93
Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersial dan tepung biji kapuk (%) Proksimat Protein Lemak Abu Serat kasar Air BETN
Pakan komersial 38,9 8,1 15,9 5,4 9,7 22,1
Tepung Biji Kapuk 25,5 22,93 7,62 16,84 10,25 16,86
Lampiran 2. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis ALS dan gosipol penelitian tahap pertama No.
Perlakuan
1. 2. 3. 4. 5.
0% TBK 10% TBK 20% TBK 30% TBK 40% TBK
3* ts ts 2 2 2
4 ts 2 ts ts ts
5 ts ts 2 2 2
Waktu (hari ke…) 6 7 8 ts ts ts 2 ts 2 ts 2 ts ts 2 mt ts 2 mt
9 ts ts 2 mt mt
10 ts 2 ts mt mt
Keterangan : * adalah pengambilan sampel dimulai hari ke-3 saat udang mulai moribunb; ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
Lampiran 3. Metode Pengukuran gosipol bebas (FAO, 1994)
94
Lampiran 4. Metode Pengukuran Asam Lemak Siklopropenat Metode pengukuran kadar asam siklopropenoat yaitu dengan cara test Halpen. Prosedur test halpen yaitu menambahkan satu volume karbon disulfida yang mengandung 1 % sulfur terlarut dan satu volume pentanol (amyl alkohol) ke dalam contoh yang akan dianalisis. Karbon disulfidanya akan didestilasi secara lambat dari tube yang terbuka dan larutan residu alkoholnya dipanaskan sampai suhu 110 oC. Reaksi positif akan ditandai dengan terbentuknya warna pink (merah muda) atau merah. Intensitasnya dapat dipakai untuk analisis kuantitatif dengan menggunakan gas kromatografi Lampiran 5. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis aktivitas enzim penelitian tahap pertama No.
Perlakuan
1. 2. 3. 4. 5.
0% TBK 10% TBK 20% TBK 30% TBK 40% TBK
1 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2
Waktu (hari ke…) 4 5 6 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 2 2 2 2 2
9 2 2 2 2 2
10 2 2 2 2 2
Lampiran 6. Metode analisis aktivitas enzim a. Enzim protease (Metode Bergmeyer dan Grassi, 1983) Bufer borat (0,01 M) pH 8
Blanko (ml) 1,0
Standar (ml) 1,0
Sampel (ml) 1,0
Substrat kasein 2 % 1,0 1,0 1,0 Enzim dalam CaCl2 (2mmol/l) 0,2 Tirosin standar (5 mmol/l 0,2 Aquades 0,2 Inkubasi pada suhu 37oC selama 10 menit TCA (0,1 M) 2,0 2,0 2,0 Air 0,2 Enzim dam CaCl2 (2mmol/l) 0,2 0,2 Incubasi pada suhu 37oC selama 10 menit, sentrifus 4000 rpm selama 10 menit Filtrat 1,5 1,5 1,5 Na2CO3 5,0 5,0 5,0 Reagen Follin (1 : 2) 1,0 1,0 1,0 Biamkan selama ± 10 menit (37oC), kemudian dibaca pada spektrofotometer dengan absorbansi pada 578 nm
95
b. Enzim amilase (Metode Bernfeld, 1955) Cairan enzim 1ml Tambahkan 1 ml larutan pati 1 % dalam buffer sitrat pH 5,7 Inkubasi pada 20oC selama 30 menit Tambahkan 2 ml DNS dan didihkan selama 5 menit
Dinginkan dan dibaca pada spektofotometer dengan absorbansi pada 550 nm DNS = Dinitro Salycylic Acid
c. Enzim lipase(Quin et al, 1982), Shirai dan Jackson,1982) 2 gram minyak kelapa ditimbang dalam erlemeyer 25 ml Tambahkan 4 ml buffer asetat 0,05 M pH 5,6
Tambahkan 1 ml enzim Inkubasi pada suhu 30oC selama 60 menit (diaktifkan dengan campuran aseton : etanol 1 : 1. sebanyak 10 ml dan digoyang secara sempurna) Dinginkan dan dibaca pada spektofotometer dengan absorbansi pada 410 nm
Lampiran 7. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis asam lemak tubuh penelitian tahap pertama Waktu (hari ke…) No. Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Kontrol* 1 ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts 2. 0% TBK ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts 3. 10% TBK ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts 1 4. 20% TBK ts ts ts ts ts ts ts ts 1 mt mt 5. 30% TBK ts ts ts ts ts ts ts 1 mt mt mt 6. 40% TBK ts ts ts ts ts ts 1 mt mt mt mt Keterangan : *udang sebelum dilakukan perlakuan ; ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
12 ts 1 mt mt mt mt
96
Lampiran 8. Kondisi Gas Chromatografi saat melakukan pengukuran asam lemak siklopropenat Merek : GC : Shimadzu tipe GC-17A; Detektor : Flame Ionization Detector (FID); Gas Carrier : Nitrogen (N2); Column : Supelco SP2560; Temp. Injector : 250 oC; Temp. Detector : 250 oC; Oven Temp. program : 1. Initial temp : 195 oC hold for 0.5 minute 2. Ramp 1 : 220 oC (rate 10 oC/min) hold for 6 minutes 3. Final temp : 245 oC (rate 15 oC/min) hold for 20 minutes 4. Total run time : 30.67 minutes Column flow : 1.57 mL/min Linier velocity : 24.9 cm/sec Lampiran 9. Prosedur analisis proksimat a. Kadar air (Takeuchi, 1988) 1. Cawan dipanaskan dalam oven (110 oC) selama 1 jam kemudian dimasukan dalam eksikator selama 30 menit dan ditimbang (A) 2. Bahan ditimbang 2-3 gram (B) 3. Cawan dan bahan dipanaskan didalam oven (110 oC) selama 4 jam kemudian dimasukan kedalam eksikator selama 30 menit lalu ditimbang ( C) Kadar air =
x 100 %
b. Kadar protein (metode semimicro-kjedahl : Takeuchi,1988) 1. Sampel ditimbang seberat 0,5-1,0 g dan dimasukan kedalam labu Kjeldahl 2. Katalis berupa K2SO45H2O dengan rasio 9:1 ditimbang sebanyak 3 g, dan dimasukan kedalam labu Kjeldahl 3. Selanjutnya ditambahkan 10 ml H2SO4 kedalam labu tersebut dan kemudian labu dipanaskan selama 3-4 jam sampai cairan dalam labu berwarna hijau 4. Larutan didinginkan, lalu ditambahkan air destilasi 30 ml, kemudian masukan larutan tersebut kedalam labu takar dan diencerkan dengan akuades sampai larutan tersebut mencapai volume 100 ml (larutan A) 5. Labu erlemeyer diisi 10 ml H2SO4 0,05 N dan ditambahkan 2-3 tetes indicator methylen blue atau methyl red (larutan B) 6. Larutan A diambil sebanyak 5 ml da ditambahkan sebanyak 10 ml NaOH 30% yang dimasukan kedalam labu Kjeldahl. Kemudian dilakukan pemanasan dan kondensasi selama 10 menit mulai tetesan pertama pada larutan B 7. Larutan dalam labu erlemeyer dititrasi dengan o,o5 N larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari merah menjadi hijau muda
97
Kadar protein =
x 100%
Keterangan : Vs = ml 0,05 N nitran NaOH untuk sampel; Vb = ml 0,05 n nitran NaoH untuk blanko; F = factor koreksi dari 0,05 N larutan NaOH; S = bobot sampel (g); 0,0007 = setiap ml 0,05 N NaOH ekuivalen dengan 0,0007 g nitrogen; 6,25 = factor nitrogen
c. Kadar lemak (metode ether ekstraksi : Takeuchi, 1988) 1. Labu ekstraksi dipanaskan didalam oven (110 oC) selama 1 jam kemudian didinginkan dalam eksikator selama 30 menit lalu ditimbang bobot labu tersebut (A) 2. Sampel ditimbang sebanyak 1-2 g (B) dan dimasukan kedalam tabung filter lalu dipanaskan pada suhu 90-100 oC selama 2-3 jam 3. Tabung filter ditempatkan kedalam ekstrak dari alat soxlet. Kemudian disambungkan kondensor dengan labu ekstraksi yang telah diisi 100 ml petroleum eter 4. Eter dipanaskan pada labu ekstraksi dengan menggunakan water bath pada suhu 70 oC selama 16 jam 5. Labu ekstraksi dipanaskan pada suhu 100 oC kemudian ditimbang (C) Kadar lemak =
x 100 %
d. Kadar abu (Takeuchi, 1988) 1. Cawan dipanaskan didalam oven (110 oC) selama 1 jam kemudian dimasukan kedalam eksikator selama 30 menit dan ditimbang (A) 2. Bahan ditimbang 2-3 g (B) 3. Cawan dan bahan dipanaskan kedalam tanur (600 oC) sampai bahan menjadi abu, kemudian dimasukan kedalam eksikator selama 30 menit lalu ditimbang (C) Kadar abu =
x 100 %
e. Serat kasar (Takeuchi, 1988) 1. Kertas filter dipanaskan dalam oven selama 1 jam pada suhu 110 oC. Setelah itu didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang (A) 2. Sampel ditimbang sebanyak 0,5 g (B) dan dimasukan kedalam erlemeyer 250 ml 3. Sebanyak 50 ml H2SO4 0,3 N dimasukan kedalam erlemeyer kemudian dipanaskan selama 30 menit. Setelah itu dimasukan 25 ml NaOH 1,5 N kedalam erlemeyer lagi, kemudian dipanaskan selama 30 menit 4. Larutan dan bahan yang telah dipanaskan kemudian disaring dalam corong buchner dan dihubungkan pada vacuum pump untuk mempercepat filtrasi
98
5. Larutan dan bahan yang ada dalam corong buchner dibilas secara berturutturut 50 ml air panas, H2SO4 0,3 N, 50 ml air panas dan 25 ml aseton 6. Kertas saring dan isinya dimasukan kedalam cawan porselin, kemudian dikeringkan selama 1 jam dan kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang (C) 7. Setelah itu dipanaskan dalam tanur 600 oC hingga berwarna putih, kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang (D)
Kadar serat =
x 100 %
Lampiran 10. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk histologi penelitian tahap pertama No.
Perlakuan
1. 2. 3. 4. 5.
0% TBK 10% TBK 20% TBK 30% TBK 40% TBK
1 ts ts ts ts ts
2 ts ts ts ts ts
3 ts ts ts ts 1
4 ts ts ts 1 ts
Waktu (hari ke…) 5 6 7 8 ts ts 1 ts ts 1 ts ts 1 ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts mt
Keterangan : ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
9 ts ts ts mt mt
10 ts ts mt mt mt
11 ts ts mt mt mt
12 ts mt mt mt mt
99
Lampiran 11. Prosedur pembuatan preparat histologi UDANG UJI
FIKSASI : Organ diambil dan dicuci dengan NaCl fisiologis, kemudian direndam dalam larutan fiksasi Davidson selama 24-72 jam
DEHIDRASI : Organ direndam dalam alkohol dengan konsentrasi 70 %, 80 %, 90 %, 95 % I, 95 % II, masing-masing selama 2 jam. Lalu dalam alkohol 100 % I selama 12 jam, alkohol 100 % II selama 1 jam
PENJERNIHAN/CLEARING : Organ direndam dalam alkohol 100 % + Xylol (1:1) selama 30 menit. Kemudian direndam dalam xylol I, xylol II, xylol II masing-masing selama 30 menit
INFILTRASI/EMBEDDING : Organ selanjutnya direndam dalam parafin I, parafin II, parafin III masingmasing selama 45 menit dalam oven 70oC
PENANAMAN/BLOCKING : Penanaman organ ke dalam block parafin 50oC sampai parafin mengeras selama 1 hari
PEMOTONGAN DENGAN MIKROTOM Specimen sipotong tipis (Ketebalan 4-5 mikrometer) ditempatkan di atas gelas objek dan diapungkan di atas air hanya 50oC
DEPARAFINISASI : Preparat direndam berturut-turut dalam Xylol I dan II masing-masing selama 5 menit
REHIDRASI : Preparat direndam berturut-turut dengan alkohol 100 % I dan II, alkohol 95 %, alkohol 90 %, alkohol 80 %, alkohol 70 % masing-masing selama 1 menit. Kemudian direndam dalam air (aquadest) hingga specimen berwarna putih bening
PEWARNAAN : Preparat direndam dalam larutan Hemotoxylin selama 3-5 menit, lalu di cuci dengan air mengalir (kran) selama 3-5 menit. Dilanjutkan perendaman dengan eosin selama 2-3 menit, lalu dicuci dengan air kran mengalir
DEHIDRASI II : Preparat direndam dalam alkohol 50 %, 70 %, 80 %, 90 %, 100 % I, 100 % II, masing-masing selama 1 menit
PENJERNIHAN II : Preparat direndam dalam Xylol I, Xylol II, Xylol III masing-masing selama 1 menit
MOUNTING
SEDIAAN (PREPARAT) HISTOLOGI
100
Lampiran 12. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis ALS dan gosipol penelitian tahap kedua No.
Perlakuan
1.
Pakan komersial 0% MBK 6% MBK 12% MBK 18% MBK
2. 3. 4. 5.
3* ts
4 ts
5 ts
ts ts ts 2
ts ts 2 2
ts 2 2 2
Waktu (hari ke…) 6 7 8 ts ts ts ts 2 2 2
ts 2 2 ts
ts 2 2 mt
9 ts
10 ts
11 ts
ts 2 mt mt
ts 2 mt mt
ts 2 mt mt
Keterangan : * adalah pengambilan sampel dimulai hari ke-3 saat udang mulai moribunb; ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
Lampiran 13. Jumlah sampeludang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis aktivitas enzim penelitian tahap kedua No. 1. 2. 3. 4. 5.
Perlakuan
1 2 2 2 2 2
Pakan komersial 0% MBK 6% MBK 12% MBK 18% MBK
2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2
Waktu (hari ke…) 4 5 6 7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 2 2 2 2 2
9 2 2 2 2 2
10 2 2 2 2 2
Lampiran 14. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis asam lemak tubuh penelitian tahap kedua No.
Perlakuan
1. 2.
Kontrol* Pakan komersial 0% MBK 6% MBK 12% MBK 18% MBK
3. 4. 5. 6.
1 1 ts
2 ts ts
3 ts ts
4 ts ts
Waktu (hari ke…) 5 6 7 8 9 ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts
10 ts ts
11 ts ts
12 ts 1
ts ts ts ts
ts ts ts ts
ts ts ts ts
ts ts ts ts
ts ts ts ts
ts mt mt mt
1 mt mt mt
mt mt mt mt
ts ts ts ts
ts ts ts 1
ts ts 1 mt
ts 1 mt mt
Keterangan : *udang sebelum dilakukan perlakuan; ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
101
Lampiran 15. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk histologi penelitian tahap kedua No. 1. 2. 3. 4. 5.
Perlakuan Pakan komersial 0% MBK 6% MBK 12% MBK 18% TBK
1 ts ts ts ts ts
2 ts ts ts ts ts
3 ts ts ts ts 1
4 ts ts ts 1 ts
Waktu (hari ke…) 5 6 7 8 ts ts ts ts ts 1 ts ts 1 ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts mt
9 ts ts ts mt mt
10 ts ts mt mt mt
11 ts ts mt mt mt
12 ts mt mt mt mt
Keterangan : ts adalah tanpa pengambilan sampel; mt adalah mati total
Lampiran 16. Jumlah sampel udang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis aktivitas enzim penelitian tahap ketiga No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Perlakuan 0% TBBK 5% TBBK 10% TBBK 15% TBBK 20% TBBK 15% TBBK* 20% TBBK*
0 2 2 2 2 2 2 2
10 2 2 2 2 2 2 2
Waktu (hari ke…) 20 30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
40 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan : TBBK adalah tepung bungkil biji kapuk; * adalah perlakuan dengan pemanasan 146 oC selama 30 menit
Lampiran 17. Jumlah sampeludang (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk analisis asam lemak tubuh penelitian tahap ketiga No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Perlakuan Kontrol* 0% TBBK 5% TBBK 10% TBBK 15% TBBK 20% TBBK 15% TBBK** 20% TBBK**
0 1 ts ts ts ts ts ts ts
10 ts ts ts ts ts ts ts ts
Waktu (hari ke…) 20 30 ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts ts
40 ts 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan : TBBK adalah tepung bungkil biji kapuk; ts adalah tanpa pengambilan sampel; * udang sebelum dilakukan perlakuan ;** adalah perlakuan dengan pemanasan 146 oC selama 30 menit
102
Lampiran 18. No. 1.
Hasil analisis proksimat tubuh awal dan akhir udang yang dipelihara selama 40 hari dari setiap perlakuan pada penelitian ketiga
Perlakuan
ulangan
Awal
1 2 Rataan
2.
0% TBBK
3.
5% TBBK
1 2 Rataan
1 2 Rataan
4.
10% TBBK
1 2 Rataan
5.
15% TBBK
1 2 Rataan
6.
20% TBBK
1 2 Rataan
7.
15% TBBK**
1 2 Rataan
8.
20% TBBK**
1 2 Rataan
Air 75,08 74,94 75,01 74,00 73,94 73,97 74,08 74,02 74,05 75,09 74,82 74,96 76,06 76,36 76,21 75,88 75,74 75,81 76,04 76,39 76,22 79,33 79,01 79,17
Proksimat (% bobot basah) Abu Protein Lemak Serat 3,42 16,29 2,38 0,01 3,24 17,43 2,33 0,12 3,33 16,86 2,36 0,07 3,23 18,88 2,37 0,01 2,88 19,12 2,47 0,01 3,06 19,00 2,42 0,01 3,42 17,94 2,14 0,00 3,02 17,89 1,98 0,00 3,22 17,92 2,06 0,00 2,69 17,80 1,81 0,00 3,04 17,51 2,00 0,00 2,87 17,67 1,91 0,00 3,60 16,72 1,96 0,02 3,58 17,32 1,72 0,01 3,59 17,02 1,84 0,02 3,89 16,34 1,81 0,02 3,70 17,27 1,89 0,01 3,80 16,81 1,85 0,02 2,96 18,08 1,95 0,01 2,39 17,75 2,16 0,02 2,68 17,92 2,06 0,02 3,38 14,65 1,46 0,01 3,44 15,38 1,49 0,01 3,41 15,02 1,48 0,01
Keterangan : TBBK adalah tepung bungkil biji kapuk; ts adalah tanpa pengambilan sampel;** adalah perlakuan dengan pemanasan 146 oC selama 30 menit
BETN 2,82 1,96 2,39 1,52 1,58 1,55 2,44 3,09 2,77 2,61 2,64 2,63 1,64 1,01 1,33 2,07 1,39 1,73 0,97 1,29 1,13 1,17 0,68 0,93
103
Lampiran 19.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah sampel udamg (ekor) yang diambil berdasarkan waktu pengambilan dari setiap perlakuan untuk histologi penelitian tahap ketiga Perlakuan
0% TBBK 5% TBBK 10% TBBK 15% TBBK 20% TBBK 15% TBBK** 20% TBBK**
8 ts ts ts ts 1 ts 1
Waktu (hari ke…) 9 ts ts ts 1 ts ts ts
10 1 ts 1 ts ts 1 ts
Keterangan : TBBK adalah tepung bungkil biji kapuk; ts adalah tanpa pengambilan sampel; * udang sebelum dilakukan perlakuan ;** adalah perlakuan dengan pemanasan 146 oC selama 30 menit
Lampiran 20. Hasil pengukuran kandungan Asam Lemak Siklopropenat pada hepatopankreas udang pada penelitian pertama
104
Lampiran 21.
Hasil analisis statistik kandungan asam lemak siklopropenat pada hepatopankreas udang pada penelitian pertama
Lampiran 22.
Hasil pegukuran kandungan gosipol (mg/g) pada hepatopankreas udang dari setiap perlakuan pada penelitian pertama
105
Lampiran 23.
Hasil analisis statistik kandungan gosipol pada hepatopankreas udang pada penelitian pertama
Lampiran 24.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim protease pada penelitian pertama
Lampiran 25.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim lipase pada penelitian pertama
106
Lampiran 26.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim amilase pada penelitian pertama
Lampiran 27.
Komposisi asam lemak tubuh dan kandungan (mg/g) berdasarkan perlakuan pada penelitian pertama
Lampiran 28.
Perubahan asam lemak tubuh (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian pertama
107
Lampiran 29.
Jumlah pakan yang dikonsumsi udang (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap pertama
Lampiran 30.
Hasil analisis statistik jumlah pakan yang dikonsumsi udang (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap pertama
Lampiran 31.
Tingkat kelangsungan hidup udang (%) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap pertama
108
Lampiran 32.
Hasil analisis statistik tingkat kelangsungan hidupudang (%) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap pertama
Lampiran 33.
Kandungan asam lemak siklopropenat (mg/g) pada hepatopankreas udang dari setiap perlakuan pada penelitian kedua
Lampiran 34.
Hasil analisis statistik asam lemak siklopropenat dari setiap perlakuan pada penelitian kedua
109
Lampiran 35.
Kandungan gosipol (mg/g) pada hepatopankreas udang dari setiap perlakuan pada penelitian kedua
Lampiran 36.
Hasil analisis statistik gosipol dari setiap perlakuan pada penelitian kedua
Lampiran 37.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim protease pada penelitian kedua
110
Lampiran 38.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim lipase pada penelitian kedua
Lampiran 39.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim amilase pada penelitian kedua
Lampiran 40.
Komposisi asam lemak tubuh dan kandungan (mg/g) berdasarkan perlakuan pada penelitian kedua
111
Lampiran 41.
Perubahan asam lemak tubuh (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian kedua
Lampiran 42.
Jumlah pakan yang dikonsumsi udang (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap kedua
Lampiran 43.
Hasil analisis statistik jumlah pakan yang dikonsumsi udang (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap kedua
112
Lampiran 44.
Tingkat kelangsungan hidup udang (%) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap kedua
Lampiran 45.
Hasil analisis statistik tingkat kelangsungan hidup udang dari setiap perlakuan pada penelitian tahap kedua
Lampiran 46.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim protease dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
113
Lampiran 47.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim lipase dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
Lampiran 48.
Hasil analisis statistik aktivitas enzim amilase dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
Lampiran 49.
Komposisi asam lemak tubuh dan kandungan (mg/g) perlakuan pada penelitian ketiga
berdasarkan
114
Lampiran 50.
Perubahan asam lemak tubuh (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian ketiga
Lampiran 51.
Jumlah pakan yang dikonsumsi (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
115
Lampiran 52.
Hasil analisis statistik jumlah pakan yang dikonsumsi (g/ekor) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
One-way ANOVA: H-1 versus Perlakuan Source Perlakuan Error Total
DF 6 14 20
SS 0,0000000 0,0000000 0,0000000
MS 0,0000000 0,0000000
F *
P *
One-way ANOVA: H-10 versus Perlakuan Source Perlakuan Error Total
DF 6 14 20
SS 1,80765 0,06138 1,86903
S = 0,06621
MS 0,30128 0,00438
R-Sq = 96,72%
Level N 3 0% TBBK 5% TBBK 3 10% TBBK 3 15% TBBK 3 20% TBBK 3 15% TBBK panasi 3 20% TBBK panasi 3
Mean 7,6483 7,4250 7,3661 7,1104 7,1533 7,2948 6,6412
F 68,72
P 0,000
R-Sq(adj) = 95,31%
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev StDev -+---------+---------+---------+-------0,0029 (--*--) 0,0541 (--*-) 0,0331 (--*-) 0,0468 (--*--) 0,0934 (-*--) 0,0622 (--*--) 0,1090 (-*--) -+---------+---------+---------+-------6,60 6,90 7,20 7,50
One-way ANOVA: H-20 versus Perlakuan Source Perlakuan Error Total S = 0,2499
DF 6 14 20
SS 16,3565 0,8741 17,2306
MS 2,7261 0,0624
R-Sq = 94,93%
Level N 0% TBBK 3 5% TBBK 3 10% TBBK 3 15% TBBK 3 20% TBBK 3 15% TBBK panasi 3 20% TBBK panasi 3
F 43,66
P 0,000
R-Sq(adj) = 92,75%
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Mean StDev ----+---------+---------+---------+----11,535 0,065 (--*--) 11,097 0,088 (--*--) 10,909 0,297 (--*--) 9,829 0,205 (--*--) 9,688 0,426 (--*--) 10,880 0,279 (--*--) 8,865 0,189 (--*--) ----+---------+---------+---------+----9,0 10,0 11,0 12,0
116
One-way ANOVA: H-30 versus Perlakuan Source Perlakuan Error Total S = 1,084
DF 6 14 20
SS 84,19 16,46 100,65
MS 14,03 1,18
R-Sq = 83,64%
Level 0% TBBK 5% TBBK 10% TBBK 15% TBBK 20% TBBK 15% TBBK panasi 20% TBBK panasi
N 3 3 3 3 3 3 3
F 11,93
P 0,000
R-Sq(adj) = 76,63%
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Mean StDev ---------+---------+---------+---------+ 16,952 0,159 (-----*----) 16,453 0,229 (-----*----) 16,628 0,981 (-----*----) 16,024 1,410 (----*----) 15,185 0,778 (-----*----) 18,385 2,099 (-----*----) 11,493 0,437 (----*----) ---------+---------+---------+---------+ 12,5 15,0 17,5 20,0
One-way ANOVA: H-40 versus Perlakuan Source Perlakuan Error Total S = 0,9071
DF 6 14 20
SS 116,507 11,519 128,026
MS 19,418 0,823
R-Sq = 91,00%
Level 0% TBBK 5% TBBK 10% TBBK 15% TBBK 20% TBBK 15% TBBK panasi 20% TBBK panasi
N
Mean
3 3 3 3 3 3 3
24,923 24,330 21,197 19,853 18,337 22,570 19,230
F 23,60
P 0,000
R-Sq(adj) = 87,15%
StDev
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev -+---------+---------+---------+-------
0,208 (----*---) 0,361 (---*----) 1,847 (----*---) 0,714 (---*----) 0,754 (---*----) 0,733 (---*----) 0,746 (----*---) -+---------+---------+---------+-------17,5 20,0 22,5 25,0
117
Lampiran 53.
Hasil analisis retensi protein (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian ketiga
Lampiran 54.
Hasil analisis retensi lemak (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian ketiga
118
Lampiran 55.
Pertumbuhan relatif juvenil udang (%) berdasarkan perlakuan pada penelitian ketiga
Keterangan : * adalah TBBK yang dipanasi; PR= pertumbuhan relatif (%); No = jumlah individu pada waktu to (ekor); Wo = rataan berat individu pada waktu to (g); Nt = jumlah individu pada waktu t (ekor); Wt = rataan berat individu pada waktu t (g); Bo = biomassa individu pada waktu to (g); Bt = biomassa individu pada waktu t (g)
119
Lampiran 56.
Hasil analisis statistik pertumbuhan relatif juvenil udang berdasarkan perlakuan pada penelitian ketiga
One-way ANOVA: Pertumbuhan Relatif (PR) versus perlakuan Source perlakuan Error Total
DF 6 14 20
S = 18,16
SS 109567 4619 114186
MS 18261 330
R-Sq = 95,95%
F 55,35
P 0,000
R-Sq(adj) = 94,22%
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev Level N Mean StDev --------+---------+---------+---------+0% TBBK 3 98,78 3,14 (--*---) 3 90,06 10,65 (---*---) 5% TBBK 10%TBBK 3 -33,64 31,97 (--*---) 15% TBBK 3 -68,71 17,02 (---*--) 20% TBBK 3 -77,40 17,63 (---*---) 15% TBBK* 3 -28,53 23,74 (---*---) 20% TBBK* 3 -87,33 0,32 (--*---) --------+---------+---------+---------+-60 0 60 120 Keterangan * adalah TBBK yang dipanasi
Lampiran 57.
Tingkat kelangsungan hidup juvenil udang (%) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
120
Lampiran 58.
Hasil analisis statistik tingkat kelangsungan hidup juvenil udang (%) dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
Keterangan : huruf yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata (p<0,05)
Lampiran 59.
Kandungan Asam lemak siklopropenat (ALS) dan gosipol dalam pakan uji (mg/kg pakan) berdasarkan hasil perhitungan dari setiap perlakuan pada penelitian tahap ketiga
Parameter
Perlakuan Tepung Bungkil Biji Kapuk 0%
5%
10%
15%
20%
15%*
20%*
ALS
0
30
60
90
120
90
120
Gosipol
0
5
10
15
20
15
20
Keterangan : * adalah tepung bungkil biji kapuk yang dipanasi