Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA KELAS 5 SDIT AL - ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2014-2015
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (SPd) Pada Program Studi PPKn FKIP UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI Kediri
Oleh MOCH. RIZKI FAUZI NPM : 11.1.01.03.0021
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA KELAS 5 SDIT AL - ISTIQOMAH PACE NGANJUK TAHUN AJARAN 2014-2015
MOCH. RIZKI FAUZI NPM: 11.1.01.03.0021 FKIP- PPKn Email :
[email protected] Agus Widodo, M.Pd 1dan Suratman , SH, M.Pd 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
MOCH.RIZKI FAUZI : Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Rumah Dengan Prestasi Belajar Ppkn Siswa Kelas 5 Sdit Al - Istiqomah Pace Nganjuk Tahun Ajaran 2014-2015. Kata kunci: motivasi dan disiplin belajar di rumah , prestasi belajar meningkat Belajar merupakan kebutuhan penting bagi seorang anak,sehingga yang memegang peran dalam belajar adalah si anak atau siswa itu sendiri. Jadi faktor intern atau dorongan dari dalam diri si anak sangat menentukan bagaimana seorang anak belajar. Jika seorang anak melakukan kegiatan belajar dengan disiplin, berarti kegiatan – kegiatan belajar yang dianjurkan oleh guru di laksanakan dengan baik, karena si anak didorong oleh motivasi belajar yang baik. Hasilnya adalah prestasi belajar anak akan baik pula. Sebaliknya anak yang memiliki kedisiplinan belajar buruk prestasi belajar mereka juga buruk. Rumusan masalah yang diteliti sebagai berikut : 1) Adakah korelasi antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar bidang studi PPKn?. 2) Adakah korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dibidang studi PPKn?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik expost facto dengan pendekatan kuantitatif. Intrumen penelitian yang dipakai adalah angket dan dokumentasi. Analisis dengan menggunakan analisis korelasi product moment. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas 5 SDIT Al Istiqomah Pace Nganjuk.
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memiliki aktivitas belajar yang maksimal.
I. LATAR BELAKANG Pendidikan mempunyai peranan
Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh
penting dalam kehidupan berbangsa dan
lingkungan dirumah maupun lingkungan
bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang
sekolah.
- Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang
Tujuan Pendidikan Nasional adalah
sistem pendidikan nasional, menjelaskan
untuk
bahwa :
harkat dan martabat bangsa, mewujudkan
"Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana
untuk
mewujudkan
meningkatkan
kecerdasan
serta
manusia serta masyarakat Indonesia yang
suasana
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
belajar dan proses pembelajaran agar
Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri
peserta
sehingga mampu membangun dirinya dan
dididik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya memiliki
masyarakat
sekelilingnya
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
memenuhi
kebutuhan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
nasional dan bertanggung jawab atas
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
pembangunan bangsa. Kemampuan belajar
masyarakat, Bangsa, dan Negara.”
yang dimiliki manusia merupakan bekal
Pendidikan
dapat
pembangunan
juga
memegang
yang
dalam
kehidupan
kemampuan itu, bahwa manusia telah
kemampuan
berkembang selama abad - abad yang lalu
masyarakat untuk tumbuh dan berkembang
dan tetap terbuka kesempatan luas baginya
sangat
tingkat
untuk memperkaya diri dan mencapai taraf
pendidikannya. Oleh karena itu sekolah
kebudayaan yang lebih tinggi. Dan masing
sebagai
– masing manusia mengalami banyak
peranan
penting
masyarakat,
karena
tergantung
lembaga
pada
pendidikan
formal
sangat
serta
diharapkan dapat menyiapkan tunas –
perkembangan
tunas
kehidupan.
muda
menjadi
manusia
yang
penting.
di
Berdasarkan
berbagai
Perkembangan
ini
bidang karena
memiliki mental dan perilaku yang sehat,
adanya kemampuan untuk belajar, yaitu
yang nantinya dapat digunakan sebagai
dengan mengalami perubahan – perubahan,
bekal dalam kehidupannya dimasyarakat.
mulai dari bayi hingga menjadi dewasa.
Tetapi
lapangan
Inti dari pada proses pendidikan secara
diatas,
formal adalah mengajar. Sedangkan inti
merupakan salah satu akibat pengaruh
proses pengajaran adalah siswa belajar.
–
cenderung
Oleh karena itu mengajar tidak dapat
mengabaikan tugas utama seorang pelajar.
dipisahkan dari belajar. Adapun tujuan
kenyataannya
sebagaimana
globalisasi,
di
dikemukakan
anak
anak
Anak – anak mulai tidak disiplin dan tidak MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
belajar
yang utama
ialah apa
yang
dipelajari itu berguna di kemudian hari. Sekolah sebagai ujung tombak
belajar
dan
mengajar
juga
perlu
dikembangkan agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri, dan budaya belajar
pelaksana pendidikan, harus melakukan
dikalangan
segala kemungkinan yang dapat dilakukan
dikembangkan agar tumbuh sikap dan
mencegah
perilaku
semakin
luasnya
gejala
masyarakat
yang
kreatif,
terus
inovatif
keinginan
anak. Sekolah harus dapat menciptakan
mengembangkan iklim belajar mengajar
dan mengembangkan disiplin anak, baik
yang
dalam hal belajar maupun dalam hal lain.
bersama para guru dalam membina para
yang
penting
dalam
menunjang
baik,
maju.
dan
menurunnya minat dan disiplin belajar
Disiplin di sekolah merupakan hal
untuk
perlu
diperlukan
upaya
Untuk
secara
siswa. Kegiatan belajar harus diciptakan sedemikian
rupa
agar
menumbuhkan
keberhasilan tata tertib yang diterapkan di
kegiatan belajar yang konstruktif, inovatif
sekolah, yang di dalamnya tergabung guru
serta merangsang anak untuk berfikir.
dan siswa taat kepada tata tertib yang telah diterapkan.
Disiplin
yang
diterapkan
II. METODE
bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar
anak
dalam
Belajar
Data yang diperoleh dari penelitian
Mengajar (PBM) agar lebih baik dalam
secara umum dapat dibedakan menjadi
perkembangan
dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
anak
Proses
didik.
Adapun
tujuannya adalah untuk perkembangan
Data kuantitatif adalah data yang
pengendalian diri sendiri yaitu dalam hal
berupa angka – angka, sedangkan data
mana anak-anak dapat mengarahkan diri
kualitatif yaitu data yang berpengaruh
sendiri tanpa pengaruh dan pengendalian
dengan kategorisasi, karakteristik atau sifat
dari luar. Karena itu orang tua haruslah
sesuatu, misalnya baik, sedang, kurang
secara aktif dan terus menerus berusaha,
baik, dan tidak baik. Hal ini biasanya tidak
untuk memainkan peranan yang makin
berhubungan dengan angka – angka.
kecil dari pekerjaan pendisiplinan itu,
Data yang akan diperoleh dalam
dengan cara bertahap mengembangkan
penelitian ini berupa kualitatif (hasil
pengendalian dan pengarahan diri sendiri
angket)
dan
data
kuantitatif
(hasil
itu pada anak-anak.
dokumentasi).
Data
kualitatif
berupa
Pembentukan kedisiplinan
ini
dan
pembinaan
diharapkan
kategori – kategori, akan diolah dan
akan
ditabulasi terlebih dahulu, baru kemudian
menumbuhkan minat belajar siswa. Iklim
dijadikan data kuantitatif dan selanjutnya
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diolah dengan metode analisi statistic
56% - 69% = sedang / cukup
inferensial
45% - 55% = kurang
sedangkan
data
kuantitatif
langsung dapat dianalisis.
0 % - 59% = kurang b) Teknik
Analisis
korelasi
Product
Moment
TEKNIK ANALISIS 1. Jenis Analisis
Penggunakan teknik analisis
Selanjutnya teknik penyajian data
data ditentukan oleh tujuan dan sifat
dan teknik analisa data yang dipilih adalah
penelitian serta jenis dan sifat data,
a. Untuk mendeskripsikan seluruh data –
berdasarkan itu maka penelitian ini
data yang diperoleh digunakan teknik
dimaksudkan
analisis
hipotesis
statistik
deskripsif.
Yaitu
untuk
penelitian
menguji sebagaimana
dengan menggunakan penyajian data –
disebutkan dalam bab II dipakai
data dalam bentuk tabel dan gambar
teknik
atau grafik.
Moment. Hal ini untuk mengetahui
b. Untuk penguji hipotesis penelitian
analisis
Korelasi
Product
apakah hubungan yang signifikan
digunakan teknik analisis statistic
antara
motivasi
inferensial denagan rumus : Korelasi
kedisiplinan.
belajar
dan
Product Moment. Teknik Analisis Data
III. HASIL PENELITIAN
a) Teknik Deskripti dengan prosentase Teknik ini dipakai untuk mengetahui
Penelitian ini dilaksanakan di
gambaran dari hasil atau nilai skor
SDIT AL-ISTIQOMAH Kecamatan Pace,
motivasi belajar, kedisplinan belajar,
Kabupaten Nganjuk. Sebagaimana telah
dan prestasi belajar PPKn siswa. Hasil
dikemukakan pada Bab III, langkah–
atau nilai yang diperoleh di cari rata –
langkah penelitian ini dilaksanakan sesuai
ratanya. Selanjutnya skor atau hasil
dengan ketentuan yang telah ditetapkan
hitung tersebut dibagi dengan nilai
tersebut. Sedangkan data – data variabel
atau skor maksimal X 100%.
yang diperoleh sebagai berikut :
Adapun kualitatif
untuk
penentuan
penelitian
secara1.
menggunakan
Data variabel bebas ( X1 ) : Motivasi belajar
norma pengujian prosentase sebagai2.
Data variabel bebas ( X2 ) : Kedisiplinan
berikut :
belajar
80% -100% = sangat baik 70% - 79% = baik MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
3.
Data variabel terikat ( Y ) : Prestasi belajar PPKn simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Data
–
data
tersebut
94.00
76.00
84.00
dikumpulkan melalui instrumen penelitian
98.00
80.00
90.00
yang diberikan kepada sampel penelitian
80.00
66.00
87.00
sebanyak 50 siswa, yang seluruhnya
96.00
76.00
89.00
memenuhi syarat untuk dianalisis.
70.00
66.00
90.00
DATA HASIL SKORING ANGKET
92.00
76.00
89.00
PENELITIAN DAN DOKUMENTASI
80.00
66.00
86.00
74.00
66.00
86.00
Kedisiplinan(X1)Motivasi(X2)Prestasi (Y)
80.00
66.00
83.00
86.00
80.00
86.00
96.00
76.00
90.00
88.00
82.00
90.00
70.00
67.00
76.00
98.00
94.00
91.00
70.00
66.00
87.00
94.00
86.00
81.00
76.00
66.00
85.00
96.00
90.00
93.00
78.00
74.00
87.00
90.00
80.00
93.00
68.00
62.00
82.00
80.00
80.00
93.00
70.00
70.00
97.00
60.00
52.00
90.00
60.00
60.00
89.00
60.00
54.00
89.00
80.00
75.00
84.00
80.00
85.00
76.00
70.00
70.00
82.00
76.00
65.00
92.00
60.00
62.00
81.00
90.00
90.00
92.00
70.00
64.00
83.00
85.00
85.00
94.00
80.00
72.00
91.00
92.00
92.00
93.00
70.00
65.00
93.00
84.00
84.00
93.00
80.00
75.00
92.00
55.00
55.00
94.00
78.00
72.00
83.00
64.00
64.00
87.00
98.00
88.00
92.00
70.00
75.00
82.00
70.00
60.00
89.00
korelasi
58.00
55.00
88.00
menggunakan dengan SPSS versi 11.5
76.00
70.00
76.00
yang terdapat pada tabel dibawah ini:
80.00
75.00
84.00
Tabel 3.
65.00
65.00
85.00
Hasil Korelasi Antara Variabel X1,
85.00
85.00
88.00
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
HASIL ANALISIS Penulis antara
menghitung kedua
koefisien variabel
X2 dan Variabel Y simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
N
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
50
50
N
87.5400
4.93720
50
Untuk melihat korelasi pada tabel
78.4000
11.93862
50
diatas, diketahui nilai df (degree of freedom atau derajat kebebasan), rumus yang digunakan adalah jumlah responden penelitian ( 50 ). Berdasarkan tabel
Correlations prestasi disipli
5% diperoleh rt = 0,281. Karena r hitung
n
pada taraf 5% > dari pada nilai rt yaitu
Pearson
1
Correlation prestasi
Sig. (2-tailed)
.620 .670
N Pearson Correlation disiplin
koefisien korelasi, pada taraf signifikasi
50
50
.620
1
0,670 > 0,281 (pada taraf 5%), maka dengan demikian Ho ditolak, sedangkan Ha diterima. Berarti terdapat korelasi positif yang signifikasi antara variabel X1, X2 dan variabel Y. Dari perhitungan di atas, ternyata
Sig. (2-tailed)
.670
N
antara variabel X1, X2 dan variabel Y
50
50
tidak bertanda negatif, berarti diantara kedua variabel tersebut terdapat korelasi
Descriptive Statistics Mean
Std.
yang N
positif
searah).
Deviation
(korelasi
Sedangkan
yang
bila
berjalan
dilihat
dari
besarnya r hitung yang diperoleh (yaitu
motivasi
72.5000
10.53323
50
0,670) yang besarnya diantara 0,60 –
prestasi
87.5400
4.93720
50
0,799, maka berdasarkan tabel interpretasi koefisien
Correlations motivasi prestasi Pearson Correlation motivasi
Pearson prestasi
Correlation Sig. (2-tailed)
Product
Moment,
korelasi antara variabel X1, X2 dan variabel Y tergolong kuat berdasarkan
1
Sig. (2-tailed) N
Korelasi
.580 .612
50
50
.580
1
tabel di bawah ini. Tabel 4. Interpretasi Koefisien
Interpretasi koefisien 0,00 – 0,199
Tingkat hubungan Sangat rendah
.612
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
0,20 – 0,399
rendah
membiasakan keduanya sejak anak –
0,400 – 0,599
sedang
anak.
0,60 – 0,799
kuat
0,80 – 1,000
sangat kuat
IV. DAFTAR PUSTAKA
Jadi, antara variabel X1 (Motivasi), Variabel X2 (kedisiplinan) dan variabel Y (prestasi) terdapat korelasi yang positif dan tergolong kuat.
Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha
KESIMPULAN
Nasional. 1994.
Berdasarkan
hasil
analisis
sebagaimana dikemukakan pada Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
hasil
uji
Hubungan yang sangat signifikan 8 antara Kedisiplinan belajar dengan Prestasi belajar bidang studi PPKn”. 2. Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua, dapat disimpulkan “ Ada Hubungan sangat
Motivasi
signifikan
belajar
dengan
Prestasi
Ikhlas. 1994. Koentjara Ningrat. Metodologi penelitian Masyarakat. Jakarta :Gramedia Pustaka Umum. 1997. Margono.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 1997.
Muhammad Ali. Guru dalam Proses
Algensindo. 1996.
Berpedoman
pada
hasil
penelitian ini maka peneliti memberikan saran – saran berikut :
Muhammad Ali. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern : Pustaka Amani. Jakarta. 2000.
membentuk
Motivasi
dan
Kedisiplinan belajar, para orang tua harus memulai dengan membiasakan sejak anak usia dini. belajar
akan
juga sebaliknya, maka yang dapat orang
Mustaqim.
Psikologi
Pendidikan.
Semarang : IAIN Walisongo. 2001. Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta :
menumbuhkan motivasi belajar dan
dilakukan
Psikologi Pendidikan. Surabaya : Al
Belajar Mengajar. Surabaya : Sinar Baru
SARAN – SARAN
2. Kedisiplinan
Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. 2008.
antara
belajar bidang studi PPKn”.
1. Dalam
jamarah Syaiful Bahri. Rahasia Sukses Hasan, Chalijah. Dimensi – Dimensi
hipotesis
pertama, dapat disimpulkan “ Ada
yang
Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta : Rineka Cipta. 1996. Djamarah. Prestasi Belajar Dan
tua
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
Bumi Aksara. 2000. Oemar
Hamalik.
Proses
Belajar
Mengajar. Bandung : Bumi Aksara. 2001.
adalah simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI. Jakarta : Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1998. Soetomo.
Dasar
–
Dasar
Interaksi
Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional. 1993. Widodo Supriyono dan Abu Ahmadi. Psikologi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. 2002.
MOCH.RIZKI FAUZI | NPM.11.1.01.03.0021 FKIP - PPKn
simki.unpkediri.ac.id || 11||