ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI
Oleh SYAFRIANTO H24077035
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Petanian Bogor
Oleh SYAFRIANTO H24077035
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ii
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
(SMK3)
Terhadap
Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi Nama
: Syafrianto
NIM
: H24077035
Menyetujui: Pembimbing,
( Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si ) NIP 19730712 199702 2001
Mengetahui: Ketua Departemen
( Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc ) NIP 19610123 198601 1002
Tanggal Lulus:
iii
Produktivitas
Kerja
ABSTRAK
Syafrianto. H24077035. Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi. Dibawah bimbingan Erlin Trisyulianti. Perusahaan harus meningkatkan perhatian terhadap pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Program K3 tidak hanya mutlak bagi karyawan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Agar program K3 bisa tercapai, maka perlu di tata dan di atur dalam suatu sistem manajemen. PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif telah menerapkan K3 yang terintegrasi ke dalam SMK3. Angka kecelakaan kerja di PT Metindo Era Sakti masih tergolong tinggi karena belum optimalnya penerapan SMK3 di perusahaan dan lemahnya kesadaran karyawan terhadap pentingnya keamanan dalam bekerja. Pada Tahun 2006-2009 terjadi masing-masing 17, 14, 13 dan 11 kasus kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini adaalah mengetahui pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti, menganalisis tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti dan menganalisis pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti. Penelitian ini dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti yang berlokasi di Jl. Raya Narogong KM 12,5 Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Data yang digunakan berupa data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisisan kuesioner dengan pihak-pihak perusahaan. Sementara data sekunder diperoleh melalui studi literatur diperpustakaan, dokumen-dokumen perusahaan dan internet. Pengolahan data menggunakan program Excel dan SPSS yang mencakup skala likert, uji validitas kuesioner, uji reliabilitas, analisis kecelakaan, analisis tingkat produktivitas kerja karyawan dan analisis regresi berganda. Persepsi karyawan terhadap aspek-aspek K3 pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti telah berjalan efektif dan mampu melidungi karyawan dari kecelakaan kerja. Identifikasi tingkat AFR (accident frequency rate) dan SR (severety rate) periode Tahun 2006-2009 mengalami penurunan, sedangkan tingkat produktivita karyawan pada periode tersebut mengalami peningkatan. Tingkat AFR dan SR mempengaruhi tingkat produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti. SR lebih signifikan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan dibanding AFR. Kedua variabel ini memiliki angka yang negatif artinya semakin kecil AFR dan SR maka tingkat produktivitas karyawan akan semakin tinggi.
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pasaman, Sumatra Barat pada Tanggal 12 Februari 1985 dari pasangan Bapak Muhammad Dani dan Ibu Rosna. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 61 Lubuk Layang, Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman pada Tahun 1997, lalu melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman pada Tahun 1997. Tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman. Tahun 2003, penulis diterima melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan selesai pada Tahun 2006. Tahun 2007 penulis kembali melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama kuliah penulis pernah mengikuti magang kerja di Perusahaan Pengolahan Hasil Perikanan Mini Plant Tiga Putra Losari, Brebes, Jawa Tengah pada Tahun 2006. selain itu penulis juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan seperti Achievement Motivations Training, Pumping Talent, Bisnis Plan dan SPSS.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Skripsi yang berjudul ‘Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT Metindo Era Sakti Bekasi’ ini di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pentusunan skripsi inibanyak dibantuoleh berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh arena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc selaku dosen penguji atas kesediaannya menjadi penguji dan memberikan saran perbaikan terhadap skripsi ini. 3. Karyawan PT Metindo Era Sakti Bekasi yang telah membantu dalam memberikan informasi dan pengumpulan data di lapangan. 4. Seluruh dosen dan staff pengajar pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus yang telah membantu penulis selama studi . 5. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan bantuannya baik moril dan materil selama penulis studi dan menyelesaikan skripsi. 6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis mengharapkan melalui penyusunan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian selanjutnya. Bogor, Juli 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix I.
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ....................................... ............................................... 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................
1 3 3 3 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................
5
2.1. Sistem Manajemen K3 ........................................................................... 2.1.1 Penerapan SMK3 ........................................................................... 2.1.2 Prinsip Penerapan SMK3 ............................................................... 2.1.3 Langka-Langkah Pengembangan SMK3 ....................................... 2.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ......................................................... 2.3. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.............................................. 2.4. Kecelakaan Kerja ................................................................................... 2.5. Dasar Hukum K3 ................................................................................... 2.6. Produktivitas .......................................................................................... 2.7. Hubungan K3 Dengan Produktivitas ..................................................... 2.8. Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................................
5 5 6 7 8 9 11 11 12 12 12
III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 14 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ........................................................... 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional .......................................................... 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 3.4. Pengumpulan Data ................................................................................. 3.5. Pengolahan dan Analisis Data................................................................ 3.5.1 Skala Likert .................................................................................... 3.5.2 Uji Validitas ................................................................................... 3.5.3 Uji Reliabilitas ............................................................................... 3.5.4 Analisis Keceakaan ........................................................................ 3.5.5 Analisis Tingkat Produktivitas ....................................................... 3.5.6 Analisis Regresi Berganda .............................................................
vii
14 15 16 16 18 18 20 21 21 22 23
Halaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 24 4.1. Gambaran Umum PT Metindo Era Sakti ............................................... 4.1.1 Profil PT Metindo Era Sakti........................................................... 4.1.2 Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti .............................................. 4.1.3 Kegiatan Produksi .......................................................................... 4.1.4 Peraturan Perusahaan PT Metindo Era Sakti ................................. 4.2. Pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ........................................ 4.2.1 Manajemen SMK3 di PT Metindo Era Sakti ................................. 4.2.2 Model Penerapan SMK3 ................................................................ 4.2.3 Efektifitas Pelaksanaan SMK3 Mengurangi Kecelakaan Kerja..... 4.3. Pengolahan dan Analisis Data................................................................ 4.3.1 Responden Penelitian ..................................................................... 4.3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ........................................................ 4.3.3 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner..................................................... 4.3.4 Analisis Pesepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan SMK3............ 4.4. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan.................................................. 4.5. Analisis Pengaruh SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan .....
24 24 25 25 26 30 32 35 38 39 39 42 42 42 48 49
V. IMPLIKASI MANAJERIAL ...................................................................... 52 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58 LAMPIRAN ....................................................................................................... 60
viii
DAFTAR TABEL
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Halaman Data Kecelakaan Kerja Secara Nasional Tahun 2006 dan 2007 .................. Total Kecelakaan Kerja di PT Metindo Era Sakti ....................................... Posisi Keputusan Penilaian .......................................................................... Jumlah Karyawan PT Metindo Era Sakti ..................................................... Statistik Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan PT .Metindo Era Sakti........ . Tingkat Pendidikan Responden ................................................................... Karakteristik Usia Responden ...................... ............................................... Masa Kerja Responden ................................................................................ Skor Rataan Aspek Pelatihan Keselamatan Kerja ....................................... Skor Rataan Aspek Publikasi dan Kontes Keselamatan .............................. Skor Rataan Aspek Kontrol Lingkungan Kerja ........................................... Skor Rataan Aspek Inspeksi dan Disiplin .................................................... Skor Rataan Aspek Peningkatan Kesadaran K3 .......................................... Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti.................... Perhitungan Uji Anova................................................................................. Perhitungan Coefficients Regresi .................................................................
ix
2 2 20 39 39 40 41 41 43 45 46 47 48 49 50 50
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Alur Prinsip Penerapan SMK3 ........................................................................ 2. Dasar Hukum K3 ............................................................................................ 3. Kerangka Pemikiran Konseptual..................................................................... 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian .......................................... 5. Deming Management Cycle PT Metindo Era Sakti ........................................
x
7 11 17 18 32
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
1. Kuesioner Penelitian ....................................................................................... 2. Fasilitas Produksi PT Metindo Era Sakti ........................................................ 3. Sistem Produksi PT Metindo Era Sakti........................................................... 4. Hasil Identifikasi Bahaya yang Tersembunyi ................................................. 5. Unit Kerja Responden ..................................... ............................................... 6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner .................................................... 7. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ..................................................................... 8. Alat Pelindung Diri (APD) Karyawan ............................................................ 9. Hasil Uji Regresi .............................................................................................
xi
60 67 68 69 70 71 72 73 74
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pada era persaingan terbuka saat ini, dunia industri telah menerapkan standar acuan terhadap berbagai hal seperti manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Perusahaan harus meningkatkan perhatian terhadap pentingnya program K3. Program K3 tidak hanya mutlak bagi karyawan tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Agar program K3 bisa tercapai, maka perlu di tata dan di atur dalam suatu sistem manajemen. Perkembangan dunia industri dewasa ini sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup tinggi didalamnya. Semakin tinggi persaingan mengharuskan perusahaan meningkatkan kinerjanya dan harus mampu bersaing dengan sempurna. Perusahaan harus dapat mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menerapkan pengawasan dan pengendalian pada semua aspek perusahaan. Melalui program K3 diharapkan dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih produktif. Sumber daya manusia yang produktif
yaitu sumberdaya yang mampu
menyelesaikan pekerjaan dan tugas yang diberikan sesuai dengan target dan menghindari resiko terjadinya kecelakaan, bekerja dengan disiplin dan tanggung jawab, agar dapat menjadi salah satu keunggulan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin tinggi. Menjawab tantangan tersebut pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan peraturan perundangan mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam Permenaker No.05/MEN/1996. Dalam peraturan tersebut pada pasal 1, yang di maksud dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, dan sumber daya bagi pengembangan penerapan, pencapaian serta pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman. Kecelakaan kerja adalah
2
kecelakan yang terjadi berhubungan dengan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. Menurut data kecelakaan kerja secara nasional Tahun 2006 dan 2007 terjadi kerugian yang besar baik korban manusia maupun biaya yang dikeluarkan akibat kecelakaan. Data kecelakaan kerja yang terjadi Tahun 2006 dan Tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja Secara Nasional Tahun 2006 dan 2007 No
Uraian
1
Kecelakaan kerja a. Meninggal b. Cacat tetap c. Sembuh/ringan Kompensasi
2
Tahun 2006 (Kejadian) 95.624 1.784 8.013 85. 827 Rp. 222,24 M
Tahun 2007 (Kejadian) 65.474 1.451 5.326 58.697 Rp. 165,95 M
Sumber: Data Jamsostek Tahun 2007
PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif telah menerapkan K3 yang terintegrasi ke dalam SMK3. PT Metindo Era Sakti dalam kegiatan produksinya menggunakan peralatan yang modern dengan teknologi tinggi, bahan, alat, cara kerja dan tenaga kerja yang berpotensi besar mengakibatkan kecelakaan kerja. Angka kecelakaan kerja di PT Metindo Era Sakti masih tergolong tinggi karena belum optimalnya penerapan SMK3 di perusahaan dan lemahnya kesadaran karyawan terhadap pentingnya keamanan dalam bekerja. Pada tahun 2008 terjadi 13 kasus kecelakaan kerja dan tahun 2009 terjadi 11 kasus kecelakaan kerja. Jumlah kecelakaan kerja di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Total Angka Kecelakaan Kerja di PT Metindo Era Sakti No
Tahun
1
2006
Jumlah Kecelakaan Kerja (Kejadian) 17
2
2007
14
3
2008
13
4
2009
11
Sumber: Data safety calendar PT Metindo Era Sakti Tahun 2009
3
Kegiatan produksi komponen peralatan otomotif di PT Metindo Era Sakti melalui beberapa tahapan dimana setiap tahapan tersebut dilakukan dengan menggunakan alat produksi berupa mesin dan alat berat lainnya, sedangkan karyawan atau tenaga kerja berperan dalam menjalankan peralatan tersebut. Penggunaan mesin dan alat berat akan mengakibatkan munculnya potensi resiko terhadap bahaya kecelakaan semakin besar. Resiko kecelakaan kerja tersebut berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Karyawan yang mengalami kecelakaan kerja berpotensi tidak masuk kerja sehingga kegiatan produksi menjadi terhambat. Program K3 ini bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu PT Metindo Era Sakti menyadari pentingnya untuk menerapkan SMK3 untuk melindungi karyawan dari kecelakaan akibat kerja. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan hal yang telah dijelaskan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ? 2. Bagaimana tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti ? 3. Bagaimana pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini antara lain adalah: 1. Mengetahui pelaksanaan penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti. 2. Menganalisis tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti. 3. Menganalisis pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi perusahaan, penulis, mahasiswa pada umumnya dan juga bermanfaat bagi masyarakat. Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk mengetahui pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja
4
karyawannya,
dan
mengambil
keputusan
strategis
dalam
hal
yang
berhubungan dengan SMK3 2. Bagi penulis dan mahasiswa pada umumnya, penelitian
ini diharapkan
bermanfaat untuk mengetahui dan mempelajari tentang pentingnya penerapan SMK3. 3. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sebagai bahan literatur kepustakaan untuk penelitian selanjutnya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memfokuskan pada kajian pelaksanaan penerapan SMK3 dan menganalisis pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan di PT Metindo Era Sakti. Penelitian ini membahas penerapan SMK3 di perusahaan berdasarkan penilaian atau persepsi dari karyawan melalui penyebaran kuesioner secara sengaja (Purposive) kepada karyawan. Kuesioner diberikan kepada karyawan bagian produksi yang berhubungan langsung dengan program K3 seperti bagian welding, banding, stamping dan sebagainya. Batasan demografi karyawan dalam penelitian meliputi tingkat pendidikan, jenis kelamin, usia dan lama bekerja. Penelitian ini juga membahas tingkat produktivitas kerja karyawan yang dilihat dari jumlah hasil produksi keseluruhan, selanjutnya penelitian ini melihat pengaruh dari pelaksanaan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Manajemen K3 Menurut Kepmenaker 05 Tahun 1996 dalam Ramli (2010) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. SMK3 telah menjadi bagian yang penting dewasa ini, karena harapan signifikan yang bisa dihasilkannya untuk menurunkan tingginya angka kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan kerja melalui SMK3 dilakukan pada tiga komponen penting dalam industri yaitu manajemen, tenaga kerja dan lingkungan kerja (http//Okasatria. blogspot.com, 2008). 2.1.1 Penerapan SMK3 Tujuan dan sasaran SMK3 adalah terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mengurangi kecelakaan, mencegah penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman. Tujuan dari penerapan SMK3 bagi perusahaan antara lain (http//Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008): 1. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. 2. Meningkatkan komitmen pimpinan dalam melindungi tenaga kerja. 3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi globalisasi. 4. Proteksi terhadap industri dalam negeri. 5. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional. 6. Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional. 7. Meningkatkan pencegahan kecelakaan melalui pendekatan sistem. 8. Pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi terkait dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
6
Penerapan SMK3 melalui kebijakan, program dan pengawasan K3 harus mampu memberikan perhatian terhadap perilaku aman tenaga kerja, sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman. Berdasarkan pasal 3 Permenaker No. 05//MEN/1996, perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 orang tenaga kerja dan atau ada potensi bahaya ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan SMK3 (http//Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008). Penerapan SMK3 tidak hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga merupakan tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Selain itu penerapan SMK3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri antara lain (http//Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008): Manfaat langsung: a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. Manfaat tidak langsung: a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan b. Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dan perusahaan c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama. 2.1.2 Prinsip Penerapan SMK3 Prinsip-prinsip penerapan SMK3 mengacu kepada 5 prinsip dasar sebagaimana dimaksud dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SMK3 yaitu (http/Okasatria. blogspot.com, 2008): 1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan SMK3. 2. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3. 3. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif
dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3.
7
4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. 5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3.
Peningkatan berkelanjutan
Peninjauan ulang dan peningkatan
Pengukuran dan evaluasi
Komitmen dan kebijakan
Perencanaan SMK3
Penerapan SMK3
Gambar 1. Alur Prinsip Penerapan SMK3 (http/Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008) 2.1.3 Langkah-Langkah Pengembangan SMK3 Langkah-langkah dalam pengembangan SMK3 dapat diuraikan sebagai berikut (http/Okasatria. blogspot. com, 28 November 2008): 1. Sebelum implementasi harus di identifikasi semua aturan perundang-undangan dan standar K3 yang berlaku di dalam perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya di bentuk tim untuk mendokumentasikan peraturan perundangundangan dan standar di bidang K3. Dari hasil identifikasi ini kemudian di susun peraturan K3 perusahaan dan pedoman pelaksanaan K3. Praktek pada banyak perusahaan, peraturan K3 di cetak dalam bentuk buku saku yang selalu di bawa oleh tenaga kerja, agar setiap pekerja memahami peraturan tersebut harus menjelaskan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kepada setiap tenaga kerja. 2. Menetapkan kebijakan K3 sebuah perusahaan yaitu pernyataan mengenai komitmen dari organisasi untuk melaksanakan K3 yang menegaskan
8
keterikatan perusahaan terhadap pelaksanaan K3 dengan melaksanakan semua ketentuan K3 yang berlaku sesuai dengan operasi perusahaan, melindungi keselamatan dan kesehatan semua pekerja termasuk kontraktor dan stakeholder lainnya seperti pelanggan dan pemasok. 3. Mengorganisasikan untuk melaksanakan kebijakan K3 secara efektif dengan peran serta semua tingkatan manajemen dan pekerja 4. Merencanakan SMK3, perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan dan kegiatan SMK3 dengan sasaran yang jelas dan dapat di ukur. 5. Penerapan SMK3, perusahaan harus menyediakan personil yang memiliki kualifikasi, sarana yang memadai sesuai SMK3 yang diterapkan dengan membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan di dapat maupun biaya yang harus dikeluarkan 6. Mengukur dan memantau hasil pelaksanaan, dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Ada dua macam ukuran yang dapat digunakan yaitu ukuran yang bersifat reaktif yang didasarkan pada kejadian kecelakaan dan ukuran yang bersifat proaktif karena didasarkan pada upaya dari keseluruhan sistem. 7. Melakukan
audit
dan
meninjau
ulang
secara
menyeluruh,
dengan
melaksanakan audit K3, manajemen dapat memeriksa sejauh mana organisasi telah melaksanakan komitmen yang telah disepakati bersama, mendeteksi berbagai kelemahan yang masih ada yang mungkin terletak pada perumusan komitmen dan kebijakan K3, pada pengorganisasian, atau pada perencanaan dan pelaksanaannya. 2.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Suryadi (2006) keselamatan kerja adalah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu digunakan secara aman dan efisien. Secara filosofi keselamatan kerja merupakan konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera.
9
Menurut Umar (2005) kesehatan kerja termasuk didalamnya kesehatan fisik dan mental. Kesehatan karyawan bisa saja terganggu karena adanya penyakit, stress, maupun kecelakaan. Melalui program kesehatan kerja diharapkan pekerja menjadi lebih produktif karena jarang tidak masuk kerja karena sakit. Oleh karena itu gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan, lingkungan kerja (suhu dan kelembaban) dan lainnya perlu dihilangkan atau diperkecil semaksimal mungkin. 2.3. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Miner (1992) ada dua aspek yang digunakan untuk mengatasi masalah K3 yaitu safety psychology dan industrial clinical psychology. Safety psychology menitik beratkan pada usaha mencegah kecelakaan itu terjadi, dengan meneliti kenapa dan bagaimana kecelakaan terjadi. Industrial clinical psychology menitikberatkan pada kinerja karyawan yang menurun, sebab-sebab penurunan dan bagaimana cara mengatasinya. Faktor-faktor dua aspek tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Safety Psychology a. Laporan dan Statistik Kecelakaan. Laporan dan statistik kecelakan sangat penting dalam program K3. Tersedianya laporan dan statistik kecelakaan yang terjadi di tempat kerja, pihak perusahan akan memiliki gambaran mengenai kecendrungan terjadinya kecelakaan, serta dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. b. Pelatihan Keselamatan. Pelatihan keselamatan yang dilakukan perusahaan kepada karyawannya diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini akan memberikan informasi yang cukup kepada karyawan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. c. Publikasi dan Kontes Keselamatan Kerja. Publikasi keselamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tujuannya adalah untuk menjaga motivasi karyawan agar tidak lengah dan tetap sadar akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Cara yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan spanduk dan poster-poster yang
10
berisikan tentang K3, serta memberikan informasi mengenai kecelakankecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja. d. Kontrol Terhadap Lingkungan Kerja. Perusahaan harus dapat melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Oleh karena itu, maka perusahaan harus menyediakan peralatan pengaman dan peralatan pelindung diri untuk karyawannya. Jika alat pelindung diri digunakan selama bekerja, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan akan lebih kecil di banding dengan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Hal lain yang lebih penting adalah kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang berdebu, kotor dan tidak dilengkapi alat penerangan yang memadai akan membuat karyawan tidak nyaman dan berpengaruh terhadap motivasi dan produktivitas kerjanya. e. Inspeksi dan Disiplin Inspeksi dilakukan dengan tujuan agar setiap mesin dan peralatan selalu dalam kondisi aman dan siap untuk digunakan. Selain itu adanya inspeksi yang berkala dapat memberikan informasi tentang potensi bahaya yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat langung mengambil tindakan. f.
Peningkatan Kesadaran K3 Keberhasilan program K3 sangat baik bila di dukung dengan komitmen yang kuat serta adanya perhatian yang besar dari manajemen perusahaan terhadap masalah K3 di lingkungan perusahaan.
2. Industrial Clinical Psychology a. Konseling Konseling atau pembimbingan dilakukan untuk meningkatkan kembali dari motivasi
kerja
dari
karyawan
setelah
diketahui
adanya
penurunan
produktivitas yang disebabkan oleh masalah yang dihadapi karyawan yang bersangkutan. b. Employee Assistance Program Karyawan yang mengalami masalah akan di bimbing oleh supervisor yang di tunjuk. Hal ini digunakan untuk menangani bermacam-macam masalah karyawan terutama yang berhubungan dengan perilaku karyawan.
11
2.4. Kecelakaan Kerja Kecelakaan menurut Sulaksmono dalam Anizar (2009) adalah suatu kejadian tidak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses suatu aktivitas yang telah di atur. Kecelakaan terjadi tanpa disangka-sangka dan dalam sekejap mata, dan setiap kejadian. Menurut Silalahi dalam Anizar (2009) terdapat empat faktor yang bergerak dalam satu kesatuan berantai yaitu lingkungan, bahaya, peralatan dan manusia. Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubung dengan hubunan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja di sini dapat berarti bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan besar dengan kerugian besar, biasanya dilaporkan dan untuk kecelakaan kecil biasanya tidak dilaporkan. Padahal kecelakaan kecil adalah sepuluh kali kecelakaan besar, sehingga menyebabkan kerugian paling besar, jika dijumlahkan secara keseluruhan. 2.5. Dasar Hukum K3
UUD1945
UU No.1 Tahun 1970
UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan pasal 86 dan 87
Kebijakan nasional K3 berada di tangan Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan
Peraturan Pelaksanaan
PERATURAN KHUSUS Pemerintah melindungi pekerja dari kemungkinan kecelakaan
PP, Permenaker: Permenaker No. 05/PERMEN/1996 Perihal kewajiban penerapan SMK3 di perusahaan
PKB (perjanjian kerja bersama) PT Metindo Era Sakti pasal 43, K3
Gambar 2. Dasar Hukum K3 (PT Metindo Era Sakti 2009)
12
2.6. Produktivitas Menurut Umar (2005) produktivitas adalah perbandingan hasil yang di capai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas mempunyai dua dimensi yaitu efektifitas yang mengarah pada pencapaian kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi yang lain adalah efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. 2.7. Hubungan Antara K3 dan Produktivitas Menurut Ramli (2010) kecelakaan mempengaruhi produktivitas perusahaan. Di dalam proses produksi, produktivitas ditopang oleh tiga pilar utama yaitu kuantitas, kualitas dan keselamatan. Produktivitas hanya dapat dicapai jika ketiga unsur produktivitas tersebut dapat berjalan secara seimbang. Setiap pekerjaan, proses dan produk memiliki persyaratan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan baik dalam spesifikasi teknis, ukuran, volume, kapasitas produksi atau yang waktu diperlukan. Menurut Ramli (2010) produktivitas tidak dapat tercapai jika dalam proses hanya mengejar kualitas saja, tetapi kuantitas produksi tidak tercapai atau sebaliknya. Namun faktor kualitas dan kuantitas saja belum mencukupi. Produktivitas juga tidak akan tecapai jika dalam proses terjadi kecelakaan atau kerusakan yang mengakibatkan kualitas menurun dan kapasitas produksi tidak tercapai. Pekerjaan harus dilakukan dengan aman tanpa adanya kecelakaan, pemborosan dan kerusakan sarana produksi. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berperan menjamin keamanan proses produksi sehingga produktivitas dapat tercapai. 2.8. Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tusmowati (2004) di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Citeureup, Bogor, mengenai kebutuhan pelatihan K3 bagi karyawan dengan menggunakan analisis metode Training Need Assesment Tool diketahui bahwa perusahaan masih membutuhkan pelatihan untuk
13
jenis kemampuan dalam hal komunikasi dan dokumentasi tertulis keselamatan dan kesehatan kerja, kemampuan memotivasi, kedisiplinan dan kualitas kerja. Mahardika (2005) melakukan penelitian tentang pengaruh K3 terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) dengan analisis regresi berganda diketahui bahwa faktor yang berpengaruh kuat terhadap kinerja adalah publikasi dan kontes keselamatan, inspeksi dan disiplin dan peningkatan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan faktor yang memberikan pengaruh lemah terhadap kinerja adalah, pendidikan dan pelatihan dan kontrol lingkungan kerja. Secara umum pelaksanaan K3 di perusahaan telah dilaksanakan dengan baik namun masih ada yang perlu ditingkatkan guna kelancaran proses kerja pegawai. Mulyawati (2008) juga melakukan penelitian tentang tingkat kepuasan karyawan terhadap program K3 di PT. Aneka Tambang TBk, UBPP Logam Mulia Jakarta, dengan menggunakan indeks kepuasan karyawan (IKK) dan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan IKK diketahui bahwa karyawan cukup puas terhadap kinerja K3. Berdasarkan IPA didapatkan atribut-atribut yang dapat dijadikan prioritas utama oleh perusahaan antara lain pelatihan untuk pegawai tetap dan tidak tetap, sosialisasi prosedur keselamatan kerja, kondisi Ventilasi, suhu dan penerangan di ruang kerja ketersediaan perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja, perusahaan memiliki fasilitas P3K di tempat kerja. Perbedaan dari beberapa penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah penulis melakukan penelitian terhadap pengaruh SMK3 yang dilihat dari persesi karyawan terhadap aspek-aspek K3 yaitu pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, publikasi keselamatan kerja, kontrol terhadap lingkungan kerja, inspeksi dan disiplin, serta peningkatan kesadaran K3. Masingmasing
aspek
tersebut
diwakili
dengan
lima
buah
pertanyaan
yang
menggambarkan aspek tersebut. Selain itu penulis juga melihat bagaimana tingkat kecelakaan kerja dengan melihat tingkat accident frequency rate dan severety rate yang terjadi di perusahaan dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja.
14
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Sebuah perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya membutuhkan sarana produksi seperti peralatan dan mesin. Kegiatan produksi tersebut dapat berlangsung dengan baik bila didukung faktor sumberdaya alam, modal, mesin dan teknologi, dan semua itu tidak dapat beroperasi dengan baik tanpa adanya dukungan faktor sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting dan mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proses produksi itu sendiri. Perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan harus memiliki strategi-strategi yang tepat. Strategi-strategi tersebut antara lain strategi bidang keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia dan strategi bidang produksi. Strategi keuangan terkait dengan keuangan perusahaan secara keseluruhan seperti alokasi modal, laporan laba rugi dan deviden. Strategi pemasaran terkait dengan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan seperti, berapa target penjualan, bagaimana promosi yang akan dilakukan, bagaimana penetapan harga, posisi persaingan dan segmen pasar yang dimasuki. Strategi sumberdaya manusia mencakup perekrutan dan penyeleksian, pengadaan pelatihan, penentuan kompensasi dan pemeliharaan hubungan dengan organisasi pekerja. Strategi produksi berkaitan dengan transformasi masukan bahan-bahan, modal dan tenaga kerja menjadi produk atau jasa. Strategi ini mencakup juga penentuan lokasi pabrik, pemilihan peralatan pengendalian persediaan, penetapan upah dan rekayasa produk. Keberhasilan strategi-strategi tersebut dalam mencapai visi dan misi perusahaan tergantung dari strategi sumberdaya manusia. Dimana strategi sumberdaya manusia menetapkan kebijakan dan mengambil setiap keputusan dalam malaksanakan strategi lainnya. Strategi sumberdaya manusia menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu bekerja dengan optimal antara lain kebijakan rekrutmen dan seleksi, kebijakan pengembangan sumberdaya manusia, kebijakan penilaian kinerja, kebijakan kompensasi dan kebijakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
15
Melalui penerapan SMK3 oleh perusahaan diharapkan dapat tercapainya efektivitas. Bila efektivitas tercapai maka dapat dikatakan tingkat kecelakaan rendah, tidak ada gangguan pada kesehatan, begitu juga lingkungan kerja dapat lebih nyaman dan aman sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Bila efektivitas dari penerapan SMK3 tidak tercapai maka dapat pula dikatakan bahwa tingkat kecelakaan kerja tinggi, efesiensi kerja tidak tercapai, adanya gangguan yang terjadi pada kesehatan, lingkungan kerja tidak aman dan nyaman dan produktivitas kerja kryawan akan rendah atau menurun. Alur pemikiran konseptual dari bagaimana perusahaan bisa mencapai suatu visi dan misi dapat dilihat pada Gambar 3. 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dan mampu bekerja dengan optimal maka perusahaan perlu melakukan pengembangan sumberdaya manusia. Pengembangan sumberdaya manusia oleh setiap perusahan berbeda berdasarkan kebutuhan dari sumberdaya manusia-nya. Sumberdaya manusia yang kompeten merupakan sumberdaya manusia yang mampu bekerja dengan baik dan memiliki produktivitas yang tinggi serta bertanggung jawab kepada perusahaan. Banyak faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang kompeten. Salah satunya adalah keamanan dan kenyamanan tempat kerja. Tempat kerja merupakan tempat di mana setiap sumberdaya manusia meluangkan ide dan pemikiran dalam bekerja. Oleh karena itu perusahaan harus bisa memikirkan bagaimana agar setiap sumberdaya manusia merasa aman dalam bekerja meskipun berhadapan dengan peralatan yang canggih dan modern. Perusahaan telah menerapkan program K3 yang telah terintegrasi kedalam SMK3. Dari penerapan SMK3 dapat dilihat sejauh mana efektivitasnya dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Efektivitas penerapan SMK3 dapat dilihat dari penerapan aspek-aspek pelatihan keselamatan, publikasi keselamatan kerja, kontrol terhadap lingkungan kerja, inspeksi dan disiplin dan peningkatan kesadaran K3. Semua aspek tersebut di lihat berdasarkan kuesioner. Sedangkan aspek yang ke enam yaitu laporan dan statistika K3 diperoleh dari data sekunder yang mencakup data tingkat keseringan terjadinya kecelakaan dan tingkat keparahan kecelakaan. Untuk produktivitas
16
kerja dapat dilihat dari perbandingan jumlah output dengan jumlah input. Dalam menganalisisnya digunakan analisis regresi berganda.
Analisis ini digunakan
untuk melihat seberapa besar pengaruh efektivitas penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti yang dilihat dari laporan dan statistika K3 perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan. Sedangkan untuk melihat bagaimana penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti digunakan analisis deskriptif. Data untuk analisis deskriptif ini di dapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada karyawan perusahaan. Bagaimana alur kerangka pemikiran operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti yang berlokasi di Jl. Raya Narogong KM 12,5 Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September-Desember Tahun 2009. 3.4. Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data Sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisisan kuesioner dengan pihak-pihak perusahaan dan melalui pengamatan langsung di perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur diperpustakaan, dokumen-dokumen perusahaan dan internet. Pemilihan contoh dilakukan dengan cara purposive dengan pihak-pihak yang mengetahui dan memahami penerapan SMK3 di perusahaan. Penentuan jumlah contoh menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005): n = N/ (1+Ne2)
………………………………………. (1)
Keterangan: n = Jumlah responden N = Jumlah populasi e = tingkat kesalahan yang diinginkan
17
Jumlah karyawan PT Metindo Era Sakti tahun 2009 adalah sebanyak 800 orang. Berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah responden penelitian sebanyak 90 orang.
Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti
Strategi Perusahaan
Strategi Keuangan
Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi
Strategi Pemasaran
Strategi SDM
Kebijakan Penilaian kinerja
Kebijakan Kompensasi
Strategi Produksi
Kebijakan pengembangan SDM
Kebijakan program
Penerapan SMK3 1. 2. 3. 4.
Tingkat kecelakaan tinggi Efesiensi kerja tidak tercapai Gangguan pada kesehatan Lingkungan kerja tidak aman dan tidak nyaman 5. Produktivitas kerja karyawan rendah
1. 2. 3. 4.
Efektivitas SMK3 Tingkat kecelakaan rendah Efesiensi kerja tinggi Tidak ada gangguan pada kesehatan kerja 5. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman
Produktivitas kerja karyawan tinggi
Kinerja perusahaan tinggi
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Konseptual
18
SDM yang Handal
Pengembangan SDM
Faktor Keamanan dan Kenyamanan Tempat Kerja
Program K3 PT Metindo Era Sakti.
Penerapan SMK3 Perusahaan
Pengaruh Terhadap Produktivitas Karyawan
Analisis Regresi Berganda
Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian
3.5. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya di olah dan di analisis dengan menggunakan program komputer yaitu Excel dan SPSS. Pengolahan dan analisis data tersebut terdiri dari skala likert, uji validitas kuesioner, uji reliabilitas kuesioner, analisis kecelakaan, analisis tingkat produktivitas kerja karyawan dan analisis regresi berganda. 3.5.1 Skala Likert Skala likert digunakan untuk mengetahui penilaian seseorang terhadap sesuatu. Pilihan jawaban yang di buat dalam kuesioner untuk penelitian ini adalah menggunakan skala likert dengan empat pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang digunakan yaitu: a.
Sangat tidak setuju = 1
b.
Tidak setuju
=
c.
Setuju
= 3
d.
Sangat setuju
=
2
4
19
Setiap jawaban dari responden dalam kuesioner diberikan skor. Cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut:
.
X=
∑(Xi.ni) ni
………………………………………………… (2)
Keterangan:
X
= Skor rataan
ni
= Jumlah jawaban responden untuk skor i
xi
= Skor nilai jawaban renponden i
n
= Jumlah responden
Selanjutnya menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor. Setiap skor alternatif yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 4 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke yang sangat positif, kemudian di hitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut:
Rs =
R( skor ) M
…………………………………….……. (3)
Keterangan: R (skor) = Skor terbesar - skor terkecil M
= Banyaknya kategori skor
Nilai skor rataan (Rs) yang didapatkan adalah 0,75. angka ini diperoleh dari hasil perhitungan: Rs
=
4 − 1 = 0 , 75 4
Nilai skor rataan diperoleh dari perkalian antara bobot nilai jawaban berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian di bagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 3.
20
Tabel 3. Posisi Keputusan Penilaian No
Skor Rataan
Keterangan
1
1,00-1,75
Sangat tidak setuju
2
1,75-2,50
Tidak setuju
4
2,50-3,25
Setuju
4
3,25-4,00
Sangat setuju
Interpretasi untuk setiap posisi tersebut adalah: 1. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,00-1,75 maka pelaksanaan SMK3 dinyatakan sangat tidak baik. 2. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 1,75-2,5 maka pelaksanaan SMk3 dinyatakan tidak baik. 3. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 2,5-3,25 maka pelaksanan SMK3 dinyatakan baik 4. Jika nilai skor rataan yang dihasilkan berada pada rentang 3,25-4,00 maka pelaksanaan SMK3 dinyatakan sangat baik. 3.5.2 Uji Validitas
Uji validitas menurut Sugiono (2003) dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana data yang di tampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin di ukur . Kuesioner di buat untuk mengetahui pendapat dan fakta yang dirasakan responden mengenai penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti. Sebelum kuesioner disebarkan dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Langkahlangkah dalam mengukur validitas kuesioner yaitu mendefinisikan secara operasional konsep yang di ukur, melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden, dan mempersiapkan tabel tabulasi jawaban, menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus pearson product moment. Rumus yang digunakan sebagai berikut:
r=
n∑ xy − (∑ x)(∑ y )
(n∑ x 2 − (∑ x)2(n∑ y 2 − (∑ y )2)
…………………………… (4)
21
Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Jumlah responden Y = Skor masing-masing pertanyaan dari setiap responden X = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden 3.5.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, dimana realibilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsitensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. tekhnik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik alpha cronbach yaitu (Umar, 2005): ⎡ k ⎤ ⎡ ∑ σb 2 ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎢1 − σt 2 ⎥ ⎣ k − 1⎦ ⎣ ⎦
……..……………………………(5)
Keterangan: r11
= reliabilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan
∑ σb2
= jumlah varians butir
σt 2
= varians total hasil pengukuran
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pegukuran dapat dipercaya/diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Hasil uji reliabilitas di hitung dengan bantuan software SPSS 13.0 for widows. 3.5.4 Analisis Kecelakaan
Laporan analisa kecelakaan kerja diklasifikasikan menurut cidera ringan, cidera berat, fatality, property damage. Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kecelakaan kerja yaitu (Ramli, 2010): a. Tingkat Kekerapan Kecelakaan ( Accident Frequency Rate) Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: AFR = JKK x 2000 ……… JJK
….…………………………..(6)
22
Keterangan: AFR = Accident Frequency Rate JKK = Jumlah Kecelakaan Kerja (Frekuensi) JJK = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun) 2000 = Rata-rata Jam Kerja dalam Satu Tahun (Jam/Tahun) JJK dihitung dari: Jumlah karyawan (Orang) x Jam Kerja di Perusahaan (Jam/Tahun) b. Tingkat Keparahan Kecelakaan ( Severity Rate) Digunakan untuk menghitung tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang hilang di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
SR = JHH x 2000 JJK
..…………………………(7)
Keterangan: SR = Severety Rate JHH = Jumlah Hari Hilang (Hari) JJK = Jumlah Jam Kerja (Jam/Tahun) 2000 = Rata-rata Jam Kerja dalam Satu Tahun (Jam/Tahun) 2000 Dihitung Dari: 8 Jam/Hari X 5 Hari/Minggu X 50 Minggu /Tahun 3.5.5 Analisis Tingkat Produktivitas
Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efesiensi produksi. Ukuran produktivitas rata-rata setiap karyawan secara kuantitatif didasarkan pada hasil produksi sebagai output setiap tahun dengan jumlah tenaga kerja sebagai input. Tingkat produktivitas karyawan dapat dihitung dengan rumus (Umar, 2005): P …… = O I
… ………………………………………………(8)
23
Keterangan: P = Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja (Unit) O = Tingkat Output (Unit) I = Tingkat Input (Jumlah Karyawan x Jumlah Jam Kerja) 3.5.6 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik untuk meneliti variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat, dimana variabel bebasnya labih dari satu (Santoso, 2007). Variabel bebas pada penelitian ini adalah penerapan SMK3 yang dilihat dari tingkat AFR dan SR dan variabel terikatnya adalah produktivitas kerja karyawan. Bentuk umum dari persamaan regresi linear menggunakan lambang X untuk variabel bebas dan lambang Y untuk variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam analisis regresi ini yaitu:
Y= a+b1X1+b2X2+ ξ1
………………………………………….(9)
Keterangan: Y = Peubah tidak bebas (produktivitas kerja karyawan)
a = Konstanta b = Koefisien arah garis regresi X1 = Tingkat keseringan kecelakaan X2 = Tingkat keparahan kecelakaan
ξ 1 = Standar galat n = Contoh Koefisien regresi a dan b untuk regresi linear dapat di hitung sebagai berikut:
a=
( ∑ y )( ∑ x 2) − ( ∑ x )( ∑ xy ) n ∑ x 2 − (∑ x)2
…………………………......... (10)
…………………………..……(11)
b =
n ∑ yx − ( ∑ x )( ∑ y ) n ∑ x 2 − (∑ x)2
24
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT Metindo Era Sakti PT Metindo Era Sakti adalah perusahaan komponen otomotif yang bergerak dalam produksi peralatan otomotif. Hasil produksi perusahaan di pasarkan kepada perusahan konsumen yang telah menjalin kerja sama dengan PT Metindo Era Sakti antara lain: 1. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia 2. PT Astra Daihatsu Motor 3. PT Indomobil Suzuki International (4W) 4. PT Honda Prospect Motor 5. PT Kramayudha Tiga Berlian 6. PT Inti Pantja Press Industri (Isuzu) 7. PT Nusa Toyotetsu Corporation 8. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing 9. PT Indomobil Suzuki International (2W) 10. PT Kawasaki Motor Indonesia 11. PT Mitsuba Indonesia Pipe Parts 12. PT Abadi Barindo Autotech (Araco Javan) 4.1.1 Profil PT Metindo Era Sakti Profil PT Metindo Era Sakti adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan
: PT Metindo Era Sakti (Berdiri Tahun 1989)
Alamat
: Jl. Raya Narogong Km.12,5 Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi - Indonesia
Presiden Direktur
: Ir. Iman Santoso
Direktur Pemasaran : Ir. Hendra Hadi Direktur Perencanaan: Ir. J.Handoko Direktur HRD
: Ir. Kamarul.T
Direktur Keuangan
: Drs. Sigi Purnomo, MM
25
4.1.2 Visi dan Misi PT Metindo Era Sakti PT Metindo Era Sakti sebagaimana organisasi perusahaan lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan juga memiliki visi dan misi yang harus dilaksanakan. Visi dan misi tersebut yaitu: a. Visi perusahaan: “ To Be World Class Automotive Component Manufacturer” b. Misi perusahaan: 1. Peningkatan kepuasan terhadap konsumen melalui “ tindakan yang cepat dan respon yang baik”. 2. Memastikan kesuksesan perusahaan melaui komitmen dengan penerapan standar yang tinggi. Membangun Kerja sama tim yang efektif dan meningkatkan kontribusi serta inovasi. 3. Membangun motivasi kerja yang tinggi terhadap karyawan 4. Meningkatkan keuntungan yang berkelanjutan serta memaksimalkan nilai untuk stakeholders. 5. Tanggung jawab sosial terhadap keamanan dan kelestarian lingkungan. c. Motto Perusahaan: One team, one aim, one metindo for customer satisfaction. 4.1.3 Kegiatan Produksi a. Produk PT Metindo Era Sakti Produk yang di produksi perusahaan adalah produk-produk yang digunakan sebagai komponen otomotif. Komponen otomotif
yang dihasilkan
terdiri dari perlengkapan kendaraan roda dua dan perlengkapan kendaraan roda empat. Jenis komponen otomotif yang di produksi oleh PT Metindo Era Sakti antara lain, Handle sheet type V 100, Handle sheet type F1ZR, Handle sheet F1ZR (SPORTY), Bracket handle type V100, Bracket handle V100 (sigma), Bracket handle type F1ZR, Bracket handle type T105, Bracket engine RH, Bracket engine LH, Stand side type V100 (06 K), Stand side type RX-K/RX-S, Pedal shift type V100 (06 K), Pedal shift F1ZR, Pedal shift type RX-S, Pedal brake dan lain-lain.
26
b. Fasilitas Produksi Fasilitas produksi digunakan dalam kegiatan memproduksi produk. Fasilitas yang di pakai perusahaan untuk kegiatan tersebut terdiri dari peralatan berupa mesin-mesin. Pada setiap bagian produksi peralatan mesin yang digunakan juga berbeda sesuai dengan proses yang dilakukan di bagian tersebut. Kelengkapan fasilitas ini diperlukan untuk memperlancar dan memudahkan pelaksanan proses produksi. Jenis fasilitas produksi di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada pada Lampiran 2. c. Sistem Produksi: Sistem produksi komponen otomotif di PT Metindo Era Sakti melalui beberapa tahapan. Mulai dari pemesanan dari customer, pemasaran, perencanaan produksi, proses produksi, dan pengiriman produk jadi kepada perusahaan customer. Pada tahapan produksi pembuatan produk ini juga melalui tahapan dimana setiap tahapan di lakukan oleh mesin. Sedangkan manusia atau karyawan berperan dalam pengoperasian mesin-mesinnya. Sistem produksi PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.1.4 Peraturan Perusahaan PT Metindo Era Sakti PT Metindo Era Sakti membuat peraturan dalam bentuk buku panduan peraturan perusahaan yang menjadi penghubung dan pedoman antara perusahaan dan karyawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan ketertiban, kenyamanan, dan tanggung jawab karyawan dalam bekerja. Beberapa hal pokok yang di atur dalam buku peraturan perusahaan antara lain: 1. Penerimaan Karyawan Penerimaan karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan. Syarat-syarat untuk diterima menjadi karyawan antara lain: a. Warga Negara Indonesia (WNI ), kecuali untuk karyawan khusus b. Berumur antara 18 tahun sampai 45 tahun ketika penerimaan c. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana d. Lulus tes masukdan tes kesehatan yang diselenggarakan oleh perusahaan e. Memenuhi persyaratan jabatan ketika penerimaan
27
f. Tidak terlibat dalam kegiatan/keanggotaan dari partai/organisasi terlarang g. Bersedia mentaati peraturan-peraturan dan tata tertib yang berlaku diperusahaan. 2. Hari kerja, Jam Kerja, Istirahat dan Hari Libur. 1. Hari kerja biasa adalah 5 hari dalam seminggu yaitu hari senin sampai dengan hari jumat. 2. Jumlah jam kerja biasa dalam sehari adalah 8 jam atau 40 jam dalam seminggu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan pemerintah. 3. Hari kerja dan waktu kerja bagi karyawan di atur sebagai berikut: Hari senin s/d jumat jam 07.30 s/d 16.00 dengan waktu istirahat untuk hari senin s/d kamis jam 12.00 s/d 12.30 dan hari jumat jam 11.30 s/d 13.00 4. Hari libur bagi karyawan adalah hari sabtu dan minggu dan hari libur adalah hari resmi sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya. 5. Sedangkan jam-jam kerja yang dilakukan oleh karyawan atas perintah atasan di luar ketentuan waktu kerja di atas dihitung sebagai jam kerja lembur. 3. Sistem Penggajian a. Gaji atau upah ditetapkan berdasarkan pada jenis pekerjaan.penggajian untuk karyawan dibayarkan pada setiap akhir bulan. b. Struktur gaji untuk karyawan diatur menurut pokok gaji dan tunjangantunjangan. Besarnya pokok gaji ditetapkan berdasarkan, pendidikan, pengalaman, kemampuan, jabatan, masa kerja, sifat pekerjaan dan prestasi kerja c. Peninjauan pokok gaji karyawan dilakukan satu kali dalam setahun yang meliputi peninjauan prestasi kerja, masa kerja dan penyesuaian terhadap laju inflasi. d. Tunjangan jabatan, diberikan atas dasar tugas/jabatan khusus. Karyawan yang mendapatkan tunjangan jabatan ditentukan menurut pertimbangan perusahaan.
28
e. Kepada karyawan yang melakukan perjalanan dinas akan diberikan uang perjalanan dinas. f. Tunjangan hari raya (THR) diberikan setiap satu tahun sekali yang diberikan kepada karyawan yang telah melampaui masa percobaan tiga bulan atau lebih. Besarnya THR yaitu maksimum sebesar satu bulan gaji pokok. 4. Jaminan sosial a. Jamsostek Pengusaha akan mengikutsertakan semua karyawan pada asuransi sosial tenaga kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang. Program jamsostek antara lain, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan. b. Jaminan Kematian 1. Apabila seorang karyawan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, maka
ahli waris akan mendapat santunan kematian dan biaya
pemakaman dari asuransi sosial tenaga kerja 2. Karyawan yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja akan mendapat jaminan kematian yang dibayarkan kepada ahli warisnya meliputi biaya pemakaman dan santunan berupa uang. c. Jaminan Hari Tua 1. Jaminan hari tua dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau sebagian dan berkala kepada tenaga kerja karena telah mencapai usia 55 tahun atau tenaga kerja yang mengalami cacat total tetap setalah ditetapkan oleh dokter. 2. Tenaga kerja yang meninggal dunia, jaminan hari tua dibayarkan kepada ahli warisnya yang sah sebagaimana terdaftar pada perusahaan, dan ditetapkan di dalam peraturan asuransi tenaga kerja. 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Untuk menerapkan K3 PT Metindo Era Sakti mewajibkan kepada setiap karyawan untuk mematuhi semua peraturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Hal ini dilakukan dalam upaya perusahaan guna melindungi setiap karyawannya. Untuk menjaga agar karyawan selalu menaati peraturan
29
K3 di perusahaan terdapat pengawas K3 yang bertugas mengontrol dan mengawasi pelaksanaan peraturan K3. kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan K3 ini PT Metindo Era Sakti membentuk tim panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3). Untuk melindungi karyawan dalam bekerja, perusahaan memberikan perlengkapan K3 berupa perlengkapan kerja seperti seragam kerja, sepatu safety, sarung tangan katun, cover lengan, cover nadi, helm safety, topi kerja dan alat pelindung diri lainya. 6. Pengobatan, Perawatan dan Pembayaran Gaji Selama Sakit a. Perusahaan memberikan jaminan penggantian biaya pengobatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan oleh perusahaan. b. Biaya pemeriksaan dan pengobatan bagi keluarganya akan di tanggung dan di bayar oleh perusahaan, satu bulan gaji pokok untuk satu tahun kalender. c. Keluarga karyawan yang berhak mendapat tunjangan pemeriksaan dan pengobatan adalah istri atau suami sah karyawan beserta dua orang anak yang sah serta belum bekerja sebagaimana terdaftar pada perusahaan. d. Pemeriksaan dan pengobatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya harus dilakukan pada dokter atau puskesmas atau rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh perusahaan. 7. Tata Cara Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan Karyawan a. Setiap karyawan berhak menyampaikan pendapat serta saran-sarannya mengenai perusahaan maupun mengenai pekerjaan serta hubungan kerja didalam perusahaan kepada atasannya langsung atau kepada kepala bagian yang berwenang, dan apabila belum dapat diselesaikan maka diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi. b. Perusahaan menganggap perlu dan bermanfaat untuk menampung dan menyaring rasa ketidakpuasan karyawan. c. Keluhan-keluhan yang bersifat minor dan biasanya bersifat lisan dapat disampaikan secara langsung kepada atasan masing-masing atau kepada pimpinan bagiannya. Apabila keluhan itu bersifat prinsipil dan formil lebih
30
merupakan pengaduan, maka hal itu sebaiknya disampaikan dalam bentuk tertulis kepada atasan langsung atau bagian yang berwenang untuk itu. d. Apabila telah ada serikat pekerja agar diselesaikan secara musyawarah antara pimpinan serikat pekerja dengan pimpinan perusahaan dan apabila benar-benar tidak dapat diselesaikan secara intern di perusahaan, baru dimintakan bantuan ke departemen tenaga kerja untuk dapat diselesaikan lebih lanjut. 8. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pemutusan hubungan kerja terjadi karena: a. Hubungan kerja putus demi hukum, berarti putus dengan sendirinya tanpa diperlukan adanya suatu tindakan dari salah satu pihak karyawan atau perusahaan yang ditunjuk untuk itu. Hubungan kerja berakhir demi hukum, jika waktunya telah habis biasanya diadakan untuk waktu tertentu. b. Hubungan kerja yang diputuskan oleh karyawan, setiap karyawan berhak sewaktu-waktu untuk memutuskan hubungan kerja denga perusahaan atas kemauan sendiri dengan kesepakatan dan ketentuan yang telah diatur oleh perusahaan. c. Hubungan kerja yang diputuskan oleh perusahaan, perusahaan berhak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan berdasar alas an-alasan yang mendesak yaitu karena perbuatan-perbuatan, tindakantindakan, sifat-sifat dan tingkah laku karyawan yang sedemikian rupa sehingga mengakibatkan bahwa tidak layak bagi perusahaan untuk meneruskan hubungan kerja dengan karyawan. 4.2. Pelaksanan SMK3 di PT Metindo Era Sakti PT Metindo Era Sakti telah menerapkan SMK3 dimulai pada Tahun 2006 dengan mengimplementasikan SMK3 berdasarkan standar Pemenaker No. 05/MEN/1996 dan occupational health and safety assessment series (OHSAS) 18001
Tahun
2007.
Pelaksanaan
SMK3
berdasarkan
Permenaker
No.05/MEN/1996 adalah ketentuan SMK3 secara nasional dan standar OHSAS 18001: 2007 merupakan landasan pelaksanaan SMK3 secara internasional. PT Metindo Era Sakti mengkombinasikan keduanya agar penerapan SMK3 di perusahaan bisa di akui secara nasional dan internasional. PT Metindo Era Sakti
31
menerapkan SMK3 dengan tahapan siklus management deming yang bersumber dari management control, yang selanjutnya dilakukan plan, do, check dan action (PDCA). Tahapan Siklus tersebut antara lain: a. Management Control Penetapan kebijakan yang dibuat oleh manajemen puncak yang terdiri dari komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan, komitmen untuk mentaati peraturan perundangan yang berlaku. b. Plan Perencanaan yang dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya, penilaian resiko yang mencakup kegiatan rutin ataupun kegiatan tidak rutin, kegiatan semua orang yang memiliki akses ke tempat kerja, fasilitas di tempat kerja. Perencanaan ini di arahkan pada penyediaan prosedur identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko. c. Do Melaksanakan dan memverifikasi kegiatan yang mempunyai dampak pada resiko K3 atas kegiatan organisasi, fasilitas-fasilitas, proses-proses harus didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan untuk memfasilitasi pengelolaan K3. d. Check Melakukan pengukuran, pemeriksaan kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan standar K3 yang diterapkan. Bila terdapat ketidaksesuaian, dilakukan tindakan perbaikan yang diusulkan dan disesuaikan. Tindakan pemeriksaan ini dilaksanakan agar dapat mengurangi setiap resiko yang timbul dari kecelakaan, kejadian dan ketidaksesuaian. e. Action Memastikan keberlanjutan kecocokan dan keefektifan dari penerapan SMK3 yang ditinjau secara menyeluruh dari manajemen. Tahapan Sklus deming management PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Gambar 5.
32
Plan
Action
Management control
Do
Check
Gambar 5. Deming Management Cycle PT Metindo Era Sakti. 4.2.1 Manajemen SMK3 di PT Metindo Era Sakti SMK3 merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja dengan menggunakan tingkat manajerial. Penerapan SMK3 di perusahaan pada dasarnya harus mejadi komitmen dan tanggung jawab manajemen perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu membuat kebijakan K3 dan memjamin komitmen terhadap penerapan SMK3. Kebijakan perusahaan (company policy) bertujuan untuk mencapai kemajuan perusahaan dengan
mempertimbangkan
minimalisasi
kecelakaan
kerja.
Manajemen
perusahaan harus bisa menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3. Untuk melaksanakan kebijakan SMK3 perusahaan, PT Metindo Era Sakti melakukan training tentang safety dengan maksud dan tujuan: a. Karyawan mengetahui aspek keselamatan dan sapek keamanan yang wajib di patuhi dan dilaksanakan selama aktivitas kerja berlangsung di PT Metindo Era Sakti. b. Tidak ada insiden/kecelakaan serta kehilangan waktu kerja. c. Melindungi karyawan atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas d. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditempat kerja.
33
e. Sumber produksi digunakan secara aman dan efisien. Untuk menunjang penerapan SMK3 ini dibutuhkan kebijakan dari pihak manajemen perusahaan guna mengorganisasikan penerapan SMK3. 1. Komitmen dan Tanggung Jawab SMK3 Tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja merupakan komitmen yang harus dilakukan semua pihak dalam perusahaan. Tanggung jawab SMK3 di PT Metindo Era Sakti adalah merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan dan tanggung jawab personal. Artinya perusahaan dan karyawan PT Metindo Era Sakti harus menyadari sepenuhnya bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama. Pihak manajemen selaku pemimpin perusahaan dan perwakilan karyawan membuat komitmen mengenai K3, kemudian disosialisasikan sehingga seluruh pihak mampu berpartisipasi untuk melaksanakannya. Komitmen dan peran manajemen PT Metindo Era Sakti terhadap SMK3 adalah dibuatnya himbauan agar setiap karyawan berkewajiban untuk mematuhi semua peraturan yang bekaitan dengan keselamatan kerja yaitu: 1. Bekerjalah dengan selalu mematuhi standar kerja 2. Gunakan alat pelindung diri yang telah ditentukan 3. Tidak menyentuh peralatan/benda yang bergerak atau berenergi 4. Setiap pekerjaan harus dilakukan oleh mereka yang berwewenang yang telah ditetapkan dan mempunyai keterampilan untuk mengerjakannya 5. Pada kondisi abnormal (termasuk stop sejenak) segera hentikan proses dan melaporkannya 6. Saat perbaikan mesin atau ganti model, mesin harus dimatikan 7. Pada pekerjaan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang, pastikan isyarat atau tanda-tanda yang dipergunakan dimengerti oleh teman sekerja 8. Lakukan dengan posisi tubuh yang tidak dipaksakan dan lingkungan yang aman 9. Tidak masuk ke area yang dilarang Bentuk komitmen dan tanggung jawab karyawan terhadap upaya penerapan SMK3 di perusahaan adalah dengan membuat ikrar keselamatan dan kesehatan kerja karyawan PT Metindo Era Sakti yang isinya antara lain:
34
1. Ikut berperan aktif dalam melaksanakan program K3 yang ditetapkan oleh perusahaan 2. Menjalankan
pekerjaan
secara
bersungguh-sungguh
dengan
mengutamakan keselamatan kerja 3. Mematuhi rambu-rambu keselamatan kerja yang telah ditetapkan di dalam perusahaan. 2. Organisasi K3 Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti didukung oleh peran dan tanggung jawab pada departemen atau unit kerja perusahaan. Penetapan peran dan tanggung jawab SMK3 dapat di lihat dari pembagian aktivitas kerja pada unit-unit K3 yang diterapkan di PT Metindo Era Sakti terdiri atas: a. Safety Department Merupakan suatu unit kerja yang bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja. b. Security Department Bertugas sebagai pusat pengendalian keadaaan darurat yang terjadi di perusahaan. Situasi yang termasuk kedalam keadaan darurat seperti kebakaran, ledakan, darurat banjir darurat kecelakaan lalulintas dan darurat pencemaran lingkungan. c. Health Department Bertugas untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan kesehatan kerja dan bertanggung jawab atas kesehatan karyawan. Tugas pokoknya seperti memberikan pelayanan medis, klinik umum, unit gawat darurat, pemeriksaan secara berkala, observasi pasien dan donor darah bagi karyawan dan keluarga. d. Quality Sistem and Management Representative Bertugas melaksanakan audit internal untuk mengevaluasi dan menilai efektivitas penerapan SMK3 di perusahaan. Selanjutnya menjaga kesesuaiannya dengan kebijakan dan tujuan perusahaan. Bila ada hal yang tidak sesuai maka harus dicegah agar tidak terjadi kembali.
35
4.2.2 Model Penerapan SMK3 PT Metindo Era Sakti yang mengadopsi Permenaker No.05/MEN/1996 dan OHSAS 18001 telah membuat kebijakan dan komitmen dalam penerapan K3 diperusahaan. Penerapan K3 di perusahaan dirumuskan kedalam suatu model SMK3. Model penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan SMK3. PT Metindo Era Sakti sebagai perusahaan komponen otomotif melakukan improvement secara berkesinambungan dengan melibatkan seluruh karyawan untuk: a. Membuat produk yang berkualitas tinggi dengan cost yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu. b. Menjaga lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar dengan cara meminimalisasi pencemaran terhadap udara, tanah dan air. c. Mengelola kesempatan kerja di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari bisnis untuk mencapai zero accident dengan cara merespon dan melakukan tindakan dengan cepat terhadap berbagai keluhan pelanggan dan masyarakat untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan di dalam perusahaan. 2. Merencanakan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan K3. PT Metindo Era Sakti telah membuat perencanaan penerapan SMK3 agar program K3 dapat berjalan dengan baik. Hal yang pelu diperhatikan dalam menetapkan dan membuat perencanaan K3 adalah mengidentifikasi potensi bahaya dan resikonya, identifikasi undang-undang dan menetapkan tujuan dan sasaran K3. PT Metindo Era Sakti dalam mengidentifikasi bahaya dan resiko melalui kegiatan pelatihan dan penjelasan K3. Penilaian resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya dan mengevaluasi apakah sumber bahay itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Banyak metode yang dapat
36
digunakan untuk mengidentifikasi bahaya ditempat kerja misalnya observasi, inspeksi, pemantauan, audit dan melakukan konsultasi dengan pekerja. Mengidentifikasi potensi bahaya dapat dilakukan dengan memperhatikan cara berikut: a. Apa yang akan diidentifikasi: faktor penyebab masalah, berupa manusia, metode, mesin, material dan lingkungan b. Dimana melakukan identifikasi: tempat kerja seperti, workshop dan line produksi c. Kapan identifikasi dilakukan: saat kondisi normal dan saat terjadi perubahan seperti, modifikasi, relayout, instalasi dan pembongkaran d. Siapa yang melakukan identifikasi: operator/manager sesuai schedule yang ditentukan e. Bagaimana cara melakukan identifikasi: observasi seperti, lihat di lapangan, dengar dan coba. Potensi kecelakaan kerja di PT Metindo Era Sakti terjadi disebabkan oleh faktor tindakan tidak aman, seperti training kurang, karyawan tidak disiplin, kondisi emosional karyawan dan kondisi tidak aman seperti, peralatan kerja rusak, pelindung mesin tidak ada dan lay out sempit. Hasil identifikasi bahaya di PT Metindo Era Sakti dan dampaknya terhadap K3 antara lain: 1. Kebisingan: penurunan daya pendengaran, kurang konsentrasi/stress dan bising 2. Penerangan: penurunan daya penglihatan 3. Kabel terkelupas: kebakaran, stroom dan kerusakan alat 4. Ceceran oli: pencemaran dan cidera karena terpeleset Hasil identifikasi potensi yang dapat menyebabkan bahaya keceakaan kerja di PT Metindo Era Sakti antara lain berjalan dengan tangan di saku, berjalan di bawah benda yang diangkat, meggerinda tidak pakai kacamata, membuang sampah sembarangan dan lain-lain. Hasil identifikasi bahaya tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Mengidentifikasi undang-undang harus diupayakan dan ditinjau ulang untuk lebih memastikan komitmen dan kebijakan K3. Sedangkan tujuan dan
37
sasaran K3 merupakan rangkaian berkelanjutan dari identifikasi potensi bahaya K3 di PT Metindo Era Sakti. Program K3 yang telah dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti merupakan implementasi dari tujuan dan sasaran K3. 3. Penerapan Kebijakan K3 Penerapan kebijakan K3 di PT Metindo Era Sakti diberlakukan di seluruh unit kerja perusahaan dengan tujuan agar seluruh pihak di dalam perusahaan termasuk manajemen dan karyawan dapat mengaplikasikannya dalam melakukan pekerjaan. Penerapan K3 untuk karyawan yang bersinggungan langsung dengan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya cukup tinggi diharuskan mengikuti pelatihan K3. pelatihan yang diberikan oleh perusahaan adalah training safety untuk menumbuhkan kesadaran kepada karyawan mengenai pentingnya K3 diterapkan di perusahaan. Penerapan SMK3 di perusahaan tidak terlepas dari pengelolaan sistem komunikasi yang baik. Media komunikasi dan konsultasi ini diperlukan untuk mensosialisasikan program K3 yang telah dibuat kepada semua pihak di dalam perusahaan. PT Metindo Era Sakti telah mengelola komunikasi SMK3 tersebut melalui pembentukan tim panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3). P2K3 adalah badan atau wadah yang bertugas membantu dan memantau pelaksanaan K3 di tingkat karyawan. Wadah ini dibentuk untuk menjalin komunikasi, mengembangkan saling pengertian, dan sarana partisipasi yang efektif dalam penerapan SMK3. Melalui pemebntukan tim P2K3 ini diharapkan karyawan lebih memahami dan menerapkan peraturan K3 diperusahaan sehingga kecelakaan kerja bisa berkurang dan dapat dicegah. 4. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 PT Metindo Era Sakti membuat prosedur pemeliharan dan pemantauan pengukuran K3 untuk mengevaluasi kondisi kinerja K3 diperusahaan secara umum. Pemantauan dan pengkuran kinerja ini dilakukan pada seluruh aspek yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan pada setiap unit kerja. Pemantauan K3 diperusahaan meliputi pemeriksaan kesehatan, pemantauan lingkungan kerja termasuk kebersihan dan kenyamanan ruangan atau tempat kerja dan inspeksi K3.
38
PT.Metindo Era Sakti melakukan inspeksi yang bertujuan untuk melihat kondisi lingkungan kerja dan melihat hubungannya dengan penerapan K3 sehingga apabila ditemui permasalahan K3 dapat segera di ambil tindakan perbaikan. 5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan SMK3 Meninjau pelaksanaan program K3 dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3. meningkatkan kinerja pelaksanaan K3 dapat dilakukan dengan cara pengendalian terhadap potensi bahaya untuk menghindari resiko kerugian. Pengendalian potensi bahaya dapat berupa: 1. Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya, cara ini diterapkan pada sumber bahaya yang tidak terpakai, untuk lebih efektif yang dihilangkan adalah metode kerja yang memakai sumber bahaya tersebut. 2. Substitusi: mengganti dengan sumberdaya yang lebih aman (resiko kecil) 3. Modifikasi: isolasi sumber bahaya, menghilangkan kontak langsung dengan sumber bahaya dan ventilasi yaitu memberikan sistem sirkulasi pada sumber bahaya sehingga dapat dibuang langsung ke udara. 4. Administrasi: pengendalian dengan menetapkan aturan dan standar kerja seperti SOP, slogan dan rule. 5. APD: memberikan alat perlindungan yang digunakan pekerja untuk mengurangi resiko bahaya selama kontak dengan sumber bahaya.
4.2.3
Efektivitas Pelaksanaan SMK3 Untuk Mengurangi Angka Kecelakaan Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti setiap tahunnya selalu berfluktuatif, hal
ini terjadi karena perekrutan karyawan baru dan adanya karyawan yang telah pensiun. Tahun 2006 jumlah karyawan sebanyak 785 orang, tahun 2007 jumlah karyawan sebanyak 815 orang, tahun 2008 jumlah karyawan sebanyak 825 orang dan tahun 2009 karyawan berjumlah 800 orang. Jumlah karyawan PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 4.
39
Tabel 4. Jumlah Karyawan PT Metindo Era Sakti No Tahun 1 2006 2 2007 3 2008 4 2009 Sumber:PT Metindo Era Sakti Tahun 2009
Jumlah Karyawan (Orang) 785 815 825 800
PT Metindo Era Sakti dalam kegiatan produksinya telah menerapkan SMK3, namun tingkat kecelakaan kerja di perusahaan masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan penerapan SMK3 yang masih belum optimal. Karyawan masih kurang tanggap dan belum terlalu menyesuaikan diri dengan potensi bahaya yang timbul akibat pekerjaan yang dilakukan. Tingkat kesadaran karyawan akan pentingnya SMK3 masih rendah. Laporan analisa kecelakaan kerja di klasifikasikan menurut tingkat keparahannya kedalam cedera ringan, cedera berat dan fatality, preperti damage. Namun pada akhir kuartal 2007, OHSAS 18001 menetapkan klasifikasi kerja difokuskan pada kecelakaan kerja yang mengakibatkan cidera pada karyawan tanpa melihat kerusakan yang terjadi pada asset perusahaan. PT Metindo Era Sakti sejak tahun 2006 telah membuat statistik kecelakaan kerja yang terjadi berdasarkan AFR (accident frequency rate) dan SR (severety rate) saja. Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 250 hari. Statistik jumlah kecelakaan kerja karyawan PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Statistik Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti Tahun
Jumlah Kecelakaan (Kejadian)
AFR
Jumlah Hari Hilang
SR
2006
17
0,021656
41
0,05222
2007
14
0,017178
36
0,04417
2008
13
0,015758
31
0,03757
2009
11
0,01375
28
0,035
Sumber: Data diolah Tahun 2009
4.3. Pengolahan dan Analisis Data 4.3.1 Responden Penelitian Responden pada penelitian ini adalah karyawan PT Metindo Era Sakti yang bekerja pada bagian yang berhubungan dengan pelaksanaan SMK3 yaitu bagian produksi.
40
a. Pendidikan Responden Karyawan PT Metindo Era Sakti yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan mulai dari SMU, Diploma dan Sarjana. Tamatan SMU atau sederajat lebih mendominasi, karena adanya kebijakan manajemen perusahaan dalam merekrut karyawan dengan melihat tingkat pendidikan calon karyawan. Calon karyawan yang akan direkrut minimal telah memiliki ijazah SMU atau sederajat. Karyawan dengan tingkat pendidikan SMU ditempatkan pada bagian yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi. Sedangkan untuk karyawan yang memilki tingkat pendidikan diploma dan sarjana ditempatkan pada bagian yang lebih tinggi. Penelitian ini melihat bagaimana penerapan SMK3 di perusahaan yang erat hubungannya dengan pekerjaan karyawan bagian produksi. Pada umumnya karyawan bagian produksi ini mempunyai tingkat pendidikan tamatan SMU atau sederajat. Tingkat pendidikan responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Pendidikan Responden No 1 2 3
Pendidikan Terakhir SMU/ Sederajat Diploma III Sarjana (S1) Total
Jumlah (Orang) 68 16 6
Persentase (%) 75,55 17,78 6,67 100
b. Jenis Kelamin Responden Penelitian ini dilakukan pada bagian perusahaan yang memiliki tingkat kecenderungan kecelakaan kerjanya cukup tinggi yaitu bagian produksi. Pada bagian produksi dibutuhkan keterampilan dan tenaga karyawan sehingga yang cocok untuk bekerja di bagian ini adalah karyawan laki-laki. Sehingga responden penelitian ini 100% merupakan karyawan berjenis kelamin lakilaki. c. Usia Responden Responden penelitian ini pada umumnya memiliki usia di atas 18 tahun. Hal ini berdasarkan pada kebijakan perusahaan yang menetapkan perekrutan karyawan minimal berusia 18 tahun. Karyawan yang menjadi responden penelitian ini memiliki rentang usia yang terdiri atas 14 orang atau 15,56 %
41
karyawan berusia antara 18-25 tahun, 34 orang atau 37,78 % karyawan berusia 26-30 tahun, 26 orang atau 28,89 % karyawan berusia 31-40 tahun, 11 oarang atau 12,22 % karyawan berusia 41-50 tahun dan 5 orang
atau 5,55 %
karyawan berusia di atas 51 tahun. Karakteristik rentang usia responden dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik Usia Responden No
Rentang usia
1 2 3 4 5 6
< 18 tahun 18-25 tahun 26-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun > 51 tahun
Jumlah (Orang) 14 34 26 11 5 Total
Persentase (%) 15,56 37,78 28,89 12,22 5,55 100,00
d. Masa Kerja Masa kerja responden terdiri dari masa kerja di bawah 5 tahun berjumlah 9 orang atau 10,00 %, masa kerja 5-10 tahun sebanyak 26 orang atau 28,89 %, masa kerja 11-15 tahun sebanyak 31 orang atau 34,44 %, masa kerja 16-20 tahun sebanyak 18 orang atau 20,00 % dan masa kerja lebih dari 20 tahun yaitu 6 orang atau 6,67 %. Masa kerja responden dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Masa Kerja Responden No
Masa Kerja
1 2 3 4 5
< 5 tahun 5 -10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun >20 tahun Total
Jumlah (Orang) 9 26 31 18 6
Persentase (%) 10,00 28,89 34,44 20,00 6,67 100,00
e. Departemen Unit Kerja Responden Pada penelitian ini kuesioner disebarkan kepada responden secara sengaja kepada karyawan. Karyawan yang menjadi responden adalah mereka yang bekerja di bagian yang khusus berhubungan dengan SMK3 yaitu bagian produksi. Karakteristik unit kerja responden dapat dilihat pada Lampiran 5.
42
4.3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji validitas
dilakukan terhadap kuesioner untuk mengetahui sampai
sejauh mana data yang di tampung dalam kuesioner dapat mengukur apa yang ingin di ukur. Uji validitas dilakukan sebelum keseluruhan kuesioner disebarkan. Uji validitas dilakukan setelah melakukan penyebaran sebanyak 30 kuesioner. Pada penelitian ini uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan software mocrosoft excel 2007. Valid atau tidaknya suatu kuesioner dapat di lihat dari nilai r-hitung dan r-tabel nya. Jika nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel, maka suatu pernyataan pada kuesioner dinyatakan valid. Jika nilai r-hitung lebih kecil dari rtabel, maka pernyataan pada kuesioner dikatakan tidak valid. Pada uji validitas ini tingkat kesalahan yang di tetapkan adalah 5%, maka r-tabel nya sebesar 0,361. hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 6. 4.3.3
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Setelah melakukan uji validitas selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji
relibialitas berfungsi untuk mengetahui sejauh mana alat ukur bisa diandalkan, apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach’s, dan nilai yang diperoleh dibandingkan dengan nilai r-tabel 0,361 karena tingkat kesalahan yang ditetapkan adalah 5 %. Dari hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan software SPSS for windows 15.0 di peroleh nilai alpha sebesar 0,810. Jika dibandingkan dengan nilai r-tabel nya maka nilai alpha tersebut ternyata jauh lebih besar. Artinya kusioner yang di susun adalah reliabel atau dapat diandalkan untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian ini. Hasil uji realibilitas dengan alpha cronbach’s dapat dilihat pada Lampiran 7. 4.3.4 Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Pelaksanaan SMK3 di PT. Metindo Era Sakti Penerapan SMK3 yang baik dan efektif merupakan tujuan perusahaan karena mampu mengurangi angka kecelakaan kerja. Berkurangnya angka kecelakaan kerja juga berarti akan mengurangi biaya akibat kerugian yang ditimbulkannya. PT Metindo Era Sakti telah menerapkan SMK3 yang pelaksanaanya di awasi oleh tim P2K3. Walaupun telah menerapkan SMK3,
43
namun tingkat kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi. Sehingga dalam penelitian ini diperlukan analisis untuk mengetahui pendapat atau persepsi karyawan terhadap bagaimana pelaksanaan SMK3 yang telah dijalankan oleh PT Metindo Era Sakti. Untuk menilai bagaimana persepsi karyawan tersebut dilakukan dengan mengacu pada teori Miner yang di lihat dari lima aspek yaitu, pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, publikasi dan kontes keselamatan kerja, kontrol tehadap lingkungan kerja, inspeksi dan disiplin, serta peningkatan kesadaran K3. masing-masing aspek berdasarkan teori miner tersebut diwakili dengan lima buah pertanyaan yang menggambarkan aspek tersebut. 1. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Kerja Pendidikan dan pelatihan mengenai keselamatan kerja terhadap karyawan perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas tentang K3 kepada karyawan. Melalui pendidikan dan pelatihan ini diharapkan mampu mengurangi angka kecelakaan kerja yang terjadi. Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan training safety kepada karyawan untuk memudahkan kayawan memahami arti pentingnya penerapan K3. Aspek yang mencakup tentang pendidikan dan pelatihan keselamatan antara lain pendidikan dasar K3, pelatihan K3 untuk pekerjaan yang berisiko bahaya, pelatihan untuk menghadapi bahaya darurat dan pelatihan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan. Penilaian terhadap aspek pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Skor Rataan Aspek Pelatihan Keselamatan Kerja. No
Indikator
1
Pendidikan dasar K3 bagi karyawan sudah dilakukan dengan baik Pelatihan K3 untuk pekerjaan yang berpotensi bahaya sudah memenuhi standar Pelatihan untuk menghadapi bahaya darurat dan penanggulangannya sudah memenuhi standar Manfaat sudah dirasakan dari pendidikan dan pelatihan K3 Pelatihan yang diberikan tentang pertolongan pertama terhadap kecelakaan sudah bisa diterapkan karyawan Total
2 3
4 5
Skor Rataan 2,98
Keterangan
2,90
Setuju
2,89
Setuju
3,03
Setuju
2,97
Setuju
2,95
Setuju
Setuju
44
Tabel 9 menunjukkan mengenai persepsi karyawan terhadap pelaksanaan aspek pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti telah dilakukan dengan baik. Pendidikan dasar K3 kepada karyawan telah dilaksanakan oleh perusahaan dengan baik, selain itu pelatihan K3 untuk pekerjaan yang memiliki potensi bahaya dan pelatihan untuk mengahadapi bahaya darurat dan penanganannya sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Karyawan PT Metindo Era Sakti juga telah bisa merasakan manfaat terhadap pendidikan dan pelatihan K3 yang diberikan perusahaan sehingga karyawan merasa aman dalam bekerja. Karyawanpun sudah bisa menerapkan dengan baik pelatihan yang diberikan oleh tim P2K3 perusahaan mengenai pertolongan pertama terhadap kecelakaan. Karyawan berpendapat bahwa pelatihan SMK3 telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan mulai dari pengenalan dasar hingga pelatihan pendalaman SMK3 yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan. Materi pelatihan yang di ajarkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan karyawan. 2. Publikasi dan Kontes K3 Publikasi dan kontes keselamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang bertujuan untuk menjaga motivasi karyawan. Motivasi karyawan perlu di jaga agar karyawan yang bersangkutan tidak lengah dan tetap sadar akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Cara yang paling banyak dilakukan perusahaan adalah dengan memasang spanduk dan poster yang berisikan ajakan untuk menerapkan K3. Penilaian terhadap aspek publikasi dan kontes keselamatan kerja di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 menjelaskan bahwa persepsi karyawan terhadap aspek publikasi dan kontes kesehatan di PT Metindo Era Sakti sudah dilaksanakan dengan baik. Publikasi keselamatan kerja yang dilakukan perusahaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan penerapan SMK3. Publikasi tersebut berupa sosialisasi terhadap program K3, penggunaan alat pelindung diri (APD),
alat
keselamatan lainnya dan alat pemadam kebakaran. Karyawan PT Metindo Era Sakti merasa bahwa safety talk telah dilaksanakan dengan baik sehingga
45
karyawan merasa aman dalam melakukan pekerjaannya dan bisa mengetahui seperti apa potensi bahaya yang mungkin terjadi selama bekerja. Selain itu PT Metindo Era Sakti melalui tim P2K3 telah melakukan rapat yang membahas SMK3 secara rutin dan efektif. Tabel 10. Skor Rataan Aspek Publikasi dan Kontes Kesehatan No
Indikator
1
Sosialisasi program K3 telah efektif dilakukan
2
Sosialisasi tentang penggunaan APD dan alat pelindungan lainnya telah dilakukan dengan baik Safety talk telah efektif dilakukan sehingga karyawan dapat bekerja dengan aman dan nyaman. Prosedur keselamatan untuk karyawan sudah dilaksanakan dengan baik Rapat yang rutin dilakukan untuk membahas keselamatan karyawan telah efektif dilaksanakan. Total
3 4 5
Skor Rataan 2,56
Keterangan
3,10
Setuju
2,96
Setuju
3,00
Setuju
2,62
Setuju
2,85
Setuju
Setuju
PT Metindo Era Sakti melakukan sosialisasi mengenai program yang berkaitan dengan K3 kepada karyawan terhadap bagaimana pentingnya penggunaan alat pelindung diri selama bekerja. Karyawan yang memakai alat pelindung diri (APD) dapat terhindar dari bahaya yang sewaktu-waktu muncul selama karyawan bekerja dan masih berada dalam lingkungan perusahaan. APD karyawan dapat di lihat pada Lampiran 8. Publikasi yang dilakukan perusahaan untuk melindungi karyawan adalah melalui papan pengumuman, spanduk, rapat tim P2K3, tulisan safety yang mudah di lihat oleh karyawan. Media yang digunakan tersebut telah efektif karena setiap karyawan dapat memperoleh informasi tentang SMK3 dengan mudah. 3. Kontrol Lingkungan Kerja Perusahaan harus dapat melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Oleh karena itu, maka perusahaan harus menyediakan peralatan pengaman dan peralatan pelindung diri untuk karyawannya. Jika alat pelindung diri digunakan selama bekerja, maka kemungkinan untuk mengalami kecelakaan akan lebih kecil di banding dengan yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Hal lain yang lebih penting adalah kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang berdebu, kotor dan tidak dilengkapi alat penerangan yang memadai akan membuat karyawan tidak nyaman dan berpengaruh terhadap motivasi
46
dan produktivitas kerjanya. Penilaian terhadap aspek kontrol lingkungan kerja PT.Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Skor Rataan Aspek Kontrol Lingkungan Kerja No
Indikator
1
Kondisi ruang kerja telah memberikan kenyamanan dalam bekerja Manfaat sudah dirasakan dari pemeriksaan kesehatan secara rutin Karyawan sudah merasakan manfaat dari kegiatan olahraga Pengawasan yang baik telah dilaksanakan terhadap kondisi alat penerangan dan alat pemadam kebakaran. Pengawasan yang baik terhadap perlengkapan kerja dapat mengurangi potensi bahaya. Total
2 3 4
5
Skor Rataan 2,46
Keterangan
3,20
Setuju
2,47
Setuju
3,07
Setuju
3,09
Setuju
2,86
Setuju
Setuju
Tabel 11 menjelaskan bahwa persepsi karyawan PT Metindo Era Sakti terhadap pelaksanaan aspek kontrol lingkungan kerja telah dilaksanakan dengan baik. Kontrol terhadap lingkungan kerja di perusahaan adalah bagaimana pengendalian, pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap karyawan serta perlengkapan kerjanya. Karyawan PT Metindo Era Sakti merasa bahwa kondisi ruang kerja telah memberikan kenyamanan dalam melakukan pekerjaannya. Karyawan juga telah merasakan manfaat dari kegiatan pemeriksaan kesehatan dan kegiatan olahraga. Pengawasan yang baik telah dilakukan terhadap kondisi ruangan, alat penerangan dan alat pemadam kebakaran.
Perusahaan
juga
telah
melakukan
pengawasan
terhadap
penggunaan APD oleh karyawan untuk menghindari dan melindungi diri karyawan dari bahaya. Karyawan sangat merasakan manfaat dari pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, hal ini dapat dilihat dari tingginya rata-rata skor terhadap aspek tersebut. 4. Inspeksi dan Disiplin Inspeksi perlu silakukan dengan tujuan untuk memantau agar setiap mesin dan peralalatan selalu dalam kondisi aman dan siap untuk digunakan. Inspeksi yang berkala dapat memberikan informasi tentang potensi bahaya yang mungkin terjadi, sehingga perusahaan dapat langsung mengambil tindakan. Displin karyawan tenatang pelaksanaan K3 sangat diperlukan untuk menjaga
47
dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Penilaian terhadap aspek inspeksi dan disiplin PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Skor Rataan Aspek Inspeksi dan Disiplin No
Indikator
1
Inspeksi K3 yang dilakukan telah efektif menjaga karyawan dari kecelakaan Pembentukan satgas pengawas pelasanaan K3 telah efektif dalam mengawas pelaksanaan K3 Pemberlakuan peraturan dan sanksi pelanggaran telah membuat karyawan sadar akan pentingnya program K3 Peraturan kewajiban menggunakan APD sudah efektif dalam mengurangi kecelakaan kerja Efektitas pemasangan tanda bahaya dan peringatan bahaya sudah baik dalam mengurangi kecelakaan kerja Total
2
3
4
5
Skor Rataan 2,99
Keterangan
2,86
Setuju
3,06
Setuju
3,16
Setuju
3,11
Setuju
3,03
Setuju
Setuju
Tabel 12 menjelaskan bahwa persepsi karyawan PT Metindo Era Sakti terhadap aspek inspeksi dan disiplin telah dilaksanakan dengan baik. Karyawan merasa bahwa inspeksi K3 yang dilakukan telah efektif menjaga karyawan dari kecelakaan. Pembentukan satgas untuk mengawasi K3 telah efektif dirasakan karyawan untuk mengawasi pelaksanaan K3 di perusahaan. Pemberlakuan peraturan dan sanksi terhadap pelanggaran telah dirasakan mampu membuat karyawan sadar akan pentingnya penerapan K3. Penggunaan APD bagi setiap karyawan mampu mengurangi kecelakaan kerja. Selain itu pemasangan tanda bahaya dan peringatan bahaya dirasakan sudah efektif mengurangi kecelakaan kerja. 5. Peningkatan Kesadaran K3 Peningkatan program K3 dapat berjalan dengan baik bila di dukung dengan kesadaran dan komitmen baik dari manajemen perusahaan maupun dari karyawannya. Kesadaran dari manajemen perusahaan penting untuk menjaga dan melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja. Apabila semua pihak perusahaan telah menyadari dan mampu menerapkan program K3 diharapkan angka kecelakaan kerja dapat dikurangi. Penilaian terhadap aspek
48
peningkatan kesadaran K3 di PT Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Skor Rataan Aspek Peningkatan Kesadaran K3 No
Indikator
1
Karyawan telah merasakan pentingnya program K3 di perusahaan Karyawan memiliki motivasi yang baik dalam mendukung program k3 Perusahaan memiliki cara yang baik dalam mengingatkan karyawan untuk bekerja mengutamakan keselamatan Selama bekerja karyawan telah mengutamakan bekerja sesuai standar K3 Perusahaan telah memuat SOP yang baik tentang prosedur dan standar kerja yang sesuai dengan K3 Total
2 3
4 5
Skor Rataan 3,31
Keterangan
3,14
Setuju
2,92
Setuju
3,12
Setuju
3,03
Setuju
3,11
Setuju
Setuju
Tabel 13 menjelaskan bahwa kesadaran karyawan PT Metindo Era Sakti terhadap K3 telah meningkat. Karyawan merasakan dan menyadari pentingnya penerapan K3 dalam bekerja. Karyawan telah memiliki motivasi yang baik untuk melaksanakan program K3 dalam perusahaan. PT Metindo Era Sakti di nilai telah memiliki cara yang baik untuk mengingatkan karyawan agar bekerja mengutamakan keselamatan. Perusahaan juga telah menerapkan SOP yang baik tentang persyaratan dan prosedur kerja yang sesuai dengan K3. Dari persepsi karyawan terhadap aspek-aspek K3 di atas dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti telah berjalan efektif dan mampu melidungi karyawan dari kecelakaan kerja. Berdasarkan penghitungan skor rataan persepsi karyawan di ketahui bahwa skor tertinggi di peroleh dari pernyataan karyawan merasakan pentingnya pelaksanaan K3 di perusahaan, dan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan skor paling kecil di peroleh dari kondisi ruang kerja telah memberikan kenyamanan dalam bekerja dan manfaat kegiatan olahraga di perusahaan. 4.4. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti Tingkat produktivitas kerja karyawan merupakan perbandingan antara volume produksi yang dihasilkan dengan jumlah jam kerja karyawan pada periode
49
waktu tertentu. Tingkat produktivitas kerja karyawan PT.Metindo Era Sakti dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti Tahun
Volume Produksi
Jam Kerja
Tingkat Produktivitas Kerja
(Unit)
Per Tahun
Karyawan (Unit)
2006
536,297,400
1570000
341,5907
2007
582,555,240
1630000
357,3958
2008
611,904,680
1650000
370,8513
2009
621,070,780
1600000
388,1692
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa tingkat produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun 2009 setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini di tunjukkan dengan naiknya volume produksi atau jumlah output yang di hasilkan setiap tahun. Bila volume produksi terus meningkat dan input yang digunakan seefisien mungkin maka produktivitas yang dihasilkan akan semakin meningkat pula. 4.5. Analisis Pengaruh Efektvitas Pemerapan SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Metindo Era Sakti Untuk melihat bagaimana dan sejauh mana pengaruh penerapan SMK3 terhadap produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pada analisis ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent yang digunakan adalah SMK3 yang dilihat dari tingkat kekerapan atau accident frecuency rate (AFR) dan tingkat keparahan kecelakaan atau severety rate (SR). FR dan SR adalah elemen yang digunakan untuk mengukur kinerja K3 suatu perusahaan yang dilihat dari tingkat kecelakaan yang terjadi. PT Metindo Era Sakti telah mengukur tingkat kecelakaan kerja dengan melihat dan fokus pada kecelakaan yang menimpa manusia sehingga alat ukur yang digunakan adalah AFR dan SR. Variabel dependent yang digunakan adalah tingkat produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti pada periode yang sama. Perhitungan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent ditetapkan SMK3 sebagai variabel X dimana AFR sebagai X1
50
dan SR sebagai X2 sedangkan tingkat produktivitas kerja karyawan ditetapkan sebagai variabel Y. Perhitungan uji analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel 15 dan Tabel 16. Tabel 15. Perhitungan Uji Anova Model
Sum of df Squares 1 Regression 1107. 160 1 Residual 68. 716 2 Total 1175. 876 3 a. Predictors: (constant), SR b. Dependent Variable: Produktivitas Sumber: Pengolahan Data Tahun 2010
Mean Square 1107. 160 34. 358
F
Sig
32. 224
.030
Tabel 16. Perhitungan Coefficients Regresi Mode
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
1 (Constant) 469. 981 18. 81 SR -2497. 139 439. 896 a. Dependent Variable: Produktivitas Sumber: Pengolahan Data Tahun 2010
Standardized Coefficients Beta -. 970
t 24.984 -5. 677
Sig. .002 .030
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa hasil uji anova diperoleh nilai – p (0.030) < alpha 5% maka berarti minimal ada satu peubah independent yang berpengaruh nyata terhadap peubah dependent. Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa persamaan regresi berganda yang diperoleh adalah produktivitas = 469.981 – 2497.139 SR. Variabel SR (X2) memiliki t hitung sebesar -5,677 dengan tingkat signifikan 0,030 hal ini berarti signifikan t < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa variabel tingkat keparahan kecelakaan (SR) signifikan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawan. Nilai koefisien beta yang dimiliki adalah -0,2497139 dan bentuk hubungannya juga bernilai negatif artinya jika tingkat keparahan kecelakaan (SR) meningkat maka produktivitas kerja karyawan menurun. Selain itu dari persamaan juga diperoleh bahwa nilai R sebesar 0,970 berarti korelasi antara variabel devendent (Y) dengan variabel independent (X) bila tingkat SR turun satu satuan maka produktivitas kerja karyawan naik 0,970 unit. Dari nilai adjusted R squere (koefisien yang telah disesuaikan) menunjukkan nilai sebesar 0,942 hal ini berarti 94,2 % mampu di jelaskan oleh faktor-faktor di dalam model, sedangkan sisanya sebesar 5,8 %
51
dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Variabel X1 (AFR) merupakan variabel independent yang berpengaruh, tapi pengaruhnya tidak signifikan artinya bahwa tingkat kekerapan kecelakaan tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan persamaan regresi berganda dapat disimpulkan bahwa tingkat AFR dan SR mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dimana SR dapat mempengaruhi secara signifikan dibandingkan AFR. Hasil uji analisis regresi berganda dapat dilihat pada Lampiran 9. PT Metindo Era Sakti dapat mengambil tindakan atau keputusan dengan mengantisipasi tingkat SR agar berada pada tingkat 0 dengan terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelaksanaan SMK3. Tingkat AFR dan SR cenderung dipengaruhi oleh kelalaian akibat kesadaran yang kurang dari karyawan dalam bekerja sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja. Agar penerapan SMK3 yang selama ini dijalankan mampu lebih baik lagi maka kebijakan, komitmen, perencanaan, pemenuhan kebijakan, tujuan sasaran, pelaksanaan kebijakan, pengukuran dan pemantauan dan tinjauan serta perbaikan pelaksanaan SMK3 yang berkelanjutan harus menjadi perhatian dari manajemen perusahaan.
52
V. IMPLIKASI MANAJERIAL
PT Metindo Era Sakti memiliki komitmen dan perhatian terhadap pelaksanaan SMK3 di perusahaan. sebagaimana yang terdapat dalam komitmen dan kebijakan K3 yaitu menjaga lingkungan perusahaan dan masyarakat sekitar dengan cara meminimalisasi pencemaran terhadap udara, tanah dan air dan mengelola kesempatan kerja di lingkungan perusahaan sebagai bagian dari bisnis untuk mencapai zero accident dengan cara merespon dan melakukan tindakan dengan cepat terhadap keluhan. Melihat kondisi kegiatan operasional perusahaan yang cenderung memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi maka sudah sepatutnya PT Metindo Era Sakti menerapkan SMK3 menurut peraturan dan standar yang telah ditetapkan. Penerapan SMK3 perusahaan ini harus menjadi komitmen dan tanggung jawab semua orang di perusahaan baik dari pihak manajemen maupun karyawan. Peran manajemen perusahaan dalam menerapkan dan mengimplementasikan SMK3 sangatlah dibutuhkan dan sebaiknya peran tersebut akan lebih maksimal jika didukung oleh semua karyawan sehingga apa yang telah ditargetkan mampu dicapai dengan optimal. Implikasi manajerial ini dibuat untuk membantu manajemen agar pelaksanaan SMK3 bisa lebih baik lagi. Pencapaian target yang optimal dapat dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dengan terus melakukan perbaikan terhadap masalah yang berhubungan dengan K3 terutama yang berkaitan terhadap produtivitas kerja karyawan. Implikasi manajerial ini disusun berdasarkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan SMK3 Pelaksanaan SMK3 di PT Metindo Era Sakti secara keseluruhan sudah diterapkan dengan baik. Penerapan program SMK3 dapat dikatakan baik jika seluruh
tujuan
dari
setiap
kriteria
yang
distandarkan
tercapai.
Mengimplementasikan program SMK3 dukungan dan perhatian manajemen sangat penting. Pada tahap ini peran manajemen dalam meninjau pelaksanaan
53
SMK3 sangat dibutuhkan. Agar tahap ini dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, sebaiknya pihak manajemen melakukan hal-hal antara lain: a. Merespon dan melakukan tindakan yang cepat terhadap keluhan-keluhan karyawan mengenai pelakasanaan SMK3 b. Melakukan tindakan sesegera mungkin untuk mempebaiki temuan-temuan yang tidak sesuai dengan standar SMK3 misalnya pada saat ada laporan dari karyawan yang menemukan peralatan yang bermasalah dan dapat menimbulkan kecelakaan manajemen dapat memperbaiki/mengganti alat yang bermasalah tersebut. c. Pihak manajemen memperhatikan dan meneliti karyawan yang mengalami penurunan kinerja akibat masalah K3 2. Efektifitas Pelaksanaan SMK3 Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti sudah dilaksanakan dengan baik, namun ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Hal yang perlu ditingkatkan tersebut dapat dilihat dari aspek-aspek berikut : a. Publikasi Keselamatan Kerja Perusahaan sudah melakukan publikasi keselamatan kerja dengan baik, namun masih belum memaksimalkan media komunikasi yang ada dengan baik. Media komunikasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik adalah papan pengumuman. Sebaiknya penggunaan media papan pengumuman dimaksimalkan dengan cara: 1) Membuat papan pengumuman dalam ukuran yang lebih besar dan meletakkan pada tempat-tempat strategis sehingga setiap karyawan dapat melihatnya dengan jelas. 2) Mengisi papan pengumuman dengan hal-hal yang berkaitan seputar SMK3 misalnya laporan data statistik kecelakaan kerja bulanan, berita tanggap darurat dan posedur-prosedur perlindungan kecelakaan yang baik. 3) Papan pengumuman sebaiknya harus selalu diperbarui setiap bulan 4) Manajamen dapat menggunakan hal-hal yang dapat menarik perhatian misalnya
dengan
mengunakan gambar.
memvisualisasikan
maksud
berita
dengan
54
b. Inspeksi dan Disiplin Inspeksi yang dilakukan selama ini oleh pihak manajemen sudah baik namun masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan terhadap peraturan dan standar keselamatan kerja yang sudah ditetapkan. Hal ini tentunya dapat membahayakan diri karyawan yang bersangkutan dan berimbas kepada perusahaan. Hal-hal yang dapat dilakukan mengurangi terjadinya pelanggaran tersebut adalah: 1) Manajemen dapat memberikan peringatan dengan cara pendekatan personal sehingga dapat diketahui alasan karyawan tersebut melakukan pelanggaran. 2) Identifikasi penyebabnya dan mencari solusi yang bisa mencegah agar pelanggaran tersebut tidak terulang kembali 3) Manajemen dapat memberikan peringatan atau sangsi yang tegas apabila pelanggran masih terjadi dan dilakukan oleh orang yang sama. c. Pelatihan Keselamatan Kerja Perusahaan telah melaksanakan pelatihan keselamatan kerja kepada karyawan akan tetapi masih belum optimal. Hal yang dapat dilakukan agar pelaksanaan pelatihan keselamatan kerja berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi karyawan adalah: 1) Semua karyawan harus diikutsertakan dalam setiap pelaksanaan pelatihan keselamatan kerja sesuai dengan bidang pekerjaannya 2) Meningkatkan kewaspadaaan terhadap kondisi darurat misalnya kebanjiran, kebakaran dan ledakan. 3) Mengadakan pelatihan uji coba terhadap penaggulangan keadaan darurat minimal 2 kali dalam satu tahun dengan maksud agar karyawan selalu siaga dan selalu tanggap terhadap kondisi tersebut. d. Kontrol Lingkungan Kerja Perusahaan
telah
melakukan
pengawasan
yag
baik
terhadap
lingkungan kerja karyawan, namun ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian. Keamanan dan kenyamanan ruang kerja merupakan hal yang penting bagi karyawan. Beberapa langkah yang perlu diperhatikan adalah:
55
1) Bagi karyawan yang merokok manajemen dapat memberikan pengarahan tentang bahaya merokok di ruangan yang ber-AC kepada karyawan tersebut. Pengarahan tersebut sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya sehingga karyawan mendengarkan dan percaya pada apa yang dijelaskan. 2) Mengingatkan dengan menggunakan artikel-artikel yang menarik tentang bahaya merokok. 3) Manajemen dapat juga menegur dan mengingatkan karyawan apabila menemukan sampah yang berserakan dan menghimbau agar semua karyawan menerapkan budaya hidup bersih. e. Peningkatan Kesadaran K3 Manajemen perusahaan telah memiliki cara yang baik dalam menumbuhkan kesadaran karyawan terhadap perlunya penerapan SMK3 dalam bekerja. Sebagian besar karyawan telah menyadari dan merasakan manfaat dari pelaksanaan program K3 untuk mencegah kecelakaan kerja. Namun kesadaran karyawan ini belum sepenuhnya tinggi karena masih ada karyawan yang belum mengutamakan untuk bekerja sesuai dengan standar K3. Peningkatan kesadaran K3 kepada karyawan dapat dilakukan dengan cara: 1) Manajemen melakukan pengawasan yang rutin kepada karyawan unuk mengingatkan karyawan agar bekerja memprioritaskan K3 2) Manajemen juga memberikan contoh yang baik dengan menerapkan standar K3 sehingga budaya ini dapat di contoh oleh karyawan 3) Manajemen memberikan peringatan dan sangsi kepada karyawan yang kurang menyadari pentingnya K3, bila perlu tunjukkan kepada karyawan tersebut mengenai data statistik kecelakaan kerja yang pernah terjadi. 3. Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Tingkat produktivitas kerja karyawan terus meningkat selama periode Tahun 2006-2009. Untuk menjaga agar produktivitas kerja karyawan tetap tinggi dapat dilakukan pengawasan dengan cara: a. Menjaga agar kondisi tempat kerja karyawan selalu kondusif sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik
56
b. Berikan penyuluhan tentang gizi makanan kepada karyawan untuk menjaga kondisi karyawan selalu sehat c. Melakukan pengawasan terhadap kesehatan karyawan karena dengan karyawan yang sehat maka karyawan yang absen karena sakit dapat dihindari d. Melakukan pengawasan dan pemeriksaaan perlengkapan kerja karyawan secara rutin agar pekerjaan tidak terganggu dan tidak terjadi hal-hal yang merugikan 4. Pengaruh Efektifitas Penerapan SMK3 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda diketahui bahwa AFR dan SR mempengaruhi produktivitas kerja karyawan maka untuk menjaga agar produktivitas kerja karyawan tetap tinggi maka kecelakaan kerja harus dapat dihindari dengan cara: a. Meningkatkan program K3 agar AFR dan SR terus berkurang sampai pada tingkat nol atau zero accident. b. Meningkatkan komunikasi dan kordinasi diantara unit-unit kerja yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pogram K3 c. Memberikan penjelasan kepada karyawan tentang K3 secara kontinyu.
57
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Berdasarkan persepsi karyawan terhadap aspek-aspek SMK3 di PT Metindo Era Sakti telah berjalan efektif dan mampu melindungi karyawan dari kecelakaan kerja. 2. Tingkat kekerapan kecelakaan atau Accident Frequency Rate (AFR) dan tingkat keparahan kecelakaan atau Severety Rate (SR) belum mencapai zero accident tetapi selama periode Tahun 2006-2009 menunjukkan angka yang cenderung menurun artinya jumlah kecelakaan yang terjadi di perusahaan terus berkurang. 3. Tingkat produktivitas kerja karyawan PT Metindo Era Sakti selama periode Tahun 2006-2009 terus mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya volume Output yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. 4. Penerapan SMK3 di PT Metindo Era Sakti ternyata berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja karyawannya. Semakin kecil tingkat keparahan kecelakaan kerja maka tingkat produktivitas kerja karyawan akan semakin tinggi. B. Saran 1. Pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan program SMK3 untuk mencapai zero accident karena tingkat FR dan SR yang tinggi dapat menghambat produktivitas kerja karyawan. 2. Perusahaan harus menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh tingkat kekerapan kecelakaan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 3. Perusahaan harus mampu menjaga dan meningkatkan pehatian terhadap aspek-aspek K3 untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan dalam bekerja.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Edisi Pertama. Cetakan pertama. Graha Ilmu.Yogyakarta Mahardika, R. 2005. Pengaruh keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Strategis Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (UBSP3B) Region Jawa Timur dan Bali. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Miner, J. B. 1992. Industrial-Organizational Psychologi. McGraw-Hill, Inc. Singapore. Mulyawaty, S. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan Karyawan Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di PT. Aneka tambang tbk. UBPP Logam Mulia Jakarta. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Ramli, S. 2010. System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Dian Rakyat. Jakarta. Santoso, S. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 15. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Sugiono, 2003. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. Suryadi, D. 2006. Kumpulan Materi Kuliah Pengenalan Keselamatan Kesehatan Kerja. Jurusan Analis Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis . Edisi 3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Tusmowaty, I. 2004. Analisis Kebutuhan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagi Karyawan Tingkat Supervisor di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Citeureup, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Okasatria, 2008. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. The Management. http//Okasatria. blogspot. com/2008_01_01 archive.html [28 November 2008]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT METINDO ERA SAKTI BEKASI Kuesioner Penelitian: Karyawan Kepada Bapak/Ibu/Sdra/Sdri. responden yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan studi tugas akhir di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor , saya memerlukan dan mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdra/Sdri untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini disusun untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawana di PT Metindo Era Sakti. Pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diterima dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk tujuan penelitian. Saya berharap bahwa setiap jawaban yang Bapak/Ibu/Sdra/Sdri berikan benar-benar jujur, apa adanya, dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dilapangan. Jika ada hal-hal yang bapak/ibu/sdra/sdri ingin tanyakan menegenai pengisian kuesioner ini, dapat menghubungi saya di 0812 1030 0206. Atas kesediaan bapak/ibu/sdra/sdri dalam membantu saya dengan mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Hormat saya, Peneliti: SYAFRIANTO
Lanjutan Lampiran 1. Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan. 1. Pendidikan dan Pelatihan No
Pernyataan
Penilaian STS (1)
1.
Menurut
saya
pendidikan
dasar
keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan di PT Metindo Era Sakti sudah dilakukan dengan baik 2.
Menurut saya pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja untuk pelaksana pekerjaan yang berpotensi bahaya di PT
Metindo
Era
Sakti
sudah
memenuhi standar yang ditetapkan 3.
Saya
merasa
menghadapi
pelatihan
bahaya
untuk
dan
keadaan
darurat dan penaggulangan bahayanya sudah
memenuhi
standar
yang
ditetapkan 4.
Saya dapat merasakan manfaat dari pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang di berikan PT Metindo Era Sakti sehingga saya lebih aman dalam bekerja
5
Pelatihan yang diberikan oleh PT Metindo
Era
Sakti
mengenai
pertolongan pertama pada kecelakaan sudah dapat saya terapkan dengan baik.
TS (2)
S (3)
SS (4)
Lanjutan Lampiran 1. Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan 2. Publikasi dan Kontes Kesehatan No
Pernyataan
Penilaian STS (1)
1.
Menurut saya, sosialisasi program keselamatan dan kesehatan kerja telah efektif
diberikan
kepada
seluruh
karyawan PT Metindo Era Sakti 2.
Menurut saya, sosialiasi yang baik telah dilakukan oleh PT Metindo Era Sakti
tentang
pelindung
diri
penggunaan
alat
(APD)
alat
dan
keselamatan lainnya . 3.
Menurut saya safety talk telah efektif dilakukan sehingga karyawan dapat bekerja dengan aman dan nyaman
4.
Menurut saya prosedur keselamatan untuk karyawan yang melaksanakan pekerjaan berpotensi bahaya telah dilaksanakan dengan baik di PT Metindo Era Sakti
5
Bagi saya rapat yang membahas keselamatan karyawan rutin dilakukan tiap bulan telah efektif dilaksanakan di PT Metindo Era Sakti.
TS (2)
S (3)
SS (4)
Lanjutan Lampiran 1. Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan 3. Kontrol lingkugan kerja No
Pernyataan
Penilaian STS (1)
1.
Menurut saya kondisi ruang kerja di PT
Metindo
Era
Sakti
telah
memberikan saya kenyamanan dalam bekerja 2.
Saya sangat merasakan manfaat dari pemeriksaan dilakukan
kesehatan
yang
secara berkala di PT
Metindo Era Sakti 3.
Saya juga sangat merasakan manfaat dari kegiatan olahraga yang diadakan di PT Metindo Era Sakti.
4.
Menurut saya pengawasan yang baik telah dilakukan oleh PT Metindo Era Sakti terhadap kondisi penerangan dan alat pemadam kebakaran.
5
Menurut saya pengawasan yang baik terhadap perlengkapan kerja dapat mengurangi kecelakaan.
potensi
bahaya
TS (2)
S (3)
SS (4)
Lanjutan Lampiran 1. Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan 4. Inspeksi dan Disiplin No
Pernyataan
Penilaian STS (1)
1.
Menurut saya, inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PT Metindo Era Sakti telah efektif menjaga karyawan dsri kecelakaan kerja
2.
Menurut
saya,
pembentukan
petugas
pengawas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja
telah
efektif
dalam
mengawasi pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja 3.
Menurut saya, pemberlakuan peraturan serta
pemberian
sanksi
pelanggaran
disiplin di PT metindo era sakti telah membuatkaryawan sadar akan pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja 4.
Menurut saya, efektifitas peraturan yang mewajibkan saya untuk menggunakan alat pelindung diri
saat bekerja sudah baik
dalam mengurangi kecelakaan kerja 5.
Menurut saya, pemasangan tanda bahaya dan tanda peringatan bahaya instalasi berpotensi bahaya PT metindo era sakti sudah baik dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
TS (2)
S (3)
SS (4)
Lanjutan Lampiran 1. Bubuhkan tanda ‘’X’’ pada kolom penilaian yang telah disediakan 5. Peningkatan Kesadaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja No
Pernyataan
Penilaian STS (1)
1.
Saya sangat merasakan pentingnya program keselamatan dan kesehatan kerja di PT Metindo Era Sakti
2.
Saya sudah termotivasi dengan baik untuk mendukung dan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja di PT Metindo Era Sakti
3.
Menurut saya PT Metindo Era Sakti memiliki
cara
yang
baik
untuk
membuat saya selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja 4.
Selama bekerja di PT Metindo Era Sakti, saya telah mengutamakan untuk bekerja sesuai standar keselamatan dan kesehatan kerja.
5
Menurut saya, PT Metindo Era Sakti telah membuat standar operasional perusahaan
yang
baik
tentang
prosedur kerja yang sesuai dengan keselamatan dan kesehatan kerja
TS (2)
S (3)
SS (4)
Lanjutan Lampiran 1. Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S
= Setuju
SS = Sangat Setuju
IDENTITAS RESPONDEN Umur
:
Jenis Kelamin : Pendidikan
:
Lama Bekerja : Unit Kerja
:
Lampiran 2. Fasilitas Produksi PT Metindo Era Sakti
No
Bagian Unit Produksi
1
Fasilitas small press line: 45 s/d 150 Ts
Stamping
middle press line: 200 s/d 400 Ts big press line: 500 s/d 800 Ts
2
welding
CO2 welding manual, CO2 robotic welding, Portable spot welding
3
Pipe bending
CNC pipe bending
4
Software aplcations for
Design : pro-E wildfire
design and manufacturing
CAD/CAM: pro-E wildfire
Die Jig And Fixture
CNC milling,Grinding machine
Machineries
Drilling machine,
5
Double colum high speed die milling machine 6
Quality Infections: Facilities
Tensile test machine
Infections Tool
CMM faro arm Linear heigt gauge Hardness test Thickness gauge
Lampiran 3. Sistem Produksi PT Metindo Era Sakti
Customer
Marketing
PPIC Dept
Dept
Purcha se
Purcha se
Calculate loading and capacity
Raw material riquest
Depo
Component riquest
Productio n planning
Delivery
Production
Supplier/
Dept
Vendor
Producti ons and evaluatio ns
Coating
Lampiran 4. Hasil Identifikasi Bahaya yang Tersembunyi di PT Metindo Era Sakti
No
Identifikasi Bahaya
1
Berjalan dengan tangan di saku
2
Berdiri di bawah benda yang di angkat
3
Penggunaan masker yang tidak tepat
4
Pengelasan tidak pakai kaca mata
5
Menggerinda dengan satu tangan dan tidak tidak pakai kaca mata
6
Mengangkat benda berat posisi membungkuk
7
Mendorong dolly tumpukan terlalu tinggi
8
Meletakkan dolly di tengah jalan
9
Membuang sampah sembarangan
10
Penempatan barang tidak teratur
11
Posisi ikatan tidak sempurna
12
Peletakan tabung gas tidak aman
13
Posisi penutup saluran air terbuka
14
Meletakkan barang di depan pintu
15
Menuruni anak tangga posisi ke depan
16
Cairan kimia ditumpuk di atas
17
Peletakan tabung elpiji di dekat mesin las
18
Gas acetilena tidak di ikat/rantai
Lampiran 5. Unit Kerja Responden Departemen Unit Kerja
Jumlah Responden
Persentase (%)
Enginering
2
2,22
Repain part
1
1,11
GA
1
1,11
Procurement
1
1,11
Purchasing
1
1,11
Maintenance
2
2,22
Buffing
2
2,22
Robot
2
2,22
Konstruksi
2
2,22
PE
3
3,33
Machining komponen
4
4,44
QC
4
4,44
Bending
4
4,44
Plant service
4
4,44
D40
5
5,55
SPOT
6
6,66
PPIC
6
6,66
Welding
8
8,88
Produksi
9
10,00
Stamping
23
25,55
Total
90
100,00
Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner. Aspek
No
Nilai r-tabel
Nilai r-
(tingkat
hitung
Keterangan
kesalahan 5 %) Pelatihan
1
0,361
0,461
Valid
Keselamatan Kerja
2
0,361
0,501
Valid
3
0,361
0,461
Valid
4
0,361
0,371
Valid
5
0,361
0,506
Valid
Publikasi
1
0,361
0,454
Valid
Keselamatan Kerja
2
0,361
0,521
Valid
3
0,361
0,491
Valid
4
0,361
0,424
Valid
5
0,361
0,485
Valid
Kontrol Lingkungan
1
0,361
0,533
Valid
Kerja
2
0,361
0,389
Valid
3
0,361
0,421
Valid
4
0,361
0,443
Valid
5
0,361
0,373
Valid
1
0,361
0,437
Valid
2
0,361
0,502
Valid
3
0,361
0,485
Valid
4
0,361
0, 517
Valid
5
0,361
0,381
Valid
Peningkatan
1
0,361
0,473
Valid
Kesadaran K3
2
0,361
0,367
Valid
3
0,361
0,370
Valid
4
0,361
0,576
Valid
5
0,361
0,404
Valid
Inspeksi dan Disiplin
Lampiran 7. Hasil Uji Realibilitas Kuesioner
Reliability [DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
30 0 30
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .810
N of Items 25
% 100.0 .0 100.0
Lampiran 8. Alat Pelindung Diri (APD) Karyawan PT Metindo Era Sakti
Lampiran 9. Hasil Uji Regresi
Regression Descriptive Statistics Mean 364.5018 .017086 .042240
Produktivitas AFR SR
Std. Deviation 19.7979436 .0033559 .0076931
N 4 4 4
Correlations Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Produktivitas AFR SR Produktivitas AFR SR Produktivitas AFR SR
Produktivitas 1.000 -.967 -.970 . .016 .015 4 4 4
AFR -.967 1.000 .983 .016 . .008 4 4 4
a
Variables Entered/Removed Variables Entered
Model 1
Variables Removed
SR
a. Dependent Variable: Produktivitas
SR -.970 .983 1.000 .015 .008 . 4 4 4
.
Method Stepwise (Criteria: Probabilit y-ofF-to-enter <= .050, Probabilit y-ofF-to-remo ve >= . 100).
b Model Summary
R Square Std. Error of the Estimate Adjuste d .912 .970 .942 5.861549 1 . a.Predictors: (Constant), SR b.Dependent Variable: Produktivitas
Model
R
R Square
DurbinWatson 2.131
.
R-square 94.2%, artinya 94.2% dijelaskan oleh faktor2 dalam model sedangkan sisanya 5.8% dijelaskan oleh faktor lain diluar model ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1107.160 68.716 1175.876
df 1 2 3
Mean Square 1107.160 34.358
F 32.224
Sig. .030a
a. Predictors: (Constant), SR b. Dependent Variable: Produktivitas
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) SR
B 469.981
Std. Error 18.811
-2497.139
439.896
Standardized Coefficients Beta -.970
t 24.984
Sig. .002
-5.677
.030
a. Dependent Variable: Produktivitas
Produktivitas = 469.981 – 2497.139 SR SR berpengaruh nyata terhadap produktivitas bisa dilihat dari nilai-p(0.030)