ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 15 TAHUN 2009 (Studi kasus pada KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang Tulungagung) Oleh: Lina Purwati Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi UNISKA
ABSTRAK Dalam skripsi ini dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 pada KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang untuk tahun buku 2012. KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang merupakan koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam, dimana pengelompokan anggota orang pribadi yang menerima bunga simpanan yang dibayar oleh koperasi lebih dari Rp. 240.000,- perbulan dikenai Pajak Penghasilan final. Perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan kopersi pada KUD masih belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009. Oleh karena itu, penulis mengamati dan menganalisis perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2009. Data yang digunakan adalah data daftar anggotanya, laporan neraca, dan laporan laba rugi tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi, dengan teknik analisa data kuantitatif dan kualitatif. Alat analisa kuantitatif menggunakan ketentuan dari Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi. Mekanisme perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi mengelompokan anggota bilamana bunga simpanan yang dibayar oleh koperasi kepada anggota orang pribadi lebih dari Rp. 240.000,-, maka penghasilan tersebut dikenai PPh final dengan tarif sebesar 10 % berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang terdapat anggota koperasi orang pribadi yang dikenai Pajak Penghasilan Final, karena menerima bunga simpanan lebih dari Rp. 240.000,- / perbulan yang diberikan oleh koperasi. Dan koperasi wajib memotong sebagai Pajak Penghasilan dengan tarif sebesar 10% dari jumlah beban bunga yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi yang sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibayar koperasi kepada anggota orang pribadi. Maka melakukan pemotongan PPh final kepada masing-masing anggota koperasi orang pribadi yang menerima bunga simpanan lebih dari Rp. 240.000,- perbulan, sehingga dikenai PPh final dengan pengurangan tarif 10 % yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibyar oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. Kata Kunci : Pajak Penghasilan, Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2009 Atas Bunga Simpanan Koperasi.
ABSTRACT In this thesis discussions regarding the calculation of income tax on interest on savings cooperatives based on Government Regulation no. 15 of 2009 on the KUD "SRI WIDODO" Gondang District for the fiscal year 2012. KUD "SRI WIDODO" Gondang District is a cooperative engaged in the savings and loan, where the grouping of individual members receive savings interest paid by a cooperative of more than Rp. 240.000, - per month subject to final income tax. Calculation of Income Tax on interest on savings cooperatives at KUD still not in accordance with Government Regulation no. 15 in 2009. Therefore, the authors observe and analyze the calculation of income tax on interest on savings cooperatives based on Government Regulation 15 of 2009. The data used is the list of members, the balance sheet and income statement in 2012. The method used is the method description, the technique of quantitative and qualitative data analysis. Quantitative analysis tool using the provisions of Government Regulation 15 of 2009 on Income Tax on interest on deposits paid by the cooperative to individual members. Income Tax calculation mechanism on savings interest to group members whenever cooperative savings interest paid by the cooperative to individual members of more than Rp. 240.000, -, then such income is subject to final income tax at the rate of 10% based on Government Regulation No. 15 in 2009. Based on research by the author, it can be concluded that the KUD "SRI WIDODO" Gondang District are members of cooperatives are subject to individual income tax Final, since receiving interest savings of more than Rp. 240.000, - / per month provided by the cooperative. And cooperatives shall be cut as income tax at a rate of 10% of the amount of interest expense paid by the cooperative to individual members in accordance with Government Regulation no. 15 of 2009 on Income Tax on interest on deposits paid cooperative cooperative to individual members. Then do the final income tax deduction for each individual member cooperatives who receive interest savings of more than Rp. 240.000, - per month, making it subject to final income tax with a reduction rate of 10% in accordance with the provisions of Government Regulation. 15 of 2009 on Income Tax on interest on savings cooperatives dibyar by the cooperative to individual members of the cooperative. Keywords: Income Tax, Government Regulation No. 15 of 2009 on interest Savings Cooperatives. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi sangat cepat dan dinamis. Koperasi sebagai badan usaha senantiasa harus diarahkan dan didorong untuk ikut berperan secara nyata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya, serta agar mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga lebih mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
Secara umum ruang lingkup kegiatan koperasi adalah penghimpunan dan penyaluran dana dari dan untuk anggota koperasi orang pribadi. Sumber dana utama koperasi adalah simpanan yang merupakan tabungan koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur oleh anggota koperasi orang pribadi, yang menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi dari dana yang disimpan pada koperasi orang pribadi tersebut sebagai anggota. Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam
yang dikurangi dengan biaya operasi. Semakin banyak dana atau uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Di samping itu koperasi jika dilihat jenis sumber dananya maka dana yang berbentuk hutang berasal dari tabungan, kemudian simpanan yang diterima koperasi yang bersumber dari kekayaan bersih diantaranya berasal dari sumber simpanan wajib anggota dan simpanan sukarela dan cadangan umum di tahun berjalan. Dari keseluruhan sumber dana tersebut, Bunga simpanan yang dibayarkan koperasi merupakan objek pajak penghasilan yang juga merupakan objek pemotongan Pajak Penghasilan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 Pasal 4 ayat (2) huruf “a” tentang Pajak Penghasilan Atas Bunga Simpanan kepada anggota koperasi orang pribadi, pada Undang-undang Pajak Penghasilan telah mengamanatkan bahwa terhadap penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final. Demikian pula Pasal 17 ayat (7) Undang-Undang Pajak Penghasilan mengatur penetapan tarif sendiri, sehingga diperlukan peraturan pemerintah yang mengatur Pengenaan Pajak Penghasilan dan penetapan besaran tarif pajak terhadap penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2009 yang mengatur Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan Koperasi tujuannya dimaksud untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak dan sekaligus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengenaan pajak serta mendorong berkembangnya perkoperasian di Indonesia. Peraturan Pemerintah dimaksud berlaku per 1 Januari 2009. Koperasi yang melakukan pembayaran Bunga Simpanan kepada anggota koperasi orang pribadi, wajib
memotong PPh yang bersifat final. Dengan demikian PPh final ini bisa dikenakan bila pembayarannya adalah kepada koperasi yang didirikan di Indonesia, penerima penghasilannya adalah anggota koperasi orang pribadi, dan jenis penghasilanya adalah bunga simpanan koperasi. Yang dimaksud dengan “penghasilan bunga simpanan koperasi” adalah imbalan berupa bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi pada koperasi tempat orang pribadi tersebut menjadi anggota. Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi yang merupakan bagian dari sisa hasil usaha. Dalam penelitian ini obyek penelitian yang diambil adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu pada Koperasi Unit Desa (KUD) “SRI WIDODO” yang beralamat di Desa Mojoarum, kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Letak kantornya strategis dan mudah dijangkau dari berbagai arah serta memberikan pelayanan jasa simpanan dan pemberian pinjaman kredit kepada masyarakat kecamatan Gondang pada khususnya. Dengan adanya pemberian pinjaman kredit tersebut diharapkan masyarakat ekonomi menengah dapat memanfaatkan guna menjalankan usaha sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat. Koperasi Unit Desa (KUD) “SRI WIDODO” bertujuan membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian di segala bidang dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya di kecamatan Gondang kabupaten Tulungagung. Penyaluran kredit pada Koperasi Unit Desa (KUD) “SRI WIDODO” diharapkan mampu memberi manfaat bagi setiap pelaku usaha untuk menjalankan kegiatan usahanya, baik dibidang perorangan, usaha kecil, usaha menengah. Sehingga penyaluran kredit nantinya tidak akan salah sasaran. Usaha yang dijalankan saat ini adalah Unit Simpan Pinjam. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui perhitungan Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan koperasi yang sesuai dengan PP No.15 tahun 2009 pada KUD SRI WIDODO, Gondang, Tulungagung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan yang dapat memberikan masukan bagi instansi perusahaan terkait guna untuk menilai kebijakan usahanya terutama yang berhubungan dengan permasalahan untuk mengetahui perhitungan Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan koperasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009. Dengan melakukan penelitian langsung dapat mengetahui perhitungan Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan koperasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2009, serta membantu peneliti memperdalam materi perkuliahan, khususnya yang sesuai dengan topik yang peneliti bahas dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi peneliti berikutnya yang sesuai dengan masalah ini. Menambah literatur, dan referensi serta informasi bagi kalangan akademis dalam melakukan penelitian di bidang yang sama. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu bacaan ilmiah di perpustakaan dan menambah wawasan keilmuan bagi siapa saja. 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini menitik beratkan pada bidang perpajakan dengan permasalahn yang dibatasi pada hasil laporan Perhitungan Pajak Penghasilan Atas Bunga Simpanan Koperasi Berdasarkan Peratuan Pemerintah No. 15 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayar oleh koperasi kepada anggota orang pribadi di Koperasi Unit Desa (KUD) “SRI WIDODO” Gondang, Tulungagung untuk data mulai tahun 2010 sampai tahun 2012. 2. Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber data Dalam penelitian ini data yang digunakan dan dikumpulkan oleh peneliti adalah :
1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Dengan cara wawancara langsung dengan pihak terkait sebagai narasumber. Dalam hal ini misalnya gambaran umum perusahaan ( sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, jumlah pekerja, dan cara pengolahan data laporan keuangan). 2. Data Sekunder Merupakan data yang sudah diolah perusahaan dalam bentuk dokumentasi atau laporan keuangan misalnya: (neraca, laporan laba rugi). Serta dokumen – dokumen yang berkaitan dengan penelitian. b. Jenis data 1. Data Kualitatif Data kualitatif yang di pakai peneliti berupa data tentang sejarah perusahaan, data tentang jumlah karyawan, data tentang struktur organisasi perusahaan dan keterangan yang berupa penjelasan atau kalimat secara rinci yang berhubungan dengan pokok pembahasan. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif yang dipakai peneliti berupa data tentang laporan keuanganya yang merupakan keterangan berupa angka-angka, tabel ataupun bagan. misalnya : susunan neraca, laporan laba rugi dan laporan keuangan lainnya yang berkaitan dengan pokok bahasan materi yang digunakan. Dalam usaha untuk mengumpulkan data guna penyusunan skripsi peneliti menggunakan 3 (tiga) metode yaitu : 1. Wawancara Dengan menggunakan metode wawancara atau survei ini, maka dengan mengadakan tanya jawab langsung dapat memperoleh informasi dari pihak-pihak yang bersangkutan dan yang berhak memberikan masukan data mengenai objek penelitian dengan
sekelompok orang yang dijadikan narasumber misalnya bagian personalia, bagian keuangan, dan manager perusahaan untuk memperoleh informasi data tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tentang gambaran perusahaan, jumlah karyawan, dan masalah-masalah yang dialami koperasi tersebut, yang terkait dengan perpajakan sesuai dengan tema yang penulis angkat. 2. Observasi Suatu cara untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti terutama pada rangkaian proses pengolahan data yang dgunakan pada perusahaan dan mempelajari dokumen dan catatatan arsip perusahaan mengenahi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan mendapatkan data dengan cara mengumpulkan data, mengenahi laporan keuangan, laporan neraca, dan laporan laba rugi perusahaan yang sesuai dengan tema penelitian. 3. Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Analisa Kualitatif Data yang bersifat kualitatif akan diolah secara deskriptif yang maksudnya akan dilakukan penganalisaan data yang telah terkumpul dengan cara menguraikan dan memberikan gambaran yang sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya dan terjadi dalam praktek perusahaan yang diteliti berdasarkan kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. b. Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif adalah suatu cara penganalisaan data – data yang memiliki bentuk atau model matematis atau tabel, atau dapat juga menggunakan suatu cara
atau alat penghitung tertentu, yaitu berupa Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayar oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. Langkah-langkah Penelitian : 1. Menganalisa dan memaparkan pos-pos pada Laporan Laba Rugi perusahaan 2. Berdasarkan dari hasil analisa tersebut, disusun laporan rekap anggota lalu melakukan analisa untuk penentuan dari anggota yang dikenai PPh final atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi 3. Dari rekap anggota yang dikenai PPh final atas bunga simpanan koperasi dapat diketahui besar pajak yang harus dibayar oleh anggota koperasi melalui koperasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibayar oleh koperasi kepada anggota koperasi oarang pribadi, sehingga perhitunganya sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : a. 0 % (nol persen) untuk pajak penghasilan berupa bunga simpanan sampai Rp. 240.000,00 per bulan, b. 10 % dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp. 240.000,00 per bulan. Keterangan : Berdasarkan analisa yang berhubungan dengan bunga simpanan koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi tiap bulannya jika bunga simpanan tersebut lebih besar dari tarif yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan bunga simpanan yang dibayar oleh koperasi kepada anggota orang pribadi, yaitu sebesar Rp. 240.000,-, maka anggota orang pribadi tersebut dikenai PPh final sesuai ketentuan tersebut. Dalam hal ini pada KUD “SRI WIDODO” ada beberapa anggota yang dkenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sesuai dengan ketentuan diatas, sehingga tarif yang dikenakan sebesar 10 % dari
dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan di KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang yang berupa laporan beban atas bunga yang dibayar koperasi kepada anggotanya, maka penulis membuat koreksi untuk menghitung PPh atas bunga simpanan koperasi yang sesuai dengan PP No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi.
Berdasarkan dari data tentang uraian beban atas bunga simpanan anggota koperasi, ada sebagian anggota yang dikenakan Pajak Penghasilan, penulis menyajikan data anggota yang dikenakan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang mendapatkan bunga simpanan di atas Rp. 240.000,- per bulan dikenai PPh final sebesar 10% menurut Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. Berikut ini penulis sajikan Tabel 4.4 Data anggota yang dkenakan Pajak Penghasilan pada KUD ”SRI WIDODO” Kecamatan Gondang.
Tabel 4.3 Data Anggota yang Dikenai Pajak Penghasilan KUD “SRI WIDODO” Kecamatan Gondang Jumlah Beban Bunga Simpanan 1 Musini 273.600 2 Narto 288.000 3 Sumini 259.200 4 Juni 244.800 5 Bero 302.400 6 Katijo 259.200 7 Fuanto 345.600 8 Katiyah 360.000 9 Daryeni 316.800 10 Paiman 305.000 11 Mulyani 360.000 12 Siti Sauda 374.400 13 Jaeni 331.200 14 Suminten 292.800 15 Indriana 317.200 16 Yuliana 329.400 17 Museni 388.800 18 Mislan 403.200 19 Tejo 432.000 20 Mustaji 245.600 21 Widayati 308.200 22 Ernawati 421.600 23 Sulastri 320.200 24 Kasidi 258.200 25 Arifin 340.400 26 Zainal 276.400 27 Imam Tohari 246.000 28 Mustofa 314.200 29 Mujiati 310.800 30 Jaenab 240.800 31 Purwaningsih 312.000 32 Sriatun 300.800 33 Sarni 241.200 34 Bianah 271.200 35 Aryani 298.600 36 Misri 341.000 37 Yudianto 291.000 38 Sumirah 276.400 Jumlah Rp. 11.798.200 Sumber :Data Primer Diolah
No.
Nama anggota
2. Pembahasan Keterangan atas perhitungan Pajak Penghasilan menurut Peraturan Pemerintah
Besar Tarif 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
Jumlah Bunga Simpanan Menurut PP No. 15 27.360 28.800 25.920 24.480 30.240 25.920 34.560 36.000 31.680 30.500 36.000 37.440 33.120 29.280 31.720 32.940 38.880 40.320 43.200 24.560 30.820 42.160 32.020 25.820 34.040 27.640 24.600 31.420 31.080 24.080 31.200 30.080 24.120 27.120 29.860 34.100 29.100 27.640 Rp. 1.179.820
No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasil atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi
orang pribadi dihalaman sebelumnya, perhitungan atas bunga simpanan koperasi yang lebih dari Rp. 240.000,- perbulan dikenakan PPh final dengan tarif 10 % X jumlah beban bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi. Jadi dari masing-masing penghasilan perolehan bunga simpanan koperasi yang diterima anggota koperasi orang pribadi tiap bulan, yang wajib dipotong oleh koperasi atas pembayaran PPh final adalah sebesar dari hasil pengurangan 10 % dari masing-masing perolehan bunga simpanan koperasi yang diperoleh masing-masing anggota yang diberikan koperasi dengan ketentuan yang telah disepakati saat menjadi anggota koperasi. 2.1 Perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi menurut PPh pasal 23. Pada perhitungan Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi menurut PPh pasal 23 tersebut perhitungannya dengan cara mengurangi total dari keseluruhan jumlah bunga simpanan koperasi yang diperoleh anggota koperasi orang pribadi yang dikenai PPh final dengan jumlah bunga simpanan lebih dari Rp. 240.000, yang dipotong oleh koperasi dengan tarif sebesar 10% menurut PPh pasal 23. Dengan demikian, perhitungan pemotongan Pajak Penghasilan atas bunga simpan koperasi yang dibebankan pada koperasi adalah sebesar jumlah dari pengurangan tarif sebesar 10% dari seluruh beban bunga simpanan anggota yang dikenai PPh final sesuai dengan pasal 23. 2.2 Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan menurut Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas Bunga Simpanan yang dibayarkan oleh Koperasi kepada anggota orang pribadi. Menurut perhitungan yang penulis sajikan pada tabel 4.3, terdapat kesimpulan
dari hasil jumlah bunga yang dibayar oleh koperasi kepada anggota orang pribadi di atas Rp. 240.000,- perbulan dikenakan PPh final berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan yang dibayar koperasi kepada anggota orang pribadi dengan tarif sebesar 10 %. Dengan tata cara pemotongan yang sudah ditentukan yakni 10% X jumlah bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota orang pribadi. Jadi anggota wajib membayar Pajak Penghasilan melalui koperasi dari hasil pengurangan 10 % dengan jumlah bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi yang lebih dari Rp. 240.000,- / bulan sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. KUD “SRI WIDODO” kecamatan Gondang merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam, dimana dalam bidang inilah yang paling banyak peminat diantara bidang-bidang usaha yang dimiliki oleh KUD tersebut. b. KUD “SRI WIDODO” kecamatan Gondang dalam menghitung Pajak Penghasilan (PPh) atas bunga simpanan belum melakukan pemotongan pajak berdasarkan pada ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibayar oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. c. Setelah dilakukan analisis rekap anggota KUD “SRI WIDODO” kecamatan Gondang pada data uraian bunga simpanan anggota orang pribadi, pada koperasi hanya terdapat beberapa anggota yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final. Dimana pada masing-masing anggota koperasi orang pribadi memperoleh penghasilan berupa bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya yang lebih dari Rp. 240.000,00 perbulan.
d. Dengan adanya rekap anggota yang wajib dikenai Pajak Penhasilan yang bersifat final, maka diwajibkan adanya pemotongan PPh final untuk membayar pajak melalui koperasi tersebut pada masing-masing anggota koperasi orang pribadi, yang memperoleh bunga simpanan dari koperasi yang lebih dari Rp. 240.000,- perbulan dengan tarif sebesar 10 %. e. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi, dilakukan pemotongan PPh final atas bunga simpanan koperasi dengan tata cara pemotongan tarif yaitu pengurangan tarif yang sesuai dengan ketentuan peraturan Perpajakan sebesar 10 % dari jumlah bunga simpanan yang diperoleh masing-masing anggota koperasi orang pribadi yang jumlahnya lebih dari Rp. 240.000,- perbulan. f. Setelah dilakukan perhitungan pemotongan PPh final akan memperoleh sejumlah hasil yang akan dibayarkan oleh masing-masing anggota orang pribadi yang dikenai PPh final melalui koperasi dimana anggota
orang pribadi menjadi anggota koperasi tersebut. 2. Saran Berdasarkan hasil analisa yang telah penulis lakukan maka penulis memberikan saran yaitu sebagai berikut : a. Sebaiknya KUD “SRI WIDODO” kecamatan Gondang melakukan pemotongan PPh final kepada masingmasing anggota koperasi orang pribadi yang menerima bunga simpanan lebih dari Rp. 240.000,- perbulan, sehingga dikenai PPh final dengan pengurangan tarif 10 % yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas bunga simpanan koperasi yang dibyar oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi. b. Untuk pembayaran pajak sebaiknya KUD “SRI WIDODO” kecamatan Gondang menyetorkan tepat waktu sesuai dengan ketentuan Perpajakan. Hal ini untuk menghindari sanksi denda. Serta mematuhi peraturan yang berlaku tersebut KUD dapat menjalankan kewajiban pajak dengan baik kepada Negara yang akan memberikan kontribusi pada pendapatan Negara dan jalannya pembangunan
DAFTAR PUSTAKA Edilius. (2009), Manajemen Koperasi Indonesia, (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta http : //www. PPh final. co.id Kasmir.(2009), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Edisi Revisi). Jakarta : Rajagrafindo Persada Lubis, Irwansyah. (2009), Akuntansi dan Pelaporan pajak, (Cetakan Pertama). Jakarta : Gramedia Mardiasmo.(2003), Perpajakan (edisi revisi), Yogyakarta : Andi Offset Muljono, Djoko.(2009), Akuntansi Pajak Lanjutan, (Edisi 1). Yogyakarta : Andi Offset Primandhita Fitriadi, Tejo Birowo, Yuda Aryanto (2009), Kompilasi Undang – Undang Perpajakan Terlengkap Susunan Dalam Satu Naskah, Jakarta : Salemba Empat Sekaran,Uma. (2006), Research Methods For Business/ Metodologi Penelitian untuk Bisnis,(Edisi 4). Jakarta : Salemba 4 Tugiman, Hiro (2002), Akuntansi Untuk Koperasi , Yogyakarta : Kanisius Waluyo. (2011), Perpajakan Indonesia, (Edisi 10), Yogyakarta : Salemba Empat