Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri
better ways for better Indonesia Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
1
fakta bsm tahun 2011
Alhamdulillah, BSM mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp16,19 triliun atau 49.84%, semula sebesar Rp32,48 triliun di tahun 2010 menjadi Rp48,67 triliun di tahun 2011. Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar Rp13,62 triliun atau 46.97%, semula Rp29,00 triliun di tahun 2010 menjadi Rp42,62 triliun di tahun 2011. Penyaluran pembiayaan meningkat sebesar Rp12,76 triliun atau 53.23%, semula Rp23,97 triliun di tahun 2010 menjadi Rp36,73 triliun di tahun 2011.
Laba bersih meningkat sebesar Rp132,55 miliar atau 31.67%, semula Rp418,52 miliar di tahun 2010 menjadi Rp551,07 miliar di tahun 2011. Nilai komposit GCG dalam pelaksanaan selft assessment GCG Bank Indonesia mencapai skor 1,72 atau kategori “Baik” Penghargaan (Award) dalam berbagai bidang dari beragam institusi sebanyak 29 Penghargaan dari dalam dan luar negeri. Prestasi ini mencerminkan tingkat kepercayaan dan apresiasi masyarakat yang sangat tinggi kepada BSM.
Aset
49,84%
Rp48,67
53,23%
Rp36,73
46,97%
Rp42,62
31,67%
Rp551,07
triliun
Pembiayaan
Dana Pihak Ketiga
triliun
triliun
Laba Bersih
2
miliar
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Kinerja BSM terus tumbuh dan semakin membaik dari tahun ke tahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa BSM semakin diterima oleh masyarakat. Rp Triliun Aset
Rp Triliun Pembiayaan
60
40 48.67
50 40 30
30 23.97
32.48
20
22.04
20
16.6
10
10 -
2009
2010
2011
Rp Triliun Dana Pihak Ketiga 42.62
40
418.52 290.94
200
10
100
-
2010
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2011
551.07
500
300
19.34
2009
2010
600
400
29.00
30
2009
Rp Miliar Laba Bersih
50
20
36.73
2011
2009
2010
2011
3
daftar isi
2 Halaman Judul
30 Identitas Perusahan
75 Analisa Perusahaan Manajemen Atas Kinerja Perusahaan
115 Laporan Good Corporate Governance
4
2 4 6 8 9 10 14 20 22
Fakta BSM 2011 Daftar Isi Kesinambungan Tema Laporan Tahunan - For Better Indonesia Better Ways for Better Indonesia Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Laporan Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Pengawas Syariah Laporan Direksi
32 33 34 36 38 42 44 46 48 54 58 60 64 66 67 67 68 70 72
A. Identitas Perusahaan B. Struktur Organisasi C. Sejarah Singkat D. Corporate Events E. Daftar Penghargaan dan Rating F. Visi dan Misi G. Nilai-nilai Perusahaan H. Sasaran dan Strategi I. Bidang Usaha J. Profil Dewan Komisaris K. Profil Dewan Pengawas Syariah L. Profil Direksi M. Informasi Pemegang Saham N. Profil Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi O. Kronologis Pencatatan Saham P. Kronologis Pencatatan Efek Lainnya Q. Lembaga Profesi Penunjang Perseroan R. Profil Pejabat Eksekutif S. Testimoni
108 108 109 110 111 112 112 112 112 113
A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. O. P. Q. R. S. T. U.
116 117 119 119 119 121 122 133 140 142 156 159 160 161 162 162 162
A. Pendahuluan B. Self Assessment GCG Tahun 2011 C. Kelengkapan Kebijakan dan Manual GCG D. Mekanisme GCG E. Struktur GCG I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) II. Dewan Komisaris III. Direksi IV. Dewan Pengawas Syariah (DPS) V. Komite-komite VI. Corporate Secretary F. Assessment Dewan Komisaris dan/atau Direksi G. Kebijakan Remunerasi Direksi H. Akses Informasi I. Hubungan Keluarga di antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham J. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi K. Kerjasama dengan Mitra
76 80 98 106 106 107 108 108 108 108 108
Tinjauan Bisnis Perbankan Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Tinjauan Kinerja Keuangan Perusahaan Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas Bank Struktur Modal Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Ikatan yang Material Untuk Investasi Barang Modal Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan Selama 2 Tahun Terakhir Informasi yang Terjadi Setelah Tanggal Neraca Metode Penghitungan Bagi Hasil Prospek Usaha Perusahaan Aspek Pemasaran Kebijakan Dividen Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Pengaruh Peraturan Perundang-undangan Terhadap Perusahaan Perubahan Kebijakan Akuntansi
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
162 162 163 163 164 165 165 170 173 174 175
L. Perkara Hukum Tahun 2011 M. Perubahan Strategik Penting N. Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi serta Prospek Usaha 2012 P. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan P. Benturan Kepentingan Q. Pendapatan Non-Halal dan Penggunaannya R. Pengembangan GCG S. Code of Conduct (COC) T. Nilai-nilai Perusahaan U. Whistle Blowing System V. Praktik Bad Corporate Governance
178 178 179 179 180 182 183
A. B. C. D. E. F. G.
Manfaat Penerapan Manajemen Risiko Organisasi Manajemen Risiko Sistem Manajemen Risiko Sertifikasi Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko Profil Risiko Pengembangan Sistem Manajemen Risiko
186 187 189 193
A. B. C. D.
Komitmen Bank terhadap Perlindungan Konsumen Kegiatan CSR Kebijakan CSR terkait Sosial Kemasyarakatan dan Pro Lingkungan Hidup Kebijakan Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
196 197 198 198 199 199 199 200 200 200 204 205
A. Jumlah Pegawai B. Rekrutmen C. Organisasi dan Jabatan D. Sistem Remunerasi E. Kebijakan Reward dan Punishment F. Kompetensi G. Penilaian Kerja Pegawai H. Perlakuan Adil dan Kesetaraan I. Pengembangan Pegawai J. Pendidikan dan Training K. e-Learning L. Implementasi Knowledge Management
208 209 209 210 210 212 212 213
A. B. C. D. E. F. G. H.
Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2011 Indek Kepatuhan (Compliance Index) Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) I Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) II Sistem Kepatuhan Monitoring dan Supporting Pengujian Kepatuhan Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
217
218 220 221 223
A. B. C. D.
Sistem dan Prosedur Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart Kinerja & Pengawasan Pembiayaan Sistem Teknologi Informasi
227
228 228 228 228 229 230 231 233 234 234 234
A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.
Piagam Audit Internal Tujuan dan Fungsi Unit Kerja Audit Internal Visi dan Misi Unit Kerja Audit Internal Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit Internal Pelaksanaa Kegiatan Unit Kerja Audit Internal Pengembangan Sumberdaya Auditor Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM Auditor Sistem Pengendalian Internal Bank Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan Jumlah Penyimpangan Internal Riwayat Singkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal
177 Laporan Manajemen Risiko
185 Laporan Corporate Sosial Responbility
195 Laporan Sumber Daya Manusia
207 Laporan Kepatuhan
Laporan Sistem Prosedur dan Teknologi Informasi
Laporan Pengendalian Internal
237 252 253
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jaringan Kantor Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Laporan Keuangan Audited
5
6
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
kesinambungan tema laporan tahunan bsm
for better Indonesia For better Indonesia merupakan perwujudan semangat nasionalisme seluruh insan BSM. BSM memandang bahwa seluruh prestasi dan kinerja merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
7
tema
better ways for better Indonesia
better ways Ways adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi dan pengelolaan pegawai. Inilah yang BSM maksud dengan better ways.
for better Indonesia BSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti: entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan spirit dakwah. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang.
1
8
2
3
2009
2010
2011
cares for better Indonesia
better legacy for better Indonesia
better ways for better Indonesia
BSM terus berupaya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dalam fokus penyaluran pembiayaan BSM yang tidak hanya disalurkan kepada sektor korporat besar, akan tetapi justru sebagian besar untuk pengusaha mikro, kecil dan menengah.
Better Legacy sebagai bentuk komitmen BSM untuk memberikan warisan yang baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik, prudent, dan taat azas dimanapun insan BSM bertugas.
BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi, dan pengelolaan pegawai.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011 Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Lilis Kurniasih Komisaris
Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur
Amran Nasution Direktur
Sugiharto Direktur
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Zainal Fanani Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
9
ikhtisar keuangan
Uraian
A. Neraca 1. Aset 2. Aktiva Produktif 3. Penempatan SBIS/SWBI 4. Pembiayaan yang Diberikan 5. Kewajiban 6. Dana Syirkah Temporer 7. Surat Berharga Yang Diterbitkan 8. Dana Pihak Ketiga a. Giro b. Tabungan c. Deposito 9. Ekuitas
B. Laba Rugi Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih Fee Based Income Laba Usaha Laba Sebelum Beban Pajak Laba Neto Periode Berjalan Laba Bersih Per Saham Dasar (dalam Rp satuan)
C. Rasio - Rasio Penting Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (CAR) Laba Sebelum Pajak Terhadap Total Aset (ROA) Laba Setelah Pajak Terhadap Modal Disetor (ROE) Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR) Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT) Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS) Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM) Aktiva Lancar Terhadap Kewajiban Lancar Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER) Kewajiban Terhadap Aset (DAR) Jaringan Kantor Pegawai Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) Catatan: 1. Sampai dengan akhir tahun 2011, BSM belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat harga saham tertinggi, terendah dan tertutup serta volume saham yang diperdagangkan.
10
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Rp Miliar 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
2011
1.622
3.422
6.870
8.273
9.555
12.885
17.066
22.037
32.482
48.672
1.496
3.155
6.404
7.971
8.913
12.269
16.399
21.319
30.744
44.947
269
795
325
1.373
780
670
1.305
2.381
3.412
4.850
1.141
2.171
5.296
5.848
7.415
10.326
13.278
16.063
23.968
36.727
205
575
1.420
1.700
2.658
2.647
2.343
3.273
5.010
7.041
979
2.398
4.901
5.940
6.200
9.427
13.315
16.963
25.251
37.858
200
200
200
200
400
200
200
200
700
1.117
2.629
5.725
7.037
8.220
11.106
14.898
19.338
28.998
42.618
147
298
981
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
4.015
4.669
336
753
1.536
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
9.873
14.424
634
1.578
3.208
3.818
3.498
5.388
7.802
9.584
15.110
23.525
438
450
549
633
697
811
1.208
1.600
2.021
3.073
-
163
279
584
865
934
1.197
1.736
71
148
269
386
455
512
92
131
315
479
479
685
3.771
2.071
2.768
768
902
1.162
1.781
968
1.169
1.606
1.990
35
52
102
94
145
210
301
347
567
1.082
242
23
141
137
101
167
283
426
580
761
243
25
150
137
95
168
284
418
569
748
130
16
103
84
65
115
196
291
419
551
421
221
1.443
1.169
914
1.611
1.759
2.210
3.179
2.379
10,57%
11,88%
12,56%
12,43%
12,66%
12,39%
10,60%
14,57%
39,29%
20,87%
3,58%
1,04%
2,86%
1,83%
1,10%
1,53%
1,83%
2,23%
2,21%
1,95%
7,40%
3,61%
22,28%
23,39%
18,27%
32,22%
46,21%
44,20%
63,58%
64,84%
74,55%
82,57%
92,50%
83,09%
90,21%
92,96%
89,12%
83,07%
82,54%
86,03%
1,10%
2,32%
1,97%
2,68%
4,64%
3,39%
2,37%
1,34%
1,29%
0,95%
3,45%
2,89%
2,42%
3,50%
6,94%
5,64%
5,66%
4,84%
3,52%
2,42%
8,22%
7,12%
6,91%
6,83%
5,63%
6,31%
6,73%
6,62%
6,57%
7,48%
318,85%
427,24%
162,26%
207,16%
118,60%
171,09%
225,37%
209,34%
202,90%
262,62%
47,23% 127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 229,11% 12,66% 16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 14,47% 44
88
134
164
212
270
313
390
507
669
959
1.377
1.913
2.127
2.032
3.003
3.493
4.544
7.902
11.788
1.300
2.133
7.733
13.709
13.291
22.187
27.199
34.924
47.000
65.118
2. Sampai dengan akhir tahun 2011, BSM belum melakukan aktivitas penerbitan obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel. Sehingga tidak ada informasi yang memuat tentang jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo dan peringkat obligasi/sukuk.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
11
ikhtisar keuangan
60.00
Jumlah Aset Rp Triliun
48.67
50.00
3.500
Rp Miliar
20.00 1.62 3.42
9.56 6.87 8.27
12.89
17.07
35.000
22.04
1.000 -
Jumlah Pembiayaan Rp Triliun
36.73
23.97
25.000
10.000 5.000 -
7.42 5.30 5.85 1.14
10.24
13.28
2.500
16.06
-
42.62 29.00
8.22 5.73 7.04 1.12
14.90
19.34
2.63
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
12
1.990 1.606
685
500
Dana Pihak Ketiga Rp Triliun
1.197
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih Rp Miliar
1.000
2.17
11.11
584
934
1.500
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 -
163
279
865
2.071
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2.000
30.000
15.000
1.736
1.500 500
20.000
2.768
2.000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
40.000
3.771
2.500
32.48
30.00
-
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank Sebagai Mudharib
3.000
40.00
10.00
4.000
92
131
315
479
968
1.169
479
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
800
Laba Usaha Rp Miliar
761
700 580
600 500
426
400 283
300 200 100 -
141 42
137
101
167
23
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
3.500
Jumlah Ekuitas Rp Miliar
3.073
3.000 2.500 1.600
1.500 1.000 500
138
450
697
549 633
811
500
419 291
300
1.208
200
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
669
600 400 300 200 100 -
44
134
88
212
164
270
313
115
Jumlah Pegawai
11.788
12.000 7.902
8.000
390
6.000 4.000 2.000
959 1.377
1.913 2.127 2.032
3.003
3.493
4.554
-
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
70.000 60.000 50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 -
65
10.000
507
500
84
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
14.000
700
103 16
-
Jumlah Jaringan Kantor
196
130
100
-
800
551
400
2.021
2.000
Laba Bersih Rp Miliar
600
Jumlah Jaringan ATM BSM
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
65.118 47.000
22.187
27.199 27.199
34.924
13.709 13.291 1.300 2.133 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
13
laporan dewan komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama | Komisaris Independen
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) pada tahun 2011 telah berhasil meraih pencapaian terhadap target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2011 secara signifikan baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif, antara lain penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif, dan pencapaian laba bersih setelah pajak.
14
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Secara umum Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2011, manajemen telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan. Bank secara umum berhasil mencapai target yang ditetapkan. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tatakelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen. Di tahun 2011, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Juni 2011 telah diangkat kembali Saudara Achmad Marzuki sebagai Komisaris Utama/ Komisaris Independen, Saudara Abdillah sebagai Komisaris Independen, Saudara Tardi dan Saudari Lilis Kurniasih masing masing sebagai Komisaris, sedangkan Saudara Ramzi A. Zuhdi telah diangkat sebagai Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 29 Juni 2010, sehingga jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 5 (lima) orang.
Penerapan Tatakelola Perusahaan Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris mengkomunikasikannya melalui berbagai forum rapat formal, informal dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja. Dewan Komisaris melaksanakan amanatnya dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait. Pelaksanaan fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilaksanakan melalui: Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom), Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir).
Radirkom Radirkom adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi, dengan mengundang Dewan Komisaris yang membahas antara lain:
Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Corporate Plan Dewan Komisaris secara aktif melaksanakan fungsi pengawasan baik dalam proses perumusan, penyusunan dan implementasi RBB. Dewan Komisaris menyetujui RBB tahunan dengan tetap mengingatkan agar dalam pelaksanaan kegiatan kerja untuk mencapai sasaran usaha dilakukan berdasarkan prinsip kehatihatian, selektif, dan memperhatikan aspek risiko. Pembahasan tentang implementasi dan pencapaian corporate plan dilakukan
secara rutin setiap bulan dan menjadi fokus pengawasan serta perhatian Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah meminta agar inisiatif-inisiatif proyek corporate plan dilaksanakan sesuai dengan timeline. Pembahasan tentang implementasi dan pencapaian corporate plan dilakukan secara rutin setiap bulan dan menjadi perhatian Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah meminta agar inisiatif-inisiatif proyek corporate plan dilaksanakan sesuai dengan timeline.
Laporan Kinerja Bank 2011 Laporan Kinerja bank membahas pencapaian target financial maupun non financial. Dewan Komisaris memberikan pendapat, saran dan nasehat mengenai laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk memberikan nasehat dan masukan untuk pelaksanaan masa kerja berikutnya. Laporan kinerja bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktorfaktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja finansial yang dibahas antara lain aset, kualitas aktiva produktif, pembiayaan, surat berharga, dana pihak ketiga, pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya overhead, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya. Pencapaian target dan realisasi non financial serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja non financial yang dibahas antara lain perkembangan jaringan kantor, jaringan atm, dan jumlah karyawan. PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2011 telah berhasil mencapai sebagian
15
laporan dewan komisaris
Selama tahun 2011, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
besar target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2011 secara baik, antara lain pencapaian aset, penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif dan pencapaian laba bersih bank. Target yang belum dicapai antara lain rasio BOPO dan Cost to Income ratio yang sedikit lebih tinggi dari target. Pelampauan rasio tersebut seiring dengan perkembangan jaringan kantor dan jumlah karyawan yang cukup signifikan di tahun 2011.
Namun pada bulan Oktober 2011 dan Desember 2011 rasio kecukupan modal naik menjadi di atas 12% yaitu masingmasing 12,12% dan 14,57%, sehingga peringkat naik menjadi 1 (peringkat 1 menunjukkan tingkat modal berada signifikan lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku). Kenaikan rasio ini disebabkan Bank Mandiri sebagai pemilik saham sudah merealisasikan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar dan penerbitan sub debt baru oleh Bank sebesar Rp500 miliar.
Pencapaian financial di atas didukung juga oleh berbagai usaha non financial antara lain perbaikan dan penyempurnaan pengendalian dan pengawasan intern, penyempurnaan indikator-indikator risiko, peningkatan pelayanan nasabah dan peningkatan kompetensi human capital dengan pencapaian secara umum sesuai target.
Rasio Kualitas aset selama tahun 2011 berada pada peringkat 2. Rasio kualitas aset bulan Desember 2011 sebesar 0,98% atau berada pada peringkat 2. Peringkat 2 perdefinisi menunjukkan kualitas aset baik namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan skala usaha bank serta mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat.
Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2011 sebagai berikut: Rasio kecukupan modal Bank selama periode Januari 2011 sampai dengan September 2011 tingkat kesehatan bank berada pada peringkat 2 dengan rasio kecukupan modal di bawah 12,00% (peringkat 2 menunjukkan tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku).
16
Rasio rentabilitas selama tahun 2011 berada pada peringkat 2 kecuali pada bulan Februari yang berada pada peringkat 1. Predikat 2 menunjukkan kemampuan rentabilitas tinggi. Rasio likuiditas selama tahun 2011 cenderung berfluktuatif antara peringkat 2 dan peringkat 3 kecuali pada bulan Oktober dan bulan November yang berada pada peringkat 1. Pada bulan Desember 2010 rasio utama likuiditas adalah peringkat 2. Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan likuditas Bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas kuat. Selama tahun 2011 rasio sensitivitas terhadap risiko pasar sangat tinggi dengan penilaian peringkat 1. Rasio tersebut menunjukkan risiko sangat
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
rendah dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten Nilai peringkat komponen manajemen umum, dan manajemen kepatuhan selama periode tahun 2011 adalah A. Hal ini menunjukkan manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen dan solid sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat. Peringkat manajemen risiko selama periode tahun 2011 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya insani dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern. Selama tahun 2011, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Perkembangan Profil Risiko Bank Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi Desember 2011 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil. Hasil pengukuran risiko BSM pada tahun 2011 dengan predikat risiko low antara lain: risiko pasar dan risiko kepatuhan. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure yang tinggi atau asset dan liabilities yang mengandung risiko pasar dan Bank selalu concern untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. Sedangkan risiko dengan predikat low
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
to moderate antara lain: risiko kredit dan risiko likuiditas. Hal ini mencerminkan pengelolaan risiko kredit dan manajemen risiko likuiditas Bank baik. Pengelolaan Risiko Operasional mencapai predikat moderate. Sedangkan Risiko Hukum, periode Januari 2011 sampai dengan April 2011 berpredikat low, namun pada periode Mei 2011 sampai dengan Desember 2011 berpredikat low to moderate. Risiko Reputasi mencapai predikat low to moderate periode Januari 2011 sampai dengan November 2011, namun reputasi membaik menjadi low pada bulan Desember 2011. Risiko Stratejik pada periode Januari 2011 sampai dengan Oktober 2011 berpredikat low dan pada bulan November sampai dengan Desember 2011 berpredikat low to moderate.
Profil risiko posisi Desember 2011 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil.
Laporan Pelaksanaan Audit Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap triwulanan.
Rakomdir Dalam tahun 2011, agenda khusus oleh Dewan Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang terhadap pengelolaan bisnis Bank adalah:
Operational Risk Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan Infrasuktur Sistem Teknologi dengan core banking sytem (CBS) Bank yang baru dengan selalu memonitor setiap prosesnya secara rutin. Dewan
17
laporan dewan komisaris
Komisaris telah meminta Direksi untuk memastikan bahwa seluruh potensi dan sumber daya difokuskan untuk mensukseskan implementasi CBS baru dan mengoptimalkan CBS dengan mengaktifkan fitur-fitur yang tersedia.
Credit Risk Dewan Komisaris memberikan perhatian terhadap portofolio pembiayaan koperasi dan gadai emas yang cukup besar. Dewan Komisaris meminta manajemen untuk melakukan penguatan terhadap kebijakan, SOP, pengendalian intern dan mitigasi risiko.
Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,88% pada Desember 2010 menjadi 93,07% di bulan Desember 2011 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk membuat crash program dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah serta pengendalian NPF dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery.
Laporan Kinerja Kepatuhan Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah index kepatuhan, penerapan prinsip kehatihatian, tingkat kesehatan bank dan indikasi fraud. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), , dan GCG Index. Selain Compliance Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi, parameter lainnya mendapat predikat tinggi, kecuali Branch Compliance Index (BCI),
18
APU & PPT Index, Code of Conduct yang berpredikat moderat, serta PKP Performance dengan predikat rendah. Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,88% pada Desember 2010 menjadi 93,07% di bulan Desember 2011 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
Laporan Harian Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2011 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN.
Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian Manajemen Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut: Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut, yaitu merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya dan menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
langkah-langkah secara lebih kongkrit dan berkesinambungan dalam hal, antara lain: me-review kembali organisasi pembiayaan, termasuk penguatan four eyes principle dalam memutus pembiayaan, segregation of duty, proses supervisi, dan pemberian wewenang; meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektivitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan; membuat crash program untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery; menyempurnakan early warning signal/ system (watch list) per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar. Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat; memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik; menghidari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang
tidak dimiliki bank; memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektf; meningkatkan pendapatan fee based income; mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas. Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: meningkatkan pemahaman pengendalian intern kepada seluruh pegawai; meningkatkan pembiayaan secara prudent dan penguatan four eyes principle, khususnya dalam memutus pembiayaan; memperkuat kompetensi dan capability pegawai; memperkuat infrastruktur teknologi
Prospek Usaha Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek tersebut telah menyesuaikan dan memperhatikan kondisi
perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan owner, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia. Semangat, pengabdian, serta kebulatan visi yang telah dituangkan oleh segenap jajaran pegawai dan Direksi dalam pencapaian kinerja 2011 menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris. Kami menyadari, pencapaian yang sangat baik tahun 2011 merupakan hasil jerih payah dan dedikasi dari setiap Karyawan dan Direksi. Atas kinerja yang baik tersebut, akhir kata Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap jajaran pegawai dan Direksi BSM, serta kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan pada BSM selama ini. Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2011. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Komisaris
Achmad Marzuki Komisaris Utama/Komisaris Independen
Abdillah Komisaris Independen
Lilis Kurniasih Komisaris
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
Tardi Komisaris
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
19
laporan dewan pengawas syariah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Ketua
Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional PT Bank Syariah Mandiri (Bank) telah mendapat persetujuan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
20
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim Operasional BSM telah diawasi oleh DPS yang independen yang anggota-anggotanya ditetapkan oleh DSN, sebuah badan di bawah MUI. Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2011 mencakup: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. 3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia, Direksi dan DSN MUI setiap semester pada tahun 2011, yang memuat antara lain: a. Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSNMUI, review system dan prosedur produk baru. b. Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa; analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah. c. Opini Umum DPS terhadap operasional bank per periode. Periode I yaitu 1 Januari 2011 s.d. 30 Juni 2011 dan periode II yaitu 1 Juli 2011 s.d. 31 Desember 2011. d. Opini DPS terhadap kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Dengan menyajikan data berupa: jumlah SE (Surat Edaran), data pembiayaan serta opini DPS atas produk baru bank. Pada tahun 2011 DPS telah mengeluarkan 10 opini syariah.
e. Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. Pada tahun 2011 DPS telah melakukan uji petik/pengawasan langsung ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu KC Bandung Utama, KC Surabaya, KC Makassar dan KC Bogor. Uji Petik dilakukan terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan. Kami mengharapkan BSM tetap membangun akhlak yang mulia sebagai inti dari organizational behavior. Selain itu, kerjasama dan koordinasi yang telah terbina melalui bentuk rapat-rapat periodik gabungan dalam rangka pembahasan berbagai aspek operasional perusahaan dapat terus ditingkatkan agar juga seirama dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Governance). Kami mensyukuri dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Manajemen atas pencapaian kinerja BSM termasuk di dalamnya ekspansi jaringan yang makin luas dan pengembangan service maupun produk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami menganggap sangat penting manajemen tetap berkomitmen untuk benar-benar menjaga ketaatan pada prinsipprinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundangundangan yang berlaku, agar pertumbuhan dan pengembangan BSM ke depan sesuai dengan harapan semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Ketua
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota
21
laporan direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Tahun 2010 s.d. 2011 merupakan tahun dengan kompetisi terberat sepanjang sejarah perbankan syariah di Indonesia. Di tengah situasi kompetisi tersebut, pada tahun 2011, Perseroan masih dapat mencapai kinerja yang baik dengan tumbuh 49,84 % di sisi aset, 53,23% dari sisi pembiayaan, dan 46,97% dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) dan tetap mempertahankan market share.
22
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Assalaamualaikum Wr Wb Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga Bank Syariah Mandiri dapat melalui tahun 2011 dengan hasil yang menggembirakan. Dengan perkembangan yang ada, kami semakin yakin dengan masa depan perseroan yang gemilang. Kami atas nama Direksi beserta seluruh jajaran PT Bank Syariah Mandiri melaporkan kinerja Perseroan pada tahun 2011.
Kondisi Perekonomian dan Perbankan Ekonomi nasional tumbuh 6,5% di tahun 2011, lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 sebesar 6,1%, dan tahun 2009 sebesar 4,5%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 ini disertai dengan pencapaian inflasi pada level yang rendah sebesar 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi dua tahun sebelumnya sekitar 7%. Nilai tukar Rupiah juga stabil di kisaran Rp8.500,- – Rp9.500,- per USD. Bank Indonesia mencatat bahwa kinerja ekonomi yang baik tersebut disertai dengan peningkatan kualitas pertumbuhan, yang tercermin dari tingginya peran investasi dan ekspor sebagai sumber pertumbuhan, penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan, serta pemerataan pertumbuhan ekonomi antardaerah yang semakin membaik. Kondisi perekonomian yang kondusif tersebut mendorong perkembangan perbankan nasional secara positif. Pendanaan perbankan nasional tumbuh 19,07%. Pertumbuhan kredit perbankan mencapai 24,59%. CAR 2010 17,18% dan CAR 2011 sebesar 16,05%. NPL Gross menurun (membaik) dari 2,56% menjadi 2,17%. Fungsi intermediasi perbankan nasional juga mengalami perbaikan, di
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
mana rasio penyaluran kredit terhadap dana terhimpun (Loan to Deposit Ratio) meningkat dari 75,21% di tahun 2010 menjadi 78,77% di tahun 2011. Ini berpengaruh positif terhadap kinerja perekonomian.
Perkembangan Perbankan Syariah Masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap perbankan syariah. Bank Indonesia mencatat bahwa 89% masyarakat Indonesia bersedia menerima prinsip syariah. Indikator perbankan yang sejalan dengan itu adalah meningkatnya pangsa pasar perbankan syariah terhadap total perbankan nasional. Sejak tahun 2000, pangsa pasar perbankan syariah selalu meningkat, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan. Per Desember 2011, pangsa pasar perbankan syariah di sisi aset adalah 3,98%, dari sisi DPK sebesar 4,14%, dan dari sisi pembiayaan sebesar Rp4,67%. Perbankan syariah juga telah menjalankan fungsi intermediasi dengan baik. Financing to Deposit Ratio (FDR) – di perbankan konvensional dikenal dengan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR) – perbankan syariah mencapai 88,94% di akhir tahun 2011, lebih tinggi dibandingkan LDR perbankan secara umum di angka 78,77%. Rasio pembiayaan bermasalah di perbankan syariah juga baik, yaitu 2,52% di akhir 2011, jauh di bawah batas maksimal dari Bank Indonesia sebesar 5%.
mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu 49,84% untuk aset, 53,23% untuk pembiayaan, dan 46,97% untuk DPK. Dengan demikian, aset tumbuh dari Rp32,48 triliun menjadi Rp48,67 triliun. Pembiayaan tumbuh dari Rp23,97 triliun menjadi Rp36,73 triliun. Pendanaan atau DPK tumbuh dari Rp29,00 triliun menjadi Rp42,62 triliun. Posisi aset, pembiayaan, dan pendanaan tersebut kesemuanya melampaui target yaitu masing-masing mencapai 106,51%, 102,15%, dan 105,78% dari target yang ditetapkan. Pertumbuhan yang baik ini juga diikuti dengan tingkat keuntungan yang baik, yaitu ROE (Return on Equity) sebesar 64,84%. Selain itu, perseroan juga dapat menjalankan fungsi intermediasi dengan baik dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebesar 86,03% di akhir tahun 2011. Ini relatif stabil dengan FDR perseroan di tahun-tahun sebelumnya. 1. Pangsa Pasar Jumlah pelaku perbankan syariah di akhir tahun 2011 tidak berbeda dengan jumlah pelaku perbankan syariah di akhir tahun 2010, yaitu 11 Bank Umum Syariah (BUS) dan 24 Unit Usaha Syariah (UUS). Namun demikian, secara umum, kondisi persaingan tahun 2011 merupakan kelanjutan dari meningkatnya persaingan di tahun 2010. Hal ini terjadi karena 6 BUS baru yang didirikan pada tahun 2010 telah mulai tumbuh di tahun 2011.
Perkembangan Bank Syariah Mandiri Alhamdulillah, di tahun 2011, kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Perseroan
Perseroan sebagai bank syariah terbesar di Indonesia mendapatkan tantangan untuk mempertahankan pangsa pasar. Alhamdulillah, pangsa pasar Perseroan dapat bertahan dengan baik. Pangsa pasar Perseroan di bidang aset tahun 2011 berfluktuasi dari
23
laporan direksi
33,46% hingga 35,84%. Di akhir 2011, pangsa pasar perseroan di bidang aset sebesar 33,46%. Di bidang pembiayaan, pangsa pasar perseroan berfluktuasi dari 35,55% hingga 36,80%. Di akhir 2011, pangsa pasar perseroan di bidang pembiayaan sebesar 35,78%. Di bidang pendanaan (DPK), pangsa pasar perseroan berfluktuasi dari 36,93% hingga 40,46%. Di akhir 2011, pangsa pasar perseroan bidang DPK sebesar 36,93%.
Alhamdulillah, di tahun 2011, perolehan FBI Perseroan sangat baik. FBI yang dicapai tahun 2011 mencapai Rp1,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan sebesar Rp725 miliar, serta lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun 2010 sebesar Rp567 miliar.
24
2. Kinerja Keuangan Utama a. Pendanaan Pada tahun 2011, dana pihak ketiga BSM tumbuh 46,97% atau Rp13.62 triliun dari Rp29,00 triliun di tahun 2010 ke Rp42.62 triliun di tahun 2011. Perseroan juga terus menjaga rasio dana konsumer dan dana murah. Total pendanaan Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu didominasi oleh dana konsumer (dana yang berasal dari nasabah individual) dan dana murah (giro dan tabungan). Per akhir Desember 2011, dana konsumer yang dihimpun berkontribusi 46,05% terhadap total dana pihak ke tiga sedangkan dana murah yang dihimpun berkontribusi 44,80% terhadap total dana pihak ke tiga.
pembiayaan ke sektor non korporasi, yaitu dari 66,62% di akhir 2010 menjadi 74,67% di akhir 2011. Meningkatnya porsi pembiayaan non korporasi ini diharapkan dapat menurunkan risiko pembiayaan sehingga akan menyehatkan perusahaan dalam jangka panjang.
Kami juga menaruh perhatian yang tinggi dalam aspek kehatihatian. Untuk itu, kami berupaya untuk menurunkan rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing). Alhamdulillah, NPF netto perseroan berhasil diturunkan dari semula 1,29% di akhir 2010 menjadi 0,95% di akhir 2011.
b. Pembiayaan Pertumbuhan pembiayaan BSM tahun 2011 tercatat meningkat sebesar 53,23% atau sebesar Rp12,76 triliun, dari Rp23,97 triliun menjadi Rp36,73 triliun. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 6 tahun terakhir. Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan pembiayaan di industri perbankan syariah sebesar 50,56%.
c. Layanan Jasa Perbankan Lainnya Mengikuti perkembangan industri perbankan yang semakin moderen, kami melakukan berbagai inovasi guna terus meningkatkan modernitas jasa-jasa perbankan Perseroan. Upaya ini telah menghasilkan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan, yaitu berupa pendapatan berbasis jasa atau fee based income (FBI). Alhamdulillah, di tahun 2011, perolehan FBI Perseroan sangat baik. FBI yang dicapai tahun 2011 mencapai Rp1,08 triliun, lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan sebesar Rp725 miliar, serta lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun 2010 sebesar Rp567 miliar. Dengan demikian, FBI tahun 2011 telah meningkat 90,83% dari FBI tahun 2010.
Pertumbuhan ini diiringi dengan meningkatnya penyaluran
Pendapatan Usaha Lainnya tersebut dikontribusi dari
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
berbagai sumber pendapatan, baik pendapatan berbasis aktiva produktif, berbasis produk pendanaan, maupun berbasis transaksi. d. Profitabilitas Sejak tahun 2007, Perseroan selalu dapat melampaui target Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE). Khusus tahun 2011, Perseroan berhasil mencapai ROE sebesar 64,84%, lebih tinggi dari kinerja ROE tahun 2010 sebesar 63,58%, jauh lebih tinggi dibandingkan rerata ROE Bank Umum Syariah (BUS) sebesar 15,73%.
dan pengendalian biaya operasional. 3. Kesehatan Bank Selama tahun 2011, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Penilaian ini didasarkan pada PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) Perseroan sedikit menurun dari 2,21% di tahun 2010 menjadi 1,95% di tahun 2011. Ini terjadi akibat meningkatnya persaingan industri perbankan syariah di mana sejak tahun 2010, terjadi penambahan Bank Umum Syariah (BUS) sebanyak 83% dari 6 buah menjadi 11 buah. Namun demikian, walaupun ROA Perseroan mengalami sedikit penurunan, pencapaiannya masih lebih besar dibandingkan rata-rata ROA Bank Umum Syariah (BUS) sebesar 1,79%.
e. Efisiensi Usaha Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) cenderung stabil pada level 76,44%. Sejak tahun 2005 hingga 2011, BOPO Perseroan bergerak fluktuatif dengan rerata sebesar 79,24%. BSM terus menjaga efisiensi ini dengan mengoptimalkan pendapatan operasional
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat Kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan.
4. Good Corporate Governance (GCG) Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable values. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
Selama tahun 2011, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS) Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen pelaksanaan GCG diwujudkan dalam: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi;
25
laporan direksi
b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM; c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; d. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern; e. Batas maksimum penyaluran dana; dan f. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM.
Untuk meninjau seberapa jauh praktek GCG berjalan, tahun 2011, BSM telah melaksanakan self assessment. Self assessment ini meliputi Self Assessment Internal BSM maupun Self Assessment Eksternal Bank Indonesia (vide Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember 2009 Pasal 66 tentang self assessment pelaksanaan GCG dan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010).
Self Assessment Internal BSM mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit dan Sistem Pengendalian Intern. BSM memperoleh hasil penilaian sebesar 92,94 dengan predikat “Lebih Baik”, meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 90,67. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan implementasi GCG di lingkungan Bank/Perseroan.
BSM memperoleh hasil penilaian sebesar 92,94 dengan predikat “Lebih Baik”, meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 90,67. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan implementasi GCG di lingkungan Bank/ Perseroan.
Untuk Self Assessment Eksternal Bank Indonesia, Perseroan mendapatkan 1.60 pada tahun 2011, meningkat/membaik 0.12
26
poin dibandingkan dengan periode hasil assessment yang sama pada tahun 2010, dimana Bank Indonesia memberikan nilai 1.72. Dengan demikian, Perseroan masuk dalam kategori “baik” atas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di tahun 2011 dan 2010.
Selain itu, terdapat penghargaan yang dapat digunakan untuk menilai kualitas implementasi GCG Perseroan, yaitu Annual Report Award. Berdasarkan penliaian terhadap Laporan Tahunan 2010, Perseroan mendapatkan predikat Juara Pertama Annual Report Award untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama beberapa lembaga, yaitu BapepamLK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
5. Corporate Social Responsibility Perseroan terus berkomitmen untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship). Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan). Dengan sendirinya, kegiatan seperti ini dapat disebut sebagai salah satu bentuk CSR. Kegiatan ini kami upayakan menjiwai seluruh kegiatan bisnis Perseroan. Pada tahun 2011, Perseroan melakukan beberapa kegiatan bisnis, yaitu pembiayaan komersial,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
yang berorientasi CSR, seperti: 1) Pembiayaan yang mendukung Millenium Development Goals (MDGs) sebanyak 5 kegiatan, 2) Sosialisasi dan Pembiayaan Mikro Sambungan Air Bersih, sebanyak 8 kegiatan, dan 3) Pembiayaan Mikro Pro Lingkungan Hidup, sebanyak 17 kegiatan.
Selain itu, Perseroan juga menjalankan kegiatan CSR dengan cara menjalin kerjasama dengan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional) BSM, yaitu melalui tiga bentuk program, yakni Mitra Umat, Didik Umat, dan Simpati Umat. Pada tahun 2011, melalui kerja sama ini, Perseroan berhasil menggulirkan bantuan kepada 18.305 individu dan 328 institusi dengan total bantuan senilai Rp15,47 miliar, meningkat 220% dari pengguliran tahun 2010 sebesar Rp6,5 miliar.
6. Penghargaan Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan apresiasi kepada Perseroan. Pada tahun 2011, Perseroan mendapatkan 29 penghargaan dari pihak eksternal, baik dari dalam maupun luar negeri. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai pendorong bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Penghargaanpenghargaan tersebut yaitu: 1. Indonesia Brand Champion Award (Islamic Banking) dari Markplus dan Majalah Marketeers; 2. Indonesia Brand Equity Champion (Islamic Banking) dari Markplus dan Majalah Marketeers;
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
3. Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA- ke AA (Outlook: Stabil) dari Fithc Ratings; 4. Indonesia Service to Care Award (Islamic banking) dari Markplus dan Marketeers; 5. Deals of The Year dari Redmoney/Islamic Finance News; 6. Indonesia Sharia Bank Loyalty Index dari Markplus dan Infobank; 7. Service Quality Award dari Majalah Service Excellence dan Carre Customer Satisfaction and Loyalty; 8. Corporate Image Award 2011 dari Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting; 9. Word of Mouth Marketing Award dari SWA dan Onbee Marketing Research; 10. Banking Service Excellence Awards 2011 dari MRI dan Infobank 11. Indonesia Best Brand Award (Platinum) dari SWA dan Mars 12. Infobank Platinum Trophy dari majalah Infobank 13. ABFI Banking Award 2011 dari ABFI Institute Perbanas dan Majalah Tempo 14. Best Syariah 2011 dari Berita Satu Group (Majalah Investor); 15. The Best Islamic Bank in Indonesia dari The Asset, Hong Kong; 16. The Best Islamic Retail Bank in Indonesia dari The Asset, Hong Kong; 17. The Best Islamic Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asset, Hong Kong; 18. The Best Islamic Deals 2011 in Indonesia dari The Asset, Hong Kong; 19. Annual Report Award 2010 dari BI, Bapepam LK, Dirjen Pajak, KNKG, IAI, BEI, Kementerian Keuangan;
Pada tahun 2011, Perseroan mendapatkan 29 penghargaan dari pihak eksternal, baik dari dalam maupun luar negeri. Penghargaan ini kami nilai sebagai penilaian objektif sekaligus sebagai pendorong bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
27
laporan direksi
Strategi dalam menghadapi tantangan bisnis yang ada, Perseroan telah menetapkan rencana bisnis bank tahun 2012 yang kami tuangkan di sini lima fokus utama dan sepuluh prioritas.
28
20. The Best Islamic Bank dari Asiamoney; 21. Net Promotor Score (Leader) dari majalah SWA; 22. The Most Expansive Third Party Fund dari Karim Business Consulting; 23. The Most Expansive FInancing dari Karim Business Consulting; 24. The Most Prudent dari Karim Business Consulting; 25. The Most Profitable dari Karim Business Consulting; 26. The Best Islamic Bank dari Karim Business Consulting; 27. The 2nd Most Efficient dari Karim Business Consulting; 28. Museum Rekor Dunia Indonesia dari Museum Rekor Indonesia; 29. Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA ke AA+ (Outlook: Stabil) dari Fitch Ratings. 7. Tantangan Bisnis Berikutnya Perekonomian tahun 2012 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2011. Di sisi lain, persaingan di perbankan syariah juga diprediksi akan meningkat. Dalam kondisi bisnis yang semakin menantang, Perseroan harus semakin merapatkan barisan, terus berupaya meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku peran.
Untuk menghadapi tantangan bisnis yang ada, Perseroan telah menetapkan rencana bisnis bank tahun 2012 yang kami tuangkan di sini Lima Fokus Utama dan Sepuluh Prioritas.
Lima fokus utama Perseroan tahun 2012 adalah: 1. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp800 miliar melalui: a. Peningkatan produktifitas (min. Rp126 juta/pegawai);
2.
3.
4. 5.
b. Perbaikan efisiensi (BO/PO maks. 82,60%); c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund min. 43%); d. Perbaikan kualitas aset (NPF maks. 2,91%); e. Penagihan Debitur Write-off (Recovery rate di atas 30%) Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan: a. Aset (target growth Rp14,37 triliun atau posisi Rp63,04 triliun); b. Pembiayaan (target growth Rp14,45 triliun atau posisi Rp50,59 triliun); c. DPK (Target Growth Rp14,91 triliun atau posisi Rp54,10 triliun). Peningkatan Kualitas Layanan menjadi 3 besar di Perbankan Syariah, meningkat dari peringkat 6 di tahun 2011; Implementasi proyek Corporate Plan dan CBS Tahun 2012; Penguatan implementasi shared values ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus).
Sedangkan sepuluh prioritas kerja Perseroan pada tahun 2012 adalah: 1. Mencapai laba bersih sekurangkurangnya Rp800 miliar; 2. Menghimpun dana pihak ketiga sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 43,00%; 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurangkurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 74%; 4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 2,91%, NPF nett maks. 1,19% dan APYD/AP maks. 2,35%;
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income ratio maks. 59,00%; 6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun; 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP Khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM; 8. Mengimplementasikan Core Banking System baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012;
10. Memperkuat competencybased human resource melalui pengembangan kompetensi, kualitas dan produktifitas pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC). Akhir kata, kami atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, alim ulama, masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh pegawai dan keluarga besar BSM atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, BSM akan terus berperan dalam menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan diri sebagai bank syariah kebanggaan bangsa Indonesia.
Selanjutnya, kami akan menguraikan laporan kinerja BSM tahun 2011, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan laporan Laba Rugi BSM untuk tahun buku 2011. Laporan Keuangan Bank tahun 2011 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Purwantono, Suherman & Surja (anggota dari firma Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap upaya kita. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
PT Bank Syariah Mandiri Direksi
Yuslam Fauzi Direktur Utama
Hanawijaya Direktur
Amran Nasution Direktur
Sugiharto Direktur
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Zainal Fanani Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
29
30
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
profil perusahaan BSM terus meningkatkan kualitas layanan melalui diversifikasi produk, peningkatan kapasitas teknologi, perluasan jaringan, dan pengembangan sumber daya manusia.
669 Kantor Layanan BSM seluruh Indonesia
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
31
profil perusahaan
identitas perusahaan
Nama PT Bank Syariah Mandiri Alamat Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Telepon (62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Faksimili (62-21) 3983 2989. Homepage www.syariahmandiri.co.id Email
[email protected] Tanggal Berdiri 25 Oktober 1999 Mulai Beroperasi Sejak 1 November 1999 Modal Dasar Rp2.500.000.000.000 ,Modal Disetor Rp1.158.243.565.000,Ekuitas Rp3.073.264.468.871,Kantor Layanan 669 kantor layanan di seluruh Indonesia Jaringan ATM Total ATM sebanyak 65.118 jaringan meliputi: n ATM Syariah Mandiri, n ATM Mandiri unit, n ATM Bersama, n ATM Prima, dan n Malaysia Electronic Payment System (MEPS). Jumlah Pegawai 11.788 orang Pemeringkatan AA+ (idn), Fitch Rating 2011
32
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
struktur organisasi RUPS
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris:
Dewan Pengawas Syariah: 1. Komaruddin Hidayat, Ketua 2. M. Syafii Antonio, Anggota 3. M. Hidayat, Anggota
Dewan Komisaris
Direksi
1. Achmad Marzuki, Komut/Kom. Independen
Direktur Utama Yuslam Fauzi
2. Abdillah, Komisaris Independen 3. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen 4. Tardi, Komisaris 5. Lilis Kurniasih, Komisaris
Direktorat Pembiayaan Mikro Kecil Hanawijaya
Direktorat Pembiayaan Menengah Sugiharto
Pembiayaan Korporasi & Tresuri
Pembiayaan Mikro, Kecil & Program Andri Vendredi
Pembiayaan Komersial Subki Matsyah
Pembiayaan Korporasi & Investasi Hadi Purnomo
Direktorat Amran Nasution
Direktorat Kepatuhan Zainal Fanani
Direktorat Manajemen Risiko Achmad Syamsudin
Kepatuhan Priyo Prakoso
Manajemen Risiko M. Fanny Fansyuri
Komite Audit Audit Intern Priyono
1. Abdillah, Komisaris Independen, Ketua 2. Ramzi A. Zuhdi,
Pembiayaan Konsumer Rustanti Rachmi
Restrukturisasi Sulistyo Budi
Pembiayaan Korporasi Cabang Hadi Purnomo
Jaringan Edwin Iswan Siregar
Pegadaian (Desk) Jefry Pranaya
Penyelesaian Pembiayaan Edy Suryadi
Pembiayaan Khusus & Indikasi (Desk) Siti Nurdiana
Human Captal Eka Bramantya Danuwirana
Operasi Agus Tri Widodo
Mass Banking (Desk) Dewa Bagus Ivan Baruna
Hubungan Korporasi & Hukum Achmad Fauzi
Tresuri Tutuy Guntara
Training (Desk) Helmi Huseno
Akuntansi Musdar Ayub
Perencanaan, Pengembangan
Sisdur & Pengawasan Muslihan
Sistem & Teknologi Roosita Abdullah
Komisaris Independen, TPMO Putu Rahwidhiyasa
Anggota 3. Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, Anggota 4. Ferry Firmansyah, Pihak Independen, Anggota
Komite Remunerasi & Nominasi 1. Achmad Marzukii, Komisaris Inde-
Pengembangan Bisnis & Produk Dewa Bagus Ivan Baruna
Sarana & Logistik Taufik Machrus
& Manajemen Kinerja
Firman Jatnika
penden, Ketua 2. Abdillah, Komisaris Independen, Anggota 3. Tardi, Komisaris,
Business & Remittance Setyobudi Tariadi
Alternate Channel (Desk) Zul Ikbal
Anggota 4. Eka B. Danuwirana, Anggota 5. Achmad Fauzi, Anggota
Kanwil I-V Komite Pemantau Risiko 1. Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, Ketua 2. Abdillah, Komisaris Independen, Anggota 3. Lilis Kurniasih, Komisaris, Anggota
Cabang
4. Edyanto Rachman, Pihak Independen, Anggota 5. Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, Anggota
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
33
profil perusahaan
sejarah singkat
Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan, Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT
34
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Harmonisasi idealisme usaha dan nilainilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri l
1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
l
1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
l
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah menjadi PT Bank Susila Bakti
l
1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi menjadi PT Bank Syariah Mandiri
35
profil perusahaan
corporate event Sepanjang tahun 2011, BSM melaksanakan beragam corporate events, diantaranya kegiatan perjanjian kerjasama, penyaluran KUR, promo corporate, serta kegiatan CSR.
29
Januari Sosialisasi Transformasi II diikuti oleh seluruh pegawai se Jabodetabek beserta istri.
8
April
Perjanjian kerja sama Perum Pegadaian dengan BSM.
21 Juli
Penyerahan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.
19
Oktober Pelaksanaan dzikir bersama anak yatim di kantor pusat.
36
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
16
Februari
BSM terpilih sebagai Bank Syariah Terbaik 2011 versi majalah Investor.
11-13
21
Indonesia Banking Expo. BSM sebagai koordinator penyelenggara event.
Company Visit Kementerian Komunikasi dan informatika dan Jurnalis dari 18 Negara.
11
Agustus Penjualan sembako murah kepada para pegawai dasar oleh istri pegawai.
1
www.syariahmandiri.co.id
Maret
Penyerahan beasiswa kepada anak jalanan pemain film “Rindu Purnama”.
Mei
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
29
Juni
5
September BSM meraih Juara I Annual Report Award (ARA) 2010 kategori Private Keuangan Non Listed.
29
November
Desember
Doa pagi dan Tasyakuran Milad BSM ke 12.
Penyerahan hadiah kepada para juara lomba memperingati Milad BSM ke-12.
37
profil perusahaan
daftar penghargaan
38
NO
AWARD
1
Indonesia Brand Champion Award (Islamic Banking)
2
Indonesia Brand Equity Champion (Islamic Banking)
3
Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA- ke AA (Outlook: Stabil)
4
Indonesia Service to Care Award (Islamic Banking)
5
Deals of The Year
6
Indonesia Sharia Bank Loyalty Index
7
Service Quality Award
8
Corporate Image Award 2011
9
Word of Mouth Marketing Award
10
Banking Service Excellence Awards 2011
11
Indonesia Best Brand Award (Platinum)
12
Infobank Platinum Trophy
13
ABFI Banking Award 2011
14
Best Syariah 2011
15
The Best Islamic Bank in Indonesia
16
The Best Islamic Retail Bank in Indonesia
17
The Best Islamic Trade Finance Bank in Indonesia
18
The Best Islamic Deals 2011 in Indonesia
19
Annual Report Award 2010
20
The Best Islamic Bank
21
Net Promotor Score (Leader)
22
The Most Expansive Third Party FUnd
23
The Most Expansive FInancing
24
The Most Prudent
25
The Most Profitable
26
The Best Islamic Bank
27
The 2nd Most Efficient
28
Museum Rekor Dunia Indonesia
29
Rating BSM Jangka Panjang Naik dari AA ke AA+ (Outlook: Stabil)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KRITERIA
PEMBERI
TANGGAL
Penghargaan untuk bank yang meraih top of mind awareness tertinggi. BSM memperoleh poin 41,25. Bank Muamalat memperoleh poin 22,02 dan Bank BRI Syariah 13,73
Markplus dan Majalah Marketeers
12 Jan 2011
Penghargaan untuk bank yang berhasil meraih indeks brand equity tertinggi berdasarkan ukuran indeks brand awareness, brand image, dan brand loyalty
Markplus dan Majalah Marketeers
12 Jan 2011
Penghargaanataskinerjakeuangandansokonganyangkuatdariindukperusahaansehingga FitchRatingmeningkatkanrating jangka panjang BSM dari AA- menjadi AA. Adapun obligasi syariah BSM naik semula A+ menjadi AA-(idn)
Fithc Ratings
13 Jan 2011
Penghargaan untuk lembaga keuangan yang memberikan layanan dengan sentuhan Caring (Kepedulian).
Markplus dan Marketeers
27 Jan 2011
Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai satu-satunya bank syariah agen penjual sukuk ritel SR002.
Redmoney/Islamic Finance News
24 Feb 2011
Penghargaan atas loyalitas nasabah bank yang dilihat dari aspek sebagai berikut: 1). Customer satisfaction index. 2). Customer transaction index. 3). Customer relationship index. 4). Customer partnership index
Markplus dan Infobank
28 Feb 2011
Award diberikan berdasarkan pengukuran Indonesia Service Satisfaction Index yg terdiri atas dimensi Perceive Service Value (PSV) dan Perceive Service Quality (PSQ). PSV diukur berdasarkan product delivery. PSQ diukur berdasarkan parameter branch accessibility, service process, people, dan service complaint handling. Survey dilakukan di Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Semarang dgn jumlah responden sebanyak 3 ribu orang yg terdiri atas 1.600 responden random dan 1.400 responden booster.
Majalah Service Excellence dan Carre Customer Satisfaction and Loyalty
11 Mei 2011
Penghargaan untuk The Best In Building and Managing Corporate Image. Penghargaan didasarkan pada survey yang digelar di Jakarta, Medan dan Surabaya.Aspek yang dinilai adalah Quality, Performance, Attractiveness, dan Responsibility. Mereka yang disurvey adalah public, manajemen, jurnalis dan investor.
Bloomberg Indonesia dan Frontier Consulting
8 Juni 2011
Penghargaan marketing dari mulut ke mulut berdasarkan survey yang digelar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Denpasar dan Makassar. Aspek yang disurvey adalah talking, promoting, selling dan social network.
SWA dan Onbee Marketing Research
9 Juni 2011
The 1st Best ATM Sharia Bank
MRI dan Infobank
16 Juni 2011
Penghargaan untuk popularitas brand BSM di tengah masyarakat. Indikator yang dinilai: 1). Brand awareness (popularitas merek). 2). Ad awareness (popularitas iklan). 3). Brand value (tingkat kualitas merek). 4). Satisfaction and Loyalty Index (tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan). 5). Pangsa pasar. 6). Gain index (potensi pertumbuhan merek di masa mendatang)
SWA dan Mars
21 Juli 2011
Bank berkinerja bagus selama di atas 10 tahun berturut-turut. BSM memperoleh predikat Sangat Bagus selama 11 tahun berturut-turut. Indikator penilaian: l CAR. l Aktiva produktif (NPL dan PPAP). l Rentabilitas (ROE dan ROA). l Likuiditas (LDR dan pertumbuhan kredit). l Efisiensi (BOPO dan NIM)
22 Juli 2011
Pengukutan kinerja keuangan berdasarkan metode CAMEL dan DEA . Penilaian berdasarkan laporan keuangan 2010. Kategori: Bank Syariah
ABFI Institute Perbanas dan Majalah Tempo
28 Juli 2011
Kategori: Bank syariah Kriteria penilaian menggunakan 17 parameter kinerja keuangan seperti CAR, BOPO, NPF, ROE dan ROA, dll termasuk penyaluran DPK dan dana zakat.
Berita Satu Group (Majalah Investor)
3 Agt 2011
Kategori bank syariah dengan pengukuran kinerja keuangan 2010.
The Asset of Hong Kong
6 Sep 2011
BSM dinilai sebagai bank syariah terbaik dalam transaksi retail bank
The Asset of Hong Kong
6 Sep 2011
BSM dinyatakan sebagai bank syariah terbaik di Indonesia dalam transaksi trade finance.
The Asset of Hong Kong
6 Sep 2011
As a Join placing agent for gov Indonesia retail sukuk issuance
The Asset of Hongkong
Penghargaan atas keterbukaan informasi yang ditampilkan pada buku laporan tahunan perusahaan. BSM memperoleh peringkat 1 untuk kategori perusahaan swasta, keuangan, nonlisted.
BI, Bapepam LK, Dirjen Pajak, KNKG, IAI, BEI, Kementerian Keuangan
14 Sep 2011
Penghargaan atas performa bank syariah di Indonesia. Penepatan pemenang diperoleh berdasarkan polling.
Asiamoney
29 Sep 2011
Penghargaan berdasarkan su rvey customer loyalty yang dikaitkan dengan promosi yang dilakukan oleh customer yang loyal dan kemudian bersedia merekomendasikan produk kepada komunitasnya.
Swa
27 Okt 2011
Bank syariah dengan pertumbuhan DPK tertinggi
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank Syariah dengan Pertumbuhan Pembiayaan tertinggi
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank syariah paling prudent.
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank syariah dengan tingkat keuntungan tertinggi
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank syariah dengan kinerja keuangan terbaik
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank Syariah dengan tingkat efisiensi paling tinggi ke-2
Karim Business Consulting (KBC)
10 Nov 2011
Bank yang menyelenggarakan kegiatan bedah buku dengan peserta jumlah cabang terbanyak
Museum Rekor Indonesia (MURI)
11 Nov 2011
Penghargaan atas kinerja keuangan dan sokongan yang kuat dari induk perusahaan sehingga Fitch Rating meningkatkan rating jangka panjang BSM dari AA menjadi AA+. Adapun obligasi syariah BSM naik AA-(idn) menjadi AA.
Fitch Ratings
12 Des 2011
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
6 Sep 2011
39
profil perusahaan
award Selama tahun 2011, BSM telah meraih beragam penghargaan dari berbagai lembaga, baik dalam maupun luar negeri. Penghargaanpenghargaan tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat kepada PT Bank Syariah Mandiri.
29 16
12 10
8 5 5
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
40
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Harmonisasi idealisme usaha dan nilainilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri.
rating BSM senantiasa meningkatkan kualitas dalam berbagai bidang. Pada tahun 2011 FitchRating memberikan nilai AA+(idn).
AA+(idn) 2011
AA-(idn) AA-(idn) 2009
A+(idn) A+(idn) 2007
A(idn)
FitchRating
2010
FitchRating FitchRating
2008
FitchRating FitchRating
2006
id BBB+
FitchRating
2005
id BBB 2004
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
41
profil perusahaan
visi dan misi BSM
Visi dan Misi Perusahaan Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka BSM memandang perlu untuk menetapkan Visi dan menguatkan Misi Perusahaan. Penguatan Misi perusahaan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan Misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini. Direksi BSM melalui Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC” telah mensosialisasikan Visi, Misi dan BSM Shared Values kepada seluruh jajaran BSM. Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui, memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan BSM Shared Values.
Visi Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
Misi 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan. 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Penjelasan Visi dan Misi a. Bank Syariah Terpercaya Untuk menjadi bank syariah terpercaya kami lakukan dengan terus menjaga kompetensi dan integritas 1) Kompetensi Kami implementasikan dengan meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb:
42
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus menjaga kompetensi dan integritas.
“Dan
janganlah kamumengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungawabannya.” (Al Isra (17): 36)
2) Integritas Kami implementasikan dengan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan” (Al Maidah (5): 64) b. Pilihan Mitra Usaha Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha kami lakukan dengan senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah 1) Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek bisnis, kami implementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien, serta infrastruktur yang memadai. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb. “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan orang lain menjauh” (H.R. Al Bukhari dan Muslim)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2) Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah, kami implementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb: “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanga-Nya.“ (An Nisaa (4): 125)
43
profil perusahaan
nilai-nilai perusahaan
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values) perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui Surat Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”. Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up. Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan dalam perilaku-perilaku utama sebagai berikut:
Core Values Nilai Utama Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.
Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius.
Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa): Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan.
44
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus.
Core Behaviour Perilaku Utama 1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. 3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan. 4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi banker. 1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif. 2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. 3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. 4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi 1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. 2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. 3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan. 1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku 2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah. 3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab 1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat. 2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan competitor. 3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Contra Behavior
Perilaku yang Sesuai Penyesuaian kompetensi dengan pekerjaan. l Memperkaya pengalaman dan benchmarking l Pendekatan dua arah l Pengelolaan pengetahuan di Perusahaaan (Knowledge Management) l
Mengerti serta memahami visi, misi, nilai serta strategi perusahaan l Selalu positive thinking l Bersikap objektif l Menganggap tugas sebagai amanah dan tantangan l Motivasi bekerja untuk kebaikan l
Sederhana Ikhlas l Berbagi pada sesama l Peduli pada sesama l Dapat menjaga amanah
Kurang kompetensi Minim pengalaman l Kurangnya pelatihan l Pendekatan top-down terlalu dominan l Rendahnya akses ke informasi l l
Tidak peduli pada tujuan perusahaan Buruk sangka, negative thinking l Bersikap subjektif (like and dislike) l Menganggap tugas sebagai beban l Rendahnya motivasi kerja l Materialistis l l
Pamrih Egois l Tidak peduli pada orang lain l Tidak Amanah
l
l
l
l
Jujur Sedikit bicara yang tidak berguna l Amanah l Dapat menerima kritik l Bekerja sebaik mungkin untuk menghasilkan sesuatu yang positif
Pembohong Banyak bicara kosong l Munafik l Mudah tersinggung l Perilaku cari muka
l
l
l
l
Memisahkan kepentingan pribadi dan perusahaan. l Responsive l Cepat dan tanggap l Mengerjakan secara tim l Inovatif dan out of the box l
Conflict of interest Tidak responsive l Tidak ada atau lambat follow up l Lempar tanggung jawab l Mental ikut-ikutan l l
45
profil perusahaan
sasaran dan strategi
Penentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan, Sasaran dan strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja utama.
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2011: 1. Peningkatan Market Share Asset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan; 2. Penghimpunan Dana Konsumer dan Penyaluran Pembiayaan, dengan High Yield pada Segmen Usaha Mikro (termasuk gadai), kecil dan konsumer; 3. Pengendalian Kualitas Asset (APYD & NPF); 4. Peningkatan Fee Based Income; 5. Penguatan Infrastruktur (jaringan, core banking system, shared values (ETHIC), manajemen risiko, kepatuhan, dan pengawalan).
10 Prioritas Tahun 2011 1. Mencapai laba bersih sekurang-kurangnya Rp525M; 2. Menghimpun dana pihak ketiga sekurang-kurangnya Rp8,84T serta meningkatkan porsi dana konsumer min. 61% dan porsi low cost fund min. 50%; 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurangkurangnya Rp8,31T dengan porsi pembiayaan UMKM min. 65%; 4. Memperoleh fee based income min. Rp742M; 5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income ratio maks. 49,97%; 6. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 3,91%, NPF nett maks. 1,32% dan APYD/AP maks. 3,50%; 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan SQI (service quality index) min. 90, pembukaan outlet: 13 KC, 136 KCP, 20 KCP Khusus, 19 KK, 65 PP, 335 outlet gadai, 230 outlet mikro dan 269 ATM; 8. Mengimplementasikan core banking system baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2011-2015 dengan target selesai 15 proyek di tahun 2011; 10. Memperkuat competency-based human resource melalui pengembangan kualitas dan utilisasi e-learning dengan mencapai sekurang-kurangnya penambahan 12 modul, rata-rata 6.000 user per bulan.
46
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-kurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 65%;
Lima Program Kerja Utama BSM Tahun 2012: 1. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp800 miliar melalui: a. Peningkatan produktifitas; b. Perbaikan efisiensi (BO/PO sebesar 82,60%); c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund sebesar 46,47%); d. Perbaikan Kualitas Aset (NPF sebesar 2,18%); e. Penagihan Debitur Write-off (recovery rate di atas 30%). 2. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan: a. Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp16,95 triliun; b. Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp14,45 triliun; c. DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp14,91 triliun. 3. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di Perbankan Syariah 4. Implementasi Proyek Corporate Plan dan Core Banking System (CBS) Tahun 2012 5. Penguatan implementasi share values ETHIC
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
10 Prioritas Tahun 2012 1. Mencapai laba bersih dengan pertumbuhan sekurangkurangnya Rp800 miliar; 2. Menghimpun dana pihak ketiga dengan pertumbuhan sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan porsi low cost fund min. 40,00%; 3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurangkurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan UMKM min. 65%; 4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross maks. 3,00%, NPF nett maks. 2,00% dan APYD/AP maks. 2,50%; 5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income ratio maks. 62,00%; 6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun. 7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP Khusus gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri, dan 294 ATM; 8. Mengimplementasikan Core Banking System baru; 9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012; 10. Memperkuat competency-based human resource melalui pengembangan kompetensi, kualitas dan produktifitas pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).
47
profil perusahaan
bidang usaha
Produk Pendanaan l
l
l
l
l
l
l
l
l
48
BSM Tabungan Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis. BSM Tabungan Simpatik Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. BSM Tabungan Mabrur Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah. BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan. BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC) Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri. BSM Deposito Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. BSM Deposito Valas Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing. BSM Giro Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa melakukan pengembangan dan menciptakan inovasi produk perbankan syariah.
l
l
l
l
l
BSM Giro US Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro Singapore Dollar Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah. BSM Giro Euro Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
Produk Pembiayaan l
l
l
BSM Obligasi Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo. BSM Tabungan Perusahaan Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/ Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
l
l
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Murabahah Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer. BSM Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH. BSM Pembiayaan Istishna Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
49
profil perusahaan
l
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik) Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
l
l
l
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko.
l
l
BSM Customer Network Financing BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank. l l
BSM Pembiayaan Resi Gudang Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen.
l l
BSM Pembiayaan Edukasi Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/ semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
l
l PKPA
l
50
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan. BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
l
Pembiayaan Dana Berputar Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah. BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah. BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah. Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan). Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah. BSM Pembiayaan Griya DP 0% Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah. BSM Sistem Pembayaran Off Line Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dalam memenuhi harapan nasabah, BSM menawarkan 14 jenis produk pendanaan dan 22 jenis produk pembiayaan.
l
l
l
Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya. Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan). Pembiayaan Peralatan Kedokteran Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
51
profil perusahaan
Layanan l
l
l
l
l
l
l
52
BSM Card Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”. BSM Sentra Bayar Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan. BSM Mobile Banking Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja. BSM Net Banking Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
l
l
l
l
l
BSM Mobile Banking GPRS Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM) Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM. BSM Pooling Fund Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara otomatis sesuai keinginan nasabah.
l
BSM Pertukaran Valas Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah. BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak memenuhi kewajibannya. BSM Electronic Payroll Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel. BSM SKBDN Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM). BSM Letter of Credit Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen. BSM Transfer Western Union Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara (domestik).
l BSM Kliring Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring. l BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Terkait produk layanan, BSM menawarkan 25 jenis produk.
l
BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
l
l
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. l
l l
l
l
l
Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.
Transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta) Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia (MTA) Malaysia.
l
BSM Pajak Online Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai.
BSM Referensi Bank Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu. BSM Standing Order Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya secara berulangulang. Dalam pelaksanaannya nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali saja. BSM Autosave Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar rekening giro dan rekening tabungan dengan memelihara saldo tertentu. BSM Transfer Valas Transfer valas terdiri dari: n Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri. n Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah BSM.
BSM Pajak Impor Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
53
profil perusahaan
profil dewan komisaris
54
Tardi
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris
Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Achmad Marzuki Komisaris Utama/ Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Abdillah
Lilis Kurniasih
Komisaris Independen
Komisaris
55
profil perusahaan
Achmad Marzuki
Abdillah
Komisaris Utama | Komisaris Independen
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir di Palembang, 25 Juli 1939. Alumnus Universitas Gajah Mada Tahun 1964 dan Universitas Indonesia Tahun 1980. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tanggal 19 Juni 2008. Training yang diikuti: l Business Workshop l Supervised Achievement Motivation Training & Consultant l Insurance and Development Banking l Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD l Aplikasi Systematic Managerial Analysis l Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan l Top Management Program of Asian Institute l The Executive Risk Management Refresher Programme l Risk Management in Retail Banking
Perjalanan karir: l Senior Advisor Dewan Komisaris PT Bank
Syariah Mandiri l Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza l Komisaris Utama PT Estetika Jasatama (Consultants & Broker Insurance) l Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) l Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero) l Direktur PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero).
56
Warga Negara Indonesia. Lahir di Brebes, 21 Februari 1947 Alumnus Universitas Indonesia Tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Training yang diikuti: l Kursus Financial Accounting l Kursus
Audit Inspection and Control l Seminar Management Accounting l Kursus Asset Liability Management l Top Management Program l SESPI BI l Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA)
Perjalanan karir: l Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri l Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya l Komisaris PT Estika Sedaya Finance l Ketua Badan Pengawas Yayasan THT Bank Bumi Daya (Persero) l Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Ramzi A. Zuhdi
Lilis Kurniasih
Tardi
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jambi, 5 Mei 1952 Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada tahun 1978 dan Meraih gelar Master tahun 1989 dari Lowa State University. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Juni 2010. Training yang diikuti: l Islamic Banking l Program Eksekutif l Sertifikasi Manajemen Risiko l Leadership Program l Refreshment Risk Management
Perjalanan karir: l Direktur DPbS Bank Indonesia l Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung, 13 Januari 1958 Alumnus Institut Pertanian Bogor 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964 Alumnus Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran.. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Training yang diikuti:
Training yang diikuti: l Kursus kredit l Seminar Modal Ventura l Loan Syndication Workshop l Pendidikan ketrampilan Manajerial l Training Debt. Restructuring and Loan SYN l Credit Training for Lending l Pelatihan Asuransi Kerugian Agunan l Marketing Analysis, Strategy & MPD l Sertifikasi Manajemen Risiko-1 l Workshop Optimalisasi Penyelesaian Kredit l Sertifikasi Manajemen Risiko-2 l Risk Management in Banking l Leaders Forum l MRB Forum Leaders
l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities l Investment Management l Advance Financial Analysis l Quality Service Delivery l Sertifikasi Management Risiko-1 l Assesment Perkreditan l Integrated Economic & Risk Analysis on Downstream Oil & Gas industry l Analisa Laporan Keuangan level III l Negotiation Skill l SOS Implementasi Basel II & ERM. l Operation Risk Management l Leaders Forum l Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal l Workshop Advertisy Quotient l Assesment Commercial Banking l Workshop Coaching for Leadership l Leadership and Decision Making
Perjalanan karir: l Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri l Wakil Kepala Cabang Kebayoran, PT Bank Exim l Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim l Pejabat Pimpinan Biro Kecil Perkebunan PT Bank Exim.
Perjalanan karir: l Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Dep. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
57
profil perusahaan
dewan pengawas syariah
58
M. Syafii Antonio
Komaruddin Hidayat
Mohamad Hidayat
Anggota
Ketua
Anggota
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Ketua
Anggota
Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 28 Juni 2011.
Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001.
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1968. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001.
Riwayat Pendidikan:
Riwayat Pendidikan: Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Riwayat Pendidikan: Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta.
Perjalanan karir: l Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia. l Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI. l Dosen Tazkia.
Perjalanan karir: l Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI. l Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia. l Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti.
l Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. l Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. l Meraih gelar doctoral di bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun 1995 dan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997. Perjalanan karir: l Merupakan salah seorang cendekiawan
muslim yang berpengaruh di Indonesia serta produktif dalam menulis karya-karya ilmiah. l Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
59
profil perusahaan
profil direksi
60
Achmad Syamsudin
Zainal Fanani
Hanawijaya
Direktur
Direktur
Direktur
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Yuslam Fauzi
Amran Nasution
Sugiharto
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
61
profil perusahaan
Yuslam Fauzi
Sugiharto
Zainal Fanani
Direktur Utama
Direktur
Direktur Kepatuhan
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment Banking) tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tanggal 22 Juni 2005.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2008.
Training yang diikuti: l Correspondent Banking di American Express Bank, New York l Pricing Methodology l Capital Market Instruments in Asia l Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments l Corporate Finance Course l Chartered Financial Analyst Review l Global Custody & Portfolio Administration l Advanced Project Finance & Financial Modelling l Shari’a Banking & Supervisory Aspect l Sertifikasi Manajemen Risiko l 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance Summit l Middle Eastern Investor Forum for Indonesia l Bank Indonesia Annual International Seminar l Aktif sebagai pembicara tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai seminar, simposium,workshop sejak tahun 1999
Training yang diikuti:
Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007.
Training yang diikuti:
Perjalanan karir: l Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin
Bank Mandiri l Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri l Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
62
l Credit Analysis Training l Core Credit
Training l Development of Management Skills Training l Selling International Banking Product & Service l Spirit Risk Management l Targeted Selection Training l Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani. Perjalanan karir: l Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri l Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri l Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia l Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia l Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia l Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
l Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko l Conference on Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA) di Bahrain l Emotional Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ Training l Balanced Scorecard Worldclass Perform, The Jakarta Consulting Group l Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance l Pelatihan Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank Susila Bakti l Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara l Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI l Kursus Manajemen Perkreditan Angkatan XII, IBI.
Perjalanan karir: l Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti l Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti l Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Achmad Syamsudin
Hanawijaya
Amran Nasution
Direktur
Direktur
Direktur
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 29 Juni 2010.
Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999). Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 22 Juni 2005.
Training yang diikuti: l Optimizing Company Value Through BCM & ERM l Implementasi Resi Gudang dan Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Komoditas l Transformational Leadership for Within l Internalisasi Culture (Change Agent) l Forum International ICC l Advanced Leadership Program (International Diploma) l Euromoney Risk Mg. Master Series l Small Medium Enterprise Financing l Credit Portfolio Risk Management l Marketing Analysis, Strategic Marketing & Product Development l Selling Commercial & Corporate Bank Services l Credit Risk Analysis Training l Credit Risk Masterclass l International Trade Finance l Credit & Operational Risk
Training yang diikuti:
Training yang diikuti:
l Officer Development Program Bank
l Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila
Dagang Negara (BDN) l Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB l Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI l Effective Cash Flow Management l Corporate Valution Modelling - Euromoney Training l Executive Workshop on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA) l Selling Commercial & Corporate Bank Services Course l Leadership Course INSEAD-Mandiri, USAID University l Internship Program USA l Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen Risiko-Program BSMR Bank Indonesia.
Perjalanan karir: l Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri l Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri l Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri l Group Head CRM Retail, Bank Mandiri l Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN
Perjalanan karir: l Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007.
Bakti l Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia l Training Customer Oriented Leadership, Dale
Carnegie l Workshop Management Perbankan Syariah, Tazkia Institute l Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance Management, Arthur Andersen l Workshop Proactive Risk Management In Banking, Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya l Program Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance VIII, Center Of Corporate Leadership l Islamic Commercial Law In Banking & Finance l Islamic Finance Forum l ESQ Angkatan 39, ESQ Centre l Workshop Risk Management & Compliance, Novotel Coralia l Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko. Perjalanan karir: l Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah
Mandiri l Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri l Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung l Account Officer Bank Susila Bakti Bandung.
63
profil perusahaan
informasi pemegang saham
Struktur Kepemilikan Saham Sesuai dengan Akta No. 42, tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri selaku Pemegang Saham melakukan penambahan modal disetor sebesar Rp300.000.000.000,00, sehingga Modal Disetor meningkat menjadi sebesar Rp1.158.243.565.000. Struktur kepemilikan saham BSM tahun 2011 sebagai berikut: Struktur Kepemilikan Saham BSM 2011 Pemegang Saham
Jumlah Rupiah Persentase Lembar Saham
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.158.243.560.000 99,9999996% PT Mandiri Sekuritas
Rp 5.000
0,0000004%
231.648.712 1
Tabel Kepemilikan Saham Periode 2009-2011 Tahun
Kepemilikan Saham
2009
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 131.648.712 lembar saham. 2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,000001% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.
2010
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,999999% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 171.648.712 lembar saham. 2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,000001% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.
2011
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999942% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 231.648.712 lembar saham. 2. PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000058% saham Bank Syariah Mandiri, atau sebanyak 1 lembar saham.
Profil Pemegang Saham: 1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, bergabung menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
64
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Tahun 2011, Bank Mandiri selaku Pemegang Saham melakukan penambahan modal disetor kepada Bank Syariah Mandiri.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.memiliki bidang usaha perbankan.
Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%) dan Publik (40%).
2. PT Mandiri Sekuritas Merupakan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 yang merupakan penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT Marincorp Securindo.
BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
Dikarenakan Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed company, baik masyarakat, direktur maupun Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank Syariah Mandiri.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
65
profil perusahaan
profil perusahaan anak dan perusahaan afiliasi
Profil Perusahaan Anak dan Perusahaan Afiliasi PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak perusahaan, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu anak perusahaan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain: a. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL); Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Bank Exim cabang London. b. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971. c. PT Bumi Daya Plaza Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyewaan gedung (properti) dan telah beroperasi sejak 22 Desember 1978. d. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan telah beroperasi sejak 3 November 1992. e. PT AXA Mandiri Financial Services Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa patungan antara Bank Mandiri dan AXA beroperasi sejak Desember 2003. f. PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Merupakan anak perusahaan dari PT Mandiri Sekuritas dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. beroperasi sejak Desember 2004. g. PT Mandiri Tunas Finance Merupakan lembaga pembiayaan yang fokus pada pembiayaan kendaraan bermotor, berdiri sejak tahun 1989 dan diakuisisi Bank Mandiri bulan Februari 2009. h. PT Mandiri AXA General Insurance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum, patungan antara Bank Mandiri dan AXA.
66
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik anak perusahaan, tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi.
Kronologis Pencatatan Saham PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan saham dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tersebut.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya PT Bank Syariah Mandiri merupakan private company tertutup yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis pencatatan efek lainnya dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tersebut.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
67
profil perusahaan
lembaga profesi penunjang perseroan
Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor Akuntan Publik Bank telah menunjuk dan menetapkan beberapa notaris dan konsultan hukum dalam rangka membantu penyelesaian hukum terkait dengan proses bisnis bank. Berikut notaris dan konsultan hukum Bank: a. Notaris di Kantor Pusat Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn. Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl. Raya Condet No. 27, Jakarta 13760 Notaris: Efran Yuniarto, SH, MKn. Alamat: Casablanca Mansion GF 10 Jl. Raya Casablanca Kav.9 Jakarta Selatan Notaris: Sutjipto, SH. Alamat: Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta 12190 b. Konsultan Hukum Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa &Partners. Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat & Penasehat Hukum. Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870 c. Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman & Surja. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190. d. Kantor Akuntan Publik Perseroan Pemilihan KAP didasarkan pada daftar KAP di Bank Indonesia. KAP baru terpilih selama 2 (dua) tahun. Proses pemilihan KAP telah dibakukan dengan menerbitkan SE No.10/012/UMM, tanggal 24 Desember 2008 perihal Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kantor Akuntan Publik. Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah melalui proses seleksi antara Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS. BSM telah menunjuk Akuntan Publik (AP) Drs. Hari Purwantono dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja afiliasi dengan auditor internasional Ernst & Young (E&Y) dengan Akuntan Publik: Drs. Hari Purwantono (Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065),
68
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi dan ketentuan BI.
yang beralamatkan Gedung Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lt.7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 untuk melakukan audit kinerja keuangan tahun buku 2011 dengan jasa audit dan jasa atestasi lainnya sebesar Rp770.000.000,-. Penunjukan AP dan KAP berdasarkan keputusan RUPS PT Bank Syariah Mandiri No. 18 Notaris Harun Kamil, SH tanggal 28 Juni 2011. Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat pendapat dari DPS bahwa BUS mentaati terhadap pelaksanaan prinsip syariah. KAP telah menyampaikan management
letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi dan ketentuan BI. Dalam imbalan jasa tersebut tidak termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penugasan audit (out of pocket expenses). Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang undangan dan Audit Kinerja Keuangan.
Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik Periode 2009 – 2011 Periode
Akuntan
KAP
Alamat
Audit Fee
Opini
Drs. Hari Purwantono, Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor KEP-122/KM.5/2006
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 5253 Jakarta 12190, Indonesia.
Rp 630.000.000
Wajar dalam semua hal yang material
Laporan Evaluasi Kinerja
2010
Drs. Hari Purwantono, Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.I/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 5253 Jakarta 12190, Indonesia.
Rp 690.000.000
Wajar dalam semua hal yang material
Laporan Evaluasi Kinerja
2011
Drs. Hari Purwantono, Izin Akuntan Publik No. 98.1.0065
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.I/2010
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 5253 Jakarta 12190, Indonesia.
Rp 770.000.000
Wajar dalam semua hal yang material
- Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undang-undang - Audit Kinerja
2009
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jasa di Luar Audit keuangan
69
profil perusahaan
profil pejabat eksekutif
Achmad Fauzi, Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH).Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Agus Tri Widodo, Kepala Divisi Operasi (DOP). Lahir di Solo tanggal 15 Oktober 1959. Lulus dari jurusan Manajemen Informatika, STIMK, Jakarta tahun 1980. Menyelesaikan Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, tahun 1998. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2010. Andri Vendredi, Kepala Divisi Pembiayaan Kecil, Mikro & Program (DKM). Lahir di Bandung tanggal 12 April 1968.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005. Dewa Bagus Ivan Baruna, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk (DPP).Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965.Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Ekasakti tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Edwin Iswan Siregar, Kepala Divisi Jaringan (DJN). Lahir di Jakarta tanggal 23 Februari 1960.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Edy Suryadi, Kepala Divisi Penyelesaian Pembiayaan (DPB). Lahir di Tanjung Raja tanggal 6 Februari 1965. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya tahun 1989 dan Magister Management dari Universitas Admajaya tahun 2005. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Eka Bramantya Danuwirana, Kepala Divisi Human Capital (DHC).Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969.Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Dewa Bagus Ivan Baruna, Kepala Desk Mass Banking (DMB).Lahir di Muara Enim tanggal 29 Agustus 1968.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila tahun 1990 dan Magister Managemen Universitas Trisakti tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Firman Jatnika, Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja (DPM). Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970.Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005.Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
70
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Hadi Purnomo, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi dan Investasi (DKI).Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966.Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Putu Rahwidhiyasa, Kepala TPMO. Lahir di Jakarta tanggal 13 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986, meraih Master Finance & Strategy dari University of Illinois USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2008.
Hadi Purnomo, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi Cabang (DKR). Lahir di Medan tanggal 21 Agustus 1966.Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1990 dan Magister Sains Universitas Indonesia tahun 2009. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003.
Roosita Abdullah, Kepala Divisi Sistim & Teknologi (DST). Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002.
Helmi Huseno, Kepala Desk Training (DTR). Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1996 dan lulus sebagai Psikolog di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1989. Lulus pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Manajemen tahun 2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
Rustanti Rachmi, Kepala Divisi Pembiayaan Konsumer (DPK). Lahir di Gombong tanggal 20 Januari 1967.Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Jefry Pranaya, Kepala Desk Pegadaian (DPG). Lahir di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam, Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000. M. Fanny Fansyuri, Kepala Divisi Manajemen Risiko (DMR). Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Musdar Ayub, Kepala Divisi Akuntansi (DAK). Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Muslihan, Kepala Desk Sisdur & Pengawasan (DSP). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober 1959.Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi tahun 1999. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Priyono, Kepala Divisi Audit Intern (DAI). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1999. Priyo Prakoso, Kepala Divisi Kepatuhan (DKN). Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal 20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1988, meraih Master Ekonomi dari Universitas Ohio tahun 1997. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Siti Nurdiana, Kepala Desk Pembiayaan Khusus & Sindikasi (DKS).Lahir di Jakarta tanggal 16 Desember 1966.Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Subki Matsyah, Kepala Divisi Pembiayaan Komersial (DKC). Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964.Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Sulistyo Budi, Kepala Divisi Restrukturisasi (DRS). Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Taufik Machrus, Kepala Divisi Sarana & Logistik (DSL).Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001. Tutuy Guntara, Kepala Divisi Tresuri dan Perbankan Internasional (DTI). Lahir di Ciamis tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor tahun 1980. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. Setyobudi Tariadi, Kepala Divisi Business Remittance (DBR). Lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung tanggal 21 Desember 1958.Lulus dari Fakultas Teknik Institut Teknologi Bandung 1984 dan Magister Manajemen University of Wiconsins, USA tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2003. Zul Ikbal, Kepala Desk Alternate Channel (DAC). Lahir di Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1988w. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2009.
71
profil perusahaan
testimoni
Gede Sumadi (Nasabah)
“Saya awalnya datang di developer perumahan untuk mengambil rumah dengan KPR. Disana saya ditawari berbagai program KPR dari beberapa bank. Salah satunya dari BSM. Saya tertarik dengan BSM karena bisa memberikan dana KPR yang sesuai dengan kebutuhan saya dan cicilannya sangat murah dibandingkan dengan bank lainnya. Saya beragama Hindu, namun di BSM saya melihat BSM bisa memenuhi kebutuhan saya yang tadinya saya pikir BSM khusus untuk kaum muslim ternyata saya pun bisa dilayani dan terpenuhi”.
Lim Mochammad Yusuf (Nasabah)
“Setahu saya BSM itu bank syariah yang berdiri belum lama. Dimana manajemennya beda dengan mandiri konvensional. Di bank syariah memakai sistem bagi hasil yang sampai sekarang sangat menguntungkan jika dibandingkan dengan bank konvensional. Dari sisi servisnya sangat memuaskan saya dengan memberikan layanan yang baik dan ramah. Beda ketika saya datang ke bank lainnya”.
Setijabudi W.
(Unit Jasa Koperasi Sejahtera Surabaya) “Saya sudah berhubungan dengan BSM sejak tahun 2003. Alhamdulillah saya puas dengan pelayanan pembiayaan di BSM. Saat ini Bank Syariah Mandiri saya lihat sudah berkembang cukup pesat, sudah banyak otlet yang terdapat di Sidoarjo dan Surabaya. Saya berharap perkembangan perbankan syariah semakin pesat terutama Bank Syariah Mandiri”.
72
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Piagam Penghargaan Museum Record Dunia Indonesia nomer 5193, bukan hanya sebagai record Indonesia, tapi ini record dunia. Saya yakin Bank manapun belum pernah melakukan bedah buku secara serentak di tempat terbanyak di 124 tempat selain BSM.
Jayasuprana
(Pemilik Museum Rekor Indonesia) “Saya punya kebiasaan, dalam 5192 kali saya menyerahkan Rekor MURI, selalu datang tepat waktu, kemudian saya datang hanya untuk menyerahkan dan langsung pulang. Ternyata pada upacara yang ke 5193 saya tidak pulang, karena record ini adalah record pertemuan yg diselenggarakan oleh Bank yang paling memberikan kecerdasan peradaban.
Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia nomer 5193, bukan hanya sebagai record Indonesia, tapi ini record dunia. Saya yakin Bank manapun belum pernah melakukan bedah buku secara serentak di tempat terbanyak di 124 tempat selain BSM.* *) Disampaikan pada saat acara pemberian rekor MURI di BSM tanggal 11 November 2011
Pilar peradaban/kebudayaan adalah pilar ekonomi. Nabi yang saudagar satu-satunya adalah Nabi Muhammad. Saya belakangan ini sedang menyusuri peradaban tentang kebudayaan islam mulai dari Yordania, Syria, Turki, Maroko, Uni Emirate Arab, China. Saya belajar soal Islam dari Cak Nur dan terus terang setelah jadi almarhum saya kehilangan. Saya melanjutkan upaya saya mempelajari salah satu peradaban kebudayaan terbesar di dunia ini melalui BSM. Pada tahun 1998 waktu krisis ekonomi melanda sebagian besar dari dunia ini, saya sudah mengatakan akar permasalahan ternyata pada sistem perbankan dan pada waktu itu sistem perbankan masih sangat dikuasai oleh sistem perbankan yang bukan syariah, Saya bilang yang bisa menyelamatkan dunia dari masalah krisis ini hanya sistem perbankan syariah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
73
74
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
analisa pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan Bank Syariah Mandiri menunjukkan kinerja yang semakin baik sebagai bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia. Pertumbuhan Aset BSM mencapai 49,84% dan pertumbuhan laba bersih mencapai 31,67% .
Rp48,67 triliun Total aset BSM tahun 2011 menguasai 33,46% pangsa pasar perbankan syariah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
75
analisa & pembahasan manajemen
Pada tahun 2011, kinerja Bank Syariah Mandiri menunjukkan performance yang semakin baik sebagai bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia. Aset BSM menunjukkan pertumbuhan sebesar Rp16,19 triliun atau 49,84%, sedangkan laba bersih tumbuh sebesar Rp132,55 miliar atau 31,67% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
A. Tinjauan Bisnis Perbankan Pemulihan ekonomi global sampai dengan akhir tahun 2011 masih diselimuti ketidakpastian di pasar keuangan global dan perlambatan ekonomi dunia. Terdapat berbagai sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja pasar keuangan global dan mengakibatkan tertahannya tren penguatan di pasar keuangan global. Sentimen negatif tersebut muncul karena adanya indikasi kuat perlambatan ekonomi global diantaranya: 1. Penurunan peringkat utang AS; 2. Berlarut–larutnya penyelesaian krisis utang di Eropa; 3. Penurunan peringkat utang Negara-negara PIIGS (Portugal, Ireland, Italy, Greece, and Spain); 4. Krisis politik di MENA (Midle East and North Africa). Perekonomian Indonesia tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5%, meningkat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 yang sebesar 6,1%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja investasi yang terus meningkat dan kinerja ekspor yang masih tetap solid serta kondisi stabilitas makro ekonomi yang membaik. Tekanan inflasi sampai dengan tahun 2011 relatif rendah. Secara tahunan, inflasi IHK di tahun 2011 mencapai 3,79% (yoy) atau lebih rendah dari inflasi di tahun 2010 yang mencapai 6,96% (yoy). Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya koreksi dari sisi volatile food. Sementara itu tekanan inflasi dari faktor fundamental yang terlihat pada inflasi inti menunjukkan peningkatan namun masih terkendali. BI memperkirakan selama tahun 2012 inflasi IHK berada pada kisaran 4,5±1% pada tahun 2012. Nilai tukar rupiah secara rata-rata di tahun 2011 mengalami apresiasi sebesar 3,87% (ytd) dari Rp9.080 per dolar AS di tahun 2010 ke level Rp8.742 di tahun 2011. Namun, secara point-to-point rupiah di tahun 2011 terdepresiasi sebesar 1,10% dari level akhir tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp9.010 per dolar AS ke level Rp9.110 per dolar AS di akhir
76
tahun 2011. Pelemahan tersebut relatif sejalan dengan pergerakan nilai tukar kawasan yang secara rata-rata juga terkoreksi, kecuali Yen Jepang. Di sisi lain, walaupun rupiah mengalami tekanan, namun volatiliasnya menurun. Kebijakan stabilisasi yang dilakukan BI mampu meredam volatilitas pergerakan rupiah di akhir tahun 2011. BI Rate di akhir tahun 2010 berada di level 6,50%, kemudian BI Rate naik di Februari 2011 menjadi 6,75% sampai dengan September 2011. Kinerja ekomoni Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2011 berada pada level 6,00%. Bank Indonesia memandang bahwa Rate 6,00% masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan, sehingga sisi suplai dapat merespon akselerasi di sisi permintaan secara memadai.
I. Perbankan Nasional Aset perbankan nasional tahun 2011 adalah Rp3.652 triliun, tumbuh sebesar Rp644 triliun atau 21,40% (yoy) terhadap posisi aset tahun 2010 sebesar Rp3.008 triliun. Pertumbuhan aset perbankan tersebut lebih baik dari pertumbuhan aset tahun 2010 yaitu 18,73% (yoy). Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh Rp446 triliun atau 19,07% (yoy) dari Rp2.339 triliun di 2010 ke Rp2.785 triliun di 2011. Pertumbuhan DPK sampai dengan Desember 2011 tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2010 sebesar 18,54% (yoy). Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai dengan tahun 2011 adalah Rp2.200 triliun, tumbuh sebesar Rp434 triliun atau 24,59% (yoy) dari posisi kredit di tahun 2010 sebesar Rp1.766 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan kredit tahun 2011. Pertumbuhan kredit modal kerja menurun dari 25,21% (yoy) tahun 2010 ke 21,41% (yoy) tahun 2011. Sementara itu, pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi di tahun 2011 tercatat masing-masing sebesar 33,21% (yoy) dan 24,21% (yoy). Secara sektoral, pertumbuhan kredit masih ditopang oleh sektor lainnya. Pada tahun 2011, pertumbuhan sektor lain-lain tercatat sebesar 24,41% (yoy) turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2010 yaitu 37,17% (yoy). Dengan pangsa sebesar 34,04% dari total kredit,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
sektor tersebut masih menjadi penopang pertumbuhan total kredit yaitu memberikan kontribusi sebesar 33,84% dari pertumbuhan kredit yang sebesar RP434 triliun, meskipun telah menunjukkan perlambatan sejalan dengan perkembangan kredit konsumer. Sementara itu, sektor produktif lainnya khususnya perindustrian serta perdagangan, restoran dan hotel memberikan kontribusi sebesar 15,93% dan 15,15% dari pertumbuhan kredit tahun 2011 sebesar Rp434 triliun, meningkat dibandingkan kontribusi di tahun 2010. Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik. Indikatorindikator utama perbankan seperti rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA) juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL Gross di tahun 2011 menurun dibandingkan dengan NPL Gross di tahun 2010 dari 2,56% ke 2,17%, sedangkan Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,03% dan 5,91%. Rasio permodalan (CAR) perbankan nasional per Desember 2011 mencapai 16,05% lebih rendah dibandingkan CAR periode bulan sebelumnya yang mencapai 17,18%.
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2011 sebesar 50,56% (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan di tahun 2010 pada periode yang sama yaitu 45,42% (yoy). Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di tahun 2011 naik sebesar Rp34,48 triliun atau 50,57%, dari Rp68,18 triliun di tahun 2010 ke Rp102,66 triliun di tahun 2011. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan umum adalah 4,67% di tahun 2011. Sementara itu rasio Non Performing Financing (NPF) membaik semula 3,02% di tahun 2010 menjadi 2,52% di tahun 2011.
III. Pelaku Perbankan syariah Pada tahun 2011 terdapat penambahan 1 Unit Usaha Syariah yang baru namun tidak terdapat penambahan Bank Umum Syariah baru sehingga pemain di industri perbankan syariah terdiri atas 11 bank umum, 24 unit usaha syariah dan 155 BPRS.
II. Perbankan Syariah Sampai dengan tahun 2011, jumlah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 189 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 155 BPRS. Sejalan dengan hal tersebut, jaringan kantor bank syariah telah mencapai 2.066 kantor dan 1.277 office channeling (OC).
27
26
25
23
24
20
19 15
11
8 6 2
2
3
3
3
3
5
11
6
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Aset perbankan syariah di tahun 2011 tumbuh Rp47,95 triliun atau tumbuh 49,17% (yoy) dari Rp97,52 triliun di tahun 2010 ke Rp145,47 triliun di tahun 2011. Dengan pertumbuhan aset tersebut, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional meningkat dari 3,24% di tahun 2010 ke 3,98% di tahun 2011. DPK perbankan syariah tahun 2011 naik sebesar Rp39,38 triliun atau 51,79% (yoy), dari Rp76,04 triliun di akhir tahun 2010 ke Rp115,42 triliun di tahun 2011. Pertumbuhan DPK tahun 2011 adalah 51,79% (yoy) lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK dengan tahun 2010 yaitu 45,47% (yoy). Pangsa pasar DPK perbankan syariah di tahun 2011 adalah 4,14%.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
# Bank Umum Syariah
# Unit Usaha Syariah
IV. Market Share Aset Di tengah industri perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp47,95 triliun dari Rp97,52 triliun tahun 2010 ke Rp145,47 triliun tahun 2011 atau meningkat 49,17%, BSM adalah pemegang pangsa pasar industri perbankan syariah yang terbesar. Dari sisi total aset per 31 Desember 2011 BSM menguasai 33,46% pangsa pasar perbankan syariah atau naik 0,15% dari penguasaan market share tahun 2010 sebesar 33,31%.
77
analisa & pembahasan manajemen
Table Perkembangan Market Share Aset
Table Perkembangan Market Share Dana Pihak Ketiga 50,00%
250.000
45,00% 200.000
35,8%
35,3%
34,4%
40,00% 33,3%
33,46%
33,31%
150.000
50,00%
250.000
200.000
39,76%
39,65%
40,18%
45,00% 36,67%
38,14%
36,93%
35,00% 30,00%
35,00% 150.000
30,00%
25,00% 100.000
20,00%
25,00% 100.000
20,00%
15,00% 50.000
10,00%
15,00% 50.000
10,00%
5,00% 0
0,00% 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
Market Share Perbankan Syariah
40,00%
5,00% 0
0,00% 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Market Share BSM
BSM
Market Share Perbankan Syariah
Market Share BSM
Selama tahun 2011 total aset BSM meningkat 49,84% atau Rp16,19 triliun dari Rp32,48 triliun tahun 2010 ke Rp48,67 triliun tahun 2011. Dengan demikian BSM memberikan kontribusi sebesar 33,76% terhadap pertumbuhan industri perbankan syariah di tahun 2011.
Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah menurun dari 38,14% pada tahun 2010 ke 36,93% pada tahun 2011. Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM menurun akibat penurunan pangsa pasar deposito dan giro BSM.
Market Share Aset BSM dan Perbankan Syariah
Market Share DPK BSM dan Perbankan Syariah (dalam Rp Miliar)
Aset 2010 2011 Growth BSM 32.482 48.671 16.189 Non BSM 65.037 96.796 31.759 Perbankan Syariah 97.519 145.467 47.948
Share 33,76% 66,24% 100,00%
Perbandingan Market Share Growth Aset periode 2010-2011
NON BSM 66,67%
2010
BSM 33,24%
NON BSM 66,24%
2011
BSM 33,76%
(dalam Rp Miliar)
DPK 2010 2011 Growth BSM 28.998 42.617 13.619 Non BSM 47.038 72.798 25.760 Perbankan Syariah 76.036 115.415 39.379
Share 34,58% 65,42% 100,00%
DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2011 tumbuh sebesar Rp13,62 triliun berkontribusi sebesar 34,59% terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar Rp39,38 triliun. Perbandingan Market Share Growth DPK periode 2010-2011
NON BSM 59,35%
DPK 2010
BSM 40,65%
NON BSM 65,42%
DPK 2011
BSM 34,58%
V. Market Share Dana Pihak Ketiga Pada tahun 2011, dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp13,62 triliun atau 46,97% dari Rp29,00 triliun di tahun 2010 ke Rp42,62 triliun tahun 2011. Pada saat yang sama dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 51,79% dari Rp76,04 triliun tahun 2010 ke Rp115,42 triliun tahun 2011.
78
a. Market Share Growth Tabungan Sementara itu pangsa pasar tabungan BSM terhadap tabungan perbankan syariah meningkat dari 43,08% di tahun 2010 ke 44,23% di tahun 2011. Tabungan BSM meningkat Rp4,55 triliun atau 46,10% dari Rp9,87 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp14,42 triliun pada tahun 2011. Pertumbuhan tabungan BSM memberikan kontribusi 46,95% dari pertumbuhan tabungan perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp9,69 triliun.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2011 tumbuh sebesar Rp13,62 triliun berkontribusi sebesar 34,59% terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar Rp39,38 triliun. Market Share Growth Deposito BSM dan Perbankan Syariah
Market Share Growth Tabungan BSM dan Perbankan Syariah
(dalam Rp Miliar)
(dalam Rp Miliar)
Deposito Des-10 Des-2011 Share BSM 5.526 8.415 31,48% Non BSM 8.951 18.319 68,52% Perbankan Syariah 14.477 26.734 100,00%
Tabungan Des-10 Des-2011 Share BSM 2.710 4.551 46,95% Non BSM 3.723 5.143 53,05% Perbankan Syariah 6.433 9.694 100,00%
Perbandingan Market Share Growth Tabungan periode 2010-2011
Non BSM 57,94%
Des 2010
BSM 42,06%
Non BSM 53,05%
Des 2011
BSM 46,95%
Perbandingan Market Share Growth Deposito periode 2010-2011
Non BSM 61,83%
Des 2010
BSM 38,17%
Non BSM 68,52%
Des 2011
BSM 31,48%
b. Market Share Growth Deposito
c. Market Share Growth Giro
Deposito BSM tumbuh Rp8,42 triliun dari Rp15,11 triliun di tahun 2010 ke Rp23,53 triliun di tahun 2011 atau tumbuh 55,69%. Pertumbuhan deposito BSM tersebut memberikan kontribusi 31,50% dari pertumbuhan deposito perbankan syariah yang mencapai Rp26,73 triliun. Akibatnya pangsa pasar deposito BSM terhadap deposito perbankan syariah turun dari 34,29% di tahun 2010 ke 33,23% di tahun 2011.
Giro BSM tumbuh Rp654 miliar dari Rp4.015 miliar di tahun 2010 ke Rp4.669 miliar di tahun 2011 atau tumbuh 16,29%. Pertumbuhan giro BSM tersebut memberikan kontribusi 22,17% dari pertumbuhan giro perbankan syariah sebesar Rp2.950 miliar. Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar giro BSM terhadap giro perbankan syariah turun dari 44,34% di tahun 2010 ke 38,89% di tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
79
analisa & pembahasan manajemen
Market Share Growth Giro BSM dan Perbankan Syariah
Market Share Pembiayaan BSM dan Perbankan Syariah (dalam Rp Miliar)
(dalam Rp Miliar)
Pembiayaan 2010 2011 Growth BSM 23.968 36.726 12.758 Non BSM 44.213 65.925 21.712 Perbankan Syariah 68.181 102.655 34.474
Giro Des-10 Des-2011 Share BSM 1.424 654 22,17% Non BSM 1.430 2.296 77,83% Perbankan Syariah 2.854 2.950 100,00%
Pembiayaan BSM sampai dengan bulan Desember 2011 tumbuh sebesar Rp12,76 triliun berkontribusi sebesar 37,02% terhadap pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah sebesar Rp34,47 triliun.
Perbandingan Market Share Growth Giro periode 2010-2011
Lainnya 50,11%
Des 2010
BSM 49,89%
Non BSM 77,83%
Des 2011
Share 37,02% 62,98% 100,00%
Perbandingan Market Share Pembiayaan periode 2010-2011
BSM 22,17%
Non BSM 62,88%
2010
BSM 37,12%
Non BSM 62,98%
2011
BSM 37,02%
VI. Market share Pembiayaan Sepanjang tahun 2011, pembiayaan BSM tumbuh 53,23% atau Rp12,76 triliun dari Rp23,97 triliun di tahun 2010 ke Rp36,73 triliun tahun 2011. Pada saat yang sama pembiayaan perbankan syariah tumbuh 50,56% dari Rp68,18 triliun pada tahun 2010 ke Rp102,66 triliun pada tahun 2011. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,16% tahun 2010 ke 35,78% tahun 2011. Table Perkembangan Market Share Pembiayaan 50,00%
250000
45,00% 200000
36,27%
36,95%
34,76%
34,26%
35,15%
35,78%
150000
40,00%
B. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha BSM senantiasa berkomitmen untuk memenuhi harapan nasabah dalam bisnis perbankan syariah. Tahun 2011, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu: 1. Pendanaan dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan giro), dana konsumer dan dana murah (low cost fund). 2. Pembiayaan meliputi pembiayaan per skim, pembiayaan per sektor ekonomi dan pembiayaan per segmen. 3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan jasa investasi. 4. Layanan meliputi syariah mandiri priority.
35,00% 30,00% 25,00%
100000
20,00% 15,00%
50000
10,00% 5,00%
0
0,00% 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
80
Market Share Perbankan Syariah
Market Share BSM
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa berkomitmen untuk memenuhi harapan nasabah dalam bisnis perbankan syariah. Tahun 2011, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:
Jumlah Nasabah Dana Pihak Ketiga (DPK) 2010-2011
I. Pendanaan Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai Rp42,62 triliun, tumbuh sebesar Rp13,62 triliun atau 46,97% terhadap total DPK tahun 2010 sebesar Rp29,00 triliun. Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga periode 2006-2011 45
Posisi Rp Triliun
42,62
40 35 29,00
30
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 889.646 rekening atau naik 40,25% semula 2.210.042 rekening di tahun 2010 menjadi 3.099.688 rekening di akhir 2011. Rata-rata pertumbuhan DPK perbulan pada tahun 2011 sebesar 74.198 rekening. Komposisi Dana
25 19,34
20 14,90
15 10
Keterangan 2010 2011 Nasabah Nasabah Giro 32.537 40.284 Tabungan 2.108.940 2.978.110 Deposito 68.565 81.294 Total 2.210.042 3.099.688
8,22
11,11
0 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Pada tahun 2011, porsi pendanaan untuk konsumer mengalami penurunan menjadi 53,94% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 57,03%. Sedangkan pendanaan untuk institusi meningkat menjadi 46,06%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 42,97%.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga (dalam Rp Miliar)
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan 2010-2011 Nominal % a. Tabungan 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 4.551 46,10 b. Giro 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 654 16,29 c. Deposito 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 8.415 55,69 Jumlah 8.22 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 13.620 46,97
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
81
analisa & pembahasan manajemen
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Meningkatnya porsi pendanaan institusi dan deposito adalah upaya untuk mendukung pembiayaan BSM yang pertumbuhannya sangat cepat sehingga harus diimbangi dengan ketersediaan sumber pendanaan.
a. Tabungan
Komposisi Dana Periode 2010-2011 (dalam Rp Miliar)
Keterangan Komposisi Dana Konsumer Institusi
Tahun 2010 Share 2011 28,998 100.00% 42,618 16,539 57.03% 22,990 12,459 42.97% 19,628
Pertumbuhan Share Nominal % 100.00% 13,620 46.97% 53.94% 6,451 39.00% 46.06% 7,169 57.54%
Komposisi Dana
Sampai dengan akhir tahun 2011 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp14,42 triliun, meningkat sebesar 46,10% atau Rp4,55 triliun dari Rp9,87 triliun di tahun 2010. Tabungan di BSM ini meliputi Tabungan BSM, Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dollar, Tabungan Qurban BSM, Tabungan BSM Investa Cendikia dan Tabunganku.
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund)
Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM yaitu sebesar Rp3,58 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai 2.978.110 rekening, meningkat sebanyak 869.170 rekening atau 41,21% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 2.108.940. Growth tabungan pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar 46,10% apabila dibandingkan dengan posisi tahun 2010 yang sebesar Rp9,87 triliun. Kenaikan Growth tabungan pada tahun 2011 didukung juga oleh beberapa program yang dibuat oleh Divisi Mass Banking diantaranya program Sahabat yang memberikan perolehan tabungan sebesar Rp193 miliar, program Fantasi memberikan perolehan tabungan sebesar Rp223 miliar dan program Cash Management memberikan perolehan tabungan sebesar Rp305 miliar.
Komposisi dana murah mengalami penurunan menjadi 44,80% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 47,89%. Sedangkan pendanaan untuk deposito meningkat menjadi 55,20%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 52,11%.
Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar 46,95% terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan syariah yang tumbuh sebesar Rp9,69 triliun.
51,40% 48,60%
61,59%
57,29%
55,10% 44,90%
57,03%
53,94% 46,06%
42,71%
42,97% 38,41%
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Konsumer
Institusi
Rincian produk tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai berikut:
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund)
57,44% 51,49% 42,56%
52,37%
48,51% 47,63%
50,44% 49,56%
52,11% 47,89%
55,20% 44,80%
1) Tabungan BSM (Mudharabah) Tabungan BSM sampai dengan Desember 2011 mencapai Rp11,79 triliun. Kenaikan Growth tabungan Mudharabah sebesar Rp3,58 triliun. Program BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya tabungan BSM.
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Low Cost Fund
82
Deposito
Jumlah NoA Tabungan BSM sampai dengan akhir bulan Desember 2011 adalah sebesar 1.830.982
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar 46,95% terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp9,69 triliun. 45,07% dibanding tahun 2010 sebesar 396.220 rekening.
Jenis Produk Tabungan (dalam Rp Juta)
No Jenis Produk 2010 2011 Growth 2011 % Growth 2011 1 Tabungan Berencana BSM 96.251 125.515 29.264 30,40% 2 Tabungan Investa 160.172 196.340 36.168 22,58% 3 Tabunganku 81.219 197.246 116.027 142,86% 4 Tabungan BSM Simpatik 163.324 315.094 151.770 92,93% 5 Tabungan Mabrur 1.166.790 1.800.534 633.744 54,32% 6 Tabungan Mudharabah 8.205.536 11.789.098 3.583.562 43,67% Total 9.873.292 14.423.827 4.552.908 46,10%
rekening. Jumlah NoA Tabungan BSM meningkat sebesar 400.954 rekening atau 28,04% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.430.028 rekening. Jumlah Rekening Produk Tabungan (dalam Rp Juta)
No 1 2 3 4 5 6
Jenis Produk Tabungan Berencana BSM Tabungan Investa Tabunganku Tabungan BSM Simpatik Tabungan Mabrur Tabungan BSM (Mudharabah) Total
2010 2011 Growth 2011 % Growth 2011 32.901 38.770 5.869 17,84% 42.511 48.058 5.547 13,05% 66.308 163.125 96.817 146,01% 139.925 320.770 180.845 129,24% 396.220 574.778 178.558 45,07% 1.430.028 1.830.982 400.954 28,04% 2.108.970 2.978.149 869.179 41,21%
2) BSM Tabungan Mabrur Selama 2011, kinerja Tabungan Mabrur mencapai sebesar Rp1.80 triliun. Growth tabungan Mabrur pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp634 miliar atau sebesar 54,32% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp1,17 triliun. Jumlah NoA Tabungan Mabrur mencapai sebanyak 574.778 rekening, tumbuh sebesar 178.558 rekening atau
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
3) BSM Tabungan Berencana Selama tahun 2011, kinerja Tabungan Berencana mencapai sebesar Rp125,52 miliar. Growth tabungan Berencana pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp29,26 miliar atau 30,40%, dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp96.25 miliar. Jumlah NoA Tabungan Berencana mencapai 38.770 rekening, tumbuh sebesar 5.869 rekening atau 17,84% dibandingkan tahun 2010 sebesar 32.901 rekening. 4) BSM Tabungan Investasi Cendikia Tabungan Investasi Cendikia mengalami pertumbuhan yang baik selama tahun 2011 antara lain dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program bundling produk antara Tabungan Investasi Cendikia dengan tabungan BSM. Kinerja Tabungan Investasi Cendikia pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp196,34 miliar, tumbuh sebesar Rp36,17 miliar atau 22,58% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp96.25 miliar.
Jumlah NoA Tabungan Investasi Cendikia mencapai sebanyak 48.058 rekening, tumbuh sebesar 5.547 rekening atau sebesar 13,05% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar 42.511 rekening.
83
analisa & pembahasan manajemen
5) BSM Tabungan Simpatik Kinerja Tabungan Simpatik pada tahun 2011 mencapai Rp315,09 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010. Growth tabungan Simpatik pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp151,77 miliar atau sebesar 92,93% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp163,32 miliar.
Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan tabungan simpatik. Jumlah NoA Tabungan Simpatik sampai akhir bulan Desember 2011 mencapai 320.770 rekening, tumbuh sebesar 180.845 rekening atau 129,24% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 139.925 rekening.
6) BSM TabunganKu Kinerja Tabungan TabunganKu pada tahun 2011 mencapai Rp197,25 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010. Growth tabungan TabunganKu pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp116,03 miliar atau sebesar 142,86% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp81,22 miliar. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan dalam peningkatan TabunganKu. Jumlah NoA TabunganKu sampai akhir bulan Desember 2011 mencapai 163.125 rekening, meningkat sebesar 96.817 rekening atau 146,01% dibandingkan tahun 2010 sebesar 66.308 rekening. b. Deposito Sampai akhir tahun 2011 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp23,53 triliun, tumbuh sebesar 55,69% atau Rp8,42 triliun dari sebesar Rp15,11 triliun di tahun 2010. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni Rupiah dan Dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Pertumbuhan deposito yang besar ini didukung oleh program MGMP yang memiliki kontribusi sebesar Rp651 miliar dan juga program spesial nisbah yang memberikan bagi hasil yang sangat kompetitif di mata konsumen.
Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai 81.340 rekening. NoA deposito pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebanyak 12,761 rekening atau sebesar 18.61% terhadap Posisi tahun 2010 sebanyak 68.565 rekening. Jumlah Rekening Produk Deposito (dalam Rp Juta)
No Jenis Produk 1 Deposito Rupiah (IDR) 2 Deposito Valas (USD) Total
2010 2011 % Growth 65.481 78.122 19,30% 3.098 3.218 3,87% 68.579 81.340 18,61%
Deposito BSM berkontribusi sebesar 31,48% terhadap pertumbuhan deposito Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp26,73 triliun. Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut: 1) BSM Deposito Rupiah Selama 2011, kinerja BSM Deposito Rupiah mencapai Rp22,29 triliun. Growth deposito rupiah pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp7,59 triliun atau sebesar 51,65% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp14,70 triliun.
Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 78.122 rekening, meningkat sebanyak 12.641 rekening atau 19,30% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 65.481 rekening.
2) BSM Deposito Valas Selama 2011, kinerja BSM Deposito Valas mencapai Rp1,23 triliun. Growth deposito valas pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp821 miliar atau sebesar 200,38% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp409,88 miliar. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 3.218 rekening, meningkat sebanyak 120 rekening atau 3.87% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 3.098 rekening.
Jenis Produk Deposito (dalam Rp Juta)
No Jenis Produk 1 Deposito Rupiah (IDR) 2 Deposito Valas (USD) Total
84
2010 2011 % Growth 14.700.523 22.293.536 51,65% 409.879 1.231.175 200,38% 15.110.402 23.524.712 55,69%
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c. Giro Sampai akhir tahun 2011 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar Rp4,67 triliun. Growth giro pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp653,91 miliar atau sebesar 16,29% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp4,02 triliun. Produk Giro BSM terdiri dari Giro BSM, Giro BSM Euro, Giro BSM Dollar dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM yang didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp753 miliar.
Jenis Produk Giro (dalam Rp Juta)
No Jenis Produk 2010 2011 % Growth 1 Giro Wadiah Yad Dhamanah 3.050.938 3.830.517 25,55% 2 Giro Euro 1.759 3.297 87,44% 3 Giro Dollar 961.127 833.901 -13,24% 4 Giro Singapore Dollar 1.391 1.409 1,29% Total 4.015.215 4.669.124 16,29%
Jumlah NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai 41.795 rekening, meningkat dibandingkan tahun 2010 sebanyak 32.537 rekening. Jumlah Rekening Produk Giro No Jenis Produk 2010 2011 % Growth 1 Giro Wadiah Yad Dhamanah (IDR) 26.551 33.892 27,65% 2 Giro Euro 24 25 4,17% 3 Giro Dollar (USD) 781 977 25,10% 4 Giro Singapore Dollar 51 59 15,69% Total 27.407 27.407 27,53%
Giro BSM berkontribusi sebesar 22,17% terhadap pertumbuhan giro Perbankan Syariah yang tumbuh sebesar Rp2,95 triliun. Uraian mengenai produk Giro BSM adalah sebagai berikut: 1) Giro BSM Wadiah Yad Dhamanah (IDR) Selama 2011, kinerja Giro BSM Wadiah Yad Dhamanah (IDR) mencapai sebesar Rp3,83 triliun. Growth giro IDR pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp779,58 miliar atau sebesar 25,55% terhadap
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp3,05 triliun. Jumlah NoA Giro BSM sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 33.892 rekening, meningkat sebanyak 7,341 rekening atau 27,65% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 26.551 rekening. 2) Giro BSM Euro Selama 2011, Kinerja Giro BSM Euro mencapai Rp3,30 triliun. Growth giro Euro pada tahun 2011 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,54 miliar atau sebesar 87,44% terhadap Posisi tahun 2010 yang sebesar Rp1,76 miliar. Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 25 rekening, meningkat sebanyak 1 rekening atau 4,17% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 24 rekening. 3) Giro BSM Dollar (USD) Selama 2011, Kinerja Giro BSM USD mencapai sebesar Rp495 miliar. Kinerja Giro BSM USD mengalami penurunan sebesar 13,24% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp580 miliar. Jumlah NoA Giro BSM USD sampai akhir bulan Desember 2011 sebanyak 977 rekening, meningkat sebanyak 196 rekening atau 25,10% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 781 rekening. 4) Giro BSM Singapore Dollar Selama 2011, Kinerja Giro BSM Singapore Dollar mencapai sebesar Rp1,41 miliar. Kinerja Giro Singapore Dollar meningkat sebesar Rp18 juta atau 1,29% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,39 miliar. Sedangkan jumlah NoA Giro BSM Singapore Dollar sampai akhir bulan Desember 2010 sebanyak 59 rekening, meningkat sebanyak 8 rekening atau 15.69% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 51 rekening. Selama tahun 2011, BSM melakukan beberapa program dalam rangka meningkatkan kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) sehingga mampu memenuhi harapan nasabah antara lain: 1. Cash Management Cash Management adalah program untuk memudahkan nasabah Institusi untuk mengelola dananya. Produk yang ditawarkan adalah Pooling Fund, Multi Level Acount, Batch Transfer dan Payroll. Kerjasama lain yang bisa dilakukan adalah Cobranding, Multi bank Payment dan Multi Chanel
85
analisa & pembahasan manajemen
Payment. Sampai dengan tahun 2011 nasabah yang mengikuti program ini sebanyak 1.138 nasabah, dengan kontribusi dana sebesar Rp305 miliar. BSM Sahabat merupakan program member get member, dimana peserta program mengajak orang lain menjadi nasabah BSM. Peserta program (pemberi referensi) mendapatkan insentif uang berdasarkan volume dana dari nasabah yang tereferensi. BSM Sahabat juga merupakan upaya pemasaran berbasis word of mouth. Selama 2011 Program BSM Sahabat Memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp193 miliar tumbuh sebesar Rp140 miliar atau 266% dari sebesar Rp52 miliar. Program ini berlaku untuk semua produk tabungan, giro dan deposito.
2. BSM Mitra Kerja BSM Mitra Kerja merupakan program komunitas yang bekerjasama dengan BSM. Selama 2011 Program BSM Mitra Kerja memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp4.9 miliar. 3. BSM Fantasi BSM Fantasi termasuk program pemberian direct gift. Program berlaku untuk produk tabungan (Tabungan BSM, BSM Tabungan Simpatik, BSM TabunganKu) dan BSM Giro. Selama 2011 Program BSM Fantasi memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp223 miliar tumbuh sebesar Rp180 miliar atau 424% dari sebesar Rp42 miliar. 4. BSM Giro Prima BSM Giro Prima merupakan fasilitas keringanan biaya transaksi kepada nasabah BSM Giro dengan syarat saldo rata-rata tertentu. BSM Giro Prima terutama ditujukan kepada komunitas pedagang yang cukup sensitif terhadap biaya transaksi bank. Selama 2011 Program BSM Fantasi memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp106 miliar. 5. BSM Rejeki Sembako (BSM Direct Gift) BSM Rejeki Sembako termasuk program pemberian direct gift dengan hadiah spesifik, yaitu Sembako. Program hanya berlaku untuk pembukaan rekening baru Tabungan BSM, akan mendapatkan Gift.
7. Gathering Jamaah Haji melalui KBIH dan PIHK Pada tahun 2012 akan dilakukan gathering melalui KBIH dan PIHK di 100 KC dan 150 KCP. Pada pelaksanaannya kami akan memperioritaskan gathering di cabang-cabang potensial haji dan umrah. Biaya gathering jamaah haji menggunakan anggaran DMB. Target program gathering jamaah haji adalah mendukung growth BSM Tabungan Mabrur sebesar Rp1,2 triliun. 8. Program BSM You & Friends Program BSM You & Friends adalah program akuisisi nasabah baru BSM Priority dengan cara referral. Setiap nasabah BSM Priority yang memberikan referensi maupun nasabah baru BSM Priority hasil referral dengan penempatan dana minimal Rp250 juta akan mendapat hadiah berupa voucher. Selama 2011 Program BSM You & Friends memberikan kontribusi Pendanaan sebesar Rp651 miliar tumbuh sebesar Rp333 miliar atau 105% dari sebesar Rp317 miliar. 9. Direct Sales Force Program Direct Sales Force adalah program akusisi nasabah ritel yang dilakukan dengan cara merekrut tenaga kerja yang berpotensi untuk mencari dana yang kita sebut dengan Sharia Funding Executive. Selama 2011 Direct Sales Force ini memberikan kontribusi pendanaan sebesar Rp131 miliar.
II. Pembiayaan Selama tahun 2011, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp36.73triliun, meningkat sebesar Rp12.76 triliun atau tumbuh 53,23% dibanding total pembiayaanRp23,97 triliun di tahun 2010. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah dari 35,16% tahun 2010 ke 35,78% tahun 2011. Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2006-2011 (dalam Rp Miliar)
6. Marketing Luar Negeri Marketing luar negeri merupakan upaya BSM dalam menarik pembukaan rekening TKI di luar negeri, khususnya di negara yang BSM memiliki mitra kerja (remiten ataupun SFE).
86
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Growth (%) 2010-2011 Pembiayaan 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 53,23
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Produk pembiayaan BSM dikelompokkan dalam beberapa bagian antara lain: 1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. 2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: pembiayaan pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transportasi komunikasi, jasa dunia usaha, jasa sosial dan lain-lain. 3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan korporasi, komersial, usaha mikro kecil dan konsumer.
Porsi Pembiayaan Korporat dan Non Korporat 74,67%
75,00% 66,62%
67,00% 60,00%
61,45% 55,81% 44,19%
46,00%
56,70%
53,64%
53,00%
46,36% 43,30% 38,55%
39,00%
33,38%
32,00%
25,33%
25,00% 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Grafik Perkembangan Pembiayaan Periode 2006-2011 40
Posisi Rp Triliun
35 30 25
23,97
20
Non-Korporat
Pembiayaan porsi debitur inti untuk 15 debitur menurun semula 9,53% menjadi 7,45%, untuk 25 debitur menurun semula 13,35% menjadi 10,59% dan untuk 50 debitur menurun semula 19,94% menjadi 16,25% di tahun 2011.
16,06
15 10
Korporat
36,73
13,28 7,42
10,33
Porsi Debitur Inti
0 2006 2007 2008 2009 2010 2011
39,92% 33,96% 31,37%
Porsi Produk Pembiayaan BSM senantiasa menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2011. Porsi pembiayaan non korporat meningkat menjadi 74,67% dibandingkan tahun 2010 sebesar 66,62%. Sedangkan porsi pembiayaan korporat mengalami penurunan menjadi 25,33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 33,38%.
26,36%
18,19%
23,34%
16,79%
24,90% 19,94%
20,75%
14,46%
16,10% 11,46%
16,25%
13,35%
10,59%
9,53%
7,45%
2006 2007 2008 2009 2010 2011
15 Debitur
25 Debitur
50 Debitur
Pembiayaan dan Komposisi 1. Pembiayaan Per Jenis Skim Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2011 didominasi pembiayaan dengan skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2010 sebesar 52,91%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalami penurunan dari semula sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010 menjadi sebesar 12,72% dan 14,78% pada akhir tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
87
analisa & pembahasan manajemen
Pembiayaan Per Skim Periode 2010-2011
Pembiayaan Per Segmen (dalam Rp Juta)
Keterangan Tahun 2010 Share 2011 Share Pembiayaan per Skim 23.968.469 100,00% 36.726.679 100,00% Murabahah 12.681.133 52,91% 19.773.813 53,84% Mudharabah 4.240.923 17,69% 4.671.140 12,72% Musyarakah 4.590.191 19,15% 5.428.201 14,78% Lainnya 2.456.223 10,25% 6.853.525 18,66%
2. Pembiayaan Per Sektor Ekonomi Portofolio pembiayaan per sektor ekonomi meningkat sebesar Rp12,76 triliun atau 53,23%, semula Rp23,97 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 36,73 triliun di tahun 2011. Komposisi pembiayaan di sektor Jasa Dunia Usaha dari 29,37% tahun 2010 menjadi 21,34% di tahun 2011. Sementara itu komposisi pembiayaan di sektorsektor lainnya rata-rata mengalami penurunan kurang dari 2%. Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor Lain-lain meningkat sebesar 15,25% dan sektor Pertambangan meningkat sebesar 0,02%.
36,73 T
23,97 T
2010
Pembiayaan Per Segmen Periode 2010-2011 (dalam Rp Miliar)
Keterangan Tahun Pertumbuhan 2010 2011 % Pembiayaan per Segmen 23.968.469 36.726.679 53,23% Korporasi 7.999.607 9.302.732 16,29% Komersial (Menengah) 5.073.128 6.254.763 23,29% Usaha Mikro dan Kecil 4.082.481 5.128.505 25,62% Konsumer 6.813.253 16.040.679 135,43%
Pembiayaan Per Sektor Ekonomi Periode 2010-2011
tahun 2011 sebesar Rp6,25 triliun dengan porsi 17,03%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2010 sebesar 21,17%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2011 sebesar Rp5,13 triliun dengan porsi 13,96%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan usaha mikro dan kecil tahun 2010 sebesar 17,03%. Pembiayaan konsumer di tahun 2011 sebesar Rp16,04 triliun dengan porsi 43,68%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer tahun 2010 sebesar 28,42%.
(dalam Rp Juta)
Keterangan Tahun 2010 Share 2011 Share Pembiayaan per Sektor Ekonomi 23.968.469 100.00% 36.726.679 100,00% Pertanian 1.023.723 4.27% 1.330.609 3,62% Pertambangan 311.289 1.30% 484.555 1,32% Industri 1.216.132 5.07% 1.669.965 4,55% Listrik, Gas dan Air 304.116 1.27% 338.607 0,92% Kontruksi 2.455.385 10.24% 3.064.580 8,43% Perdangan 2.705.814 11.29% 3.866.272 10,53% Transportasi & Komunikasi 1.358.852 5.67% 1.249.741 3,40% Jasa Dunia Usaha 7.039.188 29.37% 7.839.274 21,34% Jasa Sosial 740.718 3.09% 842.398 2,29% Lain-lain 6.813.253 28.43% 16.040.679 43,68%
3. Pembiayaan Per Segmen Tahun 2011, pembiayaan per segmen usaha mencapai sebesar Rp36,73 triliun, meningkat sebesar Rp12,76 triliun atau 53,23%, dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp23,97 triliun. Porsi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2011 meliputi Rp9,30 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 25,33%. Porsi tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2010 sebesar 33,38%. Pembiayaan komersial di
88
2011
Uraian pembiayan per segmen usaha adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan Korporasi Bentuk dukungan BSM dalam meningkatkan pertumbuhan bank syariah nasional adalah dengan membantu nasabah korporasi melalui penyaluran pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun peningkatan modal kerja pada sektorsektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai dengan risiko yang diterima.
Tahun 2011, BSM menfokuskan pembiayaan terutama untuk sektor-sektor riil seperti: perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batubara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM senantiasa menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2011, dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor non korporasi sebesar 74,67% dari total pembiayaan.
melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan finansial yang terus berkembang.
BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif dengan nasabah korporasi dalam upaya Upaya BSM menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi yang telah berjalan, sehingga permasalahan yang dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik.
Kinerja Pembiayaan Korporasi Selama tahun 2011, BSM telah menyalurkan pembiayaan korporasi dengan pertumbuhan sebesar Rp1,30 triliun atau 16,29%, semula Rp8,00 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp9,30 triliun.
Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada 3 (tiga) sektor besar antara lain: sektor jasa dunia usaha sebesar Rp7,84 triliun atau 21,34%, sektor perdagangan sebesar Rp3,87 triliun atau 10,53% dan sektor konstruksi sebesar Rp3,06 triliun atau 8,34%.
Pembiayaan Khusus dan Sindikasi Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi, BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta membangun agency profesional yang dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan fee based income BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi BSM.
Pembiayaan Korporasi Pembiayaan Sindikasi 3.851 M
9,30 T 8,00 T
647 M
2010
2011 2010
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2011
89
analisa & pembahasan manajemen
BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,20 miliar atau 495,21%, semula Rp647 miliar di tahun 2010 menjadi Rp3,85 miliar di tahun 2011. Ditengah persaingan bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat mencapai target. Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sindikasi.
yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,05 triliun atau 25,62%, semula Rp4,08 triliun di akhir tahun 2010 menjadi Rp5,13 triliun di akhir tahun 2011.
Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil
b. Pembiayaan Komersial (Menengah) Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan perbankan syariah dan juga memenuhi kebutuhan masyarakat, BSM menyalurkan pembiayaan komersial (menengah). Pembiayaan komersial juga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan.
BSM menyalurkan pembiayaan komersial selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp1,18 triliun atau 23,29%, semula Rp5,07 triliun di akhir tahun 2010 menjadi Rp6,25 triliun di akhir tahun 2011.
6,25 T 5,07 T
2011
c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil 1) Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
90
2010
Pembiayaan Komersial
2010
5,13 T 4,08 T
2011
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Mikro selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp446 miliar atau 84,95%, semula Rp525 miliar di akhir tahun 2010 menjadi Rp971 miliar di akhir tahun 2011.
Pembiayaan Usaha Mikro
971 M 525 M
2010
2011
Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
sama dengan beberapa lembaga pendamping LKM/S dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan supervisi. c) Melakukan kerjasama pembiayaan program dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen mikro-kecil. d) Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-kecil dengan pengusaha besar dalam pola kemitraan Inti-Plasma, di mana perusahaan inti menjamin pasar dan pendampingan teknologi. e) Membuka outlet khusus yang melayani Usaha Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro. f) Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya monitoring pembiayaan.
BSM menyalurkan pembiayaan Usaha Kecil selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp587 miliar atau 16,50%, semula Rp3,56 triliun di akhir tahun 2010 menjadi Rp4,16 triliun di akhir tahun 2011.
Pembiayaan Usaha Kecil
4,16 T 3,56 T
2010
2011
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri yang bisa disediakan oleh pengusaha mikro-kecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kebutuhan nasabah mikrokecil. Di samping itu, infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian perlu disikapi secara positif dengan langkah pemberdayaan oleh perbankan.
Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain sebagai berikut: a) Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S, BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing arm BSM untuk menjangkau nasabah mikro-kecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan outlet BSM. b) Meningkatkan capacity building nasabah mikrokecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan dapat berkembang dalam melayani nasabah mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity building mitra linkage khususnya LKMS, BSM bekerja
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2) Skim Pembiayaan Mikro-Kecil Sebagai bank syariah yang memiliki misi keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui berbagai pembiayaan program.
Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM merupakan kerja sama BSM dengan beberapa instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan oleh BSM selama tahun 2011 terdiri atas: a) Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka meningkatkan perkuatan akses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, merupakan salah satu bentuk peran serta wujud keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah;
91
analisa & pembahasan manajemen
d) Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini merupakan program kerjasama BSM dengan Departemen Pertanian untuk membantu petani/ kelompok tani yang feasible usahanya namun tidak bankable karena agunannya kurang dengan menyediakan pencadangan risiko dan pembayaran jasa penjaminan pembiayaan.
b) Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan sampai saat ini sebesar Rp87,316 miliar. Skema pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM dalam program kerja sama dengan Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM dalam memberdayakan usaha mikro melalui program Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya untuk memperkuat akses permodalan usaha mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan dengan skema ini adalah sebanyak 993 koperasi; c) Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah pembiayaan program kerja sama antara BSM dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar Rp89,39 miliar dengan nasabah saat ini sebanyak 158 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini ialah: (1) Peralatan pencegahan pencemaran: l Peralatan Produksi Bersih: energi efisiensi dan perubahan teknologi; l Peralatan pencegahan lapisan ozon. (2) Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan yang dapat digunakan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi limbah (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu); (3) End-of-pipe technologies: l Instalasi pengolahan air limbah; l Instalasi pengendalian pencemaran udara; l Instalasi pengolahan sampah. (4) Peralatan laboratorium: l Peralatan untuk analisis emisi untuk perbaikan kendaraan bermotor; l Peralatan laboratorium untuk analisa kualitas lingkungan. (5) Pergantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan dan sertifikasi industri yang ramah lingkungan.
92
Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja dengan target dan sasaran petani/peternak yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/ peternak sebagai nasabah yang mempunyai usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan dan atau perkebunan diantaranya yang tergolong: (1) Perorangan/Individu; (2) Berkelompok/Kelompok usaha; (3) Gabungan kelompok yang berbadan hukum maupun bukan berbadan hukum.
e) Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No 6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka penanggulangan/ pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR BSM tahun 2011 adalah Rp1,49 triliun dengan jumlah 16.792 Nasabah. 3) Warung Mikro BSM Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan Desember 2011, Outlet Warung Mikro yang telah dibuka berjumlah 438 Outlet tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar sebesar Rp605 miliar, semula Rp307 miliar di akhir tahun 2010 menjadi Rp912 miliar di akhir tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Warung Mikro 912 M
307 M
5) BSM UMKM Award Untuk semakin mengenal profil debitur UMKM (SMME: Small, Medium, and Micro Enterprises), BSM memberikan penghargaan BSM UMKM Award kepada UMKM yang telah menjadi nasabah/mitra BSM dalam membantu pencitraan BSM sebagai Bank yang melayani nasabah dengan kategori UMKM. BSM UMKM Award diselenggarakan setiap tahun dan dimulai tahun 2008.
2010
2011
Target utama pasar Warung Mikro adalah perorangan/ badan usaha yang membutuhkan pembiayaan investasi/Modal Kerja s.d. Rp100 juta untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang klontong dan sebagainya.
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Saat ini Usaha mikro mempunyai 3 kategori produk yaitu: a) Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 Rp10 juta) b) Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Rp50 juta) c) Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd Rp100 juta) d) Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond maksimum Rp20 juta) e) Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp50 juta.)
Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka.
4) Mitra Pemberdayaan Usaha Mikro-Kecil Total pembiayaan program BSM saat ini sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai Departemen/Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Adapun kategori UMKM Award yang diselenggarakan pada tahun 2011 terbagi menjadi 2 kategori yaitu Umum dan Khusus. Kategori Umum memiliki 8 kriteria yaitu nasabah dengan kategori BPRS, KJKS/ KSU/ BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah), Koperasi Kopkar Kategori TNI, POLRI, PNS, Koperasi Kopkar Kategori BUMN, BUMD, Koperasi Kopkar Kategori Swasta, Sektor Riil Mikro, Sektor Riil Kecil dan Sektor Riil Menengah. Sedangkan kategori Khusus merupakan penghargaan kepada nasabah BSM yang mendapatkan fasilitas pembiayaan program DNS KLH, SUP 005 dan KUR. Untuk mendukung dan ikut serta dalam pelestarian lingkungan hidup, pada tahun 2010 BSM menambah satu kategori yang dilombakan berupa kategori spesial yaitu kategori Green UMKM.
6) Pembiayaan Gadai BSM BSM menyalurkan pembiayaan gadai selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp2,37 triliun, semula Rp587 miliar di akhir tahun 2010 menjadi Rp2,95 triliun di akhir tahun 2011. Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan gadai, fee gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebesar Rp265,79 miliar, semula Rp36,83 miliar di akhir tahun 2010 menjadi Rp302,62 miliar di akhir tahun 2011. Faktor peningkatan Fee gadai salah satunya karena adanya percepatan pelunasan produk gadai. Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 156 outlet, semula 162 outlet di akhir tahun 2010 menjadi 318 outlet di akhir tahun 2011.
Perkembangan bisnis gadai emas BSM pada tahun 2011 mencatat hasil yang cukup baik. Omzet gadai emas BSM mencapai Rp10,90 triliun, meningkat sebesar Rp9,39 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp1,51 triliun. Dengan demikian, gadai emas BSM mengalami pertumbuhan omzet sebesar 724%, baki debet sebesar 447% dan fee based sebesar 891%.
93
analisa & pembahasan manajemen
a) Program Pengembangan Bisnis BSM mencanangkan program-program untuk meningkatkan portofolio pembiayaan gadai, antara lain: (1) Program Mitra Gadai Emas (MGE) yaitu program yang diperuntukkan bagi perorangan maupun institusi yang dapat mereferensikan nasabah untuk menggadai di BSM. (2) Program Gadai Emas bagi pegawai BUMN yaitu program yang diperuntukkan khusus bagi pegawai BUMN yang menjadi nasabah gadai BSM. Keuntungan bagi peserta program BUMN antara lain memperoleh keringanan biaya gadai. Program ini berlaku t.m.t. 1 Juli s.d. tanggal 31 Desember 2011. (3) Program Gadai Emas Merdeka yaitu program yang dibuat untuk menyambut hari kemerdekaan RI. Peserta program adalah seluruh nasabah gadai yang menggadai di bulan Juli–Agustus 2011. Keuntungan bagi peserta program antara lain bebas biaya asuransi dan administrasi serta bebas biaya satu periode (15 hari) terakhir bila nasabah menggadaikan emasnya selama 4 bulan. Program ini berlaku t.m.t. 1 Juli s.d. tanggal 31 Agustus 2011. b) Aliansi Pada tahun 2011 BSM juga menjajaki kerjasama dengan pihak lain untuk membuka konter layanan gadai. Hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT. Pos Indonesia dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Selain itu, Bank Mandiri sebagai pemilik BSM juga men-support BSM dengan membuka konter layanan gadai di unit bisnis Bank Mandiri.
ketiga untuk membuka layanan gadai. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan jaringan pada daerah yang tidak terjangkau oleh outlet-outlet BSM.
Untuk mengawal pertumbuhan bisnis yang sehat dan menjaga non performing financing, BSM mengembangkan risk management dan quality Assurance yang senantiasa memastikan kualitas jaminan, memastikan pelaksanaan sesuai proses & prosedur, kelengkapan peralatan, survey potensi pasar & persaingan sekitar cabang.
d. Pembiayaan Konsumer Salah satu bisnis BSM yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah Pembiayaan konsumer. Pembiayaan konsumer memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik.
BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp9,23 triliun atau 135,43%, semula Rp6,81 triliun di akhir tahun 2010 menjadi Rp16,04 triliun di akhir tahun 2011.
Pembiayaan Konsumer 16,04 T
6,81 T
c) Pelayanan Gadai BSM senantiasa memperbaiki pelayanan dengan tagline bank yaitu ”Mitra untuk Dana Cepat dan Mudah.” Tidak sampai 20 menit pembiayaan dapat langsung dinikmati dengan menggadaikan emas. Jaminan dapat berupa perhiasan atau logam mulia. Biaya yang dikenakan relatif kompetitif. Biaya sudah termasuk asuransi terhadap barang jaminan. Sistem IT terus disempurnakan seiring dengan kebutuhan fitur produk yang terus dikembangkan. Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM tidak menutup kemungkinan akan membuka channnel distribusi dengan pihak
94
2010
2011
Pada tahun 2011 pembiayaan konsumer semakin nyata mendorong pertumbuhan Bank Syariah Mandiri. Porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan BSM meningkat menjadi 43,61% dari semula 28,43% pada akhir tahun 2010.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan dengan tumbuh sebanyak 156 outlet, semula 162 outlet di akhir tahun 2010 menjadi 318 outlet di akhir tahun 2011.
Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2011 di antaranya: 1. Pengembangan produk pembiayaan bidang pendidikan (Eduka), pembiayaan untuk para pensiun, pembiayaan perumahan dll. 2. Perluasan jaringan distribusi melalui kerja sama dengan dealer, developer dan Universitas/Perguruan Tinggi. 3. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat. 4. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara tersentralisasi dengan dukungan teknologi informasi. 5. pengelolaan CFBC (Consumer Financing Business Center). Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih menekankan pada pola penerapan bussines to bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan konsumer ke lebih dari 2.500 koperasi karyawan. BSM akan terus mengembangkan pembiayaan konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi dengan berbagai pihak untuk mengakomodir kebutuhan konsumer.
Tahun 2011, Pembiayaan Konsumer disalurkan dalam berbagai segmen antara lain: 1) Pembiayaan Perumahan/Griya Fasilitas pembiayaan pemilikan/renovasi rumah dan apartemen. Porsi pembiayaan perumahan sebesar Rp2,14 triliun atau sebesar 13,32% dari total pembiayaan konsumer.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2) Pembiayaan Pensiunan Fasilitas pembiayaan kepada pensiunan yang memiliki manfaat pensiun setiap bulan. Porsi pembiayaan pensiunan sebesar Rp4,27 miliar atau sebesar 0,03% dari total pembiayaan konsumer. 3) Pembiayaan Kendaraan/Oto Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor. Porsi pembiayaan kendaraan sebesar Rp162,27 miliar atau sebesar 1,01% dari total pembiayaan konsumer. 4) Pembiayaan Talangan Haji Fasilitas talangan pendaftaran haji kepada jamaah dan fasilitas talangan pelunasan haji kepada perusahaan penyelenggara ibadah haji khusus. Porsi pembiayaan talangan haji sebesar Rp3,58 triliun atau sebesar 22,36% dari total pembiayaan konsumer. 5) Pembiayaan Multifinance Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor yang diberikan kepada end user melalui kerjasama dengan perusahaan multifinance. Porsi pembiayaan multifinance sebesar Rp906,32 miliar atau sebesar 5,56% dari total pembiayaan konsumer. 6) Pembiayaan Implan Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Porsi pembiayaan implan sebesar Rp4,45 triliun atau sebesar 27,75% dari total pembiayaan konsumer.
95
analisa & pembahasan manajemen
7) Pembiayaan Alat kesehatan Fasilitas pembiayaan kepada bidang profesi kesehatan untuk pengadaan barang/jasa yang tidak bertentangan dengan syariah. Porsi pembiayaan alat kesehatan sebesar Rp1,07 miliar atau sebesar 0,01% dari total pembiayaan konsumer.
Pembiayaan CFBC
390 M
Porsi Pembiayaan Konsumer Tahun 2011 Jenis Pembiayaan Konsumen Perorangan Alat Kedokteran Implan Kendaraan Konsumer Lainnya Pensiunan Perumahan Talangan Haji Koperasi BUMN PNS Swasta TNI / POLRI Multifinance
Porsi Pembiayaan 68,07% 0,01% 27,75% 1,01% 3,60% 0,03% 13,32% 22,36% 26,27% 4,44% 8,13% 11,34% 2,36% 5,65%
Consumer Financing Business Center (CFBC) CFBC merupakan “mesin pembiayaan” yang fokus membantu cabang dalam meningkatkan pertumbuhan pembiayaan konsumer berbasis business to consumer, khususnya segmen perumahan dan kendaraan. Sampai dengan akhir tahun 2011, sudah bertambah 5 CFBC, 1 CFBC Jakarta dibangun pada tahun 2010 dan 4 CFBC dibangun pada tahun 2011 yaitu di kota Surabaya, Bandung, Makassar dan Medan. Portofolio sudah mencapai sebesar Rp390 miliar atau berkontribusi sebesar 3,30% terhadap total pembiayaan konsumer dari semula pada akhir tahun 2010 adalah Rp70,66 miliar dengan kontribusi terhadap total pembiayaan konsumer adalah 0.70% Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp365 miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC yang sebesar Rp 390 miliar.
96
70,66 M
2010
2011
Tresuri dan Perbankan Internasional Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan pertumbuhan yang baik dalam transaksi international banking. Outgoing remittance tumbuh sekitar 195% yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-cabang yang profesional serta biaya remittance yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD, AUD & SAR Incoming remittance tumbuh sangat significant terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup mempunyai hand phone dan pengambilan uang dilakukan melalui kantor pos terdekat. BSM juga melayani transaksi remittance melalui Western Union yang memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan penerimaan dana dalam waktu cepat. Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit interest dalam proses negosiasi L/C sight. Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200 bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang memberikan trade line facility hampir tidak mengalami perubahan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
dibandingkan tahun sebelumnya setelah mereka melihat performance BSM yang tetap solid sepanjang tahun 2011. Biaya yang dikenakan bank-bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun 2011 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati normal mulai pertengahan tahun 2011. L/C Usance Payable At Sight (UPAS) merupakan salah satu produk untuk melaksanakan transaksi impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai barang yang diimpor selama tahun 2011 mencakup antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan impor barang dengan biaya yang relative murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS bekerjasama dengan berbagai financing bank di luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM. Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar kedua dari 21 bank konvensional maupun bank syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan bank note SAR untuk calon jemaah haji yang membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji tahun 2011, konter-konter layanan SAR BSM dibuka di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM menyediakan bank note SAR dari nominal paling kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
III. Jasa (Fee Based Income) Sampai akhir tahun 2011, realisasi pendapatan dari sektor jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat menjadi Rp859,35 miliar, tumbuh sebesar Rp488,41 miliar atau 131,67% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp370,94 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang tumbuh sebesar Rp183,43 miliar, fee operasional tumbuh sebesar Rp307,28 miliar dan fee transaksi luar negeri tumbuh sebesar Rp9,39 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH). Sedangkan untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan peningkatan jumlah nasabah BSM. Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income Murni) adalah sebagai berikut: 1. Fee Haji Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp324,98 miliar pada tahun 2011, tumbuh sebesar Rp183,43 miliar atau 129.59%dibanding tahun 2010 sebesar Rp141,55 miliar. Komponen fee haji memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 37,82%. Realisasi fee Haji tersebut melampaui target sebesar Rp178,5 miliar atau 182,3%. Perolehan FBI haji pada bulan Desember 2011 didominasi oleh pencairan talangan haji regular baru dan perpanjangan fasilitas talangan haji. 2. Fee Operasional Realisasi fee operasional sebesar Rp465,37 miliar pada tahun 2011, tumbuh sebesar Rp307,28 miliar atau 194,37%dibanding Tahun 2010 sebesar Rp158,09 miliar. Pendapatan dari fee operasional menempati urutan pertama sebesar 54,15% dari total penerimaan FBI. 3. Fee TLN (Transaksi Luar Negeri) Realisasi fee TLN sebesar Rp45,53 miliar pada tahun 2011,tumbuh sebesar Rp9,39 miliar atau 25,98%dibanding tahun 2010 sebesar Rp36,14 miliar. Komponen fee TLN memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 5,30%.
TLN merealisasi fee sebesar Rp45,53 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari fee SKBDN (Rp14,3 miliar) dan selisih kurs transaksi spot (Rp14,08 miliar). Fasilitas pengambilalihan piutang Usance SKBDN menyebabkan SKBDN berkontribusi sebesar 31,91% terhadap total FBI TLN.
Fee Based Income Periode 2010-2011 (dalam Rp Miliar)
FBI 2010 2011 Pertumbuhan Kontribusi Nominal % % International Banking 36,14 45,53 9,39 25,98 5,30 Haji 141,55 324,98 183,43 129,59 37,82 Pembiayaan Mikro 14,73 14,25 -0,48 -3,26 1,66 Sindikasi Dan Obligasi 20,43 9,22 -11,21 -54,87 1,07 Operasional 158,09 465,37 307,28 194,37 54,15 Total 370,94 859,35 488,41 131,67 100,00
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
4. Fee pembiayaan mikro Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp14,25 miliar pada tahun 2011, turun sebesar Rp472 juta atau 3,26% dibanding tahun 2010 sebesar Rp14,73 miliar. Komponen fee pembiayaan mikro memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 1,66%. Fee pembiayaan mikro didukung oleh adanya fee Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak cabang yang mengalihkan
97
analisa & pembahasan manajemen
pembiayaan baru dari yang semula menggunakan dana komersial biasa menjadi memakai dana SUP 005. 5. Fee Obligasi Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir Desember 2011 mencapai sebesar Rp1,11 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp185 juta atau 19,96% dibanding akhir Desember 2010 sebesar Rp927 juta. Komponen fee obligasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,13%. 6. Fee Sindikasi Realisasi fee sindikasi mencapai Rp19,51 miliar pada tahun 2010, mengalami penurunan sebesar Rp11,40 miliar atau atau 58,43% dibanding tahun 2011 sebesar Rp8,11 miliar. Komponen fee sindikasi memberikan kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar 2,27%. 7. Fee Remittance Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar Rp1,91 miliar pada tahun 2011, mengalami pertumbuhan sebesar Rp771 juta atau 67,81% dibanding tahun 2010 sebesar Rp1,14 miliar. Pendapatan fee Merchantrade mencapai Rp2,70 miliar pada tahun 2011, mengalami pertumbuhan sebesar Rp47 juta atau 1,77% dibanding tahun 2010 sebesar Rp2,65 miliar. Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar. Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama melakukan transaksi berulang di BSM. 8. Fee Gadai Realisasi fee gadai mencapai Rp302,62 miliar pada tahun 2011, mengalami pertumbuhan sebesar Rp265,79 miliar atau 721,67% dibanding tahun 2010 sebesar Rp36,83 miliar. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah volume pembiayaan gadai terutama dengan program angsa emas dan kerjasama dengan komunitas (Enterpreneur University) dalam bentuk seminar investasi emas.
C. Tinjauan Kinerja Keuangan Perusahaan BSM membukukan pertumbuhan Laba Bersih sebesar Rp132,55 miliar atau 31,67% semula Rp418,52 miliar di tahun 2010 menjadi Rp551,07 miliar di tahun 2011. Berdasarkan data share laba bersih BSM terhadap perbankan syariah menunjukkan bahwa share laba bersih BSM cenderung stabil pada kisaran 37% - 40%. Keberhasilan peningkatan laba bersih tersebut, terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp12,76 triliun atau 53,23%. Jumlah pembiayaan semula sebesar Rp23,97 triliun di akhir tahun 2010 menjadi Rp36,73 triliun di akhir tahun 2011. Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2011. Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
I. Perkembangan Neraca
Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang berkesinambungan menjadi bagian dari misi BSM yang terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BSM adalah dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh kewajiban tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.
Neraca Periode 2006 - 2011 (dalam Rp miliar) Aktiva Aktiva Produktif Kewajiban Dana Syirkah Temporer Surat Berharga yang Diterbitkan Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Ekuitas
98
2006 2007 2008 2009 2010 2011 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.947 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858 200 400 200 200 200 700 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
a. Aset
Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset non produktif. Aset produktif BSM meliputi: pembiayaan, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), penempatan pada bank lain, surat berharga, dan rekening administratif. Sedangkan aktiva non produktif meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, aktiva tetap dan aktiva lain-lain.
Aset 60
Posisi Rp Triliun 48,67
50
Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktif selama tahun 2011 mengalami perbaikan: a) NPF Gross dari 3,52% ke 2,42% b) NPF Nett dari 1,29% ke 0,95% c) Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib dibentuk dari 127,64% ke 107,66% d) Cash PP Aset Produktif dari 106,99% ke 103,42% e) Cash PP Pembiayaan dari 104,71% ke 109,81%
Perkembangan NPF Gross dan NPF Netto Periode 2005-2011
40 32,66 30 22,15 20 10 0
6,96%
17,15
1,63
3,44
6,91
8,31
9,60
12,95
4,64%
3,50% 2,68%
5,64%
5,66%
4,84% 3,52%
3,39% 2,45%
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1,34%
1,29%
2,42% 0,95%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Selama kurun waktu tahun 2010-2011, total aset BSM meningkat semula Rp32,48 triliun di tahun 2010 menjadi Rp48,67 triliun tahun 2011 atau meningkat rata-rata 49,84%. 1). Aset Tetap Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2011 sebesar Rp511 miliar, tumbuh sebesar Rp146 miliar atau 40,00% dari akhir tahun 2010 sebesar Rp365 miliar. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan investasi tetap sejalan dengan pembukaan jaringan. Hal tersebut terutama sejalan dengan perkembangan jaringan BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah sentra ekonomi di seluruh Indonesia.
2). Aset Produktif Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aktiva produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap total aset 92.35%. Nilai aset produktif meningkat sebesar Rp14,21 triliun atau 46,23%, semula Rp30,74 triliun di tahun 2010 menjadi Rp44,95 triliun di tahun 2011. . Perkembangan Aset Produktif BSM Periode 2006-2011
NPF Netto
NPF Gross
3). Kas Posisi kas per 31 Desember 2011 adalah Rp1,05 triliun atau naik sebesar 52,17% dibanding posisi kas akhir tahun 2010 sebesar Rp692 miliar. 4). Penempatan pada Bank Indonesia Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2011 adalah Rp2,04 triliun naik 45,71% dibandingkan dengan giro posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp1,40 triliun.Persentase Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah pada tahun 2011 sebesar 5,08%turun dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar 5,11%.Persentase GWM valuta asing pada tahun 2011 sebesar 1,21%, turun dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar 5,98%. Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) per 31 Desember 2011 sebesar 100 miliar atau turun dibandingkan posisi akhir tahun 2010 Rp 1,25 triliun. (dalam Rp miliar)
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pembiayaan 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 Surat Berharga 200 400 200 200 200 700 SBIB/FASBIS 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850 Penembatan Pada Bank Lain 60 303 336 492 721 767 Rekening Administratif 155 166 206 339 460 431 Total Aset Produktif 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.947
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
99
analisa & pembahasan manajemen
posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp23,93 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM. Komposisi pembiayaan UMKM per 31 Desember 2011 mencapai 72,93% dari akhir tahun 2010 sebesar 65,01%.
Penurunan ini disebabkan BSM menginvestasikan dana pada aset produktif yang lebih memberikan imbal balik yang tinggi.
Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) Per 31 Desember 2011 sebesar Rp4,75 triliun atau naik119,91% dibandingkan posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp2.16 triliun.
5). Giro dan Penempatan pada Bank Lain Posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain per 31 Desember 2011 adalah adalah Rp768 miliar, meningkat sebesar Rp103 miliar atau 15,66% dibandingkan dengan posisi Giro dan Penempatan pada Bank lain posisi tahun 2010 sebesar Rp664 miliar.
Giro pada bank lain meningkat sebesar Rp112 miliar atau 23,63%, semula Rp474 miliar di tahun 2010 menjadi Rp586 miliar di tahun 2011. Penempatan pada Bank lain menurun dari Rp190 miliar di tahun 2010 menjadi Rp182 miliar di tahun 2011. Penempatan pada Bank lain dilakukan antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau tabungan mudharabah serta bentuk-bentuk lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
6). Surat Berharga Posisi surat berharga per 31 Desember 2011 adalah Rp2,19 triliun atau naik sebesar 0,46% dibandingkan surat berharga posisi tahun 2010 sebesar Rp2,18 triliun. Porsi terbesar surat berharga yang dimiliki BSM adalah Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) sebesar 47,85%.
Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.
8). Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2011, BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp277 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2010 sebesar Rp228 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2011 dan telah diterima kembali selama tahun 2011 adalah Rp31 miliar. Pembiayaan yang Dihapusbukukan periode 2010-2011 (dalam Rp miliar)
Uraian 2010 2011 Saldo Awal 408 609 Penghapusbukuan 228 277 Penerimaan Kembali 28 31 Saldo Akhir Tahun 609 855
9). Kualitas Pembiayaan Aset Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif (APYD/AP) per 31 Desember 2011 mencapai 2,44% dari rasio semula 2,90% di akhir tahun 2010. Rasio NPF gross membaik semula 3,52% di akhir tahun 2010 menjadi 2,42% di tahun 2011. Demikian juga rasio NPF netto membaik, semula 1,29% di akhir tahun 2010 turun menjadi 0,95% di akhir tahun 2011.
Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2011 Keterangan Kurang dari 1 Tahun 1 Tahun 1-5 Tahun 5-10 Tahun Total
Dimiliki Hingga Tersedia Untuk Nilai Wajar Total Porsi Jatuh Tempo dijual Melalui Pelaporan 365.463.995.613 52.218.194.175 5.702.000.000 423.384.189.788 19,33% - - - - 0 1.521.938.052.442 99.540.000.000 - 1.621.478.052.442 74,04% 145.000.000.000 - - 145.000.000.000 6,63% 2.000.988.682.997 151.758.194.175 5.702.000.000 2.158.448.877.172 100,00%
7). Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2011 mencapai Rp36,73 triliun atau tumbuh 53,23% atau Rp12,76 triliun dari posisi akhir tahun 2010 sebesar Rp23,97 triliun dari
100
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Realisasi pendapatan dari sektor jasa/fee based income (FBI) meningkat menjadi Rp859,35 miliar, tumbuh sebesar Rp488,41 miliar atau 131,67% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp370,94 miliar.
BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
b. Kewajiban
Jumlah kewajiban mengalami kenaikan di tahun 2011 sebesar Rp2,03 triliun atau 40,52% yaitu dari Rp5,01 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp7,04 triliun pada tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan kenaikan simpanan Wadiah dan kewajiban segera. Simpanan Wadiah meningkat Rp921 miliar atau 22,06%, semula sebesar Rp4,17 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp5,09 triliun di tahun 2011. Sedangkan Kewajiban Segera meningkat sebesar Rp161,60 miliar atau 33,94%, semula sebesar Rp476,19 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp637,79 miliar di tahun 2011.Kewajiban Segera mengalami kenaikan disebabkan oleh kenaikan Cadangan Bonus dan tantiem untuk karyawan, direksi dan dewan komisaris sebesar Rp50,88 miliar, Titipan Dana Nasabah sebesar Rp6,57 miliar.
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga penyimpan dana yang dihasilkan dari customer get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund khususnya tabungan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c. Sumber Dana dan Komposisi Dana Pihak Ketiga
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun, tumbuh sebesar Rp13,62 triliun atau 46,97% dari semula Rp29,00 triliun pada tahun 2010.
Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah.
Giro meningkat sebesar Rp654 miliar atau tumbuh 16,29%, semula sebesar Rp4,02 triliun di tahun 2010 menjadi Rp4,67 triliun di tahun 2011. Tabungan meningkat sebesar Rp4,55 triliun atau tumbuh 46,10%, semula sebesar Rp9,87 triliun di tahun 2010 menjadi Rp14,42 triliun di tahun 2011. Deposito meningkat sebesar Rp8,42 triliun atau tumbuh 55,69%, semula sebesar Rp15,11 triliun di tahun 2010 menjadi Rp23,53 triliun di tahun 2011.
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 889.646 rekening atau naik 40,25% semula 2.210.042 rekening di tahun 2010 menjadi 3.099.688 rekening di akhir 2011.
d. Simpanan dari Bank lain
Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2011 mencapai Rp78,83 miliar, naik sebesar Rp64,91 miliar atau 466,31% terhadap posisi simpanan dari bank lain di akhir tahun 2010 sebesar Rp13,92 miliar.
101
analisa & pembahasan manajemen
e. Obligasi Subordinasi
a. Pendapatan Operasional
BSM menerbitkan Obligasi Subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan khususnya Tier II. Total Obligasi Subordinasi per 31 Desember 2011 adalah Rp700 miliar, meningkat sebesar Rp500 miliar atau 250% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp200 miliar. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan memiliki jangka waktu 5 tahun.
1.) Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Selama tahun 2011, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp3,77 triliun meningkat 36,10% atau Rp1,00 triliun dari perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib di tahun 2010 sebesar Rp2,77 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai Mudharib selama tahun 2010 tersebut terutama disebabkan BSM melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebesar 53,23%dengan NPF gross yang terjaga pada level 2,42% dan NPF netto sebesar 0,95%.
f. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2011 mencapai Rp3,07 triliun, tumbuh sebesar Rp1,05 triliun atau 51,98%terhadap posisi ekuitas di akhir tahun 2010 sebesar Rp2,02 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2010 dan perolehan laba tahun berjalan.
g. Modal Disetor
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp1.158.243.565.000 untuk jumlah saham sebanyak 231.648.713 lembar pada 31 Desember 2011 dan 131.648.713 saham pada 31 Desember 2010. Sedangkan Modal Dasar sebanyak 200.000.000 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dengan nilai nominal modal saham sebesar Rp5.000 per saham.
2.) Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Sejalan dengan kenaikan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib, kewajiban bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer juga meningkat semula dari Rp1,16 triliun di tahun 2010 menjadi Rp1,78triliun di tahun 2011, naik Rp619 miliar atau 53,27%.
II. Realisasi Laba Rugi
3.) Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee based income), sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai Rp1,08 triliun, tumbuh sebesar 90,83% atau Rp515 miliar dibandingkan pencapaian tahun 2010 sebesar Rp567 miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang meningkat sebesar Rp183,43 miliar dan fee operasional yang tumbuh sebesar Rp307,28 miliar.
Selama tahun 2011, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp551,07 miliar, naik 31,67% dari laba bersih tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp418,52 miliar. Pencapaian ini disebabkan, BSM berhasil mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kualitas aset produktif khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based Income. Ringkasan Laporan Laba Rugi Periode 2010-2011 (dalam Rp miliar)
Laporan Laba Rugi 1. Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 3. Laba Usaha 4. Laba Sebelum Zakat 5. Laba Setelah Pajak/Laba Bersih
102
2010 2011 2.768 3.771 1.162
1.781
580 583 419
761 767 551
Realisasi Pendapatan Operasional sampai dengan akhir tahun 2011 mencapai Rp4,85 triliun, tumbuh sebesar 45,21% atau Rp1,51 triliun dibandingkan pencapaian Pendapatan Operasional akhir tahun 2010 sebesar Rp3,34 triliun.
b. Beban Operasional
Realisasi beban operasional meningkat semula dari Rp2,76 triliun tahun 2010 menjadi sebesar Rp4,09 triliun pada akhir tahun 2011 atau naik sebesar 48,19%.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan dengan melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah.
Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM melakukan pembangunan infrastruktrur bisnis yang signifkan di tahun 2011. Pada 2011 BSM membuka 162 outlet dengan penambahan pegawai sebanyak 2.222 orang (termasuk outsource) sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebanyak 4.490 orang.
e. Laba Bersih
c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset
Dalam tahun 2011, BSM mencatat beban penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar Rp346,34 miliar meningkat dibandingkan beban PPA tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp306,79 miliar. Peningkatan cadangan yang cukup besar ini merefleksikan sikap prudent BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan bermasalah. Dengan melakukan pembebanan tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP terhadap NPF pembiayaan) meningkat semula 104,71% di tahun 2010 menjadi 109,81% di tahun 2011.
III. Laporan Arus kas Kas dan setara kas meningkat sebesar Rp2,60 triliun atau 42,21%, semula sebesar Rp6,17 triliun di tahun 2010 menjadi sebesar Rp8,77 triliun di tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan arus kas dari aktivitas pendanaan. Laporan Arus Kas Periode 2010-2011 Uraian
d. Laba Usaha
Pada tahun 2011, realisasi laba bersih mencapai Rp551,07 miliar tumbuh sebesar Rp132,55 miliar atau 31,67% dibandingkan realisasi laba bersih selama tahun 2010 sebesar Rp418,52 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha seperti penambahan outlet dan sebagainya.
Pada tahun 2011, realisasi laba usaha mencapai Rp760,82 miliar tumbuh sebesar Rp181,14 miliar atau 31,67% dibandingkan realisasi laba usaha selama tahun 2010 sebesar Rp579,67 miliar.
(dalam Rp miliar)
2010 2011 Growth Prosentase
Arus Kas Aktivitas Operasi
2.220,37 1.091,43 (1.128,94)
Arus Kas Aktivitas Investasi
(330,31) (237,59)
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
Kenaikan Kas & Setara Kas
- 1.750,00
-50,84%
92,72
28,07%
1.750,00
100,00%
1.890,06 2.603,84
713,78
37,76%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 4.278,97 6.169,03
1.890,06
44,17%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 6.169,03 8.772,86
2.603,84
42,21%
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama Tahun 2011 sebesar Rp1,09 triliun turun sebesar Rp1,13 triliun dari Tahun 2010 sebesar Rp2,22 triliun. Hal ini disebabkan karena kenaikan aset usaha.
103
analisa & pembahasan manajemen
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode 2010-2011
(dalam Rp Juta)
Uraian
Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2010-2011
(dalam Rp miliar)
2010 2011
2.669.860,36
Uraian 2010 2011
3.714.216,46
dan sewa Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (1.130.809,15) Penerimaan pendapatan usaha lainnya
573.628,65
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang
(1.779.926,26) 1.081.747,76
27.540,16
31.763,27
yang dihapusbukukan
-
500,00
Pembiayaan diterima
-
750,00
Surat berharga subordinasi
-
500,00
yang diterbitkan
Arus kas bersih diperoleh dari
-
1.750,00
aktivitas pendanaan
Pembayaran beban karyawan
(510.645,73)
Pembayaran tansiem
(12.452,34)
(896.088,09) (17.912,65)
Pembayaran beban usaha selain beban
(607.198,30)
(903.943,47)
Pembayaran pajak
(197.792,48)
(227.814,62)
Pembayaran zakat
(15.768,45)
Penyaluran dana kebajikan
(1.570,63)
(1.073,55)
Penerimaan pendapatan/(pembayaran)
(410,80)
1.231,21
karyawan
IV. Rasio Keuangan Utama
(0,39)
beban non-usaha Penurunan/(kenaikan) aset usaha
(8.465.345,15) (13.740.510,46)
Kenaikan/(penurunan) kewajiban usaha
1.223.615,66
1.647.521,70
Kenaikan dana syirkah temporer
12.606.122,72
8.243.814,25
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 2.220.372.09
1.091.427,59
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Setoran modal
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama Tahun 2011 sebesar Rp(237,59) miliar menurun sebesar Rp92,72 miliar atau 29,03% dari Tahun 2010 sebesar Rp(330,31) miliar. Hal ini terutama disebabkan turunnya Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 14.57% pada tahun 2011 meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 10.60%. Peningkatan ini disebabkan adanya penerbitan subordinasi sebesar Rp500 miliar dan peningkatan modal disetor pemegang saham secara tunai pada tahun 2011 sebesar Rp300 miliar. Pada tahun yang sama, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan syariah sebesar 16,63%.
CAR BSM dan Perbankan Syariah 20.00% 18.00% 14.00 % 12.00 % 10.00 %
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2010-2011
8.00%
(dalam Rp miliar)
Uraian Pembelian surat berharga
(8,85)
136,92
12.56%
12.43% 10.67%
11.88%
12.66%
14.57%
12.39% 10.77%
10.60%
2.00 % 0.0 %
hingga jatuh tempo Pembelian aset tetap
(188,23)
(233,80)
(45,57)
-19,49%
Hasil penjualan aset tetap
3,69
5,06
1,37
27,14%
Arus kas bersih digunakan
(330,31)
(237,59)
92,72
39,03%
untuk aktivitas investasi
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
104
12.41%
12.81%
4.00 %
1546,84%
tersedia untuk dijual dan dimiliki
13.73%
16.63%
6.00 %
2010 2011 Growth Prosentase (145,77)
16.25%
16.00%
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tahun 2011 sebesar Rp1,75 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2010 yang belum ada arus kas dari aktifitas pendanaan. Aktifitas pendanaan meliputi setoran modal, pembiayaan diterima dan surat berharga subordinasi yang diterbitkan.
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
Perbankan Syariah
b. ROE dan ROA
Trend kinerja Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM tahun 2011 sebesar 64,84% berada di atas rata-rata ROE Bank Umum Syariah (BUS) sebesar 27,02%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan pencapaian laba bersih yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
dari 74,97% ke level 76,44%. Kenaikan tersebut disebabkan BSM ekspansi jaringan dan penambahan pegawai di tahun 2011 yang belum menghasilkan. BO/ PO BSM tahun 2011, lebih rendah dari rata-rata BO/PO Perbankan Syariah sebesar 78,41%.
ROE BSM dan Perbankan Syariah 70.00 % 58.51%
60.00 % 50.00 % 40.00% 30.00 % 20.00 %
63.58% 46.21%
29.65%
44.20%
39.25% 32.22%
27.02%
BOPO BSM dan Perbankan Syariah
30.14%
23.39%
20.00%
18.27%
10.00 %
64.84%
46.45%
120.00 %
0.0 %
100.00% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
78.91%
Perbankan Syariah
BSM
60.00 %
1.67%
1.55%
1.00 %
2.21% 1.95%
1.83%
1.79% 1.35%
1.53%
1.42%
1.48%
1.10%
0.50 % 0.0 % 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
Perbankan Syariah
Namun demikian, ROA BSM tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA Perbankan Syariah lainnya yang mencapai 1,79%. Penurunan tersebut disebabkan pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2011.
c. Net Revenue Margin (NRM) Sampai dengan akhir tahun 2011, rasio net revenue margin mencapai 7,48% pada tahun 2011 meningkat 0,91% dibandingkan rasio NRM tahun 2010 sebesar 6.57%. Ini disebabkan pertumbuhan dan kualitas pembiayaan yang baik pada tahun 2011.
d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi (BO/PO) Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) cenderung meningkat
www.syariahmandiri.co.id
84.39% 73.76%
80.54%
78.41%
74.97%
76.44%
00.0 %
Perbankan Syariah
e. Financing Deposit Ratio (FDR)
Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (FDR) BSM mengalami peningkatan dari 82.54% pada tahun 2010 ke 86.03% pada tahun 2011. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan pembiayaan yang ekspansif sebesar 53,23% selama tahun 2011 melampaui pertumbuhan pendanaan sebesar 46,97%. FDR BSM tahun 2011, lebih rendah dari rata-rata FDR Perbankan Syariah sebesar 88,94%.
FDR BSM dan Perbankan Syariah 140.00 % 120.00 % 100.00 %
103.65% 97.75%
80.00%
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
76.54%
78.71%
BSM 2.23%
1.50 %
76.77%
80.76%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2.07% 1.83%
81.34%
20.00 %
ROA BSM dan Perbankan Syariah
2.00%
83.84%
40.00 %
Sedangkan ROA BSM sedikit menurun dari 2,21% pada tahun 2010 ke 1,95% pada tahun 2011. Ini disebabkan pertumbuhan aset BSM yang signifikan selama tahun 2011.
2.50 %
85.70%
80.00%
60.00 %
98.90%
99.76%
90.21%
92.96%
75.55%
95.49%
89.12%
83.07%
89.67% 82.54%
88.94% 86.03%
40.00 % 20.00 % 00.0 % 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
Perbankan Syariah
f. Non Performing Financing (Gross NPF) Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) secara gross menurun dari 3,52% pada tahun 2010 ke 2,42% pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
105
analisa & pembahasan manajemen
pembiayaan BSM terus menunjukkan perbaikan. NPF BSM lebih rendah dari pada NPF Perbankan Syariah sebesar 2,52%. NPF BSM dan Perbankan Syariah 8.00 % 6.94%
7.00 %
5.64%
6.00 % 5.00%
3.50%
4.75%
5.66% 4.48%
4.05%
4.00 % 3.00 % 2.00 %
3.52%
4.01%
2.52%
3.02%
2.82%
120.00% 110.00% 100.00% 90.00% 80.00 % 70.00 % 60.00 % 50.00% 40.00 % 30.00 % 20.00 % 10.00 % 0.00%
104,23% 78,71% 66,20% 61.83%
52,62% 50,93%
59,77%
106,99%
100,97% 104,71%
111,49% 109,81%
76,26%
57,57%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2.42%
Cash PP Pembiayaan
Cash PPAP
1.42%
1.00 % 0.00%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
BSM
Perbankan Syariah
g. Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama Keterangan 2010 2011 CAR 10,60% 14,57% ROA 2,21% 1,95% ROE 63,58% 64,84% BO/PO 74,97% 76,44% FDR 82,54% 86,03% NPF-NET 1,29% 0,95% NPF-GROSS 3,52% 2,42% NRM 6,57% 7,48% Current Ratio 202,90% 262,62% DER 247,94% 229,11% DAR 15,42% 14,47%
D. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Kolektibilitas Bank Rasio PPAP Rasio PPAP pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio) mengalami peningkatan dari 104,71% pada tahun 2010 ke 109,81% pada tahun 2011. Kondisi ini menunjukkan bank terus melakukan peningkatan terhadap rasio cash PPAP dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
106
Cash PP Pembiayaan dan Cash PP Aktiva Produktif
Tingkat Kolektibilitas Bank Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 digolongkan lancar. Untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi karena tidak tertagihnya kredit/pembiayaan dan aktiva produktif, BSM selalu mengadakan analisa umur aktiva dan perhitungan penyisihan atas kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya kredit/pembiayaan. Penambahan penyisihan ini diakui sebagai bagian dari biaya operasional selama periode berjalan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro dan penempatan pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Pada tahun 2011, BSM berhasil mencapai tingkat kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar 95,14% total piutang, meningkat dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 92,68%.
E. Struktur Modal Pada tahun 2011, aset BSM dibiayai oleh 77,78% dari dana syirkah temporer, 14,47% dari kewajiban dan 6,31% dari ekuitas dan 1,44% dari surat berharga subordinasi yang diterbitkan. Sejalan dengan perkembangan industri perbankan syariah yang semakin cerah dalam perbankan nasional, BSM senantiasa berupaya untuk menyediakan dan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Struktur Modal Periode 2010-2011 (dalam Rp miliar)
Struktur Modal Bank 2010 2011 Nominal Prosentase Nominal Persentase Kewajiban 5.010 15,42% 7.041 14,47% Surat berharga subordinasi 200 0,62% 700 1,44% Dana Syirkah Temporer 25.251 77,74% 37.858 77,78% Ekuitas 2.021 6,22% 3.073 6,31% Aset 32.482 100,00% 48.672 100,00%
mengembangkan produk-produk perbankan syariah yang berdaya saing untuk memenuhi harapan masyarakat. Pada sisi yang lain, BSM juga berperan dalam pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat. Pengumpulan dana masyarakat dan dana pihak ketiga untuk kebutuhan proses bisnis perbankan syariah dicatat sebagai kewajiban dan selanjutnya BSM melakukan penyaluran dana kepada masyarakat dalam berbagai produk pembiayaan yang merupakan aset BSM. Sesuai dengan strategi dan kebijakan bank dalam mengurangi perbedaan selisih periode antara aktiva dan sumber pendanaan, BSM menerapkan kebijakan bahwa sebagian besar aset dibiayai dalam bentuk dana syirkah temporer yang dicatat oleh Bank.
F. Tingkat Kesehatan Bank dan Solvabilitas Bank BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment untuk posisi per 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut: a. Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan, Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan. b. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan memiliki peringkat A, yang artinya manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat yang akan datang.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen tersebut di atas, Bank memiliki peringkat 2, yang artinya Bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif perekonomian dan industri keuangan. Tabel Tingkat Kesehatan BSM 2011 Uraian 2010 2011 Rasio Peringkat Rasio Peringkat Faktor Finansial Capital 10,60% 2 14,57% 1 Asset Quality 0,97% 2 0,98% 2 Earning 2,27% 2 2,02% 2 Liquidity 19,01% 3 22,60% 2 Sensitivity to Market 18.021,25% 1 55.790,70% 1 Predikat 2 2 Faktor Manajemen Manajemen Umum A 1 A 1 Manajemen Risiko B 2 B 2 Manajemen Kepatuhan A 1 A 1 Predikat A A Peringkat Komposit 2A 2A
Tingkat Kecukupan Modal Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat kecukupan modal BSM tahun 2011 berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 14,57%, rasio tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya pada tingkat 10,60%. Struktur permodalan BSM tersebut memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum BI dan struktur modal BSM sudah memenuhi Peraturan BI.
Likuiditas Tingkat Likuiditas Bank pada tahun 2011 mencapai 22,60% atau lebih tinggi daripada tahun 2010 yang mencapai 19,01%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010
Rentabilitas Tingkat rentabilitas bank pada tahun 2011 mencapai 2,02% atau lebih rendah daripada tahun 2010 yang mencapai 2,27%. Namun, penurunan rasio tersebut tidak berdampak signifikan terhadap peringkat komposit faktor penilaian rentabilitas
107
analisa & pembahasan manajemen
yaitu tingkat 2. Hal ini mengindikasikan bahwa bank memiliki kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
Solvabilitas Pada tahun 2011, kemampuan BSM dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 14,57% meningkat dibandingkan pada akhir 2010 sebesar 10,60%. Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) sebesar 229,11%, menurun dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 247,94%.
G. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu antara lain pada PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462 dan Rp491.395.061.503 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang diasuransikan.
H. Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi Sampai dengan akhir Desember 2011 tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
I. Komponen Substansi dari Pendapatan dan Beban Lain-lain Selama rentang waktu tahun 2010 – 2011, tidak ada komponen substansial pada Pendapatan dan Beban Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik kenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
J. Materialitas Peningkatan Pendapatan Usaha Selama tahun 2011, peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib dari pendapatan jual beli sebesar Rp802,01 triliun atau 58,18% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010, sedangkan bisnis non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Lainnya meningkat sebesar Rp515,21 miliar atau 47,63% dari jumlah Pendapatan Usaha lainnya tahun 2010.
K. Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha atau Pendapatan Bersih BSM serta Laba Operasi Perusahaan Selama 2 Tahun Terakhir Selama tahun 2011 tidak terdapat dampak signifikan perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
L. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal Neraca Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan KAP Perseroan sebagaimana terlampir.
M. Metode Perhitungan Bagi Hasil Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil di bawah ini:
108
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2011 (Dalam Rp Ribu)
Jenis Penghimpunan Saldo Rata-Rata Pendapatan yang Porsi Pemilik Dana Harus Dibagi Hasil Nisbah Jumlah Bonus dan Bagi Hasil Indikasi Rate of Return 1. Simpanan Wadiah 4.315.421.106 33.954.697 2.745.314 a. Bank 23.555.336 185.339 14.827 0,76% b. Non Bank 4.291.865.770 33.769.358 2.730.487 0,76% 2. Tabungan Mudharabah 12.308.804.979 96.848.427 31.242.141 a. Bank 116.603.740 917.464 34,00% 311.938 3,21% b. Non Bank 12.192.201.239 95.930.963 32,24% 30.930.203 3,04% 3. Deposito Mudharabah a. Bank 188.649.535 1.484.337 758.995 • 1 bulan 174.967.316 1.376.682 51,00% 702.108 4,82% • 3 bulan 5.863.322 46.134 52,00% 23.989 4,91% • 6 bulan 1.336.839 10.519 52,96% 5.571 5,00% • 12 bulan 6.482.058 51.002 53,58% 27.327 5,06% b. Non Bank 23.080.321.373 181.601.123 94.091.685 • 1 bulan 14.529.592.491 114.322.078 51,00% 58.304.260 4,82% • 3 bulan 3.273.646.615 25.757.783 52,00% 13.394.047 4,91% • 6 bulan 3.356.930.103 26.413.076 53,35% 14.091.376 5,04% • 12 bulan 1.920.152.164 15.108.186 54,95% 8.302.002 5,19% Total 39.893.196.993 313.888.584 41,05% 128.838.135
N. Prospek Usaha Perusahaan Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia: 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 tumbuh lebih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi 2010. 2. Pertumbuhan ekonomi domestik membaik antara lain disebabkan penurunan tingkat bunga domestik. 3. Sektor perbankan pulih dari imbas krisis global sebagaimana tampak pada: a. Meningkatnya fungsi intermediasi. b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari meningkatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya NPL absolut. 4. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya market share aset dan penambahan jumlah Bank Umum Syariah.
Kondisi Makro Ekonomi Keterangan Pertumbuhan Ekonomi Nilai Tukar Inflasi BI Rate
2010 2011 6,10% 6,50% 8.991 9.080 6,96% 3,75% 6,50% 6,00%
Kondisi Mikro Ekonomi LDR Bank Umum Tk Suku Bunga Pinjaman Modal Kerja Tk Suku Bunga Pinjaman Modal Konsumsi Base Lending Rate Pertumbuhan Kredit NPL Absolut NPL Rasio NPF BUS dan UUS
75,21% 12,83% 14,53% 11,98% 22,80% 45,24% 2,56% 3,02%
78,77% 12,09% 14,19% 11,92% 24,59% 47,69% 2,38% 2,52%
Bank Indonesia memproyeksikan kinerja ekonomi nasional secara umum tahun 2011 diperkirakan masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang masih kuat dan kinerja ekspor.
Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada kinerja industri perbankan nasional. BI memproyeksikan kinerja perbankan 2012; aset, kredit dan dana pihak ketiga, akan lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja tahun lalu.
Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2012 dapat mencapai kisaran 6,0 – 6,5%.Namun demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam proses pemulihan ekonomi global, terutama yang terjadi di negara-negara mitra dagang Indonesia serta kecepatan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pada perekonomian nasional dan industri perbankan nasional tersebut menurut perkiraan BI akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2011. BI memproyeksikan bahwa pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2012 dapat mencapai 35% (skenario pesimis) - 55% (skenario optimis).
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
109
analisa & pembahasan manajemen
Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah diharapkan didukung oleh berbagai faktor yang antara lain meliputi: 1. Bertambahnya pemain baru Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat kompetisi di industri perbankan syariah akan semakin tinggi. Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk tetap mempertahankan market share-nya dengan upaya yang lebih tinggi lagi. 2. Kondisi makro yang semakin kondusif Kondisi makro ekonomi pada tahun 2011 yang semakin kondusif diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan industri perbakan syariah. 3. Program pengembangan pasar yang semakin terstruktur Program sosialisasi industri perbankan syariah yang semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin meningkat dengan skala demografi yang semakin luas.
penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terusmeningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan inovasi produk perbankan syariah.
Strategi Perluasan Jaringan Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2011 telah mencapai 669 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jaringan Kantor 700
669
600 507
500 400 300 211
269
300
363
200 100
4. Peningkatan kualitas SDM Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas baik dan dengan kuantitas yang cukup akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2011. 5. Dukungan otoritas yang semakin kuat Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan dan perbankan syariah menjadi bagian dari program pemerintah secara terpadu. Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang secara optimal di tahun 2012, BSM telah meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal dan mengupgrade infrastruktur IT dengan mengganti Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri perbankan syariah.
0 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dan jaringan ATM dalam rangka melayani nasabah. Jaringan ATM BSM Jaringan ATM ATM BSM ATM Mandiri ATM Bersama* ATM Prima** MEPS*** Total Jaringan ATM
2009 2010 2011 220 365 627 4.795 5.395 8.993 20.487 23.609 33.910 14.403 17.486 23.773 7.435 7.933 7.435 42.325 64.470 65.118
Pembukaan kantor baru dan perubahan status kantor selama tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
O. Aspek Pemasaran Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya
110
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jaringan Kantor BSM Jaringan Kantor 2009 2010 2011 Buka Baru Naik Status 2011 Kantor Cabang 61 115 125 5 5 Kantor Cabang Pembantu 107 254 406 113 Kantor Kas a. Kantor Kas 95 30 38 7 7 b. Kantor Layanan Syariah 49 52 15 36 Kegiatan Pelayanan Kas a. Payment Point 51 56 85 37 8 Total Jaringan Kantor 363 507 669 162 56
Strategi Pemasaran Produk BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line (BTL). BSM melaksanakan program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media promosi sebagai berikut: l Koran Nasional (Seputar Indonesia, Media Indonesia, Koran Tempo, Harian Kontan dsb). l Koran Lokal (Analisa, Waspada, Pikiran Rakyat, Radar Garut, Kaltim Pos, Kedaulatan Rakyat, Jawa Pos, Fajar dsb). l Koran berbahasa Mandarin (Harian Indonesia). l Majalah (Majalah TEMPO, Majalah TRUST, Readers Digest, iDEA, Kicau Bintaro, Suara Muhammadiyah. l Tabloid (Tabloid Nova, Tabloid Rumah dsb). l Radio Nasional (Gen FM). l Radio Lokal (Radio Sonora Bangka, Radio Palupi). l Iklan internet (di situs Okezone.com, Vivanews.com). l SMS Blast (pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel nasabah). l Email blast (pesan promosi yang dikirim ke alamat email nasabah). l Promosi pada struk ATM BSM. l Sponsorship event. l Business Gathering Tionghoa
Strategi Rencana Produk Tahun 2012 Perkembangan industri perbankan syariah yang semakin mendapatkan tempat di masyarakat, memunculkan berbagai peluang bisnis bagi BSM. Dalam rangka menyambut peluang-peluang bisnis tersebut, BSM senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk perbankan syariah, yaitu dengan strategi peluncuran produk di tahun 2012 untuk meningkatkan Dana Pihak Petiga serta fee based income.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Berikut ini adalah produk-produk yang akan diluncurkan BSM pada tahun 2012: 1. Sukuk Negara Ritel Seri-004 Produk Sukuk Negara Ritel Seri-004 merupakan layanan jasa untuk penjualan instrumen sukuk ritel Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bancassurance (pengembangan) Merupakan aktivitas penambahan produk bancassurance dimana dalam pelaksanaannya bank berkerjasama dengan perusahaan asuransi. 3. Revitalisasi Tabungan BSM Simpatik. Merupakan produk revitalisasi produk tabungan simpatik existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiba bagi penabung. 4. Tabungan Siswa Merupakan program revitalisasi produk tabungan simpatik existing dengan tambahan fitur berupa asuransi jiwa bagi penabung. 5. Investasi Emas Merupakan layanan jasa untuk penjualan emas logam mulia sertifikat PT Antam. 6. Pembiayaan Tagihan Supplier Produk pembiayaan yang ditujukan untuk mengalihkan piutang atau tagihan supplier secara syariah.
P. Kebijakan Dividen Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen sebagai berikut: 1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap tahunnya, yang besarnya akan diputuskan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh persetujuan RUPS. Tahun 2009, 2010 dan 2011, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank, BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham.
111
analisa & pembahasan manajemen
Q. Realisasi Perolehan dan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Sampai dengan 31 Desember 2011, BSM belum pernah memperoleh dana hasil penawaran umum melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
R. Informasi Material Mengenai Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, dan Restrukturisasi
Pada tanggal 31 Desember 2011 Bank memiliki perjanjian sewa gedung dengan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara (PT UGBDN) dengan beban sewa sebesar Rp12.809.078.802.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, BSM belum pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
Kerjasama BSM di Lingkungan Mandiri Group
S. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2011 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Mulai 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan secara retrospektif untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
112
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham BSM, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Bank Sinar Harapan Bali, PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara, dan Mandiri Tunas Finance. Karyawan kunci merupakan orangorang yang mempunyai hubungan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut: a. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk management tools dan lain-lain. b. Bank Mandiri-Audit: pengembangan risk based audit, magang auditor. c. Bank Mandiri-Card Center: penggunaan mesin ATM Mandiri d. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah. e. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch model f. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Identity g. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet BSM h. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop. i. UG BDN: penggunaan gedung. j. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, layanan gadai k. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan syariah.
Kerjasama BSM di Luar Mandiri Group Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian Penyediaan Jasa IT Core Banking System dengan PT Anabatic Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan nilai kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 Bank telah melakukan pembayaran senilai AS$1.265.154 (2010: AS$993.300) sesuai dengan perjanjian tersebut.
T. Pengaruh Peraturan Perundang undangan terhadap Perusahaan Pada tanggal 15 Oktober 2009, Pemerintah telah menerbitkan Undang-undang No. 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai tanggal 1 April 2010. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN. Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka menyambut peluangpeluang bisnis tersebut, BSM senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk perbankan syariah, yaitu dengan strategi peluncuran produk di tahun 2012. Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37,65 miliar. Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-undang tersebut.
U. Perubahan Kebijakan Akuntansi Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011: 1. PSAK No. 5 (Revisi 2009) - “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Dengan adanya penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tersebut, pada tahun ini Bank tidak lagi menyajikan informasi segmen usaha berdasarkan wilayah geografis. 2. PSAK No. 7 (Revisi 2010) - “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Penerapan dini diperkenankan. Penerapan PSAK tersebut berdampak pada reklasifikasi atas beberapa akun untuk laporan keuangan tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut seperti yang disajikan pada Catatan 50. Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank: 1. PSAK No. 2 (Revisi 2009) - “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode. 2. PSAK No. 19 (Revisi 2010) - ”Aset Tak Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui asset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapannya. 3. PSAK No. 25 (Revisi 2009) - “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. 4. PSAK No. 57 (Revisi 2009) - “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
113
114
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id www.syariahmandiri.co.id
tata kelola perusahaan BSM berpandangan bahwa aspek Good Corporate Governance sangat penting untuk kelangsungan usaha perseroan yang akan meningkatkan reputasi BSM sebagai Bank Syariah dengan market share terbesar dan terpercaya pilihan mitra usaha.
1,6 Nilai komposit Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2011 dengan predikat “Baik” (B)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id www.syariahmandiri.co.id
115
tata kelola perusahaan
A. Pendahuluan Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) telah menjadi salah satu elemen penting bagi Bank Syariah Mandiri (BSM) di dalam mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan. Lebih lanjut, sebagai salah satu Bank Syariah dengan market share terbesar, BSM memiliki komitmen untuk terlibat dalam pertumbuhan Indonesia dengan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan menjadi contoh bagi perusahaan lain, terutama Bank-Bank lain, dalam hal implementasi Good Corporate Governance (GCG). Tata kelola perusahaan yang baik akan memastikan pengelolaan aset dilakukan secara hati-hati serta perusahaan akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan standar etika yang berlaku serta dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. BSM berpandangan bahwa aspek tata kelola perusahaan sangat penting untuk kelangsungan usaha perseroan yang akan meningkatkan reputasi BSM sebagai Bank Syariah yang terpercaya.Dengan reputasi dan predikat yang baik tersebut, BSM sangat optimis mampu terus memperluas layanan kepada semua lapisan masyarakat. Dalam melaksanakan praktik GCG, BSM senantiasa mengacu pada ketentuan dan peraturan baik yang mengatur tentang pelaksanaan GCG maupun yang terkait dengan proses bisnis Bank, namun selain itu juga bank berpedoman pada ketentuan internal dan peraturan perundangan- undangan yang berlaku lainnya seperti: 1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; 3. Peraturan Bank Indonesia No. 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah; 4. PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan PBI No.5/8/ PBI/2003 mengenai Implementasi Manajamen Risiko pada Bank Umum 5. Peraturan Bank Indonesia No. 11/28/PBI/2009 Tentang Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT); 6. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi BUS dan UUS. 7. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. 8. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri; 9. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri; 10. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan Bank Syariah Mandiri;
116
11. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank Syariah Mandiri. 12. Surat Keputusan Bersama (SKB) No.12/002-SKB/Kom.Dir tanggal 27 Desember 2010 tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter). 13. SE Internal No.13/010/UMM tanggal 26 Juli 2011 perihal Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (SA GCG). 14. SE Internal No.13/018/UMM tanggal 31 Desember 2011 perihal Kewajiban Melaksanakan Prinsip-Prinsip GCG TARProF. Keberhasilan penerapan tata kelola perusahaan yang baik tidak bisa lepas dari komitmen yang tinggi dari seluruh Jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas serta peran serta yang aktif dari seluruh pegawai. Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pelaksanaan GCG Bank Umum Syariah (BUS) Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen pelaksanaan GCG diwujudkan dalam: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan fungsi yang menjalankan pengendalian intern BSM; 3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern 5. Batas maksimum penyaluran dana; dan 6. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BSM.
Bentuk Apresiasi terhadap Implementasi GCG Implementasi GCG BSM telah memperoleh pengakuan dari banyak pihak eksternal baik dari lokal maupun internasional. Hal ini sebagai wujud apresiasi/kepercayaan masyarakat terhadap komitmen tinggi seluruh insan BSM dalam pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2011, BSM telah berhasil meraih penghargaan:
Annual Report Award 2010 dan 2009 Penghargaan prestisius yang diraih oleh BSM atas penyusunan Laporan Tahunan 2010 dengan predikat Juara Pertama untuk kategori Swasta Keuangan Non Listed. Salah satu aspek penilaian yang memiliki porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
B. Assessment Pelaksanaan GCG Tahun 2011
memberikan perhatian dan komitmen yang sangat tinggi dalam upaya peningkatan implementasi GCG di lingkungan Bank.
Tahun 2011, BSM telah melaksanakan Self Assessment pelaksanaan GCG baik Self Assessment Internal BSM maupun Self Assessment Eksternal Bank Indonesia sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember 2009 Pasal 66 tentang Self Assessment pelaksanaan GCG dan Surat Edaran Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS 30 April 2010.
Self Assessment Eksternal Bank Indonesia BSM melaksanakan praktek corporate governance yang baik secara konsisten. Hasil penilaian periode 2011 adalah 1.6 meningkat 1.1 dibandingkan dengan periode 2010, dimana Bank Indonesia memberikan nilai 1.7 yang masuk dalam kategori “Baik” atas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di tahun 2010 kepada BSM.
Self Assessment Internal BSM Self Assessment Pelaksanaan GCG BSM mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit dan Sistem Pengendalian Intern. BSM memperoleh hasil penilaian sebesar 92,94 dengan predikat “Lebih Baik”, meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 90,67. Hal ini menunjukkan bahwa BSM
Parameter penilaian self assessment Bank Indonesia adalah sebagai berikut: Nilai Komposit Nilai Komposit < 1,5 1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5
Predikat Komposit Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup Baik (CB) Kurang Baik (KB)
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5
Tidak Baik (TB)
Hasil penilaian Self Assessment internal BSM No.
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai 2010
Nilai 2011
1. Penerapan Governance Structure 35% 31,42 31,42 2. Kebijakan Corporate Governance 20% 19,17 19,55 3. Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance 25% 22,42 24,24 4. Audit dan Sistem Pengendalian Intern 20% 17,66 17,71 Total Nilai 100% 90,67 92,94 Predikat Lebih Baik (LB) Lebih Baik (LB)
Hasil Penilaian Self Assessment dengan parameter BI No Faktor Peringkat(a) Bobot(b) Nilai(a)x(b) 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 1 12,50% 0,125 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 1 17,50% 0,17 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 2 10,00% 0,1 4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah 2 10,00% 0,2 5. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana 2 5,00% 0,1 dan penyaluran dana serta pelayanan jasa 6. Penanganan benturan kepentingan 2 10,00% 0,2 7. Penerapan fungsi kepatuhan Bank 2 5,00% 0,1 8. Penerapan fungsi audit intern 2 5,00% 0,5 9. Penerapan fungsi audit ekstern 1 5,00% 0,5 10. Batas Maksimum Penyaluran Dana 1 5,00% 0,5 11. ransparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal 2 15,00% 0,3 Nilai Komposit 100,00% 1,6* Predikat : Baik *)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
117
tata kelola perusahaan
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG Faktor
118
Nilai Komposit dan Predikat
Faktor Kekuatan Pelaksanaan GCG
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (Dekom)
0,125 – SB
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris berjalan dengan sangat baik. Prinsip-prinsip GCG, TARProF, diterapkan dengan sangat baik dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Bank. Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi sesuai ketentuan BI.
2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
0,175 – SB
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BUS berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah. Rapat-rapat Direksi dalam setiap pengambilan keputusan penting telah berjalan dengan efektif dan transparan.
3 Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite
0,2 – B
Bank telah memiliki Komite yang memenuhi p ersyaratan BI dalam membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Komite Pemantau Risiko,Audit serta RemunerasidanNominasitelahdidukungolehanggotayangmemilikiintegritas,independensi, reputasi dan kompetensi yang baik.
4 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
0,200 – B
Secara keseluruhan tugas dan tanggung jawab D ewan Pengawas Syariah sudah berjalan engan baik. Pada tahun 2011 DPS telah melakukan k unjungan ke beberapa unit kerja d cabang dalam rangka p emeriksaan pelaksanaan prinsip syariah.
5
0,1 – B
Secara umum seluruh produk penghimpunan dana, penyaluran dan jasa yang ditawarkan telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI dan peraturan Bank Indonesia. Seluruh produk baru yang di luncurkan telah dimintakan opininya kepada DPS untuk kesesuaian dengan prinsip syariah.
6 Penanganan benturan kepentingan
0,2 – B
BSM telah memiliki kebijakan dan peraturan serta telah menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan benturan kepentingan di dalam proses dan keputusan operasional.
7 Penerapan fungsi kepatuhan Bank
0,1 – B
BSM telah memilki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan/Divisi K epatuhan (DKN) dalam mengawal operasional BSM dari k emungkinan timbulnya risiko kepatuhan.
8 Penerapan fungsi audit intern
0,1 – B
BSM telah menjalankan fungsi audit dengan baik. BSM telah menerapkan fungsi audit intern yang efektif dengan melakukan proses audit yaitu menilai kesesuaian pelaksanaan operasional Bank dengan ketentuan dan atau kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan risiko bagi Bank (berbasis risiko). Fungsi audit intern BSM telah berjalan dengan i ndependen terhadap satuan kerja operasional. Hasil temuan audit dan rekomendasi perbaikan telah disampaikan kepada Direktur Utama serta ditembuskan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan Dewan Pengawas Syariah atas temuan terkait prinsip syariah secara berkala.Audit intern BSM telah di dikung oleh personil yang k ompeten dibidangnya.
9 Penerapan fungsi audit ekstern
0,05 – SB
KAP yang ditunjuk adalah KAP Purwantono, Suherman & Surja afiliasi KAP Ernst & Young (telah melalui proses seleksi antara Divisi Akuntansi, Komite Audit, Direksi dan K omisaris sebelum d iajukan dalam RUPS). Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat p endapat dari DPS bahwa BUS mentaati pelaksanaan prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.KAP telah menyampaikan management letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional.
10 Batas Maksimum Penyaluran Dana
0,05 – SB
BSM dalam melakukan manajemen risiko telah m enerapkan prinsip kehati-hatian. Mengadopsi Peraturan Bank Indonesia dalam kebijakan dan pedoman pembiayaan bank.BSM secara berkala mengkinikan prosedur penyediaan dana sesuai dengan ketentuan dan perundangan-undangan yang berlaku dalam m engawal perkembangan bisnis dan organisasi bank.
11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal
0,3 – B
BSM telah melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan tepat waktu, termasuk publikasi pada website bank. Laporan internal didukung pengembangan aplikasi MIS & Datawarehouse oleh tenaga-tenaga professional DST.
Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Keberhasilan penerapan GCG di Bank secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
C. Kelengkapan Kebijakan dan Manual GCG Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan perbankan syariah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif. Kelengkapan kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) pendukung GCG diantaranya adalah: 1. Surat Pernyataan Independensi Dewan Komisaris (awal Tahun 2011) 2. Surat Pernyataan Independensi Direksi (awal tahun 2011) 3. Pedoman Tata Kelola Perusahaan 4. Pedoman Etika Perusahaan 5. Charter Dewan Komisaris 6. Charter Direksi 7. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi 8. Charter Komite Audit 9. Charter Komite Pemantau Risiko 10. Charter Internal Audit 11. Kebijakan dan SOP yang lain
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
D. Mekanisme GCG RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank/perusahaan telah menetapkan pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas, dimana Direksi bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan perusahaan. Dewan komisaris bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Sedangkan Dewan Pengawas Syariah memastikan bahwa produk-produk BSM tidak melanggar dan bertentangan terhadap prinsip-prinsip syariah.
E. Struktur GCG Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. Organ-organ ini merupakan perangkat utama GCG, di mana dalam pelaksanaannya didukung oleh organ dan perangkat lainnya seperti pedoman Tata Kelola Perusahaan (code of corporate governance). Pedoman ini merupakan himpunan pokok-pokok pengelolaan perseroan yang kemudian akan dijabarkan lebih lanjut dalam piagam, kebijakan dan Standard Operating Procedures (SOP) yang akan menjadi acuan implementasi GCG BSM.
119
tata kelola perusahaan
Struktur GCG
Good Corporate Governance Structure Transparency
Accountability
Responsibility
Professional
Fairness
Struktur/Organ Inti RUPS Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah Boards of Shariah Supervisory
Direksi Direksi Board Of Directors
Dewan DewanKomisaris Komisaris Board of Commissioners
Komite
Struktur/Organ Pendukung Hubungan Investor
Corporate Secretary
Komite Audit
CSR
SKAI
Komite Pemantau Risiko
Corporate Values
Manajemen Risiko
Komite Remunerasi & Nominasi
Communication
Compliance
Pedoman dan Pelaporan
120
Piagam GCG
Piagam kepatuhan
Piagam Audit Internal
Code of Conduct
Prosedur Operasional
Surat Edaran Internal
Kebijakan Informasi Teknologi
Kebjakan Manajemen Risiko
kebijakan Pengendalian Internal
La-Risywah
Self Assessment GCG
Annual Report
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
g. Persetujuan pembayaran zakat sebesar 2,5% dari laba bersih tahun 2010.
I. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus. Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2011 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. BSM memiliki tatacara penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan bahwa Agenda acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2011 BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2011 yang menghasilkan keputusan yaitu: a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku 2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi Ernst & Young) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun buku 2010. d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman dan Surja (afiliasi Ernst & Young) yang akan mengaudit Laporan Keuangan BSM tahun buku 2011. e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji dan fasilitas/ tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi. f. Melimpahkan wewenang penetapan remunerasi Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM kepada Dewan Komisaris setelah memperoleh masukan dari Direktur Utama BSM.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB tanggal 28 Juni 2011 dengan keputusan yang terdiri dari: a. Perubahan anggaran dasar atas masa jabatan DPS. b. Pemberhentian beberapa pengurus dan pengangkatan kembali sebagai pengurus untuk periode 2011-2016, sehingga susunan Pengurus menjadi sbb: c. Pemberhentian dan pengangkatan kembali Anggota DPS, sehingga susunannya menjadi sbb.: 1) Pelaksana Tugas Ketua merangkap Anggota: Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec. 2) Anggota: Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Dewan Komisaris No. Jabatan
Nama
1.
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Achmad Marzuki
2.
Komisaris Independen
Abdillah
3.
Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi
4. Komisaris
Tardi
5.
Lilis Kurniasih
Komisaris
Direksi No. Jabatan 1.
Direktur Utama
Nama Yuslam Fauzi
2. Direktur
Hanawijaya
3. Direktur
Sugiharto
4.
Direktur
Amran P. Nasution
5.
Direktur yang salah satu bidangnya Kepatuhan
Zainal Fanani
6.
Direktur yang salah satu bidangnya Manajemen Risiko
Achmad Syamsudin
121
tata kelola perusahaan
II. Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi serta memastikan BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggung-jawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait 2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi 3. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha BSM dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern 4. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis BSM yang diajukan Direksi. 5. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua pemegang saham. 6. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM.
122
7. Didalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BSM, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha BSM. 9. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan BSM. 10. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainya.
b. Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris Sesuai Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM maupun di Perusahaan lain. Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris beserta Keluarga
Nama
Jabatan
Saham di Perusahaan Lain
Status Independensi
Nihil
Independen
Komisaris Nihil
Nihil
Independen
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris
Nihil
Nihil
Independen
Tardi
Komisaris
Nihil
Nihil
Tidak Independen
Lilis Kurniasih
Komisaris
Nihil
Nihil
Tidak Independen
Achmad Marzuki
Komisaris Utama
Abdillah
Saham di BSM Nihil
c. Susunan Anggota Dewan Komisaris
d. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Undang-Undang Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG. Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris melakukannya melalui berbagai forum rapat formal, informal dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi. Agenda rapat yang dilakukan secara reguler dengan Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja antara lain kinerja bulanan, profil risiko, tingkat kesehatan bank, audit intern, human capital, penanganan Non Performing Financing (NPF), teknologi informasi, penerapan GCG dan lain sebagainya.
Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM No.
Nama
Jabatan
Dasar Hukum
1.
Achmad Marzuki
Periode I
Periode II
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2011
Juni 2016
2.
Abdillah
Komisaris Utama/Independen
Periode Pengangkatan
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2011
Juni 2016
3.
Tardi
Komisaris/Independen
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2011
Juni 2016
4.
Lilis Kurniasih
Komisaris
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2011
Juni 2016
5.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010 s.d.
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Juni 2015
123
tata kelola perusahaan
e. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Dalam mendukung efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait. Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut: 1. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. 2. Menerbitkan sub debt. 3. Mereview kembali organisasi di bidang pembiayaan agar terjadi build incontrol dan penerapan four eyes principle, khususnya dalam memutus pembiayaan. 4. Membentuk tim khusus untuk menangani NPF. 5. Meningkatkan kualitas service Bank. 6. Meningkatkan rentabilitas. 7. Meningkatkan pemahaman dan sosialisasi mengenai pengetahuan syariah, terutama aspek syariah di bidang pembiayaan dan lain-lain. 8. Melakukan pengendalian risiko operasional, khususnya yang terkait dengan human capital, jaringan kantor dan pengembangan Core Banking System (CBS). 9. Meningkatkan kompetensi dan pemahaman GCG.
Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
f. Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa Rapat internal Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris bersama Komite, maupun Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Rapat internal Dewan Komisaris merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan Dewan Komisaris secara kolektif. Selain itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat gabungan dengan Direksi untuk membahas kinerja BSM. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai rapat antara lain: 1 kali RUPS, 13 kali rapat internal Dewan Komisaris, 14 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Berikut tingkat kehadiran masingmasing anggota Dewan Komisaris dalam berbagai rapat tersebut:
Rapat Dewan Komisaris 2011
Rapat
Pra RUPS/RUPS Komisaris* Komisaris–Direksi** Direksi–Komisaris*** Jumlah
Jumlah Rapat 1 kali 13 kali 8 kali 14 kali 36 kali
Anggota Dewan Komisaris Achmad Marzuki 1 13 8 14 36
Abdillah 1 13 8 14 36
Ramzi A. Zuhdi 1 10 8 14 33
Tardi 1 9 5 7 22
Lilis Kurniasih 1 7 3 11 22
Keterangan
* ** ***
124
Rapat Komisaris adalah rapat internal Dewan Komisaris Rapat Komisaris – Direksi adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi Rapat Direksi – Komisaris adalah rapat dimana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan mengundang Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. g. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris
h. Remunerasi Dewan Komisaris
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada Keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut: 1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank tahun 2010 tentang biaya remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap the closest competitor dan salary survey yang sama terhadap bank-bank peer group; 2. Mempertimbangkan kinerja perusahaan; 3. Inflasi tahun 2010 sebesar 6,96%. Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS. Kebijakan BSM atas remunerasi Dewan Komisaris tahun 2011 yaitu, sebagai berikut: 1. Penetapan Remunerasi Pengurus PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan kepada Keputusan RUPS dan RUPSLB Tahun 2011. 2. Rincian fasilitas dan tunjangan Pengurus berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/ DIR.KOM tentang Fasilitas dan Tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan Senior advisor Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri.
Remunerasi Dewan Komisaris sebagaimana yang telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/DIR.KOM meliputi: Gaji, Tantiem, THR, Fasilitas Kendaraan, Fasilitas alat komunikasi, Tunjangan Biaya Komunikasi, Tunjangan Perjalanan Dinas Dalam Negeri dan Luar Negeri, Fasilitas Kesehatan Rawat Jalan dan Rawat Inap, Tunjangan Purna Jabatan, dan Tunjangan Pakaian. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris selama tahun 2011 meliputi gaji dan kompensasi lainnya termasuk tantiem adalah sebesar Rp5,47 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp4,03 miliar.
Remunerasi Dewan Komisaris Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 (satu) tahun
Dewan Komisaris Orang
Rp miliar
Gaji (Rp/Tahun)
5
2,31
Tunjangan (Rp/Tahun)
5
3,16
TOTAL 5,47
Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) JumlahDewanKomisaris Rp2 milliar ke atas Rp1 milliar s.d Rp2 milliar Rp500 juta s.d Rp1 milliar
5
Rp500 juta ke bawah
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
125
tata kelola perusahaan
Perubahan fasilitas pada tahun 2011 untuk Dewan Komisaris adalah fasilitas kendaraan operasional Toyota Camry 2,4V untuk Komisaris Utama dan untuk masing-masing Anggota Komisaris Independen Perseroan, yaitu Toyota Corolla Altis 2.000 cc automatic (maksimum atau setara), dimana sebelumnya hanya disediakan 2 kendaraan operasional: 1 Toyota Camry 2,4 V (khusus untuk Komisaris Utama) dan 1 Toyota Innova.
i. Seminar Dewan Komisaris Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsi pengawasan, selama tahun 2011 Dewan Komisaris BSM telah mengikuti berbagai seminar, workshop, congress dan benchmark antara lain: 1. Bara Risk Forum 2011, 27 - 28 April 2011, Hotel Padma, Bandung Memberikan informasi dan pemahaman yang lebih luas mengenai: a. Manajemen risiko berbasis Enterprise Risk Management b. Stress testing c. Komponen utama dan tantangan Basel III d. Memahami dan mengukur dampak kejadian catastrophic/bencana – mengimplementasikan business continuity management untuk melindungi shareholders value. 2. Seminar Good Governance Memberikan pemahaman bahwa prinsip tata kelola yang baik mutlak harus ditegakkan. Melalui tata kelola sumberdaya ekonomi dan non ekonomi secara baik, tentu akan tercapai perbaikan kesejahteraan rakyat. 3. Workshop Asesor Uji Kompetensi Bidang Manajemen Risiko Merupakan program workshop sebagai salah satu syarat untuk menjadi asesor uji kompetensi bidang manajemen risiko sebagai komitmen bersama dalam rangka peningkatan kompetensi dan kemampuan sumberdaya manusia di bidang perbankan.
j. Laporan Pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank, baik pada proses
126
perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi Rencana Bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance. Di tahun 2011, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Juni 2011 telah diangkat kembali Saudara Achmad Marzuki sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen, Saudara Abdillah sebagai Komisaris Independen, Saudara Tardi dan Saudari Lilis Kurniasih masing masing sebagai Komisaris, sedangkan Saudara Ramzi A. Zuhdi telah diangkat sebagai Komisaris Independen pada RUPSLB tanggal 29 Juni 2010, sehingga jumlah Dewan Komisaris tetap berjumlah 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
Dewan Komisaris Nama
Jabatan
Achmad Marzuki
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Abdillah
Komisaris Independen
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
Tardi
Komisaris
Lilis Kurniasih
Komisaris
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, Dewan Komisaris mengkomunikasikannya melalui berbagai forum rapat formal, informal dan masukan atau rekomendasi secara tertulis kepada Direksi, Direktur Bidang maupun unit kerja. Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan Nominasi. Sejalan dengan tugasnya komite-komite tersebut juga melaksanakan interaksi secara rutin dengan manajemen dan unit kerja terkait.
1. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan oleh Dewan Komisaris Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: a) Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) 1. Laporan Kinerja Bank l Laporan Kinerja Bank antara lain membahas pencapaian realisasi dibandingkan target serta faktorfaktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja financial yang dibahas antara lain aset, kualitas,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
aktiva produktif, pembiayaan, surat berharga, dana pihak ketiga, pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya overhead, laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan lainnya. l Pencapaian Target Realisasi non financial serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau tidak tercapainya target. Kinerja non financial yang dibahas antara lain perkembangan jaringan kantor, jaringan atm, dan jumlah karyawan.
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) sampai dengan akhir tahun 2011 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2011 secara baik, antara lain pencapaian aset, penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, kualitas aktiva produktif dan pencapaian laba bersih bank. Target yang belum dicapai antara lain rasio BOPO dan Cost to Income Ratio yang sedikit lebih tinggi dari target. Pelampauan rasio tersebut seiring dengan perkembangan jaringan kantor dan jumlah penerimaan karyawan baru yang cukup signifikan di tahun 2011.
Pencapaian financial di atas didukung juga oleh berbagai usaha non financial antara lain perbaikan dan penyempurnaan pengendalian dan pengawasan intern, penyempurnaan indikator-indikator risiko, peningkatan pelayanan nasabah dan peningkatan kompetensi human capital dengan pencapaian secara umum sesuai target. 2. Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment. Tingkat kesehatan Bank digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola bank dalam suatu periode tertentu dibawah kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank pada tahun 2011 sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
l Permodalan
Rasio kecukupan modal Bank selama periode Januari 2011 sampai dengan September 2011 berada pada peringkat 2 dengan rasio kecukupan modal di bawah 12,00% (peringkat 2 menunjukkan tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku). Namun pada bulan Oktober 2011 dan Desember 2011 rasio kecukupan modal naik menjadi di atas 12% yaitu masing-masing 12,12% dan 14,75%, sehingga peringkat naik menjadi 1 (peringkat 1 menunjukkan tingkat modal berada signifikan lebih tinggi dari ketentuan yang berlaku). Kenaikan rasio ini disebabkan Bank Mandiri sebagai Pemegang Saham sudah merealisasikan tambahan modal disetor sebesar Rp300 miliar dan penerbitan sub debt baru oleh Bank sebesar Rp500 miliar. l Kualitas Aset Rasio kualitas aset selama tahun 2011 berada pada peringkat 2. Rasio kualitas aset bulan Desember 2011 sebesar 0,98% atau berada pada peringkat 2. Peringkat 2 perdefinisi menunjukkan kualitas aset baik namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan. Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan risiko dari pembiayaan telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan skala usaha bank serta mendukung kegiatan operasional yang aman dan sehat. l Rentabilitas Rasio rentabilitas selama tahun 2011 berada pada peringkat 2 kecuali pada bulan Februari yang berada pada peringkat 1. Predikat 2 menunjukkan kemampuan rentabilitas tinggi. l Likuiditas Rasio likuiditas selama tahun 2011 cenderung berfluktuatif antara peringkat 2 dan peringkat 3 kecuali pada bulan Oktober dan bulan November yang berada pada peringkat 1. Pada bulan Desember 2010 rasio utama likuiditas adalah peringkat 2. Peringkat tersebut mencerminkan kemampuan likuditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas kuat.
127
tata kelola perusahaan
l
l Likuiditas
Sensivitas terhadap risiko pasar Selama tahun 2011 rasio sensitivitas terhadap risiko pasar sangat tinggi dengan penilaian peringkat 1. Rasio tersebut menunjukkan risiko sangat rendah dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten. l Manajemen Nilai peringkat komponen umum, dan manajemen kepatuhan selama periode tahun 2011 adalah A. Hal ini menunjukkan manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen dan solid sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat.
l
l
l
Peringkat manajemen risiko selama periode tahun 2011 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan oleh peningkatan jumlah sumber daya insani dan jaringan kantor yang cukup signifikan. Namun peningkatan risikorisiko tersebut dapat diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
l
Selama tahun 2011, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank memperoleh peringkat 2. Peringkat 2 mencerminkan Bank tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
l
3. Perkembangan Profil Risiko Bank Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko yang melekat pada seluruh aktivitas bank dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko posisi Desember 2011 menunjukkan predikat risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to moderate dengan trend stabil. l Risiko Kredit Selama tahun 2011, predikat risiko kredit low to moderate. Hal ini mencerminkan pengelolaan risiko kredit Bank baik. l Risiko Pasar Selama tahun 2011 predikat risiko pasar low. Hal ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi yang mengandung risiko pasar.
128
Selama tahun 2011 predikat risiko likuiditas low to moderate. Hal ini menunjukkan manajemen risiko likuiditas Bank baik. Risiko Operasional Selama tahun 2011 predikat risiko operasional moderate karena terdapat kejadian risiko antara lain kegagalan transaksi dan manajemen operasional. Risiko Hukum Selama periode Januari 2011 sampai dengan April 2011 predikat risiko hukum low. Namun pada periode Mei 2011 sampai dengan Desember 2011 predikat risiko hukum menjadi low to moderate antara lainkarena bank menghadapi perkara baru di pengadilan. Risiko Reputasi Selama periode Januari 2011 sampai dengan November 2011 predikat risiko reputasi low to moderate. Namun pada bulan Desember 2011 predikat risiko reputasi menjadi low karena tingkat penyelesaian pengaduan nasabah membaik. Risiko Stratejik Selama periode Januari 2011 sampai dengan Juli 2011 predikat risiko stratejik low. Pada periode bulan Agustus sampai Desember 2011 predikat risiko stratejik menjadi low to moderate. Hal tersebut karena ada realisasi biaya yang melampaui target. Risiko Kepatuhan Selama tahun 2011 predikat risiko kepatuhan low. Bank selalu concern untuk mematuhi ketentuan yang berlaku.
4. Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Corporate Plan
Rencana kegiatan Bank pada tahun 2012 berisi sarana dan strategi yang mengarahkan kegiatan operasional Bank untuk mencapai target usaha di tahun 2012. Rapat mengenai RBB antara lain membahas tentang perkiraan perekonomian Indonesia, rancangan RBB tahun 2012, dan anggaran tahun 2012.
Dewan Komisaris menyetujui RBB tahun 2012 dengan tetap mengingatkan agar dalam pelaksanaan kegiatan kerja untuk mencapai
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
sasaran usaha dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, selektif, dan memperhatikan aspek risiko.
Pembahasan tentang implementasi dan pencapaian corporate plan dilakukan secara rutin setiap bulan dan menjadi perhatian Dewan Komisaris. Dewan Komisaris telah meminta agar inisiatif-inisiatif proyek corporate plan dilaksanakan sesuai dengan timeline.
5. Laporan Pelaksanaan Audit Intern Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh unit kerja audit intern. Target pelaksanaan audit, temuan pelanggaran, dan kualitas hasil audit menjadi beberapa hal yang ditelaah oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit setiap triwulanan b) Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) Dalam tahun 2011 agenda khusus oleh Dewan Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang adalah: 1) Operational Risk Dewan Komisaris memberi dukungan penuh terhadap pengembangan infrasuktur sistem teknologi dengan core banking sytem (CBS) Bank yang baru dengan selalu memonitor setiap prosesnya secara rutin. Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk memastikan bahwa seluruh potensi dan sumber daya difokuskan untuk mensukseskan implementasi CBS baru dan mengoptimalkan CBS dengan mengaktifkan fitur-fitur yang tersedia. 2) Credit Risk Dewan Komisaris concern dengan portofolio pembiayaan koperasi dan gadai yang cukup besar. Dewan Komisaris meminta manajemen untuk melakukan penguatan terhadap kebijakan, SOP, pengendalian intern dan mitigasi risiko.
Penanganan Pembiayaan Bermasalah dan Pengendalian NPF. Dewan Komisaris telah meminta manajemen untuk membuat crash program dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c) Laporan Kinerja Kepatuhan Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap kinerja kepatuhan melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian adalah indeks kepatuhan, penerapan prinsip kehatihatian, tingkat kesehatan bank dan indikasi fraud. Pada index kepatuhan yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain pencapaian beberapa parameter seperti Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division Compliance Index (DCI), , dan GCG Index. Selain Compliance Certificate yang mempunyai predikat sangat tinggi, parameter lainnya mendapat predikat tinggi, kecuali Branch Compliance Index (BCI), APU & PPT Index, Code of Conduct yang berpredikat moderat, serta PKP Performance dengan predikat rendah.
Secara umum tingkat kepatuhan relatif baik dengan tren meningkat dari 92,88% pada Desember 2010 menjadi 93,07% di bulan Desember 2011 (predikat tingkat kepatuhan tinggi).
d) Laporan Harian Dewan Komisaris melakukan monitoring secara rutin (harian) terhadap neraca harian dan Posisi Devisa Netto (PDN). Selama periode tahun 2011 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga memonitor perkembangan asset dan liability melalui laporan keuangan harian. e) Implementasi Tata Kelola Perusahaan Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar (transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain: 1) Transparansi: Bank telah mengembangkan sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi syariah yang berlaku untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan telah melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank, menginformasikan produk-produk bank kepada nasabah, menerapkan prosedur pengadaan barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan operasional Bank melalui suatu proses dan mekanisme
129
tata kelola perusahaan
yang dilakukan secara adil dan transparan. Bank telah menggunakan jasa eksternal auditor yang independen dan profesional. 2) Tata Tertib: Bank telah menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi dan penyusunan struktur organisasi yang mengakomodasi kebutuhan organisasi, Bank telah mempunyai sistem rekruitmen pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif, Bank telah mempunyai sistem remunerasi manajemen dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan transparan. 3) Pertanggungjawaban: Bank telah melaksanakan pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri, PPATK) dan memenuhi ketentuan dari regulator, Bank telah melaksanakan corporate social responsibility dan mengelola zakat serta qardhul hasan. 4) Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang memisahkan antara kepentingan kedinasan dan pribadi serta mampu mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun. Bank telah memperkuat dan kompetensi dan capability pegawai melalui pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi. 5) Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi telah melaksanakan wewenang dan tangung jawab sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan ketentuanketentuan perundang-undangan yang berlaku. Bank telah memberikan penghargaan (reward) untuk setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran.
2. Tata Tertib Dewan Komisaris
130
Dewan Komisaris telah memenuhi action plan sesuai PBI tentang GCG antara lain pembuatan Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris BSM yang disahkan tanggal 11 Mei 2010, merupakan penyempurnaan dari Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.
3. Kesimpulan Pendapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun 2011, manajemen telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dan merealisasikan rencana bisnis bank. Bank secara umum berhasil mencapai target yang ditetapkan. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Bank telah menerapkan tata-kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen. Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja, pelaksanaan program kerja bank, dan dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan (suistainable growth), Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terusmenerus mendapat perhatian manajemen dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara lain sebagai berikut: a) Permodalan Bank harus mampu mendukung rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR) masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut: 1) Merealiasikan rencana penambahan modal pemegang saham sesuai target waktunya. 2) Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah. b) Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pembiayaan yang berkesinambungan (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan langkah-langkah secara lebih konkrit dan berkesinambungan dalam hal: 1) Mereview kembali organisasi pembiayaan, termasuk penguatan four eyes principle dalam memutus pembiayaan, segregation of duty, proses supervisi, dan pemberian wewenang. 2) Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, dan efektivitas pengendalian intern pada proses pemberian pembiayaan. 3) Membuat crash program untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan membentuk organisasi remedial account/financing recovery.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
4) Menyempurnakan early warning signal/ system (watch list) per segmen dan sektor untuk mengantisipasi penurunan kolektibilitas nasabah lancar. c) Bank agar mempertahankan sekaligus meningkatkan rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut: 1) Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent dan sehat 2) Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi yang sangat menarik atau menarik. 3) Menghidari memberikan pembiayaan yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki bank. 4) Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban dengan monitoring pembiayaan yang efektif. 5) Meningkatkan pendapatan fee based income. 6) Mengendalikan overhead dengan menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh aktivitas. d) Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap pada risiko rendah dengan tren stabil maka Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Meningkatkan pemahaman pengendalian intern kepada seluruh pegawai. 2) Meningkatkan pembiayaan secara prudent dan penguatan four eyes principle, khususnyadalam memutus pembiayaan. 3) Memperkuat kompetensi dan capability pegawai. 4) Memperkuat infrastruktur teknologi. Terhadap prospek dan pengembangan Bank yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek tersebut telah menyesuaikan dan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan owner, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, human capital, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
k. Program Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Dewan Komisaris Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan perusahaan, selama tahun 2011 Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Berikut program peningkatan kompetensi yang diikuti oleh Dewan Komisaris, antara lain: 1. BARa Risk Forum 2011, 27 - 28 April 2011 2. Workshop Uji Kompetensi Asesor Bidang Manajemen Risiko (LSPP), 26 s.d 29 Oktober 2011 3. Seminar “Good Governance” (FEUI-BIMASENA)
l. Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris Achmad Marzuki Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 25 Juli 1939. Alumnus Universitas Gajah Mada tahun 1964 dan Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tanggal 19 Juni 2008. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya (Persero). Training yang pernah diikuti antara lain Business Workshop, Supervised Achievement Motivation Training & Consultant, Insurance and Development Banking, Course on Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD, Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan, Top Management Program of Asian Institute, Risk Management in Retail Banking.
131
tata kelola perusahaan
Abdillah Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan Universitas Indonesia 1977. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan Bumi Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi Daya (Persero), dan Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) . Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Accounting, Kursus Audit Inspection and Control, Seminar Management Accounting, Kursus Asset Liability Management, Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA).
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi,5 Mei 1952. Lulusan Universitas Gajah Mada tahun 1978 dan Meraih Master di Iowa State University tahun 1989. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 29 Juni 2010. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Training yang pernah diikuti antara lain Islamic Banking, Program Eksekutif, Sertifikasi Manajemen Risiko, Leadership Program dan Refreshment Risk Management.
Lilis Kurniasih Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut Pertanian Bogor 1981. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008.
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau menjabat sebagai Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim dan Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim.
132
Training yang pernah diikuti antara lain Analisa Kredit, Asset dan Liabilities, Investment Management , Advance Financial Analysis, Quality Service Delivery, Sertifikasi Management Risiko-1, Assesment Perkreditan, Negotiation Skill, SOS Implementasi Basel II & ERM, Operation Risk Management dan Leaders Forum. Tardi Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran. Menjabat sebagai Komisaris sejak tanggal 19 Juni 2008. Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau menjabat sebagai Group Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Group Head pada Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Training yang pernah diikuti antara lain Loan Syndication Workshop, Pendidikan Ketrampilan Manajerial, Training Debt Restructuring and Loan SYN, Credit Training for Lending, Marketing Analysis, Strategy& MPD, Sertifikasi Management Risiko-1 dan 2, Risk Management in Banking dan Leaders Forum.
l. Sekretaris Dewan Komisaris Tahun 2011, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Teddy Hidayat. Lahir pada tanggal 26 Agustus 1969. Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun 1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris: 1. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir, Radirkom. 2. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke seluruh Komisaris. 3. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan Rakomdir oleh seluruh Komisaris. 4. Membuat laporan kepada pihak internal maupun eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. jawab Dewan Komisaris. 5. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris dan Komite-Komite di bawah Dewan Komiasris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Memberikan masukan terhadap permasalahanpermasalahan yang terjadi berkaitan dengan temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.
III. Direksi Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Setiap Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh setiap Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan setiap Direktur termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi diangkat oleh RUPS dan memiliki wewenang serta tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masingmasing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta dijabarkan lebih lanjut pada Board Manual. Dalam melaksanakan tugas, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggung-jawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
a. Tugas dan Tanggung Jawab Utama Direksi: 1. Melaksanakan pengelolaan Bank berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Prinsip Syariah, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 4. Menjalankan visi Bank dengan menetapkan strategi dan kebijakan Bank. 5. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. 6. Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja Bank agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
b. Komitmen Direksi Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus ditegaskan. Penerapan corporate governance yang baik merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM. BSM telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi tentang Piagam GCG (Good Corporate Governance Charter) No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal 30 April 2007, dan telah disempurnakan dengan Surat Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi No. 12/002-SKB/KOM.DIR tanggal 27 Desember 2010 tentang GCG bagi BUS.
133
tata kelola perusahaan
Setiap anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam kegiatan usaha bank, antara lain dengan menguatkan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan. Salah satu Direksi telah mendapat persetujuan BI untuk ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga memantau implementasi GCG. Direktur Kepatuhan membawahi Divisi Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training, dan Divisi Perencanaan Pengembangan & Manajemen Kinerja. Direksi telah memperhatikan pengarahan dari regulator untuk mematuhi komitmen menjalankan kegiatan Bank secara prudent, memenuhi GCG, sesuai dengan prinsip syariah dan senantiasa menindaklanjuti atas setiap hasil audit baik intern maupun ekstern.
c. Kepemilikan Saham dan Independensi Direksi Selama tahun 2011, Direksi tidak memiliki saham di PT Bank Syariah Mandiri dan di Perusahaan lain. Anggota Direksi berasal dari pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham Pengendali. Berdasarkan Surat Edaran BI No. 12/13/DPbS poin C.1. tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah bahwa Presiden Direktur atau Direktur Utama yang selanjutnya disebut Presdir, wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Independensi dari seorang Presdir dapat dipenuhi apabila yang bersangkutan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali BUS.
Terkait hal tersebut, sesuai Surat BI No. 9/363/DPNP/IDPnP tanggal 16 Juli 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi BU, menyatakan bahwa Direktur Utama BSM berasal dari pihak Independen. Sejalan dengan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik, Direksi telah menandatangani Pakta Integritas dan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) maupun Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) sebagai bentuk komitmen menghindari transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Seluruh anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
d. Susunan Anggota Direksi Komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh Pemegang Saham Pengendali. Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen dan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan.
Kepemilikan Saham dan Independensi Direksi
Nama
Saham di Perusahaan Lain
Status Independensi
Nihil
Independen
Hanawijaya Direktur Nihil
Nihil
Independen
Amran P. Nasution
Nihil
Independen
Sugiharto Direktur Nihil
Nihil
Independen
Zainal Fanani
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Achmad Syamsudin
Direktur
Nihil
Nihil
Independen
Yuslam Fauzi
134
Jabatan Direktur Utama Direktur
Saham di BSM Nihil Nihil
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Susunan Direksi No.
Nama
Jabatan
Dasar Hukum
Periode Pengangkatan
1.
Yuslam Fauzi
Periode II
Periode III
• Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005
Juni 2005 s.d.
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008
Juni 2011
Juni 2016
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
2.
Hanawijaya
Direktur Utama
Periode I
• Akta No. 83, RUPS tanggal 22 Juni 2005
Juni 2005 s.d.
Juni 2008 s.d
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008
Juni 2011
Juni 2016
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
3.
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2011
Juni 2016
4.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
Juni 2007 s.d.
Juni 2010 s.d.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010
Juni 2015
5.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2010 s.d.
Sugiharto Zainal Fanani
Direktur
Direktur Direktur
Achmad Syamsudin Direktur
6.
Amran P. Nasution Direktur
• Akta No. 119, RUPS tanggal 19 Juni 2007 Juni 2007 s.d.
Juni 2010 s.d.
• Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010
Juni 2015
e. Tata Tertib Direksi Direksi telah memenuhi action plan sesuai PBI tentang GCG antara lain pembuatan Pedoman dan Tata Tertib Direksi BSM yang disahkan tanggal 22 Juli 2010, yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman dan Tata Tertib Direksi sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.
f. Rangkap Jabatan Direksi Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
g. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai Anggaran Dasar.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Juni 2015 Juni 2010
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. Wewenang dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan melalui mekanisme RUPS. Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI; fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara independen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satupun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran, folder publik internal, majalah internal dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM. Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai berikut: 1. Direktur Utama: a. Menjalankan visi BSM dengan menetapkan strategi dan kebijakan BSM.
135
tata kelola perusahaan
b. Melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap realisasi pencapaian target dan menetapkan langkahlangkah peningkatan kinerja yang perlu dilakukan c. Mengkoordinasikan kegiatan kerja seluruh anggota Direksi dan EVP berikut aparat dibawahnya untuk mencapai hasil yang optimal. d. Menyelenggarakan aktivitas Divisi Audit Intern dan Komite Manajemen Risiko yang berada langsung di bawahnya untuk mencapai rencana kerja yang ditetapkan e. Menciptakan hubungan yang harmonis antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/Bank Indonesia dalam tatanan pelaksanaan Good Corporate Governance. f. Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. g. Mengkoordinasikan pembinaan terhadap seluruh Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan Cabang. h. Membina hubungan dengan seluruh mitra kerja BSM agar dapat terwujud hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak. 2. Direktur Pembiayaan Korporasi & Tresuri a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi dan tresuri berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi & Tresuri meliputi bidang Pembiayaan Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi, Tresuri dan Perbankan Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsipprinsip syariah dan kehati-hatian. 3. Direktur Pembiayaan Mikro Kecil a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan mikro dan kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro dan Program, Pembiayaan Konsumer, Pegadaian, Mass Banking, Bisnis Remittance &Transfer dan Pengembangan Bisnis dan Produk dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam
136
rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. 4. Direktur Pembiayaan Menengah a. Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Pembiayaan Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi bidang Pembiayaan Komersial, Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana & Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. 5. Direktur Kepatuhan a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja. b. Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah yang diperlukan di bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, Training dan Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja untuk memastikan BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. 6. Direktur Manajemen Risiko a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan. b. Mengevaluasi perkembangan bank di bidang Manajemen Risiko, Sistim & Teknologi, Operasi, Akuntansi dan Sisdur & Pengawasan dan merumuskan kebijakan yang diperlukan. Rangkaian event penting yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola BSM antara lain:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
No Tanggal Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
5 Januari5 Maret 2011 11 Januari 2011 3 s.d 5 Maret 2011
Kegiatan dan Event Penting
Keterangan
Sosialisasi Transformasi II 2011-2015
Dilaksanakan di 22 Kota, oleh Direktur Utama dan Direktur Manajemen Risiko yang diikuti oleh seluruh pegawai BSM. Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil Grand Opening KCP Sunter Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan dan Direktur Grand Opening KC Hayam Wuruk dan KC Luwuk yang membidangi Pembiayaan Menengah. Dihadiri oleh Direksi 29 Maret 2011 Peresmian CFBC Bandung 8 April 2011 Perjanjian kerja sama Perum Pegadaian dengan BSM Dihadiri oleh Direksi Perum Pegadaian dan Direksi BSM Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan Direktur yang 27 April 2011 Perjanjian kerja sama PT Krakatau Steel dan BSM membidangi Pembiayaan Menengah Dihadiri oleh Seluruh Direksi, Komisaris, Pegawai BSM dan Anak Yatim. 28 April 2011 Zikir bersama anak yatim BSM sebagai koordinator KPbS Perbanas 11 s.d 13 Mei 2011 Indonesia Banking Expo Dihadiri oleh Kepala Cabang Barometer 14 Mei 2011 Service Awarness 25 Mei 2011 Pelatihan Aspek Pidana Kredit/Pembiayaan Perbankan Dihadiri oleh Direksi, Kepala Divisi, Kepala Cabang,Kepala Bagian terkait,kanwil II dan III Dihadiri oleh Direksi 1 Juni 2011 Bank Service Excellence Monitor Dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris Utama. 8 Juni 2011 Masyarakat Ekonomi Syariah Dihadiri oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan oleh Direktur yang membidangi 11 Juli 2011 1. KUR BSM dengan Bank Mandiri di Palembang. Pembiayaan Mikro-Kecil 2. CSR pembuatan panti asuhan di Palembang Dihadiri oleh Direktur Utama. Grand opening cabang Sampit 14 Juli 2011 21 Juli 2011 PKS Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Layanan Dihadiri oleh Direktur yang membidangi Pembiayaan Mikro-Kecil dan Direktur yang membidangi Pembiayaan Menengah. “Western Union Money Transfer” antara PT Bank Victoria Syariah dengan PT Bank Syariah Mandiri Dihadiri oleh seluruh Direksi dan Kepala Unit Kerja. Rapat Kerja 27-28 Juli 2011 Pelantikan pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Dihadiri oleh Direktur Utama, Direksi dan Kepala Divisi. 21 Oktober 2011 Dihadiri oleh Direktur Utama 3 November 2011 Pelepasan Action team ke Somalia 22 November 2011 Grand Opening KCP Anambas dan penandatanganan Mou Dihadiri oleh Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan Dihadiri oleh seluruh Direksi dan seluruh pegawai beserta keluarga BSM Jabodetabek 11 Desember 2011 Family Gathering Dihadiri oleh seluruh Direksi. 20 Desember 2011 Challenge Sesion Dihadiri oleh seluruh Direksi dan seluruh Kepala Cabang. 23 Desember 2011 Rakernas RBB 2012
h. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi
i. Program Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi
Rapat Direksi diselenggarakan minimal seminggu sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja BSM. Selama tahun 2011, Direksi telah mengikuti berbagai rapat antara lain: 1 kali Pra RUPS, 48 kali rapat internal Direksi, 14 kali rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. Berikut tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam berbagai rapat tersebut: No. Direksi
Pra RUPS/ Rapat Radirkom* Jumlah RUPS Direksi (1 kali) (48 kali) (14 kali) (63 kali)
1. Yuslam Fauzi (Direktur Utama)
1
43
13
57
2. Hanawija (Direktur)
1
44
11
56
3. Zainal Fanani (Direktur)
1
45
14
60
4. Amran Nasution (Direktur)
1
40
10
51
5. Sugiharto (Direktur)
1
41
14
56
6. Achmad Syamsudin (Direktur)
1
41
12
54
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan perusahaan, selama tahun 2011Direksi telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Berikut program peningkatan kompetensi yang diikuti oleh Direksi, antara lain: 1. MES CEO Forum, Financial Hall, Graha Niaga lantai 2, Jl Jend Sudirman Kav 58, Jakarta 2. Seminar Dua Hari “Executive/Board Program For Indonesian Senior Banking Executives”, 29 Nov-04 Des 2011, Hotel Okura, Amsterdam, Belanda 3. Economy Outlook 2012 (ISEI), 16-Nop-11, Gedung Syafruddin Prawiranegara, Bank Indonesia 4. Seminar Net Promoter Customer Loyalty Award (Swanetwork), 27 Oktober 2011, Ballroom Hotel ShangriLa, Jakarta 5. Risk Management IBI-Perbanas di Belanda, 29 - 31 November 2011, Belanda
137
tata kelola perusahaan
6. Executive Program in Corporate Strategy in Chicago Booth the University School of Bussines, Juni, 13-17, 2011, PT Bank Mandiri 7. Seminar “Why Indonesia’s economy will fly as High as an Eagle in the Next Decades”, Paramadina Postgraduate Campus, Energy Tower Floor 22, SCBD Jakarta, Feb, 23, 2011, Paramadina University & BBVA 8. Workshop Uji KompetensiI Asesor (LSPP) 7-10 Desember 2011, LPPI, Jl. Kemang Raya No. 35, Jakarta 9. Seminar Otoritas Jasa Keuangan (FEUI), 13 Desember 2011, Hotel Nikko, Jl. M.H. Thamrin 59, Jakarta 10. Seminar FKDKP ke-3 Tahun 2011, 08 Desember 2011, Makassar 11. Seminar FKDKP: Pencegahan dan Penanganan Kejahatan Perbankan, 19 Mei 2011 Hotel Ramada Bintang Bali, Kuta-Bali 12. Seminar “Good Governance” (FEUI-BIMASENA), Grand Ballroom The Dharmawangsa Jl. Brawijaya Raya No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta 13. Workshop Uji Kompetensi Asesor (LSPP), 7-10 Desember 2011, LPPI, Jl. Kemang Raya No. 35, Jakarta 14. Temenos Community Forum (TCF) 2011, 23-25 Mei, Lisbon, Portugal 15. Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko, Intercontinental Mid Plaza 16. BSMR tingkat 4 dan 5 - tanpa berjenjang, 30 April 2011 17. Leadership Forum, 5 Agustus 2011 18. Workshop Perluasan KUR-KorBid Perekonomian, 21 Juli 2011, Hotel Aston, Natsepa, Jl. Raya Natsepa No. 36, Ambon 97582 19. Workshop Perluasan KUR-KorBid Perekonomian, 21 Juli 2011, Hotel Aston, Natsepa, Jl. Raya Natsepa No. 36, Ambon 97582. 20. Undangan Forum Komunikasi Perbankan Syariah (FKPS) 21. ISEI Executive Seminar on Economics and Banking 22. Seminar 1/2 Hari PERBANAS 23. Seminar Dua Hari “Executive/Board Forum Program For Indonesian Senior Banking Executives” 24. Leadership Forum 4 Tahun 2011 25. Leadership Forum “Two Days Strategic Dynamic Workshop” 26. Workshop Forsimpta 27. 2nd Asian Payment Card Forum. 28. BSMR tingkat 4 dan 5 29. Workshop Service Excellence 30. Training Service Quality.
138
j. Riwayat singkat Yuslam Fauzi Direktur Utama Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA (Finance/Investment Banking) tahun 1992 dari Arizona State University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tanggal 22 Juni 2005. Training yang diikuti antara lain: Aktif sebagai pembicara tentang ekonomi dan perbankan syariah di berbagai seminar, simposium, workshop sejak tahun 1999; Correspondent Banking di American Express Bank, New York; Pricing Methodology; Capital Market Instrumentsin Asia; Valuation, Pricing & Using Capital Market Instruments; Corporate Finance Course; Chartered Financial Analyst Review; Global Custody & Portfolio Administration; Advanced Project Finance & Financial Modelling; Shari’a Banking & Supervisory Aspect; Sertifikasi Manajemen Risiko; 3th Annual Asian Islamic Banking & Finance Summit; Middle Eastern Investor Forum for Indonesia dan Bank Indonesia Annual International Seminar. Perjalanan karir: Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri; Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri; Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.
Hanawijaya Direktur Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya (Jakarta, 1999). Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 22 Juni 2005. Training yang diikuti antara lain: Officer Development Program Bank Dagang Negara (BDN); Training Kredit Analisis Bidang Agribisnis, IPB; Pendidikan Kader Pimpinan Tingkat Lanjutan, LPPI; Effective Cash Flow Management; Corporate Valution Modelling; Euromoney Training; Executive Workshop on Certified Islamic Financial Analyst (CIFA); Selling Commercial & Corporate Bank Services Course; Leadership Course INSEADMandiri, USAID University; Internship Program USA; Program Eksekutif Direksi Sertifikasi Manajemen RisikoProgram BSMR Bank Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan perusahaan, selama tahun 2011Direksi telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Perjalanan karir: Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.; Departemen Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.; Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.; Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Amran P. Nasution Direktur Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007. Training yang diikuti: Kursus Dasar-dasar Perbankan, Bank Susila Bakti; Kursus Kepala Cabang, Bank Indonesia; Training Customer Oriented Leadership, Dale Carnegie; Workshop Management Perbankan Syariah, Tazkia Institute; Good Corporate Governance, Risk Management&Compliance Management, Arthur Andersen; Workshop Proactive Risk Management In Banking, Institute of Finance & Banking, Sahid Jaya; Program Certificate In Corporate Leadership TTE Tingkat Advance VIII, Center Of Corporate Leadership; Islamic Commercial Law In Banking & Finance; Islamic Finance Forum n ESQ Angkatan 39, ESQ Centre; Workshop Risk Management & Compliance, Novotel Coralia; Sertifikasi Manajemen Resiko, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko. Perjalanan karir: Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung; Account
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Officer Bank Susila Bakti Bandung
Sugiharto Direktur Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember 1985, dan menyelesaikan pasca sarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2008.
Training yang diikuti: Credit Analysis Training; Core Credit Training; Development of Management Skills Training; Selling International Banking Product & Service; Spirit Risk Management; Targeted Selection Training; Aktif sebagai pembicara tentang Ekonomi Syariah pada berbagai perguruan tinggi antara lain: UPN Veteran Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya Malang, dan PT Permodalan Nasional Madani. Perjalanan karir: Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri; Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri; Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia; Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia; Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia; Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.
139
tata kelola perusahaan
Zainal Fanani Direktur
Commercial & Corporate Bank Services; Credit Risk Analysis Training; Credit Risk Masterclass; International Trade Finance; Credit &Operational Risk.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 19 Juni 2007. Training yang diikuti: Sertifikasi Manajemen Risiko, Badan Sertifikasi Manajemen Risiko; Conference on Islamic Economic, Middle East Global Advisors (MEGA) di Bahrain; Emotional Spiritual Quotient Program Eksekutif, ESQ Training; Balanced Scorecard Worldclass Perform, The Jakarta Consulting Group; Good Corporate Governance, Risk Management & Compliance; Pelatihan Dasar Bank Syariah Tazkia Institut-Bank Susila Bakti; Kursus Perkreditan, Bank Dagang Negara; Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106, IBI; Kursus Manajemen Perkreditan Angkatan XII, IBI. Perjalanan karir: Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri; Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti; Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti; Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI. Achmad Syamsudin Direktur Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan. Menjabat sebagai Direktur sejak tanggal 29 Juni 2010. Training yang diikuti: Optimizing Company Value Through BCM & ERM; Implementasi Resi Gudang dan Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Komoditas; Transformational Leadership for Within Internalisasi Culture (Change Agent); Forum International ICC; Advanced Leadership Program (International Diploma); Euromoney Risk Mg. Master Series; Small Medium Enterprise Financing; Credit Portfolio Risk Management; Marketing Analysis, Strategic Marketing & Product Development; Selling
140
Perjalanan karir: Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri; Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri; Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri; Group Head CRM Retail, Bank Mandiri; Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN.
IV. Dewan Pengawas Syariah (DPS) BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. DPS sebagai perwakilan DSN – MUI pada lembaga keuangan syariah bersifat independen. Seluruh pedoman maupun produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
a. Tugas dan Tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri dari: 1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG); 2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank, sesuai dengan masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait. 3. Memberi opini syariah proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia; 4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya; 5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank; dan 6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
e) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
b. Pengawasan
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi: 1. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: a) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan; b) Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia. c) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait. d) Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan. 2. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa: a) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/ atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. b) Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan. c) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam SOP. d) Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c. Komposisi Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2011 komposisi DPS mengalami beberapa perubahan, sebagai berikut: Periode Januari 2011 sd. Februari 2011 Sehubungan dengan pengunduran diri Ketua DPS Prof. KH. Ali Yafie berdasarkan surat beliau kepada Direksi BSM pada tanggal 28 Juli 2010, maka susunan dan jabatan DPS BSM adalah sebagai berikut:
No.
Nama
1. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
Jabatan Anggota Anggota
Periode Maret 2011 sd. November 2011 Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri tanggal 21 Maret 2011, maka susunan dan jabatan DPS BSM adalah sebagai berikut:
No. Nama 1. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
Jabatan Pelaksana Tugas Ketua merangkap Anggota
2. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota
Periode Desember 2011 sd. Sekarang Berdasarkan Keputusan RUPS PT Bank Syariah Mandiri tanggal 28 Juni 2011, bahwa RUPS memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memilih dan menetapkan Anggota DPS. Setelah dikeluarkannya Surat DSN-MUI No. U-321/DSn-MUI/ IX/2011 tanggal 28 September 2011 perihal Rekomendasi DPS dan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 13/001/-KEP/KOM tanggal 22 Desember 2011 perihal Penetapan Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mandiri, maka susunan dan jabatan DPS BSM adalah sebagai berikut:
141
tata kelola perusahaan
Susunan Dewan Pengawas Syariah BSM No.
Nama
Jabatan
Dasar Hukum
Periode I
1.
Prof. Dr. Komaruddin Ketua
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 22 Desember 2011
Hidayat, MA
dan SK Dewan Komisaris No. 13/001 s.d. s.d Juni 2016
Periode II
Periode III
Periode IV
KEP/KOM, tanggal 22 Desember 2011
2.
Drs. Mohamad
• Akta No. 24, RUPS tanggal
8 September 1999 17 Mei 2006 s.d. 19 Juni 2008 s.d.
Juni 2011 s.d.
Hidayat, MBA
8 September 1999
s.d. 17 Mei 2006
Juni 2016
Anggota
• Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
3.
Dr. Muhammad
Syafi’i Antonio, MEc. pelaksana • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 17 Mei 2006
Anggota/ • Akta No. 10, RUPS tanggal 3 Juli 2001 3 Juli 2001 s.d.
19 Juni 2008
Juni 2011
17 Mei 2006 s.d. 19 Juni 2008
Juni 2011 s.d.
19 Juni 2008
Juni 2016
s.d. Juni 2011
tugas ketua • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011
d. Pelaporan Dewan Pengawas Syariah Mekanisme pelaporan terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan DPS adalah sebagai berikut: 1. Dewan Pengawas Syariah menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semester berakhir. 2. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam) bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan Desember. 3. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara lain: a) Kertas kerja pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru Bank dan b) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan Bank.
e. Realisasi Kegiatan Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2011 DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk. 3. Menyerahkan laporan pengawasan syariah kepada Bank Indonesia setiap semester pada tahun 2011, yang memuat antara lain: a) Hasil pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru bank meliputi tujuan, karakteristik, akad dalam produk, kesesuaiannya dengan Fatwa DSNMUI, review system dan prosedur produk baru.
142
Periode Pengangkatan
b) Hasil pengawasan terhadap kegiatan bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk pengawasan berupa analisis laporan hasil audit intern, penetapan dan pemeriksaan jumlah uji petik transaksi, review terhadap SOP terkait aspek syariah. c) Opini syariah sebanyak 10 (sepuluh) opini terkait dengan produk, transaksi maupun operasional yaitu opini tentang: (1) Denda Keterlambatan (Penalti) Atas Transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Ekspor dan Impor. (2) Pelaksanaan Akad Mudharabah Musytarakah Dengan Lekatan Kafalah Dalam Pola Pembiayaan Bersama Antara Bank Dengan Kemenpera Untuk Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). (3) Produk Investasi Emas (PIE). (4) Pemanfaatan Jasa Pialang Asuransi (Broker) Dalam Proses Penutupan Asuransi Jiwa Dan Pengakuan Ujroh Dari Pemanfaatan Jasa Broker Sebagai Pendapatan Bank. (5) Arahan dan Penjelasan DPS terhadap fatwa No. 79/DSN-MUI/III/2011 Tentang Qardh Dengan Menggunakan Dana Nasabah. (6) Rencana Perjanjian Kerjasama (PKS) BSM Dengan PT Sarana Multigriya Financial (PT SMF) Berdasarkan Akad Mudharabah. (7) Persetujuan DPS Tentang Pelaksanaan Akad Mudharabah Musyarakah Dengan Lekatan Kafalah Pada Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). (8) Penggunaan Jasa Asuransi Konvensional (Non Syariah) Untuk Menutup Resiko Pembiayaan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
(9) Penerbitan Sukuk Subordinate Notes Mudharabah BSM Tahun 2011. (10) Pemberian Layanan Bank Secara Host To Host (H2H) Kepada BPR/BPRS. e) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel pemeriksaan. 4. Kendala-kendala di Lapangan. Dalam melaksanakan Uji Petik/pengawasan DPS belum memiliki standarisasi format pelaporan hasil uji petik, mengingat secara internal terdapat pula unit kerjaunit kerja yang melakukan tugas pengawasan. Oleh sebab itu diperlukan support yang baik dari Direksi yang membawahi unit kerja yang berfungsi melakukan pengawasan (Divisi Audit Internal, Divisi Kepatuhan), sehingga rekomendasi DPS berupa hasil uji petik tersebut dapat langsung digunakan dalam berkoordinasi dengan satuan kerja teknis di Bisnis Unit maupun non Bisnis unit dalam mengimplementasikan perbaikan-perbaikan 5. Hal-hal baru yang dilakukan selama tahun 2011 dalam upaya meningkatan pengawasan praktek syariah di BSM. a) Melakukan Uji Petik langsung ke Kantor Cabang BSM secara semesteran. Pada semester pertama 3 cabang, yaitu KC Bandung Utama, KC Surabaya, KC Makassar. Dan pada semester kedua hanya satu cabang yaitu KC Bogor. Penekanan Uji Petik adalah kepada dokumen transaksi pendanaan dan pembiayaan. b) Keseluruhan temuan hasil uji petik langsung pada cabang ini telah disampaikan kepada Direksi atau unit kerja terkait untuk ditindaklanjuti dan diperbaiki guna memenuhi kesesuaian dengan prinsip syariah yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan pada 4 KC tersebut DPS melakukan uji petik terhadap dokumen-dokumen transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan), termasuk klausul-klausul yang cukup detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil, bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi persengketaan, termasuk akta-akta notarial pembiayaan.
Dari hasil uji petik terhadap 4 KC ini DPS memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk ditindaklanjuti/ diperbaiki sesuai dengan Unit Kerja terkait, yaitu sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
a) Produk Tabungan Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat, merujuk Fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/ 2000 tentang Tabungan, & Fatwa No. 01/DSN-MUI/IV/2000 tentang Giro, antara lain: 1) Harus dicantumkan title akad syariahnya. 2) Harus dijelaskan rukun dan syarat akad syariahnya sebagaimana point 1.1. 3) Perlu pencantuman rasio nisbah bagi hasil pada tabungan dan deposito dengan akad mudharabah pada counter layanan yang selalu update. 4) Pencantuman “akad mudharabah dengan return bagi hasil” pada point 3 dan “akad wadi’ah dengan return bonus” pada point 4 pada Peraturan dan Ketentuan Tabungan dan Giro adalah sebaiknya dipisah mengingat akad pada produk ini merupakan pilihan, yaitu akad Wadiah Yad Dhamanah dan Mudharabah Muthlaqah. b) Deposito Syariah Mandiri Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat, merujuk Fatwa No. 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito & Opini-opini DPS tentang akad tersebut, adalah: pada Lembar Permohonan Untuk Penempatan Deposito Syariah Mandiri harus dicantumkan “Deposito Syariah Mandiri Berdasarkan Akad Mudharabah”. c) Giro Syariah Mandiri Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat, merujuk Fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan, & Fatwa No. 01/DSN-MUI/ IV/2000 tentang Giro, adalah: pada lembar Syaratsyarat Umum Pemegang Rekening Giro Syariah Mandiri: 1) Harus dicantumkan “Berdasarkan Akad Wadi’ah” 2) Pada Ketentuan Umum point 1 ditambahkan istilah syariah untuk “penitip yang mempunyai uang/ muwaddi’ “ dan “pihak yang diberi kepercayaan atau menerima titipan/mustawda’ 3) Klausula tentang ‘athaya/bonus belum dicantumkan. Dan redaksinya dapat dikutip dari point 4 tentang Bonus yang terdapat pada Peraturan dan Ketentuan Tabungan dan Giro. d) Hal-hal bersifat suplementer yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat, diantaranya pada lembar Aplikasi Pembukaan Rekening Perorangan Valuta Rupiah terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata, yaitu:
143
tata kelola perusahaan
1) Pada kolom Akad/contract, Kata pengumuman ditulis “pengumamnn” 2) Pada kolom Fasilitas/facility, Kata pengganti (untuk kartu hilang/dicuri) ditulis “Pengganti untuk kartu hilang/dicuti” 3) Pada kolom Kuasa Debet/Standing Instruction, Kata tagihan pada kalimat Beri tanda V untuk rekening tagihan yang dipilih, ditulis “tagihhan” dan kata pada tabel tujuan Standing Instruction ditulis “Intruction” 4) Pada point 1.e. Peraturan dan Ketentuan Tabungan dan Giro kata gabungan ditulis “gabunggan” e) Produk Pembiayaan Rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang, merujuk Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000 ttg Murabahah, Fatwa No. 07/DSN-MUI/IV/2000 ttg Pembiayaan Mudharabah, Fatwa No. 08/DSN-MUI/ IV/ 2000 ttg Pembiayaan Musyarakah, Fatwa No. 43/ DSN-MUI/ VIII/2004 ttg Ta’widh dan Fatwa No. 43/ DSN-MUI/ VIII/2004 ttg Ta’widh, adalah: 1) SP3 harus mencantumkan dasar akad-akad syariah pembiayaan yang disetujui dan kejelasan akad-akad syariah tersebut harus lebih ditekankan. 2) Perihal dalam SP3 harus mencantumkan definisi dan syarat/rukun akad yang jelas. 3) “Term Jenis Transaksi” dalam Struktur Pembiayaan dirubah dengan jenis akad 4) Pencantuman Jenis Akad “Mudharabah wal murabahah/Ijarah (wa’ad)” adalah tidak tepat. Dan akad yang tepat adalah “Mudharabah wal murabahah, atau “Akad Mudharabah wal ijarah”. BSM harus menghindari pembiayaan modal kerja baik kepada lembaga keuangan/jasa keuangan non bank konvensional, kecuali bila dapat dipastikan akad-akad syariah dapat berlaku dalam perjanjian lembaga tersebut dengan end user. 5) Dalam SP3 point 2 tentang syarat penandatanganan akad pembiayaan harus ditambahkan klausul Akad koperasi dengan anggota koperasi berdasarkan prinsip syariah. Hal ini untuk menjamin bahwa penyaluran dana tersebut sesuai aspek syariah. Dan agar BSM tidak mensupport transaksi-transaksi ribawi. 6) Akte Notaris untuk SP3 harus memuat point-point penting yaitu: (a) Penyebutan title akad (b) Penyelarasan Akad (c) Definisi Akad yang diikat
144
(d) Penyelesaian sengketa harus melalui BASYARNAS atau Pengadilan Agama Kelas I (e) Cover asuransi harus menggunakan asuransi syariah 7) Penyeragaman Format Surat SP3. 8) Biaya keterlambatan tidak perlu dicantumkan dalam SP3. Karena tidak sesuai dengan “saddudz dzari’ah” Dan kalaupun terjadi keterlambatan maka formula perhitungannya harus didasarkan pada real lost. 9) SP3 nasabah restrukturisasi secara format sama dengan point 7 akan tetapi ditambahkan biaya denda keterlambatan (ta’widh). f) Hal lain yang perlu ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat dan Kantor Cabang, adalah: perlu dilakukan upgrade pemahaman aspek syariah kepada notaris rekanan hal ini dimaksudkan untuk mitigasi risiko bank terkait aspek hukum untuk saat ini dan di masa depan.
f. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Dewan Pengawas Syariah Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 18 kali.
Periode Januari 2011 sd. November 2011 No.
Nama
Jumlah Rapat (16 kali)
1. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec
16 8
Periode Desember 2011 No.
Nama
Jumlah Rapat (2 kali)
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA 2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 3. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
2 1 1
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Keberhasilan penerapan GCG di Bank secara berkelanjutan didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi. g. Rangkap Jabatan Anggota DPS
Nama
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Jabatan Rangkap DPS Hanya menjabat sebagai DPS di PT BSM 1. PT Asuransi Takaful Indonesia, 2. PT Schroders Investment Management, 3. Lembaga Pengembangan Export Indonesia. 1. Asuransi Manulife Syariah, 2. Asuransi Allianz Syariah, 3. UUS Bank BTN Syariah.
h. Remunerasi Dewan Pengawas Syariah Total remunerasi yang dibayarkan kepada DPS selama tahun 2011 meliputi gaji dan kompensasi lainnya termasuk bonus adalah sebesar Rp836 Juta mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp772 juta. Proses penetapan remunerasi DPS sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris. Jenis remunerasi yang diterima oleh Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima DPS dalam 1 (satu) tahun Orang Rp Juta Gaji Rp/Tahun 3 511 Tunjangan/Fasilitas lain Rp/Tahun 3 325 TOTAL 836
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk DPS mengacu kepada keputusan dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
i. Riwayat Singkat Dewan Pengawas Syariah Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953. Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 28 Juni 2011. Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Meraih gelar doctoral di bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun 1995 dan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997. Merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang berpengaruh di Indonesia serta produktif dalam menulis karya-karya ilmiah. Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001. Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
145
tata kelola perusahaan
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia.
V. Komite-komite 1. Komite Audit
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), dengan mengacu kepada Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 1 April 2005.
Dalam perkembangan selanjutnya, Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, antara lain telah pula mengatur kegiatan Komite Audit. Ketentuan-ketentuan tersebut telah dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri.
Pembentukan Komite Audit di PT Bank Syariah Mandiri dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 20 Mei 2005 yang menjadi pedoman utama dan acuan pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit.
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan ini disampaikan Laporan Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Anggota Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1968. Menjabat sebagai Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 3 Juli 2001.Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti.
j. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah Sekretaris Dewan Pengawas Syariah dijabat oleh Rahmat Hidayat. Lahir 22 Oktober 1973. Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Saat ini sedang menempuh S-2 Jurusan SDM di Program Magister Manajemen STIE Kusuma Negara Jakarta Timur. Karirnya sebagai Executive Secretary Officer dimulai pada Juli 2010. Seminar yang pernah diikuti Legal Aspects of Islamic Asset Securitisation & Insolvency Regims, 5th IFSB. Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah: a. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS secara semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk ke Dewan Komisaris dan Direksi BSM. b. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS dengan manajemen BSM dan pihak lainnya berjalan dengan baik dan lancar. c. Membantu unit kerja terkait dalam hal implementasi prinsip dan ketentuan syariah. d. Membantu proses percepatan Service Level Agreement (SLA) DPS secara optimal.
146
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas pokok Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri, sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, adalah membantu Dewan Komisaris melalui pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004, Komite Audit bertugas: (1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain mengenai kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan pemenuhan pengungkapan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, (2) Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, (3) Melakukan penelaahan atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), (4) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor ekstern (akuntan publik) meliputi rekomendasi penunjukan dan atau pemberhentian, review kontrak kerja, review cakupan, perencanaan audit dan fee, review laporan audit ekstern dan surat kepada manajemen (management letter), memonitor kinerja auditor ekstern dan memastikan kepatuhan terhadap standar profesional, terutama independensi, serta memonitor tindak lanjut atas hasil audit, (5) Melakukan penelaahan atas tindak lanjut laporan hasil audit yang dilakukan oleh otoritas pengawas bank, pasar modal dan instansi lainnya, (6) Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, (7) Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank, (8) Melakukan penelaahan efektivitas sistem pengendalian intern Bank, (9) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor intern, meliputi review piagam audit intern (internal audit charter), review rencana kerja audit tahunan, review efektivitas pelaksanaan audit intern, review laporan audit dan tindak lanjut hasil audit serta review atas struktur fungsi audit intern, (10) Membuat Piagam, Pedoman Kerja dan Rencana Kerja Komite Audit, (11) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank. (12) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit bertugas: (1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, yaitu: a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi Audit Intern, b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. (2) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
b. Susunan Anggota Komite Audit
Sampai dengan 30 Juni 2011 personalia Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 4 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota dari Komisaris Independen dan 2 orang anggota yang berasal dari Pihak Independen di luar bank, sebagai berikut: n Abdillah, Komisaris Independen, sebagai Ketua. n Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sebagai Anggota. n Kasmadi Adrianto, Pihak Independen, sebagai Anggota. n Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, sebagai Anggota.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 13/342-KEP/DIR tanggal 27 Juli 2011, diputuskan bahwa per tanggal 1 Juli 2011 salah satu anggota Komite Audit yaitu Kasmadi Adrianto dinyatakan berhenti dari keanggotaannya sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri, dan per tanggal 1 Agustus 2011 dilakukan penambahan anggota Komite Audit sebanyak 1 orang yaitu Ferry Firmansyah, Pihak Independen. Sehingga personalia
147
tata kelola perusahaan
Komite Audit per tanggal 1 Agustus 2011 menjadi sebagai berikut: n Abdillah, Komisaris Independen, sebagai Ketua. n Ramzi A. Zuhdi, Komisaris Independen, sebagai Anggota, n Tjeppy Kustiwa, Pihak Independen, sebagai Anggota. n Ferry Firmansyah, Pihak Independen, sebagai Anggota.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Audit bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
c. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Audit
148
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ 33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, Pasal 36 Ayat (1) bahwa kualifikasi anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari: a. seorang Komisaris Independen; b. seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi keuangan; dan c. seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah. Penjelasan Pasal 36 Ayat (1), yang dimaksud dengan “pihak independen” adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki: a. hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b. hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan BUS. Komposisi Komite Audit terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 3 (tiga) anggota yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang dari pihak independen.
Kualifikasi dan Independensi Komite Audit Kualifikasi Abdillah 1. Komisaris Independen 2. Pihak Independen • Tidak memiliki hubungan keuangan • Tidak memiliki hubungan kepengurusan • Tidak memiliki kepemilikan saham • Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali
Ramzi A. Zuhdi
Tjeppy Ferry Kustiwa Firmansyah
v - - -
v - -
- v v
v v
-
v
v
-
-
v
v
-
-
v
v
d. Kegiatan Komite Audit Tahun 2011
Dalam tahun 2011, Komite Audit telah melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusun Telaah a) Menyusun telaah Usulan Koreksi Direksi atas Draft SKB Komisaris dan Direksi tentang Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) (27.01.2011). b) Menyusun telaah Kebijakan Sistem Pengendalian Intern PT Bank Syariah Mandiri (08.02.2011). c) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan III Tahun 2010 (17.02.2011). d) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan IV Tahun 2010 (02.03.2011). e) Menyusun telaah Laporan Keuangan Audited posisi 31 Desember 2010 (Audited) (24.05.2011). f) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan I Tahun 2011 (13.09.2011). g) Menyusun telaah Laporan Telaah Kualitas Divisi Audit Intern BSM oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC) (14.09.2011). h) Menyusun telaah Piagam Audit Intern PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2005 (28.09.2011). i) Menyusun telaah Laporan Hasil Negosiasi Harga Jasa Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 Antara Tim Pengadaan Jasa Audit (TPJA) dengan KAP PSS-EY (06.10.2011).
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
j) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan II Tahun 2011 (12.10.2011). k) Menyusun telaah Progress Report Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart (22.08.2011). l) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30.06.2011 (23.08.2011). m) Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30.09.2011 (15.11.2011). n) Menyusun telaah Pelaporan Update Status Project CBS per 31 Oktober 2011 (29.11.2011). o) Menyusun telaah kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan III Tahun 2011 (22.11.2011). p) Menyusun telaah Pelaporan Update Status Project CBS per 29 November 2011 (12.12.2011). 2. Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RADIRKOM, RAKOMDIR dan RAKOM serta pada saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Rapat-rapat Komite Audit yang diadakan secara khusus adalah sebagai berikut: a) Membahas Laporan Keuangan per 31 Desember 2010 yang akan dilaporkan kepada Dewan Komisaris (01.03.2011). b) Membahas beberapa hal terkait dengan Kebijakan dan Pedoman Akuntansi untuk Software, pengadaaan KAP 2011, Rencanan Audit DAI 2011, sosialisasi Pengendalian Intern oleh DAI dan lain-lain” (15.03.2011). c) Membahas penggunaan dana Wadiah untuk Qardh dan Ujrah (04.03.2011) d) Membahas hasil pertemuan dengan Pricewaterhouse Coopers (PwC) tentang Review Fungsi DAI oleh PwC (14.04.2011). e) Membahas masalah Pembiayaan (NPF, IRR), Biaya Dibayar Dimuka (BDD), Pendapatan Fee Based (Talangan Haji, Gadai) (02.05.2011). f) Membahas masalah Pembiayaan Musyarakah, Qardh, Talangan Haji, Gadai, analisis penggunaan Modal dan Cadangan untuk mendanai Qardh dan Aset Tetap (24.05.2011). g) Membahas perlakukan akuntansi untuk fee Talangan Haji (06.06.2011).
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
h) Membahas SOP yang dilengkapi flowchart dalam kaitannya dengan pelaksanaan pengendalian intern di BSM (02.08.2011). i) Membahas Pajak Tangguhan dalam kaitannya dengan RBB (24.08.2011). j) Membahas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/2009 terkait dengan Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS (29.09.2011). 3. Jumlah Rapat internal dan Kehadiran Komite Audit tahun 2011
Periode Januari – Juli 2011 Nama Abdillah Ramzi A Zuhdi Tjeppy Kustiwa Kasmadi Adrianto*)
Jumlah Rapat 16 16 16 16
Tingkat Kehadiran 16 16 16 11
Periode Agustus – Desember 2011 Nama Abdillah Ramzi A Zuhdi Tjeppy Kustiwa Ferry Firmansyah**)
Jumlah Rapat 16 16 16 16
Tingkat Kehadiran 16 16 16 5
Keterangan: *) Mengundurkan diri pada bulan Juni 2011 **) Menjadi anggota Komite Audit semenjak bulan Juli 2011
4. Rapat-rapat yang diikuti oleh Komite Audit di luar rapat internal antara lain: a) Rapat Direksi – Komisaris (RADIRKOM) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Desember 2010 (25.01.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Januari 2011 (24.02.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank, profil risiko PT Bank Syariah Mandiri dan lain-lain bulan dan Februari 2011 (24.03.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Maret 2011 (26.04.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan April 2011 (26.05.2011)
149
tata kelola perusahaan
pihak pemberi pinjaman (PT Sarana Multigriya Finansial – Persero / SMF) (09.09.2011).
Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Mei 2011 (22.06.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Juni 2011 (21.07.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Juli 2011 (25.08.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Agustus 2011 (20.09.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan September 2011 dan lain-lain (20.10.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan Oktober 2011 dan lain-lain (18.11.2011) n Pembahasan Rencana Bisnis Bank Tahun 2012 (24.11.2011) n Evaluasi kinerja dan tingkat kesehatan bank dan profil risiko PT Bank Syariah Mandiri bulan November 2011 dan lain-lain (20.12.2011) n
d) Rapat Dengan Pimpinan Satuan Kerja n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi dan KAP PSS-EY perihal “Adjustment Audit, Disclosure dan Managament Letter atas Laporan Keuangan BSM per 31 Desember 2010” (14.02.2011). n Pertemuan dengan Divisi Sistem & Prosedur (DSP) perihal “Pembasahan Kebijakan Pengendalian Intern BSM” (21.02.2011). n Pertemuan dengan Divisi Audit Intern membahas Laporan Kegiatan Divisi Audit Intern Triwulan III dan IV Tahun 2010 (30.03.2011). n Pertemuan dengan Advisor Implementasi NCBS membahas tahapan implementasi NCBS dengan cara parallel run (31.05.2011). n Pertemuan dengan Divisi Audit Intern membahas Kinerja DAI s.d. Juni 2011 (15.07.2011). n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi membahas Laporan Hasil Negosiasi Harga Jasa Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 Antara Tim Pengadaan Jasa Audit (TPJA) dengan KAP PSS-EY (06.10.2011). n Pertemuan dengan KAP PSS-EY, Divisi Akuntansi dan Divisi Audit Intern perihal “Kick off Meeting Audit 31 Desember 2011 oleh KAP PSS-EY”. (18.10.2011). n Pertemuan dengan KAP PSS-EY, Divisi Akuntansi dan Divisi Audit Intern membahas rencana Audit Cabang-Cabang dan lain-lain (27.10.2011). n Pertemuan dengan Divisi Akuntansi Membahas mekanisme perhitungan bagi hasil Deposito BSM. (10.11.2011).
b) Rapat Komisaris - Direksi (RAKOMDIR) n Membahas masalah Restrukturisasi Pembiayaan dalam kaitannya dengan kebijakan & strategi restrukturisasi dan collection (09.08.2011). n Membahas perkembangan implementasi New Core Banking System (NCBS) (13.12.2011). n Membahas Tindak Lanjut Arahan BI Tentang Gadai Emas BSM iB dan Pelaksanaan Write Off (16.12.2011). c) Rapat Komisaris (RAKOM) n Membahas Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011 (24.01.2011). n RAKOM dengan KAP Ernst & Young perihal “Laporan Hasil Audit Laporan Keuangan posisi 31 Desember 2010” (14.02.2011). n Review Fungsi DAI (Quality Assurance Review/QAR) oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC) (13.04.2011). n Membahas permintaan persetujuan Dewan Komisaris oleh Manajemen untuk menjaminkan aset (tagihan) BSM kepada
150
Kegiatan Lainnya Menyusun Rencana Kerja Komite Audit Tahun 2011 (02.01.2011). n Menyusun Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2010 (11.01.2011). n Membahas Laporan Komite Audit dalam Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2010 (17.01.2011). n
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mulai diluncurkan tahun 2011 dan akan terus berlanjut s.d 2014 memberikan peluang bagi perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan dalam sindikasi. Membahas surat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai koreksi Direksi atas Draft Revisi Piagam Komite Audit (07.02.2011). n Mengikuti workshop “Penyusunan Pedoman Kerja Komite Auidt dan Komite Pemantau Risiko untuk Bank Umum dan Bank Syariah” di LPPI (13 s.d 14.10.2011). n Mengikuti Seminar “Peran Pedoman Good Governance Bisnis Syariah (GGBS) di Indonesia” di LPPI (3.11.2011). n Mengikuti Diskusi Panel “Menelaah Lebih Jauh Penerapan PSAK Baru Yang Berlaku Di Tahun 2011 dan 2012” Financial Club – Graha CIMB Niaga, Jakarta (17.11.2011). n Mengikuti pembukaan Raker PT Bank Syariah Mandiri Akhir Tahun 2011 (23.12.2011). n
e. Riwayat Hidup Singkat Komite di Luar Pengurus Tjeppy Kustiwa Anggota Komite Audit & Anggota Komite Pemantau Risiko Lahir di Bandung tanggal 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman mengikuti berbagai training dan seminar antara lain di bidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Akuntansi, Perbankan, Financial Restructuring and Go Public Procedure, Consilidation Financial Report dan Information Technology. Memulai karir di Bank Bumi Daya tahun 1986 hingga 2000, bekerja di Prasetio Strategic Consulting-Andersen,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Ernst & Young Advisory Services, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia dan saat ini sebagai anggota Komite Audit BSM.
Ferry Firmansyah Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 29 April 1995. Meraih gelar Sarjana (S1) di bidang,Akuntansi , dari Universitas Indonesia (UI 1983). Perjalanan karir: Pejabat Eksekutif di Bank Mandiri,Pejabat Eksekutif di Bapindo, Senior Akuntan PT 3M Indonesia.
2. Komite Pemantau Risiko Dalam rangka mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri telah membentuk Komite Pemantau Risiko di PT Bank Syariah Mandiri. Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
151
tata kelola perusahaan
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
c. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Piagam Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri tanggal 9 Februari 2011, Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk: 1. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko; 2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; agar Dewan Komisaris dapat melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi.
b. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
152
Sampai dengan akhir Juli 2011 susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 4 orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris dan 1 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank, sebagai berikut: n Ramzi A. Zuhdi: Ketua/Komisaris Independen. n Abdillah: Anggota/Komisaris Independen. n Lilis Kurniasih: Anggota/Komisaris. n Edyanto Rachman: Anggota, Pihak Independen Terhitung tanggal 1 Agustus 2011, susunan personalia Komite Pemantau Risiko mengalami perubahan, menjadi: n Ramzi A. Zuhdi: Ketua/Komisaris Independen n Abdillah: Anggota/Komisaris Independen n Lilis Kurniasih: Anggota/Komisaris n Edyanto Rachman: Anggota, Pihak Independen n Tjeppy Kustiwa: Anggota, Pihak Independen Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ 33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, Pasal 34 Ayat (1) bahwa kualifikasi anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari: a. seorang Komisaris Independen; b. seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan syariah; dan c. seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. Penjelasan Pasal 34 Ayat (1), yang dimaksud dengan “pihak independen” adalah pihak di luar BUS yang tidak memiliki: a. hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi; atau b. hubungan keuangan dan/atau hubungan kepemilikan saham dengan BUS. Komposisi Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 3 (tiga) anggota yaitu seorang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang dari pihak independen.
Kualifikasi dan Independensi Komite Pemantau Risiko Kualifikasi 1. Komisaris Independen 2. Pihak Independen • Tidak memiliki hubungan keuangan • Tidak memiliki hubungan kepengurusan • Tidak memiliki kepemilikan saham • Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali
Ramzi A. Abdillah Lilis Edyanto Tjeppy Zuhdi Kurniasih Rachman Kustiwa v - - -
v - -
- - -
- v v
v v
-
-
v
v
- -
-
-
v
v
-
-
v
v
d. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2011
Kegiatan Komite Pemantau Risiko dalam tahun 2011 mencakup hal-hal sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
1. Penyusunan Telaah Pada tahun 2011 Komite Pemantau Risiko telah melakukan beberapa kegiatan serta penyusunan telaah antara lain: a) Menyelesaikan Piagam Komite Pemantau Risiko yang telah disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang terkini (Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Piagam Good Corporate Governance PT Bank Syariah Mandiri No.12/002-SKB/KOM.DIR tanggal 27 Desember 2010) (31.01.2011) b) Menyelesaikan pengembangan profil risiko versi internal terkait credit risk dan operational risk serta mengkaji penyempurnaan parameter riskcontrol system (12.01.2011 dan 22.03.2011). c) Menyusun telaah pembiayaan yang di write-off tahun 2010 (02.2011) d) Menyusun telaah program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atas dasar temuan BI (02.2011) e) Menyusun telaah kasus/fraud tahun 2010 temuan DAI (05.2011). f) Menyusun telaah risiko reputasi terkait kegagalan transaksi ATM (06.2011). g) Menyusun telaah Laporan uji coba pelaksanaan Disaster Recovery Plan (DRP) (22.06.2011) h) Menyusun telaah Risiko Operasional terkait keterlambatan penyampaian Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) ke Bank Indonesia (08.2011) i) Menyusun telaah kasus/fraud JanuariSeptember 2011 temuan DAI (12.2011). 2. Rapat Komite Pemantau Risiko Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti Radirkom, Rakomdir dan Rakom dengan fokus pemantauan pelaksanaan manajemen risiko serta dengan Pimpinan Satuan Kerja.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Periode Januari - Juli 2011 Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Ramzi A Zuhdi 9 9 Abdillah 9 9 Lilis Kurniasih 9 9 Edyanto Rachman 9 9
Periode Agustus - Desember 2011 Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Ramzi A Zuhdi 9 9 Abdillah 9 9 Lilis Kurniasih 9 9 Edyanto Rachman 9 9 Tjeppy Kustiwa* 9 2 Keterangan: *) Menjadi anggota Komite Pemantau Risiko semenjak 1 Agustus 2011
3. Rapat-rapat yang diikuti oleh Komite Pemantau Risiko di luar rapat internal antara lain: a) Rapat Direksi– Komisaris (Radirkom). 1) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Desember 2010 (25.01.2011). 2) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Januari 2011 (24.02.2011). 3) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Februari 2011 (24.03.2011). 4) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Maret 2011 (26.04.2011). 5) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan April 2011 (26.05.2011). 6) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Mei 2011 (22.06.2011). 7) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Juni 2011 (21.07.2011). 8) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Juli 2011 dan laporan perkembangan New CoreBanking System (25.08.2011). 9) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Agustus 2011 (20.09.2011). 10) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan September 2011 (20.10.2011).
153
tata kelola perusahaan
11) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Oktober 2011 (18.11.2011). 12) Membahas Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2012 (24.11.2011). 13) Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan tingkat kesehatan Bank bulan Nopember 2011 (20.12.2011). b) Rapat Komisaris Direksi (Rakomdir) 1) Membahas Pembiayaan Bermasalah (Restrukturisasi Pembiayaan) (09.08.2011). 2) Membahas perkembangan implementasi New Core Banking System (NCBS) (13.12.2011) 3) Membahas perkembangan bisnis Gadai dan pembiayaan yang di write-off Tahun 2011 (16.12.2011). c) Rapat dengan Pimpinan Satuan Kerja Komite Pemantau Risiko dalam tahun laporan melakukan pertemuan secara khusus dengan pimpinan satuan kerja antara lain membahas temuan kasus/fraud dengan DAI (30.03.2011), pengembangan parameter inheren risk profil risiko Bank terkait risiko pembiayaan (credit risk) dan risiko operasional (operational risk) (12.01.2011) serta parameter risk control system dengan DMR (22.03.2011), risiko pengelolaan likuiditas dengan DTI (16.8.2011) serta index kepatuhan dengan DKN (04.11.2011).
154
Kegiatan Lainnya a) Menyusun laporan tahunan Komite Pemantau Risiko Tahun 2010 (07.02.2011). b) Menyusun Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2011 (28.01.2010). c) Mengikuti Rakom dengan KAP Ernst & Young (14.02.2011) d) Menyusun laporan monitoring analisis pertumbuhan Non Performing Financing (atas dasar umur pembiayaan: 0-6 bulan, 6 -12 bulan, 12 – 24 bulan) berdasarkan segmen Korporasi, UMKM dan Konsumer). (06.2011) e) Bersama Komite Audit, mengikuti paparan Divisi Akuntansi perihal “Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil Deposito di BSM”
(10.10.2011) f) Mengikuti workshop “Penyusunan Pedoman Kerja Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko untuk Bank Umum dan Bank Syariah” di LPPI (13-14.10.2011) g) Mengikuti pembukaan Rapat Kerja Bank Akhir Tahun 2011 (23.12.2011).
e. Riwayat Hidup Singkat Komite di luar Pengurus Edyanto Rachman Anggota Komite Pemantau Risiko Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon, 27 Maret 1954. Meraih Gelar Magister di bidang Manajemen di Universitas Indonesia (UI 1991), Meraih Gelar Sarjana (S1) di bidang Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB 1978) Perjalanan karir: Komisaris PT Wahana Optima Permai, Pejabat Eksekutif di Bank Mandiri,Pejabat Eksekutif di Bapindo, Supervisor PT Astra Motor Sales.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap Perseroan, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi Perseroan telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Tugas dan Tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi 1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. b) Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. 3) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap Perseroan, khususnya untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi Perseroan telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. 4) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Nama
Jabatan
Achmad Marzuki
Sebagai Ketua (Komisaris Independen)
Abdillah
Sebagai Anggota (Komisaris Independen)
Tardi
Anggota (Komisaris)
Eka B. Danuwirana
Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
Achmad Fauzi
Sebagai Anggota (Kepala Divisi)
c. Rangkap Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 1) Tidak ada Direksi Bank maupun Direksi Bank lain yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi. 2) Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak merangkap sebagai ketua pada Komite Lain.
d. Kualifikasi dan Independensi Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/ 33 /Pbi/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah, Pasal 35 Ayat (1) bahwa kualifikasi anggota Komite Remunerasi & Nominasi paling kurang terdiri dari: a. 2 (dua) orang Komisaris Independen; dan b. seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia.
Komposisi Komite Remunerasi & Nominasi terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen dan 4 anggota yaitu seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris, dan 2 (dua) orang dari Pejabat Eksekutif (Kepala Divisi).
Kualifikasi dan Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi Kualifikasi 1. Komisaris Independen 2. Pihak Independen • Tidak memiliki hubungan keuangan • Tidak memiliki hubungan kepengurusan • Tidak memiliki kepemilikan saham • Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali
Achmad Abdillah Tardi Marzuki
Eka B. Achmad Danuwirana Fauzi
v - - -
v - -
- - -
- v v
v v
-
-
v
v
- -
-
-
v
v
-
-
v
v
e. Laporan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan. Selama tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melangsungkan 4 (empat) kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain: a) Membahas tentang program remunerasi pegawai Bank. b) Membahas materi RUPS dan RUPSLB. c) Membahas Tindak lanjut RUPS, antara lain membahas fasilitas/tunjangan DPS, tunjangan purna jabatan anggota DPS, gaji anggota
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
155
tata kelola perusahaan
Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris dan keanggotaan Komite Audit/Komite Pemantau Risiko. d) Membahas fasiltas/tunjangan Car Ownership Program Direksi.
f. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Achmad Marzuki 4 4 Abdillah 4 4 Tardi 4 4 Eka B. Danuwirana 4 4 Achmad Fauzi 4 4
g. Riwayat Hidup Singkat Komite di Luar Pengurus Eka Bramantya Danuwirana Anggota Kom. Remunerasi & Nominasi Adalah Kepala Divisi Human Capital (DHC). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. Achmad Fauzi Anggota Kom. Remunerasi & Nominasi Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989, dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
VI. Corporate Secretary Corporate Secretary Bank dijabat oleh Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum yang mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Direksi Bank dengan Surat Keputusan No.10/014-KEP/ DIR tanggal 22 Januari 2008, telah mengangkat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Pelaksana Harian
156
Sekretaris Perusahaan yang dirangkapkan kepada Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh fungsi hukum, executive secretary, korporat event, protokoler, kesekretariatan, komunikasi/promosi, media relations dan institutional relation dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal Bank.
1. Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary
Fungsi dan peran Corporate Secretary di Bank serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 Januari 2008 dengan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Perbankan Syariah. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman Bank dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik. 3. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk menjalankan ketentuan/Undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. 4. Memastikan sebagai penghubung antara Bank dengan institusi eksternal yang mewakili masyarakat. 5. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan. 6. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite dan DPS. 7. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI, Ketentuan GCG dan BAPEPAM. 8. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 9. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris. 10. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Hubungan dengan Stakeholders dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www.syariahmandiri.co.id.
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain: Milis, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabuan, dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, temu pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah, Cabang.
c. Pameran Pameran Franchise & License Expo, Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya d. Indonesia Banking Expo (IBEX) e. Expo pembiayaan koperasi dan UMKM f. REI Expo di Jakarta g. Kegiatan klinik perbankan h. Agrinex Expo i. Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya 4. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain: a. Acara sunatan massal b. Santunan anak yatim c. Buka puasa bersama 1000 (seribu) anak yatim d. Pembiayaan Qordhul Hasan e. Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya jamur f. Pembangunan sarana ibadah.
2. Struktur Organisasi Corporate Secretary Kepala Divisi
Wakil Kepala Divisi
Sekretaris Divisi
Executive Secretary
Kabag Kesekretariatan & Kearsipan
Kabag Protokoler & Rumah tangga
Kabag Komunikasi Promosi
Kabag Korporat Event
Kabag Hukum Korporat
Kabag Hukum Pembiayaan
Ps Anggaran/ Pelaporan Ps Media Relation
3. Realisasi Kinerja Corporate Secretary
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama tahun 2011, dalam kaitan dengan hubungan dengan Stakeholders antara lain: 1. Media Gathering yang Melibatkan Pers dan Insan Bank 2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra Bank. 3. Mengadakan berbagai event dalam rangka membangun citra Bank yang kokoh antara lain: a. Acara UMKM Award b. Mengikuti Islamic Book Fair
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
4. Riwayat Singkat Corporate Secretary
Achmad Fauzi Kepala Divisi Hubungan Korporasi & Hukum (DKH). Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989, dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.
157
tata kelola perusahaan
5. Daftar Siaran Pers yang Dilakukan BSM sepanjang Tahun 2011 No Judul 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Tanggal
XL-BSM Sediakan Layanan Transfer Instan 17 Januari 2011 BSM Gelar Pelatihan untuk Guru 19 Januari 2011 BSM Berikan Beasiswa Pemain Film Rindu Purnama 8 Februari 2011 BSM Resmikan Cabang Hayam Wuruk 3 Maret 2011 Mandiri Tambah Modal BSM Rp200 M 18 Maret 2011 BSM Tandatangani Kerjasama Pembiayaan dengan Pegadaian 8 April 2011 Penuhi Kebutuhan SDM, BSM Gandeng Universitas Indonesia 10 April 2011 Laba Bersih BSM Tahun 2010 Naik 43,85% 19 April 2011 Laba Bersih BSM Triwulan I 2011 Naik 54,35% 24 Mei 2011 Bank Syariah Mandiri (BSM) Gelar BSM Gelegar Hadiah III 25 Juni 2011 Best Finance – BSM Tandatangani Kerjasama Pembiayaan 27 Juni 2011 Dorong Pertumbuhan Usaha Kecil, Mandiri dan BSM Salurkan KUR Rp6,3 T 6 Juli 2011 BSM Hadir di Sampit, Kalimantan Tengah 14 Juli 2011 BSM dukung Festival Taman Rasuna 16 Juli 2011 BSM Canangkan Wakaf Satu Juta Al-Qur’an 12 Agustus 2011 Laba Bersih BSM Semester I 2011 Rp270 M 24 Agustus 2011 BSM Raih The Best Islamic Bank dari The Asset Hongkong 6 September 2011 BSM Raih Penghargaan Annual Report Award 2010 15 September 2011 BSM Gandeng Bank Victoria Untuk Pengiriman Uang 27 September 2011 BSM Raih The Best Islamic Bank in Indonesia dari Asiamoney 1 Oktober 2011 BSM Bantu Korban Kelaparan Somalia 3 November 2011 BSM Catatkan Rekor Muri untuk Kegiatan Bedah Buku Serentak 15 November 2011 Aset BSM Kuartal III 2010 Naik 55,12% 16 November 2011 BSM Gelar UMKM Awards 24 Desember 2011 Bank Mandiri Suntik Modal BSM Rp300 Miliar 29 Desember 2011 Rating BSM Naik Menjadi AA+(idn) 12 Desember 2011
6. Daftar Media Monitoring sepanjang Tahun 2011 Media 2011 140
128
120 109
100 72
2
Detik
1 3
Tempo Mag
0 Suara Pembaruan
1
Sinar Harapan
11
Suara Merdeka
16
Suara Karya
Sharing
1 Republika
4
Rakyat Merdeka
1
Pikiran Rakyat
2
Radar Banyumas
Kompas Cyber
Kompas
Jurnal Nasional
Kedaulatan Rakyat
2
18
12
Trust Magazine
14
7 1
Jawa Pos
Investor Daily
Harian Seputar Indonesia
Harian Konten
Harian Neraca
Bisnis Indonesia
Indo Pos
2
0
Infobank
11
7
SWA
2
20
158
33
30
Media Indonesia
37
40
Marketeers
31
Koran Tempo
60
60
Jakarta Post
80
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM telah melakukan media monitoring terkait dengan pemberitaan bank sebanyak 618 pemberitaan. Media monitoring BSM melibatkan sebanyak 29 media cetak nasional baik berbahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
6. Data Surat Menyurat BSM tahun 2011 Tahun 2011, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak 75.884 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk sebanyak 57,101 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar selama tahun 2011 sebesar Rp554,60 juta.
F. Assessment Dewan Komisaris dan/atau Direksi Tahun 2011, Bank belum melaksanakan assessment secara khusus terhadap kinerja Dewan Komisaris, namun demikian assessment yang melibatkan Dewan Komisaris dilakukan dalam pelaksanaan self assessment GCG. Sedangkan terhadap kinerja Direksi, telah dilaksanakan assessment dengan metode Balanced Scorecard (BSC) oleh pihak internal Bank (Divisi Perencanaan dan Pengembangan Manajemen - DPM).
Self Assessment Internal Bank bagi Dewan Komisaris 2011 Self Assessment Pelaksanaan GCG BSM mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan Audit serta Sistem Pengendalian Intern. Self assessment Internal dilaksanakan oleh Komisaris, Direksi dan Kepala Unit Kerja. Materi yang digunakan untuk melaksanakan self assessment GCG berppedoman kepada Undangundang, Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku lainya. Materi self assessment terbagi menjadi beberapa aspek, yakni: 1. Penerapan Governance structure 2. Kebijakan Corporate Governance 3. Pengungkapan (Disclosure)Corporate Governance 4. Audit dan sistem pengendalian intern Hasil self assessment internal atas Pelaksanaan GCG bagi Dewan Komisaris disajikan dalam tabel di bawah.
Assessment Balanced Scorecard Direksi 2011 Assessment Kinerja Direksi Tahun 2011 berdasarkan Balanced Scorecard (BSC). Bank menggunakan metode penilaian Balanced Scorecard (BSC) sebagai framework pengelolaan kinerja perusahaan yang diharapkan menjadi inti sistem manajemen strategis dalam meningkatkan
Hasil self assessment internal atas Pelaksanaan GCG bagi Dewan Komisaris Nama Jabatan Governance Structure
Kebijakan Corporate Governance
Corporate Governance Disclosure
Audit & Sistem Pengendalian Intern
Total (∑ a,b,c,d)*100
Ahmad Marzuki
Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen
0.34
0.20
0.25
0.17
95.36
Abdilah
Komisaris Independen
0.34
0.20
0.25
0.17
95.52
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
0.33
0.18
0.25
0.17
93.03
Lilis Kurniasih
Komisaris
0.33
0.20
0.25
0.17
94.79
Tardi
Komisaris
0.33 0.20 0.25
0.17 94.53
Penilaian Kinerja Direksi Tahun 2011 Berdasarkan BSC Parameter Direktur Direktur Utama Kepatuhan
Direktur Korporasi & Tresuri
Direktur Manajemen Risiko
Direktur Pembiayaan Mikro Kecil
Direktorat Pembiayaan Menengah
Financial
1.03 11.96 83.17 29.79 74.87 49.88
Customer
1.67 17.70 1.05 23.73 4.61 17.95
Internal Process 87.25 17.38 2.54 41.57 10.67 19.13 People Development Total
6.83
1.32
3.60
3.93
4.06
96.78 95.38 88.08 98.69 94.08 91.02
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
48.34
159
tata kelola perusahaan
value perusahaan. BSC menunjang penerapan GCG secara optimal terutama dalam realisasi dari prinsip accountability, sehingga akan lebih terbangun fairness dan transparancy bagi stakeholeder internal BSM. BSC berdasarkan pada paradigma perlunya keseimbangan aspek finansial dan non finansial sebagai cerminan utama kinerja organisasi. BSC terbagi dalam empat parameter utama yakni: perspektif Financial, Customer, Internal Proses, dan Learning & Growth. Penilaian kinerja per Direktorat sampai akhir tahun 2011 disajikan dalam tabel di atas.
G. Kebijakan Remunerasi Direksi Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada Keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Proses penetapan remunerasi didasarkan pada hasil kajian Komite Remunerasi dan Nominasi dengan mempertimbangkan hal sebagai berikut: 1. Benchmarking yang dilakukan melalui salary survey yang dilakukan oleh Biro Riset majalah Info Bank tahun 2010 tentang biaya remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya) terhadap the closest competitor dan salary survey yang sama terhadap bank-bank peer group; 2. Mempertimbangkan pencapaian kinerja perusahaan dan KPI; 3. Inflasi tahun 2010 sebesar 6,96%. Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS. Kebijakan BSM atas remunerasi Dewan Komisaris tahun 2011 yaitu, sebagai berikut: 1. Penetapan Remunerasi Pengurus PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan kepada Keputusan RUPS dan RUPSLB Tahun 2011. 2. Rincian fasilitas dan tunjangan Pengurus berdasarkan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/ DIR.KOM tentang Fasilitas dan Tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan Senior advisor Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri.
160
Remunerasi Direksi Remunerasi Direksi sebagaimana yang telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 10/002/DIR.KOM meliputi: Gaji, Tantiem, Fasilitas Kendaraan, Tunjangan Perumahan, dan Tunjangan Purna Jabatan. Total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi selama tahun 2011 meliputi gaji dan kompensasi lainnya termasuk tantiem adalah sebesar Rp19,793 miliar mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp15,882 miliar. Proses penetapan remunerasi Direksi sama dengan yang telah diuraikan pada bagian kebijakan remunerasi Dewan Komisaris. Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Direksi mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Kebijakan Renumerasi Direksi Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi Rp2 milliar ke atas
6
Rp1 milliar s.d Rp2 milliar
-
Rp500 juta s.d Rp1 milliar
-
Rp500 juta ke bawah
-
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah Komisaris, Direksi dan Pegawai adalah sebagai berikut: No. Uraian
Rasio
1.
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
1 : 25,26
2.
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1:1
3.
Rasio Gaji Komisaris yang tertinggian terendah
1:1
4.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 1 : 3,15
5.
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah 1 : 73,79
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
H. Akses Informasi Akses informasi kepada seluruh Stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan Bank. Selain melalui media cetak nasional, penyebaran informasi juga dilakukan dengan: 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 2. Jejaring sosial (media sosial): facebook dan twitter 3. Majalah internal Bank. 4. Televisi/Radio. 5. Forum-forum pengajian 6. Media komunikasi antara Bank dengan pegawai melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti intranet, Bank SE, forum doa pagi, dan sebagainya. Selain itu, informasi tentang Bank dapat pula diperoleh pada Divisi Hubungan Korporasi dan Hukum yang beralamat pada: Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri, Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia. Telp. (62 – 21) 2300 509, 3983 9000 (hunting). Fax (62 – 21) 3983 2989.
Jumlah “Likes” Fan Page BSM Berdasarkan Negara Periode Tahun 2011 No Negara 1 Indonesia 2 United States 3 Malaysia 4 Korea Selatan 5 Central African Republic 6 Saudi Arabia 7 United Kingdom 8 Jepang 9 Egypt 10 Singapore 11 Italy 12 Congo 13 Canada 14 Germany 15 Hongkong 16 Australia 17 Spanyol 18 Turki 19 Arab Emirates 20 India 21 France 22 Rusia 23 Netherlands Total
Jumlah 20.512 69 61 49 30 30 31 28 21 25 19 17 25 16 13 15 13 13 10 11 9 9 10 21.036
Perkembangan Media Sosial BSM Tahun 2011 Perkembangan jumlah pengakses jejaring sosial BSM menunjukkan peningkatan dari awal tahun sampai dengan akhir tahun 2011. Selama tahun 2011, total pengakses facebook likes BSM sebanyak 21.036 orang dan total Twitter Followers BSM sebanyak 5.091 orang. Sedangkan total pengakses facebook likes BSM berdasarkan Gender selama tahun 2011 meliputi laki-laki sebanyak 11.940 orang atau 56%, perempuan sebanyak 9.095 orang atau 43% dan tidak diketahui sebanyak 140 orang atau 1%. Berdasarkan umur, jumlah pengakses facebook likes BSM meliputi umur 13-17 th sebanyak 588 orang, umur 18-24th sebanyak 9.838 orang, umur 25-34 th sebanyak 8.345 orang, umur 35-44 th sebanyak 1.566 orang, umur 45-54 sebanyak 304 orang, umur 55-64 th sebanyak 62 orang dan umur 65+ tahun sebanyak 472 orang.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jumlah “Likes” Fan Page BSM Berdasarkan Gender dan Umur Periode Tahun 2011 Berdasarkan Gender
Berdasarkan Umur
Unknown 1%
Unknown 1% 13-17 3%
55+ 2% 45-54 2% 35-44 7%
Female 43%
18-24 46%
Male 56% 25-34 39%
161
tata kelola perusahaan
I. Hubungan Keluarga Diantara Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham
Jumlah MOU dan PKS Tahun 2011 Bulan MOU PKS Januari 2 42 Pebruari - 43 Maret 3 81 April 1 145 Mei 1 52 Juni 4 60 Juli 1 68 Agustus 3 40 September - 40 Oktober - 51 Nopember - 53 Desember - 47 Jumlah 15 722
Berdasarkan Data BMPK Pihak Terkait tidak ada hubungan keluarga antara Dewan Komisaris, Direksi, dan atau Pemegang Saham.
J. Buy Back Share And Buy Back Obligation Merujuk pada SEBI No.12/13/DPbS, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, tanggal 30 April 2010 yang dimaksud dengan Buy back shares dan buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank tidak melakukan buy back shares maupun buy back obligasi selama tahun 2011. Hal yang dilakukan oleh BSM di tahun 2011 antara lain: 1. Bank Mandiri menambah modal kepada Bank sebesar Rp 300 Miliar pada bulan Desember 2011. 2. Bank menerbitkan subdebt sebesar Rp 500 Miliar pada bulan Desember 2011. 3. Bank menerima pembiayaan dari PT Sarana Multigriya Finansial sebesar Rp 450 miliar dan PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp 300 Miliar di tahun 2011. 4. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menaikkan peringkat jangka panjang Bank dari AA menjadi AA+ dengan prospek stabil dan peringkat obligasi subordinasi 1/2007 naik dari AA- menjadi AA.
K. Kerjasama dengan Mitra Selama tahun 2011, Bank telah melakukan kerja sama dengan mitra kerja dari berbagai kalangan usaha. Kerja sama dengan mitra kerja dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU) sebanyak 15 MOU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebanyak 722 PKS selama setahun. Mitra kerja sama Bank berasal dari berbagai institusi baik pendidikan, konsultan, kesehatan, media, pengadaan barang dan jasa dan lain-lain.
162
L. Perkara Hukum Tahun 2011 Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.Selama tahun 2011, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi PT Bank Syariah Mandiri tidak memiliki permasalahan hukum dan tidak sedang berperkara hukum baik secara perdata maupun pidana.
Perkara hukum yang dihadapi BSM tahun 2011
Permasalahan Hukum
Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan
1
-
Dalam proses penyelesaian
4
-
Total
5
-
hukum yang tetap)
Kronologis proses penyelesaian perkara hukum yang dihadapi oleh Bank sebagai berikut:
I. Perkara PT AS
1. Nilai Gugatan: Rp22,9 miliar yang terdiri dari gugatan material dan non material. 2. Kondisi saat ini: a. Basyarnas telah memutuskan perkara, dengan mengabulkan sebagian gugatan, yaitu Rp878,80 juta da biaya-biaya lainnya yang harus diverifikasi oleh KAP.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
b. Bank pada tanggal 8 Juni 2011 mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. c. Untuk menangani Peninjauan Kembali, Bank telah menunjuk Kantor Hukum WIDIANI-SULISTIONO & Partners.
V. Perkara NK 1. Nilai Gugatan: NK menggugat Bank dengan nilai: Imateriil sebesar Rp10.000.000.000,Uang paksa (dwangsom) sebesar Rp1.000.000,2. Kondisi saat ini: Perkara ini telah diputus pada tanggal 12 September 2011, dengan putusan: a. Menyatakan Pengadilan tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara No.29/ Pdt.G/2001/PN.Pkl. b. Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima. c. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp346.000,d. Lawyer yang menangani ini adalah kantor hukum Budiarto, SH di Pekalongan.
II. Perkara PT TE 1. Nilai Gugatan: BSM dituntut untuk membayar ganti rugi, biaya dan bunga sebesar USD 484.920,54. 2. Kondisi saat ini: a. Perkara sudah diputus pada tanggal 1 Desember 2011, Bank memenangkan perkara ini. b. Pihak Penggugat mengajukan upaya hukum Banding pada tanggal 08 Desember 2011. c. Lawyer Bank yang menangani perkara ini adalah Kantor Hukum Tasrif-Arfah-Panggabean Advokat & Penasehat Hukum.
III. Perkara PT MBIP 1. Nilai Gugatan Penggugat (MBIP) meminta dibatalkan sertipikat Hak Milik no.276/Pemagasari, luas 37.835 m2 a.n. B.Burhanudin yang menjadi jaminan di BSM. 2. Kondisi saat ini: a. BSM telah melakukan Kasasi pada tanggal 30 Januari 2012 atas putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta No.134/B/2011/ PT.TUN.JKT tanggal 15 Nopember 2011 Juncto Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung No.94/G/2010/PTUN-BDG tanggal 5 April 2011. b. MBIP telah mengajukan memori Kasasi.
IV. Perkara AT 1. Nilai Gugatan: AT menggugat Bank dengan nilai: a. Materiil Rp15.000.000 b. Imateril Rp1.000.000.000 2. Kondisi saat ini: a. Penggugat/AT telah melakukan upaya hukum Banding pada tanggal 23 Agustus 2011. b. Tergugat/Bank, telah menanggapi Banding tersebut pada tanggal 24 Oktober 2011. c. Putusan Banding sampai dengan tanggal Desember 2011, belum putus. d. Lawyer BSM yang menangani perkara ini adalah Kantor Hukum K.Sarbini, SH & Rekan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
M. Perubahan Strategik Penting
Tindak lanjut yang dilakukan untuk memperkuat permodalan,sbb.: 1. Merealisasikan tambahan setoran modal dari Bank Mandiri sebesar Rp300 miliar sesuai dengan rencana pada RBB 2011 (revisi); 2. Merealisasikan rencana penerbitan subdebt sebesar Rp500 miliar sesuai dengan rencana RBB 2011 (revisi). 3. Meningkatkan perolehan laba tahun berjalan sebagai komponen modal; 4. Menyalurkan dana pada aktiva produktif dengan bobot ATMR yang rendah.
N. Hal Penting yang Diperkirakan Terjadi Serta Prospek Usaha 2012 1. Kondisi ekonomi di tahun 2012 relatif stabil dengan tingkat pertumbuhan 6,2% - 6,7% (sumber BI); 2. BI memperkirakan perkembangan ekspor menghadapi risiko perlambatan terkait dengan kondisi krisis di Amerika dan Eropa. Risiko perlambatan tersebut berdampak pada barang-barang industry; 3. Pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2012 masih tinggi dibandingkan pertumbuhan perbankan nasional sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah Bank Syariah baik spin off maupun konversi; Proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
163
tata kelola perusahaan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mulai diluncurkan tahun 2011 dan akan terus berlanjut s.d 2014 memberikan peluang bagi perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan dalam sindikasi; 4. Prospek usaha yang menarik antara lain: a. CPO (kelapa sawit) yang menghasilkan minyak sawit dimana permintaan dunia masih tinggi. Harga minyak sawit dunia stabil dan cukup tinggi, b. Industri batubara, kebutuhan dunia akan batubara masih tinggi antara lain Cina dan India, c. Kredit konsumsi kendaraan bermotor, d. Bisnis pulsa dan telekomunikasi, e. Sektor otomotif.
O. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Pada periode tahun 2011, Bank memiliki transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Namun demikian, telah dilakukan pencegahan dan penyelesaian segera sesuai ketentuan yang berlaku sehingga terhindar dari risiko yang dapat merugikan Bank. Berikut tindakan penyelesaian transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang telah dilakukan Bank, antara lain:
Bank telah membuat aturan mengenai kewajiban jajaran Bank untuk menghindarkan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 1) Setiap tahun jajaran Bank wajib mengisi pernyataan tahunan (Annual Disclosure) pada aplikasi GIS (GCG Information System) 2) Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan anggota DPS memiliki tata tertib dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab 3) Anggota DPS wajib mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS pada lembaga keuangan syariah lainnya (apabila ada) dalam laporan pelaksanaan GCG. 4) Apabila terdapat kegiatan yang mengakibatkan benturan kepentingan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris, pihak yang terlibat dilarang mengambil keputusan dan harus mendapat persetujuan RUPS. Penanganan kasus benturan kepentingan yang pernah terjadi di Bank dan telah dilakukan upaya penanganan sbb.:
Perkara Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan No.
Transaksi yang terjadi
Tindakan/pencegahan
Keterangan
1
Salah satu Kantor Cabang akan menyewa ruko untuk KCP yang baru, pada saat proses akad ternyata diketahui ruko tersebut milik Pejabat Eksekutif Bank.
Cabang meminta opini kepatuhan terkait proses perjanjian sewa menyewa ruko yang ternyata dimiliki oleh salah seorang Pejabat Eksekutif Bank
Perjanjian sewa menyewa ruko tersebut dibatalkan karena mengandung benturan kepentingan.
2
Pengajuan pembiayaan oleh pihak terkait.
PemberlakuanformulirpersetujuanDewanKomisaris bagi pemohon yang memiliki hubungan dengan Pihak Terkait Bank.
Bank terhindar dari risiko kepatuhan.
3
Praktek sidestreaming dalam pembiayaan yang melibatkan pegawai BSM dengan menggunakan nama nasabah tetapi pencairan digunakan untuk bisnis yang dikelola pejabat cabang dengan pihak lain.
Pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut yang dilakukan oleh Internal Audit.
Telah diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
P. Benturan Kepentingan Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran Bank memiliki kepentingan lain selain kepentingan perusahaan yaitu kepentingan untuk diri sendiri, keluarga maupun pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
164
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Benturan Kepentingan No. 1
2
Benturan yang terjadi
Upaya penanganan
Kasus yang terkait dengan Pengajuan permohonan pembiayaan kepada Bank dari pihak terkait.
Peraturan mengenai kewajiban mengungkapkan dan mengisi formulir persetujuan permohonan pembiayaan yang ditandatangani Dewan Komisaris.
Berupa Surat Edaran yang berlaku bagi jajaran Bank.
Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya bagi pegawai baru untuk menghindari benturan kepentingan.
Dalam proses penyelesaian, yaitu sejak 2011 diperkirakan selesai pada semester pertama 2012
Penempatan pegawai yang memiliki hubungan keluarga dalam satu unit kerja.
Keterangan
Sumber Dana
1 Denda (dana sosial ex penalty) 2. Pendapatan non halal (dana sosial ex jasa giro)
Pendapatan non halal dan penggunaannya dalam bank syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good Corporate Governance. Ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non halal dan penggunaanya, Bank telah mengimplementasikannya dalam surat edaran Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam surat edaran internal Bank pendapatan non halal menjadi sumber dana sosial Bank yang terdiri dari: 1. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi antar pihak Bank dengan pihak ketiga. 2. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional. 3. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen.
www.syariahmandiri.co.id
Sumber Dana Sosial BSM Tahun 2011 No.
Q. Pendapatan Non-Halal dan Penggunaannya
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
Penerimaan Dana Non-Halal per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2,43 miliar meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp1,81 miliar. dan telah disalurkan sebesar Rp1,07 miliar menurun dari periode sebelumnya sebesar Rp1,57miliar.
Jumlah Rp 637.436.361,Rp 610.212.905,-
3. Dana sosial lainya
Rp 1.183.423.316,-
Rp 2.431.072.583,-
Jumlah Sumber Dana Kebajikan
R. Pengembangan GCG Penerapan GCG di BSM pada tahun 2011 semakin membaik terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank untuk kedua-kalinya pada Annual Report Award (ARA) yakni pada periode 2009 dan 2010 atas Laporan keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian Keuangan, KNKG dan IAI. Tindak lanjut hasil audit BI memberikan penilaian Baik atas penerapan GCG di BSM. Bank mengkoordinasikan pelaksanaan Self Assessment (SA) GCG secara khusus, untuk kepentingan internal Bank, memodifikasi format cheklist GCG untuk penilaian secara berkala. Adapun SA eksternal sesuai kewajiban PBI dan SEBI dalam bentuk laporan tahunan telah berjalan sebagaimana mestinya. Bank telah melakukan perubahan Piagam GCG (GCG Charter) dan ketentuan internal seiring dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah), sehingga prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan pada seluruh jajaran Bank. Sosialisasi terus dilakukan kepada seluruh jajaran melalui akses intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas Basic Training maupun program pelatihan intern lainnya yang diselenggarakan Bank. Hal ini bertujuan agar seluruh jajaran Bank memahami dan dapat menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam lingkungan kerja sehari-hari guna menghindari perilaku menyimpang dari setiap jajaran unit kerja. Praktek GCG terus menerus ditingkatkan BSM dengan monitoring dari unit kerja terkait Kantor Pusat atas
165
tata kelola perusahaan
implementasi Code of Conduct (CoC). Apabila ditemukan benturan kepentingan atau penyalahgunaan jabatan yang menimbulkan tindakan fraud dari jajaran Bank, maka akan dilakukan reminder kepada unit kerja yang bersangkutan untuk menyelesaikan dan menindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku dengan pengawasan melekat dari Divisi terkait seperti Divisi Audit Intern (DAI), Divisi Manajemen Risiko (DMR), Divisi Jaringan (DJN) dan Divisi Kepatuhan (DKN).
1. Strategy Jangka Panjang (Roadmap)
166
Implementasi Prinsip-prinsip GCG TARProF (Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness) dilakukan secara konsisten guna meningkatkan corporate image dan daya tarik investor, meningkatkan hasil scoring GCG, meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, efektifitas biaya (BO/PO), pertumbuhan bisnis jangka panjang dan penghargaan asing serta domestik yang diperoleh Bank.
Bank terus melakukan upaya-upaya untuk mewujudkan komitmen kepatuhan terhadap penerapan Peraturan Bank Indonesia terkait pelaksanaan GCG di perbankan syariah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan kewajiban menerapkan prinsip-prinsip GCG TARproF di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sehari-hari bagi jajaran Bank.
Dukungan melalui aplikasi secara sistem juga ditempuh Bank untuk memudahkan jajaran Bank menerapkan prinsip GCG yaitu aplikasi GIS (Good Corporate Governance Information System).
Aplikasi GIS tersebut terdiri dari: a. Self Assessment pelaksanaan GCG b. Self Assessment pelaksanaan CoC c. Annual Disclosure d. Index GCG triwulanan
Selain itu, semangat belajar pegawai terus ditingkatkan untuk mewujudkan Bank sebagai perusahaan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan (knowledge base company) melalui refreshment test bagi seluruh pegawai. Refreshment test ini merupakan salah satu feedback bagi manajemen untuk mengetahui kemampuan pegawai Bank terkait pekerjaannya. Pemahaman pegawai menjadi penting bagi manajemen untuk memastikan jajaran pegawai melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan sistem dan prosedur yang berlaku, bukan berdasarkan kebiasaan.
Guna memelihara konsistensi pelaksanaan GCG Bank dan menjaga sustainability pada industri perbankan syariah, dirancang strategi meliputi: a. Klinik GCG bagi jajaran Bank 1) Kepala Cabang, hal ini memberikan motivasi bagi Kepala Cabang untuk meningkatkan awareness pelaksanaan GCG bagi jajaran unit kerja. 2) Klinik GCG lanjutan juga akan diberikan kepada level Manajerial (Operation Manager dan Marketing Manager). Klinik GCG dan CoC dimaksudkan sebagai sosialisasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan pelaksanaan kode etik (Code of Conduct) jajaran pegawai Bank. 3) Koordinasi GCG dengan unit kerja Kantor Pusat untuk memberikan pemahaman yang sama mengenai penerapan prinsip-prinsip GCG. b. Menyempurnakan GCG infrastruktur. 1) Menyusun dan merevisi pedoman pelaksanaan GCG di Bank sesuai dengan perkembangan peraturan dari regulator terkini yaitu Bank Indonesia melalui PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 2 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance di Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). 2) Selain itu, diperlukan pemenuhan Komite GCG Bank untuk mengawasi pelaksanaan GCG di Bank dan didukung dengan pemenuhan ketentuan yang mengikat Komite GCG. c. Penguatan budaya whistle blowing system Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat berasal dari pihak internal Bank sendiri dan itu akan mempengaruhi citra (image) Bank. Untuk itu, Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah dan memberantas fraud bersama-sama melalui mekanisme sistem pelaporan secara langsung dan rahasia (i-Blow system). Pelaporan melalui i-Blow dibangun untuk menjadi budaya yang dilakukan jajaran Bank. d. Paperless (pembuatan indeks, Self Assessment dan Annual Disclosure) Tahun 2011 ini merupakan tahun paperless dimana pengisian indeks Good Corporate Governance, pengisian Self Assessment penilaian pelaksanaan GCG dan pengisian pernyataan tahunan atau Annual Disclosure dilakukan secara sistem melalui aplikasi
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
GIS (GCG Information System). Hal ini, untuk efisiensi dan memudahkan jajaran Bank berperan aktif dalam pelaksanaan GCG secara keseluruhan. e. Bank terus mengembangkan aplikasi GCG Information System (GIS) untuk mendukung pelaksanaan GCG secara menyeluruh. Pengaplikasian Good Corporate Governance Information System (GIS) lebih informatif bagi jajaran Bank yaitu dengan menu: 1) ”GCG Menjawab”; dimaksudkan untuk memberikan ruang bertanya bagi jajaran Bank mengenai penerapan prinsip-prinsip GCG dan pelaksanaan CoC di unit kerja masing-masing. 2) ”Q&A” atau Question&Answer; dimaksudkan sebagai menu untuk memperkaya khasanah dan wawasan jajaran Bank terhadap pelaksanaan GCG dan CoC. 3) GCG Display berupa ”GCG & CoC Message” atau pesan yang informatif kepada pegawai BSM melalui PC masing-masing pegawai. Message singkat tersebut dilakukan secara berkala untuk menjadi pengingat bagi pegawai BSM mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG TARProF dan perilaku Code of Conduct (CoC). f. Pemilihan ”Duta GCG” di masing-masing Cabang sebagai Person In Charge (PIC) yang bertugas mensosialisasikan ketentuan mengenai pelaksanaan GCG. Duta GCG dimaksudkan sebagai kepanjangan tangan dari unit kerja Kantor Pusat yang menangani pengembangan GCG Bank, agar pemahaman penerapan prinsip GCG dan CoC serta perkembangan informasi update di jajaran Bank dapat berjalan secara efektif. g. Penguatan Skill dan kompetensi bagi Manajemen dan Jajaran Pegawai, 1) Jajaran manajemen mengikuti seminar, workshop maupun pelatihan untuk meningkatkan skill dan kompetensi manajerial guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip GCG dan aturan regulator antara lain: a) Seminar Dua Hari “Executive/Board Program For Indonesian Senior Banking Executive” di Amsterdam Belanda b) Seminar Net Promoter Customer Loyalty Award (SWANETWORK), c) Risk Management IBI-PERBANAS di Belanda d) Executive Progam in Corporate Strategy in Chicago Booth the University School of Bussines,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
e) Seminar ‘Why Indonesia’s economy will fly as High as an Eagle in the Next Decades”, f) Seminar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) g) Seminar “Good Governance” (FEUIBIMASENA), h) Workshop Uji Kompetensi ASESOR (LSPP). 2) Manajemen memberikan kesempatan kepada jajaran pegawai BSM untuk mengembangkan diri dan potensi melalui pelatihan yang diadakan secara internal Bank maupun eksternal terkait dengan tugas dan tanggung jawab jajaran pegawai. Bank juga membiayai pendidikan lanjutan (S2 atau S3) kepada jajaran pegawai yang memenuhi kualifikasi. 3) Peningkatan kompetensi awareness GCG pegawai via e-learning. BSM terus meng-upgrade kompetensi jajaran pegawai melalui sistem belajar mandiri yaitu program e-learning, dimana jajaran pegawai wajib membaca materi yang kemudian dilakukan tes secara online. 4) Peningkatan skill management (antara lain sustainability report) dari pihak internasional yang memiliki kapabilitas terbaik dan sudah diakui dunia. h. Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal yang memiliki hubungan terhadap kelangsungan usaha Bank untuk mewujudkan BSM “Clean”. 1) Tahun 2011 Bank telah melakukan sosialisasi kepada pihak vendor dan rekanan yang telah melakukan kerja sama dengan Bank dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam acara Business Gathering. Dalam kesempatan tersebut, Bank memberikan informasi dan masukan bagi pihak vendor dan rekanan untuk membudayakan ”La Risywah” yang diterapkan Bank yaitu tidak memberikan hadiah/imbalan/bingkisan dalam bentuk apapun kepada jajaran pegawai Bank. 2) Sosialisasi juga diberikan kepada nasabah untuk melakukan edukasi bagi pegawai dan nasabah a.l. dalam memahami produk Bank menuju profesionalisme yang berkelanjutan. 3) Manajemen Bank akan memberikan edukasi berupa workshop dalam rangka meningkatkan profesionalisme nasabah terhadap corporate value. Artinya, Bank mengharapkan agar nasabah menolak dan melaporkan kepada Bank apabila terdapat pegawai Bank yang meminta dan melakukan tindakan tidak terpuji yang akan merugikan nasabah maupun Bank.
167
tata kelola perusahaan
TARProF
Pro
R A T 2011 a. Klinik GCG bagi Kepala Cabang BSM b. Penguatan skill dan kompetensi. c. MenyempurnakaGCG infrastruktur. d. Penguatan budayawhtle blowing system e. Paperless (pembuatan indeks, Self Assessment dan Annual Disclosure) f. Sosialisasi kepada vendor/ rekanan u ntuk tidak memberi kepada pegawai BSM (Clean). g. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank. h. Pelaksanaan CSR berkelanjutan.
2012
a. Klinik GCG level OM dan MM. b. Peningkatan Skill Mgt (a.l. Sustain ability report) pihak Internasional c. Aplikasi GCG Information System d. Duta GCG BSM e. Peningkatan k ompetensiawareness GCG pegawai via e-learning f. Optimalisasi p eraturan i-Blow dan pembentukan unit kerja khusus investigasi g. Penguatan Sustainability Report
i. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/ PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, GCG mendorong Bank untuk mewujudkan budaya kepatuhan Bank dengan memberikan pembinaan kepatuhan atas perilaku patuh pegawai cabang. Dengan perilaku patuh dari jajaran Bank tentunya akan terwujud penerapan prinsip-prinsip GCG yang terimplementasi dengan baik. j. Pelaksanaan CSR menuju BSM Clean dan Go Green Program-progam Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar terus menerus dilakukan dan dikembangkan guna kesejahteraan bersama. Penguatan CSR secara berkesinambungan dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Bank. Kedepannya, Bank akan membentuk bagian tersendiri guna mengoptimalkan peranan CSR menuju BSM ”Clean dan Go Green” mendukung negeri tercinta ini untuk mewujudkan ”Green Banking” dalam wujud nyata.
2. Penerapan Prinsip-Prinsip GCG Pada hakekatnya optimalisasi dan pengembangan prinsipprinsip GCG yang diterapkan BSM mencakup 5 (lima) azas yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF), sebagai berikut:
168
2013 a. Klinik GCG kepada unit kerja KP. b. Pemenuhan Komite GCG BSM c. Penguatan CorprteSecretary BSM d. Membentuk unit kerja tersendiri yang khusus menangani CSR & SR BSM. e. Monitoring dengan kunjungan (branch visiting) f. Edukasi (Workshop) oleh Manajemen dlm rangka profesionalisme nasabah terhadap GCG g. Awareness publikmemerangi fraud. h. BSM ”Clean and go Green”
F 2014 a. Klinik GCG kepada Manajemen. b. Pencapaian GCG Indeks terbaik c. Pemenuhan kettuan Komite GCG. d. Eksternalisasi(studi banding nasional dan internasional serta Q & A nasabah priority). e. Evaluasi dan pemantauan optimalisasi pelaksanaan GCG. f. Penerusan Edukasi GCG bagi pegawai dan nasabahmenuju profesionalisme yang berkelanjutan. g. Implementasi GCG sesuai hasil audit berpredikat ”Sangat Baik”.
a. Transparency: 1) Pengelolaan Homepage; 2) Penggunaan sarana intranet dan forum doa pagi setiap Senin untuk seluruh jajaran BSM; 3) Pengembangan Tim Mediasi Perbankan BSM; 4) Publikasi Laporan Keuangan & Self Assessment pelaksanaan GCG pada media massa, Annual Report dan homepage Bank; 5) Publikasi laporan keuangan dan perhitungan bagi hasil secara berkala melalui brosur/leaflet untuk nasabah; 6) Pengungkapan remunerasi pengurus BSM dalam laporan GCG; 7) Tata tertib kerja bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS); 8) Up dating ketentuan internal dalam Bank SE di intranet yang dapat di akses seluruh jajaran BSM; 9) Pengungkapan internal fraud> Rp100 juta dalam laporan GCG. b. Accountability; 1) Pelaksanaan RUPS (Tahunan dan Luar Biasa); 2) Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite, Pejabat Eksekutif dan pihak terkait; 3) Penerapan Balanced Scorecard (BSC) untuk pengelolaan kinerja; 4) Cost Efficiency di seluruh unit kerja; 5) Penilaian bulanan dan triwulanan melalui monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat dan Cabang; 6) Performance contract dan Performance Appraisal untuk seluruh pegawai; 7) Pembinaan unit kerja BSM sesuai kinerjanya setiap hari Senin pagi
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c. Responsibility; 1) Pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE internal; 2) Kepatuhan terhadap berbagai ketentuan regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, Fatwa DSN, dsb); 3) Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang sebagian besar bersinergi dengan LAZNAS BSM UMAT a.l. Zakat, Infaq, Sodaqoh, Qardhul Hassan, kegiatan donor darah pegawai BSM setiap triwulanan, santunan anak yatim sekali dalam sebulan, beasiswa, khitanan massal untuk kalangan tidak mampu dan pemberian buku ke sekolah-sekolah melalui program Smart Parenting, santunan untuk korban bencana alam; 4) Penyelenggaraan SISKOHAT; 5) Penyaluran pembiayaan UKM & Mikro; 6) Pengiriman ketentuan internal ke BI 7) Pelayanan dan perhatian terbaik kepada nasabah. d. Professional; 1) Penerbitan Risk Opinion, Compliance Certificate, Compliance Review, Compliance Opinion/Note; 2) Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk penerbitan ketentuan internal dan Komite Manajemen Risiko (KMR); 3) Penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan Keuangan; 4) Pemeriksaan dari Bank Mandiri, SKAI-BSM; 5) Penguatan Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko; 6) Penyelenggaraan tender melalui Tim Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa (TPPBJ); 7) Pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, Notaris, Auditor Eksternal; 8) Penunjukan Komisaris dan Pihak Independen dalam Komite-Komite; 9) Peningkatan kualitas (skill) pegawai Bank; 10) Kompetensi pegawai sesuai Job Description masing-masing. e. Fairness: 1) Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward pegawai a.l. Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; 3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi karyawan bermasalah (fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/ bagi pegawai/Cabang yang berprestasi;
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
6) Pelaksanaan program screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga; 7) Penyelenggaraan tender a.l. Program Assessment Center Pegawai. 8) Equal treatment kepada Stakeholders. f. Program Klinik GCG kepada Kepala Cabang
Kepala Cabang
Comitmen on Governance Pedoman Visi & Misi Values
KLINIK GCG Governance Outcome TARProF& Profit
Governance Structure Tanggung Jawab Organ Perusahaan
Governance Mecihanism Strategi, System & Control
1). Latar Belakang Klinik GCG a) Pemantauan Unit Kerja Kepatuhan (DKN) atas implementasi GCG yang terus meningkat sejak tahun 2003 memerlukan adanya reformasi pelaksanaan GCG agar Bank mengembangkan strategi implementasi GCG terbaik untuk mencapai visi dan misi perusahaan. b) Penetapan target perbaikan score GCG. c) Solusi terhadap kelemahan yang masih terjadi melalui peningkatan awareness terhadap pentingnya pelaksanaan GCG, leadership pimpinan serta penguasaan ketentuan yang berlaku. 2) Tujuan Klinik GCG a) Memberikan acuan kepada seluruh pejabat eksekutif cabang mengenai prinsipprinsip GCG dan CoC, pelaksanaan serta pengendalian. b) Memberikan pemahaman akan tanggung jawab dan kewenangan para kepala cabang. c) Menerangkan manfaat yang akan didapat organisasi dan individu bila GCG terlaksana dengan baik. d) Membangun komitmen dan awarness terhadap GCG.
169
tata kelola perusahaan
e) Memahami kendala-kendala yang dihadapi cabang dalam implementasi GCG f) Mencetak bankir Indonesia dengan integritas yang kokoh. g) Meningkatkan kinerja Bank melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, efisiensi operasional serta lebih primanya pelayanan kepada segenap Stakeholders; 3) Ruang Lingkup Klinik GCG
Laba
Financing
Funding
Kasus
Performance Cabang
NPF
Assets
BO/PO FBI
l l
Bo/po = biaya operasional/pendapatan operasional NPF = non-performing-loan
4) Metode Klinik GCG a) Visiting i. Diagnosis ii. Analisis iii. Advis dan Himbauan iv. Komitmen v. Evaluasi &Monitoring vi. Improvement vii. Eksternalisasi & Publikasi b) Interview c) Persepsi 5) Hasil Klinik GCG Rekomendasi untuk melakukan: a) Pengobatan b) Monitoring c) Pencegahan d) Pemberian saran-saran Hasil Klinik GCG menjadi bahan perbaikan pelaksanaan GCG guna menciptakan Performance, Compliance dan Conformance yang baik.
170
S. Code of Conduct (COC) 1. Keberadaan Code of Conduct Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good Corporate Governance (GCG) atau merupakan penjabaran GCG dalam praktek berupa etika perilaku seluruh jajaran Bank kepada Stakeholders. CoC adalah aktivitas sehari-hari dan per kasus seseorang berperilaku kerja. Tegaknya CoC akan menunjang berjalannya perusahaan dalam menerapkan prinsip GCG. Prinsipprinsip Corporate Governance tidak akan berarti tanpa didukung oleh konsistensi penerapan CoC yang optimal. Penerapan CoC yang baik merupakan tanggung jawab seluruh jajaran Bank. Untuk itu, Code of Conduct secara konsisten ditanamkan dalam budaya kerja sebagai pedoman berperilaku dari jajaran Bank, guna menjadikan jajaran Bank sebagai pribadi yang sehat, profesional, pribadi yang mandiri, dapat dipercaya dan mampu menghadapi tantangan perusahaan di masa depan. CoC dimaksudkan telah didukung oleh suatu pedoman sebagai acuan agar setiap pelanggaran CoC yang dilakukan jajaran Bank dapat cepat terdeteksi. Kepatuhan terhadap ketentuan ini dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah, rekanan/vendor atau antar sesama pejabat Bank tanpa mencampuri urusan kehidupan pribadi jajaran Komisaris, Manajemen dan pegawai Bank.
2. Aspek Code of Conduct Penerapan etika perilaku dalam Code of Conduct terdiri dari aspek: a. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest); jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b. Penyalahgunaan Jabatan; jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung terkait kegiatan bisnis Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan pihak lainnya. c. Kerahasiaan; jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diterima hanya diperuntukkan bagi kalangan intern, data nasabah dan memahami prosedur penyebaran informasi kepada pihak lain.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
d. Perilaku Insider; jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia dilarang mengambil keuntungan untuk diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya. e. Integritas dan Akurasi Data; jajaran Bank dilarang melakukan kecurangan dengan memanipulasi data atau informasi untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya dan wajib menyampaikan data laporan secara benar. f. Integritas Sistem Perbankan; jajaran Bank wajib mencurigai dan melakukan tindakan preventif dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat melemahkan integritas sistem perbankan. g. Pengelolaan Rekening Pegawai; rekening pegawai wajib dikelola dengan baik tanpa ada penyalahgunaan rekening untuk transaksi yang tidak wajar. h. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure); jajaran pegawai terutama minimal setingkat officer wajib mengisi pernyataan tahunan mengenai pelaksanaan Code of Conduct periode tahunan i. Pernyataan La Risywah; jajaran Bank dan pihak terafiliasi/terkait BSM dilarang menerima hadiah/ imbalan dan bingkisan dalam bentuk apa pun dari pihak nasabah/ rekanan/pihak ketiga lainnya. Ketentuan larangan dalam bentuk surat pernyataan pada proses pembiayaan nasabah maupun poster Code of Conduct yang harus ditempatkan pada lokasi strategis.
3. Penyebaran Code of Conduct Penerapan Code of Conduct harus diberikan secara terus menerus (kontinyu) untuk mendapatkan pelaksanaan secara optimal dari jajaran Bank. a. Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan dari kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru mendapatkan pemahaman lebih mengenai CoC pada saat in class perbankan syariah. b. Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan surat pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/ hadiah dalam bentuk apa pun kepada jajaran Bank. c. Pelaksanaan klinik GCG yang dilakukan terhadap Kepala Cabang untuk memberikan reminder penerapan CoC di jajaran Cabang. d. Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
e. Menyebarkan memo kepatuhan selama periode tahun berjalan melalui Divisi terkait untuk memberikan reminder kepada jajaran Bank terkait pelanggaran CoC yang telah terjadi dan masukan kepada jajaran Bank untuk menghindarinya. f. Membudayakan tujuh belas perilaku utama (core behaviour) shared values BSM ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) pada setiap pelaksanaan doa pagi oleh jajaran BNK. Hal ini, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan penuh tanggung jawab serta bekerja secara profesional.
4. Mekanisme CoC Sepanjang tahun 2011 Bank terus mengoptimalkan penerapan Code of Conduct dengan tetap menekankan gerakan La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment yang melarang insan Bank untuk menerima imbalan dalam bentuk apapun saat berhubungan dengan sesama pegawai, nasabah maupun rekanan Bank. Sosialisasi Code of Conduct (CoC) diwujudkan dalam periode tahun 2011 optimalisasi pelaksanaan CoC Bank dengan beberapa hal sbb.: a) Penandatanganan komitmen terhadap CoC yang diperbaharui secara berkala setiap tahun. b) Sosialisasi CoC dalam forum doa pagi baik di Kantor Pusat maupun Cabang/outlet Bank, forum Reading & Discussion serta program Basic Training untuk pegawai baru, Overview bagi pegawai Officer dan MMDP untuk peningkatan Leadership. c) Penandatanganan poster ”La Risywah” bagi seluruh Kepala Unit Kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. d) Sosialisasi perilaku CoC (gerakan “La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment”) dilakukan pula kepada nasabah, terutama nasabah yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank, yaitu dengan mewajibkan nasabah menandatangani surat pernyataan ‘tidak memberikan’ imbalan/hadiah kepada jajaran pegawai Bank dalam bentuk uang tunai, barang-barang khusus kebutuhan pribadi, parsel maupun special personal services dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih dari nasabah atas pelayanan yang diberikan pada proses pembiayaan. e) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
171
tata kelola perusahaan
5. Alur Mekanisme Penegakan CoC Nasabah Pendanaan/ Pembiayaan, Rekanan/ vendor BSM
Proses Pembuktian Pelanggaran CoC
Proses Transaksi Nasabah Pembiayaan a. La Risywah
Produk Pembiayaan/ pendanaan BSM
Proses Transaksi Nasabah Pendanaan
proses pemilihan hingga tender dengan Rekanan/ vendor
Sejak tahun 2002, Bank telah memiliki Code of Conduct yang mengacu pada akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia). Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang sesuai dengan nilai dan budaya yang BSM harapkan, yaitu islami, profesional, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi dengan semua pihak baik rekan sekerja, kalangan internal Bank maupun hubungan dengan nasabah, rekanan serta regulator. Beberapa aspek penting yang diatur dalam Code of Conduct Bank antara lain terkait dengan aspek budaya, benturan kepentingan, kerahasiaan, penyalahgunaan jabatan, perilaku insiders, integritas akurasi data bank, integritas sistem perbankan, pengelolaan rekening pegawai, komitmen pernyataan kepatuhan pada form annual disclosure, sanksi pelanggaran/ketidakpatuhan dan pengawasan pelaksanaan serta Pemutakhiran. Setiap pegawai diwajibkan untuk melaporkan pelanggaran atas penerapan Code of Conduct kepada atasan dengan tembusan ke Divisi Human Capital, sedangkan untuk pelanggaran yang melibatkan unsur pimpinan BSM maka laporan disampaikan ke Divisi Human Capital. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau bukti pendukung yang akurat agar pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Bank selalu melakukan monitoring atas penerapan Code Of Conduct sepanjang tahun terutama pada jajaran pejabat eksekutif terkait aspek penyalahgunaan jabatan, benturan kepentingan, kerahasiaan dan penerapan La
172
Ya
Tidak
Ya
Punishment bagi pegawai
b. No Kick Back c. No Special Payment
Tidak STOP Pembuktian Pelanggaran CoC
Proses Pembiayaan/ Pendanaan Berlanjut
Risywah, no kickback, no special payment. Selain itu, Bank juga melakukan penandatanganan pernyataan komitmen terhadap penerapan GCG dan Code of Conduct terutama oleh Kepala Unit Kerja seluruh Indonesia. Penerapan Code of Conduct di Kantor Cabang antara lain dilakukan dengan: a) Peningkatan fungsi dan peran supervisor dalam memberikan teladan, memastikan adanya pemahaman atas peraturan yang berlaku bagi unit kerja yang disupervisinya, memeriksa kembali (re-check) setiap transaksi (posting) operasional yang dilakukan. b) Peningkatan kewaspadaan dan keamanan aset Bank. c) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesc masing-masing. d) Menghindarkan diri dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengedepankan kepentingan Perusahaan dari pada kepentingan pribadi. e) Pelaporan setiap penyimpangan fraud yang dilakukan oleh pegawai melalui media Kotak Pos Fraud f) Koordinasi DJN dengan DHC untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, apabila pelanggaran CoC. Sejalan dengan moto BSM “better ways for better Indonesia”, insan Bank dituntut memiliki cita-cita panjang dan membangun cara-cara yang baik. Membangun BSM menjadi “The Great BSM” berarti pula membangun Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
6. Penyimpangan Code of Conduct selama periode tahun 2011 Selama tahun 2011 terdapat beberapa kegiatan/tindakan jajaran Bank yang menimbulkan benturan kepentingan sehingga mengakibatkan terjadinya penyimpangan Code of Conduct (CoC), a.l.:
4) Modul-modul training pegawai 5) BSM Innovation Awards 2011 merupakan ajang penghargaan untuk pegawai Bank yang telah melakukan inovasi dan telah mengimplementasikannya di Unit kerja. Innovation Awards 2011 merupakan penghargaan bagi inovasi yang telah dilaksanakan ditahun 2010, di ikuti oleh 147 inovator dan akan dilakukan rutin setiap tahunnya.
No. Aspek Code of Conduct (CoC)
Kronologis pelanggaran
1. Benturan Kepentingan (COI)
Adanya sidestreaming dari pencairan pembiayaan pegawai yang dilakukan pejabat cabang, semula diperuntukan renovasi rumah tetapi dibelikan emas yang dijadikan jaminan dengan nominal dibawah pencairan. Adanya indikasi benturan kepentingan yang dilakukan pejabat Kepala Warung Mikro dimana nasabah pembiayaan yang diajukan dilakukan pengikatan oleh Notaris yang merupakan orang tua kandung pejabat KWM. Adanya tindakan meminjam uang hasil pencairan pembiayaan nasabah yang dilakukan oleh pejabat Kepala Warung Mikro Penarikan dana nasabah pembiayaan melalui ATM yang dilakukan oleh Pelaksana Marketing Mikro (PMM) dimana yang bersangkutan menguasai dokumen dan Kartu ATM milik nasabah. Lapping setoran angsuran nasabah pembiayaan yang dilakukan oleh pegawai outsourching bagian Tim Khusus Penagihan, hal ini terjadi karena tidak ada pendampingan dari pegawai yang berstatus pegawai Cabang. Adanya Risywah yang dilakukan oleh Pelaksana Marketing Support (PMS) dari nasabah pembiayaan Adanya pemanfaatan rekening pegawai (confidential) untuk melakukan transaksi jual beli emas guna mendapatkan fee dari nasabah.
2. Penyalahgunaan Jabatan
3. Pengelolaan Rekening Pegawai
T. Nilai-Nilai Perusahaan Seiring dengan motto BSM “Better Ways for Better Indonesia” insan Bank dipacu untuk lebih termotivasi melakukan perbaikan serta inovasi membangun BSM menjadi The Great BSM untuk Indonesia yang lebih baik. BSM shared values “ETHIC” selalu menjadi landasan dalam berperilaku sehari-hari. ETHIC ini yang akan menjadi “warna” bagi seluruh insan Bank dalam membangun Budaya Perusahaan. Dalam praktek sehari-hari, shared values Bank dituangkan ke dalam 17 perilaku utama. Selama tahun 2011 Bank telah melakukan sosialisasi dan internalisasi Nilai-nilai perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan antara lain: 1) Spirit of the week, Merupakan pembahasan perilaku utama (core behavior) dari ETHIC yang dilaksanakan dalam Forum Doa Pagi setiap Senin yang dihadiri oleh jajaran Direksi serta pegawai Kantor pusat, diperdengarkan pula oleh seluruh pegawai Kanwil, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. 2) Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan 3) Tema-tema dalam Rapat Kerja dan Kegiatan besar Bank Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
TIndak lanjut/Solusi Segera dilakukan tindakan awal yaitu mengumpulkan data dan bukti melalui Pengawas Kepatuhan (PKP) unit kerja (cabang)untukdilaporkankepadaDirektur yang me bawahkan fungsi kepatuhan untuk disposisi. Berdasarkan disposisitersebut dilakukan tindaklanjut investigasi oleh Divisi Audit Intern (DAI). Punishment diberikan kepada pelaku oleh Divisi Human Capital (DHC) mulai Surat Peringatan I sampai Surat Peringatan III yang berakibat PHK bagi pegawai. Untuk kasus tertentu tindakan terhadap pelaku diperlukan tahapan investigasi oleh TP (Tim Penertiban Pegawai).
6) BSM Front Liners Competition 7) Merupakan kompetisi untuk front liners di seluruh Indonesia dari mulai Teller, Customer Service sampai Security. BSM Front Liners Competition memberi penghargaan bagi para front liners BSM yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah maupun pihak ke tiga lainnya. 8) BSM Corporate Social Responsibility 9) Wujud kepedulian BSM sebagai perusahaan kepada Stakeholders-nya secara luas baik terhadap kemanusiaan maupun lingkungan. 10) BSM Club 11) Bank Syariah Mandiri memenuhi kebutuhan pegawainya untuk mengekspresikan diri. Melalui wadah BSM Club pegawai dapat mengembangkan minat/hobi serta bakat dalam berbagai kegiatan seperti Readers Club, Smiling Club, Photography Club, Adventure Club serta Sports dengan berbagai macam cabang olahraga. 12) BSM Club ini telah mengadakan berbagai macam kegiatan dengan nilai perusahaan ETHIC sebagai landasannya. Diantaranya adalah Bedah buku setiap satu bulan sekali, Public speaking Competition, pelestarian lingkungan, santunan ke berbagai lembaga sosial dan lain-lain. 13) Penerbitan buku “Memaknai Kerja” oleh Direktur Utama
173
tata kelola perusahaan
14) Sebagai eksternalisasi spirit Direktur utama BSM terhadap landasan perjuangan BSM. Buku ini menjadi salah satu referensi pengejewantahan nilai-nilai ETHIC, antara lain Humanity dan Integrity. Nilai-nilai perusahaan (ETHIC) saat ini berkembang dan mengarah menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
U. Whistle Blowing System Whistle Blowing System adalah mekanisme sistem pelaporan oleh seseorang (pegawai) yang melihat adanya tindakan/ kejadian fraud yang dilakukan oleh jajaran Bank melalui sarana pelaporan berbasis IT secara confidential yang dinamakan i-Blow sehingga memudahkan bagi jajaran Bank untuk melaporkan setiap kejadian internal fraud tanpa harus merasa takut karena kerahasiaannya terjaga. Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat dilakukan dari pihak eksternal maupun internal jajaran Bank. Apabila fraud dilakukan jajaran Bank dapat menyebabkan kerugian bagi Bank dan mempengaruhi citra (image) Bank, sehingga dapat berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran Bank maupun kelangsungan usaha secara keseluruhan. Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah bahkan “memberantas” fraud secara bersama-sama. Jajaran Bank hendaknya melaksanakan komitmen bersama bahwa “fraud adalah musuh Bank” melalui internal Whistle Blowing System (i-Blow). Untuk itu, Bank mewajibkan kepada jajaran pegawai untuk melaporkan setiap menemukan dan melihat perbuatan fraud yang dilakukan oleh jajaran pegawai. Implementasi pelaporan Whistle Blowing System (i-Blow) pada aplikasi SIK dengan alamat http://10.1.30.7/SIK terus digalakkan dan disosialisasikan kepada jajaran pegawai untuk menumbuhkan awareness dan sikap peduli pada perusahaan yang mengemban amanah Stakeholders. 1) Tujuan Whistle Blowing System (I-Blow) adalah: a) menerapkan Whistle Blowing System (i-Blow) sebagai salah satu bentuk mekanisme pengawasan melekat jajaran Bank. b) meminimalisir terjadinya fraud berulang dalam aktivitas operasional jajaran Bank. c) menjaga citra (image) Bank sebagai perusahaan yang sehat dan menjalankan GCG di mata Stakeholders. d) menghindarkan BSM dari berbagai risiko (operasional, pembiayaan, legal, compliance maupun reputasi)
174
yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan non finansial.
Dalam rangka memfasilitasi peran aktif seluruh pegawai tersebut telah disediakan sarana pelaporan melalui Kotak Pos Fraud yang dapat diakses melalui Public Folder SIK dengan alamat http://10.1.30.7/SIK.
2) Mekanisme Whistle-Blowing System Dengan komitmen seluruh jajaran Bank untuk memerangi fraud maka akses pelaporan dibuka bagi seluruh jajaran Bank untuk menyampaikan laporannya melalui Kotak Fraud yang akan dijamin kerahasiaannya. Mekanisme WBS dilakukan melalui: a) Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), merupakan aplikasi online dan realtime dalam mendukung fungsi kepatuhan terkait dengan GCG, Code of Conduct dan Compliance Procedure. b) Operational Risk Management Information System (ORMIS), merupakan sistem aplikasi untuk mengidentifikasi, me-monitor dan memitigasi kejadian risiko operasional BSM. c) Catatan Tingkat Koreksi dan Pencegahan (CTKP), merupakan daftar catatan seluruh pelanggaran yang dilakukan level fungsional pada struktur Kantor Cabang. d) Mekanisme pelaporan pelanggaran dalam SIK, ORMIS dan CTKP dilakukan sesuai prosedur masingmasing yang telah dibakukan. Apabila kebenaran atas laporan pelanggaran tersebut nyata terbukti maka akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan audit. 3) Proses Pelaksanaan Whistle-Blowing System: a) Pegawai yang melihat atau menemukan perbuatan fraud dapat melaporkan dengan mengisi data ke dalam Kotak Pos Fraud folder SIK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai. b) Kotak Pos Fraud secara periodik dibuka dan dianalisis oleh Divisi Kepatuhan (DKN). Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya. c) DKN menginformasikan laporan fraud kepada Pengawas Kepatuhan (PKP) untuk tindaklanjuti melalui pemeriksaan. d) PKP segera mengumpulkan bukti awal dan melakukan pemeriksaan, selanjutnya membuat laporan insidentil ke DKN. e) DKN membuat laporan insidentil dari PKP untuk ke Direktur Kepatuhan. f) DST menjamin kerahasiaan data Kotak Pos Fraud. g) Divisi Audit Intern (DAI) melakukan investigasi atas
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
h) i) j)
k)
dasar laporan insidentil PKP yang telah mendapat disposisi dari Direktur Kepatuhan. DAI membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) Khusus. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama. DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama) kepada DHC untuk tindaklanjut terkait masalah kepegawaian bagi yang melakukan pelanggaran. DHC bersama Tim Penertiban Pegawai (TPP) melakukan rapat dan/atau sidang terhadap pegawai yang melanggar kedisiplinan.
4) Penggunaan dan Output Whistle Blowing System a) Atas indikasi fraud yang telah dilaporkan oleh PKP atau pegawai melalui Kotak Pos Fraud segera dilaporkan oleh DKN kepada Direktur Kepatuhan. b) Atas dasar disposisi Direktur Kepatuhan, permasalahan fraud selanjutnya diselesaikan melalui mekanisme pemeriksaan (audit khusus) oleh KP-DAI. c) Pemeriksaan yang dilakukan oleh KP-DAI diharapkan akan menghasilkan laporan ke Direktur Utama yang sesuai dengan ketentuan bank dengan mengedepankan independensi, profesionalisme dan objektifitas. d) Unit kerja tidak dibenarkan menyelesaikan sendiri atau mengambil tindakan hukuman atas fraud yang terjadi dengan tujuan untuk menutupi kasus fraud tersebut atau untuk menghindari hukuman dari TPP. 5) Implementasi Whistle Blowing System BSM akan terus meningkatkan implementasi kebijakan WBS terkait dengan pengaduan pelanggaran dari Stakeholders di luar Bank sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan kepercayaan masyarakat kepada Bank dapat dihindari.
Contoh pelaporan Whistle Blowing System (I-Blow) yang disampaikan pegawai antara lain: a) Penggelapan uang setoran nasabah yang dilakukan pegawai dapat dicegah sedini mungkin, sehingga tidak banyak merugikan pihak Bank. Pegawai yang menjadi pelaku telah dimintai pertanggungjawaban sepengetahuan pihak keluarga pegawai dan telah menyelesaikan permasalahan tersebut. b) Komplain nasabah terkait dengan kegagalan transfer di mesin ATM yang dilaporkan pegawai pada i-Blow dapat segera diselesaikan permasalahannya oleh unit kerja terkait.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Flowchart Mekanisme Whistle Blowing System Direktur yang Direktur membawahkan Utama fungsi kepatuhan
Pegawai (1)
iBLOW di SIK
(2)
(5a)
DKN
(5b) (3)
DAI
(4)
LHA Khusus
(6)
DHC
Keterangan: 1. Jajaran BSM yang melihat atau menemukan perbuatanfraud melaporkan (ke sistem) dengan mengisi data ke dalam ;BLOW pada folder SlK. Penyampaian laporan sebaiknya didukung oleh data atau informasi yang memadai. Data pada, BLOW secara periodik dibuka dan dianalisis oleh DKN. Laporan yang dianggap layak akan diproses ke tahap berikutnya. 2. DKN memproses laporan tersebut dan melakukan konfirmasi ke pihak terkait. 3. DKN meneruskan laporan tersebut ke DAl. 4. DAI melakukan investigasi atas dasar laporan DKN dan membuat laporan hasil investigasi dalam bentuk Laporan HasilAudit (LHA) Khusus. DAI menyampaikan LHA Khusus kepada Direktur Utama dengan tembusan ke Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. 5. DAI menyampaikan LHA Khusus (berisi disposisi Direktur Utama) kepada Divisi terkait. 6. DHC menindaklanjuti rekomendasi DAI terkait kepegawaian yang melakukan pelanggaran.
V.Praktik Bad Corporate Governance No Keterangan Praktik 1. Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan
Nihil
2.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkap dalam Laporan Tahunan
Nihil
3. Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
Nihil
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan PSAK Nihil
175
176
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan manajemen risiko Profil risiko per Desember 2011, menunjukkan predikat risiko komposit secara keseluruhan adalah low to moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko berpredikat satisfactory.
10 Jenis risiko sesuai PBI meliputi risiko kredit,pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, stratejik, kepatuhan, imbal hasil dan investasi.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
177
laporan manajemen risiko
Selama tahun 2011 kondisi ekonomi global masih belum kondusif akibat krisis utang di Eropa dan pelemahan ekonomi AS, namun kinerja perbankan Indonesia termasuk Bank tetap positif. Salah satu indikator kinerja Bank yang tumbuh signifikan adalah pembiayaan yaitu sebesar 53% selama tahun 2011. Disamping itu tuntutan nasabah terhadap ragam transaksi dan produk keuangan syariah terus meningkat. Kondisi tersebut mengharuskan Bank untuk melakukan inovasi dan penyempurnaan produk/aktivitas operasionalnya. Kondisi ekonomi global yang belum pulih serta pertumbuhan ragam produk dan volume transaksi akan mengakibatkan peningkatan eksposur risiko bank. Peningkatan eksposur risiko tersebut perlu dikelola agar sesuai dengan tingkat keuntungan dan permodalan yang dimiliki Bank. Untuk itu Bank perlu melakukan penerapan manajemen risiko yang akurat dan komprehensif agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan menguntungkan serta memberikan nilai tambah bagi Stakeholders.
A.Manfaat Penerapan Manajemen Risiko
Bank mengharapkan penerapan manajemen risiko yang komprehensif dan integratif dapat memberikan manfaat dalam: 1) Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang mengandung risiko signifikan bagi bank. 2) Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima dari berbagai kegiatan bisnis bank. 3) Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko, baik secara transaksional, portofolio maupun bank-wide. 4) Pengalokasian modal bank secara efisien pada berbagai risiko yang dihadapi Bank. 5) Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholder.
B. Organisasi Manajemen Risiko Bank menerapkan prinsip pemisahan fungsi antara satuan kerja pengambil risiko (risk taking unit), satuan kerja pendukung (supporting unit) dan satuan kerja manajemen risiko (risk management unit). Sedangkan risk owner atas pengelolaan risiko berada pada masing-masing unit kerja terkait. Penerapan prinsip tersebut dimaksudkan untuk memastikan keputusan yang diambil tidak memiliki unsur benturan kepentingan.
178
Bank memiliki organisasi (beberapa komite dan unit kerja) yang bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko. Organisasi tersebut menetapkan batas wewenang dan tanggung jawab seluruh jenjang organisasi di dalam perusahaan. Organisasi tersebut meliputi: 1) Komite Pemantau Risiko. 2) Komite Manajemen Risiko. 3) Direktur Manajemen Risiko. 4) Satuan Kerja Manajemen Risiko. 5) Satuan Kerja Operasional. Bank membentuk Komite Pemantau Risiko (KPR) yang bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan mengawasi efektivitas penerapan manajemen risiko Bank. Komite Manajemen Risiko (KMR) beranggotakan Direksi dan pejabat eksekutif. KMR berfungsi merekomendasikan arah kebijakan dan strategi manajemen risiko, serta membahas seluruh aspek risiko yang dihadapi Bank kepada Direktur Utama. Tugas KMR meliputi perumusan dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi penerapan manajemen risiko, sehingga kegiatan usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana bisnis yang ditetapkan. KMR dibantu oleh Working Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG Operasional. WG bertugas melakukan kajian risiko dan memberikan rekomendasi terkait permasalahan dan kondisi usaha yang dihadapi Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah unit kerja yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko terkait penerapan manajamen risiko. Bank terus melakukan penyesuaian struktur organisasi dan pengembangan proses bisnis agar penerapan manajemen risiko dapat mendukung perkembangan bisnis Bank. Pada tahun 2011 Bank telah melakukan pengembangan organisasi yaitu pembentukan Financing Operation Center (FOC). FOC adalah unit kerja yang dibentuk untuk memproses administrasi pembiayaan secara terpusat (centralized banking operation). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengendalian internal Bank pada aktivitas pembiayaan.
C.Sistem Manajemen Risiko Bank memiliki Sistem Manajemen Risiko yang terdiri atas: a. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, yaitu adanya pengawwasan aktif dewan komisaris dalam menyetujui kebijakan manajemen risiko bank Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
dan memantau/mengevaluasi efektivitas penerapan kebijakan manajemen risiko yang dilakukan direksi. Sedangkan pengawasan aktif direksi dilakukan melalui penyusunan dan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara efektif, terintegrasi, dan berkesinambungan; b. Kecukupan Kebjijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit, yaitu dimilikinya kebijakan manajemen risiko yang sesuai dengan visi, misi, dan rencana stratejik Bank serta dimilikinya prosedur dan ketentuan pelaksanaan atas limit transaksi/aktivitas, produk, dan portofolio Bank; c. Kecukupan proses manajemen risiko, yaitu berjalannya proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta system informasi manajemen risiko; dan d. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh, yaitu adanya system internal yang melakukan fungsi pengendalilan dan pengawasan secara melekat dalam transaksi dan aktivitas operasional Bank Sejalan dengan perkembangan kompleksitas usaha, produk, dan jaringan bank, eksposur risiko usaha Bank juga semakin meningkat. Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, Bank melakukan pengembangan manajemen risiko dengan mengimplementasikan konsep Enterprise Risk Management (ERM). ERM merupakan inisiatif strategis yang terus dikembangkan oleh Bank dan diharapkan mampu meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan value added bagi stakeholder. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh. Untuk menunjang implementasi ERM, Bank melakukan konsolidasi dengan perusahaan induk, penetapan limit, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
1) Konsolidasi Dengan Perusahaan Induk
Dalam rangka mensinergikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), Bank melakukan konsolidasi penerapan manajemen risiko. Konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan Bank Mandiri mencakup arsitektur kebijakan & prosedur operasional bank, tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit (RBA), dan risk awareness. Pada tahun 2011 Bank melakukan pembaruan kebijakan, prosedur dan tools terkait penerapan manajemen risiko antara lain: a) arsitektur kebijakan dan prosedur; b) kebijakan sistem pengendalian intern;
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
c) kebijakan kepatuhan; d) contingency plan Core Banking System (CBS); e) kerahasiaan data nasabah terkait permintaan data dari pihak ketiga; f) pengelolaan priority banking; g) self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance; h) penetapan limit komite pembiayaan cabang secara personal; i) rating sektor ekonomi untuk pembiayaan; dan j) scoring pembiayaan konsumer dan mikro.
2) Penetapan Limit
Dalam upaya mengelola risiko agar sesuai dengan permodalan yang dimiliki, Bank menetapkan limit yang mencakup: a) limit wewenang memutus pembiayaan; b) limit eksposur 25 debitur terbesar; c) limit in house BMPK; d) limit portofolio pembiayaan untuk sektor ekonomi & sub sektor tertentu; e) limit portofolio pembiayaan valuta asing; f) limit coverage asuransi pembiayaan; g) limit transaksi treasury; h) limit saldo kas; i) limit transaksi operasional; j) limit Giro Wajib Minimum; k) limit Posisi Devisa Neto (PDN); l) limit secondary reserve; dan m) limit pembiayaan gadai emas per individu.
D. Sertifikasi Manajemen Risiko Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola risiko adalah penting sehingga Bank senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya. Salah satu upaya Bank dalam memenuhi hal tersebut dan untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, Bank mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti ujian sertifikasi manajemen risiko. Jumlah pegawai bank yang memperoleh sertifikasi manajemen risiko pada tahun 2011 adalah:
Sertifikasi Manajemen Risiko Level I II III IV
Jumlah Pegawai 534 361 58 25
Total 978
179
laporan manajemen risiko
E. Penerapan Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko adalah tanggung jawab seluruh unit kerja. Bank menerapkan manajemen risiko pada seluruh aktivitas operasional agar eksposur risiko terkendali secara baik dan memadai sesuai dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat permodalan Bank. Sesuai PBI No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah, Bank terekspos 10 (sepuluh) jenis risiko. Risiko tersebut meliputi risiko kredit,pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, stratejik, kepatuhan, imbal hasil dan investasi. Berikut penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko utama yang dihadapi Bank.
1. Risiko Kredit
Untuk mendorong ekspansi pembiayaan yang sehat, berkualitas baik, dan memberikan keuntungan yang berkesinambungan, Bank harus mengelola risiko kredit secara baik. Bank selalu menjaga kualitas pembiayaan tidak menurun dan Non Performing Finance (NPF) tidak melampaui limit yang ditetapkan Bank Indonesia. a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools Dari tahun ke tahun Bank terus membuat, mengkaji ulang dan memperbarui kebijakan, prosedur, dan credit risktools untuk menyesuaikan dan mengantisipasi kondisi lingkungan eksternal dan internal. Kaji ulang dan pembaruan tersebut meliputi: 1) Kebijakan bisnis Bank yang mencakup kebijakan investasi dan kebijakan pembiayaan; 2) Standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen usaha; 3) Limit pemutusan pembiayaan; 4) Pedoman penilaian rekanan; 5) Scoring pembiayaan konsumer; 6) Scoring pembiayaan mikro; 7) Update rating sektor industri; 8) Watch Listtools. b. Risk Acceptance Criteria (RAC) Selain menetapkan limit, Bank juga menggunakan tools berupa Risk Acceptance Criteria (RAC) untuk berbagai sektor industri. RAC merupakan tools pada front-end dalam proses analisa pembiayaan. Tujuan penggunaan RAC adalah membantu Bank dalam pemilihan dan penetapan target nasabah
180
pembiayaan pada sektor industri tertentu. Pada awal setiap proses pembiayaan, Bank harus melihat kesesuaian antara kondisi calon nasabah dengan RAC sektor industri yang bersangkutan. RAC untuk beberapa sektor industri adalah: 1) Perkebunan kelapa sawit; 2) Pertambangan batu bara; 3) Gas; 4) Jasa kesehatan; 5) Telekomunikasi; 6) Angkutan kapal laut; 7) Industri makanan dan minuman; 8) Perdagangan eceran; dan 9) Multifinance. c. Limit Portofolio Pembiayaan Bank memiliki portfolio guideline atas pembiayaan yang disalurkan guna mengoptimalkan tingkat pengembalian sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi (risk adjusted return). Selain portfolio guideline, bank juga menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan tertentu, yaitu: 1) Pembiayaan 25 debitur terbesar; 2) Pembiayaan koperasi-konsumer; 3) Pembiayaan valuta asing; 4) Pembiayaan dengan agunan investasi terikat (mudharabah muqayyadah); 5) Pembiayaan perumahan; 6) Pembiayaan telekomunikasi; 7) Pembiayaan gas; 8) Pembiayaan multifinance; 9) Pembiayaan perkebunan kelapa sawit; 10) Pembiayaan tambang batu bara; 11) Pembiayaan distribusi bbm; 12) Pembiayaan jasa kesehatan; 13) Pembiayaan angkutan umum laut; 14) Pembiayaan perdagangan ritel; dan 15) Pembiayaan pertanian tanaman pangan. d. Monitoring Kualitas Pembiayaan Bank memantau kualitas pembiayaan dengan melakukan: 1) pemantauan kondisi usaha dan kinerja pembiayaan nasabah melalui Watch List tools; 2) pemantauan atas perkembangan kualitas portofolio pembiayaan berdasarkan segmen bisnis, sektor industri, dan skema pembiayaan; dan 3) stress test terhadap portofolio pembiayaan meliputi: a) stress test terhadap situasi/kondisi ekonomi makro dan industri yaitu dengan melakukan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
simulasi terhadap krisis keuangan global tahun 2011. Untuk mengetahui dampak pada kualitas pembiayaan, Bank menggunakan skenario stress test berupa penurunan ekspor dan impor. Hasil stress test tersebut menunjukkan skenario tidak berdampak signifikan terhadap potensi penurunan kualitas pembiayaan Bank. b) stress test penurunan harga emas terhadap potensi penurunan kualitas pembiayaan gadai. Bank mengukur volatilitas harga emas tertinggi menggunakan model Exponential Weighted Moving Average (EWMA).
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan. Likuiditas bank dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset, dan komitmen pembiayaan kepada debitur.
Pengelolaan risiko likuiditas pada Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas, Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait lainnya.
Bank mengelola risiko likuiditas dengan: a. Memantau kepatuhan bank terhadap limit risiko likuiditas a.l. Limit secondary reserve, deposan terbesar dan saldo kas maksimal. Bank menetapkan limit secondary reserve sebesar 5% dari rata-rata dpk dengan realisasi per 31 desember 2011 sebesar 12,17%; b. Menempatkan dana pada instrumen keuangan bank indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek lain sebagai cadangan likuiditas bank; c. Mengukur kecukupan likuiditas melalui monitoring proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin. Dengan demikian bank dapat memanfaatkan likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan; d. Memelihara akses bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain; e. Memantau rasio likuiditas antara lain melalui monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga; dan f. Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala. Stress test dilakukan untuk memperkirakan ketahanan likuiditas dan biaya likuiditas yang harus dikeluarkan saat kondisi krisis terjadi.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,antara lain risiko perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank menghadapi risiko pasar atas portofolio valuta asing.
Pengelolaan risiko pasar yang dihadapi Bank mengacu pada Kebijakan Manajemen Risiko Pasar, Kebijakan Investasi Surat Berharga, Standar Prosedur Operasional Investasi Surat Berharga dan ketentuan terkait lainnya. Dalam mengukur risiko pasar, Bank menggunakan pendekatan best practice dan bersifat risk sensitive a.l. penggunaan Value at Risk. Bank mengelola risiko pasar dengan: a. Memantau kepatuhan Bank terhadap limit yang ditetapkan a.l. Limit Posisi Devisa Neto (PDN). Per 31 Desember 2011, posisi PDN Bank adalah sebesar 3,19% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Bank mengkaji ulang limit-limit tersebut secara berkala atau apabila terjadi perubahan kondisi yang signifikan. b. Mengukur potensi kerugian maksimal (Value at Risk) akibat pergerakan nilai tukar menggunakan model Variance Covariance secara harian. Perkiraan volatilitas nilai tukar maksimal menggunakan modelexponential Weighted Moving Average (EWMA) dengan confidence level 99%. c. Melaksanakan stress test risiko pasar atas portofolio valuta asing secara berkala. Stress test menggunakan skenario perubahan nilai tukar.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas atau aset likuid
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
4. Risiko Operasional
Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian (event) risiko operasional. Kejadian tersebut berpontensi memberikan dampak berupa kerugian secara finansial maupun non finansial. Oleh karena itu, Bank harus mengelola risiko operasional sehingga kegiatan operasional terpantau dan terkendali dengan baik. a. Pemanfaatan peranti lunak Bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko operasional dengan memanfaatkan peranti lunak berbasis web yaitu ORMIS (Operational Risk Management Information System). ORMIS digunakan sebagai: 1) Alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko operasional;
181
laporan manajemen risiko
operasional Bank walaupun dalam keadaan darurat, Bank telah menerapkan BCM yang didalamnya terdapat pedoman Business Continuity Plan (BCP) dan pedoman Disaster Recovery Plan (DRP).
2) Early warning system potensi risiko operasional; dan 3) Database kerugian risiko operasional.
Risk Reporter pada ORMIS terdiri atas 3 layer terdiri atas pejabat cabang, petugas kepatuhan dan auditor intern Bank.
Saat ini Bank juga memanfaatkan tools yang sedang dikembangkan untuk mengelola risiko operasional yaitu RCSA (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key Risk Indicator). Sepanjang tahun 2011 Bank terus melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas operational risktools.
Dalam praktiknya Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back up). Selama tahun 2011 Bank telah melakukan uji coba DRP sebanyak dua kali, yaitu pada bulan April dan Desember.
Disamping empat risiko di atas, Bank senantiasa mengelola risiko lainnya yang meliputi risiko hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan. Pengelolaan risiko tersebut dilakukan oleh unit kerja terkait dengan risiko hukum, reputasi, strategik dan kepatuhan.
Saat ini pengelolaan risiko imbal hasil dan investasi merupakan bagian dari pengelolaan risiko pasar dan kredit pada Bank. Bank akan menyusun kebijakan pengelolaan risiko untuk kedua risiko tersebut pada tahun 2012.
b. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi Informasi (TI) Bank menerapkan manajemen risiko terhadap teknologi informasi (TI) untuk menjaga dan mengamankan operasional sistem TI. Penerapan manajemen risiko TI bank antara lain melalui suatu desain pengembangan sistem dan User Acceptance Test (UAT). Dengan demikian Bank dapat mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap kelemahan aplikasi yang ditemukan.
Bank juga telah mengembangkan kebijakan dan prosedur mengenai pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi baru yaitu: Contingency PlanCore Banking System (CBS), dan Standar Manual Operasional-Core Banking System.
c. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional Bank Indonesia belum mewajibkan kepada perbankan syariah untuk mengalokasikan modal bagi risiko operasional. Namun demikian dalam mengelola risiko operasional, Bank telah menghitung beban modal untuk meng-cover risiko operasional. Dalam melakukan perhitungan kecukupan modal risiko operasional, Bank menggunakan metode Basic Indicator Approach (BIA). d. Business Continuity Management (BCM) Bank menghadapi risiko operasional berupa gangguan/bencana (disaster) yang dapat mengganggu bahkan melumpuhkan sebagian bahkan seluruh operasional bank. Disaster dapat terjadi akibat faktor internal (kegagalan/kerusakan sistem TI) maupun faktor eksternal (seperti bencana alam, kebakaran). Untuk menjaga kesinambungan
182
F. Profil Risiko Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif dan kualitatif atas parameter tertentu. Penilaian profil risiko bank disusun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan disampaikan ke Direksi dan Komisaris secara bulanan serta disampaikan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Satuan Kerja Manajemen Risiko juga menyusun profil risiko cabang. Profil risiko tersebut bertujuan untuk melihat efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional pada cabang, serta efektivitas budaya risiko pada cabang. Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko. Penilaian tersebut dilakukan secara self assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan,
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko. prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko, serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
kebijakan, prosedur, dan penetapan limit yang memadai, terlaksananya proses manajemen risiko yang komprehensif dan berkesinambungan, dan berfungsinya sistem pengendalian intern pada seluruh aktivitas/operasional Bank.
Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir tahun 2011 adalah:
Pengembangan Sistem Manajemen Risiko Pada tahun 2012, Bank akan melakukan kaji ulang dan menyempurnakan Kebijakan Manajamen Risiko khususnya
Profil Risiko No. Jenis Risiko 1. Kredit 2. Pasar 3. Likuiditas 4. Operasional 5. Hukum 6. Reputasi 7. Stratejik 8. Kepatuhan Predikat Risiko Bank secara keseluruhan
Penilaian PosisiDesember 2011 Tingkat Risiko Kualitas Penerapan Inheren Manajemen Risiko Low to Moderate Fair Low Satisfactory Low to Moderate Satisfactory Moderate Fair Low to Moderate Fair Low Fair Low to Moderate Strong Low Strong Low to Moderate Satisfactory
Berdasarkan profil risiko per Desember 2011, predikat risiko komposit secara keseluruhan adalah low to moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko berpredikat satisfactory.
G.Evaluasi dan Pengembangan Sistem Manajemen Risiko Evaluasi Sistem Manajemen Risiko Bank mengevaluasi efektivitas sistem manajemen risiko melalui penilaian kecukupan terhadap pelaksanaan pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, tersedianya
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Penilaian Posisi Desember 2010 Tingkat Risiko Kualitas Penerapan Inheren Manajemen Risiko Low to Moderate Fair Low Strong Low to Moderate Satisfactory Moderate Fair Low Fair Low to Moderate Fair Low to Moderate Strong Low Strong Low to Moderate Satisfactory
Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional. Sebagai antisipasi pemenuhan PBI No.13/23/ PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah, Bank akan menyusun Kebijakan Manajemen Risiko untuk Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi. Dalam memperkuat internalisasi penerapan manajemen risiko, Bank membentuk fungsi Financing Assessment Unit dalam memutus pembiayaan bersama unit bisnis. Disamping itu Bank mengembangkan training yang fokus pada pengembangan risk awareness seluruh pegawai. Dalam memperoleh pengukuran risiko yang lebih akurat, Bank terus mengembangkan parameter profil risiko yang lebih sensitif dengan kondisi Bank.
183
184
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan corporate social responsibility Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah.
Rp16,84 miliar Penyaluran dana sosial dan zakat BSM dalam rangka kegiatan CSR.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
185
laporan csr
Melalui pendekatan tripple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu nasabah/konsumen, masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustaibable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. Dalam menjalankan roda bisnis perbankan syariah, Bank juga memiliki berbagai tanggung jawab sebagai timbal balik dari proses bisnis yang dijalankan. Bentuk tanggung jawab tersebut, salah satunya adalah tanggung jawab sosial kepada pegawai (ketenagakerjaan), konsumen/nasabah, masyarakat (stakeholders di luar nasabah) dan lingkungan sekitar.
A. Komitmen Bank terhadap Perlindungan Konsumen Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen, mencakup antara lain: I. Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-Undang no. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSM memberikan jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan. II. Pusat Pengaduan Konsumen (Customer Care) Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain: 1. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam melalui Panggilan (021) 5299 7755.
186
2. Email:
[email protected]. 3. Customer service yang berada cabang-cabang terdekat. III. Program Peningkatan Layanan Konsumen Kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan konsumen sebagai upaya peningkatan kualitas layanan antara lain: a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah). b. Sahabat BSM (Customer Get Customer). c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung). d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung). e. Business Gathering dengan nasabah. Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. 1. Bank telah membentuk bagian Service Quality Management (SQM) yang berada di bawah Divisi Operasi yang fokus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan/keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/ pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui Call Center Bank. 2. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan nasabah adalah sebagai berikut: a. Nasabah menyampaikan pengaduan melalui Cabang atau Call Center; b. Penerima pengaduan menginput pengaduan yang disampaikan nasabah kedalam sistem CMS (Complaint Management System); c. Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di bagian SQM; d. Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja terkait akan diteruskan kepada penerima pengaduan; e. Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/ jawaban atas pengaduan kepada nasabah; f. Penerima pengaduan akan merubah status pengaduan di CMS menjadi “Selesai”. 3. Adapun tingkat penyelesaian pengaduan nasabah selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Triwulan 2011
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Jumlah
Jumlah Keluhan Penerimaan Penyelesaian 417 408 390 472 1687
418 408 391 469 1686*
*) 1 (Satu) pengaduan nasabah sedang dalam proses penyelesaian
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
4. Program Bank dalam upaya peningkatan kualitas layanan: Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan Kepada konsumen, Bank melaksanakan program-program antara lain: a. Penyusunan panduan layanan terkini sesuai dengan tuntutan dan harapan nasabah. b. Pelaksanaan kegiatan Service Quality Assurance (SQA) secara konsisten di cabang, yaitu: 1) Forum komunikasi, minimal 1 bulansekali. 2) Role Play, minimal 3 kali dalamseminggu. 3) Morning briefing, minimal 1 kali dalamseminggu. c. Forum Service Champion Officer (SCO), yang merupakan pembekalan kepada petugas SCO Cabang yang bertanggung jawab terhadap penerapan standar layanan di Cabang; d. Pelatihan Service Excellence for Frontliners, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill dan attitude frontliners 121 Cabang; e. Workshop Service Excellence yang dilaksanakan pada 5 kota barometer (Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar), dengan salah satu agenda dalam kegiatan workshop tersebut adalah sharing experience dari Bank Mandiri, mengenai strategi menghadapi survei BSEM kepada Kepala Cabang, Kepala KCP, dan Operation Manager; f. Pelatihan Service Leadership untuk Kepala Cabang, sebagai service agent; g. Pelatihan Service Excellence for Security, yaitu pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan knowledge, skill, dan attitude Security, bekerjasama dengan Security Departemen Bank Mandiri; h. Kerjasama dengan Bank Mandiri melalui asistensi dalam rangka perbaikan kualitas layanan Bank, khususnya kepada tim Customer Care & Services Group, Cuture Group, dan Security Departement; i. Kerjasama dengan konsultan pengukur kualitas layanan, yaitu Marketing Research Indonesia (MRI) dan Frontier; j. Koordinasi dengan DSL untuk perbaikan kerjasama dengan perusahaan pengadaan jasa Security; k. Perbaikan panduan dan service tools, antara lain: panduan layanan frontliners (CS, Teller, Security), panduan aspek fisik Cabang, Frequently Asked Question (FAQ) perbankan syariah, dan usulan pengadaan call center single number kepada DAC; l. Perbaikan metode pemantauan penanganan dan penyelesaian keluhan, antara lain melalui memo, email dan telepon; m. Perbaikan metode pencatatan database keluhan nasabah yang tercatat di Complaint Management System; n. Melibatkan Call BSM sebagai channel penerimaan keluhan nasabah melalui telepon dan email;
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
o. Pengembangan sistem pencatatan keluhan nasabah yang lebih lengkap yang dapat digunakan oleh seluruh unit kerja di Kantor Pusatdan Kantor Cabang.
B. Kegiatan CSR Misi BSM keempat adalah mengembangkan nilai-nilai syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC” sebagai Value Driven Company yang secara terus menerus diimplementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior yaitu Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan. Dalam impelentasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; N0. 09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana Program. BSM menyadari bahwaTanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang perusahaan. Bank dalam upaya mencapai sustainable business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal untuk para pemegang saham namun juga memikirkan bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan Dalam pelaksanaan kegiatan CSR Bank menggunakan pendekatan keseimbangan profit, people dan planet yang lebih dikenal dengan tripple bottom lines.Bank tidak hanya semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun juga aspek sosial (people) dan lingkungan (planet). Bank berusaha mencapai keseimbangan ”tripple bottom lines” dalam pencapaian tujuaannya sehingga mampu memberikan nilai lebih kepada Stakeholders-nya. Pencapaian profit yang terus meningkat dan berkelanjutan sulit tercapai dalam kondisi sosial masyarakat (people) yang rendah dan lingkungan yang rusak (planet). Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa bisnis tidak akan berjalan dalam sebuah kondisi sosial (ekonomi masyarakat) yang rendah dan lingkungan yang rusak. Untuk itu Bank menyadari pentingnya CSR sebagai upaya dalam mencapai keseimbangan ”tripple bottom lines” untuk mendukung
187
laporan csr
sustainable business sehingga tujuan akhir dalam memenuhi kepentingan Stakeholders dapat tercapai. Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis perbankan syariah. Keberlangsungan bisnis Bank tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai produk perbankan syariah dan layanan yang ditawarkan oleh Bank.
2. Penyaluran Dana
Bank menyalurkan dana, baik yang bersumber dari Dana Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional.
Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Sosial, antara lain meliputi: a. Lingkungan hidup: pengadaan bibit pohon Desa Cicadas, Subang. b. Sarana ibadah: renovasi masjid Umar bin Khatab di Cibubur, masjid Abdullah Ibnu Umar CimoneTangerang, masjid Al Ihsan Bekasi, Jabar, masjid Miftahul Huda Malang, Jatim, masjid Darussalam Kuningan Barat Mampang Prapatan, Masjid Al-Ghufron Bekasi. c. Bantuan kesehatan: bantuan biaya pengobatan masyarakat kurang mampu, khitanan massal. d. Bantuan pendidikan: bantuan komputer & lemari buku SDN Tamansari 05-Bogor, pembuatan ruang kelas madrasah, beasiswa anak jalanan pemain film Rindu Purnama, bantuan perangkat Bank Mini Syariah kepada Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, pencetakan buku Panduan Tartil Griya, pembangunan Pesantren Putri Ummahatul Munawaroh Magelang, pembangunan ruang Kelas untuk Pesantren Al Furqon Tasikmalaya. e. Kegiatan sosial: kegiatan Mudik Bareng untuk pegawai dasar dan masyarakat kurang mampu, berbagi keceriaan bersama anak yatim.
Pada tahun 2011, BSM telah menyalurkan dana zakat perusahaan tahun 2008 dan 2009 melalui Laznas BSM sebesar Rp15,77 miliar, naik dari penyaluran periode sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar.
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap kegiatankegiatan sosial tersebut, Bank menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR memiliki 3 (tiga) sumber dana, yakni Dana Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional CSR.
1. Sumber Dana Sebagai bentuk komitmen Bank dalam menjadikan CSR sebagai bagian dari rencana perusahaan, Bank menyediakan anggaran yang cukup dalam mendukung program-program CSR. a. Dana Sosial Sumber dana kebajikan berasal dari pendapatan nonhalal, denda dan dana sosial lainnya. Saldo akhir tahun 2011 dana CSR yang bersumber dari dana kebajikan mencapai Rp2.431.072.583,- atau meningkat sebesar Rp1.347.072.582,- dari saldo tahun 2010. b. Dana Zakat Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM) disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM). c. Dana Operasional CSR Dana Operasional CSR bersumber dari biaya operasional perusahaan.
188
Pada tahun 2011, BSM telah mengeluarkan Dana Operasional CSR sebesar Rp136,242.000.
3. Sinergi Bersama Laznas Bank menyalurkan dana zakat perusahaan (Bank), karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang berhak dengan bersinergi bersama Laznas BSM. Penyalurannya dilakukan melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat. Penyaluran selama tahun 2011 dan pertumbuhannya seperti terlihat dalam tabel dibawah ini:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank bersinergi bersama Laznas BSM dalam penyaluran dana CSR melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat.
Program
(Rp) Juta
%
Mitra Umat
24
1.417
5.804
Didik Umat
1.559
5.708
266
Simpati Umat
2.899
7.397
155
Dana Program
2.073
929
Total
6.555
15.451
-55 136
Agar pelaksanaan program-program CSR Bank dapat tepat sasaran, seluruh program CSR Bank terlebih dahulu diuji melalui survey dan pemetaan dalam lingkungan dan masyarakat sekitar. Program CSR disusun berdasarkan perencanaan serta konsep yang matang yang pelaksanaanya bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM. Agar program dapat terlaksana dengan maksimal, program-program CSR disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat yang melibatkan pihak-pihak terkait pemerintah dan masyarakat setempat.
C. Kebijakan CSR terkait Sosial Kemasyarakatan dan Pro Lingkungan Hidup BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup yang dituangkan dalam: 1. SE No. 8/001/PEM tgl 2 Januari 2006 perihal Revisi Pedoman Pembiayaan 2. Buku Kebijakan Pembiayaan tgl 2 April 2007, berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan diatur dalam:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan “Bank harus menghindari pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan environment/AMDAL sehingga membahayakan lingkungan” c. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup d. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan sub bab Analisa Pembiayaan Produktif.
2010 2011 Growth
Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai dampak lingkungan, meliputi 1) Tingkat pencemaran dalam proses produksi 2) Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum, 3) Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/pabrik. 4) Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki ijin AMDAL dari instansi yang berwenang
3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tgl 26 juli 2007 berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
189
laporan csr
3) Keagamaan Program CSR untuk bidang sosial/budaya/ keagamaan diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, dan programprogram lainnya.
Program CSR Perseroan meyakini bahwa kinerja Perseroan harus memiliki dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan mendukung pengembangan bisnis Perseroan secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan melakukan berbagai aktifitas sosial dan lingkungan antara lain sbb: a. Program kemitraan Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya. b. Program Bina Lingkungan Perseroan, selama tahun 2011, telah melakukan program bina lingkungan sbb.: 1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan Program difokuskan pada peningkatan kulitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu. Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri.
4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Kegiatan bidang kesehatan masyarakat dilakukan dalam bentuk bantuan kesehatan, donor darah, khitanan masal dan lain sebagainya. Sedangkan bidang pelestarian lingkungan dilaksanakan antara lain penanaman pohon mangrove. Kegiatan dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat Bank di Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di berbagai daerah. c. BSM Let’s Read Perseroan, pertama kali, menyelenggarakan Bedah Buku secara serentak di Kantor Pusat dan 123 Kantor Cabang. Kegiatan ini diikuti oleh 6.604 pegawai (454 pegawai kantor pusat dan 6.150 pegawai kantor cabang). Buku yang dibedah adalah Inteligensia Muslim dan Kuasa; Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad Ke-20, karya Yudi Latif dan Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan karya Ahmad Syafii Maarif.
2) Sarana Umum Program CSR untuk sarana umum diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madarasah, bantuan sarana umum dan program-program lainnya.
BSM Let’s Read memperoleh predikat REKOR DUNIA Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Bedah Buku Serentak Di Tempat Terbanyak”. Sertifikat diserahkan oleh Pendiri Yayasan Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana.
Program Kemitraan No 1
Sub Program
Kegiatan
Pemberdayaan
Bantuan sepeda untuk pedagang koran
Ekonomi
keliling kerjasama dengan BSM Cibinong Bantuan budi daya ikan keramba ker-
Wilayah
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
Bogor
55 orang
62.400.000
Simeleu
20 orang
20.000.000
Yogyakarta
50 orang
152.833.500
Jakarta
9 orang
50.000.000
jasama BSM Semeleu Bantuan ternak kambing Etawa untuk pengungsi bencana merapi Bantuan modal kerja dan outlet usaha minuman The Real Tea Total
190
285.233.500
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
d. BSM Club Cares Perseroan, pertama kali, menyelenggarakan BSM Club Cares pada tahun 2011. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian BSM terhadap dunia pendidikan dan mendukung perekonomian rakyat. Bentuk kegiatan berupa penyerahan bantuan beasiswa berupa biaya pendidikan SMP kepada 10 siswa untuk bersekolah di Sekolah Peradaban, Banten dan pemberian bantuan alat tenun dan sembako kepada masyarakat Badui . e. Organisasi kemasyarakatan lainnya Pengurus Perseroan juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain: 1. Kompartemen Perbankan Syariah Perbanas (KPBS Perbanas). 2. Ikatan Ahli Ekonomi Syariah (IAEI) 3. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) 4. Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) 5. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) 6. Banker Association for Risk Management (BARa) 7. Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Fak. Ekonomi (ILUNI FE) 8. Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) 9. Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 10. Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) 11. Ikatan Komite Audit Indonesia 12. Forum Silaturahmi Perkantoran (Forsimpta). f. Menyelenggarakan BSM Edu Award 2011 Perseroan menyelenggarakan BSM Edu Award pada tahun 2011. Tujuan pemberian award ini adalah memberikan penghargaan kepada para pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal maupun informal.
sebagai alat untuk mengangkat image BSM. Nama guru diusulkan oleh masyarakat dan harus didukung oleh sebanyak-banyaknya orang. Jumlah voting adalah 175.000 per periode 10 November s. d. 17 Desember 2011. g. Menyelenggarakan UMKM Award Untuk mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat, Perseroan terus mendorong pengembangan usaha UMKM. Perseroan selama empat tahun berturutturut telah menyelenggarakan BSM UMKM Award, yaitu tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011. Tujuan BSM UMKM Award adalah memberikan apresiasi pada nasabah UMKM-BSM atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi debitur UMKM di BSM. Kategori BSM UMKM Award setiap tahun adalah sebagaimana penjelasan pada tabel di bawah ini.
Kategorisasi BSM UMKM Award Kategori Umum
Khusus
2011 1. BPRS
2. KJKS/KSU/BMT/Koperasi Syariah (Kopsyah)
2. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)/Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
3. Koperasi Kopkar: TNI, Polri, PNS
3. Koperasi Kopkar: BUMN, BUMD
4. Koperasi Kopkar: BUMN, BUMD
4. Kopkar: TNI, Polri, PNS
5. Koperasi Kopkar Kategori Swasta
5. Kopkar Kategori Swasta
6. Sektor Riil Mikro
6. Sektor Riil Mikro
7. Sektor Riil Kecil
7. Sektor Riil Kecil
8. Sektor Riil Menengah
8. Sektor Riil Menengah
1. DNS KLH
1. Program SUP 005
2. SUP 005
2. Program KUR
3. KUR Green
Edu Award 2011 melibatkan masyarakat melalui penggunaan social media yaitu facebook dan twitter. Sekitar 80 ribuan akun facebook dan 18 ribuan tweet turut berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan sehingga menjadikan program Edu Award 2011
2010 1. BPRS
UMKM
Penghargaan kepada nasabah UMKM yang paling peduli dan memberi kontribusi besar terhadap upaya penyelamatan lingkungan
Penghargaan kepada nasabah UMKM dari segi aspek Maqashid Syariah: Dari 10 pemenang terpilih The Most Sharia Oriented SME Leader adalah Koperasi BMT bandar Lampung
Pemenang BSM Edu Award Peringkat 1.
Nama Pemenang Ibu Nurliawati
Asal Sekolah
Voting
Total
Facebook Tweeter In House Voting Comment Point
SMPN 81 Jakarta
21.811
16.957
1.018
250 11.649
2.
Bpk. Zulharmansyah
SMAN 1 Majenang
27.400
988
129
102 11.164
3.
Bpk. Muryanto
SMA Putra Pajajaran Bandung
23.964
132
25
5 9.615
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
191
laporan csr
Program Bina Lingkungan No 1
2
Sub Program Pendidikan dan Pelatihan
Sarana Umum
Kegiatan Bantuan beasiswa SD, SMP dan SMU Bantuan beasiswa mahasiswa PPSDMS Bantuan beasiswa mahasiswa STIE SEBI Bantuan beasiswa mahasiswa Universitas Muhamadiyah dan YCI Serambi Mekah Bantuan beasiswa GSM BSM Aceh Bantuan beasiswa GSM BSM Pekanbaru Bantuan beasiswa GSM BSM Solo Bantuan beasiswa GSM BSM Cilegon Bantuan beasiswa Pemeran Rindu Purnama Bantuan beasiswa program gerakan siswa menabung BSM Bantuan pendidikan MI Al-Qomariyah Bantuan pendidikan Griya Bina Kijang Bantuan pendidikan Mini Bank UMSU Bantuan pendidikan Kep. Sek SDN Tamansari 05 Santunan pendidikan Dhuafa Bantuan pelatihan pemberdayaan IMZ Bantuan operasional LAZNAS BSM Bantuan operasional pendidikan Bantuan operasional pendidikan MI Al Muhsin I Bantuan kegiatan Rumah Yatim dan Dhuafa (RUHAMA) Total Pembangunan Masjid Al-Ihsan Bekasi Pembangunan Masjid Miftahul huda Pembangunan Masjid Darussalam Pembangunan Ponpes Umahatul Munawaroh Pembangunan Mushola Pengadilan Agama Pembangunan Masjid Al-Ghufron Bekasi Timur Pembangunan Masjid Abu Bakar Ashidiq Pembangunan Ponpes Al-Furqon Pembangunan Mushola Al Mutaqin Renovasi Masjid Abdullah Bin Umar Renovasi Mushola Ath-Thohirin Renovasi Tempat Wudhu Masjid Umar Penyaluran CSR Yayasan Mutiara Bangsa Penyaluran CSR BSM dan serikat pekerja Partisipasi CSR Pemkap Pekalongan Partisipasi CSR Semarang Pembayaran Gedung LAZNAS BSM Cetak Buku Tartil Griya AL Quran BSM Total
Wilayah
Jumlah Penerima
Nominal (Rp)
Indonesia Jakarta Bogor Jakarta
3.000 orang 15 orang 500 orang 5 orang
1.371.660.000 48.000.000 283.778.000 39.000.000
Aceh Pekanbaru Solo Cilegon Jakarta Jakarta
200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 52 orang 100 orang
20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 60.000.000 10.000.000
Garut Cinere Medan Rumpin Bogor Indonesia Bogor Jabodetabek Indonesia Yogyakarta
50 orang 26 orang 1 lembaga 1 lembaga
45.000.000 12.000.000 34.932.200 7.500.000
694 orang 100 orang 1 lembaga 831 orang 1 lembaga
183.115.500 35.050.000 1.970.571.965 223.120.000 25.000.000
Jabodetabek
1 lembaga
10.002.781.861
Bekasi Malang Jakarta Magelang
1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga
14.431.909.932 56.250.000 11.250.000 11.250.000 5.625.000
Jaksel Bekasi
1 lembaga 1 lembaga
11.250.000 5.000.000
Jakarta Tasikmalaya Boyolali\ Cimone Jakarta Jakarta Jakarta Cilegon Pekalongan Semarang Jakarta Surabaya
1 lembaga 1 lembaga 200 orang 1 lembaga 11 orang 1 lembaga 1 lembaga 45 orang 100 orang 14 orang 1 lembaga 100 orang
11.250.000 11.250.000 22.250.000 4.500.000 3.375.000 22.500.000 3.3750.000 84.164.062 20.990.270 15.750.000 141.320.000 10.000.000 451.599.812
Program Keagamaan No 1
Sub Program Keagamaan
Kegiatan Bantuan Kegiatan Ramadhan Total
192
Wilayah Seluruh Indonesia
Jumlah Penerima 3.291 orang
Nominal (Rp) 769.846.000 769.846.000
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Program Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan No
Sub Program
1
Kesehatan Masyarakat
2
Lingkungan Hidup
Kegiatan
Wilayah
Bantuan korban kecelakaan PMMan Biaya rawat inap Annisa Azzahra Operasi katarak dg RSMASK Operasi bibir sumbing dg RSU Jakarta Santunan anak yatim dhuafa Khitanan massal Donor Darah Dokter keluarga sehat Total Penanaman bibit pohon Cicadas Juanda
Palu Jakarta Jakarta Jakarta Indonesia Indonesia Jakarta Jabodetabek
1 orang 1 orang 151 orang 15 orang 1.980 orang 350 orang 1.150 orang 525 orang
Jakarta
53 orang
D. Kebijakan CSR terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan Pegawai Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan pokok-pokok ketentuan: a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak, pegawai tetap, dan anak pegawai. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar negeri. Kebijakan tentang Contingency Plan tertuang ke dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain: a. Organisasi crisis management pusat dan cabang b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster Kebijakan tersebut bertuajuan untuk memastikan bahwa operasionak bank tetap berjalan pada saat disaster. Keselamatan Kerja Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Manual Prosedur) Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/ SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain: Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja secara berkala, khususnya mengenai: a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan kerja. b. Kebersihan lingkungan kerja. c. Keserasian lay out ruangan kerja. d. Ketepatan peletakan sarana kerja. e. Kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Jumlah Penerima
Nominal (Rp) 10.000.000 10.732.347 175.850.900 41.997.000 232.099.000 127.710.000 120.340.000 13.100.000 731.929.247 4.525.000
Manajer membuat memo/mengisi formulir menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1), mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang sudah tidak layak/ perlu dilengkapi. Apabila ada ketidaklayakan/ kekuranglengkapan sarana, maka dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada Kepala Divisi.
Turn over Pegawai Jumlah turn over pegawai 2011 sebanyak 439 orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun 2011, maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2011 adalah sebesar 5.33%. Turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
Turn Over Pegawai Tahun 2011 109
Berhenti Atas Keiginan Sendiri Berhubungan dengan pekerjaan
1 15
Buka Usaha Sendiri Di Outsource Ke Koperasi
1 25
Karena alasan yang tdak jelas
43
Keluarga Kesehatan
3
Masa Kontrak Selesai
18
Melanjutkan sekolah
19 7
Mencari tawaran yg lebih baik Mendapat Pekerjaan diluar
87 4
Menikah
18
Menikah Sesama Pegawai Meninggal
2
PHK
2 63
Pemutusan Hubungan Kerja Pensiun Tidak Perform
1 21
193
194
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan sumber daya manusia BSM memastikan setiap pegawainya memiliki kompetensi yang memadai dengan tuntutan kerjanya melalui penyelenggaraan berbagai diklat untuk meningkatkan knowledge & skill serta memperbaiki behavior masing-masing pegawai.
11.788 Jumlah pegawai yang tersebar di 669 kantor cabang BSM.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
195
laporan sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan, Bank telah mencanangkan program pengembangan kualitas sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu. Human Capital Developing
Sustainable Competitive Advantage
Jenjang Karir
2011
Executive Vice President Senior Vice President Vice President
Development
HC
9
4 19
General Manager
48
44
Assistant General Manager
47
45
Senior Manager
222
42
Manager
313
233
Deputy Manager
338
341
Assistant Manager
549
425
Associate Manager
959
722
Senior Executive
1.063
720
Executive
1.581
1.024
Junior Executive
2.510
1.864 5
68
70
5.722
3.454
Total Pegawai
7.802
5.580
Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tingkat pendidikan Culture
3
Outsource
2011
BSM
S2 Retention
17
19
Non Clerk
Services
3 18
Assistant Vice President
Associate Executive
Acquisition Retrenchment Retirement
2010
S1
2010
Outsource BSM Outsource
202 4 167 2 6.512
1.196
4.622
174
D3
977 36 680 56
SMA
104 2.684
SMP (lain-lain) Jumlah Total Pegawai
104 1.668
7 66 7 66 7.802 3.986 5.580 1.966 11.788
7.546
A. Jumlah Pegawai Sampai akhir tahun 2011, jumlah pegawai Bank mencapai 11.788 orang, meningkat 56,23 % dari 7.546 orang pada akhir tahun 2010. Kenaikan/pertambahan jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi Bank melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah koordinasinya di berbagai daerah. Komposisi Pegawai Tetap berdasarkan jenjang karir sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
196
Sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap pegawai yang berprestasi di bidang kerjanya masingmasing, BSM memberikan kenaikan grade dan promosi jabatan. Pada tahun 2011, pegawai yang mengalami kenaikan grade b erjumlah 1.523 orang dan pegawai yang dinaikkan jabatan sebanyak 1.182 orang. Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
1. Officer Development Program (ODP) ODP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Seiring dengan strategi bisnis perusahaan, pada tahun 2011 dilaksanakan ODP khusus untuk jabatan Priority Banking Officer dan Officer Gadai (ODP-PBO dan ODP Gadai). Adapun jumlah pegawai level Pelaksana yang mengikuti tahap seleksi ODP PBO dan ODP Gadai sebanyak 437 pegawai. 2. Middle Management Development Program (MMDP) MMDP adalah program bagi pegawai dari level jabatan Officer yang dipromosikan ke level jabatan Manager. Diprogram ini pegawai dibekali soft skill maupun hard skill serta diberikan materi pengembangan diri seperti manajemen waktu, kepemimpinan dan kemampuan presentasi secara efektif. Jumlah pegawai yang mengikuti program MMDP sepanjang tahun 2011 sebanyak 414 orang.
B. Rekrutmen Pertumbuhan yang pesat dan dinamis membuat BSM membutuhkan sumber daya manusia yang berintegritas, inovatif dan berwawasan keilmuan agar dapat menjalankan operasional perbankan yang sehat dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Bank melakukan proses rekrutmen secara regular maupun program rekrutmen khusus.
Program rekrutmen regular: Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon pegawai. Penyaringan dan pemilihan calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabang–cabang BSM di seluruh Indonesia.
Proses pemenuhan pegawai unit kerja di Kantor Pusat difasilitasi oleh Divisi Human Capital sedangkan pemenuhan untuk pegawai Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dapat dilakukan oleh Kanwil maupun Cabang dengan berkoordinasi dengan Divisi Human Capital.
Program rekrutmen khusus: a. Early Recruitment Program (ERP) Merupakan program rekrutmen pegawai fresh graduates bekerjasama dengan perguruan tinggi/ institusi pendidikan. Peserta program ERP adalah mahasiswa yang memenuhi kriteria BSM, mereka mendapatkan pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh BSM. Pada tahun 2011, Bank Syariah Mandiri telah menjalin kerjasama dengan 33 (tiga puluh tiga) perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. b. Management Development Program (MDP) Merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta caloncalon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai akademis yang baik tetapi juga harus aktif dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. MMDP merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin Bank Syariah Mandiri di masa mendatang. Pada tahun 2011, BSM menyelenggarakan program MDP sebanyak 2 (dua) angkatan, yaitu MDP angkatan 10 dan MDP angkatan 11. Total peserta MDP pada tahun 2011 sebanyak 83 (delapan puluh tiga) orang. Sejak BSM berdiri pada tahun 1999, BSM telah mengadakan program MDP sebanyak 11 angkatan.
Program rekrutmen regular ini dimulai dengan tahapan seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke perusahaan sebelumnya) tes wawancara user dan tes kesehatan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
197
laporan sumber daya manusia
Mekanisme Rekrutmen Pegawai Bank Syariah Mandiri Penerimaan pegawai baru Bank Syariah Mandiri dilaksanakan dalam 5 tahapan seleksi, yaitu:
Seleksi Administrasi
Tes Kemampuan Umum
Tes Psikologi
Tes Wawancara User
Tes Kesehatan
3. Tes Psikologi Tahap selanjutnya adalah Tes psikologi. Tes ini bertujuan untuk mengukur potensi intelektual, sikap kerja dan kepribadian individu dalam menduduki suatu jabatan yand dituju. 4. Tes Wawancara oleh User Apabila calon kandidat lolos pada tes terulis maka calon kandidat akan diundang untuk diwawancara oleh user. Wawancara ini berguna untuk mengetahui kesesuaian kompetensi dan perilaku individu dalam menduduki posisi jabatan tertentu (Organization fit and job fit). Bersamaan dengan proses ini dilakukan pula proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke perusahaan sebelumnya). 5. Tes Kesehatan Tes akhir yang dilakukan oleh calon kandidat sebelum bergabung dengan BSM adalah tes kesehatan. Tes ini dilakukan oleh dokter atau klinik yang ditunjuk oleh Bank yang bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan dan kelayakan kandidat dalam melakukan pekerjaan yang akan ditugaskan.
C. Organisasi & Jabatan Uraian tahapan penerimaan pegawai baru, sebagai berikut: 1. Seleksi Administrasi Adalah proses pemeriksaan dokumen administrasi (surat lamaran/CV) sesuai kualifikasi jabatan yang di butuhkan di BSM. BSM mengutamakan kandidat memiliki pengalaman organisasi atau aktif dalam organisasi. Dalam tahap ini setiap data yang masuk diperbaharui dalam satu bank data yang terintegrasi dengan job portal, hal ini bertujuan untuk mencegah adanya kandidat pegawai yang mengalami proses berulang. 2. Tes Kemampuan Umum Setelah lolos dari screening dokumen administrasi, calon kandidat dipanggil untuk mengikuti tes kemampuan Umum. Tes ini bertujuan untuk menyaring kemampuan dasar kandidat dengan tes pengetahuan umum, yaitu tes bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika dasar dan pengetahuan agama Islam.
198
Organisasi Bank secara berkesinambungan akan disesuaikan mengikuti rencana bisnis dan pengembangan kegiatan usaha. Untuk itu diperlukan tata kelola organisasi yang baik dan seimbang antara strategi dan daya dukung dalam bentuk infrastruktur yang memadai. Struktur organisasi, jabatan, dan uraian kerja (job description) disusun dalam bentuk Pedoman Organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Bank.
D. Sistem Remunerasi Bank senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, Bank berupaya untuk menciptakan paket remunerasi yang atraktif dan kompetitif. Paket remunerasi terus ditinjau ulang untuk memastikan bahwa pegawai Bank mendapatkan paket yang kompetitif. Pada tahun 2011 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai sebesar rata-rata 14,5%.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
E. Kebijakan Reward & Punishment BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja pegawai, BSM juga menerapkan sistem punishment yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian kinerja yang dilakukan setiap triwulan. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain dengan program tunjangan prestasi unit kerja, bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2. Selain program promosi dan pemberian beasiswa, terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai. Pada tahun 2011, Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) diberikan kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja triwulanan. Jumlah TPUK yang diberikan ke pegawai selama 3 triwulan tahun 2011 sebesar rata-rata 7,05 kali gaji pokok.
F. Kompetensi Kompetensi merupakan sebuah konsep yang dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan perilaku (behaviour) atau dikenal sebagai Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). CBHRM merupakan pola pendekatan dalam membangun suatu sistem manajemen sumber daya insani yang unggul dengan kompetensi sebagai titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan konsisten dalam menerapkan sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia ke titik yang paling optimum. Model Kompetensi Bank Syariah Mandiri meliputi Rumpun Jabatan, Jenis/Tipe Kompetensi serta proses pemetaan Profil Kompetensi dilakukan pembaharuan secara berkesinambungan agar tetap sejalan dengan arah strategi bisnis perusahaan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Adapun urgensi dari penggunaan Model Kompetensi adalah untuk proses rekrutmen pegawai baru, proses rotasi, mutasi dan promosi pegawai, serta sebagai salah satu indikator dalam pencapaian kinerja pegawai dalam perusahaan.
G. Penilaian Kerja Pegawai Pelaksanaan manajemen kinerja pegawai secara garis besar meliputi tahap perencanaan kerja dan evaluasi kinerja. Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan Individu dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap pertama: Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh Direksi/pemegang saham.
Tahap kedua: Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB tersebut dalam bentuk BSC. Sasaran Unit Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit Kerja dalam bentuk BSC Divisi/Desk, Kantor Wilayah dan KPI Kantor Cabang.
Tahap ketiga: Unit Kerja Menyusun sasaran kerja untuk masing-masing pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing. Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description). Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil kerja dengan cara membandingkan antara target terhadap realisasi pencapaian sasaran strategis secara berkelanjutan. Penilaian bersifat interaktif dan terbuka di mana setiap atasan berdiskusi dengan pegawai mengenai perkembangan dan kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kerja.
199
laporan sumber daya manusia
Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan Atasan bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari kegagalan pencapaian sasaran di akhir tahun. Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu: a. Target Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja (berorientasi pada hasil) b. Proses Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil)
H. Perlakuan Adil dan Kesetaraan Kerja BSM memiliki motto “lebih adil dan menentramkan”. Motto tersebut bermakna untuk lingkungan internal (pegawai) dan external (nasabah). Perlakuan adil tercermin dalam pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu sesuai dengan prinsip 3P: a. Pay for Performance Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan kinerjanya b. Pay for Position Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan posisi/ jabatannya c. Pay for Person Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan keahlian individunya. BSM memiliki nilai-nilai perusahaan yaitu ETHIC (Excelence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus). Nilai-nilai ini menjadi ruh dalam setiap aktivitas seluruh jajaran pegawai dan pengurus di BSM.
200
I. Pengembangan Pegawai Bank memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya untuk mendukung mereka melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya dan terus mengembangkan karirnya. Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas pegawai Bank berupa in-house training, public training maupun e-learning. Pada tahun 2010, rata-rata pegawai Bank mengikuti training adalah 3,81 kali, rata-rata jam belajar pegawai BSM adalah 77,04 jam dan rata-rata jumlah hari pelatihan pegawai adalah 5,35 hari. BSM secara konsisten meningkatkan anggaran pengembangan bagi pegawai menjadi Rp32,92 miliar meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp 21,01 miliar.
J. Program Pendidikan dan Training BSM memberikan kesempatan belajar yang luas bagi pegawainya untuk meningkatkan keahlian dan terus mengembangkan karirnya. Program pendidikan dan pelatihan disusun untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas pegawai BSM melalui pendidikan dan pelatihan berupa in-house training, public training, e-learning dan beasiswa S2. Pada tahun 2011, rata-rata pegawai BSM mengikuti in-class training adalah 1,56 kali, rata-rata jam belajar pegawai BSM di kelas adalah 86,35 jam dan rata-rata jumlah hari pelatihan pegawai adalah 10,79 hari. Durasi belajar melalui e-learning sebesar 182.737 jam dengan peserta tes on-line sebanyak 104.884. BSM secara konsisten meningkatkan anggaran pengembangan bagi pegawai menjadi Rp 54,47 miliar dibanding tahun 2010 (sebesar Rp 32,92 miliar). Program diklat yang diselenggarakan oleh bank terdiri dari tiga rumpun sebagai berikut: 1. Orientation & Development Program (Program Pendidikan) 2. Banking Academy 3. Enhancement Program
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Pembelajaran melaui E-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui E-Learning.
Skema Program Diklat
Orientation & Development Program
Banking Staff Program Leadership Development Program
Micro. Retail & Consumer Banking Academy
Program Diklat
Banking Academy
Commercial & Corporate Banking Academy Operation & Support Academy Sales & Services Academy
Leadership & Strategic Skills Enhancement Enhancement Program
Business & Operation Banking Competencies Improvement Public Training, Scholarship & Certification
Selama tahun 2011 Bank telah menyelenggarakan 512 kelas in-house training yang melibatkan 12.346 orang peserta. Bank juga mengikutsertakan sebanyak 268 orang peserta dalam 190 program public training pada tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Program Pendidikan Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku melalui program pendidikan yang ditujukan bagi pegawai yang baru bertugas di Bank dan akan menjalankan tugas pada level jabatan yang lebih tinggi dengan skema pendidikan di Bank sebagai berikut:
201
laporan sumber daya manusia
Skema Program Diklat First-Line manager (Kacab, kabag, Ka. Unit Kerja)
Banking Officer (Officer, Ka. Sie, Ka. KCP)
BSP-Officer (Banking Staff Program for Officer) atau (MDP)
Fresh Graduate, New Entry
Management Development Program (MDP)
BSP-Manager (Banking Staff Program for Manager)
Banking Staf Program (BSP)
Level Staff
Officer Development Program (ODP)
Level Officer
Middle Management Development Program (MMDP)
Level Middle Manager
Level Senior Manager
Senior Management Development Program (SMDP)
Skema pendidikan tersebut diatas menggunakan metode total solution blended learning yang memadukan pembelajaran melalui e-learning, in-class, on the job training/individual project assignment , coaching dan mentoring untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai oleh peserta pendidikan. Program pendidikan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan kehandalan pegawai dalam memenuhi tuntutan pekerjaannya sehingga metode OJT dan penugasan lainnya mengambil alokasi waktu yang paling besar di antara metode yang lain. Rancangan OJT disesuaikan dengan kompleksitas tuntutan kerja di lapangan yang akan dihadapi oleh pegawai yang bersangkutan.
E-Learning
202
In-Class
Seluruh peserta mengikuti evaluasi pembelajaran di akhir pendidikan. Bank telah mengembangkan metode evaluasi yang komprehensif meliputi, antara lain: l Tes on-line melalui e-learning l Role Play l Simulasi l Interview l Presentasi l Portofolio review l Competency review
On The Job Training, Coaching & Monitoring
Learning Evaluation
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Program pendidikan pegawai Bank yaitu: 1. Banking Staff Program (BSP) Bank menyelenggarakan Banking Staff Program untuk mempertajam spesifikasi keahlian pegawai yang baru bergabung. BSP terdiri dari beberapa sub program yaitu: a. Level pelaksana/staff l BSM BSP for General, l BSM BSP for Frontliners, l BSM BSP for Operation Banking, l BSM BSP for Business Banking, l BSM BSP for Retail Banking, l BSM BSP for Micro Financing Analyst, l BSM BSP for Pawning Staff. b. BSP for Officer c. BSP for Manager 2. Management Development Program (MDP) Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan Bank. Bank telah melaksanakan MDP Angkatan 9, 10 dan 11 yang melibatkan 128 orang peserta pada tahun 2011. 3. Officer Development Program (ODP) ODP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai pelaksana yang dipromosikan pada level officer. Bank telah melaksanakan ODP yang melibatkan 276 orang pegawai pada tahun 2011. 4. Middle Manageer Development Program (MMDP) MMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Middle Manager. Bank telah melaksanakan MMDP yang melibatkan 291 orang pegawai pada tahun 2011. 5. Senior Manager Development Program (SMDP) SMDP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai officer yang dipromosikan pada level Senior Manager.
Banking Academy Program pelatihan banking academy bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian aktivitas yang terprogram berupa: 1. Micro, retail & consumer banking academy 2. Commercial & corporate banking academy 3. Operation & support banking academy 4. Sales & service banking academy
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank telah melaksanakan program pelatihan in-class dalam rumpun banking academy 188 jenis program pelatihan, 403 kelas dan 9.603 peserta.
Enhancement Program Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa: 1. Workshop Workshop merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkaian kegiatan yang ditentukan. Bank telah melaksanakan 12 jenis workshop, 13 kelas dan 509 orang peserta pada tahun 2011. 2. Program Sertifikasi Program sertifikasi adalah program pengembangan, peningkatan dan pengukuran pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam bidang pekerjaan tertentu. Bank telah melaksanakan berbagai program sertifikasi seperti sertifikasi manajemen risiko, agen penjual reksadana, bancassurance, wealth management, IT, audit, praktisi SDM dan masih banyak lagi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi pegawai Bank sesuai standar industri. Bank telah mengikutsertakan 1.012 orang pegawai dalam program sertifikasi selama 2011. 3. Public Training Public training merupakan diklat yang penyelenggaraannya direncanakan dan dikelola oleh pihak eksternal (baik di dalam maupun luar negeri), sedangkan Bank hanya mengirimkan peserta untuk mengikuti diklat. BSM telah mengirimkan 268 pegawai untuk mengikuti 190 program public training pada tahun 2011. 4. Program Beasiswa S2 Progam beasiswa S2 adalah program pendidikan S2 yang dibiayai oleh perusahaan untuk pegawai yang memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank. Tujuan dari program beasiswa S2 adalah: l Memberikan kesempatan kepada pegawai-pegawai terbaik Bank untuk meningkatkan keahlian di bidang-bidang yang mendukung pencapaian visi, misi, dan sasaran bisnis Bank. 203
laporan sumber daya manusia
l Memperluas
wawasan pegawai terhadap tren dan best practices bisnis terkini yang dapat bermanfaat bagi perkembangan bisnis Bank. l Menarik dan mempertahankan pegawai berprestasi.
2. Distance Learning Pelatihan dengan metode distance learning merupakan pelatihan yang diperuntukkan pegawai tanpa terintegrasi dengan pelatihan di dalam kelas. Peserta diberi kesempatan untuk belajar melalui e-learning dan diukur tingkat pemahamannya. Selama tahun 2011 BSM menyelenggarakan pelatihan melalui e-learning berupa kompetisi pengetahuan teknis perbankan syariah sebanyak 750 peserta, refreshment dan tes online. Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/ kepala divisi sebanyak 7626 orang pegawai.
Bank telah mengirim 19 orang pegawai untuk mengikuti program beasiswa S2 pada tahun 2011 dan 5 orang pegawai pada tahun 2010.
K. e-Learning Pembelajaran melaui e-Learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-Learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-learning dengan menambah modul berbasis macromedia sebanyak 8 modul pada tahun 2011. Pegawai BSM bisa mengakses 1282 materi dalam bentuk powerpoint melalui e-learning. Proses pembelajaran melalui e-learning ditingkatkan dengan memproduksi sendiri video learning sebanyak 2 materi pada tahun 2011.
Proses pembelajaran melalui e-learning dari tahun ke tahun semakin tinggi. Utilitas e-Learning tahun 2011 meningkatkan jumlah modul yang digunakan untuk tes on-line sebesar 83% dari 41 modul di tahun 2010 menjadi 75 modul di tahun 2011. Kunjungan (hits) pegawai ke e-Learning meingkat 69%, yaitu dari 157.379 hits pada tahun 2010 menjadi 266.180 hits pada 2011. Peserta tes on-line meningkat dari 34.623 peserta tahun 2010 menjadi 104.884 peserta tahun 2011 (meningkat 203%). Jam kunjungan pegawai BSM ke e-Learning juga meningkat dari 113.738 jam tahun 2010 menjadi 182.737 jam tahun 2011 (meningkat 61%).
Metode pembelajaran dan pelatihan melalui e-learning menggunakan beberapa metode, antara lain: 1. Blended Learning Blended Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan metode online di e-learning dengan metode tatap muka di kelas. Kegiatan membaca modul dan tes online juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang kelas. Peserta pelatihan blended learning pada tahun 2011 sebanyak 2.941 peserta atau meningkat 15% dibandingkan 2011 sebanyak 2.539.
In Class Training
Skill, Attitude, and Competency Driven
204
l l
Field Observation Action Plan Presentation
Tools Simulation l Role Play l Case Study l Group Discussion l
Keterangan
2010
1. Pelaksanaan tes
2011
Growth
405
474
17%
2. Program pelatihan
29
41
41%
3. Modul tes on-line
41
75 83%
4. Kunjungan (hits)
157.379
266.180
5. Jam kunjungan
113.738
182.737
61%
34.623
104.884
203%
6. Peserta tes
E-Learning Training
l l
69%
Reading Time Pre and Post Test
Reading Video Based Learning l Active Flash/Video l
Knowledge and Skill Driven
l
based Learning
l
Forum Discussion
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
L. Implementasi Knowledge Management Salah satu fokus pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun 2011 ialah implementasi Knowledge Management. Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja pegawai menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Secara khusus, deskripsi implementasi Knowledge Management (KM) di BSM adalah sebagai berikut: 1. Memfasilitasi Implementasi Knowledge Management (KM) melalui e-learning. Sebagai bagian dari pengembangan knowledge management Bank juga mengoptimalkan E-Learning sebagai media pembelajaran sehingga setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dengan mudah. 2. Pelaksana BSM Innovation Award. BSM meyakini bahwa pengembangan pengetahuan pegawai merupakan modal yang kuat bagi pertumbuhan bisnis dan pengembangan organisasi. Keyakinan ini diwujudkan dalam program BSM Innovation Award yaitu penghargaan yang berikan BSM kepada pegawai yang menghasilkan karya inovasi dan telah diimplementasikan selama kurun waktu 2005 – 2010.
4. Keikutsertaan dalam Indonesia MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Study. Indonesian MAKE Study merupakan inisiatif pengukuran implementasi knowledge management yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services dan Teleos-Inggris. MAKE Study bertujuan untuk mengembangkan kegiatan knowledge management di Indonesia dan mengukur tingkat komitmen dan kematangan organisasi-organisasi di Indonesia yang berbasis pengetahuan. Setiap organisasi yang menjadi peserta kegiatan ini akan berkesempatan untuk meraih penghargaan sebagai salah satu organisasi berbasis pengetahuan yang paling dikagumi di Indonesia atau disebut MAKE Award. Pada keikutsertaannya yang pertama kali, BSM lolos pada Tahap Nominasi. BSM dinominasikan menjadi salah satu perusahaan yang termasuk kedalam kriteria knowledge enterprise diantara 96 perusahaan lainnya. Kemudian, panelis menetapkan 17 perusahaan sebagai finalis dan BSM menjadi salah satu diantaranya. 5. Knowledge Sharing Knowledge sharing ini menjadi budaya bagi pegawai hingga Direksi BSM. Pegawai yang mengikuti pelatihan internal maupun public training wajib melakukan knowledge sharing kepada rekan kerjanya masingmasing. Kegiatan ini dapat dilakukan di unit kerjanya masing-masing maupun melalui e-Learning.
BSM melibatkan Juri internal maupun eksternal dalam seleksi dan penentuan pemenang. Sebagai Juara Umum, terpilih inovasi dengan judul “SYAMS” (Syariah Mandiri Switching System) a.n. Erick Suryawan. Sistem ini memberikan benefit bagi BSM, yaitu meminimalisir biaya switching. Beberapa pemenang lainnya adalah BSM Net, BSM Mobile Banking GPRS, Balance Score Card, dan e-learning. 3. Workshop Knowledge Management (KM). BSM menyelenggarakan Workshop KM untuk memandu pejabat dan pegawai BSM dalam mengimplementasikan KM. Workshop tersebut diikuti oleh Direksi, pejabat dan perwakilan dari seluruh unit kerja.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
205
206
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan kepatuhan Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
96,19 Indeks Kepatuhan (compliance index) Bank, tahun 2011 sebesar 96,19 (predikat tingkat kepatuhan “Tinggi”).
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
207
laporan kepatuhan
Penerapan fungsi kepatuhan telah dilaksanakan Bank sejak akhir 1999 (sesuai aturan BI No.1/9/PBI/1999) termasuk pelaporan fungsi kepatuhan mengenai Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan ke Bank Indonesia secara rutin per semester mengikuti ketentuan BI tersebut. Seiring dengan terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka sesuai ketentuan PBI tersebut, BSM telah menyampaikan laporan kepatuhan ke Bank Indonesia pertama kalinya pada akhir Januari 2012 berupa laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan. Laporan tersebut pada hakekatnya mencerminkan kepatuhan Bank terhadap hukum dan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk prinsip syariah bagi Bank Umum Syariah. Terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 mendorong awareness Bank dalam mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi, sehingga seluruh potensi risiko kepatuhan yang diperkirakan akan terjadi dapat termitigasi dengan baik guna meminimalkan risiko kepatuhan Bank. Bank memegang teguh komitmen mematuhi hukum dan peraturan perundangan serta menghindari sanksi dari pihak regulator yang dapat mencemarkan reputasi Bank di mata stakeholders. Karena itu, Bank selalu menjaga diri agar terhindar dari segala bentuk sanksi, baik teguran tertulis, penurunan tingkat kesehatan Bank, pembekuan kegiatan usaha tertentu serta pemberhentian Pengurus Bank.
A. Penerapan Kepatuhan BSM Tahun 2011 Mengiringi terbitnya PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka penerapan Kepatuhan BSM selama tahun 2011 telah berjalan baik berpedoman pada ketentuan PBI tersebut. Revitalisasi organisasi Unit Kerja Kepatuhan telah terealisir mengantisipasi perkembangan usaha Bank yang semakin besar. Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan budaya menjalankan prosedur kepatuhan (Compliance Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. Indeks kepatuhan (compliance index) Bank tahun 2011 sebesar 96,19 (predikat tingkat kepatuhan “Tinggi”). Hal ini, menunjukkan bahwa aktivitas pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional Bank (pembiayaan dan non pembiayaan) telah optimal dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Unit Kerja Kepatuhan dengan organ-organ Bagian Pengawasan Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).
Karena itu, seluruh jajaran Bank wajib memahami seluruh ketentuan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi operasional sehari-hari. Dengan demikian, kepatuhan merupakan tanggung jawab setiap individu dan tidak sematamata tanggung jawab dari Satuan Kerja Kepatuhan (SKK). Budaya kepatuhan (Compliance Culture) merupakan unsur penting dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Bank mulai dari jajaran tertinggi yaitu Direksi sampai pegawai terendah jajaran Bank. Unit Kerja Kepatuhan sebagai SKK mengkoordinir pelaksanaan fungsi kepatuhan dan memastikan pemahaman jajaran Bank terhadap seluruh aturan telah terimplementasi dengan baik melalui praktek perbankan yang sehat sesuai ketentuan regulasi yang berlaku.
208
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
B. Indek Kepatuhan (Compliance Index) 2011 No Parameter Periode Bulan Ratat-Rata Okt ‘11 Nov ‘11 Des ‘11 Trw III’ Trw IV’ 11 Target Gap nilai Kriteria dg target 1 Corporate 1 Compliance Index (CCI) 4,96 4,96 4,98 4,86 4,97 4,94 + 0,03 T 2 Compliance RiskIndex (CRI) 4,80 4,70 4,80 4,67 4,77 5,00 - 0,23 T 3 Compliance Certificate (CC) 100% 100% 100% 100% 100% 98,00% + 2,00 ST Compliance Self Assessment (CSA) 98,19% 96,69% 99,33% 97,33% 98,07% 94,00% + 4,07 T 4 Zero Defect (ZD) 95,53 96,29 95,92 95,73 95,91 93,00 + 2,91 T 5 Regulation Index (RI) 98,18 98,36 97,16 97,53 97,90 97,00 + 0,90 T Periode Triwulan Trw III ’11 Trw IV ’11 Target Gap Nilai 6 Division Compliance Index (DCI) 98,69 99,07 97,00 + 2,07 T 7 Branch Compliance Index (BCI) 88,32 88,90 87,00 + 1,90 M 8 PKP Performance 76,17 78,50 83,00 - 4,50 R 9 APU & PPT Index 83,59 83,81 89,00 - 5,19 M 10 Compliance Procedure Index 96,61 96,19 91,00 + 5,19 T 11 Code Of Conduct (CoC) 81,50 82,54 82,00 + 0,54 M Periode Tahunan 2011 Target Gap Nilai 12 GCG Index 92,94 89,00 + 3,94 R Nilai Rata-rata Index 92,23 92,97 92,41 + 0,5 Tinggi
C. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) I 1. Tim Investigasi
PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, mengharuskan Bank memitigasi risiko kegiatan usaha bank dengan berbagai upaya, baik yang bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post).
Peran dan fungsi kepatuhan mengantisipasi semua potensi risiko kegiatan usaha bank lebih dini, forward looking dan lebih sensitif terhadap dinamika perubahan yang terjadi.
Transformasi peran dan fungsi kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) menuju kearah yang lebih strategis.
Selain itu, jumlah Unit Kerja yang semakin meningkat, sehingga kemungkinan terjadinya kasus yang mengarah ke fraud dari tahun ke tahun semakin banyak.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Sarana pengaduan kasus bagi pegawai melalui Internal Whistle Blowing System (iBlow) dalam SIK, sangat memerlukan pengelolaan administrasi yang khusus dan tertib serta terjaga kerahasiaannya. a. Tujuan Memfokuskan pemisahan fungsi pengawasan terhadap cabang/divisi dengan konsentrasi fungsi investigasi prudensialitas kepatuhan terhadap kasus/fraud yang terjadi di cabang/divisi sehingga masing-masing fungsi diharapkan dapat berjalan lebih efektif b. Tugas Pokok 1) Menindaklanjuti laporan insidentil PKP terkait penyimpangan/fraud. 2) Membantu PKP melakukan investigasi ke lapangan dalam mendalami kasus penyimpangan/fraud. 3) Meneruskan laporan insidentil sesuai disposisi Direktur Kepatuhan kepada unit kerja terkait untuk tindak lanjut sesuai wewenang.
209
laporan kepatuhan
4) Memonitor perkembangan tindak lanjut penanganan kasus penyimpangan/ fraud sampai final penetapan sanksi untuk pelaku sesuai keputusan Direksi. 5) Memonitor dan menganalisis kasus-kasus yang dilaporkan oleh whislte blower melalui iBlow di SIK. 6) Melakukan koordinasi dengan PKP dalam rangka memastikan kebenaran laporan penyimpangan/fraud pada iBlow. 7) Menindaklanjuti pembuatan laporan penyimpangan/fraud dari iBlow kepada Direktur Kepatuhan. 8) Me-mapping kasus penyimpangan/fraud untuk langkah-langkah penguatan pengawalan exante PKP. 9) Menginformasikan langkah-langkah ex-ante ke seluruh unit kerja agar kejadian penyimpangan/ fraud yang pernah terjadi tidak terulang kembali. 10) Mengadministrasikan data rekam jejak pegawai berkoordinasi dengan unit kerja terkait sebagai tindakan pencegahan promosi pegawai bermasalah menduduki suatu jabatan strategis.
D. Pengawasan Kepatuhan (Compliance Supervision) II Pelaksanaan Pengawasan Kepatuhan dilakukan oleh petugas Pengawas Kepatuhan (PKP) yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang. Pemastian aktivitas operasional unit kerja Cabang/Divisi terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah mematuhi ketentuan regulasi, dilakukan melalui cara: 1. Cegah Pencegahan ketidakpatuhan jajaran Bank terhadap regulasi/tidak prudent, dilakukan PKP melalui Compliance Certificate (CC), Komite Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note (CN), Compliance Opinion (CO), Regulation Index (RI), GCG dan APU & PPT. 2. Pantau Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK), Project Core Plan BSM 2010-2015, Project Core Banking System Transformation (CBST)
210
3. Jaga Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi tetap compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan & Latihan, Reading & Discussion (RD), Compliance On Site Supervision (COSS), Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan (CTKP), internal Whistle Blower System (iBlow). PKP dalam menjalankan tugas independennya merupakan mitra strategis dari kepala unit kerja beserta seluruh jajaran di bawahnya. Implementasi suksesnya pengawalan dan pengawasan kepatuhan Bank terukur pada indeks kepatuhan (compliance index) sebagai upaya strategis untuk melihat “tingkat kepatuhan” unit kerja Bank secara keseluruhan. Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk melakukan langkah perbaikan dan peningkatan kepatuhan. Gambaran tingkat kepatuhan Bank selama tahun 2011, sebagai berikut.: Nilai rata-rata index kepatuhan periode triwulan IV 2011 sebesar 92,79 dengan kriteria tingkat kepatuhan ‘Tinggi’ meningkat 0,56 point bila dibandingkan dengan nilai rata-rata index kepatuhan triwulan III 2011 sebesar 92,23.
E. Sistem Kepatuhan Sistem Kepatuhan Bank dilaksanakan melalui serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin kepatuhan Bank terhadap regulasi yang berlaku, meliputi: 1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) Dimaksudkan untuk membangun awareness segenap jajaran Bank terhadap prosedur kerja dan prosedur kepatuhan (compliance procedure) di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang. 2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review) 3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan Catatan Kepatuhan (Compliance Note) Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan yang bersifat strategik dan operasional. Disamping itu, Unit
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base. Kerja Kepatuhandapat pula memberikan masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja lainnya terkait pengambilan keputusan. 4. Kajian Regulasi Eksternal Adalah kajian atas regulasi eksternal yang disampaikan kepada Direktur Kepatuhan untuk melihat dampaknya terhadap Bank. Kajian ini merupakan wujud dari penerapan Good Corporate Governance, terutama prinsip Profesional. Hasil kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja yang terkait dengan regulasi tersebut agar dapat diimplementasi dengan baik, termasuk monitoring action plan pemenuhan ketentuan eksternal oleh Bank. 5. Sistem Informasi Kepatuhan. Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami peningkatan fungsi dari yang semula berupa sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance Knowledge Base. SIK dikembangkan berdasarkan Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama yaitu Corporate Prudentiality, Computerized Activities, Self Compliance Identification, Sharia Compliance dan Compliance Management Information System. Aplikasi yang telah dikembangkan melalui SIK antara lain: a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di Cabang. Dengan demikian, kinerja PKP Cabang dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan. b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh pegawai Bank dapat mencari ketentuan eksternal dengan status terakhir regulasi (dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas ini juga dilengkapi
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
dengan search engine per kata, sehingga pegawai dapat mencari ketentuan sampai ke dalam isi regulasi. c. Discrepancy report akan memberitahu kepada pegawai melalui push email yang dikirim oleh SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu dan Kantor Kas). d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan, terutama yang terkait dengan peraturan dari Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru yang dipublikasikan melalui website, maka SIK akan segera mengirimkan email kepada pejabat terkait atas terbitnya peraturan eksternal terbaru. e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan push email kepada petugas yang menangani pelaporan. f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless, antara lain Laporan Compliance Procedure, Laporan Zero Defect, Laporan Compliance Certificate dan Laporan PKP Cabang. 6. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) Prosedur Kepatuhan diimplementasikan BSM untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur Kepatuhan merupakan perangkat kerja berupa checksheet yang dapat membantu cabang untuk me-monitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan oleh unit kerja terkait.
211
laporan kepatuhan
BSM telah mengimplementasikan 16 Prosedur Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, Marketing Manager, Operation Manager, Account Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade Service Officer, Gadai Officer, Customer Service Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, Customer Service, Teller, Back Office, Kepala Cabang Pembantu, Operation Officer dan Funding Officer. Selain itu terdapat 9 Prosedur Kepatuhan di Unit Kerja.
F. Monitoring & Supporting Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan Bank selama tahun 2011, meliputi: 1. Penyusunan laporan rutin kinerja Pengawasan Kepatuhan baik periode bulanan kepada Direktur Kepatuhan, periode triwulanan kepada Direktur Utama dan periode semesteran kepada Bank Indonesia. 2. Pembinaan prudensialitas kepatuhan untuk memastikan pembinaan kepatuhan Unit Kerja Kepatuhan kepada unit kerja yang belum melaksanakan prudensialitas dengan baik sesuai ketentuan berlaku. 3. Pemantauan terhadap realisasi index-index kepatuhan yang meliputi Corporate Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index (CRI), Compliance Certificate (CC), Compliance Self Assessment (CSA), Zero Defect (ZD), Regulation Index (RI), Division Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index (BCI), PKP Performance dan Know Your Customer Index (KYC) Index dan Good Corporate Governance (GCG). Selain itu me-monitor realisasi rencana kerja Unit Kerja Kepatuhanserta anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAD. 4. Monitoring khusus terkait dengan penerapan New Core Banking System (NCBS) dan Proyek Corplan, yang merupakan target Market share Bank dalam industri perbankan syariah dengan target asset 40%. 5. Pelaksanaan support administratif, monitoring anggaran dan laporan kepatuhan Unit Kerja Kepatuhan untuk keperluan internal maupun eksternal.
G. Pengujian Kepatuhan 1. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review) keputusan management Bank terhadap putusan rencana pemberian pembiayaan, pengadaan
212
barang dan jasa serta penempatan dana (investasi). Cakupan pengujian bidang pembiayaan termasuk untuk pembiayaan baru, penambahan, perpanjangan dan restrukturisasi. Pengujian dilakukan untuk memastikan management telah mengambil keputusan tidak menyimpang (comply) terhadap ketentuan internal (SE, SOP dan Surat yang diterbitkan Bank) dan eksternal (UU, PBI, Fatwa DSN, dll.) secara keseluruhan (populasi). Volume objek pengujian yang tinggi (merata) di seluruh unit kerja dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai berikut: a. Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate) yang diproses oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), dan b. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self Assessment/CSA) yang diproses oleh unit bisnis. Hasil CSA secara berkala di-review kembali oleh SKK secara sampling untuk memastikan kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang dilakukan unit bisnis. 2. Guna mengoptimalkan proses kepatuhan dalam pemutusan, manajemen menetapkan beberapa langkah strategis yang bertujuan agar keputusan manajemen tetap comply, sebagai berikut: a. Meningkatkan kehati-hatian dengan memproses pembiayaan dengan limit di atas sama dengan Rp15 miliar yang diputus oleh Komite Pembiayaan wajib terbit Compliance Certificate; b. Melaksanakan Gerakan Maksimalisasi Penerapan Sertifikat Kepatuhan (C-Max), yang bertujuan meningkatkan target coverage pemeriksaan dan penerbitan Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate) yang ditetapkan manajemen. Pelaksanaan gerakan dilakukan melalui beberapa pilar diantaranya pilar Awareness, pilar Coverage, pilar Control, pilar Councelling.
Pemastian bahwa Bank telah melaksanakan ketentuan dengan baik selama periode 2011, tercermin melalui tercapainya target Sertifikat Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2011.
3. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan pemahaman Penguji (Reviewer) mengenai ketentuan internal dan eksternal, SKK telah mengadakan sertifikasi kompetensi untuk seluruh Penguji (Reviewer) yang ada di Kantor Pusat maupun Cabang yang dilaksanakan secara internal oleh SKK.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU). Kegiatan ini merupakan tahap awal pelaksanaan program Compliance License for Officer (CLO) yang akan berlaku bagi seluruh jajaran Officer bank yang bertujuan untuk mempersiapkan Compliance Agent pada seluruh unit kerja bank. Tahap awal pelaksanaan sertifikasi kompetensi ini telah menghasilkan 36 peserta yang berhak mendapatkan sertifikat kompetensi. 4. Memberikan masukan terhadap materi rencana penerbitan ketentuan internal Bank berupa draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Memberikan masukan terhadap ketentuan yang dilakukan saat berjalannya Keputusan Komite Sisdur (KKS) mencermati berbagai hal aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehatian-hatian yang terkandung didalam draft Kebijakan, SE, SOP, termasuk feedback perbaikan.
H. Satuan Kerja Anti Pencucian Uang (APU) Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) (SKAP) 1. Efektifitas Penerapan Customer Due Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence (EDD) a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan dengan berpedoman pada PBI No.11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, UU No. 8 tahun 2010 tentang UU PP TPPU, UU No. 3 tahun 2011 tentang Transfer Dana dan SE BI No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh seluruh unit kerja dilakukan dengan cara melakukan scoring atas checklist penerapan CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas SKAP masing-masing unit kerja, termasuk terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dan validitas data nasabah dan cleansing data. c. Pelaksanaan dan pemantauan program pengkinian data nasabah untuk laporan kepada Bank Indonesia setiap tahun dengan koordinasi dari unit kerja terkait. d. Risk Based Approachmapping data-data nasabah priority banking dan Profil Nasabah Berisiko Tinggi pada Wilayah I s.d. V berdasarkan jenis pekerjaan. e. Hubungan korespondensi dengan bank asing telah didukung dengan pertukaran informasi tentang implementasi APU dan PPT di masing-masing bank melalui AML Questionnaire. 2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah sesuai dengan UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (PPTPPU). b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP Kantor Pusat. c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai ketentuan melalui sistem Gathering Reports and Information Procesing System (GRIPS).
213
laporan kepatuhan
d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh pihak berwenang telah dipenuhi sesuai ketentuan yang terkait dengan tata cara pembukaan data rahasia perbankan. e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah berisiko tinggi dan indikasi transaksi mencurigakan melalui pembangunan program Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang dapat digunakan secara khusus oleh seluruh Petugas SKAP untuk mendeteksi profil dan transakai nasabah berisiko tinggi serta melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum oleh seluruh pegawai Bank untuk memperoleh informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist nasabah, ketentuan eksternal dan internal, modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan informasi lainnya. f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia.
f. Telah dilaksanakan forum net meeting Petugas SKAP wilayah III, IV dan V dan forum Petugas SKAP Divisi/Desk yang dihadiri oleh seluruh Petugas SKAP dari masing- masing divisi/desk sebagai bentuk penguatan Petugas SKAP dan implementasi pada jajaran unit kerja.
3. Efektifitas Penerapan Know Your Employee (KYE) a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai Bank seluruh level pegawai telah dijalankan baik secara internal (inclass dan e-learning) maupun eksternal (dengan pelaksanan program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan inclass training, workshop, seminar dan pelatihan. b. Telah dilaksanakan online tes secara berkala (triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan bahwa pegawai telah memahami tentang impelementasi APU dan PPT dengan baik. c. Telah dilaksanakan program reward dan punishment terhadap implementasi APU dan PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan piagam penghargaan, punishment berupa Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU). d. Telah dijalankan proses screening dalam penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam jejak kepada pegawai yang mendapat promosi untuk memastikan yang bersangkutan tidak terkait dengan aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme. e. Telah dilaksanakan forum sosialisasi penerapan APU dan PPT dengan jajaran Kanwil sebagai program penguatan Petugas SKAP di jajaran Kanwil.
214
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PPATK telah melakukan audit kepatuhan impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money Laundering di Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
215
216
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan sistem prosedur dan teknologi informasi BSM senantiasa melakukan pengembangan terhadap efektifitas sistem prosedur dan kapasitas teknologi, sehingga mendukung tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
763 Ketentuan yang akan dilengkapi dan disempurnakan dengan flowchart.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
217
laporan sistem prosedur dan teknologi informasi
A. Sistem dan Prosedur Dalam menjalankan proses bisnis perbankan syariah, BSM senantiasa berkomitmen untuk menjalankan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. BSM melakukan pengembangan terhadap efektifitas sistem dan prosedur yang ada. Kegiatan terkait dengan pelaksanaan sistem dan prosedur selama tahun 2011 antara lain:
I. Konsistensi Pemenuhan Standar ISO
218
Bank mengadopsi persyaratan ISO 9001: 2008 dalam mengelola pembiayaan (loan management) dan pelayanan (frontliner services). Sebagai pengakuan atas terpenuhinya persyaratan ini, maka Bank telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001: 2008 bidang Pengelolaan Pembiayaan dan Pelayanan yang dikeluarkan oleh Llyod Register Quality Assurance (LRQA). Selama tahun 2011 telah dilakukan surveillance visit oleh LRQA untuk memastikan tetap terpenuhinya persyaratan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Surveillance visit tersebut dilakukan secara sampling di Cabang. Program Sertifikasi ISO 9001:2008. Pada Bidang Pembiayaan, surveillance dilakukan di Kantor Pusat, Kantor Cabang Warung Buncit, Kantor Cabang Pondok Indah, Kantor Cabang Mayestik dan Divisi Pembiayaan Komersial Cabang. Sedangkan pada Bidang Pelayanan, surveillance dilakukan di Kantor Cabang Saharjo, Kantor Cabang Solo, Kantor Cabang Medan dan Kantor Cabang Tanjung Priok. Selain melalui review surveillance visit oleh LRQA, Bank juga melakukan hal-hal sebagai berikut untuk mempertahankan perolehan sertifikasi: 1. Melakukan audit mutu internal rutin pada 13 Kantor Cabang sampling program sertifikasi ISO 9001: 2008. 2. Melakukan monitoring dan dan tindak lanjut atas upaya perbaikan temuan baik yang berasal dari pelaksanaan audit mutu internal dan surveillance visit oleh LRQA. 3. Melakukan Rapat Tinjuan Manajemen setiap tahun sekali dalam rangka membahas kinerja sistem mutu dan menentukan upaya perbaikan ke depan (continual improvement). 4. Melakukan review ketentuan terkait Sistem Manajemen Mutu dan melakukan up dating apabila diperlukan.
Sesuai hasil Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan pada bulan Desember 2011, Bank akan lebih memfokuskan pengelolaan sertifikasi ISO 9001:2008 kepada Unit Kerja pengelola pembina sistem. Hal ini dilakukan agar implementasi sertifikasi ISO 9001: 2008 dapat terintegrasi langsung dengan program kerja corporate.
II. Pembuatan dan Pemutakhiran Ketentuan & SOP BSM
Tatanan ketentuan yang tertib dan terstruktur dengan baik dalam pengelolaan perbankan sangat diperlukan.Tidak hanya terkait dengan penerapan prudensialitas dan Good Corporate Governance (GCG), tetapi juga dalam rangka memberikan kejelasan tanggung jawab dan tugas serta perlindungan hukum bagi pemegang jabatan.Sehubungan dengan hal tersebut Bank menetapkan penataan ketentuan dalam Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank melalui Surat Edaran No.13/014/UMM tanggal 24 September 2011 perihal Arsitektur Kebijakan dan Prosedur Bank.
Disamping penegasan atas implementasi mekanisme penerbitan ketentuan, dalam Arsitektur tersebut juga mengatur peran penting Unit Kerja yang mengelola Sistem dan Prosedur dalam melakukan Clearance Policy dalam setiap proses penerbitan ketentuan.
Clearance Policy akan menentukan kelayakan draft Ketentuan Operasional Bank untuk disahkan oleh Direksi (go or no go).
Tujuan dilakukannya Clearance Policy sendiri adalah memastikan: 1. kesesuaian layout ketentuan; 2. ada/tidaknya redundansi dengan ketentuan lain; 3. kejelasan sifat ketentuan, baru atau melengkapi ketentuan lainnya; 4. pengakomodiran masukan dari Unit Kerja terkait ke dalam ketentuan.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Posisi Clearance Policy dalam proses penyusunan Ketentuan Operasional Bank: 1. Proses Penyusunan Kebijakan
Penyususnan Draft KoordinasiAwal Penyususnan Draft
Unit Kerja Sisdur
Memastikan apakah kebijakan baru perlu disusun atau cukup update kebijakan yang sudah ada
Produk Owner
Review Materi
FinalisasiDraft
Review Draft
Reveiwer
Persetujuan
Memastikan kelayakan untuk Diajukan pengeshan termasuk telah direviewnya semua masukan dalam proses review materi
Proses Review hingga final
Melakukan finalisasi Draft
Menyususn Draft
Policy Clearence
Review akhir Draft
Proses Review hingga final
Komite Sisdur Unit Kerja Direksi Dan Dewan Komisaris
Melakukan KKS Unit kerja Perasetujuan (Tanda Tangan)
2. Proses Penyusunan Prosedur Penyususnan Draft KoordinasiAwal Penyususnan Draft
Unit Kerja Sisdur
Memastikan apakah kebijakan baru perlu disusun atau cukup update kebijakan yang sudah ada
Produk Owner
FinalisasiDraft
Review Draft
Melakukan finalisasi Draft
Menyususn Draft
Komite Sisdur Unit Kerja Direksi Dan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri
Policy Clearence
Persetujuan
Memastikan kelayakan untuk Diajukan pengeshan termasuk telah direviewnya semua masukan dalam proses review materi
Proses Review hingga final
Reveiwer
www.syariahmandiri.co.id
Review Materi
Review akhir Draft
Proses Review hingga final Melakukan KKS Unit kerja Perasetujuan (Tanda Tangan)
219
laporan sistem prosedur dan teknologi informasi
3. Proses Penyusunan MPO Draft Review PenyususnanPenyususnan Materi Draft
FinalisasiDraft
Unit Kerja Sisdur
Reveiwer
Persetujuan
Memastikan kelayakan untuk Diajukan pengeshan termasuk telah direviewnya semua masukan dalam proses review materi
Proses Review hingga final
Produk Owner
Review Akhir
Melakukan finalisasi Draft
Menyususn Draft
Proses Review hingga final
Komite Sisdur Unit Kerja Direksi Dan Dewan Komisaris
Di samping melakukan clearance policy, Unit Kerja Sisdur juga menjadi Project Owner atas diterbitkannya ketentuan sebagai berikut: 1. Standar Manual Operasional- Financing Origination System (SMO-FOS) Versi 01 Pembiayaan Konsumer. 2. Revisi Pedoman Transaksi Jasa-Jasa. 3. Revisi Ketentuan Pengelolaan Priority Banking. 4. Standar Manual Operasional Core Banking System (SMO-CBS). 5. Perpanjangan dan Revisi Memorandum Petunjuk Operasional No.13/005-3/MPO-Unit Kerja Sisdur Tanggal 15 Maret 2011 Perihal Ketentuan Restrukturisasi dan Peninjauan Kembali Keputusan Pembiayaan (PKKP) Terkait Penerbitan Peraturan Bank Indonesia Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Usaha Syariah.
Perasetujuan (Tanda Tangan)
B. Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart Sesuai rekomendasi Dewan Komisaris dan mengacu pada Kebijakan Sistem Pengendalian Intern bahwa Bank harus melengkapi seluruh proses operasionalnya dengan flowchart, maka Unit Kerja Sisdur menindaklanjuti hal tersebut dengan menyelenggarakan Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart. Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart mulai dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei 2011 dengan melakukan mapping seluruh ketentuan operasional Bank. Dari hasil mapping tersebut terdapat 763 ketentuan yang harus dilengkapi/disempurnakan dengan flowchart, yaitu: 1. 321 ketentuan kategori operasional; 2. 287 ketentuan kategori bisnis; dan 3. 155 ketentuan kategori pengendalian.
220
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Project Pelengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart dilaksanakan dengan melakukan mapping seluruh ketentuan operasional Bank. Untuk menangani project tersebut, Unit Kerja Sisdur melakukan langkah dan menetapkan timeline sebagai berikut:
Kegiatan 2011 2012 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 1. Pengadaan Pegawai Pembuatan FlowChart 2. Pembuatan FlowChart Berdasarkan POB/SE yang ada 3. Review Validitas FlowChart oleh Project Ownwer & Review 4. Finalisasi dan Penggabungan Flowchart ke dalam SPO/SE 5. Sosialisasi POB/SE yang dilengkapi dengan FlowChart
C. Kinerja & Hasil Pengawasan Pembiayaan
II. Reminder Penagihan
Untuk mengantisipasi nasabah menunggak setiap akhir bulan, Unit Kerja Sisdur mengingatkan Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan melalui informasi/ himbauan kepada kepala unit kerja/cabang untuk melakukan upaya penagihan secara terorganisir.
Adapun kegiatan mengingatkan/reminder dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian nasabah berotensi down grade (dari Lancar ke Unit Kerja Pembiayaan Konsumer dan dari Lancar/Unit Kerja Pembiayaan Konsumer ke NPF), dilakukan setiap bulan untuk posisi tanggal 15 bulan berjalan. Potensi down grade tersebut disampaikan langsung kepada Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan di Kantor Pusat, sedangkan kepada Cabang disampaikan melalui Kantor Wilayah masing-masing.
I. Monitoring 200 Nasabah Besar Pembiayaan Bank
Unit Kerja Sisdur ikut aktif memantau dan menjaga kualitas pembiayaan Bank dengan cara membuat prognosa kualitas pembiayaan sampai dengan posisi akhir Desember 2011 bersama Unit Kerja Kantor Pusat terkait terhadap 200 besar nasabah (outstanding Rp6.767.756 juta: 19,67% dari portofolio pembiayaan)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
221
laporan sistem prosedur dan teknologi informasi
2. SMS Penagihan, ditujukan kepada Kepala Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan dimulai dari H-10, H-7, H-1 dan H-0. 3. Melakukan monitoring penagihan akhir bulan by phone, dilakukan langsung kepada Pejabat Unit Bisnis Pengelola Pembiayaan yang tercantum dalam daftar potensi down grade. Tujuannya adalah memastikan bahwa dana nasabah untuk angsuran atau kewajiban lainnya sudah tersedia dan segera di-debet.
IV. Pelaksanaan Watchlist
Sampai dengan Desember 2011 telah berjalan namun memerlukan beberapa penyempurnaan dalam implementasinya.
Adapun upaya yang dilakukan Unit Kerja Sisdur untuk menyempurnakan implementasi Watchlist adalah: 1. Melakukan reminder kepada unit bisnis pengelola pembiayaan baik per surat maupun melalui telepon.
III. Forum Pengendalian NPF
2. Melakukan sosialisasi kepada pejabat Cabang dan Account Officer melalui pelatihan pengawasan dalam rangka Klinik Penanganan Pembiayaan Bermasalah.
1. Pelaksanaan Forum Pengendalian NPF Forum Pengendalian NPF dilakukan membahas perkembangan kualitas perkembangan pembiayaan nasabah khususnya pembiayaan yang temasuk dalam kategori NPF.
Forum Pengendalian NPF dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, range waktu masih antara tanggal 20 s.d. 27 bulan berjalan, karena tergantung kesiapan olahan data dari Unit Kerja Manajemen Risiko. Rapat Forum Pengendalian NPF diikuti oleh Unit Bisnis, Kantor Wilayah.
4. Melakukan pendekatan kepada Kepala Unit DKI untuk menyamakan persepsi perihal pentingnya Analisa Watch List bagi nasabah Korporasi BSM
V. Pelaksanaan Review On Site
2. Teleconference/Videoconference dan Pemanggilan Kepala Unit Bisnis/Cabang Pelaksanaan teleconference/videoconference tetap dilaksanakan oleh BSM, dalam rangka memastikan kondisi nasabah dan upaya penyelamatan yang akan dilakukan oleh Cabang/Unit Bisnis.
Sampai dengan bulan Desember 2011, BSM telah melakukan Review On Site terhadap 11 unit kerja, diantaranya: Kantor Pusat, Cabang Mangga Dua, Cabang Tanjung Priok, Cabang Pondok Indah, Cabang Cilegon, Cabang Lampung, Cabang Palembang, Cabang Meruya, Cabang Aceh, Cabang Bogor, Cabang Bekasi.
Review dilakukan untuk memastikan berjalannya pelaksanaan proses pengawasan pembiayaan di Kantor Cabang.
Untuk Unit Bisnis Kantor Pusat dan Cabang-Cabang Jabodetabek dilakukan pemanggilan langsung ke Kantor Pusat. Sedangkan untuk cabangcabang diluar Jabodetabek menggunakan metode teleconference/videoconference guna membicarakan langkah penanganan nasabah-nasabah bermasalah kolektibilitas Unit Kerja Pembiayaan Konsumer dan NPF
3. Hasil Teleconference/Videoconference (rekomendasi) Dalam rapat konsultatif atau teleconference/ videoconference seperti tersebut di atas, menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang dituangkan dalam bentuk ”Komitmen” Unit Bisnis atau Cabang untuk melakukan penyelamatan/perbaikan nasabah-nasabah bermasalah
222
3. Melakukan sosialisasi kepada para Account Officer atau PMS melalui pelatihan Basic Financing Management.
VI. Klinik Pembiayaan Bermasalah
Pelaksanaan Klinik Pembiayaan Bermasalah selama tahun 2011 (s.d. Desember 2011, telah dilakukan di 5 wilayah dan regionalnya yaitu Makasar, Medan, Bandung, Semarang dan Denpasar)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
VII. Pelimpahan Penanganan Pembiayaan Bermasalah (Kategori NPF)
Sesuai SE No 12/020/PEM tanggal 20 September 2010 perihal Revisi Ketentuan Penanganan Pembiayaan Bermasalah, poin III. D.3, bahwa untuk mempercepat penanganan pembiayaan bermasalah kolektibilitas Non Performing Financing (NPF) dengan limit Rp1 miliar ke atas, unit bisnis wajib menyerahkan penanganannya ke Unit Kerja Unit Kerja Restrukturisasi atau DPB melalui Unit Kerja Sisdur.
Selama tahun 2011 terdapat 105 nasabah yang telah dialihkan ke Unit Kerja Restrukturisasi atau DPB sesuai kategori yang ditetapkan.
1. Monitoring hasil Raker tengah tahun 2011, bekerjasama dengan unit kerja terkait melakukan crash program, antara lain: a. Relaksasi ketentuan di bidang pembiayaan, diantaranya: l SE Pembiayaan Linkage Program melalui BPR dan BPRS l SE Rating Sektor Ekonomi Untuk Pembiayaan l Revisi SE Program KUR l SE Revitalisasi Cover Asuransi Jiwa BSM Griya dan BSM PPA l SE Standar Manual Operasional -Financing Original System (SMO-FOS) Versi 01 Pembiayaan Konsumer l SE Risk Acceptance Criteria Pembiayaan BSM b. Ikut aktif dalam Workshop Nota Analisa yang diselenggarakan oleh DMR untuk perbaikan format nota analisa pembiayaan. c. Ikut aktif sebagai pembicara dalam Workshop Refreshment Proses Pembiayaan pada tanggal 17 Desember 2011 di Hotel Milenium Jakarta
VIII. Kegiatan Pembinaan Cabang
Kegiatan pembinaan kepada cabang-cabang khususnya dibidang pembiayaan terus kami laksanakan baik melalui korespondensi tersendiri maupun yang secara kolektif. Pembinaan dimaksud antara lain berupa: 1. Analisa Portofolio Cabang Unit Kerja Sisdur melakukan analisa portofolio terhadap Cabang-Cabang yang mengalami penurunan kualitas pembiayaan. Mengidentifikasi penyebab dan mengarahkan Cabang-Cabang untuk melakukan upaya-upaya konkrit perbaikan.
D. Sistem Teknologi Informasi
2. Tindak Lanjut Hasil Audit Unit Kerja Sisdur melakukan pembinaan berdasarkan temuan audit rutin Unit Kerja Audit Intern melalui surat ke cabang-cabang perihal Tindak Lanjut Hasil Audit tahun berjalan.
BSM berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah, salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui peningkatan kapasitas teknologi. Dengan upaya tersebut, Bank dapat memberikan pelayanan lebih cepat dan kemudahan akses informasi lebih baik lagi.
3. Pembiayaan Yang Akan Jatuh Tempo dan Asuransi Jatuh Tempo. Penyampaian data pembiayaan yang akan jatuh tempo dan asuransi jatuh tempo dilakukan setiap bulan kepada seluruh unit kerja cabang via Kanwil
IX. Lain-Lain
Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas, Unit Kerja Sisdur juga secara simultan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Tetap melanjutkan Project Perlengkapan Ketentuan Operasional Bank dengan Flowchart terhadap seluruh ketentuan yang diterbitkan oleh divisi-divisi terkait di Kantor Pusat.
I. Laporan Sistem Teknologi Informasi
Program kerja yang diimplementasian pada tahun 2011 diarahkan guna mendukung rencana kerja perusahaan dalam mensukseskan program “Corplan” dan implementasi project “New Core Banking System (NCBS)” serta menyempurnakan apa yang dikembangkan pada tahun 2010. Inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) terkini adalah untuk meningkatkan daya saing Bank dalam industri perbankan.
223
laporan sistem prosedur dan teknologi informasi
II. Upaya menuju “BSM Better Way for Better Indonesia”
Dalam upaya menuju “BSM Better Way for Better Indonesia”, Bank berusaha untuk menjamin keamanan transaksi dan data “go secured system” kepada nasabah melalui: 1. Mengembangkan fitur e-banking secara berkelanjutan, antara lain: a. Penerapan EDC (cetak PIN, payment dan verifikasi transaksi di seluruh outlet) b. Notifikasi SMS transaksi nasabah. c. H2H dengan bank Mandiri (payment besama). d. Fitur payment e-banking dengan Garuda Indonesia. e. Remittance (account to cash). f. Mengembangkan pembelian listrik prepaid. 2. Melakukan re-engineering IT enviroinment secara bertahap melalui: a. Melaksanakan peningkatan sistem perbankan dengan transformasi CBS yang merupakan kelanjutan serangkaian proses pembangunan sistem core banking baru (iBSM: integrated banking system modules). b. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data (transformasi infrastruktur) melalui availability jaringan internet, availability banwith manager dan upgrade bandwith. Hal tersebut dilakukan untuk: 1) Memberikan dukungan optimal pada system CBS yang baru. 2) Memeastikan tersedianya jaringan data 24x7 sehingga dapat memberikan layanan operasional yang memaUnit Kerja Audit Intern. 3) Menerapkan LanDesk, Fire-Wall dan standarisasi deskrop secara menyeluruh sebagai daya dukung terhadap penerapan IT Security. 4) Menerapkan roll-out system jaringan komunikasi dan aplikasi.
III. Penerapan Ketentuan Bank Indonesia Penggunaan TI dapat meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan termasuk Bank. Dalam rangka untuk dapat meminimalisir risiko tersebut, Bank meresponnya dengan menerapkan manajemen risiko secara bertahap dan efektif sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/15PBI/2007 tentang penerapan Manajemen Risiko
224
dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran BI (SE BI) No.930/DPNP tertanggal 12 Desember 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Dalam rangka penerapan manajemen risiko tersebut, Bank telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengawasi aktifitas oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas pelaksanan project TI. 2. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur penggunaan kebijakan dalam prosedur penggunaan TI dari berbagai aspek manajemen risiko antara lain: a. SE Pengelolaan Kewenangan Akses Sistem. b. SE Standardisasi Pemakaian Perangkat Keras, Backup System dan Data Restore di BSM. c. SOP Job Scheduling. d. SOP Customer Retention Core Banking System. e. SOP Parallel Run Strategy. f. SOP Contingency Plan Implementasi New Core Banking System. g. SOP IT Helpdesk. h. SOP Penyelesaian Data Cleansing CIF. i. SOP Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC). 3. Menyempurnakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan TI. 4. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan (DRP) pada bulan Juni dan Desember 2011 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan Bank melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun dengan melibatkan end user. 5. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas penggunaan TI.
IV. Strategi Tahun 2012 Untuk meningkatkan service quality dan mendukung strategi perusahan melalui program Transformasi II (transformasi corporate plan dan transformasi new core banking sytem), pada tahun 2012 BSM akan melakukan antara lain: 1. Mendukung pelaksanaan corporate plan 2012. 2. Melanjutkan proses transformasi CBS. 3. Membangun middleware CBS. 4. Mengembangan business intelligence system. 5. Menyamakan dan mengembangkan fitur seluruh eChannel.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank berusaha untuk menjamin keamanan transaksi dan data “go secured system” kepada nasabah. 6. Membangun aplikasi e-procurement. 7. Mentransformasi pelayanan IT-Helpdesk. 8. Melanjutkan penguatan IT-security. Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2012 dan corporate plan 2011-2015 diharapkan dapat menerapkan “Non-stop banking operation” yang baik kepada nasabah.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
225
226
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
laporan pengendalian internal BSM mewujudkan sistem pengawasan yang dapat menjaga dan mengamankan kegiatan usaha sesuai kebijakan bank dan peraturan yang berlaku melalui audit intensif.
104,08 jam Rata-rata jam pelatihan per auditor pada tahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
227
laporan pengendalian internal
Dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bank dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, sejak awal beroperasinya BSM telah membentuk suatu Unit Kerja untuk menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang pada awalnya bernama Unit Kerja Pengawasan Intern. Sejak bulan Januari 2009 Unit Kerja Pengawasan Intern berubah menjadi Unit Kerja Audit Intern, dengan Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama. Kepala Divisi Audit Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris. Untuk mewujudkan sistem pengawasan yang dapat menjaga dan mengamankan kegiatan usaha sesuai kebijakan bank dan peraturan yang berlaku, Bank melalui Unit Kerja Audit Intern telah melakukan audit dengan intensif. Pelaksanaan audit menggunakan metodologi risk based audit dan Standar Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB).
A. Piagam Audit Internal Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, Unit Kerja Audit Intern telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian intern yang efektif di BSM. Piagam Audit Internal merupakan salah satu pilar kebijakan Good Corporate Governance yang penting dan telah berjalan efektif terutama terkait dengan penerapan prinsip akuntabilitas, independensi dan kewajaran dalam pelaporan keuangan.
B. Tujuan dan Fungsi Unit Kerja Audit Intern Unit Kerja Audit Intern memiliki tujuan untuk: 1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat; 2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan yang wajar dan sehat.
228
Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Intern BSM tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis Unit Kerja Audit Intern adalah: 1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang berlaku melalui analisis di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya dalam pemeriksaan (on-site) maupun pengawasan (off-site); 2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumberdaya dan efektivitas hasil yang maksimal melalui saran perbaikan dan informasi obyektif untuk melakukan review pada semua tingkatan manajemen; 3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi melalui identifikasi segala kemungkinan risiko dan penyimpangan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan dana, sehingga penyimpangan dapat terdeteksi.
C. Visi dan Misi Unit Kerja Audit Intern a. Visi: Menjadi auditor profesional yang memberikan rasa aman kepada stakeholder. b. Misi: 1) Mendorong pelaksanaan sistem pengendalian intern di seluruh unit kerja untuk mendukung terciptanya Good Corporate Governance (GCG). 2) Melaksanakan aktivitas audit dengan sistem yang terstandarisasi sesuai ISO 9001:2008 Quality Management System. 3) Melakukan peningkatan profesionalisme secara kesinambungan (continuous improvement) agar setiap penyimpangan dapat terdeteksi.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Unit Kerja Audit Intern Sebagaimana tercantum dalam Piagam Audit Intern PT Bank Syariah Mandiri tanggal 27 April 2005, tugas dan fungsi strategis Unit Kerja Audit Intern adalah:
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Dalam menjalankan fungsi pengendalian internal, Unit Kerja Audit Internal dilengkapi dengan Pedoman/Piagam Audit Intern dan didukung oleh SDM Auditor yang handal dan profesional.
a. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang berlaku; b. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumberdaya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal. c. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Selain itu Unit Kerja Audit Intern juga memiliki tanggung jawab profesi, yaitu: a. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum. b. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank. c. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor dan budaya “ETHIC” Bank. d. Tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja yang menjadi obyek audit. e. Tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya auditor intern lakukan. f. Senantiasa meningkatkan kemampuan teknis melalui pendidikan berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun. g. Secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali pihak eksternal melakukan review, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi Unit Kerja Audit Intern telah sesuai
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. h. Secara konsisten dan berkesinambungan mengembangkan peran kemitraan dengan auditee, melalui komunikasi yang efektif untuk membahas dan menindaklanjuti semua temuan audit sehingga auditee dapat memahami dengan sebaik-baiknya mengenai risiko dan mitigasi penyimpangan yang ada. i. Wajib menyampaikan laporan atas hasil-hasil audit yang telah mendapat tindaklanjut dari auditee, dan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak-pihak yang berkepentingan (pembina sistem) sebagai upaya berkontribusi dalam perbaikan kinerja dan sistem kerja operasional Bank. j. Wajib memantau setiap tindak lanjut yang unit kerja maupun manajemen lakukan.
E. Struktur Organisasi Unit Kerja Audit Intern 2011 Unit Kerja Audit Intern dipimpin oleh seorang Kepala Divisi. Tahun 2011, Kepala Divisi Audit Intern dijabat oleh Priyono melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Syariah Mandiri No. 11/002-KEP/DIR tanggal 7 Januari 2009. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Divisi Audit Intern dibantu oleh Wakil Kepala Divisi, Kepala Bagian Monitoring & Audit Development, Kepala Bagian Spesial Audit, Kepala Bagian Audit, Audit Development & MR, Quality Assurance (AMI), Team Leader Special Audit, Team Leader General Audit, Team Leader Monitoring Auditor, Team Leader External Audit Liaison, Kasie MIS & Audit Support dan Pelaksana Administrasi & Sekretaris.
229
laporan pengendalian internal
Struktur Organisasi Unit Kerja Audit Intern Kepala Divisi Audit Intern Wakil Kepala Divisi Audit Intern
Kepala Bagian Monitoring & Audit Development
Kepala Bagian Special Audit Team Leader Special Audit
Audit Development & MR
Quality Assurance (AMI)
Komposisi Pegawai Unit Kerja Audit Intern Sampai dengan akhir tahun 2011, jumlah sumber daya manusia Unit Kerja Audit Intern sebanyak 78 orang. Komposisi Pegawai Unit Kerja Audit Intern
Jabatan
Jumlah Pegawai
Kepala Divisi 1 Wakil Kepala Divisi 1 Kepala Bagian General Audit 2
Team Leader General Audit 10 General Auditor 27 Kepala Bagian Special Audit 1 Team Leader Special Audit 3 Special Auditor 3 Kepala Bagian IT Audit 1 Team Leader IT Audit 3 IT Auditor 4 Kepala Bagian Monitoring & Audit Development (MAD) 1 Team Leader Monitoring Audit 1 Monitoring Auditor 5 Audit Development Officer 3 AMI/Quality Assurance 1 Team Leader External Audit Liaison 1 External Audit Liaison Officer 2 Kasie MIS & Audit Support 1 Pelaksana Administrasi & Sekretaris 2 Team RBA 4 Status Cuti di luar tanggungan 1 Total 78
230
Kepala Bagian Audit I
Kepala Bagian Audit II
Kepala Bagian Audit III
Team Leader General Auditor I
Team Leader General Auditor II
Team Leader General Auditor II
Team Leader Monitoring Auditor I
Team Leader External Liaison Officer
Kasie MIS & Audit Support Administrasi & Sekretaris
F. Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja Audit Intern Aktivitas yang telah dilakukan oleh Unit Kerja Audit Internal antara lain: a. Melaksanakan audit umum dan audit teknologi informasi (rutin dan non rutin/khusus) terhadap seluruh unit kerja Cabang dan Kantor Pusat sesuai dengan target yang Unit Kerja Audit Intern tetapkan dalam Rencana Audit Tahunan. Penugasan audit khusus/investigatif kami lakukan bilamana terdapat permasalahan yang dapat mengganggu jalannya operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance di seluruh lingkungan Bank. b. Menerapkan mekanisme penilaian dan pengukuran terhadap pengendalian intern (Intern Control Score/ ICS), mengacu pada pengukuran dampak (impact) dan frekuensi penyimpangan yang terjadi (likelihood). Penilaian ICS menjadi salah satu komponen nilai Key Performance Indicator (KPI) unit-unit kerja. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam perbaikan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan. c. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang efektif melalui aplikasi audit management system (AMS). d. Mengimplementasikan serta menyempurnakan pedoman Risk Based Audit. e. Melakukan monitoring penyelesaian/tindak lanjut hasil/ temuan audit internal maupun eksternal seluruh unit kerja.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
mendorong SDM Auditor untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai auditor internal. Pada tahun 2011, SDM Auditor yang telah memperoleh sertifikasi profesi audit internal berjumlah 4 (tiga) orang untuk sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) dan 9 orang untuk sertifikasi Akuntan Negara (AK).
f. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart) auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP g. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang efektivitas pengendalian intern pada saat exit meeting audit maupun pada pelatihan-pelatihan in-house, baik untuk pegawai pelaksana maupun officer.
Pengembangan SDM Auditor Dalam rangka memastikan kesinambungan pengembangan SDM, baik sisi kompetensi maupun softskill, Piagam Audit Intern menetapkan standar pelatihan per auditor minimal 180 jam per 3 tahun (60 jam per tahun).Selama tahun 2011, rata-rata jam pelatihan per auditor adalah 104,08 jam atau 173,47% dari target 60 jam pelatihan per tahun.
G. Sertifikasi Profesi dan Pengembangan SDM Auditor Sertifikasi Profesi Auditor Dalam menunjang profesionalisme kerja dan terpenuhinya kualifikasi SDM Unit Kerja Audit intern, Bank senantiasa
Adapun bentuk pelatihan yang telah dilakukan Unit Kerja Audit intern selama tahun 2011 meliputi:
Pelatihan Unit Kerja Audit Intern 2011 No.
Nama Training
Tujuan
Jumlah Peserta
1 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 2 Bimbel BSMR Level 2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 3 Sharia Banking Ausit Course Training Dasar Perbankan Syariah 4 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 5 Bimbel BSMR Level 1 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 6 MMDP 2011 Modul Leaership Batch V Training Kenaikan Jabatan ke Middle Management 7 Workshop Knowledge Management Training Kepemimpinan 8 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 9 Bimbel BSMR Level IV Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 10 IAIB One Day on fundamental of RBA Mempelajari Risk Based Audit 11 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 12 Risk Based Audit, IT Audit & Audit Quality Assurance Mempelajari Risk Based Audit 13 Financial Statement Analysis Mempelajari analisa laporan keuangan 14 Leadership Forum Training Kepemimpinan 15 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 16 Bimbel USMR level 3 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko Mempelajari Industri Angkutan Umum Laut 17 Workshop Industri Angkutan Umum Laut 18 Leadership forum: 2 Days Strategy Dynamics Workshop Training Kepemimpinan 19 Bimbel USMR level 3 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 20 Overview BSM Training Dasar Perbankan Syariah 21 Bimbel BSMR Level 1-2 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 22 Pelatihan case writing skill Mempelajari Cara/Teknik Menulis Yang Baik 23 Workshop for Auditors “IT audit: Risk Mapping & Mempelajari Risk Mapping & Audit Planning 2012 Audit Planning 2012” 24 IAIB Yogyakarta Menghadiri seminar Ikatan Auditor Intern Bank 25 Workshop Industri Jasa Kesehatan Mempelajari Industri Jasa Kesehatan 26 Workshop for IT Auditors Mempelejari teknik audit bidang IT 27 Bimbel USMR Level 1 Memperoleh Sertifikasi Manajemen Risiko 28 MMDP 2011 Modul Leaership Training Kenaikan Jabatan ke Middle Management
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
6 orang 30 orang 36 orang 4 orang 5 orang 2 orang 1 orang 2 orang 1 orang 1 orang 2 orang 18 orang 2 orang 2 orang 20 orang 3 orang 1 orang 2 orang 1 orang 1 orang 13 orang 2 orang 2 orang 2 orang 1 orang 2 orang 4 orang 1 orang
Keterangan 17-21 Jan 11 20-21 Jan 11 2-27 Feb 11 24-25 Feb 11 24-Mar-11 4-8 April 11 27 Apr dan 3 Mei 2011 18-22 April 2011 19-21 Apr 2011 26-Apr-11 9-13 Mei 2011 18-19 Mei 2011 11-13 jul 11 21-Jul-11 28-29 Juli 2011 22-23 Juli 2011 08 - 10 Agustus 2011 5-Aug-11 26-27 Sept 11 12 - 16 Sept 11 5-6 Okt 2011 17-18 Okt dan 26 Okt 2011 27-28 Okt 2011 24-25 Nov 2011 17 -18 Nop 2011 8 Des 11 15-16 Des 11 12-24 Des 2011
231
laporan pengendalian internal
H. Sistem Pengendalian Internal Bank Untuk mendukung pengelolaan operasional Bank yang sehat dan aman, Bank telah menerapkan suatu sistem pengendalian intern yang tercantum dalam Pedoman Standar sistem pengendalian intern yang pengesahannya oleh Direksi dalam Surat Edaran No. 6/018/OPS tanggal 6 Mei 2004. Ketentuan ini mengacu pada Surat Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum. Penerapan sistem pengendalian intern mendapat dukungan dari manajemen dengan struktur pengawasan dan pengelolaan sebagai berikut: a. Dewan Komisaris, menjalankan fungsi pengawasan melalui rapat Dewan Komisaris dan Direksi, baik yang bersifat berkala seperti evaluasi kinerja manajemen secara bulanan maupun insidental tentang kondisi terkini Bank. Selain itu, Dewan Komisaris mendapat bantuan dari 3 (tiga) komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. b. Direksi, melaksanakan kebijakan dan strategi sesuai Rencana Bisnis Bank yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dan melaporkan kinerja Bank secara berkala kepada Dewan Komisaris. Direksi membantu pelaksanaan audit oleh Satuan Kerja Audit Intern yang efektif dan independen. c. Budaya Pengendalian, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran pegawai Bank telah berkomitmen untuk mewujudkan suatu budaya perusahaan yang telah mendapat kesepakatan bersama dan memonitor penerapannya secara terus-menerus, yang meliputi Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus (ETHIC). d. Identifikasi dan Penilaian Risiko, Bank terus mengembangkan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai upaya mengawal pertumbuhan Bank yang sehat dan berkesinambungan (sustainable growth) dan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Unit Kerja Manajemen Risiko saat ini telah lengkap dengan kebijakan,
232
tersedianya prosedur dan penetapan limit risiko, ketersediaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko yang menyeluruh. e. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi, sistem pengendalian intern yang efektif mensyaratkan adanya kegiatan pengendalian yang mencakup penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten terlaksana dan menjadi kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan Bank.
Penerapan fungsi pengendalian dan kepatuhan telah Bank lakukan dengan keberadaan Direktur Kepatuhan dengan bantuan Unit Kerja Kepatuhan dan Pengawas Kepatuhan & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP) yang penempatannya di unit-unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Infrastruktur dan perangkat pengendalian kepatuhan akan Bank sampaikan dalam segmen lain pada Laporan Tahunan ini.
f. Sistem Akuntansi, informasi dan komunikasi, Bank telah memiliki sistem akuntansi dan informasi. hal ini sejalan dengan implementasi Core Banking System baru demi menghadapi kompleksitas bisnis Bank yang terus meningkat.
Pemeriksaan laporan keuangan Bank secara transparan oleh Kantor Akuntan Publik yang yang terdaftar di Bank Indonesia dan telah mendapat persetujuan RUPS.
Penerapan manajemen risiko dan sistem teknologi informasi Bank bertujuan untuk mendukung kemudahan akses bagi nasabah dan pelayanan ’one stop shopping’ yang tetap mengacu pada PBI No.9/15/ PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan berdasarkan pengukuran melalui Internal Control Score (ICS) maka Sistem Pengendalian Intern BSM telah berjalan efektif.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
Bank telah menyelenggarakan pemantauan dan pengevaluasian kecukupan Sistem Pengendalian Intern secara terus-menerus dengan membentuk Satuan Kerja Audit Intern (dengan nama Unit Kerja Audit Intern) yang independen terhadap satuan kerja operasional.
I. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan Bank telah menyelenggarakan pemantauan dan pengevaluasian kecukupan Sistem Pengendalian Intern secara terus-menerus dengan membentuk Satuan Kerja Audit Intern (dengan nama Unit Kerja Audit Internal/Unit Kerja Audit Intern) yang independen terhadap satuan kerja operasional. Unit Kerja Audit Intern berkomitmen untuk melaksanakan fungsinya memastikan efektivitas Sistem Pengendalian Intern yang memaadai dengan cara melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang: a. Efektifitas dan efisiensi operasional; b. Akuntabilitas; c. Kewajaran laporan keuangan; d. Kepatuhan terhadap undang-undang dan ketentuan yang berlaku; e. Prinsip tata-kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Hal-hal yang perlu dan wajib Unit Kerja Audit Intern laporkan berkenaan dengan internal audit dan temuan terutama internal fraud. a. Rencana penetapan pemegang fungsi yang menangani strategi anti fraud yaitu Kepala Unit Kerja Audit Intern. b. Membuat dan menyesuaikan aturan untuk mendukung penerapan strategi anti fraud. c. Meningkatkan hasil audit dengan menerapkan metodologi Risk Based Audit dengan fokus pada risiko. d. Meningkatkan upaya persuasif dan/atau tindakan hukum pada pelaku fraud. e. Meningkatkan monitoring penyelesaian kasus secara tertib dan berkelanjutan. f. Melaporkan ke Bank Indonesia mengenai penerapan strategi anti fraud setiap semester yaitu Juni dan Desember terhitung sejak laporan posisi akhir bulan Juni 2012. g. Melakukan sosialisasi kepada seluruh insan Bank dengan tujuan meningkatkan pemahaman yang tepat dan menyeluruh tentang fraud yang Unit Kerja Audit Intern lakukan pada setiap kesempatan (saat pemeriksaan, exit meeting pemeriksaan, workshop dll.).
Setiap hasil audit telah Unit Kerja Audit Intern sampaikan kepada Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsinya Unit Kerja Audit Intern telah memiliki Piagam Audit Intern yang mendapat pengesahan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 27 April 2005 serta telah memiliki Kode Etik Auditor Intern yang mendapat pengesahan oleh Direksi pada tanggal 6 Februari 2008.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
233
laporan pengendalian internal
6. Pengelolaan database tentang Rekam Jejak pejabat/ pegawai BSM berkenaan dengan pelanggaran ketidakpatuhan maupun fraud;
J. Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud) Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Signifikan dalam arti apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)
Kasus
Jumlah Kasus Direksi dan Dewan Komisaris
Total fraud Telah selesai Dalam proses penyelesaian di intern bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
2010
2011
BSM berkomitmen menyelesaikan permasalahan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
K. Riwayat Singkat Kepala Divisi Audit Intern Priyono
Pegawai 2010 2011
0 0 0
0 0 0
3 2 1 0 2 2
0
0
0
0
0
0
0
0
Untuk meningkatkan pencegahan internal fraud, BSM berupaya melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penerapan punishment kepatuhan melalui Surat Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU) atas adanya potensi fraud; 2. Penyisipan arahan pencegahan fraud dalam pelatihan pegawai antara lain melalui Basic Training maupun Branch Operation; 3. Pemantauan optimalisasi ORMIS dan peng-inputan PKP atas temuan pelanggaran cabang ke dalam Catatan Tindakan Koreksi dan Pencegahan (CTKP) pada SIK;
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 17 Juli 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1984. Menyelesaikan program S-2, Sekolah Tinggi Manajemen “Labora”. Training yang diikuti: l Workshop AMS, 20 September 2010 l IAIB Conference, 2 Agustus 2010 l Workshop Risk Model Validation For Banking, 16 Juni 2010 l Pelatihan APU/PPT FKDKP, 8 Juni 2010 l Forum Kepala SKAI, 13 Januari 2011 l USMR sampai dengan level 4 l Lokakarya Manajemen Audit, Aplikasi Manajemen Audit di Perbankan, Teguh Pujo Mulyono, Partner KAP Hadori Yunus & Cp , Hotel Sri Varita, Desember 2005, l Lokakarya Restrukturisasi Pembiayaan di Bank Syariah, Konsultan Syariah, Adiwarman Karim, Hotel Sri Varita, Desember 2005. l Seminar Risk Based Audit, Implementasi dan Supervisi, Auditor Club Perbanas, Hotel Sahid, Juni 2003.
4. Penyiapan Surat Edaran khusus tentang Internal Fraud dengan memberlakukan Kotak Pos Fraud; 5. Sosialisasi pendahuluan penggunaan Kotak Fraud pada SIK sebelum Surat Edaran diberlakukan;
234
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BSM berkomitmen menyelesaikan permasalahan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka aturan yang berlaku dan akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
Perjalanan karir: l Pengajar Tetap BSM l Kepala Unit Kerja Audit Intern (Unit Kerja Audit Intern) - BSM l Kepala Divisi Sarana Logistik (DSL) - BSM l Kepala Divisi Pengawasan Intern (DPI) - BSM l Kepala Cabang Semarang - BSM l Ketua Tim Pengoperasian Kembali Cabang Banda Aceh dan Pjs. Kacab Banda Aceh – BSM l Kepala Divisi Pengawasan Intern – BSM l Ditugaskan di PT. BSM sebagai – Kepala Divisi Sumberdaya Insani l Ketua Bidang Pengembangan Audit Bank Syariah, Ikatan Auditor Internal Bank (IAIB)
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
235
236
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
jaringan kantor Bank berkomitmen untuk memberikan kemudahaan layanan kepada nasabah melalui perluasan jaringan baik jaringan kantor cabang maupun jaringan ATM BSM.
669 Kantor Cabang BSM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
237
jaringan
jaringan kantor
WILAYAH I MEDAN Gedung BSM Lt. 4 Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
ACEH KC ACEH Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945 KCP MEULABOH Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh. Telp. (0655) 7551109, 7551558 Fax. (0655) 7551184 KCP SIGLI Jl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. Telp. (0653) 7829601, 7829602 Fax. (0653) 7829603
KC : Kantor Cabang KCP : Kantor Cabang Pembantu UPS : Unit Pelayanan Syariah KK : Kantor Kas KLS : Konter Layanan Syariah PP : Payment Point
KCP ACEH DARUSSALAM Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 7551743, 7551744 Fax. (0651) 7551745 KCP JANTHO Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683 KCP CALANG Jl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5, Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, Aceh. Baro, Telp. (0654) 2210114, 2210115 Fax. (0654) 2210117 KCP MEUREUDU Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu, Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh. Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199 KCP LAMBARO Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh. Telp. (0651) 8070130, 8070131 Fax. (0651) 8070133 PP ACEH UNMUHA Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh. Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 KC SIMEULUE Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6, Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh. Telp. (0650) 21557 Fax. (0650) 21570 KCP BLANGPIDIE Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha, Blangpidie, Aceh. Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386 KCP SUBULUSSALAM Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh. Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502
238
KCP RIMO Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab. Aceh Singkil, Aceh. Telp. (0658) 21588, 21556, 21557 Fax. (0658) 21580 KK TAPAK TUAN Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar, Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh. Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701 KC LANGSA Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec. Langsa Kota, Langsa, Aceh. Telp. (0641) 426135, 21357, 426451 Fax. (0641) 426051 KCP BIREUEUN Jl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004 KCP PASAR LANGSA Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh. Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913 KCP KUALA SIMPANG Jl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang, Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang. Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433 PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-Medan Km. 447, Kota Langsa, NAD. Telp. (0641) 7014766 KC LHOKSEUMAWE Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat, Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh. Telp. 0645) 631146, 631147, 631148 Fax. (0645) 41555
SUMATERA BARAT KC PADANG Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768 KCP SOLOK Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan, Solok, Sumatera Barat. Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960 KCP PADANG ULAK KARANG Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218 KCP PADANG BANDAR BUAT Jl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02, Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500 KCP PADANG PARIAMAN Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat. Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952 KCP PULAU PUNJUNG Jl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Barat. Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PP PADANG UNIV. ANDALAS Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601
KCP MEDAN KRAKATAU Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121
KC PADANG SIDEMPUAN Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103
KC BUKITTINGGI Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Telp. (0752) 627633, 627635 Fax. (0752) 627637
KCP MEDAN BELAWAN Jl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744
KCP PANYABUNGAN Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina, Sumatera Utara. Telp. (0636) 20232, 321500 Fax. (0636) 321617, 321616
KCP PADANG PANJANG Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera Barat. Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 KCP PASAMAN BARAT Jl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Sumatera Barat. Telp. (0753) 466778, 466779, Fax. (0753) 466777, 466780 KCP LUBUK BASUNG Jl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat. Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464 KK BATU SANGKAR Jl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501 KC PAYAKUMBUH Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Sumatera Barat. Telp. (0752) 796640, 796641 Fax. (0752) 93167 SUMATERA UTARA KC MEDAN Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151466, 4153866 Fax. (061) 4511867 KCP TEBING TINGGI Jl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 328125, 328126 Fax. (0621) 328127 KCP MEDAN AKSARA Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7325939, 7325957 Fax. (061) 7332936 KCP MEDAN SETIA BUDI Kompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8220384 Fax. (061) 8221267 KCP MEDAN PETISAH Jl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787 KCP MEDAN SIMPANG LIMUN Jl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7866464, 7864455, Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KCP MEDAN TOMANG ELOK Jl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No. 81, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518 KCP MEDAN ISKANDAR MUDA Jl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396 KCP MEDAN PULO BRAYAN Jl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784 KK MEDAN POLONIA Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 KLS MEDAN PULO BRAYAN Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 KLS TEBING TINGGI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440 PP MEDAN UMSU Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 6623323 PP MEDAN UISU Kampus Universitas Islam Sumatera Utara Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683 KC MEDAN KAMPUNG BARU Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 7869518 Fax. (061) 7869739 KC RANTAU PRAPAT Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 Fax. (0624) 25278 KCP KOTA PINANG Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang, Labuhan Batu, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918 Fax. (0624) 496919 KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat, Sumatera Utara. Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723
KCP SIBUHUAN Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumatera Utara. Telp. (0636) 421335, 421336, Fax. (0636) 421786, 421337 KCP GUNUNG TUA Jl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920 KCP SIPIROK Jl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang, Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560 KLS PADANG SIDEMPUAN SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300 KC BINJAI Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138 KCP STABAT Jl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat, Sumatera Utara. Telp. (061) 8912631, 8912632 Fax. (061) 8912630 KCP PANGKALAN BRANDAN Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatra Utara. Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767 KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan, Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan, Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844 PP STABAT PANCA BUDI Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara. KC PEMATANG SIANTAR Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Telp. (0622) 435858, 435857, Fax. (0622) 435848, 435861 KCP PERDAGANGAN Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177
239
jaringan
KCP KISARAN Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502 KCP TANJUNG BALAI Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Sumatera Utara. Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933 PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 KC MEDAN GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (061) 4550755 Fax. (061) 4550766, 4537627 KC SIBOLGA Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Sibolga, Sumatera Utara. Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722 KC LUBUK PAKAM Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444
RIAU
PP PEKANBARU PMC Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325 PP PEKANBARU UIR Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau, Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau. KC PEKANBARU HARAPAN RAYA Jl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 KC DUMAI Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau. Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379 KCP BAGAN BATU Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Kab. Rokan Hilir, Riau. Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893 KCP BENGKALIS Jl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788
KC PEKANBARU Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 8499191, 8499192 Fax. (0761) 849190, 31668
KLS DUMAI SYARIEF KASIM Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim No. 99, Dumai, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150
KCP PEKANBARU PANAM Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, Pekanbaru, Riau. (0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270
PP DUMAI CPI Area Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038
KCP PANGKALAN KERINCI Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337 KCP TEMBILAHAN Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Pekanbaru, Riau. Telp. (0768) 21935, 21936, 21937 Fax. (0768) 21938, 21939 KCP UJUNG BATU Jl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Rokan Hulu, Riau. Telp. (0762) 7363901, 7363902 Fax. (0762) 7363900, 7363903 KCP PEKANBARU NANGKA Jl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, Tampan, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064 KK PEKANBARU RUMBAI Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876
240
KLS PEKANBARU AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani No. 85, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMA Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau. Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358
KCP BATAMINDO Shophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri Batamindo, Batam, Kep. Riau. Telp. (0770) 612044 Fax. (0770) 612303 KCP BATAM BATU AJI Komplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6, Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 3581312, 3581314 Fax. (0778) 3581313, 3581315 KCP BATAM CENTER Komplek Mahkota Raya Blok C No. 12, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292 Fax. (0778) 7483236 KLS BATAM RAJA ALI HAJI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 425925 Fax. (0778) 430240 KLS BATAM SEKUPANG Gedung Terminal Ferry Internasional Sekupang lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau. Telp. (0778) 326012, 326013 KC TANJUNG PINANG Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995 KCP TANJUNG UBAN Jl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban, Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau. Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929 KCP NATUNA Jl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau. Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
WILAYAH II PP DUMAI PERTAMINA UP II Kompl. Perumahan Pertamina UP II, Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau. Telp. (0765) 7011589 PP DUMAI RSUD Rumah Sakit Umum Daerah, Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370 KC DURI Jl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993
JAKARTA I Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
BANTEN KC TANGERANG Ruko Business Park Tangerang City, Blok A No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781230, 55781231, Fax. (021) 55781233, 55781232
KEPULAUAN RIAU KC BATAM Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja, Batam, Kep. Riau. Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727 KCP TANJUNG BALAI KARIMUN Jl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau. Telp. (0777) 327601, 327605 Fax. (0777) 327600
KCP TANGERANG CILEDUG Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug, Tangerang, Banten. Telp. (021) 73458147, 73458148 Fax. (021) 73458150, 73458149 KCP TANGERANG BSD Ruko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211 Fax. (021) 53160411
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KCP TANGERANG MALABAR Jl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Kelapa Dua, Tangerang, Banten. (021) 55655016, 55655017, 55655012 Fax. (021) 5910544 KCP TANGERANG CIKUPA Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5963633, 5963634 Fax. (021) 5963635 KCP TANGERANG CIMONE Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807 KCP TANGERANG BALARAJA Komplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. 24, Balaraja, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123 KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKA RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Banten. Telp. (021) 55781523, 55780888 Fax. (021) 55781523 KC CILEGON Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645 KCP LEBAK BANTEN Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (0252) 5285411, 5285412 Fax. (0252) 5285413 KCP SERANG CIKANDE Komplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten. Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522 KCP LABUAN Jl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan, Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 802768, 802769 Fax. (0253) 802767, 802770, 802771 KK PANDEGLANG Jl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034 KLS SERANG DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Serang, Banten. Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 PP CILEGON PT. KBS Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten. Telp. (0254) 8317043 Fax. (0254) 8317042 PP CILEGON AL AZHAR Komplek Yayasan Pendidikan Warga Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten KC TANGERANG BINTARO Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No. 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang. Telp. (021) 7450120, 7453301 Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KC SERANG Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec. Serang, Kab. Serang, Banten. Telp. (0254) 222984, 217776 Fax. (0254) 222985, 210191
KK JAKARTA RS. DHARMAIS Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943409, 56943407 Fax. (021) 56943408
KC TANGERANG BSD Ruko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang, Banten. Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898
KLS JAKARTA S. PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl. S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560 KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
JAKARTA KC JAKARTA HASANUDIN Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515, 2701505 Fax. (021) 7220362 KCP JAKARTA FATMAWATI Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362 KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDI Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7226063, 7226067 Fax. (021) 7223044, 7226068 KCP JAKARTA PANGLIMA POLIM Jl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2701515 Fax. (021) 2701505 KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek Masjid Agung Al Azhar, Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381 KLS JAKARTA SUMMITMAS Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Jakarta Selatan. Telp. (021) 2521728 Fax. (021) 2522281 PP JAKARTA PENGADILAN AGAMA Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 327910 KC JAKARTA MAYESTIK Jl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7202451, 7202728 Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952 KCP JAKARTA PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5356423, 5356601 Fax. (021) 5356757 KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIR Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat. Telp. (021) 5725779, 5703644 Fax. (021) 57900825 KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMA Jl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7210627, 7210634 Fax. (021) 7237913, 7210679
KC JAKARTA WARUNG BUNCIT Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan No. 96, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7989007, 7989009 Fax. (021) 7989006 KCP JAKARTA CILILITAN Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur. Telp. (021) 80878616, 70982824 Fax. (021) 80878617 KCP JAKARTA PASAR MINGGU Jl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan. Telp. (021) 78833626, 7892545 Fax. (021) 7806973 KCP JAKARTA KEMANG Jl. Kemang Raya No. 82, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Telp. 021) 7193437, 7193439 Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050 KCP JAKARTA CIRACAS Jl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Telp. (021) 8704204, 8704164 Fax. (021) 87709405 KK JAKARTA PLAZA MANDIRI Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5263466, 5263688 Fax. (021) 5263566 KLS JAKARTA PASAR REBO Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur. Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 KLS JAKARTA CILEUNGSI RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Limusnunggal, Cileungsi, Bogor. Telp. (021) 82491527, 82491433 Fax. (021) 82494270 KLS JAKARTA DEPTAN Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863 KC JAKARTA PONDOK INDAH Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11 Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II Jakarta Selatan. Telp. (021) 7662029, 7662030 Fax. (021) 7662028, 7665391
241
jaringan
KCP TANGERANG CIPUTAT Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018
KCP JAKARTA GAJAH MADA Jl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6322208 Fax. (021) 6322206, 6322207
KC JAKARTA SAHARJO Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi, Jakarta Selatan. Telp. (021) 8308768, 8292824 Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310
KCP TANGERANG PAMULANG Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348
KK JAKARTA INDOSAT Gedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3519140, 3869969 Fax. (021) 3519141
KCP JAKARTA JATINEGARA Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl. Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur. Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634
KCP JAKARTA CILANDAK Komplek Ruko Haji Madali Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136
KK JAKARTA DEPAG Gedung Depag, Jl. Lapangan Banteng No.3-4, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3441235 Fax. (021) 3441231
KCP TANGERANG CIRENDEU Jl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Telp. (021) 74713525, 74714033, Fax. (021) 7490208, 74713537
KLS JAKARTA IMAM BONJOL Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat. Telp. (021) 3902394 Fax. (021) 3902394
KCP JAKARTA PONDOK LABU Graha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7694434, 75903246 Fax. (021) 7502981, 75910378
KLS JAKARTA FAKHRUDIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788
KCP DEPOK CINERE Jl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032
KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR III Bintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1, Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7343970, 7343969, Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920 KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600 PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UIN Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang, Banten. Telp. (021) 7444472 KC JAKARTA THAMRIN Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2300509, 39839000 Fax. (021) 39832939 KCP JAKARTA TANAH ABANG Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4, Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3917747, 3923030 Fax. (021) 3918004 KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIH Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai Blok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4229015, 4263402 Fax. (021) 4202258 KCP JAKARTA PASAR BARU Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370 KCP JAKARTA CIKINI Jl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900
242
PP. JAKARTA BANK INDONESIA Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Lantai 3, Jakarta Pusat. KC JAKARTA TANJUNG PRIOK Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43906060,43906055 Fax. (021) 43906058, 43906059 KCP JAKARTA KRAMAT JAYA Jl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4410348 KCP JAKARTA SUNTER Jl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 6411078, 65837827 Fax. (021) 65837826 KCP JAKARTA MUARA KARANG Jl. Muara Karang Blok A.7 No. 173, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara. Telp. (021) 66693079, 6616980 Fax. (021) 66693108
KCP JAKARTA RASUNA SAID Ario Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2 Kavling 5 Jakarta Selatan. Telp. (021) 5225961, 5225963 Fax. (021) 5225954 KCP JAKARTA TEBET Jl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83796551,83796549 Fax. (021) 83796551, 83792030 KCP JAKARTA MEGA KUNINGAN Jl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7, Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan. Telp. (021) 57852892, 57852893 Fax. (021) 57852737, 57652822 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur No. 58, Jakarta Timur. Telp. (021) 2800033 ext 104/105 Fax. (021) 2300637 KC JAKARTA RAWAMANGUN Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur. Telp. (021) 4711987 Fax. (021) 4711963 KCP JAKARTA CAKUNG Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46802224, 46802225 Fax. (021) 46802228 KCP JAKARTA PONDOK BAMBU Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Telp. (021) 70332098, 86613848 Fax. (021) 8611927 KCP JAKARTA KLENDER Jl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. Telp. (021) 86608551, 86608567 Fax. (021) 8627154
KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOK Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 43907746, 43907732 Fax. (021) 43907733
KCP JAKARTA UTAN KAYU Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) 85913922, 85913925 Fax. (021) 85913209
KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH Komplek. RSIJ. Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 4251779 Fax. (021) 4251785
KCP JAKARTA DEWI SARTIKA Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta Timur Telp. (021) 80872793, 80872794 Fax. (021) 8017404
KLS JAKARTA KOTA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat. Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314 Fax. (021) 2600513
KCP JAKARTA PULO GADUNG Jl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Jakarta Timur. Telp. (021) 46800746, 46800198 Fax. (021) 46801198
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PP JAKARTA PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBET Jl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Jakarta Selatan. Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332
KC JAKARTA CIBUBUR Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif, Cibubur, Jakarta Timur. Telp. (021) 84300107, 84300108 Fax. (021) 84300108, 8449778
KC JAKARTA MERUYA Jl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat. Telp. (021) 58900468, 58900470 Fax. (021) 58900471, 58900469
KC JAKARTA PONDOK KELAPA Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl. Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Telp. (021) 86903501 Fax. (021) 86903502 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC JAKARTA KRAMAT Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3900349, 3900350 Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715
KCP JAKARTA KEDOYA Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Utara, Jakarta Barat. Telp. (021) 58302309, 58351053 Fax. (021) 56943609, 58351054 KCP JAKARTA TANJUNG DUREN Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat. Telp. (021) 5632891, 5632995 Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964 KCP JAKARTA DURI KOSAMBI Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 5450811, 54396002, Fax. (021) 56984701, 54390485
KC JAKARTA MANGGA DUA Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Jakarta Utara. Telp. (021) 6128715, 6128716 Fax. (021) 6128615
KCP JAKARTA KALIDERES Ruko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Kalideres, Jakarta Barat. Telp. (021) 54392124, 54392132 Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588
KC JAKARTA ROXY Pusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Ashari 125, Jakarta Pusat. Telp. (021) 6330939 Fax. (021) 6337116, 6337113
KK JAKARTA TRISAKTI Universitas Trisakti Kampus A Gedung I, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat. Telp. (021) 56943139, 56943094 Fax. (021) 56943140
KC JAKARTA CENGKARENG Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10, Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng, Jakarta Barat. Telp. (021) 54353515, 54353540 Fax. (021) 54353155
KLS JAKARTA DAAN MOGOT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907 PP. JAKARTA PURI RS. Puri Mandiri Kedoya, Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. Telp. (021) 58303052 Fax. (021) 58303052 KC JAKARTA KELAPA GADING Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Telp. (021) 45874646 Fax. (021) 45874747 KCP JAKARTA RAWASARI Jl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1, Jakarta Pusat. Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114 KCP JAKARTA GADING ORCHARD Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Jakarta Utara. Telp. (021) 4534496, 4534497 Fax. (021) 4519899 KC JAKARTA CIPULIR Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 72786360, 72786361
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KC JAKARTA KALIBATA Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan. Telp. (021) 7940323, 7940341 Fax. (021) 7940420, 7940353 KC JAKARTA GATOT SUBROTO Gedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1, Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan. Telp. (021) 2523980 Fax. (021) 2523981 KC JAKARTA HAYAM WURUK Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari, Jakarta Barat. Telp. (021) 6259000 Fax. (021) 6297427 KC JAKARTA SUNTER AGUNG Perumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. Telp. (021) 65302005, 65301550 Fax. (021) 65301982 KC JAKARTA SUDIRMAN Sequis Plaza Ground Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5204792, 5204793 Fax. (021) 5204802, 5204804
JAWA BARAT KC BEKASI Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center, Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8853990, 8856368 Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991 KCP BEKASI CIKARANG Ruko Sentra Cikarang Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89902076, 89902077 Fax. (021) 89906765 KCP KARAWANG Jl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari, Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat. Telp. (0267) 418451, 418452 Fax. (0267) 402070, 402720 KCP CIKAMPEK Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota, Karawang, Jawa Barat. Telp. (0264) 8385152, 8385154 Fax. (0264) 8385227, 8385153 KCP BEKASI TIMUR Ruko Kalimas Blok C-5, Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 70214078, 88353689 Fax. (021) 8804147, 8803805 KCP BEKASI TAMBUN Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 88377632, 88377633 Fax. (021) 88327079, 88373097 KCP BEKASI KEMANG PRATAMA Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 82405246, 82432974 Fax. (021) 8202884 KCP CIKARANG JABABEKA Ruko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 89842324, 89842325 Fax. (021) 89840499, 89842326 KLS JAKARTA PONDOK KELAPA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum Barat Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 86900456 Fax. (021) 86900456 KCP BEKASI KALIMALANG Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Fax. (021) 8842355 KC BOGOR Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8350562, 8350563 Fax. (0251) 8350565 KCP BOGOR TAJUR Jl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8312169, 8393260 Fax. (0251) 8320472, 8323932
243
jaringan
KCP BOGOR DRAMAGA Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8423026, 8628322 Fax. (0251) 8423027 KCP BOGOR MERDEKA Jl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8386570, 8386571 Fax. (0251) 8362312 KCP BOGOR JALAN BARU Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321 KCP BOGOR CITEUREUP Jl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87941450, 87943823 Fax. (021) 87941446 KCP BOGOR POMAD Jl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8660655, 8660677 Fax. (0251) 8660776 KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) 8348065 Fax. (0251) 8348139 KC DEPOK Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No. 42, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7765231, 7765251 Fax. (021) 77202905 KCP DEPOK MARGONDA Jl. Margonda Raya No. 349 A-B, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 7865162, 7874604 Fax. (021) 78882141, 77218314
244
KK DEPOK FMIPA – UI Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 78849007, 77211981 Fax. (021) 78849614 KLS DEPOK CIMANGGIS Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15 Fax. (021) 87713957, 8710775 PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FIKRI Yayasan Pendidikan Nurul Fikri Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Fax. (021) 8724729 KC BEKASI PONDOK GEDE Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 84970255, 84900806 Fax. (021) 84970265, 84900810 KC CIBINONG Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704 Fax. (021) 87919008
WILAYAH III
KCP PALEMBANG KM 5 Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068 KCP LAHAT Jl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat, Kab. Lahat, Sumatera Selatan. Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701 KCP KAYU AGUNG Jl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586 KCP SUNGAI LILIN Jl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099 KLS PALEMBANG RIVAI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No. 1008, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567 PP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444 KC PRABUMULIH JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565
JAKARTA II Plaza Bumi Daya Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492
SUMATERA SELATAN
KCP DEPOK CIMANGGIS Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87718007, 87712625 Fax. (021) 87720017, 87710661
KC PALEMBANG Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 367868, 366733 Fax. (0711) 354184
KCP DEPOK SAWANGAN Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Telp. (0251) 601771, 70628284 Fax. (0251) 619609
KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 377244, 377322 Fax. (0711) 353594
KCP DEPOK DUA Jl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77835544, 77824466 Fax. (021) 77835599, 77825588
KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 360789, 370901 Fax. (0711) 361311, 361700
KCP DEPOK KELAPA DUA Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 87720737, 87707799 Fax. (021) 87720741, 87706916
KCP LUBUK LINGGAU Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp. (0733) 322224 Fax. (0733) 325668
KCP DEPOK NUSANTARA Jl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Telp. (021) 77218797, 77218870 Fax. (021) 77218799, 7776682
KCP PALEMBANG RADIAL Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887 (Radial), Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444, 373883
KC BATURAJA Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555
JAMBI KC JAMBI Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi. Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733 KCP MUARA BUNGO Jl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Kab. Muara Bungo, Jambi. Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996 KCP JAMBI SIPIN Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533 KCP SAROLANGUN Jl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi. Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 KLS JAMBI SIPIN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Jambi. Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220 PP JAMBI IAIN STS Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi. Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
BENGKULU KC BENGKULU Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 KCP CURUP Jl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu. Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 Fax. (0732) 325447 KLS BENGKULU S.PARMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman No.183, Bengkulu. Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAH Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu.
LAMPUNG KC BANDARLAMPUNG Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588 KCP BANDARLAMPUNG METRO Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605 KCP PRINGSEWU Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, Lampung. Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 KCP BANDARLAMPUNG KEDATON Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207 KCP UNIT 2 TULANG BAWANG Jl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2, Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung. Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279 KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNG MALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Lampung. KC Bank Mandiri Jl. Laksamana Malahayati No.3 Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668 PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001 PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800 KC BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung Tengah, Lampung. Telp. (0725) 529825, 529826 Fax. (0725) 529831
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
JAWA BARAT KC BANDUNG Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446
KLS BANDUNG ASIA AFRIKA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224
KCP CIANJUR Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677
PP GARUT DARUL ARQOM Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36, Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
KCP GARUT Jl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137
KC CIREBON Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067
KCP BANDUNG BUAH BATU Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301
KCP KUNINGAN Jl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat. Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502
KCP BANDUNG SETIA BUDI Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588 KCP SUMEDANG Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang, Jawa Barat. Telp. (0261) 205557, 205559 Fax. (0261) 201993, 205544 KCP BANDUNG METRO MARGAHAYU Komplek Metro Indah Mall Kav. C-1, Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332 KCP BANDUNG UJUNG BERUNG Pertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15, Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan, Cinambo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 87880001, 87880002 Fax. (022) 87880004 KCP BANDUNG RANCAEKEK Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632 KCP CIPANAS Komplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399 KCP BANDUNG PAJAJARAN Jl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6125999, 6011741 Fax. (022) 6125998, 6011457 KK BANDUNG JAPATI Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia, Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508 KLS BANDUNG BRAGA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906 KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771
KCP JATIBARANG Jl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061 KCP KADIPATEN Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Kab. Majalengka, Jawa Barat. Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414 KCP CIREBON PLERED Jl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897 KCP INDRAMAYU Jl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Kab. Indramayu, Jawa Barat. Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435 KCP CIREBON CILEDUG Jl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563 KLS CIREBON YOS SUDARSO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005 PP AL AZHAR CIREBON Perguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat. Telp. (0231) 231035 PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMA Jl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat. KC TASIKMALAYA Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199 KCP CIAMIS Komplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji No. 17, Jawa Barat. Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144 KCP BANJAR Jl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Jawa Barat. Telp. (0265) 741392, 743434 Fax. (0265) 743444, 745500
245
jaringan
KCP CIAWI Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002 KLS TASIKMALAYA RSUD Jl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Telp. (0265) 328613 KC PURWAKARTA Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat. Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761 KCP SUBANG Jl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077 KCP SUBANG PAMANUKAN Jl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jawa Barat. Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500 KC CIMAHI Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Jawa Barat. Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212 KC SUKABUMI Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898 KCP CICURUG Jl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat. Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855 KC BANDUNG KOPO Jl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882 Fax. (022) 6070100, 6073199 KC BANDUNG AHMAD YANI Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Batununggal, Bandung, Jawa Barat. Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334
JAWA TENGAH
PP SURAKARTA ASSALAM Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura, Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 737432 Fax. (0271) 737432
PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Jl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Pekalongan, Jawa Tengah.
PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH I Jl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171
KC SOLO Jl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KC SEMARANG Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 3568891, 3568894 Fax. (024) 3568890
KCP KLATEN Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
KCP UNGARAN Ungaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 6925868, 6925865 Fax. (024) 6925869
KCP SUKOHARJO Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003 KCP SRAGEN Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah. Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098 KCP BOYOLALI Jl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah. Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354 KCP SUKOHARJO PALUR Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 821943, 821944 Fax. (0271) 826899 KCP SOLO PASAR KLIWON Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 656300, 652190 Fax. (0271) 656300#111 KCP SUKOHARJO KARTASURA Ruko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514 KCP WONOGIRI Jl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri, Jawa Tengah. Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058
KC PEKALONGAN Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 434911, 434912 Fax. (0285) 434894
KCP SOLO URIP SUMOHARJO Jl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976
KCP PEMALANG Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jawa Tengah. Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291
KK SURAKARTA PASAR KLEWER Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta, Jawa Tengah. Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
KCP BATANG Jl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah. Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233
KK SOLO ASSALAAM Jl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682
KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKES Muhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 785375 Fax. (0285) 785375
246
PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH RS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Pekalongan, Jawa Tengah. Telp. (0285) 421988
KLS SOLO SLAMET RIYADI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah. Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999
KCP MAGELANG Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah. Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283 KCP SEMARANG KARANGAYU Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. 187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 70773184 Fax. (024) 7603139 KCP SEMARANG TIMUR Jl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825 KCP PURWODADI Jl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619 KCP TEMANGGUNG Jl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah. Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007 KLS SEMARANG PANDANARAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043 PP SEMARANG RS. ROEMANI Komplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623 KC PURWOKERTO Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto, Jawa Tengah. Telp. (0281) 641108, 641685 Fax. (0281) 625955 KCP PURBALINGGA Jl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga, Jawa Tengah. Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567 KCP BANJARNEGARA Jl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Telp. (0286) 5985994, 5985995 Fax. (0286) 5985998
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PP CILACAP AL AZHAR Perguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT 04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 536362
KK YOGYAKARTA UMY Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655
KC TEGAL Jl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 325300, 325301 Fax. (0283) 351460
KK YOGYAKARTA UII Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta. Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KCP BREBES Jl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah. Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577
KK BANTUL Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta. Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857
KLS TEGAL ARIF RAHMAN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100
PP YOGYAKARTA JIH Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
KC KUDUS Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274
PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta. Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
KC CILACAP Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. Telp. (0282) 531015, 531038 Fax. (0282) 535870
PP YOGYAKARTA UAD Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta. Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
KC PATI Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799
PP YOGYAKARTA UAD II Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42 Sidikan, Yogyakarta.
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KC PANGKAL PINANG Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang, Kep. Bangka Belitung. Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
WILAYAH IV SURABAYA
KALIMANTAN BARAT DI. YOGYAKARTA KC YOGYAKARTA Gedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta. Telp. (0274) 555022, 555024 Fax. (0274) 555021 KCP YOGYAKARTA KALIURANG Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta. Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047 KCP WONOSARI Jl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181 KCP YOGYAKARTA KATAMSO Jl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290 KCP YOGYAKARTA AMBARUKMO Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 484202, 4533873 Fax. (0274) 484859 KCP GODEAN Ruko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798 KCP YOGYAKARTA KOTAGEDE Jl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta. Telp. (0274) 4438989, 4439102 Fax. (0274) 4439200
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KC PONTIANAK Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774 KCP SINTANG Jl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat. Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232 KCP NANGAH PINOH Jl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat. Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757 KCP PONTIANAK KOTA Jl. Diponegoro No. 95, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376 KK PONTIANAK POLITEKNIK Kampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844 KLS PONTIANAK SIDAS Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat. Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082 KC KETAPANG Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan Barat. Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395 KC SAMBAS Jl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian, Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat. Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900
Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
JAWA TIMUR KC SURABAYA Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5674848, 5679842 Fax. (031) 5679841, 5677062 KCP MOJOKERTO Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur. Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028 KCP SURABAYA AMPEL Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3574850, 3574851 Fax. (031) 3537102, 3574940 KCP TUBAN Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur. Telp. (0356) 333654, 333765 Fax. (0356) 322059 KCP JOMBANG Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. 1, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526 KCP SURABAYA SUNGKONO Komplek Ruko Darmo Galeria, Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5632255, 5630380 Fax. (031) 5623496 KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANI Jl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 8411230, 8411250 Fax. (031) 8411260 KCP SURABAYA MULYOSARI Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5911284, 5911286 Fax. (031) 5949222 KCP SURABAYA WIYUNG Ruko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. A-24, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 7665621, 7673005 Fax. (031) 7661364 KCP SURABAYA DHARMAHUSADA Jl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5962361, 5966285 Fax. (031) 5966281, 5967744
247
jaringan
KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNG Jl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627 KCP KRIAN Jl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8981741, 8981742 Fax. (031) 8981740, 8981743 KCP SURABAYA TANJUNG PERAK Jl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917 KCP SURABAYA BARATA Jl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5024986, 5025150 Fax. (031) 5025121, 5025082 KLS SURABAYA DIPONEGORO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro No. 155, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748 KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. 106, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5350157 (031) 5350157 KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928 PP SIDOARJO UMSIDA Universitas Muhammadiyah, Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961 PP SIDOARJO AL MUSLIM Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386 PP SURABAYA ITATS Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381 PP PONPES QOMARUDIN Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur.
248
KCP BANGKALAN Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379
KCP KEDIRI PARE Jl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804
KCP SUMENEP Jl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Jawa Timur. Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
KCP NGANJUK Jl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798
KCP SAMPANG Jl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111
KC JEMBER Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525
KC MALANG Jl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933
KCP BONDOWOSO Jl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, Jawa Timur. Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844
KCP PASURUAN Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618
KCP SITUBONDO Jl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur. Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121
KCP PROBOLINGGO Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur. Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530 KCP MALANG BATU Jl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur. Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273 KCP KEPANJEN Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358 KCP PANDAAN Pertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No. 321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur. Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266 KCP LUMAJANG Jl. Panglima Besar Sudirman No.45, Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang, Jawa Timur. Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335 KCP LAWANG Perumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III, Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang, Kab. Lawang, Jawa Timur. Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419
KK JEMBER BALUNG Jl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur. Telp. (0336) 621717 (0336) 621711 KK JEMBER PASAR TANJUNG Jl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833 PP JEMBER UNMUH Universitas Muhammadiyah Jember, Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806 PP JEMBER STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember, Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur. Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500 KC BANYUWANGI Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 418624, 418625 Fax. (0333) 418628, 418626, 418627 KCP GENTENG Jl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Jawa Timur. Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893 KC GRESIK JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791
PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065
PP MALANG KUCECWARA Kampus STIE Malang Kucecwara, Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 7788979
PP JOMBANG UNIPDU Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631
PP MALANG MTS Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1, Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur. Telp. (0341) 5464532
PP SURABAYA AL FITHRAH Jl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 3761376
KC KEDIRI Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur. Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105
KC SIDOARJO Komplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, Sidoarjo, Jawa Timur. Telp. (031) 8946449, 8947231 Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129
KC PAMEKASAN Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur Telp. (0324) 331223, 331224 Fax. (0324) 331218, 331225
KCP TULUNGAGUNG Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51, Tulungagung, Jawa Timur. Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130
KC BOJONEGORO Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur. Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123
KCP LAMONGAN Jl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Telp. (0322) 324996, 324997 Fax. (0322) 322338, 324998
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
KC MADIUN Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. Telp. (0351) 454000 Fax. (0351) 458300 KC SURABAYA BOULEVARD Jl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya. Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788
WILAYAH V MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069
KALIMANTAN SELATAN KC BLITAR Jl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kotamadya Blitar, Jawa Timur. Telp. (0342) 816999 Fax. (0342) 816777
BALI KC DENPASAR Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Denpasar, Bali. Telp. (0361) 231999 Fax. (0361) 237100 KCP BULELENG Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Telp. (0362) 32666, 25968 Fax. (0362) 27747, 25969 KCP DENPASAR GATOT SUBROTO Jl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045 KK KUTA Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0361) 754222 (0361) 763415 NUSA TENGGARA BARAT
KC BANJARMASIN Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366408, 3366409 Fax. (0511) 3366426 KCP BANJARMASIN A. YANI Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3250033,3250022 Fax. (0511) 3252974 KCP BATULICIN Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496 KCP BARABAI Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan. Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909
KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARI Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3269969, 3268188 Fax. (0511) 3254445 KCP PELAIHARI Jl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600
KCP SUMBAWA Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300
KCP KOTABARU Jl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu, Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444
KCP MATARAM PANCOR Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773
KK BANJARMASIN S. PARMAN RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama), Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366033, 3366034 Fax. (0511) 33560254
KCP BIMA Jl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448 PP MATARAM IAIN Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id
PP BANJARMASIN POLIBAN Komplek Politeknik Negeri, Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372 PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAH SD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Kertak Baru Ulu, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808 KC MARTAPURA Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4722713, 4722755 Fax. (0511) 4722714 KC TANJUNG Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494
KALIMANTAN TIMUR KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKA Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3366008, 366009 Fax. (0511) 3361101
KC MATARAM Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 644888, 622300 Fax. (0370) 634999, 622700
KCP PRAYA Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394
KLS BANJARMASIN SAMUDERA Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
KK BANJARBARU Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 4789947, 4789948 Fax. (0511) 4789949 KLS BANJARMASIN AHMAD YANI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2 No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
KC BALIKPAPAN Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109 KCP BALIKPAPAN SEPINGGAN Jl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509 KCP BALIKPAPAN BARU Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 8870125, 8870149 Fax. (0542) 8870126 KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. 1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704 KC SAMARINDA Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 203012, 203013 Fax. (0541) 203017 KCP BONTANG Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Kalimantan Timur. Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005 KCP TARAKAN Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur. Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051
249
jaringan
KCP PAHLAWAN Jl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299
KLS MAKASSAR KARTINI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURAT Jl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459
PP WATAMPONE STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050
KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. 76 Samarinda, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 732732 Fax. (0541) 732732 KC KUTAI Jl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
SULAWESI SELATAN
PP MAKASSAR RS. IBNU SINA Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095 PP MAKASSAR UNISMUH Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar, Sulawesi Selatan.
GORONTALO KC GORONTALO Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo. Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056
KALIMANTAN TENGAH KC PALANGKARAYA Jl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Telp. (0536) 3222223 Fax. (0536) 3227000 KC PANGKALAN BUN Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru, Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636
SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA
KC MAKASSAR Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069 KCP BONE Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone, Kab. Bone, Sulawesi Selatan. Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP BULUKUMBA Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099
KC PALU Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108 KCP LUWUK Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
KC KENDARI Jl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba, Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Telp. (0401) 3128822, 3128245 Fax. (0401) 3127478, 3128897
SULAWESI BARAT KCP PARIGI MOUTONG Jl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Telp. (0450) 21345, 21402 Fax. (0450) 21411, 21403, 21409 KCP PALU PLAZA Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 427769, 426093 Fax. (0451) 426182, 426721
KCP PARE PARE Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566
KCP MOROWALI Jl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 452108
KCP PALOPO Jl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan. Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929
KLS PALU SAM RATULANGI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 60 Palu, Sulawesi Tengah. Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
KC MAMUJU Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Sulawesi Barat. Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922
NUSA TENGGARA TIMUR KC KUPANG JL. Sudirman No. 33, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Telp. (0380) 834100, 823466 Fax. (0380) 826150, 828617
MALUKU
KCP SENGKANG Jl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan. Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898 KK MAKASSAR DAYA Jl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280 KLS MAKASSAR SULAWESI Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81 Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464
250
KC AMBON Jl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon, Maluku. Telp. (0911) 355478, 355458 Fax. (0911) 355468, 355498
SULAWESI UTARA KC MANADO Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean, Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado, Sulawesi Utara. Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
MALUKU UTARA KC TERNATE Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate, Maluku Utara. Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336
PAPUA PAPUA BARAT KC JAYAPURA Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop, Jayapura, Papua. Telp. (0967) 550965, 550966 Fax. (0967) 550968
KC SORONG Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360
Laporan Tahunan 2011 PT Bank Syariah Mandiri www.syariahmandiri.co.id