EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG) Oleh : IBRAHIM YUSUF MAHDI (2508100704) DOSEN PEMBIMBING: IR. SRITOMO WIGNJOSOEBROTO, M.SC. JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
LATAR BELAKANG • Keselamatan dan kesehatan kerja sudah menjadi hal yang mutlak diperhatikan dalam dunia industri. • Perlunya menghindari / meminimalisir jumlah kecelakaan kerja yang terjadi. • Potensi bahaya (hazard) merupakan permasalahan yang ada di perusahaan karena menjadi sumber resiko yang potensial mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan, maupun manusia.
2 FAKTOR UTAMA PENYEBAB KECELAKAAN KERJA : 1. Pekerja yang melakukan kerja berlebihan dan perilaku tidak aman pekerja. (internal) 2. Kondisi lingkungan kerja yang tidak aman. (eksternal)
Data Kecelakaan Kerja Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun
Plantation
Cannery Department
Farming Service Department
2008
48
13
39
2009
51
18
40
2010
49
20
37
2011
38
11
32
2012
34
15
27
220
77
175
Total
Department
Tugas Akhir
PERUMUSAN MASALAH Mengidentifikasi, menilai, dan mengevaluasi tingkat kecelakaan kerja berdasarkan potensi bahaya dari lingkungan kerja dan beban kerja yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dengan menggunakan
ergonomic assessment tools
TUJUAN PENELITIAN 1. Mengidentifikasi resiko atau potensi bahaya dari lingkungan kerja dan beban kerja yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang terjadi pada Cannery Department PT GGP. 2. Menilai resiko atau potensi bahaya dari lingkungan kerja dan beban kerja sesuai dengan faktor kesehatan dan keselamatan kerja (ergonomic assessment) yang terjadi pada Cannery Department PT GGP.
3. Memberikan evaluasi sesuai dengan hasil dari ergonomic assessment yang dapat digunakan sebagai acuan solusi perbaikan. 4. Memberikan solusi perbaikan pada daerah kritis rawan kecelakaan yang terjadi pada Cannery Department PT GGP
Tugas Akhir
MANFAAT PENELITIAN 1. Mengimplementasikan hasil dari ergonomic assessment dalam melakukan penelitian terhadap suatu permasalahan. 2. Memberikan evaluasi dan solusi perbaikan untuk permasalahan yang diteliti.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
Batasan
Asumsi
1. Penelitian fokus pada aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja fisik.
1. Metode pekerjaan yang dilakukan tidak mengalami perubahan
2. Pengambilan data hanya dilakukan di dalam pabrik perusahaan, pada proses pengalengan nanas di Cannery Department PT GGP
2. Instruksi kerja yang tetap dari pabrik atau perusahaan
3. Penelitian hanya dilakukan pada bagian proses pengalengan nanas (pada cannery department)
4. Responden adalah pekerja yang bekerja langsung dalam pabrik
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
TINJAUAN PUSTAKA ERGONOMIC ASSESSMENT 1 2 3 4
• Risk Identification • Risk Assessment • Risk Control • Monitoring and Evaluation KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 1
2
• Keselamatan Kerja • Kesehatan Kerja
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
METODOLOGI PENELITIAN STUDI LAPANGAN
PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer (lingkungan kerja, keluhan operator, beban kerja operator, postur kerja) 2. Data Sekunder (data resiko bahaya kerja, deskripsi perusahaan)
PENGOLAHAN DATA
Lingkungan Kerja Fisik
1. Temperatur 2. Kebisingan 3. Pencahayaan
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
1. Hazard Identification (bahaya fisik, kimia, mekanis, ergonomi) 2. Risk Analysis
1. Beban kerja fisik (konsumsi energi) 2. Beban kerja mental (NASA TLX) 3. Keluhan kerja (Nordic Body Map & Standardize Nordic Questionnaire)
SCORING ERGONOMIC ASSESSMENT
REKOMENDASI PERBAIKAN DARI ASSESSMENT
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
AREA DAN PROSEDUR KERJA
Line CLM Pencucian Buah
Proses Syruper Penumpukan Buah
Operator Buah KondisiPencucian Lantai Licin
Pengupasan Kulit Area Mesin Seamer
Tugas Akhir
PROSES KERJA, PROSEDUR KERJA, RESIKO BAHAYA, APD No
Proses Kerja
Prosedur Kerja Pemindahan buah dari truk ke penampungan buah
1
Area Raw Material
Pengoperasian dumper Pencucian buah Pemisahan buah oleh mesin grader Distribusi buah dari mesin grader
Pengoperasian mesin GINACA Mobilitas tenaga kerja pemotongan bonggol
2
Pemotongan menjadi slice Proses pinset buah Pemisahan buah berdasarkan warna Area Line Inplant Exhausting Filling ke kaleng dengan manual Filling menggunakan bantuan Can Loader Machine
3
4
Area Line Crushed
Penyusunan produk di finish line Penghancuran buah Pemindahan ke thermoscrew Pemanasan dengan steam oleh mesin thermoscrew
Pemanasan ulang dengan steam jacket Pemindahan produk dari preparation ke area masuk Area Transportasi seamer Kereta Dorong Pengambilan kaleng kosong dari SCN ke line Pemindahan dari seamer ke accumulator dengan
Resiko Bahaya
APD
Gerakan mekanis mesin, licin , Sarung tangan, panas, bising, masker, safety posisi kerja, shoes, helm, benda tajam, air rompi, ear plug, nanas, getaran, alat bantu debu, pemakaian pengarah buah bahan kimia Mesin panas, licin, ceroboh, air nanas, panas, Sarung tangan, bising, gerakan masker, safety mekanis mesin, shoes, ear muff benda jatuh, benda tajam
Ceroboh, licin, Sarung tangan, bising, panas, air masker, safety nanas, mesin shoes, ear muff panas Tertabrak, licin, posisi kerja, benda jatuh, panas, bising Gerakan mekani
Sarung tangan, masker, safety shoes, ear muff
Tugas Akhir
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN FISIK KERJA No
1
Area
Raw Material
Temperatur (0C)
27,9 - 29,6
Kebisingan (dB)
85 – 99
Pencahayaan (Lux)
102
2
Line Inplant
28,9 - 30
88 - 94
212
3
Line Crushed
28,4 - 28,7
86 - 89
106
4
Transportasi Kereta Dorong
29,5 - 29,9
85 - 90
100
5
Seamer Cooker
29,9 - 30
82 - 93
100
Udara Lingkungan Kerja
Lantai
Tidak ada bau gas emisi, debu berasal dari luar
Pada beberapa lokasi terdapat yang sangat licin, terdapat pagar pengaman pada lajur jalan
Tidak ada bau gas emisi, akan tetapi sedikit terpapar gas Kondisi lantai licin hasil pemanasan kaleng pada area seamer Tidak ada bau gas emisi, akan tetapi Kondisi lantai licin, sedikit terpapar gas terutama lokasi dekat hasil pemanasan area TKD kaleng pada area seamer Tidak ada bau gas emisi, terpapar gas Kondisi lantai licin, hasil pemanasan terutama lokasi dekat kaleng pada area area TKD seamer Tidak ada bau gas Kondisi lantai lebih baik emisi, terpapar gas dibandingkan dengan dan panas dari area line Tugas Akhir proses pemanasan
RISK ANALYSIS – IDENTIFIKASI HAZARD Area Proses Kerja
Kategori Bahaya
Potensi Berbahaya kebisingan
lantai licin panas air nanas benda tajam gas tabung (emisi) gas buang (emisi) bahaya kimia debu penggunaan bahan kimia gerakan mekanis mesin bahaya mekanis tabrakan posisi kerja statis bahaya ergonomi kecerobohan kebisingan lantai licin bahaya fisik panas air nanas gas tabung (emisi) bahaya kimia gas buang (emisi) posisi kerja statis bahaya ergonomi kecerobohan kebisingan lantai licin panas bahaya fisik mesin panas bahaya fisik
Area Raw Material
Area Line Inplant
Area Line
Penyebab Potensi suara mesin GINACA dan grader yang bekerja bersamaan di dalam pabrik air nanas mesin dalam pabrik yang bekerja bersamaan cipratan air nanas pemotongan buah nanas gerakan mekanis pisau tidak memakai masker tidak memakai masker dan sarung tangan karet sangat tajam dan bergerak cepat kelelahan pekerja, kecerobohan duduk terlalu lama working act yang kurang baik suara mesin dalam pabrik yang bekerja bersamaan air nanas mesin dalam pabrik yang bekerja bersamaan cipratan air nanas pemotongan buah nanas tidak memakai masker duduk terlalu lama working act yang kurang baik suara mesin dalam pabrik yang bekerja bersamaan air nanas mesin dalam pabrik yang bekerja bersamaan working act yang kurang baik, tidak memakai Tugas Akhir sarung tangan
RISK ANALYSIS – FREQUENCY Area Proses Kerja
Area Raw Material
Area Line Inplant
Area Line
Kategori Bahaya
Potensi Berbahaya
kebisingan lantai licin bahaya fisik panas air nanas benda tajam gas tabung (emisi) gas buang (emisi) bahaya kimia debu penggunaan bahan kimia gerakan mekanis mesin bahaya mekanis tabrakan posisi kerja statis bahaya ergonomi kecerobohan kebisingan lantai licin bahaya fisik panas air nanas gas tabung (emisi) bahaya kimia gas buang (emisi) posisi kerja statis bahaya ergonomi kecerobohan kebisingan lantai licin bahaya fisik panas mesin panas
Frekuensi Pemaparan pasti terpapar terpapar sering terpapar sering terpapar pasti terpapar tidak terpapar tidak terpapar pasti terpapar
Value
5 3 4 4 5 1 1 5
tidak terpapar
1
pasti terpapar sedikit terpapar pasti terpapar sedikit terpapar pasti terpapar pasti terpapar pasti terpapar pasti terpapar sedikit terpapar sedikit terpapar pasti terpapar sering terpapar pasti terpapar pasti terpapar pasti terpapar pasti terpapar
5 2 5 2 5 5 5 5 2 2 5 4 5 5 5 5
Tugas Akhir
RISK ANALYSIS – SEVERITY & LIKELIHOOD Area Proses Kerja
Kategori Bahaya
bahaya fisik
Area Raw Material
bahaya kimia
bahaya mekanis bahaya ergonomi
bahaya fisik Area Line Inplant
bahaya kimia bahaya ergonomi
bahaya fisik
Area Line Crushed bahaya kimia
Potensi Berbahaya
Severity of Harm
Likelihood
kebisingan lantai licin panas air nanas benda tajam
major moderate moderate moderate major
very likely likely very likely likely very likely
gas tabung (emisi)
very low
highly unlikely
gas buang (emisi) debu
very low minor
unlikely
penggunaan bahan kimia
very low
highly unlikely
gerakan mekanis mesin tabrakan posisi kerja statis kecerobohan kebisingan lantai licin panas air nanas
major minor moderate major major moderate major moderate
very likely highly unlikely very likely likely very likely very likely very likely very likely
gas tabung (emisi)
very low
highly unlikely
gas buang (emisi) posisi kerja statis kecerobohan kebisingan lantai licin panas mesin panas air nanas
very low moderate minor major moderate major minor moderate
very likely unlikely very likely very likely very likely unlikely very likely
gas tabung (emisi)
very low
highly unlikely
gas buang (emisi)
very low
Potensi Sakit / Cedera merusak pendengaran memar, terhimpit, terpukul dehidrasi, heat stress iritasi tersayat, memar iritasi, keracunan, gangguan pernapasan sesak, pneumonia iritasi, keracunan, gangguan pernapasan tersayat, memar, terhimpit memar, terhimpit, terpukul cedera otot, fatigue cedera bagian tubuh merusak pendengaran memar, terhimpit, terpukul dehidrasi, heat stress iritasi iritasi, keracunan, gangguan pernapasan cedera otot, fatigue cedera bagian tubuh merusak pendengaran memar, terhimpit, terpukul dehidrasi, heat stress dehidrasi, heat stress iritasi iritasi, keracunan, gangguan pernapasan
Tugas Akhir
RISK ANALYSIS – ESTIMATION & PRESENTATION Kategori Bahaya
bahaya fisik
bahaya kimia
Severity
Likelihood
Estimation
kebisingan
moderate
very likely
high
lantai licin
major
likely
high
high
Potensi Berbahaya
panas
moderate
very likely
air nanas
moderate
likely
benda tajam
moderate
very likely
gas tabung (emisi)
very low
gas buang (emisi)
very low
debu penggunaan bahan kimia bahaya mekanis
bahaya ergonomi
gerakan mekanis mesin
minor very low moderate
highly unlikely highly unlikely unlikely highly unlikely very likely
medium high very low
very low low very low high
tabrakan
minor
highly unlikely
very low
posisi kerja statis
minor
very likely
medium
likely
medium
kecerobohan
moderate
Tugas Akhir
RISK ANALYSIS – PETA BAHAYA
Kategori Bahaya
bahaya fisik
bahaya kimia
bahaya mekanis
Potensi Berbahaya
Potensi Sakit
Severity
Likelihood
RAC
kebisingan
merusak pendengaran
3
4
2
lantai licin
memar, terhimpit, terpukul
4
3
2
panas
dehidrasi, heat stress
3
4
2
air nanas benda tajam gas tabung (emisi) gas buang (emisi) debu penggunaan bahan kimia gerakan mekanis mesin
iritasi tersayat, memar iritasi, keracunan, gangguan pernapasan sesak, pneumonia iritasi, keracunan, gangguan pernapasan tersayat, memar, terhimpit memar, terhimpit, terpukul
3 3 1 1 2
3 4 1 1 2
3 2 5 5 4
1
1
5
3
4
2
1
1
5
tabrakan bahaya ergonomi
posisi kerja statis
cedera otot, fatigue
1
4
3
kecerobohan
cedera bagian tubuh
3
3
3
Tugas Akhir
RISK ANALYSIS – KELOMPOK BAHAYA Bahaya
bahaya fisik
bahaya kimia
bahaya mekanis
Potensi Berbahaya
RAC
Kategori Bahaya
kebisingan
2
High/serious danger
Mengancam
lantai licin
2
High/serious danger
Mengancam
panas
2
High/serious danger
Mengancam
air nanas
3
Medium/moderate danger
Sedang
benda tajam
2
High/serious danger
Mengancam
gas tabung (emisi)
5
Very low
Abaikan
gas buang (emisi)
5
Very low
Abaikan
debu penggunaan bahan kimia gerakan mekanis mesin
4
Low/minor danger
Sedang
5
Very low
Abaikan
2
High/serious danger
Mengancam
tabrakan
5
Very low
Abaikan
posisi kerja statis
3
kecerobohan
3
bahaya ergonomi
Medium/moderate danger Medium/moderate danger
Sedang Sedang
Tugas Akhir
RISK ANALYSIS – LINGKUNGAN FISIK KERJA
9
Operator 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
4
4
4
3
4
5
4
5
5
3
2
2
5
3
2
3
4
3
3
4
4 1 3
5
3
4
2
2
3
3
3
4
3
2
4
3
3
1
2
2
2
3
3
5 4 5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
3
4
3
5
4
5
2
5
5
2
Rata-rata 3 2 2 3 3 5 3 4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
2
3
4
4
2
3
3
3
4
3
No.
Atribut
1
Temperatur
2
Pencahayaan
1 1 2 2 3
3
Kebisingan
4 2 3 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 3 2 2 4 3 5 4 3
Tugas Akhir
REKAP NORDIC BODY MAP Lokasi Tubuh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
leher bahu kiri bahu kanan lengan atas kiri punggung lengan atas kanan pinggang pinggul pantat siku kiri siku kanan lengan bawah kiri lengan bawah kanan pergelangan tangan kiri pergelangan tangan kanan telapak tangan kiri telapak tangan kanan paha kiri paha kanan lutut kiri lutut kanan betis kiri betis kanan pergelangan kaki kiri pergelangan kaki kanan kaki kiri kaki kanan
Rata-rata 2,16666667 2,36666667 2,56666667 1,56666667 2,23333333 1,63333333 2,4 2,03333333 1,96666667 1,36666667 1,36666667 1,46666667 1,76666667 1,76666667 1,96666667 1,7 2 1,53333333 1,56666667 1,6 1,66666667 2,16666667 2,13333333 1,63333333 1,76666667 1,86666667 2,03333333
Tugas Akhir
REKAP STANDARDIZE NORDIC QUESTIONNAIRE Rekap Standardize Nordic Questionnaire Operator
Lama Keluhan Sakit
Konsekuensi Akibat Sakit
Waktu Kerja Hilang
1
1,3
1,1
1,1
2
2,5
1,3
1
3
1,2
1,4
1,2
4
1,6
1,2
1,1
5
3,4
1,7
1
6
4,1
1,5
1,3
7
1,2
1
1
8
2,3
1
1
9
3,4
1,7
1
10
4,5
2,9
1,1
11
2,6
1,2
1
12
2,8
1,8
1
13
1,4
2
1,1
14
3
1
1
15
3,4
1,6
1
16
2,5
1,4
1
Tugas Akhir
KONSUMSI ENERGI Operator
X HR kerja (b)
b2
Et (Kkal/menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
86,2 105,8 89,4 104 90,4 76,6 106,6 95,6 85,2 87,4 86,2 93,8 84,8 85,2 102,2 93,2 91,8 99,8 88 86 67,6 90 94,6 106,6 85 84,6 86 85,6 90,6 86,6
7430,44 11193,64 7992,36 10816 8172,16 5867,56 11363,56 9139,36 7259,04 7638,76 7430,44 8798,44 7191,04 7259,04 10444,84 8686,24 8427,24 9960,04 7744 7396 4569,76 8100 8949,16 11363,56 7225 7157,16 7396 7327,36 8208,36 7499,56
3,334986193 4,661297338 3,52677024 4,524378928 3,588684033 2,817600601 4,723131169 3,925844431 3,277034956 3,405773051 3,334986193 3,806248057 3,254118632 3,277034956 4,390517348 3,767061894 3,676948367 4,216790309 3,441675952 3,323320468 2,411519714 3,5638053 3,859024614 4,723131169 3,265557925 3,242717078 3,323320468 3,300102235 3,601180008 3,358430857
E = 1,80411 – (0,0229038 .X) + (4,71733.10-4.X2) Keterangan : E : Energi (Kkal/menit)) X : Denyut jantung (denyut/menit))
Kategori Beban Kerja
Konsumsi Oksigen (L/min)
Denyut Jantung (denyut/min)
Energy Expenditure (Kkal/menit)
Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat
< 0.5 0.5 -1 1.1-1.5 1.6 -2 2.1-2.5
< 60 60-100 101-125 126-150 151-175
< 2.5 2.5 - 5 5.1 - 7.5 7.5 - 10 10.1 - 12.5
Tugas Akhir
KONSUMSI ENERGI Operator
Et (Kkal/menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
3,334986193 4,661297338 3,52677024 4,524378928 3,588684033 2,817600601 4,723131169 3,925844431 3,277034956 3,405773051 3,334986193 3,806248057 3,254118632 3,277034956 4,390517348 3,767061894 3,676948367 4,216790309 3,441675952 3,323320468 2,411519714 3,5638053 3,859024614 4,723131169 3,265557925 3,242717078 3,323320468 3,300102235 3,601180008 3,358430857
Kategori Beban Kerja Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan
Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tugas Akhir
NILAI ECPT & ECPM Operator
Dimana: P0 P1, P2, P3, P4, P5 ke-1, 2, 3, 4, dan 5
: denyut nadi istirahat : berurutan denyut nadi menit
Perbandingan ECPT & ECPM
Berat Denyut Awal (kg) (denyut/menit)
Denyut Bekerja (denyut/menit)
ECPT
ECPM
1
50
77
83
86
9,333 -2,33333
2 3 4 5 6
60 42 46 55 56
100 80 76 84 72
110 106 105 106 102 88 89 89 92 89 116 104 98 102 100 90 89 92 92 89 73 78 80 76 76
4,333 6,666667 10 -2 24 22 7 -4 5,333 -6,33333
7
63
92
114 108 102 102 107
11,67 16,33333
8 9 10 11 12 13 14 15 16
53 48 57 64 46 67 45 46 54
92 78 78 81 81 80 72 98 88
96 84 84 85 92 84 76 102 92
94 96 96 88 86 82 90 89 86 92 88 83 96 90 96 85 84 88 96 88 90 100 110 101 92 88 96
3,333 7,333 10,33 6,667 13 5,667 19,33 5,667 4
17 18 19
65 46 55
88 96 76
92 96 100 102 82 88
92 98 84
89 99 96
90 100 90
2,333 5,666667 3 5 14 -4
20 21 22
50 66 55
72 64 88
84 66 88
89 68 88
86 70 89
88 68 92
83 66 93
13,67 1,333333 4 -4 3,333 -4,33333
23
43
84
96
96
96
92
93
9,667 2,333333
24 25 26
68 49 79
110 76 78
112 113 106 102 100 -7,333 16,33333 78 82 96 89 80 12,33 -24,3333 82 84 83 86 88 7,667 -2,66667
27
58
80
83
88
84
89
86
6,333 0,666667
28 29 30
70 64 53
76 80 76
83 88 82
88 92 84
84 89 88
85 88 89
88 96 90
9,667 1,333333 11 0 13 -11
89
96 86 88 83 95 83 76 98 98
88
85
2,666667 -3,33333 -6,33333 -11,6667 -3 -3,66667 -35,3333 -3,66667 6
Tugas Akhir
NASA Task Load Index Rekap Perbandingan 6 Deskriptor oleh Pekerja
Rating dan Pembobotan Deskriptor oleh Pekerja
Paling signifikan pengaruhnya dalam bekerja 1 1
1
1
1 1
KF KF KF KF KF KM KM KM KM KW KW KW P P U
KM KW P U TS KW P U TS P U TS U TS TS
Operator 1 Deskriptor Kebutuhan Fisik Kebutuhan Mental Kebutuhan Waktu Performansi Usaha Tingkat Stres
1
1 1 1 1 1 1 1 1
KF KM KW P U TS
Bobot 3 1 2 2 5 2
Pembobotan Skala (Rating) Operator 1 Deskriptor Kebutuhan Kebutuhan Fisik Kebutuhan Mental Kebutuhan Waktu Performansi Usaha Tingkat Stres
KF KM KW P U TS
Bobot
Rating
Product
Total
Mean WWL Score
3 1 2 2 5 2
90 65 50 70 80 90
270 65 100 140 400 180
1155
77
Tugas Akhir
NASA Task Load Index Rata-rata Perhitungan Rating Scale Kebutuhan
Total Product
Rata-rata
Kebutuhan Fisik (KF)
12105
807
Kebutuhan Mental (KM)
2855
190,33333
Kebutuhan Waktu (KW)
3235
215,66667
Performansi (P)
6585
439
Usaha (U)
9225
615
Tingkat Stres (TS)
4395
293
Perbandingan Rating Deskriptor
Tugas Akhir
Rekap Skor Awal Ergonomic Assessment (rata-rata) Operator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nordic Body Map Konsumsi Energi Lingkungan Fisik 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 5 1 2 3 2 2 4 3 2 5 5 2 4 3 2 4 3 2 3 1 2 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 1 2 5 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 4 5 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 2 4
Tugas Akhir
Tahap Pembobotan Skor Matriks Pairwise Comparison dengan Expert Choice
Rekap Pembobotan Inconsistency Ratio 3 Faktor Faktor
Bobot
Nordic Body Map
0.570
Konsumsi Energi
0.097
Lingkungan Fisik kerja
0.333
Inconsistency Ratio
0.02
Nilai Inconsistency Ratio 3 Faktor
Tugas Akhir
Tahap Pengkategorian Skor Rekap Pengkategorian Batas Awal Nordic Body
Konsumsi
Lingkungan Fisik
Map
Energi
kerja
Batas skor minimal
1
1
1
Batas sangat mampu dengan mampu
1
2
2
Batas mampu dengan kurang mampu
2
3
3
Batas kurang mampu dengan sangat kurang
3
4
4
Batas skor maksimal
4
5
5
Kategori
Nilai Batas Centroid Nilai Normalisasi Kategori Batas skor minimal Batas sangat mampu dengan mampu Batas mampu dengan kurang mampu Batas kurang mampu dengan sangat kurang Batas skor maksimal Bobot
Nordic Body Map 0
Nilai Centroid
0
Lingkungan Fisik kerja 0
0
0,25
0,25
0,1075
0,33333333
0,5
0,5
0,405
0,66666667
0,75
0,75
0,7025
1 0,57
1 0,097
1 0,333
1
Konsumsi Energi
0
Tugas Akhir
Tahap Penentuan Kategori Pekerja Operator
Rekap Nilai Centroid dan Penentuan Kategori
HASIL : 3 pekerja SANGAT KURANG 15 pekerja KURANG MAMPU 12 pekerja MAMPU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nordic Body Map 0,1 0,5 0,1 0,2 0,8 1,0 0,1 0,4 0,8 1,2 0,5 0,6 0,1 0,7 0,8 0,5 0,0 0,4 0,7 0,4 0,2 0,4 1,2 0,8 0,0 0,5 0,0 0,3 0,7 0,0
NORMALISASI Konsumsi Lingkungan Energi Fisik kerja 0,3 0,4 0,3 0,2 0,3 0,3 0,3 0,5 0,3 0,6 0,3 0,9 0,3 0,5 0,3 0,7 0,3 0,9 0,3 0,7 0,3 0,8 0,3 0,5 0,3 0,7 0,3 0,8 0,3 0,7 0,3 0,8 0,3 0,9 0,3 0,7 0,3 0,3 0,3 0,6 0,3 0,7 0,3 0,7 0,3 0,3 0,3 0,6 0,3 0,4 0,3 0,6 0,3 0,7 0,3 0,5 0,3 0,6 0,3 0,5
Nilai Centroid 0,22 0,36475 0,17325 0,30475 0,6745 0,9185 0,22875 0,49325 0,7855 0,91125 0,60575 0,53275 0,32225 0,654 0,70225 0,58675 0,3295 0,47425 0,51525 0,4655 0,36025 0,47425 0,80025 0,6555 0,163 0,5035 0,24625 0,36175 0,5985 0,19075
Kategori Pekerja Mampu Mampu Mampu Mampu Kurang mampu Sangat kurang Mampu Kurang mampu Sangat kurang Sangat kurang Kurang mampu Kurang mampu Mampu Kurang mampu Kurang mampu Kurang mampu Mampu Kurang mampu Kurang mampu Kurang mampu Mampu Kurang mampu Kurang mampu Kurang mampu Mampu Kurang mampu Mampu Mampu Kurang mampu Mampu
Tugas Akhir
Rekomendasi Perbaikan
Perbaikan Tempat Duduk Pekerja
• Perbaikan ukuran dan dimensi kursi • Penambahan busa kursi
Perlakuan Pada Lantai
• Penambahan kipas yang bertujuan untuk treatment lantai licin
Pemberian Lampu dan Sensor
• Pemasangan lampu dan sensor di sekitar area mesin seamer
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
Analisis Faktor Keselamatan Kerja Risk Analysis
High/Serious Danger
Medium/Moderate Danger
Very Low Danger
Bahaya fisik, yaitu kebisingan, lantai licin, panas, dan benda tajam
Bahaya ergonomi, yaitu potensi bahaya akibat dari posisi kerja statis dan kecerobohan
Bahaya kimia, yaitu bahaya akibat dari gas buang (emisi)
Bahaya mekanis, yaitu gerakan mekanis mesin
Bahaya fisik, yaitu potensi bahaya air nanas
Bahaya mekanis, yaitu bahaya akibat tabrakan
Tugas Akhir
Analisis Faktor Kesehatan Kerja Analisis Beban Fisik Kerja
- lebih kurang 50% pekerja kurang mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dimana terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang mampu, 12 pekerja mampu, dan sisanya termasuk kategori kurang mampu dari 30 pekerja - terdapat 6 pekerja yang memiliki nilai ECPM lebih tinggi dibandingkan nilai ECPT
Analisis Beban Kerja Mental kebutuhan fisik merupakan kebutuhan yang paling
mempengaruhi beban kerja mental para pekerja dimana memiliki nilai rata-rata total product tertinggi, yaitu 807 atau sekitar 31%
Analisis Keluhan Kerja
Analisis Lingkungan Fisik Kerja
- Untuk konsekuensi akibat sakit, hampir sebagian besar pekerja memberikan skala 2 atau terjadi pengurangan kenyamanan dalam bekerja tetapi tidak sampai mendapat perawatan medis secara langsung - Untuk waktu kerja hilang akibat sakit, sebagian besar pekerja memberi skala 2 atau dapat menyebabkan hilangnya waktu kerja selama 1-5 hari
hampir seluruh pekerja merasa terganggu dengan kondisi lingkungan fisik kerja yang ada di sekitar tempat bekerja
Tugas Akhir
Analisis Skoring Ergonomic Assessment Dari hasil perhitungan nilai bobot prioritas dari ketiga faktor (nordic body map, konsumsi energi, dan lingkungan fisik kerja), diperoleh urutan faktor paling dianggap penting yaitu :
keluhan kerja (nordic body map)
lingkungan fisik kerja
konsumsi energi (beban fisik kerja)
Berdasarkan hasil perhitungan dalam penentuan kategori pekerja, dari 30 pekerja terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang, 12 pekerja mampu, dan sisanya termasuk kategori kurang mampu. Dapat dikatakan lebih kurang 50% pekerja dalam penelitian ini masuk ke dalam kategori kurang mampu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Tugas Akhir
Analisis Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan yang diberikan didasarkan pada 2 faktor hasil assessment yang memiliki bobot tertinggi. Bobot faktor tertinggi : - beban keluhan kerja (nordic body map) - lingkungan fisik kerja Menurut hasil wawancara langsung dengan pekerja, hampir seluruh pekerja mengeluhkan tidak nyamannya bekerja dengan kursi yang ada saat ini. Perbaikan dapat dilakukan dengan
perbaikan ukuran dan dimensi kursi tersebut serta perlu ditambahkan suatu bahan yang dapat memberikan kenyamanan pekerja saat bekerja seperti busa atau bahan lainnya. Rekomendasi selanjutnya adalah perhatian khusus pada kondisi lantai di dalam pabrik. Hal ini mengacu pada faktor lingkungan fisik kerja yang merupakan faktor dengan bobot dan prioritas
kedua tertinggi. Pemberian treatment dengan dipasang kipas di lokasi yang rawan lantai licin dapat membantu mengurangi tingkat kelicinan lantai yang ada. Selain itu, dapat dilakukan juga penambahan tanda-tanda yang sering mengalami kondisi lantai yang licin.
peringatan bahaya di area-area
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir
Simpulan
Sebagian besar pekerja merasa terganggu dan tidak nyaman dengan kondisi ulang Rekomendasi perbaikan terkait keluhan kerja : perbaikan dengan mendesain lingkungan kerja fisik pekerja kursi yang digunakan - Bahaya Kategori High/Serious Danger : kebisingan, lantai licin, panas, benda tajam, dan gerakan mekanis Rekomendasi perbaikan terkait lingkungan kerja : memberikan treatment dengan dipasang kipas angin pengering di lokasi rawan lantai licin - Bahaya Kategori Medium/Moderate Danger : potensi bahaya dari posisi kerja statis, kecerobohan kerja
- Bahaya Kategori Very Low : bahaya akibat dari gas buang (emisi) dan tabrakan Rekomendasi perbaikan dengan pemberian lampu dan sensor pada area mesin seamer - lebih kurang 50% pekerja kurang mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dimana terdapat 3 pekerja dengan kategori sangat kurang mampu, 12 pekerja mampu, dan sisanya termasuk kategori kurang mampu dari 30 pekerja - terdapat 6 pekerja yang memiliki nilai ECPM lebih tinggi dibandingkan nilai ECPT
Tugas Akhir
Saran
Perlu ditambahkan faktor lain yang lebih mendetail dalam memberikan solusi perbaikan alat kerja seperti redesain dan antropometri sehingga menjadi solusi yang lebih lengkap, aplikatif, dan lebih jelas.
Perlu dilakukan estimasi terhadap beberapa solusi perbaikan yang diberikan agar dapat dipastikan tingkat keberhasilan dari solusi perbaikan tersebut dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Tugas Akhir
Daftar Pustaka • •
• • •
• • •
Canadian Association of Petroleum Producers. (2000). Ergonomic Risk Identification and Assessment Tool; Version 1.0 Guangyan Li, Bukle, P. (2005). QEC for Assessment of Work- Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs), Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. CRC Press LLC Hammer, Willie. (1989). Occupational Safety Management and Engineering 4th Edition. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Hart, S., Staveland, L. (1988). Development of NASA-TLX (Task Load Index). California : San Jose State University Hertanti, N.N., Indriastadi, H. (2007). Evaluasi Persamaan Penentuan Pengeluaran Energi bagi Wanita pada Aktivitas Penanganan Material Secara Manual. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2007; Semarang, 15-16 November 2007 Kaewbooncho, Yamamoto, H. (1998). The Standardize Nordic Questionnaire Applied to Workers Exposed to Hand-Arm Vibration. Journal of Occupational Health Vol 40 : 218-222 Keputusan Menteri Tenaga Kerja, no 51. (1999). Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Jakarta Laksmiwati, P. (2008). Penerapan Ergonomi dan Keselamatan Kesehatan kerja untuk Desain Stasiun Kerja dan Perilaku Kerja. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya
Tugas Akhir
Daftar Pustaka • • • • • • • • •
Larasati, M. (2011). Evaluasi Faktor Lingkungan Fisik dan K3 dengan Menggunakan Ergonomic Assessment pada Pembuatan Waterwall Panel: PT ALSTOM POWER ESI. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya Mukhlisani, N. (2008). Pendekatan Metode Structural Equation Modelling untuk Analisa Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dari Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja di PT Barata Indonesia Persero Gresik. Laporan Thesis Teknik Industri ITS, Surabaya Mulki B, et. al. (2006). Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Kerja Pada Pabrik Pengolahan Kayu Moulding. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2006: Surabaya, 29 Juli 2006 Nery, D. (2006). Audit Tool User Guide for The Meat Industry in South Australia. Adelaide : SAFER Industries News Banking. (2010) Raja Nenas Dari Indonesia. last accesed 2 November 2012 pukul 11.19 Purwaningrum, R, Adi, W., Fitriastuty, E. (2007). Pengembangan Metode Quick Exposure heklist (QEC) untuk Menilai Postur Operator Departemen Produksi. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 Tahun 2007; Semarang 15 – 16 November 2007 Rochmoeljati. (2007). Analisis Implementasi Program K3 dan Perangkingan Hazard Dengan Pendekatan Manajemen Resiko. Surabaya : Teknik Industri UPN Jawa Timur Saaty, R.W. (2003). Decision Making in Complex Environment. Pittsburgh : Creative Decision Foundation Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : Guna Widya
Tugas Akhir
EVALUASI RESIKO BAHAYA BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN K3 DENGAN ERGONOMIC ASSESSMENT PADA PROSES PENGALENGAN NANAS (STUDI KASUS : PT GREAT GIANT PINEAPPLE, LAMPUNG)
Tugas Akhir