Ombudsman Republik Indonesia
Ombudsman Republik Indonesia
Latar Belakang Pembentukan ORI (1) Fungsi dan tugas penyelenggaraan negara pada
hakikatnya adalah mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat (mewujudkan masyarakat adil dan makmur) → Konsideran UU Nomor 28 Tahun 1999. Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan yang sama dan adil dari Penyelenggara Negara → Pasal 9 ayat (1) huruf b UU Nomor 28 Tahun 1999.
Ombudsman Republik Indonesia
Latar Belakang Pembentukan ORI (2) Dalam praktik banyak sekali terjadi penyimpangan :
Penyelenggara Negara belum melayani secara maksimal
Masyarakat sering menjadi menjadi objek atau korban. Belum ada tolok ukur jelas mengenai pemberian
pelayanan yang baik.
Pelaksanaan pelayanan publik oleh Penyelenggara
Negara perlu diawasi karena banyak penyimpangan.
Ombudsman Republik Indonesia
NEGARA WAJIB MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
NKRI PENYELENGGARA NEGARA • • • •
RAKYAT • Individu • Kelompok • Masyarakat
Pemerintah Badan Perwakilan Peradilan Lembaga-lembaga lain
WAJIB
KESEJAHTERAAN RAKYAT
HAK
Ombudsman Republik Indonesia
POSISI OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN PELAYANAN
PENYIMPANGAN
PENGAWASAN ORI
• Fungsi • Tugas • Wewenang
PEMENUHAN
Ombudsman Republik Indonesia
HUBUNGAN ANTARA RAKYAT–OMBUDSMAN–PENYELENGGARA NEGARA
Pengawasan Masyarakat/
Ombudsman
Rakyat, Pemegang Kedaulatan, Hak Atas Pelayanan dan Perlindungan
MANDAT
Pengawasan Masyarakat/
Ombudsman
Penyelenggara Negara Wajib Memberikan Pelayanan
Ombudsman Republik Indonesia
Mengapa Ombudsman perlu ada Untuk mengatasi penyalahgunaan oleh Aparatur
Pemerintah. Membantu Aparatur Negara dalam melaksanakan pemerintahan secara lebih efisien dan adil. Memaksa para pemegang kekuasaan untuk melaksanakan pertanggungjawaban yang baik.
Ombudsman Republik Indonesia
Definisi Ombudsman • Lembaga negara • Mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan
pelayanan publik • Yang diselenggarakan penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, BUMN, BUMD, BHMN, Badan Swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD.
Ombudsman Republik Indonesia
Pelayanan Publik UU No. 25 Thn. 2009 tentang Pelayanan Publik Kegiatan
atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Hak Masyarakat dalam Pelayanan Publik telah diatur secara jelas dan eksplisit melalui Pasal 18 Undangundang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sebagai berikut :
a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan; b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan; c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan; d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan;
e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan; g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/ atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan ombudsman; h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
Sedangkan Kewajiban Masyarakat dalam Pelayanan Publik juga diatur secara tegas melalui Pasal 19 Undangundang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, sebagai berikut : a. mematuhi dan memenuhi ketentuan sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pelayanan; b. ikut menjaga terpeliharanya sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik; dan c. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik.
Ombudsman Republik Indonesia
Maladministrasi (menurut Pasal 1 ayat 3 Undang-
undang No.37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia) adalah :
Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh Penyelenggara Negara dan pemerintahan yang menimbulkan kerugian materiil dan/atau immateriil bagi masyarakat dan orang perseorangan.
Ombudsman Republik Indonesia
Tugas yang harus dikerjakan Menerima laporan dugaan maladministrasi
penyelenggaraan pelayanan publik Melakukan pemeriksaan laporan Menindaklanjuti laporan Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri Melakukan koordinasi/kerjasama dengan lembaga negara/lembaga pemerintahan/lembaga kemasyarakatan/perseorangan Membangun jaringan kerja Melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam penyeleggaran pelayanan publik Melakukan tugas lain yang diberikan undang-undang
Ombudsman Republik Indonesia
Wewenang yang Dimiliki (1) A. Terkait dengan laporan Meminta keterangan pihak-pihak yang terkait dengan laporan Memeriksa dokumen terkait Meminta klarifikasi, salinan, copy atau dokumen lain pada instansi penyelenggara negara Melakukan pemanggilan Melakukan mediasi, konsiliasi atas permintaan para pihak Membuat rekomendasi mengenai penyelesaian laporan, ganti rugi dan/rehabilitasi Mengumumkan hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi
Ombudsman Republik Indonesia
Wewenang yang Dimiliki (2) B. Terkait dengan tugas lain Memberi saran kepada Presiden, Pimpinan Penyelenggara Negara, Kepala Daerah guna perbaikan dan penyempurnaan organisasi dan/pelayanan publik Memberi saran kepada DPR, Presiden, DPRD, Kepala Daerah agar terhadap undang-undang dan peraturan perundangan dilakukan perubahan untuk mencegah maladministrasi
Ombudsman Republik Indonesia
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik (UU No. 25 Thn. 2009) Pengawasan dilakukan oleh pengawas internal dan eksternal 2. Pengawasan internal melalui atasan langsung dan pengawas fungsional 3. Pengawasan eksternal dilakukan melalui pengawasan masyarakat, Ombudsman, DPRD Propinsi/Kabupaten/Kota (Psl. 35) 1.
Ombudsman Republik Indonesia
Pengaduan Masyarakat berhak mengadukan penyelenggaraan pelayanan publik kepada Ombudsman dan DPR /DPRD 2. Alasan pengaduan adalah : a. Penyelenggara tidak melaksanakan kewajiban dan/atau melanggar larangan b. Pelaksana pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan 3. Pengadu adalah : orang yang dirugikan atau pihak lain yang mewakili pengadu 4. Pengaduan dilakukan paling lambat 30 hari sejak pengadu menerima pelayanan (Ps. 40) 1.
Ombudsman Republik Indonesia
Penyelesaian Pengaduan Oleh Ombudsman 1. Ombudsman wajib menerima dan berwenang memproses
pengaduan oleh masyarakat mengenai penyelenggaraan PP 2. Ombudsman wajib menyelesaikan pengaduan oleh masyarakat apabila pengadu menghendaki penyelesaian tidak dilakukan oleh penyelenggara 3. Ombudsman wajib membentuk perwakilan di daerah yang bersifat hirarkis untuk mendukung tugas dan fungsi Ombudsman dalam kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik. 4. Pembentukan perwakilan Ombudsman paling lambat 3 tahun sejak diundangkannya Undang-Undang tentang Pelayanan Publik.
Ombudsman Republik Indonesia
Penyelesaian Pengaduan Oleh Ombudsman (2) 5. Ombudsman wajib melakukan mediasi dan konsiliasi
dalam menyelesaikan pengaduan atas permintaan para pihak 6. Penyelesaian pengaduan dapat dilakukan oleh Perwakilan Ombudsman 7. Mekanisme dan tata cara penyelesaian pengaduan oleh Ombudsman diatur lebih lanjut dalam Peraturan Ombudsman (Psl. 46)
Ombudsman Republik Indonesia
Visi ORI Visi Menjadi lembaga negara yang mampu melaksanakan fungsi pengawasan sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan sebaik-baiknya dari penyelenggara negara, penyelenggara pemerintahan, badan ataupun perorangan yang berkewajiban memberi pelayanan publik
Ombudsman Republik Indonesia
Misi ORI: Misi 1. Melakukan tindakan pengawasan, menyampaikan rekomendasi serta mencegah maladministrasi dalam pelaksanaan pelayanan publik 2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan agar lebih efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih serta bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme 3. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran hukum masyarakat dan supremasi hukum yang berintikan pelayanan, kebenaran serta keadilan.
Ombudsman Republik Indonesia
Terima Kasih
Ombudsman Republik Indonesia
Periode 1 Januari 2014 – 15 Desember 2014
BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
Dinamika Jumlah Laporan / Pengaduan Masyarakat kepada Ombudsman RI (Periode Tahun 2009 - 2014) Ombudsman Republik Indonesia
6180
Jumlah Pengaduan Masyarakat
5173
2209 1867 1237
1137
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Catatan : Untuk Periode tahun 2014, Data sampai dengan 15 Desember 2014 Sumber Data : SIMPeL Ombudsman RI.
BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
25
Dinamika Jumlah Laporan Pengaduan Masyarakat Per Bulan Selama tahun 2014 Ombudsman Republik Indonesia
800 700
621
606
600
695 589
619 451
500
486
500
551
400
414
383
300
265
200 100 0
Jan
Feb
BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
26
KLASIFIKASI PELAPOR Ombudsman Republik Indonesia
Perorangan/Korban Langsung
57.7%
Inisiatif Investigasi
9.5%
Kelompok Masyarakat
7.3%
Keluarga Korban
5.8%
Media
5.6%
Kuasa Hukum
5.1%
Lembaga Swadaya Masyarakat
4.7%
Badan Hukum
1.2%
Lembaga Bantuan Hukum
0.8%
Instansi Pemerintah
0.7%
Organisasi Profesi
0.6%
Lain-Lain
1.0%
BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
27
CARA PENYAMPAIAN LAPORAN Ombudsman Republik Indonesia
Datang Langsun g (51,9%)
By : Litbang Ombudsman RI
Surat (25,8%)
Media (10,4%)
Telepon (5,1%)
Investigasi Inisatif (4,1%)
Email dan Website (2,4%)
Facsimile (0,3%)
28
KELOMPOK INSTANSI TERLAPOR Ombudsman Republik Indonesia
Pemerintah Daerah
43.7%
Kepolisian
12.6%
Instansi Pemerintah / Kementerian
9.5%
BUMN/BUMD
7.8%
Badan Pertanahan Nasional
7.6%
Lembaga Peradilan
3.7%
Kejaksaan
1.8%
Perbankan
1.5%
Komisi Negara/Lembaga Negara Non Struktural
1.5%
Perguruan Tinggi Negeri
1.1%
Lembaga Pemerintah Non Kementerian
1.0%
Lembaga Pendidikan Negeri
0.8%
Tentara Nasional Indonesia
0.6%
Rumah Sakit Pemerintah
0.5%
Dewan Perwakilan Rakyat
0.4%
Lain-lain
BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
5.9%
29
SUBSTANSI PENGADUAN Ombudsman Republik Indonesia Kepegawaian Pertanahan Kepolisian Pendidikan Perhubungan/Infrastruktur Kesehatan Perizinan Peradilan Administrasi Kependudukan Informasi Publik Ketenagakerjaan Listrik Pemukiman/Perumahan Perbankan Air Minum Kejaksaan Komisi/Lembaga Negara Perdagangan dan Industri Asuransi/Jaminan Sosial Cukai dan Pajak Lingkungan Hidup Perkebunan/Kehutanan Energi (Sumber Daya Alam) Telekomunikasi Agama Lembaga Pemasyarakatan Imigrasi Penanaman Modal Tentara Nasional Indonesia Pertanian Kelautan Transmigrasi Urusan Haji Tenaga Kerja Indonesia Perikanan Lainnya BY: LITBANG OMBUDSMAN RI
16.0% 12.9% 11.8% 11.1% 4.4% 3.9% 3.6% 3.5% 2.9% 2.7% 2.6% 2.4% 2.3% 1.7% 1.6% 1.6% 1.5% 1.2% 1.2% 1.1% 1.1% 0.8% 0.8% 0.6% 0.5% 0.5% 0.4% 0.4% 0.3% 0.3% 0.2% 0.1% 0.1% 0.1% 0.0% 3.6%
30
5 SUBSTANSI PENGADUAN TERBANYAK
KEPEGAWAIAN :
Ombudsman Republik Indonesia
Seleksi CPNS, Mutasi Pegawai, Penahanan Gaji/Honor, Pemecatan Pegawai, Sertifikasi Guru, dll PERTANAHAN :
Ganti Rugi Tanah/Lahan, Pelayanan Pembuatan Sertifikat Tanah, Pengukuran Tanah, Sertifikat ganda, Sengketa Pertanahan, dll Kepolisian : Pelayanan Pengaduan, Penangan Perkara/kasus di Kepolisian, Proses Penyidikan, Arogansi Personil Kepolisian, dll Pendidikan : PPDB, Beasiswa, Ujian Nasional, Kekerasan di sekolah, Pungutan Liar Pendidikan, dll Perhubungan/Infrastruktur : Jalan Rusak, Sarana dan Prasarana Transportasi, Pugutan Liar dll
JENIS MALADMINISTRASI Ombudsman Republik Indonesia
Tidak Patut , 7.2% Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa , 7.2%
Tidak Kompeten , 9.9%
Diskriminasi , Berpihak , 2.0% 1.6%
Konfli Kepen ngan , 0.8%
Penundaan Berlarut , 25.4%
Penyalahgunaan Wewenang , 11.7% Penyimpangan Prosedur , 20.3%
Tidak Memberikan Pelayanan , 13.9%
By : Litbang Ombudsman RI
32
BENGKULU DI. YOGYAKARTA
433
DKI JAKARTA
116 114
GORONTALO JAMBI
342
JAWA BARAT
269
JAWA TENGAH
413
JAWA TIMUR
215
KALIMANTAN BARAT
131
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
141
KEP. BANGKA BELITUNG
176
KEPULAUAN RIAU
202
LAMPUNG
139
MALUKU
68 175
NUSA TENGGARA BARAT
240
NUSA TENGGARA TIMUR
120
PAPUA
44 240
RIAU
204
SULAWESI BARAT
245
SULAWESI SELATAN
121 167
SULAWESI TENGGARA
312
SULAWESI UTARA
248
SUMATERA BARAT
219
SUMATERA UTARA
177
SUMATERA SELATAN
Ombudsman Republik Indonesia
1
MALUKU UTARA
Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Pelapor
91 85
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI TENGAH
500
127 123 126
BANTEN
PAPUA BARAT
450
177 179
BALI
MALUKU TENGAH
400
350
300
250
200
150
100
50
0
By : Litbang Ombudsman RI
ACEH
33
Sebaran Prosentase Laporan berdasarkan Provinsi Pelapor Ombudsman Republik Indonesia
8.0% DKI JAKARTA, 7.0%
7.0% JATIM, 6.7%
6.0% JABAR, 5.5%
SULUT, 5.0%
5.0% SULSEL, 4.0% SUMBAR, 4.0% RIAU, 3.9%
JATENG, 4.4% NTT, 3.9%
4.0% LAMPUNG, 3.3% KALBAR, 3.5% ACEH, 2.9%
3.0% BALI, 2.9%
DIY, 2.0%
KALSEL, 2.1% JAMBI, 1.8%
2.0% BANTEN, 2.1% BENGKULU, 2.0%
1.0%
GORONTALO, 1.9%
SULBAR, 3.3% SUMSEL, 2.9%
NTB, 2.8%
KEPRI, 2.8%
KEP. BABEL, 2.3% PAPUA, 1.9%
MALUKU, 2.2% KALTENG, 1.5% KALTIM, 1.4%
SULTRA, 2.7% SULTENG, 2.0%
MALUT, 1.1% PAPUA BARAT, 0.7% MALTENG, 0.0%
0.0%
By : Litbang Ombudsman RI
34
BENGKULU
90
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
645
DKI JAKARTA 110 104
GORONTALO JAMBI
291
JAWA BARAT
260
JAWA TENGAH
381
JAWA TIMUR 200
KALIMANTAN BARAT 131
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
141
KEP. BABEL
173
KEPULAUAN RIAU
197
LAMPUNG
64 169
NUSA TENGGARA BARAT
245
NUSA TENGGARA TIMUR 121
PAPUA 40
247
RIAU 202
SULAWESI BARAT
233
SULAWESI SELATAN 126 173
SULAWESI TENGGARA
314
SULAWESI UTARA 245
SUMATERA BARAT 210
SUMATERA UTARA
186
SUMATERA SELATAN
Ombudsman Republik Indonesia
141
MALUKU
Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Terlapor
84 77
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI TENGAH
700
109 121
BANTEN
PAPUA BARAT
600
176 174
BALI
MALUKU UTARA
500
400
300
200
100
0
By : Litbang Ombudsman RI
ACEH
35
Sebaran Jumlah Laporan berdasarkan Provinsi Terlapor Ombudsman Republik Indonesia
DKI JAKARTA, 10.4% 10.0%
8.0%
JATIM, 6.2%
6.0%
SULUT, 5.1% JABAR, 4.7% NTT, 4.0%
JATENG, 4.2%
SUMBAR, 4.0%
RIAU, 4.0% SULSEL, 3.8%
4.0%
SUMUT, 3.4% LAMPUNG, 3.2% KALBAR, 3.2%
ACEH, 2.8% BALI, 2.8% 2.0%
BENGKULU, 2.0% GORONTALO, 1.8%
KALSEL, 2.1%
JAMBI, 1.7% BANTEN, 1.8% DIY, 1.5%
KALTENG, 1.4%
SULTRA, 2.8% KEPRI, 2.8%
NTB, 2.7%
SULBAR, 3.3%
SUMSEL, 3.0%
MALUKU, 2.3% KEP. BABEL, 2.3%
PAPUA, 2.0%
SULTENG, 2.0%
KALTIM, 1.2% MALUT, 1.0% PAPUA BARAT, 0.6%
0.0%
By : Litbang Ombudsman RI
36
205 203 203 179
Pwk Kalimantan Barat Pwk DI Yogyakarta Pwk Sulawesi Barat Pwk Aceh
173 170 170 169 163 161
Pwk Lampung Pwk Bali Pwk Kepulauan Riau Pwk Nusa Tenggara Barat Pwk Sumatera Selatan Pwk Sulawesi Tenggara
Pwk Sulawesi Tengah Pwk Bengkulu Pwk Gorontalo Pwk Papua Pwk Kalimantan Tengah Pwk Kalimantan Timur Pwk Maluku Utara Pwk Banten
37
Pwk Papua Barat
103 82 69 65 64 38
Pwk Jambi
Ombudsman Republik Indonesia
Pwk Maluku
140 131 131 130 128 127 123 118 116 113
Pwk Jawa Tengah
Jumlah Laporan di Masing-masing Kantor Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Selama Periode 1 Jan – 15 Desember 2014
Pwk Sulawesi Selatan
Pwk Jawa Barat
1400
Pwk Riau
Pwk Sumatera Utara
1187
Pwk Sumatera Barat
Pwk Kalimantan Selatan
1200
233 232 224 219
Pwk Nusa Tenggara Timur
Pwk Kep. Babel
1000
Pwk Jawa Timur
800
306 305
Pwk Sulawesi Utara
600
400
200
0
By : Litbang Ombudsman RI
Ombudsman RI (Jakarta)
SEBARAN INSTANSI TERLAPOR Instansi Telapor Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Pemerintah Propinsi Kecamatan Kelurahan Desa Kepolisian Daerah Kepolisian Resort Kepolisian Resort Kota Kepolisian Sektor Kepolisian Wilayah Kepolisian Wilayah Kota Besar Markas Besar Kepolisian RI Kementerian Agama Kementerian Dalam Negeri Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Kementerian Hukum & HAM Kementerian Kehutanan Kementerian Kelautan & Perikanan Kementerian Kesehatan Kementerian Keuangan Kementerian Komunikasi & Informatika Kementerian Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Perdagangan Kementerian Perhubungan Kementerian Perindustrian Kementerian Pertahanan Kementerian Pertanian Kementerian Sosial Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi BUMN/BUMD Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan Kantor Wilayah Pertanahan Total By : Litbang Ombudsman RI
Pemerintah Daerah
Kepolisian
Kelompok Instansi Terlapor Instansi Pemerintah / Badan Pertanahan BUMN/BUMD Ombudsman Kementerian Republik Indonesia Nasional
77.7% 12.1% 2.6% 5.0% 2.6% 25.2% 36.5% 16.4% 19.1% 0.3% 0.6% 1.9% 21.0% 2.6% 1.0% 13.7% 3.9% 1.2% 8.0% 7.3% 1.2% 0.3% 6.3% 14.2% 6.8% 0.2% 4.8% 0.2% 1.2% 1.5% 1.5% 3.1% 100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
34.7% 59.7% 5.6% 100.0%
38
PEMERINTAHAN DAERAH Ombudsman Republik Indonesia
Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi Desa
Kecamatan
Kelurahan
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Propinsi
2.6%
2.6%
5.0%
77.7%
12.1%
2.8%
-
1.5%
0.9%
0.6%
Diskriminasi
-
-
2.2%
2.9%
2.8%
Konflik Kepentingan
-
-
1.5%
1.0%
0.9%
Penundaan Berlarut
4.2%
11.4%
14.2%
18.9%
21.8%
Penyalahgunaan Wewenang
18.3%
18.6%
16.4%
11.4%
8.0%
Penyimpangan Prosedur
19.7%
14.3%
14.2%
22.5%
20.0%
Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa
12.7%
8.6%
9.0%
9.9%
6.2%
Tidak Kompeten
4.2%
2.9%
8.2%
7.7%
17.5%
Tidak Memberikan Pelayanan
33.8%
42.9%
27.6%
15.5%
12.9%
Tidak Patut
4.2%
1.4%
5.2%
9.2%
9.2%
100%
100%
100%
100%
100%
Baseline Berpihak
Total
By : Litbang Ombudsman RI
39
KEPOLISIAN Ombudsman Republik Indonesia
Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi
Kepolisian Daerah
Kepolisian Resort
Kepolisian Resort Kota
Kepolisian Sektor
Kepolisian Wilayah
Kepolisian Wilayah Kota Besar
Markas Besar Kepolisian RI
Baseline
25.2%
36.5%
16.4%
19.1%
0.3%
0.6%
1.9%
2.6%
3.6%
4.0%
6.8%
-
-
-
Diskriminasi
-
1.4%
1.6%
3.4%
-
-
-
Konflik Kepentingan
-
0.4%
0.8%
0.7%
-
20.0%
-
Penundaan Berlarut
38.1%
43.1%
42.1%
37.4%
-
60.0%
40.0%
Penyalahgunaan Wewenang
14.4%
12.5%
12.7%
14.3%
50.0%
20.0%
20.0%
Penyimpangan Prosedur
14.9%
11.0%
14.3%
17.7%
-
-
13.3%
Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa
5.2%
4.6%
4.8%
2.7%
50.0%
-
-
Tidak Kompeten
10.8%
11.0%
7.9%
5.4%
-
-
26.7%
Tidak Memberikan Pelayanan
7.2%
6.0%
8.7%
6.1%
-
-
-
Tidak Patut
6.7%
6.4%
3.2%
5.4%
-
-
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Berpihak
Total
By : Litbang Ombudsman RI
40
BADAN PERTANAHAN NASIONAL Ombudsman Republik Indonesia
Instansi Terlapor
Dugaan Maladministrasi
Badan Pertanahan Nasional
Kantor Pertanahan
Kantor Wilayah Pertanahan
Baseline
34.7%
59.7%
5.6%
1.2%
1.4%
-
-
-
3.8%
Konflik Kepentingan
0.6%
-
-
Penundaan Berlarut
51.2%
52.7%
50.0%
Penyalahgunaan Wewenang
8.0%
6.8%
3.8%
Penyimpangan Prosedur
13.0%
16.8%
15.4%
Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa
4.3%
2.9%
7.7%
Tidak Kompeten
4.9%
8.6%
3.8%
Tidak Memberikan Pelayanan
14.2%
8.2%
15.4%
Tidak Patut
2.5%
2.5%
-
100%
100%
100%
Berpihak Diskriminasi
Total
By : Litbang Ombudsman RI
41
INSTANSI PEMERINTAH/KEMENTERIAN Dugaan Maladministrasi Republik Indonesia Ombudsman
Instansi Terlapor
Permintaa Tidak Penyalahg Konflik Penunda Penyimp n Imbalan Tidak Memberi Baseline Diskrimina unaan Berpihak Kepentin an angan Uang, Kompet kan si Wewenan gan Berlarut Prosedur Barang en Pelayana g dan Jasa n
Tidak Patut
Total
Kementerian Agama
21.0%
-
0.8%
2.4%
17.1%
8.9%
30.9%
22.0%
2.4%
6.5%
8.9%
100%
Kementerian Dalam Negeri Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Kementerian Hukum & HAM
2.6%
-
-
-
46.7%
13.3%
6.7%
6.7%
13.3%
13.3%
-
100%
1.0%
-
-
-
50.0%
-
50.0%
-
-
-
-
100%
13.7%
1.3%
3.8%
-
25.0%
12.5%
16.3%
5.0%
20.0%
11.3%
5.0%
100%
Kementerian Kehutanan
3.9%
-
4.3%
4.3%
39.1%
17.4%
13.0%
-
4.3%
13.0%
4.3%
100%
Kementerian Kelautan & Perikanan
1.2%
-
-
-
28.6%
28.6%
-
-
28.6%
-
14.3%
100%
Kementerian Kesehatan
8.0%
-
-
-
25.5%
10.6%
17.0%
4.3%
8.5%
34.0%
-
100%
Kementerian Keuangan
7.3%
-
-
-
18.6%
9.3%
41.9%
4.7%
16.3%
4.7%
4.7%
100%
Kementerian Komunikasi & Informatika
1.2%
-
-
-
71.4%
-
28.6%
-
-
-
-
100%
Kementerian Luar Negeri
0.3%
-
-
-
50.0%
-
-
-
50.0%
-
-
100%
Kementerian Pekerjaan Umum
6.3%
-
2.7%
2.7%
10.8%
13.5%
18.9%
-
13.5%
29.7%
8.1%
100%
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
14.2%
-
3.6%
-
27.7%
10.8%
21.7%
13.3%
6.0%
6.0%
10.8%
100%
Kementerian Pendidikan Nasional
6.8%
-
2.5-%
-
22.5%
22.5%
25.0%
7.5%
7.5%
7.5%
5.0%
100%
Kementerian Perdagangan
0.2%
-
-
-
-
-
-
-
-
100.0%
-
100%
Kementerian Perhubungan
4.8%
-
-
-
14.3%
14.3%
17.9%
21.4%
14.3%
10.7%
7.1%
100%
Kementerian Perindustrian
0.2%
-
-
-
-
-
100.0%
-
-
-
-
100%
Kementerian Pertahanan
1.2%
-
-
-
57.1%
-
14.3%
-
-
-
28.6%
100%
Kementerian Pertanian
1.5%
-
-
-
22.2%
33.3%
-
22.2%
22.2%
-
-
100%
Kementerian Sosial
1.5%
-
-
-
33.3%
22.2%
-
-
11.1%
33.3%
-
100%
Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi
3.1%
-
-
-
55.6%
-
11.1%
-
5.6%
27.8%
-
100%
By : Litbang Ombudsman RI
42
BUMN/BUMD Ombudsman Republik Indonesia
Instansi Terlapor Dugaan Maladministrasi BUMN/BUMD
Baseline
100.0%
Berpihak
0.8%
Diskriminasi
1.7%
Konflik Kepentingan
0.4%
Penundaan Berlarut
17.2%
Penyalahgunaan Wewenang
9.6%
Penyimpangan Prosedur
18.7%
Permintaan Imbalan Uang, Barang dan Jasa
1.9%
Tidak Kompeten
15.5%
Tidak Memberikan Pelayanan
26.6%
Tidak Patut
7.5% Total
By : Litbang Ombudsman RI
100%
43
Ombudsman Republik Indonesia
“Dengan Pengaduan anda telah ikut berpartisipasi dalam perbaikan layanan publik” Komplain Itu Baik…........
By : Litbang Ombudsman RI