MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK (Studi Korelasi di SMK Negeri Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012)
Oleh Ichwani Siti Utami NIDN. 0413018901 ( Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNPAM)
ABSTRAKSI Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMK Negeri Kota Tangerang Selatan, Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMK Negeri Kota Tangerang Selatan, untuk mengukur seberapa besar korelasi motivasi belajar ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan di SMK Negeri Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitupenelitian yang maknanya belum menggambarkan hasil penelitian sebelumnya dilakukan pengelolaan dan analisis lebih lanjut dengan menggunakan statistika dengan pendekatan permasalahan asosiatif, yaitu suatu pernyataan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih.Hubungan variabel dalam penelitian ini adalah hubungan kausal, yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat.Ada variabel independent (variabel sebab) dan variabel dependent (akibat).Variabel dependent (dipengaruhi) oleh Variabel independent dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X) dan variabel dependent adalah prestasi belajar (Y).Dengan alat atau instrument berupa angket serta prestasi anak didik yang didasarkan pada nilai rapot masing-masing peserta didik yang dijadikan sampel. Dari hasil pembahasan diperoleh hasil bahwa hubungan terbukti secara empiris terdapat korelasi antara motivasi belajar peserta didik ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Tangerang Selatan.Pengaruhnya adalah sebesar 0,881 artinya hubungan antara motivasi belajar peserta didik dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan SMK Negeri di Tangerang Selatan adalah kuat, positif, dan signifikan. Bahwa hubungan fungsional antara variabel motivasi belajar peserta didik (X) dengan variabel prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Tangerang Selatan (Y) ditunjukkan oleh persamaan regresi linier sederhana : Y = 34,843 + 0,401XX, adalah berarti (signifikan) dan linier. Persamaan regresi linier sederhana tersebut menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 skor variabel motivasi belajar peserta didik (X) akan mempengaruhi kenaikan variabel prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Tangerang Selatan (Y) sebesar 0,401 pada konstanta sebesar 34,843. Skripsi ini terdiri + 100 halaman yang terdiri dari 75 halaman hindu arab dan sisanya angka romawi, dengan buku acuan dari tahun 2000-2011. Kata kunci: Korelasi, motivasi belajar peserta didik, prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan
23
lain seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya sehingga dapat mempengaruhi peserta didik yang dapat membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku yang dimungkinkan untuk ditampilkan oleh para peserta didik. Peserta didik yang mempunyai motivasi yang kuat akan diikuti dengan munculnya disiplin diri dimana disiplin tersebut merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Atau pada garis besarnya motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik, pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat, yang ada pada diri peserta didik. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan kedisiplinan kelas. Motivasi merupakan bagian dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran karena motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif. Dari permasalahan yang terjadi diatas jelas bahwa perlu adanya menanamkan dan menumbuhkan motivasi perserta didik agar prestasi belajar pendidikan kewarganageraan dapat ditingkatkan. Menanamkan dan menumbuhkan motivasi tersebut dapat dilakukan dengan melalui peran orangtua yang harus memberikan pengawasan terhadap anak, contohnya menanyakan kepada anak segala kegiatan yang dilakukan setiap hari, kebutuhan yang harus dilengkapi. Kemudian peran guru disekolah sebagai orang tua kedua yang dimana harus memberikan contoh terutama berkaitan dengan nilai-nilai disiplin, disamping memberikan kedisiplinan, dorongan kepada peserta didik meningkatkan prestasi belajar. Peran sekolah juga tak kalah penting dalam menumbuhkan motivasi peserta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan suatu kebutuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan aspek individu dan aspek sosial dan juga mengarahkan pada perkembangan dasar generasi yang dapat meningkatkan pembangunan di segala bidang.Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan output merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 Adanya perbedaan prestasi belajar peserta didik banyak diakibatkan oleh berbagai faktor.Prestasi belajar diakibatkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan.Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang berkaitan dengan konsep-konsep yang 24
didik seperti memberikan sarana prasarana yang memadai dan berkualitas dan memberikan beasiswa bagi peserta didik yang berprestasi. B. Identifikasi Masalah 1. Masih kurangnya motivasi belajar peserta didik terhadap pelajaran pendidikan kewarganegaraan. 2. Peranan orang tua yang masih kurang untuk memotivasi peserta didik dalam belajar. 3. Peranan guru masih kurang untuk motivasi peserta didik dalam belajar. 4. Belum terdapat pencapaian prestasi belajar untuk mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. 5. Adanya kesenjangan antara motivasi dengan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. 6. Masih kurang minat dalam diri peserta didik dalan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. C. Pembatasan Masalah Adapun yang dimaksud dengan motivasi pada penulisan ini adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subyek untuk melakukan suatu perbuataaan dalam suatu tujuan.Motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan prestasi belajar pada penulisan ini adalahhasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam laporan seperti raport. Suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Adapun prestasi belajar yang diukur adalah prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan yang diperoleh peserta didik pada semester ganjil tahun ajaran 2011- 2012. Dalam halini penelitian yang akan dilakukan pada Lembaga Pendidikan Kejuruan Negeri di seluruh Kota Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2011- 2012. D. Perumusan Masalah Apakah terdapat Korelasi antara Motivasi Belajar Ditinjau Dari Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Peserta Didik? BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.
Deskripsi Teoritis 1. Hakikat Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi-kondisi atau keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada organisme dan mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan.Sedangkan motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.Motivasi adalah sebagai suatu dorongan kehendak 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.Jadi dalam penelitian ini motivasi belajar diartikan sebagai dorongan yang ada dan timbul dalam diri peserta didik untuk belajar atau meningkatkan pengetahuan akuntansinya. 2. Hakekat Belajar
serta
A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara motivasi ditinjau dari prestasi belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Kota Tangerang Selatan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Tangerang Selatan. Adapun Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Tangerang Selatan, terdiri dari : 1. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tangerang Selatan Jalan Waru Kelurahan Ciater Serpong Tangerang Selatan. 2. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tangerang Selatan Jalan Pondok Aren Raya No.52 RT: 002 RW: 04, Pondok Aren-Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15224. 3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Tangerang Selatan Jalan Raya Puspitek-Kp.Sarimulya Setu, Setu, Tangerang Selatan, Banten 15319. C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau penelitian iniadalah seluruh peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kota Tangerang Selatan yaitu pada Kelas XI Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Sampel Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu:
pemahaman
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain akanmenyebabkan proses perubahan. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. 4. Hakikat Prestasi Belajar
"Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap".Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar harus berjalan secara efektif agar mampu mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan.Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu.Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
n=
N 1 + Ne2
Keterangan: n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi 26
e
: Persenkelonggaran ketidakn telitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi 10%.
One Way (F). Koefisien regresi dinyatakan berarti ( signifikan ) apabila Fhitung ( Anova ) lebih besar daripada Fkritis/tabel ( α; df1; df2 ) dan dinyatakan linear apabila Fhitung (Anova One Way) lebih kecil daripada Fkritis/tabel ( α; df1; df2 ).
904 n
= 1+ 904 (0,1)2 904
n
=
BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Data Variabel Prestasi Kerja N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 90 buah, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol (0).Artinya semua data siap untuk diproses. Mean atau ratarata nilai statistik adalah 76.06 dengan standar error 0.686. Penggunaan standar error of Mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Median atau titik tengah nilai statistik adalah nilai yang didapat apabila semua nilai diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka Median 75.00 menunjukkan bahwa nilai Prestasi Belajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah 75.00 ke atas, 50% nya adalah 75.00 ke bawah. Standar Deviasi adalah 6.512 dan varian yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 42.413.Penggunaan standar deviasi adalah untuk menilai sebaran ratarata sampel.Ukuran Skewness adalah 0.876.Untuk penilaian, nilai tersebut diubah menjadi angka rasio. Rasio Skewness adalah: nilai skewness/standarerror skewness yaitu 0.876/0.454 = 1,929. Jika rasio skewness berada diantara nilai -2.00 sampai dengan 2.00 maka distribusi data adalah normal, sehingga data di atas masih berdistribusi normal. Nilai Kurtosis adalah 0.063.Nilai tersebut diubah menjadi angka rasio. Maka rasio Kurtosis
1 + 9,04 904 n n n
= 10,04 = 90,03 = 90 (dibulatkan)
D. Teknik Analisis Data 1. Pengorganisasian Data 2. Hipotesis Statistik H0 rXY< 0 : H1 : rXY> 0 Keterangan : r : Korelasi antara motivasi belajar ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. X : Variabel motivasi belajar. Y : Variabelprestasi belajar pendidikan kewarganegaraan H0 : Menyatakan tidak ada korelasi antara motivasi belajar ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. H1 : Menyatakan ada korelasi antara motivasi belajar ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan.
3. Uji Persyaratan Analisis Dalam Penelitian ini, data yang sudah diorganisir, diuji terlebih dahulu normalitasnya dengan menggunakan Kolomogorov Smirnov (Z) Sighitung selanjutnya data dinyatakan berdistribusi normal apabila Sig.hitung> Sig.kritis. 4. Analisis Data Ketika data dari variable yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan analisis (normal) selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Untuk mengetahui tingkat korelasi motivasi belajar ditinjau dari prestasi belajar siswa, dinyatakan oleh persamaan regresi linear sederhana yaitu : y = a + bx dan dilakukan uji keberartian (signifikan) koefisien regresi (uji Anova) dan uji linearitas regresi dengan dan Anova 27
adalah: -0.063/0.503 = -0.125. Jika rasio kurtosis berada diantara nilai 2.00 sampai dengan 2.00 maka distribusi data adalah normal, sehingga data di atas masih berdistribusi normal, karena tidak melebihi angka dua. Range prestasi belajar peserta didik atas mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan pengurangan dari nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 95-70 = 25. (Nilai minimum Prestasi Belajar adalah 70, sedangkan nilai maksimum adalah 95). Range nilai prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan sebesar 25, artinya selisih antara batas antar kelas terakhir dan batas bawah kelas pertama nilai prestasi belajar peserta sebesar 25. Sementara angka persentil prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan 90 peserta didik adalah sebagai berikut: Nilai Presentil Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan 25 <70.00 50 <75.00 75 <80.00 2. Deskripsi Data Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik N atau jumlah data yang valid (sah untuk diproses) adalah 90 buah, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol (0).Artinya semua data siap untuk diproses. Mean atau ratarata nilai statistik adalah 102.88 dengan standar error 1.510. Penggunaan standar error of Mean adalah untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Median atau titik tengah nilai statistik adalah nilai yang didapat apabila semua nilai diurutkan dan dibagi dua sama besar. Angka Median 104.50 menunjukkan bahwa nilai motivasi belajar peserta didik adalah 104.50 ke atas, 50% nya adalah 104.50 ke bawah. Sedangkan modus adalah nilai
yang sering muncul yaitu 96, artinya variabel motivasi belajar peserta didik paling banyak bernilai 96.Standar Deviasi adalah 14.320 dan varian yang merupakan kelipatan standar deviasi adalah 205.075.Penggunaan standar deviasi adalah untuk menilai sebaran ratarata sampel.Ukuran Skewness adalah -0.021.Untuk penilaian, nilai tersebut diubah menjadi angka rasio. Rasio Skewness adalah: nilai skewness/standar error skewness yaitu -0.021/0.254 = -0,082 Jika rasio skewness berada diantara nilai -2.00 sampai dengan 2.00 maka distribusi data adalah normal, sehingga data di atas masih berdistribusi normal. Nilai Kurtosis adalah 0.491.Nilai tersebut diubah menjadi angka rasio. Maka rasio Kurtosis adalah: -0.491/0.503 = -0.976. Jika rasio kurtosis berada diantara nilai 2.00 sampai dengan 2.00 maka distribusi data adalah normal, sehingga data di atas masih berdistribusi normal, karena tidak melebihi angka dua. Range motivasi belajar peserta didik merupakan pengurangan dari nilai maksimum dengan nilai minimum, yaitu: 141-74 = 67. (Nilai minimum motivasi belajar peserta didik adalah 74, sedangkan nilai maksimum adalah 141). Range nilai motivasi belajar peserta didik sebesar 67, artinya selisih antara batas antar kelas terakhir dan batas bawah kelas pertama nilai motivasi belajar peserta didik sebesar 67. Sementara angka persentil motivasi belajar 90 peserta didik adalah sebagai berikut: Nilai Presentil Motivasi Belajar Peserta Didik 25 <93.25 50 <104.50 75 <113.00 A. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Normalitas Data Variabel Y 28
Berdasarkan uji normalitas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sampel motivasi belajar peserta didik berdistribusi normal. Selanjutnya, karena sampel berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji hipotesis dan analisa data motivasi belajar peserta didik.
Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan KolmogorovSmirnov(a) Statisti c df Sig.
Label
Prestasi_ Belajar
.089
90
Shapiro-Wilk Statisti c df Sig.
.073
.977
90
.109
a Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi (Sig.) yang mengacu pada kolom Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan masingmasing adalah 0,073. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan yang diperoleh berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sampel prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan berdistribusi normal. Selanjutnya, karena sampel berdistribusi normal, maka akan dapat dilakukan analisis lebih lanjut. 2. Normalitas Data Variabel X Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Peserta Didik Label
Motivas i_ Belajar
KolmogorovSmirnov(a) Stati stic df Sig. .106
90
.064
B. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Pengujian Linieritas Uji Regresi Linier Mode l
1
90
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) Motivasi_ Belajar_Si swa
Beta
34.843
2.383
.401
.023
t 14.62 0
Sig. .000
17.45 8
.881
.000
a Dependent Variable: Prestasi Belajar Pkn
Berdasarkan perhitungan diatas, maka persamaan regresi liniernya adalah: Y = 34,843 + 0,401X Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh persamaan estimator regresi linear yang berbentuk Y = 34,843 + 0,401X. Hasil uji dengan statistik menyatakan bahwa persamaan regresi linear tersebut berarti, artinya persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksir harga Y jika nilai X diketahui. Uji F (Signifikasi Regresi) Anova
Shapiro-Wilk Stati Sig stic df . .976
Standardiz ed Coefficien ts
Mod el 1
.09 6
Regressi on Residual Total
a Lilliefors Significance Correction
Sum of Squares 2929.03 1
Mean Square
df 1
2929.031
845.692
88
9.610
3774.72 2
89
F 304.7 86
Sig. .000( a)
a Predictors: (Constant), Motivasi_Belajar_Siswa b Dependent Variable: Prestasi_Belajar_Pkn
Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi (Sig.) yang mengacu pada kolom Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikansi motivasi belajar peserta didik masing-masing adalah 0,064.Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,050.Hal ini menunjukkan bahwa data motivasi belajar peserta didik yang diperoleh berdistribusi normal.
Diperoleh Fhit = 304,786 dan 6,48 sehingga Fhit = 304,786 > Ftab = 6,48; maka persamaan regresi tersebut tersebut sangat signifikan. ANOVA one way Between Groups Within Groups Total
29
Sum of Squares 3703.88 9
df
Mean Square
42
88.188
70.833
47
1.507
3774.72
89
F 58.51 5
Sig. .000
2
belajar pendidikan kewarganegaraan. Lebih jelas penulis gambarkan pada grafik daerah penerimaan dan penolakan.
Uji linieritas regresi motivasi belajar peserta didik dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan sebagaimana pada tabel 4.10.dibawah ini menunjukkan bahwa Fhit = 58,515 -2=6,48) diperoleh Ftab = 6,48; maka Fhit> Ftab, model linier diterima. 2. Pengujian Signifikasi a. Uji Korelasi Output Perhitungan Korelasi Motivasi_Belajar_Sis wa
Motivasi _Belajar _Siswa
Prestasi_Be lajar_Pkn
1
.881
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
A. Kesimpulan Bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian sebagaimana diuraikan dalam Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hubungan terbukti secara empiris terdapat korelasi antara motivasi belajar peserta didik ditinjau dari prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan. Pengaruhnya adalah sebesar 0,881 artinya hubungan antara motivasi belajar peserta didik dan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan adalah kuat, positif, dan signifikan. 2. Bahwa hubungan fungsional antara variabel motivasi belajar peserta didik (X) dengan variabel prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Tangerang Selatan (Y) ditunjukkan oleh persamaan regresi linier sederhana :Y = 34,843 + 0,401XX, adalah berarti (signifikan) dan linier. Persamaan regresi linier sederhana tersebut menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 skor variabel motivasi belajar peserta didik (X) akan mempengaruhi kenaikan variabel prestasi belajar pendidikan kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan (Y) sebesar 0,401 pada konstanta sebesar 34,843. B. Implikasi Hasil penelitian ini memberikan bahwa motivasi belajar peserta didik akan dapat membantu dan mengarahkan peserta didik dalam proses belajar. Hal ini berarti motivasi belajar akan menunjang prestasi belajar peserta didik
.000
N Prestasi_Belajar_Pkn
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
90
90
.881
1
.000
N
90
90
Dari perhitungan analisis koefisien korelasi dapat diperoleh r = 0,88 atau nilai r mendekati 1, serta apabila dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi nilai r, berarti antara variabel X dan Y memiliki korelasi yang kuat. b. Koefisien Determinasi Adjusted R Square (r2) Model Summaryb
Change Statistics Model 1
R R Square .881 a .776
Adjusted R Square .773
Std. Error of the Estimate 3.100
R Square Change .776
F Change 304.786
df1
df2 1
88
Sig. F Change .000
a. Predictors: (Constant), Motivasi_Belajar_Siswa b. Dependent Variable: Prestasi_Belajar_Pkn
Hal ini menunjukkan kontribusi variabel X atas Variabel Y sebesar 77,6 % sedangkan sisa oleh faktor lain. c. Uji-t Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Motivasi_Belajar_Siswa - Prestasi_Belajar_Pkn
26.822
Std. Deviation
Std. Error Mean
9.120
.961
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 24.912
28.732
t 27.900
df
Sig. (2-tailed) 89
.000
Keterangan : Dipilih level Signifikan: 0,05 n = 90 = 1,660
Berdasarkan hasil pengujian rumus di atas maka thit> ttab yaitu 27,900 > 1,660 yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya motivasi belajar peserta didik berkorelasi terhadap variabel Y prestasi 30
di sekolah menengah kejuruan. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi yang berharga bagi peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajarnya. C. Saran 1. Bahwa rata (mean) variabel Prestasi Belajar Pendidikan Kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan (Y) adalah “cukup baik”. Untuk itu, disarankan agar Prestasi Belajar Pendidikan Kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan tersebut dapat ditingkatkan kearah yang lebih baik, melalui upaya diantaranya adalah dengan bagaimana peserta didik harus memiliki Motivasi Belajar yang tinggi, dan variabel-variabel lain
yang juga dapat mendorong kearah Prestasi Belajar Pendidikan Kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan yang lebih baik. 2. Bahwa rata-rata (mean) variabel Motivasi Belajar Peserta Didik (X) adalah “cukup baik”. Untuk itu disarankan agar Motivasi Belajar Peserta Didik tersebut dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik, melalui upaya peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik sehingga memperoleh Prestasi Belajar Pendidikan Kewargenegaraan pada SMK Negeri di Kota Tangerang Selatan yang lebih lagi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi,1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi.Jakarta : Rineka Cipta. Darsono, Max, 2000. Belajar dan Pembelajaran, Semarang : CV IKIP Semarang Press. Danim, Sudarwan,2004. Rineka Cipta.
Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, Jakarta:PT
Djamarah, Syaiful Bahri,2000.Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hakim, Tursan,2006,Belajar Secara Efektif,Jakarta: PT Puspa Swara. Mappa, Syamsu,1994. Teori Belajar Orang Dewasa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Noehi,Nasution, 2000. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama. Sardiman, A.M, 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto,2003.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta :Rineka Cipta. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung:Femana. Winkel, WS, 1996.Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia.
31