perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIERJO SRAGEN
SKRIPSI Oleh : SRI SUWARTINAH X 4711174
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIERJO SRAGEN
Oleh : SRI SUWARTINAH X 4711174
skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelarSarjana Pendidikan Program Studi PendidikanJasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Sri Suwartinah. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS MELALUI PENGGUNAAN ALAT PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DAWUNG 2 SAMBIREJO SRAGEN . Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret., 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola Plastik Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus mempunyai 4 langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 15 siswa, terdiri atas 4 siswa putra dan 11 siswa putri. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes kemampuan, dan penelitian hasil belajar tolak peluru. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara statistik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik, dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari kondisi awal yang hanya 33,33 % siswa yang tuntas yaitu 5 siswa dari jumlah 15 siswa, siklus I 60 % atau 6 siswa yang mencapai nilai KKM 70 dan siklus II 73,33 % atau 11 siswa dari 15 jumlah siswa . Hasil belajar tolak peluru pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 60 % jumlah siswa yang tuntas adalah 9 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas pencapaian target penelitan yaitu siklus I 60 % dan siklus II 70 %.
Kata kunci :Hasil belajar, tolak peluru, gaya ortodoks, modifikasi bola plastik
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO # Setiap orang pernah bermimpi…tetapi tidak sama … Mereka yang pernah bermimpi di malam hari pikirannya terlena… Ketika bangun di pagi hari mereka menyadari Bahwa mimpi itu adalah kesia-siaan… Akan tetapi, seorang pemberani adalah Orang yang bermimpi di siang hari pada saat mata Mereka terbuka karena dapat membuat mimpi menjadi kenyataan … (T.E.Lawrence )
# Kerjakanlah sesuatu dengan kesungguhan dan do’a
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Teriring syukurku pada-MU, kupersembahkan karya ini untuk : ”Bapak dan Ibu” Ibu dan bapak tercinta , terima kasih atas do’a yang selalu menyertaiku
”Ngatino ”
Terima kasih yang selalu memberikan motivasi dan semangat belajar ”Ridho, Adtya, Tria Danang Nugroho” Yang memacuku semangatku menyelesaikan Skripsi ini Mahasiswa PPKHB Gelombang 3 JPOK FKIP UNS Teman-teman seperjuangan dari Sragen yang selalu mengerti arti penting persahabatan dan mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini
“Almamater”
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, dan segala karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan untuk memenuhi prasyarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini. 2. Drs. H.Mulyono, M.M, Ketua Jurusan Pendidikan Jurusan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Waluyo, S.Pd, M.Or, Ketua Progam Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd sebagai pembimbing I dan Drs. Agus Margono, M.Kes
sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi. 5. Drs. H,Sunardi, M.Kes
Pembimbing Akademik, yang telah memberikan
arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Progam studi pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi kualifikasi guru. 6. Supardi, S.Pd Kepala Sekolah sebagai guru pamong dan guru-guru serta stap Guru SD Negeri Dawung 2, Kecamatan Sambierjo, Kabupaten Sragen. 7. Siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 yang dengan senang hati bersedia menjadi obyek bagi penelitian ini. 8. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mendo’akan, mendukung serta memberi semangat.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Rekan JPOK yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. 10. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas pengorbanan yang telah diberikan dengan balasan yang lebih baik. Amin. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Sragen, 8 Juli 2012 PENULIS
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI JUDUL ...........................................................................................................
i
PERNYATAAN.............................................................................................
ii
PENGAJUAN ................................................................................................
iii
PESETUJUAN ...............................................................................................
iv
PENGESAHAN .............................................................................................
v
ABSTRAK .....................................................................................................
vi
MOTTO ......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Perumusan Masalah......................................................................
3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................
3
D. Manfaat Penelitian........................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................
4
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 1. Pengertian Tolak Peluru .........................................................
4
2. Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya Ortodoks ...........................
4
3. Penbelajaran ...........................................................................
7
a. Konsep Belajar .................................................................
7
b. Hakekat Belajar ................................................................
7
c. Prinsip –Prinsip Pembelajaran ......................................... commit to user d. Hasil Belajar .....................................................................
7
xi
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Media Pembelajaran ...............................................................
8
a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................
8
b. Peran dan Kegunaan Media Pembelajaran .......................
9
c. Kriterria Pemilihan media Pembelajaran ......................... 10 5. Alat Bantu Pembelajaran ........................................................ 10 a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran................................ 11 b. Ragam Pembelajaran Tolak Peluru dengan Modifikasi Bola Plastik ............................................................................... 11 c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik .................... 12 B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 15 A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 15 B. Subyek Penelitian ......................................................................... 16 C. Sumber Data ................................................................................. 16 D. Pengumpulan Data ....................................................................... 16 E. Validitas Data ............................................................................... 17 F. Analisis Data .. ............................................................................ 17 G. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................... 19 H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 19 I. Proses Penelitian .......................................................................... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 25 A. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................... 25 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 27 1. Siklus I Pertemuan 1 .............................................................. 27 a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 27 b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 27 c. Observasi ......................................................................... 29 d. Analisis dan refleksi ......................................................... 30 to user 2. Siklus I Pertemuancommit II.............................................................. 31 xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 31 b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 32 c. Observasi .......................................................................... 32 d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 33 3. Siklus II Pertemuan I............................................................. 34 a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 34 b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 34 c. Observasi .......................................................................... 36 d. Analisis dan Refleksi ....................................................... 37 4. Siklus II Pertemuan II ............................................................ 38 a. Perencanaan Tindakan ..................................................... 38 b. Tahap Pelaksanaan ........................................................... 38 c. Observasi .......................................................................... 40 d. Analisis dan refleksi ......................................................... 40
C. SIMPULAN, IMPLIKAI, DAN SARAN .................................... 45 A. Simpulan ................................................................................ 45 B. Implikasi................................................................................. 45 C. Saran....................................................................................... 47 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48 LAMPIRAN ................................................................................................... 49
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Cara Memegang Peluru ......................................................................
5
2. Serangkaian Gerakan Tolak Peluru Gaya Ortodoks ..........................
6
3. Pembelajaran Tolak peluru dengan Bola plastik................................ 11 4. Pembelajaran Tolak peluru dengan Bola Plastik Berisi Pasir ............ 12 5. Skema Kerangka Berpikir .................................................................. 14 6. Alur Analisis Data .............................................................................. 18 7. Alur Tahapan Siklus penelitian Tindakan Kelas................................ 21 8. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Peserta Didik ............................ 24 9. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Setelah Melalui Penggunaan Alat Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik ............................................... 43 10. Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Setelah Melalui Penggunaan Alat Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik ............................................... 44
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .................... 15 2. Deskripsi Data awal / Pra siklus ........................................................ 26 3. Deskripsi Data Akhir Siklus I ............................................................ 33 4. Deskripsi Data Akhir Siklus II ........................................................... 40 5. Perbandingan Data Pra Siklus, Data Akhir Siklus I, II ...................... 42 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru ........................................ 43
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 1. Data Hasil Nilai Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II ............................ 49 2. RPP Siklus I dan Siklus II .................................................................. 52 3. Foto – Foto Kegiatan.......................................................................... 101 4. Kartu Ceria ......................................................................................... 106 5. Surat Izin Penelitian ........................................................................... 107 Surat
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani di dalam dunia pendidikan seperti sekarang ini, merupakan mata pelajaran penting untuk mendidik manusia yang utuh dan berkarakter. Pendidikan Jasmani merupakan pengetahuan dasar yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun pelajaran pendidikan jasmani bagi sebagian siswa dianggap sebagai pendidikan yang sulit dan rumit, sehingga kemampuan siswa dalam pengetahuan dasar masih kurang. Oleh karena itu ke tidak mampuan menimbulkan kejenuhan dan kesulitan belajar terutama didalam menganalisa secara sederhana untuk memecahkan masalah dalam bentuk gerakan yang baik dan benar. Akibatnya prestasi belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding dengan pelajaran yang lain. Melihat dari kenyataan di atas, bisa kita katakan salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar olahraga adalah kurangnya pemanfaatan alat peraga olahraga saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga siswa kurang tertarik dan sulit memahami karena siswa tidak dilibatkan secara langsung. Menurut Mulyasa(2006:194) yang dikutip Waluyo(2011:13): “pembelajaran yang menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara pedidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure)”. Dalam hal ini peranan guru menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan pembelajaran. Seorang guru pendidikan jasmani dituntut agar melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna dan mengesan sehingga siswa akan lebih mudah menerima dan tertarik untuk melaksanakan seperti apa yang diinginkan oleh guru. Dengan demikian akan dapat tercapainya tujuan pembelajaran. Permasalahan yang masih penulis hadapi sebagai guru pendidikan jasmani kelas VI SD Negeri Dawung 2, Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen adalah commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani pada umumnya,dan konsep Tolak Peluru pada khususnya. Dari pengalaman penulis beberapa kali ulangan tentang Tolak Peluru, dari 15 siswa hanya berkisar 5 siswa (33,33%) yang tuntas mencapai KKM kelas 6 yaitu mencapai nilai 70 pada tes penjajakan karena anakanak merasa takut tidak bisa karena peluru dihangap terlalu berat dan sulit untuk menguasai tehnik tolak peluru dalam pembelajaran di SD. Hasil pengamatan dan diskusi penulis dengan teman sejawat dan kepala sekolah diindikasikan bahwa rendahnya hasil belajar tersebut adalah guru dalam melaksanakan pembelajaran hanya menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, siswa tidak dilibatkan. Tidak memanfaatkan alat peraga yang memadai sehingga siswa kurang dapat merespon dan jenuh dengan situasi pembelajaran seperti itu. Proses pembelajaran dalam bidang pendidikan merupakan proses komunikasi yang selalu melibatkan tiga komponen yaitu guru sebagai pengirim pesan, murid sebagai pelaksana pesan dan materi pembelajaran sebagai pesan itu sendiri. Agar upaya peningkatan prestasi belajar dapat meningkat, maka guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dapat dengan memanfaatkan media termasuk alat bantu di dalamnya. Demikian pentingnya pemanfaatan alat bantu dalam keberhasilan suatu pembelajaran, yang nantinya akan memberikan pengalaman lebih mengesankan sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya dibanding hanya dengan menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, yang segala sesuatunya hanya monoton. Dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas perlu dilakukan penelitian yang melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodoks Melalui Penggunaan Alat Pembelajaran Modifikasi Bola Plastik Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen ” .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
B . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di atas, masalah dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah alat bantu Pembelajaran bola plastik yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru di kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 ?.
C. Tujuan Penelitihan Berdasarkan permasalah yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru, melalui alat bantu pembelajaran modifikasi bola plastik .
D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen. a. Dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodoks b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 2. Bagi Guru Penjaskesrek SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen. a. Membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran tolak peluru gaya ortodoks yang efektif, inovatif dan kreatif. b. Menjadi acua bagi guru dalam memilih alternatif modifikasi alat pembelajaran yang lain 3. Bagi Sekolah SDN Dawung 2 Sambirejo Sragen. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan metode/model pembelajaran sebagai alternative dalam upaya mengaktifkan siswa dalam belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1.Pengertian Tolak Peluru Tolak Peluru termasuk cabang olahraga atletik dan masuk cabang lempar, Menurut Sunarya Basuki dkk(1980:128) pengertian tolak peluru adalah : ”Tolak peluru merupakan event lempar,tetapi istilah
yang digunakan bukan
lempar peluru tetapi tolak peluru. Ini sesuai dengan peraturan tentang cara melepaskan peluru,ialah dengan cara m menolak,bukannya melempar .Istilah dalam bahasa Inggris (The Shot Put.)”. Menurut Endang Widyastuti (2010:21), ” Tolak Peluru yaitu olahraga atletik dengan menggunakan peluru. Peluru dilempar dengan cara ditolakkan kearah sasaran. Dalam melaksanankan tolakan, dapat menggunakan gaya menyamping atau membelakangi sektor lemparan”.
2.Teknik dasar tolak gaya Ortodoks a.Cara Memegang Peluru. Menurut Sunaryo Basuki dkk (1980:128): cara menempatkan jari pada peluru,cara memegang peluru ada tiga macam : 1) Jari-jari agak renggang.Jari kelingking ditekuk berada di samping peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak peluru harus memiliki jari-jari yang kuat dan panjang.(gb.1 A) 2) Jari-jari agak rapat,ibu jari di samping,jari kelingking berada disamping belakang peluru.Jari kelingking kecuali berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser ,juga dapat membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan .cara ini lebih banyak digunakan dari pada cara yang pertama ( Gb.1 B) 3) Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari-jarinya pendek,dapat menggunakan cara terakhir ini : Jari-jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang. Jari kelingking di belakanh peluru sehingga dapat ikut menolak peluru.ibu jari untuk menahan geseran ke samping.Karena tangan pelempar kecil dan berjari –jari pendek,peluru di letakkan hampir pada seluruh lekuk tangan ( Gb.1 C ) commit4to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
lingkaran.Sewaktu mendarat kaki ditekuk lebih rendah,berat badan seluruhnya diterima oleh kaki kanan.Pemindahan kaki dilakukan dengan meluncur (glinding)tidak melompat.Mendaratkan kaki kanan segera diikuti dengan mendaratnya kaki kaki kiri yang semula diayun lebuh dulu.Sewaktu kaki kanan mndarat badan dalam keadaan makin condong kesamping kanan.Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri.Pegangan peluru jangan sampai bergeser pada waktu melakukan meluncur ke arah lemparan.Posisi ini adalah posisi siap melakuan tolakan. 3) Tolakan pada peluru Dari sikap menolakkan peluru itu,tanpa saat berhenti harus segera diikuti dengan gerakan tolak peluru. 4) Lepasnya peluru Gerakan tolak peluru telah selesai dilakukan, dengan badan yang condong ke depan,menghabiskan daya dorong dari belakang,Saat terakhir dari lepasnya peluru disertai dengan tolakan jari –jari. 5) Memelihara Keseimbangan Pada saat lepasnya peluru badan dalam keadaan condong ke depan dan berada di luar lingkaran.Supaya jangan sampai jatuh ke luar lingkaran maka segera diikuti dengan kaki kanan digerakkan ke muka sampai ujung kaki menyentuh balok tolak.Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan,kaki kiri ditarik ke belakang,demikian pula lengan kiri,untuk memelihara keseimbangan( Gb.2).
Gambar 2: Serangkaian gerakan tolak peluru gaya ortodoks: Sunaryo Basuki dkk Atletik(1980:131)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
3.Pembelajaran a.
Konsep Pembelajaran. Konsep pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut, menurut Agus
Kristiyanto (2010:121-122) menyatakan: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proseses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walapun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didk dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (Aspek Kongnitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang, peserta didik. Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai tujuan pendidikan. b. Hakekat Pembelajaran Menurut Agus Kritiyanto(2010:122) : “Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adnya saling hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran adalah dengan peserta didik.” c.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Menurut
Wina
Sanjaya(2006:30)
yang
dikutip
Agus
Kristiyanto
(2006:30).Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya : (1) Berpusat pada siswa. commit to user (2) Belajar dengan melakukan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Mengembangkan kemampuan sosial. Mengembangkan keingintahuan ,imanjinasi dan fitrah. Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah. Mengembangkan kreatifitas siswa. Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik. Belajar sepanjang hayat.
d. Hasil Belajar. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut Hamalik (2001:159) “bahwa hasil belajar menunjukkankepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.” Dimyati &Mudjiono ( 2006: 20) mengemukanan bahwa hasil belajar adalah Suatu proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring.Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.Perilaku siswa juga merupakan hasil proses belajar. Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tak dikehendaki dan yang dikehendaki.Hanya perilaku-perilaku yang dikehendaki diperkuat. Penguatan perilaku yang dikehendaki tersbut dilakukan dengan pengulangan, latihan, drill atau aplikasi.
4.Media Pembelajaran a.
Pengertian Media Pembelajaran.
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi to user aktivitas belajar. Menurut Waluyocommit ( 2011:77) media pembelajaran adalah :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
“segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang, fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik”. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran yang dikutip waluyo(2011:76) anatara lain : (1) Schramm (1977) mengemukanan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. (2) Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untukmenyampaikan isui/materi pembelajaran seperti:buku, flim,video dan sebagainya. (3) National Education Associaton(1969) mengemukapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, temasuk teknologo perangkat keras. b. Peran dan Kegunaan Media. Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa.Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut dependent media.Sebagai alat bantu efektifitas media itu sangat tergantung pada cara dan kemampuan guru dalam menggunakan alat tersebut,tetapi kalau guru kurang kreatif memanfaatkannya siswa tak akan banyak belajar dari media itu.Jadi guru harus dituntut untuk lebih pandai dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran.Media belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar mandiri disebut independent media.Bagi siswa media yang dipersiapkan dengan baik, didesain dan digambarkan dengan warna-warni yang serasi dapat menarik perhatian untuk berkonsentrasi pada materi yang sedang disajikan sehingga membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar. Manfaat
media
dalam
proses
pembelajaran
secara
umum
adalah
memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal.
c.
Kriteria Pemilihan Media Pemilihan media harus dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan
yang diinginkan.Dick dan Carey(1978) yang dikutip Agus Kristiyanto(2010:128) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
menyebutkan beberapa patokan yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media yaitu: (1)Ketersediaan sumber. (2)Ketersediaan dana,tenaga dan fasilitas. (3)Keluwesan,kepraktisan dan daya tahan (umur). (4)Efektivitas media untuk waktu yang panjang. Atas dasar uraian mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan memilih media dan saran yang diberikan oleh Dick dan Carey dapat disajikan kriteria pemilihan media adalah sebagai berikut : (1) Tujuan. Kalau yang diajarkan adalah suatu proses,media gerak,seperti video,flim,TV merupakan pilihan yang sesuai.Kalau yang diajarkan adalah sesuatu ketrampilan dalam menggunakanalat tertentusehingga membutuhkan media yang tepat sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. (2) Karakteristik siswa Berapa jumlahnya? dimana lokasinya? Bagaimana gaya mengajarnya? dan berbagai karakteristik yang mempengaruhi pemilihan media itu. (3) Karakteristik media Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan masing-masing media. (4) Alokasi waktu Cukuplah waktu untuk kegiatan perancanagan,pengembangan, pengadaan,penyajian (5) Ketersediaan Tersediakah media yangdiperlukan? Tersediakah layanan purna jualnya? Apakah tenaga pengelolanya ? (6) Efektifitas Apakah efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Efektif untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama ? (7) Kapatibilitas Apakah penggunaan alat bantu tersebut tidak bertentangan dengan normanorma yang berlaku? Bagaimana daya tahan umurnya? (8) Biaya Cukupkah dana yang diperlukan untuk pengadaan ,pengelolaan dan pemeliharaannya? 5.Alat Bantu Pembelajaran a.
Pengertian Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu pembelajaran merupakanalat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan materi pembelajaran.Alat bantu sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses commit to user pendidikan pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo(2003) yang dikutip Agus Kritiyanto(2010:129) secara terperinci manfaat alat peraga anatara lain sabagai berikut : 1.Menimbulkan minat sasaran pendidikan. 2.Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3.Membantu mengatasi hambatan bahasa 4.Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan 5.Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat 6.Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang Diterima kepada orang lain. 7.Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para Pendidikan pelaku pendidikan. 8.Mempermudah peneriaan informasi oleh sasarn pendidikan b. Ragam pembelajaran tolak peluru dengan modifikasai bola plastik
Gambar.3 Pembelajaran tolak peluru dengan bola Plastik Djumidar Dasar-dasar Atletik(2001:7.53)
1) Pembelajaran Tolak Peluru dengan bola plastik. Pembelajaran
gerak
dasar
tolak
peluru
dapat
menggunakan
bola
plastik.Pembelajaran dengan menggunakan bola plastik merupakan bentuk belajar tolak peluru yang pelaksanaannya sebuah peluru digantikan oleh sebuah bola plastik.Pembelajaran dengan bola plastik ini bertujuan lebihmendekatkan ke alat sesungguhnya. Pembelajaran ini cocok untuk pembelajaran tolak peluru serta siswa akan lebih tertarik karena terdapat alat modifikasinya.Salah satu kegiatan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
tersebut adalah terlihat dalam pada gambar 3, dimana siswa menolakkan bola plastik ke papan dengan jarak berbeda.
2) Pembelajaran Tolak Peluru dengan bola plastik berisi pasir. Pembelajaran
gerak
dasar
tolak
peluru
dapat
menggunakan
bola
plastik.Pembelajaran denagn menggunakan bola plastik berisi pasir merupakan bentuk belajar tolak peluru yang pelaksanaannya sebuah peluru digantikan oleh sebuah bola plastik berisi pasir.Pembelajaran dengan bola plastikberisi pasir ini bertujuan lebihmendekatkan ke alat sesungguhnya Kegiatan pembelajaran ketrampilan menolak dengan jarak yang berbeda.untuk melatih tempo atau mengatur menggunakan tenaga waktu menolak.Seperti terlihat pada gambar 4.
Gambar :4 Pembelajaran tolak peluru dengan bola plastik berisi pasir ( Djumidar, Dasar-dasar Atletik( 2001:7.54) c. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik. Alat bantu pembelajaran dikatakan baik,apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk merubah pengetahuan,pengertian,pendapat dan konsep-konsep,mengubah sikap dan persepsi. Menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru.Alat bantu harus efesien dalam penggunaannya,dalam waktu yang singkat dapat mencakup
isi
yang
luas
dan tempat yang diperlukan tidak terlalu commit to user luas.Penempatannya perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
baik oleh siswa,Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dri segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar.Komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk dimengeri maksudnya,sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan guru. B.Kerangka berpikir. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.Siswa
diarahkan
untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang dipelajari.Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani peralatan pembelajaran yang minim atau terbatas.dikarenakan situasi dan kondisi sekolah yang serba terbatas. Penggunaan model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar.Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran,penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti.melihat,menyetuh,merasakan,melalui modifikasi alat bantu tersebut. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari.Secara garis besar modifikasi yang digunakan antara lain berupa alat bantu yaitu,bola plastik yang digunakan untuk pembelajaran dalam teknik dasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut Kondisi awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru Kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas
Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang dimodifikasi bola plastik.
Melalui penggunaan alat bantu modifikasi bola plastik untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru siswa lebih bersemangat dan berprestasi belajar meningkat, serta partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat
Gambar 5: Skema Kerangka Berpikir
commit to user
a. Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pembelajaran penjas. b. Dan yang paling utama hasil belajar tolak peluru rendah 33%
Siklus I:guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar tolak peluru gaya ortodoks melalui pembelajaran dengan alat bantu (bola plastik , bola plastik berisi) pasir) SiklusII :upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dasar tolak peluru gaya ortodoks dengan model pembelajaran dengan alat bantu(Bola plastik dan bola plastic berisi pasir)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) akan direncanakan di SD Negeri Dawung 2 Sambirejo Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) akan direncanakan dari bulan April sampai Juli 2012.Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan sebagai berikut: Tabel 1: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian Bulan/Tahun April Mei Juni 2012 2012 2012
N Rincian kegiatan O 1. Persiapan a. Observasi di sekolah mitra b. Identifikasi masalah c. Penentuan tindakan d. Pengajuan judul e. Menyusun proposal f. Pengajuan izin penelitian g. Tindakan terhadap masalah 2.Pelaksanaan a. Seminar proposal b. Pelaksanaan penelitian c. Pengumpulan data 3.Penyusunan Laporan a. Penulisan hasil penelitian b. Ujian skripsi
commit to user 15
Ket Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
B. SubyekPenelitian
Subyek PenelitianTindakanKelas ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Dawung 2 tahun pelajaran 2011/2012. C. Sumber Data
Sumber data dalam PenelitianTindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut 1. Siswa,untuk mendapatkan data tentang tolak peluru dengan penerapan pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Dawung 2 tahun pelajaran 2011/2012. 2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran tolak peluru di SD Dawung 2 tahun pelajaran 2011/2012.
D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini terdiri dari : tes dan observasi. 1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan nilai awal tolak peluru sebelum siswa mendapatkan pembelajaran menggunakan modifikasi. 2. Observasi dipergunakan sebagai teknik mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar saat pelaksanaan penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SD Negeri Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
E. Validitas Data Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu: 1. Trianggulasi data 2. Trianggulasi sumber 3. Trianggulasi metode Di dalam penelitian tindakan kelas ini uji validitas data menggunakan: 1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. 2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihakpihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid) 3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subyek.
F. Analisis Data Di dalam penelitian ini, peneliti menganalisi data dengan menggunakan analisis interaktif. Menurut HB. Sutopo (2002 : 87 ) menyatakan model analisis interaktif mempunyai 3 buah komponen pokok yaitu reduksi data, sajian dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data berlangsung dalam bentuk siklus sebagai berikut : 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanan penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan datatoyang commit user diperoleh di lapangan. Di dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
penelitian reduksi datanya adalah catatan-catatan yang telah diperoleh mengenai kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran bermain untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru. 2. Sajian Data Sajian data ini harus mengacu pada rumusan yang telah ditentukan sebagai pertanyaan penelitian sehingga narasi dan sajian merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Dalam hal ini peneliti menunjukkan data dan membandingkan antara data-data yang telah terkumpul tersebut dengan data yang sesuai dengan penelitian. Dalam penyajian data harus berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran penjaskesrek dalam aspek tolak peluru. Tujuannya adalah untuk mempermudah penarikan kesimpulan, pengambilan verifikasi atau bisa melengkapi data yang masih kurang melalui pengumpulan data tambahan dan reduksi data. 3. Penarikan kesimpulan Kesimpulan diambil pada pengambilan data terakhir kemudian diverifikasi agar cukup mantap serta benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Verifikasi juga dapat dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian.
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan/Verifikasi
Gambar 6 : Alur Analisis Data commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
G. Indikator Kinerja Penelitian Melalui pembelajaran tolak peluru melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik diharapkan penguasaan gerak dasar tolak peluru peserta didik menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan adalah siswa menguasai gerak dasar peluru. Dan dalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila pada siklus pertama mencapai 60% dan pada siklus ke dua mencapai 70% dari jumlah peserta didik (15 siswa) dapat memperoleh nilai penguasaan gerak dasar tolak pelurusama atau lebih dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu nilai 70.
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan dilakukan dalam penelitian. Kemudian peneliti menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam setiap siklus. Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilakukan secara partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim yang lain) bekerja sama. Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, maka prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahapan sebagai berikut : 1. Tahap persiapan survei awal Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas. Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran tolak peluru yang diterapkan oleh sekolah tersebut. 2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat Kegiatan dalam tahap ini adalah : a) Menyiapkan metode dan instrumen penelitian serta evaluasi 3. Penentukan subjek penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
4. Tahap pengumpulan data dan tindakan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan tabulasi data penelitian yang terdiri dari : a) Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran b) Pelaksanaan pembelajaran c) Semangat dan keaktifan peserta didik 5. Tahap analisis data Dalam tahap ini analisis data menggunakan deskriptif kualitatif, teknik analisis tersebut digunakan karena data yang terkumpul berupa uraian deskriprif tentang hasil belajar tolak peluru siswa melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik yang dideskripsikan melalui hasil kualitatif. 6. Tahap penyusunan laporan Pada tahap ini disusun laporan penelitian tindakan kelas dari mulai awal survei hingga menganalisis data yang dilakukan selama penelitian. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR). Menurut Supardi (2008 : 104) yakni penelitian tindakan kelas yang diawali dengan perencanaan (planning), Penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi tindakan (observation dan evaluation), melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Penjelasan mengenai prosedur penelitian tindakan kelas tersebut dipaparkan melalui penjelasan sebagai berikut : a) Perencanaan (Planing) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan. b) Perencanaan
tindakan
(Action)
adalah
tahap
implementasi
atau
pelaksanaan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya. c) Observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation) adalah tahap pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
d) Refleksi (reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan evaluasi dalam penerapan pada siklus, sehingga dapat digunakan untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya. Keempat tahap di atas merupakan rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian. Adapun tahapan siklus pada penelitian tindakan kelas ini dapat diterangkan melalui gambar sebagai berikut : Tahap I perencanaan
Tahap IV refleksi
SIKLUS I
Tahap II pelaksanaan
Tahap III Pengamatan Tahap I Perencanaan
Tahap IV refleksi
SIKLUS II
Tahap II pelaksanaan
Tahap III pengamatan Gambar7 : Alur tahapan siklus penelitian tindakan kelas
I. Proses Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Setiap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam 2 siklus.
1.
Siklus I
a.Rencana Siklus I Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun rencana pembelajaran yang terdiri dari : 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan dalam pembelajaran penjasorkes dan membuat(RPP) tolak peluru 2) Menyusun instrument tes ketrampilan tolak peluru 3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran 4) Menyusun lembar observasi 5) Menyiapkan lembar tes 6) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran 7) Menyiapkan tempat penelitian 8) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan 9) Sosialisasi kepada subjek b.Tahap pelaksanaan Siklus I
Dalam
pelaksanaan
pada
siklus
I
peneliti
melakukan
kegiatan
dilapangandengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran tolak peluru 2) Sebelum masuk pada inti terlebih dahulu melakukan pemanasan 3) Membentuk kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru 4) Guru menjelaskan cara serta gerak dasar –gerak dasar didalam pelaksanaan pembelajaran tolak pelurudiantaranya : a. Cara memegang peluru b. Cara menenpatka peluru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
c. Cara menolakkan peluru 5) Melaksanakan gerak dasar tolak pelurumelalui alat pembelajaran modifikasi bola plastik guna meningkatkan kemampuan gerak dasar tolak peluru peserta didik. 6) Guru melakukan penilaian pembelajaran tolak peluru untuk mengetahui hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik 7) Menarik kesimpulan dari proses pembelajaran 8) Melakukan pendinginan c.Pengamatan hasil pembelajaran siklus I
Kegiatan pengamatan hasil pembelajaran dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru yaitu melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik.
d. Tahap evaluasi (refleksi)
Tahap evaluasi (refleksi) dilakukan dengan menganalisis hasil observasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Prosentase indikator pencapaian hasil penelitian terdapat pada tabel berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Prosentase Target Aspek yang diukur
Pencapaian
Cara mengukur
Kondisi
Siklus
Siklus
Awal
I
II
Diukur melalui ketuntasan Hasil belajar tolak peluru
33 %
60 % 70%
VI
siswa belajar tolak peluru depan melalui hasil penjumlahan aspek (afektif, kognitif dan psikomotor) Dengan acuan KKM sekolah adalah : 70
Gambar 8: Indikator pencapaian hasil belajar peserta didik
e.
Siklus II Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada
tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran tolak peluru sesuai dengan silabus mata pelajaran penjaskesrek yang telah dibuat. Kemudian setelah pembelajaran berlangsung peserta didik diberi angket tentang pembelajaran tolak peluru dengan media alat bantu serta media permainan. Dari itu dapat disimpulkan apakah pembelajaran mengalami peningkatan atau tidak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus ) Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes khususnya tolak peluru adalah15 siswa, yang terdiri atas 4 siswa putra dan 11 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi tolak peluru, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil. 2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran tolak peluru, siswa takut memegang peluru karena menganggap peluru terlalu berat, sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi tolak peluru, sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru. 3. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa menunjukkan sikap malas , seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri dengan temannya dan ada juga yang berpura-pura sakit. 4. Guru kesulitan menemukan contoh / alat pembelajaran tolak peluruyang baik dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat dipahami oleh siswa. 5. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran tolak peluru. Guru kurang kreatif untuk membuatcara agar siswa tertarik dan senang mengikuti materi tolak peluru. commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
6. Guru sedikit kesulitan menemukan alat pembelajaran yang baik kepada siswa agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran tolak peluru.Pembelajaran yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar tolak peluru. Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Kondisi awal hasil belajar tolak pelurupada siswa VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambjiro Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2 :Deskripsi Data Awal/Pra Siklus Hasil tolak peluru Pada SiswaKelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Rentang Nilai >80
Keterangan
Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase
Baik Sekali
Tuntas
-
0%
75 – 79
Baik
Tuntas
1
6,66%
70 – 74
Cukup
Tuntas
4
26,66%
65 – 69
Kurang
Tidak Tuntas
-
0%
Kurang Sekali
Tidak Tuntas
10
66,66%
15
100%
< 64
Jumlah
Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa commit mayoritas siswa kelas VI SDN Dawung 2 to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
kecamatan Sambirejo kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran tolak peluru, hal ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 33,33% siswa atau 5 siswa yang telah tuntas dalam materi pembelajaran tolak peluru. Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran tolak peluru. Dari observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran materi tolak peluru pada siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Siklus I Pertemuan I a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 18 Juni 2012, sebagai berikut: 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes. 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu melalui penggunaan alat pembelajifikasi bola dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. 3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran tolak peluru. 4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, meliputi : 1) Siswa dibariskan, absensi dan berdoa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 3) Pemanasan Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan Menembak burung. Cara permainanburung adalah sebagai berikut : Siswa dibagi menjadi dua regu , setelah diadakan undian regu yang menang sebagai burung, regu yang kalah menjadi penembak, setelah ada aba-aba dari guru permainan dimulai dengan cara regu penembakkan bola mengenai anggota tubuh burung bagian pinggang ke bawah yang kena keluar lapangan, setelah 2 menit gantian regu penembak jadi burung, Regu yang paling banyak menembak burung adalah regu menang . 4) Inti Pelajaran a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan gerak dasar cara memegang, cara menolakkan peluru dan menolak peluru. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerak dasar tersebut dan dikondisikan dengan bagi menjadi 2 sab. Siswa melakukan gerak dasar memegang,menenpatakan, menolak peluru sesuai dengan barisannya dan setelah selesai sab pertama bergantian sab kedua . Setelah selesai melakukan gerakan dasar memegang, menempatkan dan menolak peluru kemudian siswa mempraktikan rangkairan gerak dasar tolak peluru kedalam permainan lomba lempar tangkap bola dengan cara ditolak dan permainan voli dengan ditolak. Dalam pelaksanaan permainan ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk saling berkompetisi. b) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan tolak peluru dan commit to user dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
5) Penutup a) Melaksanakan penenangan/pendinginanyaituguru memberikan Tanya jawab tentang pembelajaran tolak peluru yang telah dilakukan b) Siswa berbaris dua sab sambil istirahat ditempat. c) Berdoa kemudian dibubarkan. c. Observasi dan Interprestasi Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan pembelajaran tolak peluru melalui pengunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik. Hal ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa semangat dan antusias proses pembelajaran berlangsung. 1) Pemanasan Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan biasanya. 2) Inti Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan model pembelajaran bermain yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran aktif siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk melakukan kembali gerakan maupun gerak dasar tolak peluru yang telah diajarkan. Bahkan saat siswa melakukan permainan untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru dengan berkompetisi terlihat sangat bersemangat
serta
menunjukkan kerjasama yang baik dalam tiap kelompoknya masing-masing. Dan pada saat melakukan rangkaian gerakan tolak peluru dengan modifikasi bola plastik yang telah dibuat oleh guru siswa menunjukkan kemampuannya masing-masing dan terlihat bersungguh-sungguh dalam melakukannya terbukti dari perubahan kemampuan gerak dasar tolak peluru siswa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
d. Analisis dan Refleksi Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi, adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Keberhasilan guru/siswa: Pembelajaran melalui Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola platik dapat meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, unsur-unsur kompetisi dalam permainan memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran khususnya tolak peluru dan juga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak . Selain itu melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik siswa tidak menjadi jenuh selama mengikuti pembelajaran tolak peluru. 2) Kendala yang dihadapi guru/siswa: Dengan melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik yang terdapat unsur-unsur kompetisi membuat siswa harus mau bekerjasama dalam kelompoknya, kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah membuat siswa putra dan putri mau bersatu dan satu kelompok tanpa ada batasan dan juga rasa malu. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran serta menghilangkan batasan dan juga rasa malu tersebut maka sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa pujian seperti: bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga melupakan batasan dan juga rasa malu tersebut setelah larut dalam permainan yang diberikan. 3) Rencana Perbaikan: Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal yang dilakukan antara lain : a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara bermain commit to user tolak peluru . dengan benar dalam pelaksanaan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik. .
2. Siklus I Pertemuan II a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan II tanggal 23 Mei 2012 yang juga akan dilakukan penilaian adalah sebagai berikut: 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes. 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. 3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. 4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran : 1) Siswa dibariskan ,berdoa dan absensi siswa 2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 3) Pemanasan Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Menembak burung. Cara permainanburung adalah sebagai berikut : Siswa dibagi menjadi dua regu , setelah diadakan undian regu yang menang sebagai burung, regu yang kalah menjadi penembak, setelah ada aba-aba dari guru permainan dimulai dengan cara regu penembakkan bola mengenai anggota tubuh burung bagian pinggang ke bawah yang kena keluar lapangan, commit tojadi user setelah 2 menit gantian regu penembak burung,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Regu yang paling banyak menembak burung adalah regu menang . 4)
Inti Pelajaran a.Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan cara memegang, menempatkan dan menolak peluru. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerak dasar tolak peluru tersebut dan dikondisikan dengan bagi menjadi 2 sab. Siswa melakukan gerak dasar cara memegang, menempatkan dan menolak peluru sesuai dengan barisannya dan setelah selesai ,sab pertama kemudian sab kedua. b.Kemudian siswa kembali melakukan gerakan tolak peluru menggunakan alat pembelajaran bola plastik dengan batas papan dengan jarak yeng berbeda, siswa dibagi menjadi 2 kelompok, melakukan dalam bentuk berlomba, siswa melaksanakan dengan semangat, sportif dan jujur. c.Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali melakukan gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. sekaligus guru melakukan penilaian sebagai evaluasi hasil pembelajaran siswa pada siklus I tolak peluru dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa.
5)
Penutup Melaksanakan penenangan / pendinginan : a) Siswa dibariskan dua sab kemudian guru memberikan penjelasan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dan menberikan Tanya jawab tentang pemebelajaran tadi. b) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi Pada dasarnya pembelajaran melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi commit to semangat user bola plastik cukup memberikan gairah dan baru pada pembelajarantolak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
peluru , hal ini dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi pembelajaran, karena belum puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum memenuhi target yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus I dan diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru. Tabel 3. Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Tolak Peluru Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Rentang Nilai Keterangan Kriteria Prosentase Anak >80
Baik Sekali
Tuntas
1
6,67%
75 – 79
Baik
Tuntas
3
20%
70 – 74
Cukup
Tuntas
5
33,33%
65 – 69
Kurang
Tidak Tuntas
4
26,67%
Kurang Sekali
Tidak Tuntas
2
13,33%
Jumlah
15
100%
< 64
d.Analisis dan Refleksi Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tolak peluru meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Akan tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah : 1) Keberhasilan guru/siswa: Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar tolak peluru yang cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 60% atau 9 siswa dari jumlah siswa 15 siswa,sedangkan siswa yang belum tuntas 40%atau sekitar 6 siswa. 2) Kendala yang dihadapi guru/siswa : a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. 3) Rencana Perbaikan Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya,untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain : (a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa agar menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal. (b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa masih
kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan
sehingga termotivasi untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.
3.Siklus II PertemuanI a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 02 Juni l2012 sebagai berikut: 1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran dengan model bermain yang pada pertemuan sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi untuk lebih meningkatkan semangat dan peran aktif siswa sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal 2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. 3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran. b. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang
telah
direncanakan,
pelurusebagaiberikut :
adapun
skenario
commit to user 1) Siswa di bariskan absensi dan berdoa
pembelajaran
tolak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 3) Melakukan pemanasan Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada pembelajaran inti, dalam pemanasan kali ini menggunakan permainan yang diberi nama “bola beranting”. Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan berbaris saling membelakangi. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok yaitu regu hariamau dan regu kancil masing-masing regu berusah secepatnya menolakkan bola plastik secara beranting dalam regunya.Regu yang dulu menyelesaikan permainan adalah pemenangnya. 4)Inti Pelajaran a. Memberi panjelasan materi tolak peluru cara memegang, menempatkan, menolak pelurukepada siswa. b. Selesai menjelaskan materi tolak peluru dari cara memegang, menempatkan dan menolak peluru kemudian guru menugaskan siswa untuk melakukan kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Siswa dibagi menjadi 2 sab dan melakukan gerakan dasar tolak peluru. Siswa yang telah selesai melakukan kembali berbaris pada barisan paling belakang untuk menunggu giliran berikutnya, setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar yang diajarkan sebanyak 4 kali. c. Setelah siswa selesai melakukan gerak dasar –gerak dasar yang diajarkan kemudian guru mengajak siswa melakukan gabungan gerak dasar tolak peluru dari cara memegang , menempatkan dan menolak peluru, kedalam bermainan berlomba mencapai sasaran yaitu dengan cara menolakkan peluru dari bola plastik yang diisi pasir dengan jarak yang berbeda dengan sistem kompetisi. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok kemudian berlomba dalam permainan yang telah ditentukan dan dijelaskan oleh guru. Kelompok yang dapat memcapai ban berwarna biru terbanyak adalah kelompok yang menang, karena ban biru artinya lulus,ban hijau naik kelas, ban merah tinggal kelas d. Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan to user evaluasi dari pembelajarancommit yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar tolak peluru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran jauhnya dengan peluru sesungguhnya dengan urutan absen siswa. 5)Penutup Melaksanakan penenangan / pendinginan: a) Pendinginan dilakukan berupa siswa dibariskan dua bersab diistirahatkan, sambil diberi penjelasan dan Tanya jawab tentang pelajaran yang telah di lakukan. b) Berdoa dan siswa dibubarkan. c. Observasi dan Interprestasi Pada langkah observasi dan interpretasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa : Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias melakukan pembelajarantolak peluru, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 1) Pemanasan Saat pemanasan siswa terlihat senang dengan pemanasan yang dikemas dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan dengan rasa antusias. 2) Inti Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi pembelajaran tolak peluru. Melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik sudah mulai bisa menikmati pembelajaran dan denganberkompetisi dalam permainan yang diberikan terlihat saling ingin mengalahkan dan menjadi juara.Hal ini terlihat dari sikap siswa yang cenderung selalu ingin mencoba lagi dengan permainan yang diberikan guru, terlebih saat siswa melakukan gabungan gerakan gerak dasar tolak commit to user yang telah dibuat, seluruh siswa peluru dengan berlomba dalam permainan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
melakukannya dengan sungguh-sungguh serta saling berlomba untuk menjadi juara. d. Analisis dan Refleksi Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut: 1) Keberhasilan guru/siswa: Melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastipada siklus II ini tampaknya semakin membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti dengan sikap siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap unsur gerakan dan meminta guru untuk mengevaluasi serta selalu ingin mengulangi lagi permainan yang diberikan dalam pembelajaran tolak peluru. 2) Kendala yang dihadapi guru/siswa: a) Untuk semakin memacu semangat siswa berimijinasi lulus selalu disiapkan berupa pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang melakukan rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang ada siswa merasa kecewa karena gagal mecapai sasaran yang diharapkan dari guru merupakan hal yang biasa karena kemampuan setiap siswa berbeda. b) Peneliti harus selalu memonitor kegiatansiswa dari awal hingga akhir selama proses pembelajaran berlangsung agar guru mengetahui siswa yang belum menguasai dengan benar gerak dasar tolak peluru yang diajarkan. 3) Rencana Perbaikan: Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, adapun rencana perbaikan yang akan dilakukan antara lain: a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka peneliti memberikan penjelasan gerak dasar dengan benar dalam pembelajaran tolak peluru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih dan mencoba gerak dasar tolak peluru yang telah diajarkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi agar siswa tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru. 4. Siklus II Pertemuan II 2) Perencanaan Tindakan Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 06 Juni 2012, yang juga dijadikan untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut:. 1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. 2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian tolakpeluru. 3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dapat berjalan dengan lancar. 4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran. 3) Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat,adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut : 1) Siswa di bariskan berdoa dan absensi 2) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 3) Melakukan pemanasan Seperti pada pertemuan sebelumnya pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada materi inti, pada pertemuan II siklus II guru menggunakan permainan seperti pada pertemuan I siklus I yaitu permainan bola beranting yang dirasa paling mendekati dan memberikan dampak positif pada pembelajaran tolak peluru. Adapun permainan berantinga adalah sebagai berikut : Siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan berbaris saling membelakangi. Kemudian guru memberi nama setiap kelompok yaitu regu hariamau dan regu kancil masing-masing regu berusah secepatnya menolakkan bola plastik secara beranting dalam regunya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Regu yang dulu menyelesaikan permainan adalah pemenangnya. 4)
Inti Pelajaran a) Guru memberi panjelasan materi tolak peluru dari cara memegang, menempatkan dan menolak peluru. b) Selesai
menjelaskan
materi
tolak
peluru
dari
cara
memegang,
menempatkan dan menolak peluru, kemudian guru menugaskan siswa untuk melakukan kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Siswa dibagi menjadi 2 sab dan melakukan gerakan dasar tolak peluru. Siswa yang telah selesai melakukan kembali berbaris pada barisan paling belakang untuk menunggu giliran berikutnya, setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan tiap gerak dasar tolak peluru yang diajarkan sebanyak 4 kali. c) Setelah siswa selesai melakukan gerak dasar-gerak dasar yang diajarkan kemudian guru mengajak siswa melakukan gabungan gerak dasar tolak peluru bermainan berlomba mencapai sasaran yaitu dengan cara menolakkan peluru dari bola plastik yang diisi pasir dengan jarak yang berbeda dengan sistem kompetisi. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok kemudian berlomba dalam permainan yang telah ditentukan dan dijelaskan oleh guru. Kelompok yang dapat memcapai ban berwarna biru terbanyak adalah kelompok yang menang, karena ban biru artinya lulus,ban hijau naik kelas, ban merah tinggal kelas d) Setelah selesai bermain kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi tolak peluru yang belum dipahami. Setelah selesai bertanyajawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gabungan gerak dasar tolak peuru untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. siswa ditugaskan untuk melakukan gerak dasar tolak pelurudengan bola palstik beisi pasir
dan peluru
sesungguhnya yang telah disediakan dan dilakukan sesuai dengan urutan absen siswa sekaligus guru mengambil penilaian sebagai bahan evaluasi commit to user pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
5) Penutup a) Pada kegiatan penutup siswa diajak melakukan pendinginan dibariskan dua sab dan diistirahatkan, ddiberi penjelasan dan tanya jawab tentang pelajaran yang telah dilakukan. b) Berdoa kemudian dibubarkan.
d.Observasi dan Interprestasi Pada pembelajaran tolak peluru melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik, ternyata dapat meningkatkan semangat serta peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II yang memuaskan.
Tabel 4. Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar tolak peluru Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Rentang Nilai Keterangan Kriteria Prosentase Anak >80 Baik Sekali Tuntas 3 20% 75 – 79 Baik Tuntas 8 53,33% 70 – 74 Cukup Tuntas 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 20% < 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 1 6,67% Jumlah 15 100%
e.Analisis dan Refleksi Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai berikut : Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar tolak peluru meningkat dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 60% pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 73,33% pada akhir siklus II. Dari perbandingan peningkatan prosentase tersebut maka guru mampu memberikan materi pembelajaran tolak peluru dengan baik yaitu dengan penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik dan berdampak pada antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran yang commitpembelajaran to user baik sehingga siswa mampu memahami tolak peluru secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
maksimal dan juga pencapaian hasil pembelajaran tolak peluru yang maksimal pula.Penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik ternyata dapat memberi pencerahan sebagai alternatif dalam memberikan pembelajaran guna meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan memiliki antusias yang tinggi sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 1) Dari prosentase diatas maka hasil pembelajaran tolak peluru pada siklus II pertemuan ke II telah memenuhi target dari yang diharapkan. Oleh karena itu melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik dalam pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dapat memberikan pencerahan kepada guru sebagai alternatif dalam memilih alat pembelajaran- pembelajaran yang lain khususnya materi pembelajaran tolak peluru guna meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sebagai bentuk usaha guru dalam menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat berperan aktif selama mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.
C.Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Setelah dilakukan deskripsi data tiap siklus. Maka dari hasil tersebut disajikan perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan peningkatan hasil penelitiann yang telah dicapai. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada tes awal, tes setelah siklus I dan setelah siklus II maka deskripsi analisis data hasil tes tolak peluru dan nilai ketuntasan belajar siswa disajikan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Tabel 5: Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil Belajar Tolak Peluru Pada Siswa Kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 RentangNilai
Keterangan
>80
Prosentasi Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Baik Sekali
0%
6,67%
20%
75 – 79
Baik
6,66%
20%
53,33%
70 – 74
Cukup
26,66%
33,33%
0%
65 – 69
Kurang
0%
26,67%
20%
64
Kurang sekali
66,66%
13,33%
6,67%
Dari table perbandingan antar siklus di atas dapat di lihat peningkatan hasil belajar tolak peluru siswa melalui penggunaan media alat bantu pembelajaran, peningkatan di tiap siklus sesuai dengan target yang di harapkan siswa tergolong memuaskan. Dengan demikian media alat bantu pembelajaran dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar khususnya materi pembelajaran tolak peluru. Melalui table perbandingan hasil belajar tolak peluru di atas apabila diilustrasikan dalam grafik perbandingan, di sajikan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Siswa 100.00% 80.00% …
60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Pra Siklus
Baik Sekali 0%
Baik
Cukup
Kurang
6.66%
26.66%
0%
Kurang Sekali 66.66%
Siklus I
6.67%
20%
33.33%
26.67%
13.33%
Siklus II
20%
53.33%
0%
20%
6.67%
Gambar 9 : Histogram Perbandingan Hasil Belajar Tolak Peluru setelah di berikan Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012
D.Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan adanya peningkatan pembelajaran tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten SragenTahun Pelajaran 2011/2012. Perbandingan hasil belajar pada Pra silkus, akhir siklus I dan akhir siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 6: Diskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Siswa Tes Pra siklus Siklus I Siklus II
Statistik Jumlah Rerata Jumlah Rerata Jumlah Rerata commit to user
956 64 1060 71 1121 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Melalui tabel perbandingan hasil belajar tolak peluru di atas apabila diilustrasikan dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut :
Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Siswa 80
Nilai
60 40 20 0 Rerata
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
64
71
75
Gambar 10: Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Setelah melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik . Dari gambar peningkatan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan, dari jumlah 15 siswa yang mencapai KKM nilai 70 : 1. Kondisi awal siswa yang mencapai KKM ada 5 siswa Prosentasinya 2. Pada siklus 1 siswa yang memenuhi KKM ada 9 siswa Prosentasinya 3. Pada silkus II siswa yang memenuhi KKM ada 11 siswa Prosentasinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa: Melalui penggunaan alat pembelajaran modifikasi bola plastik, dapat meningkatkan hasil belajar tolaki peluru pada siswa kelas VI SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar tolak peluru pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 60% jumlah siswa yang tuntas adalah 9 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 73,33 %, sedangkan siswa yang tuntas 11 siswa. B. Implikasi Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Alat pembelajaranyang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang commit to user optimaldalam hal ini khususnya pembelajaran tolak peluru.
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien. Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui penggunaaan alat pembelajaran modifikasi bola plastic dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin memilih alternatif dalam menggunakan alat pembelajaran. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar tolak peluru yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran
Penjasorkes
yang
pada
awalnya
membosankan
menjadi
pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat alat-alat pembelajaran yang lebih banyak. Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif. Dengan diterapkannya penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi untuk peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran tolak peluru, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran Penjasorkes sebelumnya. Pembelajaran Penjasorkes
yang pada awalnya
membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran Penjas, penggunaan alat pembelajaran modifikasi
dapat merangsang berminat
siswa pada pelajaran penjas. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya pada guru SDN Dawung 2 Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen:
1. Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan modifikasi alat pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran. 2. Guru hendaknya memberikan lebih banyak modifikasi alat pembelajaran yang menarik
kepada siswa
dalam pembelajaran yang sederhana tetapi tetap
mengandung unsur materi yang diberikan, agar siswa tidak terlalu jenuh dan dapat berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dan menyenangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
DAFTAR PUSTAKA Agus Kristiyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga, Surakarta: UNS Press Dimyati &Mudjiono(2006) Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta Djumidar(2001).Dasar Dasar Atletik,Jakarta: Universitas Terbuka Endang Widyastuti,Agus Suci (2010) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6, Surakarta: CV.Putra Nugraha Hamalik
(2001). Hasil Belajar dari . http://hendrians diamond.blogspot.com/ 2012/01/pengertian-faktor-dan-indikatorhasil.html. Diperoleh 12 Mei 2012.
Kyriazis T, Terzis G, Karampatsos G, et al. 2010. Body composition and performance in shot put athletes at preseason and at competition. Int J Sports Physiol Perform. Athens, Greece: University of Athens dari http://www.unboundmedicine.com/ medline/ebm/search?start=10&next=true&additional=shot%20put. Diperoleh 12 Mei 2012 Lippi G, Banfi G, Favaloro EJ, Rittweger J, Maffulli N. 2008. Updates on improvement of human athletic performance: focus on world records in athletics. Verona, Italy : Università degli Studi di Veron. Dari http://www.unboundmedicine.com/medline/ebm/search?start =10&next=true&additional=shot%20put. Diperoleh 12 Mei 2012 Mochammad Moeslim, M.Sc( 1980)Pedoman Mengajar Olahraga Pendidikan di Sekolah Dasar, Bandung: Remadja Karya C.V Bandung Sunaryo Basuki,dkk (1980)Atletik(Sejarah Tehnik danMetodik),Jakarta: Garuda Madju Cipta Tim Pengajar Atletik UNS,Pembelajaran& Latihan Atletik, Surakarta: UNS Waluyo(2011) Teknologi Pendidikan commit toDalam user Penjas, Surakarta,