajemen risiko tata kelola perusahaan yang baik. g. Membangun dan mengembangkan aplikasi pendukung manajemen risiko. h. Mengembangkan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) sebagai sarana kerja bagi unit Compliance dan penerapan budaya kepatuhan. i. Mengembangkan GCG InformationSystem (GIS) sebagai sarana sosialisasi, implementasi serta monitoring pelaksanaan GCG di BSM j. Mengembangkan aplikasi laporan ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) dan tingkat kesehatan Bank.
e.
f.
g.
h. i.
j.
6. Strategi IT Tahun 2013
k.
Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi perusahaan melalui program transformasi corporate plan dan new core banking system, pada tahun 2013 BSM akan melakukan antara lain: a. Mendukung pelaksanaan Corporate Plan 2013. b. Melanjutkan proses transformasi Core Banking System (CBS) dengan melanjutkan implementasi CBS baru iBSM tahap II serta mengintegrasikan
PT Bank Syariah Mandiri
aplikasi-aplikasi non CBS terhadap iBSM untuk mendukung perkembangan bisnis BSM. Membuat Perencanaan Strategis dan rancangan Road Map Sistem Teknologi Informasi untuk periode sampai dengan tahun 2015 yang dapat mengintegrasikan strategi bisnis Bank dengan strategi IT di BSM. Mengembangkan aplikasi Map GIS(Geographic Information System) Dashboard untuk memudahkan tampilan informasi strategis dalam bentuk peta seluruh Indonesia. Tampilan informasi strategis dalam bentuk peta seluruh Indonesia ini dibutuhkan agar manajemen dapat lebih mudah memonitoring kinerja BSM secara keseluruhan sesuai posisi cabang berada. Melanjutkan tahapan pengembangan dan standarisasi fitur pada e-channel untuk menunjang kemudahan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. Melanjutkan tahapan pengembangan aplikasi E-Procurement. Seiring dengan semakin berkembangannya BSM, maka semakin banyak pula aset yang harus di-monitoring dari proses pengadaannya sampai disposal. Oleh karena itu, BSM melakukan pengembangan dan penerapan Sistem Informasi Manajemen Pengadaan (E-Procurement) untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Melanjutkan penguatan IT Security dalam penerapan LanDesk, Fire-wall, dan standarisasi desktop secara bertahap. Melanjutkan implementasi Backup Link jaringan di outlet BSM secara bertahap. Melakukan implementasi BSM Net Banking T24 dan token dalam rangka perubahan platform BSM Net Banking dan peningkatan security transaksi BSM Net Banking. Mengembangkan aplikasi ATM Monitoring untuk mengetahui informasi status mesin ATM secara online sebagai peningkatan service kepada nasabah agar lebih optimal. Mengembangkan sistem kartu debit menggunakan chip nasional sesuai dengan arahan Bank Indonesia serta join jaringan Visa agar menambah jaringan ATM yang bisa diakses oleh nasabah BSM.
Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2013 dan Corporate Plan 2011 – 2015, diharapkan dapat menerapkan ”Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.
Laporan Tahunan 2012
211
Tata Kelola Perusahaan
V. Pengembangan GCG Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus membaik terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk ketiga-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada periode 2009, 2010 dan 2011 atas Laporan keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI. Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM dibuktikan pula pada penghargaan yang diperoleh Bank dari lembaga pemeringkat The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang menyelenggarakan program Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode 2011 yaitu penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance
1. Optimalisasi penerapan GCG.
Upaya mengoptimalisasi penerapan GCG dan demi menjaga sustainability pada industri perbankan syariah dilakukan strategi antara lain: a. Melakukan sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada seluruh jajaran melalui akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas Banking Staff maupun program pelatihan intern lainnya yang diselenggarakan Bank. b. Mengembangkan aplikasi GCG Information System (GIS) sebagai sarana sosialisasi, implementasi serta monitoring pelaksanaan GCG di BSM. Aplikasi GIS tersebut terdiri dari: 1) Self Assessment pelaksanaan GCG 2) Self Assessment pelaksanaan CoC 3) Annual Disclosure 4) Index GCG triwulanan c. Menyempurnakan infrastruktur GCG. Melakukan pemisahan fungsi antara operasional/ bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Direksi guna menghindari adanya benturan kepentingan dari kegiatan Bank.
212
Laporan Tahunan 2012
d. Melakukan konsolidasi pelaporan GCG ke Bank Mandiri sebagai perusahaan anak yang turut mengembangkan GCG bersama Mandiri Group. e. Mengimplementasi Prinsip-prinsip GCG TARProF (Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness) dilakukan secara konsisten guna meningkatkan corporate image dan daya tarik investor, meningkatkan hasil scoring GCG, meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, efektifitas biaya (BO/ PO), pertumbuhan bisnis jangka panjang dan penghargaan asing serta domestik yang diperoleh Bank. f.
Bank terus melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan komitmen kepatuhan terhadap penerapan Peraturan Bank Indonesia terkait pelaksanaan GCG di perbankan syariah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan kewajiban menerapkan prinsip-prinsip GCG TARproF di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari bagi jajaran Bank.
g. Meningkatkan semangat belajar pegawai untuk mewujudkan Bank sebagai perusahaan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge based company) melalui refreshment test bagi seluruh pegawai. Refreshment test ini merupakan salah satu feedback bagi manajemen untuk mengetahui kemampuan pegawai Bank terkait pekerjaannya. Pemahaman pegawai menjadi penting bagi manajemen untuk memastikan jajaran pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan sistem dan prosedur yang berlaku, bukan berdasarkan kebiasaan. h. Penguatan budaya Whistle Blowing System Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat berasal dari pihak internal Bank sendiri dan itu akan mempengaruhi citra (image) Bank. Untuk itu, Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah dan memberantas fraud bersama-sama melalui mekanisme sistem pelaporan secara langsung dan rahasia (i-Blow system). Pelaporan melalui i-Blow dibangun untuk menjadi budaya yang dilakukan jajaran Bank.
PT Bank Syariah Mandiri
i. Penguatan Skill dan Kompetensi bagi Manajemen dan Jajaran Pegawai, 1) Manajemen memberikan kesempatan kepada jajaran pegawai BSM untuk mengembangkan diri dan potensi melalui pelatihan yang diadakan secara internal Bank maupun eksternal terkait dengan tugas dan tanggung jawab jajaran pegawai. Bank juga membiayai pendidikan lanjutan (S2 atau S3) kepada jajaran pegawai yang memenuhi kualifikasi. 2) Peningkatan kompetensi awareness GCG pegawai via e-learning. BSM terus meng-upgrade kompetensi jajaran pegawai melalui sistem belajar mandiri yaitu program e-learning, dimana jajaran pegawai wajib membaca materi yang kemudian dilakukan tes secara online. 3) Peningkatan skill management (antara lain sustainability report) dari pihak internasional yang memiliki kapabilitas terbaik dan sudah diakui dunia. j.
Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal yang memiliki hubungan terhadap kelangsungan usaha Bank untuk mewujudkan BSM “Clean”. 1) Tahun 2012 Bank telah melakukan sosialisasi kepada pihak vendor dan rekanan yang telah melakukan kerja sama dengan Bank dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam acara Business Gathering. Dalam kesempatan tersebut, Bank memberikan informasi dan masukan bagi pihak vendor dan rekanan untuk membudayakan ”La Risywah”
yang diterapkan Bank yaitu tidak memberikan hadiah/imbalan/bingkisan dalam bentuk apapun kepada jajaran pegawai Bank. 2) Sosialisasi juga diberikan kepada nasabah untuk melakukan edukasi bagi pegawai dan nasabah a.l. dalam memahami produk Bank menuju profesionalisme yang berkelanjutan. 3) Manajemen Bank akan memberikan edukasi berupa workshop dalam rangka meningkatkan profesionalisme nasabah terhadap corporate value. Artinya, Bank mengharapkan agar nasabah menolak dan melaporkan kepada Bank apabila terdapat pegawai Bank yang meminta dan melakukan tindakan tidak terpuji yang akan merugikan nasabah maupun Bank. k. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank. Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/ PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, GCG mendorong Bank untuk mewujudkan budaya kepatuhan Bank dengan memberikan pembinaan kepatuhan atas perilaku patuh pegawai cabang. Dengan perilaku patuh dari jajaran Bank tentunya akan terwujud penerapan prinsip-prinsip GCG yang terimplementasi dengan baik. l.
Pelaksanaan CSR menuju BSM Clean dan Go Green. Program-progam Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar terus menerus
Untuk menjadi bank syariah terpercaya, BSM terus menjaga kompetensi dan integritas.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
213
Tata Kelola Perusahaan
dilakukan dan dikembangkan guna kesejahteraan bersama. Penguatan CSR secara berkesinambungan dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Bank. Kedepannya, Bank akan membentuk bagian tersendiri guna mengoptimalkan peranan CSR menuju BSM ”Clean dan Go Green” mendukung negeri tercinta ini untuk mewujudkan ”Green Banking” dalam wujud nyata.
2. Corporate Governance Perception Index (CGPI)
Pada tahun 2012 Bank mengikuti program Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute Corporate Governance (IICG) dengan mengangkat tema “GCG dalam Perspektif Risiko”. Program CGPI merupakan program penilaian persepsi stakeholders atas pelaksanaan GCG di BSM yang dilakukan secara independen. Bank memandang perlu untuk mengikuti program tersebut untuk mengetahui bagaimana persepsi stakeholders atas pelaksanaan GCG di BSM secara objektif. Program CGPI dilaksanakan melalui jajak pendapat terhadap stakeholders, kriteria penilaian yang dilakukan IICG terbagi atas: a.
b.
c.
d.
214
Self Assessment; proses penilaian obyektif terkait penegakkan GCG dalam perspektif risiko melalui pengisian kuesioner oleh responden yang meliputi stakeholders perusahaan baik internal maupun eksternal. Kelengkapan dokumen; persyaratan pemenuhan dokumen terkait penerapan GCG dan pengelolaan risiko Bank. Pembuatan makalah; paparan yang merefleksikan upaya perusahaan dalam menegakkan GCG dalam perspektif risiko. Observasi; tahapan kunjungan formal dari tim penilai CGPI untuk melakukan klarifikasi dan memastikan temuan data dan informasi yang didapatkan pada 3 tahapan penilaian CGPI kepada organ Bank dan manajemen terkait kondisi faktualnya.
Program CGPI 2012 merupakan program penilaian eksternal pertama kali yang BSM ikuti. Pada kesempatan pertama kalinya keikutsertaan BSM dalamprogram CGPI BSM langsung memperoleh predikat “The Most Trusted Company” atau predikat Sangat Terpercaya”. Hasil ini memacu semangat
Laporan Tahunan 2012
Bank untuk terus menguatkan pelaksanaan GCG di Jajaran Bank dan memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan (sustainable competitive advantage) dengan memberikan sumber daya terbaik, ide terbaik, strategi terbaik, model bisnis terbaik, kolaborasi terbaik dan sebagainya.
3. Penerapan Prinsip-Prinsip GCG
Pada hakekatnya optimalisasi dan pengembangan prinsip-prinsip GCG yang diterapkan BSM mencakup 5 (lima) azas yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut: a. Transparency; 1) Pengelolaan Homepage; 2) Penggunaan sarana intranet dan forum doa pagi setiap Senin untuk seluruh jajaran BSM; 3) Pengembangan Tim Mediasi Perbankan BSM; 4) Publikasi Laporan Keuangan &Self Assessment pelaksanaan GCG pada media massa, Annual Report dan homepage Bank; 5) Publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi hasil secara berkala melalui brosur/ leaflet untuk nasabah; 6) Pengungkapan remunerasi pengurus BSM dalam laporan GCG; 7) Tata tertib kerja bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS); 8) Up dating ketentuan internal dalam Bank SE di intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM; 9) Pengungkapan internal fraud > Rp100 juta dalam laporan GCG. b. Accountability; 1) Pelaksanaan RUPS (Tahunan dan Luar Biasa); 2) Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite, Pejabat Eksekutif dan pihak terkait; 3) Penerapan Balanced Scorecard (BSC) untuk pengelolaan kinerja; 4) Cost Efficiency di seluruh unit kerja; 5) Penilaian bulanan dan triwulanan melalui monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang;
PT Bank Syariah Mandiri
e. Fairness; 1) Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward pegawai a.l. Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; 3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi karyawan bermasalah (fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6) Pelaksanaan program screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga; 7) Penyelenggaraan tender a.l. Program Assessment Center Pegawai. 8) Equal treatment kepada Stakeholders.
6) Performance Contract dan Performance Appraisal untuk seluruh pegawai; 7) Pembinaan unit kerja BSM sesuai kinerjanya setiap hari Senin pagi c. Responsibility; 1) Pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE internal; 2) Kepatuhan terhadap berbagai ketentuan regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN, dsb); 3) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS BSM UMAT a.l. Zakat, Infaq, Sodaqoh, Qardhul Hassan, kegiatan donor darah pegawai BSM setiap triwulanan, santunan anak yatim sekali dalam sebulan, beasiswa, khitanan massal untuk kalangan tidak mampu dan pemberian buku ke sekolahsekolah melalui program Smart Parenting, santunan untuk korban bencana alam; 4) Penyelenggaraan SISKOHAT; 5) Penyaluran pembiayaan UKM & Mikro; 6) Pengiriman ketentuan internal ke BI 7) Pelayanan dan perhatian terbaik kepada nasabah. d. Professional; 1) Penerbitan Risk Opinion, Compliance Certificate, Compliance Review, Compliance Opinion/Note; 2) Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko (KMR); 3) Penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan Keuangan; 4) Pemeriksaan dari Bank Mandiri, SKAI-BSM; 5) Penguatan Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko; 6) Penyelenggaraan tender melalui Tim Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ); 7) Pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, Auditor Eksternal; 8) Penunjukan Komisaris dan Pihak Independen dalam Komite-Komite; 9) Peningkatan kualitas (skill) pegawai Bank; 10) Kompetensi pegawai sesuai Job Description masing-masing.
PT Bank Syariah Mandiri
W. Nilai-Nilai Perusahaan BSM telah memiliki dan menetapkan budaya perusahaan (corporate culture) dalam rumusan nilainilai perusahaan yang disebut BSM shared value “ETHIC” (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008). BSM Shared Values “ETHIC” terdiri dari Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Bank menjabarkan BSM Shared Values “ETHIC” ke dalam 17 perilaku utama. BSM shared value “ETHIC” selalu menjadi landasan dalam berperilaku sehari-hari. ETHIC menjadi “warna” bagi seluruh insan BSM dalam membangun Budaya Perusahaan. Di BSM, nilai-nilai ETHIC dibungkus oleh pondasi Memaknai Kerja yang ditamankan oleh seluruh pegawai BSM. Seluruh pegawai BSM Memaknai Kerja sebagai ladang Jihad dan dakwah. Selama tahun 2012 BSM telah melakukan internalisasi nilai-nilai perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain: 1. Spirit of the Week.
Merupakan pembahasan perilaku utama (core behavior) dari ETHIC yang dilaksanakan dalam Forum Doa Pagi setiap Senin yang dihadiri oleh jajaran Direksi serta pegawai Kantor pusat,
Laporan Tahunan 2012
215
Tata Kelola Perusahaan
darah, dan sebagainya yang dilaksanakan oleh Kantor Pusat dan Cabang di berbagai daerah. c. BSM Lets Read. Secara rutin BSM kantor pusat melalui Readers Club mengadakan acara bedah buku dengan beraneka ragam topik atau tema. Bedah buku juga diadakan secara berkala di kantor-kantor cabang dan cabang pembantu. Salah satu kegiatan BSM Lets Read yang bersejarah adalah menyelenggarakan Bedah Buku secara serentak di Kantor Pusat dan 123 Kantor Cabang. Kegiatan ini memperoleh predikat Rekor Dunia MURI sebagai “Bedah Buku Serentak di Tempat Terbanyak” e. BSM Edu Award. Memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat, baik pendidik formal maupun informal. BSM Edu Award diadakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan Milad BSM. f. UMKM Award. Memberikan apresiasi pada nasabah UMKM atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi debitur di BSM. BSM UMKM Award diadakan secara rutin setiap tahun bersamaan dengan Milad BSM.
diperdengarkan pula oleh seluruh pegawai Kanwil, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. 2. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan. 3. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan Kegiatan besar BSM. 4. Modul-modul training pegawai. 5. BSM Front Liners Competition.
Merupakan kompetisi untuk front liner di seluruh Indonesia dari mulai Teller, Customer Service sampai Security. BSM Front Liners Competition memberi penghargaan bagi para front liners BSM yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah maupun pihak ke tiga lainnya.
6. BSM Bussiness Model Competition.
Merupakan kompetisi ide inovasi di bidang business model yang ditujukan kepada stakehlolders BSM untuk mendapatkan ide terbaik yang dapat membangun pencapaian citacita Greater Indonesia for Greater Civilization. Dengan diadakannya BSM Bussiness Model Competition maka didapatkan ide inovasi business model yang genuine, kreatif, dan terbaik yang mampu menciptakan disruptive market structure dan menguatkan BSM bisnis strategi sehingga mendukung pencapaian aspirasi BSM menjadi Top 10 Bank di 2015.
8. BSM Club
Bank Syariah Mandiri memenuhi kebutuhan pegawainya untuk mengekspresikan diri. Melalui wadah BSM Club pegawai dapat mengembangkan minat/hobi serta bakat dalam berbagai kegiatan seperti Readers Club, Smiling Club, Photography Club, Adventure Club, BSM Sports Club dengan berbagai macam cabang olahraga serta Ikatan Istri Karyawan Syariah Mandiri (KARISSMA).
BSM Club ini telah mengadakan berbagai macam kegiatan dengan nilai perusahaan ETHIC sebagai landasannya. Diantaranya adalah Bedah buku setiap satu bulan sekali, Public Speaking Competition, pelestarian lingkungan, santunan ke berbagai lembaga sosial dan lain-lain.
7. BSM Corporate Social Responsibility.
Sebagai perwujudan kepedulian BSM kepada stakeholdersnya secara luas baik terhadap kemanusiaan maupun lingkungan, BSM melakukan berbagai aktifitas sosial (CSR) antara lain: a. Program Kemitraan. Menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang berupa pemberian bantuan permodalan dan sarana kerja. b. Program Bina Lingkungan. Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemberian beasiswa bagi keluarga tidak mampu, bantuan pembangunan/ renovasi masjid, madrasah, dan sarana umum lainnya, santunan kepada para dhuafa, bantuan kesehatan, khitanan masal, donor
216
Laporan Tahunan 2012
9. Internalisasi buku Memaknai Kerja “Turning Values into Action”
Sebagai internalisasi Memaknai Kerja, dilaksanakan rangkaian program Turning Values
PT Bank Syariah Mandiri
pemberian penghargaan kepada para pegawai Mandiri terbaik dalam hal implementasi budaya, Service Excellence, Best Employee, Aliansi, Monitoring, Data Quality, Community Development dan inovasi, merupakan program tahunan dari lima Group dan satu Direktorat. Dalam MEA 2012 yang melibatkan perusahaan anak, BSM menjuarai The Best Culture Execution Award diantara perusahaan anak lainnya.
Into Action. Rangkaian program ini adalah bedah buku bagi seluruh unit kerja, refreshment test buku memaknai kerja serta kompetisi resensi buku memaknai kerja. Diharapkan dengan rangkaian program ini seluruh pegawai BSM dapat menginternalisasi dan mengimplementasi makna kerja dan ETHIC menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali. 10. Culture & One Mandiri (Sinergi perusahaanperusahaan anak dengan Bank Mandiri).
BSM secara aktif melakukan penyelarasan nilainilai dengan Bank Mandiri serta mengikuti kegiatan Bank Mandiri yang melibatkan perusahaan anak. Hal ini untuk memperkuat sinergi dan aliansi antara Bank Mandiri dengan anak-anak perusahaan. Tujuan dibuatnya konsep Culture & One Mandiri adalah agar setiap perusahaan anak Bank Mandiri mempunyai budaya yang selaras (inline) dengan Bank Mandiri. Di samping itu, Culture & One Mandiri juga bertujuan untuk menghilangkan shallow mentality di antara Mandirians (seluruh insan Mandiri beserta anak perusahaan) dan mengaktifkan one stop service untuk semua produk bank dan keuangan dalam One Mandiri Financial Institution. Adapun prestasi yang diraih oleh BSM adalah: a. Menjuarai acara Change Agent Sharing Forum (CASF) kategori “The Best Role Model”. CASF merupakan forum bagi Change Agent Bank Mandiri di masing-masing unit kerja untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam mengimplementasikan program Budaya di unit kerja. Acara ini merupakan ajang bagi masing-masing unit kerja menyampaikan progress report pelaksanaan budaya yang telah direncanakan pada awal tahun. BSM secara aktif mengikuti kegiatan CASF di 7 kota dan menjuarai kategori ”The Best Role Model” yakni peran pimpinan perusahaan dalam mendukung serta menjadi contoh dalam penerapan budaya perusahaan. b. Menjuarai Mandiri Excellence Awards (MEA) kategori “Culture Execution Award”. Mandiri Excellece Award (MEA) adalah ajang
PT Bank Syariah Mandiri
Kegiatan-kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa BSM terus mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan untuk mendukung cita-cita BSM menjadi Bank Syariah yang dominan dan top 10 teratas diantara bank komersil di Indonesia.
Nilai-nilai perusahaan (ETHIC) saat ini berkembang dan mengarah menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
X. Kode Etik (Code of Conduct) Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good Corporate Governance (GCG) atau merupakan penjabaran GCG dalam praktek berupa etika perilaku seluruh jajaran Bank kepada Stakeholders. CoC adalah aktivitas seharihari dan per kasus seseorang berperilaku kerja. Tegaknya CoC akan menunjang berjalannya perusahaan dalam menerapkan prinsip GCG. Prinsip-prinsip Corporate Governance tidak akan berarti tanpa didukung oleh konsistensi penerapan CoC yang optimal.
1. Isi Code of Conduct BSM
Sejak tahun 2002, BSM telah memiliki Code of Conduct yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua pihak baik rekan sekerja, kalangan internal BSM maupun hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator. Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of Conduct BSM antara lain: a. Definisi
Laporan Tahunan 2012
217
Tata Kelola Perusahaan
b. Tujuan dan Sasaran c. Budaya Sifat d. Benturan Kepentingan (conflict of interest) e. Kerahasiaan f. Penyalahgunaan jabatan g. Perilaku Insiders h. Integritas dan Akurasi Data i. Integritas Sistem Perbankan j. Pengelolaan Rekening Pegawai k. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure). l. Sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan. m. Pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhiran n. Penutup.
2) Pemberlakuan dan Penerapan Code of Conduct
Keberhasilan penerapan CoC yang baik dimulai dari konsistensi pucuk pimpinan Bank untuk mendukung pelaksanaan penerapan CoC itu sendiri. Dukungan dari manajemen BSM sebagai role model bagi perilaku jajaran Bank diwujudkan dalam bentuk penerbitan buku “Memaknai Kerja” oleh Direktur Utama Bank yang merupakan konsistensi beliau dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan mengedepankan share values ETHIC. Dengan membaca buku tersebut jajaran Bank dapat dengan mudah menginternalisasi ETHIC yang ada di perusahaan ini. Masing-masing jajaran Bank memiliki kontribusi terhadap perkembangan usaha Bank.
Dengan kesadaran dalam diri masing-masing jajaran Bank bahwa mereka adalah kader-kader utama dan bisa diandalkan dalam mengusung peradaban di Indonesia, tentunya tujuan perusahaan akan tercapai jika jajaran Bank memiliki komitmen untuk membangun perusahaan dan menjadikan yang terbaik dari setiap langkah-langkah jajaran Bank.
218
Code of Conduct BSM berlaku bagi seluruh jajaran BSM dan seluruh level organisasi BSM baik Dewan Komisaris, Direksi, DPS dan seluruh pegawai BSM.
Penerapan etika perilaku dalam Code of Conduct terdiri dari aspek: a) Benturan Kepentingan (Conflict of Interest); jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b) Penyalahgunaan Jabatan; jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil
Laporan Tahunan 2012
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung terkait kegiatan bisnis Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan pihak lainnya. c) Kerahasiaan; jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diterima hanya diperuntukkan bagi kalangan intern, data nasabah dan memahami prosedur penyebaran informasi kepada pihak lain. d) Perilaku Insider; jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia dilarang mengambil keuntungan untuk diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya. e) Integritas dan Akurasi Data; jajaran Bank dilarang melakukan kecurangan dengan memanipulasi data atau informasi untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya dan wajib menyampaikan data laporan secara benar. f) Integritas Sistem Perbankan; jajaran Bank wajib mencurigai dan melakukan tindakan preventif dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat melemahkan integritas sistem perbankan. g) Pengelolaan Rekening Pegawai; rekening pegawai wajib dikelola dengan baik tanpa ada penyalahgunaan rekening untuk transaksi yang tidak wajar. h) Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure); jajaran pegawai terutama minimal setingkat officer wajib mengisi pernyataan tahunan mengenai pelaksanaan Code of Conduct periode tahunan i) Pernyataan La Risywah; jajaran Bank dan pihak terafiliasi/terkait BSM dilarang menerima hadiah/imbalan dan bingkisan dalam bentuk apa pun dari pihak nasabah/ rekanan/pihak ketiga lainnya. Ketentuan larangan dalam bentuk surat pernyataan pada proses pembiayaan nasabah maupun poster Code of Conduct yang harus ditempatkan pada lokasi strategis.
3) Penyebaran Code of Conduct Penerapan Code of Conduct harus diberikan secara terus menerus (kontinyu) untuk mendapatkan pelaksanaan secara optimal dari jajaran Bank. a) Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan dari kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru mendapatkan pemahaman lebih mengenai CoC pada saat in class perbankan syariah. b) Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan
PT Bank Syariah Mandiri
dan No Special Payment yang melarang insan Bank untuk menerima imbalan dalam bentuk apapun saat berhubungan dengan sesama pegawai, nasabah maupun rekanan Bank. Sosialisasi Code of Conduct (CoC) diwujudkan dalam periode tahun 2012 optimalisasi pelaksanaan CoC Bank dengan beberapa hal sbb.: a) Penandatanganan komitmen terhadap CoC yang diperbaharui secara berkala setiap tahun. b) Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik di Kantor Pusat maupun Cabang/outlet Bank, forum Reading & Discussion serta program Basic Training untuk pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan MMDP untuk peningkatan Leadership. c) Penandatanganan poster ”La Risywah” bagi seluruh Kepala Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. d) Sosialisasi perilaku CoC (gerakan “La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment”) dilakukan pula kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank, yaitu dengan mewajibkan nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak memberikan’ imbalan/ hadiah kepada jajaran pegawai Bank dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses pembiayaan. e) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
surat pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/hadiah dalam bentuk apa pun kepada jajaran Bank. c) Proses pembiayaan dilengkapi pula dengan pemenuhan persyaratan lembar persetujuan Dewan Komisaris bagi penyaluran dana kepada Pihak Terkait. d) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest). e) Menyebarkan memo kepatuhan selama periode tahun berjalan melalui Divisi terkait untuk memberikan reminder kepada jajaran Bank terkait pelanggaran CoC yang telah terjadi dan masukan kepada jajaran Bank untuk menghindarinya. f) Membudayakan tujuh belas perilaku utama (core behaviour) shared values BSM ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) pada setiap pelaksanaan doa pagi oleh jajaran BNK. Hal ini, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan penuh tanggung jawab serta bekerja secara profesional.
Pada tahun 2012 Bank tengah mempersiapkan Kode Etik Kepatuhan bagi jajaran Bank dan jajaran Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dalam mendukung pelaksanaan Budaya Kepatuhan Bank. Kode Etik Kepatuhan adalah nilai dan perilaku standar yang wajib dilaksanakan oleh pegawai. Hal ini, cerminan dari implementasi Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Piagam Kepatuhan Bank telah terbit melalui SE internal pada tahun 2011, dimana Piagam Kepatuhan merupakan dokumen kepatuhan Bank yang dibuat untuk menjadi acuan bagi Unit Kerja dalam penerapan Budaya Kepatuhan dan Fungsi Kepatuhan. Penerapan Fungsi Kepatuhan bertujuan untuk memitigasi risiko kepatuhan akibat perkembangan kompleksitas kegiatan dan usaha Bank.
4) Mekanisme Code of Conduct
Sepanjang tahun 2012, Bank terus mengoptimalkan penerapan Code of Conduct dengan tetap menekankan gerakan La Risywah, No Kick Back
PT Bank Syariah Mandiri
5) Penegakan Code of Conduct
Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan tembusan ke Human Capital Division, sedangkan untuk pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka laporan disampaikan ke Human Capital Division. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut.
Bank selalu melakukan monitoring atas penerapan Code Of Conduct sepanjang tahun terutama pada jajaran pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan, benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan La Risywah, no kickback,
Laporan Tahunan 2012
219
Tata Kelola Perusahaan
Alur Penegakan Code of Conduct
Nasabah Pendanaan/ Pembiayaan, Rekanan/ vendor BSM
Proses Pembuktian Pelanggaran CoC
Proses Transaksi Nasabah Pembiayaan a. La Risywah
Produk Pembiayaan/ pendanaan BSM
Proses Transaksi Nasabah Pendanaan
proses pemilihan hingga tender dengan Rekanan/ vendor
no special payment. Selain itu, Bank juga melakukan penandatanganan pernyataan komitmen terhadap penerapan GCG dan Code of Conduct terutama oleh Kepala Unit Kerja seluruh Indonesia. Penerapan Code of Conduct di Kantor Cabang antara lain dilakukan dengan: a) Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam memberikan teladan, memastikan adanya pemahaman atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang disupervisinya, memeriksa kembali (re-check) setiap transaksi (posting) operasional yang dilakukan. b) Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset Bank. c) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesc masing-masing. d) Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengedepankan kepentingan Perusahaan dari pada kepentingan pribadi. e) Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan oleh pegawai melalui media Kotak Pos Fraud f) Koordinasi Network Division (NWD) dengan Human Capital Division (HCD) untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila pelanggaran CoC.
220
Laporan Tahunan 2012
Ya
Tidak
Ya
Punishment bagi pegawai
b. No Kick Back c. No Special Payment
Tidak STOP Pembuktian Pelanggaran CoC
Proses Pembiayaan/ Pendanaan Berlanjut
Y. Whistle Blowing System Fraud (kecurangan) dapat terjadi di Bank melalui pihak eksternal maupun internal Bank. Fraud yang dilakukan jajaran Bank dapat mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi citra (image) Bank yang berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran maupun kelangsungan usaha Bank secara keseluruhan. Manajemen BSM mendorong jajaran BSM berperan aktif mencegah bahkan memberantas dan “memusuhi” fraud secara bersama-sama melalui komitmen bersama bahwa “fraud adalah musuh BSM”. Wujud keseriusan BSM memberantas fraud adalah adanya sarana pelaporan Whistle Blowing System (i-BLOW) yang dipergunakan jajaran BSM untuk melaporkan setiap menemukan dan melihat perbuatan fraud yang dilakukan oleh jajaran BSM. Whistle Blowing System (i-BLOW) dirancang sebagai sarana pelaporan berbasis IT yang bersifat confidential untuk memudahkan jajaran BSM melaporkan setiap kejadian internal fraud tanpa harus merasa takut karena kerahasiaannya terjaga. Whistle Blowing System (i-BLOW) menjadi sarana pelaporan penting bagi jajaran BSM untuk membasmi fraud yang dilakukan internal BSM, sehingga kejadian/ kasus dapat ditekan menjadi ke arah Zero Fraud.
PT Bank Syariah Mandiri
1) Tujuan Whistle Blowing System (i-Blow) a) Menerapkan Whistle Blowing System (i-Blow) sebagai salah satu bentuk mekanisme pengawasan melekat jajaran Bank. b) Meminimalisir terjadinya fraud berulang dalam aktivitas operasional jajaran Bank. c) Menjaga citra (image) Bank sebagai perusahaan yang sehat dan menjalankan GCG di mata Stakeholders. d) Menghindarkan BSM dari berbagai risiko (operasional, pembiayaan, legal, compliance maupun reputasi) yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan non finansial.
2) Pelaporan Pelanggaran Dengan komitmen seluruh jajaran Bank untuk memerangi fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran Bank untuk menyampaikan laporannya melalui Kotak Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya. Mekanisme WBS dilakukan melalui: a) Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan aplikasi online dan realtime dalam mendukung fungsi kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan Compliance Procedure. b) Operational Risk Management Information System (ORMIS), merupakan sistem aplikasi untuk mengidentifikasi, me-monitor dan memitigasi kejadian risiko operasional BSM. c) Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP), merupakan daftar catatan seluruh
Tabel Contoh Pelaporan - Whistle Blowing System (i-BLOW) No.
Uraian
pelanggaran yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor Cabang. d) Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK, ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masing-masing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit.
3) Penanganan Pengaduan dan Pengelola i-Blow a) Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan dengan mengisi data ke dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan. b) Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Compliance Division (CPD). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya. c) CPD menginformasikan laporan fraud kepada Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjuti melalui pemeriksaan. d) PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil ke CPD. e) CPD membuat laporan insidentil dari PKP untuk disampaikan ke Compliance Director. f) Information System Division (ISD) menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud. g) Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) melakukan investigasi atas dasar laporan insidentil PKP yang telah mendapat disposisi dari Compliance Director.
Kasus
1.
Internal Fraud
Meminta uang untuk proses pembiyaan kepada nasabah secara terangterangan kepada nasabah
2.
Eksternal fraud
Nasabah memberikan uang kepada pegawai yang memroses pembiayaan.
3.
Kegagalan sistem.
Data anggota keluarga yang sudah tercatat di HRIS tidak ada, sehingga klaim pengobatan kesehatan anak pegawai tertolak.
4.
Kegagalan transaksi dan manajemen operasional
User Operation Manager (OM) dipakai oleh bawahan saat OM sedang cuti
5.
Kegagalan hubungan ketenagakerjaan & keamanan kerja
Pejabat otorisasi sering terlambat masuk kerja sehingga menghambat pelayanan kepada nasabah saat operasional transaksi berjalan.
6.
Kegagalan praktek bisnis, produk dan hubungan dengan klien
Pencairan pembiayaan tidak dipergunakan sesuai tujuan (side streaming)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
221
Tata Kelola Perusahaan
dan objektifitas. d) Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri atau mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut atau untuk menghindari hukuman dari TPP.
h) IAD membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus. i) IAD menyampaikan LHA Khusus kepada President Director. j) IAD menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi President Director) kepada Human Capital Division (HCD) untuk tindaklanjut terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan pelanggaran. k) HCD bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP) melakukan rapat dan/atau sidang terhadap pegawai yang melanggar kedisiplinan.
5) Implementasi Whistle Blowing System BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari Stakeholders di luar Bank sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Bank dapat dihindari.
4) Perlindungan bagi Whistleblower Bank (Information System Division (ISD)) menjamin kerahasiaan seluruh data Kotak Pos Fraud terkait dengan materi pengaduan pelanggaran, pelapor maupun terlapor. Bank memberikan perlindungan hukum kepada whistleblower.
5) Hasil Penanganan i-Blow a) Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera dilaporkan oleh CPD kepada Compliance Director. b) Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh IAD. c) Pemeriksaan yang dilakukan oleh IAD diharapkan akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama yang sesuai dengan ketentuan bank dengan mengedepankan independensi, profesionalisme
Implementasi laporan Pengaduan - Whistle Blowing System (i-BLOW) Tahun 2012 No.
Uraian
Jumlah Laporan
1.
Laporan Masuk
2.
Tindak Lanjut laporan: a. Internal Audit Division b. Pendalaman PKP c. Tidak ditindaklanjuti d. Proses di HCD Jenis kasus yang masuk: a. Internal fraud b. Eksternal fraud c. Kegagalan sistem d. Kegagalan transaksi dan manajemen operasional e. Kegagalan hubungan ketenagakerjaan & keamanan kerja
3.
48
f. Kegagalan praktek bisnis, produk dan hubungan dengan klien
4 41 1 2 25 5 2 3 8 5
Aplikasi Whistle Blowing System (i-Blow)
222
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Flowchart Mekanisme Whistle Blowing System Direktur Utama
Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Pegawai
(5a) (1)
iBLOW di SIK
(2)
CPD
(5b) (3)
IAD
Keterangan flowchart: 1. Jajaran BSM yang melihat atau menemukan perbuatanfraud melaporkan (ke sistem) dengan mengisi data ke dalam i-BLOW pada folder SlK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai.
Data pada, BLOW secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Compliance Division (CPD). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya. 2. CPD memproses laporan tersebut dan melakukan konfirmasi ke pihak terkait. 3. CPD meneruskan laporan tersebut ke Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD). 4. IAD melakukan investigasi atas dasar laporan CPD dan membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan HasilAudit (LHA) Khusus. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama dengan tembusan ke Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 5. IAD menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama) kepada Divisi terkait. 6. Human Capital Division (HCD) menindaklanjuti rekomendasi IAD terkait kepegawaian yang melakukan pelanggaran.
PT Bank Syariah Mandiri
(4)
LHA Khusus
(6)
HCD
Z. Praktik Bad Corporate Governance No Keterangan Praktik 1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan
Nihil
2.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan
Nihil
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
Nihil
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan PSAK
Nihil
Laporan Tahunan 2012
223
Sistem Pengendalian Internal Kalkulator Manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
224
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Pengendalian Intern yang efektif dapat meningkatkan ketelitian dan tanggung jawab pegawai dan pejabat BSM, mendorong budaya risiko (risk culture) yang memadai serta mempercepat proses identifikasi terhadap praktek perbankan yang tidak sehat melalui early warning system yang tepat.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
225
Sistem Pengendalian Internal
S
istem pengendalian intern merupakan komponen penting dalam tata kelola dan menjadi dasar kegiatan operasional Bank yang sehat, prudent dan aman. Untuk memastikan bahwa proses pengendalian intern, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan telah berjalan dengan memadai dan berfungsi secara efektif, BSM membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang saat ini bernama Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD). Unit Kerja Audit Intern berperan sebagai strategic business partner dengan menjalankan fungsi assurance dan consulting bagi semua tingkatan manajemen guna mendorong pencapaian tujuan dan sasaran bank. Dalam menjalankan peran tersebut, Unit Kerja Audit Intern mengacu pada Standar Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB) dan menggunakan pendekatan metodologi risk-based audit.
A. Sistem Pengendalian Internal Bank
Internal Audit & Anti Fraud Division
Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis) guna: 1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan. 2. Menjamin tersedianya laporan yang akurat. 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. 4. Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian. 5. Meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
Unit Kerja Audit Intern bertanggung jawab terhadap terselenggaranya sistem pengendalian intern bank dengan: 1. Mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian intern secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional bank. 2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas penerapan sistem pengendalian intern sesuai sasaran yang telah ditetapkan bank. 3. Melaksanakan audit berbasis risiko (risk-based audit) secara independen dan obyektif.
226
Laporan Tahunan 2012
Dalam melakukan evaluasi terhadap efektifitas sistem pengendalian intern, Unit Kerja Audit Intern telah menggunakan pendekatan 8 komponen COSO-ERM Framework yaitu: Internal Environment, Objective Setting,
PT Bank Syariah Mandiri
Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information and Communication System dan Monitoring Activities.
E. Fungsi Unit Kerja Audit Intern
Unit Kerja Audit Intern bertugas untuk membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengendalian terhadap kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan operasional Bank dengan cara: 1. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan (on-site) dan pemantauan (off-site); 2. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen; 3. Mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
Unit Kerja Audit Intern secara berkala sekurangkurangnya sekali dalam 3 tahun di-review oleh pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi internal audit telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
Pengendalian Intern yang efektif dapat meningkatkan ketelitian dan tanggung jawab pegawai dan pejabat BSM, mendorong budaya risiko (risk culture) yang memadai serta mempercepat proses identifikasi terhadap praktek perbankan yang tidak sehat melalui early warning system yang tepat.
B. Piagam Audit Internal
Unit Kerja Audit Intern memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang digunakan sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM.
C. Visi dan Misi Unit Kerja Audit Intern 1. Visi:
Menjadi auditor profesional yang memberikan rasa aman kepada stakeholder.
2. Misi: a) Mendorong pelaksanaan sistem pengendalian intern di seluruh unit kerja untuk mendukung terciptanya Good Corporate Governance (GCG). b) Melaksanakan aktivitas audit dengan sistem yang terstandarisasi sesuai ISO 9001:2008 Quality Management System. c) Melakukan peningkatan profesionalisme secara kesinambungan (continuous improvement) agar setiap penyimpangan dapat terdeteksi.
D. Tujuan Unit Kerja Audit Intern Unit Kerja Audit Intern memiliki tujuan untuk: 1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat; 2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat.
PT Bank Syariah Mandiri
F. Tanggung Jawab Profesi Auditor
Setiap Auditor dalam Unit Kerja Audit Intern wajib melaksanakan tanggung jawab profesinya dengan: 1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum. 2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank. 3. Menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan Shared Values “ETHIC” BSM . 4. Tidak terkait dalam pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang diaudit. 5. Tidak boleh melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan. 6. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun.
Laporan Tahunan 2012
227
Sistem Pengendalian Internal
G. Kedudukan dan Struktur Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) 1.
Kedudukan IAD
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 14/419KEP/DIR tanggal 11 Juli 2012 perihal: Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri, bahwa kedudukan Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) dalam struktur organisasi berada di bawah Direktur Utama.
Kedudukan Internal Audit & Anti Fraud Division Board of Sharia Supervisory
Board of Commissioner
President Director
Audit Committee
2.
Struktur Organisasi IAD
Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) dipimpin oleh seorang Division Head, yaitu Sdr. Mardiana, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. (Vide: Surat Keputusan Direksi No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013 (terhitung mulai tanggal 1 April 2013)
Director
Director
Director
Director
Director
Internal Audit & Anti Fraud Division
Dalam melaksanakan tugasnya, Division Head dibantu oleh Deputy Division Head dan lima orang Department Head sebagaimana digambarkan pada bagan struktur organisasi IAD.
Struktur Organisasi Internal Audit & Anti Fraud Division Internal Audit & Anti Fraud Division Deputy Division
Anti Fraud Team
RBA Team
Monitoring & Audit Development
Audit Development & MR
Special Audit
Audit I
Audit II
IT Audit
Team Leader
Team Leader
Team Leader
Team Leader
Special Audit
General Auditor I
General Auditor II
IT Auditor
Quality Assurance (AMI)
Team Leader Monitoring Auditor
Team Leader External Liaison Officer MIS & Audit Support Administration & Secretary
228
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
H. Kualifikasi/Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM IAD
2. Sertifikasi Profesi Auditor
1. Komposisi SDM Internal Audit & Anti Fraud Division
Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah sumber daya manusia IAD sebanyak 99 orang.
No
Jabatan
Jumlah Pegawai 2011
2012
1
Division Head
1
1
2
Deputy Division Head
1
1
3
Kapala Bagian General Audit
2
2
4
Team Leader General Audit
10
12
5
General Auditor 1
27
43
6
Kapala Bagian IT Audit
1
1
7
Team Leader IT Audit
3
4
8
IT Auditor
4
5
9
Kapala Bagian Special Audit
1
1
10
Team Leader Special Audit
3
3
11
Special Auditor
3
3
12
Kapala Bagian Monitoring & Audit Dev.
1
1
13
Audit Development Officer
3
2
14
Team Leader External Audit Ls
1
1
15
External Audit Laison Officer
2
2
16
Team Leader Monitoring Auditor
1
1
17
Monitoring Auditor
5
8
18
Quality Assurance Auditor
1
2
19
Team Leader Anti Fraud
-
1
20
Auditor Analyst Anti Fraud
-
3
21
Kepala Seksi MIS & Audit
1
-
22
RBA
4
-
23
Pelaksana Kesekretariatan
2
2
24
Status Cuti di luar Tanggungan
1
-
Jumlah
78
99
PT Bank Syariah Mandiri
Dalam menunjang profesionalisme kerja dan terpenuhinya kualifikasi SDM Unit Kerja Audit Intern, Manajemen senantiasa mendorong SDM Auditor untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai auditor internal. Pada tahun 2012, Terdapat 4 Auditor yang telah memperoleh sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA), 76 Auditor yang telah memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) dan 9 Auditor untuk sertifikasi Akuntan (AK).
3. Pengembangan SDM Auditor
Pengembangan kompetensi auditor telah dilaksanakan antara lain melalui penyelenggaraan beberapa pelatihan, baik internal maupun eksternal dan diikuti dari tingkat Division Head sampai dengan Auditor. Mengacu pada Piagam Audit Intern, telah ditetapkan standar pelatihan per auditor minimal 180 jam per 3 tahun (60 jam per tahun). Selama tahun 2012, Unit Kerja Audit Intern telah melaksanakan training dengan rata-rata jam pelatihan per auditor adalah 78,27 jam atau 115,02% dari target 60 jam pelatihan per tahun.
I. Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja Audit Intern
Aktivitas yang telah dilakukan oleh Unit Kerja Audit Internal antara lain:
1. General Audit
a. Melaksanakan audit umum (rutin) terhadap unit kerja Cabang dan Kantor Pusat yang dinilai memiliki tingkat eksposure risiko yang cukup tinggi, sesuai dengan target yang Unit Kerja Audit Intern tetapkan dalam Rencana Audit Tahunan. b. Menerapkan mekanisme penilaian dan pengukuran terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS ini menjadi salah satu komponen nilai Key Performance Indicator (KPI) unit-unit kerja. Untuk kedepannya Unit Kerja Audit Intern akan menggunakan Audit Rating System (ARS) sebagai audit score (dalam angka dan predikat) yang menunjukkan kesimpulan kualitas internal kontrol suatu unit kerja, maupun digunakan untuk menilai kualitas internal control produk/
Laporan Tahunan 2012
229
Sistem Pengendalian Internal
aktivitas dan aplikasi yang di dalamnya termasuk penilaian unsur-unsur manajemen risiko dan governance process pada suatu periode tertentu dengan pendekatan 8 komponen COSO-ERM Framework. c. Mengimplementasikan penerapan metodologi Risk-Based Audit. d. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektifitas pengendalian intern pada setiap pelaksanaan audit.
Melakukan audit berdasarkan ketentuan PBI No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum (MRTI) dan PBI 1/6/PBI/1999 tentang Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB).
Selain ketentuan tersebut diatas pelaksanaan IT Audit juga mengacu pada best practice yang ada yaitu: a ISACA-COBIT Version 4.1, IT Assurance Guide using COBIT 4.1, IT Assurance Framework, IS Auditing Standard, Guidelines and Procedures. b IIA-Professional Practies Framework, Global Technology Audit Guide (GTAG), Guidance for Assessment of Information Technology (GAIT V2) c IASII-Standar Audit Sistem Informasi Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (SASI-IASII). d SPAI-Standar Profesi Audit Intern Indonesia e Audittindo-Information System Audit Structured Empowerment (ISASE)
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi penugasan IT Audit periode Januari s.d. Desember 2012 sebanyak 32 penugasan.
3. Special Audit
230
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi penugasan General Audit periode Januari s.d. Desember 2012 sebanyak 136 penugasan (109,68% dari target 124 penugasan audit).
2. Information Technology Audit
Perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance di seluruh lingkungan Bank.
Melaksanakan audit investigasi terhadap setiap kejadian fraud yang berhasil di deteksi. Pelaksanaan audit khusus/investigatif dilakukan apabila terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik
Laporan Tahunan 2012
Tindak lanjut yang dilakukan Bank atas hasil audit investigasi adalah: a Memberikan tindakan tegas terhadap pegawai yang telah melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan atau peraturan kedisiplinan pegawai BSM. b Mengambil langkah-langkah recovery atas setiap kerugian yang timbul akibat kejadian fraud. c Melakukan perbaikan sistem, prosedur dan sarana yang menjadi pemicu fraud serta mengambil langlah-langkah antisipatif atas fraud eksternal.
4. Monitoring and Audit Development a. Melakukan monitoring penyelesaian/tindak lanjut hasil/ temuan audit internal maupun eksternal seluruh unit kerja. b. Memastikan setiap rekomendasi hasil audit, disposisi Direksi, dan pembinaan oleh unit kerja telah dilaksanakan tertib dan konsisten oleh auditee sehingga tidak menimbulkan risiko. c. Membuat dan menyempurnakan prosedur, manual audit dan SE terkait pengendalian intern serta memastikan sosialisasinya ke seluruh personil. d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap mutu hasil audit dan realisasi program kerja seluruh bagian Unit Kerja Audit Intern. e. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif melalui pengembangan aplikasi audit management system (AMS). f. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).
5. Anti Fraud Strategy
Pada tahun 2012, BSM membentuk Team Anti Fraud sebagai bentuk tindak lanjut dari SE BI No.13/28/DPNP, tanggal 09 Desember 2011 perihal: Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan Surat Edaran Umum No.14/002/UMM tanggal 22 Mei 2012 perihal KAFBSM. Organisasi Team Anti Fraud
PT Bank Syariah Mandiri
(1) Pegawai yang mengikuti pelatihan Manajemen Trainee. (2) Pegawai Cabang setelah Audit Intern melakukan audit rutin di beberapa Cabang melalui program sosialisasi Penerapan Sense of Internal Control & Fraud Control System. (3) Satuan kerja Pengawas Kepatuhan (PKP) melalui program sosialisasi strategi anti fraud.
saat ini melekat pada Unit Kerja Audit Intern yang bertugas untuk melaksanakan penerapan strategi anti fraud sebagai berikut:
a. Pencegahan 1) Anti Fraud Awareness a) Penyusunan dan sosialisasi anti fraud statement: (1) BSM sudah menetapkan anti fraud statement (budaya anti fraud) dan tercantum dalam Kebijakan Anti Fraud Bank Syariah Mandiri (KAFBSM) yang meliputi langkahlangkah Avoid, Detect, Investigate dan Evaluate. (2) BSM sudah mensosialisasikan anti fraud statement kepada pegawai melalui program sosialisasi Penerapan Sense of Internal Control & Fraud Control System. Sosialisasi anti fraud statement akan berlanjut melalui sarana lain seperti intranet, pamflet, dan lainlain. b) Program Employee Awareness.
BSM sudah melaksanakan program employee awareness dengan memberikan pengetahuan kepada pegawai melalui program sosialisasi dan pelatihan dengan materi antara lain: (1) Pengenalan struktur organisasi atau unit kerja yang menangani strategi anti fraud. (2) Penerapan strategi anti fraud di BSM melalui penerapan 4 (empat) pilar sistem pengendalian fraud. (3) Anti Fraud Statement (4) Sarana Whistleblowing (5) Indikator pegawai yang melakukan fraud. (6) Bedah kasus dengan memaparkan pemicu terjadinya fraud terutama karena faktor kelemahan internal control. BSM sudah menjalankan program sosialisasi KAFBSM kepada:
PT Bank Syariah Mandiri
BSM akan menguji pengetahuan dan awareness pegawai mengenai KAFBSM melalui test refreshment dengan menggunakan sarana e-learning BSM.
c)
Program Customer Awareness
BSM sudah mengkomunikasikan melalui program sosialisasi kepada nasabah mengenai gerakan la risywah, no kick back, no special payment.
d) Identifikasi kerawanan
BSM sudah membuat sistem pengendalian intern untuk mengidentifikasi kerawanan terjadinya risiko (termasuk fraud) melalui penyusunan ketentuan untuk masingmasing produk maupun aktivitas penunjang. Audit Intern sudah menguji efektifitas pengidentifikasian kerawanan di masing-masing unit kerja dengan menerapkan metodologi pendekatan risk-based audit, mendokumentasikan dan menyampaikan hasil identifikasi kerawanan ini kepada pihak-pihak terkait.
e)
Know Your Employee
BSM sudah membuat sistem pencegahan fraud melalui know your employee mulai saat awal penerimaan pegawai (recruitment). BSM, juga sudah memperbaharui pedoman pemberian sanksi kepada para pelaku secara lebih tepat dan efektif sesuai dengan jenis penyimpangan/ pelanggaran dan dampak fraud.
Laporan Tahunan 2012
231
Sistem Pengendalian Internal
d. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut
mencegah terulangnya kembali fraud karena kelemahan yang serupa, seperti:
1) Pemantauan
a)
BSM sudah melakukan pemantuan terhadap tindakan fraud, meliputi: a)
b)
Rekomendasi hasil investigasi yang telah mendapat disposisi dari Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan pada executive summary. Rekomendasi terhadap kejadian fraud berupa: (1) Pengenaan sanksi bagi pelaku fraud dan/atau pihak-pihak terkait. (2) Perbaikan/pelurusan terhadap sistem & prosedur. (3) Perbaikan atau pemenuhan terhadap sarana penunjang atau infra struktur untuk menunjang pengendalian atau pengungkapan fraud. (4) Recovery kerugian dari kejadian fraud. (5) Penanganan melalui jalur hukum.
2) Evaluasi a) BSM sudah membuat daftar inventarisasi kejadian fraud yang terdiri dari:
b)
(1) Kejadian fraud mencakup jenis, tanggal terjadi, divisi/bagian, pihak yang terlibat, jabatan, kerugian, tindakan bank. (2) Tindak lanjut mencakup kelemahan/penyebab terjadinya fraud, serta tindak lanjut/perbaikan. BSM sudah melakukan evaluasi terhadap daftar inventarisasi kejadian fraud dan mengidentifikasi kelemahan dan penyebab terjadinya fraud serta menetapkan langkah-langkah perbaikan dan tindakan yang diperlukan.
3) Tindak lanjut
232
b)
Melakukan kajian untuk mitigasi resiko terhadap aktivitas penggantian teller ketika jam istirahat. Melakukan kajian terhadap kriteria jenis penyimpangan untuk proses pemutakhiran kebijakan pengenaan sanksi SE SDI No.10/026/DSI tanggal 12 November 2008 Perihal Pembinaan Kedisiplinan Pegawai.
J. Kegiatan Evaluasi dan Tindakan Koreksi Penyimpangan
Bank telah melakukan evaluasi/pemantauan secara terus-menerus terhadap kecukupan dan efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, dengan cara: 1. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan terstruktur dengan baik. 2. Menetapkan pejabat yang ditugaskan memantau efektifitas pengendalian intern. 3. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan. 4. Mengintegrasikan sistem pengendalian ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan laporanlaporan rutin yang diperlukan. 5. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari unit kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan. 6. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada pihak yang berkepentingan.
Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Internal fraud adalah penyimpangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan atau penyimpangannya bernilai lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
BSM sudah menindaklanjuti hasil evaluasi atas kejadian fraud untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan memperkuat sistem pengendalian intern agar dapat
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Tabel Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Jumlah Kasus Internal Fraud
Direksi dan Dewan Komisaris
Pegawai Tetap
Pegawai Tidak Tetap
2011
2012
2011
2012
2011
2012
Total fraud
0
0
0
12
2
0
Telah diselesaikan
0
0
0
2
2
0
Dalam proses penyelesaian di internal BSM
0
0
0
10
0
0
Belum diupayakan penyelesaiannya
0
0
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
0
0
0
0
0
0
K. Riwayat Singkat Head of IAD Nama
Riwayat singkat Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994. Perjalanan Karir: • Diangkat sebagai Kepala Divisi Internal Audit PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan SK No. 15/473KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013 (terhitung mulai tanggal 1 April 2013). • Auditor Manager Audit Development & Advisory – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM) • Dept. Head Quality Assurance & Mgt. Representative – BM • Head of Quality Assurance – BM • Team Leader Quality Assurance – BM
Mardiana Head of Internal Audit & Anti Fraud Division
PT Bank Syariah Mandiri
Training yang Diikuti antara lain: • Certified Fraud Examine (CFE), 2012 • Preparation & Certified Fraud Examiners, 2012 • Audit Investigasi, 2012 • EUT E-Mandiri Easy, 2011 • Great Leader Program Phase III, 2011 • Workshop 4DX Direktorat Internal Audit, 2011 • Training PSAK 50 & 55, tahun 2010 • ISO 9001 : 2008, tahun 2009 • Operation Risk Management, 2008 • Sertifikasi Management Risiko – 1, tahun 2007 • Workshop Teknik Pengungkapan & Pelacakan, 2007 • Workshop KPI, 2006 • Risk Based Audit, 2005 • Froud Prevention & investigation, 2004 • Audit Control for End User, 2003 • ISO 9001:2000 Internal Audit Training, 2002 • Training Master Pegawai SKAI, 2000
Laporan Tahunan 2012
233
Manajemen Risiko Sempoa atau sipoa digunakan sejak tahun 2400 SM - Koleksi Museum Mandiri
234
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2012 Bank telah melakukan pengembangan organisasi yaitu pembentukan Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD) dan Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
235
Manajemen Risiko
P
engaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi nasional dan perkembangan industri perbankan yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang semakin ketat. Di sisi lain pertumbuhan dan perkembangan Bank yang sangat pesat meningkatkan eksposur risiko. Kondisi tersebut mendorong Bank untuk memperkuat dan mengembangkan manajemen risiko, dalam mendukung pencapaian tujuan Bank. Penguatan dan pengembangan manajemen risiko ini memberikan manfaat berupa: 1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi bank; 2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis bank; 3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio maupun bank-wide; 4. Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.
A. Kerangka Kerja Sistem Manajemen Risiko Untuk mendukung penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank membentuk kerangka manajemen risiko yang mencakup kebijakan manajemen risiko, tata kelola risiko, desain proses Manajemen Risiko, penetapan limit, sertifikasi manajemen risiko, dan konsolidasi manajemen risiko dengan perusahaan induk.
236
2. Tata Kelola Risiko
Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Risiko yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Bank menerapkan Enterprise Risk Management. ERM merupakan inisiatif strategis yang terus dikembangkan oleh Bank dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja Bank.
Salah satu implementasi strategis ERM adalah membentuk mekanisme “tiga lapis pertahanan” (the three lines of defense).
a. 1st Lines of Defense
Pertahanan lapis pertama adalah satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), dimana bertanggung jawab dalam menjalankan transaksi/ aktivitas operasional sesuai prosedur yang ditetapkan. Risk taking unit juga harus menerapkan manajemen risiko dan pengendalian internal pada setiap tahapan proses transaksi.
Pejabat pada risk taking unit yang telah memiliki cukup kemampuan dan pengalaman diberikan wewenang untuk melakukan transaksi (yang menimbulkan eksposur risiko) bagi kepentingan bank.
Untuk mendukung pertahanan lapis pertama, pada tahun 2012 Bank telah memperkuat organisasi risk management melalui pemisahan fungsi risk control unit dengan unit kerja manajemen risiko yang melakukan fungsi assesment dalam aktivitas pembiayaan secara transaksional. Pembentukan Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD) dan Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD) merupakan hasil pengembangan organisasi risk management tersebut.
1. Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan Manajemen Risiko merupakan kebijakan tertulis dalam penerapan manajemen risiko pada seluruh produk dan aktivitas operasional Bank. Kebijakan Manajemen Risiko BSM diharapkan menjadi pedoman seluruh pegawai dalam menerapkan manajemen risiko pada ruang lingkup unit kerja masing-masing dan bank secara keseluruhan. Kebijakan Manajemen Risiko BSM mengatur tentang kebijakan umum manajemen risiko, kebijakan manajemen risiko berdasarkan 10 (sepuluh) jenis risiko, manajemen risiko teknologi informasi, manajemen risiko produk dan aktivitas baru, manajemen risiko penempatan dana, dan manajemen risiko penggunaan tenaga alih daya.
Laporan Tahunan 2012
b. 2nd Lines of Defense
Satuan kerja manajemen risiko dan satuan kerja kepatuhan merupakan pertahanan lapis kedua yang bertanggung jawab dalam memantau penerapan manajemen risiko yang dijalankan satuan kerja pengambil risiko.
PT Bank Syariah Mandiri
Selain itu, Bank juga membentuk komite-komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Pemantau Risiko (KPR) dan Komite Manajemen Risiko (KMR).
Komite Pemantau Risiko bertugas memberikan rekomendasi usulan perbaikan kepada Dewan Komisaris terkait hasil pemantauan dan pengawasan terhadap penerapan kebijakan manajemen risiko yang telah dilakukan Bank. Komite Manajemen Risiko (KMR) berfungsi merekomendasikan arah kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta membahas seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank kepada Direktur Utama. KMR beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan. KMR dibantu oleh Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG bertugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi terkait kondisi usaha yang dihadapi Bank.
c. 3rd Lines of Defense
Pertahanan lapis ketiga adalah satuan kerja audit internal dan audit eksternal yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas dari fungsi pertahanan lapis pertama dan kedua, serta mengkaji & mengevaluasi rancang bangun dan implementasi
manajemen risiko secara keseluruhan. Audit internal menggunakan pendekatan Risk-Based Audit dalam menjalankan fungsi audit pada seluruh lini organisasi perusahaan.
3. Desain Proses Manajemen Risiko
Proses penerapan manajemen risiko secara efektif dan efisien dilakukan melalui tahapan: identifikasi risiko yaitu melakukan analisa risiko inheren (inherent risks) maupun yang mungkin timbul dari suatu produk/aktivitas baru bank. Selanjutnya adalah asesmen risiko untuk mengkalkulasi, analisis, dan evaluasi eksposur risiko, baik secara transaksional, dan portofolio, maupun secara bank-wide. Eksposur risiko Bank ini dijadikan dasar untuk penetapan target pendapatan dan alokasi permodalan bank.
Tahapan berikutnya adalah pemantauan & review risiko yaitu memantau dan mengkaji eksposur risiko terutama yang bersifat material dan atau yang berdampak pada permodalan bank. Langkah selanjutnya adalah menginformasikan dan melaporkan eksposur risiko kepada pejabat berwenang untuk memperoleh. Langkah akhir adalah mengendalikan risiko guna menghindari bank dari berbagai risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha melalui mitigasi risiko yang sesuai dengan ketentuan syariah dan ketentuan perbankan yang berlaku.
Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Risiko yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Bank menerapkan Enterprise Risk Management.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
237
Manajemen Risiko
4. Penetapan Limit
Dalam upaya mengelola risiko secara menyeluruh dan agar pengelolaan risiko sesuai dengan permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang mencakup antara lain: Limit Risiko Kredit
Risiko Pasar
Limit Risiko Operasional
Inhouse BMPK Pemutusan Pembiayaan CreditLine
Risiko Likuiditas
Posisi Devisa Neto (PDN) Bank Notes Dealer Counterparty Gadai per individu
Transaksi Cabang Transaksi Kantor Pusat
Giro wajib minimum Secondary reserve
5. Sertifikasi Manajemen Risiko
manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup penyelarasan arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit (RBA), Risk Awareness Survey (RAWS), Forum Enterprise Risk Management (FERMA), Annual Risk Consolidation Forum (ARCC), serta konsultasi/magang penerapan pengelolaan risiko sesuai dengan kebutuhan Bank.
Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola risiko adalah penting sehingga Bank senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya. Salah satu upaya Bank dalam memenuhi hal tersebut dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, Bank mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Jumlah pegawai bank yang memperoleh sertifikasi manajemen risiko pada tahun 2012 adalah 580 pegawai, sehingga jumlah total pegawai yang telah mengikuti sertifikasi manajemen risiko adalah 4070 pegawai. Sampai dengan tahun 2012 pemenuhan terhadap regulasi keikutsertaan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko adalah sebesar 93,28%. Level
Jumlah Pegawai
I
325
II
225
III
23
IV
7
Total
580
B. Penerapan dan Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko adalah tanggung jawab seluruh unit kerja. Bank menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko terkendali secara baik dan memadai sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Sesuai PBI No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah, Bank terekspos 10 (sepuluh) jenis risiko. Risiko tersebut meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko investasi. Berikut penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko utama yang dihadapi Bank.
1. Risiko Kredit
6. Konsolidasi Manajemen Risiko Dengan Perusahaan Induk
238
Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), Bank melakukan konsolidasi penerapan
Laporan Tahunan 2012
Untuk mendorong ekspansi pembiayaan yang sehat, berkualitas baik, dan memberikan keuntungan yang berkesinambungan, Bank harus mengelola risiko kredit secara baik dengan tetap menjaga kualitas portofolio aktiva produktif. Bank selalu menjaga kualitas pembiayaan tidak menurun dan limit Non Performing Finance (NPF) sesuai ketentuan Bank Indonesia tidak terlampaui. Penguatan manajemen risiko, terutama pada risiko kredit antara lain dilakukan melalui: a. Penerapan 3 (tiga) pilar dalam proses pembiayaan yaitu unit bisnis pembiayaan, unit Financing Risk Assesment, dan unit Financing Operation Center b. Reposisi fungsi cabang dalam pengelolaan pembiayaan korporasi c. Pembentukan unit monitoring di unit bisnis
PT Bank Syariah Mandiri
pembiayaaan. Portfolio guideline menjadi salah satu pertimbangan dalam proses pembiayaan. Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan yang disalurkan guna mengoptimalkan tingkat pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi (risk adjusted return).
pembiayaan d. Pengembangan aplikasi Financing Origination System pembiayaan konsumer e. Implementasi watch list tools.
Selain hal-hal di atas, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan melalui:
a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi Bank, maka diperlukan Kebijakan, prosedur dan credit risk tools untuk mengoptimalkan pengelolaan aktiva Bank. Kebijakan dan prosedur dimaksudkan sebagai pedoman/panduan bagi pejabat-pejabat terkait dalam menyeimbangkan risk and return dengan mengacu pada budaya pembiayaan yang semuanya bermuara pada Shared Values ETHIC. Dari tahun ke tahun Bank terus membuat, mengkaji ulang dan memperbarui kebijakan, prosedur, dan credit risk tools untuk mengantisipasi keadaan lingkungan baik eksternal dan internal. Kaji ulang dan pembaruan tersebut meliputi: 1) kebijakan pembiayaan; 2) pembuatan prosedur per segmen pembiayaan; 3) implementasi pemberian wewenang memutus pembiayaan secara personal; 4) credit scoring pembiayaan konsumer dan mikro; 5) pengelolaan pembiayaan rahn emas; 6) pengembangan credit scoring pembiayaan kecil; 7) pengembangan credit rating pembiayaan korporasi dan komersial.
b. Persetujuan Pembiayaan
Proses persetujuan pembiayaan pada segmen korporasi dan komersial diidentifikasi dan diukur melalui Financing Risk Rating (FRR), kemudian dilakukan analisa bisnis secara bersama-sama antara unit bisnis dengan Financing Assessment Unit (FAU) melalui pembuatan Nota Analisa Pembiayaan (NAP). Pada segmen konsumer dan mikro, Bank menerapkan scoring sistem untuk proses pemutusan pembiayaan.
c. Portofolio Guideline
Portfolio Guideline
Bank menetapkan portofolio guideline yang minimal terdiri atas rating sektor ekonomi/industri, risk acceptance criteria (RAC), dan limit portofolio
PT Bank Syariah Mandiri
Rating Sektor Ekonomi/ industri
Risk Acceptance Criteria
Limit Portofolio Pembiayaan
Bank menetapkan rating sektor ekonomi/industri sebagai acuan dalam menyalurkan pembiayaan. Hal ini dimaksudkan agar Bank dapat menyalurkan pembiayaan pada sektor usaha yang prospektif dan terhindar dari penyaluran pembiayaan ke sektor yang prospeknya kurang baik. Bank mengkategorikan rating dalam 5 (lima) kelompok yaitu sangat menarik, menarik, netral, kurang menarik, dan tidak menarik.
Selain menetapkan rating industri Bank menetapkan alat (tools) berupa RAC untuk berbagai sektor industri. RAC merupakan alat yang terdapat di depan (front-end) dalam proses pembiayaan. Tujuan penggunaan RAC adalah membantu Bank dalam pemilihan dan penetapan target nasabah pembiayaan pada sektor industri tertentu. Pada awal setiap proses pembiayaan, Bank harus melihat kesesuaian antara kondisi calon nasabah dengan RAC sektor industri yang bersangkutan. RAC untuk beberapa sektor industri antara lain: 1) jasa kesehatan; 2) industri gas; 3) multifinance; 4) perdagangan eceran; 5) perkebunan kelapa sawit; 6) industri telekomunikasi; 7) pertambangan batu bara; 8) industri angkutan kapal laut; 9) industri makanan dan minuman; 10) koperasi karyawan.
Laporan Tahunan 2012
239
Manajemen Risiko
Bank juga menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan tertentu, yaitu: 1) 2) 3) 4)
pembiayaan 25 debitur terbesar; pembiayaan koperasi-konsumer; pembiayaan valuta asing; pembiayaan dengan agunan investasi terikat (mudharabah muqayyadah) 5) pembiayaan perumahan; 6) pembiayaan telekomunikasi; 7) pembiayaan gas; 8) pembiayaan multifinance; 9) pembiayaan perkebunan kelapa sawit; 10) pembiayaan tambang batu bara; 11) pembiayaan distribusi BBM; 12) pembiayaan jasa kesehatan; 13) pembiayaan angkutan umum laut; 14) pembiayaan perdagangan ritel; 15) pembiayaan pertanian tanaman pangan.
2. Risiko Pasar
a. memantau kepatuhan Bank terhadap limit yang ditetapkan a.l. limit Posisi Devisa Neto (PDN). Per 31 Desember 2012, posisi PDN Bank sebesar 3,28% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Bank mengkaji ulang limit-limit tersebut secara berkala atau apabila terjadi perubahan kondisi yang signifikan. b. Melaksanakan stress test pembiayaan gadai emas dengan menggunakan pendekatan historical dalam memperkirakan potensi harga emas terendah. Berdasarkan hasil stress test, potensi pembiayaan bermasalah gadai emas relatif kecil. c. melaksanakan stress test risiko pasar atas portofolio valuta asing secara berkala. Stress test menggunakan skenario perubahan imbal hasil pasar dan nilai tukar.
Bank memantau dan menjaga kualitas portofolio pembiayaan dengan melakukan: 1) pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor industri, dan skema pembiayaan; 2) stress test terhadap portofolio pembiayaan meliputi: (a) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri yaitu dengan melakukan simulasi terhadap krisis keuangan global tahun 2012. Untuk mengetahui dampak pada kualitas pembiayaan, Bank menggunakan skenario stress test berupa penurunan ekspor dan impor. Hasil stress test tersebut menunjukkan skenario tidak berdampak signifikan terhadap potensi penurunan kualitas pembiayaan Bank. (b) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri yaitu dengan melakukan simulasi terhadap dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun 2012. Bank menggunakan skenario stress test berupa SBI stabil, Kurs stabil, dan harga BBM naik sesuai skenario yang telah ditetapkan. Hasil stress test tersebut menunjukkan skenario berdampak relatif kecil terhadap kualitas portofolio pembiayaan Bank.
240
Laporan Tahunan 2012
Pengelolaan risiko pasar yang dihadapi Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko Pasar, Kebijakan Investasi Surat Berharga, Standar Prosedur Operasional Investasi Surat Berharga dan ketentuan terkait lainnya. Dalam mengukur risiko pasar, Bank menggunakan pendekatan best practice dan bersifat risk sensitive antara lain penggunaan Value at Risk. Bank mengelola risiko pasar dengan:
d. Monitoring Portofolio Pembiayaan
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,antara lain risiko perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank menghadapi risiko pasar atas portofolio surat berharga trading dan valuta asing.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan. Likuiditas bank dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset, dan komitmen pembiayaan kepada debitur.
Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
PT Bank Syariah Mandiri
Bank mengelola risiko likuiditas dengan:
a. Pemanfaatan peranti lunak
a. memantau kepatuhan bank terhadap limit risiko likuiditas a.l. limit secondary reserve, deposan terbesar dan saldo kas maksimal. Bank menetapkan limit secondary reserve sebesar 5% dari rata-rata DPK dengan realisasi per 31 Desember 2012 sebesar 6,71%. b. menempatkan dana pada instrumen keuangan Bank Indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas Bank. c. mengukur kecukupan likuiditas melalui penyusunan proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin. Dengan demikian bank dapat memanfaatkan likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan. d. memelihara akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain. e. memantau rasio likuiditas antara lain melalui monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga. f. melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala.
4. Risiko Operasional
Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian (event) risiko operasional. Kejadian tersebut berpontensi memberikan dampak berupa kerugian secara finansial maupun non finansial. Oleh karena itu, Bank harus mengelola risiko operasional sehingga kegiatan operasional terpantau dan terkendali dengan baik.
Bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko operasional dengan memanfaatkan peranti lunak berbasis web yaitu Operational Risk Management Information System (ORMIS). ORMIS digunakan sebagai: 1) alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko operasional; 2) early warning system potensi risiko operasional; 3) database kerugian risiko operasional.
Risk Reporter pada ORMIS terdiri atas 3 layer terdiri atas pejabat cabang, petugas kepatuhan dan auditor intern bank.
Saat ini Bank juga memanfaatkan tools yang sedang dikembangkan untuk mengelola risiko operasional yaitu RCSA (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Sepanjang tahun 2012 Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas operational risk tools.
b. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi (TI)
Bank menerapkan manajemen risiko terhadap teknologi informasi (TI) untuk menjaga dan mengamankan operasional sistem TI. Penerapan manajemen risiko TI bank antara lain melalui suatu desain pengembangan sistem dan User Acceptance Test (UAT). Dengan demikian Bank dapat mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang ditemukan.
Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi yaitu: Contingency Plan-Core
Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko, Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
241
Manajemen Risiko
Banking System (CBS), dan Standar Manual Operasional-Core Banking System.
c. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional
Bank Indonesia belum mewajibkan kepada perbankan syariah untuk mengalokasikan modal bagi risiko operasional. Namun demikian dalam mengelola risiko operasional, Bank telah menghitung beban modal untuk meng-cover risiko operasional. Dalam melakukan perhitungan kecukupan modal risiko operasional, Bank menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA).
d. Business Continuity Management (BCM)
Bank menghadapi risiko operasional berupa gangguan/bencana (disaster) yang dapat mengganggu bahkan melumpuhkan sebagian bahkan seluruh operasional bank. Disaster dapat terjadi akibat faktor internal (kegagalan/kerusakan sistem TI) maupun faktor eksternal (seperti bencana alam, kebakaran). Untuk menjaga kesinambungan operasional Bank walaupun dalam keadaan darurat, Bank telah menerapkan BCM yang didalamnya terdapat pedoman Business Continuity Plan (BCP) dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP). Dalam praktiknya Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back up). Selama tahun 2012 Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua kali.
e. Kebijakan Anti Fraud
242
Dalam rangka memperkuat sistem pengendalian intern khususnya pengendalian fraud, Bank telah membuat Kebijakan Anti Fraud, Kebijakan dimaksud mengatur tentang manajemen risiko dan strategi anti fraud berikut lnfrastruktur, melalui 4 (empat) pilar yaitu 1) pencegahan fraud; 2) deteksi fraud; 3) investigasi, pelaporan, dan pengenaan sanksi fraud; serta 4) pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut fraud. Bank juga menetapkan struktur organisasi, wewenang dan tanggungjawab untuk meningkatkan efektivitas penerapan strategi anti fraud dengan cara membentuk unit dan fungsi yang menangani implementasi strategi anti fraud. Unit atau fungsi tersebut bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama serta mempunyai hubungan komunikasi dan pelaporan secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2012
C. Profil Risiko Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif atas parameter tertentu. Penilaian profil risiko bank disusun oleh Divisi Manajemen Risiko dan disampaikan ke Direksi dan Komisaris secara bulanan serta disampaikan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko. Penilaian tersebut dilakukan secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir tahun 2012 adalah:
Penilaian Posisi Desember 2012 No.
Jenis Risiko
Tingkat Risiko Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Penilaian Posisi Desember 2011 Tingkat Risiko Inheren
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
1.
Kredit
Low to Moderate
Fair
Low to Moderate
Fair
2.
Pasar
Low
Satisfactory
Low
Satisfactory
3.
Likuiditas
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Satisfactory
4.
Operasional
Moderate
Fair
Moderate
Fair
5.
Hukum
Moderate
Fair
Low to Moderate
Fair
6.
Reputasi
Low to Moderate
Fair
Low
Fair
7.
Stratejik
Moderate to High
Strong
Low to Moderate
Strong
8.
Kepatuhan
Low
Strong
Low
Strong
Predikat Risiko Bank secara keseluruhan
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Satisfactory
PT Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan profil risiko per Desember 2012, predikat risiko komposit secara keseluruhan adalah Low to Moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko berpredikat Satisfactory.
3. Penerapan Metodologi Pengukuran Risiko
D. Upaya dan Rencana Pengembangan Manajemen Risiko Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Bank serta perubahan kondisi internal/eksternal, maka Bank terus berupaya untuk mengembangkan infrastruktur dan proses manajemen risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
Dalam memperoleh pengukuran risiko yang lebih sensitif, Bank terus mengembangkan tools pengukuran risiko berupa credit scoring, credit rating, manajemen informasi risiko pasar dan likuiditas, implementasi operational risk profile pada setiap unit kerja kantor pusat & cabang, serta pengembangan Risk-Based Audit (RBA). Disamping itu Bank akan mengkaji parameter penilaian profil risiko agar memperoleh penilaian risiko yang lebih sensitif dan gambaran risiko yang sesuai dengan kondisi Bank terkini.
1. Pemutakhiran Kebijakan Manajemen Risiko
Pada tahun 2013, Bank akan melakukan kaji ulang dan menyempurnakan Kebijakan Manajamen Risiko khususnya Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional.
2. Penerapan Program Risk Awareness
Selain itu, Bank akan mengembangkan BSM Risk Culture pada seluruh lini organisasi untuk menguatkan budaya risiko Bank. Program budaya risiko difokuskan pada upaya pengelolaan 5 (lima) risiko utama masing-masing unit kerja.
Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
243
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Mesin ketik manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri
244
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Selama tahun 2012, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM dalam menyelenggarakan kegiatan CSR, melalui program Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
245
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
M
elalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu nasabah/konsumen, masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesarbesarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
“BSM konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah”.
Dalam menjalankan roda bisnis perbankan syariah, Bank juga telah menjalankan berbagai tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) sebagai timbal balik dari proses bisnis yang dijalankan. Bentuk tanggung jawab tersebut, salah satunya adalah tanggung jawab sosial kepada pegawai (ketenagakerjaan), konsumen/nasabah, masyarakat (stakeholders di luar nasabah) dan lingkungan sekitar.
A. Kebijakan CSR Misi BSM keempat adalah mengembangkan nilai-nilai syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC” sebagai Value-Driven Company yang secara terus menerus diimplementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior yaitu Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
246
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Dalam impelentasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; No. 09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana Program.
1. Sinergi Bersama Laznas
Bank menyalurkan dana zakat perusahaan (Bank), karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang berhak dengan bersinergi bersama Laznas BSM. Penyalurannya dilakukan melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat dengan melibatkan pegawai BSM, LAZNAS BSM dan masyarakat sekitar.
BSM menyadari bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang perusahaan. Bank dalam upaya mencapai sustainable business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal untuk para pemegang saham namun juga memikirkan bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan
Kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM dilaksanakan dalam program antara lain:
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR Bank menggunakan pendekatan keseimbangan profit, people dan planet yang lebih dikenal dengan triple bottom lines.Bank tidak hanya semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun juga aspek sosial (people) dan lingkungan (planet). Bank berusaha mencapai keseimbangan ”triple bottom lines” dalam pencapaian tujuaannya sehingga mampu memberikan nilai lebih kepada Stakeholders-nya. Pencapaian profit yang terus meningkat dan berkelanjutan sulit tercapai dalam kondisi sosial masyarakat (people) yang rendah dan lingkungan yang rusak (planet). Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa bisnis tidak akan berjalan dalam sebuah kondisi sosial (ekonomi masyarakat) yang rendah dan lingkungan yang rusak. Untuk itu Bank menyadari pentingnya CSR sebagai upaya dalam mencapai keseimbangan ”triple bottom lines” untuk mendukung sustainable business sehingga tujuan akhir dalam memenuhi kepentingan Stakeholders dapat tercapai. Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah. Keberlangsungan bisnis Bank tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai produk perbankan syariah dan layanan yang ditawarkan oleh Bank.
PT Bank Syariah Mandiri
a. Mitra Umat 1) Usaha Mikro Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha secara perorangan. 2) Masyarakat Mikro Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan dan pendampingan usaha yang ditujukan untuk LKMS.
b. Didik Umat
Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan juga termasuk sarana dan prasarana belajar.
c. Simpati Umat 1) Kesehatan Berupa bantuan kepada pihak yang membutuhkan di bidang kesehatan termasuk sarana dan prasarananya. 2) Kebencanaan dan lingkungan hidup Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara luas. Agar pelaksanaan program-program CSR Bank dapat tepat sasaran, seluruh program CSR Bank terlebih dahulu diuji melalui survey dan pemetaan dalam lingkungan dan masyarakat sekitar. Program CSR disusun berdasarkan perencanaan serta konsep yang matang yang pelaksanaanya bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Agar program dapat terlaksana dengan maksimal, program-program CSR disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat yang melibatkan pihak-pihak terkait pemerintah dan masyarakat setempat.
Laporan Tahunan 2012
247
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2. Sumber Dana CSR
3. Penyaluran Dana CSR
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan sosial tersebut, Bank menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR memiliki 3 (tiga) sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat.
Bank menyalurkan dana, baik yang bersumber dari Dana Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional. Selama tahun 2012, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2012 sebanyak Rp26,49 miliar. Adapun perincian penyaluran dana kegiatan CSR tersebut adalah sebagai berikut:
a. Dana Kebajikan
Sumber dana kebajikan berasal dari pendapatan non-halal, denda dan dana sosial lainnya. Saldo akhir tahun 2012 dana CSR yang bersumber dari dana kebajikan mencapai Rp1.774.379.852,- atau 72,99% dari saldo tahun 2011 sebesar Rp2.431.072.583,-.
Sumber Dana Kebajikan BSM No
Jumlah (Rupiah)
Sumber Dana
1.
Denda
2.
Sumbangan/hibah
3.
Penerimaan non halal
4.
Dana sosial lainnya
2011
2012
Rincian Penggunaan Dana No
Penerima
Jumlah (Rp)
1
Zakat
133 Yayasan
15,096,918,754
126 Sekolah
20 Laz
40 Masjid
6.647 Masyarakat Umum
2
Infaq dan Shodaqoh
50 Yayasan
637.436.361
830.667.606
-
8.472.541
22 Sekolah
610.212.906
453.611.371
5 Laz
1.183.423.316
481.628.334
14 Masjid
1.097 Masyarakat Umum
3
Wakaf
b. Dana Zakat
Penggunaan penyaluran
Uraian
7,332,468,709
22,429,387,463
Total
Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM) disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM).
Penyaluran Dana CSR per Program Sumber Penerimaan Dana ZIS No.
Sumber Dana Zakat Korporat - BSM
14,582,880,512
2
Zakat Pegawai BSM
14,912,269,260
3
Zakat Nasabah BSM
7,100,264,051
4
ZIS Masyarakat Umum
5,320,202,505
Laporan Tahunan 2012
Program
Jumlah (Rp)
1
Total
248
No
2011
2012 (Rp)
Growth %
1
Mitra Umat
1.460.922.280
2.659.570.201
82,05%
2
Didik Umat
5.706.690.000
9.249.674.228
62,08%
3
Simpati Umat
7.379.085.618
9.683.048.524
31,22%
4
Dana Program Total
919.104.920
837.094.510
-8,92%
15.465.802.818
22.429.387.463
45,03%
41,915,616,328
PT Bank Syariah Mandiri
4. Penyaluran Dana Sosial
Selama tahun 2012, Bank telah menyalurkan dana untuk kegiatan sosial baik melalui kantor pusat maupun kantor cabang sebanyak Rp831,89 juta. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dan wujud tanggung jawab sosial Bank terhadap masyarakat. Adapun perincian penyaluran dana untuk kegiatan sosial yang diberikan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Penyaluran Dana Sosial Tanggal 04 Januari 2012
Keterangan Dansos kegiatan berbagi keceriaan dan kebersamaan
Jumlah (Rp) 168.000.000
05 Maret 2012
Bantuan Pembangunan Ponpes An Nawawi Banten
06 Maret 2012
Bantuan CSR untuk beasiswa SMK Palapa Semarang BSM Ng
75.000.000
08 Maret 2012
Bantuan CSR Masjid Arrahman Muhammadiyah - BSM Raw
25.000.000
12 Maret 2012
Bantuan CSR acara penyerahan bantuan Yogyakarta
27.521.500
15 Maret 2012
Beasiswa anak an. Yeti Sulasmi - BSM Cilegon
5.000.000
6.250.000
21 Maret 2012
Dansos bantuan kirim ustadz ke Hongkong
21 Maret 2012
Dansos pengobatan Haemodalisa dan thalasemia RSUD
10.944.000
5.650.000
29 Maret 2012
Bantuan Sdr. Mardewan
10.000.000
29 Maret 2012
Bantuan CSR Masjid At Taqwa
5.000.000
29 Maret 2012
Bantuan CSR bibir sumbing
20.000.000
02 April 2012
Bantuan CSR Mhs acara UNESCO
10.000.000
04 April 2012
Bantuan Mimbat Tilawah LPTQ P.Siantar
16 April 2012
Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang
24 April 2012
Bantuan pengobatan Ibu Sdr.Sutisna
7.391.410
27 April 2012
Pelatihan pengurusan Jenazah
5.000.000
02 Mei 2012
Bantuan Pengembangan Dawah IKADI
7.800.000
17.920.000 100.000.000
31 Mei 2012
Bantuan Pembangunan Masjid Unisla Lamongan
15.000.000
08 Juni 2012
Sumbangan perlengkapan disdik Jambi
20.417.600
04 Juli 2012
Bantuan Ponpes Assyafiiyyah
09 Juli 2012
CSR renovasi tempat wudhu Masjid Pekalongan
50.000.000
01 Agustus 2012
Jurnal Manual : Bantuan tanah urug PAUD Griya Auladi
10.000.000
13 Agustus 2012
Pembangunan Asrama dan sekolah An Nawawi
75.000.000
12 September 2012
Bantuan CSR sarana & prasarana air bersih gunung kidul KCP Total
PT Bank Syariah Mandiri
100.000.000
55.000.000 831.894.510
Laporan Tahunan 2012
249
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
B. CSR Terkait Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan
4) Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang berwenang. 3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tgl 26 juli 2007 berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
1. Kebijakan Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup yang dituangkan dalam: 1. SE No. 8/001/PEM tgl 2 Januari 2006 perihal Revisi Pedoman Pembiayaan 2. Buku Kebijakan Pembiayaan tgl 2 April 2007, berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan diatur dalam: a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan “Bank harus menghindari pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan environment/AMDAL sehingga membahayakan lingkungan” c. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup. d. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan sub bab Analisa Pembiayaan Produktif.
250
2. Program Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
Bank meyakini bahwa kinerja Perusahaan harus memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan mendukung pengembangan bisnis Bank secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank melakukan berbagai aktifitas sosial dan lingkungan antara lain sbb:
a. Program kemitraan
Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya.
Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai dampak lingkungan, meliputi: 1) Tingkat pencemaran dalam proses produksi 2) Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum. 3) Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/pabrik.
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Program Pemberdayaan Ekonomi No
Kegiatan
1
Bantuan Modal Usaha Perorangan
2 3 4 5
Wilayah
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
Jabotabek
103 Orang
79.639.000
Bantuan Operasional Budidaya Jamur (Kumbung)
Bogor
1 Lembaga
601.679.084
Bantuan modal kerja dan outlet usaha minuman The Real Tea
Jakarta
9 Orang
30.000.000
Jakarta
30 Orang
63.000.000
Katamso
10 Orang
22.500.000
Bantuan modal kerja dan renovasi pedagang gerobak bagi keluarga dhuafa rumah pemberdayaan Hijrah Bantuan pembelian becak bagi warga dhuafa Katamso kerjasama dengan BSM Katamso
6
Bantuan mesin cetak batako Ponpes Al-Qordir kerjasama dengan BSM Sleman
Sleman
1 Lembaga
22.000.000
7
Bantuan ternak kambing Ponpes Sabilunajah kerjasama dengan BSM Yogjakarta
Yogjakarta
1 Lembaga
10.000.000
8
Bantuan peternak ikan Ponpes Al-Hidayah kerjasama dengan BMS Bekasi
Bekasi
1 Lembaga
18.907.850
9
Bantuan kepada 100 peternak sapi untuk masyarakat Tuban kerjasama BSM Tuban
Tuban
100 Orang
85.000.000
10
Bantuan CSR untuk pengembangan Ekonomi BSM Kediri
Kediri
1 Lembaga
150.000.000
11
Bantuan perahu nelayan untuk masyarakat desa sinar laut dan seremonial kerjasama dengan BSM Lampung
30 Orang
31.825.000
12
Bantuan pengembangan usaha mikro Yayasan Cindev kerjasama dengan BSM Cianjur
Cianjur
1 Lembaga
21.500.000
13
Bantuan pedagang kaki lima masyarakat Pati kerjasama dengan BSM Pati
Pati
25 Orang
100.000.000
14
Bantuan pemberdayaan usaha warga Jayapura kerjasama BSM Jayapura
Jayapura
1 Orang
2.000.000
15
Bantuan 1 Unit komputr SMK Jember kerjasama dengan BSM Jember
Jember
1 Lembaga
5.200.000
16
Bantuan pelatihan/Outbond BMT Pekalongan kerjasama dengan BSM Pekalongan
Pekalongan
1 Lembaga
10.000.000
Semarang
30 Orang
15.000.000
1 Lembaga
30.000.000
30 Orang
15.000.000
17 18 19
Pelatihan Dana Bergulir warga semarang kerjasama dengan BSM Semarang Bantuan microfinance PPAP Seroja kerjasama dengan BSM Solo Bantuan masyarakat mikro pekalongan kerjasama dengan BSM Pekalongan
Lampung
Solo Pekalongan
20
Bantuan pelatihan PNPM Sigli kerjasama dengan BSM Sigli
Sigli
1 Lembaga
15.000.000
21
Bantuan sarasehan BMT kerjasama dengan BSM kanwil II Bantuan sepeda untuk loper koran kerjasma dengan BSM Lampung Bantuan tenda kantin KOPKAR BSM Malang
Jakarta
1 Lembaga
15.000.000
Lampung
50 Orang
100.000.000
Malang
20 orang
15.000.000
Garut
10 orang
6.000.000
Malang
15 Orang
15.000.000
Jakarta - Roxy
10 Orang
50.000.000
Tasikmalaya
1 Lembaga
3.000.000
500 Lembaga
1.127.319.267
22 23 24 25
Bantuan pengembangan ekonomi ternak itik warga Garut kerjasama dengan BSM Garut Bantuan tenda kantin Kopkar Tunas Harapan kerjasama dengan BSM Malang
26
Bantuan pengembangan ekonomi 10 masyarakat sekitar masjid kerjasama dengan BSM Jakarta - Roxy
27
Bantuan pelatihan entre dan PZU kerjasama dengan BSM Tasikmalaya
28
Bantuan Pelatihan dan modal usaha lembaga keuangan mikro syariah kerjasama dengan BSM Selindo Total
PT Bank Syariah Mandiri
Indonesia
2.659.570.201
Laporan Tahunan 2012
251
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
b. Program Bina Lingkungan Bank, selama tahun 2012, telah melakukan program
3) Sarana Umum
Program CSR untuk sarana umum diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madarasah, bantuan sarana umum dan program-program lainnya.
bina lingkungan sebagai berikut:
1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Program difokuskan pada peningkatan kulitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
Program Pendidikan dan Pelatihan No
Kegiatan
1
Bantuan beasiswa SD, SMP, dan SMU
2
Bantuan beasiswa Mahasiswa Program PPSDMS
3
Wilayah
Jumlah Penerima 4.000 Orang
Indonesia
Nominal (Rp) 6.702.158.585
Depok
1 lembaga
360.000.000
Bantuan beasiswa Mahasiswa Lainnya
Indonesia
445 orang
576.200.000
4
Bantuan santunan pendidikan
Indonesia
750 Orang
338.422.943
5
Sarana Sarana dan Prasarana pendidikan
Indonesia
44 Lembaga
876.725.200
6
Bantuan Pendidikan Lembaga dan Yayasan
Indonesia
30 Lembaga
396.167.500
Total
9.249.674.228
2) Keagamaan
Program CSR untuk bidang sosial/budaya/ keagamaan diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, dan programprogram lainnya.
Program Keagamaan No
Kegiatan
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
1
Bantuan kegiatan Ramadhan
Indonesia
19.041 Orang
2.336.514.650
2
Bantuan Qurban menjangkau pelosok
Indonesia
50 Lembaga
607.581.085
Total
252
Wilayah
Laporan Tahunan 2012
2.944.095.735
PT Bank Syariah Mandiri
Program Sarana Umum No
Kegiatan
Wilayah
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
1
Bantuan pembangunan Menara Masjid Baiturrahman BSM Boyolali
Boyolali
1 lembaga
20.000.000
2
Bantuan pembangunan gedung dakwah Masjid Baiturahman Tangerang
Tangerang
1 lembaga
8.000.000
3 4 5
Bantuan renovasi HKN di RSUD Bangkinang Bantuan renovasi inventaris Islamic Senter BSM Pekanbaru Bantuan wakaf tanah Yys. Al-Ihsan Jakarta selatan
Pekanbaru Pekanbaru Jakarta
1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga
10.000.000 20.000.000 10.000.000
6
Bantuan pembangunan panti asuhan yayasan Al-Maanuun ref. BSM Bogor
Bogor
1 lembaga
5.000.000
7
Bantuan pembangunan Masjid Baitusallam, RSIB, Al-Ikhwan, Al-Mukhlis
Bogor
4 lembaga
105.000.000
Depok
4 lembaga
85.000.000
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Bantuan renovasi musholla Nurul Zannah, Al-Ikhlas, Al Angkasah, Arrahman Bantuan pembangunan dan renovasi Masjid Kundasari Bantuan pembangunan Musholla Al-Barru Bantuan pembangunan Musholla SDN Meruya Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang Bantuan renovasi Panti Asuhan Al-Faqih Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Bantuan pembangunan Masjid & Musholla Sorong Bantuan madrasah Al-Furqon, Msjd Baitul Jannah, Nur Maulana Bantuan pembangunan Masjid Al-Haromain Bantuan pembangunan Masjid Al-Hikmah Bantuan pembangunan Masjid jami Al-Amin Bantuan pembangunan Musholla Al-Kautsar Bantuan pembangunan Musholla Al-Karimah Bantuan renovasi Musholla Al-Munawaroh Bantuan renovasi Griya sakinah PT. USG Bantuan renovasi Masjid Uswatun Hasana dan Nurul Falah Bantuan pembangunan Masjid Darul Hijrah Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis BSM Cibinong Bantuan pembangunan embatan BSM Pekalongan Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis term II BSM Cibinong Bantuan pembangunan Masjid Nurul Muslimin Bantuan pembangunan Masjid SMKN 32 Jakarta Selatan Bantuan CSR Pemb Masjid BSM Gersik Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Bantuan pembangunan Masjid Darussalam dan Al Hidayah
Garut Depok Meruya Palembang Jambi Sukabumi Sorong Bogor Mataram Depok Tanggerang Parung Lamongan Jakarta Sentul Bekasi Jakarta Cibinong Pekalongan Cibinong Pontianak Jakarta Gersik Sukabumi Jakarta
1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 2 lembaga 3 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 2 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 2 lembaga
3.000.000 1.000.000 5.000.000 50.000.000 50.000.000 25.000.000 35.000.000 29.500.000 15.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 2.000.000 1.000.000 2.500.000 20.000.000 5.000.000 5.000.000 10.000.000 5.000.000 5.000.000 20.000.000 150.000.000 7.835.000 40.000.000
34
Bantuan pembangunan Musholla RSIA Muhammadiyah Mayestik
Jakarta
1 lembaga
50.000.000
35 36 37 38 39 40 41
Bantuan pembagunan Masjid Al-Amin Bantuan renovasi Masjid Al Muhajirin dan Al Akbar Bantuan renovasi Masjid Al Mukhlis, Al-Ikhwan, Attaqwa Bantuan renovasi Musholla Al Hidayah Bidaracina II Bantuan pembangunan Masjid Al Mustaqim BSM Solo Bantuan pembangunan Masjid Al Ashri dam Masjid Quba Bantuan renovasi gedung PA Al-Falah Limboto
Tangerang Sorong Lampung Jakarta Solo Jakarta Gorontalo
1 lembaga 2 lembaga 3 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 2 lembaga 1 lembaga
15.000.000 6.000.000 131.500.000 7.000.000 5.000.000 65.000.000 35.000.000
42
Bantuan renovasi Masjid Al-Ashri yang terjadi kebakaran di Buleleng
Buleleng
1 lembaga
50.000.000
Total
8
PT Bank Syariah Mandiri
1.126.335.000
Laporan Tahunan 2012
253
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Kegiatan bidang kesehatan masyarakat dilakukan dalam bentuk bantuan kesehatan, donor darah, khitanan masal dan lain sebagainya. Sedangkan bidang pelestarian lingkungan dilaksanakan antara lain bantuan sarana bersih dan pembuatan MCK. Kegiatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di berbagai daerah.
Program Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan No
Kegiatan
Wilayah
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
Bantuan kesehatan perorangan
Indonesia
1.250 Orang
912.794.460
2
Bantuan operasi katarak
Jakarta, Sumbawa, Pekalongan
3 Lembaga
29.818.000
3
Bantuan operasi bibir sumbing
Jakarta, Bandung
3 Lembaga
77.000.000
4
Bantuan ambulance
Indonesia
100 Orang
567.449.229
5
Bantuan korban bencana alam
Indonesia
1.937 Orang
462.095.000
6
Donor Darah
Indonesia
1.000 Orang
68.083.200
7
Dokter Keluarga Sehat
Jabotabek
3.600 Orang
393.697.400
8
Warung Balita Sehat
Jabotabek
660 Orang
66.220.000
9
Kesehatan Keliling ( Baksos )
Indonesia
1.725 Orang
339.390.800
10
Santuan anak yatim dhuafa
Indonesia
3.360 Orang
1.185.216.900
11
Khitanan Masal
Indonesia
700 Orang
310.958.800
1
Total
4.412.723.789
Program Lingkungan No 1
3.
Kegiatan Bantuan sarana air bersih dan MCK
BSM Edu Award 2012
Bank menyelenggarakan BSM Edu Award pada tahun 2012. Tujuan pemberian award ini adalah memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.
254
Laporan Tahunan 2012
Wilayah
Jumlah Penerima
Indonesia
41 Lembaga
Nominal (Rp) 1.199.894.000
BSM Education (Edu) Award adalah event yang sejalan dengan salah satu value dalam Shared values BSM yakni Humanity. BSM Edu Award adalah perwujudan sikap BSM yang peduli pendidikan. Karena pendidikan adalah jembatan untuk melahirkan SDM unggul.
PT Bank Syariah Mandiri
Pelaksanaan kegiatan BSM Edu Award dilakukan dengan menggabungkan proses seleksi dengan online voting. Kandidat BSM Edu Award diajukan oleh masyarakat termasuk insan BSM di seluruh Indonesia.
Dari hasil seleksi internal yang kemudian di-vote terbuka oleh masyarakat Indonesia terpilihlah pemenang BSM Edu Award. Mereka adalah Tasmin/ Guru SDN Temuireng, Blora, Jawa Tengah, Azizah/ SMA Terbuka Sawangan Depok, Wijaya Kusumah/ SMP Labschool Jakarta, Yuliah/SD Al Azhar Syifa Budi Bekasi, Jabarudddin/SMPN 2 Maros, Sulawesi Selatan, dan Tuti Haryanti/Guru SD Dinamika TPA Bantar Gebang, Bekasi.
4.
BSM UMKM Award: Young Entrepreneur Award dan Lifetime Achievement Award Jika sebagian besar acara Milad BSM adalah terkait internal, ada dua acara yang pesertanya dari pihak eksternal. Kedua acara itu adalah BSM UMKM Award dan BSM Education Award. BSM UMKM Award seolah melekat dengan penyelenggaraan Milad BSM.
Tahun 2012 merupakan yang ke-5 BSM menggelar BSM UMKM Award. Oleh karena itu tahun ini panitia memperkenalkan kategori pemenang baru yakni Lifetime Achievement yang diberikan kepada Koperasi UGT Sidogiri dan Young Entrepreneur Award yang berhasil diraih oleh Doni Tirtana. Kategori Lifetime Achievement Award diberikan kepada nasabah BSM yang selama 3 (tiga) tahun berturut-turut memenangkan Award BSM UMKM Award. Adapun kategori Young Entrepreneur Award diberikan kepada nasabah BSM yang berusia muda.
BSM menunjuk tim juri eksternal untuk menilai performa finalis BSM UMKM Award. Mereka adalah Dr. Ir. Nining I. Soesilo, MA (UMKM Center FEUI), Hilda Fachriza, SE, MM, Tamim Saefudin, Syakir Sula (MES), Johanes Hendry Indraguna (pengusaha).
Sebagaimana tahun lalu, penjurian peserta BSM UMKM Award dilakukan dengan sistem online. Sarananya menggunakan social media (facebook, twitter dan website BSM) sebagai sarananya. Satu suara hanya boleh mem-vote satu kali.
Bank menyelenggarakan BSM Edu Award untuk memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
255
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 5.
Organisasi kemasyarakatan Lainnya
No
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Posisi
1
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo):
Ketua Umum
2
Perhimpunan Ban-Bank Nasional (Perbanas)
Wakil Ketua Umum
3
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)
Wakil Ketua II
4
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
Wakil Ketua
5
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)
Dewan Pengurus
6
Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Syariah
7
Sharia Economy Focus Group, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
Anggota
8
Banker Association for Risk Management (BARa )
Dewan Pakar
9
Ikatan Alumni Universitas Indonesia Fak. Ekonomi (ILUNI FE)
Wakil Ketua
10
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
Anggota Dewan Pakar
11
Ikatan Bankir Indonesia (IBI)
Anggota
12
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)
Anggota
13
Ikatan Komite Audit Indonesia
Anggota
14
Forum Silaturrahmi Perkantoran (Forsimpta)
Pembina
6.
Dampak Keuangan dari Kegiatan Sosial Kemasyarakatan dan Lingkungan Hidup
Kegiatan sosial kemasyarakat dan lingkungan hidup yang dilakukan Bank akan memberikan nilai tambah dan nilai positif bagi masyarakat baik sebagai nasabah maupun masyarakat umum. Pada sisi lain, corporate image Bank akan menjadi semakin baik sehingga hal ini akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi BSM dan juga seluruh produk bisnis Bank.
7.
Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup
Bank menjalankan bisnis/usaha tidak berkaitan langsung dalam memanfaatkan/menggunakan sumber daya alam dan sumber energi. Oleh karena itu, BSM tidak memiliki sertifikasi dalam bidang lingkungan hidup.
Nilai tambah yang diterima oleh masyarakat dan kepercayaan masyarakat yang semakin bertambah akan mendukung bisnis bank, sehingga dari aspek keuangan, pendanaan bank akan semakin mudah dan bank akan kembali menyalurkan melalui pembiayaan kepada masyarakat.
256
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
C. CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1.
Kebijakan Kesehatan Pegawai Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan pokok-pokok ketentuan: a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak, pegawai tetap, dan anak pegawai. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar negeri.
Kebijakan tentang Contingency Plan tertuang ke dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain: a. Organisasi crisis management pusat dan cabang b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
Tabel Beban Pegawai 2011-2012 No
(dalam Rp) Beban Pegawai
1
Beban gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai
2
Beban pendidikan dan pelatihan
2011
2012
831.414.240.323
816.771.116.339
56.504.361.296
49.210.515.570
3
Beban biaya manfaat Pegawai
32.128.197.291
50.717.535.457
4
Beban biaya kegiatan sosial pegawai
12.820.550.355
26.128.541.678
17.477.521.346
14.390.101.286
3.831.066.554
3.583.397.180
10.706.072.769
12.358.450.607
964.882.009.934
973.159.658.117
5
Beban pengobatan
6
Beban biaya rekrutmen
7
Beban lainnya Jumlah
Kebijakan tentang Contingency Plan bertujuan untuk memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
257
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 2.
Kebijakan Keselamatan Kerja
4.
Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Prosedur Manual) Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:
BSM memiliki motto “lebih adil dan menenteramkan”. Motto tersebut bermakna untuk lingkungan internal (pegawai) dan eksternal (nasabah). Perlakuan adil tercermin dalam pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai dengan prinsip 3P: a. Pay for Performance Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan kinerjanya b. Pay for Position Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan posisi/jabatannya c. Pay for Person Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan keahlian individunya.
Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja secara berkala, khususnya mengenai: a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan kerja. b. Kebersihan lingkungan kerja. c. Keserasian lay out ruangan kerja. d. Ketepatan peletakan sarana kerja. e. Kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan Manajer membuat memo/mengisi formulir menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1), mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang sudah tidak layak/perlu dilengkapi. Apabila ada ketidaklayakan/kekuranglengkapan sarana, maka dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada Division Head.
BSM memiliki nilai-nilai perusahaan yaitu ETHIC (Excelence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus). Nilai-nilai ini menjadi ruh dalam setiap aktivitas seluruh jajaran pegawai dan pengurus di BSM.
5. 3.
Turn Over Pegawai Jumlah pegawai organik pada tahun 2012 sebanyak 9.331 orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun 2011 sebanyak 7.802 orang, maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2012 sebanyak 726 orang atau 7,80%. Turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Perlakuan Adil dan Kesetaraan
Kegiatan Internal Kepegawaian a. Forum Doa Pagi (FDP) FDP dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin pagi, mulai dari jam 07.45 – 08.30 Wib, bertempat di Lobby Lt. 3 Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. FDP diikuti lebih dari 700 orang; meliputi seluruh jajaran Direksi BSM, Division Head, Pejabat Kanwil II & III, Kepala Cabang Jabodetabek dan seluruh pegawai BSM kantor pusat.
Tabel Turn Over Pegawai 2010-2012
258
No.
Tahun
Peg. Resign
Jumlah Pegawai (Organik)
Turn over Pegawai (Organik)
1
2010
272
5,580
4.87%
2
2011
433
7,802
5.5%
3
2012
726
9,331
7.8%
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
FDP diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan presentasi kinerja perusahaan mingguan (Weekly Review), dan dilanjutkan dengan presentasi dari unit kerja yang ingin menginformasikan program kerja yang tengah dijalankan. FDP ditutup dengan presentasi Spirit of the Week, mengambil core values dari Shared Values ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus). Core values merupakan penjabaran dari nilai-nilai ETHIC yang diturunkan dari ayat Al Qur’an dan Hadits. FDP merupakan ajang pembelajaran (Transfer Knowledge Forum) dan keterbukaan informasi (Transparency Forum) bagi seluruh pegawai BSM, karena:
• Semua peserta FDP mendapat informasi terkini (hot information) atas pencapaian kinerja perusahaan. • Direksi akan memberikan pengarahan atas pencapaian kinerja mingguan yang dipresentasikan. • Seluruh pegawai mendapat informasi secara langsung dan dari dari pihak yang paling berkompeten atas pencapaian kinerja perusahaan mingguan. • Seluruh pegawai dapat belajar secara langsung tentang apa dan bagaimana cara manajemen untuk menyikapi dan mengambil kebijakan atas dinamika perusahaan. Seluruh pegawai yang tidak dapat mengikuti FDP secara langsung dapat memperoleh informasi yang sama dengan peserta FDP melalui rekaman dan
transliterasi arahan Direksi yang di-upload oleh Corporate Secretary pada intranet. Sebagaimana FDP yang dilaksanakan setiap hari Senin, kegiatan doa pagi juga dilakukan pada hari Selasa – Jumat untuk mengawali kegiatan kerja. Kegiatan tersebut diisi dengan doa bersama, sharing informasi dari masing-masing bagian dan pengarahan dari Division Head.
b. Pengajian Rabu Sore Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Rabu sore, mulai dari jam 16.30 – 18.00 WIB (Maghrib), bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh pegawai kantor pusat dan Direksi. Pengajian Rabu Sore menghadirkan ulama dan kalangan intelektual dari berbagai latar belakang disiplin ilmu. Beragam pembicara dan tema pengajian bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan memperluas wawasan keberagamaan pegawai. Pengajian Rabu Sore juga dilaksanakan oleh semua cabang di seluruh Indonesia.
c. Dzikir Jumat Pagi Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin setiap hari Jumat Pagi, mulai dari jam 07.30 – 08.00 WIB, bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh
BSM memiliki motto “lebih adil dan menentramkan”. Perlakuan adil tercermin dalam pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai dengan prinsip 3P (Performance, Position, Person).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
259
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dibawah BSM Club, terdapat beberapa komunitas yang aktif sebagai berikut:
pegawai kantor pusat dan Direksi. Kegiatan ini juga diselenggarakan di kantor cabang seluruh Indonesia dengan diikuti oleh seluruh pegawai kantor cabang.
6.
a. b. c. d. e. f. g.
Unit Kerohanian Islam Unit Sepakbola Unit Bola Basket Unit Bulutangkis Unit Futsal Unit Tenis Syariah Mandiri Touring (SMART): Klub Sepeda Motor h. BSM Adventure: Klub Pencinta Alam i. Syariah Mandiri Cycling (Smiling): Klub Sepeda j. BSM Photography Club: Klub Fotografi k. BSM Readers Club: Klub Buku l. Klub Memancing BSM m. Klub Musik dan Kesenian n. Klub Senam o. Klub Aikido BSM p. Klub Taekwondo BSM
Kebebasan Berserikat melalui BSM Club Sejak kebebasan berserikat telah dibuka lebar mulai pemerintah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 Tahun 1948 dan disahkannya UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh, Bank memberikan kebebasan bagi pegawai jika ada organisasi berserikat (serikat kerja) di BSM. Namun pada kenyataannya sejak BSM berdiri para pegawainya masih menilai belum perlu dibentuknya serikat pekerja di BSM. Belum munculnya serikat pekerja di BSM lebih dikarenakan manajemen cerdas dalam me-maintain pegawainya, Di samping benefit kompetitif yang diberikan oleh perusahaan, BSM juga memperkenankan tumbuhnya kegiatan/ komunitas kepegawaian.
Dalam prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi.
Untuk mewadahi beragam kegiatan yang bersifat komunitas, Bank mendirikan BSM Club, pada 1 November 2006. BSM Club adalah wadah koordinasi seluruh kegiatan pegawai yang sebelumnya berjalan sendiri-sendiri dalam komunitas terpisah. Pembentukan komunitas pegawai dalam wadah BSM Club adalah: a) b) c) d)
Meningkatkan keakraban pegawai, terutama lintas unit kerja dan lintas jabatan. Menyalurkan minat dan bakat pegawai. Bagian dari penyeimbang “work and life”. Mendukung kinerja perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung.
Perusahaan dan komunitas pegawai adalah bagian yang tidak terpisahkan dan bersinergi menghasilkan output positif bagi perusahaan maupun bagi pegawai. Di BSM, komunitas pegawai mendapatkan dukungan penuh dari manajemen. Dukungan dapat berupa fasilitas, dana kegiatan, dan keikutsertaan langsung jajaran manajemen dalam kegiatan komunitas pegawai.
260
Komunitas pegawai dianggap mampu mendukung fungsi perusahaan. Mulai dari fungsi pemasaran, kehumasan, operasional, SDM, keuangan hingga manajemen pengetahuan. Ada 2 keuntungan bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai:
Laporan Tahunan 2012
a. Pegawai merasa bahagia karena merasa di”manusia”kan dengan diizinkan mengaktualisasikan aspek kemanusiaannya. b. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat membantu fungsi manajemen.
Kebanyakan komunitas pegawai muncul karena inisiatif pegawai. Karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Sehingga perlu ditanamkan corporate brand value di benak individu-individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran hobi belaka. Komunitas pegawai juga membantu citra perusahaan dan lebih mudah dalam pengembangan kompetensi pegawai. Selain itu juga menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan
PT Bank Syariah Mandiri
7. KARISSMA Karissma singkatan dari Ikatan Isteri Karyawan Syariah Mandiri. Organisasi para istri pegawai BSM ini didirikan bertepatan dengan Milad Bank Syariah Mandiri ke-6, tanggal 1 Nopember 2005.
8.
Beasiswa Anak Yatim Pegawai BSM
Pada kegiatan BSM Family Gathering tahun 2012 dilaksanakan launching Beasiswa Anak Yatim Pegawai BSM yang diberikan kepada putra/putri dari Pegawai BSM yang meninggal dunia. Beasiswa ini diberikan untuk jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Anugerah beasiswa ini diterima dengan penuh haru oleh keluarga Pegawai dan merupakan bukti kepedulian BSM terhadap Pegawainya. Pemberian beasiswa ini diharapkan dapat meningkatkan ownership Pegawai dalam bekerja di BSM.
Karissma merupakan suatu organisasi non formal dibawah BSM Club. Karissma merupakan wadah kegiatan bagi seluruh isteri karyawan Bank BSM. Karissma juga ditujukan sebagai wadah saling bersilaturahmi mengenal satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kekeluargaan yang baik dan harmonis. Kepengurusan Karissma ada di tingkat kantor pusat dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Keberadaan Karissma di dalam aktifitasnya diharapkan dapat menjadi inspirasi dan penyemangat dalam mendukung karir suami. Karissma memiliki bidang-bidang kegiatan, antara lain: Bidang Kerohanian, Bidang Kesejahteraan Sosial, Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani, dan Bidang Seni & Olah Raga. Beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan, yakni: pengajian rutin bulanan, kunjungan ke panti asuhan/panti wreda, pelatihan dan ketrampilan untuk mengembangkan bakat, group paduan suara, dan senam kesehatan bagi para anggota Karissma.
8.
Dampak Keuangan dari Program Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Dengan berbagai kegiatan dan program terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja pegawai, BSM menyakini akan memberikan dampak yang positif terhadap keberlangsungan bisnis bank.
Dampak positif yang timbul antara lain, bank dapat menekan angka kecelakaan kerja (zero accident), pegawai sebagai aset perusahaan terselamatkan, meningkatnya loyalitas pegawai kepada perusahaan, hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dan pegawai, dll. Anggaran yang dikeluarkan oleh Bank berbanding lurus dengan meningkatnya kinerja perusahaan baik dari sisi profit maupun aset bank.
BSM memberikan perhatian yang besar kepada dunia pendidikan bagi anak-anak yatim, sebagai bagian dari bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
261
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
D. CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Konsumen
Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen atas produk Bank, mencakup antara lain: Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah, Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care), Program Engagement Konsumen, dan Program Peningkatan Layanan.
1. Kebijakan Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah
Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSM memberikan jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan.
2. Pusat Pengaduan Nasabah (Customer Care)
Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain: a. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam melalui Panggilan (021) 5299 7755. b. Email:
[email protected]. c. Customer service yang berada cabang-cabang terdekat.
3. Program Engagement Nasabah
262
Kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan konsumen sebagai upaya peningkatan kualitas layanan antara lain: a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah). b. Sahabat BSM (Customer Get Customer).
Laporan Tahunan 2012
c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung). d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung). e. Business Gathering dengan nasabah.
4. Mekanisme Penyelesaian Keluhan Nasabah
Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. a. Bank telah membentuk bagian Service Quality Management (SQM) yang berada di bawah Operation Division yang fokus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/ keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui Call Center Bank. b. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah adalah sebagai berikut: 1) Nasabah menyampaikan pengaduan melalui Cabang atau Call Center; 2) Penerima pengaduan menginput pengaduan yang disampaikan nasabah kedalam sistem CMS (Complaint Management System); 3) Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di bagian SQM; 4) Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja terkait akan diteruskan kepada penerima pengaduan; 5) Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/jawaban atas pengaduan kepada nasabah; 6) Penerima pengaduan akan merubah status pengaduan di CMS menjadi “Selesai”. c. Adapun tingkat penyelesaian pengaduan nasabah selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Triwulan (2012) TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Jumlah
Jumlah Pengaduan Penerimaan Penyelesaian 502 357 395 450 1704
502 357 395 425 1679
% Tingkat Penyelesaian 100 100 100 94.44
PT Bank Syariah Mandiri
5. Program peningkatan kualitas layanan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan Kepada konsumen, Bank melaksanakan program-program antara lain: 1) Penyusunan panduan layanan terkini sesuai dengan tuntutan dan harapan nasabah. 2) Pelaksanaan kegiatan Service Quality Assurance (SQA) secara konsisten di cabang, yaitu: a) Forum komunikasi, minimal 1 bulan sekali. b) Role Play, minimal 3 kali dalam seminggu. c) Morning briefing, minimal 1 kali dalam seminggu. 3) Forum Service Champion Officer (SCO), yang merupakan pembekalan kepada petugas SCO Cabang yang bertanggung jawab terhadap penerapan standar layanan di Cabang; 4) Pelatihan Service Excellence for Frontliners, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill dan attitude frontliners 121 Cabang; 5) Workshop Service Excellence yang dilaksanakan pada 5 kota yang menjadi barometer standar service (Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar), dengan salah satu agenda dalam kegiatan workshop tersebut adalah sharing experience dari Bank Mandiri, mengenai strategi menghadapi survei BSEM kepada Kepala Cabang, Kepala KCP, dan Operation Manager; 6) Pelatihan Service Leadership untuk Kepala Cabang, sebagai service agent; 7) Pelatihan Service Excellence for Security, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill, dan attitude Security, bekerjasama dengan Security Departement Bank Mandiri; 8) Kerjasama dengan Bank Mandiri melalui asistensi dalam rangka perbaikan kualitas layanan Bank, khususnya kepada tim Customer Care & Services Group, Culture Group, dan Security Departement; 9) Kerjasama dengan konsultan pengukur kualitas layanan, yaitu Marketing Research Indonesia (MRI) dan Frontier; 10) Koordinasi dengan Procurement & Services Division untuk perbaikan kerjasama dengan perusahaan pengadaan jasa Security;
PT Bank Syariah Mandiri
11) Perbaikan panduan dan service tools, antara lain: panduan layanan frontliners (CS, Teller, Security), panduan aspek fisik Cabang, Frequently Asked Question (FAQ) perbankan syariah, dan usulan pengadaan call center single number kepada Alternate Channel Division; 12) Perbaikan metode pemantauan penanganan dan penyelesaian keluhan, antara lain melalui memo, e-mail dan telepon; 13) Perbaikan metode pencatatan database keluhan nasabah yang tercatat di Complaint Management System; 14) Melibatkan Call BSM sebagai channel penerimaan keluhan nasabah melalui telepon dan e-mail; 15) Pengembangan sistem pencatatan keluhan nasabah yang lebih lengkap yang dapat digunakan oleh seluruh unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
6. Dampak Keuangan dari Kegiatan CSR terhadap Konsumen
BSM menyakini bahwa memberikan perlindungan terhadap konsumen atas produk Bank akan mengokohkan dan menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan. Besarnya anggaran dana yang digunakan untuk melakukan engagement terhadap nasabah dan penyelesaian atas keluhan atau pengaduan konsumen akan berdampak pada semakin meningkatnya loyalitas nasabah kepada bank. Loyalitas nasabah yang meningkat, berdampak pada frekuensi/intensitas transaksi dengan Bank. hal ini yang akan memberikan kontribusi finansial kepada kinerja Bank.
Laporan Tahunan 2012
263
Pengembangan Sumber Daya Manusia SDB (Safe Deposit Box) tahun 1980 - Koleksi Museum Mandiri
264
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Sejalan dengan bisnis yang terus berkembang, BSM terus memastikan setiap pegawainya memiliki kompetensi yang memadai dengan tuntutan tugas.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
265
Pengembangan Sumber Daya Manusia
S
umber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, Bank telah mencanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
A. Profil Pegawai Sampai akhir tahun 2012, jumlah pegawai Bank (organik dan non organik) mencapai 15.999 orang, meningkat 18.76% dari 13.524 orang pada akhir tahun 2011. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi Bank melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah.
1) Jumlah pegawai dan pertumbuhannya Human Capital Development 9.331
10.000
Sustainable Competitive
9.000
7.802
8.000
Advantage
6.668
7.000 5.722
5.580
6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 -
Acquisition
959 549 722 264 98 119 41 11 11 6 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Retrenchment
Development
HC
Retention
379
594
775
946
2007
2008 2009
2005 2006
1.435
2010
2011 2012
Outsource
2011 BSM
2012
Outsource
BSM
Outsource
S2
202
4
227
4
6.512
1.196
7.835
1.927
D3
977
36
1.163
393
SMA
104
4.420
99
4.276
SMP (lain-lain)
Laporan Tahunan 2012
2.322
2.228
S1
Jumlah
266
3.109
2.032
2) Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan
Culture
2.547
2.127
Pegawai BSM
Retirement
Services
1.377
1.913
7
66
7
68
7.802
5.722
9.331
6.668
PT Bank Syariah Mandiri
3) Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir Jenjang Karier Executive Vice President
2011
9
18
21
9
5
Assistant Vice President
19
26
General Manager
48
46
Vice President
Assistant General Manager
47
107
Senior Manager
222
291
Manager
313
357
Deputy Manager
338
351
Assistant Manager
549
752
Associate Manager
959
819
Senior Executive
1.063
1.457
Executive
1.633
2.637
Junior Executive
2.510
2.386
Assosiate Executive Non Clerk Outsource Total Pegawai
Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke perusahaan sebelumnya) tes wawancara user dan tes kesehatan.
Skema Mekanisme Rekrutmen
2012 3
Senior Vice President
3
4
68
63
5.722
6.668
13.524
15.999
Seleksi Administrasi
Tes Kemampuan Umum
Tes Psikologi
Tes Wawancara User
B. Rekrutmen Tes Kesehatan
Pertumbuhan yang pesat dan dinamis membuat BSM membutuhkan sumber daya manusia yang berintegritas, inovatif dan berwawasan keilmuan agar dapat menjalankan operasional perbankan yang sehat dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut BSM melakukan proses rekrutmen secara regular maupun program rekrutmen khusus.
Program rekrutmen reguler:
Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon pegawai sesuai jadual kebutuhan. Penyaringan dan pemilihan calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabang – cabang BSM di seluruh Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
267
Pengembangan Sumber Daya Manusia
C. Organisasi dan Jabatan
Program rekrutmen khusus: a. Early Recruitment Program (ERP)
Merupakan program rekrutmen pegawai fresh graduates bekerjasama dengan perguruan tinggi/institusi pendidikan. Peserta program ERP adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria BSM, mereka mendapatkan pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh BSM.
Pada tahun 2012, Bank Syariah Mandiri telah menjalin kerjasama dengan 38 (tiga puluh delapan) perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
b. Management Development Program (MDP)
Merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta calon-calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai akademis yang baik tetapi juga harus aktif dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. MDP merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa mendatang.
Pada tahun 2012, BSM menyelenggarakan program MDP sebanyak 2 (dua) angkatan, yaitu MDP Mikro 1 (satu) angkatan dan MDP reguler 1 (satu) angkatan. Total pegawai BSM yang masuk melalui jalur MDP sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 418 (empat ratus delapan belas) orang. Sejak BSM berdiri pada tahun 1999, BSM telah mengadakan program MDP sebanyak 14 angkatan.
Biaya Rekrutmen Pegawai
Biaya Rekrutmen
Peningkatan efektifitas organisasi juga dilakukan dengan adanya focus jabatan didasarkan pada kompetensi sehingga dalam proses pengembangan organisasinya pun lebih dinamis dan potensial. Untuk menghadapi hal tersebut BSM telah melakukan perencanaan dan persiapan struktur organisasi sbb: 1. Mendetailkan perubahan struktur organisasi hingga level terendah dengan menyesuaikan model bisnis BSM yang segment centric. 2. Melakukan sentralisasi operasional Bank yang mendukung perubahan model bisnis yang berpengaruh pada perubahan struktur organisasi. 3. Penempatan pegawai dengan mempertimbangkan gap kompetensi terhadap jabatan baru tersebut. 4. Melakukan manajemen perubahan untuk memastikan seluruh jabatan terintegrasi dengan baik. 5. Design Struktur Organisasi dan roadmap implementasi struktur organisasi mulai transisi hingga end state BSM pada tahun 2015.
D. Sistem Remunerasi Dalam Rp Juta
Beban Kepegawaian
Lingkungan organisasi yang berubah secara cepat baik dari sisi regulasi, tuntutan nasabah dan operasional menuntut bank untuk menyesuaikan organisasinya. Untuk itu Bank perlu mendesain organisasi sekaligus menyusun uraian jabatan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu peningkatan efektifitas organisasi untuk pencapaian visi dan tujuan perusahaan yang diinginkan harus fokus pada perubahan perilaku pegawai.
2011
2012
3.831,07
3.583,40
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja untuk diberikan kepada pegawai berupa gaji dan tunjangan serta fasilitas kepegawaian lainnya. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai. Selain program promosi dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2012 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 9,15 %.
268
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Skema remunerasi
Base Salary
Compensation
Allowance
Variable
Remunerasi
Penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi untuk menilai kinerja pegawainya melalui satu set ukuran standar dan mengkomunikasikannya dengan pegawai. Salah satu cara untuk melihat kinerja perusahaan adalah dengan melihat kinerja pegawainya. Periode penilaian berlangsung terhitung 1 Januari s.d. 31 Desember tahun berjalan. Masa review penilaian berlangsung setiap triwulan periode penilaian serta 1 tahun periode berjalan. Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan Individu dengan tahaptahap sebagai berikut:
Tahap pertama: Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh Direksi/pemegang saham.
Tahap kedua: Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB tersebut dalam bentuk BSC. Sasaran Unit Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit Kerja dalam bentuk BSC Divisi, Kantor Wilayah dan KPI Kantor Cabang.
PT Bank Syariah Mandiri
• T. • T. • T. • T. • T. • T.
Grade Jabatan Keahlian BBM & HP Cola Kemahalan
• TPUK • Bonus • Cuti & Uang Cuti • Jamsostek • DPLK • Mobil Dinas • Perumahan Dinas • Pakaian Seragam • Kegiatan Olah Raga & Rohani • Karir • Kesehatan Pegawai • Pinjaman Pegawai • Perjalanan Dinas • Perjalanan Pindah
Benefit
E. Penilaian Pegawai
• Gaji Pokok • THR
Tahap ketiga: Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing. Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description). Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil kerja dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi pencapaian sasaran strategis BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description). Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari kegagalan pencapaian sasaran di akhir tahun. Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu: a. Target: Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja (berorientasi pada hasil) b. Proses: Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil)
Laporan Tahunan 2012
269
Pengembangan Sumber Daya Manusia
F. Kebijakan Reward dan Punishment BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian kinerja yang dilakukan setiap triwulan. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain dengan program bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2. Disamping pelaksanaan program pengembangan pegawai secara reguler, Perseroan melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui job enrichment & job enlargement dalam bentuk penugasan pegawai pada berbagai project, antara lain project Corplan, CBS, Saturn serta project dan jabatan strategis lainnya. Jumlah pegawai yang dikembangkan melalui program ini sepanjang tahun 2012 adalah sebanyak 165 pegawai. Perseroan juga tetap mengembangkan pegawai secara rutin melalui promosi dengan kenaikan grade maupun kenaikan jabatan. Pada tahun 2012, pegawai yang mengalami kenaikan grade berjumlah 2.607 pegawai dan kenaikan jabatan sebanyak 655 pegawai. Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Pada tahun 2012, Perusahaan memberikan Bonus kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja tahun 2011. Jumlah Bonus yang diberikan ke pegawai sebesar rata-rata 5,36 kali gaji, sedangkan untuk TPUK adalah 7,53 gaji. Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja pegawai, BSM juga menerapkan sistem punishment yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
G. Model Kompetensi BSM Kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, kemampuan, dan karakter yang dibutuhkan seorang karyawan untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara optimal. Kompetensi diturunkan dari strategi bisnis, nilai-nilai, dan visi misi perusahaan. Karakteristik kompetensi antara lain: 1. Berkontribusi terhadap kesukesan organisasi 2. Dapat diobservasi dan diukur 3. Dapat membedakan perilaku menonjol yang ditunjukkan karyawan 4. Dapat dikembangkan dengan berbagai metode Dalam rangka menyelaraskan kompetensi dengan tujuan dan strategi Bank Syariah Mandiri, maka perusahaan menetukan kompetensi apa yang dibutuhkan oleh karyawan Bank Mandiri untuk dapat bekerja secara optimal. Deskripsi tertulis tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan tersebut tertuang dalam deskripsi tertulis yang dinamakan kompetensi model. Model kompetensi Bank Syariah Mandiri terdiri dari jenis dan definisi kompetensi, level kompetensi, serta indikator perilaku (key behavior) yang dapat diobservasi dan diukur. Bank Syariah Mandiri membuat rumpun jabatan untuk memudahkan manajemen dalam melakukan rotasi/mutasi dan pengembangan karyawan sesuai dengan career path masingmasing jabatan. Model kompetensi yang sudah diselaraskan dengan rumpun jabatan, selanjutnya digunakan untuk membuat profil kompetensi, yaitu daftar serangkaian kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan/jabatan agar dapat maksimal menjalankan pekerjaannya yang sudah dilengkapi dengan level kecakapan (proficiency level) yang harus ditunjukkan karyawan tersebut. Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment.
1. Officer Development Program (ODP)
270
Laporan Tahunan 2012
ODP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Adapun Jumlah pegawai level pelaksana yang lulus program ODP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 411 pegawai. PT Bank Syariah Mandiri
500
494
3. Senior Management Development Program (SMDP)
Jumlah Peserta ODP 2012 415
400
324
300
200 100 0 ODP1
ODP2
ODP2
Program bagi pegawai level jabatan Manager yang dipromosikan ke level jabatan Group Head dan Regional Head. Program pengembangan ini merupakan rangkaian aktivitas evaluasi dan pengembangan kompetensi pegawai yang terencana dan sistematis serta disusun berdasarkan karakteristik Level yang dituju. Adapun Jumlah pegawai level pelaksana yang mengikuti tahap seleksi program MMDP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 3 pegawai. Penyempurnaan alur program
Alur Program ODP BSM
Kenaikan Grade D1
STOP
Tidak Lulus
Tidak Lulus
STOP
Seleksi Admin
Pendidikan
Seleksi Kompetensi
Assesment Center
Strength Based
General Banking Online Test
Technical Banking & OJA
2. Middle Management Development Program (MMDP)
MMDP adalah program bagi pegawai dari level jabatan Junior Officer yang dipromosikan ke level jabatan Midle Manager. Diprogram ini pegawai dibekali soft skill maupun hard skill serta diberikan materi pengembangan diri seperti manajemen waktu, kepemimpinan dan kemampuan presentasi secara efektif. Adapun Jumlah pegawai yang lulus program MMDP ini pada tahun 2012 adalah sebanyak 223 pegawai.
PT Bank Syariah Mandiri
Penempatan
Self Leedership & Project Assignment
SMDP selalu dilakukan sebagai salah satu perbaikan pelaksanaan program.
Competency-Based Human Resources Management (CBHRM) merupakan pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi dalam menerapkan sistem rekrutmen, promosi, rotasi/mutasi, kompensasi, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik optimal.
Laporan Tahunan 2012
271
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daftar Konsultan Pengembangan SDM No
Nama Konsultan/Vendor
Tujuan
Ruang Lingkup Kerja
1
Tower Watson
Survei Gaji
Compensation
2
Dayamandiri Dharmakonsolindo
Aktuaria
Compensation
3
PT. Cipta Busana Jaya
Pembuatan Seragam Busana Pria
Benefit
4
PT. Dekatama Centra
Pembuatan Seragam Wanita
Benefit
5
PT. Mido Indonesia
Pembuatan Seragam Dasar
Benefit
6
PT. Piranti
Pengelolaan Mesin Absensi
Operations
7
PT. Aneka Search Indonesia
Assesment Pegawai & Tes Pengangkatan
Recruitment
8
KOPKAR
Pegawai Outsource
Recruitment
9
PT Pramita
Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai
Recruitment
10
Klinik Prodia
Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai
Recruitment
11
SHL Consulting
Mapping Finnancing Assesment
People Development
12
HR Excellent
Pre screening ODP
People Development
Mapping Pegawai Sales Cabang
People Development
13
Lead Pro Consulting
Strength Based ODP
People Development
14
Experd
Assesment ODP
People Development
15
PPM Management
SMDP (Senior Management Development Program)
People Development
J. Pengembangan dan Pelatihan Pegawai Untuk memastikan pegawai memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan bisnis maka Bank menyediakan pelatihan yang menyentuh seluruh lini organisasi. Program tersebut tercermin pada program pelatihan terstruktur sesuai profil kompetisi dan bidang bisnis meliputi:
a) Orientation dan Development Program Orientation dan Development Program sebagai jenjang pendidikan untuk mendukung jenjang karir pegawai yang terdiri dari Banking Staff Program, Officer Development Program, Management Development Program, Middle Management Development Program.
272
Laporan Tahunan 2012
b) Banking Academy
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian aktivitas yang terprogram.
c) Enhancement Program
Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa workshop, public training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.
PT Bank Syariah Mandiri
Skema Program Pendidikan dan Pelatihan Banking Staff Program
Orientation & Development Program
Leadership Development Program Micro. Retail & Consumer Banking Academy
Program Diklat
Commercial & Corporate Banking Academy
Banking Academy
Operation & Support Academy Sales & Services Academy Leadership & Strategic Skills Enhancement Business & Operation Banking Competencies Improvement
Enhancement Program
Public Training, Scholarship & Certification
Sepanjang tahun 2012 Bank berhasil meningkatkan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan pegawai dengan jumlah kelas sebanyak 323 kelas in house training yang melibatkan 7.393 peserta. Bank juga mengikutsertakan sebanyak 247 peserta dalam berbagai public training pada tahun 2012. Peningkatan dari sisi kualitas program dengan menyediakan program pendidikan pegawai baru (Banking Staff Program) dan pendidikan promosi berupa Officer Development Program (ODP)yang spesifik sesuai dengan rumpun jabatan. Pendidikan Banking Staff Program menyediakan 7 program turunan untuk 7 rumpun jabatan sedangkan pada ODP menyediakan 5 rumpun jabatan. Pada tahun 2012 Bank juga melaksanakan program Middle Manager Development Program (MMDP) yang diikuti oleh 139 peserta untuk pegawai yang promosi ke level Manager. Pihak Bank juga menyelenggarakan Manager Development Program (MDP) yang melibatkan 89 peserta untuk mempersiapkan pemimpin masa depan. Pembelajaran melalui e-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. Kegiatan membaca modul dan tes online juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang kelas. Sebagai bagian dari pengembangan knowledge management Bank juga mengoptimalkan e-Learning sebagai media pembelajarannya agar setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dengan mudah.
PT Bank Syariah Mandiri
1. Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Bank memiliki program pendidikan dan pelatihan bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan guna mendukung kinerja dan kemajuan karir masing-masing pegawai.
a. Pendidikan Pegawai Baru Banking Staff Program (BSP)
Bank menyelenggarakan Banking Staff Program untuk mempertajam spesifikasi keahlian pegawai yang baru bergabung. Metode pendidikan BSP menggunakan metode total solution blended learning yang memadukan pembelajaran melalui e-learning, inclass, on the job training/individual project assignment, coaching dan mentoring untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai oleh peserta pendidikan. BSP terdiri dari beberapa sub program yaitu: 1) Level pelaksana/staf a) BSM BSP for General, b) BSM BSP for Frontliners, c) BSM BSP for Operation Banking, d) BSM BSP for Business Banking, e) BSM BSP for Retail Banking, f) BSM BSP for Micro Financing Analyst, g) BSM BSP for Pawning Staff.
Laporan Tahunan 2012
273
Pengembangan Sumber Daya Manusia 2) BSP for Officer 3) BSP for Manager
penjual reksadana, bancassurance, wealth management, IT, audit, praktisi SDM dan masih banyak lagi.
b. Banking Academy
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian aktivitas yang terprogram berupa: 1) 2) 3) 4)
3)
Micro, retail & consumer banking academy Commercial & corporate banking academy Operation & support banking academy Sales & service banking academy
Bank telah melaksanakan program pelatihan in-class dalam rumpun banking academy 188 jenis program pelatihan, 403 kelas dan 9.603 peserta.
c. Enhancement Program
4)
1)
Workshop
Workshop merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian kegiatan yang ditentukan.
2)
274
Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa:
Bank telah melaksanakan 10 jenis workshop, 10 kelas dan 410 orang peserta pada tahun 2012.
Program Sertifikasi Program sertifikasi adalah program pengembangan, peningkatan dan pengukuran pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam bidang pekerjaan tertentu. Bank telah melaksanakan berbagai program sertifikasi seperti sertifikasi manajemen risiko, agen
Laporan Tahunan 2012
Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi pegawai Bank sesuai standar industri. Bank telah mengikutsertakan 746 orang pegawai dalam program sertifikasi selama 2012.
Public Training Public training merupakan diklat yang penyelenggaraannya direncanakan dan dikelola oleh pihak eksternal (baik di dalam maupun luar negeri), sedangkan Bank hanya mengirimkan peserta untuk mengikuti diklat. BSM telah mengirimkan 247 pegawai untuk mengikuti 152 program public training pada tahun 2012.
Program Beasiswa S2 Progam beasiswa S2 adalah program pendidikan S2 yang dibiayai oleh perusahaan untuk pegawai yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank. Bank telah mengirim 19 orang pegawai untuk mengikuti program beasiswa S2 pada tahun 2011 dan sedang mengikuti program beasiswa pada tahun 2012 sebanyak 12 orang pegawai.
2. Leadership Development Program Selain peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan, Bank juga melakukan peningkatan dari sisi kapasitas leadership pegawai mencakup seluruh lini perusahaan pada masingmasing lini secara terstruktur meliputi:
a. Management Development Program (MDP)
Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Bank. Bank telah melaksanakan MDP Angkatan 12 dan Mikro yang melibatkan 89 orang peserta pada tahun 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
b. Officer Development Program (ODP)
Biaya Pendidikan dan Pelatihan Dalam Rp Juta
ODP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai pelaksana yang dipromosikan pada level officer. Bank telah melaksanakan ODP yang melibatkan 355 orang pegawai pada tahun 2012.
c. Middle Manager Development Program (MMDP)
MMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Middle Manager. Bank telah melaksanakan MMDP yang melibatkan 139 orang pegawai pada tahun 2012.
d. Senior Manager Development Program (SMDP)
SMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Senior Manager.
3. Biaya Program Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Seluruh pelatihan, pendidikan dan pengembangan SDM dikelola sepenuhnya oleh bank dengan narasumber baik dari internal atau eksternal. Seluruh kegiatan tersebut didukung oleh biaya sebesar Rp49,21 miliar.
Beban Kepegawaian Biaya Pendidikan dan Pelatihan
2011
2012
56.504,36
49.210,51
Dengan biaya yang dikeluarkan berhasil meningkatkan budaya belajar pegawai baik melalui in-class, coaching & mentoring maupun self learning melalui proses belajar interaktif di e-learning.
K. E-Learning Pembelajaran melaui e-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-Learning dengan menambah modul berbasis macromedia flash sebanyak 23 modul pada tahun 2012. Pegawai BSM bisa mengakses 168 materi dalam bentuk powerpoint melalui e-Learning. Proses pembelajaran melalui e-Learning ditingkatkan dengan memproduksi sendiri video learning sebanyak 6 materi pada tahun 2012.
BSM menyelenggarakan Banking Staff Program untuk mempertajam spesifikasi keahlian pegawai yang baru bergabung.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
275
Pengembangan Sumber Daya Manusia Skema Metode Pelaksanaan e-Learning
In Class Training
Skill, Attitude, and Competency Driven
l l
Field Observation Action Plan Presentation
1. Blended Learning
Blended Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan metode on-line di e-Learning dengan metode tatap muka di kelas. Kegiatan membaca modul dan tes on-line juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang kelas.
Peserta pelatihan blended learning pada tahun 2012 sebanyak 5.506 peserta atau meningkat 87% dibandingkan 2011 sebanyak 2.941.
l l
Reading Time Pre and Post Test
Reading Video Based Learning l Active Flash/Video l
Tools Simulation l Role Play l Case Study l Group Discussion
Knowledge and Skill Driven
l
Metode pembelajaran dan pelatihan melalui e-Learning menggunakan beberapa metode, antara lain:
E-Learning Training
l
based Learning
l
Forum Discussion
Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/ kepala divisi sebanyak 8.523 orang pegawai.
Proses pembelajaran melalui e-learning dari tahun ke tahun semakin tinggi. Utilitas e-Learning tahun 2012 meningkatkan jumlah modul yang digunakan untuk tes on-line sebesar 72% dari 75 modul di tahun 2011 menjadi 266 modul di tahun 2012.
Kunjungan (hits) pegawai ke e-Learning meingkat 37%, yaitu dari 266.180 hits pada 2011 menjadi 365.581 hits pada tahun 2012. Jam kunjungan pegawai BSM ke e-Learning juga meningkat dari 182.737 jam tahun 2011 menjadi 296.304 jam tahun 2012 (meningkat 62%).
2. Distance Learning
276
Pelatihan dengan metode distance learning merupakan pelatihan yang diperuntukkan pegawai tanpa terintegrasi dengan pelatihan di dalam kelas. Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui e-Learning dan diukur tingkat pemahamannya. Selama tahun 2012 BSM menyelenggarakan pelatihan melalui e-Learning berupa kompetisi pengetahuan teknis perbankan syariah sebanyak 1.445 peserta, refreshment dan tes online.
Laporan Tahunan 2012
Data Pelaksanaan Keterangan
2011
2012
Growth
1. Pelaksanaan test
474
538
13%
2. Program pelatihan
41
45
10%
3. Modul tes on-line
75
266
72%
4. Kunjungan (hits)
266.180
365.581
37%
5. Jam kunjungan
182.737
296.304
62%
6. Peserta test
104.884
91.236
-13%
PT Bank Syariah Mandiri
L. Implementasi Knowledge Management Bank menyadari bahwa proses penyebaran ilmu pengetahuan harus dikelola serta terstruktur dan menyuluruh. Untuk mendukung proses penyebaran ilmu pengetahuan tersebut Bank melaksanakan project Knowledge Management (KM) melalui implementasi KM pada tahun 2012. Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja pegawai menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Secara khusus, deskripsi implementasi Knowledge Management (KM) di BSM adalah sebagai berikut:
1. Memfasilitasi Implementasi Knowledge Management (KM) melalui e-Learning.
Sebagai bagian dari pengembangan knowledge management Bank juga mengoptimalkan e-Learning sebagai media pembelajaran sehingga setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dengan mudah.
kematangan organisasi-organisasi di Indonesia yang berbasis pengetahuan.
Setiap organisasi yang menjadi peserta kegiatan ini akan berkesempatan untuk meraih penghargaan sebagai salah satu organisasi berbasis pengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia atau disebut MAKE Award.
Pada keikutsertaannya yang pertama kali, BSM lolos pada Tahap Nominasi. BSM dinominasikan menjadi salah satu perusahaan yang termasuk kedalam kriteria knowledge enterprise diantara 96 perusahaan lainnya. Kemudian, panelis menetapkan 17 perusahaan sebagai finalis dan BSM menjadi salah satu diantaranya.
3. Knowledge Sharing
Knowledge sharing ini menjadi budaya bagi pegawai hingga Direksi BSM. Pegawai yang mengikuti pelatihan internal maupun public training wajib melakukan knowledge sharing kepada rekan kerjanya masingmasing. Kegiatan ini dapat dilakukan di unit kerjanya masing-masing maupun melalui e-Learning.
2. Keikutsertaan dalam Indonesia MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Study.
Indonesian MAKE Study merupakan inisiatif pengukuran implementasi knowledge management yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services dan Teleos-Inggris. MAKE Study bertujuan untuk mengembangkan kegiatan knowledge management di Indonesia dan mengukur tingkat komitmen dan
Setiap pegawai dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-Learning dengan menambah modul berbasis macromedia sebanyak 23 modul pada tahun 2012.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
277
Laporan Kepatuhan Alat Cetak Kartu ATM - Koleksi Museum Mandiri
278
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan implementasi Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundangundangan yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
279
Laporan Kepatuhan
Division dengan organ-organ Bagian Pengawasan Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).
A. Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2012 Penerbitan PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, sangat mempengaruhi penerapan Kepatuhan BSM selama tahun 2012 yang telah berjalan cukup baik dengan berpedoman pada ketentuan PBI tersebut. Revitalisasi organisasi Compliance Division telah terealisir untuk mengantisipasi perkembangan usaha Bank yang semakin besar.
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. Indeks kepatuhan (compliance index) Bank periode triwulan IV 2012 sebesar 90,38 meningkat 0,01 point bila dibandingkan dengan index kepatuhan triwulan III 2012 sebesar 90,37. Hal ini, menunjukkan bahwa aktivitas pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional Bank (pembiayaan dan non pembiayaan) telah terlaksana dengan baik oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Compliance
B. Indek Kepatuhan (Compliance Index) 95 94 93 92 91
93,03
92,38
92,97
92,22
91,86
91,79
Triw I
Triw II Triw III Triw IV
90,37
90,38
90 2011
2012
Peningkatan index kepatuhan Trw. IV 2012 tersebut karena adanya peningkatan pada nilai komponen-komponen index kepatuhan, antara lain: index ZD, RI dan PKP Perfomance.
Tabel Indeks Kepatuhan (Compliance Index) Periode Bulan No
Parameter
Okt‘12
Nov ‘12
Des ‘12
Rata - Rata Trw III ’12 Trw IV ’12
Target
Gap nilai dg target
Kriteria
1
Corporate Compliance Index (CCI)
4.78
4.43
4.66
4.70
4.62
4,94
- 0.32
T
2
Compliance Risk Index (CRI)
4.70
4.60
4.80
4.70
4.70
5,00
- 0.30
T
3
Compliance Certificate (CC)
100%
100%
100%
100%
100%
98,00%
+ 2,00
ST
Compliance Self Assessment (CSA)
100%
100%
100%
100%
100%
94,00%
+ 6,00
ST
4
Zero Defect (ZD)
94.98
95.28
95.42
91.81
95.23
94,00
+ 1,23
T
5
Regulation Index (RI)
92.88
95.38
94.10
93.26
94.12
97,00
- 2,88
T
Periode Triwulan Trw III ’12
280
Trw IV ’12
Target
Gap Nilai
6
Division Compliance Index (DCI)
97.89
97.30
97,00
+ 0,30
T
7 8 9
Branch Compliance Index (BCI) PKP Performance APU & PPT Index
88.22 76.29 81.47
88.22 77.55 81.37
87,00 83,00 89,00
+ 1,22 - 5,45 - 7,63
M M M
10
Compliance Procedure Index
94.32
91.18
92,00
- 0,82
T
11
Code Of Conduct
82.40
82.24
84,00
- 1,76
M
12
GCG Index
81.61
81.30
90.00
-8.70
M
Nilai Rata-rata Index
90,37
90.38
92,91
- 2,66
Tinggi
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
b. Bagian Pengawasan Kepatuhan II
C. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision)
1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 2, 4 dan 5 dan PKP Divisi support. 2) Mensupervisi Professional Staff untuk me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP Koordinator Wilayah (Korwil) 3, 4, 7 dan 8. 3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis untuk me-monitor PKP Divisi bisnis. 4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor Cabang di bawah Kantor Wilayah 2 (Jakarta 1 dan 2), Kantor Wilayah 4 (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan Kantor Wilayah 5 (Sulawesi, Maluku, Ternate dan Papua).
1. Area Supervision
Revitalisasi organisasi Compliance Division telah terealisir dengan adanya pengembangan Bagian Pengawasan Kepatuhan menjadi 2 bagian, yaitu Bagian Pengawasan Kepatuhan I dan II. Revitalisasi Bagian Pengawasan Kepatuhan bertujuan untuk memperkecil lingkup kontrol Kepala Bagian Pengawasan Kepatuhan terhadap petugas Pengawas Kepatuhan (PKP) yang berada di wilayah seluruh Indonesia. Pembagian wilayah supervisi Bagian Pengawasan Kepatuhan sebagai berikut:
2. Tugas Pengawas Kepatuhan (PKP)
a. Bagian Pengawasan Kepatuhan I 1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 1 dan 3 dan PKP Divisi bisnis. 2) Mensupervisi Professional Staff untuk me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP Koordinator Wilayah (Korwil) 1, 2, 5 dan 6. 3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis untuk me-monitor PKP Divisi bisnis. 4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor Cabang di bawah Kantor Wilayah 1 (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera bagian tengah) dan Kantor Wilayah 3 (Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa Tengah).
Keberadaan PKP yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang adalah untuk memastikan aktivitas operasional unit kerja Cabang/Divisi terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi. Tugas PKP secara umum sesuai amanah PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagai berikut:
1. Cegah
Pencegahan ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi/tidak prudent, dilakukan PKP melalui Compliance Certificate (CC), Komite
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
281
Laporan Kepatuhan
3. Gambaran PKP performance selama menjalankan tugas pada tahun 2012, sebagai berikut:
Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion (CO), Regulation Index (RI), GCG dan APU & PPT.
2. Pantau
80
Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), Project Core Plan BSM 2010-2015, Project Core Banking System Transformation (CBST).
75 70 65 60 Triw. II 2012
3. Jaga
Triw. III 2012 Triw. IV 2012 Index
Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan, Reading & Discussion (RD), Compliance On Site Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan (CTKP), internal Whistle Blower System (iBlow).
PKP dalam menjalankan tugas independennya merupakan mitra strategis dari kepala unit kerja beserta seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan Bank terukur pada indeks kepatuhan (compliance index) sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat kepatuhan” unit kerja Bank secara keseluruhan.
Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan.
Laporan Tahunan 2012
Trend Index
Untuk nilai PKP Performance triwulan IV 2012 sebesar 77.55 meningkat 1.26 point dibandingkan index triwulan III 2012 yaitu sebesar 76.29. Peningkatan ini karena adanya pelatihan Banking Staff Program (BSP), Forum PKP Korwil dan Forum PKP Nasional yang diikuti oleh PKP baru dan Jajaran PKP lainnya, sehingga meningkatkan pemahaman dan kompetensi dari PKP tersebut
D. Sistem Kepatuhan
Sistem Kepatuhan Bank dilaksanakan melalui serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan Bank terhadap regulasi yang berlaku, meliputi:
1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) Dimaksudkan untuk membangun awareness segenap jajaran Bank terhadap prosedur kerja dan prosedur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.
2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review)
282
77,55
76,29
76,11
Adalah memastikan setiap ketentuan, kebijakan dan standar operasional prosedur BSM sejalan dengan regulasi yang berlaku baik Undang-Undang, Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, dan ketentuan eksternal lainnya. Proses pengujian kepatuhan ini dikokohkan melalui keberadaan Komite Sistem dan Prosedur.
PT Bank Syariah Mandiri
3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan Catatan Kepatuhan (Compliance Note) Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Compliance Division dapat pula memberikan masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya terkait pengambilan keputusan.
4. Kajian Regulasi Eksternal Adalah kajian atas regulasi eksternal yang disampaikan kepada Compliance Division untuk melihat dampaknya terhadap Bank. Kajian ini merupakan wujud dari penerapan Good Corporate Governance, terutama prinsip profesional. Hasil kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan regulasi tersebut untuk dapat diimplementasi dengan baik, termasuk pemenuhan action plan yang telah ditetapkan regulator.
5. Sistem Informasi Kepatuhan
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Sharia Compliance dan Compliance Management Information System. Aplikasi yang telah dikembangkan melalui SIK antara lain:
a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di Cabang. Dengan demikian, kinerja PKP Cabang dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan. b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh pegawai Bank dapat mencari ketentuan eksternal dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi dengan search engine per kata, sehingga pegawai dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi regulasi. c. Discrepancy report akan memberitahu kepada pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor Kas). d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan, terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang dipublikasikan melalui website, maka SIK akan segera mengirimkan email kepada pejabat terkait atas terbitnya peraturan eksternal terbaru. e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan push email kepada petugas yang menangani pelaporan. f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara lain Laporan Compliance Procedure, Laporan Zero Defect, Laporan Compliance Certificate dan Laporan PKP Cabang.
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
283
Laporan Kepatuhan
Prosedur Kepatuhan diimplementasikan Bank untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan merupakan perangkat kerja berupa checksheet yang dapat membantu cabang untuk me-monitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
BSM telah mengimplementasikan 16 Prosedur Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Marketing Manager, Operation Manager, Account Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade Service Officer, Gadai Officer, Customer Service Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, Customer Service, Teller, Back Office, Kepala Cabang Pembantu, Operation Officer dan Funding Officer. Selain itu terdapat 9 Prosedur Kepatuhan di Divisi Kantor Pusat, yakni CSD, HCD, ISD, IOD, CPD, OPD, RMD, LCD, ITD dan PSD.
E. Monitoring & Supporting Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan Bank selama tahun 2012, meliputi:
1. Pelaporan Rutin a. Laporan Bulanan 1) Laporan Rekapitulasi Penerbitan Sertifikat Kepatuhan ke Direktur Kepatuhan. 2) Laporan Pengawasan Kepatuhan ke Direktur Kepatuhan. 3) Laporan Realisasi Rencana Kerja ke Planning Development & Performance Management Division (PMD). 4) Laporan CTKP Divisi ke PMD. 5) Laporan BSC ke PMD. 6) Laporan Zero Deffect dan Division Compliance Index ke PMD b. Laporan Triwulanan 1) Branch Compliance Index Triwulanan ke Network Division NWD 2) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan kepada Direktur Utama. 3) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan selama triwulanan.
284
c. Laporan Semesteran 1) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan ke Bank Indonesia. 2) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan ke Bank Indonesia.
6. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)
Laporan Tahunan 2012
2. Pemantauan Realisasi Index a. Pemantauan Index Bulanan 1) Corporate Compliance Index (CCI) 2) Compliance Risk Index (CRI) 3) Compliance Certificate (CC) 4) Compliance Self Assessment (CSA) 5) Zero Defect (ZD) 6) Regulation Index (RI) b. Pemantauan Index Triwulanan 1) Division Compliance Index (DCI) 2) Branch Compliance Index (BCI) 3) PKP Performance 4) APU & PPT Index 5) Compliance Procedure Index 6) Code Of Conduct 7) GCG Index
F. Pengujian Kepatuhan 1. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review) keputusan management Bank terhadap putusan rencana pemberian pembiayaan, pengadaan barang dan jasa serta penempatan dana (investasi). Cakupan pengujian bidang pembiayaan termasuk untuk pembiayaan baru, penambahan, perpanjangan dan restrukturisasi. Pengujian dilakukan untuk memastikan management telah mengambil keputusan tidak menyimpang (comply) terhadap ketentuan internal (SE, SOP dan Surat yang diterbitkan Bank) dan eksternal (UU, PBI, Fatwa DSN, dll.) secara keseluruhan (populasi). Volume objek pengujian yang tinggi (merata) di seluruh unit kerja dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai berikut: a. Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate) yang diproses oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), dan
PT Bank Syariah Mandiri
Kepatuhan memberikan Catatan Kepatuhan (Compliance Note) atas pembiayaan yang akan diusulkan Unit Bisnis dan Risk Assessment kepada Komite Pembiayaan. Catatan Kepatuhan yang diterbitkan tetap memperhatikan independensi SKK dalam proses pemutusan pembiayaan.
b. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self Assessment/CSA) yang diproses oleh unit bisnis.
Hasil CSA secara berkala di-review kembali oleh SKK secara sampling untuk memastikan kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang dilakukan unit bisnis.
2. Guna mengoptimalkan proses kepatuhan dalam pemutusan, manajemen menetapkan beberapa langkah strategis yang bertujuan agar keputusan manajemen tetap comply, sebagai berikut: a. Meningkatkan kehati-hatian dengan memproses pembiayaan dengan limit di atas sama dengan Rp15 miliar yang diputus oleh Komite Pembiayaan wajib terbit Compliance Certificate; b. Melaksanakan Gerakan Maksimalisasi Penerapan Sertifikat Kepatuhan (C-Max), yang bertujuan meningkatkan target coverage pemeriksaan dan penerbitan Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate) yang ditetapkan manajemen. Pelaksanaan gerakan dilakukan melalui beberapa pilar diantaranya pilar Awareness, pilar Coverage, pilar Control, pilar Councelling.
Pemastian bahwa Bank telah melaksanakan ketentuan dengan baik selama periode 2012, tercermin melalui tercapainya target Sertifikat Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012.
3. Memperluas cakupan pengawalan kepatuhan pembiayaan bersamaan dengan implementasi Proses Baru pembiayaan BSM. Satuan Kerja
Catatan Kepatuhan yang diterbitkan SKK terbatas pada pembiayaan limit wewenang Komite Pembiayaan tingkat Direksi yang lingkupnya merupakan aspek yang diuji dan menjadi lingkup pengujian kepatuhan melalui mekanisme Compliance Certificate (Sertifikat Kepatuhan).
4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pemahaman Penguji (Reviewer) mengenai ketentuan internal dan eksternal, SKK telah mengadakan sertifikasi kompetensi untuk seluruh Penguji (Reviewer) yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang yang dilaksanakan secara internal oleh SKK. Kegiatan ini merupakan tahap awal pelaksanaan program Compliance License for Officer (CLO) yang akan berlaku bagi seluruh jajaran Officer bank yang bertujuan untuk mempersiapkan Compliance Agent pada seluruh unit kerja bank. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi tahun 2012 telah menghasilkan 60 peserta yang berhak mendapatkan sertifikat kompetensi, meningkat sebanyak 30 peserta dari pelaksanaan tahun sebelumnya. 5. Memberikan masukan terhadap materi rencana penerbitan ketentuan internal Bank berupa draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai
Bank telah melaksanakan ketentuan dengan baik selama periode 2012, tercermin melalui tercapainya target Sertifikat Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
285
Laporan Kepatuhan
dengan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Memberikan masukan terhadap ketentuan yang dilakukan saat berjalannya Keputusan Komite Sisdur (KKS) mencermati berbagai hal aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehatianhatian yang terkandung di dalam draft Kebijakan, SE, SOP, termasuk feedback perbaikan.
G. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (SKAP)
1. Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD) a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan dengan berpedoman pada PBI No. 11/28/ PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, UU No. 8 tahun 2010 tentang UU PP TPPU, UU No. 3 tahun 2011 tentang Transfer Dana dan SE BI No.11/31/ DPNP tanggal 30 November 2009. b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh seluruh unit kerja dilakukan dengan cara melakukan scoring atas checklist penerapan CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas data nasabah dan cleansing data. c. Pemantauan profil nasabah pembiayaan melalui kelengkapan Checklist Pembiayaan. d. Pelaksanaan dan pemantauan program pengkinian data nasabah untuk laporan kepada Bank Indonesia setiap tahun dengan koordinasi dari unit kerja terkait. e. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah priority banking dan Profil Nasabah Berisiko Tinggi pada Wilayah I s.d. V berdasarkan jenis pekerjaan. f. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah yang berstatus WNA (high-risk country) g. Risk-Based Approach mapping data-data nasabah Politically-Exposed Person (PEP).
286
Laporan Tahunan 2012
h. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung dengan pertukaran informasi tentang implementasi APU dan PPT di masingmasing bank melalui AML Questionnaire.
2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU). b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat. c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan melalui sistem Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS). d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia perbankan. e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan melalui pembangunan program Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan secara khusus oleh seluruh Petugas SKAP untuk mendeteksi profil dan transaksi nasabah berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum oleh seluruh pegawai Bank untuk memperoleh informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan informasi lainnya. f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri
g. Upload nama-nama terkait kasus terorisme dari PBB yang dipublikasikan oleh BI dan data Newsletter PPTK pada aplikasi Sistem Informasi Kepatuhan/Sistem Informasi APU dan PPT. Daftar nama tersebut digunakan untuk memeriksa nama-nama nasabah yang terindikasi terlibat aktifitas terorisme.
3. Efektifitas Penerapan Know Your Employee (KYE) a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai Bank seluruh level pegawai telah dijalankan baik secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training, workshop, seminar dan pelatihan. b. Telah dilaksanakan online test secara berkala (triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan bahwa pegawai telah memahami tentang impelementasi APU dan PPT dengan baik. c. Telah dilaksanakan program reward dan punishment terhadap implementasi APU dan PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan piagam penghargaan, punishment berupa Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU). d. Telah dijalankan proses screening dalam penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam jejak kepada pegawai yang mendapat promosi untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkait dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme.
e. Telah dilaksanakan forum sosialisasi penerapan APU dan PPT dengan jajaran Kanwil sebagai program penguatan Petugas SKAP di jajaran Kanwil. f. Telah dilaksanakan forum net meeting Petugas SKAP wilayah III, IV dan V dan forum Petugas SKAP Divisi yang dihadiri oleh seluruh Petugas SKAP dari masing- masing divisi/desk sebagai bentuk penguatan Petugas SKAP dan implementasi pada jajaran unit kerja. g. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk pelaksanaan Pelatihan APU dan PPT bagi Sharia Funding Executive (SFE). h. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk menyiapkan pelatihan untuk pengajar yang disebut Training For Trainer (TFT) untuk APU dan PPT di luar Jabodetabekcil.
Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai Bank seluruh level pegawai telah dijalankan secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan in-class training, workshop, seminar dan pelatihan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
287
Data Perusahaan Alat cetak materai dan perangko - Koleksi Museum Mandiri
288
Laporan Tahunan 2012
PT Bank Syariah Mandiri
Profil Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Cabang
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
289
Profil Perusahaan
Profil Pejabat Eksekutif
Micro & Small Banking Directorate: Andri Vendredi Head of Small & Micro Banking Division (SMD). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Rustanti Rachmi Head of Consumer Banking Division (CND). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Jefry Prayana Head of Pawning Division (PWD). Lahir di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam, Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000.
Zul Ikbal Head of Alternate Channel Division (ALD). Lahir di Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2009.
Erick Lasac Pardede Head of Remittance Business & Transfer Division (RBD). Lahir di Sibolga tanggal 23 Oktober 1959. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil, Univ. Trisakti tahun 1988 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Finance (Bussines Adminstration), Oklahoma City University tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak 18 Agustus 2003.
290
Laporan Tahunan 2012
Dewa Bagus Ivan Baruna Head of Retail Customer Management Division (RCD). Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965.Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Commercial Banking Directorate: Anton Sukarna Head of Commercial Banking Division (CMD) Lahir di Bandung tanggal 24 November 1970 Lulus dari Fakultas Produksi Ternak, Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 November 1999.
Sulistyo Budi Head of Financing Restructuring Division (RSD). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Dadang Hernawan Head of Financing Recovery Division (FCD) Lahir di Bandung tanggal 27 Oktober 1957. Lulus dari Fakultas Hukum, Universitas Parahyangan Bandung tahun 1983. Bergabung dengan BSM sejak 9 Januari 2001.
Agus Tri Widodo Head of Operation Division (OPD). Lahir di Solo tanggal 15 Oktober 1959. Lulus dari jurusan Manajemen Informatika, STIMK, Jakarta tahun 1980. Menyelesaikan Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2010.
PT Bank Syariah Mandiri
Firman Jatnika
Indra Falatehan
Head of Network Division (NWD). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005.Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Head of Special Financing Syndication Division (FSD). Lahir di Jakarta tanggal 3 Maret 1978. Lulus dari Fakultas Tehnik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 3 September 2002.
Corporate Banking & Treasury Directorate: Siti Nurdiana Head of Corporate Banking Division (CRD). Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Helmi Huseno Head of Hajj & Umrah Division (HUD). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Tutuy Guntara Head of Treasury & International Banking Division (TID). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Subki Matsyah Head of Procurement & Services Division (PSD). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964.Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Taufik Machrus Head of Corporate Secretary Division (CSD). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
Risk Management Directorate: M. Fanny Fansyuri Head of Risk Management Division (RMD). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Roosita Abdullah Head of IT Strategic & Assurance Division (ISD). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002.
Khoirul Huda S Riyadi Head of IT Operation Division (IOD). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi, Univ. Institut Pertanian Bogor tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Magister Management, Universitas Budi Luhur tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak 1 September 2003.
Seluruh jajaran BSM senantiasa berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan seluruh potensi yang dimiliki.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
291
Profil Perusahaan
Musdar Ayub
Achmad Fauzi
Head of Accounting Division (ACD). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Head of Human Capital Division (HCD). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Ramadhona Fitri Head of Retail Micro and Small Risk Assessment Division (RAD). Lahir di Deli Serdang tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 Juni 2012.
Asriel Hay Head of Commercial and Corporate Risk Assessment Division (CAD). Lahir di Jakarta tanggal 15 Juli 1966. Lulus dari Fakultas Marketing Management, Univ. Krisnadwipayana tahun 1991 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Corporate Finance & Banking, Univ. Sriwijaya tahun 2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni 2012.
Compliance Directorate: Priyo Prakoso Head of Compliance Division (CPD). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1987, meraih Master of Business Administration dari Case Western Reserve University Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Muslihan Head of Policy & Procedure Division (PPD). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959.Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
292
Laporan Tahunan 2012
Priyono Head of Learning Center Division (LCD). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999.
Eka Bramantya Danuwirana Head of Planning Development & Performance Management (PMD). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Tri Widiyono Head of Legal Division (LGD). Lahir di Ponorogo tanggal 22 Juli 1959. Lulus Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (S1) dan Pasca Sarjana (S2) Universitas Indonesia Bidang Kenotariatan; Hukum Bisnis Universitas Krisna Dwipayana, Kandidat Notaris dan PPAT. Saat ini, sedang menyelesaikan pendidikan S3/Doktor Bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013 (berdasarkan SK No.15/285-KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013)
PT Bank Syariah Mandiri
President Directorate: Mardiana Head of Internal Audit Division (IAD). Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 April 2013 (berdasarkan SK No. 15/473KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013)
Putu Rahwidhiyasa Head of Transformation Program Management Office (TMO). Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008.
Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, dan Ownership) menjadi spirit dalam bekerja dan menjalankan roda bisnis Bank.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
293
Profil Perusahaan
jaringan kantor cabang
WILAYAH I MEDAN Gedung BSM Lt. 4 Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
ACEH
KC: Kantor Cabang KCP: Kantor Cabang Pembantu UPS: Unit Pelayanan Syariah KK: Kantor Kas KLS: Konter Layanan Syariah PP: Payment Point
KK TAPAK TUAN Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar, Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh. Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701
KCP MEULABOH Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh. Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184
KC LANGSA Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Langsa, Aceh. Telp. (0641) 426135, 21357, 426451 Fax. (0641) 426051
KCP SIGLI Jl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. Telp. (0653) 7829601, 7829602 Fax. (0653) 7829603
KCP BIREUEUN Jl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004
KCP ACEH DARUSSALAM Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745 KCP JANTHO Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683
KCP MEUREUDU Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh. Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199 KCP LAMBARO Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 8070130, 8070131 Fax. (0651) 8070133 PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh. Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Aceh. Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386
Laporan Tahunan 2012
KCP RIMO Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab. Aceh Singkil, Aceh. Telp. (0658) 21588, 21556, 21557 Fax. (0658) 21580
KC ACEH Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945
KCP CALANG Jl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Baro, Telp. (0654) 2210114, 2210115 Fax. (0654) 2210117
294
KCP SUBULUSSALAM Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502
KCP PASAR LANGSA Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913 KCP KUALA SIMPANG Jl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang. Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433 PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-Medan Km. 447, Kota Langsa, NAD. Telp. (0641) 7014766 KC LHOKSEUMAWE Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148 Fax. (0645) 41555
SUMATERA BARAT KC PADANG Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768 KCP SOLOK Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat. Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960 KCP PADANG ULAK KARANG Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KCP PADANG BANDAR BUAT Jl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500 KCP PADANG PARIAMAN Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952
PT Bank Syariah Mandiri
KCP PULAU PUNJUNG Jl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat. Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772 PP PADANG UNIV. ANDALAS Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601
KCP MEDAN SIMPANG LIMUN Jl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7866464, 7864455, Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611 KCP MEDAN KRAKATAU Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121
KC BUKITTINGGI Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 627635 Fax. (0752) 627637
KCP MEDAN BELAWAN Jl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744
KCP PADANG PANJANG Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 KCP PASAMAN BARAT Jl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat. Telp. (0753) 466778, 466779, Fax. (0753) 466777, 466780 KCP LUBUK BASUNG Jl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat. Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464 KK BATU SANGKAR Jl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501 KC PAYAKUMBUH Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat. Telp. (0752) 796640, 796641 Fax. (0752) 93167 SUMATERA UTARA KC MEDAN Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 4511867 KCP TEBING TINGGI Jl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127 KCP MEDAN AKSARA Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936 KCP MEDAN SETIA BUDI Kompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384 Fax. (061) 8221267 KCP MEDAN PETISAH Jl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787
PT Bank Syariah Mandiri
KCP MEDAN TOMANG ELOK Jl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. 81, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518 KCP MEDAN ISKANDAR MUDA Jl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396 KCP MEDAN PULO BRAYAN Jl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784 KK MEDAN POLONIA Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 KLS MEDAN PULO BRAYAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 KLS TEBING TINGGI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440 PP MEDAN UMSU Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6623323 PP MEDAN UISU Kampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683 KC MEDAN KAMPUNG BARU Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518 Fax. (061) 7869739 KC RANTAU PRAPAT Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278 KCP KOTA PINANG Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Fax. (0624) 496919
KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723 KC PADANG SIDEMPUAN Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103 KCP PANYABUNGAN Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara. Telp. (0636) 20232, 321500 Fax. (0636) 321617, 321616 KCP SIBUHUAN Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara. Telp. (0636) 421335, 421336, Fax. (0636) 421786, 421337 KCP GUNUNG TUA Jl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920 KCP SIPIROK Jl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560 KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300 KC BINJAI Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138 KCP STABAT Jl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara. Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630 KCP PANGKALAN BRANDAN Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatra Utara. Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767 KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844 PP STABAT PANCA BUDI Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara.
Laporan Tahunan 2012
295
Profil Perusahaan
KC PEMATANG SIANTAR Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Telp. (0622) 435858, 435857, Fax. (0622) 435848, 435861
KCP UJUNG BATU Jl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Rokan Hulu, Riau. Telp. (0762) 7363901, 7363902 Fax. (0762) 7363900, 7363903
KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177 KCP KISARAN Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502
KCP PEKANBARU NANGKA Jl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Tampan, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064
KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933
KLS PEKANBARU AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMA Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358
KC DURI Jl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993
KEPULAUAN RIAU
PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 KC MEDAN GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4550755 Fax. (061) 4550766, 4537627 KC SIBOLGA Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara. Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722 KC LUBUK PAKAM Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444
RIAU KC PEKANBARU Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 8499191, 8499192 Fax. (0761) 849190, 31668 KCP PEKANBARU PANAM Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Pekanbaru, Riau. (0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270 KCP PANGKALAN KERINCI Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337 KCP TEMBILAHAN Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau. Telp. (0768) 21935, 21936, 21937 Fax. (0768) 21938, 21939
296
Laporan Tahunan 2012
KK PEKANBARU RUMBAI Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876
PP PEKANBARU PMC Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 PP PEKANBARU UIR Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau, Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau. KC PEKANBARU HARAPAN RAYA Jl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau. Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379 KCP BAGAN BATU Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kab. Rokan Hilir, Riau. Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893 KCP BENGKALIS Jl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788 KLS DUMAI SYARIEF KASIM Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150 PP DUMAI CPI Area Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038 PP DUMAI PERTAMINA UP II Kompl. Perumahan Pertamina UP II, Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau. Telp. (0765) 7011589 PP DUMAI RSUD Rumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370
KC BATAM Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727 KCP TANJUNG BALAI KARIMUN Jl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Telp. (0777) 327601, 327605 Fax. (0777) 327600 KCP BATAMINDO Shophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau. Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303 KCP BATAM BATU AJI Komplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 3581312, 3581314 Fax. (0778) 3581313, 3581315 KCP BATAM CENTER Komplek Mahkota Raya Blok C No. 12, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292 Fax. (0778) 7483236 KLS BATAM RAJA ALI HAJI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240 KLS BATAM SEKUPANG Gedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau. Telp. (0778) 326012, 326013 KC TANJUNG PINANG Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995 KCP TANJUNG UBAN Jl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban, Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau. Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929 KCP NATUNA Jl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau. Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
WILAYAH II JAKARTA I Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
PT Bank Syariah Mandiri
BANTEN KC TANGERANG Ruko Business Park Tangerang City, Blok A No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781230, 55781231, Fax. (021) 55781233, 55781232 KCP TANGERANG CILEDUG Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug, Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458147, 73458148 Fax. (021) 73458150, 73458149 KCP TANGERANG BSD Ruko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211 Fax. (021) 53160411 KCP TANGERANG MALABAR Jl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. (021) 55655016, 55655017, 55655012 Fax. (021) 5910544 KCP TANGERANG CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635 KCP TANGERANG CIMONE Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807
KLS SERANG DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 PP CILEGON PT. KBS Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP CILEGON AL AZHAR Komplek Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten KC TANGERANG BINTARO Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang. Telp. (021) 7450120, 7453301 Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297 KC SERANG Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten. Telp. (0254) 222984, 217776 Fax. (0254) 222985, 210191 KC TANGERANG BSD Ruko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898
JAKARTA
KCP TANGERANG BALARAJA Komplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. 24, Balaraja, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123
KC JAKARTA HASANUDIN Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505 Fax. (021) 7220362
KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKA RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781523, 55780888 Fax. (021) 55781523
KCP JAKARTA FATMAWATI Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362
KC CILEGON Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645 KCP LEBAK BANTEN Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412 Fax. (0252) 5285413 KCP SERANG CIKANDE Komplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten. Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522 KCP LABUAN Jl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan, Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 802768, 802769 Fax. (0253) 802767, 802770, 802771 KK PANDEGLANG Jl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034
PT Bank Syariah Mandiri
KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDI Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067 Fax. (021) 7223044, 7226068 KCP JAKARTA PANGLIMA POLIM Jl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515 Fax. (021) 2701505 KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar, Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381 KLS JAKARTA SUMMITMAS Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281 PP JAKARTA PENGADILAN AGAMA Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 327910
KC JAKARTA MAYESTIK Jl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7202451, 7202728 Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KCP JAKARTA PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757 KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIR Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644 Fax. (021) 57900825 KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMA Jl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7210627, 7210634 Fax. (021) 7237913, 7210679 KK JAKARTA RS. DHARMAIS Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943409, 56943407 Fax. (021) 56943408 KLS JAKARTA S. PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560 KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933 KC JAKARTA WARUNG BUNCIT Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7989007, 7989009 Fax. (021) 7989006 KCP JAKARTA CILILITAN Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617 KCP JAKARTA PASAR MINGGU Jl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545 Fax. (021) 7806973 KCP JAKARTA KEMANG Jl. Kemang Raya No. 82, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Telp. 021) 7193437, 7193439 Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050 KCP JAKARTA CIRACAS Jl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Telp. (021) 8704204, 8704164 Fax. (021) 87709405 KK JAKARTA PLAZA MANDIRI Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5263466, 5263688 Fax. (021) 5263566
Laporan Tahunan 2012
297
Profil Perusahaan
KLS JAKARTA PASAR REBO Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur. Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 KLS JAKARTA CILEUNGSI RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor. Telp. (021) 82491527, 82491433 Fax. (021) 82494270
KC JAKARTA THAMRIN Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000 Fax. (021) 39832939
KLS JAKARTA DEPTAN Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863
KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIH Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai Blok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258
KC JAKARTA PONDOK INDAH Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11 Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II Jakarta Selatan. Telp. (021) 7662029, 7662030 Fax. (021) 7662028, 7665391 KCP TANGERANG CIPUTAT Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018 KCP DEPOK CINERE Jl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032 KCP TANGERANG PAMULANG Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348 KCP JAKARTA CILANDAK Komplek Ruko Haji Madali Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136 KCP TANGERANG CIRENDEU Jl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Telp. (021) 74713525, 74714033, Fax. (021) 7490208, 74713537 KCP JAKARTA PONDOK LABU Graha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7694434, 75903246 Fax. (021) 7502981, 75910378 KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR III Bintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1, Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7343970, 7343969, Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920
298
KCP JAKARTA TANAH ABANG Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3917747, 3923030 Fax. (021) 3918004
KCP JAKARTA PASAR BARU Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370 KCP JAKARTA CIKINI Jl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900 KCP JAKARTA GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6322208 Fax. (021) 6322206, 6322207 KK JAKARTA INDOSAT Gedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3519140, 3869969 Fax. (021) 3519141 KK JAKARTA DEPAG Gedung Depag, Jl. Lapangan Banteng No.3-4, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 3441231 KLS JAKARTA IMAM BONJOL Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394 KLS JAKARTA FAKHRUDIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788 PP. JAKARTA BANK INDONESIA Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat.
KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600
KC JAKARTA TANJUNG PRIOK Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43906060,43906055 Fax. (021) 43906058, 43906059
PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UIN Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7444472
KCP JAKARTA KRAMAT JAYA Jl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348
Laporan Tahunan 2012
KCP JAKARTA SUNTER Jl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 6411078, 65837827 Fax. (021) 65837826 KCP JAKARTA MUARA KARANG Jl. Muara Karang Blok A.7 No. 173, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Telp. (021) 66693079, 6616980 Fax. (021) 66693108 KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOK Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43907746, 43907732 Fax. (021) 43907733 KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH Komplek. RSIJ. Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785 KLS JAKARTA KOTA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat. Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314 Fax. (021) 2600513 KC JAKARTA SAHARJO Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan. Telp. (021) 8308768, 8292824 Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310 KCP JAKARTA JATINEGARA Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634 KCP JAKARTA RASUNA SAID Ario Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kavling 5 Jakarta Selatan. Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954 KCP JAKARTA TEBET Jl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83796551,83796549 Fax. (021) 83796551, 83792030 KCP JAKARTA MEGA KUNINGAN Jl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7, Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan. Telp. (021) 57852892, 57852893 Fax. (021) 57852737, 57652822 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur. Telp. (021) 2800033 ext 104/105 Fax. (021) 2300637 KC JAKARTA RAWAMANGUN Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963
PT Bank Syariah Mandiri
KCP JAKARTA CAKUNG Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46802224, 46802225 Fax. (021) 46802228 KCP JAKARTA PONDOK BAMBU Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Telp. (021) 70332098, 86613848 Fax. (021) 8611927 KCP JAKARTA KLENDER Jl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. Telp. (021) 86608551, 86608567 Fax. (021) 8627154 KCP JAKARTA UTAN KAYU Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925 Fax. (021) 85913209 KCP JAKARTA DEWI SARTIKA Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta Timur Telp. (021) 80872793, 80872794 Fax. (021) 8017404 KCP JAKARTA PULO GADUNG Jl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46800746, 46800198 Fax. (021) 46801198 PP JAKARTA PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBET Jl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332 KC JAKARTA MERUYA Jl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat. Telp. (021) 58900468, 58900470 Fax. (021) 58900471, 58900469 KCP JAKARTA KEDOYA Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat. Telp. (021) 58302309, 58351053 Fax. (021) 56943609, 58351054 KCP JAKARTA TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Telp. (021) 5632891, 5632995 Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964 KCP JAKARTA DURI KOSAMBI Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 5450811, 54396002, Fax. (021) 56984701, 54390485 KCP JAKARTA KALIDERES Ruko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Kalideres, Jakarta Barat. Telp. (021) 54392124, 54392132 Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588
PT Bank Syariah Mandiri
KK JAKARTA TRISAKTI Universitas Trisakti Kampus A Gedung I, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943139, 56943094 Fax. (021) 56943140 KLS JAKARTA DAAN MOGOT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907 PP. JAKARTA PURI RS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052 KC JAKARTA KELAPA GADING Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747 KCP JAKARTA RAWASARI Jl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114 KCP JAKARTA GADING ORCHARD Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Jakarta Utara. Telp. (021) 4534496, 4534497 Fax. (021) 4519899 KC JAKARTA CIPULIR Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360, 72786361 KC JAKARTA CIBUBUR Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108 Fax. (021) 84300108, 8449778 KC JAKARTA PONDOK KELAPA Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Telp. (021) 86903501 Fax. (021) 86903502 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC JAKARTA KRAMAT Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350 Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715 KC JAKARTA MANGGA DUA Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Jakarta Utara. Telp. (021) 6128715, 6128716 Fax. (021) 6128615 KC JAKARTA ROXY Pusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6330939 Fax. (021) 6337116, 6337113
KC JAKARTA CENGKARENG Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 54353515, 54353540 Fax. (021) 54353155 KC JAKARTA KALIBATA Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7940323, 7940341 Fax. (021) 7940420, 7940353 KC JAKARTA GATOT SUBROTO Gedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1, Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2523980 Fax. (021) 2523981 KC JAKARTA HAYAM WURUK Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari, Jakarta Barat. Telp. (021) 6259000 Fax. (021) 6297427 KC JAKARTA SUNTER AGUNG Perumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 65302005, 65301550 Fax. (021) 65301982 KC JAKARTA SUDIRMAN Sequis Plaza Ground Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5204792, 5204793 Fax. (021) 5204802, 5204804 JAWA BARAT KC BEKASI Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8853990, 8856368 Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991 KCP BEKASI CIKARANG Ruko Sentra Cikarang Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765 KCP KARAWANG Jl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat. Telp. (0267) 418451, 418452 Fax. (0267) 402070, 402720 KCP CIKAMPEK Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat. Telp. (0264) 8385152, 8385154 Fax. (0264) 8385227, 8385153 KCP BEKASI TIMUR Ruko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 70214078, 88353689 Fax. (021) 8804147, 8803805
Laporan Tahunan 2012
299
Profil Perusahaan
KCP BEKASI TAMBUN Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 88377632, 88377633 Fax. (021) 88327079, 88373097 KCP BEKASI KEMANG PRATAMA Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 82405246, 82432974 Fax. (021) 8202884 KCP CIKARANG JABABEKA Ruko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89842324, 89842325 Fax. (021) 89840499, 89842326 KLS JAKARTA PONDOK KELAPA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563 Fax. (0251) 8350565 KCP BOGOR TAJUR Jl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8312169, 8393260 Fax. (0251) 8320472, 8323932 KCP BOGOR DRAMAGA Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8423026, 8628322 Fax. (0251) 8423027 KCP BOGOR MERDEKA Jl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571 Fax. (0251) 8362312 KCP BOGOR JALAN BARU Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321 KCP BOGOR CITEUREUP Jl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87941450, 87943823 Fax. (021) 87941446 KCP BOGOR POMAD Jl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8660655, 8660677 Fax. (0251) 8660776 KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139
300
Laporan Tahunan 2012
KC DEPOK Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7765231, 7765251 Fax. (021) 77202905 KCP DEPOK MARGONDA Jl. Margonda Raya No. 349 A-B, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7865162, 7874604 Fax. (021) 78882141, 77218314 KCP DEPOK CIMANGGIS Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87718007, 87712625 Fax. (021) 87720017, 87710661 KCP DEPOK SAWANGAN Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Telp. (0251) 601771, 70628284 Fax. (0251) 619609 KCP DEPOK DUA Jl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77835544, 77824466 Fax. (021) 77835599, 77825588 KCP DEPOK KELAPA DUA Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87720737, 87707799 Fax. (021) 87720741, 87706916 KCP DEPOK NUSANTARA Jl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77218797, 77218870 Fax. (021) 77218799, 7776682 KK DEPOK FMIPA – UI Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 78849007, 77211981 Fax. (021) 78849614 KLS DEPOK CIMANGGIS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15 Fax. (021) 87713957, 8710775 PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRI Yayasan Pendidikan Nurul Fikri Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729 KC BEKASI PONDOK GEDE Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 84970255, 84900806 Fax. (021) 84970265, 84900810 KC CIBINONG Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704 Fax. (021) 87919008
WILAYAH III JAKARTA II Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492
SUMATERA SELATAN KC PALEMBANG Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 367868, 366733 Fax. (0711) 354184 KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 377244, 377322 Fax. (0711) 353594 KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 360789, 370901 Fax. (0711) 361311, 361700 KCP LUBUK LINGGAU Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668 KCP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 (Radial), Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444, 373883 KCP PALEMBANG KM 5 Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068 KCP LAHAT Jl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan. Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701 KCP KAYU AGUNG Jl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586 KCP SUNGAI LILIN Jl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099 KLS PALEMBANG RIVAI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567 PP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444
PT Bank Syariah Mandiri
KC PRABUMULIH JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565 KC BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555
JAMBI KC JAMBI Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi. Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733 KCP MUARA BUNGO Jl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Kab. Muara Bungo, Jambi. Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996 KCP JAMBI SIPIN Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533
KCP BANDARLAMPUNG METRO Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605 KCP PRINGSEWU Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Lampung. Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 KCP BANDARLAMPUNG KEDATON Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207 KCP UNIT 2 TULANG BAWANG Jl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2, Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung. Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279 KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNG MALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Lampung. KC Bank Mandiri Jl. Laksamana Malahayati No.3 Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668
KCP SAROLANGUN Jl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi. Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 KLS JAMBI SIPIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi. Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220
PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001
PP JAMBI IAIN STS Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi. Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069
KC BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung. Telp. (0725) 529825, 529826 Fax. (0725) 529831
PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800
KCP SUMEDANG Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559 Fax. (0261) 201993, 205544 KCP BANDUNG METRO MARGAHAYU Komplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332 KCP BANDUNG UJUNG BERUNG Pertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15, Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 87880001, 87880002 Fax. (022) 87880004 KCP BANDUNG RANCAEKEK Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632 KCP CIPANAS Komplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399 KCP BANDUNG PAJAJARAN Jl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6125999, 6011741 Fax. (022) 6125998, 6011457 KK BANDUNG JAPATI Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508 KLS BANDUNG BRAGA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906
BENGKULU KC BENGKULU Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 KCP CURUP Jl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu. Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447 KLS BENGKULU S.PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu. Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAH Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu.
LAMPUNG KC BANDARLAMPUNG Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588
PT Bank Syariah Mandiri
JAWA BARAT KC BANDUNG Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446 KCP CIANJUR Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677 KCP GARUT Jl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137 KCP BANDUNG BUAH BATU Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301 KCP BANDUNG SETIA BUDI Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588
KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771 KLS BANDUNG ASIA AFRIKA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224 PP GARUT DARUL ARQOM Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36, Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109 KC CIREBON Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067 KCP KUNINGAN Jl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502 KCP JATIBARANG Jl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061
Laporan Tahunan 2012
301
Profil Perusahaan
KCP KADIPATEN Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kab. Majalengka, Jawa Barat. Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414
KCP SUBANG PAMANUKAN Jl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500
KCP CIREBON PLERED Jl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897
KC CIMAHI Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212
KCP INDRAMAYU Jl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435
KC SUKABUMI Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898
KCP CIREBON CILEDUG Jl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563
KCP CICURUG Jl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855
KLS CIREBON YOS SUDARSO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005
KC BANDUNG KOPO Jl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882 Fax. (022) 6070100, 6073199
PP AL AZHAR CIREBON Perguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat. Telp. (0231) 231035
KC BANDUNG AHMAD YANI Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334
PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMA Jl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat.
JAWA TENGAH
KC TASIKMALAYA Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199 KCP CIAMIS Komplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji No. 17, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144 KCP BANJAR Jl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434 Fax. (0265) 743444, 745500 KCP CIAWI Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 KLS TASIKMALAYA RSUD Jl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 328613 KC PURWAKARTA Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat. Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761 KCP SUBANG Jl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077
302
Laporan Tahunan 2012
KCP KLATEN Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986 KCP SUKOHARJO Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003 KCP SRAGEN Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah. Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098 KCP BOYOLALI Jl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah. Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354 KCP SUKOHARJO PALUR Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899 KCP SOLO PASAR KLIWON Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 656300, 652190 Fax. (0271) 656300#111 KCP SUKOHARJO KARTASURA Ruko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514
KC PEKALONGAN Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894
KCP WONOGIRI Jl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri, Jawa Tengah. Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058
KCP PEMALANG Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah. Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291
KCP SOLO URIP SUMOHARJO Jl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976
KCP BATANG Jl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah. Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233
KK SURAKARTA PASAR KLEWER Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKES Muhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 785375 Fax. (0285) 785375 PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH RS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 421988 PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Jl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah. KC SOLO Jl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KK SOLO ASSALAAM Jl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682 KLS SOLO SLAMET RIYADI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999 PP SURAKARTA ASSALAM Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura, Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432 PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH I Jl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171 KC SEMARANG Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890
PT Bank Syariah Mandiri
KCP UNGARAN Ungaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869 KCP MAGELANG Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah. Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283 KCP SEMARANG KARANGAYU Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139 KCP SEMARANG TIMUR Jl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825
KLS TEGAL ARIF RAHMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100
PP YOGYAKARTA JIH Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
KC KUDUS Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274
PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta. Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
KC CILACAP Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870
PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta. Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
KC PATI Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799
PP YOGYAKARTA UAD II Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta.
KALIMANTAN BARAT DI. YOGYAKARTA
KCP PURWODADI Jl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619 KCP TEMANGGUNG Jl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah. Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007 KLS SEMARANG PANDANARAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043 PP SEMARANG RS. ROEMANI Komplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623 KC PURWOKERTO Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto, Jawa Tengah. Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 625955 KCP PURBALINGGA Jl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga, Jawa Tengah. Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567 KCP BANJARNEGARA Jl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Telp. (0286) 5985994, 5985995 Fax. (0286) 5985998 PP CILACAP AL AZHAR Perguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT 04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 536362 KC TEGAL Jl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460 KCP BREBES Jl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah. Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577
PT Bank Syariah Mandiri
KC YOGYAKARTA Gedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta. Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021 KCP YOGYAKARTA KALIURANG Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta. Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047 KCP WONOSARI Jl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181 KCP YOGYAKARTA KATAMSO Jl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290 KCP YOGYAKARTA AMBARUKMO Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 484202, 4533873 Fax. (0274) 484859 KCP GODEAN Ruko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798 KCP YOGYAKARTA KOTAGEDE Jl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Telp. (0274) 4438989, 4439102 Fax. (0274) 4439200 KK YOGYAKARTA UMY Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655 KK YOGYAKARTA UII Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta. Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KC PONTIANAK Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774 KCP SINTANG Jl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat. Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232 KCP NANGAH PINOH Jl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757 KCP PONTIANAK KOTA Jl. Diponegoro No. 95, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376 KK PONTIANAK POLITEKNIK Kampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844 KLS PONTIANAK SIDAS Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082 KC KETAPANG Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Barat. Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 KC SAMBAS Jl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat. Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KC PANGKAL PINANG Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung. Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
KK BANTUL Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857
Laporan Tahunan 2012
303
Profil Perusahaan
WILAYAH IV SURABAYA Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
JAWA TIMUR KC SURABAYA Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5674848, 5679842 Fax. (031) 5679841, 5677062 KCP MOJOKERTO Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur. Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028
KCP SUMENEP Jl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Jawa Timur. Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
KCP SURABAYA TANJUNG PERAK Jl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917
KCP SAMPANG Jl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111
KCP SURABAYA BARATA Jl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5024986, 5025150 Fax. (031) 5025121, 5025082 KLS SURABAYA DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748
KCP SURABAYA AMPEL Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3574850, 3574851 Fax. (031) 3537102, 3574940
KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5350157 (031) 5350157
KCP TUBAN Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur. Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 322059
KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928
KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526
PP SIDOARJO UMSIDA Universitas Muhammadiyah, Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961
KCP SURABAYA SUNGKONO Komplek Ruko Darmo Galeria, Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496
PP SIDOARJO AL MUSLIM Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386
KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANI Jl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260 KCP SURABAYA MULYOSARI Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222 KCP SURABAYA WIYUNG Ruko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364 KCP SURABAYA DHARMAHUSADA Jl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5962361, 5966285 Fax. (031) 5966281, 5967744 KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNG Jl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627
304
KCP KRIAN Jl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8981741, 8981742 Fax. (031) 8981740, 8981743
Laporan Tahunan 2012
PP SURABAYA ITATS Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381
KC MALANG Jl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933 KCP PASURUAN Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618 KCP PROBOLINGGO Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur. Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530 KCP MALANG BATU Jl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur. Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273 KCP KEPANJEN Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358 KCP PANDAAN Pertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266 KCP LUMAJANG Jl. Panglima Besar Sudirman No.45, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Jawa Timur. Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335
PP PONPES QOMARUDIN Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur.
KCP LAWANG Perumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III, Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Lawang, Jawa Timur. Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419
PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065
PP MALANG KUCECWARA Kampus STIE Malang Kucecwara, Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 7788979
PP JOMBANG UNIPDU Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631
PP MALANG MTS Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 5464532
PP SURABAYA AL FITHRAH Jl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3761376
KC KEDIRI Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105
KC PAMEKASAN Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur Telp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218, 331225
KCP TULUNGAGUNG Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Tulungagung, Jawa Timur. Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130
KCP BANGKALAN Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379
KCP KEDIRI PARE Jl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804
PT Bank Syariah Mandiri
KCP NGANJUK Jl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798
KC SURABAYA BOULEVARD Jl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya. Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788
KC JEMBER Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525
KC BLITAR Jl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kotamadya Blitar, Jawa Timur. Telp. (0342) 816999 Fax. (0342) 816777
KCP BONDOWOSO Jl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa Timur. Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844 KCP SITUBONDO Jl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur. Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121 KK JEMBER BALUNG Jl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur. Telp. (0336) 621717 (0336) 621711 KK JEMBER PASAR TANJUNG Jl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833 PP JEMBER UNMUH Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806 PP JEMBER STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember, Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500
BALI KC DENPASAR Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar, Bali. Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100 KCP BULELENG Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968 Fax. (0362) 27747, 25969 KCP DENPASAR GATOT SUBROTO Jl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045 KK KUTA Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0361) 754222 (0361) 763415 NUSA TENGGARA BARAT
KC BANYUWANGI Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 418624, 418625 Fax. (0333) 418628, 418626, 418627
KC MATARAM Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 644888, 622300 Fax. (0370) 634999, 622700
KCP GENTENG Jl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893
KCP SUMBAWA Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300
KC GRESIK JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791
KCP MATARAM PANCOR Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773
KCP LAMONGAN Jl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Telp. (0322) 324996, 324997 Fax. (0322) 322338, 324998
KCP PRAYA Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394
KC SIDOARJO Komplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8946449, 8947231 Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129 KC BOJONEGORO Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123 KC MADIUN Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300
PT Bank Syariah Mandiri
KCP BIMA Jl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448 PP MATARAM IAIN Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666
WILAYAH V MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069
KALIMANTAN SELATAN KC BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426 KCP BANJARMASIN A. YANI Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3250033,3250022 Fax. (0511) 3252974 KCP BATULICIN Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496 KCP BARABAI Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan. Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909 KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKA Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366008, 366009 Fax. (0511) 3361101 KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARI Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3269969, 3268188 Fax. (0511) 3254445 KCP PELAIHARI Jl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600 KCP KOTABARU Jl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444 KK BANJARMASIN S. PARMAN RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366033, 3366034 Fax. (0511) 33560254 KK BANJARBARU Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4789947, 4789948 Fax. (0511) 4789949 KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
Laporan Tahunan 2012
305
Profil Perusahaan
KLS BANJARMASIN SAMUDERA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647 PP BANJARMASIN POLIBAN Komplek Politeknik Negeri, Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372 PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAH SD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808 KC MARTAPURA Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4722713, 4722755 Fax. (0511) 4722714 KC TANJUNG Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494
KALIMANTAN TIMUR KC BALIKPAPAN Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109 KCP BALIKPAPAN SEPINGGAN Jl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509 KCP BALIKPAPAN BARU Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 8870125, 8870149 Fax. (0542) 8870126 KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704 KC SAMARINDA Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 203012, 203013 Fax. (0541) 203017 KCP BONTANG Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur. Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005 KCP TARAKAN Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur. Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051
KCP PAHLAWAN Jl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299
KLS MAKASSAR KARTINI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURAT Jl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459
PP WATAMPONE STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050
KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732 KC KUTAI Jl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN KC MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069 KCP BONE Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBA Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099 KCP PARE PARE Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566 KCP PALOPO Jl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929 KCP SENGKANG Jl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898 KK MAKASSAR DAYA Jl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280 KLS MAKASSAR SULAWESI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464
306
Laporan Tahunan 2012
PP MAKASSAR RS. IBNU SINA Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095 PP MAKASSAR UNISMUH Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.
KC PALU Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108 KCP LUWUK Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456 KCP PARIGI MOUTONG Jl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Telp. (0450) 21345, 21402 Fax. (0450) 21411, 21403, 21409 KCP PALU PLAZA Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 427769, 426093 Fax. (0451) 426182, 426721 KCP MOROWALI Jl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 452108 KLS PALU SAM RATULANGI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
SULAWESI UTARA KC MANADO Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado, Sulawesi Utara. Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
PAPUA KC JAYAPURA Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua. Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968
PT Bank Syariah Mandiri
GORONTALO KC GORONTALO Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo. Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
SULAWESI BARAT KC MAMUJU Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat. Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922
MALUKU UTARA KC TERNATE Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara. Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336
KALIMANTAN TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR KC PALANGKARAYA Jl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Telp. (0536) 3222223 Fax. (0536) 3227000 KC PANGKALAN BUN Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru, Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636
SULAWESI TENGGARA
KC KUPANG JL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telp. (0380) 834100, 823466 Fax. (0380) 826150, 828617
PAPUA BARAT KC SORONG Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360Cuscime
MALUKU KC AMBON Jl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon, Maluku. Telp. (0911) 355478, 355458 Fax. (0911) 355468, 355498
KC KENDARI Jl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Telp. (0401) 3128822, 3128245 Fax. (0401) 3127478, 3128897
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2012
307