PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS XI IPB 2 SMA NEGERI 1 KUBU KABUPATEN KARANGASEM
Oleh :
I Gede Oka Mahendra 0914041081
JURUSAN PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013
0
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS XI IPB 2 SMA NEGERI 1 KUBU KABUPATEN KARANGASEM Oleh I Gede Oka Mahendra, NIM 0914041081 Drs. I Nyoman Pursika, M.Hum Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd.,M.Hum Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, 2) Untuk mengetahui hambatanhambatan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar, 3) Untuk mengetahui solusi yang diterapkan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, kabupaten Karangasem. Data penelitian tentang prestasi belajar PKn dikumpulkan dengan metode tes dengan alat pengumpul data adalah tes objektif. Data prestasi belajar PKn siswa dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan terjadi peningkatan prestasi belajar PKn siswa kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, Kabupaten Karangasem setelah penerapan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar. Prestasi belajar PKn siswa sebesar 79,50 berada pada kriteria cukup pada siklus I kemudian meningkat menjadi 83,34 padasiklus II berada pada kriteria baik. Ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar. Selain itu hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar dapat diminimalkan, dan solusi yang diterapkan dapat mengurangi hambatan belajar yang dirasakn siswa pada mata pelajaran PKn SMA Negeri 1 Kubu. Jadi, simpulan dari penelitian ini terjadi peningkatan prestasi belajar melalui penerapan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar. Kata kunci: pembelajaran kontekstual, media gambar, prestasi belajar.
1
THE USE OF CONTEXTUAL LEARNING ASSISTED PICTURE MEDIA FOR INCREASING STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN LEARNING CIVIC OF STUDENTS IN XI IPB 2 CLASS, SMA NEGERI 1 KUBU KARANGASEM REGENCY
By I Gede Oka Mahendra, NIM 0914041081 Drs. I Nyoman Pursika, M.Hum Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd.,M.Hum Civic Departement e-mail:
[email protected] Civic Department
Abstract The objective of this study are 1) for increasing students’ achievement in learning civic of students XI IPB 2 Class in SMA N 1 Kubu, 2) knowing the problems when holding the teaching-learning process through Contextual learning assisted picture media, 3) knowing the right solutions for those problems. The subject of this study is the students of XI IPB 2 Class in SMA N 1 Kubu, Karangasem regency. The data of students’ achievement were gathered through objective test. The data of this study were analyzed by using qualitative descriptive analysis. The result is Contextual learning assisted picture media is effective for increasing students’ achievement in learning civic. In siklus 1, students’ achievement in Civic subject is 79,50 and then it becomes 83,34 in siklus II. Besides, the problems which faced by the students in teaching-learning process through Contextual learning assisted picture media could be maximalized and the solutions which is found is good for solving the students’ problem. So, the conclusion is Contextual learning assisted picture media can increasing students’ achievement. Keywords: Contextual learning, assisted picture media, students achievement A. PENDAHULUAN Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidkian dasar menengah. Peningkatan mutu pendidikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengembangan sumber daya manusia, harus dilakukan secara terencana, terarah, dan intensif, sehingga mampu
2
menyiapkan bangsa indonesia memasuki era globalisasi yang sarat dengan persaingan. Berbagai usaha telah dilakukan depdiknas untuk memperbaiki mutu pendidikan
nasional.
Salah
satunya
adalah
penyempurnaan
kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum memang harus dilakukan untuk merespon tuntutan terhadap kehidupan berdemokrasi, globalisasi, dan otonomi daerah. Di era yang akan datang, fungsi pendidikan diperluas mencangkup hak asasi manusia yang mendasar, modal ekonomi, sosial dan politik, alat pemberdayaan yang kurang beruntung, landasan budaya damai dan sebagai jalan utama menuju masyarakat belajar sepanjang hayat, dalam buku pembelajaran kontekstual (Lasmawan 2003 : 2 ). Dalam rangka mengimplementasikan kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi yang bernafaskan pembelajaran kontekstual, maka pendidik yang mengajarkan bidang pelajaran tertentu harus mampu mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan sekolah untuk mencari alternatif yang terbaik untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu komponen yang dimaksud yaitu tenaga pendidik, merupakan salah satu sumber daya manusia diharapakan mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan menemukan alternatif terbaik untuk mengatasi masalah dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pemilihan dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran dan pengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa.
Dari hasil observai yang dilakukan di kelas XI IPB 2 SMA N 1 Kubu, Kabupaten Karangasem, ditemukan bahwa siswa mengikuti pembelajaran PKn dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan mencatat dan menghafal, media pembelajaran juga sangat jarang digunakan. Semua itu membuat siswa agak malas dan kurang berminat dalam pembelajaran PKn. Dari KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Kubu yaitu 75, perolehan rata-rata kelas XI IPB 2 sudah berada di atas rata-rata yaitu 78,6. Meskipun nilai yang diperoleh oleh siswa kelas XI IPB 2 sudah melebihi nilai KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran PKn tidak
3
menutup kemungkinan peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar. Di dalam penerapan model pembelajaran CTL ini, prestasi belajar yang dicapai adalah dapat mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual siswa. Disamping itu, penerapan model pembelajaran CTL yang diartikan oleh T. Raka Joni (1993) adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak baik, ibarat seseorang menggunakan kacamata dengan warna tertentu di dalam memandang alam. Ini diharapkan agar pembelajaran yang telah dipelajari oleh siswa dapat bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan nyata siswa, sehingga siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan tempat mereka tinggal. Dari pemaparan di atas adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPB 2 SMA N 1 Kubu. 2. Untuk mengetahui apakah hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar. 3. Untuk mengetahui solusi yang diterapkan untuk mengatasi hambatanhambatan dalam penerapan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar.
B. METODE PENELITIAN Penelitian ini, dirancang dalam penelitian tindakan kelas. Sifat dari penelitian tindakan kelas itu reflektif dan bersiklus yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas yang bermuara pada peningkatan kompetisi dasar siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai tujuan penelitian tercapai. Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, Karangasem. Objek penelitian ini yaitu: 1. Penerapan model pembelajaran Kontekstual berbantuan media gambar 2. Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn
4
Dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus, dimana riap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan evaluasi (Iskandar, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. 1. Hasil Penelitian Pada pelaksanaan siklus I, materi yang dikaji adalah hubungan internasional. Untuk rencana pelaksanaan pengajaran pada tindakan siklus I ini mengarah pada model pembelajarn Kontekstual berbantuan media gambar, dimana guru melakukan langkah-langkah untuk melakukan pembelajaran adalah: 1. Guru melakukan proses
pembelajaran dengan berpedoman pada
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan program rencana pembelajaran yang mencangkup materi pembelajaran, pendekatan dan metode, kompetensi dasar, indikator, media, skenariopembelajaran dan penilaian, bahan ajar yang dipakai disesuaikan dengan kurikulum sekolah. 2. Guru melaksanakan apersepsi yang bertujuan agar siswa memiliki kesiapan dalam proses pembelajaran. 3. Guru menggunakan media berupa buku-buku yang relevan dengan materi 4. Guru membagi
kelas
menjadi
5 kelompok, setiap
kelompok
beranggotakan 5 orang 5. Guru memberikan masalah yang akan dipecahkan dalam diskusi kelompok dan hasil diskusi kelompok dibahas kedepan kelas oleh masing-masing kelompok secara bergantian (presentasi) 6. Guru mengadakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mencatat segala peristiwa yang terjadi ketika berlangsung proses pembelajaran. Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran yang dicapai, dan hambatan belajar siswa diukur dengan menggunakan catatan kecil melalui pengamatan dalam proses belajar mengajar. 7. Guru menutup pelajaran dengan membuat rangkuman, melakukan post test dan menekankan kembali pokok materi yang penting serta mengingatkan materi kajian berikutnya supaya siswa membaca atau belajar materi yang akan dibahas selanjutnya sehingga siap menerima pelajaran dan suasana kelas menjadi lebih kondusif
5
8. Sebelum menutup pelajaran guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan.
Gambar 1.1 Proses menjelaskan materi pembelajaran Pada gambar di atas terlihat peneliti sedang menjelaskan materi pembelajaran dengan materi hubungan internasional dengan menerapkan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar. Hasil belajar siswa pada siklus I ini aspek yang dinilai dalam hasil belajar siswa adalah (1) hasil diskusi, (2) hasil tes. Hasi belajar siswa pada siklus I ini dalam perolehan secara berkelompok yaitu, pertemuan pertama rata-rata yang diperoleh 74,8 sedangkan pada pertemuan ke dua adalah 76,4. Jadi rata-rata hasil belajar kelompok siswa pada siklus I ini adalah 75,6. Selain hasil belajar secara kelompok, peneliti juga memberikan nilai secara individu, dimana perolehan rata-rata nilai siswa secara individu pada siklus I yaitu 79,50 dengan kategori baik. Dalam hasil penelitian pada siklus I ini dapat diketahui bahwa siswa yang hasil belajarnya berada pada kategori kurang yaitu 5 orang siswa, sedangkan kategori siswa yang hasil belajarnya cukup yaitu 5 orang siswa, dan kategori siswa yang hasil belajarnya baik 15 orang. Pada siklus I ini dapat diketahui bahwa siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan pembelajaran kontekstual sebnyak 20 orang siswa sedangkan siswa yang belum tuntas yaitu 5 orang siswa.
6
Pada siklus II materi yang dibahas yaitu tentang kerjasam internasional. Dimana pada siklus II ini untuk rencana pelaksanaan pembelajaran masih sama dengan siklus I. Perencanaan pada siklus II ini mengacu pada hambatanhambatan yang terjadi pada siklus I untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas XI IPB 2 dalam penerapan pembelajarn kontekstual berbantuan media gambar. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tindakan Siklus I yaitu dengan (1) Memberikan peringatan kepada siswa agar tidak membuat kegaduhan selama proses pembelajaran, (2) Memberikan bimbingan yang lebih intensif terhadap kelompok, memberikan motivasi bahwa setiap anggota kelompoknya dan menanamkan jiwa saling membutuhkan dalam kelompok tersebut, (3) Memberikan pemahaman yang lebih pada siswa tentang soal-soal yang dibuat dan materi yang akan diujikan, (4) Memberikan motivasi pada siswa baik melalui pemberian pujian ataupun tambahan nilai pada siswa yang mampu memberikan tanggapan ataupun merangkum hasil pembahasan.
Gambar 1.2 Proses kerja kelompok siswa Pada gambar di atas terlihat antusias siswa dalam mengerjakan tugas kelompoknya, dimana pada siklus II ini perolehan nilai rata-rata siswa dalam tugas kelompok mengalami peningkatan dari siklus I, dimana pada siklus I perolehan rata-rata siswa yaitu, 75,6 sedangkan pada siklus II perolehan ratarata siswa menjadi 79,6. Sedangkan perolehan nilai siswa secara individu pada siklus II ini juga mengalami peningkatan dari siklus I, dimana pada siklus I
7
perolehan rata-rata siswa yaitu, 78,6, sedangkan pada siklus II perolehan ratarata siswa menjadi 83,34. Dari pemaparan di atas telah terjadi peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II. Jadi peneliti sudah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran PKn di kelas XI IPB 2 dengan menerapkan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar dilihat dari perolehan nilai siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan sudah mencapai kriteria nilai yang diinginkan oleh peneliti.
2. Pembahasan Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPB 2 dan hasil wawancara dengan guru dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembahasan hasil belajar siswa, Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, peneliti sudah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Pada siklus pertama peneliti memang sudah bisa meningkatkan hasil belajar siswa namun rata-rata kelas yang diperoleh siswa belum memenuhi rata-rata kelas yang peniliti inginkan, dimana pada siklus 1 rata-rata kelas yang diperoleh siswa 79,50 sedangkan peneliti menargetkan rata-rata kelas yang diperoleh 82,0. Oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitiannya ke siklus II, pada siklus ke dua ini rata-rata kelas yang diperoleh siswa sudah melebihi target yang di inginkan peneliti yaitu 83,34. Nilai tersebut sudah melebihi target nilai yang peneliti ingin capai. Jadi upaya dari peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual Learning (CTL) dalam mata pelajaran PKn di Kelas XI IPB 2 sudah berhasil. 2. Hambatan yang masih dirasakan dalam pembelajran kontekstual dengan metode diskusi kelompok yaitu (1) memerlukan waktu yang lama untuk melakukan diskusi, (2) dalam mempersentasikan membutuhkan waktu yang lama dan dalam waktu tanya jawab terkadang tidak dapat memecahkan masalah secara tuntas karena pertanyaan maupun jawaban yang diajukan terlalu luas dan mengembang dan banyak siswa yang mengeluh tidak
8
mendapat giliran untuk bertanya maupun menjawab. (3) selain itu dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok lebih sering didominasi oleh satu atau dua orang yang telah terbiasa mngemukakan pendapat. (4) kelompok yang kurang kompak karena berbeda pendapat dan ada yang mengobrol dalam diskusi kelompok. (5) sumber belajar yang kurang. 3. Solusi dari hambatan belajar siswa yaitu: 1. Peneliti mengatur waktu di dalam pembelajaran supaya dalam diskusi kelompok tidak kekurangan waktu. 2. Peneliti memberikan kesempatan setiap siswa untuk bertanya dan menjawab dari pertanyaan temannya jadi setiap siswa mendapat giliran. 3. Untuk mrngatasi hambatan ini siswa yang belum pernah mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi kelas diberikan kesempatan dan siswa yang sudah lebih sering mengemukakan pendapat diminta untuk memberi kesempatan pada teman lainnya. 4. Untuk mengatasi hal ini kelompok yag kurang kompak karena berbeda pendapat diberikan informasi yang dapat menyatukan pendapat mereka, dan bagi siswa yang tidak mendengarkan temannya yang sedang berdiskusi diberikan teguran/peringatan agar mendengarkan temannya melakukan diskusi. 5. Untuk mengatasi hambatan ini, guru memberikan sumber belajar untuk dipotokopi secara berkelompok selain itu juga guru meminta kepada siswa untuk mencari sumber belajar yang relevan dengan materi yang diajarkan di sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya penerapan pembelajarn kontekstual berbantuan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu, Karangasem dalam pelajaran PKn. Dengan demikian memang benar bahwa salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu adalah dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar.
9
C. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan menggunakan pembelajaran kontekstual berbantuan media gambar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI IPB 2 SMA Negeri 1 Kubu dalam pelajaran PKn sudah berhasil. Adapun peningkatan yang terjadi pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) Penerapan pembelajarn kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajarn PKn di kelas XI IPB 2 SMA N 1 Kubu. (2) Hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajran kontekstual pada mata pelajaran PKn di kelas XI IPB 2 SMA N 1 kubu dapat diminimalkan. (3) Solusi yang diterapan dapat mengurangi hambatan belajar yang dirasakan siswa pada mata pelajaran PKn SMA N 1 Kubu.
DAFTAR FUSTAKA Iskandar,2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Parsada (GP) Press Joni Raka Toni. 1993. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL). Surabaya : Usaha Nasional Lasmawan, 2003. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Buku II. Singaraja : IKIP
10