JURNAL UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SECARA BERTAHAP PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGKALANG 5 KAB. NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORT TO INCREASE LOW SERVICE SKILL ON VOLLEYBALL WITH GRADUAL LEARNING MODEL ON CLASS VI STUDENTS TANJUNGKALANG 5 STATE PRIMARY SCHOOL REGENCY OF NGANJUK THE ACADEMIC YEAR 2015/2016
Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM. 12.1.01.09.0407
Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: ANDIKA WIBOWO
NPM
: 12.1.01.09.0407
Telepun/HP
: 085856420282
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH
PADA
PERMAINAN
BOLAVOLI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SECARA BERTAHAP PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGKALANG 5 KAB. NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Fakultas – Program Studi
: FKIP – Penjaskesrek
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: Jl. K.H. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pembimbing I
Mengetahui Pembimbing II
Drs. Setyo Harmono, M.Pd. NIDN. 0727095802 Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
Nur Ahmad Muharram, M.Or. NIDN. 0703098802
Kediri, 6 Februari 2017 Penulis,
Andika Wibowo NPM. 12.1.01.09.0407 simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SECARA BERTAHAP PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGKALANG 5 KAB. NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ANDIKA WIBOWO NPM. 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek Drs. Setyo Harmono, M.Pd. dan Nur Ahmad Muharram, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Hasil servis bawah bolavoli siswa SD Negeri TanjungKalang 5 saat ini masih belum memenuhi KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan hasil belajar servis bawah melalui model pembelajaran secara bertahap dalam permainan bolavoli pada siswa kelas IV SD Negeri TanjungKalang Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri TanjungKalang 5 Kabupaten Nganjuk dengan jumlah total 19 siswa, terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan yaitu tes unjuk kerja servis bawah bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil servis bawah bolavoli melalui model pembelajaran secara bertahap pada siswa kelas IV SD Negeri TanjungKalang 5 Kabupaten Nganjuk ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata-rata siswa pada kegiatan tes pretest sebesar 62,65 dengan persentase ketuntasan sebesar 26,31%. Kondisi tersebut mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu pada jarak 3 meter 67,41 persentase ketuntasan sebesar 42,10% dan pada jarak 4 meter 70,67 persentase ketuntasan sebesar 52,63% . Namun, peningkatan tersebut masih belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata servis bawah siswa kembali mengalami peningkatan pada jarak 5 meter sebesar 73,68 dengan persentase ketuntasan sebesar 68,42% dan pada jarak 6 meter 77,94 persentase ketuntasan sebesar 84,21%, Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan sebelumnya sudah tercapaisehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Proses pembelajaran servis bawah bolavoli menggunakan model pembelajaran secara bertahap berlangsung dinamis dan menyenangkan. Peserta didik aktif melaksanakan tugas dan mengamati gerakan teknik servis bawah bolavoli dan saling diskusi dengan teman. Seluruh aspek penilaian dikuasai peserta didik. Kemampuan servis bawah bolavoli peserta didikmeningkat dengan ditandai dengan seluruh peserta didik tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Kata Kunci : Servis Bawah, bola voli,model pembelajaran secara bertahap
I.
masyarakat kota sampai masyarakat desa.
LATAR BELAKANG Permainan bolavoli merupakan cabang
olahraga
yang
dapat
dimaikan
Permainan bolavoli sudah dikenal sejak
dan
abad pertegahan. W.G Morgan pada tahun
digemari oleh semua lapisan masyarakat,
1895 menciptakan semacam permainan
dari anak-anak, remaja, pemuda, dan orang
bolavoli yang disebut minonette yang
dewasa baik pria maupun wanita, bahkan
mengandung unsur tenis, base ball, dan
Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
handball.
Peraturan
permainan
mulai
teknik dasar bolavoli dibedakan menjadi
ditetapkan pada tahun 1986, kemudian
dua teknik tanpa bola dan teknik dengan
antara tahun 1900 dan 1925, peraturan
bola. teknik tanpa bola dan teknik dengan
permainan
perubahan-
bola merupakan dua komponen yang saling
perubahan, sehingga permainan bolavoli
berkaitan dalam pelaksanaan permainan
menjadi permainan seperti yang kita kenal
bolavoli.
sekarang ini (Viera, 2004: 106)
meliputi: (1) passing, (2) servis, (3)
mengalami
Prinsip memainkan
bermain bola
menggunakan
bolavoli dengan
tangan
adalah memukul
dan
berusaha
Teknik
dasar
dengan
bola
umpan, (4) smash, dan (5) block. (PBVSI, 1995: 60) Teknik
dasar
servis
mempunyai
penting
dalam
permainan
menjatuhkannya kedalam lapangan pemain
peranan
lawan dengan berusaha menyeberangkan
bolavoli.berdasarkan
bola melewati atas net atau jarring, serta
bolavoli di bedakan menjadi dua macam
mempertahankannya agar bola tidak jatuh
yaitu servis bawah dan servis atas.
kelapangan sendiri. Bola harus benar-benar
Pentingnya
dipikul, tidak boleh ditangkap, dipegang
permainan bolavoli maka harus diajarkan
atau dilemparkan. Pemain tidak boleh
kepada siswa agar siswa memahami dan
menyentuh bola dua berturut-turut, setiap
menguasai. Servis bawah merupakan salah
regu tidak diperkenankan memainkan atau
satu jenis servis yang paling sederhana dan
menyentuh bola lebih dari tiga kali
mudah dilakukan terutama bagi pemula
sebelum menyentuh net. Selama bola
termasuk siswa SD. Upaya meningkatkan
masih dalam permainan, semua pemain
kemampuan servis bawah bagi siswa
tidak diperbolehkan menyentuh net atau
pemula dibutuhkan cara mengajar yang
jarring, dan melewati garis tengah (Viera,
tepat, selain itu guru juga harus mengerti
2004: 122)
peraturan-peraturan, teknik, dan taktik
Langkah awal dalam pembelejaran
jenis
peranan
nya,
servis
servis
dalam
bermain bolavoli, Berbagai usaha yang
bolavoli pada siswa sekolah dasar yaitu di
dilakukan
ajarkan
dasar
peningkatan diantaranya pengembangan
bolavoli. Maksud dan tujuan diajarkan
kemampuan guru melalui penataran dan
macam-macam teknik dasar bolavoli yaitu
pelatihan, pemilihan terhadap metode-
agar siswa memahami dan menguasainya
metode latihan yang efektif dan efesien,
sehingga
baik untuk pengembangan teknik, fisik
macam-macam
akan
memiliki
teknik
keterampilan
dan
ditempuh
dalam
bermain bola voli,berdasarkan macamnya Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
maupun taktik serta penambahan sarana
bawah, merasa belum siap bahkan belum
dan prasaran (fasilitas olahraga).
memiliki
kekuatan
sehingga
mengalami
Permainan
olahraga
bolavoli
yang
memadai,
kesulitan
untuk
merupakan cabang olahraga yang dapat
melakukan servis bawah. ini biasanya
dilakukan secara maksimal, apabila siswa
dialami oleh anak-anak yang kurang
didik dapat melakukan atau memiliki
senang dengan olahraga apalagi siswa
penguasaan teknik dasar yang efektif dan
putri, metode pembelajaran yang kurang
efesien
mudah
efektif merupakan factor yang dapat
mendalami olahraga bolavoli untuk itu
mempengaruhi kemampuan servis bawah
penting peranan seorang guru untuk selalu
bolavoli, selain itu, jarang sekali seorang
mendampinggi
guru
maka
akan
siswa
sangat
didik
supaya
menciptakan
variasi-variasi
kemampuan anak didik terus berkembang.
pembelajaran yang disesuaikan dengan
Bentuk-bentuk permainan yang cukup
kondisi
sederhana mampu menerapakan metode-
Misalnya
metode pembelajaran yang tepat, sehingga
mengunakan bola mini, bola plastic,
mudah di pahami anak didik yang baru
belajar servis dari jarak dekat dan lain
mengenal permainan bolavoli. (PBVSI,
sebagainya. Hal ini sangat penting untuk
1995: 24)
diperhatikan
dan
kemampuan
belajar
servis
dalam
siswanya, dengan
pembelajaran
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
keterampilan terutama untuk anak pemula.
adalah kurang nya kemampuan peserta
Pada umumnya seorang guru kurang
anak didik dalam melakukan servis bawah.
memperhatikan faktor-faktor yang dapat
Masih
servis
mempengaruhi proses belajar motorik.
bawah tersebut perlu ditelusuri faktor-
pembelajaran yang tidak memperhatikan
faktor penyebabnya, apakah penguasaan
taraf perkembangan dan pertumbuhan
teknik servis belum baik, kemampuan fisik
siswa (missal siswa belum siap, belum
belum baik, ataukah metode mengajar
memiliki kekuatan yang memadai), harus
yang dilaksanakan kurang tepat kondisi
dicarikan solusi yang tepat sesuai dengan
yang demikian seorang guru harus mampu
kondisi
mengevaluasi dari semua factor baik dari
kemampuan servis bawah bolavoli, maka
pihak guru sendiri ataupun dari pihak anak
seorang guru harus mampu menerapkan
didik.
model mengajar yang tepat, di antaranya
rendahnya
kemampuan
Siswa sekolah dasar pada umumnya yang belum menguasai teknik servis Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
siswa,
model-model
upaya
meningkatkan
pembelajaran
secara
bertahap. simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Salah satu model pembelajaran yang
Mc Taggart. Model ini dipilih karena hasil
ditempuh adalah pembelajaran latihan
penelitian dengan menggunakan model ini
secara bertahap,
dapat
bentuk
Model ini merupakan
latihan
sebagai
bahan
yang
pertimbangan untuk memperbaiki dan
dilakukan secara bertahap, langkah demi
menyempurnakan teknik servis bawah
langkah. melalui model pembelajaran ini,
siswa kelas IV SD Negeri Tanjungkalang 5
siswa diharapkan dapat lebih menguasai
Penelitian Tindakan Kelas IV ini
kemampuan
keterampilan
digunakan
servis
bawah
dalam
pembelajaran bolavoli.
tempat
di
SDN
Tanjung
Kalang 5 data jumlah siswa sebanyak 19,
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
mengambil
dipandang
penting
yang rician nya 13 anak putra 6 anak putri
untuk
dan peneliti sendiri dalam hal ini sebagai
menerapkan model pembelajaran secara
pelaksanaan pembelajaran atau sebagai
bertahap guna meningkatkan kemampuan
guru.
servis bawah pada permainan bolavoli siswa kelas IV SDN Tanjungkalang 5.
Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, observasi, dan wawancara.
II.
Instrumen
METODE Jenis
Penelitian
digunakan
dalam
akan
penelitian ini adalah tes kemampuan servis
dilaksanakan adalah penelitian tindakan
bawah bolavoli yang diadopsi dari (Eko
kelas (classroom action research). PTK
Mulyono, 2014) dan sudah divalidasi oleh
adalah
dosen ahli.
suatu
yang
yang
pencermatan
terhadap
kegiatan belajar yang berupa sebuah
Data yang diperoleh pada penelitian
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
ini
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
deskriptif
(Arikunto.
membandingkan
2009:3).
Ada
juga
yang
dianalisis
dengan
komparatif data
menggunakan yaitu
dengan
kuantitatif
dari
mendefinisikan “Penelitian Tidakan Kelas
kondisi awal, siklus I, Siklus II. Jika
merupakan suatu upaya untuk mencermati
indikator memiliki kriteria maka nilainya
kegiatan belajar sekelompok peserta didik
adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria
dengan
yang ditentukan atau dirumuskan sebagai
memberikan
sebuah
tindakan
(treatment) yang sengaja dimunculkan”
berikut;
(Mulyasa, 2009: 26). Model
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah model Kemmis dan
Presentase penguasaan kegiatan secara klasikal yang dirumuskan sebagai berikut :
Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran olahraga pada permainan
Indikator
keberhasilan
adalah
meningkatkan hasil Pembelajaran servis
bolavoli.
Dalam
penelitian
memilih
untuk
menerapkan
ini,
guru
metode
bertahap untuk meningkatkan kemampuan servis bawah siswa tersebut.
bawah pada permainan bolavoli dengan
Pada
siklus
I
dilakukan
menggunakan model pembelajaran secara
pembelajaran dengan melaksanakan servis
bertahap
bawah
pada siswa kelas IV secara
bolavoli
dalam
bentuk
individual yang didasarkan pada Kriteria
pembelajaran secara bertahap, menerapkan
Ketuntasan Minimum (KKM). Yaitu 75.
metode
Nilai kepakatan yang ditetapkan dalam
dikondisikan
kegiatan
tentang
bawah sesuai dengan instruksi dari guru
keberhasilan
dengan jarak yang ditentukan yaitu 3 meter
musyawarah
indikator-indikator pembelajaran
KKG
bertahap untuk
dimana
siswa
melakukan
servis
servis
bawah
dalam
maupun 4 meter., Pada siklus I ini guru
bolavoli
SD
Negeri
sudah melaksanakan pembelajaran sesuai
dan didukung dengan
dengan RPP, akan tetapi siswa masih
perolehan ketuntasan secara klasikal yaitu
belum sepenuhnya memahami apa yang
75%.
dimaksudkan guru dengan teknik servis
permainan
Tanjungkalang 5
bawah secara bertahap siswa juga belum III. HASIL DAN KESIMPULAN
benar-benar fokus saat mencoba masih
A. Hasil
suka bercanda sehingga kesulitan yang
Berdasarkan hasil analisis data,
dialami saat melakukan servis bawah.
diketahui bahwa hasil pretest siswa kelas
Siklus I didapati peningkatan jumlah siswa
IV
SD Negeri Tanjungkalang 5 pada
yang mencapai KKM pada jarak 3 meter 8
permainan bolavoli materi servis bawah
siswa (42,10%), pada jarak 4 meter 10
belum mencapai KKM yang diharapkan.
siswa (52,63%) dan siswa yang belum
Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya
mencapai KKM pada jarak 3 meter 11
sebanyak 5 siswa (26,31%) dan siswa yang
siswa (57,90%), pada jarak 4 meter 9 siswa
belum mencapai KKM 14 siswa (73,60%),
(47,37%).
yang diharapkan. Hal ini dikarenakan
Pada siklus II dilakukan untuk
siswa belum mendapatkan pembelajaran
pembenahan siklus I dengan menambah
mengenai materi tersebut dan guru hanya
jarak 5 meter sampai 6 meter. Proses
ingin menjajaki seberapa jauh modal yang
pembelajaran berlangsung dinamis dan
dimiliki oleh siswa dalam mengikuti Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menyenangkan. Guru dan siswa melakukan
adanya reward bagi siswa yang apabila
pembelajaran dengan gembira, siswa aktif
mampu melakukan teknik servis bawah
melakukan kegiatan pembelajaran teknik
secara tuntas pada jarak ditentukan maka
servis
ini
dapat dilanjutkan pada jarak berikut nya
dikarenakan adanya evaluasi antara guru
Interaksi belajar yang terjadi pada siklus II
dan
sehingga
juga lebih baik daripada siklus I, baik
untuk
interaksi antar siswa maupun antara guru
bawah
siswa
dengan
secara
membantu
baik.
Hal
individu
aktivitas
siswa
memahami lebih baik apa yang harus
dengan siswa.,
diperbaiki dalam teknik servis bawah yang
Hasil penelitian dari pritest, siklus
telah dia lakukan. Selain itu, melalui
I, siklus II disajikan pada tabel di bawah
metode
ini:
latihan
bertahap
mengartikan
Tabel 1. Peningkatan hasil tes pretest, siklus I, Siklus II No 1 2 3
Aspek
Pretest
Jumlah nilai Nilai rata-rata Ketuntasan
1190,47 62,65 26,31%
Pada
pelaksanaan
siklus
Siklus I 3M 1280,95 67,41 42,10%
II,
4M 1342,85 70,67 52,63%
Siklus II 5M 6M 1399,99 1480,95 73,68 77,94 68,42% 84,21%
Dari hasil refleksi diketahui bahwa
diketahui siswa sudah dapat melakukan
pada
servis bawah dengan baik dan penuh
sepenuhnya
semangat dengan peningkatan aktivitas
dimaksudkan guru dengan teknik servis
yang efektif dengan ditandai adanya
bawah secara bertahap siswa juga belum
peningkatan hasil belajar siswa dengan
benar-benar fokus saat mencoba masih
ketuntasan mencapai 84,21%. Dari jumlah
suka bercanda sehingga kesulitan yang
siswa kelas IV SD Negeri Tanjungkalang 5
dialami saat melakukan servis bawah dan
sebanyak 16 siswa sudah mendapatkan
ada materi yang belum dikuasai beberapa
nilai hasil belajar di atas batas nilai KKM
siswa. Walaupun guru sudah melakukan
yaitu 75 sesuai dengan KTSP SD Negeri
perannya sesuai dengan perencanaan dan
TanjungKalang 5 tahun ajaran 2015/2016.
model pembelajaran sudah tepat, secara
Setelah
dilakukan
penelitian
tindakan selama II siklus dan setiap siklus dilakukan tes untuk memperoleh hasil belajar
servis
bawah
bolavoli,
diperoleh data sebagai berikut:
maka
siklus
I
siswa
memahami
masih
belum
apa
yang
keseluruhan tujuan pembelajaran belum tercapai sesuai rencana. Dari hasil sharing ideas tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan hasil belajar pada siklus II diperoleh hasil refleksi: siswa sudah mulai terbiasa dengan
Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran yang menggunakan model
diharapkan maka penelitian tindakan kelas
pembelajaran secara bertahap, siswa lebih
ini sudah mencapai indikator keberhasilan.
semangat aktif dan kreatif dalam proses
B. Simpulan
pembelajaran.
Guru
peneliti
semakin
Setelah dilakukan penelitian tindakan
mengerti kelemahannya dan terus mencari
kelas dengan dua siklus dan dilakukan
alternatif
proses
analisis dapat disimpulkan bahwa ada
pembelajaran sudah sesuai dengan RPP
peningkatan hasilservis bawah bolavoli
dan guru sudah melakukan perannya sesuai
melalui
dengan
siswa kelas IV SD Negeri Tanjungkalang 5
pemecahannya
model
pembelajaran
ditetapkan. Secara
yang
keseluruhan tujuan
pembelajaran
Kabupaten
secara
Nganjuk
bertahap
ditandai
dengan
pembelajaran sudah tercapai sesuai dengan
peningkatan nilai rata-rata siswa. Nilai rata
rencana setelah dilakukan tindakan siklus
-rata siswa pada kegiatan pritest sebesar
II yang merupakan refleksi dari siklus I
62,65
pada siklus II hasil pembelajaran servis
sebesar
bawah
mengalami
mengalami peningkatan nilai rata-rata
peningkatan hingga 16 siswa (84,21%)
siswa pada siklus I yaitu pada servis bawah
mendapat nilai di atas batas KKM dan
jarak 3 meter sebesar 67,41 dengan
dinyatakan tuntas.
persentase ketuntasan sebesar 42,10% dan
bolavoli
siswa
Upaya peningkatan hasil belajar
dengan
persentase
26,31%
ketuntasan
Kondisi
tersebut
pada servis bawah jarak 4 meter sebesar
servis bawah bolavoli berhasil dengan baik
70,67
jika dilihat dari peningkatan pada tiap
sebesar
siklus yang rata-rata mencapai ketuntasan
tersebut masih belum mencapai target yang
pada setiap tindakan siklus peningkatan
ditetapkan sebelumnya. Kemudian setelah
hasil belajar yang paling besar pada siklus
melanjutkan ke siklus II nilai rata-rata
ke II hal ini terjadi karena siswa sudah
servis
mulai memahami konsep pembelajaran
peningkatan pada jarak 5 meter sebesar
servis bawah bolavoli dengan model
68,42.
pembelajaran secara bertahap dan merasa
sebesar 68,42% dan pada jarak 6 meter
senang dalam mengikuti pembelajaran
sebesar
sehingga
siswa
ketuntasan sebesar 84,21%. Hal tersebut
meningkat dan proses pembelajaran sudah
menunjukkan bahwa target yang telah
berjalan
ditetapkan sebelumnya
mendapat
hasil
sesuai hasil
yang
diperoleh
dengan
rencana
sesuai
dengan
Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
dan yang
dengan 52,63%.
bawah
Dengan
77,94
persentase Namun
siswa
persentase
dengan
ketuntasan peningkatan
mengalami
ketuntasan
persentase
sudah tercapai
sehingga penelitian dihentikan pada siklus simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. Proses pembelajaran servis bawah bolavoli
menggunakan
model
pembelajaran secara bertahap berlangsung dinamis dan menyenangkan. Peserta didik aktif melaksanakan tugas dan mengamati gerakan teknik servis bawah bolavoli dan saling diskusi dengan teman. Seluruh aspek penilaian dikuasai peserta didik. Kemampuan servis bawah bolavoli peserta didik meningkat dengan ditandai dengan seluruh peserta didik tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Eko Mulyono. 2014. Tingkat Penguasaan Teknik Dasar Passing Atas, Passing Bawah, dan Servis Bawah Bolavoli Siswa SD N Pandean 1 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY. Mulyasa. 2009. Praktik PTK. Bandung: Remaja Rosdakarya. PP. PBVSI. 1995. Jenis-jenis Permainan Bola Voli. Jakarta: Sekretariat Umum PP PBVSI. Suharsimi Arikunto. 2009. Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Viera Barbara. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Andika Wibowo| 12.1.01.09.0407 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||