ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL GUNA MENINGKATKAN PROFITABILITAS Oleh: Dwi Retno Sulistiani Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri
ABSTRAK BMT HARUM adalah salah satu BMT yang sedang berkembang di Tulungagung yang beralamatkan di Jl. Letjen Suprapto 85 Kepatihan, Tulungagung. BMT ini telah menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga keuangan mikro yang berkomitmen membangun ekonomi rakyat berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Tujuan yang hendak dicapai dengan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih jauh mengenai “Analasis penerapan sistem bagi hasil BMT HARUM guna meningkatkan profitabilitas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem bagi hasil BMT HARUM Tulungagung sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa data gambaran umum perusahaan, sejarah perkembangan perusahaan, struktur organisasi, neraca dan laporan laba-rugi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah perhitungan bagi hasil produk simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah, dan perhitungan ROI mudharabah antara kedua produk tersebut. Yang penyelesaian dengan membandingkan antara kenyataan yang ada di lapangan dengan teori yang di dapat di ruang kuliah. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pendapatan bagi hasil dari simpanan berjangka mudharabah adalah dengan jangka waktu 12 bulan, yaitu sebesar Rp.10.301.579 , sedangkan hasil dari perhitungan bagi hasil simpanan mudharabah sebesar Rp.9.353.279. Akan tetapi pada perhitungan ROI mudharabah yang telah dilakukan menujukkan bahwa yang lebih berpengaruh untuk meningkatkan profitabilitas pada BMT HARUM Tulungagung adalah produk simpanan mudharabah, yaitu sebesar 0,83%. Dari hasil analisis tersebut sebaiknya BMT HARUM lebih meningkatkan kinerja manajemen dan mengembangkan inovasi baru untuk lebih menarik banyak masyarakat guna menabung di BMT HARUM Tulungagung dengan cara memberikan merchandise pada saat pembukaan rekening atau memberikan doorprize bagi para nasabah yang total tabungannya mencapai nominal yang cukup tinggi. Kata Kunci : Sistem Bagi Hasil dan Profitabilitas ABSTRACT BMT HARUM is growing BMT in Tulungagung that addressed in Jl. Letjen Suprapto 85 Kepatihan Tulungagung. BMT has shown existence as microfinance institution that is committed to build the people’s economy based on Islamic principles. Goals to be achieved by doing this research is to analyze further the “Analysis of the implementation of the sharing system to improve profitability”. Purpose of this study was to determine the application of the system sharing for BMT HARUM as an alternative to improve profitability. Type of data used in this study is primary data. Primary data used in this study is an overview of the data the company, the company’s development history, organizational
49
structure, balance sheet and income statement. Technical analysis of the data used in this research is descriptive quantitative and analitycal tools that are used for the calculation of time deposits and savings products mudharabah result, and return of investment calculation mudharabah between the two products. The solution by comparing the reality on the ground with that in theory can be in the classroom. Note that the calculation of revenue sharing from time deposits with maturities of mudharabah 12 months is equal Rp.10.301.579, while the result of the calculation for result mudharabah is equal Rp.9.353.279. But in the ROI calculation mudharbah has done show that are more influential to increase profitability in BMT HARUM Tulungagung is saving mudharabah is equal to 0,83%. Of the result of the analysis should further improve the performance BMT HARUM management and develop new innovations to attract many more people’s to save in BMT HARUM Tulunggung by providing merchandise at the time of opening an account or providing door prizes for costumers who total saving reached a fairly high nominal. Keyword : Sharing System and Profitability koperasi syariah / lembaga keuangan syariah yang tumbuh pesat di daerah pedesaan maupun perkotaan. BMT sebagai lembaga mikro syariah memiliki peran penting dalam perekonomian dan berpotensi besar untuk berkembang. Salah satunya adalah BMT HARUM (Harapan Umat) yang sedang berkembang di kota Tulungagung, BMT ini telah menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga keuangan mikro yang berkomiten membangun ekonomi rakyat berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Hal ini terbukti selama berdiri telah banyak masyarakat di kota Tulungagung dan sekitarnya terutama umat Islam merasa terbantu perekonomiannya setelah mereka menjadi nasabah di BMT HARUM. Prinsip yang diberlakukan BMT HARUM dalam pengelolaan dana adalah prinsip bagi hasil. Perlakuan bagi hasil ini diterapkan pada BMT HARUM sebagai pengganti sistem bunga dengan ketentuan dan perhitungan yang sudah pasti pada bank konvensional, karena dalam prinsip syariah tidak mengenal adanya bunga bank. Dalam menjalankan operasional perusahaannya, BMT HARUM dirasa masih belum maksimal dalam menerapkan sistem bagi hasil untuk meningkatkan profitabilitasnya, sehingga BMT ini tidak dapat mengukur atau menghitung laba
I. PENDAHULUAN Ekonomi Syariah di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang pesat dan menimbulkan optimisme pertumbuhan yang meningkat di masa yang akan datang. Keberadaan lembaga keuangan perbankan yang menggunakan prinsip bagi hasil masih relatif baru di Indonesia dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. Pada umumnya masih dihadapkan pada pertanyaan bagaimana bank Syariah ini akan mendistribusikan profitabilitas dari pendapatan yang akan dibagihasilkan. Dalam beberapa tahun terakhir, perbankan Syariah telah menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari perkiraan. Banyak Bank Konvensional yang mulai membuka divisi syariah karena melihat minat masyarakat yang demikian tinggi terhadap produk perbankan syariah. Salah satu hal yang mendorong banyak kalangan perbankan yang mencoba peruntungan di bidang ini adalah karena adanya pangsa pasar yang besar. Sehingga apabila semakin banyak kalangan perbankan konvensional yang terjun dalam perbankan syariah, akan memicu persaingan yang semakin tajam dalam menggaet nasabah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi syariah tidak lepas dari peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), yaitu
50
yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Selain itu BMT ini juga tidak dapat menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu dan mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Guna Meningkatkan Profitabilitas Pada BMT HARUM” (Studi kasus pada BMT HARUM Tulungagung). Penelitian ini lebih difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan analisis penerapan sistem bagi hasil produk BMT HARUM yaitu tabungan mudharabah dan simpanan berjangka mudharabah tahun 2012. Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut : a) Manfaat Operasional Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penerapan sistem bagi hasil sebagai profitabilitas pada BMT HARUM. Serta untuk mengetahui mekanisme kerja penerapan sistem bagi hasil pada produk yang telah dijalankan. b) Manfaat Akademik Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai reverensi pengetahuan dan wawasan dalam lingkup perbankan syariah. Khususnya yang berkaitan dengan penerapan sistem bagi hasil.
pada bidang kajian yang berhubungan dengan permasalahan bidang kajian akuntansi syariah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mengetahui mekanisme analisis penerapan bagi hasil untuk meningkatkan profitabilitas pada BMT HARUM baik untuk pembiayaan maupun untuk pengumpulan dana. Lokasi penelitian ini dilakukan pada BMT Harum yang beralamatkan di Jl. Letjen Suprapto, Kepatihan, Tulung Agung. Alasan peneliti memilih BMT ini adalah karena peneliti ingin menganalisis sistem bagi hasil agar dapat meningkatkan profitabilitas pada BMT tersebut. Definisi Operasional Variabel Sistem Bagi Hasil Sistem bagi hasil pada produk-produk koperasi syariah adalah suatu acuan atau dasar yang digunakan oleh pihak koperasi syariah dalam pembagian hasil sebagai pengganti dari sistem bunga yang diterapkan pada koperasi konvensional. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba yang berhubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, modal ratarata dan ekuitas saham biasa rata-rata. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara menghitung pendapatan bagi hasil serta menghitung tingkat ROI pada produk simpanan berjangka dan simpanan mudharabah.
II. METODE PENELITIAN Ruang lingkup penelitian yang dilakukan adalah secara umum bertumpu a. Simpanan berjangka mudharabah Bagi hasil = Saldo Sijaka Mudharabah Rata −rata bulanan saldo Sijaka Mudharabah
𝑥 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎 𝑥 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎
b. Simpanan mudharabah Bagi hasil = Saldo Simpanan Mudharabah Rata −rata saldo Simpanan Mudharabah
𝑥 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑀𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎 𝑥 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎
c. Menghitung ROI Mudharabah dari masing-masing produk 𝑅𝑂𝐼 =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝑥 100%
51
maal berupa dana ZIS ataupun berupa insentif sosial, yakni rasa kebersamaan melalui ikatan kelompok simpan pinjam ataupun kelompok yang berorientasi sosial. Proteksi sosial ini menjamin distribusi rasa kesejahteraan dari masyarakat yang tidak punya kepada masyarakat yang punya. Dengan demikian, terjadi komunikasi antara kedua belah pihak yang berbeda yang akan memberikan dampak positif kepada kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekiktar. Selain itu BMT HARUM Tulungagung memiliki konsep baitul tamwil yang merupakan pembiayaan yang dilakukan dengan konsep bagi hasil, konsep ini telah sering dipraktikkan dan sudah menjadi bagian dari proses pertukaran aktivitas ekonomi, terutama di daerah pedesaan. BMT HARUM Tulungagung merupakan salah satu dari 5000 lebih BMT yang ada di seluruh Indonesia, yang didirikan pada tanggal 5 Desember 1997. BMT HARUM Tulungagung didirikan dan dimiliki oleh masyarakat setempat, selain itu juga BMT HARUM didirikan oleh tokoh-tokoh kunci dalam masyarakat seperti pimpinan formal (Camat dan Kepala Desa). Adapun yang menjadi latar belakang berdirinya BMT HARUM Tulungagung, yaitu antara lain : 1. Pengusaha kecil butuh akan modal kerja, sedangkan bank belum mencapainya. 2. Krisis ekonomi tidak kunjung berhenti serta tidak adanya solusinya. 3. Banyak terjadi pemutusan hubungan kerja yang mengakibatkan angka penganngguran semakin meningkat dan masyarakat menjadi semakin miskin. 4. Peran lembaga pengelola zakat belum optimal. 5. Banyaknya bank konvensional yang tidak dapat menjalankan usahanya. Setelah melihat kenyataan tersebut di atas, BMT HARUM Tulungagung sebagai lembaga keuangan mikro syariah tergugah untuk mencoba membeli solusi atas masalah yang sedang melanda sebagian
III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat BMT HARUM Tulungagung Keberadaan Baitul Maal Wat Tamwil atau yang dikenal dengan sebutan BMT sebagai salah satu perintis lembaga keuangan dengan prinsip syariah di Indonesia, dimulai dari ide para aktivis Masjid Salman ITB Bandung yang mendirikan Koperasi Jasa Keahlian Teknosa pada tahun 1980. Koperasi inilah yang menjadi awal berdirinya BMT pada tahun 1984. Lembaga keuangan semaacam BMT sangat diperlukan untuk menjangkau dan mendukung para pengusaha mikro dan kecil di Indonesia yang belum dilayani oleh oleh perbankan yang ada saat ini. BMT bergerak dengan dua fungsi yakni sebagai Baitul Maal (lembaga sosial) dan Baitul Tamwil (lembaga bisnis). Secara legal BMT sebagai lembaga keuangan mikro berbentuk badan hukum, sistem operasional BMT mengadaptasi sistem perbankan syariah yang menganut sistem bagi hasil. Letak keunggulan dari BMT dalam hubungannya dengan pemberian pinjaman kepada pihak yang tidak memiliki persyaratan atau jaminan yang cukup yaitu BMT memiliki konsep pinjaman kebijakan (Qardhul hasan) yang diabil dari dana ZIS atau dana sosial. Dengan adanya model pinjaman ini, BMT tidak memiliki resiko kerugian dari kredit macet yang mungkin saja terjadi. Begitu pula dengan BMT HARUM Tulungagung yang juga bergerak di bidang ZIS secara amanah. Selain itu BMT juga menerapkan sistem bagi hasil untuk lebih menjamin rasa keadilan masyarakat dan meneladani keberhasilan Rasulullah SAW dalam mengangkat perekonomian masyarakat dengan meniadakan praktek riba dan bunga. BMT kemudian menyebar keseluruh tanah air setelah dicanangkan presiden RI sebagai Gerakan Nasional pada tanggal 7 Desember 1995. BMT HARUM Tulungagung memiliki semacam jaminan atau proteksi sosial melalui pengelolaan dana baitul
52
besar masyarakat kita. Secara tidak langsung BMT HARUM Tulungagung memiliki peran penting dalam perekonomian, sehingga mempunyai potensi yang besar untuk berkembang.
b. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang dilakukan apabila tujuan dari jangka pendek sudah tercapai. Tujuan jangka panjang dapat dicapai dengan membutuhkan waktu yang relatif lama dan biasanya lebih dari satu tahun. Tujuan jangka panjang dari BMT HARUM Tulungagung adalah sebagai berikut : 1. Ikut serta membantu program pemerintah dalam usaha menanggulangi kemiskinan / pengangguran dengan cara memberikan pinjaman modal kepada masyarakat. 2. Untuk memperkuat peran dan produktifitas usaha mikro, kecil dan menengah yang kurang terjangkau oleh Bank. 3. Menjaga reputasi dan kontinuitas perusahaan dengan mengadakan pengembangan usaha. 4. Menjadikan BMT HARUM Tulungagung sebagai lembaga professional dan bersinergi dengan lembaga-lembaga sejenisnya sehingga menjadi lembaga yang berkemampuan mengembangkan jaringan vertical dan horizontal baik di tingkat regional maupun nasional. 5. Menggali potensi yang ada di wilayah kerja BMT HARUM Tulungagung melalui kerjasama antar BMT dan lintas daerah untuk kesejahteraan umat Islam.
Tujuan BMT HARUM Tulungagung : Tujuan merupakan keseluruhan aktivitas akhir yang akan dicapai perusahaan. Setiap perusahaan dalam menjalankan aktifitas usahanya pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai dan telah ditetapkan oleh manajemen perusahaannya. Dengan adanya tujuan tersebut dapat dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan usaha yang dilaksanakan perusahaan serta sebagai pedoman arah aktifitas perusahaan tersebut akan dijalankan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka perlu disusun suatu rencana kegiatan, sehingga tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajemen dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Begitu juga pada BMT HARUM Tulungagung, dalam menjalankan aktifitas usahanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh BMT HARUM Tulungagung adalah sebagai berikut : a. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang akan dijalankan dalam jangka waktu yang relative singkat dan biasanya kurang dari satu tahun. Tujuan jangka pendek dari BMT HARUM Tulungagung adalah sebagai berikut : 1. Memberikan solusi alternatif dalam mengatasi krisis ekonomi. 2. Untuk optimalisasi pengesahan dan penyaluran zakat, infaq dan sodaqoh. 3. Memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan. 4. Meningkatkan fasilitas-fasilitas dari setiap produk-produk yang telah dimiliki sehingga kesejahteraan anggota juga dapat ditingkatkan. 5. Meningkatkan pelayanan yaitu salah satunya dengan mengunjungi rumah masyarakat sekitar yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah anggota.
Produk-produk BMT HARUM Tulungagung Ada banyak produk penghimpun dana dan penyaluran dana yang secara teknis finansial dapat dikembangkan oleh sebuah lembaga keuangan syariah termasuk BMT. Namun sebagian besar BMT masih membatasi diri dengan hanya menerapkan beberapa produk saja yang dianggap aman dan menguntungkan. Dalam memobilitas dana, misalnnya BMT pada umumnya lebih menyukai produk bagi hasil mudharabah dengan pertimbangan tidak terlalu beresiko serta relatif mudah dalam
53
penerapannya. Sedangkan dalam penyaluran dana kepada masyarakat, BMT pada umumnya lebih mengedepankan produk murabahah dengan alasan produk tersebut mampu member jaminan perolehan keuntungan dalam jumlah memadai berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak paada saat perjanjian ditandatangani. Secara fungsional, pokok operasional BMT HARUM Tulungagung adalah sebagai penanaman saham, pengumpul dana (funding), penyalur dana (financing) dan program ZIS. BMT HARUM Tulungagung mengelola produk-produk yang sesuai dengan fungsinnya yaitu berupa penanaman saham, produk pengumpulan dana, produk penyaluran dana dan program ZIS.
3 bulan sebesar Rp.66.105.480 dan pendapatan simpanan berjangka mudharabah sebesar Rp.28.263.930, maka bagi hasil per tahun yang diterima oleh nasabah adalah Rp.9.058.632. 3) Simpanan Berjangka Mudharabah dengan jangka waktu 6 bulan. Pada bulan Desember 2012 simpanan mudharabah berjangka waktu 6 bulan sebesar Rp.63.221.450, nisbah bagi hasil antara nasabah dengan BMT sebesar 40% : 60%. Jika rata-rata saldo bulanan simpanan berjangka waktu 6 bulan sebesar Rp.69.530.192 dan pendapatan simpanan berjangka mudharabah sebesar Rp.28.263.930, maka bagi hasil per tahun yang diterima oleh nasabah adalah Rp.10.279.774. 4) Simpanan Berjangka Mudharabah dengan jangka waktu 12 bulan. Pada bulan Desember 2012 simpanan mudharabah berjangka waktu 12 bulan sebesar Rp.59.084.825 nisbah bagi hasil antara nasabah dengan BMT sebesar 43% : 57%. Jika rata-rata saldo bulanan simpanan berjangka waktu 12 bulan sebesar Rp.69.706.482 dan pendapatan simpanan berjangka mudharabah sebesar Rp.28.263.930, maka bagi hasil per tahun yang diterima oleh nasabah adalah Rp.10.301.579. Dari perhitungan tersebut di atas dapat diketahui bahwa pada BMT yang menerapkan bagi hasil, besar kecilnya keuntungan yang diperoleh nasabah tergantung pada pendapatan BMT, nisbah bagi hasil antara nasabah dan BMT, nominal simpanan berjangka mudharabah / rata-rata simpanan nasabah dan jangka waktu simpanan berjnagka mudharabah. Dengan melihat perhitungan bagi hasil tersebut diketahui bahwa pendapatan bagi hasil dapat meningkat apabila jumlah saldo simpanan berjangka mudharabah meningkat dan begitu juga sebaliknya,
Pembahasan Cara perhitungan bagi hasil dari koperasi syariah dapat dilihat dari kasus berikut : a) Simpanan Berjangka Mudharabah 1) Simpanan Berjangka Mudharabah dengan jangka waktu 1 bulan. Pada bulan Desember 2012 simpanan mudharabah berjangka waktu 1 bulan sebesar Rp.50.900.550, nisbah bagi hasil antara nasabah dengan BMT sebesar 38% : 62%. Jika rata-rata saldo bulanan simpanan berjangka waktu 1 bulan sebesar Rp.62.013.915 dan pendapatan simpanan berjangka mudharabah sebesar Rp.28.263.930, maka bagi hasil per tahun yang diterima oleh nasabah adalah sebagai berikut Rp.8.815.551. 2) Simpanan Berjangka Mudharabah dengan jangka waktu 3 bulan, nisbah. Pada bulan Desember 2012 simpanan mudharabah berjangka waktu 3 bulan sebesar Rp.54.325.400, nisbah bagi hasil antara nasabah dengan BMT sebesar 39% : 61%. Jika rata-rata saldo bulanan simpanan berjangka waktu
54
pendapatan bagi hasil dapat menurun apabila saldo simpanan berjangka mudharabah menurun seperti pada perhitungan simpanan berjangka mudharabah dengan jangka waktu 12 bulan yang pendapatan bagi hasilnya lebih besar daripada simpanan berjangka mudharabah dengan jangka waktu 1 bulan 3 bulan dan 6 bulan.
bagi hasil simpanan berjangka mudharabah dengan jangka waktu 1 bulan sebesar Rp.8.815.551 , dengan jangka waktu 3 bulan sebesar Rp.9.058.632 , dengan jangka waktu 6 bulan sebesar Rp.10.279.774 dan dengan jangka waktu 12 bulan sebesar Rp.10.301.579. Simpanan berjangka mudharabah yang paling tinggi pendapatan bagi hasilnya yaitu simpanan berjangka mudharabah dengan jangka waktu 12 bulan. Sedangkan hasil dari perhitungan bagi hasil simpanan mudharabah yaitu sebesar Rp.9.353.279. b. Dari analisis perhitungan bagi hasil yang telah dilakukan pada produk simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah, dapat diketahui bahwa besar kecilnya pendapatan bagi hasil yang diterima nasabah maupun perusahaan sangat tergantung dengan besar dan kecilnya saldo simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah. Apabila simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah bersaldo tinggi, maka pendapatan bagi hasil yang akan diterima juga tinggi. Sebaliknya apabila saldo simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah bersaldo rendah, maka pendapatan bagi hasil yang diterima juga rendah. c. Dari hasil analisis Return Of Investment mudharabah yang telah dilakukan pada periode tahun 2012 terhadap produk yang ada di BMT HARUM Tulungagung, yaitu simpanan berjangka mudharabah dan simpanan mudharabah, diketahui bahwa ROI mudharabah dari simpanan berjangka mudharabah sebesar 0,41% dan ROI mudharabah dari simpanan mudharabah sebesar 0,83% , angka tersebut merupakan hasil dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Maka dapat diketahui bahwa produk yang lebih berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan profitabilitas yaitu produk simpanan
b) Simpanan Mudharabah. Pada bulan Desember 2012 simpanan mudharabah sebesar Rp.140.337.875 dan nisbah bagi hasil antara nasabah dengan BMT sebesar 40% :60%. Jika rata-rata saldo bulanan simpanan mudharabah Rp.142.720.845 dan pendapatan simpanan mudharabah sebesar Rp.23.780.250, maka pendapatan bagi hasil per bulan yang diterima nasabah adalah Rp.9.353.279. Dari perhitungan di atas, bagi hasil pada BMT menunjukkan jumlah yang kecil, tetapi bagi hasil dapat meningkat jika pendapatan yang diperoleh BMT meningkat dan begitu juga sebaliknya bagi hasil bisa menurun jika pendapatan yang diperoleh BMT menurun. Jika pendapatan menurun, BMT memperoleh persentase kesepakatan nisbah secara sepihak. Inilah salah satu keunggulan dari BMT karena faktor resiko usaha menjadi pertimbangan yang sangat penting. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di perusahaan serta berdasarkan pada pembahasan dan analisis data untuk pemecahan masalah dalam rumusan masalah, maka peneliti dapat mengemukakan kesimpulan dan saran yang mungkin bisa bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan terhadap perbaikan dan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Adapun kesimpulan dan saran tersebut sebagai berikut: Kesimpulan a. Dari hasil analisis perhitungan bagi hasil yang dilakukan diketahui bahwa
55
mudharabah yang secara dominan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan profitabilitas di BMT HARUM Tulungagung.
mendapatkan modal lebih tinggi dari sebelumnya. b. Bagi BMT HARUM Tulungagung, karena yang lebih berpengaruh terhadap profitabilitas adalah produk tabungan mudharabah, maka peneliti menyarankan agar BMT HARUM Tulungagung harus melakukan inovasi untuk menarik minat masyarakat guna menabung di BMT dengan cara memberikan merchandise saat pembukaan rekening atau memberikan doorprize bagi para nasabah yang total tabungannya mencapai nominal yang cukup tinggi. Dengan banyaknya respon masyarakat untuk menabung di BMT meningkatkan pendapatan sehingga dapat mempengaruhi tingkat profitabilitasnya.
Saran a. Bagi BMT HARUM Tulungagung sebaiknya tidak hanya berupaya untuk meningkatkan laba, tetapi yang terpenting adalah usaha untuk meningkatkan profitabilitas dengan cara menekan biaya operasional seperti biaya fee korlap/ freelance. BMT HARUM Tulungagung juga harus meningkatkan profesionalisme yang dimiliki oleh pengelola, sehingga dengan modal yang dimiliki sekarang nantinya bisa lebih maju dan
DAFTAR PUSTAKA
Agus, R. Satrono (2001), Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi) (Edisi Pertama), Yogyakarta : BPFE. Agus, R. Sartono (2009), Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi) (Edisi ke Empat), Yogyakarta : BPFE. Antonio, M. Syafi’I (2001), Bank Syariah dar Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani. Brigham et.al (2001), Manajemen Keuangan (Edisi ke Delapan), Jakarta : Erlangga. Indriantoro.Nur, Supomo Bambang (2009), Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE. Inkopsyah-BMT, http//: www.inkopsyahbmt.co.id Karim, A. Adimarwan (2004), Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarata : PT. Rajagrafindo Persada. Sakti, Ali (2007), Ekonomi Islam, Jakarta : Aqsa Publishing. Sujoko, Dkk (2004), Metode Penelitian Untuk Akuntansi Edisi Pertama, Malang : Bayumedia. Syafri, Sofyan Harahap (2004), Teori Akuntansi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Warren et.al (2006), Pengantar Akuntansi (Edisi 21), Jakarta : Salemba Empat
56