KALIMAT DLM BI Oleh Ratna Novita Punggeti
STRUKTUR KALIMAT 1.
SUBJEK – Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah. – Menjawab pertanyaan: siapa, apa. – Biasanya berupa kata benda/frasa (kongkret/abstrak) merujuk kepada benda. Contoh:
Reni belajar Perusahaan itu maju pesat Di dalam koper ada lima kilogram ganja
Struktur Kalimat 2. PREDIKAT – Bagian yang memberitahu tindakan/keadaan subjek.
– Biasanya kata/frasa verba atau adjektiva – Menjawab: mengapa, bagaimana
• Contoh Vina baik-baik saja. Sulistiawati sedang menyusun skripsi. Gedung baru itu telah dipugar. Dia malas.
3. OBJEK • Bagian kalimat yang melengkapi predikat. • Biasanya mengikuti jenis nomina, frasa nominal, klausa. • Terletak dibelakang predikat (transitif) Kakek sedang menimang cucu. Marlina menulis surat
• Dapat diubah menjadi subjek bila dipasifkan. Contoh: Cucu ditimang (oleh) kakek. Surat ditulis (oleh) Marlina.
4. PELENGKAP • Bagian kalimat yang melengkapi predikat. • Biasanya berjenis kata/frasa nomina, frasa adjektival dan frasa preposisional. • Tidak bisa menjadi subjek bila dipasifkan. Contoh: Mega bermain piano Anak-anak itu berlatih tae kwon do. Ira membelikan adiknya sebuah boneka. Rony membelikan paman sebungkus rokok.
5. KETERANGAN • • •
Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lain (S,P,O,Pel). Letaknya bebas (depan, tengah, belakang) Didahului kata tugas sebagai berikut :
Ket. Tempat : di, ke, dari Ket. Waktu : ketika, sebelum, pada, selama, dsb. Ket. Alat : dengan (gunting mobil, dsb). Ket. Tujuan : supaya, untuk, bagi, demi. Ket. Cara : secara, dengan (hati-hati, gigih, dsb). Ket. Penyerta : dengan (adiknya, dsb), bersama Ket. Similatif : seperti, bagaikan, laksana Keterangan penyebaban : karena, sebab, Ket. Kesalingan : satu sama lain, dsb.
Pola Dasar Kalimat 1.
S-P Ayahku pedagang. Dia sedang belajar.
2.
S-P-O Korban banjir menerima bantuan. Ibu menasihati adik.
3.
S-P-Pel Ratna bermain piano Kakiku tertusuk duri.
4. S-P-Ket Kami tinggal di Lampung. Saya kuliah di STBA Teknokrat.
Pola Dasar Kalimat 5. S-P-O-Pel Ibu mendendangkan adik sebuah lagu baru. Rina membelikan kakek sepasang sepatu baru. 6. S-P-O-K Dia mempelajari bahasa Cina selama dua tahun. Ayah melukis pemandangan di atas kanvas. 7. S-P-O-Pel-K Dewi mengirimi adiknya uang setiap bulan . Saya memberi Andre sebuah buku tadi sore.
1.
KALIMAT
1. Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.
Perbedaan kalimat dan klausa • Klausa : gabungan kata yang minimal memiliki unsur S + P dam merupakan bagian dari kalimat majemuk • Contoh : Kalimat :
Saya bekerja. Saya bekerja tetapi dia duduk-duduk saja. Klausa
Bunga itu layu karena kamu tidak menyiramnya klausa
klausa kalimat
tunggal
Jumlah klausa
majemuk Berita / deklaratif
setara bertingkat
Tanya / interogatif isi
Perintah / imperatif Seru / eksklamatif
Kalimat
mayor
Kelengkapan unsur minor transitif Ada / tidak objek taktransitif
versi
Susunan S + P inversi
Berdasarkan cara menyusun subjek predikatnya kalimat terdiri : Kalimat versi (pola S-P-O-K) Kalimat inversi (susun balik) PENGERTIAN KALIMAT INVERSI Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek. Kalimat ini dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna
Ciri kalimat inversi Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul dalam tuturan akan menjadi kata kunci yang mempengaruhi makna dalam hal menimbulkan kesan tertentu, dibandingkan dengan bila kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua.
Contoh dari kalimat inversi tuliskan, kata-kata itu dalam buku. P S Ambilkan, buku diatas meja itu ! P S Sepakat, kami untuk belajar bersama P S
PENGERTIAN KALIMAT VERSI
• Kalimat versi adalah kalimat yang susunannya sesuai dengan tata bahasa indonesia (S-P-O-K) Contoh : – Ia bekerja di Jakarta – Ia membelikan paman sebungkus rokok
Berdasar kelengkapan unsurnya: • Kalimat Mayor : kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat (inti) • Kalimat Minor : kalimat yang hanya mengandung satu unsur pusat (inti) Contoh kalimat mayor : o Kakak membaca. o Ia mengambil buku itu.
Contoh Kalimat minor: o Pulang ! o Sangat mahal.
Berdasar ada / tidaknya objek • Kalimat transitif : kalimat yang memiliki objek Contoh : • Perampok itu memukul Tohir dengan balok. • Nita menyapu halaman rumahnya.
• Kalimat intransitif : kalimat yang tidak mempunyai objek. Contoh : • Paman berobat ke Jakarta • Dia mengangguk-angguk saja.
Kalimat Berdasarkan Isinya Kalimat berita: menceritakan kejadian / keadaan Herman tidak ikut berdarmawisata karena tidak mempunyai cukup uang.
Kalimat tanya : berisi pertanyaan Siapa yang terpilih menjadi ketua partai itu ? Mengapa kamu sampai terjerumus dalam pemakaian obat terlarang itu ?
Kalimat perintah: memberikan perintah untuk melakukan sesuatu Pergilah dari sini !. (perintah langsung / kasar) Tolong, jangan ribut di ruangan ini ! (perintah halus) Biarkan dia bermain ! (pembiaran) Para peserta seminar dimohon memasuki ruangan ! (permohonan) Terimakasih untuk tidak merokok ! ( larangan halus) Ayolah kita belajar ! ( harapan)
Kalimat berdasarkan isinya Kalimat seru : mengungkapkan perasaan/ emosi yang kuat Aduh, saya pusing memikirkan ulah anak saya ! Wah, kamu sungguh beruntung ! Bukan main pandainya kamu mempermainkan perasaan perempuan ! Hai, hari cerah begini masakan kamu tidur saja di rumah !
Berdasar jumlah Klausa : 1.
Kalimat Tunggal
kalimat yang memiliki satu pola (klausa). satu subjek, satu predikat, satu objek, dan keterangan. 2.
Kalimat Majemuk
terdiri atas satu atau lebih kalimat tunggal (klausa) yang saling berhubungan baik koordinasi maupun subordinasi.
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yangmempunyai dua atau lebih klausa. Terdiri dari: A. Majemuk Setara B. Majemuk Bertingkat.
A. Kalimat Majemuk Setara (KMS) Kalimat Majemuk SEtara adalah : kalimat yang terdiri atas dua atau lebih klausa mandiri yang dihubungkan dengan kata penghubung setara ( dan; tetapi ; atau ; melainkan ) atau tanda koma. Contoh : Engkau tinggal di sini atau pergi dengan saya. S
P
K
(S)P
K
Kalimat Majemuk Setara Toko itu terbakar dan hanya sebagian kecil isinya S P S dapat diselamatkan
P Aku duduk kembali dan pikiranku melayang S P S P ke kampung halamanku. K
B. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah : kalimat yang terdiri dari atas sebuah klausa mandiri dan satu atau lebih klausa bawahan (anak kalimat) Beberapa kata penghubung kalimat majemuk bertingkat yang mengawali anak kalimat (Klausa bawahan) : Karena, sebab : menandai klausa keterangan yang menandai hubungan sebab. Ketika, manakala, sebelum, sesudah : klausa keterangan yang menandai hubungan waktu. Jika, kalau, bila : klausa keterangan yang menandai hubungan syarat. Supaya, agar : klausa keterangan yang menandai hubungan maksud. Meskipun, walaupun, biarpun : klausa keterangan yang menandai hubungan konsesif. Sehingga, maka : klausa keterangan yang menandai hubungan akibat. Bahwa : klausa benda yang mengisyaratkan hubungan sasaran (objektif).
Contoh kalimat majemuk bertingkat : Aku duduk di tanah setelah sampai di tepian danau. S P K (S) P K Struktur : S-P- Ket. Tempat – Keterangan Waktu (S) – P – K Dindingnya berlumut karena gardu itu tidak terawat. S P S P Struktur : S-P- Keterangan sebab S-P
Ketika ditanya, orang itu menjelaskan (S) P S P bahwa pesawat jatuh sekitar pukul satu siang. S P Ket. Waktu Struktur : Keterangan waktu - S-P- Objek (S) P SPK
TERIMA KASIH