2012
Laporan Tahunan Annual Report
Heading for Greater Heights
Daftar isi Contents
40 76
50
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
213
Laporan Bisnis Business Report
Data Perusahaan Corporate Data
2
Visi, Misi dan Nilai-nilai Vision, Mission and Values
78
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
6
Jejak langkah Milestone
108
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
7
Penghargaan Awards
110
Manajemen Risiko Risk Management
8
Peristiwa Penting Event Highlights
214
Struktur Organisasi dan Manajemen Organization’s Structure and Management
10
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
216
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
13
Ikhtisar Saham Stock Highlights
219
Profil Direksi Board of Directors Profile
26
Profil Pemegang Saham Shareholder’s Profile
221
Profil Komite-Komite The Committees Profile
28
Laporan Presiden Komisaris Report of the President Commissioner
222
Jaringan Kantor Office Network
32
Laporan Presiden Direktur Report of the President Director
226
Nama dan Alamat Profesi Penunjang Names and Addresses of Supporting Professional
44
Analisa Keuangan Finance Analysis
227
52
Pembiayaan Motor Motorcycle Financing
58
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Unit Business Report
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Statement of the Board of Commissioners and Board of Directors Regarding Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Heading for Greater Heights Ketatnya kompetisi di sektor pembiayaan kendaraan bermotor menjadi tantangan bagi kami untuk menjadi salah satu pemain terbaik di bisnis ini. Inisiatif dan langkah-langkah fundamental kami lakukan demi memperbaiki proses dan cara kerja. Ke depan, ekspansi Perseroan dikembangkan sesuai dinamika usaha. Kami meyakini, hal ini akan membantu Perseroan mencapai pertumbuhan berkelanjutan dengan kualitas aset yang baik dan hasil yang memuaskan.
In the future, expansions need to be furthered alongside organizational infrastructure that will continuously grow in accordance with business dynamics. We believe that it will assist the Company in accomplishing sustainable growth with good asset quality and satisfactory outcomes.
1
WOM Finance • 2012 Annual Report
The fierce competition of motorcycle financing business has challenged us to become one of the best players on the field. Initiatives and fundamental measures have been taken to improve work processes and methods.
Visi, Misi & Nilai-nilai
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Vision, Mission & Values
2
Visi
Vision
Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
To be one of the best consumer financing company in Indonesia by implementing good corporate governance.
Misi
Mission
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya 2. Membangun infrastruktur berbasis IT untuk melaksanakan proses yang baik 3. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama di daerah potensial 4. Mengoptimalkan kinerja perusahaan
1. Prioritizing the satisfaction of customers and other business partners 2. Establishing IT-based infrastructures to perform good processes 3. Business development and expansion, particularly on potential areas. 4. Optimizing company performanance
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Business Report
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Nilai - Nilai Corporate Values
Kami bekerja sama sebagai satu tim yang didasari nilai saling menghargai dan rasa kebanggaan.
Kami jujur, profesional dan berlandaskan moral dalam semua kegiatan usaha kami.
Kami memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan peningkatan dan pembaharuan secara konsisten.
Kami berkomitmen untuk menghasilkan kinerja yang sempurna dan layanan prima.
Kami secara berkesinambungan membangun hubungan kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.
We work together as a team based on mutual respect and dignity.
We are honest, professional and ethical in all our dealings.
We are passionate about constant improvement and innovation.
We are committed to delivering outstanding, speedy performance and superior services.
We continuously build long term and mutually beneficial partnerships.
WOM Finance • 2012 Annual Report
3
Sekilas Perseroan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Company in brief
4
Didirikan pada tahun 1982, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, atau lebih dikenal dengan “WOM Finance” atau “Perseroan”, awalnya bernama PT Jakarta Tokyo Leasing. Kegiatan usaha Perseroan adalah melakukan pembiayaan hanya untuk satu merek sepeda motor Jepang, yakni Honda.
Established in 1982 as PT Jakarta Tokyo Leasing, the Company is currently known as PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, or “WOM Finance.” The Company originally financed only one Japanese motorcycle brand, namely, Honda.
Seiring dengan perkembangan Perseroan dimana terjadi beberapa kali pergantian kepemilikan, pada tahun 2000 nama Perseroan berubah menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha atau WOM Finance seperti yang dikenal sampai saat ini. Kegiatan usaha Perseroan pun terus berkembang seiring dengan meningkatnya aset. Dimulai dengan hanya melakukan pembiayaan satu merek motor, saat ini Perseroan telah melakukan pembiayaan semua merek motor Jepang, baik yang baru maupun yang bekas.
During the growth of the Company, several transfers of ownership occurred. In 2000, the Company changed its name into PT Wahana Ottomitra Multiartha or WOM Finance up to present. The business of the Company continues to grow with a rise of assets. The Company is currently financing all Japanese motorcycle brands, both new and used motorcycles.
Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang pembiayaan, kegiatan usaha Perseroan meliputi: a. Sewa guna usaha dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi atas barang tersebut; b. Anjak piutang yang dilakukan dengan bentuk pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri, dan penata-usahaan penjualan kredit serta penagihan piutang Perseroan lain; c. Pembiayaan konsumen yang dilakukan dalam bentuk penyediaan dana bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau secara berkala oleh konsumen; d. Penerbitan kartu kredit yang dapat dimanfaatkan oleh pemegangnya untuk pembayaran pengadaan barang dan jasa.
As an establishment in the financing sector, the business lines of the Company include: a. Leasing capital goods to lessees, with or without purchase option;
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan usaha Perseroan, pada tahun 2003, Perseroan mulai menerbitkan obligasi dan sampai saat ini Perseroan telah menerbitkan obligasi yang kelima dengan nilai Rp 1,4 triliun. Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham pada tahun 2004 dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia serta melaporkan kinerja keuangan Perseroan tiap tahun.
With the purpose of increasing and developing its businesses, the Company initiated the issuance of corporate bonds in 2003. As of today, the Company has issued its fifth series of corporate bonds worth Rp 1.4 trillion. The Company performed its Initial Public Offering in 2004 and the Company has been listed on the Indonesia Stock Exchange. The Company submits its financial statements annually.
Pada tahun 2005, BII mengakuisisi Perseroan sebesar 43%, dan sejak saat itu Perseroan menjadi salah satu anak perusahaan dalam kelompok usaha BII. Selain BII, sebagian saham Perseroan juga dimiliki oleh PT Wahana Makmur Sejati dengan komposisi yang lebih kecil.
In 2005, BII acquired 43% of the shares of the Company, from which transaction the Company became of the subsidiaries of BII business group. In addition to BII, PT Wahana Makmur Sejati also owns a smaller portion of the Company’s shares.
b. Factoring through the purchase or hand-over of shortterm account receivables or liabilities generated from domestic and international trades, and credit sales management as well as debt collection of other companies; c. Consumer financing in the form of funding the purchase of goods through installments or periodical payments by customers; d. The issuance of credit cards which enable its holder to purchase goods and services.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Currently, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) holds the majority ownership with 62% of total shares.
Prestasi Perseroan juga telah teruji dengan diraihnya sejumlah penghargaan. Misalnya, sebagai perusahaan multifinance terbaik dengan kategori aset di atas Rp 500 miliar – Rp 1 triliun pada tahun 2004 dari majalah Investor. Mendapatkan penghargaan Multifinance Award sebagai perusahaan multifinance dengan kinerja keuangan sangat bagus pada tahun 2005 dari majalah Infobank. Perseroan juga mendapatkan penghargaan Net Promoter Score (NPS) dengan kategori Good Leasing Motorcycle pada tahun 2012.
The Company has received numerous accolades for its accomplishments, including as the best multifinance company with assets ranging from Rp 500 billion to Rp 1 trillion in 2004 from the Investor magazine as well as a Multifinance Award as the best multifinance company with excellent financial performance in 2005 from the Infobank magazine. The Company also earned the Net Promoter Score (NPS) under the category of Good Motorcycle Leasing in 2012.
Sampai dengan 31 Desember 2012, Perseroan memiliki 214 jaringan usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
As at December 31st, 2012, the Company has a business network of 214 locations across Indonesia.
Demi mewujudkan visi Perseroan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia, Perseroan terus berupaya menjalankan misinya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerjanya. Perseroan juga selalu berupaya meningkatkan pelayanan dengan menyediakan fasilitas terbaik seperti membangun infrastruktur berbasis IT dalam upaya melakukan proses yang lebih baik. Pengembangan dan perluasan jaringan usaha, terutama untuk wilayah potensial di seluruh Indonesia, adalah sasaran lain dari misi Perseroan dalam mengoptimalkan kinerjanya dari tahun ke tahun.
Intending to fulfil the vision of becoming one of the best finance companies in Indonesia, the Company is striving to implement its mission by prioritizing the satisfaction of customers and other business partners. The Company also exerts itself in providing better services by dispensing the best facilities, including setting up an IT-based infrastructure as an effort to perform better processing. Broadening and expanding the business network particularly in areas of potential throughout Indonesia is another objective of the Company’s mission in optimizing its performance year in and year out.
5
WOM Finance • 2012 Annual Report
Saat ini kepemilikan saham dipegang oleh PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) sebesar 62% dari total saham.
Jejak Langkah Milestone
1982
2003
Perseroan didirikan dengan nama PT Jakarta Tokyo Leasing berdasarkan Akta Pendirian No. 179.
Perseroan untuk pertama kalinya menerbitkan obligasi, Obligasi I WOMF, senilai Rp 150 miliar (Seri A) dan Rp 150 miliar (Seri B) dengan tingkat bunga tetap masing-masing sebesar 13,50% dan 13,75%.
The Company was established under the name of PT Jakarta Tokyo Leasing according the Deed of Establishment No. 179.
The Company issued its first bonds, WOMF I Bonds worth Rp 150
Perseroan diubah dari PT Jakarta Tokyo Leasing menjadi PT Fuji Semeru Leasing.
billion (A Series) and Rp 150 billion (B Series) with fixed rate interests at 13.50% and 13.75%.
The Company was renamed from PT Jakarta Tokyo Leasing into PT Fuji Semeru Leasing.
1997
2004
Perseroan diubah dari PT Fuji Semeru Leasing menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha.
Anggaran Dasar Perseroan kembali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
The Company was renamed from PT Fuji Semeru Leasing into PT Wahana Ometraco Multiartha.
The Articles of Association was amended to accommodate the Initial Public Offering based on the Minutes of the Extraordinary General
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Meeting of Shareholders (EGMS).
6
2000
2005
15 Maret 2000: Perseroan kemudian diubah dari semula PT Wahana Ometraco Multiartha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha.
Perubahan status kepemilikan saham PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., mayoritas menjadi milik PT Bank International Indonesia, Tbk.
March 15th, 2000: The Company was renamed from PT Wahana
The majority shares of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk were
Ometraco Multiartha into PT Wahana Ottomitra Multiartha.
obtained by PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Penghargaan Awards
22 September 2004 Multifinance terbaik 2004 kategori aset di atas Rp 500 miliar Rp 1 triliun oleh majalah Investor The Best Multifinance Company in 2004 for the category of asset Rp 500 billion - Rp 1 trillion by Investor magazine 13 Desember 2004 Penawaran umum perdana saham WOM Finance 200.000 Saham Baru Atas Nama Initial Public Offering of WOM Finance’s 200.000 New Registered Stock Juni 2005 Obligasi II WOM Finance tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap Fixed Rate Bonds II WOM Finance Year 2005 14 September 2005 Penghargaan Infobank, Multifinance Award dengan kinerja keuangan 2005 sangat bagus oleh majalah Infobank
Juni 2006 Fixed rate Obligasi III/2006 Rp 825.000.000 Fixed Rate Bonds III/ 2006 amounted Rp 825,000,000 2006 Multifinance terbaik 2006 kategori aset di atas Rp 1 triliun Rp 2 triliun oleh majalah Investor
Fixed Rate Bonds IV/ 2007 Rp 1,000,000,000,000 2008 The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008 The Best Business Partner to support Honda M/C Sales Achievement in 2008 8 Agustus 2010 Penghargaan dari PT Mataram Sakti sebagai Mitra Bisnis Terbaik sepeda motor Yamaha. Achievement from PT Mataram Sakti for The Best Business Partner to support YAMAHA M/C 27 Oktober 2011 Penghargaan Net Promoter Score (NPS) Good Leasing Motorcycle Category oleh majalah SWA Net Promoter Score Award for the category of Good Leasing Motorcycle by SWA magazine. 10 Desember 2012 Penghargaan Net Promoter Score (NPS) kategori Good Leasing Motorcycle oleh majalah SWA Achievement from Net Promoter Score (NPS) for Good Leasing Motorcycle Category by SWA magazine
The Best Multifinance Company in 2006 for the category of asset Rp 1 trillion - Rp 2 trillion by Investor magazine
7
WOM Finance • 2012 Annual Report
Infobank Award, Multifinance award with Very Excellent 2005 Financial Performance by Infobank magazine
Mei 2007 Obligasi fixed rate IV/ 2007 Rp 1.000.000.000.000
Peristiwa Penting
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Event Highlights
03 Feb
Perseroan menyelenggarakan Management Trainee Batch 9 yang diikuti oleh karyawan WOM Finance di Jakarta.
The Company held the Management Traine Batch 9, attended by WOM Finance staff in Jakarta.
Feb
Perseroan telah melunasi Medium Term Notes I sebesar Rp 200 miliar di Jakarta.
The Company settled up Medium Term Notes I amounting to Rp 200 billion in Jakarta.
01 Mar
Perseroan telah melakukan pelunasan Obligasi Seri A tahun 2011 sebesar Rp 294 miliar di Jakarta.
The Company completed the payment of A-Series Bonds issued in 2011 totalling Rp 294 billion in Jakarta.
27 Jul
30 Jul
8
Perseroan melakukan Penandatanganan Perjanjian kerja sama Murabahah dengan Maybank Syariah Indonesia untuk fasilitas kredit sebesar Rp 85 miliar di Jakarta. The Company signed a Murabahah Cooperation Agreement with Maybank Syariah Indonesia in Jakarta for Rp 85 billion of financing facility.
Perseroan melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan HSBC untuk fasilitas kredit sebesar Rp 200 miliar di Jakarta. The Company signed a Cooperation Agreement in Jakarta with HSBC for Rp 200 billion of financing facility.
20 Jun
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk di Plaza BII Jakarta.
The Annual and Extraordinary General Meetings of Shareholders of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk at Plaza BII Jakarta.
21 Jun
Menyelenggarakan Management Trainee Batch 10 yang diikuti oleh karyawan Perseroan di Jakarta.
The Management Trainee Batch 10 was undertaken by Company employees in Jakarta.
22 Jun
Perseroan melaksanakan Penandatanganan Perjanjian kerja sama dengan Panin Syariah Mudharabah dan Joint Financing untuk fasilitas kredit sebesar Rp 280 miliar di Jakarta.
The Company signed an partnership agreement with Panin Syariah Mudharabah for joint financing credit facilities worth Rp 280 billion in Jakarta.
09 Agt
Perseroan melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan BII Syariah Untuk Fasilitas kredit sebesar Rp 4,5 Triliun The Company signed a partnership agreement with BII Syariah for a credit facility worth Rp 4.5 billion.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
06-07 Sept
Perseroan menyelenggarakan acara “Ngirit Kontes” untuk seluruh karyawan Perseroan di Gedung NAM Centre Jakarta. The Company organized a “Ngirit Kontes” [Thrifty Contest] event for all staff at the NAM Centre building in Jakarta.
29 Okt
Perseroan menyelenggarakan Pemotongan Hewan Kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1433 H di kantor cabang WOM Finance Bogor. The Company participated in the Eid al-Adh 1433 H by holding qurban [livestock sacrifice] at WOM Finance Bogor Branch Office.
24-25 Sept
Perseroan menyelenggarakan Open House Human Capital Bank BII di Gedung Sentral Senayan 3 Jakarta. The Company held Bank BII Human Capital Open House at the Sentral Senayan 3 building in Jakarta.
23 Nov
Menyelenggarakan Public Expose PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk di Gedung Sentral Senayan 3 Jakarta. Public Expose of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk at the Sentral Senayan 3 building in Jakarta.
10 Des
9
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perseroan meraih penghargaan sebagai The Net Promoter Score (NPS) for Leasing Motorcycle Category dari majalah SWA di Hotel Shangrila Jakarta. The Company received an award for the Net Promoter Score (NPS) for Leasing Motorcycle Category from the SWA magazine at the Shangrila Hotel Jakarta.
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Ikhtisar Data Keuangan Penting
Financial Highlights
Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus.
The Financial Statements of the Company were prepared in accordance with the Indonesian Generally Accepted Accounting Principles and the Regulations of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) No. VIII.G.7 regarding “the Guidelines for the Preparation of Financial Statement” as stated on the Attachment of the Decision of Bapepam Chairman No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 and its amendment, the Decision of Bapepam-LK Chairman No. KEP-554/BL/2010 dated 30 December 2010. The Financial Statements were prepared on the accrual basis, unless stated otherwise.
Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, 2008. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (dahulu Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, firma anggota dari Ernst & Young Global Limited, seluruhnya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan: (a) tahun 2010 mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang diakukan secara prospektif.
The subsequent table represents the financial highlights of the Company for accounting years ended on 31 December 2012, 2011, 2010, 2009, and 2008. The financial statements for the year ended on 31 December 2012, 2011, 2010, 2009, and 1 January 2009/31 December 2008 were audited by the Purwantono, Suherman & Surja (previously known as Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) Public Accountant Office; a member firm of Ernst & Young Global Limited, who issued unqualified opinion with explanatory paragraph: (a) in 2010 regarding the implementation of the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 50 (revision 2006) “Financial Instrument: Presentation and Disclosure”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”done prospectively.
(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Laporan Posisi Keuangan
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
31 Desember/31 December
statement of financial position
2012
2011
2010
2009
2008
338.040
308.526
134,039
242.664
201.840
Cash and Cash Equivalent
2.804.079
3.261.083
3,162,620
2.089.523
2.924.768
Consumer Financing Receivables
66.645
93.095
94,950
68.317
46.879
Property and Equipment-Net
-
-
-
-
29.331
Deferred Tax Assets-Net
Aset Kas dan Setara Kas Piutang Pembiayaan KonsumenBersih
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Aset Tetap-Bersih Aset Pajak Tangguhan-Bersih Lain-lain
Assets
139.457
243.822
207.092
172.316
230.149
Others
3,348.221
3.906.526
3,598,701
2.572.820
3.432.967
Total Assets
Hutang Bank
1.152.812
851.450
648.996
431.131
629.422
Hutang Obligasi-Bersih
1.104.179
1.396.547
774.030
1.157.300
1.788.432
Bonds Payable-Net
-
199.933
348.525
-
-
Medium Term Notes – Net
Jumlah Aset Kewajiban
Medium Term Notes - Bersih
10
Liabilities and Equity Bank Loans
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
Laporan Posisi Keuangan Liabilitas Pajak Tangguhan-Bersih
Data Perseroan Corporate Data
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
31 Desember/31 December 2012
2011
2010
80.119
69.032
58.653
2009
statement of financial position
2008
2.600
-
Deferred Tax Liabilities-Net
Hutang Derivatif
-
-
1.747
5.534
-
Derivatives Payable
Hutang Lain-lain
566.829
952.910
1.307.490
639.868
739.397
Other Payable
2.903.939
3.469.872
3.139.441
2.236.433
3.157.251
Total Liabilities
444.282
436.654
459.260
336.387
275.716
Total Equity
3.348.221
3.906.526
3.598.701
2.572.820
3.432.967
Total Liabilities and Equity
Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
31 Desember/31 December 2011
2010
2009
2008
798.541
744.947
554.323
636.313
854.369
Consumer Financing-Net
9.251
20.865
8.749
19.754
12.267
Interest Administration
Revenues
Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Bersih Bunga
Statement of COMPREHENSIVE Income
2012
Administrasi
569.813
666.297
707.808
504.312
481.678
Lain-lain
231.276
220.967
221.132
227.391
233.274
Others
1.608.881
1.653.076
1.492.012
1.387.770
1.581.588
Total Revenues
Umum dan Administrasi
405.642
434.867
451.329
389.203
453.982
General and Administrative
Gaji dan Tunjangan Karyawan
517.148
487.408
401.341
296.437
273.760
Salaries and Employee Benefits
Beban Pinjaman
399.246
484.579
308.795
351.733
493.517
Financing Costs
Pembentukan Penyisihan Kerugian penurunan nilai
204.690
170.080
91.167
187.375
276.003
Jumlah Pendapatan Beban
Expenses
Provision for Impairment Losses
Penyusutan
40.702
38.940
30.782
19.685
14.035
Lain-lain
13.335
21.428
14.684
50.735
32.211
Others
1.580.763
1.637.302
1.298.098
1.295.168
1.543.508
Total Expenses (Benefit)
Jumlah Beban
Depreciation
Laba Sebelum Pajak
28.118
15.774
193.914
92.602
38.080
Income Before Tax Expenses
Beban Pajak
20.490
10.380
56.053
31.931
17.369
Tax Expenses
Laba Bersih
7.628
5.394
137.861
60.671
20.711
Net Income
10,4
Basic Earnings Per Share (stated in full)
Laba Bersih per Saham Dasar (dinyatakan dalam nilai penuh)
3,8
2,7
68,9
30,3
Rasio Keuangan Utama Key Financial Ratio 31 Desember/31 December 2012
2011
2010
2009
2008
Rasio Usaha (dalam %)
Financial Ratio Operating Ratios (%)
Laba Sebelum Pajak/Pendapatan Usaha
1,7
1,0
13,0
6,7
2,4
Profit Before Tax/ Operating Revenue
Laba Bersih/Pendapatan Usaha
0,5
0,3
9,2
4,4
1,3
Net Income/ Operating Revenue
Laba Bersih/Jumlah Ekuitas
1,7
1,2
30,0
18,0
7,5
Net Income/ Total Equity
Laba Bersih/Jumlah Aset
0,2
0,1
3,8
2,4
0,6
Net Income/ Total Assets
Pendapatan/Jumlah Aset
48,0
42,3
41,5
53,9
46,1
Revenue/ Total Assets
11
WOM Finance • 2012 Annual Report
RASIO KEUANGAN
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
RASIO KEUANGAN
31 Desember/31 December 2012
2011
2010
2009
2008
Rasio Keuangan (x)
Financial Ratio Financial Ratios (x)
Jumlah Kewajiban/Jumlah Ekuitas
6,5
7,9
6,8
6,6
11,5
Total Liabilities/Total Equity
Jumlah Kewajiban/Jumlah Aset
0,9
0,9
0,9
0,9
0,9
Total Liabilities/Total Assets
Gearing Ratio
4,7
5,8
4,9
4,6
8,0
Gearing Ratio
Rasio Pertumbuhan (dalam%)
Growth Ratio (dalam%)
Jumlah Pendapatan Usaha
(2,7)
10,8
7,5
(12,3)
12,5
Total Operating Revenue
Laba Bersih
41,4
(96,1)
127,2
192,9
107,4
Net Income
Jumlah Aset
(14,3)
8,6
39,9
(25,1)
(27,2)
Total Assets
Jumlah Kewajiban
(16,3)
10,5
40,4
(29,2)
(29,2)
Total Liabilities
1,7
(4,9)
36,5
22,0
8,1
Total Equity
Jumlah Ekuitas
Informasi lainnya Other Informations (dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain)
(in million Rupiah, unless stated otherwise)
31 Desember/31 December 2012
2011
2010
2009
2008
393.343
501.315
485.960
263.153
347.505
Pembiayaan (dalam unit) Sepeda Motor Baru
Financing (in units)
Sepeda Motor Bekas
108.337
72.744
136.307
126.433
139.612
Used Bikes
Total Pembiayaan
501.680
574.059
622.267
389.586
487.117
Total Financing
Pembiayaan (dalam miliar Rp) Sepeda Motor Baru Sepeda Motor Bekas
5.096
6.476
6.146
3.157
3.986
New Bikes
876
594
1.180
1.053
1.070
Used Bikes
5.972
7.069
7.326
4.210
5.056
Total Financed
Piutang Pembiayaan Konsumen yang dikelola (dalam miliar Rp)
8.950
9.858
9.056
6.814
7.461
Managed Consumer Financing Receivables (in billion Rp)
1,17
1,18
1,10
0,94
0,99
Total Costumers (in billion)
4.885
4.347
4.335
3.699
3.067
Total Employees (permanent)
214
228
210
141
139
Network
Total Karyawan (tetap) Jaringan Usaha
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Financing (in billion Rp)
Total Pembiayaan
Total Konsumen (dalam juta)
12
New Bikes
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
Ikhtisar Saham Stock Highlights Tahun 2004
Year 2004
Berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 2 tanggal 4 Mei 2004 yang dibuat oleh Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta, akta yang mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-12302 HT.01.04. TH.2004 tanggal 17 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 100 (seratus Rupiah) dan peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) serta peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor menjadi sebesar Rp 180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Based on the Minutes of Meeting Deed No. 2 dated 4 May 2004 of Mellyani Noor Shandra, S.H., a Notary in Jakarta, as approved by the Minister of Justice and Based on the Minutes of the Meeting Deed No. 2 dated 4 May 2004 of Mellyani Noor Shandra, S.H., a Notary in Jakarta, as approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through the Decree No. C-12302 HT.01.04.TH.2004 dated 17 May 2004, the shareholders approved the changes in par value to Rp 100 (one hundred Rupiah) per share and additional authorized capital amounted to Rp 500.000.000.000 (five hundred billion Rupiah) and additional issued and paid in capital amounted to Rp 180.000.000.000 (one hundred and eighty billion Rupiah). Hence, the new capital structure and Company’s shareholders are as follows:
Keterangan Modal Dasar
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase (%) Percentage (%)
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
PT Millenia Prosperindo Optima
630.000.000
63.000.000.000
35,00
PT Wahanaartha Harsaka
990.000.000
99.000.000.000
55,00
PT Wahanaartha Harsaka
PT Wahanaartha Mekarselaras
180.000.000
18.000.000.000
10,00
PT Wahanaartha Mekarselaras
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid
Total Saham Dalam Portepel
3.200.000.000
320.000.000.000
Pemegang Saham:
Shareholders:
Total Shares in Portepel
Afterwards, based on the Minutes of the Meeting Deed No. 25 dated 24 May 2004 of Endrawila Permata, SH., in lieu of Benny Kristianto, SH, a Notary in Jakarta, as approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Receipt of the Report Regarding the Amendment to the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04. TH.2004 dated 25 May 2004, the shareholders approved the sales of shares as follow: • From PT Wahanaartha Harsaka to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 396,000,000 (three hundred ninety six million) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 26 dated 24 May 2004, before Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
13
WOM Finance • 2012 Annual Report
Selanjutnya, berdasarkan Akta Risalah Rapat No. 25 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat oleh Endrawila Permata, SH., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, akta yang mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha No. C-13115 HT.01.04.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004, para pemegang saham menyetujui penjualan saham sebagai berikut: • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 396.000.000 (tiga ratus sembilan puluh enam juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 26 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta;
PT Millenia Prosperindo Optima
Ikhtisar Saham
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Stock Highlights
• Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Mochamad Thohir sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 27 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Susianty Pranata sebanyak 139.887.000 (seratus tiga puluh sembilan juta delapan ratus delapan puluh tujuh ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 28 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Yanto Kasiman sebanyak 191.862.000 (seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus enam puluh dua ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 29 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Harsaka kepada Widjaya Budiman sebanyak 70.389.000 (tujuh puluh juta tiga ratus delapan puluh sembilan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 30 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 72.000.000 (tujuh puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 31 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Mochamad Thohir sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 32 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Susianty Pranata sebanyak 25.434.000 (dua puluh lima juta empat ratus tiga puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 33 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta;
14
• From PT Wahanaartha Harsaka to Mochamad Thohir amounted to 191,862,000 (one hundred ninety-one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/ Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 27 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Susianty Pranata amounted to 139,887,000 (one hundred and thirtynine million eight hundred eighty seven thousand) shares, the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/ Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 28 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Yanto Kasiman amounted to 191,862,000 (one hundred and ninety-one million eight hundred sixty two thousand) shares, the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 29 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Harsaka to Widjaya Budiman amounted to 70,389.000 (seventy million three hundred and eighty-nine thousand) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 30 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 72,000,000 (seventytwo million) shares, the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 31 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Mochamad Thohir amounted to 34,884,000 (thirty-four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 32 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Wahanaartha Mekarselaras to Susianty Pranata amounted to 25,434,000 (twenty five million four hundred thirty four thousand) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 33 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
• Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Yanto Kasiman sebanyak 34.884.000 (tiga puluh empat juta delapan ratus delapan puluh empat ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 34 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Wahanaartha Mekarselaras kepada Widjaya Budiman sebanyak 12.798.000 (dua belas juta tujuh ratus sembilan puluh delapan ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 35 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Begawan Investment (L) Bhd sebanyak 252.000.000 (dua ratus lima puluh dua juta) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 36 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Dewi Ratnasari Gozali sebanyak 321.300.000 (tiga ratus dua puluh satu juta tiga ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 37 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta; • Dari PT Millenia Prosperindo Optima kepada Benny Wennas sebanyak 56.700.000 (lima puluh enam juta tujuh ratus ribu) saham sebagaimana jual belinya dilakukan melalui Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak Atas Saham No. 38 tanggal 24 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Endrawila Parmata, S.H., sebagai pengganti dari Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta.
• From PT Wahanaartha Mekarselaras to Yanto Kasiman amounted to 34,884,000 (thirty-four million eight hundred eighty four thousand) shares, the sale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 34 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah terjadinya pengalihan saham tersebut di atas, menjadi sebagai berikut:
Hence, the capital structure and the shareholders of the Company following the aforementioned transfer of shares are as follows:
Modal Dasar
• From PT Millenia Prosperindo Optima to Begawan Investment (L) Bhd amounted to 252,000,000 (two hundred fifty two million), the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 36 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Millenia Prosperindo Optima to Dewi Ratnasari Gozali amounted to 321,300,000 (three hundred twenty one million three hundred thousand) the shale/ purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 37 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta; • From PT Millenia Prosperindo Optima to Benny Wennas amounted to 56,700,000 (fifty six million seven hundred thousand) the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 38 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta.
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100,00 per share Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Persentase % Percentage %
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
40,00
Begawan Investment (L) Bhd.
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
12,60
Mochamad Thohir
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
9,18
Susianty Pranata
Pemegang Saham:
Shareholders:
15
WOM Finance • 2012 Annual Report
Keterangan
• From PT Wahanaartha Mekarselaras to Widjaya Budiman amounted to 12,798,000 (twelve million seven hundred ninety eight thousand) shares, the sale/purchase of which was made through the Deed of Sales/Purchase and Transfer of Rights in Shares No. 35 dated 24 May 2004, by Endrawila Parmata, SH, in lieu of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta;
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Keterangan
Yanto Kasiman
Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Description
22.674.600.000
12,60
Yanto Kasiman
83.187.000
8.318.700.000
4,62
Widjaya Budiman
321.300.000
32.130.000.000
17,85
Dewi Ratnasari Gozali
56.700.000
5.670.000.000
3,15
Benny Wennas
Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.800.000.000
180.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid
Total Saham Dalam Portepel
3.200.000.000
320.000.000.000
Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas
Lebih lanjut, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 35 tanggal 29 September 2004 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 Oktober 2004, para pemegang saham memberikan persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat sebanyak-banyaknya sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham melalui pasar modal, Penawaran Umum mana pernyataan pendaftarannya telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan serta saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Kepastian jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., No. 41 tanggal 16 Desember 2004, dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk., No. C-30738 HT.01.04.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004 dan telah didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 049/RUB.09.05/I/2005 tanggal 12 Januari 2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 28 Januari 2005, Tambahan No. 75/2005, dimana para pemegang saham Perseroan telah setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar Rp 180.000.000.000 (seratus delapan puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
16
Persentase % Percentage %
226.746.000
Widjaya Budiman
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100,00 per share
Total Shares in Portepel
Furthermore, based on the Minutes of Meeting Deed No. 35 dated 29 September 2004 before Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia Decree No. C-24422 HT.01.04.TH.2004 dated 1 October 2004, the shareholders approved the Initial Public Offering of up to 300,000,000 (three hundred million) shares through Capital Market, which has obtained the effective statement from Capital Market Supervisory Agency and are listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. The number of shares issued in the IPO was stated in the Minutes of Meeting Deed of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. of No. 41, dated 16 December 2004, before Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notary in Jakarta, and was reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of the Report of the Deed of Amendment of the Articles of Association of PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. No. C-30738 HT.01.04. TH.2004 dated 21 December 2004 and was registered in the Company Registration Office in the Central District of Jakarta under No. 049/RUB.09.05/I/2005 dated 12 January 2005, and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 8, dated 28 January 2005, Supplement No. 75/2005, where the shareholders have agreed to increase its issued and paid up capital from Rp 180,000,000 initially (one hundred eighty billion Rupiah) to Rp 200,000,000 (two hundred billion Rupiah). Thus the capital structure and shareholders of the Company are as follows:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Keterangan
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Persentase % Percentage %
Description
Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Begawan Investment (L) Bhd.
720.000.000
72.000.000.000
36,00
Begawan Investment (L) Bhd.
Mochamad Thohir
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Mochamad Thohir
Susianty Pranata
165.321.000
16.532.100.000
8,27
Susianty Pranata
Yanto Kasiman
226.746.000
22.674.600.000
11,34
Yanto Kasiman
83.187.000
8.318.700.000
4,16
Widjaya Budiman
321.300.000
32.130.000.000
16,05
Dewi Ratnasari Gozali
56.700.000
5.670.000.000
2,84
Benny Wennas
200.000.000
20.000.000.000
10,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully Paid
3.000.000.000
300.000.000.000
Modal Dasar
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
Widjaya Budiman Dewi Ratnasari Gozali Benny Wennas Masyarakat Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Saham Dalam Portepel
Total Shares in Portepel
Penawaran umum perdana atas saham Perusahaan dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain:
The Initial Public Offering of the Company’s stock was assisted by the supporting institutions and professions of the capital market, among others:
-
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
-
Share Registrar PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
-
Konsultan Hukum William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng, Jakarta 10310
-
Legal Counsel William, Effendi & Co. Law Office Jl. Blora No. 31 Menteng, Jakarta 10310
-
Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220
-
Public Accountant Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja Wisma 46, Kota BNI, lantai 25-28 dan 30-31 Jl. Jend Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220
-
Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
-
Notary Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
Year 2005
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 18 tanggal 22 Juli 2005 dibuat di hadapan Indah Fatmawati, SH., pengganti dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta akta yang mana telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan surat penerimaan laporan No. C-20953 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Juli 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 18 Juli 2005 yang mana berita acara rapatnya termaksud dalam Akta Berita Acara Rapat No. 12 tanggal 18 Juli 2005 yang dibuat di hadapan Notaris yang sama, akta yang mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Based on the Minutes of Meeting Deed No. 18 dated 22 July 2005 before Indah Fatmawati, SH., in lieu of which has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of Report No. C-20953 HT.01.04. TH.2005 dated 28 July 2005, as stated in the Extraordinary General Shareholders Meeting dated 18 July 2005, which is stipulated in the Minutes of Meeting Deed No. 12 dated 18 July 2005, by the same notary, and deed of which has been reported to the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under the Receipt of Notification No. C-UM.02.01.13027 dated 6 September 2005, in which the whole process of
17
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tahun 2005
Ikhtisar Saham
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Stock Highlights
18
sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. C-UM.02.01.13027 tanggal 6 September 2005 di mana telah tercapainya seluruh proses Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) pada tanggal 30 Mei 2005 Jo. Risalah Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RUPSLB) tertanggal 21 September 2004 yang dibuat secara di bawah tangan yang agendanya menyetujui penjualan saham-saham para pemegang saham kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., dan/atau pihak ketiga lainnya, dilaksanakan dengan CSPA tertanggal 16 September 2004, yang kemudian diubah dengan First Amendment Agreement tertanggal 8 November 2004 dan kemudian diubah kembali dengan Second Amendment Agreement tertanggal 3 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk mengalihkan seluruh saham milik Begawan Investment (L) Bhd. dan sebagian besar saham-saham yang dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas dan Yanto Kasiman dengan jumlah seluruhnya sebanyak 860.000.000 saham kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., dengan harga per saham sebesar Rp 495,00.
Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) was achieved on 30 May 2005 Jo. Minutes of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated 21 September 2004, signed unnotarized, with the agenda of approval on the sale of shares to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. and/or other third parties, conducted with CSPA, dated 16 September 2004, and was amended with the First Amendment Agreement dated 8 November 2004 and then for the second time with the Second Amendment Agreement dated 3 May 2005, in which the shareholders have agreed to transfer all shares owned by Begawan Investment (L) Bhd. and the majority of shares owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Benny Wennas and Yanto Kasiman for a total of 860,000,000 shares to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. at price of Rp 495.00 per share.
Bahwa penjualan saham-saham kepada pihak lainnya tersebut telah dilaksanakan dengan: • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 18 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar sahamsahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 380.000.000 saham kepada International Finance Corporation dengan harga per saham sebesar Rp 495,00. • Investor Sale and Purchase Agreement tertanggal 27 Mei 2005, di mana para pemegang saham Perseroan telah sepakat untuk menjual sebagian besar sahamsahamnya di Perseroan yang masing-masing dimiliki oleh Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaya Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman dan Benny Wennas dengan jumlah seluruhnya sebanyak 100.000.000 saham kepada DBS Nominees Pte. Ltd. (”DBS Nominees”) dengan harga per saham sebesar Rp 495,00.Sehingga dengan adanya penjualan sahamsaham sesuai dengan CSPA, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
That the sale of shares to the other parties has been carried out by: • Investor Sale and Purchase Agreement dated 18 May 2005, in which the shareholders of the Company have agreed to sell most of their shares in the Company, each of which is owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaja Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas for a total of 380,000,000 shares to International Finance Corporation at price of Rp 495.00 per share.
• Investor Sale and Purchase Agreement dated 27 May 2005, in which the shareholders have agreed to sell most of their shares in the Company, each of which is owned by Mochamad Thohir, Susianty Pranata, Widjaja Budiman, Dewi Ratnasari Gozali, Yanto Kasiman and Benny Wennas for a total of 100,000,000 shares to DBS Nominees Pte. Ltd. (“DBS Nominees”) at price of Rp 495.00 per share. And hence, with the sales of shares according to CSPA, the capital structure and shareholders of the Company are as follow:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Keterangan
Modal Dasar
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Share Per Value Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Data Perseroan Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Persentase (%) Percentage (%)
Description
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
860.000.000
86.000.000.000
43,00
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
380.000.000
38.000.000.000
19,00
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Share in Portepel
Tahun 2006
Year 2006
Pada tanggal 30 Juni 2006 terjadi pengalihan saham sebanyak 79.800.000 saham atau sebesar 3,99% dari International Finance Corporation kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp 527,25.
On 30 June 2006 a transfer of shares amounted to 79,800,000 shares or 3.99% occurred from the International Finance Corporation to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., at price of Rp 527.25 per share.
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 3 Juli 2006 adalah sebagai berikut:
As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company in accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita dated 3 July 2006 are as follows:
Keterangan
Modal Dasar
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Share Per Value Price Rp 100.00 per share Jumlah Saham Number of Shares
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Persentase (%) Percentage (%)
Description
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
939.800.000
93.980.000.000
46,99
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
300.200.000
30.020.000.000
15,01
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Share in Portepel
Year 2007
Pada tanggal 28 Juni 2007 terjadi pengalihan saham sebanyak 60.800.000 saham atau sebesar 3,04% dari International Finance Corporation kepada PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. dengan harga per saham sebesar Rp 550,54.
On 28 June 2007, a transfer of shares amounted to 60,800,000 shares or 3.04% occurred from the International Finance Corporation to PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. at price of Rp 550.54 per share.
19
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tahun 2007
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita per tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company, in accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita as of 31 December 2007 was as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share Keterangan
Jumlah Saham Number of Shares
Modal Dasar
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Persentase (%) Percentage (%)
Description
5.000.000.000
500.000.000.000
Authorized Capital
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Pemegang Saham:
Shareholders:
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Masyarakat
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Share in Portepel
Tahun 2008 dan 2009
Year 2008 and 2009
Selama tahun 2008-2009 tidak ada transaksi sehubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, kecuali transaksi yang normal diperjualbelikan di bursa efek. Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tangggal 31 Desember 2008 dan 2009 adalah sebagai berikut:
No transactions were made during the years 2008-2009, with respect to the authorized, issued and paid in, except for normal transactions traded on stock exchanges. In accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita, the capital structure and the shareholders of the Company as of 31 December 2008 and 2009 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share
Keterangan
Jumlah Saham Number of Shares
Modal Dasar
5.000.000.000
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Persentase (%) Percentage (%)
500.000.000.000
Authorized Capital
Pemegang Saham:
Shareholders:
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat Jumlah Modal Disetor Penuh
Ditempatkan
Jumlah Saham Dalam Portepel
20
Description
dan
660.000.000
66.000.000.000
33,00
Public
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Share in Portepel
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
Tahun 2010
Year 2010
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita terdapat penambahan pemegang saham atas nama PT Wahana Makmur Sejati dengan kepemilikan di atas 5% per tanggal 30 Juni 2010. Terjadi pengalihan saham pada tanggal 22 Juni 2010 sebanyak 228.587.055 saham dengan harga per saham sebesar Rp 313,43, 23 Juni 2010 sebanyak 4.500.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp 300,00, 5 Juli 2010 sebanyak 100.080.445 saham dengan harga per saham sebesar Rp 311,40 dan 6 Agustus 2010 sebanyak 1.635.000 saham dengan harga per saham sebesar Rp 369,36. Sehingga dengan adanya pengalihan saham tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
In accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita, there was additional shareholder under the name of PT Wahana Makmur Sejati, with ownership above 5%, as of 30 June 2010. A transfer of shares occurred on June 22, 2010, amounted 228,587,055 shares at price of Rp 313.43 per share, on 23 June 2010 amounted to 4,500,000 shares at price Rp 300.00 per share of, on 5 July 2010 amounted to 100,080,445 shares with a price of Rp 311.40 per share, and on 6 August 2010 amounted to 1,635,000 shares at price of Rp 369.36 per share. As the consequence of the transfer of shares, the capital structure and the shareholders of the Company in accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita as of 31 December 2010 are as follows:
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham Number of Shares 5.000.000.000
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Persentase (%) Percentage (%)
500.000.000.000
Authorized Capital
Pemegang Saham: PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Description
Pemegang Saham: 1.000.600.000
100.060.000.000
50,03
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
International Finance Corporation
239.400.000
23.940.000.000
11,97
International Finance Corporation
PT Wahana Makmur Sejati
334.802.500
33.480.250.000
16,74
PT Wahana Makmur Sejati
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
325.197.500
32.519.750.000
16,26
Public
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
300.000.000.000
Total Share in Portepel
Year 2011
Di tahun 2011 terjadi beberapa kali transaksi yang kesemuanya telah dilaporkan Perseroan ke Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia yaitu: 1. Pada tanggal 17 Maret 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 4.000.000 lembar saham (0,20%). 2. Pada tanggal 20 April 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 7.030.500 lembar saham (0,35%). 3. Pada tanggal 4 Juli 2011, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk membeli saham Perseroan dari International Finance Corporation sebanyak 239.400.000 lembar saham (11,97%). 4. Pada tanggal 20 September 2011, PT Wahana Makmur Sejati menambah kepemilikan saham di Perseroan sejumlah 3.058.000 lembar saham (0,15%).
In 2011, a number of transaction that has been reported by the Company to Bapepam-LK and Indonesian Stock Exchange, were as follow: 1. On 17 March 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in the Company to 4,000,000 shares (0.20%). 2. On 20 April 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in the Company to 7,030,500 shares (0.35%). 3. On 4 July 2011, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. acquired the Company’s shares from International Finance Corporation amounted to 239,400,000 shares (11.97%). 4. On 20 September 2011, PT Wahana Makmur Sejati raised its shares ownership in the Company to 3,058,000 shares (0.15%).
21
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tahun 2011
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Dengan terjadinya transaksi tersebut di atas maka komposisi/ pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
With the transactions mentioned above, the composition of shareholders as of 31 December 31, 2011, as listed by recorded by the Bureau of Securities Administration PT Sinartama Gunita are as follows:
62,00% 50,03%
50,03%
33,00%
17,24%
15,76%
16,74% 11,97%
16,26%
5,00%
11,97% 5,00%
5,00%
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati
International Finance Corporation, USA
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
International Finance Corporation, USA
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
Masyakat / Public
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
Masyakat/Public
Masyakat/Public
Sampai dengan sekarang, Perseroan masih bekerja sama dengan Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita untuk pengadministrasian saham Perseroan.
To date, the Company is still working with the Bureau of Securities Administration PT Sinartama Gunita for the administration of the Company’s shares.
Berikut ini adalah pergerakan saham Perseroan di tahun 2011:
Below is the Company’s stock price movement in 2011:
Ikhtisar Saham Perusahaan tahun 2011 / Stock Highlights in 2011
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Bulan / Month
22
Tertinggi/Highest
Terendah/Lowest
Harga penutupan/
Volume Transaksi/
Closing Price
Transaction Volume
Januari
640
445
500
9.285.000
Februari
500
455
495
7.098.000
Maret
520
470
485
11.821.000
April
560
485
520
10.229.000
Mei
550
435
440
50.133.500
Juni
455
380
415
4.828.000
Juli
490
390
465
64.445.500
Agustus
470
325
335
14.445.500
September
350
215
280
4.033.500
Oktober
275
230
275
1.703.000
November
265
205
255
1.454.500
Desember
255
220
250
1.074.000
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Tahun /
Triwulan/Quarter
Tertinggi/Highest
The Company’s stock price in 2007-2010:
Terendah/Lowest
Year 2007
2008
2009
2010
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Harga saham Perseroan selama tahun 2007-2010:
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Harga penutupan/
Volume Transaksi/
Closing Price
Transaction Volume
I
640
500
540
78.561.000
II
620
485
540
177.656.000
III
570
370
465
34.037.000
IV
470
310
370
22.700.000
I
395
200
300
13.219.500
II
310
166
200
105.397.000
III
225
106
150
29.542.000
IV
149
50
88
7.258.500
I
125
59
90
1.306.500
II
166
90
117
19.145.500 8.357.000
III
150
113
135
IV
190
133
150
9.137.000
I
285
130
270
20.772.500
II
380
240
330
114.653.000
III
600
315
550
30.262.500
IV
720
490
620
90.886.500
Tahun 2012
Year 2012
Sepanjang tahun 2012, tidak terjadi transaksi saham yang berhubungan dengan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor penuh, kecuali transaksi saham biasa yang diperjualbelikan di bursa efek. Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
There were no transactions made during 2012, with respect to the authorized, issued and paid in capital, except for normal transactions traded on the stock exchange. In accordance with the Register of Shareholders issued by the Share Registrar PT Sinartama Gunita, the capital structure and the shareholders of the Company as of 31 December 2012 are as follows:
Public 15.76%
DBS
WAHANA Makmur Sejati
5.00%
BII (Maybank)
17.24%
62.00%
WOM Finance
Keterangan
Nilai Nominal Rp 100,00 per saham Par Value Rp 100.00 per share
Persentase (%) Percentage (%)
Description
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
1.240.000.000
124.000.000.000
62,00
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
344.891.000
33.489.100.000
17,24
International Finance Corporation
DBS Nominees Pte. Ltd.
100.000.000
10.000.000.000
5,00
DBS Nominees Pte. Ltd.
Masyarakat
315.109.000
31.510.900.000
15,76
Public
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.000.000.000
200.000.000.000
100,00
Total Capital Issued and Fully paid in capital
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.000.000.000
300.000.000.000
Modal Dasar
Authorized Capital
Pemegang Saham: PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
Shareholders:
Total Share in Portepel
23
WOM Finance • 2012 Annual Report
Jumlah Saham Number of Shares
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Komposisi pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat oleh Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita adalah sebagai berikut:
Per 31 Des 2012
The composition of the shareholders of the Company as of 31 December 2012 recorded by the Share Registrar PT Sinartama Gunita are as follows:
Per 31 Des 2010
Per 31 Des 2011
62,00%
62,00% 50,03%
17,24%
15,76% 5,00%
17,24%
15,76%
16,74%
16,26%
11,97% 5,00%
5,00%
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
International Finance Corporation, USA
Masyakat/Public
Masyakat/Public
DBS Nominees Pte. Ltd, Singapore
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Masyakat/Public
24
- bagan kompoisi pemegang saham di Perseroan - tabel struktur permodalan dan pemegang saham - tabel pergerakan saham Perseroan tahun 2011/2012.
- composition chart of the Company’s shareholders - table of the capital structure and shareholders - table of the Company’s shares movement 2011/2012.
Sampai saat ini, Perseroan masih bekerja sama dengan Biro Adminstrasi Efek PT Sinartama Gunita untuk keperluan pencatatan setiap perubahan komposisi dan kepemilikan saham Perseroan.
To date, the Company is still working with Share Registrar PT Sinartama Gunita for the administration of the Company’s shares.
in
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Name and address of the agency and professionals supporting the capital markets who have partnered with the Company during 2012:
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
Share Registrar PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350
PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910
PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910
PT Pemeringkat Efek Indonesia Setiabudi Atrium Lantai 8 Suite 809-810 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta 12920
PT Pemeringkat Efek Indonesia Setiabudi Atrium Lantai 8 Suite 809-810 Jl. H.R Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta 12920
Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52 Jakarta 12190
Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52 Jakarta 12190
Konsultan Hukum B. Sunu Setyonugroho & Rekan Jl. Borobudur Agung No. 30 Malang-Jawa Timur
Legal Counsel B. Sunu Setyonugroho & Rekan Jl. Borobudur Agung No. 30 Malang-Jawa Timur
Yudhi Suprihanto, SH & Associates Jl. Jawa No. 52 Pekalongan-Jawa Tengah
Yudhi Suprihanto, SH & Associates Jl. Jawa No. 52 Pekalongan-Jawa Tengah
Prasetyanto, SH & Rekan Jl. Rokan No. 14 Surabaya-Jawa Timur
Prasetyanto, SH & Rekan Jl. Rokan No. 14 Surabaya-Jawa Timur
Supriyadi, SH Jl. Basuki Rachmad Gang KPN Jaya Tuban-Jawa Timur
Supriyadi, SH Jl. Basuki Rachmad Gang KPN Jaya Tuban-Jawa Timur
Sutarto, SH., M.Hum Jl. Banjir Kanal No. 9 Semanggi Surakarta-Jawa Tengah
Sutarto, SH., M.Hum Jl. Banjir Kanal No. 9 Semanggi Surakarta-Jawa Tengah
Konsultan Pajak Joewono & Lukman Mega Plaza Building, lantai 12 Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta-12920
Tax Consultant Joewono & Lukman Mega Plaza Building, lantai 12 Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta-12920
Wali Amanat PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I Lantai 24 Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920
Trustee PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I Lantai 24 Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 Jakarta 12920
25
WOM Finance • 2012 Annual Report
Nama dan alamat lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang bermitra dengan Perseroan selama 2012:
Profil Pemegang Saham
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Shareholder’s Profile
26
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII atau Bank”) didirikan 15 Mei 1959. Pada tahun 1980 BII bergabung dengan PT Bank Pembangunan Untuk Umum 1859 Surabaya. Setelah mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988, BII mencatatkan sahamnya dl Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEl) pada 1989. Sejak menjadi perusahaan publik, BII telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta terdepan dl Indonesia.
PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (“BII”) was established on 15 May 1959. In 1980 BII merged with PT Bank Tabungan Untuk Umum 1859 Surabaya. After earning foreign exchange bank status in 1988, BII listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange in 1989 (now the Indonesia Stock Exchange or IDX). Since going public, BII has grown to become one of Indonesia’s leading local private banks.
Pada tahun 1999, BII direkapitalisasi sebagai bagian dari Program Rekapitalisasi Perbankan Nasional. Setelah program rekapitalisasi, kepemilikan saham BII berpindah dari grup Sinar Mas kepada Pemerintah Indonesia melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
In 1999, BII was recapitalized under the National Recapitalization Program. As a result of the Recapitalization program, the Bank’s share ownership was transferred from Sinar Mas group to the Government of Indonesia through Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA).
Pada Desember 2003, konsorsium Sorak mengambil alih 51% kepemilikan Bank, melalui proses penjualan yang dilakukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Anggota konsorsium Sorak pada saat itu terdiri dari Asia Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd dan Barclays Bank PLC .
In December 2003, Sorak Consortium acquired a 51% interest in the Bank, through a competitive sale process conducted by the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Sorak consortium members comprised of Asia Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd and Barclays Bank PLC.
Pada 30 September 2008, Mayban Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd, (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), menyelesaikan pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte, ltd, pemilik 55,5% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII sehingga meningkatkan kepemilikannya.
On 30 September 2008 Malayan Banking Berhad (“Maybank”), through Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (“MOCS”), a wholly owned subsidiary, completed the acquisition of a 100% stake in Sorak Financial Holdings Pte. Ltd., which at the time of the transaction owned a 55.51% stake in BII. In December 2008, MOCS completed a tender offer for the remaining BII shares, and acquired an additional shareholding.
BII merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2012, jaringan BII terdiri 415 cabang (12 diantaranya masih menunggu ijin operasional dari Bank Indonesia), termasuk 6 cabang Syariah, dan 2 cabang di luar negeri, dan 1.237 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) termasuk Mesin Setoran Tunai (CDM) di seluruh Indonesia. BII adalah salah satu dari sedikit bank di Indonesia yang terhubung ke semua jaringan ATM, yakni ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, serta CIRRUS, jaringan Malaysia MEPS dan 3.500 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura.
BII is one of the largest banks in Indonesia. As of year-end 2012, BII’s network comprised 415 branches (12 of which still await operational permit from Bank Indonesia) including 6 Sharia branches, and 2 overseas branches and 1,237 Automatic Teller Machines (ATMs) including Cash Deposit Machines (CDMs) nationwide. BII is one of few banks that connect to all networks in Indonesia namely ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, and CIRRUS, Malaysia’s MEPS network as well as 3,500 Maybank ATMs in Malaysia and Singapore.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
BII serve a full range of financial services to individual and corporate through SME, Corporate and Consumer business as well as automotive financing through BII’s subsidiaries, WOM Finance for motorcycle and BII Finance for car financing. As of 31 December 2012, the Bank controls third party funds of Rp 85.9 trillion and maintains assets worth of Rp 115.8 trillion.
PT Wahana Makmur Sejati
PT Wahana Makmur Sejati
Dalam sejarahnya, Grup Wahana adalah salah satu pendiri dari WOM Finance di tahun 1997. Saat itu, salah satu alasan didirikannya WOM Finance adalah untuk menunjang penjualan kredit sepeda motor, khususnya penjualan sepeda motor Honda di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang yang merupakan wilayah eksklusif dalam bentuk Main Dealership yang dimiliki oleh salah satu anak perusahaan Grup Wahana, yaitu PT Wahana Makmur Sejati. Saat didirikan, kepemilikan WOM Finance berada di bawah bendera PT Wahanaartha Harsaka (Holding Company) dengan persentase kepemilikan sebesar 55% dari total modal.
Historically, Wahana Group was one of the founders of WOM Finance in 1997. At that time, one of the reasons behind the establishment of WOM Finance was to support credit sales for motorcycles, especially Honda motorcycles in the region of Jakarta and Tangerang, which is an exclusive area, in the form of Main dealership owned by the Company’s subsidiary, PT Wahana Makmur Sejati. At the establishment, WOM Finance is under PT Wahanaartha Harsaka (Holding Company) with an ownership of 55% of total capital.
Membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia paska krisis moneter tahun 1998 hingga memasuki awal tahun 2000, agresivitas penjualan kredit sepeda motor semakin deras yang dipicu oleh membaiknya daya beli masyarakat. Hingga diakhir tahun 2004, grup Wahana memutuskan melepas sebagian besar sahamnya di WOM Finance kepada BII. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa Perseroan secara bisnis akan terus berkembang, sehingga diperlukan dukungan dari institusi perbankan yang kuat, yang mampu mendukung Perseroan dalam menyalurkan kreditnya dan melakukan ekspansi ke seluruh wilayah di Indonesia. Saat dijual, Grup Wahana sendiri masih menyisakan sebagian kecil kepemilikan saham di Perseroan, akan tetapi kepemilikan saham tersebut dimiliki secara individu oleh para pendiri dari Grup Wahana.
The improving economic condition in Indonesia in the postcrisis years of 1998 and into early 2000’s, coupled with the growing purchasing power, had caused motorcycles sales to skyrocket. By the end of 2004, the Group decided to divest most of its share in WOM Finance to BII. The reason behind the divestment is to provide WOM Finance with a strong financial back up from a firm bank, so that WOM Finance can grow even bigger in its loan disbursement, as well as expanding its network nationwide. Upon the divestment, Wahana Group still had minor share ownership, but those shares were owned by individuals, the founders of Wahana Group.
Pada tahun 2007, Grup Wahana yang diwakili oleh PT Wahanaartha Harsaka (Holding Company) telah membeli sebagian kecil saham Perseroan melalui transaksi di bursa efek. Kemudian pada pertengahan tahun 2010, akhirnya grup Wahana memutuskan untuk menyatukan kembali seluruh kepemilikan saham Perseroan ke dalam satu kepemilikan saham dibawah bendera PT Wahana Makmur Sejati, yang merupakan salah satu anak perusahaan dalam Grup Wahana. Keputusan ini diambil sebagai salah satu strategi Grup Wahana untuk mewujudkan mimpinya menjadi Perusahaan sepeda motor yang terintegrasi.
In 2007, Wahana Group, PT Wahanaartha Harsaka (Holding Co) purchased minority share ownership of WOM Finance through stock exchange transactions. Then in mid-2010, The Group finally decided to reunite their entire shares in WOM Finance into one share ownership under the PT Wahana Makmur Sejati, a subsidiary of Wahana Group. The decision was taken to realize Wahana Group’s Vision to become and an integrated motorcycle company.
27
WOM Finance • 2012 Annual Report
BII menyediakan berbagai layanan keuangan untuk individu dan korporasi yang mencakup bisnis UKM, Korporasi, Komersil, Konsumer, serta bisnis pembiayaan otomotif melalui anak perusahaan BII yakni WOM Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua dan BII Finance untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Per 31 Desember 2012, Bank mengelola dana pihak ketiga sebesar Rp 85,9 triliun dan memelihara aset senilai Rp 115,8 triliun.
Laporan Presiden Komisaris
Report from President Commissioner
Disiplin dalam menjalankan bisnis pembiayaan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, menjadi salah satu faktor utama bagi Perseroan untuk membukukan pertumbuhan disertai kualitas aset yang baik. Ekspansi yang dilakukan secara terukur di tahun 2012 mendorong Perseroan mencapai target-target yang ditetapkan. Discipline in the business of financing in accordance with the systems and procedures that have been established is one of the main factors for the Company to record growth with good asset quality. Measured expansions performed in 2012 encouraged the Company to achieve the determined targets.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Pemegang Saham yang terhormat ,
28
Perseroan dapat melalui tantangan internal maupun eksternal yang terjadi di tahun 2012, sehingga Perseroan dapat menjaga pertumbuhannya secara berkelanjutan. Kami mencatat, konsistensi dan komitmen untuk menerapkan kebijakan yang telah disepakati bersama dapat mendukung Perseroan tetap berada di jajaran atas perusahaan di bidang pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia.
The Company has overcome both internal and external challenges in 2012 to create sustained growth. This occurred as a result of consistent commitment to implement agreed upon policies that supported the Company in remaining one of the top companies in the Indonesian automotive financing industry.
Tantangan eksternal berupa diberlakukannya ketentuan uang muka yang baru oleh Pemerintah, memang memberikan dampak yang signifikan kepada gerak Perseroan. Di sisi lain, Perseroan dapat menjaga kualitas asetnya, bahkan lebih baik dibanding kondisi di tahun sebelumnya. Langkah-langkah efektif terhadap pengelolaan biaya turut berperan terhadap pembukuan laba bersih yang lebih baik, yakni sebesar 41% dibanding perolehan tahun 2011.
External challenges included the enactment of new Government regulations, which did significantly reduce the Company’s momentum. On the other hand, the Company was able to increase asset quality from the levels achieved late last year. Effective cost management measures contributed to a net profit growth in 2012 of 41% compared to earnings in 2011.
Bersama-sama dengan Manajemen, kami sepakat untuk fokus mengedepankan pertumbuhan kualitas daripada pertumbuhan kuantitas. Direksi dan jajarannya dapat
Together with management, we agreed that focus should be on promoting growth in quality loans rather than mere growth of quantity. The Board of Directors and staff were
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
able to effect a selective expansion, so the net bad debts were at 7.61% in 2012, compared to 10.03% in 2011. This is partly due to the adoption of stronger and more comprehensive risk management procedures.
Penerapan manajemen risiko yang lebih kuat tidak berarti menurunkan kualitas layanan, baik kepada mitra kerja maupun pelanggan. Komitmen kepada pelanggan dan mitra kerja tetap yang utama. Oleh karenanya, Perseroan terus melakukan penguatan pada network maupun kerja sama dengan dealer.
Implementation of a stronger risk management, however, did not lead to a lower quality of service, either to partners or customers, as it remains our commitment to always put customers and partners first. Accordingly, the Company continued to strengthen its network and cooperation with the dealers.
Perseroan juga berhasil menjaga tingkat likuiditasnya, sehingga peran sebagai penyedia pendanaan bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bermotor dapat berjalan secara lancar. Dukungan dari pemegang saham
The Company likewise maintained liquidity levels, facilitating, therefore, its role as a finance provider for people who want to have quality motor vehicles. The support of the majority shareholder, PT Bank Internasional Indonesia,
29
WOM Finance • 2012 Annual Report
menjaga ekspansi secara selektif, sehingga net bad debt berada pada posisi 7,61% di tahun 2012, dibanding 10,03% pada tahun 2011. Hal ini antara lain berkat diterapkannya manajemen risiko yang lebih kuat dan komprehensif.
Laporan Presiden Komisaris
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Report from President Commissioner
30
mayoritas, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., sangat kami apresiasi dan jaga, sehingga pertumbuhan Perseroan dapat memberikan nilai tambah yang terus membaik bagi para stakeholders.
Tbk., was maintained and is very much appreciated, so that Company growth may provide improved added value for the stakeholders.
Strategi dan Prospek Usaha
Business Strategy and Prospect
Selain mengutamakan pertumbuhan kualitas, penetapan strategi berdasarkan potensi wilayah dan prospeknya turut menentukan keberhasilan Perseroan menjaga pertumbuhannya. Langkah ini membantu Perseroan memetakan bisnisnya di setiap wilayah. Kedepan, inisiatif yang didukung dengan analisa data yang kuat ini patut dipertahankan, menjadi bagian dari strategi pengembangan usaha.
In addition to prioritizing quality growth, establishing a strategy based on the potential and prospects of each region helped determine Company success in maintaining growth. Region by region mapping of business opportunities has created a powerful data analysis tool for the Company to successfully support its growth strategy, going forward.
Kami juga mendukung penuh kebijakan Manajemen untuk menjadikan tahun 2012 sebagai tahun tanpa toleransi fraud. Reward and punishment harus benar-benar diterapkan, sehingga seluruh karyawan bekerja penuh integritas, profesional, dan pada akhirnya mereka juga akan menikmati hasil kerja tersebut.
We also fully support the Management’s policy to make 2012 as the year of zero tolerance to fraud. Rewards and punishments must be seriously implemented, therefore encouraging all employees to work with integrity, professionalism, and in the end, the satisfaction of a job well done.
Pembenahan dan penguatan infrastruktur internal kami harapkan menjadi modal utama bagi Perseroan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang tetap stabil di tahun-tahun selanjutnya. Terus meningkatnya kemampuan masyarakat berdampak positif terhadap pertumbuhan kebutuhan transportasi.
Improving and strengthening the Company’s internal infrastructure is expected to be the main driver to benefit maximally from the expected continuation of Indonesian economic growth. The improving outlook of the general public is fueling increased demand for transportation.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Penguatan perilaku karyawan dalam bekerja didasarkan pada nilai-nilai TIGER yang ada pada Grup Maybank sebagai induk organisasi. Sosialisasi dan contoh-contoh terkait dengan pertumbuhan, integritas, keunggulan kerja sama tim & efisiensi, serta hubungan di seluruh jaringan terus dibudayakan. Budaya Perseroan yang kuat diyakini menjadi penentu keberhasilan Perseroan menjadi pemain terkemuka di industri pembiayaan.
Strengthening of employees’ work behavior is based on the existing TIGER values, as it is throughout the Maybank Group, the ultimate parent. Socialization and relationships across the network are cultivating examples of the growth of integrity, excellence, teamwork and efficiency. A strong Corporate Culture is believed to be a determinant in the Company’s success as a leading player in the financial industry.
Praktik tata kelola perusahaan yang baik diwujudkan melalui pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh perangkat-perangkat yang dimiliki. Kami juga secara aktif memantau perkembangan Perseroan melalui berbagai laporan, baik tentang manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal.
The practice of good corporate governance is realized through oversight by the Board of Commissioners, which is assisted by bodies under its control. We also actively monitor the progress of the Company through various reports, both on risk management and internal control systems.
Apresiasi
Apreciation
Penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Manajemen beserta jajarannya. Atas inisiatif dan kerja keras mereka, Perseroan dapat berkembang dan tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan bersama. Dukungan kuat dari Pemegang Saham kami sangat hargai, sehingga
Our highest appreciation goes to the Management and staff. With their initiative and hard work, the Company can develop and grow in accordance with the targets which have been established together. The strong support of our shareholders is also very appreciated, making the
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Perseroan mampu melalui masa-masa sulit dengan baik. Loyalitas para pelanggan dan mitra kerja kami harapkan terus terjaga, sehingga Perseroan dapat tumbuh bersamasama di tahun-tahun mendatang.
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Company able to go through hard times well. Our goal is loyalty among our valued customers and partners, with whom the Company can grow together in the coming years.
Presiden Komisaris President Commissioner
31
WOM Finance • 2012 Annual Report
Stephen Liestyo
Laporan Presiden Direktur
Report from President Director
Perubahan mendasar dan sikap antisipatif yang mulai diterapkan sejak tahun 2011 telah memberikan dasar yang kuat bagi Perseroan ketika pihak regulator mengubah kebijakannya. Kendati berpengaruh terhadap kinerja, secara keseluruhan performa Perseroan di tahun 2012 menunjukkan pertumbuhan yang baik. Perseroan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 7,6 miliar di akhir tahun 2012, meningkat 41% dibanding perolehan laba bersih di tahun sebelumnya. The fundamental change and proactive measures implemented since 2011 have provided a solid foundation for the Company. And when regulators changed certain policies, although affecting performance, the overall Company results in 2012 showed good growth. The Company was able to record a net profit of Rp 7.6 billion for 2012, increasing by 41% compared to previous year.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Pemegang Saham yang terhormat ,
32
Perseroan menjalani usaha di tahun 2012 yang penuh tantangan dengan melanjutkan setiap kebijakan yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya. Ada beberapa hal penting dan mendasar yang dilakukan dan berdampak pada performa Perseroan dan bermanfaat bagi pelanggan. Konsistensi menerapkan kebijakan yang sudah diambil mendukung upaya Perseroan untuk eksis dalam kompetisi di industri pembiayaan.
The Company ran its business in a challenging 2012 by continuing to implement agreed upon policies from the previous year. Several important and fundamental actions were taken and beneficially impacted the Company’s performance and customer satisfaction. Consistency in implementing those policies supported the Company’s efforts to meet the competition in the financing industry.
Penerapan terhadap ketentuan uang muka pada lembaga pembiayaan memberi dampak pada performa Perseroan. Hal ini antara lain berpengaruh terhadap total penjualan yang tidak setinggi tahun sebelumnya. Namun, kualitas penjualan tahun di tahun 2012 jauh lebih baik yang ditandai dengan semakin mengecilnya net bad debt secara
The implementation of the new down payment provisions on financial institutions has impacted the Company’s performance, particularly on lower sales volume compared to previous year. However, the portfolio quality in 2012 was better than before, resulting in a significant reduction on net bad debt to cover credit losses. We also managed
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
to control our costs effectively and grow our profit better than the previous year.
Di tahun 2012, Perseroan mulai menganalisa dan mengubah strategi pertumbuhan yang pernah sukses diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. Ekspansi untuk mengejar pertumbuhan yang tinggi tidak dapat berjalan sendirian. Direksi memberlakukan ekspansi secara selektif dengan target utama adalah pertumbuhan keuntungan yang diimbangi dengan kualitas aset yang baik. Untuk menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan, Manajemen menetapkan perlunya penerapan prosedur risiko yang baru secara menyeluruh. Langkah ini telah membantu Perseroan kembali dapat mengelola profitabilitas dan pertumbuhannya sesuai dengan yang diharapkan.
In 2012, the Company began to analyze and transform its previous successful strategies. The Company cannot only focus on expansion to boost growth. The Directors have applied selective expansion, targeting on higher profit growth and followed with good portfolio quality. To maintain sustainable growth, Management has determined the needs for new comprehensive risk procedures. These steps have helped the Company to manage its profitability and grow as expected.
33
WOM Finance • 2012 Annual Report
cukup signifikan untuk menghindarkan credit loss. Kami juga berhasil mengelola biaya secara efektif sehingga perolehan laba bersih dapat tumbuh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Laporan Presiden Direktur
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Report from President Director
34
Kekuatan yang telah dikembangkan Perseroan selama ini tetap dipertahankan. Selama bertahun-tahun Perseroan menunjukkan komitmennya kepada pelanggan, jaringan nasional yang efektif, serta dukungan untuk dealer dan strategi joint promotion. Dengan lebih fokus pada posisi sebagai fasilitator antara produsen sepeda motor dan mereka yang ingin memiliki sepeda motor, Perseroan telah membuat perubahan yang diperlukan dan secara fundamental berada pada posisi yang lebih baik dalam memenuhi harapan para stakeholder.
The Company maintained its strengths that had been developed over the years, which were commitment to its customers, effective national network, full support to dealers and its joint promotion strategy. With the focus on its position as a facilitator between motorcycle manufacturers and customers, the Company has made necessary changes to be in a fundamentally better position and be able to meet stakeholders’ expectations.
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan selalu memperhatikan faktor pendanaan serta likuiditas. Untuk menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perseroan selalu mengupayakan cadangan likuiditas yang optimal dan mengelola perputaran uang secara sentralisasi. Di tahun 2012, Perseroan berhasil melunasi Obligasi V Perseroan Tahun 2011 Seri A dan Medium Term Notes I masingmasing sebesar Rp 294 miliar di bulan Maret 2012 dan Rp 200 miliar di bulan Februari 2012.
As a finance company, the Company always monitors its funding requirements and liquidity. For day-to-day operations, the Company always maintains an optimal liquidity reserves and centrally managed cash flow. The Company settled its Company Bonds V Year 2011 Series A of Rp 294 billion in March 2012 and Medium Term Notes I of Rp 200 billion in February 2012.
Keberhasilan ini menjadi salah satu modal Perseroan untuk mempertahankan peringkat Perseroan dimana Fitch Ratings Indonesia memberi peringkat AA(idn), yakni adanya kemampuan Perseroan membayar utang. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pendanaan yang juga diberikan oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebagai pemegang saham mayoritas. Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan sebesar Rp 8 triliun untuk pembiayaan konvensional dan Rp 4,5 triliun untuk pembiayaan syariah.
This success has become a basis for the Company to maintain its rating of AA (idn) by Fitch Ratings Indonesia, which reflects the Company’s ability to pay its debt while supported by full financing availability from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) as the majority shareholder. The Company has obtained a Rp 8 trillion conventional financing and Rp 4.5 trillion sharia financing from BII.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Portofolio Improvement
Manajemen menyikapi kebijakan Pemerintah meningkatkan besaran uang muka pada Juni 2012 sebagai suatu peluang untuk fokus pada kualitas dan tidak sekadar mengejar kuantitas. Di tahun 2012, Manajemen menerapkan strategi yang selektif dalam memilih produk yang ditawarkan kepada pelanggan dan wilayahnya. Jika pada satu wilayah brand tertentu cukup potensial, maka Perseroan fokus pada brand tersebut sebagai prioritas. Hal ini memerlukan kerja sama yang erat dengan dealer di wilayah tersebut, sehingga Perseroan mengoptimalkan jaringan dealer secara selektif. Perseroan memberikan benefit yang signifikan dalam bentuk kecepatan pelayanan dan pemprosesan melalui Sistem Informasi Dealer (SID).
Management responded to the Government’s policy to increase the amount of down payments in June 2012 as an opportunity to focus on quality rather than quantity. In 2012, Management implemented a strategy to be more selective in offering products to its customers and regions. If within a particular area a brand has enough potential, the Company will focus on that brand as a priority. This requires close cooperation with the dealers in the region, enabling the Company to selectively optimize the dealer network. The Company provides a significant benefit in processing speed and services offered through the Dealer Information System (SID).
Dalam hal pengendalian kredit macet, Perseroan menerapkan sistem analisa data di setiap cabang yang mampu memperkirakan tingginya tingkat risiko gagal bayar dengan penggunaan parameter yang lebih luas, termasuk jumlah uang muka. Selain itu, perubahan besar pada insentif penjualan dan target Key Performance Indicator (KPI) memberikan bobot yang sama pada kualitas pinjaman dan pertumbuhan penjualan ditingkat regional, cabang, dan tingkat individu. Upaya ini berhasil memperbaiki angka First Installment Default (FID) di tahun 2012 menjadi sebesar 3,77% dibanding tahun 2011 yang masih sebesar 5,72%.
For bad debts management, the Company has implemented a data analysis system at branches that can predict the level of credit risk using broader parameters, included but not limited to the amount of down payment. In addition to that, a major change in sales incentive and Key Performance Indicator (KPI) targets has given an equal ratio to the quality of loans and sales growth at regional, branch, and individual levels. These efforts resulted in improved figures in the First Installment Default (FID) to 3.77% in 2012 compared to 5.72% in 2011.
Pada tingkat wilayah dan dealer, Perseroan menerapkan strategi penggabungan tingkat penjualan dan tingkat gagal bayar. Hasilnya, nilai risiko tertimbang yang lebih baik dan memungkinkan kantor cabang dan Credit Marketing Officer (CMO) untuk menyesuaikan besarnya uang muka dan/atau angsuran. Hasil dari perubahan ini adalah menurunnya jumlah Non Performing Loan (NPL) dari 3.23% pada tahun 2011 menjadi 3.16% ditahun 2012. Dealer juga memperoleh keuntungan karena CMO yang lebih dekat dan waktu penyelesaian lebih cepat.
At the district and dealer levels, the Company applies a merger strategy to sales levels and default payments. As a result, the value of weighted risk is better and allows branches and Credit Marketing Officers (CMO) to adjust the amount of the down payment and/ or installments. The result is a decline in the amount of non-performing loans from 3.23% in 2011 to 3.16% in 2012. Dealers also benefit because the CMOs are closer and provide a faster turnaround time.
35
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perbaikan Portofolio
Laporan Presiden Direktur
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Report from President Director
36
Strategi meningkatkan kolektibilitas Perseroan dibarengi dengan penegakan disiplin dan pengenaan sanksi yang mulai diterapkan pada akhir 2011. Perseroan meningkatkan penggunaan wishtleblower system dimana setiap orang dapat menyampaikan informasi terjadinya penyimpangan di Kantor Cabang, Kantor BU, ataupun Divisi terkait.
Strategies to increase collectibility was accompanied by the imposition of discipline and sanctions in late 2011. The Company increased the usage of the whistleblower system where everyone can convey information on irregularities at the Branch Office, BU Office, or related Division.
Mekanismenya adalah dengan menggunakan email Perseroan yang bisa diakses oleh siapa saja yang dinamakan Jendela. Sistem ini sudah dijalankan sejak tahun 2008 dan telah disosialisasikan kepada seluruh unit kerja Perseroan, antara lain melalui pemasangan poster yang berisi informasi tentang Jendela.
The whistleblower mechanism, called Jendela, uses the Company’s e-mail and can be accessed by anyone. This system has been running since 2008 and has been disseminated to all Company units, through posters containing information about Jendela.
Tahun 2012 menjadi tahun tanpa toleransi terhadap fraud, sehingga kasus fraud ditahun 2012 Perseroan bisa dikatakan lebih baik daripada tahun sebelumnya. Dengan panduan, penghargaan dan hukuman yang jelas dan telah diterapkan, para staf semakin percaya diri dan kolektibilitas semakin membaik.
2012 became the “zero tolerance for fraud” year, and it is fair to say that fraud cases in 2012 are lower than the previous year. With clear guidelines, rewards and punishments being applied, the staff is more confident and collectibility is getting better.
Selain itu, dengan penerapan limit yang tepat, baik CMO maupun tim persetujuan kredit memiliki patokan yang terbukti berhasil menentukan tingkat underwriting yang benar. Perubahan-perubahan yang terjadi telah memulihkan proses kredit yang aman. Pada semua tahap, semua parameter telah dipelajari dan diikuti, pemeriksaan telah dilakukan, insentif telah seimbang, dan Perusahaan kini memiliki posisi yang kuat untuk melakukan ekspansi pemberian pembiayaan berkualitas dengan sistem kontrol pembiayaan yang ketat.
In addition, applying appropriate limits, both for CMOs and credit approval teams, has a proven to be a successful benchmark to determine correct underwriting levels. The changes already made have restored a secure credit process. At all stages, all parameters have been studied and followed up, examination has been carried out, incentives have been balanced, and the Company currently has a strong position to expand provisions for quality financing within a tight financing control system.
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Kendati secara internal telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan performa Perseroan, tetapi kebijakan Pemerintah terkait uang muka minimum berdampak cukup signifikan. Hal ini terlihat dari total aset per 31 Desember 2012 mencapai Rp 3,3 triliun, turun sebesar 14,3% atau sebesar Rp 559 miliar dibandingkan total aset per 31 Desember 2011. Pembukuan pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 5.971,7 miliar di tahun 2012, sementara tahun sebelumnya mencapai Rp 7.069,1 miliar.
Although internally various efforts to improve the performance of the Company have been made, the Government’s policy relating minimum down payment had a significant impact. This is evident from the total assets as of 31 December 2012 which reached Rp 3.3 trillion, decreasing by 14.3% or Rp 559 billion compared to total assets as of 31 December 2011. Financing was recorded at Rp 5,971.7 billion in 2012, compared to previous year of Rp 7,069.1 billion.
Setelah Perseroan memperkuat fundamental yang diperlukan, pertumbuhan penjualan diarahkan pada pemberian pembiayaan berkualitas dengan profitabilitas dari seluruh portofolio. Tahun 2012 menjadi tahun dengan fokus pada optimalisasi dan efisiensi. Pelanggan juga mendapatkan manfaat dari upaya Perseroan untuk secara lebih aktif memberikan produk yang bernilai tinggi.
After the Company strengthened the required fundamentals, sales growth was directed to the provision of quality financial profitability in all portfolios. 2012 became the year that focused on optimization and efficiency. Customers also benefited from the Company’s efforts to be more active in providing products of high value.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Good Corporate Governance
Nilai TIGER yang terdiri dari pertumbuhan, integritas, keunggulan kerja sama tim & efisiensi, dan hubungan di seluruh jaringan yang diadopsi dari Maybank sebagai induk organisasi disosialisasikan antara lain melalui newsletter. Media ini menjadi sarana komunikasi antara manajemen dan karyawan dalam menginternalisasikan nilai-nilai TIGER.
The TIGER values of growth, integrity, excellence in teamwork, efficiency, and relationships across the entire network have been adopted from Maybank as the parent organization and have been socialized among all staff through newsletters. Other media have also served as a means of communication between management and employees to internalize the TIGER values.
Peningkatan praktik tata kelola perusahaan yang baik juga tercermin dari penunjukan Kepala Internal Audit yang baru. Berbekal pengalamannya di perusahaan pembiayaan, Tim Internal Audit akan mengambil sikap proaktif dalam memastikan bahwa semua cabang dan sistem telah menunjukkan kinerja yang baik dan menindaklanjuti setiap rekomendasi.
Improved practices of good corporate governance are also reflected in the appointment of a new Head of Internal Audit. Equipped with experience in corporate finance, the Head of Internal Audit will lead the internal audit team to take a proactive stance in ensuring that all branches and the whole system demonstrates good performance, following up on any recommendations.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan pergantian Sekretaris Perusahaan di bulan April 2012. Sementara itu, menjelang akhir tahun 2012, Direktur Sumber Daya Manusia mengajukan pengunduran diri. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara Martha Bambang Priambodo atas peran dan sumbangsihnya kepada Perseroan.
In addition, the Company also replaced the Corporate Secretary in April 2012. Meanwhile, towards the end of 2012, the Director of Human Resources resigned. We express our highest gratitude to Mr. Martha Bambang Priambodo for his role and contributions to the Company.
Perusahaan terus menerapkan tata kelola perusahaan, sistem kontrol, risk-profiling, dan sistem pelaporan yang saling terintegrasi. Proses ini turut mengembalikan kepercayaan dealer untuk bersama-sama WOM Finance mengembangkan bisnis pembiayaan kendaraan bermotor sehingga memberikan pertumbuhan yang lebih baik.
The Company continues to implement good corporate governance, through integrated control systems, riskprofiling, and reporting systems. This process helped restore the confidence of dealers to join with WOM Finance to develop the vehicle financing business to generate better growth.
Prospek Usaha
Business Prospect
Perseroan memiliki peluang untuk memperluas pasar baik di dalam maupun di luar Jawa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menumbuhkan keinginan masyarakat untuk meraih kebebasan dalam memilih alat transportasi. Sementara itu, suku bunga dan tingkat inflasi yang stabil menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Faktor-faktor ini mendorong pertumbuhan pembiayaan sepeda motor.
The Company has the opportunity to expand its markets both inside and outside Java. Indonesia’s economy has produced a public desire to achieve freedom in choosing the means of transportation. Meanwhile, stable interest rates and inflation rates foster customer trust. These factors encourage the growth of motorcycle financing.
Berdasarkan data AISI, penjualan sepeda motor baru (new bike) pada tahun 2011 adalah 8.012.540 kendaraan. Sementara ditahun 2012 hanya mencapai 7.064.457 kendaraan, atau mengalami penurunan sebesar 11,8%.
Based on the data of AISI, new motorcycle sales in 2011 were 8,012,540 vehicles, while in 2012 they only reached 7,064,457 vehicles, or a decline of 11.8%.
37
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Presiden Direktur Report from President Director
Pertumbuhan ekonomi yang stabil, diharapkan dapat memperbaiki permintaan kendaraan roda dua di tahuntahun mendatang. Untuk menggugah minat pelanggan, Perseroan mengoptimalkan jaringan pembayaran angsuran melalui outlet E-Channel dan juga mengoptimalkan pembiayaan syariah untuk mengakomodir segmen konsumen yang tidak bisa diakomodir oleh pembiayaan konvensional.
Stable economic growth is expected to improve demand for two-wheeled vehicles in the coming years. To arouse the interest of customers, the Company is optimizing the installment payments network through E-Channel outlets and also optimizing accommodation within the sharia consumer finance segment, expanding options beyond conventional financing.
Apresiasi
Appreciation
Tahun 2012 adalah tahun kerja keras serta penguatan struktur Perseroan. Kami berterima kasih kepada pelanggan yang telah memberikan dukungan. Terima kasih juga kepada seluruh karyawan yang telah membawa Perseroan ke level yang lebih tinggi. Kerja keras ini masih belum akan berakhir. Konservatif dan kehati-hatian dengan kontrol yang ketat menjadi prasyarat utama agar Perseroan bisa terus melewati tahun-tahun mendatang dengan lebih baik. Direksi juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya disepanjang tahun 2012. Diharapkan, dukungan tersebut akan semakin meningkat di masa-masa mendatang.
2012 was a year of hard work and strengthening the structure of the Company. We thank our customers for all the support. We also thank all the staff who have brought the Company to a higher level. The hard work is not over yet. Being conservative and cautious with strict controls will be the main prerequisites for the Company to better itself in the coming years. The Board of Directors would also like to thank the Board of Commissioners and shareholders for their trust and support throughout 2012. Hopefully, the support will increase in the future.
Djaja Suryanto Sutandar
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Presiden Direktur President Director
38
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
WOM Finance • 2012 Annual Report
39
Analisa & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Penerapan ketentuan baru tentang uang muka berdampak signifikan terhadap pendapatan Perseroan di tahun 2012. Namun, program efisiensi yang diterapkan dengan disiplin penuh membantu kami membukukan pertumbuhan laba.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
The application of the new down payment regime significantly impact the Company’s revenue in 2012. However, the efficiency program implemented with full discipline helped us to post profit growth.
40
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
WOM Finance • 2012 Annual Report
41
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Strategi Perseroan
Corporate Strategy
Di tahun 2012, Perseroan menerapkan strategi baru dengan tetap mempertimbangkan kesinambungan dari langkah-langkah penting yang sudah ditempuh pada tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2011, setiap langkah dan kebijakan Perseroan bertumpu pada prinsip efektivitas. Di tahun 2012, setiap tindakan Perseroan berpatokan pada prinsip efektivitas dan efisiensi. Perseroan menerapkan manajemen risiko yang sangat ketat dalam setiap tindakannya, yang ditujukan untuk memperkokoh fondasi penjualan dan pertumbuhan laba yang kuat di masa depan. Penerapan strategi baru ini akan terus berlanjut untuk memastikan bahwa seluruh sistem akan berjalan secara lebih efisien sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi konsumen dan Perseroan.
In 2012, the Company adopted a new strategy taking into account the continuity of the important steps that had been taken in previous years. In 2011, every Company step and policy rested on the principle of effectiveness. In 2012, every act of the Company is based on the principles of effectiveness and efficiency. The Company implemented very strict risk management in all actions, aimed to strengthen the foundation of sales and strong profit growth in the future. This new strategy will continue to ensure that the entire system will run more efficiently so as to provide more value for customers and the Company.
Memperkuat Struktur Organisasi
Strengthening the Organizational Structure
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Perseroan akan memfokuskan diri pada penguatan struktur organisasi, terutama dalam hal Pemasaran, Pinjaman dan Penagihan. Secara berkala Perseroan akan melakukan assessment terhadap target dan mekanisme pengendalian pada ketiga area tersebut, dan juga pada area lainnya. Hasil yang diperoleh akan menunjukkan seberapa fokus manajemen risiko yang dilakukan Perseroan.
Menyempurnakan Model Bisnis
Refining the Business Model
Untuk menghadapi persaingan, penyempurnaan pada model bisnis akan menciptakan keseimbangan antara pangsa pasar dengan kualitas pinjaman, sebagai upaya mendukung pelanggan. Menerapkan Manajemen Risiko dengan prinsip kehati-hatian
To face the competition, refinement of the business model will create equilibrium between market share and portfolio quality, as an effort to support customers. Risk Management with therefore be implemented with the prudence principle
Pada tahun 2012, Perseroan: • Menerapkan matriks Dealer Relationship Management yang baru untuk meningkatkan penjualan dari sumbersumber yang lebih baik, • Melakukan proses evaluasi yang berkesinambungan untuk menyempurnakan kebijakan manajemen risiko, • Meningkatkan pengawasan dan memperkuat pengendalian pada proses operasional.
In 2012, the Company: • Implemented a new Dealer Relationship Management matrix to boost sales from better sources, • Conducted an ongoing evaluation process to improve its risk management policies, • Improved oversight and strengthened control over operational processes.
Menjaga Hubungan Semua Mitra Bisnis
Maintaining Good Relations with All Business Partners
Baik
Dengan
Kepercayaan dan hubungan baik dengan semua mitra usaha yang selama ini telah terpelihara baik adalah salah satu faktor pendukung kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan akan berupaya mempertahankan kepercayaan tersebut dan terus membina hubungan baik dengan semua mitra usaha, demi kepuasan semua pihak.
42
The Company will focus on strengthening the organizational structure particularly for Marketing, Credit and Collection. The Company will periodically assess targets and control the mechanisms on these three, and other, areas. The achieved result will show the Company’s focus in risk management.
The trust and good relationship with all business partners is one of the key factors of the Company’s success. Therefore, the Company will seek ways to strengthen trust and good relations with all business partners, for the satisfaction of all related parties.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan percaya bahwa berinvestasi untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas akan sangat membantu pencapaian tujuan Perseroan.
Improving Human Resources quality is one of the key factors for Company success. Therefore the Company believes that investing in better quality human resources will support Company to achieve targets.
Meningkatkan Penjualan
Growth in Sales
Perseroan terus berupaya meningkatkan volume penjualan, terutama untuk produk yang memiliki margin yang lebih tinggi dan di wilayah yang potensial serta melakukan simplifikasi proses operasional untuk pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik. Perseroan sudah mencanangkan manajemen risiko yang akan berperan lebih aktif dalam mendorong penjualan untuk melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah yang dipetakan sebagai wilayah yang rendah risiko pembiayaannya. Volume penjualan akan terus didorong naik, dengan tetap memperhatikan aspek kecilnya risiko kredit guna mencapai portofolio yang lebih sehat.
The Company continues to focus on increased sales volume, particularly for higher margin products in areas of high potential by performing simplification of operational processes for faster and better service. The Company has launched new risk management procedures which will play a more active role in encouraging marketing to expand low risk financing. Sales volume will continue to grow with by consistenly considering credit risk to get good portfolio quality.
Efisiensi dan Meningkatkan Produktivitas
Efficiency and Productivity Improvement
Dalam rangka memberikan hasil yang optimal kepada seluruh stakeholder, Perseroan berkomitmen untuk terus melakukan efisiensi serta meningkatkan produktivitas untuk hasil yang optimal. Guna mencapai tujuan tersebut, setiap proses dan kegiatan yang berlangsung dalam Perseroan, akan didorong untuk memperhatikan 3 (tiga) hal pokok yakni efisiensi, kontrol yang optimal, serta senantiasa bertumpu pada kepuasan konsumen.
In order to provide optimal results to all stakeholders, the Company is committed to continuously improving efficiency and increasing productivity. To achieve this goal, each Company process and activity will be encouraged to focus on three (3) key points: efficiency, optimal supervision, and customer satisfaction.
Meningkatkan Infrastruktur
Improving Infrastructure
Infrastruktur merupakan salah satu faktor penting serta mendukung kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berupaya untuk menyempurnakan infrastruktur dan sistem, antara lain dengan meningkatkan otomatisasi, mengurangi kontrol manual, serta memperbaharui dan menyempurnakan sistem yang ada.
Infrastructure is one of the key factors to support Company success. Therefore, the Company will continuously improve infrastructure and systems, such as, automation to reduce manual supervision as well as updating and redefining the current system.
WOM Finance • 2012 Annual Report
43
Analisa Keuangan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Financial Analysis
44
Aset
Assets
Perseroan mencatat penurunan Total Aset sebesar 14,3% di tahun 2012, yakni dari Rp 3,9 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp 3,3 triliun di tahun 2012. Penurunan ini terutama terjadi karena: - Piutang Pembiayaan Konsumen mengalami penurunan sebesar Rp 457 miliar di tahun 2012. Hal ini disebabkan karena pengaruh yang signifikan atas diberlakukannya peraturan tentang uang muka yang baru. - Biaya Dibayar Di Muka dan Uang Muka turun sebesar Rp 109,3 miliar di tahun 2012 dibanding posisi pada tahun 2011.
The Company recorded a Total Assets decrease of 14.3% in 2012, from Rp 3.9 trillion in 2011 to Rp 3.3 trillion in 2012. The decrease was primarily due to:
Liabilitas
Liabilities
Total Liabilitas di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 16,3% dibandingkan posisi pada akhir tahun 2011. Penurunan ini terjadi terutama karena adanya penurunan sebesar Rp 417 miliar di Utang Lain-lain, sebesar Rp 292 miliar di Utang Obligasi dan pelunasan Medium Term Note Rp 200 miliar.
Total Liabilities in 2012 decreased by 16.3% compared to the position at the end of 2011. This decrease occurred mainly due to a decrease of Rp 417 billion in Other Payables, amounting to Rp 292 billion in Bonds Payable and the repayment of Medium Term Notes of Rp 200 billion.
-
-
Consumer Financing Receivables which decreased by Rp 457 billion in 2012. This is due to the significant influence on the implementation of the new regulation on down payments. Prepaid Expenses and Advances decreased by Rp 109.3 billion in 2012 compared to the position in 2011.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 1,7% karena adanya kenaikan sebesar Rp 1 miliar di Saldo Laba untuk Cadangan Umum dan Rp 6,6 miliar di Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya.
Total Equity increased by 1.7% due to an increase of Rp 1 billion in Retained Earnings Appropriated for General Reserve and Rp 6.6 billion in unappropriated Retained Earnings.
Pendapatan
Revenues
Total Pendapatan di tahun 2012 mengalami penurunan dibanding perolehan pada tahun 2011, yaitu sebesar 2,7%. Namun Perseroan dapat meningkatkan pendapatan atas Pembiayaan Konsumen (neto) pada periode yang sama sebesar 7,2%.
Total Revenue in 2012 decreased compared to 2011 by 2.7%. However the Company increased earnings on Consumer Financing (net) by 7.2% in the same period.
Beban
Expenses
Program efisiensi yang dijalankan Perseroan berhasil menurunkan beban di tahun 2012 menjadi sebesar Rp 1,58 triliun dibanding Rp 1,64 triliun pada tahun 2011, atau terjadi penurunan sebesar 3,5%. Penurunan ini terutama terjadi karena adanya penurunan di beban Umum dan Administrasi sebesar 6,7% dan beban Pendanaan sebesar 17,6%. Sementara beban Gaji dan Tunjangan Karyawan mengalami kenaikan sebesar 6,1%.
The Company successfully executed an efficiency program by reducing operating expenses in 2012 to Rp 1.58 trillion from Rp 1.64 trillion in 2011, or a decrease by 3.5%. This was mainly due to decreased General and Administrative Expenses by 6.7% and by 17.6% in Financing costs. Meanwhile Salaries and Employees Benefits expenses increased by 6.1%.
45
WOM Finance • 2012 Annual Report
Ekuitas
Analisa & Pembahasan Manajemen
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Management Discussion and Analysis
46
Laba Sebelum Beban Pajak
Income Before Tax Expense
Perseroan membukukan Laba Sebelum beban Pajak sebesar Rp 28,1 miliar di tahun 2012, atau naik sebesar 78,3% dibanding posisi pada tahun 2011.
The Company recorded Income Before Tax Expense of Rp 28.1 billion in 2012, or an increase of 78.3% compared to 2011.
Laba Tahun Berjalan
Income For The Year
Laba Tahun Berjalan yang diperoleh Perseroan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 41,4%, naik dari Rp 5,4 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 7,6 miliar di tahun 2012.
Income For The Year for the Company in the year 2012 increased by 41.4%, from Rp 5.4 billion in 2011 to Rp 7.6 billion in 2012.
Arus Kas
Cash Flow
Kas Neto yang diperoleh dari Aktivitas Operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 680 miliar menjadi Rp 226 miliar di tahun 2012.
Net Cash provided by Operating Activities increased by Rp 680 billion to Rp 226 billion in 2012.
Kas Neto yang digunakan untuk Aktivitas Investasi di tahun 2012 lebih kecil dibanding pada tahun 2011 yakni dari Rp 15,2 miliar menjadi Rp 3,9 miliar. Hal ini antara lain seiring dengan terjadinya penurunan total aset.
Net Cash used in Investing Activities in 2012 was lower than in 2011, from Rp 15.2 billion to Rp 3.9 billion and is aligned with the decrease in total assets.
Kas Neto yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan mengalami penurunan minus Rp 192,6 miliar di tahun 2012. Penurunan ini terutama tidak adanya penerbitan obligasi di tahun 2012.
Net cash provided by Financing Activities decreased by Rp 192.6 billion in 2012, primarily due to no bond issuance in 2012.
Kemampuan Membayar Utang
Capacity for Debt Servicing
Perseroan selalu memiliki komitmen untuk menjaga kondisi likuiditasnya mengingat kegiatan operasional sebagai perusahaan pembiayaan sangat ditentukan oleh ketersediaan dana yang memadai sesuai dengan ekspansi yang dilakukan.
The Company has always had the commitment to maintain its liquidity for its operational activities. As a financing company, liquidity is strongly determined in the availability of sufficient funds for any expansion being conducted.
Sumber utama pendanaan Perseroan adalah berupa pinjaman dari bank dan penerbitan surat utang. Dalam 3 (tiga tahun) terakhir, Perseroan terus menjaga pengelolaan pendanaannya sehingga menjadi lebih baik dan efisien.
The Company’s source of funding is mainly from bank loans and the issuance of bonds. Within last 3 (three years), the Company maintained better and more efficient funding management.
Peringkat yang diberikan PT Fitch Ratings Indonesia dalam 3 (tiga) tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan kemampuan Perusahaan dalam mengelolaan pendanaannya, sebagai berikut: - 12 April 2010, Perusahaan mendapatkan peringkat idA(Single A minus; Stable Outlook); - 24 Maret 2011 mendapatkan peringkat idA (Single A; Stable Outlook); dan - 3 September 2012 mendapatkan peringkat idAA (Double AA).
Ratings given by PT Fitch Ratings Indonesia for the last 3 (three) years also show an improvement for the Company’s capability to manage its funding, as follows: - - -
12 April 2010, The Company obtained the rating idA- (Single A minus; Stable Outlook); 24 March 2011 obtained the rating idA (Single A; Stable Outlook); and 3 September 2012 obtained the rating idAA (Double AA).
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectibility Rate
Per 31 Desember 2012, komposisi piutang pembiayaan konsumen (bruto) adalah sebagai berikut: - Kategori tidak ada tunggakan sebesar 77,77%. - Kategori tunggakan 1 – 90 hari sebesar 18,96%; dan - Sisanya sebesar 3,27% ada dalam kategori tunggakan diatas 91 hari.
As of 31 December 2012, the composition of consumer financing receivables (gross) are as follows: - Not past due: 77.77%; - Overdue 1 – 90 days: 18.96%; and - Overdue more than 91 days: 3.27%.
Capital Structure
Struktur Permodalan Per 31 Desember 2012, rincian pemilikan saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/ Shareholder
As of 31 December 2012, details of share ownership of the Company, with shares of a nominal value of Rp 100 per share, is as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
1.240.000.000
62,00%
PT Wahana Makmur Sejati
344.891.000
17,24%
DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura
100.000.000
5,00%
Masyarakat Umum
315.109.000
15,75%
2.000.000.000
100,00%
Total
In the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 20 June, 2012, it was determined that all profits earned in the 2011 financial year, amounting to Rp 5.394 billion be recorded as Retained Earnings.
Pengelolaan modal ditujukan untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat, untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
The intention of capital management is to ensure healthy capital ratios to support the business and maximize the return to shareholders. The Company manages the capital structure and make alignment based on economic changes. To maintain and align the capital structure, the Company will manage the dividend payment to shareholders, issue new shares, or seek funding through loans.
Dalam mengelola permodalan, Perseroan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perseroan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut: • Modal disetor Perusahaan minimum sebesar Rp 100.000,-; • Modal sendiri Perusahaan minimum sebesar 50% dari modal disetor; • Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
In managing capital, the Company conducts a monthly analysis to ensure the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows: • The Company’s paid up capital Rp 100,000; • The Company’s equity amount to minimum 50% of paid-up of minimum capital; • The total of the Company’s loan to equity and subordinated loans deducted by investment (gearing ratio) is a maximum 10 times, for off shore and on shore domestic loans.
47
WOM Finance • 2012 Annual Report
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 20 Juni 2012, diputuskan bahwa seluruh laba yang diperoleh pada tahun buku 2011 yakni sebesar Rp 5,394 miliar dibukukan sebagai laba ditahan.
Analisa & Pembahasan Manajemen
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Management Discussion and Analysis
48
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pada tahun buku 2011, Perseroan tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Keputusan ini dikarenakan laba bersih untuk tahun buku 2011 sebesar Rp 5.394 miliar disetujui sebesar Rp 1 (satu) miliar Rupiah sebagai Cadangan Umum. Penambahan Cadangan Umum atas laba ini sesuai dengan ketentuan Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba bersih tahun buku 2011, sebesar Rp 4.394 miliar, dicatatkan sebagai laba yang ditahan disertai dengan pemberian kuasa dengan hak subsitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan laba tersebut. Keputusan untuk menahan laba bersih, menyisihkan laba untuk Dana Cadangan Umum, serta tidak membagikan dividen tahun buku 2011 tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada 20 Juni 2012, di Jakarta.
In the 2011 financial year, the Company did not distribute cash dividends to shareholders. It was due to the net income for the 2011 financial year of Rp 5,394 billion was approved as additional Appropriated Retained Earnings by Rp 1 (one) billion for Company’s General Reserves as aligned with Article 70 paragraph 1 of Law No. 40 year 2007 on Limited Companies. The rest of the net income for the 2011 financial year of Rp 4,394 billion was recorded as Retained Earnings, with the rights to the Company’s Directors to manage the profit. The decision to reserve the net income, as General Reserves, and did not distribute dividends for the 2011 financial year was approved by the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 20 June 2012, in Jakarta.
Pada tahun buku 2010, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 28 (dua puluh delapan miliar Rupiah untuk 2 (dua) miliar lembar saham. Dengan demikian, setiap lembar saham mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 14,- (empat belas Rupiah). Keputusan pembagian dividen tunai ini disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan pada 11 Mei 2011 di Plaza BII Tower II, Lantai 39, Jl. MH Thamrin No.51, Jakarta Pusat. Sedangkan pendistribusian dividen tunai dilakukan pada 28 Juni 2011 kepada para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat pada buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.
In 2010, the Company distributed cash dividends of Rp 28 billion to 2 (two) billion shares. Therefore, each share received a cash dividend of Rp 14 per share. The decision to distribute cash dividend was approved by the Annual General Meeting of Shareholders on 11 May, 2011 at Plaza BII Tower II Floor 39, Jl. MH Thamrin No. 51 Central Jakarta. The cash dividend was paid on 28 June, 2011 to all registered shareholders on the Shareholders list of the Company.
Perubahan Peraturan yang Berdampak Signifikan
Change in Regulations that have Significant Impact
Pertumbuhan industri pembiayaan pada semester II 2011 masih stabil. Kinerja perusahaan pembiayaan meningkat signifikan, dimana sebagian besar merupakan pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan bermotor (KKB). Hal ini didukung oleh performa pembiayaan yang baik serta suku bunga yang cenderung turun.
The growth of the financing industry in the second half of 2011 was still stable. The performance of financing companies increased significantly, mainly from automotive consumer financing (KKB). It was supported by better performance in financing as well as declining interest rates.
Di tengah melambatnya perekonomian global sebagai dampak dari krisis Eropa dan Amerika Serikat, konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan masih menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
In the global economic slowdown as an effect of the crisis in Europe and the United States, household consumption and investment is expected to be main contributor of economic growth.
Untuk segmen kendaraan bermotor, tingginya pertumbuhan pembelian kendaraan bermotor banyak didukung oleh ringannya persyaratan kredit, umumnya berupa rendahnya uang muka untuk memperoleh kendaraan bermotor secara kredit. Sementara tingginya pembiayaan bermasalah umumnya terjadi pada KKB dengan uang muka kredit yang rendah.
For the automotive segment, higher growth in purchasing vehicles will be supported by easier credit terms, mainly for low down payments in automotive financing. Meanwhile, the increment in non performing loans mainly occur with low down payments.
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Business Report
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Hasil simulasi yang dilakukan regulator menunjukkan bahwa ada korelasi antara uang muka dengan KKB bermasalah, dimana KKB dengan uang muka rendah cenderung bermasalah, dan sebaliknya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi regulator untuk menerapkan minimum uang muka bagi KKB.
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The result of simulations conducted by regulators, indicate that there is a correlation between down payment and non performing loans in automotive Financing (KKB), where KKB with a low down payment tends to become bad debts. It has become one of the considerations for regulators to implement a new minimum down payment for KKB. Minimum Uang Muka/Minimum of Down Payment
Objek/Object
Perbankan/Banking Institution
Lembaga Keuangan Non Bank/ Non Bank Financial Institution
Roda 2
25%
20%
Roda 4
30%
25%
Roda 4 Keperluan Produktif
20%
20%
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policy
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tindak menimbulkan dampak yang signifikan : 1. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”;
Since 1 January 2012, the Company adopted accounting standards which are considered relevant to the financial statements, but do not have a significant impact :
2. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”; 3. PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”; 4. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”; 5. ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”.
1. SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”; 2. SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases”; 3. SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”; 4. IFAS No. 15, “SFAS No. 24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”; 5. IFAS No. 24, “Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal Form of a Lease”.
WOM Finance • 2012 Annual Report
49
Laporan Bisnis
Business Report
Ketahanan usaha dalam setiap kondisi, mendorong kami harus memiliki sistem manajemen risiko yang kuat tanpa menjadi penghambat bagi pertumbuhan dan perkembangan bisnis. To create business strength across all areas has encouraged us to have strong risk management systems without building barriers to growth and
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
business development.
50
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
WOM Finance • 2012 Annual Report
51
Pembiayaan Motor
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Motorcycle Financing
52
Perekonomian Global dan Nasional
Global and National Economy
Perekonomian Indonesia di tahun 2012 mengalami pertumbuhan di kisaran 6%. Pertumbuhan ini masih cukup baik mengingat kondisi perekonomian global di kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang sedang mengalami krisis ekonomi sejak semester II tahun 2011.
The Indonesian economy in 2012 experienced GDP growth in the range of 6%. This growth is quite good considering the economic conditions in Europe and the United States that are experiencing an economic crisis since the second half of 2011.
Untuk menjaga stabilitas perekonomian, Bank Indonesia menerapkan kebijakan moneter dan makro secara hatihati dan terukur untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Kebijakan tersebut diterapkan melalui respons kebijakan suku bunga dan nilai tukar, serta kebijakan makro dalam rangka pengelolaan aliran modal asing dan likuiditas perbankan.
In order to maintain economic stability, Bank Indonesia has been implementing a careful and measured monetary and macro policy to maintain macro-economic stability and the financial system. This policy is implemented through a responsive policy of interest rates and exchange rates, and policy in order to manage the flow of foreign capital and banking liquidity.
Meskipun demikian, risiko pelemahan ekonomi global dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung ke batas bawah kisaran prakiraan apabila tidak ditempuh langkah-langkah stimulus baik dari sisi moneter maupun fiskal. Sementara itu, rencana kebijakan Pemerintah terkait dengan BBM bersubsidi dan komoditas strategis lainnya dapat memberikan tekanan keatas terhadap perkembangan inflasi di masa mendatang.
Nevertheless, risk of a global economic slowdown could lead to economic growth in Indonesia at the lower limit of the forecasted range should no stimulus measures be taken in monetary or fiscal areas. Meanwhile, the Government’s policy plans related to subsidized fuel and other strategic commodities may provide upward pressure on inflation in the future.
Pertumbuhan Pembiayaan
Financing Growth
Segmen bisnis pembiayaan mengalami pertumbuhannya seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi sendiri. Selama semester I-2012, Perusahaan Pembiayaan (PP) memiliki kinerja yang cukup berkembang dibandingkan semester sebelumnya dan kontribusinya terhadap pembiayaan aktivitas perekonomian semakin meningkat. Perkembangan kinerja PP didorong oleh berkembangnya pembiayaan pada skala kecil/ritel yang sebagian besar merupakan skema pembiayaan
The financing business segment experienced growth along with increasing public demand for transportation. During the first half of 2012, financing companies (Perusahaan Pembiayaan/ PP) experienced similar performance compared to the previous semester and their contribution to the financing of economic activity is increasing. The development performance of PP is driven by financing to the small-scale/ retail segment, most of which involves very competitive financing schemes in addition to other
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
yang sangat kompetitif disamping pembiayaan lain yang berasal dari perbankan. Hal ini disebabkan karena adanya kemudahan perolehan pembiayaan dengan persyaratan yang minimum.
financing from banks. This is due to the ease of access to financing with minimal requirements.
Hingga kini, sumber dana pinjaman perusahaan pembiayaan sebagian besarnya (rata-rata diatas 54%) berasal dari perbankan. Hal ini terjadi karena perusahaan pembiayaan memiliki beberapa keunggulan dibanding bank. Oleh karena hal itu pula, saat ini terdapat 20 perusahaan pembiayaan yang memiliki pangsa 17% dari total aset industri perusahaan pembiayaan, yang merupakan anak perusahaan atau pihak terafiliasi dengan bank.
Until now, the major source of funds for finance companies (an average of over 54%) comes from banks. This occurs because finance companies have several advantages over banks. Therefore, there are currently 20 financing companies, subsidiaries or affiliated parties to a bank, that together have a 17% share of total assets in the financing company industry.
Tinjauan Operasional
Operational Review
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan kendaraan bermotor sebagai bisnis utamanya. Dalam kegiatannya, Perusahaan membiayai kepemilikan untuk sepeda motor baru (new bike) yang meliputi brand Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki, maupun sepeda motor bekas (used bike).
Based on the AISI data, sales of new motorcycles in 2011 was 8,012,540. In 2012, sales of new motorcycles only reached 7,064,457, or a decrease of 11.8%. This decrease occurred because the potential market also experienced a decline in growth. The greatest impact of the decline in sales is due to the down payment regulation as the market segment for two-wheel motor vehicles are mainly within the low down payment market.
53
WOM Finance • 2012 Annual Report
Berdasarkan data AISI, penjualan sepeda motor baru pada tahun 2011 adalah 8.012.540. Di tahun 2012, penjualan sepeda motor baru hanya mencapai 7.064.457, atau terjadi penurunan sebesar 11,8%. Penurunan ini terjadi karena potensi market juga mengalami penurunan pertumbuhan. Dampak terbesar terjadinya penurunan penjualan dikarenakan pemberlakuan regulasi uang muka. Hal ini terjadi karena kemampuan pasar untuk kredit kendaraan bermotor roda dua mayoritas masih berada di segmen low uang muka.
The Company is engaged in vehicle financing as its core business. In its activities, the Company finances ownership for new motorcycles, which includes the brands Honda, Yamaha, Suzuki, and Kawasaki, as well as second-hand motorcycles (used motorcycles).
Laporan Bisnis Business Report
Brand
Unit
%
Growth
4.273.888
53,3%
4.088.888
57,9%
-4.3%
Yamaha
3.136.073
39,1%
2.423.854
34,3%
-22.7%
493.095
6,2%
418.940
5,9%
-15.0%
Kawasaki
95.108
1,2%
123.431
1,7%
29.8%
Others
14.376
0,2%
9.344
0,1%
-35.0%
8.012.540
100,0%
7.064.457
100,0%
-11.8%
Total
Kinerja Perseroan
Company Performance
Performa segmen new bike di tahun 2012 sangat terpengaruh dengan kondisi dan regulasi yang mulai berlaku terkait dengan uang muka. Jumlah motor baru yang dibiayai Perseroan di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 21,5% dibandingkan pada tahun 2011. Disamping itu, terdapat beberapa perusahaan pembiayaan kelas menengah yang mulai agresif dengan berbagai strategi pemasaran didukung funding yang kompetitif serta ekspansi jaringan, sehingga membuat kompetisi menjadi lebih ketat lagi. Sementara pembiayaan motor bekas masih dapat tumbuh secara positif yakni sebesar 48,9%.
Performance in the new motorcycle segment in 2012 was severely affected by the conditions and regulations that went into effect associated with the down payment. The number of new motorcycles that the Company financed in 2012 decreased by 21.5% compared to 2011. In addition, there are a few middle-range finance companies who are beginning to become aggressive with various marketing strategies supported by competitive funding, as well as by network expansion, making the competition tighter. Meanwhile, financing for used motorcycles grew in a positive manner, at 48.9%.
Brand New Motorcycles
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
AISI - 2012 %
Honda
Suzuki
54
AISI - 2011 Unit
WOM - 2011
WOM - 2012
Unit
Unit
501.315
393.343
Growth -21,5%
Used Motorcycles
72.744
108.337
48,9%
Total Nasional
574.059
501.680
-12,6%
Perseroan melakukan beberapa langkah penting di tahun 2012 untuk menjaga kinerja bisnisnya, yaitu:
The Company made significant steps in 2012 to maintain the performance of its business, namely:
• Mengoptimalkan pembiayaan syariah untuk menjangkau segmen konsumen yang tidak bisa diakomodir oleh pembiayaan konvensional; • Mengoptimalkan jaringan pembayaran angsuran melalui kerja sama dengan gerai E-Channel yang sudah mulai dijalankan sejak tahun 2011; • Dealer focusing untuk mengoptimalkan performa penjualan terutama pada dealer yang memiliki kontribusi besar (group dealer dan pareto dealer); dan • Meningkatkan service dealer melalui implementasi Sistem Informasi Dealer (SID).
• Optimizing Islamic finance to reach consumer segments that can not be accommodated by conventional financing; • Optimizing the installment network in collaboration with E-Channel outlets that have been operating since 2011; • Focusing on Dealers to optimize sales performance especially at dealers with large contributions (group dealer - pareto dealers), and • Improving services of dealers through the implementation of the Dealer Information System (SID).
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Pembiayaan Syariah
Sharia Financing
Pembiayaan dengan basis syariah telah dikembangkan Perseroan sejak tahun 2010. Bisnis model ini bertujuan untuk mengakomodasi permintaan pasar yang tidak bisa diserap melalui pembiayaan konvensional.
Sharia Financing has been carried out by the Company since 2010. This business model aims to accommodate market demand that can not be met through conventional financing.
Bisnis model ini dijalankan oleh Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yaitu: • Universal, • Certainty, • No Mixing, • Openness, • Fairness, dan • Transparancy.
This business model is carried out by the Company in accordance with the Sharia principles, namely: • Universal, • Certainty, • No Mixing, • Openness, • Fairness, and • Transparency.
Akad perjanjian yang dipergunakan oleh WOM Syariah adalah Akad Murabahah yaitu akad jual beli antara konsumen dengan Lembaga Keuangan Syariah, dimana Lembaga Keuangan Syariah akan membeli barang kebutuhan konsumen untuk kemudian menjual barang tersebut kepada konsumen dengan marjin yang telah disepakati. Harga jual (pokok pembiayaan + marjin) tersebut akan dicicil setiap bulan selama jangka waktu yang disepakati antara konsumen dengan Lembaga Keuangan Syariah. Karena harga jual sudah disepakati di muka, maka angsuran konsumen bersifat tetap selama jangka waktu pembiayaan.
Agreement contracts used by WOM Syariah is Akad Murabahah, which is the sale and purchase agreement between the customer and Islamic Financial Institutions, where the Islamic Financial Institution will buy the goods to then sell the goods to the customer with an agreed margin. The final sales price (principal + margin) will be paid in installments every month for a period agreed between the customer and the Islamic Financial Institutions. Since the selling price has been agreed upon in advance, the customer installments are fixed over the term of the financing.
Saat ini, hampir di seluruh jaringan Perseroan sudah bisa melayani pembiayaan syariah.
Currently, almost all locations within the Company network are able to offer sharia financing.
Tahun /Year 2011 Pembiayaan
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Total
Syariah
144
228
181
175
224
13.389
35.793
30.933
30.029
27.342
26.169
29.169
193.783
Conventional
48.002
47.949
45.856
41.365
46.411
30.062
8.739
8.319
8.437
7.466
7.178
8.113
307.897
TOTAL
48.146
48.177
46.037
41.540
46.635
43.451
44.532
39.252
38.466
34.642
33.520
37.282
501.680
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Total
Syariah
0,3%
0,5%
0,4%
0,4%
0,5%
30,8%
80,4%
78,8%
78,1%
78,4%
78,6%
78,2%
38,6%
Conventional
99,7%
99,5%
99,6%
99,6%
99,5%
69,2%
19,6%
21,2%
21,9%
21,6%
21,4%
21,8%
61,4%
TOTAL
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Tahun /Year 2012 Pembiayaan
Going forward, the sharia financing for motorcycles will continue to be developed in line with the increasing public understanding of this type of financing.
55
WOM Finance • 2012 Annual Report
Kedepan, pembiayaan motor syariah akan terus dikembangkan seiring dengan semakin tingginya pemahaman masyarakat terhadap jenis pembiayaan ini.
Laporan Bisnis Business Report
Prospek Usaha
Business Prospects
Sektor usaha kredit kendaraan bermotor memiliki potensi untuk terus dikembangkan, seiring dengan kestabilan pertumbuhan ekonomi yang turut mendorong peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. Persaingan yang semakin ketat harus diantisipasi dengan penerapan manajemen risiko terbaik, sehingga pertumbuhan usaha yang dicapai Perusahaan disertai dengan kualitas aset yang baik.
The motorcycle financing sector has the potential to be developed, in line with the stability of economic growth that is contributing to increasing social welfare levels. Competition that is getting tougher will be anticipated with the implementation of best risk management practices; therefore, the Company’s business growth will be accompanied by good asset quality.
Target Ke depan
Future Targets
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan industri pembiayaan serta perkembangan penjualan kendaraan bermotor, di tahun 2013, Perseroan akan mengupayakan untuk dapat tumbuh di kisaran angka 10%.
Based on economic growth and the development in the financing industry as well as motor vehicles sales, in 2013, the Company will seek to grow in the range of 10%.
Perkembangan Penjualan Motor Baru (AISI)
Development of New Motorcycle Sales (AISI)
Tahun /Year 2011 AISI
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Honda
331.596
319.819
338.447
370.467
377.355
361.665
363.238
336.363
391.733
415.071
386.317
281.817
4.273.888
Yamaha
276.586
241.910
318.386
286.179
280.452
242.571
312.506
284.719
276.284
252.927
230.150
133.403
3.136.073
Suzuki
47.611
40.338
44.616
39.621
39.790
43.722
50.667
47.618
43.643
37.281
19.207
38.959
493.095
8.295
7.073
7.553
7.379
7.358
9.038
9.637
9.075
9.089
9.196
5.744
5.671
95.108
895
1.042
1.633
1.519
1.338
1.799
1.761
1.277
1.018
701
708
685
14.376
664.983
610.182
710.635
705.165
706.293
658.817
737.809
679.052
721.767
715.176
642.126
460.535
8.012.540
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Honda
382.473
355.580
325.642
344.160
361.937
332.089
343.977
261.946
371.377
344.335
360.021
302.351
4.088.888
Yamaha
205.304
257.881
246.203
235.285
199.889
166.761
184.683
133.020
207.849
233.279
213.891
139.809
2.423.854
Suzuki
49.315
41.396
36.350
27.695
36.313
31.429
39.054
24.565
30.542
37.642
35.065
29.574
418.940
Kawasaki
7.623
10.244
10.736
9.117
12.357
10.938
10.363
9.020
10.195
10.934
11.740
10.164
123.431
Others
1.148
1.035
747
1.251
755
701
1.000
685
536
711
507
268
9.344
645.863
666.136
619.678
617.508
611.251
541.918
579.077
429.236
620.499
626.901
621.224
485.166
7.064.457
Kawasaki Others Total
Total
Tahun /Year 2012 AISI
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Total
56
Total
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Perseroan akan memperkuat pembiayaan untuk kendaraan bermotor bekas (used bike) yang diperkirakan dapat mendukung pertumbuhan usaha. Pembiayaan kendaraan bermotor baru (new bike) ditingkatkan melalui kerja sama yang kuat dengan dealer, termasuk melakukan berbagai strategi dalam bentuk program pemasaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar, fokus dealer dan mengoptimalkan joint promo dealer.
The company will strengthen the financing for second hand vehicles (used bike) that are expected to support business growth. Financing of new motor vehicles (new bike) will be increased through strong cooperation with dealers, including conducting various marketing strategies in the form of programs according to the needs and market conditions, the dealer’s focus and optimizing dealers’ joint promo.
WOM Finance • 2012 Annual Report
57
Laporan Unit Pendukung Bisnis
Supporting Business Unit Report
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Keberhasilan Perseroan untuk mencapai tujuan salah satunya ditentukan oleh komitmen seluruh karyawannya untuk bersama-sama membangun kultur Perseroan yang kuat.
One of the determining factor for the success of the Company to achieve its goal is the commitment of all employees to work together to build a strong corporate culture. This is marked by high professionalism as well as awareness of the significance of the Company’s controls and risks in any action taken at any level. The establishment of a strong corporate culture is believed to be able to maintain the viability of the Company to prevail the tight competition with other financing companies.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Hal ini ditandai oleh tingginya sikap profesionalisme serta kesadaran akan pentingnya makna kontrol dan risiko Perseroan dalam setiap langkah yang diambil pada setiap level. Lahirnya kultur Perseroan yang kuat, dipercaya akan menjaga kelangsungan hidup Perseroan dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dengan Perseroan pembiayaan lainnya.
58
Di akhir tahun 2012, total karyawan Perseroan berjumlah 9.695 orang (termasuk di dalamnya adalah karyawan tetap, probation, kontrak, dan outsourcing). Jumlah ini mengalami penurunan dibanding total karyawan pada tahun 2011 yang mencapai 12.435 orang atau mengalami penurunan sekitar 22%.
At the end of 2012, total employees of WOM Finance is recorded at 9,695 people. This includes permanent employees, probation, contract, and outsourcing. This number has decreased compared to the total employees in 2011 that reached 12,435 people or a decline of about 22%.
Pengelolaan human capital diarahkan selalu selaras dengan perkembangan iklim usaha dan kebutuhan Perseroan, sehingga sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan mampu memberikan kontribusi optimal bagi pertumbuhan Perseroan. Program pengelolaan human capital dikembangkan dengan tujuan memberikan dasar-dasar budaya yang kuat, dilanjutkan dengan beragam program yang akan memperkaya wawasan dan kemampuan karyawan sehingga dapat mengimbangi target pertumbuhan usaha yang diharapkan.
Human capital management is directed to always be in tune with the developments in the Company and the business climate, therefore the Company’s human resources is able to provide optimal contribution to the growth of the Company. Human capital management program was developed with the objective of providing the basics of a strong culture, followed by a variety of programs that will enrich the knowledge and skills of employees to compensate for the expected business growth targets.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Human Capital Target
Human Capital merupakan bagian penting dari proses pengembangan dan pertumbuhan strategi bisnis Perusahaan. Divisi Human Capital telah menyiapkan strategi yang dikembangkan dan dijalankan bertahap secara efektif.
Human Capital is an important part of the development and growth process in the Company’s business strategy. Human Capital Division has prepared a strategy that is developed and implemented gradually in an effective manner.
Program Pengembangan Potensi
Program of Developing Potentials
Pertumbuhan sumber daya manusia yang berkualitas tidak seiring dengan perkembangan industri pembiayaan. Oleh karenanya, kompetisi merekrut sumber daya manusia yang memadai kemampuannya masih menjadi fenomena.
Growth of qualified human resources is not in line with the development in the financing industry. Therefore, the competition to recruit human resource with an adequate capacity is still a phenomenon.
Demi mengatasi kondisi tersebut, Human Capital telah merancang strategi proses promosi jabatan dan regenerasi dapat terlaksana secara terstruktur dan efektif. Di tahun 2012, Perseroan melanjutkan proses identifikasi talent yang dilakukan sejak tahun sebelumnya. Berdasarkan talent assessment tersebut, Perseroan mengembangkan program bagi talent pool yang akan mengelola pertumbuhan Perusahaan di masa-masa mendatang.
In order to overcome these conditions, Human Capital has designed a strategy of promotion and regeneration processes that can be implemented in a structured and effective manner. In 2012, the Company continued the process of identifying talents that it has conducted since the previous year. Based on the talent assessment, the Company is developing a program for the talent pool who will manage the Company’s growth in the future.
Beberapa program pengembangan sumber daya manusia yang telah dilakukan Perusahaan hingga kini diantaranya adalah:
Several human resource development programs that have been carried out by the Company to date are:
59
WOM Finance • 2012 Annual Report
Target Human Capital
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
-
Talent Management Strategy Hasil dari program ini adalah berupa pembuatan kompetensi model, konsep talent management serta talent mapping untuk posisi-posisi penting dan utama.
-
Talent Management Strategy Result of this program is the creation of competency models, talent management concept as well as talent mapping for key and critical positions
-
Optimize Performance Management System Program ini menghasilkan penyempurnaan Performance Appraisal Tools, perubahan kebijakan kenaikan jabatan, serta melakukan performance monitoring.
-
Optimize Performance Management System This program resulted in improvements in Performance Appraisal Tools, promotion policy changes, as well as performance monitoring.
-
Culture Program Hingga saat ini, proyek yang sudah diselesaikan adalah pelaksanaan Employee Engagement Survey dan menetapkan kriteria dan indikator perilaku sesuai nilainilaiTIGER.
-
Culture Program To date, projects which have been completed is the implementation of the Employee Engagement Survey and establish criteria and indicators of conducts in accordance with the TIGER values.
Human Capital Learning
Human Capital Learning
Human Capital Learning, sebagai unit kerja yang menyediakan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan internal, telah memfasilitasi penyelenggaraan 45 program pelatihan dengan total 264 batch.
Human Capital Learning, as a unit that provides training requirements for all internal employees, in the year 2012 has facilitated the implementation of 45 training programs with a total of 264 batches. 2012 Training Programs
Program Pelatihan 2012 No.
Klasifikasi/Clasification
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Angkatan/Batches
Peserta/Participants
1
Marketing
2
148
2.302
2
Credit
3
34
667
3
Collection
-
-
-
4
Operation
2
6
105
5
Leadership & Managerial
4
17
469
6
Others
7
External Training
8
Career Development TOTAL
60
Program
8
32
636
24
25
52
2
2
40
45
264
4.271
Untuk menanamkan pemahaman tentang karakter kerja sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan kepada karyawan baru, Human Capital Learning mendisain New Employee Orientation Program (NEOP). Program ini wajib diikuti oleh seluruh karyawan baru dan merupakan salah satu persyaratan lulus masa percobaan mereka.
To instill an understanding of the work character in accordance with the vision, mission, and values the company to new employees, Human Capital Learning designed the New Employee Orientation Program (NEOP). The program is mandatory for all new employees and is one of the graduation requirements for their probation period.
Komposisi Karyawan
Employees Composition
Di akhir tahun 2012, jumlah karyawan tetap Perseroan mengalami kenaikan sebesar 12,38 % dibanding jumlah karyawan pada tahun 2011, yakni dari 4.347 orang menjadi 4.885 orang.
At the end of 2012, the number of permanent employees of the Company increased by 12.38% compared to the number of employees in 2011, from 4,347 people to 4,885 people.
Komposisi karyawan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan level untuk akhir tahun 2011 dan 2012 diperlihatkan dalam tabel-tabel di bawah ini.
Composition of employees by age, educational, and the level at the end of 2011 and 2012 are shown in the tables below.
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
Komposisi KaryawanBerdasarkan Usia Composition by Age Jumlah Karyawan Total
4.885
4.737 25 - 34th
3.013 2.678
35 - 49th
1.744 1.349
s/d 25th 301 2011
50 tahun keatas 93
2012
2011
2011
2012
2011
2012
19
35
2011
2012
2011
2012
2012
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Composition by Education Jumlah Karyawan Total
Sarjana (S1) 4.347
4.885
2011
2012
SLTA Akademi Sampai dengan SLTP 11 2011
889
1.311 1.199
2.641 2.339
9 2012
2011
2011
Pasca Sarjana (S2 & S3)
768 2012
2011
2012
2011
2012
30
35
2011
2012
2012
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Level Composition by Level Jumlah Karyawan Total
Non Clerical & Clerical 4.347
4.885
2011
2012
Executive
Management
Senior Management 36 2011 2011
1.862
2.282
2.719
2012
2011
2012
1.759
270
33 2012
2011
2012
2011
2012
61
WOM Finance • 2012 Annual Report
271
Laporan Unit Pendukung Bisnis
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Supporting Business Unit Report
62
PENGELOLAAN KINERJA & REWARD KARYAWAN
PERFORMANCE MANAGEMENT AND EMPLOYEE REWARD
Pencapaian tujuan sebuah Perseroan sangat dipengaruhi oleh perilaku kerja yang ditampilkan oleh seluruh individu dalam perusahaan. Perilaku kerja yang baik dan efektif dapat mengarahkan kepada kinerja yang baik pula dan secara tidak langsung akan membawa dampak positif terhadap perusahaan. Oleh karena itu, Human Capital perlu menerapkan strategi pengelolaan kinerja secara tepat agar karyawan dapat menampilkan potensinya secara optimal sesuai dengan peran & tanggung jawab yang ada di masingmasing jabatan. Program pengelolaan kinerja yang sedang dan masih akan berlanjut untuk dikembangkan sampai tahun 2013 meliputi perubahan kebijakan pengelolaan kinerja sampai dengan penyempurnaan tools performance serta implementasi performance planning, monitoring dan evaluation secara konsisten.
Achieving the goal of a company is strongly influenced by the behavior displayed by all individuals in the company. Good and effective behavior will also lead to good performance, and will indirectly have a positive impact on the company. Therefore, the human capital needs to implement accurate performance management strategies for the employees to show full potential in accordance with the roles and responsibilities of each position. Performance management programs that are and will continue to be developed until 2013 include performance management policy changes to tools performance refinements as well as the implementation of consistent performance planning, monitoring and evaluation.
Penerapan pengelolaan kinerja terkait dengan strategi reward yang perusahaan jalankan. Pengelolaan reward menekankan cara memberikan penghargaan/apresiasi atas kinerja karyawan di dalam organisasi. Melalui pengelolaan reward yang baik dan kompetitif merupakan salah satu cara untuk mencapai retensi karyawan, menjelang akhir tahun 2012 Perseroan mulai mengembangkan program reward karyawan dalam upaya meretensi karyawan.
The implementation of performance management is related to the reward strategy applied by the company. Reward management emphasizes on ways to reward/appreciate the performance of employees in the organization. Through good and competitive reward management is one way to achieve employee retention, towards the end of 2012 the company began developing employee reward programs in an effort to retain employees.
PROGRAM PENGEMBANGAN POTENSI & KARIR KARYAWAN
EMPLOYEES CAREER AND DEVELOPMENT POTENTIALS PROGRAM
“The War for Talent” masih merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan. Apabila perusahaan diibaratkan sebuah bangunan maka talent merupakan tiang penyangga yang membuat bangunan tetap berdiri kokoh. Hal ini menunjukkan pentingnya talent bagi keberhasilan perusahaan untuk bertahan dan berkembang.
“The War for Talent” is still a challenge faced by the company. If the company is a building, the talent is the pillar that makes the building stands strong. This shows the importance of talent to the success of the company to survive and thrive.
Pada tahun 2012, Perseroan telah melakukan identifikasi talent untuk posisi managerial keatas, secara khusus dijalankan asesmen untuk seluruh Branch Head secara nasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya dan komitmen manajemen untuk membenahi dan mengoptimalkan cabang. Berdasarkan hasil assessment didapatkan potret dan pemetaan, yang menjadi dasar bagi Human Capital dan manajemen untuk merancang program pengembangan, jalur karir serta memantau prestasi kerja secara rutin untuk disiapkan menjadi pemimpin cabang yang excellence maupun suksesor sesuai kebutuhan organisasi.
In 2012, the Company has performed talent identification for managerial positions and above, assessments are carried out specifically in all Branch Head nationally. This was performed as an effort and commitment to improve and optimize the management of the branch. Based on the assessment results, portraits and mappings are obtained, which became the basis for Human Capital and management to design development programs, career paths as well as periodically monitor job achievements to prepare to be excellence branch leaders and successors suited to the organizational needs.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
TIGER VALUES
TIGER VALUES
Nilai-nilai TIGER yang terdiri Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, dan Relationship Building merupakan nilai-nilai budaya kerja yang ditetapkan Grup Maybank sebagai induk organisasi. Perseroan mengadopsi dan mengembangkan nilai-nilai ini sebagai budaya Perseroan.
TIGER values which consist of Teamwork, Integrity, Growth, Excellence & Efficiency, and Relationship Building are work culture values established by the Maybank Group as the parent organization. The Company adopts and develops these values as a corporate culture.
Untuk membumikan nilai-nilai tersebut, sosialisasi TIGER Values kepada seluruh karyawan terus dilakukan melalui berbagai program, diantaranya: - Beragam aktivitas lomba dengan tema TIGER Values, - Survei pendapat karyawan tentang pemahaman dan praktik Tiger Values, dan - Informasi proaktif tentang nilai-nilai TIGER beserta program-program yang dijalankan melalui Newsletter TIGER yang mulai diterbitkan di bulan Desember 2011.
To instill these values, socialization of the TIGER Values to all employees continue to be done through a variety of programs, including: - Various competition activities with the theme TIGER Values, - Employee survey on the understanding and practice of Tiger Values, and - Proactive information on the TIGER values along with the programs that are conducted through the TIGER newsletter which began publication in December 2011. These various socialization methods are intended so that the TIGER values are not just jargon, but actually implemented in the daily work and in life.
Berbagai sosialisasi tersebut bertujuan agar nilai-nilai TIGER tidak sekadar jargon, tetapi benar-benar diterapkan dalam kegiatan kerja sehari-hari maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
TIGER Values diharapkan tidak hanya menjadi jargon, namun merupakan panduan sikap yang tercermin dalam perilaku yang dapat diterapkan dalam keseharian kerja dan dimanapun karyawan berada.
TIGER Values are expected not only to be a jargon, but it is the attitude that is reflected in the behavior that can be applied in everyday work and wherever the employees are located.
63
WOM Finance • 2012 Annual Report
3. Pembahasan utama terkait nilai-nilai TIGER dengan aktivitas/program Perseroan. 4. Pembahasan mendalam terkait program/konsep/ simbol mengenai nilai TIGER yang dibahas, beserta implementasinya. 5. Berita Cabang Perseroan yang telah berhasil/sukses dalam menerapkan TIGER values. 6. Kampanye visual berupa kata motivasi atau visual perkenalan sesuai dengan nilai-nilai.
TIGER newsletter portrays core values and programs that have been implemented, as well as a media communication between the management and employees. Each edition has information consisting of: 1. Introduction to TIGER values that have been implemented by the company. 2. Message from the Chairman/ the top ranks management regarding the validity of TIGER values in the company. 3. Main discussions relating to TIGER values with the company’s programs/ activities. 4. In depth discussion related to program/ concept/ symbol of the TIGER values being discussed, along with its implementations. 5. News on Company Branches which have been successful in implementing the TIGER values. 6. Visual campaigns in the form of motivational words or visual introductions in accordance with the values.
Newsletter TIGER mengambarkan nilai-nilai inti dan program-program yang telah dijalankan, sekaligus media komunikasi antara manajemen dengan karyawan. Setiap Edisi memiliki informasi yang terdiri dari: 1. Pengenalan nilai-nilai TIGER yang telah diterapkan oleh Perseroan. 2. Pesan dari Pimpinan/jajaran top management mengenai berlakunya nilai-nilai TIGER di perusahaan
Laporan Unit Pendukung Bisnis
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Supporting Business Unit Report
64
Sistem Teknologi Informasi Seiring dengan upaya mengembangkan usaha, keberadaan Teknologi Informasi (TI) yang handal merupakan salah satu pilar utama yang harus digunakan secara maksimal dalam pengelolaan serta pencapaian target Perseroan. Penggunaan teknologi yang terdepan dan tepat guna diharapkan dapat menjadi keunggulan agar dapat bersaing dengan perusahaan pembiayaan lainnya.
Information Technology System In line with the efforts to develop the business, the existence of Information Technology (IT) is one of the powerful pillars that must be utilized to its full potential in the management and achievement of the company’s target. Using appropriate and cutting edge technology is expected to be a merit in order to compete with other financing companies.
Perseroan secara intensif mengembangkan sistem TI yang terpusat untuk melakukan pengelolaan dan melayani hampir 1,2 juta konsumen aktif, di 300 jaringan yang terdiri dari kantor cabang, kantor unit, kantor pos, dan payment point yang tersebar di seluruh Indonesia secara real-time on-line.
The Company intensively developed a centralized IT system for managing and serving nearly 1.2 million active customers, in a network of 300 branch offices, units, post offices, and payment points spread across Indonesia online in real-time.
Kantor-kantor cabang terhubung dengan kantor pusat menggunakan media telekomunikasi seperti kabel (MPLS) dan wireless 3G/GPRS yang dilayani oleh beberapa perusahaan telekomunikasi. Sehingga, jaringan telekomunikasi data yang fleksibel ini memberi kemudahan kepada pengguna sistem (end-user) untuk dapat mengakses berbagai sistem aplikasi yang tersedia di kantor pusat dari mana saja (anywhere).
Branch offices are connected to the central office using telecommunications media such as wire (MPLS) and wireless 3G/ GPRS which is provided by several telecommunications companies. Hence, this flexible data telecommunications network provides convenience to the users of the system (end-user) to access a variety of system applications that are available at the headquarters from anywhere.
Selain itu, bekerja sama dengan bank dan penyedia jasa sepert PT Pos Indonesia, sistem aplikasi TI yang terpusat tersebut juga terhubung dengan beberapa jaringan payment point (Alfamaret, Alfamidi, Kantor Pos, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BII, Bank Bukopin dan Bank OCBC NISP), dan juga mesin EDC yang tersedia pada lebih dari 20.000 lokasi agar dapat memberikan kemudahan konsumen untuk melakukan pembayaran secara on-line dimana saja.
In addition, in cooperation with banks and service providers such as PT Pos Indonesia, centralized IT application system is also connected to several network payment points (Alfamaret, Alfamidi, Post Office, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BII, Bukopin and Bank OCBC NISP), as well as EDCs that are available at more than 20,000 locations in order to provide convenience for customers to make payments on-line anywhere.
Adapun aplikasi inti bisnis WOMERS terus dikembangkan, dengan memanfaatkan teknologi yang handal, modern, dan terintegrasi dari proses awal inisiasi kredit, pencatatan/ pemeliharaan account konsumen, proses pembayaran, manajemen tagihan (collection), general ledger, pengelolaan jaminan BPKB, manajemen aset tarikan, manajemen risiko, laporan MIS, dan laporan keuangan Perseroan (financial statement).
While the WOMERS core business applications continues to be developed, by utilizing a reliable, modern, and integrated technology from the beginning process of credit initiation, recording/ maintenance of customer accounts, payment process, billing management (collection), general ledger, BPKB assurance management, repossession asset management, risk management, MIS reports and financial statements of company.
Pengembangan sistem aplikasi tersebut dibuat fleksibel dengan menggunakan teknologi yang mutakhir untuk dapat merespon dan menunjang perubahan-perubahan strategi bisnis, kebutuhan konsumen, maupun industri finansial yang terus-menerus secara cepat.
The development of the application system is made flexible by using cutting edge technology to be able to respond to and support the changes in business strategy, customer needs, and the financing industry that is constant and quick.
Hingga tahun 2012, Perseroan telah mengembangkan aplikasi-aplikasi utama sebagai berikut:
Up to 2012, the Company has developed major applications as follows:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
1. Loan Origination System (LOS) Diawali dengan proses inisiasi kredit, telah dikembangkan “Loan Origination System” untuk mengevaluasi permohonan kredit calon konsumen secara real-time on-line dengan menggunakan syaratsyarat kelayakan yang tertanam di dalam sistem (builtin risk policy) serta mengikuti alur proses (work-flow) kerja secara otomatis termasuk persetujuan secara elektronik.
1. Loan Origination System (LOS) Beginning with the initiation of credit, “Loan Origination System” was developed to evaluate the loan application of prospective customers in realtime on-line using the eligibility requirements that are embedded in the system (built-in risk policy) and follow the process flow (work -flow) is automatically including electronic approval.
Di dalam sistem ini, diterapkan kontrol dan parameter berdasarkan credit scoring, segmentasi produk, base pricing, minimum DP, dan batas-batas deviasi yang diperbolehkan sesuai dengan kriteria bisnis sampai pada level cabang, region, dan kantor pusat.
In this system, controls and parameters are implemented based on credit scoring, product segmentation, base pricing, minimum DP, and the limits of deviation allowed in accordance with the criteria of the business to the level of the branch, region, and the central office.
Disamping itu, sistem ini dibuat fleksibel untuk dapat mengikuti program marketing dari segi produk maupun kemudahan penggunaan sistem pada dealer dimana saja (anywhere) dengan menggunakan teknologi 3G/ GPRS. Sistem ini juga terintegrasi dengan sistem Mobile Application (marketing dan survey) dengan menggunakan teknologi GPRS. Secara keseluruhan, sistem origination tersebut dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan proses aplikasi kredit untuk kemudahan calon konsumen namun tetap memperhatikan rambu-rambu risiko (risk policy).
In addition, the system is made to be flexible to be able to follow the marketing program in terms of product and ease of use of the system for dealers anywhere using 3G/GPRS technology. The system is also integrated with the Mobile Application (marketing and survey) system using GPRS technology. Overall, the origination systems were developed to increase the speed of the credit application process for the convenience of prospective clients but still observing the signs of risk (risk policy).
2. WOMERS This application system is a core application system (core system), which started to be implemented since the beginning of 2008 as a centralized application system project in WOM Finance. With a web-based database architecture, this application facilitates the convenience of implementing support to areas in Indonesia, and can be optimally used on-line in realtime.
Dengan fungsinya sebagai core system, WOMERS memiliki modul utama antara lain: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub Ledger, dan lain-lain. Fitur-fitur pengelolaan account seperti kartu piutang, penerimaan angsuran, pelunasan dipercepat, restrukturisasi, pembayaran dealer (disbursement), dan lain-lain dilayani oleh sistem aplikasi ini, dengan mengaplikasikan validasi sesuai policy yang berlaku.
With its function as a core system, WOMERS have major modules including: Account Maintenance (Account Management), Cash Management, GL Sub Ledger, and others. Account management features such as receivables card, installment receipt, accelerated repayment, restructuring, dealer payment (disbursement), and others are served by this system application, by applying the appropriate validation in accordance to the policy in force.
Selain fitur-fitur umum, WOMERS juga berperan sebagai pusat sistem aplikasi, dimana integrasi seluruh sistem aplikasi terpusat di sistem ini. Data yang diinput
In addition to the general features, WOMERS also acts as a central application system, where the integration of the entire system is centered in the application of
65
WOM Finance • 2012 Annual Report
2. WOMERS Sistem aplikasi ini merupakan sistem aplikasi inti (core system), yang mulai diimplementasikan sejak awal tahun 2008 sebagai proyek sistem aplikasi terpusat di Perseroan. Dengan basis arsitektur web based, aplikasi ini menunjang kemudahan implementasi ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, dan dapat dengan optimal digunakan secara real-time on-line.
Laporan Unit Pendukung Bisnis
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Supporting Business Unit Report
di sistem LOS misalnya, secara otomatis akan dapat diakses juga oleh sitem aplikasi yang lain. Laporanlaporan konsolidasi seperti aging, management report, MIS, diproduksi oleh sistem aplikasi ini.
this system. The data inputted in the LOS system for example, can automatically be accessed also by other applications site. Consolidated reports such as aging, management reports, MIS, are produced by this application system.
3. New Collection System (NCS) Pengelolaan/manajemen collection yang baik adalah satu kebutuhan terpenting di bisnis consumer finance. Oleh karena itu, Perseroan memerlukan sebuah sistem manajemen collection yang handal. Atas dasar ini, dikembangkanlah NCS sebagai sistem aplikasi pengelolaan collection, dan mulai diimplementasikan sejak Agustus 2011. Sistem ini menggantikan sistem CMS (Collection Management System) yang sebelumnya menjadi sistem inti dalam pengelolaan collection.
3. New Collection System (NCS) Good collection management is the most important requirement in the consumer financing business. Therefore, the Company requires a powerful collection management system. On this basis, NCS is developed as a collection management application system, and began implementation in August 2011. This system replaces the CMS (Collection Management System) system which was the core of the collection management system.
Sistem aplikasi ini menjadi bagian (sub module) dari sistem aplikasi inti (WOMERS) berbasis arsitektur web. Seperti sistem aplikasi yang lain, sistem ini dapat digunakan dengan mudah baik dari cabang maupun kantor perwakilan Perseroan yang terpencil sekalipun. NCS menyediakan fitur-fitur yang lebih user friendly dibandingkan sistem collection sebelumnya. Terutama untuk pengorganisasian dan pengaturan kegiatan harian bagian collection, baik dalam penanganan kasus secara cepat, penggunaan strategi collection yang fleksibel, pengorganisasian kolektor yang terstruktur, dan administrasi yang auditable. Selain itu, NCS juga memiliki kelebihan dari sisi performance, skalabilitas, dan fleksibilitas dalam pengembangan lebih lanjut.
Dengan menggunakan sistem aplikasi ini, bagian collection diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kerja harian, memberikan fleksibilitas dalam pengaturan strategi dan memudahkan bisnis dalam melakukan perubahan strategi, serta meningkatkan pengawasan secara lebih akurat dan detail.
4. Single System WOM BII (SSWB) Dalam rangka penerapan konsolidasi mirroring yang update serta akurat dengan tetap mematuhi ketentuan bisnis yang berlaku antara BII dengan Perseroan, maka diperlukan pengembangan sebuah sistem yang dapat membantu dalam proses mirroring tersebut. Dengan semakin berkembangnya bisnis kerja sama Kredit Kendaraan Bermotor antara PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) dengan Perseroan dan agar proses mirroring antara keduanya dapat sinkron serta
66
This application system is a sub-module from the core application system (WOMERS) web-based architecture. As other application systems, this system can be used easily by both branches and representative offices of the Company even to remote areas. NCS provides features that are more user friendly than the previous collection system. Especially for the organization and regulation of daily activities of the collection division, both in handling cases quickly, the use of flexible collection strategies, organizing collector that are structurized and auditable administration. In addition, the NCS also has advantages in terms of performance, scalability, and flexibility in further development.
By using this application system, the collection division is expected to improve the effectiveness and efficiency of work, providing ease in the implementation of daily work, providing flexibility in setting business strategy and facilitates the business in making strategic changes as well as improved control in a more accurate and detailed manner.
4. Single System WOM BII (SSWB) In order to implement the updated and accurate mirroring consolidation while still complying with the applicable business provisions between BII with WOM, the development of a system that can assist in the mirroring process is required.
With the growing business cooperation of Vehicle Financing between Bank International Indonesia (BII) with the Company and to ensure that the mirroring process can be synchronous and updated between
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
update, maka diperlukan pengembangan sistem untuk mengakomodir kebutuhan bisnis tersebut.
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
them, the development of systems to accommodate the needs of the business is required.
Dari pengembangan sistem ini diharapkan semua transaksi bisnis yang sebelumnya dilakukan di BII dapat dilakukan/dialihkan prosesnya di sistem Perseroan, dan dilakukan pengiriman data ke BII atas transaksi yang dilakukan tersebut agar kondisi mirroring dapat terpenuhi.
From the development of this system, business transactions that were previously performed in BII, the process can be done/transferred in the the Company system, and data on all performed transactions will be sent to BII in order for the mirroring the conditions to be met.
Selain itu sistem juga akan mengakomodir kerja sama pembiayaan antara Perseroan dan Divisi Perbankan Syariah dalam bentuk “channeling”.
In addition, the system will also accommodate financing cooperation between the Company and Islamic Banking Division in the form of “channeling”.
Bisnis Proses yang dijalankan dalam proses pembiayaan kerja sama KKB Joint Finance dengan menggunakan single system untuk konvensional dan syariah. Proses pengecekan RAC (Risk Acceptance Risk) pada aplikasi sistem, proses operasional yang dilakukan oleh Perseroan (proses pencairan, proses angsuran, tunggakan dan penyelesaian tunggakan), kemudian proses download data dari sistem Perseroan dan upload ke sistem core banking BII (Daksi GL) dan data warehouse BII (EDW).
Business processes performed in the cooperation financing process of KKB Joint Finance via a single system for conventional and Islamic. The process of checking RAC (Risk Acceptance Risk) on the system application, operational processes conducted by the Company (disbursement process, installment process, arrears and settlement of arrears), then the process of downloading the data from the the Company system and uploaded to the BII core banking system (Daksi GL) and data warehouse (EDW).
5. Assets Management System An application system for the management of inventory units that are used both in the branches and in warehouses of repossessed vehicles. This system provides the features of the admissions process, the motor inventory transactions, unit transfer, up to the sales/ auction unit. Every repossessed vehicle will go through a grading process to determine the condition of the vehicle, which can be used as a basis for further management.
Dengan sistem ini, diharapkan dapat menekan tingkat kerugian dari penjualan motor tarikan. Semua transaksi in dan transaksi out pada sistem ini sudah dikontrol dengan proses persetujuan dari masing–masing pejabat yang berwenang secara sistem, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan transaksi ataupun fraud. Sistem ini juga menggunakan teknologi barcode agar proses mutasi unit maupun inventaris gudang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
With this system, reduction in the level of losses from the sale of the repossessed vehicles is expected. All transactions in and transactions out in this system is controlled with the approval of the respective authorities in the system, to reduce the level of error or fraud transaction. The system also uses the bar code technology to allow unit transfer and warehouse inventory to be done quickly and accurately.
Sistem ini sudah dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi bagian dari sub module sistem aplikasi inti (WOMERS). Beberapa kelebihan versi yang baru ini antara lain adalah arsitektur yang awalnya berbasis Windows based menjadi Web Based, serta sisi reliabilitas dan skalabilitas.
In 2011, this system has been further developed so that it becomes part of the core application system sub-module (WOMERS). Some of the advantages of this new version include the update from the original Windows-based architecture to Web Based, as well as the reliability and scalability.
67
WOM Finance • 2012 Annual Report
5. Sistem Manajemen Aset Merupakan sistem aplikasi untuk pengelolaan unit inventori yang digunakan baik di cabang maupun di gudang motor tarikan. Sistem ini menyediakan fiturfitur dari proses penerimaan, transaksi motor inventori, mutasi unit, sampai dengan proses penjualan/lelang unit. Setiap kendaraan tarikan yang masuk akan melalui proses grading untuk mengetahui kondisi kendaraan tersebut, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan selanjutnya.
Laporan Unit Pendukung Bisnis
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Supporting Business Unit Report
68
6. Sistem Kustodian Merupakan suatu modul aplikasi untuk pencatatan dan pengelolaan BPKB pada 10 lokasi khasanah nasional yang terintegrasi dengan sistem aplikasi inti. Pada sistem aplikasi ini, setiap saat dapat diketahui keberadaan dan status setiap BPKB secara on-line. Permohonan pengeluaran atau mutasi BPKB juga bisa dilakukan melalui sistem ini.
6. Custodian System It is an application module for BPKB recording and managing in 10 integrated treasury locations nationwide with the core application system. In this application, the position and status of BPKB can be determined online at anytime. BPKB outgoing or transfer application can also be performed through this system.
Disamping itu, seluruh BPKB pada sistem ini menyimpan riwayat keberadaannya masing-masing, mulai dari BPKB diterima dari dealer sampai dengan BPKB dikembalikan ke konsumen. Untuk menjaga validitas dan memastikan keamanan, semua proses sudah disertai log transaksi, yaitu user yang melakukan perubahan dan tanggal perubahannya, dan persetujuan dari pejabat berwenang. Hal ini mutlak diperlukan mengingat BPKB adalah aset dari Perseroan yang harus dapat diawasi dengan pasti keberadaannya.
In addition, all BPKB in this system records the history of each BPKB, starting from BPKB received from the dealer until the BPKB is returned to the consumer. To maintain the validity and ensure safety, all processes are accompanied by the transaction log, which is the user who made the changes and the date of changes, and approval from the authorities. It is absolutely necessary given that the BPKB is the assets of the Company which shall be monitored firmly its whereabouts.
Beberapa pengembangan yang dilakukan terhadap sistem aplikasi ini adalah dengan diterapkannya sistem barcode, dimana proses tracking dan stock opname BPKB bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Selain pengembangan barcode, sistem kustodian juga dikembangkan untuk pengelolaan map aplikasi konsumen.
Several development performed to this application system is the application of bar code systems, in which the process of BPKB tracking and stock taking can be done more quickly and efficiently. In addition to the development of the bar code, a custodial system was also developed for the management of consumer applications folder.
7. Customer Service Tracking Sebagai perusahaan di bidang jasa keuangan, kebutuhan pelayanan konsumen di cabang-cabang Perseroan juga dituntut sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk dapat lebih meningkatkan dan mengukur tingkat pelayanan secara maksimal, sekaligus mengurangi ketergantungan sepenuhnya terhadap Sumber Daya Manusia di cabang-cabang, maka diperlukan sebuah sistem aplikasi yang dapat membantu proses pelayanan terhadap konsumen. Dengan dasar kebutuhan tersebut, TI menyediakan modul Service Tracking.
7. Customer Service Tracking As a company in the field of financial services, the need for customer service in branches of WOM Finance are also expected to be very high. Therefore, in order to further improve and measure the maximum service levels, while reducing dependence entirely on human resources in the branches, an application system that can help the service to consumers would be required. On the basis of these requirements, IT provides the Service Tracking module.
Dengan modul Service Tracking ini, proses tracking, kontrol internal, dan pengawasan layanan yang dilakukan oleh Customer Service dapat dibantu sepenuhnya oleh sistem. Beberapa fitur utama modul ini antara lain: proses transaksi BPKB, yang meliputi pengorderan BPKB dan pengeluaran BPKB.
With the Service Tracking, the processes of tracking, internal controls, and monitoring services performed by the Customer Service can be assisted comprehensively by the system. Some of the main features of this module include: BPKB transaction process, which includes BPKB request and BPKB issuance.
Disamping itu, Customer Service juga bisa melayani pencetakan Surat Keterangan Pengurusan STNK, pengurusan pencairan klaim asuransi, registrasi member, perubahan nomor telepon dan alamat, pengeluaran Welcome Pack, penanganan keluhan, eskalasi keluhan pelanggan sampai dengan
In addition, the Customer Service can also provide the service in printing Notification Letter of STNK Processing, insurance claims disbursement handling, member registration, changes in phone numbers and addresses, Welcome Pack expenses, handling complaints, escalating customer complaints to the
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
penyelesaian keluhan ke pelanggan. Keseluruhan proses layanan tersebut oleh sistem secara otomatis diukur berdasarkan Service Level Agreement, dan dapat membantu peningkatan produktivitas frontliner di cabang-cabang.
settlement of a complaint to the customer. The entire process of service is automatically measured by the system based on the Service Level Agreement, and can help increase frontliners’ productivity in the branches.
8. Joint Financing System Untuk lebih mengembangkan bisnis Perusahaan, diperlukan kerja sama yang lebih intensif dengan pihak kreditur, salah satunya dalam manajemen pendanaan. Memandang kebutuhan tersebut, TI menyediakan sebuah sistem aplikasi pengelolaan kerja sama dengan pihak kreditur (joint finance). Sistem aplikasi yang diberi nama MILOD ini dikembangkan untuk membantu kelancaran proses joint finance dengan para kreditur.
8. Joint Financing System To further develop the Company’s business, more intensive cooperation with creditors is required, one of which is in funding management. In regards to this need, IT provides a system management application working with creditors (joint finance). An application system called MILOD was developed to help smooth the process of joint financing with the creditors.
Salah satu fungsi utama sistem aplikasi ini adalah melakukan validasi account hasil penjualan yang akan dijaminkan kepada pihak kreditur, sesuai dengan kriteria risk/policy yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh masing-masing kreditur. Selain itu, sistem ini juga digunakan untuk memantau kewajiban pembayaran angsuran kepada pihak kreditur, termasuk pelunasan (buyback account), sesuai kriteria yang berlaku.
One of the main functions of the application system is to validate the sale of accounts that will be borne to the creditor, in accordance with the criteria of risk/ policy in accordance with the requirements established by each creditor. In addition, the system is also used to monitor the repayment obligation to the creditors, including repayment (buyback account), ini accordance to the applicable criteria.
MILOD juga berfungsi untuk menyediakan laporanlaporan, baik ad-hoc atau regular yang dibutuhkan oleh pihak kreditur maupun pihak internal, termasuk salah satunya laporan rekonsiliasi data antara pencatatan WOM dengan pihak kreditur.
MILOD also serves to provide reports, either ad-hoc or regular reports required by the creditor and internal parties, including one of which data reconciliation report between WOM records with the creditors’.
9. General Ledger Untuk memenuhi kebutuhan sistem akuntansi, Perseroan menggunakan modul GL (General Ledger) dari aplikasi ORAFIN (Oracle Finance). Sistem tersebut telah diimplementasikan sejak Agustus 2009. Sistem Orafin GL sebagai standar di industri, memiliki kelengkapan fitur, integritas, dan kapabilitas data yang tidak terbatas. Sementara untuk kehandalannya juga tidak diragukan.
9. General Ledger To meet the needs of the accounting system, WOM Finance uses the GL (General Ledger) module from the ORAFIN (Oracle Finance) application. The system has been implemented since August 2009. GL Orafin system as a standard in the industry, has complete features, integrity and unlimited data capability. There is also no doubt regarding reliability.
This system serves as a central accounting data management, whereby all journal forms in the core system is delivered to the system. With this system, all data from the accounting journals are managed by parameters, policy and applicable accounting standards, to produce financial statements as required by the branch, regional, and nationwide.
69
WOM Finance • 2012 Annual Report
Sistem ini berfungsi sebagai pusat pengelolaan data akunting, dimana semua bentukan jurnal dari sistem inti (core) yang ada dikirimkan ke dalam sistem ini. Dengan sistem ini, seluruh data hasil jurnal akunting dikelola berdasarkan parameter, kebijakan, dan standar akuntansi yang berlaku, untuk menghasilkan laporan keuangan sesuai kebutuhan cabang, regional, maupun nasional.
Laporan Unit Pendukung Bisnis
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Supporting Business Unit Report
70
10. Compliance Basel II Reporting Merupakan pendukung sistem akuntansi yang ada dan bagian dari fitur di sistem aplikasi inti. Modul ini digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan, sebagai kebutuhan Laporan Bank Umum, dalam hal ini untuk Bank Internasional Indonesia (BII), dengan memberikan informasi laporan keuangan untuk melihat kondisi account bank dan account receivable (saldo umur piutang).
10. Compliance Basel II Reporting A supporter of the existing accounting system and part of the features in the core application system. This module is used to generate reports, as the needs for Commercial Bank Report, in this case for the Bank International Indonesia (BII), by providing financial reporting information to look at the bank accounts and accounts receivable (balance of accounts receivable).
11. Compliance PSAK-50 Acounting Method Merupakan pendukung sistem akuntansi yang sudah ada agar sesuai dengan penerapan dari pedoman PSAK 50/55. Pada sistem ini, semua biaya dan pendapatan yang terkait dengan pembiayaan unit akan diamortisasi setiap bulannya. Amortisasi dilakukan untuk setiap konsumen yang ada setiap bulannya hingga account (unit pembiayaan) tersebut lunas atau ditutup (secara early termination atau write off). Fungsi lainnya adalah untuk melakukan perhitungan terhadap cadangan piutang.
11. Compliance PSAK-50 Acounting Method A supporter of the existing accounting system to fit the application of the PSAK 50/55 guidelines. In this system, all costs and revenues associated with the financing of the units will be amortized monthly. Amortization is calculated for every consumer in the system every month until the account (finance unit) is full or closed (early termination or write-off). Its other function is to perform calculation of the reserve receivables.
Selain sistem aplikasi utama sebagaimana diuraikan diatas, Divisi Teknologi Informasi Perseroan juga menyediakan beberapa sistem aplikasi pendukung, yaitu:
In addition to the main application system as described above, WOM Finance Information Technology Division also provides other support application systems, namely:
1. SMS Center Dengan berkembangnya teknologi mobile saat ini dan semakin mudahnya integrasi teknologi tersebut ke arsitektur sistem yang lainnya, maka mulai tahun 2010 Divisi TI mulai mengimplementasikan sistem aplikasi SMS Center. Sistem aplikasi ini menggunakan fitur/fasilitas short message service (SMS) sebagai media informasi dan komunikasi. Dengan sistem aplikasi SMS Center, Perseroan dapat memaksimalkan penggunaan teknologi mobile, antara lain dalam memberikan layanan informasi atau promosi terhadap konsumen, tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.
1. SMS Center With the development of mobile technology today and the easy integration of these technologies into the architecture of the system to another, starting in 2010, the IT Division began implementing an SMS Center application system. The application system uses the features/facilities of short message service (SMS) as a medium of information and communication. With the SMS Center application system, the Company maximizes the use of mobile technology, among others, in providing information services or promotions to customers, without the high cost.
Dua jenis fasilitas utama SMS Center yaitu fasilitas SMS Outbound (salah satunya untuk menginformasikan status aplikasi pembiayaan customer dan informasi tanggal jatuh tempo customer), dan fasilitas SMS Inbound yang akan dikembangkan sebagai media komunikasi yang bersifat pull information (permintaan informasi), misalnya status tagihan konsumen.
Two main types of facilities of the SMS Center are the Outbound SMS facility (one of them to inform the customer on financing application status and due date customer information), and Inbound SMS facility which will be developed as a communication medium that is pull information (requests for information), such as customer billing status.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
2. Mobile Application Seperti halnya sistem aplikasi SMS Center, dengan menggunakan teknologi mobile, dikembangkanlah sistem aplikasi mobile application sebagai pelengkap dan pendukung sistem yang sudah berjalan di Perusahaan. Arsitektur sistem mobile application dibuat untuk memanfaatkan teknologi GPRS yang berfungsi sebagai jalur informasi dari telepon genggam ke sistem inti di pusat data. Dengan jangkauan komunikasi yang cukup luas, sistem ini dapat melayani komunikasi dari dan dengan daerah-daerah, selama daerah tersebut terjangkau jaringan GSM.
2. Mobile Application Similar to the SMS Center application systems, using mobile technology, a mobile application systems is developed as a complement and support of the systems that are already running in the Company. The system architecture for a mobile application are made to utilize GPRS technology that serves as an information line from cellular phones to the core systems in the data center. With a wide range of communications, the system can serve the communication from and with these areas, as long as it is in the GSM network coverage area.
Salah satu layanan/fitur utama dari mobile application digunakan oleh surveyor. Dengan fitur ini, surveyor dapat menerima informasi calon konsumen yang akan disurvei dan dapat langsung melakukan input hasil survei data konsumen untuk dilakukan proses selanjutnya di sistem inti di pusat data.
One of the main services / features of the mobile application is used by surveyors. With this feature, surveyors can receive information on prospective customers to be surveyed and can directly input the results of a survey of consumer data to proceed to the next process in the core systems in the data center.
3. Host to Host (H2H) To facilitate consumers in making installment payments, WOM Finance builds infrastructures between WOM Finance data centers (as a source of data) to a third party data center that is responsible as the switching agent. With this infrastructure, installment payments can be conducted on-line in real-time at the on-line PT Pos Indonesia representative offices in various areas. The infrastructure is built with a secure and reliable network configuration. In 2011, to improve services as well as develop a network of payment, the Company is also working with Alfamart/ Alfamidi, therefore the Company consumers can conveniently make payments at Alfamart/Alfamidi outlets throughout Indonesia.
Selain pembayaran secara on-line dengan PT Pos Indonesia, Perseroan juga melakukan kerja sama dengan beberapa pihak Collecting Agent (CA), antara lain: Alfamart, Alfamidi, Bank BII, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, dan Bank OCBC NISP.
In addition to the on-line payment by PT Pos Indonesia, the Company is also working with other Collection Agent (CA), among others: Alfamart, Alfamidi, Bank BII, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Bukopin, and Bank OCBC NISP.
Pembayaran angsuran dapat juga dilakukan melalui fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing collecting agent tersebut. Dengan layanan ini, konsumen tidak perlu mengantri lagi di loket kantor perwakilan Perseroan untuk melakukan pembayaran angsuran.
Installment payments can also be made through facilities that are owned by each of the collecting agent. With this service, the customers no longer need to queue at the the Company office counters to make installment payments.
71
WOM Finance • 2012 Annual Report
3. Host to Host (H2H) Untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran, Perseroan membangun infrastruktur antara pusat data Perseroan (sebagai sumber data) dengan pusat data pihak ketiga yang bertanggung jawab sebagai switching agent. Dengan infrastruktur ini, proses pembayaran angsuran dapat dilakukan secara real-time on-line di kantor perwakilan on-line PT Pos Indonesia hingga beragam daerah. Infrastruktur tersebut dibangun dengan konfigurasi jaringan yang aman dan handal. Pada tahun 2011, untuk meningkatkan layanan sekaligus mengembangkan jaringan pembayaran, Perseroan juga melakukan kerja sama dengan Alfamart/Alfamidi, sehingga konsumen Perseroan bisa dengan nyaman melakukan pembayaran di outlet Alfamart/Alfamidi seluruh Indonesia.
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
4. EDC Payment Point Salah satu kendala yang dihadapi Perseroan consumer finance pada umumnya adalah dalam hal penagihan. Terutama karena segmentasi konsumen yang sangat luas hingga ke pelosok daerah. Dengan menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) di bagian collection, kendala tersebut bisa diatasi. Dengan interface ke sistem inti, mesin EDC dapat membantu proses input data pembayaran angsuran konsumen secara on-line, cepat dan akurat. Mesin EDC ini juga menggunakan teknologi komunikasi mobile, menggunakan jaringan komunikasi GSM.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Each installment payment transaction will issue a valid receipt for the consumers. Currently, the use of EDC is used by the Collector when charging to the consumer. This is also used in most of the dealers’ cash registers. In addition, EDC is also used by cashiers at the branches as backup in case of disruption of communication networks to the core application system.
5. Fixed Asset System Dengan jumlah karyawan dan kantor perwakilan yang banyak dan tersebar luas, Perseroan membutuhkan berbagai peralatan sebagai pendukung kerja dan operasional sehari-harinya. Peralatan pendukung tersebut dapat dalam bentuk gedung, kendaraan, komputer, dan sebagainya, yang disebut juga sebagai aset. Aset perusahaan baik yang berupa harta tetap (fixed asset), maupun low value asset, dapat dikelola dengan baik dengan bantuan sistem aplikasi Fixed Asset yang terus dikembangkan secara bertahap.
5. Fixed Asset System With numerous employees and representative offices, the Company requires a variety of tools to support the work and day-to-day operations. The supporting equipments can be in the form of buildings, vehicles, computers, and so on, which is also known as assets. The company’s assets either in the form of fixed assets (fixed assets), and the low value asset, can be well managed with the help of Fixed Asset application system that is constantly being developed in stages.
Fasilitas pengelolaan yang dapat dilakukan oleh sistem aplikasi ini antara lain pengklasifikasian aset, mutasi aset, asset tagging, tracking lokasi, sejarah perawatan aset, perhitungan penyusutan, perubahan nilai aset, serta penyediaan laporanlaporan yang terkait dengan pengelolaan aset.
Management facilities that can be performed by the application system are among others, classification of assets, transfer of assets, asset tagging, location tracking, asset maintenance history, calculation of depreciation, changes in the value of assets, and the provision of reports relating to asset management.
Selain sistem aplikasi Fixed Asset, Divisi TI juga sedang mengembangkan modul Procurement. Dengan modul tersebut, proses pengadaan aset dapat langsung dipantau oleh sistem yang terkomputerisasi, mulai dari permintaan, pembelian, hingga aset diterima dan di-tagging (diberi label). Dengan modul ini, proses pengadaan yang sebelumnya menggunakan kertas dan dikirim via fax (atau email), menjadi workflow berbasis sistem aplikasi.
In addition to Fixed Asset application systems, the IT division is also developing Procurement module. With this module, asset procurement process can be directly monitored by a computerized system, starting from the request, purchase, until the asset is being received and tagged (labeled). With this module, the procurement process which previously used paper and sent via fax (or email), becomes a workflow-based application systems.
72
Setiap transaksi pembayaran angsuran akan dikeluarkan bukti pembayaran sah untuk konsumen. Saat ini, penggunaan mesin EDC dilakukan oleh Collector saat menagih ke konsumen. Digunakan pula di sebagian besar kasir dealer. Selain itu, EDC juga digunakan oleh kasir di cabang-cabang sebagai cadangan apabila terjadi gangguan jaringan komunikasi ke sistem aplikasi inti.
4. EDC Payment Point One of the obstacles faced by consumer finance companies are generally in terms of billing. Mainly due to the vast consumer segmentation in remote areas. By using Electronic Data Capture (EDC) machines in the collection, these obstacles can be overcome. With interface to the core system, EDC can help process data input of consumer installment payments on-line, quickly and accurately. EDC is also using mobile communication technology, using the GSM communication network.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sistem aplikasi ini dibuat dengan menggunakan arsitektur web yang dapat diakses oleh seluruh cabang.
6. Human Resources System Mengelola sumber daya manusia sama pentingnya dengan mengelola sumber daya lainnya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem untuk pengelolaan sumber daya manusia dengan komprehensif. Sistem ini dirancang dengan menggunakan arsitektur web untuk memberi kemudahan mengelola sumber daya manusia yang ada sehingga memberikan hasil yang lebih optimal.
Dengan aplikasi ini, Divisi Human Capital bisa mengelola proses-proses yang berhubungan dengan sumber daya manusia, mulai dari proses perekrutan, penempatan, mutasi, absensi, hingga transaksi gaji lengkap dengan sistem approval elektronik yang fleksibel. Selain proses tersebut, sistem ini juga terintegrasi ke sistem aplikasi inti lainnya, sehingga dapat membantu proses validasi pembuatan user-id untuk akses ke sistem aplikasi lainnya.
Sistem ini juga memiliki modul self service (layanan mandiri) yang memungkinkan setiap karyawan untuk mengakses data yang berkaitan dengan karyawan bersangkutan, dan dapat melakukan pengajuan cuti, izin secara work-flow system (paperless).
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
This application system is made using a web architecture that can be accessed by all branches.
6. Human Resources System Managing human resources is as important as managing other resources. Therefore, a comprehensive system for the management of human resources is needed. This system was designed using Web architecture to provide ease in managing available human resources to provide more optimal results.
With this application, the Human Capital Division can manage the processes associated with human resources, ranging from recruitment, placement, transfer, attendance, to payroll transaction, complete with a flexible electronic approval system. In addition to the process, this system is also integrated into other core application system, to assist in the validation process of manufacturing user-id for access to other application systems.
This system also has a self-service module that allows each employee to access data relating to the individual worker, and make leave submissions, permit by the work-flow system (paperless).
7. Document Management System With the growing development in the Company’s operations, the number of documents produced are even bigger and more difficult to handle manually. In addition, most of the documents in hardcopy form also requires a large storage space. To minimize this problem, the IT Division develops the Document Management System application with the aim of managing documents electronically from anywhere. This system has an architecture of web-based applications according to the standards that already exist.
Hal ini memberikan beberapa keuntungan seperti: dokumen yang diperlukan bisa dicari dengan lebih cepat, kebutuhan ruang penyimpanan bisa dikurangi, dan akses terhadap suatu dokumen bisa dibatasi hanya untuk orang-orang yang berhak. Dokumen yang disimpan pada sistem ini bisa
This provides several advantages such as: quicker search for the necessary documents, the need for storage space can be reduced, and access to a document can be limited only to those who qualify. Documents stored on this system may be in the form of scan results (image), PDF, Word, Excel,
73
WOM Finance • 2012 Annual Report
7. Sistem Manajemen Dokumen Dengan makin berkembangnya operasional Perusahaan, jumlah dokumen yang dihasilkan pun semakin besar dan semakin sulit untuk ditangani secara manual. Disamping itu, dokumen yang sebagian besar dalam bentuk hardcopy juga membutuhkan ruang penyimpanan yang yang besar pula. Untuk meminimalisasi masalah ini, Divisi TI mengembangkan aplikasi Sistem Manajemen Dokumen dengan tujuan dokumen yang ada bisa dikelola secara elektronik dari manapun. Sistem aplikasi ini berbasis arsitektur web sesuai standar yang sudah ada.
Laporan Unit Pendukung Bisnis Supporting Business Unit Report
merupakan hasil scan (gambar), PDF, Word, Excel, dan lain lain. Aplikasi ini juga mempunyai sistem work-flow approval yang memungkinkan dibuatnya suatu sistem persetujuan terhadap dokumen yang ada.
and others. This application also has a work-flow approval system that allow for the creation of approval system of existing documents.
8. Risk Management & MIS Reporting Dashboard Risk Management System pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. Dengan demikian, risk management system merupakan alat bantu bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
8. Risk Management & MIS Reporting Dashboard Risk Management System is basically a comprehensive process that comes with the tools, techniques, and science needed to identify, measure, and manage risks in a more transparent manner. Thus, the risk management system is a tool for the management decision-making processes.
Sebagai sebuah proses, kerangka kerja Risk Management pada dasarnya terbagi dalam 3 (tiga) tahapan kerja yaitu: Identifikasi Risiko, Pengukuran Risiko, dan Pengelolaan Risiko.
As a process, the Risk Management framework is essentially divided into three (3) phases of work, namely: Risk Identification, Risk Measurement and Risk Management.
Untuk menciptakan alat bantu bagi manajemen, manajemen risiko menggunakan aplikasi/tools SAS (Statistical Analysis Software) untuk menghasilkan laporan–laporan yang akan digunakan manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu hasilnya adalah MIS Reporting Dashboard yang merupakan laporan rutin bulanan antara lain laporan Initiation (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), laporan Portofolio (Deliquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), laporan Collection (Total Asset, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), dan laporan Asset Management (Inflow – Outflow, Stock Report).
To create a supporting tool for the management, risk management uses SAS (Statistical Analysis Software) applications/ tools to generate reports that will be used by management in the decision making process. One of the result is the MIS Reporting Dashboard which is a monthly report including reports of Initiation (new booking approval, deviation rates, account movement, FPD, SPD), Portfolio (Deliquency Trend, Inventory, Asset Composition, Booking Quality, Aging Comparison), Collection (Total Assets, Flow Rate, Collection Costs & Benefits), and Asset Management (Inflow - Outflow, Stock Report).
Keseluruhan dukungan sistem aplikasi menggunakan arsitektur berbasis web dan database yang terpusat, sehingga memungkinkan pengembangan dan perluasan jaringan kantor perwakilan Perseroan dengan biaya yang relatif rendah. Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan bagian Jaringan Pemasaran dalam memperluas jaringan tersebut, untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan antara lain untuk pemasaran dan loket-loket pembayaran angsuran. Selain itu, Divisi Teknologi Informasi juga bekerja sama dengan divisi dan bagian lain, dalam pengembangan sistem aplikasi, sehingga dapat memperbesar peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja Perseroan.
Overall support for the application systems uses a web-based architecture and a centralized database, enabling the development and expansion of the network in representative offices of WOM Finance at relatively low cost. The Information Technology Division collaborates with the Marketing Network in expanding the network, to improve services to customers such as for marketing and installment payment counters. In addition, the Information Technology Division also works closely with other divisions and sections, in the development of the application system, to expand the role of information technology in improving the performance of the Company.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
74
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
9. Sistem Informasi Dealer Demi memberikan layanan lebih dan nilai tambah kepada dealer-dealer Perseroan, sejak tahun 2011 dikembangkan sistem informasi dealer. Sistem aplikasi berbasis web ini dikembangkan untuk memberikan layanan informasi mengenai status aplikasi yang diajukan oleh dealer dan status pembayaran dari masing-masing dealer. Akses sistem aplikasi ini dapat dilakukan melalui Website Perseroan.
9. Dealer Information System In order to provide better services and added value to the dealers of WOM Finance, since 2011 the dealer information system was developed. A webbased application system that was developed to provide information about the status of applications submitted by the dealer and the payment status of each dealer. Access to the application system can be done through the Website of the Company.
10. Rencana Pemulihan Bencana Pada bulan September 2009, Perseroan telah berhasil melakukan implementasi disaster recovery center untuk menjamin kelangsungan operasional Perusahaan dari kemungkinan terjadinya bencana alam atau kerusakan lain. Perseroan saat ini memiliki 2 (dua) pusat pengolahan data pada 2 (dua) tempat yang berbeda yaitu Pusat Pengolahan Data Center Utama dan Data Disaster Recovery. Dengan demikian, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran pada lokasi Data Center Utama, maka secara otomatis aktivitas Pusat Pengolahan Data dapat segera dialihkan ke lokasi fasilitas Disaster Recovery.
10. Disaster Recovery Plan In September 2009, the Company has successfully implemented disaster recovery center to ensure the continuity of operations of the Company in the event of a natural disaster or other damage. WOM Finance currently has two (2) data processing center in 2 (two) different places, namely Main Data Processing Center and Data Disaster Recovery. Thus, in the event of occurrence such as unwanted fires in the Main Data Center location, automatically activities in the Main Data Processing Center will be immediately transferred to the location of Disaster Recovery facility.
Dan untuk menjaga keterhandalan disaster recovery center, secara periodik Perseroan juga melakukan disaster recovery test.
And to maintain the reliability of disaster recovery center, the Company also perform disaster recovery test periodically.
WOM Finance • 2012 Annual Report
75
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Indikator dari implementasi tata kelola usaha yang dijalankan dengan baik, salah satunya tercermin dari perkembangan kinerja keuangan dan rasio kesehatan Perusahaan yang semakin membaik. Indicators of implementation of corporate governance that is well run, one of which is
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
reflected in the development of the financial performance and the Company’s improved health ratio.
76
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
WOM Finance • 2012 Annual Report
77
Tata Kelola Perusahaan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Corporate Governance
78
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Praktik tata kelola perusahaan di Perseroan dilaksanakan dengan struktur sebagai berikut:
Corporate governance practices in the Company is implemented with the following structure:
1. 2. 3.
1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. Board of Commissioners, 3. Board of Directors.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam organisasi Perseroan.RUPS memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu, termasuk diantaranya mengubah Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, membuat keputusan menyangkut tindakan dan keputusan Perusahaan yang menjadi kewenangan RUPS.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body in the organization of the Company. GMS has the right to make certain decisions, including changing the Articles of Association (AD), appoint and dismiss Directors and Commissioners, make decisions about the actions and decisions of the Company under the authority of the GMS.
Di tahun 2012, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa, yang keduanya dilaksanakan pada 20 Juni 2012, di Ruang Arcadia, Plaza BII Tower II, lantai 39, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta.
In 2012, the Company held one (1) Annual GMS and one (1) Extraordinary GMS, both held on 20 June 2012, at Arcadia Room, Plaza BII Tower II, 39th floor, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta.
Dalam RUPS Tahunan tersebut, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
In the Annual GMS, the following was decided: 1. Approving and accepting the 2011 annual report and ratifying Financial Statements of the Company for the year ended 31 December 2010, which has been audited by the Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member Firm of Ernst & Young Global Limited
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
2.
3.
4.
Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
& Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited sebagai ternyata dari laporan auditor tertanggal 20 Februari 2012 dengan pendapat ‘Wajar dalam semua hal yang material’. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2011 atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2011, serta tidak termasuk dalam kategori tindak pidana. Menerima dan menyetujui Laporan Direksi Perseroan atas penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi V Perseroan Tahun 2011. Menggunakan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 5.394.843.353,- sebagai berikut: a. Menyisihkan sebesar Rp 1.000.000.000,(milliar rupiah)dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai Dana Cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 Ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba bersih sebesar Rp 4.394.843.353,- akan dicatat sebagai Laba ditahan; b. Tidak membagikan dividen; dan c. Memberikan kuasa dengan hak subsitusi kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan penggunaan laba tersebut. Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Bapepam & LK untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2012 berikut menenukan
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
as stated in their report dated 20 February 2012 with unqualified opinion.
2. Granting full acquittance and discharge (acquit et de charge) for all members of the Board of Directors and Commissioners of the Company who served in the year 2011 from management and supervisory actions in the year 2011, and not included in the category of criminal. 3. Approving and Accepting the Report of the Board of Directors of the Company on the use of proceeds from the public offering of the Company’s Bonds V in 2011. 4. Utilizes the net profit for the year ended 31 December 2011 amounting to Rp 5,394,843,353.- as follows: a. Set aside Rp 1,000,000,000. - (one billion rupiah) of the net profit of the Company for use as General Reserve Fund in order to meet the provisions of Article 70 Paragraph 1 Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. The rest of the net profit of Rp 4,394,843,353, - will be recorded as Retained Earnings; b. Will not distribute dividends; and c. Authorizing power and authority with the right of substitution to the Board of Directors to implement everything related to uses of the earnings. 5. Authorizing power and authority to the Board of Directors to appoint registered Public Accountant Firm in Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) to audit the financial
79
WOM Finance • 2012 Annual Report
5.
Laporan Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Corporate Governance
80
honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan. Memberikan kewenangan dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Bapepam & LK, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan). 6. Mengenai pembagian tugas dan wewenang para anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2012 diserahkan kepada Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 Ayat 6 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan. 7. Mengenai penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2012. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lagi bagi para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2012 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Direksi Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2012.
statements of year 2012 including determine the honorarium as well as other requirements concerning the appointment, after get an approval from the Board of Commissioners. Authorizing power and authority to the Board of Directors to take actions related to the appointment of the Public Accountant Firm registered with BAPEPAM & LK as indicated above, including to inform or announce to the public of such appointment (if necessary). 6. Regarding the division of duties and authority of the Board of Directors of the Company for the fiscal year 2012 submitted to the Board of Directors of the Company with respect to the provisions of Article 92 Paragraph 6 Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, with the prior approval of the Board of Commissioners. 7. Regarding the determination of fees and other benefits to the members of the Board of Commissioners of the Company is proposed to be delegated authority to the Board of Commissioners of the Company with respect to the proposal and recommendation of the Remuneration and Nomination Committee of the Company and the amount of fees and/ or benefits of any kind that have been assigned to members of the Board Commissioner referred to will be listed in the Annual Report for Fiscal Year 2012. Authorizing power and authority to the Board of Commissioners of the Company to redetermine the amount of salary/ honorarium and/ or allowances for the members of the Board of Directors of the Company for the year 2012 with respect to the proposal and recommendation of the Remuneration and Nomination Committee of the Company and the amount of fees and/ or benefits of any kind that have been established for members of the Board of Directors of the Company referred to will be included in the Annual Report for Fiscal Year 2012.
Sementara dalam RUPS Luar Biasa telah diputuskan halhal sebagai berikut:
While the Extraordinary GMS has decided the following:
1. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan dan/atau mengalihkan/melepaskan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan berupa piutang yang timbul dari dan terkait dengan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk pendanaan syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank, baik dalam negeri maupun luar negeri, termasuk namun tidak terbatas dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, pada Tahun Buku 2012 dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan
1. Approved the Company’s plan to pledge and/or transfer/ release substantial part or all assets of the Company in the form of receivables arising from and related to loan and/ or financing (including Sharia financing) from bank and non-bank financial institutions, both domestic and overseas, including but not limited to PT Bank International Indonesia Tbk, in Fiscal Year 2012 with the implementation in a period of 1 (one) year or until the next Annual General Meeting of Shareholders following the provisions of the Board of Directors of the Company and shall comply with other terms of
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
ketentuan Direksi Perseroan wajib memenuhi syaratsyarat persetujuan/perizinan lain yang diperlukan bagi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut. 2. Menyetujui rencana Perseroan untuk penerbitan surat hutang, baik dalam bentuk penawaran terbatas (Private Placement) (Medium Terms Note) (termasuk Medium Terms Note/MTN berbasis syari’ah) dan/atau dalam bentuk lainnya sampai dengan sejumlah Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) pada Tahun Buku 2012 dan memberikan jaminan aset Perseroan berupa piutang terkait dengan penerbitan surat hutang tersebut dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan ketentuan Direksi Perseroan wajib memenuhi syarat-syarat persetujuan/perizinan lain yang diperlukan bagi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan (Private Placement) (Medium Terms Note/MTN) (termasuk Medium Terms Note/MTN berbasis syari’ah) dan/atau dalam bentuk surat hutang lainnya dan pemberian jaminan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan sebagaimana dimaksud diatas dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
approval/ permit necessary for the Company to take such action. 2. Approving Company’s plan to issue debentures in the form of public offering (Bonds) and/or private placement (Medium Term Note) and/or others from up to Rp 500,000,000,000 (five hundred billion rupiah) in 2012 and to pledge Company’s assets in the form of accounts receivable in relation to the issuance of such debentures The Company with related receivable issuance of bonds with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders following with the Board of Directors’ provision shall comply with the terms of the agreement/ other necessary permits for the Company to perform the act. Giving power attorney and authority substitution rights to the Board of Directors to perform any necessary action regarding the issuance of (Private Placement) (Medium Terms Note/MTN) (including Sharia Based Medium Terms Note) and/ or other forms and debt collateral on the substantial portion or all accounts receivables of the Company referred to the above statement; with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders.
Keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diatas telah disampaikan kepada publik melalui pemasangan iklan di Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca,edisi 22 Juni 2012.
Decisions of the above stated Annual GMS and Extraordinary GMS has been conveyed to the public through advertising in Investor Daily and Ekonomi Neraca, 22 June 2012 edition.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris
Member of the Board of Commissioners
Berdasarkan Berita Acara RUPSLB No.81 tertanggal 30 November 2011, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2012 adalah sebagai berikut:
Based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Stockholders No. 81 dated November 30, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners for the period of 2012, is as follows:
Nama/Name
Jabatan/Position
Tanggal Masa Akhir Jabatan/Tenure
Stephen Liestyo
Presiden Komisaris/President Commissioner
30 Nov 2011
AGMS 2014
Robbyanto Budiman
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
11 Mei 2011
AGMS 2014
Garibaldi Thohir
Komisaris/ Commissioner
11 Mei 2011
AGMS 2014
I Nyoman Tjager
Komisaris Independen/Independent Commissioner
11 Mei 2011
AGMS 2014
Myrnie Zachraini Tamin
Komisaris Independen/Independent Commissioner
11 Mei 2011
AGMS 2014
81
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tanggal Persetujuan/ Approval Date
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Independensi Anggota Dewan Komisaris
Independence of the Commissioners Members
Kriteria independensi Dewan Komisaris 1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan tidak melampaui jumlah Direksi.
Criteria of Independence of the Board of Commissioners: 1. The Board of Commissioners comprises at least three (3) members and not more than the member of the Board of Directors. 2. At least one (1) member of the Board of Commissioners domiciled in Indonesia. 3. At least 30% (thirty percent) of the members of the Board of Commissioners is Independent Commissioner, in accordance with the prevailing rules (Attachment II of the Decree of the BOD of PT Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004) 4. Replacement and/or appointment of Commissioners taking into consideration recommendations from the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and with approval from GMS. 5. Independent Commissioner not hold concurrent position as stipulated in the regulations from BapepamLK & Indonesia Stock Exchange for Public Company (Listed Company) 6. Majority of the members of the Board of Commissioners have no family ties to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
2. Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia. 3. Paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. sesuai peraturan yang berlaku (Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep305/BEJ/07-2004) 4. Penggantian dan atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS. 5. Komisaris Independen tidak merangkap jabatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan Bapepam-LK & Bursa Efek Indonesia bagi Perusahaan Publik (Perusahaan Tercatat) 6. Mayoritas Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
82
Board
of
Tugas Dewan Komisaris
Duties of the Board of Commissioners
Berdasarkan Anggaran Dasar No.54 Tahun 2008, tugas Dewan Komisaris Perseroan termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:
Based on the Articles of Association No. 54 Year 2008, the BOC is assigned to perform, among others, the following duties:
Setiap anggota Dewan Komisaris harus bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, guna kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Each Commissioner should work with good faith, prudent principles, and be responsible in discharging its supervisory function and provide advices to BOD for the interest of and in accordance with the purposes and objectives of the Company.
Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan harus memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada semua tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Internal Audit Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bapepam-LK, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
The Board of Commissioners should carry out its duties and responsibilities independently and should ensure the implementation of Good Corporate Governance in every business activity of the Company at all levels of the organization. The Board of Commissioners should ensure that the Board of Directors has initiated follow-up action on audit findings and recommendations from Internal Audit Unit, external auditor as well as oversight outcomes from Bapepam-LK and/or other authorities.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan.Namun, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau hukum dan peraturan yang berlaku.
In discharging its supervisory function, Commissioner shall provide direction, monitor, and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. But the Board of Commissioners shall not involve in any operational decisions of the Company, except in other matters as stipulated the Articles of Association and prevailing laws.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Responsibility Commissioners
Tanggung jawab utama Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut: - Meninjau dan menyetujui rencana bisnis strategis untuk Perusahaan; - Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang mempengaruhi Perusahaan; - Review kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perusahaan; - Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan;
The responsibility of the Board of Commissioners among others are: - Review and approve the Company’s strategic business plan; - Identify and manage the principal risks that affecting the Company; - Review the adequacy and integrity of internal controls system; - Supervise the management of the Company’s business; - Approve the appointment and compensation of key management staff; - Approve new policies related to staff salaries and benefits; - Approve changes to the organizational structure of the company; - Approve the appointment and honorarium of the Board of Directors in accordance with the relevant legislation.
- - - -
Menyetujui penunjukan dan kompensasi staf manajemen kunci; Menyetujui kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan gaji dan benefit staf; Menyetujui perubahan struktur organisasi perusahaan; Menyetujui pengangkatan direksi dan honorarium direksi dan tunjangan sesuai dengan undang-undang yang relevan.
of
the
Board
of
Meetings Frequency
Anggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersamasama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
The Articles of Association of the Company stipulates that the Board of Commissioners Meetings can be held at any time when deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Commissioners, or at the written request of one or more members of the Board of Directors, or at the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris berhalanggan oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.
Summons for the Meeting of the Board of Commissioners shall be made by the President Commissioner, in the event that the President Commissioner is unable, then by 2 (two) other members of the Board of Commissioners and must indicate the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Tingkat Kehadiran dalam Rapat
Attendance in the Meeting
Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
In the event that all members of the Board of Commissioners are present and/or represented in the Meeting of the Board of Commissioners, the aforementioned prior summons shall not be required, and the meeting shall be held at the domicile of the Company or at the place of business activities of the Company or other places as determined by the Board of Commissioners and the meeting shall be entitled to make valid and binding decisions.
Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak
Meetings of the Board of Commissioners should be chaired by the President Commissioner, in the event that the President Commissioner is unable to attend, of
83
WOM Finance • 2012 Annual Report
Frekuensi Rapat
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.
which impediment no evidence to third parties shall be required then the meetings should be chaired by one of the attending Commissioners.
Di tahun 2012, Dewan Komisaris Perseroan telah melakukan 9 (sembilan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
In 2012, the Board of Commissioners of the Company met 9 (nine) times, with level of attendance as follow:
Rapat Internal BOC/ Internal Meeting of BOC
Nama/ Name
BOC & BOD
Jumlah Kehadiran/Total Attendance Stephen Liestyo
7
7
Robbyanto Budiman
8
8
Garibaldi Thohir
5
5
I Nyoman Tjager
8
8
Myrnie Zachraini Tamin
9
9
Transparansi Kepemilikan Saham
Transparency of Share Ownership
Anggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham jika mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada BII maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Members of the Board of Commissioners should disclose their share ownership that reach 5% (five per cent) or more, in BII or other companies in and abroad.
Transparansi Hubungan Keluarga
Transparency of family ties
Tidak terdapat Hubungan keluarga dari anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi lainnya serta pemegang saham pengendali Bank.
All members of the Board of Commissioners have no family ties with fellow members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors or controlling shareholders.
Nama/Name
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya/Yes
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Lainnya Other Shareholders
Tidak/No
Ya/Yes
Tidak/No
Ya/Yes
Tidak/No
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Dewan Komisaris/Board of Commissioners Stephen Liestyo
-
√
-
√
-
√
Robbyanto Budiman
-
√
-
√
-
√
Garibaldi Thohir
-
√
-
√
-
√
I Nyoman Tjager
-
√
-
√
-
√
Myrnie Zachraini Tamin
-
√
-
√
-
√
Direksi
Board of Directors
Anggota Direksi
Member of the Board of Directors
Berdasarkan Berita Acara RUPS-LB No.81 Tahun 2011, susunan anggota Direksi Perseroan dengan susunan sebagai berikut: *)
As stipulated in the Minutes of EGMS No. 81 Year 2011, the composition of the Board of Directors as follow: *)
No. Nama/ Name 1
Djaja Suryanto Sutandar
Presiden Direktur/President Director
2
Simon Tan Kian Bing
Direktur Tidak Terafiliasi/Unaffiliated Director
3
Ir. Purwadi Indra Martono
Direktur/Director
4
Ir. C Guntur Triyudianto
Direktur/Director
5
Martha Bambang*
Direktur/Director
*) Efektif mengundurkan diri per 31 Agustus 2012
84
Jabatan/ Position
*) Resigned effective per 31 August 2012
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Independensi Anggota Dewan Direksi
Independence of the Board of Directors
Sampai dengan Desember 2012 seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan pembiayaan lain namun Direksi diperkenankan rangkap jabatan lebih dari 1 (satu) sebagai Komisaris perusahaan pembiayaan lain ((vide: PMK No. 84/2006, Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2)).
Until December 2012, no members of the Board of Directors hold concurrent position as Director in other financing companies, but members of the Board of Directors were allowed to assume more than 1 (one) position as Commissioner at other financing companies (vide: PMK No. 84/2006, Article 20 verse (1) and verse (2)).
Tugas Direksi
The Board of Directors Duties
Berdasarkan Anggaran Dasar No.54 Tahun 2008, tugas Direksi Perseroan termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:
Pursuant to the Articles of Association No. 54 Year 2008, the duties of the Board of Directors among others are:
Setiap anggota Direksi wajib menunjukkan loyalitas danmemiliki niat baikdalam tugas mengelolaPerseroan untukkepentingan Perseroandan sesuai denganmaksud dan tujuan Perusahaan.Kewajiban loyalitas danniat baik lebih lanjut dapat dibagi ke dalam 4 (empat) tugas spesifik sebagai berikut: - Kewajiban untuk bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan Perseroan; - Kewajiban bertindak untuk tujuan yang tepat; - Kewajiban untuk memperoleh kebijakan; dan - Kewajiban untuk menghindari benturan kepentingan.
Each member of the Board of Directors shall demonstrate loyalty and good faith in managing the Company for the interest of the Company in accordance with the purpose and objective of the Company, which comprise the following 4 (four) duties:
Direksi harus mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors shall manage the Company in accordance with their authority and responsibility set forth in the Articles of Association and the prevailing rules and regulations.
Pembagian tugasdan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, namun, kekuasaan dan/atau kewenangan itu dapat dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Dalam hal hanya ada satu anggota Direksi,semua tugas dan kewenangan yang diberikankepada anggota Direksi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar, akan berlaku.
Distribution of duties and authorities of each member of the Board of Directors is determined in the General Meeting of Shareholders; however, shareholders may delegate such power and/or authorities to the BOC. In the event there is only one member of the Board of Directors, all duties and authorities stipulated in the Articles of Association still prevail.
Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan harus menerapkan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi harus menindaklanjutitemuan audit danrekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan pihak otoritas dan/atauhasil pengawasan otoritas lainnya.
The Board of Directors shall discharge their duties and responsibilities independently and apply Good Corporate Governance principles in all business conduct at all level of organization. The Board of Directors shall follow up audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, oversight results from authority and/or other institution.
DireksI memiliki tanggung jawab untuk menyetujui dan secara berkala meninjau strategi bisnis keseluruhan dan kebijakan yang signifikan dariPerseroan.Direksi mengevaluasi pandangan-pandangan dari manajemen
The Board of Directors is responsible to approve and periodically review the Company’s overall business strategy and significant policies. The Board of Directors evaluates opinions from senior management and evaluates
- - - -
Obligation to act with good faith for the Company’s interest; Obligation to act for the right objectives; Obligation to made policies; Obligation to avoid conflict of interest.
WOM Finance • 2012 Annual Report
85
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
senior dengan mengevaluasi arah strategis Perseroan sekarang dan di masa depan. Direksi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen senior memelihara dan memperbaharui sistem pengendalian internalnya yang memberikan jaminan kepuasan terhadap efektivitas dan efisiensi,dalam rangka menjalankan usaha, kontrol keuangan internal,dan kepatuhan terhadaphukum dan peraturan.
the Company’s current and future strategic direction. The Board of Directors is also responsible to ensure that senior management maintains and improves internal control system for the fulfillment of effectiveness and efficiency in managing the business, controlling internal finance, and compliance to the prevailing rules and regulations.
Tanggung Jawab Direksi
Responsibilities of the Board of Directors
Tanggung jawab utama Direksi antara lain adalah sebagai berikut: - Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan;
Responsibilities of the Board of Directors among others:
-
Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional tahunan; Menentukan kebijakan dalam mengelola Perseroan; Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepegawaian termasuk gaji, pensiun, dan manfaat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan sanksi,dan memberhentikan karyawan sesuai dengan peraturan kepegawaian Perseroan; Memastikan kompetensi Sumber Daya Manusia; Menyiapkan laporan keuangan Perseroan; Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang mempengaruhi Perseroan; Meninjau kecukupan dan integritas sistem pengendalian internal Perseroan; Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan;
-
Meninjau dan menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan; Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan untuk semua tingkatan atau jenjang organisasi; dan Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari unit kerja Internal Audit Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bapepam-LK dan/atau hasil pengawasan dari otoritas lain.
-
- -
-
- - - - - - -
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
-
86
-
- -
-
- - - - -
-
-
To represent the Company inside and outside of the court; To prepare annual business strategy and operational plan; To determine policies in managing the Company; To determine policies related to employment, including salary, pension, and other benefits according to the prevailing rules and regulations; To appoint, to reward, to sanction, and to dismiss employee in accordance with the Company’s regulation of employment; To ensure the competence of Human Resource; To prepare Company’s financial statements; To identify and to manage main risks that might have impacts on the Company; To review the adequacy and integrity of internal control; To oversee the implementation of the Company’s business; To review and to approve the changes in the Company’s structure of organization; To apply the principles of Good Corporate Governance in every business conduct at all level of organization; and To follow up audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, oversight results from Bapepam-LK and/or other institution.
Frekuensi Rapat
Meetings Frequency
Anggaran Dasar menetapkan bahwa Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
The Articles of Association of the Company stipulates that the Board of Directors Meetings can be held at any time when deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Directors, or at the written request of one or more members of the Board of Commissioners, or at the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Business Report
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Tingkat Kehadiran dalam Rapat
Meetings Attendance
Pemanggilan Tertulis Rapat Direksi dilakukan oleh 2 orang anggota Direktur, dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.
Summons for the Meeting of the Board of Directors should be made by 2 members of the Board of Directors, and must indicate the agenda, date, time and venue of the Meeting.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak mengambil keputusan yang sah serta mengikat.
In the event that all members of the Board of Directors are present and/or represented in the Meeting of the Board of Directors, the aforementioned prior summons shall not be required, and the meeting shall be held at any place and the meeting shall be entitled to make valid and binding decisions.
Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat.
Meeting of the Board of Directors is chaired by the President Director, in the event that President Director unable to attend, of which impediment no evidence to third parties shall be required, then the meeting should be chaired by one member of the Board of Directors appointed by and from the attending members.
Komite Audit
Audit Committee
Sesuai ketentuan Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/072004 tanggal 19 Juli 2004 dan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.
Pursuant to the Provision of Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 and Bapepam No. IX.1.5 dated 24 September 2004, the Company has established the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in performing their duties.
a. Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota Komite Audit
a. Structure, Membership, Expertise and Independence of Audit Committee’s Member
Sebagai pelaksanaan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, pada tahun 2012 tidak terjadi perubahan susunan keanggotaan Komite Audit.
Susunan anggota Komite Audit per 31 Desember 2012 sebagai berikut : No
Ketua/Anggota Chaiman/Member
To implement Bapepam Regulation No. IX.1.5 dated 24 September 2004, there was no change in the composition of the Audit Committee in 2012. As of 31 December 2012, the member of Audit Committee are as follow: Jabatan/ Position
1.
Myrnie Zachraini Tamin
Komisaris Independen/Independent Commissioner
2.
Arief Achmad Dhani
Pihak Independen/Independent Party
3.
Tarmiden Sitorus
Pihak Independen/Independent Party
b. Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris yang antara lain meliputi :
The Audit Committee is assigned to offer opinion to the Board of Commissioners on matters related to reports or those forwarded to the Board of Commissioners by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, which include the followings:
87
WOM Finance • 2012 Annual Report
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1. To monitor the function of oversight in the process of preparing financial statements in accordance with applied accounting policies and standards; and analyze financial information to be issued by the Company, such as financial report, projection and other financial information to assess their compliance with the standards and policies.
1. Melakukan pemantauan atas fungsi pengawasan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai dengan standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku serta menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya untuk menilai kesesuaiannya terhadap standar dan kebijakan yang berlaku. 2. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh Internal Audit serta mengkaji kecukupan Piagam Internal Audit. 3. Melakukan penelaahan dan penilaian atas efektivitas pengendalian intern dan proses manajemen risiko, termasuk identifikasi risiko serta evaluasi pengendalian risiko untuk meminimalisasi risiko tersebut. 4. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan Internal dan Eksternal Audit serta Bank Indonesia 5. Melakukan pemantauan atas pengembangan dan kecukupan organisasi Internal Audit, peningkatan transparansi laporan keuangan serta melakukan review atas ruang lingkup audit, profesionalisme, dan independensi eksternal auditor.
c. Program Kerja Komite Audit
2. To review the work plan and the audit conducted by Internal Audit and review the adequacy of the Internal Audit Charter. 3. To review and to assess the effectiveness of internal control and risk management processes, including risk identification and evaluation of risk control to minimize the risk. 4. To monitor the follow-up of audit results of the Internal and External Audit and Bank Indonesia. 5. To monitor the development and the adequacy of internal audit organizations, increased transparency of financial statements and to review the scope of the audit, professionalism, and independence of the external auditor.
c. Audit Committee Work Program • To evaluate Internal Audit work plan, effectiveness of its functions and implementation of its work plan. • To ensure submission of financial statements to related parties (Bapepam, BII and Depkeu) conducted accurately and in timely manner. • To conduct meeting with the Public Accountant to discuss the audit plan, implementation, audit findings and problems encountered during the audit. • To hold regular meetings with Internal Audit to discuss the audit findings and monitoring the follow-up on audit findings conducted by the management. • To discuss tax and legal issues faced by the Company to ensure compliance with the prevailing legislation and regulations.
• Melakukan evaluasi atas rencana kerja, efektivitas fungsi dan pelaksanaan rencana kerja Internal Audit
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
• Memastikan penyampaian laporan keuangan kepada pihak terkait (Bapepam, BII dan Depkeu) dilakukan secara akurat dan tepat waktu. • Mengadakan rapat dengan Akuntan Publik untuk membahas rencana audit, pelaksanaan, temuan audit dan masalah-masalah yang dihadapi selama audit dilakukan • Mengadakan rapat berkala dengan Internal Audit untuk membahas temuan-temuan audit serta memonitor tindak lanjut Manajemen atas temuan audit • Membahas permasalahan perpajakan dan legal yang dihadapi oleh Perseroan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
d. Rapat Komite Audit Selama tahun 2012, Komite Audit telah menyelenggarakan 9 (sembilan) kali rapat dimana 3 (tiga) diantaranya dihadiri oleh Direksi dan 2 (Dua) diantaranya dihadiri oleh Eksternal Auditor.
88
d. Meetings of the Audit Committee
During 2012, the Audit Committee held 9 (nine) meetings, 3 (three) of which attended by the Board of Directors and the 2 (two) attended by the External Auditor.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Komite Audit Audit Committee
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam rapat Komite Audit tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Level of attendance of each member of the Audit Committee in Audit Committee meetings 2012 are as follows:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
15 Feb
20 Mar
12 Apr
14 Jun
20 Jul
27 Sept
25 Okt
7 Nov
20 Des
Rapat dengan Meeting with
IA
IA
IA
BOD
BOD
BOD
IA
IA
IA
IA
IA
SKAI BII
Tarmiden Sitorus Arief Achmad Dhani
IA
ACC
ACC E&Y Myrnie Zachraini Tamin
∑
E&Y
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
IA : Internal Audit Keterangan : Notes √ = Hadir Present X = Absen Absent
BOD Board of Director
Legal : Legal Deaprtment IT : Information Technology Department
ACC : Accounting Department
BU : Business Unit
FIN : Finance Department
SKAI BII : Internal Audit BII
TAX : Tax Department
E&Y : Ernest & Young
Komite Audit beranggotakan 1 (satu) orang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang pihak ekstern (Independen) yang masing-masing merupakan ahli dibidang keuangan/akuntansi dan hukum.
The Audit Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner, and 2 (two) external parties (Independent), each of them is expert in finance/ accounting and law.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris yang berperan dalam melakukan kajian dan rekomendasi mengenai kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta kesesuaiannya dengan penerapan praktik Good Corporate Governance, arahan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Remuneration and Nomination Committee is a committee under the coordination of the Board of Commissioners tasked with a role of evaluating and proposing recommendation for remuneration policies and amount of the Board of Directors and Board of Commissioners, and its compliance with the implementation of Good Corporate Governance practices, AGMS resolutions and the prevailing laws.
a. Struktur Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
a. Structure of Remuneration Nomination Committee Member
No.
Nama Komite/ Name of Committee(s)
and
Nomination
and
Jabatan/ Position
I Nyoman Tjager
Ketua – Komisaris Independen/Chairman – Independent Commissioner
Robbyanto Budiman
Anggota- Komisaris/Member – Commissioner
3
Diah Rahayu *
Anggota - merangkap Sekretaris/ Member – concurrently as a Secretary
keterangan :
note:
*) Efektif mengundurkan di Februari 2012
*) Resigned effective February 2012
89
WOM Finance • 2012 Annual Report
1 2
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Secara keseluruhan, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan.
In overall, the members of the Remuneration and Nomination Committee possess knowledge and understanding on the provisions of the remuneration system and/or nomination and succession plan.
Pejabat Eksekutif yang menjadi anggota Komite memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan.
The Executive Officer who serves as member of the Committee posses the knowledge and understanding on the provisions of remuneration system and/or nomination and succession plan.
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen yaitu I Nyoman Tjager.
Remuneration and Nomination Committee is chaired by I Nyoman Tjager, an Independent Commissioner.
Jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 3 (tiga) orang dan 1 (satu) orang diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua.
The Remuneration and Nomination Committee consist of 3 (three) members, 1 (one) of them is independent commissioner who acts as Chairman.
Perseroan tidak membentuk komite Remunerasi dan Nominasi secara terpisah.
The Company does not establish separate Committees for Remuneration and Nomination.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
b. Duties and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
2. Komite Remunerasi telah mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris Direksi yang telah disampaikan kepada RUPS Pejabat Eksekutif dan pegawai dan telah disampaikan kepada Direksi. 3. Terkait dengan kebijakan remunerasi, Komite mempertimbangkan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan per group, dan sasaran dan strategi jangka panjang Perseroan.
2. The Remuneration & Nomination Committee evaluates the remuneration policy for the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers. 3. Concerning the remuneration policy, the Committee takes into account the financial performance, performance of the individual, fairness with the group, and long-term goals and strategies of the Company. 4. Provide recommendations to the Board of Commissioners on candidates for the BOC and/or the BOD to be submitted to the GMS.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
4. Komite Nominasi, memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
c. Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Beserta Realisasinya Pelaksanaan tugas Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2012 diantaranya adalah: Selain itu Komite juga mengusulkan untuk melakukan evaluasi kinerja bagi Direksi, merekomendasikan besaran bonus 2012 (Dewan
90
The Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities as follows: 1. Provides recommendations to the Board of Commissioners.
c. Remuneration and Nomination Committee 2012 Work Program and Realization
The implementation of the Remuneration and Nomination Committee in 2012 are the followings: In addition, the Committee also proposed to conduct Performance Evaluation for Board of Directors, recommended the amount of bonus 2012 Board
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Good Corporate Governance
Honorarium
Jumlah Anggota Dewan Komisaris Number of BOC 2011
2010
2012
2011
2010
6(a)
6(b)
6(c)
Rp 3.046
Rp 2.253
Rp 2.661
(a) Includes 1 Commissioner resigned and 1 newly appointed commissioner (2011) (b) Includes 3 newly appointed commissioner Commissioners (2010) Jumlah Remunerasi Direksi (Rp miliar) Total Remuneration of BOD (Rp million)
Jumlah Anggota Direksi Number of BOD
Jenis Remunerasi Type of Remuneration 2012
2011
2010
2012
2011
2010
6(c)
6(d)
6(e)
Rp 4.832
Rp 5.493
Rp 5.448
(c) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri (2012) (d) Termasuk 2 Direktur yang mengundurkan diri dan 3 Direksi yang baru bergabung (2011) (e) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri (2010)
d. Rapat Komite Nominasi
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris (Rp miliar) Total Remuneration of BOC (Rp million)
2012
(a) Termasuk 1 Komisaris yang mengundurkan diri dan 1 Komisaris yang baru bergabung (2011) (b) Termasuk 3 Komisaris yang baru bergabung (2010)
Honorarium
Corporate Data
Financial Report
of Commissioners and Board of Directors based on company performance and make remuneration policies for Board of Commissioners and Board of Directors.
Komisaris & Direksi) berdasarkan kinerja perusahaan dan membuat kebijakan remunerasi Dewan Komisaris & Direksi.
Jenis Remunerasi Type of Remuneration
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Remunerasi
dan
(c) Includes 1 Director resigned (2012) (d Includes 2 Directors resigned and 3 newly appointed Directors (2011) (e) Includes one Director resigned (2010)
d. Remuneration and Committee Meetings
Nomination
1. The Nomination and Remuneration Committee is scheduled at least twice a year. 2. For meeting, a quorum is at least 2 persons. 3. Minutes of Meeting should be circulated to all member of the Committee at the latest 7 days after the meeting is held. 4. If deemed necessary by the Chairman of the Committee, it is possible to held off schedule meetings.
Selama tahun 2012 telah diadakan 3 kali pertemuan komite nominasi dan remunerasi dengan agenda sebagai berikut: Rapat 1 : Membicarakan mengenai pembagian bonus untuk Dewan Komisaris dan Direksi Rapat 2 : Membicarakan mengenai Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Rapat 3 : Membicarakan mengenai pengunduran diri Direktur SDM.
In 2012, the Nomination and Remuneration Committee meeting were held 3 kali times with the agenda as follow: Meeting 1 : Discussing the bonus for Board of Commissioner and Board of Directors Meeting 2 : Discussing the Remuneration for Board of Commissioner and Board of Directors Meeting 3 : Discussing the Resignation of Director of Human Capital
91
WOM Finance • 2012 Annual Report
1. Rapat komite remunerasi dan nominasi sekurangkurangnya diselenggarakan 2 kali setahun 2. Kuorum rapat minimal 2 orang 3. Minutes of Meeting harus disirkulasikan kepada semua anggota komite paling lambat 7 hari sesudah rapat diadakan 4. Jika diperlukan Ketua Komite dimungkinkan untuk mengadakan meeting di luar jadwal regular tahunan.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
5. Keputusan dalam Rapat Komite Remunerasi dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Apabila kesepakatan bersama tidak terjadi, maka keputusan rapat Komite Remunerasi dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak 6. Selain rapat regular, Komite Remunerasi dapat mengadakan rapat tambahan apabila diperlukan
5. Committee’s meeting resolution is made by consensus. If the consensus is not the case, then the resolution is made by majority vote.
6. In addition to regular meetings, the Remuneration Committee may hold additional meetings if deemed necessary. 7. The results of the Committee meetings are documented through the Minutes of Meeting, or resolution, signed by all members in attendance.
7. Setiap rapat Komite Remunerasi dituangkan dalam risalah rapat atau keputusan yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Remunerasi yang hadir 8. Setiap perselisihan pendapat dalam rapat harus dituliskan secara jelas dan didistribusikan terlebih dahulu kepada Komite Remunerasi sebelum rapat 9. Agenda Komite Remunerasi harus ditetapkan secara jelas dan didistribusikan terlebih dahulu kepada anggota Komite Remunerasi sebelum rapat 10. Komite khusus dalam rapat-rapat regular dari Komite Remunerasi dan Nominasi, aka nada undangan tetap kepada Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Perseroan selaku undangan tanpa hak suara 11. Komite Remunerasi & Nominasi berhak meminta Direksi, Pejabat-pejabat dan Karyawan terkait lainnya sebagai pihak ketiga selaku undangan tanpa hak suara untuk menghadiri rapat Komite Remunerasi & Nominasi jika dibutuhkan
e. Wewenang
8. Any dissenting opinions in the meeting must be clearly recorded. 9. Meeting agenda of the Remuneration Committee should be clearly defined and distributed in advance to the members of the Committee. 10. Particularly for regular meeting of the Remuneration and Nomination Committee, President Director and President Commissioner are permanently invited without no voting rights. 11. Remuneration & Nomination Committee has the right to invite the Board of Directors, Executive Officers and other related employee as third party to attend the meetings of Remuneration & Nomination Committee without voting rights whenever necessary.
e. Authority
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
a. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi yang relevan/dibutuhkan dari karyawan/pejabat Perseroan b. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi dari independent professional jika diperlukan c. Temuan maupun rekomendasi tetap harus diajukan kepada Dewan Komisaris
92
a. The Committee has the authority to seek relevant/ necessary information from employees/officers of the Company b. The Committee has the authority to seek information from independent professionals if deemed necessary. c. The findings and recommendations should still be submitted to the Board of Commissioners
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
a. Anggota dan Profil Anggota
a. Members and Member Profiles
Berdasarkan SKD/001/BOC/WOM/CORP/2012 pada tanggal 12 April 2012 tentang penunjukkan ketua Komite Pemantau Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan terdiri dari:
Based on the SKD/001/BOC/WOM/CORP/2012 dated 12 April 2012 on the appointment of Chairman of the Risk Oversight Committee, member of the Company’s Risk Management Committee consists of:
Perseroan telah memiliki Komite Pemantau Risiko yang berada di bawah Komisaris dengan keanggotaan sebagai berikut:
The Company has established the Risk Oversight Committee under the Board of Commissioner and the members of which are:
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
No.
Laporan Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Good Corporate Governance
Nama Komite/ Name of Committee (s)
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Jabatan/Position
1.
Stephen Sulistyo
Ketua – Presiden Komisaris/Chairman – President Commissioner
2.
Robbyanto Budiman
Wakil Ketua Komite- Wakil Presiden Komisaris/Vice Chairman – Vice President Commissioner
3.
Komisaris/Commissioner
Anggota Komite Pemantau Risiko/Member of Risk Oversight Committee
4.
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Anggota Komite Pemantau Risiko/Member of Risk Oversight Committee
b. Independensi Anggota Pemantau Risiko
Komite
Berdasarkan pedoman penerapan pemantau risiko, Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Komisaris dengan Keanggotaan Pemantau Risiko bersifat Tetap dan Tidak Tetap.Anggota Tetap adalah mayoritas Komisaris lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawab secara permanen untuk jangka waktu tertentu.
c. Tugas dan Tanggung Jawab
Based on the Risk Management Implementation Guidance, the Risk Management Committee is chaired by a Director and has permanent and non-permanent members. A majority of the Board of Commissioner (more than 50% of the total number) becomes the permanent member of the Committee, appointed by the President Commissioner to carry out authority and responsibility permanently for a certain period.
c. Duties and Responsibilities
The duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee generally include: a. To prepare risk management policies and adjustments, including risk management strategies and contingency plans should there be any unusual external conditions; b. To implement risk management policies and risk exposure taken; c. To revise and/or improve the implementation of risk management on regular basis; d. To follow up on any business decisions that are not in accordance with the general procedures and/or exceed the limits, by providing recommendation to the President Director, based on business consideration and analysis results; e. To Conduct regular evaluation to ensure: 1) The accuracy of risk assessment methodologies, 2) The adequacy of the implementation of risk management information system 3) The compliance with risk policies, procedures and limits. f. To recommend to the Company’s risk appetite to the Risk Oversight Management (ROC). g. To develop risk management culture at all levels of the organization and to ensure the increase of competency in risk management and human resources. h. To take necessary step/action based on the Company’s risk profile and on an understanding of
93
WOM Finance • 2012 Annual Report
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko secara umum meliputi: a. Mempersiapkan kebijakan manajemen risiko dan perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan rencana darurat (contingency plan) jika terjadi kondisi eksternal yang luar biasa; b. Melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil; c. Merevisi dan/atau menyempurnakan penerapan manajemen risiko secara periodic; d. Menindaklanjuti keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan prosedur umum dan atau melebihi batasan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan hasil analisa e. Melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan: 1) Keakuratan metodologi penilaian risiko, 2) Kecukupan penerapan sistem informasi manajemen risiko 3) Kesesuaian kebijakan risiko, prosedur, dan limit yang ditetapkan f. Merekomendasikan risk appetite Perusahaan kepada Risk Oversight Management (ROC) g. Mengembangkan budaya manajemen risiko di semua tingkatan organisasi dan memastikan peningkatan kompetensi SDM dalam manajemen risiko dan h. Mengambil suatu langkah/tindakan yang dianggap perlu berdasarkan profil risiko Perusahaan
b. Independence of the Risk Oversight Committee
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
berdasarkan pemahaman terhadap risiko yang melekat pada seluruh aktivitas fungsional Perusahaan.
the risks inherent in all functional activities of the Company.
d. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko secara khusus meliputi:
d. Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee specifically includes:
a. Bidang Risiko Kredit 1) Menetapkan risiko kredit Perseroan yang dapat diterima beserta batasan-batasannya; 2) Memastikan risiko kredit dan komposisi portfolio tetap berada dalam batasan-batasan yang telah ditentukan; dan 3) Memastikan kebijakan dan standar perkreditan telah sesuai dengan peraturan perundangundangan serta prosedur dan pedoman perusahaan.
a. Credit Risk Sector 1) Determinging acceptable credit risks and their limitation; 2) Ensuring that credit risk and portfolio composition remains within the limits that have been set, and 3) Ensuring that the policies and credit standards are in accordance with the legislation and the Company’s procedures and guidelines.
b. Bidang Risiko Operasional 1) Menyetujui kerangka kerja, strategi-strategi untuk risiko operasional, hukum, reputasi, strategik, kepatuhan, likuiditas, dan pasar; 2) Menyetujui teknik-teknik operasional yang umum; dan 3) Menyetujui proses identifikasi, analisa, dan evaluasi risiko.
b. Field of Operational Risk 1) Approving the framework, strategies for operational, legal, reputation, strategic, compliance, liquidity, and market risks; 2) Approving operational techniques in general, and 3) Approving risk identification, analysis, and evaluation.
Pelaksanaan Komite Pemantau Risiko
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Kegiatan Komite Pemantau Risiko antara lain berupa pertemuan koordinasi yang dilakukan Departemen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Namun, jika ada sesuatu hal yang sangat penting, frekuensi pertemuan bisa ditingkatkan.Kegiatan ini belum dilakukan mengingat Komite Pemantau Risiko baru terbentuk, sehingga jadwal pertemuan koordinasi masih dalam tahap penyesuaian.
94
Implementation Committee
Of
Risk
Oversight
The Risk Oversight Committee conducts coordination meetings at least once every 3 (three) months. However, should there is something very important, then the meeting could be held more often. This activity has not been done yet since the Risk Management Committee is newly formed, so that the coordination meeting schedule is still in the adjustment phase.
Jika ada anggota komite berhalangan hadir, maka ketua komite wajib melakukan penunjukan, sehingga posisi ketua dan anggota memiliki jumlah yang sama dengan susunan Komite Pemantau Risiko yang telah dibentuk. Penunjukan untuk Anggota Tidak Tetap dilakukan minimal 1 (satu) minggu sebelum pertemuan reguler diadakan.Penunjukan atas Anggota Tidak Tetap dilakukan minimal oleh Anggota Tetap Komite Pemantau Risiko.
If any member of the committee was unable to attend, then the chairman of the committee shall make the appointment, so that the position of the chairman and members have the same number with the composition of the Risk Management Committee. Appointment of nonpermanent members should be at least 1 (one) week prior to the regular meeting held. The appointment of a nonpermanent member performed at least by a Permanent Member of Risk Management Committee.
Pemanggilan rapat komite disampaikan kepada setiap anggota komite secara langsung dengan mendapat tanda terima atau dengan telefax yang segera ditegaskan dengan surat tercatat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari dan dalam keadaan mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari
Summons for the Meeting of the Committee must be delivered directly to each member of the Committee, by obtaining proper receipts or by telegram or telefax, as confirmed in writing, by no later than 7 (seven) and in emergency situation 3 (three) days days prior to the date
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
sebelum rapat komite diadakan. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat.
of the Meeting. Summons must include the agenda, date, time, and place.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 515/DIR/IV/2012, Perusahaan mengangkat Tuty Clara Assaf sejak tanggal 16 April 2012 sebagai Sekretaris Perusahaan ini menggantikan Veranica yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Tuty Clara Assaf menyelesaikan pendidikan Magister Kenotariatan pada Universitas Diponegoro, pada tahun 2009 dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Unversitas Indonesia pada tahun 1988, di bidang Hukum Kegiatan Ekonomi. Mengawali karir di Singapore Airlines - Jakarta Office dan selanjutnya di beberapa lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank sebagai Legal Corporate pada PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia,Tbk serta sebelumnya juga pernah berkarir sebagai Associate pada konsultan hukum LBAF Law Firm. Dalam Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.
Pursuant to the Directors Decree No. 515/DIR/IV/2012, the Company on April 16, 2012 appointed Tuty Clara Assaf as its Corporate Secretary to replace Veranica who had previously served for the same position. Tuty Clara Assaf graduated with Magister Notary from Diponegoro University in 2009 and earned her law degree from the University of Indonesia in 1988 majoring in Economic Law. She began his career in Singapore Airlines – the Jakarta Office and later worked at several financial institutions both banks and non-bank i.e as Legal Corporate at PT Bank Surya PT Bank Tiara Asia Tbk after serving as an Associate at the legal counsel Law Firm LBAF. At the the Company, the Corporate Secretary reports to the President Director.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Berdasarkan Peraturan IX.I.4 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-63/PM/1996 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab termasuk diantaranya: a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan; b. Memberikan masukan kepada Direksi atau Perusahaan untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
According to Regulation IX.I.4, this is the Decree of the Head of Bapepam No. Kep-63/PM/1996 regarding Corporate Secretary appointment, a Corporate Secretary has the following duties and responsibilities: a. To give public service through which investors have access to information they need about the Company;
Selama tahun 2012, Perusahaan telah melakukan korespondensi dengan Bapepam &LK dan Bursa Efek Indonesia antara lain:
During 2012, the Company was actively corresponding with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange, including in:
Korespondensi keBapepam-LKSelama Tahun 2012
Correspondence with Bapepam-LK During 2012
No.
Nomor Surat/ Number of Letter
Tanggal/ Date
Perihal/ Subject
1
3/I/CS/2012
20 Januari 2012
Kesiapan Menjelang Jatuh Tempo Obligasi/ Preparation for Maturity Bonds
2
5/I/CS/2012
25 Januari 2012
Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi Efek Request for Explanation on the Volatility Securities Transactions
3
20/II/CS/2012
22 Februari 2012
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Proof Ads Submission Letter of Financial Statements
4
27/III/CS/2012
08 Maret 2012
Salinan Elektronik (soft copy) Laporan Keuangan Tahunan 2011 Soft copy of 2011 Annual Statements
95
WOM Finance • 2012 Annual Report
c. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Bapepam dan masyarakat; e. Sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer).
b. To give inputs to the Board of Directors or the Company in order to comply with the provisions of Law no. 8 of 1995 regarding Capital Market and its binding regulations; c. To keep updated about the capital market particularly its prevailing rules and regulations; d. To connect the Company and Bapepam and the public; e. To serve as a Liaison Officer.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No.
Nomor Surat/ Number of Letter
Tanggal/ Date
Perihal/ Subject
5
28/III/CS/2012
12 Maret 2012
Keterbukaan Informasi: Penyampaian Bukti Iklan pelunasan Bond seri A Disclosure Information: Proof Ads Submission of Bonds Series A Payment
6
31/III/CS/2012
12 Maret 2012
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPS Notification of GMS Plan
7
33/III/CS/2012
16 Maret 2012
Pemberitahuan Rencana Penundaan Penyelenggaraan RUPS Notification of GMS Suspension Plan
8
36/IV/CS/2012
10 April 2012
Cover Letter: Penyampaian Laporan Syariah Cover Letter: Sharia Report Submission
9
40/IV/CS/2012
30 April 2012
Cover Letter: Penyampaian Annual Report 2011 Cover Letter: 2011Annual Report Submission
10
43/V/CS/2012
14 Mei 2012
Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPS Notification of GMS Plan
11
45/V/CS/2012
21 Mei 2012
Surat Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan RUPST & LB Proof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS Notification on Newspaper
12
48/VI/CS/2012
05 Juni 2012
Surat Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPST & LB Proof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS Invitation on Newspaper
13
49/VI/CS/2012
15 Juni 2012
Tanggapan Surat Bapepam No. S-438/BL.10/2012 Response Letter of Bapepam No. S-438/BL.10/2012
14
51/VI/CS/2012
22 Juni 2012
Surat Penyampaian Bukti Iklan RUPST & LB Proof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS on Newspaper
15
52/VII/CS/2012
09 Juli 2012
Surat Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan Submission Letter of First Half Financial Statements
16
53/VII/CS/2012
30 Juli 2012
Keterbukaan Informasi: Fasilitas Pinjaman dari MSI Disclosure Information: Loans Facilities from MSI
17
54/VIII/CS/2012
10 Agustus 2012
Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahun (unaudited) Submission of unaudited First Half Financial Statements
18
55/VIII/CS/2012
14 Agustus 2012
Pemberitahuan Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahun Notification of unaudited First Half Financial Statements
19
56/VIII/CS/2012
16 Agustus 2012
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahun Proof Ads Submission of Financial Statements on Newspaper
20
64/IX/CS/2012
14 September 2012
Penyampaian Hasil Pemeringkat dari Fitch Ratings Submission of the Fitch Ratings Result
21
65/IX/CS/2012
17 September 2012
Penyampaian Bukti Iklan di Media untuk Hasil Pemeringkat dari Fitch Ratings Indonesia Proof Ads Submission in the Media for the Result of Fitch Ratings Indonesia
22
67/X/CS/2012
22 Oktober 2012
Permintaan Klarifikasi Request of Clarification
23
68/X/CS/2012
29 Oktober 2012
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III Submission of 3rd Quarter Financial Statements
24
69/XI/CS/2012
01 Nopember 2012
Keterbukaan Informasi: Pengangkatan Kepala Internal Audit Disclosure Information: Appointment of Audit Internal Head
21 Nopember 2012
Sanksi Administratif atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2012 dan Pengumuman di Surat Kabar Administrative sanction on the Late Submission of 2012 First Half Financial Statements and Its Notification on Newspaper
25
99/XI/C S/2012
Korespondensi ke Bursa Efek Indonesia Selama Tahun 2012
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
No.
96
Nomor Surat/ Number of Letter
Tanggal/ Date
Correspondence with the Indonesia Stock Exchange During 2012 Perihal/ Subject
1
2/I/CS/2012
20 Januari 2012
Kesiapan Menjelang Jatuh Tempo Obligasi Preparation for Maturity Bonds
2
4/I/CS/2012
25 Januari 2012
Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Transaksi Efek Request for Explanation on the Volatility Securities Transactions
3
21/II/CS/2012
22 Februari 2012
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tahunan Proof Ads Submission Financial Report
4
29/III/CS/2012
12 Maret 2012
Keterbukaan Informasi: Penyampaian Bukti Iklan Pelunasan Obligasi Disclosure Information: Proof Ads Submission on Newspaper Obligation payment
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
No.
Nomor Surat/ Number of Letter
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
Tanggal/ Date
Perihal/ Subject Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPS Notification of GMS Plan
5
32/II/CS/2012
12 Februari 2012
6
34/III/CS/2012
16 Maret 2012
7
57/VIII/CS/2012
29 Agustus 2012
8
70/IX/CS/2012
07 Nopember 2012
Public Expose PT Wahana Ottomitra Multiartha Public Expose of PT Wahana Ottomitra Multiartha
9
86/IX/CS/2012
20 Nopember 2012
Surat Penyampaian Materi Public Expose Submission Letter of Material for Public Expose
10
100/IX/CS/2012
23 Nopember 2012
Revisi Materi Public Expose Revision of Material for Public Expose
Pemberitahuan Rencana Penundaan Penyelenggaraan RUPS Notification of GMS Suspension Plan Surat Tanggapan No. S-05856/BEI.PPJ/08-2012 Response Letter No. S-05856/BEI.PPJ/08-2012
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan di tahun 2012 adalah: 1. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & LB) pada 20 Juni 2012; 2. Pelaksanaan Paparan Publik pada 23 November 2012; 3. Menghadiri setiap Rapat Dewan Komisaris dan Direksi; 4. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Departemen Keuangan, Bapepam &LK, Bank Indonesia, KSEI, BAE, dan instansi terkait lainnya; dan 5. Menjalin komunikasi dengan wartawan dan media lainnya.
Selama tahun 2012, Perseroan telah melakukan publikasi antara lain: Tanggal/ Date
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
The Corporate Secretary managed to carry out the following activities during 2012: 1. The Company’s General Meeting of Shareholders and Extraordinary Meeting of Shareholders held on June 20, 2012; 2. Public Exposure held on November 23, 2012; 3. Attending each meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors; 4. Establishing an intensive communication with the Ministry of Finance, Bapepam & LK, Bank Indonesia, KSEI, BAE, and other relevant authorities, and 5. Establishing good communication with journalists and other media. During 2012, publications:
Publikasi/ Publication
the
Company
made
the
following
Media
12 Maret 2012
Iklan pelunasan bond seri A obligasi Paid up Ads of Bonds Series A
Harian Ekonomi Neraca Ekonomi Neraca Newspaper
17 April 2012
Iklan Pemberitahuan Pergantian Pejabat Corporate Secretary Notification Ads of Corporate Secretary Change
Harian Ekonomi Neraca Ekonomi Neraca Newspaper
5 Juni 2012
Panggilan Publikasi RUPST & RUPSLB Publication of AGMS & EGMS Invitation
Harian Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca Investor Daily and Ekonomi Neraca Newspaper
22 Juni 2012
Pemberitahuan Hasil RUPST 7 RUPSLB Notification of AGMS & EGMS Results
Harian Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca Investor Daily and Ekonomi Neraca Newspaper
16 Agustus 2012
Pemberitahuan Laporan Keuangan Tengah Tahun 2012 Notification of 2012 First Half Financial Statements
Harian Ekonomi Neraca Ekonomi Neraca Newspaper
17 September 2012
Pemberitahuan Hasil Pemeringkatan Perusahaan Notification of Result of the Company’s Ranking
Harian Ekonomi Neraca Ekonomi Neraca Newspaper
During 2012, the Corporate Secretary was actively managing both internal and external communications activities through:
1. Internal
1. Internal
a. Email Blast, seperti: Pesan Manajemen, President Letter, Ucapan Selamat Hari Raya, Sosialisasi Program/Aktivitas Perseroan. b. Intranet, seperti: Portal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.
a. Email Blast, such as: Management Message, President Letter, Holiday Season Greetings, and Corporate Socialization Program/Activity. b. Intranet, such as an internal portal that can be accessed by all employees.
97
WOM Finance • 2012 Annual Report
Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan juga telah mengelola aktivitas komunikasi baik baik kepada pihak internal maupun eksternal, yaitu:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2. Eksternal
2. External
a. Website, dengan nama http://www.wom.co.id masyarakat dapat mengakses seluruh informasi mengenai Perusahaan didalam website seperti profil perusahaan, produk dan jasa yang dimiliki, serta lowongan pekerjaan. b. Email Corporate, dengan nama email: corporate_
[email protected], masyarakat dapat bertanya tentang informasi Perusahaan. Selain itu, masyarakat yang memiliki keluhan atau masukan dapat menyampaikannya melalui alamat email tersebut.
a. The Company’s website, with the name http://www. wom.co.id on which the public can access all information about the Company like its company profile, existing products and services and job openings. b. Corporate email, which is corporate_secretary@ wom.co.id, through which the public can ask any information about the Company. In addition, they can also express complaints or give suggestions through this email address.
Paparan Publik
Public Exposure
Perseroan melaksanakan Paparan Publik pada 23 November 2013, di Gedung Sentral Senayan 3 lantai 28, Jakarta Pusat. Paparan publik ini dihadiri antara lain oleh Direksi, dan Pemegang Saham. Informasi yang disampaikan dalam Paparan Publik tersebut adalah: 1. Industri Outlook 2. Tinjauan Perusahaan 3. Visi, Misi dan Nilai 4. Perbaikan Fundamental 5. Kinerja Keuangan 6. Penghargaan, Prestasi & Peristiwa Penting 7. Strategi Perusahaan ke Depan
The Company held Public Exposure on November 23, 2013 at the Sentral Senayan Building 3, 28th floor, in Central Jakarta. This public exposure was attended by among other attendees the Board of Directors and Shareholders. The Public Exposure presented much information about the Company, including: 1. Industry Outlook 2. The Company Overview 3. Vision, Mission and Values 4. Fundamental Improvements 5. Financial Performance 6. Awards, Achievements & Milestones 7. Future Corporate Strategy
Unit Internal Audit
Internal Audit Unit 2012 Obyek Audit Audit Object
Rencana Audit Audit Plan
Realisasi Audit Audit Realization
Pencapaian (%) Achievement (%)
50
54
166%
Audit Pelaporan Keuangan (Proyek) Financial and Reporting Audit (Project)
4
1
25%
Audit Sistem dan Teknologi Informasi (Proyek) IT and System Audit (Project)
5
4
80%
Pengembangan dan Jaminan Mutu Kegiatan Audit (Proyek) Development and Quality Assurance Audit (Project)
9
9
100%
Penugasan khusus (Proyek) Special Assignment (Project)
3
3
100%
71
71
100%
Audit Operasional Operational Audit (Branch)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Jumlah Total
Direksi bertanggung jawab dalam merancang sistem internal audit untuk proses pelaporan internal, mencakup seluruh prosedur operasi standar perusahaan dan jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi independen yang melapor langsung kepada Presiden Direktur, dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
98
The Board of Directors is responsible for the formulation of the Company’s internal audit system for internal reporting processes, which covers the Company’s entire standard operating procedures and reporting lines. In this, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit Division which is an independent function reporting directly to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The Internal Audit has a mission to support the Board of Commissioners in monitoring the Company’s operational activities based on risk levels in a paradigm as “the auditees partner” and consultants in carrying out their duties, and reviews and evaluates internal control and risk management on operational activities as the Company moves forwards to securing GCG implementation and achieving its goals.
Internal Audit Perseroan telah menerapkan pendekatan audit berdasarkan risiko, yaitu perencanaan dan aktivitas audit dilakukan berdasarkan penilaian risiko pada area operasional perusahaan. Penilaian risiko digunakan untuk memprioritaskan audit pada cabang atau unit bisnis yang lebih berisiko. Hasil penilaian risiko dan profil risiko perusahaan secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana audit tahunan.
The Company’s Internal Audit has adopted a risk-based audit approach in which audit planning and activities are carried out based on risk assessment in the area of operations. Risk assessment is used to emphasize audits at branches or business units that are exposed to bigger risks. Findings from risk assessment and the Company’s resultant overall risk profile will serve as the basis for the Company’s annual audit plan formulation.
Tanggung jawab Divisi Internal Audit adalah:
Internal Audit Division’s responsibilities are:
• Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, termasuk melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan atas dasar indikasi-indikasi yang ditemukan dan/atau permintaan dari pihak Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. • Memberikan laporan atau informasi kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit mengenai perkembangan (progress) dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumber daya audit serta pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang dilakukan. • Berkoordinasi dengan Komite Audit dan Eksternal Audit dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan perusahaan.
• To Formulate and execute an annual audit plan. • To evaluate and put into test the implementations of internal control and risk management systems in accordance with the Company’s policy. • To inspect and assess efficiency and effectiveness in the areas of accounting, finance, taxation, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, including suggesting in the processes when possible.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Internal Audit melakukan audit operasional cabang dan unit bisnis, audit sistem & informasi teknologi, dan audit pelaporan keuangan serta pengembangan & jaminan mutu
In performing its duties and responsibilities, the Internal Audit Division does audit work on branch and business units operations, on systems and information technology, on financial reporting, and on the development and quality
• To conduct special inspections if necessary based on identified suspicions/or by requests from the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee. • To report or give information to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee on progresses made, on how the annual audit plan has been executed, about the adequacy of resources and how the suggested improvements have been followed up. • To develop a program to evaluate the quality of internal audit activities carried out. • To coordinate with the Audit Committee and External Audit with regards to the Company’s supervisory functions.
99
WOM Finance • 2012 Annual Report
Misi Internal Audit adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan berdasarkan tingkat risiko dengan tetap mempertahankan paradigma sebagai “auditee partner” dan konsultan dalam menjalankan tugasnya serta melaksanakan review dan evaluasi terhadap proses pengendalian internal dan pengelolaan risiko atas kegiatan operasional perusahaan menuju tercapainya tujuan perusahaan dan GCG.
Tata Kelola Perusahaan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Corporate Governance
kegiatan audit. Audit operasional cabang dan unit bisnis dilakukan secara prioritas berdasarkan tingkat risiko yang tertinggi, meliputi proses penjualan, kredit, penagihan konsumen, unit tarikan, keuangan, jaminan konsumen, pelayanan konsumen dan kegiatan operasional lainnya. Audit sistem dan informasi teknologi dilakukan terhadap beberapa proses sistem yang berisiko, meliputi keamanan sistem, logika program aplikasi sistem dan jaringan sistem. Audit pelaporan keuangan dilakukan terhadap beberapa komponen dalam laporan keuangan dan operasional pusat perusahaan yang berisiko terhadap efisiensi dan efektivitas keuangan perusahaan. Sedangkan pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit melakukan pengembangan metodologi dan prosedur audit, keahlian sumber daya manusia dan teknologi audit serta memberikan jaminan mutu atas kegiatan audit yang dilakukan oleh tim auditor agar tercapainya tujuan audit.
assurance of its audit activities. Audit works on branch and business units operations are prioritized based on risk levels, including in sales, financing, customer billing, traction unit, financial, consumer assurance, customer service and other operational activities. Audit work on information technology systems and processes is done on several systems that are at risk, including system security, system application program logics and system network. Audit work on financial reporting is done on several components of the Company’s financial statements and operations center that are exposed to efficiency and effectiveness risks. Meanwhile, the audit development and quality assurance is tasked to develop audit methodology and procedure, human resource expertise and technology audit while providing assurance on the audit works done by the audit team in order to achieve the audit objectives. In 2012, the Internal Audit assigned 71 audit works.
Sepanjang tahun 2012, Internal Audit telah melakukan 71 penugasan. Selain itu, Internal Audit juga memonitor pelaksanaan rencana dan anggaran audit tahun 2012, memastikan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas temuan-temuan audit melalui proses Letter Of Commitment (LOC), pengkinian audit manual, kertas kerja dan metode audit sampling berbasis risiko, memberikan penilaian atas tingkat pengendalian risiko cabang dan unit bisnis dengan menggunakan Risk Audit Scoring (RAS). Disamping itu, Internal Audit juga mengadakan program pelatihan melalui Audit Development Program (ADP) untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia audit, terutama untuk tenaga auditor baru agar dapat memahami dan mengerti secara keseluruhan latar belakang, bisnis proses dan pengendalian (kontrol) perusahaan serta proses auditing yang dilakukan oleh tim audit.
In addition, the Internal Audit also monitored the execution of audit plans and budgets in 2012, ensured that the improvements suggested by findings in audit works were made through the Letter Of Commitment (LOC), updated the audit manuals, working papers and risk-based audit sampling methods, and gave assessments on risk control levels at branches and business units applying the Audit Risk Scoring (RAS). In addition, Internal Audit also ran the Audit Development Program (ADP) to develop the skills of its human resources, especially for new auditors in order for them to have a comprehension on the Company’s overall background, business processes and controls as well as on the company’s auditing process made by the audit team.
Sistem Manajemen Risiko Operasional
Operations Risk Management System
Dalam strategi pengelolaan risiko operasional Perseroan, diperlukan pendekatan manajemen risiko dikarenakan tantangan-tantangan yang disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi dan adanya pemberlakuan peraturanperaturan baru. Perseroan harus mengkombinasikan langkah taktis untuk meminimalisasi jumlah kredit bermasalah dan langkah strategis untuk meningkatkan infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusia.
Within the Company’s operational risk management strategies, risk management approach is essential to answer challenges brought about by strong economic growth and new regulations. the Company realizes that they must combine tactical measures to keep nonperforming loans low and makes strategic steps to improve its HR infrastructure and competencies.
Pada tahun 2012 Perseroan telah memantapkan berjalannya proses yang telah dibangun sejak tahun 2008 dalam pelaksanaan pemetaan atas risiko-risiko yang telah terjadi dan yang masih bersifat potensi. Hal ini terlihat dari telah terbentuknya: 1. Fasilitas pengelolaan informasi (Jendela Email). 2. Fasilitas penyaringan, pencatatan, dan kontrol atas data
In 2012, the Company was strengthening its existing process initiated in 2008 to map potential and occurring risks. This is evident from the establishments of:
100
1. Information management facilities (e-mail Window). 2. Facilities for screening, recording, and control over
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
dari setiap risiko yang ada (Corporate Loss Database/ CLDB). Tim khusus penanganan masalah (Fraud Investigation). Fasilitas pengidentifikasian potensi risiko (Key Risk Indicators, Branch Self Assesssment, Risk Control Self Assessment, Risk Control Program baik Visit maupun Call). Pelaksanaan Key Control Standard [KCS] sebagai alat untuk mengontrol risiko operational disetiap kantor cabang berdasarkan pendekatan risiko bisnis (risk base approach), pemeriksaan KCS menggunakan metode sampling yang dilaksanakan oleh petugas independen Operations Control Specialist (OCS). Penerapan KCS bertujuan untuk membangun kesadaran risiko (risk awareness) dan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) atas potensi risiko operasional di kantor cabang. Dengan diterapkannya KCS diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses bisnis internal dan pelayanan (internal business process and services), serta menghindari potensi kerugian Perseroan. Program peningkatan kepedulian terhadap risiko melalui Sosialisasi Operandi Kasus Fraud, Fraud Story dan Poster Pelaku Fraud.
the data obtained from existing risks (Corporate Loss Database/CLDB). 3. A special fraud-handling team (Fraud Investigation).
Sejak Q3 2012 telah dimulai Risk Control Program yang merupakan pengembangan dari program sebelumnya dimana sampel yang digunakan dalam melakukan survei ke konsumen diambil dari sampel konsumen yang memiliki spesifikasi anomali tertentu. Dengan demikian temuan hasil survei diharapkan menjadi lebih akurat dan efektif.
Risk Control Program has been run since Q3 2012, which is a continuation of the existing program using samples from consumers who have certain anomaly specifications. Thus, findings from the survey are expected to be more accurate and effective.
Pada Q4 2012 telah diputuskan untuk memperluas coverage area dalam program Visit maupun Call yang akan diimplementasikan mulai Q2 2013. Direncanakan coverage area untuk program ini akan ditingkatkan dari saat ini 19 kota menjadi 70 kota pada Q1 2013.
In Q4 2012, the Company decided to expand the coverage area in its Visit or Call program that will be first implemented in Q2 2013. This program will cover 70 cities in Q3 2013, which is a significant increase from currently 19 cities.
Pelaksanaan Risk Control Self Assessment (RCSA) selama 2012 melibatkan 14 Divisi dari total 18 Divisi yang ada. Terhitung mulai Q1 2013 program ini diperluas menjadi 18 Divisi. Diharapkan melalui perluasan program RCSA, tingkat kepedulian risiko semakin meluas yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat penyimpangan risiko operasional secara positif.
The implementation of Risk Control Self Assessment (RCSA) during 2012 involved 14 Divisions out of the Company’s 18 Divisions. Starting from Q1 2013 the program will cover the entire 18 Divisions. The expansion of this RCSA program is expected to increase risk awareness level across the Company that will ultimately bring positive impacts to the level of operational risks through positive deviations.
Salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap kelangsungan bisnis adalah sejak tahun 2011 Perseroan telah memiliki kerangka kerja BCP frame work. Business Continuity Planning pada Perseroan dibuat untuk memastikan bisnis Perseroan dapat tetap berjalan pada
One of The Company commitments to the continuation of the business is that The Company has since 2011 had a BCP framework. Business Continuity Planning at WOM Finance is made to ensure that the company can continue to run the business when the disaster occurred, although
3. 4.
5.
6.
4. Facilities for identifying potential risks (Key Risk Indicators, Branch Self Assessment, Risk Control Self Assessment, Risk Control Program whether Visit or Call). 5. The implementation of Key Control Standard (KCS) as a risk-based approach tool for controlling operational risks in each branch, KCS inspection through the application of sampling method performed by an independent officer of the Operations Control Specialist (OCSl). The Application of KCS is aimed to building risk awareness culture and intended as an early warning system to identify potential operational risks at branch offices. The implementation of KCS is also expected to improve the quality of internal business processes and business process services as well as internal services, which may prevent the Company from suffering potential loss. 6. A program to increase risk awareness through socializations of Fraud Case Modus, Fraud Story and Pictures of Fraud actors.
WOM Finance • 2012 Annual Report
101
Tata Kelola Perusahaan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Corporate Governance
saat bencana dengan sumber daya yang terbatas. BCP Perseroan untuk mempertahankan kelangsungan fungsi bisnis saat dan setelah gangguan terjadi, sehingga dapat meminimalisasi kerugian yang diakibatkan oleh bencana. Pelaksanaan uji coba BCP sudah dilaksanakan pada kantor pusat, diharapkan kegiatan operational tetap berjalan.
with limited resources. The Company’s BCP is designed to maintain business functions during and after a disaster strikes and minimize losses caused by such disaster. The BCP was first tested at the central office indicating confidence that operational activities will still be running during a disaster.
Dengan menerapkan 3 cara utama pengendalian risiko yaitu mengelola, memantau dan merangkum setiap risiko operasional yang dimiliki melalui Self Assessment (baik Branch Self Assessment (BSA) maupun Risk Control Self Assessment (RCSA)), Key Risk Indicators (KRI), dan Event Risk Reporting (Jendela dan CLDB) diharapkan akan dapat membentuksuatu profil risiko disetiap wilayah maupun cabang.
The Company is expecting to have respective Risk Profiles at each branch through the implementation of 3 risk control key approaches which are to manage, monitor and summarize operational risks the Company is exposed to through Self Assessment (be it through Branch Self Assessment (BSA) or Risk Control Self Assessment (RCSA)), Key Risk Indicators (KRI), and Event Risk Reporting (Jendela and CLDB).
Etika Perusahaan
Code of Conduct
a. Perusahaan kita memiliki code of conduct yang disebut “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” b. “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” tsb terdiri dari, 6 prinsip, yaitu - Prinsip 1: Tanggung Jawab Kepada Perusahaan - Prinsip 2: Tanggung Jawab di Tempat Kerja - Prinsip 3: Mewakili Perusahaan - Prinsip 4: Kerahasiaan - Prinsip 5: Kegiatan Investasi - Prinsip 6: Kepatuhan c. Penyebarannya : “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” ini diberikan kepada setiap karyawan baru bersamaan dengan pemberian buku “Peraturan Perusahaan” Penegakannya :
a. Our Company has a code of conduct called the “Code of Ethics and Code of Conduct” b. The “Code of Ethics and Code of Conduct” consists of 6 principles, namely - Principle 1: Responsible to the Company - Principle 2: Responsibility at Workplace - Principle 3: Representing the Company - Principle 4: Confidentiality - Principle 5: Investment Activities - Principle 6: Compliance c. Dissemination: Every new employee receives this “Code of Ethics and Code of Conduct” along with the book of “Company Rules” Enforcement:
Dalam “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” ini di dalamnya terdapat bagian tersendiri mengenai “Membunyikan Peluit”
Kebijakan “Membunyikan Peluit“ ini dianut oleh Perseroan. Jika ada yang mengetahui akan adanya kemungkinan timbulnya suatu pelanggaran, maka pihak yang mengetahui hal tersebut dapat melakukan pelaporan dapat dilakukan pelaporan kepada :
This “Code of Ethics and Code of Conduct” contains a separate segment regarding “Whistleblowing”
The Company upholds the “Whistleblowing “policy. if there is any person who aware about any violation, he/ she may report it through:
Permasalahan Hukum/Litigasi
Legal Case/Litigation
Permasalahan hukum yang disajikan adalah permasalahan hukum atas perkara perdata, hubungan industrial, dan pidana yang masih dalam proses di tahun 2012. Tidak ada dari perkara-perkara tersebut yang memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. Sedangkan untuk anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perusahaan juga tidak menghadapi tuntutan dari pihak ketiga atau terlibat sebagai pihak dalam kasus hukum di tahun 2012.
Legal issue in this annual report covers civil cases, industrial relationship cases, and criminal cases that still underwent some legal process in 2012. None of these matters have material impact to financial condition of the company. None of the members of the Board of Commissioners and/ or the Board of Directors faced a lawsuit from a third party in 2012.
102
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Business Report
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan permasalahan hukum yang terjadi di tahun 2012 sebagaimana tabel berikut:
Principal Case/ Claims
Corporate Data
Financial Report
Legal issues that occurred in 2012 are presented in the following table:
Status Perkara/Gugatan
Pokok Perkara/Gugatan
No.
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Pengaruh terhadap Kondisi
per-31 Desember 2012
Perusahaan
Status of Case/ Claims
Impact on the Company Condition
Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Termination of Employment (PHK) Dispute. No. Perkara Case No: 56/G/2012/PHI.SBY 1.
Di Pengadilan Hubungan Industrial pada
Proses kasasi di Mahkamah Agung The process of appeal in the Supreme
Tidak berdampak secara material terhadap
Court
kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial
Pengadilan Negeri Surabaya
condition of the Company.
Penggugat: Perseroan Plaintiff: Employee Tergugat: Karyawan Defendant: Company Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Termination of Employment (PHK) Dispute.
2.
No. Perkara Case No:
Proses kasasi di Mahkamah Agung
153/G/2011/PHI.Mdn
The process of appeal in the Supreme
Di Pengadilan Hubungan Industrial pada
Court
Pengadilan Negeri Medan
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Penggugat: Karyawan Plaintiff: Employee Tergugat: Perseroan Defendant: Company Penggelapan dalam jabatan (Pasal 374 KUHP). Embezzlement in office (Article 374 KUHP).
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri
Tidak berdampak secara material terhadap
Medan
kondisi keuangan Perseroan.
Trial Process in the tangerang District
No material impact on the financial
Court
condition of the Company.
(Article 374 KUHP).
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri
Tidak berdampak secara material terhadap
No. Perkara Case No:
Tangerang.
kondisi keuangan Perseroan.
LP/2994/K/VIII/2012/Resta.Tgr
Trial Process in the tangerang District
No material impact on the financial
Di Pengadilan Negeri Tangerang
Court.
condition of the Company.
No. Perkara Case No: 3.
LP/3015/XI/2011/SU/Resta Medan di Pengadilan Negeri Medan Pelapor: Perseroan Plaintiff: Employee Terlapor: Karyawan Defendant: Company Pemalsuan surat ( Pasal 263 KUHP) dan Penggelapan dalam jabatan (Pasal 374 KUHP). Mail counterfeiting ( Article
4.
Pelapor: Perseroan Plaintiff: Company Terlapor: Karyawan Defendant: Employee
103
WOM Finance • 2012 Annual Report
263 KUHP) and Embezzlement in office
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No.
Status Perkara/Gugatan
Pokok Perkara/Gugatan
Pengaruh terhadap Kondisi
per-31 Desember 2012
Perusahaan
Status of Case/ Claims
Impact on the Company Condition
No. Perkara Case No:
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri
Tidak berdampak secara material terhadap
LP/K/304/2012/P Kaltim/Res BPPN/Seksel
Balikpapan.
kondisi keuangan Perseroan.
Di Pengadilan Negeri Balikpapan
Trial Process in the Balikpapan District
No material impact on the financial
Pelapor : Perseroan
Court
condition of the Company.
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri
Tidak berdampak secara material terhadap
Sukabumi.
kondisi keuangan Perseroan.
Trial Process in the Sukabumi District
No material impact on the financial
Court.
condition of the Company.
Principal Case/ Claims Penggelapan dalam jabatan (Pasal 374 KUHP). Embezzlement in office (Article 374 KUHP).
5.
Plaintiff : Company Terlapor : Karyawan Defendant : Employee Penggelapan (Pasal 372 KUHP) dan Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374 KUHP). Embezzlement (Article 372 KUHP) and Embezzlement in office (Article 374 KUHP). No. Perkara Case No: 6.
LP/B/62/VI/2012/JBR/RES SMI KOTA/SEK CITAMIANG Di Pengadilan Negeri Sukabumi Pelapor: Perseroan Plaintiff: Employee Terlapor: Karyawan Defendant: Company Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374 KUHP). Embezzlement in office (Article 374 KUHP). No. Perkara Case No:
7.
LP/115/XI/2011/POLSEKTA Di Pengadilan Negeri Kediri Pelapor: Perseroan
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Kediri. Trial Process in the Kediri District Court.
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Plaintiff: Company Terlapor: Karyawan Defendant: Employee Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374 KUHP). Embezzlement in office (Article 374 KUHP). No. Perkara Case No:
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
8.
STPL/689/X/2012/POLSEK Di Pengadilan Negeri Malang Pelapor: Perseroan Plaintiff: Company Terlapor: Karyawan Defendant: Employee
104
Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Malang. Trial Process in the Malang District Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Business Report
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Status Perkara/Gugatan
Pokok Perkara/Gugatan
No.
Principal Case/ Claims
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
Pengaruh terhadap Kondisi
per-31 Desember 2012
Perusahaan
Status of Case/ Claims
Impact on the Company Condition
Perbuatan Melawan Hukum Tort No. Perkara Case No: 53/Pdt.G/2011/PN.NGJK 9.
di Pengadilan Negeri Nganjuk Penggugat: Konsumen
Proses banding di Pengadilan Tinggi Appeals process in the High Court
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Plaintiff: Consumer Tergugat: Perseroan Defendant: Company Perbuatan Melawan Hukum Tort No. Perkara Case No:
10.
581/Pdt.G/PN.SBY
Proses banding di Pengadilan Tinggi
Tidak berdampak secara material terhadap
di Pengadilan Negeri Surabaya
Appeals process in the High Court
kondisi keuangan Perseroan.
Penggugat: Konsumen
No material impact on the financial
Plaintiff: Consumer
condition of the Company.
Tergugat: Perseroan Defendant: Company Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Termination of Employment (PHK) Dispute.
11.
No. Perkara Case No.: 159/G/2011/PHI.
Proses kasasi di Mahkamah Agung
SBY
The process of appeal in the Supreme
Di Pengadilan Hubungan Industrial pada
Court
Pengadilan Negeri Surabaya
Tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Penggugat: Karyawan Plaintiff: Employee Tergugat: Perseroan Defendant: Company Perkara Pajak Lebih Bayar Tax Dispute No. Perkara Case No:
12.
: 16.043437.2006
Proses peninjauan kembali di Mahkamah
Tidak berdampak secara material terhadap
di Pengadilan Pajak
Agung.
kondisi keuangan Perseroan.
Pemohon: Perseroan
The process of judicial review in the
No material impact on the financial
Plaintiff: Company
Supreme Court.
condition of the Company.
Termohon: Dirjen Pajak Defendant: Director General of Taxation Perkara Pajak Lebih Bayar Tax Dispute
Tidak berdampak secara material terhadap
No. Perkara Case No: Proses peninjauan kembali di Mahkamah
di Pengadilan Pajak
Agung.
Pemohon: Perseroan
The process of judicial review in the
Plaintiff: Company
Supreme Court.
kondisi keuangan Perseroan. No material impact on the financial condition of the Company.
Termohon: Dirjen Pajak Defendant: Director General of Taxation
105
WOM Finance • 2012 Annual Report
13.
16.050946.2007
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Dewan Komisaris sebagai pihak adalah sebagai berikut:
No.
Pokok Perkara/Gugatan Principal Case/ Claims
-
Status Perkara/Gugatanper-31 Desember 2012
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan
Status of Case/ Claims
Impact on the Company Condition
-
-
-
Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Direksi sebagai pihak adalah sebagai berikut:
No.
Pokok Perkara/Gugatan Principal Case/ Claims
-
Legal cases, both civil and criminal, involving members of the Board of Directors as one of the parties are as follows:
Status Perkara/Gugatanper-31 Desember 2012
Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan
Status of Case/ Claims
Impact on the Company Condition
-
-
-
Whistleblowing
Whistleblowing
Whistleblowing system adalah sistem penyampaian informasi terkait terjadinya penyimpangan di Kantor Cabang, Kantor BU, atau Unit Kerja lainnya yang ada di Perseroan Sejak tahun 2008, Perseroan telah mengembangkan media pendukung sistem ini yaitu menggunakan email Perseroan yang bisa diakses oleh siapa saja yang dinamakan Jendela. Sistem ini telah disosialisasikan ke seluruh Unit Kerja, baik di Kantor Pusat, Kantor Regional, Kantor Cabang/Kapos/ Kanit, maupun gudang/SMT. Bentuk sosialisasi yang dilakukan antara lain melalui pemasangan poster yang berisi informasi tentang Jendela.
Whistleblowing system is a system of delivering information, related to the irregularities occurred at the Branch Office, Business Units, or other Units in the Company. Since 2008, the Company has developed a supporting media for this system, using corporate email called Jendela, accessible for anyone. This system has been socialized to all Unist, at the Head Office, Regional Offices, Branches / Kapos / Kanit, and warehouses / SMT. The socialization is conducted by placing posters containing information about Jendela.
Atasan Langsung Direct Supervisor
JENDELA
(dihandle oleh OPRISK) (handled by OPRISK)
Mekanisme
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Legal cases, both civil and criminal, involving members of the Board of Commissioners as one of the parties are as follows:
Berdasarkan kebijakan yang telah diperbaharui pada 2012, mekanisme pelaksanaan whistleblowing system di Perusahaan adalah sebagai berikut: • Setiap karyawan wajib melaporkan adanya Pelanggaran atau Kesalahan, baik karena kesengajaan dan atau karena kelalaian, yang secara potensial berisiko menimbulkan kerugian materiil (dan immateriil) bagi Perseroan. • Pelaporan wajib dilakukan paling lambat 1 x 24 jam sejak Pelapor mengetahui atau mendeteksi adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan/atau karena kelalaian yang berpotensi menimbulkan risiko atau kelemahan dari suatu aktivitas operasional.
106
Komite Disiplin Internal (KDI) Internal Discipline Committee
Direksi BOD
Mechanism Based on the policy, that has been refurbished in 2012, the mechanism for implementing whistleblowing systems are as follows: • Every employee shall report any violations or errors, whether due to deliberate action or negligence and, that potentially might cause material (and immaterial) losses for the Company. • Report must be submitted no later than 1 x 24 hours since the whistleblower knows or detects any violations or errors either intentionally and/or due to negligence that could pose a pottential risk or shortcoming of operational activity.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Pelaporan disampaikan melalui corporate email yaitu
[email protected]. Laporan ini akan diterima langsung oleh Direksi, Divisi Internal Audit, Divisi Policy & Procedure, serta Operations Risk Management. Selanjutnya, laporan akan ditindaklanjuti dengan memberikan Ticket Jendela kepada Pelapor agar proses penyelesaian kasus tersebut dapat dimonitor sampai tuntas. • Laporan tersebut akan dinilai apakah masuk kategori Fraud/Litigasi atau Non Fraud. Jika termasuk kategori Fraud/Litigasi, maka diberikan kepada Tim Fraud Investigasi dan atau Tim komersial Litigasi untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai dengan skala prioritas. Jika termasuk kategori Non Fraud dan bukan kasus litigasi, maka laporan ditindaklanjuti oleh Tim Operations Risk Control yang akan meneruskan kepada fungsi/divisi terkait di Kantor Pusat untuk ditangani lebih lanjut. • Hasil dari penanganan kasus tersebut akan dituangkan dalam laporan akhir yang akan dimasukkan ke dalam database.
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
• Reports are submitted via corporate email Jendela@ wom.co.id. The reports will be received directly by the Board of Directors, Internal Audit Division, Policy & Procedure Division, and Risk Management Operations. Then, the report will be followed up by giving Window Ticket to the whistleblower so the process can be monitored until the case closed. • Reports will be assessed and sorted according to the Fraud/Litigation category or Non-Fraud category. For the category Fraud/Litigation, the case will be handed over to Fraud Investigation Team and/or Commercial Litigation Team for further handling according to scale of priority. For the category non-Fraud category, the case will be followed up by Risk Control Operations team who will proceed it to related function / divisions in the Head Office for further handling. • The results of the case will be outlined in the final report to be inserted into database.
WOM Finance • 2012 Annual Report
107
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Corporate Social Responsibility
Perseroan tidak dapat melepaskan keterkaitan kiprahnya di industry pembiayaan dengan masyarakat. Dalam kaitannya dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibilities (CSR), sudah sejak lama Perseroan mengikutsertakan masyarakat dalam sejumlah kegiatan pengembangan masyarakat dan pengembangan kapasitas.
Company’s activities in the finance industry can not be separated from society. in relation to the corporate social responsibility (CSR), the Company has long included the community in its programs of community development and capacity building.
Perseroan meyakini, melalui kontribusi kepada masyarakat, Perseroan dapt ikutserta membantu membangun bangsa yang kuat. Selain kontribusi ekonomi melalui fasilitas pinjaman untuk kepemilikan sepeda motor dan pendapatan pajak, Perseroan juga membuat kontribusi melalui CSR.
The Company believes that through their contribution to the community, the Company is able to participate in building a strong nation. In addition to contributing through credit facilities for motorcycle ownership and through tax payment, the Company also made its contribution by conducting CSR.
Terdapat 3 (tiga) bidang kegiatan Perseroan bersamasama masyarakat dalam menjalankan aktivitas CSR, yakni sebagai berikut:
There are three (3) areas of CSR activities conducted by the Company together with the community CSR:
1. Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan Ruang publik yang bersih merupakan cita-cita setiap orang yang berada di sebuah kota besar. Perseroan telah memberikan edukasi mengenai pentingnya perlindungan dan pelestarian lingkungan melalui sejumlah program yang bertujuan mengurangi konsumsi energy dan menciptakan ruang publik yang bersih.
1. Environmental Protection and Conservation A clean and healthy public space is the hopes of every person who lives in a big city. The Company has educated the people about the importance of protecting and preserving the environment through a number of programs aimed at reducing energy consumption and creating clean public space.
108
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat Secara berkala, Perseroan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar kegiatan donor darah. Dalam kegiatan donor darah ini, setidaknya Perseroan dan PMI dapat mengumpulkan sekitar 300 kantong darah. Mengingat kebutuhan darah di Ibu Kota Jakarta sangat tinggi, kegiatan ini menjadi sangat penting, karena setetes darah kita sangat berharga bagi yang membutuhkannya.
2. Community Health Improvement Periodically, the Company collaborated with the Indonesian Red Cross (IRC) in organizing blood donation activity. During this activity, the Company and PMI at the least collected 300 units of blood bag. Given the high demand for blood in Jakarta, this event is very important, because every drop of blood is very valuable for those who need it.
Disamping itu, dalam rangka memperingati Hari Raya Kurban 1433 H, Perseroan menyelenggarakan pemotongan Hewan Kurban di cabang Bogor.
In addition, in commemoration of the Feast of Sacrifice 1433 H, the Company held a cutting Animal Sacrifice in Bogor branch.
Melalui kegiatan CSR yang diselenggarakan, diharapkan mampu mewujudkan peran sertanya membangun masyarakat sebagi salah satu pemangku kepentingan Perseroan.
Through its CSR activities, the Company wishes to realize its participation in building the community as one of the Company stakeholders.
WOM Finance • 2012 Annual Report
109
Manajemen Risiko
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Risk Management
Tahun 2012 adalah tahun pemantapan dalam hal pengelolaan risiko, melanjutkan apa yang telah dimulai pada tahun 2011 dengan penggunaan-penggunaan indikator risiko yang lebih akurat disertai pengembangan teknologi informasi yang dapat diaplikasikan untuk menciptakan proses yang lebih cepat dan efisien sehingga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
The year 2012 is the year of strengthening the risk management, as a continuation of what has been started in 2011, by utilisizing more accurate indicators of risk with the development of information technology that can be applied to create the process more quickly and efficiently so as to improve the overall performance.
Berikut adalah beberapa contoh perbaikan-perbaikan dari masing-masing divisi yang ada pada Direktorat Manajemen Risiko yang memiliki dampak yang signifikan atas terciptanya tren perbaikan pada berbagai indikator risiko.
Followings are some examples of improvements in each of the divisions in the Directorate of Risk Management which has significant impact on the creation of a trend of improvement in various risk indicators.
RISK POLICY, MIS AND PORTFOLIO DIVISION
RISK POLICY, MIS, AND PORTFOLIO DIVISION
1. Implementasi kebijakan nilai pembiayaan diatas 50 juta rupiah (April 2012) Jumlah pembiayaan yang lebih tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi pula, dan untuk menjamin terciptanya tingkat risiko yang rendah, maka untuk nilai pembiayaan diatas 50 juta Rupiah diterapkan proses survey secara berjenjang dari berberapa fungsi yang terkait, dimana untuk jumlah pembiayaan yang lebih tinggi akan ditangani oleh karyawan dengan jabatan yang lebih tinggi pula.
1. Implementation of policies for financing above Rp 50 million (April 2012) Higher values financing poses higher risk. To maintain lower risks level, for financing above Rp 50 million, the Company conducts stages survey involving related functions. Higher amount of financing shall be handled by higher rank employees.
2. Risk Base Pricing (Juli 2012) Masing-masing tingkat uang muka (DP) untuk setiap merek memiliki karakter kualitas yang berbeda demikian pula dengan faktor geografis, dimana masing-masing wilayah memiliki karakteristik kualitas yang berbeda satu sama lain. Dari beberapa faktor utama inilah maka dilakukan pengaturan jumlah penjualan untuk masing-masing tingkat uang muka untuk masingmasing merek pada masing-masing wilayah, dimana tentunya juga disertai dengan pengaturan harga yang tepat, sehingga terjadi optimalisasi dari penjualan yang memberikan tingkat profit sebagaimana diharapkan
2. Risk Base Pricing (July 2012) Level of down payment (DP) has a different character of quality from one brand to another. The same goes for geographical factors, in which one area has different character of quality from other areas. Taking this into consideration, the Company sets the number of sales for each DP of each brand in each area, along with the appropriate pricing, for the purpose of optimizing sales with expected level of profit.
110
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
3. Renewal of Provisions of Level of Down Payment for Sharia and Conventional (July 2012) In accordance with the new regulation on level of Down Payment, as issued by regulator, as a financing company, the Company made adjustment on level of down payment for each product, conventional as well as sharia. This adjustment came with improvement quality.
4. Pembaruan Kategorisasi Dealer (Maret 2012) Kategorisasi dealer bertujuan untuk memetakan kinerja dealer yang bekerja sama dengan Perseroan, berdasarkan indikator utama kualitas dan kuantitas. Pembaruan kategorisasi dealer bertujuan untuk meningkatkan kemudahan bagi dealer, salah satunya berupa kemudahan persyaratan dokumen kredit yang lebih mudah, dimana hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan dealer kepada konsumen sehingga dapat tercipta kondisi yang saling menguntungkan baik dari sisi Perseroan maupun dealer-dealer rekanan yang dapat pula dinikmati oleh para konsumen.
4. Renewal of Dealer Category (March 2012) The Categorization of dealer aims to map the performance of each dealer who works with the Company, based on quality and quantity as main indicator. The renewal of dealer categorization aims to better facilitate the dealers, among other with more easily requirements of loan documents, which will speed up the dealers’ services to customers and create a win-win situation for both the Company and dealers, and the customers as well.
CREDIT DIVISION
CREDIT DIVISION
1. Pembaruan Pemantauan Dini Kualitas Pembiayaan Baru (Januari 2012) Untuk memonitor performa kualitas pemberian pembiayaan baru maka pada Divisi Kredit dilakukan pengembangan indikator dini kualitas pembiayaan baru yang lebih dini sebagai penunjang indikator yang selama ini telah digunakan sehingga pemantauan terhadap kualitas pembiayaan menjadi lebih komprehensif. Selain hal tersebut untuk divisi kredit juga dibebankan tugas untuk melakukan pengunjungan ulang secara sampling terhadap konsumen yang telah diberikan fasilitas pembiayaan dengan tujuan untuk meminimalisasi potensi fraud yang mungkin terjadi.
1. Renewal of Early Monitoring on the Quality of New Booking (January2012) To monitor the performance of new booking quality, the Credit Division has developed early indicators of new booking quality in support of the existing once and so the process of monitoring can be done more comprehensively. Besides this, the credit division also has a duty to make repeat random visit to consumers who has received credit facility in order to minimize the potential fraud.
111
WOM Finance • 2012 Annual Report
3. Pembaruan Penentuan Tingkat Uang Muka Syariah dan Konvensional (Juli 2012) Sejalan dengan ketentuan baru tentang tingkat uang muka yang diterbitkan oleh pihak regulator, maka sebagai perusahaan pembiayaan Perseroan melakukan penyesuaian terhadap tingkat uang muka untuk masingmasing produk, baik produk pembiayaan konvensional maupun produk pembiayaan syariah, dimana dengan dilakukan penyesuaian ini maka perbaikan kualitas akan lebih terjamin
Manajemen Risiko
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Risk Management
2. Pemantauan Indikator Kualitas Pembiyaan Pada Kantor Sub-Cabang (Februari 2012). Untuk masing-masing kantor sub-cabang dilakukan monitoring terhadap kulitas pembiayaan baru secara lebih intensif sehingga bilamana terjadi suatu kondisi dimana kualitas pembiayaan yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi dari apa yang telah ditetapkan diawal, maka akan dapat terdeteksi lebih cepat dan dengan demikian akan dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan yang lebih tepat sasaran.
2. Monitoring the Indicators of Financing Quality the at Sub-Branch Offices (February 2012). Each sub-branch offices monitors the quality of the new financing more intensively so should there be a condition in which the quality of the financing has a higher risk level than what has been specified at the beginning, it will be detected earlier and thus corrective measures can be conducted at appropriate target.
3. Rekrutmen dan Pelatihan Program Credit Task Force Batch III (Maret 2012) Rekrutmen dilakukan untuk membentuk Credit Task Force yang bertujuan membantu percepatan perbaikan performance cabang secara lebih efektif. Credit Task Force juga akan bertugas mengisi kekosongan jabatan pada level Credit Head atau Credit Analyst dalam hal proses analisa permohonan kredit yang masuk sehingga kualitas booking dapat lebih terjaga.
3. Recruitment and Training Program for Credit Task Force Batch III (March 2012) Recruitment is conducted to establish Credit Task Force to help accelerate performance improvements on branch offices more effectively. Credit Task Force also has a duty of filing the vacancy on the level Credit Head or Credit Analyst in analyzing loan application and maintaining its quality.
4. Implementasi Kebijakan Rewards and Punishment (Juni 2012) Kebijakan Rewards and Punishment diberlakukan untuk memonitoring kinerja Credit Head dan Credit Analyst terhadap kinerja individual untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan diberikannya Rewads and Punishment diharapkan semangat Jajaran Credit yang ada di Cabang, lebih terpacu untuk mencapai target KPI Divisi Credit.
4. Implementation of Rewards and Punishment Policy (June 2012) Rewards and Punishment policies are enacted to monitor Credit Head dan Credit Analyst performance on individual performance to meet the target. The Rewards and Punishment policies are expected to encourage the Credit personnel, at the branch offices, to meet the KPI Divison target.
5. Pengembangan Sistem Analisa Kredit pada System IT(Juni 2012) Dengan adanya kemajuan dalam hal teknologi maka perusahaan senantiasa melakukan pengembangan dalam hal sistem analisa kredit yaitu adanya Duplicate Check Database Management pada Juni 2012, dimana setiap aplikasi yang masuk akan melalui proses pengecekan dimulai dari Nama Pemohon, Tanggal Lahir dan Nomor Kartu Tanda Penduduk. Selain Duplicate Check Database Management, juga dilakukan pengembangan Duplicate Check Phone Number yang dilakukan pada bulan Desember 2012. Adapun pengembangan teknologi informasi ini untuk meminimalisasi adanya fraud aplikasi sehingga kualitas pembiayaan baru tetap terjaga.
5. Development of Credit Analysis for IT (Juni 2012) With the advancement of the technology, the Company always updating its credit analysis system, using Duplicate Check Database Management in June 2012, in which each application will go through a checking process begins with Applicant Name, Date of Birth and Identity Card Number. In addition to Duplicate Check Database Management, the Company also developed Duplicate Check Phone in December 2012. The development of information technology is to minimize fraud so that the quality of new loan applications can be maintained.
112
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
6. Trainings for Credit Division (year 2012) Aiming at standardizing the knowledge and skills in the field of Credit Initiation, the training is focused on Duplicate Checking Customer, Head and Credit Analyst, related to Sharia sales, and Training Graphonomi which is expected to be an invaluable tool in analyzing the validity of the document so as to minimize the application of consumer fraud. .
COLLECTION
COLLECTION
1. Pengaturan Ulang Wilayah Penjualan dan Pengelolaan Tiap Cabang (April 2012) Salah satu kunci dalam pengelolaan portofolio yang baik adalah pengaturan terhadap radius wilayah konsumen, dengan mempelajari data dan performa dari pola penjualan dan pengelolaan portofolio yang telah dilakukan selama ini maka dibuatlah pengaturanpengaturan baru tentang radius penjualan dan pengeloaan dari masing-masing cabang sehingga dapat tercipta suatu keseimbangan yang optimal dari tingkat penjualan dan tingkat kualitas portofolio.
1. Rearranging Sales Area and Branches Management (April 2012) One of the keys to have a good portfolio management is by setting the radius of the area of consumers, by studying the data and the performance of the pattern of sales and portfolio management, then the new arrangement on the radius of sales and management of each branch so as to create an optimal balance of the level of sales and the level of quality of the portfolio.
2. Perubahan Indikator Utama Penagihan (Juni 2012) Untuk meningkatkan kinerja team collection (penagihan) agar dapat sejalan dengan target yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka dilakukan penyesuaian dan pembaruan dalam penentuan Indikator Utama (KPI) dari team collection dengan menambahkan faktor yang memiliki korelasi yang sangat tinggi terhadap terciptanya tingkat keuntungan yang diharapkan dapat dicapai. Sejalan dengan adanya perubahan KPI ini maka skema pemberian reward pada Divisi Collection juga dilakukan penyesuaian baik kepada masing-masing individu maupun kepada team secara keseluruhan.
2. The Change of Main Indicator in Billing (June 2012). To improve the performance of collection team to be in line with the target set by the Company, adjustments and updates were made in determining Main Indicators (KPI) of the collection team by adding a factor that has a very high correlation to the creation of the expected rate of return. In line with this change, then the reward scheme in Collection Division also adjusted to each individual and the team as a whole.
3. Pengembangan Sistem Penagihan Harian (Oktober 2012) Perubahan sistem penagihan harian (Daily Cycle) bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses penanganan atas konsumen yang memiliki tunggakan, dimana teknis dan strategi penanganan disesuaikan dengan kemampuan petugas di setiap kategori usia tunggakan, sehingga diharapkan dapat lebih dan dapat menekan tingkat kerugian kredit.
3. The Development of Daily Billing System (October 2012). The change of daily billing system (Daily Cycle) aims to improve the effectiveness and efficiency of the process of handling the customers who have arrears, in which the technical and management strategies of debt collecting is tailored to the ability of officers in each age of arrears, so it can reduce the level of credit losses.
113
WOM Finance • 2012 Annual Report
6. Pelatihan Divisi Credit (sepanjang tahun 2012) Dengan tujuan melakukan standarisasi pengetahuan dan kemampuan dibidang Inisiasi Credit, pelatihan yang dilakukan terfokus kepada Training Customer Duplicate Checking, Training Credit Head dan Credit Analyst terkait dengan kebijakan penjualan Syariah dan Pelatihan Graphonomi yang diharapkan dapat menjadi alat bantu dalam menganalisa keabsahan dokumen konsumen sehingga dapat meminimalisasi aplikasi fraud.
Manajemen Risiko
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Risk Management
4. Penerapan Sistem Prioritas Penagihan (Oktober 2012) Dengan pengolahan data historikal maka dapat disusun suatu metode penentuan prioritas penagihan pada setiap tingkatan petugas yang melakukannya sehingga penanganan setiap konsumen yang menunggak akan lebih efisien dan tepat sasaran. Implementasi tahap awal dari Sistem Prioritas Penagihan ini di Regional Jakarta, Bobek dan Tangerang pada bulan Oktober 2012 dan akan diimplementasi secara Nasional secara bertahap di tahun 2013.
4. Implementation of Billing Priority System (October 2012). A method of determining the priority of billing, at every level of officer, is made by processing historical data, to achieve a more efficient and well-targeted way of handling customers in arrears. The initial stage of the implementation of the Billing Priority System was conducted in the Regional Jakarta, Bobek, and Tangerang in October 2012 and will be gradually implemented nationally in 2013.
5. Perubahan Penanganan Konsumen. Untuk meningkatkan produktivitas penagihan, maka system penagihan kepada konsumen mengalami penyempurnaan dengan memaksimalkan pembayaran via e-payment (misal: ATM dan Kantor Pos) dan mengurangi secara bertahap pengambilan angsuran oleh petugas Pick Up Service.
5. The Change of Consumers Handling. To increase the productivity of collection, then the billing system underwent an improvement by maximizing payment via e-payment (eg, ATM and Post Office) and gradually reducing installment Pick Up Service.
114
Laporan Keuangan Konsolidasi Financial Report
WOM Finance • 2012 Annual Report
115
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2012 and 2011
116
WOM Finance • 2012 Annual Report
117
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
118
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012 ASET
2b,2c,2d, 2o,4,28,30, 31,32,35
2011 ASSETS
KAS DAN SETARA KAS Kas Bank Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Setara kas Pihak ketiga Pihak berelasi
52.865 159.829
52.495 165.841
110.000 450
75.000 500
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash on hand Cash in banks Third parties Related parties Cash equivalents Third parties Related party
Total Kas dan Setara Kas
338.040
308.526
Total Cash and Cash Equivalents
4.639.852
5.344.325
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES Consumer financing receivables - net of amounts financed by bank
(1.769.570)
(2.010.618)
Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
2.870.282
3.333.707
Neto
2.804.079
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang dibiayai bank Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
14.896
14.690
2d,2e,2g,3, 5,10,14,16,17, 27,28,30,31,35
(66.203)
(72.624)
Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
3.261.083
Net
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga
49.370
2d,6, 30,31,35
42.991
OTHER RECEIVABLES Third parties
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
76.440
2d,2h,7, 10,30,31,35
185.724
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
93.095
PROPERTY AND EQUIPMENT - Net of accumulated depreciation of Rp177,220 and Rp142,778 as of December 31, 2012 and 2011
10.769 4.338
OTHER ASSETS Estimated claims for tax refund Others
13.647
15.107
Total Other Assets
3.348.221
3.906.526
TOTAL ASSETS
ASET TETAP - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp177.220 dan Rp142.778 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ASET LAIN-LAIN Taksiran tagihan pajak Lain-lain Total Aset Lain-lain TOTAL ASET
66.645
8.852 4.795
2i,3,8, 14,28,30 9,13,30
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
119
WOM Finance • 2012 Annual Report
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS UTANG BANK Pihak ketiga Pihak berelasi
1.079.795 73.017
Total Utang Bank
1.152.812
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
37.090 869
Total Biaya Masih Harus Dibayar
37.959
UTANG PAJAK
12.721
UTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi
327.599 39.039
Total Utang Lain-lain
366.638
UTANG OBLIGASI - Neto MEDIUM-TERM NOTES (MTN) - Neto
2c,2f,10, 11,12,28,30, 31,35
2p,13,30,35 2c,2f,5, 8,14,27, 28,30,31,35
2f,2k,5, 16,25,30,31
851.450 -
BANK LOANS Third parties Related party
851.450
Total Bank Loans
32.531 849
ACCRUED EXPENSES Third parties Related parties
33.380
Total Accrued Expenses
1.200
TAXES PAYABLE
753.129 31.039
OTHER PAYABLES Third parties Related parties
784.168
Total Other Payables
1.396.547
BONDS PAYABLE - Net
2f,2k,5,17
199.933
MEDIUM-TERM NOTES (MTN) - Net
LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA
49.511
2t,3,29,30
34.162
LIABILITY FOR POSTEMPLOYMENT BENEFITS
LIABILITAS PAJAK TANGGUHAN - Neto
80.119
2p,13,30
69.032
DEFERRED TAX LIABILITIES - Net
100.000
2c,2f,11,28, 30,31
100.000
DUE TO A RELATED PARTY
3.469.872
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
2.903.939
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
120
LIABILITIES
-
UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
1.104.179
2c,2f,2l, 2o,5,10,25, 28,30,31,35
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
2011
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.000.000.000 saham Modal disetor lainnya Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
126.869
120.241
TOTAL EKUITAS
444.282
436.654
TOTAL EQUITY
3.348.221
3.906.526
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
200.000 110.413 7.000
18 2k,19 20
6.000
Unappropriated
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
121
WOM Finance • 2012 Annual Report
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
200.000 110.413
EQUITY Capital stock Rp100 (in full amount) par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,000,000,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated for general reserve
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2012
2011
PENDAPATAN
REVENUES
Pembiayaan konsumen neto Bunga Administrasi
798.541 9.251 569.813
Lain-lain
231.276
Total Pendapatan
1.608.881
BEBAN Umum dan administrasi
405.642
Gaji dan tunjangan karyawan
517.148
Pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan
399.246
2c,2m,23, 35
Consumer financing - net Interests Administration
220.967
Others
1.653.076
Total Revenues EXPENSES
434.867
General and administrative Salaries and employees’ benefits
487.408
2e,2g,5,35 2i,3,8,35, 2m,2o,15, 26,28,35
170.080 38.940
Financing costs Provision for impairment losses Depreciation
21.428
Others
1.580.763
1.637.302
Total Expenses
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
28.118
15.774
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
9.403 11.087
10.380
TAX EXPENSE Current Deferred
Total Beban Pajak
20.490
10.380
Total Tax Expense
7.628
5.394
INCOME FOR THE YEAR
-
-
Other comprehensive income
7.628
5.394
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
2,70
BASIC EARNINGS PER SHARE (expressed in full Rupiah amount)
Total Beban
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah)
204.690 40.702 13.335
3,81
2p,13
2r
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
484.579
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
122
744.947 20.865 666.297
2t,24,28,29 2c,2k,2m, 10,11,16,17, 25,28,35
Lain-lain
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
2g,2m,5,21, 21,27,35 2c,28,35 2g,2m,35 2g,2i, 2l,2m,2o,8, 15,22,35
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2010 Pencadangan laba untuk umum Dividen
Saldo 31 Desember 2012
Cadangan Umum/ Appropriated for General Reserve
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
110.413
5.000
20
-
-
1.000
(1.000)
2s,20
-
-
-
(28.000)
Saldo 31 Desember 2011
Total laba komprehensif tahun 2012
Saldo Laba/ Retained Earnings
Modal Disetor Lainnya/ Additional Paid-in Capital
200.000
Total laba komprehensif tahun 2011
Pencadangan laba untuk umum
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20
143.847
Total Ekuitas/ Total Equity 459.260
Balance December 31, 2010
-
Appropriated earnings for general reserve
(28.000)
Dividends Total comprehensive income in 2011
-
-
-
5.394
5.394
200.000
110.413
6.000
120.241
436.654
Balance December 31, 2011
-
-
1.000
-
Appropriated earnings for general reserve
-
-
-
7.628
7.628
Total comprehensive income in 2012
200.000
110.413
7.000
126.869
444.282
Balance December 31, 2012
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
123
WOM Finance • 2012 Annual Report
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(1.000)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Konsumen Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Pendapatan administrasi Lain-lain Total penerimaan kas Pembayaran kas untuk/ kepada: Dealer Bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama Beban umum dan administrasi, beban gaji dan tunjangan karyawan serta beban lain-lain Bank-bank sehubungan dengan hak bank-bank atas pendapatan pembiayaan konsumen Beban pendanaan Lain-lain Total pengeluaran kas Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2011
7.758.686
6.743.258
3.076.640 569.813 384.120
5.492.483 666.297 265.135
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Consumers Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation Administration income Others
11.789.259
13.167.173
Total cash receipts
(4.235.954)
(6.629.795)
(4.992.755)
(4.569.559)
(1.010.410)
(1.015.003)
(942.099) (320.857) (61.146)
(892.541) (406.718) (107.019)
Cash disbursements for/to: Dealers Banks in connection with the transaction of joint financing cooperation General and administrative expenses, salaries and employees’ benefits and other expenses Banks in connection with the banks’ rights on consumer financing income Financing costs Others
(11.563.221)
(13.620.635)
Total cash disbursements
(453.462)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
226.038
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan bunga Perolehan aset tetap
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
3.609 9.251
8
5.092 20.865
(16.768)
8
(41.200)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sales of property and equipment Interest income Acquisition of property and equipment
(15.243)
Net Cash Used in Investing Activities
(3.908)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
124
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pelunasan utang bank
(732.138)
Pelunasan utang obligasi Penerimaan dari penerbitan utang obligasi Penambahan utang bank Pelunasan MTN Pembayaran dividen
(294.000)
16
(775.000)
1.033.500 (200.000) -
16
1.400.000 845.065 (150.000) (28.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayments of bank loans Repayment of bonds payable Proceeds from issuance of bonds Proceeds from bank loans Repayment of MTN Payment of dividends
643.181
Net Cash (Used in) Provided by Financing Activities
22
11
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
29.514
174.487
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
134.039
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
308.526
CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(648.884)
17 2s,20
(192.638)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
308.526
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
338.040
4
KAS DAN SETARA KAS TERDIRI DARI: Kas dan bank
227.590
233.026
CASH AND CASH EQUIVALENTS CONSIST OF Cash on hand and in banks
Deposito berjangka
110.450
75.500
Time deposits
Total kas dan setara kas
338.040
308.526
Total cash and cash equivalents
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
7
125
WOM Finance • 2012 Annual Report
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan
a.
The Company’s Establishment
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT Jakarta-Tokyo Leasing berdasarkan Akta No.179 tanggal 23 Maret 1982 dan kemudian diubah dengan Akta Perubahan Naskah Pendirian No.96 tanggal 15 Desember 1982, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-3167-HT01.01.TH82 tanggal 23 Desember 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.26, Tambahan No.1248, tanggal 1 April 1997. Nama Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No.5 tanggal 15 Maret 2000 yang dibuat di hadapan Anna Wong, S.H., Notaris di Tangerang, dimana nama Perusahaan diubah dari PT Wahana Ometraco Multi Artha menjadi PT Wahana Ottomitra Multiartha. Perubahan nama ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-7437.HT.01.04.Th.2000 tanggal 27 Maret 2000. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.54 tanggal 12 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan tanggal No.AHU-52847.AH.01.02.Th.2008 19 Agustus 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12, Tambahan No.4189/2009, tanggal 10 Pebruari 2009.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (“the Company”) was established in the Republic of Indonesia as PT Jakarta-Tokyo Leasing based on the Notarial Deed No.179 dated March 23, 1982 of Kartini Muljadi, S.H., Notary in Jakarta, which was subsequently amended by the Notarial Deed No.96 dated December 15, 1982 of the same notary. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C2-3167HT01.01.TH82 dated December 23, 1982 and was published in the State Gazette No.26, Supplement No.1248 dated April 1, 1997. The Company’s name has been changed several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No.5 dated March 15, 2000 of Anna Wong, S.H., Notary in Tangerang, in which the Company’s name was changed from PT Wahana Ometraco Multi Artha to PT Wahana Ottomitra Multiartha. This change of name was approved by the Ministry of Laws and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C-7437.HT.01.04.Th.2000 dated March 27, 2000. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No.54 dated August 12, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, concerning the changes of the Company’s Articles of Association to conform with Law No.40 Year 2007 of Limited Liability Company. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU52847.AH.01.02.Th.2008 dated August 19, 2008 and was published in the State Gazette No.12, Supplement No.4189/2009, dated February 10, 2009.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dalam bidang lembaga pembiayaan meliputi:
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of financing activities covering the following areas:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Sewa guna usaha Anjak piutang Pembiayaan konsumen Kartu kredit.
8
126
GENERAL
Leasing Factoring Consumer financing Credit card.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
The Company’s Establishment (continued)
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.135/KMK.06/2001 tanggal 20 Maret 2001 yang merupakan kelanjutan dari izin usaha seperti yang dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No.KEP-028/KM.11/1982 tanggal 30 Juni 1982 tentang Pemberian Izin Usaha Dalam Bidang Leasing kepada PT Jakarta-Tokyo Leasing yang telah beberapa kali diperpanjang, terakhir dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.KEP-105/KM.13/1988 tanggal 7 Juli 1988 dan diubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.327/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Mega Glodok Kemayoran, Office Tower B, Lantai 2, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, dan memiliki kantor cabang dan kantor unit dengan total 205 (dua ratus lima) lokasi yang antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari dan Pare-Pare.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.135/KMK.06/2001 dated March 20, 2001 which was an extension of a previous license granted as mentioned in the Decision Letter of the Ministry of Finance No.KEP-028/KM.11/1982 dated June 30, 1982 regarding the Granting of the Operating License as a Leasing Company to PT JakartaTokyo Leasing. This license was subsequently extended several times, the latest of which by the Decision Letter of the Ministry of Finance No.KEP-105/KM.13/1988 dated July 7, 1988 and changed by the Decision Letter of the Ministry of Finance No.327/KMK.017/1997 dated July 21, 1997. Currently, the Company is mainly engaged in consumer financing activities. The Company’s head office is located at Mega Glodok Kemayoran Building, nd Office Tower B, 2 floor, Jalan Angkasa Kav. B-6, Bandar Kemayoran, Jakarta, and it has totally two hundreds and five (205) locations in, among others, Jakarta, Bogor, Ciputat, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, Solo, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Kendari and Pare-Pare.
Perusahaan mulai memfokuskan kegiatannya pada pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 1997.
The Company started to focus its operations in consumer financing of two-wheeled motor vehicles in 1997.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offerings On November 30, 2004, the Company obtained the Effective Letter of the Registration Statement for the Initial Public Offering of Shares from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) in its Letter No.S-3551/PM/2004 for 200,000,000 shares with a nominal value of Rp20,000 or Rp100 (in full amount) per share and initial offering price of Rp700 (in full amount) per share. The Company’s shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on December 13, 2004.
Pada tanggal 30 Nopember 2004, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dengan surat No.S-3551/PM/2004 untuk melakukan penawaran 200.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp20.000 atau Rp100 (dalam nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp700 (dalam nilai penuh) per lembar saham. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 13 Desember 2004.
127
WOM Finance • 2012 Annual Report
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
c.
The Company’s Bonds Offerings
Pada bulan Nopember 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi I WOM Finance Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp300.000, yang dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) pada tanggal 31 Oktober 2003 berdasarkan Surat Keputusan No.S-2645/PM/2003. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 12 Nopember 2003.
In November 2003, the Company offered to the public “Bonds I WOM Finance Year 2003 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp300,000, which became effective on October 31, 2003 based on the Decision Letter No.S-2645/PM/2003 of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). On November 12, 2003, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2005, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi II WOM Finance Tahun 2005 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp500.000, yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 26 Mei 2005 berdasarkan Surat Keputusan No.S-1346/PM/2005. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2005.
In June 2005, the Company offered to the public “Bonds II WOM Finance Year 2005 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp500,000, which became effective on May 26, 2005 based on the Decision Letter No.S-1346/PM/2005 of BAPEPAM-LK. On June 8, 2005, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi III WOM Finance Tahun 2006 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp825.000 yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 24 Mei 2006 berdasarkan Surat Keputusan No.S-138/BL/2006. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 8 Juni 2006.
In June 2006, the Company offered to the public “Bonds III WOM Finance Year 2006 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp825,000 which became effective on May 24, 2006 based on the Decision Letter No.S138/BL/2006 of BAPEPAM-LK. On June 8, 2006, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Pada bulan Mei 2007, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1.000.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 14 Mei 2007 berdasarkan Surat Keputusan No.S-2265/BL/2007. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 30 Mei 2007.
In May 2007, the Company offered to the public “Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate” with nominal value of Rp1,000,000 (Note 16), which became effective on May 14, 2007 based on the Decision Letter No.S-2265/BL/2007 of BAPEPAM-LK. On May 30, 2007, the Company listed the bonds on the Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
10
128
GENERAL (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d.
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Pemasaran (tidak terafiliasi) Direktur Personalia Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Stephen Liestyo Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
: : : : :
:
Djaja Suryanto Sutandar
:
: : : :
Simon Tan Kian Bing Martha Bambang* Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto
: : : :
Board of Directors President Director Marketing Director (Unaffiliated) Human Capital Director Risk Management Director Operational Director
H. Abdul Jabar Majid, MA H. Muh Taufik Darmansyah Muhamad Nadratuzzaman
: : :
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
Myrnie Zachraini Tamin Arief Ahmad Dhani Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
: : :
Mengundurkan diri efektif tanggal 31 Agustus 2012
Resigned effective on August 31, 2012
11
129
WOM Finance • 2012 Annual Report
The Boards of Commissioners, Directors and Employees
: : : : :
Dewan Pengawas Syariah Ketua : Anggota : Anggota : Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
Offerings
Based on The Minutes of Extraordinary General Stockholders’ Meeting (“EGMS”) No.81 dated November 30, 2011 of Poerbaningsih Adi Warsito,S.H., Notary in Jakarta and as approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHUAH.01.10-41816 dated December 21, 2011 and Decision Letter of Commissioners No.003/BOC/WOM/CORP/2011 dated May 11, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2012, is as follows:
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) No.81 tanggal 30 Nopember 2011 yang dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-41816 tanggal 21 Desember 2011 serta Surat Keputusan Komisaris No.003/BOC/WOM/CORP/2011 tanggal 11 Mei 2011, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan per tanggal 31 Desember 2012, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Bonds
In February 2011, the Company offered to the public ‘’Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate’’ with nominal value of Rp1,400,000 (Note 16), which became effective on February 23, 2011 based on the Decision Letter No.S-1766/BL/2011 of BAPEPAM-LK. On March 7, 2011, the Company listed the bonds on the Indonesia Stock Exchange.
Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan menawarkan pada masyarakat ‘’Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap’’ dengan jumlah pokok Rp1.400.000 (Catatan 16), yang dinyatakan efektif oleh BAPEPAM-LK pada tanggal 23 Pebruari 2011 berdasarkan Surat Keputusan No.S-1766/BL/2011. Obligasi ini dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Maret 2011. d.
The Company’s (continued)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
As of December 31, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Stephen Liestyo*** Robbyanto Budiman Garibaldi Thohir I Nyoman Tjager Myrnie Zachraini Tamin
: : : : :
: :
Djaja Suryanto Sutandar* Albertus Alex Hermanto**
: :
: : : :
Simon Tan Kian Bing Martha Bambang Ir. Purwadi Indra Martono Ir. C. Guntur Triyudianto****
: : : :
Board of Directors President Director Finance Director Marketing Director (Unafilliated) Human Capital Director Risk Management Director Operational Director
Dewan Pengawas Syariah Ketua : Anggota : Anggota :
H. Abdul Jabar Majid, MA H. Muh Taufik Darmansyah Muhamad Nadratuzzaman
: : :
Sharia Supervisory Board Chairman Member Member
Myrnie Zachraini Tamin Arief Ahmad Dhani Tarmiden Sitorus
: : :
Audit Committee Head of Audit Committee Member Member
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Anggota
: : :
Efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Bapepam-LK tanggal 20 Juli 2011
** ***
Effective after obtaining Fit and Proper Test from Bapepam-LK dated July 20, 2011
Mengundurkan diri efektif tanggal 15 Oktober 2011
**
Resigned effective on October 15, 2011
Pengangkatan efektif tanggal 30 Nopember 2011
*** Appointed effective on November 30, 2011
**** Efektif setelah diperolehnya Penetapan Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Ketua Bapepam-LK tanggal 28 Desember 2011
**** Effective after obtaining Fit and Proper Test from Bapepam-LK dated December 28, 2011
Perusahaan memiliki 4.885 dan 4.347 karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (tidak diaudit).
The Company has a total of 4,885 and 4,347 permanent employees as of December 31, 2012 and 2011 (unaudited).
e. Penyelesaian laporan keuangan
e. Completion of the financial statements The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Directors on February 19, 2013.
Laporan keuangan ini telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 19 Pebruari 2013. WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: : : : :
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Keuangan Direktur Pemasaran (tidak terafiliasi) Direktur Personalia Direktur Manajemen Risiko Direktur Operasional
12
130
The Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
b.
Pernyataan kepatuhan dan penyusunan laporan keuangan
2.
dasar
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of compliance and basis of preparation of the financial statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“FAS”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effectively on January 1, 2012.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis except for the statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information on receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan lain.
All figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Kas dan setara kas
b.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and unrestricted time deposits with maturity periods of three (3) months or less at the time of placement and not used as collateral for loans. Deposits, if any, which are used as collateral are classified as “Time Deposits”.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Deposito Berjangka”.
131
WOM Finance • 2012 Annual Report
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
c.
ACCOUNTING
Transactions with related parties
Perusahaan menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
The Company applied SFAS No.7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Aset keuangan
d.
Financial assets
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No.60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No.55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No.55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded SFAS No.50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No.55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan
The adoption of these new revised SFAS have significant impact on disclosures in the financial statements.
PSAK No.50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No.50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
14
132
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
2.
Aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
PSAK No.55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item nonkeuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
SFAS No.55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
PSAK No.60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut.
SFAS No.60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen neto, biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables - net, prepaid expenses and advances - dealer advances and other receivables classified as loans and receivables.
133
WOM Finance • 2012 Annual Report
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset keuangan (lanjutan)
d.
ACCOUNTING
Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in the profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. The Company assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
16
134
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Penurunan nilai aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Pertimbangan utama untuk penilaian penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk pembayaran-pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari atau ada kesulitan atau pelanggaran yang diketahui dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than ninety (90) days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of contract.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan. Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Company assesses whether objective evidence of impairment exists collectively for financial assets. The Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
135
WOM Finance • 2012 Annual Report
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
e.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun cadangan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan
f.
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities within the scope of SFAS No.55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of its financial liabilities in initial recognition.
Pada saat pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Financial liabilities are recognized initially at fair value.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang bank, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain, utang obligasi, MTN dan utang kepada pihak-pihak berelasi yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman.
The Company’s financial liabilities consist of bank loans, accrued expenses, other payables, bonds payable, MTN and due to related parties classified loans and borrowings.
Dalam hal utang dan pinjaman, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Pendanaan” dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
In the case of loans and borrowings, these are initially stated at fair value less directly attributable transaction costs and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Financing Costs” in the statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
18
136
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
g.
2.
Liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepas atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss in the statement of comprehensive income.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount are reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai
g.
Consumer financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses Consumer financing receivables are presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions in the form of joint financing, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai liabilitas (pendekatan bruto).
Based on the consumer joint financing agreements (without recourse), the Company only presents the portion of the total installments receivable financing by the Company (net approach). The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the transactions. For consumer joint financing agreements (with recourse), consumer financing receivables represent all consumers’ installments and the total facilities financed by creditors are recorded as liability (gross approach).
19
137
WOM Finance • 2012 Annual Report
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
g.
Consumer murabahah allowance (continued)
ACCOUNTING
financing receivables, financing receivables and for impairment losses
Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen - neto, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban pendanaan.
Total interest earned from customers is recorded as part of consumer financing income - net, while interest charged by the creditors is recorded as financing costs.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing is recognized as income over the term of the respective agreement using the effective interest rate method.
Selisih neto tersebut ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Pembiayaan Konsumen” pada laporan posisi keuangan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil selama periode pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Net difference is deferred and presented as part of “Consumer Financing Receivables” in the statements of financial position and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period using effective interest rate method and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the statements of comprehensive income for the current year.
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No.55 (Revisi 2011) seperti dijelaskan pada Catatan 2e.
The Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired according to SFAS No.55 (Revised 2011) as explained in Note 2e.
Piutang yang tak tertagih dihapuskan berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan dan setelah menunggak lebih dari 210 (dua ratus sepuluh) hari untuk pembiayaan non-BII dan BII. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on Company’s management evaluation and when they are overdue for more than two hundred and ten (210) days for non-BII and BII financing. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurrence.
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen.
Murabahah is goods sell-buy contract with a sold price amounting to acquisition cost plus agreed margin and the Company must to disclose the acquisition cost to customer.
20
138
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Piutang pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan murabahah dan cadangan kerugian penurunan nilai (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Pada saat akad murabahah, piutang pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin). Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan margin dari piutang pembiayaan murabahah.
Consumer financing receivables, murabahah financing receivables and allowance for impairment losses (continued) When the murabahah contract is signed, murabahah financing receivables are recognized as at acquisition cost plus agreed margin. Murabahah margin are recognized over the period of the contract based on margin of the murabahah financing receivables. At the end of the year of financial statement, murabahah financing receivables are stated at net realizable value, consist of outstanding murabahah receivables less unearned margin and allowance for impairment losses.
Pada akhir tahun laporan keuangan, piutang pembiayaan murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi margin yang ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai. h.
ACCOUNTING
Biaya dibayar di muka
h.
Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan sesuai masa manfaat masingmasing biaya yang bersangkutan. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relatif pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.
Prepaid expenses, are amortized and charged to operations over the periods benefited. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than four (4) years, are presented as part of “Prepaid Expenses and Advances” account and amortized over the lease period.
Pembelian barang-barang yang ditujukan untuk berbagai program promosi selama masa pembiayaan konsumen, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dan diamortisasi selama masa manfaatnya.
Purchases of goods for various promotional programs during the consumer financing periods, are presented as part of “Prepaid Expenses and Advances” account and being amortized over their benefited periods.
139
WOM Finance • 2012 Annual Report
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such acquisition cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
10 4 4 4 4
Peralatan dalam proses instalasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Equipment under installation is and presented as part of the equipment. The accumulated reclassified to the appropriate equipment account when the substantially completed and the for its intended use.
Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang terkait dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui sebagai laba rugi tahun yang bersangkutan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gains or losses are recognized as profit or loss for the related year.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At the reporting date, the assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
22
140
Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures stated at cost property and cost will be property and installation is asset is ready
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Penurunan nilai aset non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
Impairment of non-financial assets The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. k.
ACCOUNTING
Biaya penerbitan emisi efek ekuitas, emisi obligasi dan Medium-Term Notes (“MTN”)
k.
Stock, bonds and Medium-Term Notes (“MTN“) issuance costs
Biaya penerbitan efek ekuitas disajikan sebagai pengurang modal disetor lainnya dalam bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan.
Stock issuance costs are presented as deduction from additional paid-in capital in the equity section in the statements of financial position.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan MTN atau obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil penerbitan dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu MTN atau obligasi (Catatan 2f).
Costs incurred relating to the MTN or bonds issuance are presented as deduction from the issuance proceeds and amortized using the effective interest rate over the term of the MTN or bonds (Note 2f).
Provisi
l.
Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
m. Pengakuan pendapatan dan beban
m. Revenue and expense recognition The Company recognizes revenue on consumer financing as explained in Note 2g above.
Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar pendapatan neto setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksitransaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 2g).
The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of joint financing (Note 2g).
23
141
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perusahaan mengakui pendapatan atas pembiayaan konsumen seperti yang dijelaskan pada Catatan 2g di atas.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pengakuan (lanjutan)
n.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
pendapatan
dan
2.
beban
m. Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognition
Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen secara kontraktual yang piutangnya telah jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima.
The Company does not recognize interest income on consumer financing receivables based on contract that are overdue for more than three (3) months. Such income is recognized only when received.
Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi.
Penalty income arising from late payments of consumer financing installments is recognized when realized.
Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the resulting gain or loss is recognized as profit or loss for the current year.
Perusahaan berhak menentukan suku bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada suku bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi Perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen - Neto” pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The Company has the right to set higher interest rates to customers than that stated by the banks for the cooperation transactions of joint financing. The difference is recognized as revenue from such transactions and presented as “Consumer Financing Income - Net” in the statement of comprehensive income for the current year.
Pendapatan dan beban administrasi, kecuali biaya-biaya/pendapatan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen seperti dijelaskan pada Catatan 2g, diakui pada saat diperoleh atau terjadinya.
Administration income and expenses, except for the initial direct costs/income relating to the consumer financing as explained in Note 2g, are recognized when earned or incurred.
Akuntansi instrumen derivatif
n.
Accounting for derivative instruments
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company enters into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of managing its foreign exchange rate exposures emanating from the Company’s loans in foreign currencies.
Setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat), diakui sebagai aset atau liabilitas berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini (present value) dengan mempergunakan asumsi-asumsi dan data yang berlaku umum.
Every derivative instrument (including embedded derivatives) are recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. Fair value is a computation of present value by using data and assumption that are generally accepted.
24
142
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Akuntansi instrumen derivatif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
p.
for
derivative
instruments
Based on the specific requirements for hedge accounting, the said instruments do not qualify and are not designated as hedge activities for accounting purposes. Accordingly, changes in the fair value of such derivative instruments are recognized directly as profit or loss in the current year.
Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab itu, perubahan atas nilai wajar dari instrumen derivatif diakui langsung sebagai laba rugi tahun berjalan. o.
Accounting (continued)
ACCOUNTING
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
o.
Foreign balances
currency
transactions
and
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Transaksi dalam Mata Uang Asing”.
Starting January 1, 2012, the Company’s adopted SFAS No.10 (Revised 2010), “Transactions in Foreign Currencies”.
Penerapan PSAK No.10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan sebagai laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing middle rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the profit or loss for current year.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs tengah yang digunakan masing-masing adalah sebesar Rp9.670 (dalam nilai penuh) dan Rp9.068 (dalam nilai penuh) untuk 1 (dalam nilai penuh) Dolar Amerika Serikat (AS$1).
As of December 31, 2012 and 2011, the middle rates of exchange used were Rp9,670 (in full amount) and Rp9,068 (in full amount) to US$1 (in full amount), respectively.
Pajak penghasilan
p.
Income tax Effective on January 1, 2012, the Company applied SFAS No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Tax”, which requires the Company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in the financial statements.
Penerapan PSAK No.46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
25
143
WOM Finance • 2012 Annual Report
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksitransaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
p.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Informasi segmen
q.
Segment information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company that is engaged either in providing certain products and services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and reward that are different from those of other segments.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
The amount of each segment item reported is the measure reported to the chief operation decision maker for the purposes of making decisions about allocating resources to the segment and assessing its performance.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
26
144
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Informasi segmen (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Laba per saham dasar
r.
Dividen
s.
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the period in which the dividends are declared by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perusahaan. t.
Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of shares outstanding during the year, which is 2,000,000,000 (in full amount) shares for each of the years ended December 31, 2012 and 2011.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 2.000.000.000 (dalam nilai penuh) saham untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011. s.
Segment information (continued) Financial information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and determining the allocation of resources. In this respect, the business segment information in the financial statements is presented based on general classification of marketing areas as geographical segments. The details of segment information are disclosed in Note 36.
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Rincian informasi segmen tersebut diungkapkan dalam Catatan 36. r.
ACCOUNTING
Liabilitas imbalan paska-kerja
t.
Liability for post-employment benefits The Company recognizes employee benefits under formal and informal programs or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other long-term employee benefits and termination benefits.
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Starting January 1, 2012, the Company adopted PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefit”.
Penerapan PSAK No.24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
The adoption of SFAS No.24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.
Perusahaan mencatat penyisihan manfaat untuk memenuhi imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Company made provisions in order to meet the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No.13/2003 (the “Labor Law”). The said provisions are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
27
145
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya dan pesangon pemutusan hubungan kerja.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Liabilitas imbalan paska-kerja (lanjutan)
t.
Liability for (continued)
ACCOUNTING
post-employment
benefits
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10,00% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10,00% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10.00% of the present value of the defined benefit obligations or 10.00% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10.00% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Perusahaan mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuanketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Company recognizes gains or losses on the curtailment of a defined benefit plan when the curtailment occurs (when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of the defined benefit plan terms such that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits). The gain or loss on curtailment comprises any resulting change in the fair value of plan assets, change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
28
146
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
Perubahan kebijakan pengungkapan
akuntansi
2.
dan
ACCOUNTING
u.
policies
Change in disclosures
accounting
and
The Company adopted the following revised accounting standards on January 1, 2012, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:
Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i. PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
i. SFAS No.16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”. ii. SFAS No.30 (Revised 2011), “Leases”. iii. SFAS No.56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. iv. IFAS No.15, “SFAS No.24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. v. IFAS No.24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”.
ii. PSAK No.30 (Revisi 2011), “Sewa”. iii. PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. iv. ISAK No.15, “PSAK No.24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. v. ISAK No.24, “Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Judgments
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements, in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Uncertainty about these assumptions and estimation could result material adjustments to the carrying amount of assets and liabilities within the next financial reporting period.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Company’s management has made an assessment of the Company’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Company’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.
29
147
WOM Finance • 2012 Annual Report
Pertimbangan
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No.55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No.55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
When the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statements of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but when observable market data are not available, management judgement is required to establish fair values. The management judgements include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial reporting period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters which are available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing assumptions and circumstances about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment losses on financial assets
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 2g.
Allowance for impairment losses on financial assets carried at amortized cost are evaluated as explained in Notes 2e and 2g.
30
148
SOURCE OF (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Corporate Data
Financial Report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Allowance for impairment losses on financial assets (continued)
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik risiko kredit yang sejenis ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Allowance for impairment losses collectively assessed includes inherent credit losses in consumer financing receivables portfolios with similar credit risk characteristics when objective evidence of impairment exist for those portfolios. In assessing the need for collective allowances for impairment losses, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Nilai tercatat atas estimasi cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp66.203 dan Rp72.624. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying amounts of the Company’s estimated allowance for impairment losses of financial assets as of December 31, 2012 and 2011 are Rp66,203 and Rp72,624, respectively. Further details are discussed in Note 5.
Liabilitas imbalan paska-kerja
Liability for post-employment benefits
Penentuan liabilitas imbalan paska-kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10,00% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
The determination of the Company’s liability for post-employment benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such accounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which affects are more than 10.00% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
149
WOM Finance • 2012 Annual Report
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Liabilitas imbalan paska-kerja (lanjutan)
Liability for post-employment benefits (continued)
Walaupun Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska-kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas paska-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp49.511 dan Rp34.162. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liability for postemployment benefits and net employment benefits expense. The carrying amounts of the Company’s estimated liabilities for employment benefits as of December 31, 2012 and 2011 are Rp49,511 and Rp34,162, respectively. Further details are discussed in Note 29.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of property and equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp66.645 dan Rp93.095. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment ranging from four (4) to ten (10) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company’s property and equipment as of December 31, 2012 and 2011 are Rp66,645 and Rp93,095, respectively. Further details are disclosed in Note 8.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for the future recoverable taxable income arising from temporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing on level of future taxable profits together with future strategic tax planning.
32
150
SOURCE OF (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Bisnis
Management Discussion & Analysis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2012
Kas Bank Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2011
14.896
14.690
Cash on Hand Cash in Banks Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Panin Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
36.227 7.515
46.935 894
2.456 2.214 1.493 914
3.435 268 48
769
36
1.277
879
Others (each below Rp500)
52.865
52.495
Sub total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia
159.816 13
165.841 -
Related parties (Note 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia
Sub total
159.829
165.841
Sub total
Total Bank
212.694
218.336
Total Cash in Banks
100.000
75.000
10.000
-
Cash Equivalents - Time Deposits Third parties PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
110.000
75.000
Sub total
450
500
Related party (Note 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Total Setara Kas Deposito Berjangka
110.450
75.500
Total Cash Equivalents Time Deposits
Total
338.040
308.526
Total
6,25% - 7,25%
7,25% - 9,25%
Annual interest rates of time deposits - Rupiah
Sub total
Setara Kas - Deposito Berjangka Pihak ketiga PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Sub total Pihak berelasi (Catatan 28) PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Tingkat suku bunga tahunan atas deposito berjangka Rupiah
151
WOM Finance • 2012 Annual Report
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Piutang pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi bagian yang dibiayai bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama (Catatan 27 dan 28)
5. 2012
2011
10.719.730
11.867.468
(6.079.878)
(6.523.143)
4.639.852
5.344.325
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(1.769.570)
(2.010.618)
Piutang pembiayaan konsumen
2.870.282
3.333.707
Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - neto Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan - Rupiah
(66.203)
Less amounts financed by bank relating to the joint financing cooperation transactions (Notes 27 and 28) Sub-total Unearned consumer financing income Consumer financing receivables Allowance for impairment losses
2.804.079
3.261.083
Consumer Financing Receivables - net
22,00% - 32,00%
25,00% - 28,00%
Average effective annual interest rates - Rupiah
This account represents interest-bearing receivables arising from financing activities in the form of providing two-wheeled motor vehicles to consumers with periodic installment payment schedule.
Angsuran piutang yang akan diterima dari konsumen menurut tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Installment receivables which will be collected from consumers in accordance with due dates are as follows:
Telah jatuh tempo < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun Total Piutang Pembiayaan Konsumen - bruto
2012
2011 287.205 6.576.012 3.848.044 1.156.207
Due < 1 year 1 - 2 years > 2 years
10.719.730
11.867.468
Total Consumer Financing Receivables - gross
Classification of consumer financing receivables gross based on overdue days was as follows:
2012 Tidak ada tunggakan 1-90 hari 91-120 hari 121-180 hari > 180 hari Total Piutang Pembiayaan Konsumen - bruto
Due in
269.570 6.419.029 3.251.747 779.384
Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen bruto menurut hari tunggakan adalah sebagai berikut:
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
(72.624)
Consumer financing receivables - gross
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan kendaraan bermotor roda dua kepada konsumen dengan pembayaran angsuran secara berkala.
Jatuh tempo dalam waktu
2011
8.336.471 2.032.201 73.380 136.229 141.449
8.981.995 2.487.228 106.269 171.540 120.436
No past due 1-90 days 91-120 days 121-180 days > 180 days
10.719.730
11.867.468
Total Consumer Financing Receivables - gross
34
152
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)
5.
2012
Saldo akhir
6.
FINANCING
RECEIVABLES
The changes of allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang tak tertagih selama tahun berjalan
CONSUMER (continued)
2011
72.624
63.654
Beginning balance
204.690
170.080
Additions during the year
(211.111)
(161.110)
Write-off during the year
66.203
72.624
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai di atas adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise from uncollectible consumer financing receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp1.291.126 dan Rp1.284.615 digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang atas transaksi pembiayaan bersama yang sifatnya with recourse, dan masing-masing sebesar Rp663.606 dan Rp840.028 sebagai jaminan atas utang obligasi (Catatan 10, 14, 16 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rpnil dan Rp200.018 digunakan sebagai jaminan atas MTN (Catatan 17).
As of December 31, 2012 and 2011, the consumer financing receivables amounting to Rp1,291,126 and Rp1,284,615, respectively, are pledged as collateral on a with recourse basis to the bank loans and payables on joint financing transactions, and amounting to Rp663,606 and Rp840,028 to the bonds payable, respectively (Notes 10, 14, 16 and 27). As of December 31, 2012 and 2011, the consumer financing receivables amounting to Rpnil and Rp200,018, respectively, are pledged as collateral on a with recourse basis to MTN (Note 17).
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor roda dua yang dibiayai (Catatan 27).
As collateral to the consumer financing receivables, the Company receives the ownership certificates (“BPKB”) of the financed two-wheeled motor vehicles (Note 27).
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2012
OTHER RECEIVABLES 2011
Pihak ketiga Piutang penerimaan angsuran konsumen Klaim asuransi Piutang dealer Pinjaman karyawan Lain-lain
34.244 6.740 5.365 1.851 1.170
20.725 9.434 6.183 3.687 2.962
Third parties Consumer installment receipt receivables Insurance claims Dealer receivables Loans to employees Others
Total
49.370
42.991
Total
35
153
WOM Finance • 2012 Annual Report
Consumer installment receipt receivables are consumer installment payments through PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk and PT Rintis Sejahtera. Consumer installment payments through PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk and PT Rintis Sejahtera will be paid to the Company by transfer to bank account within one (1) day up to five (5) working days from the date of receipt of the consumer installment.
Piutang penerimaan angsuran konsumen merupakan pembayaran angsuran konsumen melalui PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk dan PT Rintis Sejahtera. Pembayaran angsuran konsumen melalui PT Pos Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Midi Utama Indonesia Tbk dan PT Rintis Sejahtera akan dibayarkan ke Perusahaan melalui transfer ke rekening bank dengan jangka waktu 1 (satu) hari sampai dengan 5 (lima) hari kerja terhitung dari tanggal penerimaan angsuran konsumen.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
6.
Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. Pinjaman kepada direktur dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun, yang diangsur melalui pemotongan gaji setiap bulan dengan jangka waktu pinjaman 10 (sepuluh) tahun.
Loans to employees represent non-interest bearing loans, which are repaid through monthly salary deductions over the loan periods ranging from one (1) year to three (3) years. Loans to directors which bear annual interest rate at 5.00% per annum, are repaid through monthly salary deductions over the loan period of ten (10) years.
Nilai wajar dari pinjaman karyawan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair value of employee loans is determined by discounting cash flows using the market interest rate.
Pinjaman karyawan untuk pemilikan kendaraan dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai.
Loans to employees for vehicle ownership are secured by the vehicles’ BPKB of the financed vehicles.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
7.
2012
PREPAID EXPENSES AND ADVANCES 2011
Provisi bank Sewa dan renovasi kantor Uang muka dealer Promosi penjualan Lain-lain
28.577 26.340 17.582 3.941
90.833 24.788 55.751 8.748 5.604
Bank provision fees Office rentals and renovations Dealer advances Sales promotion Others
Total
76.440
185.724
Total
Sales promotion represent promotion expense for various promotion programs and advertising for the purpose of increasing the Company’s revenues.
Promosi penjualan merupakan biaya promosi yang dikeluarkan untuk berbagai program promosi dan iklan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan. 8.
OTHER RECEIVABLES (continued)
ASET TETAP
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT
2012 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-total Peralatan dalam proses instalasi
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
-
10.510
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
2.854
243.865
Sub-total
-
Equipment under installation
798 5.200
-
-
-
798 5.200
48.175 37.317 131.050
2.663 10.348 3.624
75 5.714 2.885
2.854
50.763 41.951 134.643
10.479
133
102
233.019
16.768
8.776
2.854
-
-
235.873
16.768
8.776
_________________
(2.854) -
243.865
Total Cost
3.299
543
-
-
3.842
35.214 17.679 77.465
5.238 8.847 25.421
63 3.224 2.872
-
40.389 23.302 100.014
9.121
653
101
-
9.673
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
142.778
40.702
6.260
-
177.220
Total Accumulated Depreciation
66.645
Carrying Amount
93.095
36
154
Reklasifikasi/ Reclassification
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Sub-total Peralatan dalam proses instalasi Total Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Bangunan Renovasi kantor yang sudah selesai Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Total Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Land Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
798 5.200
-
-
-
798 5.200
40.187 29.999 117.930
7.851 15.696 13.390
27 8.378 4.111
164 3.841
48.175 37.317 131.050
10.167
414
102
-
10.479
204.281
37.351
12.618
4.005
233.019
Sub-total
2.854
Equipment under installation
3.010
3.849
-
207.291
41.200
12.618
_________________
(4.005) -
235.873
Total Cost
2.779
520
-
-
3.299
30.130 13.780 57.406
5.110 8.398 23.932
26 4.499 3.873
-
35.214 17.679 77.465
8.246
980
105
-
9.121
Accumulated Depreciation Buildings Completely renovated offices Vehicles Office equipment Office furniture and fixtures
112.341
38.940
8.503
-
142.778
Total Accumulated Depreciation
93.095
Carrying Amount
94.950
Beban penyusutan adalah sebesar Rp40.702 dan Rp38.940 untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Depreciation charged to operations amounted to Rp40,702 and Rp38,940 for years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of property and equipment are as follows:
2012 Hasil penjualan aset tetap Nilai buku aset tetap Laba penjualan aset tetap
2011 3.609
5.092
(2.516)
(4.115)
1.093
977
Proceeds from sale of property and equipment Net book value of property and equipment Gain on sale of property and equipment
Gain on sale of property and equipment is recorded as part of “Other Revenues - Others” in the statements of comprehensive income (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2011, peralatan dalam proses instalasi merupakan biaya sehubungan dengan proyek untuk pemasangan sistem komputer baru yang selesai pada bulan Juni 2012.
As of December 31, 2011, equipment under installation represents the cost of project to install new computer system, which was completed in June 2012.
37
155
WOM Finance • 2012 Annual Report
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 22).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
9.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
Hak Guna Bangunan (“HGB”) atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Sunter, Jakarta akan berakhir pada tanggal 2 Agustus 2027. HGB-HGB yang berlokasi di Tangerang (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), Samarinda (Kalimantan Timur) dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan berakhir masing-masing pada tanggal-tanggal 15 Juli 2027, 4 Januari 2027, 7 Agustus 2026 dan 23 September 2020. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB-HGB di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
Rights to Use the Building (“Hak Guna Bangunan HGB”) covering the land and buildings located at Sunter, Jakarta will expire on August 2, 2027. HGBs in Tangerang (Banten), Sidoarjo (East Java), Samarinda (East Kalimantan) and Yogyakarta Province will expire on July 15, 2027, January 4, 2027, August 7, 2026 and September 23, 2020, respectively. Company’s management believes that the above HGBs can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penelaahan atas jumlah aset tetap yang dapat diperoleh kembali, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Based on the assessment of the recoverability of the property and equipment, the Company’s management believes that there are no events or changes in circumstances, which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable as of December 31, 2012 and 2011.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp121.560 dan AS$2.229.493 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp201.923 dan AS$2.156.643 (dalam nilai penuh) pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Adira Dinamika. Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Sinar Mas.
Property and equipment are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp121,560 and US$2,229,493 (in full amount) as of December 31, 2012 and Rp201,923 and US$2,156,643 (in full amount) as of December 31, 2011, respectively. As of December 31, 2012, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Adira Dinamika. As of December 31, 2011, property and equipment are insured through PT Asuransi Sinar Mas.
Seluruh perusahaan asuransi tersebut di atas adalah pihak ketiga.
All the above insurance companies are third parties.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
The Company’s management believes that the sum insured is adequate to cover the possible losses from these insured risks.
Selama belum lunas, aset tetap berupa kendaraan yang diperoleh melalui fasilitas pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance dan Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak berelasi (Catatan 14 dan 28).
Until fully paid, property and equipment in the form of vehicles which are acquired through financing facilities are used as collateral to the vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance and Bank Jasa Jakarta, third parties, and PT BII Finance Center, a related party (Notes 14 and 28).
ASET LAIN-LAIN
9.
OTHER ASSETS This account consists of Estimated Claims for Tax Refund each amounting to Rp8,852 and Rp10,769, as of December 31, 2012 and 2011 (Note 13) and Others.
Akun ini terdiri dari akun-akun Taksiran Tagihan Pajak masing-masing sebesar Rp8.852 dan Rp10.769, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 13) dan Lain-lain.
38
156
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK
10. BANK LOANS 2012
2011
Pihak Ketiga
401.555
364.115
246.877
73.451
99.917
99.861
98.500
177.500
81.000
-
70.958
-
35.094
-
22.292
82.041
15.078
34.606
8.524
16.119
PT Bank Central Asia Tbk (Contract value of Rp403,472 and Rp365,972, net of unamortized bank provision of Rp1,917 and Rp1,857 in 2012 and 2011) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Contract value of Rp248,611 and Rp75,000, net of unamortized bank provision of Rp1,734 and Rp1,549 in 2012 and 2011) PT Bank DBS Indonesia (Contract value of Rp100,000 and Rp100,000, net of unamortized bank provision of Rp83 and Rp139 in 2012 and 2011) Standard Chartered Bank Indonesia (Contract value of Rp100,000 and Rp180,000, net of unamortized bank provision of Rp1,500 and Rp2,500 in 2012 and 2011) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Amanah Syariah (Contract value of Rp81,000 net of unamortized bank provision of Rpnil in 2012) PT Bank Panin Syariah (Contract value of Rp71,121, net of unamortized bank provision of Rp163 in 2012) PT BCA Syariah (Contract value of Rp35,189, net of unamortized bank provision of Rp95 in 2012) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Contract value of Rp23,667 and Rp83,416, net of unamortized bank provision of Rp1,375 and Rp1,375 in 2012 and 2011) PT Bank Syariah Mandiri (Contract value of Rp15,273, and Rp34,961, net of unamortized bank provision of Rp195 and Rp355 in 2012 and 2011) PT Bank Ganesha (Contract value of Rp8,559 and Rp16,192, net of unamortized bank provision of Rp35 and Rp73 in 2012 and 2011)
39
157
WOM Finance • 2012 Annual Report
PT Bank Central Asia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp403.472 dan Rp365.972 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.917 dan Rp1.857 tahun 2012 dan 2011) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Nilai kontrak sebesar Rp248.611 dan Rp75.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.734 dan Rp1.549 tahun 2012 dan 2011) PT Bank DBS Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp100.000 dan Rp100.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp83 dan Rp139 tahun 2012 dan 2011) Standard Chartered Bank Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp100.000 dan Rp180.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.500 dan Rp2.500 tahun 2012 dan 2011) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Amanah Syariah (Nilai kontrak sebesar Rp81.000 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnil tahun 2012) PT Bank Panin Syariah (Nilai kontrak sebesar Rp71.121 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp163 tahun 2012) PT BCA Syariah (Nilai kontrak sebesar Rp35.189 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp95 tahun 2012) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (Nilai kontrak sebesar Rp23.667 dan Rp83.416 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp1.375 dan Rp1.375 tahun 2012 dan 2011) PT Bank Syariah Mandiri (Nilai kontrak sebesar Rp15.273 dan Rp34.961 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp195 dan Rp355 tahun 2012 dan 2011) PT Bank Ganesha (Nilai kontrak sebesar Rp8.559 dan Rp16.192 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp35 dan Rp 73 tahun 2012 dan 2011)
Third Parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued) 2012
Pihak Ketiga PT Bank Sinarmas Tbk (Nilai kontrak sebesar Rpnil dan Rp3.774 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rpnil dan Rp17 tahun 2012 dan 2011) Sub-total
2011
-
3.757
Third Parties PT Bank Sinarmas Tbk (Contract value of Rpnil and Rp3,774 net of unamortized bank provision of Rpnil and Rp17 in 2012 and 2011)
1.079.795
851.450
Sub-total
Pihak Berelasi (Catatan 28) PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Nilai kontrak sebesar Rp73.194 dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp177 tahun 2012)
73.017
-
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Contract value of Rp73,194, net of unamortized bank provision of Rp177 in 2012)
Sub-total
73.017
-
Sub-total
1.152.812
851.450
Total
10,00% - 19,00% -
10,25% - 16,00% 7,34% - 13,08%
Annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
9,35% - 19,00% -
11,00% - 14,50% 7,34%
Average effective annual interest rates Rupiah currency Foreign currency
Total
Tingkat bunga tahunan Mata uang Rupiah Mata uang asing Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang Rupiah Mata uang asing
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Related Party (Note 28)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.194 tanggal 20 Oktober 2010, BCA setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dalam bentuk Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 1”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan masing-masing adalah sebesar Rp25.000 dan Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga masing-masing sebesar 10,75% dan 11,00% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No.194 dated October 20, 2010, BCA agreed to provide Credit Facility in the form of Local Credit (Current Account) and Installment Loan Facility (“Installment Loan Facility 1”) with a maximum available fund amounting to Rp25,000 and Rp200,000, respectively, which were used as motor vehicle financing. The loans bear interest rate at 10.75% and 11.00% per annum, respectively. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
40
158
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) (continued)
Pada tanggal 19 Oktober 2011, Perusahaan telah mendapatkan penambahan fasilitas berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No.116 dimana BCA setuju untuk memperpanjang Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum dana Rp25.000 yang telah jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2012 dan menambah fasilitas kredit berupa fasilitas Installment Loan (“Fasilitas Installment Loan 2”) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp500.000 yang akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait. Kedua pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun.
On October 19, 2011, the Company has secured additional facilities under the First Amendment of Credit Agreement No.116 where BCA agreed to extend the Local Credit (Current Account) Facility with maximum fund amounting to Rp25,000 which has matured on October 20, 2012 and increase the credit facility in the form of Installment Loan Facilty (“Installment Loan Facilty 2”) with a maximum available fund amounting to Rp500,000 with a maximum maturity of three (3) years from the date of any related withdrawal. Both loan facilities bear interest rate at 10.50% per annum.
Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit No.116 tersebut, Fasilitas Installment Loan 1 akan jatuh tempo maksimum 3 (tiga) tahun sejak tanggal setiap penarikan yang terkait.
Under the First Amendment of Credit Agreement No.116, the Installment Loan Facility 1 will mature at a maximum of three (3) years from the date of any related withdrawal.
Jangka waktu penarikan kredit untuk Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dan Fasilitas Installment Loan 2 adalah masing-masing sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012 dan 9 (sembilan) bulan sejak tanggal penandatanganan Perubahan Pertama Perjanjian Kredit.
The withdrawal period for the Local Credit (Current Account) Facility and Installment Loan Facility 2 are up to October 20, 2012 and nine (9) months from the signing date of the First Amendment of Credit Agreement, respectively.
Pada tanggal 16 Oktober 2012, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah maksimum dana Rp25.000 yang jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2013.
On October 16, 2012, the Compay has secured facilities to extend the Local Credit (Current Account) Facility with maximum fund amounting to Rp25,000 which matured on January 20, 2013.
Berdasarkan surat No.40015/GBK/2013 tanggal 18 Januari 2013, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan atas Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang akan jatuh tempo pada tanggal 20 Maret 2013.
Based on the letter No.40015/GBK/2013 dated January 18, 2013, the Company has secured facilities to extend the Local Credit Facilities (Current Account) which which will mature on March 20, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BCA tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by BCA.
159
WOM Finance • 2012 Annual Report
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.45 tanggal 21 April 2010, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Jangka waktu Fasilitas Pinjaman Tetap ini ditetapkan 19 (sembilan belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan telah berakhir pada tanggal 21 Nopember 2011.
Based on the Credit Agreement No.45 dated April 21, 2010, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The term of Fixed Loan Facility is determined nineteen (19) months since the agreement is signed and expired on November 21, 2011.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 12,50% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang konsumen Perusahaan minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 12.50% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 5 Nopember 2011.
The loas has matured and paid on November 5, 2011.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.60 tanggal 22 Desember 2011, Bank Panin setuju memberikan Fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp350.000 yang digunakan sebagai pembiayaan kendaraan bermotor. Tanggal jatuh tempo dari masing-masing pinjaman yaitu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan masing-masing yang tidak boleh melebihi tanggal jatuh tempo fasilitas kredit. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2015.
Based on the Credit Agreement No.60 dated December 22, 2011, Bank Panin agreed to provide a Fixed Loan Facility II with a maximum available fund amounting to Rp350,000, which was used as motor vehicle financing. The maturity date of each loan is thirty six (36) months from the date of each withdrawal and must not exceed the maturity date of the credit facility. The facility will expire on February 28, 2015.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen bersih minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5), tidak dalam keadaan dijaminkan kepada pihak ketiga manapun juga serta obyek pembiayaan harus ditanggung asuransi serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 11.25% per annum. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s net receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) not secured to any third party and also the object of financing should be covered by insurance and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Berdasarkan surat Penurunan Bunga Fasilitas Pinjaman Tetap II No.316/DFI/EXT/11 tanggal 20 Desember 2011, Bank Panin telah menyetujui permohonan Perusahaan untuk menyesuaikan tingkat suku bunga untuk Fasilitas Pinjaman Tetap II dari 11,25% per tahun menjadi 10,75% per tahun.
Based on a letter of Reduction in interest for Fixed Loan Facility II No.316/DFI/EXT/11 dated December 20, 2011, Bank Panin has approved the Company’s request to adjust interest rate for Fixed Loan Facility II from 11.25% per annum to 10.75% per annum.
42
160
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (lanjutan)
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Bank Panin”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Panin tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Panin.
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.114/PEP-DBSI/IV/2009 tanggal 7 April 2009, Bank DBS setuju untuk memberikan fasilitas kredit tidak bergulir dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 sebagai fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Fasilitas perbankan ini jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2010.
Based on the Credit Agreement No.114/PEPDBSI/IV/2009 dated April 7, 2009, Bank DBS agreed to provide an uncommitted revolving credit facility with a maximum amount of Rp100,000, for motor vehicle financing. The credit facility has matured on March 27, 2010.
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No.085/PFPA-DBSI/III/2010, dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,65% sampai dengan 11,70% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurangkurangnya 125,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
On March 1, 2010, the Company obtained an extension of the facility based on letter No. 085/PFPA-DBSI/III/2010 and matured on March 27, 2011. The loan used to bear interest rates ranging from 11.65% to 11.70% per annum, and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125.00% of the amount of credit facility (Note 5).
Pada tanggal 24 Juni 2011, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No.287/PFPA-DBSI/VI/2011 dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10,95% sampai dengan 11,00% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurangkurangnya 125,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5) dan rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali.
On June 24, 2011, the Company acquired an extension of the facility based on letter No.287/PFPA-DBSI/VI/2011 and matured on March 27, 2012. The loan used to bear interest rates ranging from 10.95% to 11.00% per annum, and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125.00% of the amount of credit facility (Note 5) and maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pada tanggal 3 April 2012, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No.1094/IV/DBSI/BG-JKT/2012 dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Mei 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,05% sampai dengan 11,15% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan jumlah sekurangkurangnya 125,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 5).
On April 3, 2012, the Company acquired an extension of the facility based on letter No.1094/IV/DBSI/BG-JKT/2012 which matured on May 27, 2012. The loan used to bear interest rates ranging from 11.05% to 11.15% per annum, and was secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125.00% of the amount of credit facility (Note 5).
161
WOM Finance • 2012 Annual Report
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’) (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’) (continued)
Pada tanggal 19 Juni 2012, Perusahaan telah mendapatkan perpanjangan fasilitas berdasarkan surat No.295/PFPA-DBSI/VI/2012 dengan jatuh tempo pada tanggal 27 Maret 2013. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,00% per tahun, dengan jaminan berupa jaminan secara fidusia atas piutang pembiayaan kosumen dengan jumlah sekurang-kurangnya 125,00% dari jumlah pokok fasilitas kredit dan rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 10 kali (Catatan 5).
On June 19, 2012, the Company acquired an extension of the facility based on letter No. 295/PFPA-DBSI/VI/2012 and will mature on March 27, 2013. The loan bears interest rates at 11.00% per annum, and is secured by fiduciary transfer of consumer financing receivables with a minimum of 125.00% of the amount of credit facility and maximum debt to equity ratio of 10 times (Note 5).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank DBS tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank DBS.
Standard Chartered Bank Indonesia (‘‘SCB‘‘)
Standard Chartered Bank Indonesia (‘’SCB’’)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.JKT/TTD/3234 tanggal 23 Maret 2011, SCB setuju untuk memberikan fasilitas kredit berupa “Committed Secured Term Loan” sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,35% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2014. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 125,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali. Perusahaan juga wajib menjaga total kekayaan neto berwujud minimal sebesar Rp400.000.
Based on the Credit Agreement No.JKT/TTD/3234 dated March 23, 2011, SCB agreed to provide a credit facility “Committed Secured Term Loan” amounting to Rp200,000, which is used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 11.35% per annum and will mature on March 23, 2014. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 125.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times. The Company also has to maintain minimum net assets value amounting to Rp400,000.
Pembatasan Keuangan Rasio total utang terhadap kekayaan neto berwujud Rasio non performing loan terhadap total piutang pembiayaan konsumen Rasio eksposur mata uang terbuka yang tidak terlindung nilai terhadap kekayaan neto berwujud
Financial Covenants :
max. 10:1
:
:
max. 5,00%
:
:
max. 25,00%
:
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by SCB.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh SCB tersebut di atas.
44
162
Total debt to net worth ratio Non performing loan to total consumer financing receivables ratio Open foreign currency that are not protected against the tangible net asset value exposure ratio
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.JAK/100450/U/ 00149781 tanggal 6 Oktober 2010, HSBC setuju untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Modal Kerja (Corporate Facility Agreement (“CFA”)) dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,25% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman (Catatan 5) serta mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No.JAK/100450/U/ 00149781 dated October 6, 2010, HSBC agreed to provide a Working Capital Loan Facility (Corporate Facility Agreement (“CFA”)) with a maximum available fund amounting to Rp200,000, which was used for motor vehicle financing. The loan used to bear interest rate at 10.25% per annum. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 100.00% of the total amount of the outstanding loan (Note 5) and maintain maximum debt to equity ratio of 10 times.
Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan telah mendapatkan penambahan atas CFA tersebut berdasarkan Penambahan Atas Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No.JAK/120705/U/00218558 dimana HSBC setuju untuk merubah struktur fasilitas dan selanjutnya mengubah ketentuan di dalam perjanjian kredit.
On July 30, 2012, the Company has secured additional CFA under the Addendum to Corporate Facility Agreement No.JAK/120705/U/00218558 where HSBC agreed to amend the facility structure and further amend certain provisions of the credit agreement.
Berdasarkan penambahan tersebut, HSBC setuju untuk memberikan pinjaman berulang dan fasilitas pembiayaan mudharabah dengan jumlah penggunaan fasilitas limit gabungan tidak dapat melebihi Rp200.000.
Based on that addendum, HSBC agreed to provide revolving loan and mudharabah financing facility with total combined limit facility cannot exceed Rp200,000.
Pinjaman berulang
Revolving loan
Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai modal kerja jangka pendek Perusahaan.
The purpose of this loan is to fund the Company’s short term working capital.
Jangka waktu dari setiap pinjaman maksimal 1 (satu) tahun terhitung sejak pencairan dan setiap tranche harus sebesar Rp5.000 dan pinjaman pokok secara bulanan.
Tenor of each loan is maximum one (1) year from disbursement date and each tranche should be in a minimum of Rp5,000 and principal loan will be paid monthly.
adalah tanggal minimal dibayar
The loan bears interest rate at 10.25% per annum.
Saldo pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 11 Pebruari 2013 dan sampai tanggal laporan keuangan, Perusahaan tidak melakukan perpanjangan atas pinjaman ini.
The loan will mature on February 11, 2013 and up to the completion of the financial statements, the Company does not renew this loan.
Fasilitas pembiayaan mudharabah
Mudharabah financing facility
Fasilitas ini ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan pembiayaan murabahah dan/atau ijarah Perusahaan.
The purpose of this facility is to facilitate Company’s financing activities under murabahah and/or ijarah contracts.
Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun sejak tanggal pencairan.
This facility will mature in one (1) year from disbursement date.
45
163
WOM Finance • 2012 Annual Report
Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 10,25% per tahun.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) (continued)
Fasilitas pembiayaan mudharabah (lanjutan)
Mudharabah financing facility (continued)
Dasar perhitungan bagi hasil yang digunakan adalah sesuai dengan rasio bagi hasil (nisbah) yang akan ditentukan dalam suatu perjanjian mudharabah antara HSBC dan Perusahaan dengan nilai keuntungan tersebut setara dengan 11,00% per tahun untuk HSBC.
The basis used for calculation of profit sharing is in accordance with the profit sharing ratio (nisbah) which will be determined in a certain mudharabah agreement between HSBC and the Company whereas the HSBC’s profit amount is equivalent to 11.00% per annum.
Saldo fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2013 dan sampai tanggal laporan keuangan, Perusahaan tidak melakukan perpanjangan atas pinjaman ini.
The facility will mature on August 5, 2013 and up to the completion of the financial statements, the Company does not renew this loan.
Baik pinjaman berulang dan fasilitas pembiayaan mudharabah dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Both the revolving loan and mudharabah financing facility are collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh HSBC tersebut di atas.
As of December 31, 2012 dan 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by HSBC above.
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
Pada tanggal 21 Juni 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Wa’ad Mudharabah dengan pola modal kerja - Non Revolving dimana BPS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp80.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pertama.
On June 21, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Wa’ad Mudharabah scheme with the pattern of working capital - Non Revolving where BPS agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp80,000. The term of credit withdrawal is six (6) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date.
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 110,00% dari total pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BPS tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by BPS.
46
164
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT BCA Syariah (“BCAS”)
PT BCA Syariah (“BCAS”)
Pada tanggal 26 Mei 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Al-Mudharabah dengan BCAS, dimana BCAS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp50.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan pertama. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 60 (enam puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
On May 26, 2011, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Al-Mudharabah with BCAS, whereby BCAS agreed to provide financing facility with a maximum amount of Rp50,000. The term of credit withdrawal is twelve (12) months since the signing of the agreement and will mature in thirty six (36) months since the first drawdown date. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than sixty (60) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BCAS tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by BCAS.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2011, the Company has not withdrawn any loans from this facility.
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.11 tanggal 9 Juni 2010, BSM setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit Pembiayaan dengan Akad Line Facility Musyarakah dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp200.000. Jangka waktu fasilitas pembiayaan ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak akad ini ditandatangani dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 7 September 2010, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp1.280 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 32 (tiga puluh dua) kali angsuran mulai 7 Oktober 2010 sampai 7 Mei 2013. Pada tanggal 28 Januari 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp3.065 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%.
Based on the Credit Agreement No.11 dated June 9, 2010, BSM agreed to provide a Credit Financing Facility with Akad Line Facility Musyarakah with a maximum available fund amounting to Rp200,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the signing date of the agreement and can be extended. On September 7, 2010, the Company drawdown the facility amounting to Rp1,280 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed every three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty two (32) times starting October 7, 2010 until May 7, 2013. On January 28, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp3,065 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed every three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%.
165
WOM Finance • 2012 Annual Report
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) (continued)
Pokok dan margin diangsur sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran mulai 28 Pebruari 2011 sampai 29 Januari 2014. Pada tanggal 2 Pebruari 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp25.000 dengan tingkat margin sebesar 13,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali angsuran mulai 2 Maret 2011 sampai 2 Januari 2014.
The principal and margin will be paid in thirty six (36) times starting February 28, 2011 until January 29, 2014. On February 2, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp25,000 with margin rate of 13.00% per annum. The margin will be reviewed each three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty five (35) times starting March 2, 2011 until January 2, 2014.
Pada tanggal 21 Juni 2011, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut sebesar Rp20.000 dengan tingkat margin sebesar 12,00% per tahun. Margin akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga) bulan sekali berdasarkan ceiling price dengan rate maksimum 19,00%. Pokok dan margin diangsur sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali angsuran mulai 21 Juli 2011 sampai 21 Mei 2014. Cara pembayaran dilakukan berdasarkan jadwal angsuran bulanan (pokok dan bagi hasil) yang ditentukan pada saat pencairan.
On June 21, 2011, the Company drawdown the facility amounting to Rp20,000 with margin rate 12.00% per annum. The margin will be reviewed every three (3) months based on ceiling price with the maximum rate of 19.00%. The principal and margin will be paid in thirty five (35) times starting July 21, 2011 until May 21, 2014. The term of payment is based on the monthly installment schedule (principal and sharing revenue) which has been determined on the drawdown date.
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar 110,00% dari piutang pokok (Catatan 5). Fasilitas pembiayaan konsumen ini telah berakhir pada tanggal 9 Juni 2012.
The facility was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 110.00% of the amount of the outstanding loan (Note 5). This consumer financing facility has expired on June 9, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BSM tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by BSM.
PT Bank Ganesha (“Bank Ganesha”)
PT Bank Ganesha (“Bank Ganesha”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.3 tanggal 21 Desember 2010, Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Fixed Loan Executing dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp23.000 untuk keperluan modal kerja pembiayaan piutang usaha kendaraan roda dua. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,50% per tahun. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen minimal sebesar 110,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
Based on the Credit Agreement No.3 dated December 21, 2010, Bank Ganesha agreed to provide a Fixed Loan Executing Facility with a maximum available fund amounting to Rp23,000, which was used for motor vehicle financing. The loan bears interest rate at 11.50% per annum. The agreement is secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables from customers at 110.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Saldo pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2013.
The loan will mature on December 23, 2013.
48
166
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan
Data Perseroan
Financial Report
Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Ganesha (“Bank Ganesha”) (lanjutan)
PT Bank Ganesha (“Bank Ganesha”) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Ganesha tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Ganesha.
PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”)
PT Bank Sinarmas Tbk (“Bank Sinarmas”)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No.34 tanggal 7 Mei 2009, Bank Sinarmas setuju untuk memberikan Fasilitas Kredit dengan jumlah maksimum dana yang disediakan adalah sebesar Rp100.000. Jangka waktu pinjaman adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal pencairan kredit awal dan berakhir pada tanggal 3 Maret 2012. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 16,00% per tahun dan dapat berubah sewaktuwaktu. Perjanjian tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas tagihan konsumen minimal sebesar 100,00% dari nilai outstanding pinjaman (Catatan 5).
Based on the Credit Agreement No.34 dated May 7, 2009, Bank Sinarmas agreed to provide a Credit Facility with a maximum available fund amounting to Rp100,000. The term of the facility is twenty four (24) months starting from the initial withdrawal and has expired on March 3, 2012. The loan bears interest rate at 16.00% per annum and subject to change any time. The agreement was secured by fiduciary transfer of the Company’s receivables to customer at 100.00% of the amount of the outstanding loan (Note 5).
Berdasarkan surat Perubahan Suku Bunga untuk Fasilitas Kredit No.SKL.0569/2009/CM/CR-KCU tanggal 3 Agustus 2009 menyatakan bahwa efektif tanggal 3 Agustus 2009, suku bunga Fasilitas Kredit akan disesuaikan menjadi 14,50% per tahun (fixed selama jangka waktu kredit) atau sebesar suku bunga yang disepakati bersama oleh Bank Sinarmas dan Perusahaan pada saat pencairan fasilitas kredit dari sebelumnya 16,00% per tahun (fixed selama jangka waktu kredit) atau sebesar suku bunga yang disepakati bersama oleh Bank Sinarmas dan Perusahaan pada saat pencairan fasilitas kredit.
Based on the letter of Changes of Interest Rate for Credit Facility No.SKL.0569/2009/CM/CR-KCU dated August 3, 2009, stated that effective August 3, 2009, the interest rate for Credit Facility will be adjusted to 14.50% per annum (fixed over the loan period) or the interest rate agreed upon by the Bank Sinarmas and the Company at the time of credit facility disbursement from the previous 16.00% per annum (fixed over the loan period) or the interest rate agreed upon by the Bank Sinarmas and the Company at the time of credit facility disbursement.
Selama masa berlakunya perjanjian tersebut, Perusahaan harus mempertahankan security ratio sebesar minimum 100,00%.
As long as the loan is still outstanding, the Company shall maintain a minimum security ratio of 100.00%.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 3 Maret 2012.
The loan has matured and paid on March 3, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh Bank Sinarmas tersebut di atas.
As of December 31, 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by Bank Sinarmas.
167
WOM Finance • 2012 Annual Report
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued) Entwicklungs-
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (‘‘DEG‘‘)
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 9 Agustus 2006, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 15). Jangka waktu pinjaman adalah selama 5 (lima) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2011. Suku bunga tahunan adalah tetap sebesar 7,34%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 5), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated August 9, 2006, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount) (Note 15). The term of the facility was five (5) years and mature on July 15, 2011. The facility bears annual fixed interest rate of 7.34% to be used for consumer financing (Note 5) and secured by consumer financing receivables (Note 5). The principal and interest are paid semi-annually based on the schedule of payment.
Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.555.554 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp50.694 pada tahun 2011.
The Company has made an installment principal payment amounting to US$5,555,554 (in full amount) or equivalent to Rp50,694 in year 2011.
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 15 Juli 2011.
The loan has matured and paid on July 15, 2011.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan Perusahaan tidak dapat mengambil alih liabilitas termasuk liabilitas kontinjensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan tanpa memperoleh persetujuan dari DEG.
Under the above agreement with DEG, the Company, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Deutsche Investitions - Und gesellschaft MBH, Jerman (‘‘DEG‘‘)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio total klien besar exposure Rasio exposure pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio utang terhadap ekuitas Rasio ekuitas terhadap total aset Rasio beban terhadap pendapatan Rasio margin tingkat suku bunga neto Rasio selisih mata uang asing yang tidak di-hedging
: : : : : : : : : :
max. 15,00% max. 25,00% max. 400,00% max. 10,00% max. 15,00% max. 100,00% 12:1 min. 12,00% max. 80,00% min. 5,00%
: 15,00% - 100,00%
50
168
: : : : : : : : : : :
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate large client exposure ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Maturity gap ratio Debt to borrower’s equity ratio Equity to total assets ratio Cost to income ratio Net interest margin Aggregate unhedged open currency position ratio
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Jerman (‘‘DEG‘‘) (lanjutan)
Deutsche Investitions - Und Entwicklungsgesellschaft MBH, Germany (‘‘DEG‘‘) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 17 Desember 2010, DEG setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh). Jangka waktu pinjaman adalah selama 54 (lima puluh empat) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2015. Suku bunga tahunan adalah sebesar AS$ LIBOR ditambah 3,50%, yang digunakan untuk pembiayaan konsumen (Catatan 5), dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan jadwal pembayaran.
Based on the Credit Agreement dated December 17, 2010, DEG agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$25,000,000 (in full amount). The term of the facility is fifty four (54) months and will mature on July 15, 2015. The facility bears annual interest rate of USD LIBOR rate plus 3.50% to be used for consumer financing (Note 5) which is secured by consumer financing receivables (Note 5). The principal and interest are paid semi-annually based on the schedule of payment.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Perusahaan belum melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman ini.
As of December 31, 2012 and 2011 the Company has not withdrawn any loans from this facility.
Perjanjian dengan DEG mensyaratkan antara lain, Perusahaan, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari DEG tidak dapat mengambil alih liabilitas termasuk liabilitas kontinjensi (jaminan) dengan jumlah melebihi AS$1.000.000 (dalam nilai penuh) kecuali untuk usaha normal Perusahaan.
Under the above agreement with DEG, the Company, among others, without prior approval from DEG is not allowed to assume liabilities including contingent liabilities (guarantees), exceeding the aggregate of more than US$1,000,000 (in full amount) except for those in the ordinary course of business.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the loan is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio exposure satu peminjam Rasio satu kelompok economic exposure Rasio exposure grup agregat Rasio exposure pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio selisih waktu jatuh tempo Rasio ekuitas terhadap total aset I Rasio ekuitas terhadap total aset II Rasio beban terhadap pendapatan
: : : : : : : : :
max. 15,00% max. 15,00% max. 200,00% max. 10,00% max. 15,00% max. 100,00% min. 14,00% min. 10,00% max. 80,00%
: : : : : : : : :
Financial Covenants Single borrower exposure ratio Single economic group exposure ratio Aggregate group exposure ratio Related parties exposure ratio Open credit exposure ratio Maturity gap ratio Equity to total assets I ratio Equity to total assets II ratio Cost to income ratio
Pembatasan Keuangan Rasio margin tingkat suku bunga neto
:
:
Financial Covenants Net interest margin
Rasio selisih mata uang asing
:
min. 5% max 10,00%; or 20,00%*
:
Open foreign currency ratio
Untuk setiap jenis mata uang tidak lebih dari 10,00% (sepuluh persen) dan untuk seluruh mata uang tidak lebih dari 20,00% (dua puluh persen)
For any single currency not more than 10.00% (ten percent) and in aggregate of all currencies of not more than 20.00% (twenty percent)
169
WOM Finance • 2012 Annual Report
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan) International Finance Corporation (“IFC”)
International Finance Corporation (“IFC”)
Pada tanggal 6 Juli 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit dengan IFC, dimana IFC setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$20.000.000 (dalam nilai penuh), yang digunakan untuk pembiayaan konsumen, dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen (Catatan 5). Pada tanggal 12 September 2006, Perusahaan mencairkan fasilitas tersebut dengan kurs Rp9.100 (dalam nilai penuh) per AS$1 (dalam nilai penuh) atau sebesar Rp182.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,03%. Angsuran pokok dan bunga dibayar setiap 6 (enam) bulan sampai dengan tanggal 15 Maret 2011.
On July 6, 2006, the Company entered into a credit agreement with IFC, whereby IFC agreed to provide a credit facility with a maximum amount of US$20,000,000 (in full amount), which was used for motor vehicles financing with the consumer financing receivables as the security (Note 5). On September 12, 2006, the Company utilized the facility with the exchange rate of Rp9,100 (in full amount) per US$1 (in full amount) or amounting to Rp182,000, with fixed interest rate of 13.03%. The principal installment and interest should be paid semi-annually up to March 15, 2011.
Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman masing-masing sebesar AS$5.000.000 (dalam nilai penuh) atau ekuivalen sebesar Rp45.500 pada tahun 2011.
The Company has made principal installment payments amounting to US$5,000,000 (in full amount) or equivalent to Rp45,500 in year 2011.
Selain itu, selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
In addition, while the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain financial position as follows:
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko nilai tukar mata uang asing Rasio risiko nilai tukar satu mata uang asing Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio risiko total tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
10. BANK LOANS (continued)
: : : : : :
≥ 10,00% ≥ 8,00% ≤ 15,00% ≤ 50,00% ≤ 15,00% ≤ 25,00%
: : : : : :
: : : : :
≤ 25,00% ≤ 25,00% ≤ 10,00% ≤ 10,00% ≤ 20,00%
: : : : :
:
≥ -150,00%
:
:
≥ -300,00%
:
Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio
Saldo pinjaman telah jatuh tempo dan dibayar pada tanggal 15 Maret 2011.
The loan has matured and paid on March 15, 2011.
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
Pada tanggal 27 Juli 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan Akad Murabahah dengan BMSI dimana BMSI setuju untuk memberikan Fasilitas Pembiayaan dengan jumlah maksimum dana yang disediakan sebesar Rp85.000. Jangka waktu penarikan fasilitas ditetapkan 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani dan akan jatuh tempo maksimum 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal perjanjian.
On July 27, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with Akad Murabahah with BMSI, where BMSI agreed to provide Financing Facility with a maximum available fund amounting to Rp85,000. The term of facility withdrawal is six (6) months since the signing of the agreement and will mature in forty-eight (48) months since the first signing date.
52
170
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Property and equipment plus equity investments ratio Aggregate foreign exchange risk ratio Single currency foreign exchange risk Interest rate risk ratio Aggregate interest rate risk ratio
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UTANG BANK (lanjutan)
10. BANK LOANS (continued)
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”) (lanjutan)
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”) (continued)
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,00% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen dengan kolektibilitas lancar sebesar 100,00% dari total pokok pinjaman dengan kategori piutang yang tidak memiliki tunggakan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari (Catatan 5) serta mempertahankan Gearing Ratio tidak melebihi 10 kali.
The loan bears interest rate at 10.00% per annum. The loan is collateralized by consumer financing receivables with current collectibility rating equivalent to 100.00% of the total amount of the outstanding loan with category day past due not over than ninety (90) days (Note 5) and maintain maximum Gearing Ratio of 10 times.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BMSI tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by BMSI.
Perjanjian-perjanjian dengan BCA, Bank Panin, Bank DBS, SCB, HSBC, BPS, BCAS, BSM, Bank Ganesha, Bank Sinarmas, DEG, IFC dan BMSI mensyaratkan Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut ini, sebelum memperoleh persetujuan dari bank-bank tersebut, yang antara lain, melakukan konsolidasi, merger, akuisisi atau penyertaan saham; penjualan aset Perusahaan; melakukan investasi baru; perubahan Anggaran Dasar berupa penurunan modal; pembiayaan kepada perusahaan berelasi maupun perusahaan lainnya di luar transaksi usaha sehari-hari; pembagian dividen; mengikatkan diri sebagai penanggung kepada pihak lain atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain; pelunasan pinjaman kepada seluruh pemegang saham; penawaran umum atas saham Perusahaan atau pembelian kembali saham Perusahaan; perubahan bentuk usaha Perusahaan; menjaminkan kembali BPKB kepada pihak lain; dan memperoleh pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan lain kecuali untuk kegiatan usaha yang normal.
Under the above agreements with BCA, Bank Panin, Bank DBS, SCB, HSBC, BPS, BCAS, BSM, Bank Ganesha, Bank Sinarmas, DEG, IFC and BMSI, the Company, without prior approval from those banks, is not allowed to, among others, enter into consolidation, merger, acquisitions or investments in shares of stock; sell the Company’s assets; enter into new investments; change the Articles of Association relating to capital reduction; provide financing to other related parties and unrelated parties other than in the normal course of business; distribute dividends; act as a guarantor of or collateralize the Company’s assets to obligation of other parties; repay the loans obtained from all stockholders; float the Company’s shares to the public or buy back the Company’s shares; alter the Company’s nature of business; pledge the same BPKB as collateral to other parties; and obtain loans or credits from other financial institutions except in the normal course of business.
11. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
11. DUE TO A RELATED PARTY 2012
2011
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
100.000
100.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Tingkat bunga tahunan Mata uang rupiah
14,75%
14,75%
Annual interest rates Rupiah currency
Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan Mata uang rupiah
14,75%
14,75%
Average effective annual interest rates Rupiah currency
171
WOM Finance • 2012 Annual Report
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI (lanjutan)
11. DUE TO A RELATED PARTY (continued)
(“BII”)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Nopember 2007, BII setuju untuk memberikan fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000, yang digunakan untuk memperkuat struktur modal Perusahaan. Fasilitas ini dikenakan bunga tetap sebesar 14,75% per tahun dan akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2014.
Based on the Subordinated Loan Agreement dated November 30, 2007, BII agreed to provide a credit facility at the maximum amount of Rp100,000, which was used for strengthening the Company’s capital structure. This facility has fixed interest rate at 14.75% per annum and will be due on November 30, 2014.
Biaya bunga yang dikenakan untuk pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp14.790 dan Rp14.750 pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 25 dan 28).
Interest incurred for this facility amounted to Rp14,790 and Rp14,750 for years ended December 31, 2012 and 2011, respectively (Notes 25 and 28).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mencatat bunga masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp849 dan Rp849 (Catatan 12 dan 28).
As of December 31, 2012 and 2011, the Company recorded accrued interest amounting to Rp849 and Rp849, respectively (Notes 12 and 28).
Selama masa berlakunya perjanjian ini, Perusahaan harus mengelola posisi keuangan sebagai berikut:
While the agreement is still outstanding, the Company is obliged to maintain its financial position as follows:
PT Bank (lanjutan)
Internasional
Indonesia
Tbk
Pembatasan Keuangan Rasio risiko kecukupan modal tertimbang Rasio ekuitas terhadap aset Rasio economic exposure group Rasio total large exposure Rasio exposure pada pihak-pihak berelasi Rasio piutang bermasalah Rasio aset tetap ditambah investasi modal Rasio risiko tingkat suku bunga Rasio selisih waktu jatuh tempo pertukaran mata uang asing Rasio jumlah selisih negatif waktu jatuh tempo Gearing ratio Non-performing loan
: : : : : :
≥ 10,00% ≥ 8,00% ≤ 15,00% ≤ 50,00% ≤ 15,00% ≤ 25,00%
: : : : : :
: :
≤ 25,00% ≤ 10,00%
: :
:
≥ -150,00%
:
: : :
≥ -300,00% max. 10 : 1 ≤ 6,00%
: : :
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
12. ACCRUED EXPENSES 2012
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Foreign currency maturity gap ratio Aggregate negative maturity gap ratio Gearing ratio Non-performing loan
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by BII.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BII tersebut di atas.
2011
Pihak ketiga Bunga Komisi dan bonus karyawan Lain-lain
19.528 17.562 -
20.036 11.502 993
Third parties Interests Employees’ commissions and bonus Others
Sub-total
37.090
32.531
Sub-total
869
849
Related parties (Notes 11 and 28) Interests
37.959
33.380
Total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 11 dan 28) Bunga Total
54
172
Financial Covenants Risk weighted capital adequacy ratio Equity to assets ratio Economic group exposure ratio Aggregate large exposures ratio Related parties exposure ratio Open credit risk ratio Property and equipment plus equity investments ratio Interest rate risk ratio
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN
13. TAXATION Taxes payable consist of:
Utang pajak terdiri dari: 2012 Utang pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Total
2011 9.403 3.024 191 103
890 237 73
Income taxes payable: Article 29 Article 21 Article 23 Article 4 (2)
12.721
1.200
Total
A reconciliation between income before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif Ditambah (dikurangi): Beda temporer Amortisasi atas pendapatan administrasi ditangguhkan dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen Penyisihan imbalan paska - kerja Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Beda tetap Pajak PPh 21 ditanggung pemberi kerja Penyusutan Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50,00% Denda pajak Sumbangan Asuransi kesehatan Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final
Laba kena pajak (jumlah akumulasi rugi fiskal)
28.118
15.774
Income before tax expense as shown in the statement of comprehensive income Add (deduct): Temporary differences
81.165
13.619
15.348
11.948
Amortization on deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Provision for postemployment benefits
2.478
-
Provision for impairment losses
15.273
12.371
Permanent differences Employee income tax borned by employer
3.365 1.682 94 -
2.824 1.925 119 29.370
(9.251)
(20.865)
138.272
67.085
(16.118) (42.682) (84.538)
(16.118) (42.682) (151.623)
42.682 37.616
(143.338)
Depreciation Car Ownership ProgramNon Deductible Expense 50.00% Tax penalties Donations Health Insurance Interest income subjected to final income tax Estimated taxable income Accumulated fiscal loss Year 2009 Year 2008 Year 2007 Fiscal loss adjustment Year 2008 Taxable income (accumulated fiscal loss carry forward)
55
173
WOM Finance • 2012 Annual Report
Taksiran laba fiskal Akumulasi rugi fiskal Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Penyesuaian atas rugi fiskal Tahun 2008
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2012 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan Perusahaan.
Taxable income which is resulted from reconciliation for the year 2012 will be used as basis in submission of the Company’s Annual Corporate Tax Return.
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2011 sesuai dengan SPT Tahunan PPh Badan Perseroan.
Taxable income which is resulted from reconciliation for the year 2011 conforms with the Company’s Annual Corporate Tax Returns.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the income tax expense for the current year and estimated claims for tax refund are as follows:
2012
2011
Pajak penghasilan Pasal 25 dibayar dimuka
-
Taksiran tagihan pajak penghasilan Tahun berjalan Tahun sebelumya Penerimaan kas tagihan pajak penghasilan tahun sebelumnya
(968)
-
Estimated claims for tax refund Current year Prior year Cash receipt of previous year claims for value added tax return Estimated claims for income tax refund
(3.812) (9.801)
(2.887) (34.232)
5.729
27.318*
Estimated claims for value - added tax return Current year Prior year Cash receipt of previous year claims for value - added tax return
Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai
(7.884)
(9.801)
Estimated claims for value - added tax return
Taksiran Tagihan Pajak
(8.852)
(10.769)
Estimated Claims for Tax Refund
(968)
Prepayments of income tax article 25
(968)
Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai Tahun berjalan Tahun sebelumnya Penerimaan kas tagihan pajak pertambahan nilai tahun sebelumnya
Sebesar Rp202 merupakan beban pajak.
Amounting to Rp202 represents tax expense.
As of December 31, 2012 and 2011, the estimated claims for tax refund were recorded as part of “Other Assets” in the statements of financial position (Note 9).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, taksiran tagihan pajak penghasilan badan dicatat sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam laporan posisi keuangan (Catatan 9).
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
(968)
-
Taksiran tagihan pajak penghasilan
56
174
-
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) Reconciliation between the tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before tax expense, and the tax expense as shown in the statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak, dengan beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Laba sebelum beban pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
2011
28.118
15.774
Income before tax expense as shown in the statements of comprehensive income
7.030
3.944
Tax expense at the applicable tax rates
Pengaruh pajak atas beda tetap pada tarif pajak maksimum yang berlaku Penyesuaian atas rugi fiskal
2.790 10.670
6.436 -
Beban pajak
20.490
10.380
Tax expense
Beban pajak: Kini Tangguhan
9.403 11.087
10.380
Tax expense: Current Deferred
Total
20.490
10.380
Total
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
Tax effects on permanent differences at the applicable maximum tax rate Fiscal loss adjustment
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa liabilitas pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan liabilitas serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated fiscal loss carryforward based on the Company’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
175
WOM Finance • 2012 Annual Report
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued) The details of deferred tax expense are as follows:
Rincian beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2012 Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum yang berlaku: Laba fiskal Penyisihan imbalan paska-kerja Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Amortisasi atas pendapatan administrasi ditangguhkan dan biaya-biaya langsung yang timbul pertama kali yang terkait dengan piutang pembiayaan konsumen Penyesuaian atas rugi fiskal Total
2011
25.164
16.771
(3.837)
(2.987)
(620)
(3.404) -
11.087
10.380
Provision for impairment losses Amortization of deferred administration income and initial direct costs for consumer financing Fiscal loss adjustment Total
The details of the Company’s deferred tax liability are as follows:
2012
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
-
(20.290) 10.670
Rincian liabilitas pajak tangguhan Perusahaan sebagai berikut:
2011
Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan paska-kerja Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Rugi fiskal Liabilitas pajak tangguhan: Piutang pembiayaan konsumen - neto
(93.117)
(113.407)
Provision for impairment losses Tax loss Deferred tax liability: Consumer financing receivables - net
Liabilitas Pajak Tangguhan - Neto
(80.119)
(69.032)
Deferred Tax Liabilities - Net
12.378
8.541
620 -
35.834
Deferred tax assets: Provision for post-employment benefits
Tahun pajak 2008
Fiscal year 2008
Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil (“SKPN”) No.00001/506/08/091/12 tanggal 17 Januari 2012 atas pajak penghasilan badan tahun pajak 2008. SKPN tersebut juga menetapkan rugi fiskal neto Perusahaan menjadi sebesar Rp108 dari sebelumnya sebesar Rp42.681 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”). Di samping itu, Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23, Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Penghasilan Final Pasal 4 (2) sejumlah Rp32.213. Dari jumlah tersebut, jumlah yang disetujui Perusahaan yaitu sebesar Rp206 telah dibayar Perusahaan ke Kas Negara sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp32.007 tidak dibayar karena Perusahaan mengajukan keberatan ke Kantor Pajak.
On January 27, 2012, the Company received Nil Tax Assessment Letter (“SKPN”) No.00001/506/08/091/12 dated January 17, 2012 regarding corporate income tax for fiscal year 2008. The SKPN also stated that the net fiscal loss of the Company was reduced to Rp108 from the previously reported amount in the tax return of Rp42,681 according to the Annual Notification Letter (“STP”). In addition, the Company also received several Tax Underpayment Assessment Letters on Corporate Income Tax (“SKPKB”) and Tax Collection Letter (“STP”) of Income Tax Articles 21 and 23, Value Added Tax (“VAT”) and Final Income Tax Article 4 (2) totaling to Rp32,213. From these amount, the Company has paid the agreed amount of Rp206 to the State Treasury and the rest of Rp32,007 has not been paid because the Company filed an objection to the Tax Office.
58
176
Tax effects on temporary differences at the applicable maximum tax rate: Taxable income Provision for post-employment benefits
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2008 (lanjutan)
Fiscal year 2008 (continued)
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPN PPh Badan tahun pajak 2008 sebesar Rp1.150 dan SKPKB PPN untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2008 dengan jumlah keseluruhan keberatan yang diajukan adalah sebesar Rp28.195 sedangkan untuk STP masa Januari sampai dengan Desember 2008 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp3.812, saat ini Perusahaan masih menunggu hasil penyelesaian sengketa atas SKPKB PPN tersebut. Atas permohonan keberatan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menolak seluruh permohonan keberatan atas SKPKB PPN Perusahaan, sedangkan untuk keberatan SKPN PPh Badan, sampai tanggal laporan keuangan, hasil keberatan belum dapat ditentukan.
The Company filed an objection letter for SKPN Corporate Income Tax for fiscal year 2008 amounting to Rp1,150 and SKPKB of VAT for the tax period January to December 2008 totaling to Rp28,195 while STP for period January to December 2008 totaling to Rp3,812, up to now the Company still waiting for the dispute resolution of those SKPKB of VAT. For those objections, the Directorate General of Taxation (DGT) has rejected the Company’s entire objections of SKPKB of VAT, while for the SKPN Corporate Income Tax, up to the completion of the financial statements the result of this objection cannot yet be determined.
Tahun pajak 2007
Fiscal year 2007
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPKB PPN No.00005/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp27.318 dan permohonan pembetulan STP atas STP PPN No.00004/107/07/091/09 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp3.961.
The Company filed an objection letter to tax office regarding SKPKB of VAT No.00005/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totaling to Rp27,318 and filed an application for correction of STP for VAT No.00004/107/07/091/09 totaling Rp3,961.
Sesuai Surat Keputusan DJT No.Kep-254/PJ/2010, DJT telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut diatas.
Based on the DGT Decision Letter No.Kep254/PJ/2010, DGT has rejected the Company’s objection.
Atas surat penolakan dari DJP tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 23 Agustus 2011, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No.PUT-33079/PP/M.III/16/2011, yang mengabulkan sebagian besar permohonan banding Perusahaan atas SKPKB PPN No.00005/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp27.116 dari jumlah banding yang diajukan yaitu sebesar Rp27.318. Perusahaan telah menerima pembayaran tersebut pada tanggal 5 Oktober 2011 sebesar Rp27.116, sedangkan atas STP PPN No.00004/107/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp3.961, Perusahaan sedang mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil gugatan belum dapat ditentukan.
To response the rejection letter from DGT, the Company filed an appeal to the Tax Court. On August 23, 2011, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No.PUT33079/PP/M.III/16/2011, which accepted majority of Company’s appeals of the SKPKB VAT No.00005/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totalling to Rp27,116 from the amount appealed totalling of Rp27,318. The Company has received the payment on October 5, 2011 amounting to Rp27,116, while for STP of VAT No.00004/107/07/091/09 for fiscal year 2007 amounting to Rp3,961, currently the Company still filed a lawsuit to the Tax Court. Up to the completion of the financial statements the result of this lawsuit cannot yet be determined.
177
WOM Finance • 2012 Annual Report
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2007 (lanjutan)
Fiscal year 2007 (continued)
Pada tanggal 3 Pebruari 2012, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Banding dari Pengadilan Pajak No.MPK1383/SP.51/II/2012 tanggal 3 Pebruari 2012 atas Memori Peninjauan Kembali No.S.7386/PJ.07/2011 tanggal 11 Agustus 2011 yang menerangkan bahwa DJP mengajukan Peninjauan Kembali Atas Putusan Banding Pengadilan Pajak No.PUT.33079/PP/M.III/16/2011. Atas Permohonan Peninjauan Kembali tersebut, Perusahaan telah membuat surat jawaban atas Memori Peninjauan Kembali tersebut melalui surat No.384/DIR-WOM/2012 tanggal 16 Maret 2012. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, hasil dari peninjauan kembali belum dapat ditentukan.
On February 3, 2012, the Company received Notice of Application for Judicial Review and Appeal Memorandum Submission from Tax Court No.MPK-1383/SP.51/II/2012 dated February 3, 2012 of Judicial Review Memorandum No.S.7386/PJ.07/2011 dated August 11, 2011 which stated that the DGT filed a Judicial Review on Tax Court’s Appeal Decision No.PUT.33079/PP/M.III/16/2011. For this Application for Judicial Review, the Company has replied the Judicial Review Memorandum through a letter No.384/DIR-WOM/2012 dated March 16, 2012. Up to the completion of the financial statements, the result of the review cannot yet be determined.
Perusahaan mengajukan permohonan keberatan atas SKPKB PPN No.00006/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp37 dan permohonan pembetulan STP atas STP PPN No.00005/107/07/091/09 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp6.
The Company filed an objection letter to tax office regarding SKPKB of VAT No.00006/207/07/091/09 for fiscal year 2007 totaling Rp37 and filed an application for correction of STP for VAT No.00005/107/07/091/09 totaling Rp6.
Sesuai Surat Keputusan DJP No.Kep-255/PJ/2010, DJP telah menolak permohonan keberatan Perusahaan tersebut di atas. Atas surat penolakan dari Dirjen Pajak tersebut, Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No.PUT-32197/PP/M.VII/16/2011, yang menolak seluruhnya permohonan banding perusahaan atas SKPKB PPN No.00006/207/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp37 dan STP PPN No.00005/107/07/091/09 tahun pajak 2007 sebesar Rp6.
Based on the DGT Decision Letter No.Kep255/PJ/2010, DGT has rejected the Company’s objection. Based on the letter, the Company has filed an appeal to the Tax Court. On July 5, 2011, the Company received Tax Court’s Appeal Decision Letter No.PUT-32197/PP/M.VII/16/2011, which rejected all of the appeal on SKPKB of VAT No.00006/207/07/091/09 for fiscal year 2007 amounting to Rp37 and STP of VAT No.00005/107/07/091/09 amounting to Rp6.
Selain itu, Perusahaan mengajukan permohonan pembetulan STP atas STP PPN No.00020/109/07/091/10 tahun pajak 2007 kepada kantor pajak sebesar Rp2.887. Sesuai Surat Keputusan DJP No.S00528/WPJ.19/KP.0103/2011, DJP telah menolak permohonan Perusahaan tersebut. Atas surat penolakan dari DJP tersebut, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak. Sesuai Keputusan DJP No.KEPdengan 1378/WPJ.19/2012 tanggal 22 Oktober 2012, yang memutuskan mengurangkan sanksi administrasi secara jabatan dari Rp2.887 menjadi Rpnil. Hasil dari pengurangan sanksi tersebut diperuntukan untuk membayar STP PPN tahun 2008 sebesar Rp2.887 dengan cara melakukan pemindahbukuan.
In addition, the Company filed an application for correction of STP of VAT No.00020/109/07/091/10 to the tax office for fiscal year 2007 totaling to Rp2,887. Based on the DGT Decision Letter No.S00528/WPJ.19/KP.0103/2011, DGT has rejected the Company’s objection. Based on the letter, the Company filed a lawsuit to the Tax Court. Based on the DGT Decision Letter No. KEP1378/WPJ.19/2012 dated October 22, 2012, decided to deduct the administration penalty from Rp2,887 to Rpnil. The result of the penalty deduction are transferred to the STP VAT from fiscal year 2008.
60
178
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
14.
13. TAXATION (continued)
Tahun pajak 2006
Fiscal year 2006
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan menerima Surat Putusan Banding Pengadilan Pajak No.PUT.24451/PP/M.VII/16/2010, yang memutuskan untuk mengabulkan sebagian permohonan atas keberatan SKPKB PPN Tahun Pajak 2006 sebesar Rp19.848 dan Perusahaan telah menerima pembayaran tersebut pada tanggal 16 Agustus 2010.
On July 19, 2010, the Company received Tax Court Appeal Decision Letter No.PUT.24451/ PP/M.VII/16/2010, which decided to approve the appeal of the objections of SKPKB of VAT for fiscal year 2006 totaling to Rp19,848 and the Company has received the payment on August 16, 2010.
Pada tanggal 22 Nopember 2010, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Banding dari Pengadilan Pajak No.MPK931/SP.51/XI/2010 tertanggal 10 Nopember 2010 atas Memori Peninjauan Kembali No.S.8731/PJ.07/2010 tanggal 15 Nopember 2010 yang menerangkan bahwa DJP mengajukan Peninjauan Kembali Putusan Banding Pengadilan Pajak No.PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. Atas Permohonan Peninjauan Kembali tersebut, Perusahaan telah membuat surat jawaban No.1847/DIR/2010 tertanggal 20 Desember 2010. Sampai dengan tanggal pelaporan, hasil dari peninjauan kembali tersebut belum dapat ditentukan.
On November 22, 2010, the Company received Notice of Application for Judicial Review Letter and Submission of the Memorandum Appeal from Tax Court No.MPK-931/SP.51/XI/2010 dated November 10, 2010 of the Judicial Review Memorandum No.S.8731/PJ.07/2010 dated November 15, 2010, which informed that the DGT proposed Judicial Review of Tax Court Appeal Decision Letter No.PUT.24451/PP/M.VII/16/2010. The Company has made a reply No.1847/DIR/2010 dated December 20, 2010. Up to the completion of these financial statements, the result of this judicial review cannot yet be determined.
Perusahaan menerima Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP-1531/WPJ.19/2012 tanggal 4 Desember 2012 yang memutuskan mengurangkan sanksi administrasi secara jabatan atas denda dari semula Rp2.851 menjadi Rp1.926, atas hasil pengurangan sanksi tersebut sebesar Rp925 diperuntukan untuk membayar STP PPN tahun 2008 yaitu dengan cara melakukan pemindahbukuan sedangkan sisanya yaitu sebesar Rp1.918 telah diterima oleh Perusahaan.
The Company received the Directorate General of Taxes Decision Letter No. KEP-1531/WPJ.19/2012 dated December 4, 2012, decided to deduct the administration penalty from Rp2,851 to Rp1,926, for the result of penalty deduction amounting to Rp925 are transferred to pay the VAT from fiscal year 2008 while the remaining balance amounting to Rp1,918 has been received by the Company.
UTANG LAIN-LAIN
14. OTHER PAYABLES 2012
Third parties
196.598 57.081 18.777 16.952 12.371 559
540.467 99.549 35.110 44.625 1.222
Payables on joint financing (Contract value of Rp197,309 and Rp543,004, net of unamortized bank provision of Rp711 and Rp2,537 in 2012 and 2011) (Notes 5 and 27) Payables to dealers Notary payables Insurance payables Consumers’ advances Consumer financing loans
Lain-lain
25.261
32.156
Others
Sub-total
327.599
753.129
Sub-total
61
179
WOM Finance • 2012 Annual Report
Pihak ketiga Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Nilai kontrak sebesar Rp197.309 dan Rp543.004 setelah dikurangi provisi bank yang belum diamortisasi sebesar Rp711 dan Rp2.537 tahun 2012 dan 2011) (Catatan 5 dan 27) Utang dealer Utang notaris Utang asuransi Titipan konsumen Utang pembiayaan konsumen
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
14. OTHER PAYABLES (continued) 2012
Pihak-pihak berelasi Utang pembiayaan konsumen kendaraan (Catatan 8 dan 28) Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 5, 27 dan 28)
21.178
20.709
17.861
10.330
Related parties Consumer financing loans vehicles (Notes 8 and 28) Payable on joint financing (Notes 5, 27 and 28)
Sub-total
39.039
31.039
Sub-total
366.638
784.168
Total
Total
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
2011
Perusahaan mengadakan kerjasama pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”) dan PT Bank Mega Tbk (”Mega”) dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 11,50% sampai dengan 14,00% pada tahun 2012 dan 12,00% sampai dengan 14,00% pada tahun 2011 (Catatan 27). Kewajiban Perusahaan yang mungkin timbul dalam hubungan dengan perjanjian di atas yang berasal dari transaksi dengan menggunakan dasar jaminan (with recourse), dicatat sebagai utang atas transaksi pembiayaan piutang bersama. Perusahaan mengakui pembiayaan konsumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Catatan 5).
The Company has joint financing agreements with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”) and PT Bank Mega Tbk (”Mega”) with annual effective interest rates ranging from 11.50% to 14.00% in 2012 and 12.00% to 14.00% in 2011 (Note 27). The Company’s liability in relation to the aforesaid agreements, which arise from transactions with recourse basis, are recorded as payables on joint financing transactions. The Company recognized the corresponding receivables from the consumers (Note 5).
Utang dealer merupakan utang kepada dealer sehubungan dengan transaksi pembelian kendaraan roda dua oleh Perusahaan untuk pembiayaan konsumen.
Payables to dealers represent payables to dealers in connection with purchase transactions of twowheeled motor vehicles by the Company for consumer financing.
Utang asuransi merupakan premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi.
Insurance payables represent insurance premiums that have not been paid yet to the insurance company.
Titipan konsumen merupakan utang yang timbul sehubungan dengan penerimaan angsuran dari konsumen dan penerimaan penjualan agunan yang ditarik kembali yang belum diselesaikan.
Consumers’ advances represent payables in connection with the installment payment from customers and cash received from sales of repossessed motor vehicles to dealers that have not been settled.
Utang pembiayaan konsumen merupakan fasilitas pembiayaan kendaraan yang diperoleh dari PT BCA Finance dan Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, dan PT BII Finance Center, pihak berelasi (Catatan 28), dengan bunga efektif tahunan berkisar antara 12,20% sampai dengan 12,98% pada tahun 2012 dan 12,20% sampai dengan 12,38% pada tahun 2011. Fasilitas ini dijamin dengan penyerahan hak kepemilikan secara fidusia atas kendaraan yang dibiayai tersebut (Catatan 8).
Consumer financing loans represent vehicles financing facilities obtained from PT BCA Finance and Bank Jasa Jakarta, third parties, and PT BII Finance Center, a related party (Note 28), with annual effective interest rates ranging from 12.20% to 12.98% in 2012 and 12.20% to 12.38% in 2011. These facilities are collateralized by fiduciary transfers of ownership on the assets financed (Note 8).
62
180
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. INSTRUMEN DERIVATIF
15. DERIVATIVE INSTRUMENTS
Perusahaan menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengurangi risiko tersebut. Perusahaan tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan.
The Company faces uncertain market risks on fluctuation of foreign currency exchange rate and manages to reduce the risks by entering into financial derivative instruments. The Company did not own or issue a financial derivative instrument for trading purposes.
Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing untuk melindungi Perusahaan terhadap risiko nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat.
The Company entered into a cross currency swap transactions agreement to cover currency risks of US Dollar exchange rate fluctuation.
Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan merupakan suatu alat ukur exposure.
Notional amount is used to calculate the payment to be exchanged under the swap contracts. A notional amount represents the face value of each transaction and accordingly, expresses the volume of these transactions, but is not a measure of exposure.
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
PT Bank DBS Indonesia (‘’Bank DBS’’)
Pada tanggal 7 Desember 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing dengan Bank DBS, yang mana Perusahaan membayar AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) dan menerima Rp228.125 untuk tujuan lindung nilai terhadap utang yang diperoleh dari DEG sejumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh) (Catatan 10).
On December 7, 2006, the Company entered into a foreign currency swap transaction with Bank DBS, where the Company paid US$25,000,000 (in full amount) and received Rp228,125 intended to hedge the US$25,000,000 (in full amount) loan payable acquired from DEG (Note 10).
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar Bank DBS sejumlah Rp25.347 setiap 6 (enam) bulan mulai tanggal 16 Juli 2007 sampai dengan 15 Juli 2011 atau keseluruhan berjumlah Rp228.125. Sebaliknya, Bank DBS wajib membayar Perusahaan sejumlah AS$2.777.777 (dalam nilai penuh) setiap 6 (enam) bulan dalam periode yang sama atau keseluruhan berjumlah AS$25.000.000 (dalam nilai penuh).
Based on the agreement, the Company should pay Bank DBS a sum of Rp25,347 every six (6) months commencing July 16, 2007 to July 15, 2011 or totaling Rp228,125. In return, Bank DBS should pay the Company a sum of US$2,777,777 (in full amount) every six (6) months for the same period or totaling US$25,000,000 (in full amount).
Atas transaksi-transaksi tersebut, Perusahaan mengakui keuntungan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang berasal dari selisih nilai nominal dan nilai wajar kontrak tersebut sebesar Rp1.747 yang dicatat pada akun “Pendapatan Lain-lain - Keuntungan Transaksi Derivatif - neto” (Catatan 22).
Based on the transactions, the Company recognized gain for year ended December 31, 2011 which arose from the difference between the nominal value and fair value of the contract amounting to Rp1,747 which were recorded as “Other Revenues” - Gain on Derivative Transactions - net” (Note 22).
181
WOM Finance • 2012 Annual Report
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE 2012
2011
Nilai nominal obligasi Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp44.942 pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp42.849 pada tanggal 31 Desember 2011) (Catatan 25)
1.106.000
Neto
1.104.179
1.400.000
(1.821)
(3.453) 1.396.547
Nominal value of bonds Less unamortized bonds issuance costs (net of accumulated amortization of Rp44,942 as of December 31, 2012 and Rp42,849 as of December 31, 2011) (Note 25) Net
The details of nominal value of the bonds payable as of December 31, 2012 and 2011 by year of maturity are as follows:
Rincian nilai nominal utang obligasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2012 Tahun
Obligasi V/ Bonds V
Year
2013 2014 2015
120.000 366.000 620.000
2013 2014 2015
Total
1.106.000
Total
2011
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Tahun
Obligasi V/ Bonds V
2012 2013 2014 2015
294.000 120.000 366.000 620.000
2012 2013 2014 2015
Total
1.400.000
Total
Pada tanggal 29 Mei 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi IV”) dengan jumlah nominal sebesar Rp1.000.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi IV ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi IV Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp225.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun, Obligasi IV Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp185.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,63% per tahun dan Obligasi IV Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp590.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,00% per tahun.
On May 29, 2007, the Company issued Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rates (“Bonds IV”) with a nominal value of Rp1,000,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds IV are series bonds consisting of Bonds IV Series A with a nominal value of Rp225,000 and a fixed interest rate of 11.25% per annum, Bonds IV Series B with a nominal value of Rp185,000 and a fixed interest rate of 11.63% per annum, and Bonds IV Series C with a nominal value of Rp590,000 and a fixed interest rate of 12.00% per annum.
Berdasarkan hasil pemantauan tahunan pemeringkatan atas Obligasi IV WOM sesuai dengan surat No.421/PEF-Dir/III/2011 tanggal 24 Maret 2011 dari Pefindo, obligasi-obligasi tersebut mendapat peringkat “idA“ (Stable Outlook), yang berlaku sampai dengan tanggal 1 April 2012.
Based on the result of annual rating evaluation on Bonds IV WOM in accordance with Letter No.421/PEF-Dir/III/2011 dated March 24, 2011 from Pefindo, the bonds were rated at “idA“ (Stable Outlook) which was valid up to April 1, 2012.
64
182
Year
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued) These Bonds IV are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 80.00% of the principal amount of Bonds IV payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi IV dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi IV WOM Finance Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.13 tanggal 13 Maret 2007 dan Addendum Perjanjian Perwaliamanatan No.54 tanggal 25 April 2007, keduanya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds IV is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds IV WOM Finance Year 2007 With Fixed Interest Rate No.13 dated March 13, 2007 and the Deed of Amendment on the Trusteeship Agreement No.54 dated April 25, 2007, both of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Obligasi IV Seri A, B dan C telah jatuh tempo dan dilunasi masing-masing pada tanggal 29 Mei 2010, 29 Mei 2011 dan 29 Nopember 2011.
The Bonds IV Series A, B and C matured and was fully paid on May 29, 2010, May 29, 2011 and November 29, 2011, respectively.
Pembayaran bunga dan pokok obligasi telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal bonds repayments have been paid by the Company as scheduled.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi V”) dengan nilai nominal sebesar Rp1.400.000, yang ditawarkan pada nilai nominal (Catatan 1c). Obligasi V ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Obligasi V Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp294.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% per tahun, Obligasi V Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp120.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,60% per tahun, Obligasi V Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp366.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,30% per tahun dan Obligasi V Seri D dengan nilai nominal sebesar Rp620.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun.
On March 4, 2011, the Company issued Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate (“Bonds V”) with a nominal value of Rp1,400,000, which were offered at par (Note 1c). These Bonds V are series bonds consisting of Bonds V Series A with a nominal value of Rp294,000 and a fixed interest rate of 8.75% per annum, Bonds V Series B with a nominal value of Rp120,000 and a fixed interest rate of 9.60% per annum, Bonds V Series C with a nominal value of Rp366,000 and a fixed interest rate of 10.30% per annum and Bonds V Series D with a nominal value of Rp620,000 and a fixed interest rate of 11.00% per annum.
Bunga Obligasi V dibayarkan setiap triwulan (tiga bulan) sejak Tanggal Emisi, di mana bunga Obligasi V pertama telah dibayarkan pada tanggal 4 Juni 2011. Bunga Obligasi V terakhir yang sekaligus jatuh tempo dengan masing-masing seri obligasi akan dibayarkan pada tanggal 9 Maret 2012 untuk Seri A, pada tanggal 4 Maret 2013 untuk Seri B, pada tanggal 4 Maret 2014 untuk Seri C dan pada tanggal 4 Maret 2015 untuk Seri D.
The Bonds V interest is paid on a quarterly basis (three months) starting from the Issuance Date, the first Bonds V interest of which has been paid on June 4, 2011. The last Bonds V interest, which falls due at the maturity of each series of the Bonds V, will be paid on March 9, 2012 for Series A, March 4, 2013 for Series B, March 4, 2014 for Series C and March 4, 2015 for Series D.
Berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan Surat No.RC114/DIR/IX/2012 tanggal 3 September 2012 dari Fitch Ratings, Obligasi V tersebut mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
Based on results of the annual rating on long-term debentures in accordance with Letter No.RC114/ DIR/IX/2012 dated September 3, 2012 from Fitch Ratings, the Bond V are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook).
65
183
WOM Finance • 2012 Annual Report
Obligasi IV ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 80,00% dari jumlah pokok Obligasi IV yang terutang (Catatan 5).
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Obligasi V ini dijamin secara fidusia dengan piutang Perusahaan kepada pihak ketiga sehubungan dengan pembiayaan pembelian kendaraan bermotor dengan kategori lancar yang nilai seluruhnya tidak kurang dari 60,00% dari jumlah pokok Obligasi V yang terutang (Catatan 5).
These Bonds V are secured by the fiduciary transfers of the Company’s current receivables from third parties in connection with the financing of the purchases of motor vehicles with an aggregate amount of not less than 60.00% of the principal amount of Bonds V payable (Note 5).
Penerbitan Obligasi V dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi V WOM Finance Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.41 tanggal 9 Desember 2010, Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan No.4 tanggal 17 Januari 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No.28 tanggal 17 Pebruari 2011, yang ketiganya dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank Permata Tbk.
The issuance of Bonds V is covered in the Deed of Trusteeship Agreement of Bonds V WOM Finance Year 2011 With Fixed Interest Rate No.41 dated December 9, 2010, the Deed of Amendment I on the Trusteeship Agreement No.4 dated January 17, 2011 and the Deed of Amendment II on the Trusteeship Agreement No.28 dated February 17, 2011, all of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notary in Jakarta, between the Company and PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan untuk Obligasi V adalah sebesar Rp663.606 dan Rp840.028 (Catatan 5).
As of December 31, 2012 and 2011, the consumer financing receivables pledged as collateral to the Bonds V amounted to Rp663,606 and Rp840,028 (Note 5).
Obligasi V Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 9 Maret 2012.
The Bond V Series A matured and was fully paid on March 9, 2012.
Sebelum dilunasinya semua pokok dan bunga Obligasi V serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perusahaan sehubungan dengan penerbitan Obligasi V, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan, antara lain, melakukan penggabungan atau peleburan usaha yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap Perusahaan, melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi V, kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perusahaan, menyatakan atau membayar pembagian dividen selama Perusahaan lalai dalam melakukan pembayaran jumlah terutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, mengubah bidang usaha utama dan menjaminkan aset termasuk hak atas pendapatan Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Akta Pengakuan Utang. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
Prior to the redemption of the entire Bonds V principal and payments of the interest and other charges which are the responsibility of the Company in connection with the issuance of the Bonds V, the Company, without the written consent of the Trustee shall not undertake, among others, merger or business combination, which will have a negative effect to the Company, obtain new loans which have more priority position than those arising from the Bonds V, except loans obtained to finance the Company’s business, declare or pay dividends as long as the Company failed in servicing the loans based on the Trusteeship Agreement, change the main business of the Company and pledge any of the present or future assets including the rights on the Company’s revenues which became the collateral based on the Trusteeship Agreement and Indebtedness Agreement. The Company has complied with the covenants in those agreements.
66
184
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. MEDIUM-TERM NOTES (‘’MTN’’)
17. MEDIUM-TERM NOTES (‘’MTN’’) 2012 Nilai nominal: MTN I Dikurangi biaya emisi MTN ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp2.045 pada tanggal 31 Desember 2011) (Catatan 25)
2011 -
-
200.000
Nominal value: MTN I Less unamortized MTN issuance costs (net of accumulated amortization of Rp2,045 as of December 31, 2011) (Note 25)
(67)
Neto
-
199.933
Net
Tingkat bunga tahunan Rata-rata tingkat bunga efektif tahunan
-
9,50%
-
9,50%
Annual interest rates Average effective annual interest rates
Medium-Term Notes I WOM Finance (“MTN I“)
Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan MTN I dengan jumlah nominal sebesar Rp200.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,50% per tahun.
On August 10, 2010, the Company issued MTN I with a nominal value of Rp200,000 with fixed interest rate of 9.50% per annum.
Bunga MTN I dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN I pertama telah dibayarkan pada tanggal 16 September 2010 sebesar Rp1.583. Bunga MTN I terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan pada tanggal 16 Pebruari 2012.
The MTN I interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first MTN I interest was paid on September 16, 2010 amounting to Rp1,583. The last MTN I interest, which falls due at the maturity of the MTN I was fully paid on February 16, 2012.
Perseroan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN I masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.7, No.9 dan No.10 tanggal 10 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as Monitoring Agent, Custodian Agent, and Payment Agent*) for MTN I, as stated in the Notarial Deeds No.7, No.9 and No.10 dated August 10, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Medium-Term Notes II WOM Finance (“MTN II“)
Medium-Term Notes II WOM Finance (“MTN II“)
Pada tanggal 30 Agustus 2010, Perusahaan menerbitkan MTN II dengan jumlah nominal sebesar Rp150.000, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,25% per tahun.
On August 30, 2010, the Company issued MTN II with a nominal value of Rp150,000 with fixed interest rate of 9.25% per annum.
Bunga MTN II dibayarkan setiap bulan sejak tanggal penerbitan, dimana bunga MTN II pertama telah dibayarkan pada tanggal 15 Oktober 2010 sebesar Rp1.156. Bunga MTN II terakhir yang sekaligus jatuh tempo telah dibayarkan pada tanggal 20 September 2011.
The MTN II interest is paid on a monthly basis starting from the issuance date, whereby the first MTN II interest was paid on October 15, 2010 amounting to Rp1,156. The last MTN II interest, which falls due at the maturity of the MTN II was paid on September 20, 2011.
Berdasarkan surat dari PT Fitch Ratings Indonesia No.RC86/DIR/IX/2011 tanggal 7 September 2011, MTN I dan II mendapat peringkat “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook) yang berlaku sampai tanggal 1 September 2012.
Based on the letter from PT Fitch Ratings Indonesia No.RC86/DIR/IX/2011 dated September 7, 2011, MTN I and II are rated at “AA (idn)” (Double A, Stable Outlook) valid up to September 1, 2012.
67
185
WOM Finance • 2012 Annual Report
Medium-Term Notes I WOM Finance (“MTN I”)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (lanjutan)
17. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (continued)
Medium-Term Notes II WOM Finance (“MTN II“) (lanjutan)
Medium-Term Notes II WOM Finance (“MTN II“) (continued)
Perusahaan menunjuk PT Bank Permata Tbk sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN II masingmasing sesuai dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. masing-masing No.36, No.38 dan No.39 tanggal 30 Agustus 2010.
The Company assigned PT Bank Permata Tbk as Monitoring Agent, Custodian Agent, and Payment Agent*) for MTN II, as stated in the Notarial Deed No.36, No.38 and No.39 dated August 30, 2010 of Fathiah Helmi, S.H.
Dalam perjanjian Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan, dan Agen Pembayaran*) untuk MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perusahaan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 100,00% dari jumlah pokok (Catatan 5) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, memberi pinjaman kepada pihak afiliasi lebih dari 25,00% dari ekuitas penerbit, mengurangi modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor Perusahaan, melakukan penggabungan usaha, serta mengalihkan lebih dari 40,00% dari ekuitas Perusahaan kecuali pengalihan piutang dalam rangka kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The Trustee agreements*) for MTN provide several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 100.00% of total outstanding MTN principals (Note 5) and debt to equity ratio at the maximum of 10:1. Moreover if that the MTN payables are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, grant a loan or credit to affiliated company more than 25.00% of issuer’s equity, reduce authorized, issued and fully paid shares of the Company, mergers and hands over more than 40.00% of Company’s equity except for receivables transfer in the normal course of business. The Company has complied with the covenants in those agreements.
*)
PT Bank Permata Tbk akan bertindak selaku Agen Pembayaran dalam hal pemegang MTN lebih dari 1 (satu) pemegang MTN, atau pemegang MTN bukan PT Bank OCBC NISP Tbk.
*)
18. CAPITAL STOCK
18. MODAL SAHAM
As of December 31, 2012 and 2011, the details of the Company’s shares of stock with a par value of Rp100 (in full amount) per share are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian pemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham adalah sebagai berikut:
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Stockholders
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapura Masyarakat umum
1.240.000.000 344.891.000 100.000.000 315.109.000
62,00% 17,24% 5,00% 15,76%
124.000 34.489 10.000 31.511
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Wahana Makmur Sejati DBS Nominees Pte. Ltd., Singapore Public
Total
2.000.000.000
100,00%
200.000
Total
68
186
PT Bank Permata Tbk will act as Payment Agent in terms of the MTN holders are more than one (1) party, or the MTN holder is other than PT Bank OCBC NISP Tbk.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued) At the Company’s Annual General Meeting of Shareholders’ (“AGMS”), held on June 20, 2012, it was resolved, among others, to use a portion of the profit obtained for the financial year ended December 31, 2011 amounting to Rp5,394 to be recorded as retained earnings, give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit.
Pada tanggal 4 Juli 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk membeli saham Perusahaan yang dimiliki oleh International Finance Corporation sejumlah 239.400.000 lembar saham (dalam nilai penuh). Sehingga kepemilikan saham PT Bank Internasional Indonesia Tbk menjadi 1.240.000.000 lembar saham (dalam nilai penuh) dengan persentase kepemilikan saham sebesar 62,00%.
On July 4, 2011, PT Bank Internasional Indonesia Tbk purchased the shares owned by International Finance Corporation in the Company totaling 239,400,000 shares (in full amount). Hence, the ownership of PT Bank Internasional Indonesia Tbk totalled 1,240,000,000 shares (in full amount) with percentage of ownership of 62.00%.
Dalam RUPST Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2011, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan sebagian laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010 sejumlah Rp108.861 dibukukan sebagai laba ditahan, memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut dan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
At the Company’s AGMS held on May 11, 2011, it was resolved, among others, to use a portion of the profit obtained for the financial year ended December 31, 2010 amounting to Rp108,861 to be recorded as retained earnings, give all the rights to the Company’s Directors to use all the profit and approved the changes in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20,00% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Perusahaan akan terus menambah cadangan ini sampai cadangan tersebut mencapai jumlah yang diatur oleh Undang-undang.
The Company is also required by the Limited Liability Company Law No.40, Year 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. The Company will continue to build this reserve until such time the amount reaches the level required by Law.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun penyajian.
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years presented.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Company’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
69
187
WOM Finance • 2012 Annual Report
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2012, diputuskan, antara lain, untuk menggunakan sebagian laba yang diperoleh tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011 sejumlah Rp5.394 dibukukan sebagai laba ditahan, memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala sesuatunya dengan menggunakan laba tersebut.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
18. CAPITAL STOCK (continued)
Pengelolaan modal (lanjutan)
Capital management (continued)
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No.84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
Modal disetor Perusahaan minimum sebesar Rp100.000; Modal sendiri Perusahaan minimum sebesar 50,00% dari modal disetor; Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri.
19. MODAL DISETOR LAINNYA
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Additional paid-in capital represents the difference between the selling price and the par value of the shares offered to the public after being deducted with the total expenses related to the public issuance of the Company’s shares. The details for the years 2012 and 2011 are as follows:
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Modal disetor lainnya merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan. Rincian di tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Selisih lebih harga jual atas nilai nominal Dikurangi beban emisi efek ekuitas
120.000 (9.587)
Neto
110.413
Excess of selling price over par the value Less stock issuance costs Net
Seluruh biaya emisi efek berasal dari penawaran umum perdana yang dilakukan pada tahun 2004.
All stock issuance costs arose from the public offering conducted in 2004.
20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS
20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan RUPST tanggal 20 Juni 2012 yang telah dirisalahkan dengan Surat Keterangan dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No.230/UMUM/VI/2012 tertanggal 20 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.000.
Based on AGMS, held on June 20, 2012, which was notarized by Certificate of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., per notarial deed No.230/UMUM/VI/2012 dated June 20, 2012, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,000.
Berdasarkan RUPST tanggal 11 Mei 2011 yang telah dirisalahkan dengan Surat Keterangan dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No.162/ACI/V026/V/2011 tertanggal 11 Mei 2011, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.000 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp28.000 atau Rp14 (dalam nilai penuh) per saham yang diambil dari laba neto tahun 2010.
Based on AGMS, held on May 11, 2011, which was notarized by Certificate of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., per notarial deed No.162/ACI/V026/V/2011 dated May 11, 2011, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,000 and approved the distribution of cash dividends of Rp28,000 or Rp14 (in full amount) per share, which was taken from the net income in 2010.
70
188
The Company’s paid-up capital of minimum Rp100,000; The Company’s equity amounting to minimum 50.00% of paid-up capital; The amount of the Company’s loan to equity and subordinated loan deducted by investment (gearing ratio) is maximum 10 times, both for off-shore and on-shore domestic loans.
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
21. CONSUMER FINANCING INCOME
2012 Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama pinjaman (Catatan 27) Pendapatan pembiayaan konsumen - neto
2011
1.740.640
1.637.488
(942.099)
(892.541)
798.541
744.947
Consumer financing income - gross Less amounts of the banks’ rights on such income relating to the joint financing cooperation (Note 27) Consumer financing income - net
Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak berelasi.
In years 2012 and 2011, the Company has no consumer financing income earned from related party.
Pada tahun 2012 dan 2011, tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10,00% dari total pendapatan kepada satu konsumen saja.
In years 2012 and 2011, the Company has no consumer financing income in excess of 10.00% of total revenues to a customer.
Pada tahun 2012 dan 2011, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi atas pendapatan dan biaya transaksi piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp472.475 dan Rp474.647.
In years 2012 and 2011, consumer financing income included amortization of income and transaction cost of consumer financing receivables amounting to Rp472,475 and Rp474,647, respectively.
22. PENDAPATAN LAIN-LAIN
22. OTHER REVENUES 2012
2011
Pendapatan denda Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan Pendapatan klaim asuransi Keuntungan transaksi derivatif neto (Catatan 15) Lain-lain
145.640
123.547
40.122 15.522
35.535 21.498
29.992
1.747 38.640
Penalty income Collection of receivables previously written-off Insurance claim income Gain on derivative transactions net (Note 15) Others
Total
231.276
220.967
Total
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2012 121.098 120.792 29.288 25.847 25.231 23.188 14.153 9.688 6.012 5.222 4.839 3.608 2.845 2.209 1.682 1.506
120.048 143.909 30.235 28.478 25.344 18.392 13.478 9.226 8.481 6.231 6.324 3.458 1.880 3.081 1.926 1.851
Losses on repossessed motor vehicle Insurance premium Transportation and communication Sales promotions Rentals Consumers installment receipt expenses Network installation Electricity and water Printing Repairs and maintenance Stationery Stamp Consultancy fees Meeting and training Tax expenses Office supplies
71
189
WOM Finance • 2012 Annual Report
Kerugian agunan yang ditarik kembali Premi asuransi Transportasi dan komunikasi Promosi penjualan Sewa Beban penerimaan angsuran konsumen Pemasangan jaringan Listrik dan air Percetakan Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis kantor Materai Honorarium konsultan Rapat dan pelatihan Biaya pajak Perlengkapan kantor
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
2012 Kebersihan lingkungan BPKB/STNK Kendaraan Beban lelang Fotokopi Perijinan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) Total
2011 1.246 1.141 1.132 686 454 3.775
1.347 1.286 3.500 993 733 4.666
Cleaning services Vehicle’s BPKB/STNK Auction fee Photocopy License Others (each below Rp500)
405.642
434.867
Total
24. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN
24. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS
2012
2011
Gaji dan tunjangan karyawan Insentif Lain-lain
315.819 201.329 -
249.323 237.969 116
Salaries and employees’ benefits Incentives Others
Total
517.148
487.408
Total
Salaries and employees’ benefits include compensation received by the Company’s commissioners and directors (Note 28).
Beban gaji dan tunjangan karyawan adalah termasuk kompensasi yang diterima komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 28). 25. BEBAN PENDANAAN
25. FINANCING COSTS 2012
Bunga Pihak ketiga (Catatan 10) Pihak - pihak berelasi (Catatan 10, 11 dan 28)
302.145
391.440
18.224
14.750
76.717
73.598
2.093
3.383
67
1.408
Interests Third parties (Note 10) Related parties (Notes 10, 11 and 28) Bank provision fees and administration charges Amortization on bonds issuance costs (Note 16) Amortization on MTN issuance costs (Note 17)
399.246
484.579
Total
Provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya-biaya emisi obligasi (Catatan 16) Amortisasi biaya-biaya emisi MTN (Catatan 17) Total
2011
26. BEBAN LAIN-LAIN
26. OTHER EXPENSES
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
2012
2011
Kerugian transaksi selisih kurs neto Lain-lain
13.335
618 20.810
Loss on foreign exchange transactions - net Others
Total
13.335
21.428
Total
72
190
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN - PERJANJIAN KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
Berdasarkan Akta Notaris Tuti Sumarni, S.H. No.1 tanggal 3 Oktober 2007, Bank Mandiri setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of Tuti Sumarni, S.H. No.1 dated October 3, 2007, Bank Mandiri agreed to provide joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5), serta jaminan pembelian kembali (buy-back guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada Bank Mandiri, maka Perusahaan wajib membayar kepada Bank Mandiri.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay Bank Mandiri.
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No.7 tanggal 20 Oktober 2009, Bank Mandiri setuju untuk memperpanjang fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No.7 dated October 20, 2009, Bank Mandiri agreed to extend joint financing facilities for the purchases of twowheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Berdasarkan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No.7 tanggal 25 Agustus 2010, Bank Mandiri setuju untuk memberikan tambahan plafon fasilitas pembiayaan bersama dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua oleh konsumen, dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000.
Based on the Notarial Deed of N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., No.7 dated August 25, 2010, Bank Mandiri agreed to increase the credit limit of joint financing facilities for the purchases of two-wheeled motor vehicles by the consumers, with the maximum amount of Rp500,000.
Perjanjian dengan Bank Mandiri adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mandiri is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp194.731 dan Rp520.644 (Catatan 14).
As of December 31, 2012 and 2011, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp194,731 and Rp520,644 (Note 14).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No.2 tanggal 1 Nopember 2004, Perusahaan telah memperoleh persetujuan kerjasama dari BII dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua ditingkatkan dari Rp300.000 menjadi Rp500.000. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BII dan Perusahaan masing-masing 99,00% dan 1,00% (Catatan 28).
Based on the Credit Channeling Cooperation Agreement No.2 dated November 1, 2004, the Company has obtained an approval letter from BII in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles is increased from Rp300,000 to Rp500,000. All of facility was on a revolving basis. The financing portion of BII and the Company is 99.00% and 1.00%, respectively (Note 28).
73
191
WOM Finance • 2012 Annual Report
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
(“BII”)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) (continued)
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir perubahan secara menyeluruh Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor secara sindikasi No.S.2012.767/Dir Cons - Mortgage - Auto Loan tanggal 27 Desember 2012, fasilitas kerjasama tersebut menjadi Rp8.000.000 dengan tanggal jatuh tempo pada 31 Desember 2013.
The agreement has been amended several times, the latest based on the Syndicated Loan Agreement of Addition of Vehicle Credit Cooperation Facility No.S.2012.767/Dir Cons Mortgage - Auto Loan dated December 27, 2012, the facility is increased to Rp8,000,000 with maturity date on December 31, 2013.
Tingkat bunga efektif yang diberlakukan oleh BII kepada Perusahaan adalah masing-masing 14,00% sampai dengan 19,00% dan 15,00% sampai dengan 19,00% per tahun pada tahun 2012 dan 2011. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BII melalui Perusahaan (Catatan 5). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) on-shore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by BII to the Company are 14.00% to 19.00% and 15.00% to 19.00% per annum in years 2012 and 2011, respectively. The motor vehicles financed by BII through the Company (Note 5) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Berdasarkan Akad Kerjasama Pembiayaan Bersama - Fasilitas Pembiayaan Murabahah No.16 tanggal 9 Agustus 2012, Perusahaan telah memperoleh persetujuan kerjasama dari BII dimana fasilitas kerjasama untuk penyaluran kredit kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp4.500.000, dengan jatuh tempo pada 8 Agustus 2012. Seluruh fasilitas tersebut bersifat berulang (revolving). Porsi pembiayaan BII dan Perusahaan masing-masing 99,00% dan 1,00% (Catatan 28).
Based on the Akad Credit Cooperation Agreement - Murabahah Facility No.16 dated August 9, 2012, the Company has obtained an approval letter from BII in which the cooperation facility for the credit channeling of two-wheeled motor vehicles amounted to Rp4,500,000, with maturity date on August 8, 2012. All of facility was on revolving basis. The financing portion of BII and the Company is 99.00% and 1.00%, respectively (Note 28).
Tingkat bunga efektif yang diberlakukan oleh BII kepada Perusahaan adalah 15,00% sampai dengan 16,00% per tahun pada periode 2012. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BII melalui Perusahaan (Catatan 5). Selain itu, Perusahaan wajib mempertahankan nilai rasio perbandingan jumlah seluruh kewajiban terhadap jumlah modal disetor (gearing ratio) onshore dan off-shore tidak lebih dari 10 : 1.
The effective interest rate charged by BII to the Company are 15.00% to 16.00% per annum in period 2012. The motor vehicles financed by BII through the Company (Note 5) serve as collateral. Besides, the Company is obliged to maintain the gearing ratio on-shore and off-shore of not more than 10 : 1.
Perjanjian dengan BII adalah perjanjian without recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BII is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BII tersebut di atas.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has complied with all important loan covenants required by BII.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
74
192
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued) PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”)
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the second amendment of Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Joint Financing (“MOJF”) facility to consumers in order to purchase new and secondhand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp150,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOJF ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOJF sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99,00% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1,00% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10,00% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20,00% untuk kendaraan bermotor bekas. Tingkat suku bunga tetap tahunan yang dikenakan oleh Bank Mega untuk setiap kelompok pencairan adalah 14,00% dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOJF berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 5).
The period of withdrawals of the MOJF facility started from the signing date of the MOJF agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99.00% and the Company’s portion is at minimum of 1.00% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10.00% for new motor vehicles and a minimum of 20.00% for second-hand motor vehicles. The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 14.00% and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOJF facility and its documents ownership serve as collateral (Note 5).
Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama Bank Mega tanggal 26 Juni 2009, Bank Mega setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan bersama berupa fasilitas Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) kepada konsumen guna pembelian kendaraan bermotor roda dua baik baru maupun bekas melalui Perusahaan selaku agen fasilitas dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 yang bersifat tidak berulang.
Based on the Cooperation Agreement with Bank Mega dated June 26, 2009, Bank Mega agreed to provide a non-revolving Mega Oto Pengalihan Portofolio (“MOPP”) facility to consumers in order to purchase new and second-hand two-wheeled motor vehicles through the Company as a facility agent with a maximum amount of Rp100,000.
Jangka waktu pencairan fasilitas MOPP ditentukan sejak tanggal penandatanganan perjanjian MOPP sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Komposisi porsi pembiayaan Bank Mega adalah maksimum 99,00% dan porsi Perusahaan adalah minimum 1,00% dari harga jual kendaraan bermotor sesudah dikurangi uang muka dari konsumen sebesar minimum 10,00% untuk kendaraan bermotor baru dan minimum 20,00% untuk kendaraan bermotor bekas.
The period of withdrawals of the MOPP facility started from the signing date of the MOPP agreement until June 26, 2010. The participation of Bank Mega’s financing portion is at maximum of 99.00% and the Company’s portion is at minimum of 1.00% from the selling price of the motor vehicle after customer’s down-payments at a minimum of 10.00% for new motor vehicles and a minimum of 20.00% for second-hand motor vehicles.
Tingkat bunga tahunan yang diberlakukan oleh Bank Mega terhadap Perusahaan bersifat tetap untuk setiap kelompok pencairan adalah 13,00% sampai dengan 14,00% pada tahun 2012 dan 12,75% sampai dengan 16,00% pada tahun 2011 dan dapat berubah untuk setiap pencairan baru. Sebagai jaminan adalah kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas MOPP berikut dokumen kepemilikannya (Catatan 5).
The fixed annual interest rates charged by Bank Mega for each withdrawal batch is 13.00% to 14.00% in period 2012 and 12.75% to 16.00% in year 2011 and subject to change for each new withdrawal. The motor vehicles financed by the MOPP facility and its documents ownership serve as collateral (Note 5).
75
193
WOM Finance • 2012 Annual Report
PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
27. PERJANJIAN (lanjutan)
-
PERJANJIAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KERJASAMA
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”) (lanjutan)
PT Bank Mega Tbk (“Bank Mega”) (continued)
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama MOJF No.047/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10 pada tanggal 12 Oktober 2010 dan Perubahan Keempat Perjanjian Pengalihan Portofolio MOPP No.048/ADDMOPP/LEGD-CRL/10 tanggal 12 Oktober 2010 yang berisikan perpanjangan jangka waktu pencairan fasilitas MOJF dan MOPP hingga 26 Maret 2011.
The agreement has been amended several times, the latest was based on Sixth Amendment of Cooperation Agreement MOJF No.047/ADDMOJF/LEGD-CRL/10 dated October 12, 2010 and Fourth Amendment Transfer of Portofolio Agreement MOPP No.048/ADD-MOPP/LEGDCRL/10 dated October 12, 2010 which extend the withdrawal period of MOJF and MOPP facility until March 26, 2011.
Perjanjian dengan Bank Mega adalah perjanjian with recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara bruto.
The arrangement with Bank Mega is on a with recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at gross.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tercatat utang atas perjanjian kerjasama ini masing-masing sebesar Rp1.867 dan Rp19.823 (Catatan 14).
As of December 31, 2012 and 2011, the carrying value of the payable under this cooperation agreement amounted to Rp1,867 and Rp19,823, respectively (Note 14).
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
PT Bank Panin Syariah (“BPS”)
Pada tanggal 22 Juni 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kredit dengan BPS dalam akad Wakalah Wal Murabahah dengan pola joint financing - Non Revolving dimana BPS setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dengan limit sebesar Rp200.000 dimana bagian pembiayaan BPS adalah sebesar 95,00%.
On June 22, 2012, the Company entered into a Credit Agreement with BPS in Wakalah Wal Murabahah scheme with the pattern of joint financing - Non Revolving in which BPS agreed to provide financing facilities for a maximum amount of Rp200,000 wherein BPS financing portion is 95.00%
Fasilitas di atas dijamin dengan BPKB kendaraan yang dibiayai, yang diikat dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan (fidusia) (Catatan 5), serta jaminan pembelian kembali (buyback guarantee). Dalam hal terjadinya penunggakan kewajiban pembayaran bulanan oleh konsumen kepada BPS, maka Perusahaan wajib membayar kepada BPS.
The above facility is secured with the fiduciary transfer of BPKB of the financed motor vehicles (Note 5), and buy-back guarantee. In the event of monthly payment defaults by the consumers, the Company is obliged to pay BPS.
Perjanjian dengan BPS adalah perjanjian without recourse sehingga utang bank dan pembiayaan konsumen yang terkait disajikan secara neto.
The arrangement with BPS is on a without recourse basis and therefore the related bank loans and consumer financing receivables are presented at net.
Tingkat bunga efektif yang diberlakukan oleh BPS kepada Perusahaan adalah 12,25% per tahun pada tahun 2012. Sebagai jaminan adalah kendaraan bermotor yang dibiayai oleh BPS melalui Perusahaan (Catatan 5).
The effective interest rate charged by BPS to the Company is 12.25% per annum in 2012. The motor vehicles financed by BPS through the Company (Note 5) serve as collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BPS tersebut di atas.
As of December 31, 2012, the Company has complied with all important loan covenants required by BPS.
76
194
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Data Perseroan Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
28. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
BALANCES
WITH
In the normal course of business, the Company is engaged in transactions with related parties. The related parties and nature of relationship are as follows:
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungan adalah sebagai berikut: Pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
Pemegang saham mayoritas Perusahaan sejak bulan Mei 2005 /The majority shareholder of the Company since May 2005
Rekening giro dan deposito berjangka, perjanjian kerjasama pembiayaan, pinjaman subordinasi, pendapatan bunga, penyaluran kredit dan beban pendanaan/ Current accounts and time deposits, joint financing, subordinated loan, interest income, credit channeling and financing cost
PT Bank Maybank Syariah Indonesia (“BMSI”)
Pihak berelasi lainnya/Other related party
Rekening giro, utang bank dan beban pendanaan/ Current account, bank loan and financing cost
PT BII Finance Center (“BIIFC”)
Hubungan entitas pengendali dengan Perusahaan/Under common ownership as with the Company
Fasilitas pembiayaan konsumen kendaraan/Financing facilities - vehicles
The summary of related parties balances and percentages of related parties balances to total assets, liabilities, revenues and expenses are as follows:
Ringkasan saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase terhadap total aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dengan pihakpihak berelasi adalah sebagai berikut: 2012 ASET Kas dan setara kas Bank (Catatan 4) Deposito berjangka (Catatan 4) Persentase terhadap total aset Kas dan setara kas
2011
159.829 450
165.841 500
ASSETS Cash and cash equivalents Cash in banks (Note 4) Time deposits (Note 4)
4,79%
4,26%
Percentage to total assets Cash and cash equivalents
73.017
-
869
849
100.000
100.000
21.178
20.709
17.861
10.330
2,51%
-
0,03% 3,44%
0,02% 2,88%
0,73% 0,62%
0,60% 0,30%
LIABILITIES Bank loan Bank loan to a related party (Note 10) Accrued expenses Interest on due to a related party (Notes 11 and 12) Due to a related party (Note 11) Other payables Consumer financing loansvehicles (Notes 8 and 14) Payables on joint financing (Note 14) Percentage to total liabilities Bank loan Bank loan to a related party Accrued expenses Interest on due to a related party Due to a related party Other payables Consumer financing loans – vehicles Payables on joint financing
77
195
WOM Finance • 2012 Annual Report
LIABILITAS Utang bank Utang bank kepada pihak berelasi (Catatan 10) Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang kepada pihak berelasi (Catatan 11 dan 12) Utang kepada pihak berelasi (Catatan 11) Utang lain-lain Utang pembiayaan konsumenkendaraan (Catatan 8 dan 14) Utang atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 14) Persentase terhadap total liabilitas Utang bank Utang bank kepada pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Beban bunga atas utang kepada pihak berelasi Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain Utang pembiayaan konsumen - kendaraan Utang atas transaksi pembiayaan bersama
-
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
28. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
2012 PENDAPATAN Pendapatan bunga kas dan setara kas (Catatan 4) Persentase terhadap total pendapatan Pendapatan bunga kas dan setara kas
2011
4.964
18.297
0,31%
1,11%
BEBAN Beban pendanaan atas utang pihak berelasi (Catatan 11 dan 25) Beban pendanaan atas utang bank pihak berelasi (Catatan 10 ) Beban lain-lain - lain-lain (Catatan 14 dan 26) Persentase terhadap total beban Beban pendanaan atas utang pihak berelasi Beban pendanaan atas utang bank Pihak berelasi Beban lain-lain - lain-lain
14.790
14.750
3.433
-
3.718
2.853
0,94%
0,90%
0,22% 0,24%
0,17%
Total gaji yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing berjumlah Rp3.046 dan Rp4.832 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, masing-masing Rp2.253 dan Rp5.493 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 24).
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
29. LIABILITAS IMBALAN PASKA-KERJA
REVENUES Interest income on cash and cash equivalents (Note 4) Percentage to total revenues Interest income on cash and cash equivalents EXPENSES Financing costs on due to a related party (Notes 11 and 25) Financing cost on bank loan to a related party (Note 10) Other expenses - others (Notes 14 and 26) Percentage to total expenses Financing costs on due to a related party Financing cost on bank loan to a related party Other expenses - others
Total salaries received by the Company’s commissioners and directors amounted to Rp3,046 and Rp4,832, respectively, for the year ended December 31, 2012, Rp2,253 and Rp5,493 for the year ended December 31, 2011 (Note 24).
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paskakerja sebesar Rp49.511 dan Rp34.162 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Company recorded liability for postemployment benefits amounting to Rp49,511 and Rp34,162 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
Beban penyisihan imbalan paska-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp16.417 dan Rp13.927 masingmasing selama tahun 2012 dan 2011, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan” (Catatan 24).
The related provisions charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp16,417 and Rp13,927, for the years 2012 and 2011, respectively, and are presented as part of account “Salaries and Employees’ Benefits” (Note 24).
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan paskakerja untuk tahun 2012 dan 2011 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh Biro Pusat Aktuaria, yang dalam laporannya masing-masing tertanggal 30 Januari 2013 dan 10 Januari 2012, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The Company accrued the liability for postemployment benefits for the years 2012 and 2011 based on the independent actuarial calculation prepared by Biro Pusat Aktuaria, an independent actuary, whose reports dated January 30, 2013 and January 10, 2012, respectively applied the “Projected Unit Credit” method and the following assumptions:
78
196
WITH
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASKA-KERJA
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
2012 Tingkat diskonto (per tahun) Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalitas
2011
6,00% 7,00% 5,00% 5,00% Tabel Mortalita Indonesia/ Indonesia Mortality Table 10,00% tingkat mortalitas/ 10.00% mortality rate
Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri dari karyawan sebelum 30 tahun dan menurun secara linier sampai dengan 0,00% pada umur 52 tahun
10,00%
Usia pensiun
Discount rate (per annum) Annual salary increases Mortality rate Disability rate Resignation rate for employee before the age of 30 and will linearly decrease until 0.00% at the age of 52
6,00%
55 tahun/55 years
The following tables summarize the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post-employment and current service cost as of December 31, 2012 and 2011, respectively:
Tabel berikut menyajikan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan paska-kerja dan beban jasa kini masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Kewajiban imbalan paskakerja/ Obligation for post-employment benefits
Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin Penurunan suku bunga dalam 100 basis poin
Retirement age
2011
Beban jasa kini dan beban bunga/ Current service cost and interest cost
Kewajiban imbalan paskakerja/ Obligation for post-employment benefits
Beban jasa kini dan beban bunga/ Current service cost and interest cost
1.777
1.572
1.396
1.219
(2.119)
(1.889)
(1.675)
(1.475)
Increase in interest rate in 100 basis point Decrease in interest rate in 100 basis point
Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The following tables summarize the components of employee benefits liability recognized in the statements of financial position and the employee benefits expense recognized in the statements of comprehensive income.
Rincian liabilitas atas imbalan karyawan adalah sebagai berikut:
The details of the liability for post-employment benefits are as follows:
paska-kerja 2012
Nilai kini liabilitas imbalan paska-kerja Beban jasa lampau yang tidak diakui yang belum menjadi hak Kerugian aktuarial yang tidak diakui
70.235
50.073
(1.476)
(1.689)
Present value of employee benefits obligation Unrecognized past service cost - nonvested
(19.248)
(14.222)
Unrecognized actuarial loss
49.511
34.162
Net liability in statements of financial position
79
197
WOM Finance • 2012 Annual Report
Nilai neto liabilitas dalam laporan posisi keuangan
2011
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. LIABILITAS (lanjutan)
IMBALAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASKA-KERJA
29. LIABILITY FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
Mutasi liabilitas imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The changes in the liability for post-employment benefits are as follows:
2012
2011
Saldo awal Beban imbalan paska-kerja karyawan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
34.162
22.215
16.417
13.927
(1.068)
(1.980)
Saldo akhir liabilitas
49.511
34.162
2012
Total beban imbalan paska-kerja karyawan
2011
12.872 3.576
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
9.810 3.549
(244)
355
213
213
Current service cost Interest cost Net actuarial (gain) loss recognized during the year Amortization of past service cost - non vested
16.417
13.927
Total post-employment benefits expense
Sejak bulan September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan asuransi jiwa dwiguna “Pesangon Plus” dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) dimana Manulife ditunjuk untuk mengelola dana yang diperoleh dari kontribusi Perusahaan. Manfaat program ini adalah pertanggungan asuransi atas pesangon seluruh karyawan tetap yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal maupun mengalami cacat tetap. Beban premi asuransi ditanggung oleh Perusahaan dan dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Starting in September 2009, the Company has an agreement for the management of endowment life insurance “Pesangon Plus” with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife), in which Manulife is assigned to manage the fund arising from the Company’s contributions. The program benefits are insurance coverage of all qualified permanent employees’ severance who resigned, retired, died or suffered permanent disability. Insurance premium expense paid are borned by the Company and charged to current year operations.
Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan membayar beban premi kepada Manulife masingmasing sebesar Rp1.238 dan Rp1.980 dan disajikan sebagai bagian dari “Beban gaji dan tunjangan karyawan” (Catatan 24).
For the years 2012 and 2011, the Company has paid insurance premium expense to Manulife amounting to Rp1,238 and Rp1,980, respectively, and are presented as part of “Salaries and employees’ benefits” (Note 24).
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas.
The Company is exposed to interest rate risk, credit risk and liquidity risk.
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Kebijakan Perusahaan mengatur agar suku bunga pinjaman dari bank (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate) dapat menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s policy is to manage its loan interest rate (cost of fund) using fixed rate in order to cover interest rate which are charged to consumers.
80
198
Ending balance of liability
Total post-employment benefits expense is as follows:
Total beban imbalan paska-kerja karyawan adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Beban bunga (Keuntungan) kerugian aktuarial neto diakui dalam tahun berjalan Amortisasi atas beban jasa masa lalu - yang belum menjadi hak
Beginning balance Post-employment benefits expense during the year Payments during the year
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset dan liabilitas Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
The following table represents a breakdown of maturity dates of the Company’s assets and liabilities which are affected by interest rate. 2012
Bunga tetap/Fixed rate Tidak Lebih dari dikenakan 5 tahun/ bunga/Non More than interest 5 years sensitive
Bunga Kurang dari mengambang/satu tahun/ Floating Less than 1-5 tahun/ rate one year 1-5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset non keuangan
323.144
-
-
-
14.896
338.040
-
1.583.394 424
1.220.685 134
1.293
47.519
2.804.079 49.370
-
-
-
-
76.440 80.292
76.440 80.292
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances Non financial assets
Total aset
323.144
1.583.818
1.220.819
1.293
219.147
3.348.221
Total assets
-
719.956
432.856
-
-
1.152.812
LIABILITIES Bank loans
-
37.959 119.802
984.377
-
-
37.959 1.104.179
Accrued expenses Bonds payable - net
-
163.017
100.000 55.318
-
148.303
100.000 366.638
Due to a related party Other payables
-
-
-
-
180.310
180.310
Non financial liabilities
-
1.040.734
1.572.551
-
328.613
2.941.898
Total liabilities
323.144
543.084
406.323
Net
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
(351.732)
1.293
(109.466)
2011 Bunga tetap/Fixed rate Tidak Lebih dari dikenakan 5 tahun/ bunga/Non More than interest 5 years sensitive
Bunga Kurang dari mengambang/satu tahun/ Floating Less than 1-5 tahun/ rate one year 1-5 years
Total/ Total
ASET 293.836
-
-
-
14.690
308.526
-
1.724.703 263
1.536.380 283
3.141
39.304
3.261.083 42.991
-
-
-
-
185.724 108.202
185.724 108.202
Total aset
293.836
1.724.966
1.536.663
3.141
347.920
3.906.526
Total assets
81
199
WOM Finance • 2012 Annual Report
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka Aset non keuangan
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances Non financial assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued) 2011 Bunga tetap/Fixed rate Tidak Lebih dari dikenakan 5 tahun/ bunga/Non More than interest 5 years sensitive
Bunga Kurang dari mengambang/satu tahun/ Floating Less than 1-5 tahun/ rate one year 1-5 years LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain Liabilitas non keuangan Total liabilitas Neto
-
465.358
386.092
-
-
851.450
LIABILITIES Bank loans
-
33.380 293.275 199.933
1.103.272 -
-
-
33.380 1.396.547 199.933
Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net
-
354.429
100.000 207.969
-
221.770
100.000 784.168
Due to a related party Other payables
-
-
-
-
137.774
137.774
Non financial liabilties
-
1.346.375
1.797.333
-
359.544
3.503.252
Total liabilities
293.836
378.591
403.274
Net
(260.670)
(11.624)
Sensitivity analysis
Manajemen risiko suku bunga terhadap batas kesenjangan suku bunga dilengkapi dengan pemantauan sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan terhadap berbagai skenario suku bunga baku maupun non-baku. Skenario baku bulanan mencakup analisis kenaikan atau penurunan kurva imbal hasil sebesar 100 basis poin (bp).
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Company’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan pembiayaan konsumen:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the consumer financing income:
Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
3.141
Analisis sensitivitas
2012
2011
12.791 (12.752)
2012 Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga
13.358 (13.321)
Increase in interest rate Decrease in interest rate
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the financing costs:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap beban pendanaan:
2011
11.814 (11.790)
82
200
Total/ Total
12.966 (12.956)
Increase in interest rate Decrease in interest rate
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih.
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer contract, leading to a financial loss. The Company has maintained prudent analysis and credit approval and also monitored receivable balances continuously in order to minimize the exposure to bad debts.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
The Company’s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
Maximum exposure to credit risk
Analisis konsentrasi risiko kredit
Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah debitur bergerak dari aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang konsumennya kebanyakan adalah perorangan dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2012 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
The information on the credit quality of neither past due nor impaired financial assets as of December 31, 2012 (unaudited) as follows:
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Tingkat tinggi/ High grade*)
Tingkat menengah/ Middle grade**)
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past-due penurunan but-not nilai/ impaired Impaired Total/Total
Tingkat standar/ Standard grade***)
Aset keuangan: 338.040
-
-
-
-
338.040
1.102.675 49.370
707.513 -
541.091 -
428.927 -
23.873 -
2.804.079 49.370
83
201
WOM Finance • 2012 Annual Report
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain
Financial assets: Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Tingkat tinggi/ High grade*) Biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
*)
Tingkat menengah/ Middle grade**)
Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan Tingkat nilai/ Mengalami standar/ Past-due penurunan Standard but-not nilai/ grade***) impaired Impaired Total/Total
17.582
-
-
-
-
17.582
1.507.667
707.513
541.091
428.927
23.873
3.209.071
*)
Tingkat tinggi - adalah aset-aset keuangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut (i) tingkat risiko internal adalah minimum, acceptance dan average (ii) tanpa pengalaman menjadi gagal dalam memenuhi kewajiban dan kondisi bisnis yang baik atau (iii) investment grade.
High grade - are financial assets that meets one of the following criteria (i) with internal risk rating of minimum, acceptable or average risk (ii) with no history of default and good business condition, or (iii) investment grade.
**) Tingkat menengah - adalah aset-aset keuangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut (i) tingkat risiko internal adalah allowable (ii) kategori aset segmen retail & konsumer.
**) Middle grade - are financial assets that meets one of the following criteria (i) with internal risk rating of allowable risk (ii) category of consumer and retail segmentation assets.
***) Tingkat standar - adalah aset-aset keuangan dengan tingkat risiko internal adalah early warning dan precautionary.
***) Standard grade - are financial assets with internal risk rating of early warning and precautionary risk.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Perangkat ini mempertimbangkan jatuh tempo untuk aset keuangan yaitu piutang pembiayaan konsumen dan membuat rencana arus kas dari operasi. Perusahaan mempunyai jangka waktu pinjaman dari bank yang disesuaikan dengan jangka waktu (tenor) yang diberikan kepada konsumen.
Liquidity risk is the risk to a shortage of funds and to solve the problem using a liquidity planning tool. This tool considers the maturity of both its financial assets, which is consumer financing receivables and prepare projected cash flows from operations. The Company has term bank loan facilities which are adjusted with the tenor of financing given to consumers’ tenor.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual:
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s financial assets and liabilities at December 31, 2012 and 2011, respectively, based on contractual payments:
84
202
Prepaid expenses and advances dealer advances
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
30. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Liquidity risk (continued) 2012
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka-uang muka dealer
338.040
-
-
-
338.040
420.512 47.733
1.162.882 210
1.220.685 134
1.293
2.804.079 49.370
17.582
-
-
-
17.582
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances-dealer advances
Total aset keuangan
823.867
1.163.092
1.220.819
1.293
3.209.071
Total financial assets
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain
283.224 37.959 119.802
436.732 -
432.856 984.377
-
1.152.812 37.959 1.104.179
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net
204.104
107.216
100.000 55.318
-
100.000 366.638
Due to a related party Other payables
Total liabilitas keuangan
645.089
543.948
1.572.551
-
2.761.588
Total financial liabilities
Neto
178.778
619.144
1.293
447.483
Net
(351.732) 2011
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3-12 bulan/ 3-12 months
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
1-5 tahun/ 1-5 years
Total/ Total
ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer
308.526
-
-
-
308.526
465.628 39.525
1.259.075 42
1.536.380 283
3.141
3.261.083 42.991
55.751
-
-
-
55.751
Total aset keuangan
869.430
1.259.117
1.536.663
3.141
3.668.351
Total financial assets
ASSETS Cash and cash equivalents Consumer financing receivables - net Other receivables Prepaid expenses and advances dealer advances
116.196 33.380 293.275 199.933
349.162 -
386.092 1.103.272 -
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933
LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net MTN - net
328.986
247.213
100.000 207.969
-
100.000 784.168
Due to a related party Other payables
Total liabilitas keuangan
971.770
596.375
1.797.333
-
3.365.478
Total financial liabilities
(102.340)
662.742
3.141
302.873
Net
Neto
(260.670)
85
203
WOM Finance • 2012 Annual Report
LIABILITAS Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang kepada pihak berelasi Utang lain-lain
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
31. FINANCIAL INSTRUMENTS BY CATEGORY The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instrument that are carried in the financial statements.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. 2012
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Utang dan Financial liabilities pinjaman/ at fair value Nilai tercatat/ Loans and through profit Carrying borrowings and loss value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka uang muka dealer
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Total aset keuangan
338.040
-
-
338.040
2.804.079 49.370
-
-
2.804.079 49.370
17.582
-
-
17.582
3.209.071
-
-
3.209.071
FINANCIAL ASSETS Cash and cash 338.040 equivalents Consumer financing 3.278.027 receivables - net 49.370 Other receivables Prepaid expenses and advances 17.582 dealer advances 3.683.019
Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto Utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi
-
1.152.812 37.959 1.104.179 366.638
-
1.152.812 37.959 1.104.179 366.638
1.175.414 37.959 1.158.391 367.488
-
100.000
-
100.000
102.758
FINANCIAL LIABILITIES Bank loans Accrued expenses Bonds payable - net Other payables Due to a related party
Total liabilitas keuangan
-
2.761.588
-
2.761.588
2.842.010
Total financial liabilities
86
204
Nilai wajar/ Fair value
Laporan Bisnis
Analisa & Pembahasan Manajemen
Data Perseroan
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Management Discussion & Analysis
Corporate Data
Financial Report
Good Corporate Governance
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL (continued)
INSTRUMENTS
BY
CATEGORY
2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Utang dan Financial liabilities pinjaman/ at fair value Nilai tercatat/ Loans and through profit Carrying borrowings and loss value
ASET KEUANGAN Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - neto Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka uang muka dealer Total aset keuangan
308.526
-
-
308.526
3.261.083 42.991
-
-
3.261.083 42.991
55.751
-
-
55.751
3.668.351
-
-
3.668.351
Nilai wajar/ Fair value FINANCIAL ASSETS Cash and cash 308.526 equivalents Consumer financing 3.446.235 receivables - net 42.991 Other receivables Prepaid expenses and advances 55.751 dealer advances 3.853.503
Total financial assets FINANCIAL LIABILITIES
LIABILITAS KEUANGAN Utang bank Biaya masih harus dibayar Utang obligasi - neto MTN - neto Utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933 784.168
-
851.450 33.380 1.396.547 199.933 784.168
-
100.000
-
100.000
Total liabilitas keuangan
-
3.365.478
-
3.365.478
866.125 Bank loans 33.380 Accrued expenses 1.460.677 Bonds payable - net 200.000 MTN - net 788.119 Other payables Due to 102.218 a related party 3.450.519
Total financial liabilities
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang pihak berelasi, biaya dibayar dimuka dan uang muka uang muka dealer dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, due from a related party, prepaid expenses and advances dealer advances and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain - pinjaman karyawan, utang bank, utang lain-lain, MTN dan utang kepada pihak berelasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The fair value of consumer financing receivables, other receivables - loan to employees, bank loans, other payables, MTN and due to a related party are determined by discounted cash flow using market interest rate as of December 31, 2012 and 2011.
Nilai wajar dari utang obligasi dinilai berdasarkan harga pasar.
The fair value of bonds payable calculated using market price.
87
205
WOM Finance • 2012 Annual Report
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. ASET DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS IN FOREIGN CURRENCY The Company has assets in foreign currency as follows:
Perusahaan memiliki aset dalam mata uang asing sebagai berikut: 2012
2011
Aset Kas dan bank
AS$/US$ 36.539
AS$/US$ 141.527
Assets Cash on hand and in banks
Aset dalam mata uang asing (dalam nilai penuh)
AS$/US$ 36.539
AS$/US$ 141.527
Assets in foreign currency (in full amount)
Ekuivalen dalam Rupiah
Rp
Rp
353
33. LIABILITAS KONTINJENSI
The Company did not have any significant contingent liability as of December 31, 2012 and 2011.
34. KOMITMEN
34. COMMITMENT
Perusahaan tidak memiliki komitmen yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
TAMBAHAN
The Company did not have significant commitment as of December 31, 2012 and 2011.
–
35. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION – SHARIA UNIT
2012 ASET Kas dan setara kas Piutang pembiayaan murabahah bruto Pendapatan pembiayaan murabahah yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan murabahah neto Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka dan uang muka
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
TOTAL ASET
2011
113.746
75.269
989.854
64.841
ASSETS Cash and cash equivalents
(10.931) (708)
Murabahah financing receivables gross Unearned murabahah financing income Allowance for impairment losses
296.640
53.202
Murabahah financing receivables net
67
4
2
2
Other receivables Prepaid expenses and advance
410.455
128.477
TOTAL ASSETS
(678.535) (14.679)
88
206
Equivalent in Rupiah
33. CONTINGENT LIABILITY
Perusahaan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
35. INFORMASI KEUANGAN UNIT SYARIAH
1.283
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis
Laporan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Financial Report
Good Corporate Governance
Data Perseroan Corporate Data
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI KEUANGAN UNIT SYARIAH (lanjutan)
TAMBAHAN
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) –
35. SUPPLEMENTARY FINANCIAL INFORMATION – SHARIA UNIT (continued)
2012 LIABILITAS Utang bank Pihak ketiga Pihak berelasi
2011 LIABILITIES Bank loans Third parties Related party
202.130 73.017
34.606 -
275.147
34.606
991 20
358 -
1.011
358
Utang pajak Utang lain-lain
2 122.921
3 92.656
Taxes payables Other payables
TOTAL LIABILITAS
399.081
127.623
TOTAL LIABILITIES
11.374
854
EQUITY Retained earnings
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
410.455
128.477
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PENDAPATAN Pendapatan margin Pendapatan lain-lain
109.724 228.123
6.589 6.206
INCOME Margin income Other income
TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL
337.847
12.795
TOTAL OPERATING INCOME
18.542
4.822
Margin distribution for fund investor
7.973
OPERATIONAL INCOME AFTER MARGIN DISTRIBUTION
Biaya masih harus dibayar Pihak ketiga Pihak berelasi
EKUITAS Saldo laba
Bagi hasil untuk investor dana PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL BEBAN Gaji dan tunjangan karyawan Umum dan administrasi Penyusutan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Lain-lain TOTAL BEBAN LABA TAHUN BERJALAN
319.305
Accrued expenses Third parties Related party
197.718 83.308 15.561
4.158 2.071 -
12.189 9
876 14
EXPENSES Salaries and employees’ benefits General and administrative Depreciation Provision for impairment losses Others
308.785
7.119
TOTAL EXPENSES
10.520
854
INCOME FOR THE YEAR
207
WOM Finance • 2012 Annual Report
89
-
Laba tahun berjalan
90
7.628
Income for the year
Tax expense
Income before tax expense 20.490
Segment results Unallocated expenses
53.841
154.478
Total expenses
Provision for impairment losses Depreciation expenses
Segment expenses: Operating expenses Financing costs
Total revenues
Unallocated revenues
Segment revenues
28.118
-
1.454.403
204.690 19.487
882.284 347.942
1.608.881
(276)
1.609.157
Laba sebelum beban pajak
154.754
(942.099)
-
(942.099)
(942.099)
-
(942.099)
Jumlah Neto/ Amount - Net
Beban pajak
8.670
2.396.502
204.690 19.487
882.284 1.290.041
2.551.256
-
2.551.256
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Unallocated financing costs
13.748
400.398
30.000 4.044
164.967 201.387
409.068
-
409.068
Total/ Total
Unallocated depreciation expenses
39.273
220.751
22.218 2.110
84.408 112.015
234.499
-
234.499
Sumatera/ Sumatera
21.215
(3.628)
456.956
50.615 3.625
153.402 249.314
496.229
-
496.229
Jawa Barat/ West Java
51.304
96.691
582.346
63.922 5.103
37.935 4.605
736.051
211.779 301.542
267.728 425.783
578.718
-
832.742
578.718
832.742
Jawa Tengah/ Central Java
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Beban penyusutan tidak dapat dialokasi
Hasil segmen
Total beban
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan
Total pendapatan
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
The segment information based on marketing geographical areas is as follows:
Informasi segmen menurut daerah geografis pemasaran adalah sebagai berikut: 2012
The Company has consumer financing activities in several geographical areas in Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi - abbreviated Jabotabek, East Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi, Central Java, West Java and Sumatera), for new and used two-wheeled motor vehicles. Therefore, geographical segment information is presented as the primary basis of segment reporting.
36. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi - disingkat Jabotabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera), baik untuk kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
36. INFORMASI SEGMEN USAHA
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
208
91
165
4.281
-
4.281
16.768
340
140.018
3.348.221
394.588
2.953.633
Total perolehan aset tetap
725
-
(6.079.878 )
12.487
1.084
140.018
9.033.511
Jumlah Neto/ Amount - Net
Total acquisitions of property and equipment
Acquisitions of property and equipment in head office
Segment acquisitions of property and equipment
Total liabilities
Unallocated liabilities
Segment liabilities
Total assets
Unallocated assets
Segment assets
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Financial Report
209
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perolehan aset tetap kantor pusat
Perolehan aset tetap segmen
1.967
19.565
1.323.445
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
2.763.921
11.706
792.947
Total/ Total
2.903.939
33.087
1.741.352
Sumatera/ Sumatera
Total liabilitas
41.140
2.143.519
Jawa Barat/ West Java
Business Report
Liabilitas tidak dapat dialokasi
34.520
3.032.248
Jawa Tengah/ Central Java
Laporan Bisnis
Liabilitas segmen
Total aset
Aset tidak dapat dialokasi
Aset segmen
Jabotabek/ Jabotabek
2012
36. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Management Discussion & Analysis
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Analisa & Pembahasan Manajemen Data Perseroan Corporate Data
Laba tahun berjalan
5.394
Income for the year
Tax expense
Income before tax expense 10.380
Segment results
Total expenses
Provision for impairment losses Depreciation expenses
15.774
92
Total revenues Segment expenses: Operating expenses Financing costs
Laba sebelum beban pajak
146.778
1.506.298
Segment revenues Unallocated revenues
Beban pajak
-
(892.541)
170.080 19.802
903.305 413.111
1.653.076
(73.274)
1.726.350
Unallocated depreciation expenses
220.052
2.398.839
-
(892.541)
(892.541)
-
(892.541)
Jumlah Neto/ Amount - Net
19.138
45.095
409.724
170.080 19.802
903.305 1.305.652
2.618.891
-
2.618.891
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Unallocated expenses
15.774
243.422
20.512 4.476
172.937 211.799
454.819
-
454.819
Total/ Total
Unallocated financing costs
51.669
480.798
18.023 2.198
93.777 129.424
259.196
-
259.196
Sumatera/ Sumatera
71.468
8.807
49.246 3.725
158.522 269.305
532.467
-
532.467
Jawa Barat/ West Java
40.398
98.707
533.124
53.559 5.071
28.740 4.332
731.771
203.444 271.050
274.625 424.074
541.931
-
-
830.478
541.931
830.478
Jawa Tengah/ Central Java
2011
36. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Beban tidak dapat dialokasi Beban pendanaan tidak dapat dialokasi Beban penyusutan tidak dapat dialokasi
Hasil segmen
Total beban
Beban segmen: Beban usaha Beban pendanaan Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Beban penyusutan
Total pendapatan
Pendapatan segmen Pendapatan tidak dapat dialokasi
Jabotabek/ Jabotabek
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
210
93
4.266
18.020
-
162.953
3.906.526
557.144
3.349.382
18.020
41.200
1.425
-
(6.523.143 )
Total perolehan aset tetap
2.807
162.953
9.872.525
Jumlah Neto/ Amount - Net
23.180
5.272
34.573
1.636.045
Dikurangi Hak Bank-bank/ Less Banks’ Rights
Total acquisitions of property and equipment
Acquisitions of property and equipment in head office
Segment acquisitions of property and equipment
Total liabilities
Unallocated liabilities
Segment liabilities
Total assets
Unallocated assets
Segment assets
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Financial Report
211
WOM Finance • 2012 Annual Report
Perolehan aset tetap kantor pusat
Perolehan aset tetap segmen
4.250
13.466
865.470
Total/ Total
3.306.919
32.941
1.970.664
Sumatera/ Sumatera
3.469.872
36.301
2.234.828
Jawa Barat/ West Java
Business Report
Total liabilitas
45.672
3.165.518
Jawa Tengah/ Central Java
Laporan Bisnis
Liabilitas tidak dapat dialokasi
Liabilitas segmen
Total aset
Aset tidak dapat dialokasi
Aset segmen
Jabotabek/ Jabotabek
2011
36. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2012 and 2011 (expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Management Discussion & Analysis
Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi/East Java Bali, Kalimantan and Sulawesi
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Analisa & Pembahasan Manajemen Data Perseroan Corporate Data
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
212
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan
Data Perseroan
Financial Report
Corporate Data
Data Perusahaan Corporate data
WOM Finance • 2012 Annual Report
213
Struktur Organisasi dan Manajemen Organization’s Structure and Management
BOARD OF COMMISSIONERS
President Director
Enterprise Risk Management
Legal Compliance & Corporate Secretary
UKPN
Marketing
Business Unit Head
Risk Management
Marketing Brand Honda
Non Dealer Sales & Multibrand
Marketing Brand Yamaha
Used Biked
Collection
Asset Management Unit
Credit
Remedial
Recovery
Risk Policy, MIS & Portfolio Management
Business Development
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Branch Head
Direktur
214
Chief
Division Head
Department Head
Section Head
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Audit Committee
Internal Audit
Operations Finance
Human Capital
Finance & Accounting
HC Shared Service
Operations Development & Control
Information Technology
Financial Planning & Investor Relation
HC Strategic & Development
Operations Support
Operations Risk Management
Procurement
HC Business Partner Operations & Support
Tax & Insurance
HC Business Partner-Marketing & Risk Management
Network Management & Performance
Area HC Manager
215
WOM Finance • 2012 Annual Report
HC Information System
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahuns 2011. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Perbankan Konsumer di PT Bank Internasional Indonesia Tbk sejak tahun 2009.Pengalaman bekerja beliau di industri keuangan dengan berbagai posisi berbeda dimulai sejak tahun 1991, di PT Bank Central Asia Tbk, yakni: Kepala Urusan ATM,Pemimpin BCA Cash Center, Wakil Kepala Divisi Perbankan Konsumer,Kepala Divisi Perbankan Konsumer,Kepala Divisi Unit Bisnis Kartu Kredit dan Komisaris PT BCA Finance. Pendidikan terakhir dengan gelar Magister Manajemen diperoleh dari IPMI pada tahun 2000, Sementara gelar Sarjana Teknik Elektro diperoleh dari Universitas Trisakti pada tahun 1983. Indonesian citizen, 48 years. Appointed as President Commissioner of the Company since 2011. He also serves as Director of Consumer Banking of PT Bank International Indonesia Tbk. since 2009. His career in the financial industry, assuming different positions, started in 1991 at PT Bank Central Asia Tbk as: Head of ATM Business, Head of BCA Cash Center, Deputy Head of Consumer Banking Division, Head of Consumer Banking Division, Head of Credit Cards Business Unit and Commissioner of PT BCA Finance. He was graduated with a Masters Degree in Management from the IPMI in 2000, and a Bachelor Degree in Electrical Engineering from Trisakti University in 1983.
Robbyanto Budiman Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini, posisi yang juga dijabat beliau adalah CEO PT Wahanaartha Harsaka dan CEO PT Sahari Multi Investama. Pendidikan terakhir dengan gelar Master of Business Administration Faculty of International Business diperoleh dari Northrop University, Los Angeles, USA, pada tahun 1989. Sementara Bachelor of Science Faculty of Business Administration/Marketing diperoleh dari University of Southern California, USA, pada tahun 1987. Indonesian citizen, 45 years. Serves as Vice Chairman of the Company since 2011. Currently, he also assumes the positions of CEO PT Wahanaartha Harsaka dan CEO PT Sahari Multi Investama. Graduated with a Master of Business Administration from Faculty of International Business, the Northrop University, Los Angeles, USA, in 1989; and a Bachelor of Science from Faculty of Business Administration/ Marketing from the University of Southern California, USA, in 1987.
216
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Garibaldi Thohir Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Sebelumnya, beliau juga pernah menjabat di Perseroan sebagai Wakil Presiden Komisaris periode 2006 – 2007.Posisi yang saat ini juga dijabat beliau adalah Direktur Utama PT. Adaro Indonesia (sejak 2005), Presiden Komisaris PT Wahanaartha Motorent (sejak 2004), Direktur Utama PT. Padangbara Sukses Makmur (sejak 2003), Komisaris Utama PT. Graha Finesa (sejak 2003), Direktur Utama PT Trinugraha Thohir (Holding Company) serta sejumlah jabatan Komisaris dan Direksi lainnya. Pendidikan terakhir beliau dengan gelar MBA diperoleh dari Northrop University, Los Angeles, USA, pada tahun 1989. Sementara gelar Bachelor of Science diperoleh dari University of Southern California, USA, pada tahun 1988. Indonesian citizen, 47 years. He serves as Commissioner of the Company since 2007. Previously, he served as Vice President Commissioner of the Company in 2006 - 2007. Concurrently, he serves s the President Director of PT. Adaro Indonesia (since 2005), President Commissioner of PT Wahanaartha Motorent (since 2004), President Director of PT. Padangbara Sukses Makmur (since 2003), President Commissioner of PT. Graha Finesa (since 2003), President Director of PT Trinugraha Thohir (Holding Company) and a number of other Commissioners and Directors positions. he graduated with an MBA from Northrop University, Los Angeles, USA, in 1989; and a Bachelor of Science from the University of Southern California, USA, in 1988.
I Nyoman Tjager Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Beberapa posisi yang masih dijabat beliau hingga saat ini adalah Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (sejak 2011),Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia (sejak 2008), Ketua Komite Audit PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sejak 2000),sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) (Desember 1999 – 2003), dan Komisaris PT Jakarta Lloyd, (Maret 1993 – 2001). Pendidikan terakhir dengan gelar Doktor Hukum diperoleh dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 2003. Sementara gelar Master of Economic diperoleh dari Fordham University, New York, USA, pada tahun 1987 dan Hukum Dagang dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1976.
217
WOM Finance • 2012 Annual Report
Indonesian citizen, 62 years. Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2008. Currently, he also serves as Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee of PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (since 2011), Commissioner of Indonesia Stock Exchange (since 2008), Chairman of Audit Committee of PT Indocement, Tbk (since 2000). Previously, served as Commissioner of PT Indonesian Central Securities Depository (KSEI) (December 1999-2003), and Commissioner of PT Jakarta Lloyd (March 1993-2001). He holds a Doctoral Degree in Law from the University of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 2003, a Master of Economic from Fordham University, New York, USA, in 1987 and a Bachelor Degree in Commercial Law from the University of Gadjah Mada, Yogyakarta, in 1976.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2010. Posisi yang hingga saat ini masih dijabat beliau adalah Konsultan di Tass Consulting (sejak 2007). Pengalaman kerja beliau sebelumnya adalah Direktur KAP Hadi Sutanto & Rekan (Pricewaterhouse) (1987 – 2004) dan Dosen di Yayasan Pendidikan Bakrie (2007 – 2009). Pendidikan terakhir beliau dengan gelar Magister Hukum, Program Hukum Bisnis, diperoleh dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, pada tahun 2005/2006. Sementara gelar Sarjana Akuntansi diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1987.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Indonesian citizen, 49 years. Appointed as Independent Commissioner since 2010. She was a consultant in Tass Consulting (since 2007-up to present). Previously, she served as the Director of KAP Hadi Sutanto & Partners (Pricewaterhouse) (1987-2004) and Lecturer in Bakrie Education Foundation (2007-2009). She graduated with a Master Degree in Law, majoring Business Law Program, from the Faculty of Law, University of Padjadjaran, Bandung, in the year 2005/2006. She also graduated with Degree in Accounting from the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, in 1987.
218
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur President Director Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris BII Finance (sejak 2007). Beliau juga pernah menjabat sebagai Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Pendidikan terakhir dengan gelar Master of Business Administration diperoleh dari California State University of Sacramento, USA, pada tahun 1986. Indonesian citizen, 48 years. Appointed as President Director of the Company since 2011. Currently, he also serves as President Commissioner of BII Finance (since 2007) and Executive Vice President, Regional & Branch Network Development Head of PT Bank International Indonesia Tbk (since 2011). Graduated with a Master of Business Administration from the California State University of Sacramento, USA, in 1986.
C. Guntur Triyudianto Direktur Operasi Operations Director Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Menjabat sebagai Direktur bidang Operasional Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau memegang posisi sebagai Retail Technology & Operations Head di PT UOB Buana (2010 – 2011) dan berkarir di industri keuangan di PT Bank Permata, Tbk., (1994 – 2010) dengan jabatan terakhir sebagai Head of Account Services Senior VP. Pendidikan terakhir dengan gelar Sarjana Geologi diperoleh dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1992. Indonesian citizen, 46 years. Appointed as Operations Director of the Company since 2011. Previously, he was Head of Retail Technology & Operations in PT UOB Buana (2010 - 2011) and pursued career in the financial industry in PT Bank Permata Tbk (1994 2010) with last position as Head of Account Services, Senior VP. Graduated with a Bachelor Degree in Geology from the University of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1992.
WOM Finance • 2012 Annual Report
219
Profil Direksi Board of Directors Profile
Simon Tan Kian Bing Direktur Pemasaran Marketing Director Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Menjabat sebagai Direktur bidang Pemasaran Perseroan sejak tahun 2007. Sebelumnya Beliau memulai karir di Astra Internasional dengan jabatan sebagai HSO Semarang. Jabatan terakhir beliau adalah Kepala Wilayah HSO Semarang. Pendidikan terakhir dengan gelar Sarjana Ekonomi diperoleh dari Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga, pada tahun 1991. Indonesian citizen, 42 years. Appointed as Marketing Director of the Company since 2007. He began his career at Astra International as HSO Semarang. His last position was Head of HSO Semarang. Graduated with a Degree in Economics from the Satyawacana Christian University, Salatiga, in 1991.
Purwadi Indra Martono Direktur Manajemen Risiko Risk Management Director Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai Direktur bidang Manajemen Risiko Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau memulai karir di PT Astra Sedaya Finance Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Assistant Manager of National Collection Department. Sejak tahun 2003 hingga 2010, beliau bekerja di PT Adira Dinamika Multifinance Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Head of Collection Division, Recovery Division, dan Asset Management Division. Pendidikan terakhir dengan gelar Sarjana Teknik Arsitek diperoleh dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1996.
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Indonesian citizen, 39 years. Appointed as Risk Management Director of the Company since 2011. Started his career at PT Astra Sedaya Finance Tbk with his last position as the Assistant Manager of the National Collection Department. Since 2003 to 2010, he worked at Multifinance Tbk PT Adira Dinamika with last the position as Head of Collection Division, Recovery Division, and Asset Management Division. Graduated with an Engineering Degree in Architect from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1996.
220
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Profil Komite-Komite The Committee’ Profile Komite Audit Audit Committee
Myrnie Zachraini Tamin Ketua Chaiman Profil ketua Komite Audit dapat dilihat di Profil Komisaris hal 122
Arief Achmad Dhani Anggota Member Warga Negara Indonesia, 62 tahun. saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris merangkap Ketua Komite Audit di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Sejak bulan Juli 2010 beliau menjabat Komisaris Utama pada PT Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA).Beliau meraih gelar master di bidang Ekonomi dari University of Illinois.
Tarmiden Sitorus Anggota Member Warga Negara Indonesia. Beliau bekerja di KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates dengan posisi terakhir sebagai partner. Saat ini beliau juga menjabat sebagai partner di KAP Arman Dhani & rekan. Beliau meraih gelar master di bidang Manajemen dari Universitas Pelita Harapan. Indonesian citizen. He worked at KAP Aryanto Amir Jusuf, RSM AAJ Associates with last position as partner. Currently, he also serves as partner in KAP Arman Dhani & co. He was graduated with Master Degree in Management from the University of Pelita Harapan.
Indonesian citizen, 62 years. He serves as Commissioner and concurrently as Head of Audit Committee of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Since July 2010, he also serves as President Commissioner of PT Penilai Harga Efek Indonesia (IBPA). He was graduated with Master Degree in Economics from the University of Illinois.
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee
Stephen Sulistyo Ketua Chaiman Profil ketua Komite Pemantau Risiko dapat dilihat di Profil Komisaris hal 122
Robbyanto Budiman
Profil anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat di Profil Komisaris hal 121
Remuneration Committee
I Nyoman Tjager Ketua Chaiman Profil ketua Komite Remunerasi & Nominasi dapat dilihat di Profil Komisaris hal 122
Robbyanto Budiman Anggota Member Profil anggota Komite Remunerasi & Nominasi dapat dilihat di Profil Komisaris hal 121
Diah Rahayu Anggota merangkap Sekretaris Member and Secretary Menjadi anggota sampai dengan pengunduran diri per Februari 2012
221
WOM Finance • 2012 Annual Report
Anggota Member
Komite Remunerasi & Nominasi
Jaringan Kantor Office Network
Head Office PT WAHANA OTOMITRA MULTIARTHA Tbk. Gedung Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Jl Angkasa Kav. B/6 Kemayoran - Jakarta 10610 Tel : 021 2664 6600 Fax : 021 6570 1524 Website : www.wom.co.id
CIPUTAT Gedung Wahana Artha Lt.2 & 3. Jl.Ir.Hj.Juanda No.43 RT 01/ RW.03 Desa Cempaka Putih, Kec. Ciputat, Kab.Tangerang 15412 Daan Mogot Komp. Ruko Kencana Sakti Jl. Daan Mogot Km.14.5 No.6 A-B Jakarta Barat 11730 Kemayoran Superblok Mega Glodok Kemayoran Jl.Angkasa Kav.B-6 Blok C.27 & C.28, 29 Kota Baru Bandar Kemayoran Rawamangun Jl. Balai Pustaka Timur No. 14 RT 004/11 Blok J Kav. 225 Kel. Rawamangun Kec. Pulogadung, Jakarta Timur Cakung Jl. Bekasi Raya Km 23 Kel Cakung Barat Kec. Cakung Jakarta Timur Cilandak Jl. M. Kahfi 1, Kampung Kandang RT 010 / RW 06 No. 77, Kel. Jagakarsa, Kec. Jagakarsa, Ps Minggu Jaksel
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
TANGERANG & SERANG Cikupa Ruko Perumahan Citra Raya, Blok H1 No.18-19 Desa Cikupa, Kec.Cikupa, Kab.Tangerang 15710 Ciledug CBD Ciledug Boulevard JL. HOS Cokroaminoto Blok A2 No. 33, 35 dan 10, Kel. Karang Tengah, Kec. Karang Tengah, Kotamadya Tangerang, Banten
222
Bekasi Jl. Jend. Sudirman No.99 A RT 02/07 Kel.Kranji, Kec.Bekasi Barat 17135 Bogor Jl. Raya Pajajaran No. 87 A - B Kel Bantar Jati Kec Bogor Utara Kab Bogor Jawa Barat 16153
Kantor Pusat
JAKARTA
BOGOR & BEKASI
Mauk Jl.Raya Moch.Toha No.38 B-C RT 03/01 Kel.Pabuaran Tumpeng, Kec.Karawaci, Kota Tangerang, Banten Serang Jl. Raya Cilegon No. 135, Blok E Ruko Titan Arum, Dragong Taktakan, Serang Tangerang Ruko Paramountdotcom Blok Orange No. 11, 12 dan 15 Kel. Pakulonan Barat, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten Labuan Ruko Buana Ciateul blok G 01 & G 02, Jl.Ahmad Yani Kalang Anyar, Labuan Padeglang. Rangkasbitung Jl. By Pass Sukarno Hatta, Kel Lebak Kedu Agung Timur Kec Cibadak Kab Lebak Rangkasbitung Anyer Jl. Raya Sirih Anyer No. B1 Cinangka RT 001/002, Desa. Anyer Kec. Anyer Kab. Serang Balaraja Jl. Raya Kresek KM 0.5 Taman Balaraja RT 04 / 11, Kel Perahu Kec. Sukamulya Kab Tangerang Banten
Cikarang Jl. R.E. Martadinata No.3 & 4 RT 02/02 Desa Karang Baru Kec.Cikarang Utara - Bekasi 17530 Cileungsi Jl. Raya Cilengsi Jonggol KM 1 No. 91-92, Kp Rawabelut,RT 002 RW 06 Ds Cleungsi kidul, Kec Cileungsi, Kab Bogor kodepos 16820 Depok Jl. Raya Citayam / Kartini No. 17, Kel. Pancoran Mas, Depok Cianjur Ruko Panembong 88 Jl. Ir. H. Juanda No. 9 RT 02/ 02, Kel. Limbangansari Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat Sukabumi Jl. Otto Iskandardinata No. 95, Kel. Nanggeleng Kec. Citamiang, Kotamadya Sukabumi, Jawa Barat Leuwiliang Jl Raya Cibungbulang Kp. Babakan Cibatok RT 002 Rw 004 Cibatok I Cibungbulang. Kab Bogor - 16630 Pelabuhan Ratu Kp. Canghegar I RT 02/02 Kel. Pelabuhan Ratu, Kec. Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi, Jawa Barat Jonggol JL. Raya Pasar Baru, KP Pojok Salak RT 002/008 DS. Jonggol Kec. Jonggol, Kab Bogor Cibinong Jl.Raya Sukahati RT 11 Rw.6, Kel.Sukahati, Kec.Cibinong, Bogor Jawa Barat 16913 JAWA BARAT
Kosambi Jl. Raya Bojong Renget KM.5 RT 02./ 01, Desa Jatimulya, Kec Kosambi, Kab Tangerang
Bandung 2 Ruko No. 19-21 Lingkar Selatan Jl. Peta, Kel. Pelindung Hewan Kec. Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40243
Parung Panjang Ruko Permata No.12 Jl. Raya Sudamanik RT 01 / 06 Kel. Parung Panjang Kec.Parung Panjang Kab. Bogor - Jawa Barat
Cirebon Komp CSB blok Berry Green No. 5-6, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo RT 02/ 09 Kel. Pekiringan Kec. Kesambi Kota Cirebon Jawa Barat
Jatibarang Jl. Raya Kongsi No.17 Desa Kongsi Jaya, Kec.Widasari, Kab.Indramayu, Jawa Barat Subang Jl. Otista No. 279 A RT 95/ 26, Kel Karanganyar Kec Subang Kab Subang Sumedang Jl. Prabu Gajah Agung no. 118, Kel. Situ, Kec.Sumedang Utara, Kab. Sumedang 45323, Jawa Barat Tasikmalaya Ruko Mayasari Plaza Jl.Lingkungan Kav.26, Kel.Argasari, Kec.Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Garut Jl. Ciledug No.249 RT 05/013 Kel. Kota Kulon Kec.Garut Kota, Kab.Garut Karawang Jl. Surotokunto no 52 RT 01 RW 07, Rawa Gabus, Kelurahan Adiarsa Timur Kecamatan Karawang Timur Karawang 41313, Jawa Barat Kuningan Jl. Pramuka No 45 & 47 RT 001/001, Kel. Purwawinangun, Kec. Kuningan, Kab. Kuningan 45512 Cimahi Jl. Encep Kartawiria No. 004 B RT 004 RW. 18, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi 40525 Purwakarta Jl. Basuki Rahmat No. 48, RT 06/06, Kel. Sindang, Kec. Purwakarta, Kab. Purwakarta, Jawa Barat Majalengka Jl. K.H Abdul Halim RT 05. RW 08 No 103, Kelurahan Majalengka Kulon Blok Balaguay, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Banjar Jl. Letjend Suwarto No.133 Banjar Desa Hegarsari Kec.Pataruman kota Banjar Ciamis Jawa Barat Cikampek Jl. Ahmad Yani No.81,Dusun Wirakarya RT 01 / 06 Desa.Cikampek Kota, Kec Cikampek Kab.Karawang Jawa Barat 41373 Pamanukan Jl. Eyang Tirta Praja No.54, RT 04/08, Ds.Pamanukan, Kec.Pamanukan/ Kab Subang, Jawa Barat
Analisa & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis
Laporan Bisnis Business Report
Patrol Dusun Bunder RT 02/ 01Desa Patrol Kec Patrol – Kab Indramayu Jawa Barat Soreang Jl. Warung Lobak RT 02/01, No. 354 Ds.Gandasari Kec.Katapang Kab.Bandung Ciparay Kp. Jongor, Jl. Raya Laswi No. 398 RT 001/018 Ds. Serangmekar, Kec. Ciparay, Kab. Bandung
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Majenang Jl. Diponegoro No. 2 RT 01/19 Desa jenang, Kec. Majenang, Kab. Cilacap Jawa Tengah
Laporan Keuangan Financial Report
Blitar Jl. Anjasmoro No.47 Kel. Kepanjenlor, Kec. Kepanjenkidul, Blitar Jawa Timur
Purbalingga Jl. Jend. Sudirman 179 RT 03 / 03 Ds. Purbalingga Wetan, Kec. Purbalingga Kab Purbalingga ,Jawa Tengah
Bojonegoro Ruko Central Districk Busniess Jl Veteran 6, Kel. Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kab. Bojonegoro, Jawa Timur
Purworejo Jl. Jend. Sudirman No.107 A Kel. Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kab.Purworejo Jawa Tengah
Gresik Jl.Panglima Sudirman 25 A, Kel.Sidokumpul, Kec.Gresik, Kab.Gresik, Jawa Timur 61111
Sragen Jl. Raya Sukowati No. 310-A RT 034/ 011 Kel.Sragen Wetan, Kec.Sragen, Kab.Sragen Jawa Tengah
Jombang Komp Ruko Cempaka Mas Blok C 6-7 Jl. Soekarnohatta No. 3 Kel. Kepuhkembeng, Kec. Peterongan, Kab. Jombang - Jawa Timur
JAWA TENGAH SELATAN Purwokerto Jl. Jend. Sudirman 721 Kel. Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah Solo Ruko Beteng Block C No.1-2, Jl.Kyai Gede, Kel.Kedunglumbu, Kec.Pasar Kliwon Kota Surakarta, Jawa Tengah Yogyakarta Jl.HOS.Cokroaminoto No.162 A Yogyakarta Cilacap Jl. Perintis Kemerdekaan No.6 & 7, Kel. Kebonmanik, Kec. Cilacap Utara Kab. Cilacap, Jawa Tengah Klaten Jl.Pemuda No.123A Kel Kabupaten Kec Klaten Tengah Kab Klaten Jawa Tengah 57411 Magelang Ruko Metro square No. F7&F8, Jl. Mayjend Bambang Sugeng Mertoyudan, Magelang Jawa Tengah 56172 Wonogiri Jl. Ahmad Yani No. 156, RT 01/02 Kedukepik Giripurwo, Wonogiri Banjarnegara Jl. Letjen Suprapto No. 88 Kel. Kutabanjarnegara RT 04/08 Kec. Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah
Kebumen Jl. A. Yani No. 21 Kel. Kebumen Kec. Kebumen, Kab. Kebumen Jawa Tengah 54311
Wonosari Jl. Baron No.166 Tegal Sari Kel. Siraman Kec. Wonosari Kab. Gn. Kidul, DI Yogyakarta 55812 Wonosobo Jl. Kyai Muntang Komp Ruko Muntang RT 04/05, Kel. Kampung Mataram, Kec. Wonosobo Timur Kab. Wonosobo - Jawa Tengah Bantul Jl. Wahid Hasyim No. 5 Gose Kel. Kurahan, Kec. Bantul, Kab. Bantul Boyolali Jl. Pandanaran 273 RT 02/02 Kel. Banaran, Kec. Boyolali, Kab. Boyolali Depok - Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Karangnongko RT 03/14 Kel. Maguwoharjo, Kec. Depok Sleman, DIY Yogyakarta. Karanganyar Jl. Lawu No. 465 Kel. Cangakan, Kec. Karanganyar, Kab. Karanganyar Jawa Tengah Sidareja Jl.A Yani, RT 01/Rw.01, Ds.Tinggarjaya, Kac.Sidareja, Kab.Cilacap, Jawa Tengah Lempuyangan Jl. Hayam Wuruk No. 21 A, RT 047 RW. 11, Kel.Tegalpanggung, Kab.Danurejan, Kota Yogyakarta JAWA TIMUR Banyuwangi Jl. Basuki Rahmat No.55 RT 01/02 Lingkungan Singowigyo Kel. Singtrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi Jawa Timur
Kediri Jl. Kapt Tendean 178 B, Ds. Ngronggo Kec. Kota Kediri, Jawa Timur Madiun Jl. Setia Budi No. 51-53 Kel. Mojorejo, Kec. Taman, Kab. Madiun - Jawa Timur Malang Jl. Soekarno Hatta A-2 No 1-2, Blimbing Kav. A&B Kel. Jatimulyo Kec. Lowokwaru, Kab. Malang Jawa Timur Mojokerto Ruko Mojo Indah Plaza, Jl. Majapahit No. 448-450 Kranggan, Prajuritkulon Mojokerto Jawa Timur Sidoarjo Ruko Sentral Jenggolo Blok A1-A2 JL. Raya Jenggolo No.9, Kel.Pucang, Kec. Sidoarjo Surabaya Timur Ruko Mega Galaxy 16 B No, 17-18 Jl. Raya Kertajaya Indah Timur, Kel. Kalampisngasem, Kec. Sukolilo, Surabaya Tulungagung Ruko Panglima Sudirman Trade Center Blok C4,Jl. Hassanudin, Kel.Kenayan, Kec.Tulungagung, Kab. Tulungagung, Jawa Timur Jember Jl. Hayam Wuruk No 93 Kel Sempusari, Kec Kaliwates Kab. Jember Jawa Timur Nganjuk Jl. A. Yani No. 316 Desa Ploson Kec. Nganjuk Kab Nganjuk Jawa Timur Pasuruan Jl. Panglima Sudirman 14 D RT 01/06 Kel. Purworejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan - Jawa Timur 67115
Corporate Data
Tuban Jl. Basuki Rahmad No.240, RT 002 Rw.06, Kel.Ronggomulyo, Kec.Tuban, Kab.Tuban, Jawa Timur 62315 Benowo - Surabaya Ruko Gading Mutiara Permai Benowo Blok AC/16 Jl.Raya Kepatihan, Kec.Meganti, Kab.Gresik, Jawa Timur Genteng Jl. Wahid Hasyim No. 8 Ruko Jingga VIII Dusun Kopen RT 09/05 Ds. Gentengkulon, Kec. Genteng, Kab. Banyuwangi - Jawa Timur Kepanjen Jl. A. Yani No.9 Kepanjen, Kel. Kepanjen, Kec. Malang, Kab. Malang - Jawa Timur 65163 Krian Jl. Raya Krian RT 009 / RW 03 Ds. Tambakkemeraan 9, Kec. Krian Kab. Sidoarjo Jawa Timur Lamongan Ruko Permata No.24 Sidokumpul, Jl. Panglima Sudirman, Kel. Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan Jawa Timur 62253 Magetan Jl. Diponegoro No.15 RT 07 Kel. Selosari, Kec. Magetan, Kab. Magetan Jawa Timur 63351 Mojosari JL. Gajah Mada No.5 Blok-14, RT 06/ RW.03, Ruko Royal ,Ds.Seduri Kec. Mojosari Kab. Mojokerto Jawa Timur Ngawi Jl. PB Sudirman No. 59 Ngawi RT 09/02 Lingkungan Bugisan. Kel. Margomulyo, Kec. Ngawi, Kab. Ngawi - Jawa Timur Ponorogo Ruko Asem Buntung, Jl. Raya MT Haryono kav A-9 Kel. Mangkujayan, Kec. Ponorogo, Kab. Ponorogo - Jawa Timur Trenggalek Ruko Hayam Wuruk Stand No.6, Jl. Soekarno Hatta RT 01/01, Kel. Ngantru, Kec. Trenggalek, Kab. Trnggalek - Jawa Timur Babat (Bojonegoro) Jl. Babat Ploso KM 1 + 150, Ds. Gajah, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro Jawa Timur Surabaya Jl. Kertajaya Indah Tiur No 14-15 Jawa Timur
223
WOM Finance • 2012 Annual Report
Gombong Jl. Yos Sudarso No 182 Kel Gombong Kel Gombong Jota Kebumen Jawa Tengah
Temanggung Jl. Gatot Subroto No. 96, Kel Kebon Sari Kec Temanggung Kab Temanggung Jawa Tengah
Data Perseroan
SUMATERA BAGIAN UTARA Batam Jl.Laksamana Bintan Komp.Bintang Mas Blok D No.2-3 Sungai Panas Batam Center, Kel. Bukit Jodoh, Kec. Batu Ampar, Batam Binjai Jl. Soekarno Hatta No. 4-6 LK IV Kel. Timbang Langkat, Kec. Binjai Timur, Kab. Binjai - Sumatra Utara Kisaran Jl.HOS.Cokroaminoto No. 181 & 181 A, Kel.Kisaran Baru, Kec. Kota Kisaran Barat, Kab.Asahan, Sumatra Utara Lubuk Pakam Jl. Sutomo No.7G Kel Lubuk Pakam Pekan Kec Lubuk Pakam Kab Deli Serdang Sumatera Utara Medan Jl. Gaharu No. 1 - EF Kel. Gaharu Kec.Medan Timur, Kota Medan 20235 Padang Jl. Simpang Anduring No. 35B RT 02/02 Kel. Anduring, Kec. Kuranji Padang Barat, Kota Padang Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No. 790 A-B-C Kel.Labuh Baru Timur, Kec.Payung Sekaki, Pekanbaru - Riau 28124 Tanjung Pinang Jl.Brigjen Katamso No.58 Km.2 Kel. Tanjung Pinang Timur, Tanjung Pinang Perawang Jl.Raya Perawang Km 5 No.4 Kel. Tualang Perawang, Kec. Siak, Kab. Siak - Riau Banda Aceh JL. Tengku Imum Lueng bata No.7B,Desa. Lamseunpeung Kec. Lueng Bata , Kota Banda Aceh, NAD
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Dumai Jl.Sultan Hasanuddin (Jl.Ombak) RT 23 Kel.Rimba Sekampung, Kec. Dumai Barat - Kota Dumai Duri Jl. Hang Tuah Kel.Babussalam Duri, Kec.Mandau, Kab.Bengkalis - Riau Kerinci Jl. Maharaja Indra RT 05/ 06 Kel.Pangkalan Kerinci Kota, Kec. Pangkalan Kerinci, Kab.Pelalawang, Riau 28300
224
Padang Sidempuan JL. Diponegoro No.51 Kel.Wek II, Kec.Padang Sidempuan Utara, Kab.Tapanuli Selatan, Sumatera Utara Rantau Prapat Jl. Sisingamangaraja No. 12 Kel. Bakaran Batu, Kec. Rantau Selatan, Kab. Labuhan Batu, Sumatera Utara Tebing Tinggi Jl. Jendral Sudirman No.363 G Kel. Sri Padang Kec. Rambutan, Tebing Tinggi, Sumatera Utara Ujung Batu Jl. Sudirman No. 71 RT 002/10 (Dpn RS. Ibnu Sina) Kel. Ujung Batu Kab. Rokan Hulu, Riau Siak Jl. Sultan Syarif Hasyim RT 04 / 02, Kel Kp. Dalam, Kec Biak, Kab. Siak, Riau 28671 Air Molek Jl. Jend Sudirman No 19 RT 02/ 01 Kel Tanjung Gading Kec Pasir Penyu Kab. Indragiri Hulu, Riau 29352 Bangkinang Jl. Prof M. Yamin SH Kel. Bangkinang, Kec. Bangkinang, Kab. Kampar, Riau
Pematang Siantar Jl. Medan No. 21 Kel. Sumber Jaya Kec. Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara
Bangko Jl. Jendral Sudirman KM 2 No 10 RT 24 / 06 Kelurahan Pematang Kandis Kec Bangko Kab Merangin Jambi
Stabat Jl. Sudirman Link III Karya, Kel Kwala Bingai, Kec.Stabat, Kab.Langkat Sumatera Utara
Pringsewu Jl. A. Yani No. 188, RT 003/02, Ds.Pringsewu Timur, Kec. Pringsewu Kab. Pringsewu, Lampung
Bingkuang Jl. Raya Pekan Baru, Bangkinang RT 01/01, Dusun Bingkuang, Ds.Tambang, Kab.Kampar Riau
Tulang Bawang Jl. Lintas Timur Kp. Purwajaya, Kec. Banjar Margo, Kab. Tulang Bawang, Lampung 34595
Rawang Kao Jl. Pertamina-Lubuk Dalam, Ds. Rawang Kao, Kec. Lubuk Dalam, Kab. Siak Riau 28773
Lampung Jl. Woltermonginsidi No.19 Kel.Gotong Royong Kec. Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung, Propinsi Lampung
Kota Pinang Jl. Bukit Kel. Kota Pinang Kec. Kota Pinang, Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara 21464
Prabumulih Jl. Jend.Sudirman No.28 D RT 07/ Rw.05 Kel.Karang Raja Kec.Prabumulih Timur Prabumulih - Sumatera Selatan 31115
Tembung Jl. Raya Tembung No. 10 (Medan-Batang Kuis) Ds. Bandar Kalipa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
Baturaja Jl.Dr. Moh. Hatta, (Jl. Lintas Sumatera) RT 05/ 01, Kel. Sukaraya Air Paoh, Kec. Baturaja Timur, Kab. Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan 32114
Gunung Tua Jl. SM. Raja Lingkungan II Pasar Gunung Tua Kab.Padang Lawas Utara SUMATERA BAGIAN SELATAN
Lipat Kain Jl. H.R. Soebrantas. S RT 01 / RW01, Ds Lipat Kain Utara, Kab Kampar, Riau 28371 Pangkalan Brandan Jl. Besitang, Kec.Babalan Pangkalan Brandan Payakumbuh Jl. Sudirman No.199, Kel. Muaro, Kec. Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh Sumatera Barat 26215 Tapung Jl. Pasar Flamboyan RT 002/ Rw 010, Ds.Sumber Makmur, Kec.Tapung, Kab.Kampar, Riau 28464 Kandis Jl. Lintas Pekan Baru - Duri KM 71 Simpang Belutu, Kel.Telaga Samsam, Kec.Kandis, Kab.Siak, Riau Lubuk Alung JL. Padang Bukit Tinggi KM 33 Desa Balai Hilir KP. Tengah No. 5 Lubuk Alung Padang (Ps.Kandang - Balah Hilir Nagari Lubuk Alung, Kec.Lb. Lubung, Kab.Padang Pariaman, Padang, 25581)
Bengkulu Jl. Kapt. P. Tendean No. 19 RT 4 / 02 Kel. Jembatan Kecil, Kec. Gading Cempaka, Bengkulu Betung Jl. Palembang Betung KM 67 Lingkungan 3 RT 27 Kel.Rimba Asam Kec.Betung, Kab.Banyu Asin Sumatera Selatan 30758 Lubuk Linggau Jl. Yos Sudarso No. 100 RT 6 Kel.Batu Urip Taba, Kec. Lubuklinggau Timur I Kotamadya Lubuklinggau, Sumatera Selatan 31626 Bandar Jaya Jl. Proklamator Raya No. 117E RT 01 Lingkungan III, Kel.Bandar Jaya Barat, Kec. Terbanggi Besar, Kab. Lampung Tengah, Lampung
Kayu Agung Jl. Pahlawan (d/h Jl. M Yusuf Singadekane) No. 131, Kel.Jua-Jua Kec. Kota Kayu Agung Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan Jambi Jl. Jend. Sudirman (Jl. Panglima Polim) No. 11-13 RT 24 Kel. Tambak Sari Kec. Jambi Selatan 36138 Palembang Jl. Jend Sudirman No. 1030 C RT 15/ 05 Kel. 20 Ilir III, Kec. Ilir Timur 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30129 Arga Makmur Jl. Ir. Sukarno No. 5, Desa Rama Agung, Kec. Kota Argamakmur, Kab. Bengkulu Utara Belitang Jl. Jend.Sudirman Blok A RT 08, Ds.02, Gumawang Belitang, Ogan Komering Ulu Timur (Belitang Mass Business Center Blok B No.4 )
Muara Bungo Jln.Sudirman / Jln. Lintas Sumatera Km.1 RT 17 Kel. Batang Bungo Kec.Pasar M.Bungo Kab. Bungo Propinsi Jambi Kode Pos 37212
Curup JL. Letnan Jenderal Suprapto No.136 RT 02/02Ds. Talang Rimbo Lama, Kec. Curup Kab. Rejang Lebong , Bengkulu
Sarolangun Jl. Lintas Sumatera Km 2 RT 01 Kel. Aur Gading Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi 37481
Kuala Tungkal Jl. Dahlia Kuala Tungkal IV Kota, Kec.Tungkal Ilir, Kab.Tanjung Jabung, Kota Jambi
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Bisnis
Management Discussion & Analysis
Business Report
Lahat Jl. Prajurit Suhib RT 001 / RW 01, Kel. Pasar Baru Lahat Kab. Lahat Kec. Lahat Sumatera Selatan Metro Jl. Soekarno Hatta RT 019 / RW 08, Kel. Mulyo Jati Kec. Metro Barat, Kota Metro, Lampung Muara Enim Jl. Kol. H. Burlian Tanah Abang No.06 RT 5 / RW 4, Kel. Pasar III, Muara Enim, Kec. Muara Enim, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan Sekayu JL. Kol Wahid Udin No. 111 Kel. Sersan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan Tembesi Jl. Lintas Jambi-Muara Tembesi (Jl. Jambi Muara Bungo) RT 04 Kel. Kamp Baru KM V ,Kec. Muara Tembesi Kab. Batang Hari - Kota Jambi Tugu Mulyo Jl. Raya Kayu Agung Tugu Mulyo Ds.III RT 2 (Jl.Lintas Timur Desa Tugu Mulyo, Kec.Lempuing, Kab.Ogan Komering Ilir - Sumsel 30657 Megang Sakti Jl. Tri Tunggul RT 06, Kel.Megang Sakti 1, Kec.Megang Sakti, Kab.Musi Lawas, Sumatera Selatan Rimbo Bujang Jl. Pahlawan RT 02/13 Kel.Wirotho Agung Kec.Rimbo Bujang Kab.Tebo Propinsi Jambi 37557 BALI & NUSA TENGGARA Denpasar Rukan Duta Wijaya No. 2-3, Jl. Raya Puputan Renon, Desa Sumatera Klud, Kec. Denpasar Timur Kota Denpasar - Bali Mataram Jl. Pejanggik No.27 A-B, Ds Cakra Barat, Kec Cakranegara , Kab Lombok Barat, NTB
Bima Sultan Square Blok C No.5 JL. Sultan Kaharudin, Desa Paruga Rasanae Barat, Bima - Nusa Tenggara Barat Negara Jl.Ngurah Rai No.84 Kel.Dauwaru, Kec.Jembrana, Kab.Jembrana, Bali
Gianyar Jl. Patih Jelantik No. 18 A, Kel.Beng, Kec.Gianyar, Kab.Gianyar, Bali Selong Jl.TGH Zainudin Abdul Majdi, Kel.Pancor, Kec.Selong, Kab.Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat TABANAN Jalan Bypass Kediri no 17D Br Dinas Jaga Satru Desa Kediri Kec Kediri Kab Tabanan Kuta JL.By Pass Ngurah Rai No.29 D Kel. Kuta, Kec.Kuta, Kab.Badung Bali Sumbawa Besar JL. Cendrawasih No.137 A Kel Berang Biji - Kec. Sumbawa Kab. Sumbawa NTB 84318 SULAWESI Palopo Jl. Mungkasa I, Ds. Salokoe Kec. Wara Timur, Kota Palopo Sulawesi Selatan Kendari Jl. Syeh Yusuf Ruko Petak 26 Kel.Korumba, Kec.Mandonga, Kota Kendari - Sulawasi Tenggara Gorontalo Jl. HB. Yassin eks Jl. Agus Salim samping gedung Sriwijaya Air, Kel.Limba N, Kec.Kota Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara Makassar Jl. A.P Pettarani No. 18 F, Kel. Temanggung Kec. Panakkukang Kab. Ujung Pandang Sulawesi Selatan
Laporan Keuangan Financial Report
KALIMANTAN Banjarmasin JL. Gatot Soebroto RT 35 No. 4 & E5 Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur Banjarmasin Kode Pos 70235 Samarinda Komp.Pertokoan Mall Lembuswana Blok D/11-12 Jl.S.Parman, Samarinda, Kalimantan Timur 75264 Balikpapan Komp. Taman Sari Bukit Mutiara Blok A 1/03 Km 4,5, Jl. Soekarno Hatta Kel. Gunung Samarinda Kec. Balikpapan Utara, Kalimantan Timur
Corporate Data
Pemalang Jl. Urip Sumoharjo RT 004 / RW 01 No. 32 Pelutan, Pemalang Jawa Tengah 52310 Purwodadi Jl. Kartini No. 21 RT 03/ 12 Kel. Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab. Purwodadi, Jawa Tengah Salatiga Jl. Naggulan RT 02/13 Nanggulan, Kel. Kutowinangun, Kec. Tingkir Salatiga, Kota Salatiga - Jawa Tengah Blora Jl. Gatot Subroto KM 2, RT 004/04, Tamanrejo, Tunjungan Blora
Tenggarong Jl. Jend. A. Yani No. 14 Kel. Malayu, Tenggarong, Kutai Kertanegara
Bumi Ayu Jl. Diponogoro No. 167 Ds. Dukuhturi Kec. Bumiayu Kab. Brebes Jawa Tengah
Tanjung Kalsel Jl. Mabu’un Raya KM 6 Komplek Citra H utama RT 05/02 Ds.Sulingan Kec. Murung Pudak Tanjung, Kalimantan Selatan 71571
Jepara Jl. Kol. Sugiono Blok C No. 29-39 Kel. Jobokuto Kec.Jepara Kab Jepara Jawa Tengah
Martapura Jl. Ahmad Yani Km. 38,7 No.155 RT 001, Kel. Jawa, Kec.Martapura, Kab.Banjar, Kalimantan Selatan Palaran Jl. Melanti RT 28 No. 02 Kel Rawa Makmur Kec Palaran Samarinda Kalimantan Timur 75243 Barabai Jl. Terminal Kermat komplek Pasar baru Kel Barabai Kec Barabai Kab Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan JAWA TENGAH UTARA
Palu Jl. Emmy Saelan No. 53F Kel. Tatura Utara Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Brebes JL.RA.Kartini No.26 Ketanggungan Jawa Tengah 52200
Pare-pare Jl. Bau Maseppe No.1, Kel.Lubukkang, Kec.Ujung, Pare-Pare, Sulawesi Selatan
Kudus Jl. R Agil Kusumadya No.26-28, Kudus Jawa Tengah
Sidomulyo Jl. Rajawali Poros Sidomulyo, Ds. Sidomulyo Kec. Doliyohuto, Gorontalo
Pekalongan Jl.Diponegoro No 43 C,D,E Kel.Dukuh, Kec.Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah
Kolaka Jl. Pramuka Kodya Kolaka, Kel. Ltambaga, Kab Kolaka, Sulawesi Tenggara Nama Lamanya : Jl.R.A Kartini No.8 Kolaka
Semarang Jl.Mataram 970 Kel Lamper Kidul Kec Semarang Selatan Kota Semarang
Pangkep Ruko Abadi, Jl. Kemakmuran, Poros Makassar-Pare, Dsn. Mappasaile, Kec. Pangkajene, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan
Data Perseroan
Tegal Jl. Raya Karanganyar RT 03 / 01 Desa Bandan sari Kec. Dukuh Turi Kab. Tegal Jawa Tengah
Pati Jl.Dr.Sutomo No.41, Kel.Pati Kidul, Kec.Pati, Kab.Pati, Jawa Tengah Ungaran Jl. Muh Yamin N0. 41 A, RT 02/ 01 Kel Ungaran Kec Ungaran barat Ambarawa Jl. Brigjen Sudiarto RT 07 / RW 01 No. 25 Ds. Lodoyong Kec. Ambarawa Kab. Semarang Jawa Tengah Gubug Jl. A. Yani No. 95 B. Ds. Gubug Kec. Gubug Kab. Grobogan Jawa Tengah Limpung JL. Raya Sempu RT 01 / RW 01 Kec. Limpung Kab. Batang Jawa Tengah Kajen Jl.Bahurekso RT 007 Rw.03, KelKebon Agung, Kec.Kajen, Kab.Pekalongan, Jawa Tengah Boja Jl. Pemuda 58, Ds. Boja, Kec. Boja Kab. Kendal Jawa Tengah Cepu Jl.Raya Cepu, Randublatung, Ds.Balun, Kec.Cepu, Kab.Blora, Jawa Tengah Randudongkal Jl. Jend. Sudirman Barat RT 006/01 No. 319 Randudongkal, Kab. Pemalang Jawa Tengah weleri Jl. Jend. Sudirman no 18 Ruko Bumi Sekartama desa Nawangsari Kec Weleri Kab Kendal Jawa Tengah
225
WOM Finance • 2012 Annual Report
Singaraja Jl. I Gusti Ngurah Rai No.56, Kel.Banjar Jawa, Kec.Buleleng, Kab.Buleleng, Singaraja - Bali
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Nama dan Alamat Profesi Penunjang Names and Addresses of Supporting Professional
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Jl. Lombok No. 71 Menteng, Jakarta 10350 PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav 79 Jakarta Selatan 12910 PT Pemerinkat Efek Indonesia Setiabudi Atrium Lantai 8 Suite 809-810 Jl. H.R Rasuna Said Kav 62 Kuningan, Jakarta 12920 Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/II Jakarta 12160 Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2 Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav 52 Jakarta 12190 Konsultan Hukum B. Sunu Setyonugroho & Rekan Jl. Borobudur Agung No. 30
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Malang-Jawa Timur
226
Yudhi Suprihanto, SH & Associates Jl. Jawa No. 52 Pekalongan-Jawa Tengah Prasetyanto, SH & Rekan Jl. Rokan No. 14 Surabaya-Jawa Timur Supriyadi, SH Jl. Basuki Rachmad Gang KPN Jaya Tuban-Jawa Timur Sutarto, SH., M.Hum Jl. Banjir Kanal No. 9 Semanggi Surakarta-Jawa Tengah Konsultan Pajak Joewono & Lukman Mega Plaza Building, lantai 12 Jl. HR Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta 12920 Wali Amanat PT Bank Permata Tbk Permata Bank Tower I Lantai 24 Jl. Jend. Sudirman Kav 27 Jakarta 12920
Analisa & Pembahasan Manajemen
Laporan Bisnis
Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan
Business Report
Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Financial Report
Data Perseroan Corporate Data
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Statement of the Board of Commissioners and Board of Directors Regarding Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We, the undersigned, hereby declare that all information in the annual report of PT Wahana Ottomitra MultiarthaTbk for the year 2012 have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is duly made in all integrity.
Jakarta, 2 April 2013
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Stephen Liestyo Presiden Komisaris President Commissioner
Robbyanto Budiman
Garibaldi Thohir
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Komisaris Commissioner
I Nyoman Tjager
Myrnie Zachraini Tamin
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi
Board of Directors
Martha Bambang *
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
C. Guntur Triyudianto
Simon Tan Kian Bing
Purwadi Indra Martono
Direktur Director
Direktur Director
Direktur Director
*) Mengundurkan diri per tanggal 1 September 2012, sebelum diterbitkannya Laporan Keuangan 2012
Resigned as of September 1, 2012, before publishing Financial Statements 2012
227
WOM Finance • 2012 Annual Report
Djaja Suryanto Sutandar
WOM Finance • 2012 Laporan Tahunan
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
228
2012
Laporan Tahunan Annual Report
Mega Glodok Kemayoran Office Tower B Lantai 2 Jl. Angkasa Kav. B-6 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10610 Telp :021-26646600 (hunting) Fax :021-65701524
[email protected]