Oleh : drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid Direktur
Disampaikan pada Pertemuan Evaluasi dan Perencanaan Ditjen P2P Tahun 2016 Tangerang, 11 Mei 2016
TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
RENSTRA 2015-2019
PARADIGMA SEHAT
JKN
PENGUATAN YANKES
KELUARGA SEHAT
D T P K
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
Capaian Target Nasional Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2015-2050
1. Eliminasi Rubela 2. Eliminasi Filariasis 3. Eliminasi Schistomiasis 4. Eliminasi Rabies 5. Eradikasi Frambusia 6. Eliminasi campak 7. E- MTCT
1. PIN 2. Switch tOVPbOVOP 3. Intro IVP
2015
2016
Eliminasi Maternal Neonatal Tetanus
2017
2018
2017-2018 MR Campaign
2019
2020
2024
Eliminasi Kusta
Eliminasi Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Indonesia Bebas TB
2025 2030
2050
1. Eliminasi Malaria 2. Getting To Three Zero HIV-AIDS 3. Eliminasi Hep- C
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK
Program 1. 2.
3.
4.
5.
Pengendalian Penyakit Malaria Pengendalian Penyakit Filarisasis dan Kecacingan Pengendalian Penyakit Arbovirosis : DBD, Chikungunya dan JE Pengendalian Penyakit Zoonosis: Flu Burung, Rabies, Antraks, Leptospirosis dan Pes Pengendalian Vektor
Intervensi
Terobosan
1. Pencegahan Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik 2. Pengendalian Vektor dan Faktor Risiko 3. Penemuan dan tatalaksana penderita 4. Deteksi dini dan penanggulangan KLB 5. Pendekatan “One Health”
1.Kampanye kelambu di daerah endemis tinggi malaria 2.Pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) 3.Gerakan "1 rumah 1 jumantik ” untuk mencegah demam berdarah 4.Pengendalian zoonosis multi sektor mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi 5.Pengendalian vektor terpadu
Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB, Stunting, kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
INDIKATOR KINERJA 2015-2019 INDIKATOR KINERJA PROGRAM 1
Jumlah kab/kota dgn eliminasi malaria
2
Jumlah kab/kota mencapai eliminasi filariasis
2. Indikator Renstra NO
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
1
Jumlah kabupaten/kota dengan API <1/1.000 penduduk
2
Jumlah kab/kota endemis berhasil menurunkan angka mikrofilaria menjadi < 1%
3
Persentase kab/kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu
4
Persentase kab/kota dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk
5
Persentase kab/kota yang eliminasi rabies
CAPAIAN TARGET KINERJA 2015 NO
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
TARGET CAPAIAN
1
Jumlah kab/kota dgn eliminasi malaria
225
232
2
Jumlah kab/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria <1 persen
35
51
3
Jumlah kabupaten/kota dengan API <1/1.000 penduduk
340
375
4
Jumlah kab/kota endemis yang melakukan pemberian obat massal pencegahan (POMP) Filariasis
140
144
5
Persentase kab/kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu
40
41,2
6
Persentase kab/kota dengan IR DBD < 49 per 100.000 penduduk
60
76,07
7
Persentase kab/kota yang eliminasi rabies
25
26
Tantangan Pelaksanaan Program Tahun 2015
Partisipasi masyarakat dan dalam program eliminasi masih belum maks
Advokasi koordinasi multi sektor dengan daerah masih terus diupayakan
Keterbatasan Sumber Daya pemerintah (jumlah entomolog kes)
Upaya Pendekatan Keluarga belum maksimal
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor belum melibatkan banyak LS
Penanggulangan Penyakit Tular Vektor yang belum Optimal
Eliminasi Malaria Dalam rangka mempercepat eliminasi malaria di Kab/Kota, mengingat bervariasinya situasi endemisitas antar kab/kota, maka diperlukan strategi spesifik untuk masing-masing kategori AKSELERASI Bagi daerah endemis tinggi (API > 5 per 1000), dilakukan dengan terobosan pembagian kelambu massal INTENSIFIKASI bagi daerah endemis sedang (API 1-4 per 1000), dilakukan dengan terobosan kampanye kelambu massal fokus ELIMINASI bagi daerah endemis rendah dilakukan strategi eliminasi dengan kegiatan utama surveilans migrasi
Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dalam PSN 3 M Plus merupakan upaya pencegahan dan pengendalian DBD di mulai dari masing-masing rumah tangga. Jumantik Rumah Kepala Rumah Tangga/keluarga Kepala keluarga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemantauan jentik di rumahnya, rumah kost maupun asrama miliknya dan wajib mengisi kartu jentik seminggu sekali Jumantik Lingkungan petugas tempat umum Jumantik Lingkungan adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan pemantauan jentik di Tempat – Tempat Umum (TTU)/Tempat – Tempat Institusi (TTI dan wajib mengisi kartu jentik seminggu sekali Koordinator Jumantik tingkat RT Koordinator jumantik adalah jumantik/kader yang ditunjuk oleh Ketua RT untuk melakukan pemantauan pelaksanaan jumantik rumah dan lingkungan (crosscheck), dengan jangkauan pemantauan sebanyak 20 rumah Supervisor Jumantik
Supervisor Jumantik adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD yang ditunjuk oleh Ketua RW/Kepala Desa/Kelurahan untuk melakukan pengolahan data dan pemantauan pelaksanaan jumantik di lingkungan RT) POKJANAL Kelompok Kerja Operasional Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue struktur organisasi Pokjanal DBD melibatkan lintas program dan lintas sektor
Pelaksanaan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) AKSELERASI ELIMINASI FILARIASIS 2020 KAMPANYE NASIONAL POPM FILARIASIS Pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di kabupaten/kota endemis dalam waktu serentak dengan jumlah sasaran yang besar
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) ditargetkan pada 105 juta penduduk yang tinggal di 241 kabupaten/kota endemis di seluruh Indonesia. Belkaga telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 1 Oktober 2015 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
One Health Paradigma dalam pengendalian Zoonosis Emerging Infectious Diseases (EID) : Flu Burung, Rabies, Pes, Anthrax, Leptospirosis
Perencanaan PARADIGMA ONE HEALTH Pelaksanaan
Eliminasi Rabies dan Reduksi Zoonosis Lainnya dilakukan dengan : 1. memperkuat intelijen penyakit, 2. surveilans dan sistem kewaspadaan dini 3. penanggulangan KLB di tingkat Nasional, Regional dan Internasional, didukung dengan sistem pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan manusia serta strategi komunikasi yang baik
Evaluasi
Pengendalian Vektor Terpadu
Pengendalian Vektor Terpadu
Komprehensif
Rasional
Berkesinambungan
cakupan luas dan peran aktif masyarakat
Tugas pemerintah pusat : menyediakan alat, bahan surveilans dan pengendalian vektor serta peningkatan kapasitas tenaga entomology Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota : menyediakan biaya operasional, bahan insektisida, sosialisasi dan advokasi dan menjaga kompetensi tenaga entomology dengan jalan memperhatikan jenjang karier dan anggaran untuk jabatan fungsional entomology
STRATEGI PERCEPATAN PELAKSANAAN CAPAIAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Surveilans migrasi malaria Kampanye kelambu massal Pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis Pemberantasan sarang nyamuk pada setiap rumah, tempat-tempat umum serta institusi oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Memfungsikan Rabies center, malaria center, Posmaldes dll sebagai fasyankes yang mudah dijangkau oleh masyarakat serta mempercepat penanganan kasus Surveilans vektor dan binatang pembawa penyakit Penguatan kompentensi SDM entomolog Advokasi Sosialisasi Peningkatan kapasitas tenaga pendidik, dan kader penyuluh Monitoring evaluasi
Malaria
Filariasis & Kecacingan
Arbo
• Kemendagri, Kemenko PMK, BPPSDM, Litbangkes, BPPM, TNI/POLRI, Komisi Eliminasi Malaria, Biro Hukor, Dit. SKK, Organisasi Profesi • BPPSDM, B/BTKL PP, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit Promkes dan Pemberdayaan Kesehatan, Biro Komlik, Pusdatin, Ditjen Kesmas, Kemendikbud, Kemendagri, Kemenkokesra, Kemenkominfo, Kemenag, Kemensos, Kementan, Kemenhut, KemenPU, Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota • Kemendagri, Kemenko PMK, Kemendikbud, Bappenas, Dinkes Prov, BPPSDM, UPT, seluruh Dinkes Prov, RS, Litbangkes, PKK
Vektor Zoo
• UPT, Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten, Komli, ASPPHAMI, B2P2VRP Salatiga
• Ditjen BUK, Dit. BUKR, Dit. Binfar dan Alkes, UPT, Dinkes Provinsi, B2P2VRP Salatiga, RS, PKM
Peran keluarga dalam kelambunisasi guna mencegah gigitan nyamuk bebas malaria Peran aktif keluarga dalam minum obat pencegahan filariasis dan kecacingan Peran keluarga dalam mewujudkan gerakan 1 rumah 1 jumantik Peran aktif bagi keluarga yang mempunyai hewan peliharaan untuk vaksinasi guna mencegah rabies pada manusia
INDIKATOR SDGs DIT. P2PTVZ MALARIA Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria • Indikator : Jumlah Kab/Kota dengan API <1/1.000 Penduduk • Target 2017 : 375 Kab/kota
FILARIASIS Jumlah Orang yang memerlukan Intervensi dari Penyakit Tropis yang terabaikan • Indikator : Jumlah Orang yang minum Obat Pencegahan Filariasis • Target 2017 : 35,9 Juta Orang
Filariasis & Kecacingan
• Sasaran : Cakupan pemberian obat cacing pada Anak usia pra sekolah dan sekolah • Indikator : Jumlah anak yang minum obat cacing
• Sasaran : 1. Deteksi dini penyakit DBD • Indikator : 1. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu melakukan deteksi dini penyakit DBD • Sasaran : 2. Pembentukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik Arbovirosis • Indikator : 2. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
Zoonosis
Vektor
• Sasaran : Eliminasi kasus rabies pada manusia di kabupaten /kota • Indikator : Jumlah kabupaten/kota yang tidak ditemukan kasus rabies • Sasaran : 1.Cakupan Kab/Kota endemis Demam Berdarah dan Malaria yang melakukan pengendalian vektor terpadu • Indikator : 1.Jumlah Kab/Kota melakukan pengendalian vektor terpadu • Sasaran : 2. Tenaga pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di Dinas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota dan UPT (KKP dan BTKL) yang dilatih • Indikator : 2. Jumlah tenaga yang dilatih pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit
RENCANA KEGIATAN PENGENDALIAN TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS TH 2017 Detect • Surveilans vektor mapping • Surveilans kasus mapping • Penilaian eliminasi penyakit tular vektor dan zoonotik • Penguatan surveilans berbasis Laboratorium
Prevent • Pemberian Obat Pencegahan Massal • Pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1Jumantik • Pencetakan dan distribusi media KIE • Penayangan ILM untuk pencegahan Penerapan pendekatan • Peningkatan kapasitas SDM continuum of care (entomology kesehatan) • Sosialisasi untuk tenaga Intervensi berbasis resiko kesehatan kesehatanuntuk (health risk) • Sosialisasi kader, tenaga pendidik dan toma
KELUARGA SEHAT
Respon • Review roadmap • Pemenuhan logistik (kelambu,obat pencegahan, VAR, SAR, dll) • Assesment kegiatan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
* KASUS TURUN * FREKUENSI KLB TURUN ELIMINASI PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOO
Logistik pengendalian Media KIE & pedoman 1. Leaflet, banner & poster 2. Iklan Layanan Masyarakat 3. Buku pedoman 4. Buku saku 5. Petunjuk teknis
1. VAR & SAR 2. Refrigerator 3. RDT 4. Mikroskop 5. Larvasida 6. Insektisida 7. Jumantik kit 8. Bahan Survei 9. Kit KLB
Eliminasi Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Peningkatan kapasitas SDM 1. Peningkatan kapasitas tenaga entomology kes 2. Workshop bagi petugas kesehatan 3. Sosialisasi bagi kader, tenaga pendidik, toga & pramuka
Zoonoses control