i
PENGARUH STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TIPE LABA-LABA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi
Oleh M. FADLAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
ii
ABSTRAK PENGARUH STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TIPE LABA-LABA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh: M. Fadlan Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh usaha siswa itu sendiri, melainkan juga ditentukan oleh penggunaan strategi belajar yang tepat. Berdasarkan observasi yang dilakukan, diketahui pembelajaran IPS Terpadu semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 belum memenuhi KKM. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, yaitu strategi belajar peta konsep tipe laba-laba. Peta konsep tipe laba-laba dapat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017?”. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan metode True Experimental Design dengan desain penelitian Posttest Only Control Design. Teknik analisis data menggunakan rumus koefisen korelasi Eta (ȵ ) dan uji f. Hasil penelitian, menunjukkan ada pengaruh yang positif dengan nilai 0,66 yang memiliki arti cukup berarti atau sedang dan nilai signifikan yang diperoleh adalah 46,31 sehingga strategi belajar peta konsep tipe laba-laba dapat dihandalkan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif IPS Terpadu. Dapat disimpulkan ada pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: Hasil Belajar, Pengaruh, Peta Konsep tipe Laba-laba, Strategi
iii
PENGARUH STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TIPE LABA-LABA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017
Oleh M. FADLAN
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
vii
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama M. Fadlan dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 11 Juli 1995, anak ketiga dari dari pasangan Bapak Warizal Aceng Juanda dan Ibu Ida Rasnilam. Peneliti memulai pendidikan di SD Al-Azhar II Bandar Lampung selesai pada tahun 2007 berijazah, SMPN 4 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2010 berijazah, SMAN 5 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2013 berijazah. Pada tahun 2013, peneliti diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Program Studi Pendidikan Sejarah lewat jalur SBMPTN (tertulis) dan dengan skripsi ini peneliti menamatkan pendidikannya pada jenjang S1.
Peneliti pernah aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di HIMAPIS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS) sebagai Sekretaris Bidang Kaderisasi periode 2015-2016, kemudian sebagai Bendahara Umum di FOKMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Sejarah dan Alumni) periode 2015-2016, serta sebagai Bendahara Umum di organisasi eksternal HMI Cabang Bandar Lampung Komisariat KIP Universitas Lampung periode 2016-2017.
viii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap Syukur kepada Allah Swt dan dengan niat tulus ikhlas, kupersembahkan karya sederhana ini sebagai Ungkapan bakti dan setiaku kepada: Kedua orang tua ku tercinta Ida Ras Nilam dan Warizal Aceng Juanda yang dengan kesabaran dan kasih sayangnya selalu menerangi hidupku dan senantiasa Mendoakanku dalam setiap sujudnya Mendoakan keberhasilan, kesuksesan, Dan Keberkahan ku dimasa depan.
Almamaterku tercinta Universitas Lampung
ix
MOTTO
“HIDUP ADALAH PERJUANGAN PANJANG! DAN HANYA DAPAT DIMENANGKAN DENGAN PANTANG TOLAK TUGAS DAN PANTANG TUGAS TAK SELESAI (MEGA OC)
x
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi Belajar Peta Konsep Tipe Laba-laba Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMPN 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017” pada Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada berbagai pihak yang telah menyumbangkan pemikiran, motivasi, dan waktunya untuk memperlancar penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti haturkan kepada: 1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 3. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;
xi
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung; 6. Bapak Drs. Syaiful M, M. Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, sekaligus Dosen Pembahas dalam penelitian ini. Terima kasih banyak atas dukungan, masukan, saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini; 7. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. sebagai Dosen Pembimbing I, terima kasih yang tak terhingga atas kesempatannya, waktunya, segala saran, dukungan, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini; 8. Bapak Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing II dan Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih banyak telah menjadi PA yang baik dan juga terima kasih atas waktunya, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini; 9. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Drs. H. Maskun, M.H. Drs. Wakidi, M.Hum. Drs. H. Tontowi Amsia, M.Si. Hendri Susanto, S.S. M.Hum. Dr. Risma Sinaga, M.Hum. Suparman Arif, S.Pd., M.Pd. Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum. Drs. Ali Imron, M.Hum. Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd. Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd. dan Marzius Insani, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan ilmu, pengalaman berharga kepada peneliti;
xii
10. Bapak Sartijan, M.Pd. Plh. Kepala SMP Negeri 4 Bandar Lampung yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan dalam proses penelitian; 11. Ibu Yuli Ratnawati, S.Pd. guru mitra penelitian yang telah membimbing dan memberikan saran yang bermanfaat untuk skripsi ini; 12. Sahabat lama, Desna, Ika Khdjh, Annisa DL, Yolanda Pratiwi, Faiza Putri terima kasih atas dukungannya; 13. Sahabat SMA, Mega Sekar, Yunita Felani, Fahman Mundaca, Putri Septia, Ridha Mentari terima kasih motivasi dan semangatnya; 14. Sahabat serta teman-teman kuliah Pendidikan Sejarah terhebat yang pernah peneliti kenal, Asep Junairi, Astri KD, Alidya Mei, Achmad Didik, Abdul Asyakir, Imam Ubaidah, Navil Alfarisi, Ning Ayu, Nurul Fahma, Adi Wiranata, Tri Dewi, Rinaldo, Regiano terima kasih atas perhatiannya;
15. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandar Lampung Komisariat KIP Universitas Lampung;
16. Kak Puji dan Kak Ody Iqbal terima kasih bantuannya dalam mengajarkan peneliti mengolah data skripsi; 17. Adik-adikku Andre Mustofa dan Tommy terima kasih doanya, duluan yaa...; 18. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2013, semoga berkah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Peneliti,
M. Fadlan NPM 1313033050
Februari 2017
xiii
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................
1 5 5 5 6
REFERENSI II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8 2.1.1 Konsep Pengaruh ..................................................................... 8 2.1.2 Konsep Strategi ....................................................................... 8 2.1.3 Konsep Peta Konsep ................................................................ 10 2.1.4 Konsep Hasil Belajar ............................................................... 14 2.2 Kerangka Pikir .................................................................................. 15 2.3 Paradigma ......................................................................................... 16 2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 17 REFERENSI III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 3.2 Desain Penelitian .............................................................................. 3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 3.3.1 Populasi Penelitian .................................................................. 3.3.2 Sampel Penelitian .................................................................... 3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ....................................... 3.4.1 Variabel Penelitian .................................................................. 3.4.2 Definisi Operasional Variabel ................................................. 3.4.2.1 Strategi Peta Konsep Tipe Laba-laba ....................... 3.4.2.2 Hasil Belajar ............................................................. 3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 3.5.1 Observasi .................................................................................
20 20 21 21 23 25 25 25 26 26 27 27
xiv
3.5.2 Tes ........................................................................................... 3.5.3 Dokumentasi ............................................................................ 3.5.4 Wawancara .............................................................................. 3.5.5 Kepustakaan ............................................................................ 3.6 Uji Instrumen Penelitian ..................................................................... 3.6.1 Uji Validitas Instrumen ........................................................... 3.6.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 3.6.3 Tingkat Kesukaran ................................................................... 3.6.4 Daya Pembeda ......................................................................... 3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................... 3.7.1 Pengkorvesian Skor Menjadi Nilai .......................................... 3.7.2 Uji Prasyarat ............................................................................ 3.7.2.1 Uji Normalitas ........................................................... 3.7.2.2 Uji Homogenitas ....................................................... 3.7.3 Uji Analisis Data ..................................................................... 3.7.3.1 Uji Hipotesis ..............................................................
27 28 29 29 29 30 30 31 32 33 33 34 34 34 35 35
REFERENSI IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 4.1.1.1 Sejarah Berdirinya SMPN 4 Bandar Lampung ......... 4.1.1.2 Letak Geografis ......................................................... 4.1.1.3 Kedaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan ............. 4.1.1.4 Keadaan Siswa SMPN 4 Bandar Lampung ............... 4.1.1.5 Visi dan Misi SMP Negeri 4 Bandar Lampung ........ 4.1.1.6 Kondisi Sarana dan Prasarana SMPN 4 Bandar Lampung ........................................ 4.1.1.7 Kegiatan Ekstrakulikuler di SMPN 4 Bandar Lampung .................................... 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 4.1.2.1 Kelas Eksperimen ...................................................... 4.1.2.2 Kelas Kontrol ............................................................ 4.1.3 Hasil Uji Persyaratan Instrumen .............................................. 4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ..................................................... 4.1.3.2 Hasil Uji Realibilitas ................................................. 4.1.3.3 Hasil Tingkat Kesukaran ........................................... 4.1.3.4 Hasil Daya Pembeda ................................................. 4.1.4 Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ........................................ 4.1.4.1 Hasil Pengkonversian Skor ke Nilai .......................... 4.1.4.2 Hasil Penelitian pada Kelas Eksperimen ................... 4.1.4.3 Hasil Penelitian pada Kelas Kontrol ......................... 4.1.4.4 Uji Normalitas ........................................................... 4.1.4.5 Hasil Uji Homogenitas ..............................................
39 39 39 40 40 43 43 44 45 46 46 54 58 58 60 61 62 63 64 71 72 73 78
xv
4.1.5 Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 80 4.2 Pembahasan ....................................................................................... 84 REFERENSI V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 91 5.2 Saran ................................................................................................. 92 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93 LAMPIRAN ................................................................................................... 95
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Halaman Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 ............................................................................................ Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII C dan VIII E Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................................................ Desain Penelitian Posttest Only Control Design ................................ Total Populasi Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung ............... Populasi Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung ........................ Sampel Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung .......................... Pedoman Penskoran Posttest .............................................................. Kriteria Realibilitas ............................................................................. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran .................................................. Klasifikasi Daya Beda ......................................................................... Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan ............... Daftar Nama Kepala SMP Negeri 4 Bandar Lampung ....................... Keadaan Tenaga Pendidik SMP Negeri 4 Bandar Lampung .............. Keadaan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 4 Bandar Lampung ...... Keadaan Siswa SMP Negeri 4 Bandar Lampung ............................... Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 4 Bandar Lampung ....... Ekstrakulikuler SMP Negeri 4 Bandar Lampung ............................... Pembagian Anggota Kelompok Kelas Eksperimen ............................ Uji Validitas Instrumen Posttest Pertama ........................................... Uji Validitas Instrumen Posttest Kedua .............................................. Uji Validitas Instrumen Posttest Ketiga .............................................. Hasil Tingkat Kesukaran Posttest I ..................................................... Hasil Tingkat Kesukaran Posttest II ................................................... Hasil Tingkat Kesukaran Posttest III .................................................. Hasil Daya Pembeda Posttest I ........................................................... Hasil Daya Pembeda Posttest II .......................................................... Hasil Daya Pembeda Posttest III ........................................................ Penskoran Hasil Posttest I Kelas Eksperimen .................................... Penskoran Hasil Posttest II Kelas Eksperimen ................................... Penskoran Hasil Posttest III Kelas Eksperimen .................................. Penskoran Hasil Posttest I Kelas Kontrol ........................................... Penskoran Hasil Posttest II Kelas Kontrol ..........................................
3
3 21 22 23 24 28 31 32 33 36 39 41 42 43 44 45 49 58 59 59 61 61 62 62 63 63 65 66 67 68 69
xvii
33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42.
Penskoran Hasil Posttest III Kelas Kontrol ........................................ Nilai Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Eksperimen pada Posttest I, 2, dan 3 ...................................................................... Nilai Hasil Belajar IPS Terpadu Kelas Kontrol pada Posttest I, 2, dan 3 ...................................................................... Perbandingan Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. Perhitungan Normalitas Kelas Eksperimen ........................................ Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol ............................................... Distrubusi Hasil Kelas Eksperimen .................................................... Distribusi Hasil Kelas Kontol ............................................................. Hasil Posttest Kelas Kontrol (Y1) dan Kelas Eksperimen (Y2) ......... Ulangan Harian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................
70 71 72 73 76 77 78 78 80 85
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Halaman Peta Konsep Tipe Laba-laba ..................................................... 12
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Halaman Pengesahan Judul .......................................................... Surat Izin Penelitian Pendahuluan ................................ Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Pendahuluan .................................................................. Surat Izin Penelitian ...................................................... Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian .............. Rekomendasi Pembahas ................................................ Silabus Pembelajaran .................................................... RPP ................................................................................ Hasil Peta Konsep Tipe Laba-laba Siswa...................... Daftar Ulangan Harian .................................................. Kisi-kisi Soal Posttest ................................................... Soal Posttest .................................................................. Perbaikan Soal Posttest 3 .............................................. Kunci Jawaban Posttest.................................................. Validitas Instrumen ....................................................... Reliabilitas Instrumen ................................................... Tingkat Kesukaran Posttest ........................................... Daya Pembeda Posttest ................................................. Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. Tabel Uji Chi Kuadrat ................................................... Lampiran Foto ...............................................................
96 98 99 100 101 102 103 107 123 125 127 129 138 140 141 174 190 196 206 214 215
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input peserta didik untuk menimbulkan suatu hasil yang diiinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan (Purwanto, 2011:18). Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang RI No 20 Tahun 2003). Pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sistem pendidikan, karena dengan melalui proses tersebut tujuan pendidikan dapat tercapai dalam bentuk perubahan perilaku siswa. Isi dari proses kegiatan pembelajaran adalah bahan (materi) belajar yang bersumber dari kurikulum. Pembelajaran diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik.
2
Pembelajaran merupakan unsur yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Kegiatan pembelajaran dalam kelas sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan oleh sebab itu, pemahaman yang benar mengenai arti pembelajaran diperlukan oleh pengajar maupun pendidik yang benarbenar mengerti keadaan dalam kelas. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan tugas utama seorang pengajar yaitu dengan menyelenggarakan pembelajaran dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui hakikat belajar, mengajar, dan strategi pembelajaran (Iskandar Wassid, 2011:1).
Merujuk pada pendapat di atas, dalam kegiatan pembelajaran guru memiliki peran sentral dalam memberikan pembelajaran agar siswa dapat menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu objek yang ditentukan seperti aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Tinggi maupun rendahnya hasil belajar siswa tidak semata-mata hanya ditentukan oleh usaha siswa itu sendiri melalui kegiatan belajar yang intens, melainkan juga ditentukan oleh kemampuan gurunya dalam menyampaikan pembelajaran. Artinya, upaya siswa untuk memahami materi pembelajaran harus diimbangi dengan kemampuan memadai yang dimiliki oleh guru dalam menyampaikan materi. Berdasarkan observasi yang dilakukan, diketahui “pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan selama ini masih didominasi oleh pembelajaran dengan metode konvensional dan diskusi kelompok. Guru menjelaskan materi dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok” (Wawancara dengan Ibu Yuli Ratnawati, S.Pd. tanggal 13 September 2016). Hasil mata pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 masih kurang optimal dan belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.
3
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 Nilai ≥ 73 < 73 Jumlah
A 10 20 30
B 11 19 30
C 10 21 31
D 5 15 20
Kelas VIII E F G 11 15 16 20 18 18 31 33 34
H 13 18 31
I 16 14 30
J 13 18 31
K 9 13 22
Jumlah Siswa 129 194 323
Presentase
Ket
39% T 61% BT 100%
Sumber: Daftar nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017
Pada penelitian kali ini, peneliti akan meneliti hasil belajar kognitif siswa Kelas VIII C dan Kelas VIII E. Berikut hasil ulangan harian di kedua kelas.
Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII C dan VIII E Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas VIII Jumlah Siswa Presentase Ket C E ≥ 73 10 11 21 34% T < 73 21 20 41 66% BT Jumlah 31 31 62 100% Sumber: Daftar nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 Nilai
Tabel 2 di atas, menunjukkan hasil belajar IPS Terpadu siswa di kedua kelas masih banyak yang belum tuntas. Adapun siswa yang mendapat nilai < 73, atau belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal) berjumlah 62 siswa atau sekitar 66% dari jumlah keseluruhan siswa. Adapun Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, “apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah” (Djamarah, 2000:18).
4
Kondisi di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPS Terpadu masih terdapat permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang harus segera dicarikan permecahannya. Untuk menyikapi hal tersebut, perlu adanya suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu diantaranya dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat, yaitu strategi belajar peta konsep. Peta konsep atau Concept map merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sedang berkembang saat ini. Pembelajaran dengan strategi ini menekankan pada pengetahuan awal yang harus dimiliki oleh siswa sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Peta konsep menurut Martin (1994) (dalam Trianto, 2014: 185), merupakan inovasi baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna dalam kelas. Menurut Sutrisno “peta konsep dapat ditampilkan dan berperan untuk membuat pembaca menjadi senang karena keindahan tampilan kerangka pikir yang dituangkan dalam peta konsep sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa” (Sutrisno, 2007:89). Nur (dalam Trianto, 2014: 187) membagi peta konsep menjadi empat macam, yaitu: 1) 2) 3) 4)
pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (events chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).
Berkaitan dengan uraian di atas, untuk memperbaiki kualitas pembelajaran maka peneliti mengambil judul “Pengaruh Strategi Belajar Peta Konsep Tipe Laba-laba
5
terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017”. 1.2
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, antara lain: 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi guru Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menciptakan pembelajaran, meningkatkan pemahaman, profesionalitas, kualitas guru dan pendidik lainnya.
6
b. Bagi siswa Dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta siswa dengan lingkungannya. c. Bagi Sekolah Diharapkan dapat dijadikan sebagai alternatif strategi pembelajaran, dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian Standar Kelulusan sehingga dapat meningkatkan prestasi sekolah. d. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang efektif dan untuk menambah pengalaman dalam mendidik.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini hasil belajar kognitif. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah SMP Negeri 4 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017.
7
REFERENSI
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar. Hal. 18 Iskandar Wassid dan Dadand Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal. 1 Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.18 Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenamedia Group. Hal.185 Sutrisno. 2007. Pengembengan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Dirjen Dikti Diknas. Hal 89 Trianto, Op.Cit., Hal. 187
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA, DAN HIPOTESIS
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Pengaruh Menurut Surakhmad “pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari benda atau orang dan juga gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di sekelilingnya” (Surakhmad, 1989:7). “Pengaruh dapat berarti dorongan atau bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek” (Hugiono & Poerwantana, 1987:47). Jadi, dari pendapatpendapat tersebut bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda sehingga mempengaruhi apaapa yang ada di sekitarnya.
Maka pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu setelah penggunaan strategi tersebut, dalam kegiatan pembelajaran untuk melihat perubahan pada hasil belajar siswa.
2.1.2 Konsep Strategi Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
9
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Secara khusus strategi belajar dijelaskan oleh Michael Pressley (1991) (dalam Trianto, 2014: 169), yang menyatakan bahwa strategi-strategi belajar adalah operator-operator kognitif meliputi dan terdiri atas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar).
Adapun Sulistyono (2003) (Dalam Trianto, 2014:169), mendefinisikan “strartegi belajar sebagai tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru”.
Menurut Made ada empat jenis utama strategi belajar yang dapat dilatihkan, yaitu: 1. Strategi Mengulang (Rehearsal Strategies) Strategi-strategi mengulang membantu memindahkan pembelajaran dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang namun tidak membantu membuat bermakna informasi baru tersebut. Strategi-strategi mengulang dibedakan atas mengulang sederhana dan mengulang kompleks yang meliputi menggaris bawahi ide-ide dan pembuatan catatan. 2. Strategi Elaborasi (Elaboration Strategies) Elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karenanya membuat pengkodean akan memberikan kemudahan dan lebih memberikan kepastian. Dengan menggunakan strategi elaborasi akan lebih memungkinkan membantu pembelajaran dalam pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek terpilih untuk ditransferke memori jangka panjang. 3. Strategi Organisasi (Organization Strategies) Tujuan strategi organisasi adalah membantu pembelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan menggunakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi subset yang lebih kecil. Strategi organisasi dibedakan atas perbuatan kerangka garis besar, pemetaan konsep memonics yang meliputi pemotongan, akronim, dan kata berkait.
10
4. Strategi Metakognitif (Metakognitive Strategies) Metakognitif berhubungan dengan berfikir siswa tentang berfikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat (Made Wena, 2011:4-8).
Menurut Hamalik “Strategi belajar peta konsep atau sering disebut dengan strategi peta konsep termasuk dalam strategi organisasi. Suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum”(Hamalik, 2005:162). Stimuli adalah objek-objek atau orang. Konsep atau pengertian merupakan kondisi utama yang diperlukan untuk menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari sekumpulan stimulus dan objek-objeknya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, jadi strategi belajar adalah tindakan khusus yang dilakukan oleh seorang guru untuk mempermudah dalam menyampaikan pembelajaran, sehingga siswa dengan cepat dapat memahami materi dengan efektif. 2.1.3 Konsep Peta Konsep Menurut Trianto “peta konsep (concept mapping) menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari” (Trianto, 2014:183). Peta konsep atau Concept mapping merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sedang berkembang saat ini. Peta Konsep merupakan salah satu bagian dari startegi oganisasi. Strategi organisasi bertujuan membantu pembelajar meningkatkan kebermaknaan bahanbahan organisasi yang bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan
baru,
terutama
dilakukan
dengan
mengenakan
struktur
pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Startegi-strategi organisasi
11
dapat terdiri dari pengelompokkan ulang ide-ide atau konsep-konsep menjadi subset yang lebih kecil. Strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Carrol (dalam Trianto, 2014:185) mendefinisikan bahwa konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian. Abstraksi berarti suatu proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil elemenelemen tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain. Peta konsep menurut Martin, “ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal dihubungkan ke konsep lain pada kategori yang sama” Martin (dalam Trianto, 2014:185). “Strategi ini meminta siswa mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsepkonsep utama” (Zaini, 2008:168). Disini garis panah mempunyai makna untuk menghubungkan konsep-konsep utama sehingga akan menjadikan gambar tersebut mempunyai arti yang bermakna. 1.
Macam-macam Peta Konsep Menurut Nur, “peta konsep ada empat macam, yaitu pohon jaringan, rantai kejadian, peta konsep siklus, dan peta konsep laba-laba” Nur (dalam Trianto, 2014:187). a) Peta Konsep Pohon Jaringan Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain dituliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada peta konsep menunjukkan hubungan antar ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis memberikan hubungan antara konsep-konsep. b) Peta Konsep Rantai Kejadian Peta konsep digunakan untuk memberikan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Rantai kejadian ini mengutamakan suatu kejadian pokok atau
12
kejadian awal yang kemudian mengakibatkan kejadian lain sampai tertuju pada suatu hasil. c) Peta Konsep Siklus Peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Peta konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang. d) Peta Konsep Laba-laba Menurut Trianto (2014: 189), peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah pendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehingga dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan halhal berikut: (a) tidak menurut hierarki, (b) kategori yang tidak pararel; dan (c) hasil curah pendapat. Hampir sama halnya pendapat di atas, menurut Hisyam, “pembelajaran peta konsep laba-laba meminta siswa membuat suatu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai atau dihubungkan dengan garis panah, dan setiap garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu” (Hisyam, 2007:174).
Gambar 1. Peta Konsep Tipe Laba-laba
2.
Langkah-langkah Peta Konsep Tipe Laba-laba Hisyam, dkk (2007: 174) menjabarkan langkah-langkah peta konsep labalaba sebagai berikut. a) Pilih salah satu topik atau teks sebagai bahan evaluasi atau assesmen. b) Meminta siswa untuk melakukan brainstorming (curah gagasan). c) Meminta siswa untuk membuat spider concept map, yakni satu gambar yang saling berhubungan antar konsep.
13
d) e) f) g)
Siswa diminta untuk menuliskan konsep-konsep utama secara terpisah. Pastikan siswa membuat garis penghubung antar konsep. Siswa menuliskan menentukan konsep-konsep yang relevan. Sebelum mengakhiri tugas, siswa diminta menulis satu kata atau level di atas garis penghubung. h) Mengurutkan konsep yang inklusif ke yang kurang inklusif, yakni mengurutkan sesuai dengan kejadian yang telah dialami, dilihat, atau didengar. i) Setelah dikoreksi, guru mengembalikan kepada siswa. 3.
Kelebihan dan Kekurangan Peta Konsep 1) Kelebihan Menurut Stita (2011), peta konsep memiliki kelebihan yaitu, a) Dapat meningkatkan pemahaman siswa, karena peta konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna. b) Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir siswa. c) Akan memudahkan siswa dalam belajar. d) Sebagai sarana untuk membiasakan otak berfikir terkonsep dalam segala hal. e) Dapat digunakan sebagai pengganti ringkasan yang lebih fleksibel. f) Dapat mempermudah pemahaman siswa dan guru. g) Dapat menyatukan satu persepsi antara guru dan siswa dan h) Dapat digunakan dalam berbagai hal. (Stita, 2011. http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/urgensi-petakonsep.html) 2)
Kekurangan
Menurut Stita (2011), peta konsep memiliki kelebihan yaitu, a) Pemahaman peta konsep dapat dicapai dengan syarat siswa sudah memahami pokok bahasan. b) Siswa sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat dalam materi yang dipelajari. c) Siswa sulit menentukan kata penghubung untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. (Stita, 2011. http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/urgensi petakonsep.html)
Menurut Sutrisno “peta konsep dapat ditampilkan dan berperan untuk membuat pembaca menjadi senang karena keindahan tampilan kerangka pikir yang dituangkan dalam peta konsep sehingga proses pembelajaran
14
lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa” (Sutrisno, 2007:89). Maka Strategi belajar peta konsep adalah suatu tindakan khusus yang meminta siswa mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan dengan konsep-konsep lain. 2.1.4 Konsep Hasil Belajar Sudjana (dalam Kunandar, 2010: 276), mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Selanjutnya Gagne&Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2013: 37) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa. Bloom dalam (Suprijono, 2011:6) mengemukakan “hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), coprehesion (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organizations (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized” Bloom dalam (Suprijono, 2011: 6). Hasil belajar dalam penelitian ini yaitu, hasil belajar pada ranah kognitif. Menurut Sudijono, “Tujuan dari ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut: 1) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
15
2) Pemahaman (Comprehension) adalah kemampuan seseorang diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sisi. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci. 3) Penerapan atau aplikasi (Application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret. 4) Analisis (Analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagiab-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor yang lain. 5) Sintesis (Synthesis) adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. 6) Penilaian atau evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai, atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada” (Sudijono 2008:50-52).
Dari pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka hasil belajar adalah kemampuan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2.2
Kerangka Pikir
Strategi belajar peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal dihubungkan ke konsep lain pada kategori yang sama. Didalam penelitian ini, diharapkan strategi belajar peta konsep tipe labalaba dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Atas dasar itulah, peneliti mengadakan penelitian tentang pengaruh startegi peta konsep tipe
16
laba-laba terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa pada Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung. Bertindak sebagai variabel bebas adalah pengaruh Strategi belajar peta konsep tipe laba-laba (selanjutnya disebut X) dan sebagai varibel terikatnya adalah hasil belajar kognitif (disebut Y). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas yaitu, Kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan Kelas VIII E sebagai kelas kontrol. 2.3
Paradigma
X1
Variabel Y
X2
Keterangan : X1
: Pembelajaran strategi belajar peta konsep tipe laba-laba
X2
: Pembelajaran konvensional
Y
: Hasil Belajar : Garis Pengaruh
17
2.4
Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hipo (sementara) dan thesa pernyataan atau teori. Menurut Arikunto (2006:71) “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Menurut (Sugiyono, 2015: 96) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui fakta maupun data dari hasil penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh strategi belajar Peta Konsep Tipe Laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu, untuk menguji hipotesis tersebut dapat digunakan hipotesis sebagai berikut: H0 = Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. H1 = Ada pengaruh yang positif dan signifikan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017.
18
REFERENSI
Winarno, Surakhmad. 1989. Pengantar penelitian ilmiah dasar, metode dan teknik. Bandung : Tarsito. Hal. 7 Hugiono dan Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT Bina Aksara. Hal.47 Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenamedia Group. Hal.169 Trianto, Loc.Cit. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Hal 4-8 Hamalik, 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hal 162 Trianto, Op.Cit., Hal. 183 Ibid., Hal 185 Trianto, Loc.Cit. Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Hal. 168 Trianto, Op.Cit., Hal. 187 Ibid., Hal 189 Hisyam, Op.Cit., Hal. 174 Hisyam, Loc.Cit. Stita, 2011. Urgensi Peta Konsep. (Online) Tersedia: http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/urgensi-peta-konsep.html Stita, Loc.Cit. Sutrisno. 2007. Pengembengan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Dirjen Dikti Diknas. Hal 89
19
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Hal. 276 Suprahatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hal 37 Agus Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. Hal. 6 Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal. 50-52 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 71 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hal. 96
20
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian
“Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2015:2). Lebih lanjut lagi Sukardi menjelaskan, “Metodologi penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang hendak diteliti” (Sukardi, 2003: 19). Dengan demikian metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan seseorang dalam memecahkan permasalahan guna mendapatkan jawaban yang tepat. Pada penelitian ini metode yang peneliti gunakan yaitu metode penelitian True Eksperimental Design. Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. 3.2
Desain Penelitian
Metode penelitian True Eksperimental Design memiliki bermacam-macam jenis desain. Jenis Desain dalam penelitian ini menggunakan Posttest-Only Control Design. Artinya pembelajaran dilakukan tanpa tes awal, tes dilakukan kepada
21
siswa setelah diberikan treatment kemudian di ujikan (posttest) dengan materi soal yang telah dipelajari pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Dalam desain ini, Sugiyono menyatakan “terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak” (Sugiyono, 2016:113). Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya tentang desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut: Tabel 3. Desain Penelitian Posttest Only Control Design R
X
R
O1 O2
O1 = Data kelompok yang diberi perlakuan O2 = Data kelompok yang tidak diberi perlakuan Pengaruh perlakuan dan tidak diberi perlakuan terhadap hasil belajar siswa = (O1:O2) (Sugiyono, 2016:112) Dengan demikian desain dalam penelitian ini menggunakan posttest only control design, dimana peneliti menggunakan dua kelompok sebagai penelitian. Kelompok pertama diberi treatment dan kelompok kedua tidak diberi treatment. 3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:117). Menurut Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto,
22
2006:130). Jadi populasi merupakan keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian. Total populasi pada penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017 seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 4. Total Populasi Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Kelas VIII A B C D E F G H I J K Total
Siswa LK
Siswa PR
Jumlah
10 8 12 9 12 12 16 11 13 14 11 129
20 22 19 11 19 21 18 20 17 17 11 196
30 30 31 20 31 33 34 31 30 31 22 323
RataNilai rata UH Terendah 68,07 69,93 70,58 63,5 70,71 72,18 71,12 67,94 73,67 74,13 70,45
48 46 50 40 52 56 54 46 50 58 58
Nilai Tertinggi 88 90 86 82 86 90 88 84 90 92 84
% Mencapai KKM 33% 37% 32% 25% 35% 45% 47% 42% 53% 42% 41%
Sumber : Olah Data Peneliti Tahun 2016 Penelitian ini menggunakan kegiatan eksperimental, dimana dalam penelitian eksperimen, kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan. Dalam kondisi yang telah dimanipulasi ini, biasanya dibuat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kepada kelompok eksperimen, akan diberikan treatment atau stimulus tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil dari reaksi kelompok ini yang akan diperbandingkan. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan tertentu pada kelompok eksperimental dan menyediakan kelas kontrol untuk perbandingan.
23
Berdasarkan hal tersebut populasi dalam penelitian ini adalah Tabel 5. Populasi Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung RataNilai Nilai rata Terendah Tertinggi UH 1 C 70,58 50 12 19 86 2 E 70,71 52 12 19 86 Sumber : Hasil Olah Data Pengambilan Sampel Tahun 2016 Kelas No VIII
Siswa LK
Siswa PR
Presentase Mencapai KKM 32% 35%
3.3.2 Sampel Penelitian “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2016:118). Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Sampling bertujuan untuk menentukan sampel dalam suatu penelitian. Teknik sampling sangat diperlukan dalam penelitian ini. Teknik sampling (teknik pengambilan sampel) adalah suatu teknik yang dianggap peneliti memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu mempunyai kemampuan
yang
sama.
“Pengambilan
sampel
pada
dasarnya
dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probality sampling” (Sugiyono, 2016:119).
Adapun teknik penarikan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Non probability sampling memiliki beberapa jenis, diantaranya purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini. Teknik ini dilakukan pada seluruh populasi, tapi terfokus pada
24
target. “Purposive sampling merupakan penetuan sampel yang berdasarkan pertimbangan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap suatu objek yang sesuai dengan tujuan penelitian” (Arikunto, 2010:183). Penelitian ini menggunakan 2 sampel yaitu Kelas VIII C dan VIII E.
Adapun pertimbangan-pertimbangannya sebagai berikut: a. Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu yang mengajar di kedua kelas tersebut merupakan guru yang sama; b. Siswa memiliki rata-rata ulangan harian yang relatif sama yaitu 70,96 untuk Kelas VIII C dan 70,69 untuk Kelas VIII E; c. Siswa yang mencapai standar KKM 73, hanya 32% untuk kelas eksperimen dan 35% untuk kelas kontrol; d. Nilai tertinggi pada Kelas VIII C Kelas VIII E sama yaitu 86; e. Nilai terendah pada Kelas VIII C 50 dan Kelas VIII E 52; f. Jumlah siswa kedua kelas sama yaitu 31 siswa; g. Kedua kelas belum memperoleh materi “Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia”. Tabel 6. Sampel Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung RataNilai Nilai rata Terendah Tertinggi UH 1 C 70,58 50 12 19 86 2 E 70,71 52 12 19 86 Sumber : Hasil Olah Data Pengambilan Sampel Tahun 2016 Kelas No VIII
Siswa LK
Siswa PR
Presentase Mencapai KKM 32% 35%
Sesuai pertimbangan diatas, sampel dalam penelitian ini adalah Kelas VIII C dan Kelas VIII E, kemudian dari dua kelas tersebut dipilih kembali kelas eksperimen
25
dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba yaitu Kelas VIII C dan kelas kontrol mendapatkan metode pembelajarn konvensional yaitu Kelas VIII E. 3.4
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Penelitian “Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Arikunto, 2006:99). Pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah straetegi belajar peta konsep tipe laba-laba serta variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif.
3.4.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Menurut Sugiyono adalah, “penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur” (Sugiyono, 2015:31). Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjukan alat ukur yang tepat untuk mengambil data yang sesuai dengan variabel yang akan diukur. Sehingga pada definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran variabel yang akan diteliti, maka perlu adanya batasan atau definisi oprasional tentang variabel yang akanditeliti. Definisi oprasional variabel dalam penelitian ini adalah:
26
3.4.2.1 Strategi Peta Konsep Tipe Laba-laba Strategi belajar peta konsep atau sering disebut dengan strategi peta konsep termasuk dalam strategi organisasi. Sedangkan Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu megorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Strategi peta konsep tipe laba-laba ini meminta siswa mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep utama. Disini garis panah mempunyai makna untuk menghubungkan konsep-konsep utama sehingga akan menjadikan gambar tersebut mempunyai arti yang bermakna.
3.4.2.2 Hasil Belajar Hasil belajar secara normatif merupakan hasil penelitian terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran yang dinyatakan dengan nilai berupa huruf dan angka. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang diperoleh siswa tersebut setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Terjadi perubahan perilaku tersebut dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan siswa sebagai hasil belajar dan proses interaksi dengan lingkungannya yang diwujudkan dalam pencapaian hasil belajar kognitif. Hasil belajar yang merupakan variabel terikat yang mengarah kepada hasil belajar kognitif. Dimana hasil tersebut diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba. Hasil belajar diketahui setelah adanya test. Kemampuan kognitif tersebut terdiri dari
27
enam aspek yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian, diantaranya: 3.5.1 Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Hadi (1986) (dalam Sugiyono, 2016:203). Teknik observasi yang dilakukan peneliti ialah observasi langsung. Observasi langsung adalah pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa (Margono, 2007:159). Observasi ini dilakukan peneliti selama melakukan penelitian di SMP Negeri 4 Bandar Lampung, dengan mengamati proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
3.5.2 Tes Tes atau kuis merupakan “alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan” (Arikunto, 2011:52).
Tes yang digunakan merupakan tes pilihan ganda yang terdiri dari dua puluh butir soal yang tersebar dalam enam ranah kognitif yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Tes dilakukan kepada siswa setelah diberikan treatment kemudian di ujikan
28
(posttest) dengan materi soal yang telah dipelajari pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Adapun pedoman tes pada tabel berkut: Tabel 7. Pedoman Penskoran Posttest NO Jenjang Kognitif 1 C1 2 C2 3 C3 4 C4 5 C5 6 C6 Total Sumber: Olah Data Peneliti
Jumlah Soal 5 5 4 3 2 1
Skor 1 2 2 3 4 4
Jumlah 5 10 8 9 8 4 44
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa skor yang diberikan untuk setiap jenjang kemampuan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang maka skor yang diberikan akan semakin tinggi. Terkait perbedaan skor yang diberikan untuk setiap jenjangnya, tidak ada pedoman yang peneliti gunakan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Sudijono “Orang yang paling tahu berapa bobot yang seharusnya diberikan terhadap jawaban yang betul itu adalah pembuat soal itu sendiri, yaitu tester, karena dialah orang yang paling tahu mengenai derajat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar” (Sudijono, 2008:306). Dengan demikian, maka tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian
pertanyaan
atau
latihan
yang
digunakan
untuk
mengukur
pengetahuan.
3.5.3 Dokumentasi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan-peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum lain yang berhubungan dengan masalah
29
penyelidikan (Nawawi, 1991:133). Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang sudah ada, seperti data siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung, serta nilai ulangan harian terakhir Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017. 3.5.4 Wawancara “Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data” (Mohammad Ali, 1992: 64). Wawancara yang digunakan yakni wawancara tidak terstruktur dengan guru IPS Terpadu SMP Negeri 4 Bandar Lampung. 3.5.5 Kepustakaan Kepustakaan dapat diartikan sebagai studi penelitian yang dilaksanakan dengan cara mendapatkan sumber-sumber data yang diperoleh di perpustakaan yang melalui buku-buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Nawawi, 1991:133). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan dalam penelitian ini, seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data pendukung yang diambil dari berbagai referensi. 3.6
Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. “Instrument sebagai alat pengumpul data yang dibuat dan dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris
30
sebagai mana adanya” (Margono, 2010:155). Terdapat dua persyaratan penting yang harus dimiliki instrumen sebagai alat pengumpul data, yaitu valid dan reliabel. 3.6.1 Uji Validitas Instrumen “Validitas suatu instrumen penelitian tidak lain adalah derajat yang menunujukan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur” (Sukardi, 2003:122). Validitas yang peneliti gunakan yaitu validitas butir soal atau validitas item. Adapun rumus yang digunakan dengan rumus product moment sebagai berikut:
rxy =
( √
)– ( (
)
) (
)
Keterangan: r = Koefisien korelasi Pearson xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan x = Jumlah skor X y = Jumlah skor Y x2 = Jumlah kuadrat dari skor X y2 = Jumlah kuadrat dari skor Y n = Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2013:75)
Penentuan valid atau tidaknya setiap butir instrumen tersebut, nilai-nilai koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai standar indeks validitasnya.
3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan (Sukardi, 2003:127). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015:121). Ada berbagai cara yang digunakan untuk mengetahui
31
kereliabilitasan suatu soal. Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus menggunakan rumus alpha, sebagai berikut:
r11 = (
)(
∑
)
r11 ∑
= Realibitas yang dicari = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total (Suharsimi Arikunto, 2008:109) Bila koefisien reliabilitas telah dihitung maka untuk menetukan kiteria reliabilitas yakni sebagai berikut: Tabel 8. Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r11) 0,80 < r11≤ 1,00 0,60 < r11 ≤ 0,80 0,40 < r11≤ 0,60 0,20 < r11≤ 0,40 0,00 < r11≤ 0,20
Kriteria Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (2008: 75) 3.6.3 Tingkat Kesukaran Setelah soal dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya setiap butir soal dihitung tingkat kesukarannya. Sebab soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar.
Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
TK =
32
Keterangan: TK : Angka indeks kesukaran item NP : Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul N : Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar (Sudijono, 2008:372)
Setelah
diketahu
indeks
kesukaran
tiap
butir
soal,
maka
untuk
menginterpretasikan tingkat kesukarannya dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini: Tabel 9. Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Besarnya P Kurang dari 0,30 0,30 - 0,70 Lebih dari 0,70 Sumber : Sudijono (2008:372)
Interpretasi Sangat Sukar Cukup (Sedang) Mudah
3.6.4 Daya Pembeda Daya Beda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya beda soal dapat dicari dengan menggunakan rumus: D = PA-PB dimana PA =
dan PB =
Keterangan: D BA BB JA JB PA PB
: daya beda soal : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar butir soal yang diolah : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar butir soal yang diolah
33
Klasifikasi daya beda: Tabel 10. Klasifikasi Daya Beda Besarnya D Interpretasi Kurang dari 0,20 Jelek (poor) 0,20-0,40 sedang(satisfactory) 0,40-0,70 baik (good) 0,70-1,00 baik sekali (excellent) negatif semuanya tidak baik Sumber: Sudijono, 2008: 389 3.7
Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan dari masalah yang ada. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian kuantitatif. Data yang dianalisis merupakan nilai siswa yang diperoleh setelah adanya tes. 3.7.1 Pengkorvesian Skor Menjadi Nilai Setelah pengambilan data dilakukan, maka akan diperoleh skor dari masingmasing siswa. Skor yang didapat, disebut skor mentah (raw score). Setelah dihitung skor mentah setiap siswa, langkah selanjutnya adalah mengolah skor mentah tersebut menjadi nilai-nilai jadi. Nilai-nilai jadi yang dimaksud adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu. Rumus yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai adalah sebagai berikut:
Sumber (Arikunto, 2013:272)
34
3.7.2 Uji Prasyarat Sebelumnya perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data. Langkah-langkah uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 3.7.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menganalisis data adalah melakukan uji normalitas pada data. Data di uji kenormalannya, apakah data kedua kelompok tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan α = 5% 2. Hipotesis Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 3. Statistik Uji
∑
(
)
Keterangan: = Frekuensi harapan = Frekuensi yang diharapkan k = Banyaknya pengamatan 4. Keputusan Uji Tolak H0 jika x2 ≥ x dk = (k-1) dengan taraf α 5% = taraf nyata untuk pengujian.
3.7.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kelompok siswa atau sampel yang berasal dari kedua kelompok tersebut dapat dikatakan bervarians
35
sama (homogen) ataupun tidak. “Uji homogenitas data adalah uji persyaratan analisis tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013: 289). Untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data, maka peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
F0 =
varian besar varian terkecil
Prosedur pengujian statistiknya sebagai berikut: 1. Menentukan formula hipotesis H0 = data varians homogen H1 = data varians tidak homogeny 2. Menentukan taraf nyata (α) dan nila X2 Taraf nyata yang digunakan ialah 5% (0,05) Nilai F dengan db pembilang (v1) = n-1 dan db penyebut (v2) = n-1 3. Menentukan kriteria pengujian H0 diterima apabila F0 ≤ Ftabel H0 ditolak apabila F0 ≥ Ftabel 4. Kesimpulan Menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak. (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013:290-291)
3.7.3 Uji Analisis Data 3.7.3.1 Uji Hipotesis Setelah data penelitian diperoleh, lalu di analisis data yang bertujuan mengetahui adakah pengaruh yang positif dan signifikan dari startegi peta konsep tipe labalaba terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Analisis data yang peneliti gunakan yaitu rumus Eta (ȵ) dan Uji F.
1. Uji Eta (ȵ)
36
N1 dan N2 YT ∑ Ῡ 2 dan Ῡ 2
= Sampel 1 dan sampel 2 = rata-rata dari seluruh sampel kelompok 1 dan 2 = Jumlah kuadrat kedua buah sampel = rata-rata tiap kelompok
Setelah didapat nilai koefisien korelasi Eta (ȵ) maka dapat diketahui arti dari nilai koefisien korelasi dengan melihat tabel interval nilai koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 11. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Interval Nilai Kekuatan Hubungan 1. KK=0,0 Tidak ada 2. 0,00
2. Uji F Untuk mencari signifikan menggunakan rumus Uji F sebagai berikut:
F=
ȵ (
( ȵ )(
) )
Keterangan: n = Jumlah Sampel k = Jumlah subkelas adalah variabel nominal (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013:48) Kriteria Uji F: Terima H1 tolak H0 apabila Fhitung ≤ Ftabel Tolak H1 terma H0 apabila Fhitung > Ftabel Kriteria uji F, apabila F ≤ F(v1)(v2) maka H1 ditolak dan apabila F > F(v1)(v2) maka H1 diterima dengan V1=k-1, V2=n-k dan taraf nyata 5% (0,05) (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013:48).
37
REFERENSI
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 19 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 130 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hal. 203 Margono. 2007., Op.Cit. Hal. 159 Sugiyono., Op.Cit. Hal. 118 Ibid., Hal. 119 Ibid., Hal. 112 Ibid., Hal. 120 Arikunto, Suharsimi. Op.Cit. Hal. 99 Sugiyono., Op.Cit. Hal. 31 Trianto., Op.Cit. Hal. 185 Ibid., Hal. 152 Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal. 306 Arikunto, Suharsimi. Op.Cit. Hal. 272 Mohammad Ali. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Hal. 64 Margono., Op.Cit. Hal. 155 Sukardi., Op.Cit. Hal. 127
38
Sugiyono., Op.Cit. Hal. 121 Arikunto, Suharsimi. Op.Cit. Hal. 109 Ibid., Hal. 75 Sudijino., Op.Cit. Hal. 372 Sudijino., Loc.Cit. Ibid., Hal. 389 Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara Hal. 289 Ibid., Hal. 290-291 Ibid., Hal. 47 Ibid., Hal. 48 Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 133 Naawawi. Loc.Cit
91
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Terdapat pengaruh yang positif strategi belajar peta konsep tipe laba-laba terhadap hasil belajar kognitif siswa Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung sebesar 0,66. Hal ini berarti pengaruh strategi belajar peta konsep tipe laba-laba memiliki pengaruh positif dengan kekuatan hubungan cukup berarti atau sedang. Pengaruh positif memiliki arti strategi belajar peta konsep tipe laba-laba memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa, ketika strategi belajar peta konsep tipe laba-laba sering diterapkan maka akan meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini sesuai dengan satu kelebihan strategi belajar peta konsep yaitu, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil uji F yang didapat adalah Fhitung memiliki signifikan 46,31 karena, Fhitung lebih besar dari Ftabel 3,84. Signifikan artinya suatu data yang dapat di buktikan kebenaranya berdasarkan statistik. Berdasarkan penelitian, peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05 itu artinya 95% data yakin betul-betul benar. Dari kedua uji tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi belajar peta konsep tipe laba-laba memiliki pengaruh yang positif dengan kekuatan hubungan cukup dan signifikan sehingga strategi belajar peta konsep tipe laba-laba ini khususnya pada
92
materi Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia dapat digunakan sebagai startegi pembelajaran disekolah pada Kelas VIII SMP Negeri 4 Bandar Lampung. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang akan disampaikan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Pihak sekolah diharapkan dapat mempertimbangkan penerapan strategi belajar peta konsep tipe laba-laba sebagai salah satu alternatif dalam mengajar Mata Pelajaran IPS Terpadu dengan harapan hasil belajar kognitif yang diperoleh dapat maksimal. 2. Bagi Guru, strategi peta konsep tipe laba-laba diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau alternatif dalam kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran IPS Terpadu untuk meningkatkan hasil belajar. 3. Perlu diadakan penelitian tentang strategi belajar peta konsep tipe labalaba pada Mata Pelajaran atau kompetensi lain untuk mengembangkan penggunaan
pada
Mata
Pelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa.
atau
kompetensi
lain
dalam
93
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Jaya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hugiono dan Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT Bina Aksara. Iskandar Wassid dan Dadand Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Mohammad Ali. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Hal. 64 Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Oemar Hamalik. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar. Ruseffendi, E.T. 1994. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang NonEksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
94
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2003). Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Suprahatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sutrisno, L dkk. 2007. Pengembengan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Dirjen Dikti Diknas. Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenamedia Group. Winarno, Surakhmad. 1989. Pengantar penelitian ilmiah dasar, metode dan teknik. Bandung : Tarsito. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Sumber Lain: Stita, 2011. Urgensi Peta Konsep. (Online) Tersedia: http://stitattaqwa.blogspot.co.id/2011/07/urgensi-peta-konsep.html (Diakses 20 Juli 2016 Pukul 22:30 WIB)