L-1
LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KARAKTERISTIK BATAKO Contoh perhitungan Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Tanpa Menggunakan Fly Ash dan Yang Menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Massa pengikat sampel dalam air Wk = 0 ( massa benang ). Untuk sampel nomor 1 ( tanpa menggunakan fly ash ) : Densitas = = = 1,72 g/cm3
Serapan Air = = = 9,55 %
Untuk sampel nomor 3 ( menggunakan fly ash 20% ) :
Densitas = = = 1,74 g/cm3
Serapan Air = = = 10,53 %
Universitas Sumatera Utara
L-2
Dengan cara yang sama diperoleh nilai Densitas dan Serapan Air batako untuk komposisi yang menggunakan fly ash 10%, 30%, 40% dan 50%. Tabel A.1. Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Tanpa Menggunakan Fly Ash dan yang Menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Komposisi Bahan No
Sampel Semen (%)
Wg
Densitas
Serapan Air
(gr) (gr) (gr )
( g/cm3 )
(%)
Ws
Fly Ash (%)
Wb
1.
Io
100
-
199
218
102
1,72
9,55
2.
I
90
10
196
217
101
1,69
10,71
3.
II
80
20
190
210
101
1,74
10,53
4.
III
70
30
183
202
98
1,76
10,38
5.
IV
60
40
182
203
98
1,73
11,54
6.
V
50
50
181
202
100
1,67
11,60
Universitas Sumatera Utara
4.
III
70
30
183
202
98
1,76
10,38
5.
IV
60
40
182
203
98
1,73
11,54
6.
V
50
50
181
202
100
1,67
11,60 L-3
Contoh perhitungan Pengujian Kuat Tekan Sampel Tanpa menggunakan Fly Ash dan yang menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Untuk sampel nomor 1 ( tanpa menggunakan fly ash ) : Kuat Tekan , P = = = 3,26 MPa Untuk sampel nomor 3 ( menggunakan fly ash 20 % ) : Kuat Tekan , P = =
N/mm2
= 3,17 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 2, 4, 5, 6 pada tabel A.2. Tabel A.2. Pengujian Kuat Tekan Sampel Batako Tanpa Menggunakan Fly Ash dan yang Menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampel Io I II III IV V
Sampel Bahan Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 100 90 10 80 20 70 30 60 40 50 50
Gaya Penekan F (N) 832 820 810 780 660 580
Kuat Tekan ( Mpa ) 3,26 3,21 3,17 3,06 2,58 2,27
Universitas Sumatera Utara
L-4
Contoh perhitungan Pengujian Kuat Patah Sampel Tanpa Menggunakan Fly Ash dan yang Menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Jarak penumpu L = 9 cm ; b = d = 3 cm ; g = 9,8 m/s2. Untuk sampel nomor 1 ( tanpa menggunakan fly ash ) : Kuat Patah =
= = 2,70 MPa Untuk sampel nomor 3 ( menggunakan fly ash 20% ) : Kuat Patah =
= = 2,53 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 2, 4, 5, 6 pada tabel A.3. Tabel A.3. Pengujian Kuat Patah Sampel Batako Tanpa menggunakan Fly Ash dan yang Menggunakan Fly Ash 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampel Io I II III IV V
Sampel Bahan Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 100 90 10 80 20 70 30 60 40 50 50
Gaya Penekan P (N) 54 45 50,5 46 44 36
Kuat Patah ( MPa ) 2,70 2,25 2,53 2,30 2,18 1,80
Universitas Sumatera Utara
L-5
Tabel A.4. Pengujian Kekerasan Sampel Batako Tanpa menggunakan Fly Ash dan yang Menggunakan Fly Ash 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampel Io I II III IV V
Komposisi Bahan Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 100 90 10 80 20 70 30 60 40 50 50
BHN = Brinell Hardness Number
;
BHN 188 153 127 116 110 106
Kekerasan RHN 91 82 72,5 67,6 64,7 62,8
RHN = Rockwell Hardness Number
Universitas Sumatera Utara
L-6
Contoh perhitungan Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Menggunakan Fly Ash 20% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Untuk sampel nomor 4 dengan komposisi fly ash 20% dari volume semen dan RHA 20% dari volume pasir. Densitas = = = 1,68 g/cm3 Serapan Air =
= = 15,50 % Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 1, 2, 3, 5 pada tabel A.5 Tabel A.5. Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 20% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir.
1.
S a m p e l I
2.
II
80
20
10
183
213
105
1,69
16,39
3.
III
80
20
15
176,5
205
102
1,71
16,15
4.
IV
80
20
20
200
231
112
1,68
15,50
5.
V
80
20
25
181,5
211
104
170
16,25
No
Komposisi Bahan
R H A
Ws (gr)
Wb (gr)
Wg (gr )
Densitas 3
( g/cm )
Serapan Air
Semen (%)
Fly Ash (%)
(%)
80
20
5
184
215
105,5
1,68
16,85
(%)
Universitas Sumatera Utara
L-7
Contoh perhitungan Kuat Tekan Sampel Menggunakan Fly Ash 20% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% . Untuk sampel nomor 4 dengan komposisi fly ash 20% dari volume semen dan RHA 20% dari volume pasir.
Kuat Tekan , P =
=
N/mm2
= 3,76 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 1, 2, 3, 5 pada tabel A.6 Tabel A.6. Pengujian Kuat Tekan Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 20% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir.
No
Sampel
1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
Komposisi Bahan Semen Fly Ash (%) (%) 80 20 80 20 80 20 80 20 80 20
RHA (%)
Gaya Penekan F (N)
5 10 15 20 25
830 824 858 960 1100
Kuat Tekan ( MPa ) 3,25 3,23 3,35 3,76 4,31
Universitas Sumatera Utara
L-8
Contoh perhitungan Kuat Patah Sampel Menggunakan Fly Ash 20% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Untuk sampel nomor 4 dengan komposisi fly ash 20% dari volume semen dan RHA 20% dari volume pasir. Kuat Patah =
= = 3,50 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 1, 2, 3, 5 pada tabel A.7 Tabel A.7. Pengujian Kuat Patah Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 20% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% 25% dari Volume Pasir. Komposisi Bahan No Sampel Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
80 80 80 80 80
20 20 20 20 20
RHA (%) 5 10 15 20 25
Gaya Penekan P (N) 60 66 64 70 72
Kuat Patah ( MPa ) 3,0 3,30 3,20 3,50 3,60
Universitas Sumatera Utara
L-9
Tabel A.8. Pengujian Kekerasan Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 20% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir. No Sampel 1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
Komposisi Bahan Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 80 20 80 20 80 20 80 20 80 20
BHN = Brinell Hardness Number
;
RHA (%) 5 10 15 20 25
Kekerasan BHN RHN 113 66,2 117 68,1 120 69,4 128 72,9 150 78,7
RHN = Rockwell Hardness Number
Universitas Sumatera Utara
L-10
Contoh perhitungan Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Menggunakan Fly Ash 30% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Untuk sampel nomor 5 dengan komposisi fly ash 30% dari volume semen dan RHA 25% dari volume pasir. Densitas = = = 1,72 g/cm3 Serapan Air =
= = 15,50 % Dengan cara yang sama diperoleh nilai densitas dan serapan air untuk nomor 1, 2, 3, 4 pada tabel A.9.
Tabel A.9.
Pengujian Densitas dan Serapan Air Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 30% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir.
1.
S a m p e l I
2.
II
70
30
10
183
214
107
1,71
16,94
3.
III
70
30
15
176,5
205
102
1,71
16,15
4.
IV
70
30
20
181
209,5
105,5
1,74
15,75
5.
V
70
30
25
200
231
115
1,72
15,50
No
Komposisi Bahan
R H A
Ws (gr)
Wb (gr)
Wg (gr )
Densitas 3
( g/cm )
Serapan Air
Semen (%)
Fly Ash (%)
(%)
70
30
5
185
215
108
1,73
16,22
(%)
Universitas Sumatera Utara
L-11
Contoh perhitungan Kuat Tekan Sampel Menggunakan Fly Ash 30% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% . Untuk sampel nomor 5 dengan komposisi fly ash 30% dari volume semen dan RHA 25% dari volume pasir. Kuat Tekan , P = =
N/mm2
= 5,37 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat tekan untuk nomor 1, 2, 3, 4 pada tabel A.10. Tabel A.10. Pengujian Kuat Tekan Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 30% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir.
No
Sampel
1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
Komposisi Bahan Semen Fly Ash (%) (%) 70 30 70 30 70 30 70 30 70 30
RHA (%)
Gaya Penekan F (N)
5 10 15 20 25
585 895 880 1175 1370
Kuat Tekan ( MPa ) 2,,29 3,51 3,45 4,61 5,37
Universitas Sumatera Utara
L-12
Contoh perhitungan Kuat Patah Sampel Menggunakan Fly Ash 30% dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Untuk sampel nomor 5 dengan komposisi fly ash 30% dari volume semen dan RHA 25% dari volume pasir. Kuat Patah =
= = 3,20 MPa Dengan cara yang sama diperoleh nilai kuat patah untuk nomor 1, 2, 3, 4 pada tabel A.11 Tabel A.11. Pengujian Kuat Patah Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 30% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% 25% dari Volume Pasir. Komposisi Bahan No Sampel Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
70 70 70 70 70
30 30 30 30 30
RHA (%) 5 10 15 20 25
Gaya Penekan P (N) 42 46 46 56 64
Kuat Patah ( MPa ) 2,10 2,30 2,30 2,80 3,20
Universitas Sumatera Utara
L-13
Tabel A.12. Pengujian Kekerasan Sampel Batako Menggunakan Fly Ash 30% dari Volume Semen dan RHA 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari Volume Pasir. No Sampel 1. 2. 3. 4. 5.
I II III IV V
Komposisi Bahan Semen ( % ) Fly Ash ( % ) 70 30 70 30 70 30 70 30 70 30
BHN = Brinell Hardness Number
;
RHA (%) 5 10 15 20 25
Kekerasan BHN RHN 150 78,7 155 82,7 158 83,7 149 80,7 135 75,7
RHN = Rockwell Hardness Number
Universitas Sumatera Utara
L-14
LAMPIRAN B GAMBAR SAMPEL DAN ALAT UJI SAMPEL
Gambar B.1. Beberapa Sampel yang telah dicetak
Gambar B.2. Alat Ayakan Beberapa Ukuran
Universitas Sumatera Utara
L-15
Gambar B.3. Alat Uji Tekan
Gambar B.4. Alat Uji Patah
Universitas Sumatera Utara
Gambar B.5. Alat Foto Mikroskopik
L-15
Gambar B.6. Alat Uji Kekerasan (Hardness)
Universitas Sumatera Utara
L-17
LAMPIRAN C DAFTAR PERHITUNGAN KONVERSI BANYAK BAHAN (STOF) DAN HAWA (LUCHT) SERTA AIR YANG DIBUTUHKAN UNTUK PEMBUATAN ADUKAN / PEREKAT (SPESIE)
No
Nama Bahan Bangunan
1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
A
B
C
A+C
Bahan Sesungguhnya (Vestestof) (%)
Hawa Bagian Yang Kosong (Lucht) 4
Air
Bahan Perekat Basah
5
6
2 Kapur Koral Kapur batu gamping PC.(Portland Cement) Trass (Muria) Semen Merah (S.M) Pasir Batu kricak/ kerikil
3 0.34 0.325
0.66 0.675
0.18 0.225
0.52 0.55
0.51
0.49
0.25
0.76
0.48 0.57
0.52 0.43
0.25 0.175
0.73 0.745
0.60 0.52
0.40 0.48
0.075 0.--
0.675 0.52
Keterangan
7
1 ltr. PC = 1.25 Kg 1 kantong = 50 Kg a 40 liter Satu dan lainnya menurut jenis
Pecahan bata merah
Contoh Perhitungan : 1 M 3 campuran : 1 Semen : 4 Pasir : 0.6 Air 1 M 3 Semen P.C
= 1 x 0.76 M 3
= 0.76 M 3
4 M 3 Pasir
= 4 x 0.675 M 3
= 2.7 M 3
Jumlah
= 3.46 M 3
Universitas Sumatera Utara
L-18
Jadi banyak bahan yang dibutuhkan untuk 1 M 3 adalah : (Dalam Besaran Volume)
1.0 x 1 M 3 Semen P.C x 0.76 3.46
= 0.289 M 3
4.0 3.46
x 1 M 3 Pasir x 0.675
= 0.780 M 3
0.6 3.46
x 1 M 3 Air x 0.001 M 3
= 0.0002 M 3
Jumlah
= 1.069 M 3
Selanjutnya untuk perbandingan berat atau massa; maka masing-masing bahan dikalikan dengan massa jenisnya.
Universitas Sumatera Utara
L-19
LAMPIRAN D KORELASI NILAI KEKERASAN BRINELL, ROCKWELL DAN VICKERS
Universitas Sumatera Utara
L-20
LAMPIRAN E SYARAT DAN KETENTUAN PEMBUATAN BATAKO
Batako Mutu A1 A2 B1 B2
Tabel 1. Persyaratan Fisik Batako Kekuatan Tekan Bruto Minimum*) (Kgf/cm2) Rata-rata dari benda uji Masing-masing benda uji 20 17 35 30 50 45 70 65
Penyerapan Maksimum (% Berat) 35 25
Sumber : PUBI, 1982:27
*) Kuat tekan bruto adalah beban keseluruhan pada waktu benda uji pecah dibagi dengan luas ukuran nominal batako, termasuk luas lubang serta cekung tepi.
Jenis
Tipis Sedang Tebal
Tabel 2. Ukuran Standar dan Toleransi Ukuran Nominal*) Tebal Kelopak (Dinding (mm) Rongga) Minimum (mm) Panjang Lebar Tebal Luar Dalam 400±3 200±3 100±2 20 15 400±3 200±3 150±2 20 15 400±3 200±3 200±2 25 20
Sumber PUBI, 1982:28
*) Ukuran nominal sama dengan ukuran batako sesungguhnya ditambah 10 mm, tebal siar/adukan. Klassifikasi Mutu Batako : Mutu A1 ; adalah batako yang digunakan hanya untuk konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindung dari cuaca luar. Mutu A2 ; adalah batako yang digunakan hanya untuk hal-hal seperti tersebut dalam jenis A1, hanya permukaan dinding/konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester. Mutu B1 ; adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang memikul beban,
Universitas Sumatera Utara
tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindung dari cuaca luar (untuk konstruksi di bawah atap). Mutu B2 ;
adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan dapat digunakan pula untuk konstruksi yang tidak terlindung.
Universitas Sumatera Utara
L-22
LAMPIRAN F DAFTAR KONVERSI AYAKAN DARI MESH KE MIKRON
Universitas Sumatera Utara