LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Neraca Massa Kapasitas produksi olein yang dihasilkan adalah sebesar 1000 ton/hari Kapasitas produksi
= 1000 ton/hari = 1000 ton/hari x 1000 kg/ton x 1/24 hari/jam = 41.666 kg/jam olein
Tabel LA-1 komposisi asam lemak bebas minyak sawit Asam Lemak
Stearin (% massa)
Olein (% massa)
Miristat
1,4 %
-
Palmitat
40,1 %
-
Stearat
5,5 %
-
Oleat
-
42,7 %
Linoleat
-
10,3 %
Total
47 %
53 %
Sumber : Soepadiyo M, 2003
Neraca Massa Dengan Perhitungan Mundur
Universitas Sumatera Utara
LA-1 Perhitungan Neraca Massa Pada Filter Press
F3 :
3
4
FP 101
F4 : 41.666 kg/jam
Wo3: 0,53
Wo4 : 0,995
Ws3: 0,47
Ws4 : 0,005 5
F5 : Wo5 : 0,005 Ws5 : 0,995
Tujuan: Memisahkan antara stearin dan olein hasil kristalisasi F3
= F4 + F5
F3o
= F4o + F5o
F3s
= F4s + F5s
Untuk alur 4 : F4 = 41.666 kg/jam F4o
= F4 x W4o
F4s
= F4 x W4s
= 41.666 x ( 0,995 )
= 41.666 x ( 0,005 )
= 41.457,67 Kg/jam
= 208,33 kg/jam
F3 = 41.666 + F5
Total
:
Olein
: 0,53 F3 = 41.457,67 + 0,005 F5
Stearin : 0,47 F3 = 208,33
+ 0,995 F5
Dari neraca Olein diperoleh: 0,53 (41.666 + F5 ) = 41.457,67 + 0,005 F5 26.500 + 0,53 F5 = 41.457,67 + 0,005 F5 0,525 F5 = 19.375,67 F5 = 36.906,0381 Kg/jam Dari neraca Total diperoleh: F3
= 41.666 + F5 = 41.666 + 36.906,0381 = 78.572,0381 Kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Untuk alur 3 : 3
F = 78.572,0381
Untuk alur 5 : F5 = 36.906,0381 kg/jam
kg/jam
F3o = F3 x W3o
F5s = F5 x W5s
= 78.572,0381 x ( 0,53 )
= 36.906,0381 x (0,995 )
= 41.643,18019 kg/jam
= 36.721,50791 kg/jam
F3s = F3 x W3s
F5o = F5 x W5o
= 78.572,0381 x ( 0,47 )
= 36.906,0381 x (0,005)
= 36.928,85791 kg/jam
= 184,5301905 kg/jam
Tabel LA-2. Hasil Neraca Massa pada Filter Press Masuk Komponen
Keluar (Kg/jam)
(Kg/jam) Alur 3
Alur 4
Alur 5
Olein
41.643,18019
41.457,67
184,5301905
Stearin
36.928,85791
208,33
36.721,50791
Jumlah
78.572,0381
41.666
36.906,0381
Total
78.572,0381
78.572,0381
LA-2 Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Kristalisasi F2 : Wo2: 0,53 Ws2: 0,47
2
C 101
3
F3 : 78.572,0381kg/jam Wo3 : 0,53 Ws3 : 0,47
Tujuan : Mengkristalkan stearin dengan proses pendinginan Pada tangki kristalisasi tidak terjadi reaksi dan hanya ada 1 alur masuk (F2) dan 1 alur keluar (F3). maka massa yang masuk sama dengan massa yang keluar.
Universitas Sumatera Utara
F2 = F3 = 78.572,0381 kg/jam F2o = F2 x Wo
F2s = F2 x W2s
= 78.572,0381 x 0,53
= 78.572,0381 x 0,47
= 41.643,18019 kg/jam
= 36.928,85791 kg/jam
Tabel LA-3 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Tangki Kristalisasi Komponen
Masuk (kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Alur 2
Alur 3
Olein
41.643,18019
41.643,18019
Stearin
36.928,85791
36.928,85791
Total
78.572,0381
78.572,0381
LA-3 Perhitungan Neraca Massa Pada Heat Exchanger F1 :
1
2
HE 101
Wo1: 0,53
F2 : 78.572,0381 kg/jam Wo2 : 0,53
Ws2: 0,47
Ws2 : 0,47
Tujuan : Memanaskan RBDPO hingga 76 oC menuju tangki kristalisasi Pada heat exchanger tidak terjadi reaksi dan hanya ada 1 alur masuk (F1) dan 1 alur keluar (F2). maka massa yang masuk sama dengan massa yang keluar. F1 = F2 = 78.572,0381 kg/jam F1o = F1 x W1o
F1s = F1 x W1s
= 78.572,0381 x 0,53
= 78.572,0381 x 0,47
= 41.643,18019 kg/jam
= 36.928,85791 kg/jam
Tabel LA-4 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Heat Exchanger Komponen
Masuk (kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Alur 1
Alur 2
Olein
41.643,18019
41.643,18019
Stearin
36.928,85791
36.928,85791
Total
78.572,0381
78.572,0381
Universitas Sumatera Utara
LA-5
LA-4 Perhitungan Neraca Massa Pada Bak penampung Yang dilengkapi HE F5 : 36.906,0381 kg/jam Wo5: 0,005
6
BP 101
5
F6 : Wo6 : 0,005
Ws5: 0,995
Ws6 : 0,995
Tujuan : Menampung dan memanaskan stearin menuju tangki timbun Pada bak penampung yang dilengkapi dengan heat exchanger tidak terjadi reaksi dan hanya ada 1 alur masuk (F5) dan 1 alur keluar (F6). maka massa yang masuk sama dengan massa yang keluar. F5 = F6 = 36.906,0381 kg/jam F6o = F6 x W6o
F6s = F6 x W6s
= 36.906,0381 x 0,005
= 36.906,0381 x 0,995
= 184,5301905 kg/jam
= 36.721,50791 kg/jam
Tabel LA-5 Hasil Perhitungan Neraca Massa Pada Bak penampung Masuk (kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Alur 5
Alur 6
Olein
184,5301905
184,5301905
Stearin
36.721,50791
36.721,50791
Total
36.906,0381
36.906,0381
Komponen
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS Neraca Panas Basis perhitungan
: 1 Jam operasi
Satuan panas
: Kilo Kalori
Suhu referensi
: 25 0C
Perhitungan Cp (kal/mol oC) menggunakan nilai setiap gugusnya. Tabel LB-1 Harga Cp setiap gugusan Gugus
Harga
- CH3
8,8
- CH2 -
6,2
- CH =
5,3
- COOH
19,1
C=
2,9 2,9
C Sumber : Lyman, 1980 Nilai kapasitas panas (Cp) untuk masing-masing komponen:
1. Cp Olein ( C18H34O2 ) = CH3 (CH2)7CH – ( CH2 )7COOH = 1 (-CH3-)+ 2(-CH=)+14(-CH2-)+1(-COOH) = 1 (8,8) + 2( 5,3 ) +14 (6,2) + 1 (19,1) = 125.3 kal /mol oC 2. Cp Stearin ( C18H36O2 ) = CH3 (CH2)16COOH = 1 (-CH3-)+ 16(-CH2-)+1(-COOH) = 1 (8,8) + 16 (6,2) + 1 (19,1) = 127,1 kal /mol oC
Universitas Sumatera Utara
Berat Molekul : 1. BM Olein
: 282 gr/mol
2. BM Stearin
: 284 gr/mol
LB-1 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki RBDPO
Steam P = 2 atm T = 180 oC P = 1,5 atm
P = 1,5 atm
T = 30 oC
T = 60 oC
T 101
RBDPO
1
RBDPO
2
P = 2 atm T = 100 oC Kondensat Panas Masuk Q = n . Cp . Δt Jumlah panas masuk (Q masuk) pada 30 oC adalah: Tabel LB-2 Neraca Panas Masuk Pada Tangki RBDPO Kompo nen
BM
m (kg/jam)
n = m/BM
Cp
(kmol/
(kkal/
jam)
o
kg C)
ΔT
Qm
(oC)
(kkal/jam)
Olein
282 41.643,18019 147,6708517
125,3
5
92.515,78859
Stearin
284 36.928,85791 130,0311898
127.1
5
82.634,82112
Total
78.572,0381
175.150,6097
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Jumlah panas yang keluar (Qkeluar) pada 60oC adalah:
Tabel LB-3 Neraca Panas Keluar Pada Tangki RBDPO Komponen M (kg/jam)
n = m/BM (kmol/jam)
Cp
ΔT o
o
(kkal/kg C) ( C)
Qk (kkal/jam)
Olein
41.643,18019 147,6708517
125,3
35
647.610,5201
Stearin
36.928,85791 130,0311898
127.1
35
578.443,7478
Total
78.572,0381
1.226.054.268
Panas yang dilepas steam (Qs): Qs = Qk – Qm = 1.226.054.268 kkal/jam – 175.150,6097 kkal/jam = 1.050.903,658 kkal/jam Panas yang dibutuhkan fluida = 1.050.903,658 kkal/jam = 1.050.903,658 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal = 4.396.980,906 kJ/jam Dari Tabel steam Smith, 1950 diperoleh: Pada tekanan 2 atm diperoleh temperatur saturated steam = 100 oC HV (180oC, 2 atm)
= 2828,6 kJ/kg
Hl (100oC, saturated steam) = 419
kJ/kg
Q = Hv - Hl = 2828,6 kJ/kg – 419 kJ/kg = 2409,6 kJ/kg Masa steam yang diperlukan: Qs Q 4.396.980,906 kJ/jam 2409,6 kJ/kg 1.824,776272 kg/jam
m
Universitas Sumatera Utara
LB-2 Perhitungan Neraca Panas Pada Heat Exchanger
Steam P = 2 atm T = 180 oC P = 1,5 atm
P = 1,5 atm
T = 60 oC
T = 76 oC
HE 101
RBDPO
2
RBDPO
3
P = 2 atm T = 110 oC Kondensat Panas Masuk Q = n . Cp . Δt Jumlah panas masuk (Q masuk) pada 60 oC adalah: Tabel LB-4 Neraca Panas Masuk Pada Heat Exchanger Kompo nen
BM
m (kg/jam)
n = m/BM (kmol/ jam)
Cp (kkal/
ΔT
Qm
kgoC)
(oC)
(kkal/jam)
Olein
282 41.643,18019 147,6708517
125,3
35
647.610,5201
Stearin
284 36.928,85791 130,0311898
127.1
35
578.443,7478
Total
78.572,0381
1.226.054,268
Universitas Sumatera Utara
Panas Keluar Jumlah panas yang keluar (Qkeluar) pada 76oC adalah: Tabel LB-5 Neraca Panas Keluar Pada Heat Exchanger Komponen M (kg/jam)
n = m/BM (kmol/jam)
Cp
ΔT
Qk
(kkal/kgoC) (oC)
(kkal/jam)
Olein
41.643,18019 147,6708517
125,3
51
943.661,0436
Stearin
36.928,85791 130,0311898
127.1
51
842.875,1754
Total
78.572,0381
1.786.536,219
Panas yang dilepas steam (Qs): Qs = Qk – Qm = 1.786.536,219 kkal/jam – 1.226.054,268 kkal/jam = 560.481,951 kkal/jam Panas yang dibutuhkan fluida = 560.481,951 kkal/jam = 560.481,951 kkal/jam x 4,184
kJ/kkal
= 2.345.056,483 kJ/jam Dari Tabel steam Smith, 1950 diperoleh: Pada tekanan 2 atm diperoleh temperatur saturated steam = 110 oC HV (180oC, 2 atm)
= 2828,6 kJ/kg
Hl (110oC, saturated steam) = 462
kJ/kg
Q = Hv - Hl = 2828,6 kJ/kg – 462 kJ/kg = 2366,6 kJ/kg Masa steam yang diperlukan: Qs Q 2.345.056,483 kJ/jam 2366,6 kJ/kg 990,8968491 kg/jam
m
Universitas Sumatera Utara
LB-3 Perhitungan Neraca Panas Pada Tangki Kristalisasi Air dari WCT
Air dari Chiller
P = 2 atm
P = 2 atm
T = 24 oC
T = 10 oC
P = 1,5 atm T = 76 oC
P = 1,5 atm 3
C 101
RBDPO
T = 24 oC
4
RBDPO
P = 2 atm
P = 2 atm
T = 38 oC
T = 22 oC
Air ke WCT
Air ke Chiller
Panas Masuk Panas masuk pada tangki kristalisasi = Panas keluar dari Heat Exchanger = 1.786.536,219 kkal/ jam Panas Keluar Proses pendinginan pada tangki kristaslisasi terbagi menjadi 2 tahap. Tahap 1 didinginkan sampai suhu 40 oC menggunakan media air pendingin dari Water cooling Tower, sedangkan tahap ke 2 didinginkan sampai 24
o
C
menggunakan media air pendingin dari Chiller. Tabel LB-6 Neraca Panas Tahap I Pada Tangki Kristaslisasi Komponen M (kg/jam)
n = m/BM (kmol/jam)
Cp
ΔT o
o
(kkal/kg C) ( C)
Qk (kkal/jam)
Olein
41.643,18019 147,6708517
125,3
15
277.547,3658
Stearin
36.928,85791 130,0311898
127.1
15
247.904,4634
Total
78.572,0381
525.451,8292
Universitas Sumatera Utara
Panas yang diserap air pendingin dari Water Cooling Tower adalah: Q = 525.451,8292 kkal/ jam - 1.786.536,219 kkal/ jam = - 1.261.084,39 kkal /jam. Cp Air (H2O) = 1 kkal/kg oC
(Geankoplis, 1997)
Maka jumlah air dingin adalah:
1.261.084,39 kkal / jam Q 1kkal / kg oC x 14 oC Cp. T
=
90.077,45643 kg
jam
Tabel LB-7 Neraca Panas Tahap II Pada Tangki Kristaslisasi Komponen M (kg/jam)
n = m/BM
Cp
ΔT
Qk
(kmol/jam)
(kkal/kgoC)
(oC)
(kkal/jam)
Olein
41.643,18019 147,6708517
125,3
-1
-18.503,15772
Stearin
36.928,85791 130,0311898
127.1
-1
-16.526,96422
Total
78.572,0381
-35.030,12194
Didalam stearin masih mengandung 0.5 % olein, maka hanya 99.5 % dari stearin yang mengkristal (memadat) ∆HKristalisasi Stearin
= -22,6 kkal/kg
(Timms, 1985)
= -22,6 kkal/kg x 36.928,85791 x 0.995 kg/jam = - 830.419,2278 kkal/jam Panas yang diserap air pendingin dari Chiller adalah: Q = -35.030,12194 kkal/ jam – 525.451,8292kkal/ jam + ∆Hkristalisasi = - 560.481,9511 kkal /jam. + (- 830.419,2278 kkal/jam) = - 1.390.901,179 kkal /jam Cp Air (H2O) = 1 kkal/kg oC
(Geankoplis, 1997)
Maka jumlah air dingin dari Chiller adalah: =
Q Cp. T 1.390.901,179 kkal/jam 1 kkal/kg o C x 12 o C
115.908,4316
kg
jam
Universitas Sumatera Utara
LB-4 Perhitungan Neraca Panas Pada Filter Press
P = 1,5 atm
P = 1,5 atm
o
T = 24 oC
T = 24 C 3
RBDPO
FP 101
5
4
Olein
P = 1 atm T = 24 oC
Stearin
Panas bahan masuk (Qmasuk) ke Filter Press sama dengan panas yang keluar (Qkeluar) dari Filter Press T = 24 0C, maka: Panas yang ditambahkan adalah: Qs = Qk – Qm = 0 kkal /jam LB-5 Perhitungan Neraca Panas Pada Bak Penampung Dengan Koil Pemanas
Steam P = 2 atm T = 180 oC P = 1,5 atm
P = 1,5 atm
T = 24 oC
T = 70 oC
Stearin
BP101 5
Stearin
6
P = 2 atm T = 100 oC Kondensat Tabel LB-8 Neraca Panas Masuk Pada Bak Penampung n = m/BM
Cp
ΔT
Qm
(kmol/jam)
(kkal/kgoC)
(oC)
(kkal/jam)
0,654362377
125,3
-1
-81,99160584
Stearin
36.721,50791 129,3010842
127.1
-1
-16.434,1678
Total
36.906,0381
Komponen
M (kg/jam)
Olein
184,5301905
-16.516,15941
Universitas Sumatera Utara
LB-9
Tabel LB.9 Neraca Panas Keluar Pada Bak Penampung n = m/BM
Cp
ΔT
Qk
(kmol/jam)
(kkal/kgoC)
(oC)
(kkal/jam)
0,654362377
125,3
45
3.689,622263
Stearin
36.721,50791 129,3010842
127.1
45
739.537,5511
Total
36.906,0381
Komponen
M (kg/jam)
Olein
184,5301905
743.227,1733
Panas yang dilepas steam (Qs): Qs = Qk – Qm = 743.227,1733 kkal/jam – (-16.516,15941) kkal/jam = 759.743,3327 kkal/jam Panas yang dibuang oleh fluida = 759.743,3327 kkal/jam = 759.743,3327 kkal/jam x 4,184 kJ/kkal = 3.178.766,104 kJ/jam Dari Tabel steam Smith, 1950 diperoleh: HV (180oC, 2 atm)
= 2828,6 kJ/kg
Hl (100oC, Saturated Steam) = 419 kJ/kg Q = Hv - Hl = 2828,6 kJ/kg – 419 kJ/kg = 2409,6 kJ/kg Masa steam yang diperlukan: Qs Q 3.178.766,104 kJ/jam 2409,6 kJ/kg 1.319,2090 kg/jam
m
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LC-1 Tangki Bahan Baku RBDPO (T101) Fungsi
: Penyimpanan RBDPO untuk kebutuhan selama 1 hari
Kondisi
: T = 60 oC, P = 1 atm
Jenis
: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah
: 3 unit
Tabel LC-1 Komposisi Bahan Dalam Tangki Bahan Baku Komponen
Massa (kg/jam)
Densitas (kg/m3)
Volume (m3)
Olein
41.643,18019
890,5
46,76381829
Stearin
36.928,85791
847
43,59959516
Total
78.572,0381
Densitas campuran =
90,36341345
massa campuran volume campuran
78.572,0381 90,36341345
869,5116209 kg /m3
Perhitungan : a. Volume
Kebutuhan bahan = 78.572,0381 kg/jam
Kebutuhan bahan 1 hari = 78.572,0381 kg/jam x 24 jam/hari = 1.885.728,914 kg/hari
Volume bahan untuk 1 hari =
1.885.728,914 kg/hari 869,4736 kg/m 3
2.168,816 m
3
hari
Faktor keamanan tangki 20 %, maka:
Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan = 1,2 x 2.168, 816 m3/hari = 2.602,580 m3/hari
Universitas Sumatera Utara
b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (H)
Volume shell tangki (VS) Vs =
1 π D 2 H ; asumsi, D : H = 3 : 4 4
Maka H = Vs =
1 4 π π D2 . D D3 4 3 3
Volume tutup tangki (Vh) Vh =
4 D 3
24
Di 3
(Walas, 1988)
Volume tangki (V) V = Vs + 2Vh = = 2.602,58011 m3 D
= 12,576 m
H
= 16,768 m
π 3 π 8π 3 π 3 D 2 D3 D 2 D 3 24 24 24 10π 3 5π 3 D D 24 12 =
5π 3 D 12
Universitas Sumatera Utara
c. Diameter dan Tinggi Tutup Diameter tutup tangki = diameter tangki = 12,576 m Tinggi tutup (Hh) = D/4
(walas, 1988)
12,576 m = 3,144 m 4
= d. Tebal Shell Tangki
(Brownell dan Young, 1979)
Volume tutup tangki (Vh) =
π 3 π 3 D 12,576 m = 260,223 24 24
Volume cairan dalam shell (Vc Shell) = V - Vh = (2.602,579 – 260,223) m3 = 2.342,355 m3 Vc Shell
Tinggi cairan (Hc) =
π D2
=
4
2.342,355 m 3 π 12,576 m
2
= 18,866 m
4
L = 2 (Hh) + H = 2 (3,14)+16,768 = 23,056 Tekanan hidrostatik : P = ρ x g x L
(Brownell dan Young, 1979) 3
2
= 869,4736 kg/m x 9,8 m/det x 23,056 m = 196.465,107 Pa Faktor kelonggaran = 5% Maka : Pdesign = (1,05) x 196.465,107 Pa = 206.288,362 = 206,288362 kPa
Joint Efficiency (E)
= 0,8
Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa Tebal Shell Tangki : T =
=
PD C 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
206,288362 kPa x 12,576 m x 39,37 inc
m 0,125 inc 2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 206,288362 kPa
= 0,85 in
Universitas Sumatera Utara
Tebal shell standar yang dipilih = 7/8 in e. Ukuran Tutup Tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka: Tebal tutup tangki = 7/8 in Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai : Sf = Flange lurus = 4 in = 0,10 m icr = Radius sudut bagian dalam = 2 5/8 in = 0,06 Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf Dimana
(Brownell dan Young, 1979)
OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki b = Pinggan bagian dalam a = Radius dalam r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam, b = 3,144 – 0,06 – 0,10 = 2,984 m Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar: r = b + AC Dimana :
AC =
BC 2 AB 2
AB = a – icr BC = r – icr a = D/2 = 12,576 / 2 = 6,288 m maka r
= b
BC 2 AB 2
Universitas Sumatera Utara
(r – b)2
= (r – icr)2 – (a – icr)2
r2 – 2br + b2
= (r2 – 2r(icr) + icr2) – (a2 – 2a(icr) + icr2)
2br
= b2 + 2r(icr) + a2 – 2a(icr)
2 (2,984) r
= 2,9842 + 2r (0,06) + 6,2882 – 2(6,288)(0,06)
r
= 8,15 m
f. Jaket tangki
(kern, 1965)
L = Da = 12,576 = 41,25 ft Ρ = 869,4736 kg/m3 = 54,2814 lbm/ft3 k = 0,0925Btu/(hr)(ft2)(oF/ft)
Tabel 4, kern. hal 800.
c = 125,84 Btu/lbmoF µ = 18,2 CP x 2,4191 lbm/ft.hr Rei =
L2 x
41,25 2 x54,2814 2.098,21 44,02
Untuk Rei = 2.098,21dari Fig 20-2 kerndidapatkan j = 65
hixDi cx J = 65 = x k k
1
3
x w
Untuk mempermudah perhitungan
0 ,14
dianggap = 1 w
Di = 41,25 ft
k c hi = jx Di k
1
3
x w
0 ,14
1
0,0925 125,84 x 44,02 3 x = 65 x x1 41,25 0,0925 = 37,71 Btu/(hr)(ft2)(oF) 1Btu hoi = 1.050.903,685 kkal/hr x 4.167.606,51Btu / hr 0,25216kkal hixhio 37,31x 4.167.606,51 uc = hi hio 37,31 4.167.606,51 = 37,30 Btu/(hr)(ft2)(oF) Rd = 0,005, hd =
1 1 200 Rd 0,005
Universitas Sumatera Utara
UD =
ucxhd 37,31x 200 uc hd 37,31 200
= 31,46 A = 3,14 x 41,25 x0,0925 = 1347,70 ft2
3,14 x 41,252 4
LC-2 Heat Exchanger (HE101)
Fungsi
: Menaikkan suhu RBDPO dari 60 0C menjadi 760C
Jenis
: 1-2 Shell and tube
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas Dari perhitungan neraca panas pada lampiran B diperoleh: Laju alir steam masuk
= 990,8968491 kg/jam
= 2.184,565 lb/jam
Panas yang dilepas steam = 2.345.056,483 kkal/jam
= 2.222.675,945 Btu/jam
Tawal
= 180 oC
= 356 oF
Takhir
= 110 oC
= 230 oF
Laju alir olein
= 78.572,0381 kg/jam
= 91.807,976 lb/jam
Tawal
= 60 oC
= 140 oF
Takhir
= 76 oC
= 168.8 oF
Fluida dingin
Tabel LC-2 Data Temperatur Pada HE Temperatur
Fluida Panas 0
Fluida Dingin 0
Selisih
Tinggi
T1 = 356 F
t2 = 168.8 F
∆T = 187,2 0F
Rendah
T2 = 230 0F
t1 = 140 0F
∆T = 90 0F
Selisih
126 0F
28,8 0F
97,2 0F
Universitas Sumatera Utara
LMTD
ΔT Δt ΔT 2,3 Log Δt
R
T1 T2 t 2 t1
S
t 2 t1 T1 t1
97,2 187,2 2,3 log 90
132,87 o F
4,373 0,133
Dari Gambar 18 Kern (1950), diperoleh nilai FT = 1 maka: ∆TLMTD = FT x LMTD = 1 x 132,869 = 132,869 0F Rd ≥ 0,003 ∆P ≤ 10 Psi Tc
T1 T2 2
tc
t1 t 2 2
356 230 2
140 168,8 2
293 0 F
154,4 0 F
1. Dari Tabel 8 Kern (1950) untuk medium organik UD = 50-100, diambil UD = 100 Btu/jam.ft2 . oF A
Q U D Δt
2.222.675,945 Btu/jam 100 Btu/jam.ft 2 . 0 F 132,869 o F
167,283 ft 2
2. Digunakan 1 in OD tubes 1 in, Dari Tabel 10 kern (1950), diperoleh: 1 in OD, l = 20 ft; dengan luas permukaan luar “a” = 0,2618 ft2/ft Jumlah tubes, Nt
A lxa
167,283 ft 2 2 20 ft 0,2618 ft
ft
31,948 buah
Dari Tabel 9 Kern (1950), dengan square pitch 1-P diperoleh jumlah tube terdekat adalah Nt = 32 pada shell =10. in 3. Koreksi UD A
= L x Nt x a” = 20 x 32 x 0,2618 = 167,552 ft2
Universitas Sumatera Utara
UD
2.222.675,945 Btu jam Q 167,552x 132,869 A x Δt 99,839 Btu jam. ft 2 F
Tube : Fluida Panas (Steam)
4. Flow area (at), dari Tabel 10 Kern (1950), diperoleh untuk 1 in OD tube square pitch, at’ = 0,355 ft2 at
at' x Nt 144 x n
0,355 x 32 144 x 1
0,078 ft 2
5. Laju alir masa, Gt Gt
Wt at
2.184,565 0,078
28.007,243 lbm
jam.ft 2
6. Bilangan Reynold Pada 8 BWG diperoleh Dt =
0,67 0,0558 ft 12
(Tabel 10 Kern, 1950)
Pada Tc = 293o F, diperoleh µ = 0,014 cp
(Fig. 15 Kern, 1950)
= 0,0338 lbm/ft. jam Ret
Dt x Gt μ
0,0558 x 28.007,243 0,0338
46.236,809
Shell : Fluida Dingin (Olein) :
7. Flow area, untuk 1 in OD tube 1 1/4 in square pitch 1-P, jumlah tube 32 buah dengan panjang tube = 20 ft, diperoleh: as
Shell Tube
(Kern, 1950)
1 1 1 2 2 π D N t π D 144 4 4
1 1 1 2 2 π 10 32 π 1 144 4 4
0,370 ft 2 8. Laju alir masa (Gs) Gs
W as
91.807,976 0.370
248.129,664 lbm
jam ft 2
Universitas Sumatera Utara
9. Bilangan Reynold (Re) Pada tc = 154,4 oF, diperoleh µ = 7 cp
(Fig. 14 Kern, 1950)
= 16,9337 lbm/ft. jam 4 as N t π OD
De
Res
10.
ID
De . Gs μ
4 0,370 32 x π 1 10
= 0,147 ft
0,147 x 248.129,664 16,9337
2.153,992
Pada Re = 2.153,992 dengan L/D = 20/0,216 = 92,59, dari Fig 24, Kern (1950) diperoleh JH = 9
11. cp = 126,1460 Btu/lbm. oF K h0
= 0,0925 Btu/jam ft2 (oF/ft) K JH Dt
(Tabel 5 Kern, 1950 )
1
cp μ 3 s K
h0 K cp μ JH Dt K s
1
3
0,0925 126,146 x 16,9337 9 0,147 0,0925
1
3
= 161,272 hio = 1500 Btu/jam ft2 .oF
(Kern, 1950)
Фs = 1 tw
= tc +
hio (Tc - tc) hio ho
= 154,4 +
1500 (293 - 154,4) 1500 161,272
= 279,545 oF Pada tw = 279,545 oF diperoleh µw = 1,4 cp
(Fig. 15 Kern, 1950)
= 3,386 lbm/ft. jam μ Фs = μw ho =
0,14
3,386 3,386
0,14
1
ho Φs = 161,272 x 1 = 161,272 Φs
12 Koefesien Uc
Universitas Sumatera Utara
hio x ho hio ho
Uc
1500 x 161,272 1500 161,272
145,616 Btu
jam.ft 2 0 F
13. Faktor Pengotor Rd Rd
UC UD UC x UD
145,616 99,839 145,616 x 99,839
0,0046
Syarat Rd ≥ 0,003 Maka design Heat Exchanger memenuhi
Penurunan Tekanan Tube
Pada 293 oF dan P = 2 atm, diperoleh Volume spesifik (V) = 11,41 ft3/lbm 1 11,41 S = = 0,0014 62,5
14. Pada Ret = 46.236,809 ; maka f = 0,00017
(Fig. 26 Kern, 1950 )
Gt = 28.007,243 lb/jam.ft2 ΔPt
f G2 L n 1 x 2 5,22 x 1010 x Dt x s x φ t
1 0,00017 28.007,243 20 x 1 2 5,22 x 1010 x 0,0558 x 0,0014 2
0,32 Psi
Shell
15. De
Res
4 x as N. . OD . ID 12 12
4 x 0,370 32 x 3,14 x 1 3,14 x 10 12 12
1,48 8,381 0,143
0,174
De . Gs μ
0,174 x 248.129,664 16,9337
2.919,537
Universitas Sumatera Utara
Dari Fig.26 Kern (1950), pada Res = 2.919,537 diperoleh f = 0,00038 ft2/in2 ΔPt
f G2 L n 5,22 x 1010 x De x s x φ t
0,00038 248.129,664 x 20 x 1 5,22 x 1010 x 0,174 x 1,08 x 1 0,048 Psia 2
∆P ≤ 10 Psia , maka desain Heat Exchanger diterima
LC-3 Pompa Bahan Baku (P101)
Fungsi
: Memompakan bahan baku dari tangki RBDPO ke
Heat Exchanger Jenis
: Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Jumlah
: 1 unit
Data : Temperatur
= 600C
Laju alir massa (F)
= 78.572,0381 kg/jam = 173222,597 lbm/jam
Densitas
= 869,4736 kg/m3 = 54,2814 lbm/ft3
Viskositas
= 18,2 cp= 0,0122 lbm/ft.det
Perhitungan : Laju alir volumetrik: Q=
F 173.222,597 lbm/jam = ρ 54,2814 lbm/ft 3 = 3.191,196 ft3/jam x
1 jam 3600 detik
= 0,886 ft3/det x 7,481 gal/ ft3 x 60 det/menit = 397,835 gpm Diameter optimum :
Universitas Sumatera Utara
Dopt
= 3,9 (Q)0,45 . (ρ)0,13 = 3,9 (0,886)
0,45
(Peters dkk, 2004)
. (54,2814)
0,13
= 6,22 in Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa : Ukuran pipa nominal
= 6 in
Schedule
= 40
Diameter dalam (ID)
= 6,065 in = 0,505 ft = 0,154 m
Luas penampang dalam (A) = 0,2006 ft2 Kecepatan linier, V =
Q A
=
Bilangan Reynold, NRe = =
0,886 ft 3 /det 0,2006 ft 2
= 4,416 ft/det
ρDV μ 54,2814 lbm/ft 3 x 0,505ft x 4,416 ft/det 0,0122 lbm/ft.det
= 9.923,968 Untuk commercial steel dengan diameter 6 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0003
Pada NRe = 9.923,968 dan
D
= 0,0003 dari Appendix C-3 Foust (1980),
diperoleh f = 0,033
Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
=8m
L2 = 2 x 13 x 0,154
= 4,004 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,154
= 13,86 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 33) L4 = 1 × 33 × 0,154
= 5,082 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 65)
Universitas Sumatera Utara
L5 = 1 × 65 × 0,154
= 10,01 m ΣL
= 40,956 m = 134,368 ft
Faktor gesekan (∑F)
0,0334,416 ft/det (134,368 ft) fV 2 ΣL = = 2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,505 ft 2
∑F
= 2,660 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 20 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 20ft + 0 + 0 + 2,660 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 22,660 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk, 2004)
=
ρQWf η
=
54,2814 lbm/ft 3 0,886 ft 3 /det 22,660 ft.lbf/lbm 0,8
1 HP = 1.362,243 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 2,4 HP Maka dipilih pompa dengan daya motor = 2,5 HP LC-4 Tangki Kristalisasi (C101)
Fungsi
: Mengkristalkan RBDPO melalui pendinginan
Kondisi
: T = 60 oC, P = 1 atm
Jenis
: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah
: 2 unit
Perhitungan : Data bahan Analog dengan LC-1, maka diperoleh: a. Volume
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan bahan
= 78.572,0381 kg/jam
Densitas campuran
= 869, 4736 kg/m3
Kebutuhan bahan 8 jam = 78.572,0381 kg/m3 x 8 jam/operasi = 628.576,304 kg/operasi
Volume bahan untuk 8 jam =
628,576,304 kg/operasi 869,4736 kg/m 3
3 722,938 m
operasi
Faktor keamanan tangki 20 %, maka:
Volume tangki = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan = 1,2 x 722,938 m3/operasi = 867,526 m3/operasi
b. Diameter dan Tinggi Tangki Perhitungan Analog dengan LC-1, maka diperoleh: 867,526 m3
5π 3 D 12
=
D
= 8,720 m
H
= 11,626 m
c. Diameter dan Tinggi Tutup Diameter tutup tangki = diameter tangki = 8,720 m Tinggi tutup =
D 8,720 m = 2,18 m 4 4
(Walas, 1988)
d. Tebal Shell Tangki Tinggi total cairan dalam tangki (L) : Volume tutup tangki (Vh) =
π 3 π 3 D 8,720 m = 173,499 24 24
Volume cairan dalam shell (Vc Shell) = V - Vh = (867,526 – 173,499)m3 = 694,026 m3 Tinggi cairan (Hc) =
=
Vc Shell π Di 2
4
694,026 m 3 π 8,720 m
2
= 11,627 m
4
Universitas Sumatera Utara
L
= 2 (Hh)+H = 2 (2,18) +11,629 = 15,986 m
Tekanan hidrostatik : P = ρ x g x L
(Brownell dan Young, 1979)
= 869,4736 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 15,986 m = 139.353,381 Pa Faktor kelonggaran = 5% Maka : Pdesign = (1,05) x 139.353,381 Pa = 146.321,050 Pa = 146,321050 kPa Joint Efficiency (E)
= 0,8
Allowable Stress (S): = 12650 psia = 87.218,714 kPa
Tebal Shell Tangki : T =
=
PD C 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
146,321050 kPa x 8,720 m x 39,37 inc
m 0,125 inc 2 x 87.218,714 x 0,8 1,2 x 146,321050 kPa
= 0,48 in Tebal shell standar yang dipilih = 7/16 in Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka: Tebal tutup tangki = 7/16 in Dari Tabel 5.4 Brownell and young (1979), diperoleh nilai : Sf = Flange lurus = 3 ½ in = 0,08m Icr = Radius sudut bagian dalam = 1 5/16 in = 0,03 m Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf Dimana
(Brownell dan Young, 1979)
OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki b = Pinggan bagian dalam a = Radius dalam r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam, b = 2,18 – 0,03 – 0,08 = 2,07 m Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar: r = b + AC Dimana :
AC =
BC 2 AB 2
Universitas Sumatera Utara
AB = a – icr BC = r – icr a = D/2 = 8,720/2 = 4,36 m = b
maka r
BC 2 AB 2
(r – b)2
= (r – icr)2 – (a – icr)2
r2 – 2br + b2
= (r2 – 2r(icr) + icr2) – (a2 – 2a(icr) + icr2)
2br
= b2 + 2r(icr) + a2 – 2a(icr)
2 (2,07) r
= 2,072 + 2r (0,03) + 4,362 – 2(4,36)(0,03)
r
= 5,64 m
e. Daya Pengadukan Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine Jumlah daun
: 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah Untuk turbin standar (Mc Cabe dkk, 1994) diperoleh: Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 8,720 m = 2,906 m E/Da = 1 maka E = Da = 2,906 m L/Da = ¼ maka L = ¼ Da = ¼ x 2,906 m = 0,726 m W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 2,906 m = 0,363 m J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 8,720 m = 0,726 m Dimana : Dt = diameter tangki Da = diameter impeller E = tinggi turbin dari dasar tangki L = panjang blade pada turbin W = lebar blade pada turbin J = lebar baffle Kecepatan pengadukan = 0,3 putaran/detik Viskositas campuran
= 9,5 cp = 0.0095 kg/m.s
Bilangan Reynold : NRe =
ρ x N x Da 2 μ
Universitas Sumatera Utara
=
869,4736 kg/m 3 x 0,3 x 2,906m 0,0095 kg m.s
2
= 231.870,377 Maka perhitungan daya pengaduk menggunakan rumus : P = Np x n3 x ρ x Da5 Untuk Nre = 231.870,377 dari Fig. 3.4.4 Geankoplis (1997), diperoleh Np = 3 maka : P = 3 x (0,3 3 ) x 869,4736 x (2,906 5 ) = 14.595,516 Watt x
1 HP = 19,59 HP 745 Watt
Efisiensi motor penggerak = 80 % Daya motor penggerak =
(Peters dkk, 2004)
19,59 = 24,48 HP 0,8
Maka dipilih motor dengan daya = 24
1 HP 4
f. Jaket Pendingin:
(Brownell dan Young, 1979)
Ditetapkan jarak jaket (j)
= 1 in = 0,0254 m
Diameter dalam jaket (D1)
= D + (2 x Tebal bejana) = 8,720 + (2 x 0,0111) = 8,742 m
Diameter luar jaket (D2)
= 2 j + D1 = ( 2 x 0,0254) + 8,720 = 8,770 m
Luas yang dilalui air pendingin (A)
=
D 4
2
2
2
D1
= π/4 (8,770 2 –8,742
2
)
= 0,562 m2
LC-5 Pompa Heat Exchanger (P102)
Fungsi
: Memompakan bahan baku dari Heat Exchanger menuju tangki Kristalisasi
Jenis
: Sentrifugal Pump
Universitas Sumatera Utara
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Data : Kondisi operasi : - Temperatur : 76 0C - Tekanan
: 1 atm
Laju alir massa (F)
= 94.285,7143 kg/jam = 173.222,597 lbm/jam
Densitas
= 869,4736 kg/m3 = 54,2814 lbm/ft3
Viskositas
= 9,5 cp = 6,4 x 10-4 lbm/ft.det
Perhitungan : Laju alir volumetrik : Q=
F 173.222,597 lbm/jam = ρ 54,2814 lbm/ft 3 = 3.191,196 ft3/jam x
1 jam 3600 detik
= 0,886 ft3/det x 7,481 gal/ ft3 x 60 det/menit = 397,888 gpm Diameter optimum : Dopt
= 3,9 (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,886)0,45 . (54,2814) 0,13 = 6,219 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa : Ukuran pipa nominal
= 6in
Schedule
= 40
Diameter dalam (ID)
= 6,065 in = 0,505 ft = 0,154 m
Luas penampang dalam (A) = 0,2006 ft2 Kecepatan linier, V =
Q A
Bilangan Reynold, NRe
= =
0,886 ft 3 /det 0,2006 ft 2
= 4,416 ft/det
ρDV μ
Universitas Sumatera Utara
=
54,2814 lbm/ft 3 x 0,505ft x 4,416 ft/det 6,4 . 10 4 lbm/ft.det
= 189.143,538 Untuk commercial steel dengan diameter 6 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0003
Pada NRe = 189.143,538dan
D
= 0,0003 dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,018 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
=8m
L2 = 2 x 13 x 0,154
= 4,004 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,154
= 13,86 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 33) L4 = 1 × 33 × 0,154
= 5,082 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 65) L5 = 1 × 65 × 0,154
= 10,01 m ΣL
= 40,956 m = 134,368 ft
Faktor gesekan (∑F) 0,0184,416 ft/det (134,368 ft) fV 2 ΣL = = 2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,505ft 2
∑F
= 1,451 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi :
W f Z
V 2 P g F gc 2 gc
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 40 ft
Universitas Sumatera Utara
32,174 ft/det 2 + 0 + 0 + 1,451 ft.lbf/lbm Wf = 40 ft 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 41,451ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk, 2004)
=
ρQWf η
=
54,2814 lbm/ft 3 0,886ft 3 /det 41,451 ft.lbf/lbm 0,8
1 HP = 2.491,895 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 4,5 HP Maka dipilih pompa dengan daya motor = 4,5 HP
LC-6 Filter Press (FP101)
Fungsi
: Memisahkan Olein Dan Stearin
Jenis
: Plate and Frame Filter Press
Temperatur
: 24 oC
Jumlah
: 3 unit
Dari LA-1 diperoleh: Laju alir filtrat : 41. 666 kg/jam /3Unit = 13.888,666
(99,5 % Olein dan
0,5 % Stearin) 250 49.750
= 847,2 kg/m3
Densitas filtrat
:
Laju alir cake
: 36.906.0381 kg/jam (99,5 % Stearin dan 0,5 % Olein)
Densitas cake
:
250 49.750 890,5 847
44.064,28 221,4286 =890,2714 kg/m3 44.064,28 221.428 890 , 5 847
Luas penyaringan efektif dihitung dengan menggunakan persamaan: W L . A (1 – E) ρs = ρ ( V + E . L . A) 1 W
(Prabhudesai, 1984)
Dimana: L
= Tebal cake pada frame
Universitas Sumatera Utara
A
= Luas penyaringan efektif (m2)
E
= Poros partikel = 0,05
ρ
= Densitas cairan
ρ0
= Densitas cake
W
= Fraksi masa cake dalam umpan
V
= Volume filtrat hasil penyaringan (m3)
Direncanakan luas penyaringan efektif filter press untuk waktu proses 1 jam (berdasarkan pengamatan pada PT. Bintang Tenera) Maka jumlah umpan yang harus ditangani = 78.572,0381 kg/jam Volume filtrat hasil penyaringan =
13.888,666 kg = 16,397 m3 kg 847,2 m3
Tebal cake yang diestimasi pada frame = 2,5 in = 0,0635 m
(Prabhudesai, 1984)
Dipilih plate and frame dengan ukuran 1450 mm Luas frame = 2,9 m2
(Prabhudesai, 1984)
Maka: W L . A (1 – E) ρs = ρ ( V + E . L . A) 1W 0,4697 0,0635 x A x(1-0,05) x 890,2714 = 847,2(16,397 + 0,05 x 0,0635 x A) 1 0,4697 53,7075 A A Maka jumlah plate Faktor Keamanan
=
= 13.890,948 A ( 0,885 ) = 228,897 m2
228,897 m 2 = 78,930 Unit 2,9 m 2
5%
Jumlah plate yang dibutuhkan = 1,05 x 78,930
= 82,8 plate
Maka Jumlah plate setiap unit terdiri dari : 83 plate
LC-7 Pompa Tangki Kristalisasi (P103)
Fungsi
: Memompakan
Olein
dan
Stearin
dari
tangki
Kristalisasi menuju Filter Press Jenis
: Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
: 1 unit
Data : Temperatur
= 24 0C
Laju alir massa (F)
= 78.572,0381 kg/jam = 173.222,597 lbm/jam
Densitas
= 869,4736 kg/m3 = 54,2814 lbm/ft3
Viskositas
= 69,2 cp = 0,0465 lbm/ft.det
Perhitungan : Laju alir volumetrik : Q=
F 173.222,597 lbm/jam = ρ 54,2814 lbm/ft 3 = 3.191,196 ft3/jam x
1 jam 3600 detik
= 0,886 ft3/det x 7,481 gal/ ft3 x 60 det/menit = 397,888 gpm Diameter optimum : Dopt
= 3,9 (Q)0,45 . (ρ)0,13 = 3,9 (0,886)
0,45
(Peters dkk, 2004)
. (54,2814)
0,13
= 6,220 in
Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa : Ukuran pipa nominal
= 6 in
Schedule
= 40
Diameter dalam (ID)
= 6,065 in = 0,505 ft = 0,154 m
Luas penampang dalam (A) = 0,2006 ft2 Kecepatan linier, V =
Q A
Bilangan Reynold, NRe =
=
0,886 ft 3 / det 0,2006 ft 2
= 4,416 ft/det
ρDV μ
Universitas Sumatera Utara
=
54,2814 lbm/ft 3 x 0,505ft x 4,416 ft/det 0,0465 lbm/ft.det
= 2.603,265 Untuk commercial steel dengan diameter 8 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0003
Pada NRe = 2.603,265dan
D
= 0,0003 dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,048 Dari Appendix C-2a, Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
=8m
L2 = 2 x 13 x 0,154
= 4,04 m
2 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,154
= 13,86 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 33) L4 = 1 × 33 × 0,154
= 5,082 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 65) L5 = 1 × 65 × 0,154
= 10,01 m ΣL
= 40,956 m = 134,368 ft
Faktor gesekan (∑F) 0,0484,416 ft/det (134,368ft) fV 2 ΣL = = 2g c D 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,505 ft 2
∑F
= 3,870 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 15 ft
Universitas Sumatera Utara
32,174 ft/det 2 Wf = 15 ft + 0 + 0 + 3,870 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 18,870 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk, 2004)
=
ρQWf η
=
54,2814 lbm/ft 3 0,886ft 3 /det 18,870 ft.lbf/lbm 0,8
1 HP = 1.134,401 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 2,06 HP Maka dipilih pompa dengan daya motor = 2 HP
LC-8 Bak Penampung Stearin yang dilengkapi dengan Koil Pemanas (BP105)
Fungsi
: Menampung Stearin dari Filter Press dan memanaskan Stearin dari 24 0C menjadi 700C
Jumlah : 3 unit Bahan
: Carbon Steel
1. Ukuran Bak penampung
Laju cake = 36.721,50791 kg/jam / 3 unit Filter Press = 12.240,502 kg Densitas
= 890,5 kg/m3
Direncanakan bak menampung stearin selama 1 jam Factor keamanan 50 % Volume bak
=
12.240,502 kg x 1,5 890,5 kg 3 m
20,618 m 3
Direncanakan : Panjang = 2 x tinggi bak Lebar
= tinggi bak
Maka:, Volume bak 20,618
= pxlxt = 2 x t3
Universitas Sumatera Utara
t
=
3
20,618 2
= 2,176 m
Diperoleh: Panjang
= 2 x 2,176 = 4,352 m
Lebar
= tinggi
= 2,176 m
2. Koil Pemanas
Panas yang dilepas steam (Q) = 759.743,3327 kkal/jam
= 3.012.941,516 Btu/jam
Laju cake
= 80.957,490 lb/jam
= 36.721,50791 kg/jam
= 22,488 lb/det Tawal
= 24 oC
= 75,2 oF
Takhir
= 70 oC
= 158 oF
Koefisien perpindahan panas dengan menggunakan koil : k c hi = j Dj k
1
3
b w
0 ,14
(Kern, 1950)
dimana : hi
= koefisien perpindahan panas, Btu/jam ft2 F
j
= konstanta yang berhubungan dengan bilangan Reynold
c
= panas spesifik
μ
= viskositas, lb/ft jam
k
= konstanta panas, Btu/jam ft F
ρ
= densitas, lb/ft3
Data : Konduktivitas panas stearin Kstearin
= 0,0925 btu/jam ft2 (oF/ft)
Panas spesifik stearin, Cpstearin
= 126,1460 Btu/lbm. oF
Viskositas stearin µstearin
= 56 cp = 135,4692 lbm/ft.jam = 0,0376 lbm/ft.det
Ukuran pipa untuk koil adalah 1 in, sch 40 OD
= 1,32 in
= 0,110 ft
ID
= 1,049 in
= 0,0874 ft
Universitas Sumatera Utara
NRe =
D. G 0,0874 x 22,488 = 52,272 μ 0,0376
Dengan NRe 52,272 dari gambar 24 Kern (1950) diperoleh j = 2,5 cμ k μb μw
1
1
126,146 135,4692 3 = = 184.744,7746 0,0925
3
0,14
=1
hi = 2,5 ×
0,0925 × 1 × 184.744,7746 0,0874
= 488.812,690 Btu/jam ft2 F
Koefisien perpindahan panas untuk steam, ho ho
=
OD × hi ID
=
0,110 × 488.812,690 0,0874
= 615.210,479 Btu/jam ft2 F
Koefisien menyeluruh bersih, Uc Uc =
488.812,690 615.210,479 hi ho = = 272.388,023 Btu/jam ft2 F 488.812,690 615.210,479 hi ho
Asumsi Rd = 0,005 ;
hd =
1 1 = = 200 Btu/jam ft2 F 0,005 Rd
Koefisien menyeluruh desain, UD UD =
Uci h d 272.388,023 200 = = 199,853 Btu/jam ft2 F 272.388,023 200 UC h d
Luas permukaan perpindahan panas pada koil, A A =
Q 3.012.941,516 = = 182,074 ft2 U D ΔT 199,853 82,8
External surface 1 in sch 40 = 0,344 ft2/ft
(Tabel 11 Kern, 1950)
Panjang koil direncanakan 4 m (sesuai dengan panjang bak penampung). Maka jumlah koil adalah: =
A 182,074 = External Surface 0,344 x 4 x 3,28
= 40,34 buah
= 40 buah.
Universitas Sumatera Utara
LC-9. Tangki Timbun Olein (T102)
Fungsi
: Penyimpanan Olein selama 1 hari
Kondisi
: T = 30 oC, P = 1 atm
Jenis
: Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah
: 3 unit
Berdasarkan perhitungan pada LA-1 maka diperoleh:
Tabel LC-4 Komposisi Dalam Tangki Timbun Olein Komponen
Massa (kg/jam)
Densitas (kg/m3)
Volume (m3)
Stearin
208,33
890,5
0,233
Olein
41.457,67
847
48,946
Total
41.666
Densitas campuran =
49,179
massa campuran 41.666 847,231 kg 3 m volume campuran 49,179
Perhitungan : a. Volume
Laju alir masa
= 41.666 kg/jam/3 Unit = 13888,666 kg/jam
Densitas
= 847,231 kg/m3
Kebutuhan bahan 1 hari = 13888,666 kg/jam x 24 jam/hari = 333.328 kg/hari
Volume bahan untuk 1 hari =
3 333.328 kg/hari 393,432 m 3 hari 847,231 kg/m
Faktor keamanan tangki 20 %, maka:
Volume tangki = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan = 1,2 x 393,432 m3/operasi = 472,118 m3/operasi
c. Diameter dan Tinggi Tangki Perhitungan Analog dengan LC-1, maka diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
5π 3 D 12
472,118 m3 = D = 7,119 m H = 9,49 m
c. Diameter dan Tinggi Tutup Diameter tutup tangki = diameter tangki = 7,119 m Tinggi tutup =
D 7,119 m = 1,779 m 4 4
(Walas, 1988)
f. Tebal Shell Tangki Tinggi total cairan dalam tangki (L) : Volume tutup tangki (Vh) =
π 3 π 3 D 7,119 m = 48,812 m3 24 24
Volume cairan dalam shell (Vc Shell) = V - Vh = (472,118– 48,812) m3 = 423,30m3 Tinggi cairan (Hc) =
=
Vc Shell π Di 2
4
423,30 m 3 π 7,119 m
= 10,40 m
2
4
L = 2(Hh) + H = {2(1,179) +9,49} m3 = 11,848 m3
Tekanan hidrostatik : P = ρ x g x L
(Brownell dan Young, 1979)
= 847,231 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 11,848 m = 198.345,508 Pa Faktor kelonggaran = 5% Maka : Pdesign = (1,05) x 198.345,508 Pa = 103.262,784 Pa = 103,262784 kPa
Joint Efficiency (E)
= 0,8
Universitas Sumatera Utara
Allowable Stress (S): = 12650 Psia = 87218,714 kPa Tebal Shell Tangki : T =
=
PD C 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
103,232284 kPa x 7,119 m x 39,37 inc
m 0,125 inc = 0,624 in 2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x 103,232284 kPa
Tebal shell standar yang dipilih = 5/8 in Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka: Tebal tutup tangki = 5/8 in Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), diperoleh nilai : Sf = Flange lurus = 3 ½ in = 0,08 m icr = Radius sudut bagian dalam = 1 7/8 in = 0,04 m Perhitungan Analog dengan LC-1 maka diperoleh: b = 3,44 m a = D/2 = 7,119 / 2 = 3,55 m r = 3,55 m
LC-10 Pompa Filter Press (P104)
Fungsi
: Memompakan Olein dari Filter Press menuju tangki timbun Olein
Jenis
: Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 3 unit
Data : Temperatur
= 60 0C
Laju alir massa (F) = 41.666 kg/jam / 3 Unit = 13888,666 kg/jam = 30.618,953lbm/jam Densitas
= 847 kg/m3 = 52,8783 lbm/ft3
Viskositas
= 18,2 cp
= 0,0122lbm/ft.det
(Timms, 1985)
Perhitungan : Laju alir volumetrik :
Universitas Sumatera Utara
Q=
F 30.618,953 lbm/jam = ρ 52,8783 lbm/ft 3 = 0,160 ft3/jam x
1 jam 3600 detik
= 0,160 ft3/det x 7,481 gal/ ft3 x 60 det/menit = 72,197 gpm Diameter optimum : Dopt
= 3,9 (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,160)0,45 . (52,8783) 0,13 = 2,86 in Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa : Ukuran pipa nominal
= 2 1/2 in
Schedule
= 40
Diameter dalam (ID)
= 1,610 in = 0,134 ft = 0,04 m
Luas penampang dalam (A) = 0,01414ft2 Kecepatan linier, V =
Q A
Bilangan Reynold, NRe
=
0,160 ft 3 /det = 11,315 ft/det 0,3474 ft 2
=
ρDV μ
52,8783 lbm/ft 3 x 0,134ft x 11,315 ft/det = 0,0122 lbm/ft.det = 6571,689 Untuk commercial steel dengan diameter 2 1/2 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0007
Pada NRe = 6571,689dan
D
= 0,0007dari Appendix C-3 Foust (1980),
diperoleh f = 0,036 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
3 buah gate valve fully opened (L/D = 13) L2 = 3 x 13 x 0,04
=8m = 1,04 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
Universitas Sumatera Utara
L3 = 3 x 30 x 0,04
= 3,6 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 33) L4 = 1 × 33 × 0,04
= 1,32 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 65) L5 = 1 × 65 × 0,04
= 2,6 m ΣL
= 16,56 m = 5,047 ft
Faktor gesekan (∑F) 0,03611,315 ft/det (5,047 ft) fV 2 ΣL = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,134 ft 2g c D 2
∑F
=
= 2,69 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 61 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 53 ft + 0 + 0 + 2,69 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf .det
= 63,69 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters, 2004)
=
ρQWf η
=
52,8783 lbm/ft 3 0,134 ft 3 /det 63,69 ft.lbf/lbm 0,8
1 HP = 564,109 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 1,02 HP Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 HP
LC-11. Tangki Timbun Stearin (T103)
Fungsi
: Penyimpanan Stearin selama 1 hari
Kondisi
: T = 30 oC, P = 1 atm
Jenis
: Silinder tegak, alas datar, dan tutup elipsoidal
Universitas Sumatera Utara
Bahan konstruksi
: Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah
: 3 unit
Berdasarkan perhitungan pada LA-1 maka diperoleh:
Tabel LC-5 Komposisi Dalam Tangki Timbun Stearin Komponen
Massa (kg/jam)
Densitas (kg/m3)
Volume (m3)
Stearin
36.721,50791
890,5
41,236
Olein
184,5301905
847
0,217
Total
36.906,0381
Densitas campuran =
41,453
massa campuran volume campuran
36.906,0381 890,310 kg 3 m 41,453
Perhitungan : a. Volume
Laju alir masa
=
36.721,50791
kg/jam / 3 Unit
= 12.240,502 kg/jam
Kebutuhan bahan 1 hari = 12.240,502 kg/jam x 24 jam/hari = 293.772,063 kg/hari
Volume bahan untuk 1 hari =
293.772,063 kg/hari 890,5 kg/m 3
329,895 m
3
hari
Faktor keamanan tangki 20 %, maka:
Volume tangki = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan = 1,2 x 329,895 m3/hari = 395,874 m3/hari
b. Diameter dan Tinggi Tangki Perhitungan Analog dengan LC-1, maka diperoleh: 395,874 m3
=
5π 3 D 12
D = 6,713 m H
= 8,95 m
Universitas Sumatera Utara
c. Diameter dan Tinggi Tutup Diameter tutup tangki = diameter tangki = 6,713 m Tinggi tutup =
D 6,713 m 4 4
= 1,678 m
d. Tebal Shell Tangki Tinggi total cairan dalam tangki (L) : Volume tutup tangki (Vh) =
π 3 π 3 D 6,713 m = 39,579 24 24
Volume cairan dalam shell (Vc Shell) = V - Vh = (395,874 – 39,579) m3 = 356,294 m3 Tinggi cairan (Hc) =
= L
Vc Shell π Di 2
4
356,294 m 3 π 35,375 m
= 10,071m
2
4
= 2(Hh) +H = 2 (1,678) +10,071 = 13,427
Tekanan hidrostatik : P = ρ x g x L
(Brownell dan Young, 1979)
= 890,310 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 13,427 = 117.151,085 Pa Faktor kelonggaran = 5% Maka : Pdesign = (1,05) x 109.909,9746 Pa = 123.008,639 Pa = 123,008639 kPa
Joint Efficiency (E)
= 0,8
Allowable Stress (S): = 12650 psia = 87218,714 kPa Tebal Shell Tangki : T =
=
PD C 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
123,008639 kPa x 9,68 m x 39,37 inc
m 0,125 inc 2 x 87218,714 x 0,8 1,2 x123,008639 kPa
= 0,46 in Tebal shell standar yang dipilih = 7/16 in
Universitas Sumatera Utara
d. Tebal Tutup Tangki Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka: Tebal tutup tangki = 7/16 in Dari tabel 5.4 Brownell and young, (1979), diperoleh nilai : Sf = Flange lurus = 3 ½ in = 0,08 m Icr = Radius sudut bagian dalam = 1 5/16 in = 0,03m Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf Dimana
(Brownll dan Young, 1979)
OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki b = Pinggan bagian dalam a = Radius dalam r = radius pinggan
Perhitungan Analog dengan LC-1 maka diperoleh: b = 1,568 m a = D/2 = 10,3 / 2 = 3,35 m r = 4,381m
LC-12 Pompa Tangki Stearin (P105)
Fungsi
: Memompakan Stearin dari Bak penampung berkoil menuju tangki timbun Stearin
Jenis
: Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 3 unit
Data : Temperatur
= 70 0C
Laju alir massa (F)
=36.721,50791 kg/jam/ 3Unit =12.240,502 kg/jam = 26.985,830 lbm/jam
Densitas
= 890,2714 kg/m3 = 55,5798 lbm/ft3
Viskositas
= 18,2cp = 0,0122 lbm/ft.det
Perhitungan :
Universitas Sumatera Utara
Laju alir volumetrik : Q=
26.985,830 lbm/jam F = ρ 55,5798 lbm/ft 3
= 485,533 ft3/jam x
1 jam 3600 detik
= 0,134 ft3/det x 7,481 gal/ ft3 x 60 det/menit = 72,85 gpm Diameter optimum : Dopt
= 3,9 (Q)0,45 . (ρ)0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 (0,134)5 . (55,5798)0,13 = 2,65 in Dari Appendix C-6a Foust (1980), dipilih pipa : Ukuran pipa nominal
= 2 1/2 in
Schedule
= 40
Diameter dalam (ID)
= 1,610 in = 0,134 ft = 0,04 m
Luas penampang dalam (A) = 0,01414ft2 Kecepatan linier, V =
Q A
=
Bilangan Reynold, NRe = =
0,134 ft 3 / det 0,01414 ft 2
= 9,47 ft/det
ρDV μ 55,5798 lbm/ft 3 x 0,134ft x 9,47 ft/det 0,0122 lbm/ft.det
= 5789,186 Untuk commercial steel dengan diameter 3 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0007
Pada NRe = 5785,186 dan
D
= 0,0007dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,037 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
=8m
Universitas Sumatera Utara
LC-36
3 buah gate valve fully opened (L/D = 13) L2 = 3 x 13 x 0,04
= 1.04 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,04
= 3,6 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 33) L4 = 1 × 28 × 0,04
= 1,32m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 65) L5 = 1 × 58 × 0,04
= 2,6 m ΣL
= 16,56 m = 5,047 ft
Faktor gesekan (∑F) 0,037 9,47ft/det (5,047 ft) fV 2 ΣL = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,134ft 2g c D 2
∑F
=
= 1,942 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 58 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 58 ft + 0 + 0 + 1,942 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf .det
= 59,942 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk,2004)
=
ρQWf η
=
55,5798 lbm/ft 3 0,134ft 3 /det 59,942 ft.lbf/lbm 0,8
1 HP = 558,037 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 1,01 HP Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 HP
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS LD-1 Bak Pengendapan (BP201) Fungsi
: Menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari air tanah
Bentuk
: Bak dengan permukaan persegi
Konstruksi
: Beton kedap air
Jumlah
: 3 unit
Densitas air pada suhu 30oC : 1000 kg/m3 Direncanakan lama penampungan 2 jam, maka : Jumlah air masuk
= 2 jam × 9.683,63 kg/jam = 19.367,26kg
Faktor keamanan
= 20 %
Volume bak
=
Panjang (p)
= 3 × tinggi bak (t)
Lebar (l)
= 2 × tinggi bak (t)
1,2 19.367,63 = 23,240 m3 1.000
Maka, V
= p×l×t
31,491
= 6t3
t
=
3
23,240 = 1,570 m 6
diperoleh : t
= 1,570 m
p
= 4,711 m
l
= 3,14 m
Luas bak = 4,711 x 3,14= 14,792 m2
Universitas Sumatera Utara
LD-2 Tangki Pelarutan Aluminium Sulfat Al2(SO4)3 (T201)
Fungsi
: Membuat larutan Aluminium Sulfat Al2(SO4)3
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Jumlah
: 1 unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 30oC Tekanan
Jumlah air yang diolah
= 1 atm = 9.683,63 kg/jam
Al2(SO4)3 yang digunakan mempunyai keonsentrasi 30 % (% berat) Tangki pelarutan aluminium sulfat dirancang untuk 30 hari Banyak alum yang dilarutkan
= 11,616 kg/hari
Densitas Al2(SO4)3 30 %
= 1.363,1 kg/m3
(Perry, 1999)
= 85,095 lbm/ft3 Faktor keamanan
= 20 %
Ukuran tinggi
11,616 x 30 = 0,852 m3 0,3 0,852
Volume larutan, V1
=
Volume tangki, Vt
= 1,2 × 0,852 m3 = 1,022 m3
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
1 π D2 4
(Brownell dan Young, 1979) 2
3 1 3 Volume shell tangki, Vs = π D π D3 = 1,179 D3 4 2 8 Volume head tangki, Vh =
1 π D 3 = 0,131 D3 24
(Walas, 1988)
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,179 D3 + 0,131 D3 1,022 = 1,31 D3 D
= 1,086 m = 3,563 ft
Diperoleh: Hs = 3/2 x 1,086 m = 1,629 m Hh = 1/6 x 1,086 m = 0,181 m
Universitas Sumatera Utara
Ht = 1,629 m + 0,181 m = 1,709 m Diameter tutup = diameter tangki = 1,086 m Tinggi Al2(SO4)3 dalam tangki =
0,852 m 3 1 π 1,086 2 4
= 0,920 m
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18.750 Psi
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
( Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(3,563) x 12 0,125 = 0,148 in 2(18.750)(0,8) 1,2(17,64)
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in. (Mc Cabe dkk, 1994)
Daya pengaduk Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine Jumlah daun
: 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah Untuk turbin standar diperoleh: Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 1,086 m = 0,362 m = 1,187 ft E/Da = 1 maka E = Da = 0,362 m L/Da = ¼ maka L = ¼ Da = ¼ x 0,362 m = 0,090 m W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,362 m = 0,045 m J/Dt
= 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 1,086 m = 0,090 m
Dimana : Dt = diameter tangki Da = diameter impeller
Universitas Sumatera Utara
E = tinggi turbin dari dasar tangki L = panjang blade pada turbin W = lebar blade pada turbin J = lebar baffle Kecepatan pengadukan, N = 1 rps = 6,72 × 10-4 lbm/ft.det
Viskositas Al2(SO4)3
(Kirk Othmer, 1967)
Dari Persamaan 3.4.1 Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah NRe = =
ρ N (Da)2 μ (85,095)(1)(1,187) 2 = 150.309,174 6,72 10 4
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk NRe 150.309,174 diperoleh NPo =3 Sehingga dari Persamaan 3.4-2 Geankoplis (1997): P= =
N Po N 3 Da 5 ρ gc (3)(1) 3 (1,187) 5 (85,095) = 0,033 32,174 550
Efisiensi motor penggerak
= 80 %
Daya motor penggerak
=
0,033 = 0,042 0,8
Maka daya motor yang dipilih = 1 Hp
LD-3 Tangki Pelarutan Natrium Karbonat (Na2CO3) (T202)
Fungsi
: Membuat larutan Natrium Karbonat (Na2CO3)
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Jumlah
: 1 unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 30oC Tekanan
Jumlah air yang diolah
= 1 atm = 9.683,63 kg/jam
(Na2CO3) yang digunakan mempunyai konsentrasi 30 % (% berat)
Universitas Sumatera Utara
Tangki pelarutan dirancang untuk 30 hari Jumlah (Na2CO3) yang butuhkan
= 6,264 kg/hari
Densitas (Na2CO3) 30 %
= 1327 kg/m3
(Perry, 1999)
= 82,842 lbm/ft3 Faktor keamanan
= 20 %
Ukuran tinggi 6,264 x 30 = 0,566 m3 0,3 0,472
Volume larutan, V1
=
Volume tangki, Vt
= 1,2 × 0,64 m3 = 0,768 m3
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
1 π D2 4
(Brownell dan Young, 1979) 2
3 1 3 Volume shell tangki, Vs = π D π D3 = 1,179 D3 4 2 8 Volume head tangki, Vh =
1 π D 3 = 0,131 D3 24
(Walas, 1988)
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,179 D3 + 0,131 D3 0,566 = 1,31 D3 D
= 1,322 m = 4,337 ft
Diperoleh: Hs = 3/2 x 1,322 m = 1,983 m Hh = 1/6 x 1,322 m = 0,220 m Ht = 1,983 m + 0,220 m = 2,203 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,837 m Tinggi (Na2CO3) dalam tangki =
0,472 m 3 1 π 0,472 2 4
= 1,322 m
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi Stainless steel Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18.750 Psi
Universitas Sumatera Utara
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t=
=
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan young, 1979)
(17,64)(4,337) x 12 0,125 = 0,155 in 2(18.750)(0,8) 1,2(17,64)
Tebal tangki standar 3/16 in. Daya pengaduk
(Mc Cabe dkk, 1994)
Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine Jumlah daun
: 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah Untuk turbin standar diperoleh: Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 1,322 m = 0,440 m = 1,445 ft E/Da = 1 maka E = Da = 0,440 m L/Da = ¼ maka L = ¼ Da = ¼ x 0,440 m = 0,11 m W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,440 m = 0,055 m J/Dt
= 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 1,322 m = 0,11 m
Dimana : Dt = diameter tangki Da = diameter impeller E = tinggi turbin dari dasar tangki L = panjang blade pada turbin W = lebar blade pada turbin J = lebar baffle Kecepatan pengadukan, N = 1 rps Viskositas Al2(SO4)3
= 6,72 × 10-4 lbm/ft.det
(Kirk Othmer, 1967)
Dari persamaan 3.4.1 Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah
Universitas Sumatera Utara
NRe =
ρ N (Da)2 μ
(85,095)(1)(1,445) 2 = = 264.405,487 6,72 10 4 Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk NRe 106.017,353 diperoleh NP = 3 Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis (1997): P=
N P N 3 Da 5 ρ gc
(3)(1) 3 (1,445) 5 (85,095) = 0,090 = 32,174 550 Efisiensi motor penggerak = 80 % Daya motor penggerak
=
0,090 = 0,11 0,8
Maka daya motor yang dipilih = 1 Hp
LD-4 Clarifier (CL201)
Fungsi
: Memisahkan endapan (flok) yang terbentuk karena penambahan alum dan soda abu
Bahan
: Carbon steel SA-53 Grade B
Jumlah
:
2 unit
Laju massa air
= 9.683,63 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 = 0,484kg/jam Laju massa Na2CO3
= 0,261 kg/jam
Laju alir total
= 9.683,63 kg/jam
ρ air
= 1.000 kg/m3
ρ Al2(SO4)3
= 1.363.1 kg/m3
ρ Na2CO3
= 1.327 kg/m3
V= Vair
m
=
9.683,63 1.000
= 9,68363 m3/jam
Universitas Sumatera Utara
VAl2(SO4)3
=
0,484 1.363,1
= 0,00019 m3/jam
VNa2CO3
=
0,261 1.327
= 0,00027 m3/jam
Vtotal
= 9,684 m3/jam
ρ campuran
=
m campuran v campuran
=
9.684,375 = 1.000,038 kg/m3 9,684
= 1.350 kg/m3
Asumsi ρ partikel
= 1,350 gr/cm3 kecepatan terminal dihitung dengan menggunakan : υs
(ρs ρ)gDp 2 18μ
Dimana : υs : kecepatan terminal pengendapan, cm/det ρs : densitas partikel campuran pada 30oC ρ : densitas larutan pada 30oC Dp : diameter partikel
= 0,02 cm
g : percepatan gravitasi
= 980 cm/det
μ : viskositas larutan pada 30oC
= 0,0345 gr/cm.det
(Perry, 1999)
maka,
s
(1,350 1) 980 0,02 2 = 0,221 cm/det 18 0,0345
Ukuran clarifier Laju volumetrik, Q
= 9,684m3/jam
Q = 4 × 10-2 × D3
(Ulrich, 1984)
Dimana : Q : laju alir volumetrik umpan D : diameter clarifier, m Sehingga : Q D = 2 4.10
1
3
= 6,232 m
Ditetapkan tinggi clarifier, H = D = 6,232 m = 20,447ft
Universitas Sumatera Utara
Waktu pengendapan : t =
Ht 6,232 m 100 cm = 2.819,909 det = 0,221cm/det x 1 m υs = 0,783 jam
Tebal dinding clarifier Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 12750
Efisiensi sambungan (E) = 0,8 Faktor korosi
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
= 14,7 psi
Faktor keamanan tekanan = 20 % Tekanan desain, P
= 1,2 × Po
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(20,447) 12 0,125 = 0,33 in 2(12750)(0,8) 1,2(17,64)
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979) dipilih tebal tangki 3/8 in. Daya clarifier P
= 0,006 D2
(Ulrich, 1984)
Dimana : P : daya yang dibutuhkan clarifier, P = 0,006 × (20,628)2 = 2,50 Hp = 2,5 Hp
LD-5 Sand Filter (SF201)
Fungsi
: Menyaring air yang berasal dari clarifier
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan
: Carbom Steel SA-53 Grade B
Jumlah
: 2 unit
Laju alir massa
: 9.683,63 kg/jam
Densitas air pada
: 1.000 kg/m3
Universitas Sumatera Utara
Tangki direncanakan menampung air setiap ¼ jam Faktor keamanan
: 20 %
Maka, Volume air
=
11.359,4969 kg/jam 0,25 jam = 2,420m3 1.000 kg/m 3
Volume tangki= 1,2 × 2,420 = 2,90m3 Direncanakan perbandingan tinggi penyaring dengan diameter (Hs : D) = 2 : 1 tinggi head dengan diameter (Hh : D) Vs =
π 2 π 2 π D Hs = D (2D) = D3 = 1,571 D3 4 4 2
Vh =
π 3 D = 0,131 D3 24
=1:6
(Walas, 1988)
Vt = Vs + 2 Vh
(Brownell dan Young, 1979)
3,936
= 1,571 D3 + 2 (0,131 D3)
D
=
Hs = 2 D
= 2 (1,16)
3
2,90 = 1,16 m = 3,823ft 1,833
Hh = 1/6 D = 1/6 (1,16)
= 2,32 m = 0,19 m
Tinggi pasir = 1,0999 m Sehingga, tinggi tangki = 2,32 + 2(0,19) + 1,0875 = 3,78 m Volume air
= 2,420 m3
V shell
=
Tinggi air (Ha)=
π D3 = 1,633 m3 3 1,633 1,16 = 0,78 m 2,420
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 12750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8 Faktor korosi
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
= 14,7 psi
Universitas Sumatera Utara
Faktor keamanan tekanan = 20 % Tekanan desain, P
= 1,2 × Po
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(3,823) 12 0,125 = 0,164 in 2(12750)(0,8) 1,2(17,64)
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young dipilih tebal tangki 3/16 in.
LD-6 Menara Air (MA201)
Fungsi
: Mendistribusikan air untuk berbagai keperluan
Jenis
: Silinder tegak dengan tutup dan alas datar
Bahan
: Plate stell SA-53, Grade B
Jumlah
: 1 unit
Laju alir massa
: 9.683,63 kg/jam
Densitas air pada
: 1.000 kg/m3
Faktor keamanan
: 20 %
Maka, Volume air
=
19683,63 kg/jam = 9,68363m3 3 1.000 kg/m
Volume tangki= 1,2 × 9,68363 = 11,620 m3 Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder H = D V =
1 πD2H 4
V =
1 πD3 4
11,620 =
(Brownell dan Young, 1979)
1 πD3 4
D = 2,455 m = 8,055 ft H = 2,716 m = 8,055 ft Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate stell SA-53, Grade B Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Universitas Sumatera Utara
Allowable stress (s)
= 12750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8 Faktor korosi
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
= 14,7 psi
Faktor keamanan tekanan = 20 % Tekanan desain, P
= 1,2 × Po
= 17,64 psi
Tebal dinding tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(8,055) 12 0,125 = 0,208 in 2(12750)(0,8) 1,2(17,64)
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki ¼ in.
LD-7 Penukar Kation (CE201)
Fungsi
: Mengurangi kesadahan air
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Plate steel SA-167, Tipe 304
Jumlah
: 1 unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 30oC Tekanan
= 1 atm
Jumlah air yang diolah
= 1.075,068 kg/jam
Densitas air
= 1.000 kg/m3
Jumlah resin yang digunakan
= 0,049 ft3/jam = 0,002 m3/jam
Laju masa total
=
Faktor keamanan
= 20 %
Volume cation exchanger
= 1,2 x 1,075 = 1,29 m3/jam
1.075,068 + 0,002 = 1,075 m3/jam 1.000
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
1 π D2 4
(Brownell dan Young, 1979)
Universitas Sumatera Utara
Volume shell tangki, Vs = Volume head tangki, Vh =
1 π D2 (3D) = 2,357 D3 4 1 π D 3 = 0,131 D3 24
(Walas, 1988)
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,357 D3 + 2 (0,131 D3) 1,29 = 2,619 D3 D = 0,78 m = 2,55 ft Diperoleh: Hs = 3/1 x 0,78 m = 2,34 m Hh = 1/6 x 0,78 m = 0,13 m Ht = 2,34 m + 0,13 m = 2,47 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,78 m Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 grade C. Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(2,55) x12 0,125 = 0,143 in 2(18750)(0,8) 1,2(17,64)
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.
LD-8 Penukar Anion (AE201)
Fungsi
: Mengurangi kesadahan air
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Plate steel SA-167, Tipe 304
Universitas Sumatera Utara
Jumlah
: 1 unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 30oC Tekanan
= 1 atm
Jumlah air yang diolah
= 1.075,068 kg/jam
Densitas air
= 1.000 kg/m3
Jumlah resin yang digunakan
= 0,003 ft3/jam = 0,00009 m3/jam
Laju masa total
=
Faktor keamanan
= 20 %
Volume Anion exchanger
= 1,2 x 1,075 = 1,29 m3/jam
1.075,068 + 0,00009 = 1,075 m3/jam 1.000
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
Volume shell tangki, Vs = Volume head tangki, Vh =
1 π D2 4
(Brownell dan Young, 1979)
1 π D2 (3D) = 2,357 D3 4 1 π D 3 = 0,131 D3 24
(Walas, 1988)
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,357 D3 + 2 (0,131 D3) 1,29 = 2,619 D3 D = 0,78 m = 2,55 ft Diperoleh: Hs = 3/1 x 0,78 m = 2,34 m Hh = 1/6 x 0,78 m = 0,13 m Ht = 2,34 m + 0,13 m = 2,47 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,78 m Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Universitas Sumatera Utara
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(2,55) x12 0,125 = 0,143 in 2(18750)(0,8) 1,2(17,64)
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.
LD-9 Daerator (DE201)
Fungsi
: Menghilangkan gas-gas terlarut dalam umpan ketel
Bentuk
: Silinder horizontal dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Plate steel SA-167, Tipe 304
Jumlah
: 1unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 90oC Tekanan
= 1 atm
Jumlah air yang diolah
= 1.075,068 kg/jam
Densitas air pada suhu 90oC
= 965,321 kg/m3
Laju masa total
=
Faktor keamanan
= 20 %
Volume deaerator
= 1,2 x 1,114 = 1,336 m3/jam
1.075,068 = 1,114 m3/jam 965,321
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
Volume shell tangki, Vs = Volume head tangki, Vh =
1 π D2 4
(Brownell dan Young, 1979)
1 π D2 (3D) = 2,357 D3 4 1 π D 3 = 0,131 D3 24
(Walas, 1988)
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,357 D3 + 2 (0,131 D3)
Universitas Sumatera Utara
1,336 = 2,619 D3 D = 0,799 m = 2,621 ft Diperoleh: Hs = 3/1 x 0,799 m = 2,397 m Hh = 1/6 x 0,799 m = 0,133 m Ht = 2,397 m + 0,133 m = 2,53 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,799 m Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 grade C. Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Tebal dinding silinder tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
(Brownell dan Young, 1979)
(17,64)(2,621) x12 0,125 = 0,143 in 2(18750)(0,8) 1,2(17,64)
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.
LD-10 Ketel Uap (KU201)
Fungsi
: Menyediakan uap untuk keperluan proses
Bentuk
: Pipa api
Bahan konstruksi
: Carbon Steel
Jumlah
: 1 unit
Perhitungan kebutuhan bahan bakar dapat dilihat pada Bab VII. Kebutuhan panas pada ketel uap adalah sebesar = 3.642.778,25 kkal/hari / 0,252 kkal/Btu = 14.455.469,25 Btu/hari
Universitas Sumatera Utara
= 167,30 Btu/dtk x
1 Hp 0,7068 Btu/dtk
= 236,70 Hp
Menghitung jumlah tube. Luas permukaan perpindahan panas, A = P x 10 ft2/Hp
(Kern, 1950)
= 236,70 Hp x 10 ft2/Hp = 2367 1ft2 Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
Panjang tube, L
= 30 ft
Diameter tube
= 3 in
Luas permukaan pipa, a’ = 1,456 ft2/ft
Sehingga jumlah tube, Nt
A 2367 i 30 x 1,456 L xa
= 54 Buah = 54 Buah
LD-11 Tangki Pelarutan Kaporit (T205)
Fungsi
: Membuat larutan kaporit
Bentuk
: Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi
: Stainless steel
Jumlah
: 1 unit
Kondisi pelarutan
: Temperatur = 30oC Tekanan
Jumlah air yang diolah
= 1 atm = 750 kg/jam
Kaporit yang digunakan mempunyai keonsentrasi 70 % (% berat) Tangki pelarutan kaporit dirancang untuk 30 hari Banyak kaporit yang dilarutkan
= 0,12 kg/hari
Densitas kaporit 50 %
= 1.560 kg/m3
(Perry, 1999)
= 97,385 lbm/ft3 Faktor keamanan
= 20 %
Ukuran tinggi
Universitas Sumatera Utara
0,12 x 30 = 0,005 m3 0,5 1560
Volume larutan, V1
=
Volume tangki, Vt
= 1,2 × 0,005 m3 = 0,006 m3
Direncanakan : Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3 Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1 Volume tangki,
V=
1 π D2 4 2
3 1 3 Volume shell tangki, Vs = π D π D3 = 1,179 D3 4 2 8 Volume head tangki, Vh =
1 π D 3 = 0,131 D3 24
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,179 D3 + 0,131 D3 0,006 = 1,31 D3 D = 0,166 m = 0,545 ft Diperoleh: Hs = 3/2 x 0,166 m = 0,249 m Hh = 1/6 x 0,166 m = 0,028 m Ht = 0,249 m + 0,028 m = 0,277 m Diameter tutup = diameter tangki = 0,166 m Tinggi kaporit dalam tangki =
0,006 m 3 1 0,166 2 4
= 0,277 m
Tebal dinding tangki Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data : Allowable stress (s)
= 18750 psi
Efisiensi sambungan (E)
= 0,8
Faktor korosi,( CA )
= 1/8 in
Tekanan operasi, Po
= 1 atm
Faktor keamanan tekanan
= 20 %
Tekanan desain
= 1,2 × Po
= 14,7 psi = 17,64 psi
Universitas Sumatera Utara
Tebal dinding silinder tangki t= =
PD CA 2SE 1,2P
( Brownell dan Young, 1979)
(17 ,64 )( 0,545 ) x12 0,125 = 0,129 in 2 (18750 )( 0,8) 1, 2 (17 ,64 )
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in. Daya pengaduk Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine Jumlah daun
: 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah Untuk turbin standar diperoleh:
(Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,166 m = 0,055 m = 0,181 ft E/Da = 1 maka E = Da = 0,055 m L/Da = ¼ maka L = ¼ Da = ¼ x 0,055 m = 0,014 m W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,055 m = 0,007 m J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,166 m = 0,014 m Dimana : Dt = diameter tangki Da = diameter impeller E = tinggi turbin dari dasar tangki L = panjang blade pada turbin W = lebar blade pada turbin J = lebar baffle Kecepatan pengadukan, N = 2 rps Viskositas CaClO2
= 4,3 × 10-4 lbm/ft.det
(Kirk Othmer, 1967)
Dari persamaan 3.4-1, Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah NRe = =
ρ N (Da)2 μ (97,307)(2)(0,181) 2 = 14.827,324 4,3 10 4
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk NRe = 14.827,324 diperoleh NP = 2,25
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis (1997) : P= =
N P N 3 Da 5 ρ gc (2,25)(2) 3 (0,181) 5 (97,307) = 0,000019 32,174 550
Efisiensi motor penggerak
= 80 %
Daya motor penggerak
=
0,000019 = 0,000024 0,8
Maka daya motor yang dipilih = 1 Hp
LD-12 Water Cooling Tower (WCT201)
Fungsi
: Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 38oC menjadi 24oC
Jenis
: Mechanical Draft Cooling Tower
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA-53 Grade B
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
:
Suhu air masuk menara (TL2) = 38oC = 100,4oF Suhu air keluar menara (TL1) = 24oC = 75,2oF = 25oC = 77oF
Suhu udara (TG1)
Dari Gambar 12-14 Perry (1999), diperoleh suhu bola basah, Tw = 72oF Dari Gambar 12-14 Perry (1999), untuk data temperatur di atas diperoleh konsentrasi air = 1,25 gal/ft2.menit Dari Gambar 12-3 Perry (1999), untuk Tw = 72oF dan Temperatur bola kering = 77oF diperoleh kelembaban, (H) = 0,016 kg uap air/kg udara kering Densitas air (38oC)
= 1000 kg/m3
Laju massa air pendingin
= 90.077,4560 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin= 90.077,4560 / 1000 = 90,0774 m3/jam Kapasitas air, Q
= 90,0774 m3/jam × 264,17 gal/m3 / 60 menit/jam = 396,5960 gal/menit
Faktor keamanan
= 20%
Luas menara, A
= 1,2 × (kapasitas air/konsentrasi air)
Universitas Sumatera Utara
= 1,2 × (396,5960 gal/menit)/(1,25 gal/ft2.menit) = 380,7322 ft2 Laju alir air tiap satuan luas (L)=
(90.077,4560 kg/jam)(1jam)(3,2808 ft) 2 (380,7322 ft 2 )(3600 s)(1 m 2 )
= 0,7074 kg/s.m2 Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6 Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 0,849 kg/m2.s Perhitungan tinggi menara : Maka, dari Persamaan 9.3.8 Geankoplis (1997) menjadi: Hy1
= (1,005 + 1,88 H)(TG1-0) + (2501,4 H) = (1,005 + 1,88 × 0,016)(25-0) + 2501,4 (0,016) = 40,7995 kJ/kg
Dari pers. 10.5-2, Geankoplis (1997) : G (Hy2 – Hy1) = L (TL2 – TL1) 0,849 (Hy2 – 41,057.103) = 0,7074 (4,187.103)(38-24) Hy2 = 89,6479 kJ/kg 200 180 Entalpi 10^3 (j/kg)
160 140 120
kesetimbangan
100
Operasi
80
Min G
60 40 y = 7.8x - 146.4
20 0 0
10
20
30
40
50
Suhu (C)
Gambar LD.1 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Universitas Sumatera Utara
Tabel LD.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin Hy
Hy*
1/(Hy*-Hy)
40,7995
72
0,0321
65
94,467
0,0252
75
118,626
0,0206
89,6478
150
0,0166
0.0350
1/(Hy-hy)
0.0300 0.0250 0.0200 0.0150 0.0100 50
70
90
110
130
150
170
Hy
Gambar LD.2 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*-Hy) Ketinggian menara, z =
G M.k G .a
H y2
dHy Hy * Hy H y1
(Geankoplis, 1997) H y2
Luasan daerah di bawah kurva dari Gambar LD.2 : Estimasi kG.a = 1,207.10-7 kg.mol/s.m3 Maka ketinggian menara, z =
dHy = 2,197 Hy * Hy H y1
(Geankoplis, 1997)
0,582 x 2,198 =3,6 m = 11,83 ft 29 (1,207.107 )(1,013.105 )
Perhitungan Daya Kipas Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15 Perry (1999), diperoleh tenaga kipas 0,03 Hp/ft2. Daya yang diperlukan = 0,03 Hp/ft2 × 11,83 2 ft2 = 4,1981 Hp Digunakan daya standart 4,5 Hp Perhitungan laju alir udara minimum
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar LD.1 diperoleh slope = 7,8 Slope = L/Gmin Gmin
(Geankoplis, 1997)
= 0,7074/7,8 = 0,091 kg/s.m2
Laju alir udara minimum adalah: 0,091 kg/s.m2.
LD-13 Chiller (CH201)
Fungsi
: Menyediakan air pendingin dengan suhu 10oC-11oC
Jenis
: Single stage mchanical refrigeration cycle
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Carbon steel
Data: Panas yang dipindahkan (Q) :1.390.901,179 kkal/jam = 5.819.530,533 kJ/jam Laju air pendingin
: 90.077,45643 kg/jam
Refrigerant yang dipakai
: Amoniak (NH3)
Gambar LD.3 Siklus Referigrasi Perhitungan: SA = SB (Isentropi) SB
= SA = SBl + X ∆SBlV
= 10,051 kJ/kg.K
= SBl + X (SBV - SBl ) = 5,8602 + X ( 10,228 – 5,8602) 4,1908 X
= 4,3218 X = 0,9675
Universitas Sumatera Utara
HB = HBl
+ X (HBV - HBl )
= -659,9 + 0,9675 (518,1 – (-659,9)) = 479,7561 kJ/kg HA = HAl
+ X (HAV - HAl )
= -716,77 + 0,9675 (508,61 – (-716,77)) = 468,7239 kJ/kg HC = HD (Isentalpi) = -716,77 kJ/kg
(Perry, 1999)
Efek refrigerasi
(Sandler, 1999)
Q
= HA - HD = 468,7239 kJ/kg - ( -716,77 kJ/kg) = 1.196,5261 kJ/kg
Kerja masuk pada kompresor Wkompresor
= HB - HA
(Sandler, 1999)
= 479,7561 kJ/kg - 468,7239 kJ/kg = 11,0322 kJ/kg (Sandler, 1999)
Coefficient of performance (COP)
COPteoritis
= =
HA HD HB HA 1.196,5261 = 107,457 11,0322
Asumsi COP aktual = 60 % COP teoritis COPaktual
= 107,457 x 0,6 = 64,4745
Kerja kompresor aktual Q = 1.390.901,179 kkal/jam = 5.819.530,533 kJ/jam Waktual
=
5.819.530,533 kJ/jam 64,4745
Universitas Sumatera Utara
= 90.260,964 kJ/jam = 23,764 Btu/det = 33,621Hp Laju sirkulasi refrigrant M
=
Q HA HD
5.819.530,533 kJ/jam 1.196,5261 kJ/kg
= 4.863,688 kg refrigrant NH3/jam
LD-14 Pompa Sumur Bor (P201)
Fungsi
: Memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 2 unit
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Kondisi operasi Temperatur
: 30oC
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10-4 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 9.683,63 kg/jam = 4.392,465lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
4.392,465 lbm/jam F = = 70,360 ft3/jam 3 ρ 62,428 lbm/ft = 0,0195 ft3/s
Diameter optimum, Do =3,9 × Q0,45 × ρ0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 × (0,0195) 0,45 × (62,428) 0,13 = 1,134 in Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :
(Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal
: 1 1/4 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 1,380in = 0,115 ft = 0,035 m
Diameter luar (OD)
: 1,660 in = 0,138 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,01040 ft2
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan linier, v =
0,0195 ft 3 /s Q = = 1,875 ft/s Ai 0,01040 ft 2
Bilangan Reynold, NRe =
ρvD (62,428)(1,875)(0,115) = μ 6,719.10 4 = 20.034,287
Untuk commercial steel dengan diameter 1 1/4 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0015
Pada NRe = 20.034,287 dan
D
= 0,00015 dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,03 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
= 70 m
L2 = 2 x 13 x 0,035
= 0,91 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,035
= 3,15 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24) L4 = 1 × 24 × 0,035
= 0,84 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 46) L5 = 1 × 46 × 0,035
= 1,61 m ΣL
= 76,51 m = 251,014 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,031,875 ft/det (251,014 ft) ∑F = = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,115 ft 2g c D 2
= 1,908ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : g ΔV 2 ΔP Wf ΔZ F gc 2g c ρ Tinggi pemompaan (ΔZ) = 150 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 150 ft + 0 + 0 + 1,908ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
Universitas Sumatera Utara
= 151,908 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
=
(Petters dkk, 2004)
ρQWf η
62,428 lbm/ft 3 0,0195 ft 3 /det 151,908 ft.lbf/lbm = 0,8 1HP = 231,155ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 0,42 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp
LD-15 Pompa Bak Pengendapan (P202)
Fungsi
: Memompa air dari bak pengendapan ke clarifier
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 2 unit
Bahan konstruksi
: Commercial Steel
Kondisi operasi Temperatur
: 30oC
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3
(Perry, 1999)
-4
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 9.683,63 kg/jam = 4.392,465 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
4.392,465 lbm/jam F = = 70,360 ft3/jam ρ 62,428 lbm/ft 3 = 0,0195 ft3/s
Diameter optimum, Do =3,9 × Q0,45 × ρ0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 × (0,0195) 0,45 × (62,428) 0,13 = 1,134 in Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :
(Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal
: 11/4 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 1,380 in = 0,115 ft = 0,035 m
Diameter luar (OD)
: 1,660 in = 0,138 ft
Universitas Sumatera Utara
Luas penampang dalam (Ai) : 0,01040 ft2 0,0195 ft 3 /s Q Kecepatan linier, v = = = 1,875 ft/s Ai 0,01040 ft 2 Bilangan Reynold, NRe =
ρvD (62,428)(1,875)(0,115) = μ 6,719.10 4 = 20.034,287
Untuk commercial steel dengan diameter1 1/4 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0015
Pada NRe = 20.034,287dan
D
= 0,0015dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,03 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
= 15 m
L2 = 2 x 13 x 0,035
= 0,91 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,035
= 3,15 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24) L4 = 1 × 24 × 0,035
= 0,84m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 46) L5 = 1 × 46 × 0,035
= 1.61m ΣL
= 21,51 m = 70,570 ft
Faktor gesekan (∑F) 0,031,878 ft/det (70,570 ft) fV 2 ΣL = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,115 ft 2g c D 2
∑F
=
= 1,009 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi :
Universitas Sumatera Utara
Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 35 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 35 ft + 0 + 0 +1,009 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 36,009 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
=
(Petters dkk, 2004)
ρQWf η
62,428 lbm/ft 3 0,0195 ft 3 /det 36,009 ft.lbf/lbm = 0,8 1HP = 54,794 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 0,0,09 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp
LD-16 Pompa Sand Filter (P203)
Fungsi
: Memompakan air dari sand filter ke menara air
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commersial steel
Kondisi operasi Temperatur
: 30oC
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10-4 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 9.683,63 kg/jam = 4.392,465 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
4.392,465 lbm/jam F = 70,360 ft3/jam = 3 ρ 62,428 lbm/ft = 0,0195 ft3/s
Universitas Sumatera Utara
Diameter optimum, Do =3,9 × Q0,45 × ρ0,13 = 3,9 × (0,195)
0,45
(Peters dkk, 2004) × (62,428)
0,13
= 1,134 in Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih :
(Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal
: 1 1/4 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 1,380 in = 0,115 ft = 0,0358 m
Diameter luar (OD)
: 1,660 in = 0,138 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,01040 ft2
Kecepatan linier, v =
0,195 ft 3 /s Q = = 1,875 ft/s Ai 0,01040 ft 2
Bilangan Reynold, NRe =
ρvD (62,428)(11,875)(0,115) = μ 6,719.10 4 = 20.034,287
Untuk commercial steel dengan diameter 1 1/4 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,0015
Pada NRe = 20.034,287dan
D
= 0,0015 dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,03 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
= 30 m = 0,91 m
L2 = 2 x 13 x 0,035
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 3 x 30 x 0,035
= 3,15 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24) L4 = 1 × 24 × 0,035
= 0,84 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 46) L5 = 1 × 46 × 0,035
= 1,61 m
Universitas Sumatera Utara
ΣL
= 36,51 m = 119,782 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,031,875 ft/det (119,782 ft) = = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,115 ft 2g c D 2
∑F
= 1,707 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 70 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 70 ft + 0 + 0 + 1,707 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 71,707 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
=
(Petters dkk, 2004)
ρQWf η
62,428 lbm/ft 3 0,195 ft 3 /det 71,707 ft.lbf/lbm = 0,8 1HP = 109,115 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 0,19 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp
LD-17 Pompa Anion Exchanger (P204)
Fungsi
: Mengalirkan air dari cation exchanger ke anion exchanger
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commersial steel
Kondisi operasi Temperatur
: 30oC
Universitas Sumatera Utara
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3 -4
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10 lbm/ft.s
Laju alir massa (F)
: 1.159,084 kg/jam = 2.555,316 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
(Perry, 1999)
F 2.555,316 lbm/jam = 40,932 ft3/jam = ρ 62,428 lbm/ft 3 = 0,011 ft3/s
Diameter optimum, Do= 3,9 × Q0,487 × ρ0,144
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 × (0,011) 0,487 × (62,428) 0,344 = 1,794 in Digunakan pipa dengan spesifikasi Appendix A-5 Geankoplis (1999), dipilih : Ukuran pipa nominal
: 2 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 2,067 in = 0,172 ft = 0,052 m
Diameter luar (OD)
: 2,375 in = 0,198 ft
Luas penampang dalam (Ai)
: 0,0233 ft2
Kecepatan linier, v =
Q 0,011 ft 3 /s = 0,472 ft/s = Ai 0,0233 ft 2
Bilangan Reynold, NRe=
ρvD μ
=
(62,428)(0,472)(0,172) = 50681,547 6,719.10 4
Untuk commercial steel dengan diameter 2 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,00085
Pada NRe = 10.291,747 dan
D
= 0,00085 dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,026 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) L2 = 2 x 13 x 0,052
=7m = 1,352 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
Universitas Sumatera Utara
L3 = 3 x 30 x 0,052
= 4,68 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 26) L4 = 1 × 26 × 0,052
= 1,352 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 53) L5 = 1 × 53 × 0,052
= 2,756 m ΣL
= 17,14 m = 56,233 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,0320,472 ft/det (56,233 ft) = = 0,036 ft.lbf/lbm 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,172 ft 2g c D 2
∑F
=
Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 18 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 18 ft + 0 + 0 + 0,036 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 18,103 ft.lbf/lbm (Petters dkk, 2004)
Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
=
ρQWf η
62,428 lbm/ft 3 0,011 ft 3 /det 18,103 ft.lbf/lbm = 0,8 1 Hp = 15,539 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 0,02 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp
LD-18 Pompa Deaerator (P205)
Fungsi
: Mengalirkan air dari Deaerator ke Boiler (ketel uap)
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commersial steel
Universitas Sumatera Utara
Kondisi operasi Temperatur
: 90oC
Densitas air
: 965,321 kg/m3 = 60,263 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10-4 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 1.075,068 kg/jam = 2.370,09 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
2.370,09 lbm/jam F = 39,32 ft3/jam = 3 ρ 60,263 lbm/ft = 0,65 ft3/s
Diameter optimum, Do: 3,9 × Q0,487 × ρ0,144
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 × (0,65) 0,487 × (60,263) 0,344 = 12,75 in Digunakan pipa dengan spesifikasi Appendix A-5 Geankoplis (1999), dipilih : Ukuran pipa nominal
: 12 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 11,938 in = 0,30 ft = 0,09 m
Diameter luar (OD)
: 12,75 in = 0,32 ft
Luas penampang dalam (Ai)
: 0,01040 ft2
Q 0,65 ft 3 /s = = 62,5 ft/s Ai 0,01040 ft 2
Kecepatan linier, v =
Bilangan Reynold, NRe=
ρvD μ
=
(60,263)(62,5)(0,115) = 644.649,96 6,719.10 4
Untuk commercial steel dengan diameter 12 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,00018
Pada NRe = 644.649,96 dan
D
= 0,00018dari Appendix C-3 Foust (1980)
diperoleh f = 0,015 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) L2 = 2 x 13 x 0,09
=8m = 2,34 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30)
Universitas Sumatera Utara
L3 = 2 x 30 x 0,09
= 5,4 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 40) L4 = 1 × 40 × 0,035
= 3,6 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 80) L5 = 1 × 80 × 0,09
= 7,2 m ΣL
= 26,54m = 87,07 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,01562,5 ft/det (87,07 ft) = = 264,27 ft.lbf/lbm 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,30 ft 2g c D 2
∑F
=
Dari persamaan neraca energi : Wf ΔZ
g ΔV 2 ΔP F gc 2g c ρ
Tinggi pemompaan (ΔZ) = 18 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 18 ft + 0 + 0 + 264,27 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 282,27 ft.lbf/lbm (Petters dkk, 2004)
Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
=
ρQWf η
60,263 lbm/ft 3 0,65 ft 3 /det 282,27 ft.lbf/lbm = 0,8 1 Hp = 13.820,98 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 25,12 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 25 Hp
LD-19 Pompa Chiller (P207)
Fungsi
: Mendistribusikan air pendingin dari Chiller
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commersial steel
Universitas Sumatera Utara
Kondisi operasi Temperatur
: 10oC
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,428 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,719 × 10-4 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 115.908 kg/jam = 255.531,7283 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
F 255.531,7283 lbm/jam = 4.093,223 ft3/jam = 3 ρ 62,428 lbm/ft = 1,137 ft3/s
Diameter optimum, Do: 3,9 × Q0,45 × ρ0,13
(Peters dkk, 2004)
= 3,9 × (1,137) 0,45 × (62,428) 0,13 = 7,07 in Dari Appendix A-5 Geankoplis (1997), digunakan pipa dengan spesifikasi : Ukuran pipa nominal
: 8 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 7,981 in = 0,665 ft = 0,203 m
Diameter luar (OD)
: 8,625 in = 0,719 ft
Luas penampang dalam (Ai)
: 0,3474 ft2
Kecepatan linier, v =
Q 1,137 ft 3 /s = 3,276 ft/s = Ai 0,3474 ft 2
Bilangan Reynold, NRe=
ρ v D (62,428)(3,276)(0,665) = 202.413,893 = μ 6,719.10 4
Untuk commercial steel dengan diameter 8 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,00022
Pada NRe = 202.413,893dan
D
= 0,00022 dari Appendix C-3 Foust (1980),
diperoleh f = 0,026 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13) L2 = 2 x 13 x 0,203
= 25 m = 5,278 m
Universitas Sumatera Utara
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,203
= 12,18 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35) L4 = 1 × 35 × 0,203
= 7,105 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70) L5 = 1 × 70 × 0,203
= 14,21 m ΣL
= 63,773 m = 209,226 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,0263,276ft/det (209,226 ft) = = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,665 ft 2g c D 2
∑F
= 1,364 ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : g ΔV 2 ΔP Wf ΔZ F gc 2g c ρ Tinggi pemompaan (ΔZ) = 55 ft 32,174 ft/det 2 Wf = 55 ft + 0 + 0 + 1,364 ft.lbf/lbm 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 56,364ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk, 2004)
=
ρQWf η
=
62,428 lbm/ft 3 1,137 ft 3 /det 56,364 ft.lbf/lbm 0,8
1 Hp = 5.000,940ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 9,09 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor =10 Hp
Universitas Sumatera Utara
LD-20 Pompa Water Cooling Tower (P206)
Fungsi
: Mendistribusikan air pendingin dari Cooling tower
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commersial steel
Kondisi operasi Temperatur
: 24oC
Densitas air
: 1000 kg/m3 = 62,4302 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Viskositas air
: 1 cp = 6,71 × 10-4 lbm/ft.s
(Perry, 1999)
Laju alir massa (F)
: 115.908,4316 kg/jam = 255,531,7283 lbm/jam
Laju alir volume, Q
:
F 255.531,7283 lbm/jam = = 4.093,223 ft3/jam 3 ρ 62,428 lbm/ft = 1,137 ft3/s
Diameter optimum, Do: 3,9 × Q0,45 × ρ0,13 = 3,9 × (1,137)
0,45
(Peters dkk, 2004) × (62,428)
0,13
= 7,07 in Dari Appendix A-5 Geankoplis (1997), digunakan pipa dengan spesifikasi : Ukuran pipa nominal
: 8 in
Schedule pipa
: 40
Diameter dalam (ID)
: 7,981 in = 0,665 ft = 0,203 m
Diameter luar (OD)
: 8,625 in = 0,719 ft
Luas penampang dalam (Ai)
: 0,3474 ft2
Kecepatan linier, v =
Q 1,137 ft 3 /s = 3,276 ft/s = Ai 0,3474 ft 2
Bilangan Reynold, NRe=
ρ v D (62,428)(3,276)(0,665) = 202.413,893 = μ 6,719.10 4
Untuk commercial steel dengan diameter 8 in dari Appendix C-1 Foust (1980), diperoleh :
D
= 0,00022
Universitas Sumatera Utara
Pada NRe = 202.413,893 dan
D
= 0,00022 dari Appendix C-3 Foust
(1980), diperoleh f = 0,026 Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
= 25 m
L2 = 2 x 13 x 0,203
= 5,278 m
3 buah elbow 90 0 (L/D = 30) L3 = 2 x 30 x 0,203
= 12,18 m
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 35) L4 = 1 × 35 × 0,203
= 7,105 m
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 70) L5 = 1 × 70 × 0,203
= 14,21 m ΣL
= 63,773 m = 209,226 ft
Faktor gesekan (∑F) fV 2 ΣL 0,0263,2761ft/det (209,226 ft) = = 2 x 32,174 lbm.ft/lbf.det x 0,665 ft 2g c D 2
∑F
= 1,364ft.lbf/lbm Dari persamaan neraca energi : g ΔV 2 ΔP Wf ΔZ F gc 2g c ρ Tinggi pemompaan (ΔZ) = 55 ft 32,174 ft/det 2 + 0 + 0 + 1,364 ft.lbf/lbm Wf = 55 ft 2 32,174 ft.lbm/lbf.det
= 56,042 ft.lbf/lbm Efisiensi pompa = 80 % Daya pompa
(Petters dkk, 2004)
=
ρQWf η
=
62,428 lbm/ft 3 1,137 ft 3 /det 56,364 ft.lbf/lbm 0,8
Universitas Sumatera Utara
1 Hp = 5.000,940 ft.lbf/det x 550 ft.lbf/det
= 9,09 Hp Maka dipilih pompa dengan daya motor = 10 Hp
LD-21 Pengolahan Limbah a. Bak penampung
Fungsi
: Tempat menampung air buangan sementara
Bentuk
: Persegi panjang
Jumlah
: 1 unit
Laju volumetrik air buangan
= 16,467 m3/hari
Waktu penampungan air buangan
= 7 hari
Volume air buangan
= 16,467 x 7 hari = 115,269 m3
Direncanakan digunakan 1 buah bak penampung Bak terisi 80 %, maka volume bak
= 115,269 / 0,8 = 144,086 m3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: - Panjang bak (p) = 4 x tinggi bak (t) - Lebar bak (l)
= 2 x tinggi bak (t)
Maka: Volume bak
=p x l x t
144,086 m3
= 4t x 2t x t
Tinggi bak
= 2,740 m
Jadi dimensi bak Panjang
= 4 x 2,740 m = 10,962 m
Lebar
= 2 x 2,740 m = 5,48 m
Tinggi
= 2,740 m
Luas bak
= 10,962 x 5,48 = 60,07 m2
b. Bak pengendapan
Fungsi
: Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan
Bentuk
: Persegi panjang
Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Laju volumetrik air buangan
= 16,467 m3/hari
Direncanakan kecepatan overflow maksimum
= 6 m3/m2hari
Waktu tinggal air buangan
= 1 hari
= 24 jam
Volume bak
= 16,467 m3/hari x 1 hari = 16,467 m3 16,396 m 3 hari 2,732 m 2 = 3 6m 2 m hari
Luas bak, A
A = ¼ D2 D = 2,14 m Kedalaman bak, h = V/A = 16,467 / 2,14 = 7,678 m
c. Bak penetralan
Fungi
: Tempat menetralkan pH limbah yang bersifat asam (limbah dianggap bersifat asam)
Bentuk
: Persegi panjang
Jumlah
: 1 unit
Laju volumetrik air buangan
= 16,467m3/hari
Waktu penampungan air buangan
= 1 hari
Volume bak
= 16,467m3/hari x 1 hari = 16,467 m3
Direncanakan menggunakan 1 buah bak penetralan dengan volume 80% = 16,467 / 0,8 = 20,583 m3
Volume bak
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: - Panjang bak (p) = 3 x tinggi bak (t) - Lebar bak (l)
= 2 x tinggi bak (t)
Maka: Volume bak 20,583
3
m
Tinggi bak
=p x l x t = 3t x 2t x t = 0,793 m
Jadi dimensi bak Panjang
= 3 x 0,793 m =2,379m
Lebar
= 2 x 0,793 m = 1,586m
Tinggi
= 0,793 m
Universitas Sumatera Utara
Luas bak
= 2,379 x 1,586= 3,773 m2
Air buangan dari pabrik yang menghasilkan bahan-bahan organik. Maka air limbah tersebut harus dinormalkan dari keadaan asam sampai mencapai pH=7. untuk menetralkan air limbah menggunakan soda abu (Na2CO3). Kebutuhan soda abu untuk menetralkan limbah organik = 0,15 gram soda abu/30 ml air limbah yang mempunyai pH = 5 (laboratorium Kimia analitik FMIPA, USU, 1999). Jumlah air buangan = 16,467 m3/hari = 16.467 ltr/hari = 16.467.000 ml/hari Kebutuhan soda abu = 16.467.000 ml/hari x (0,15 gr/30 ml) = 82335 gr/hari = 82,335kg/hari
d. Pengolahan Limbah Dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)
Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge (sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan
BOD yang lebih rendah (20-30 mg/l) (Perry, 1999). Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis dimana flok lumpur aktif (lumpur yang mengdanung mikroorganisme mikroflora dan mikrofauna) tersuspensi di dalam campuran lumpur yang mengandung O2. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran seperti bakteri (Sphaerotilus natans, Thiothrix sp, lactobacillus sp, Peloploca sp, dan lain-lain), protozoa, fungi (Leptomitus sp, Geotrichum cdanidum, dan lain-lain), rotifera, dan nematoda. Flok lumpur aktif ini
sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi. Data: Laju alir volumetrik air buangan (Q) = 16,467 m3/hari = 4.350,087 gal/hr BOD5 influent (So)
= 760 mg/l
Efisiensi reaktor (E)
= 95 %
Koefisien cell yield (Y) = 0,8 mgvss/mg BOD5 Koefisien endogenous decay (Kd)
= 0,025 hari-1
Mixed liquor suspended solid
= 450 mg/l
(Hammer, 1986) (Metcalf dan Eddy, 1991) (Metcalf dan Eddy, 1991) (Metcalf dan Eddy, 1991)
Mixed liquor volatile suspended solid (X) = 340 mg/l
Waktu tinggal sel (Qc)
= 7 hari
Universitas Sumatera Utara
1. Penentuan BOD5 Effluent (S) E
So S x 100 % So
(Metcalf dan Eddy, 1991)
ES o 100
S So
S 760
95 x 760 100
S = 38 mg/l (BOD5 effluent (s) maksimum = 50 mg/l) 2. Penentuan volume aerator (Vr) Vr
e c . Q. Y (S o S) X. (1 Kd. e c )
(Metcalf dan Eddy, 1991)
(7 hari) . (16,467 m 3 /hari) . (0,8) . (760 38) mg/l (340 mg/l) (1 0,025x7) = 166,656m3 3. Penentuan ukuran kolom aerasi Tinggi cairan dalam aerator
= 4,57 m
Perbandingan lebar dan tinggi = 1,5 : 1
(Metcalf dan Eddy, 1991) (Metcalf dan Eddy, 1991)
Jadi, lebar = 1,5 x 4,57 m = 6,855 m V =pxlxt 166,656m3 = p x 4,57 m x 6,855 m p =
166,656 = 5,3 m 31,327
Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air (Metcalf dan Eddy, 1991). Jadi, ukuran aerator, sebagai berikut:
Panjang
= 5,3m
Lebar
= 6,855 m
Tinggi
= 4,57 + 0,5 = 5,07 m
4. Penentuan jumlah flok yang disirkulasi (Qr) Dimana : Qw
= Debit alir Sludge
Xr
= Masa padatan resirkulasi (yang diolah kembali)
Qc
= Debit alir limbah olahan
Universitas Sumatera Utara
LD-44
Xc
= Masa padatan limbah olahan
Perhitungan:
(Metcalf dan Eddy, 1991)
Qc
= Q = 4.350,087 galon/hari
Xe
= 0,001 X = 0,001 x 340 mg/l = 0,34 mg/l
Xr
= 0,999 X = 339,66 mg/l
Px
= Qw + Xr
Yobs
=
Y 1 kd θc
Yobs
=
0,8 = 0,68 1 0,025 x 7
Px
= 0,68 x 4.350,087 (760-38) mg/l = 2.135.718,714 gal.mg/l.hari
Neraca massa pada bak sedimentasi Akumulasi 0
= Jumlah massa masuk – jumlah massa keluar = (Q + Qr) X - Qe Xe - Qw Xr = QX + QrX - Q (0,001 X) - Px
Qr
=
QX 0,001 1 Px X
=
4.350,087 x 340 0,001 1 2.135.718,714 340
= 1.939,788 m3 5. Penentuan waktu tinggal di aerator () θ
Vr 1.935,788 m 3 = 11,755 hari = 12 hari 3 Q 16,467 m hari
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan olein dan stearin digunakan asumsi sebagai berikut: 1. Perusahaan beroperasi selama 330 hari dalam setahun. 2. Kapasitas produksi maksimum adalah 1000 ton/hari 3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan terpasang (HPT) 4. Harga alat disesuaikan dengan basis Agustus 2007, dimana nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah US$ 1 = Rp 9.020,-
(Harian Analisa 3 Agustus 2007)
LE.1 Modal Investasi Tetap LE.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) A. Biaya Tanah Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 50.000,-/m2 Harga tanah seluruhnya
(Besitang, 2007)
= 12000 m2 x Rp 50.000,-/m2 = Rp 600.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 600.000.000,-
(Peters dkk , 2004)
= Rp 30.000.000,Total biaya tanah
= Rp 600.000.000,- + Rp 30.000.000,= Rp 630.000.000.-
Universitas Sumatera Utara
B. Harga Bangunan Perincian harga bangunan dapat dilihat pada Tabel LE–1 berikut: Tabel LE – 1 Perincian harga bangunan Nama Bangunan Luas (m2) Area Proses
Harga (Rp/m2)
Jumlah (Rp)
5.000
3.000.000
15.000.000.000
Kantor
300
2.000.000
600.000.000
Parkir
500
1.000.000
500.000.000
Tempat Ibadah
200
1.000.000
200.000.000
44
500.000
22.000.000
Poliklinik
100
1.000.000
100.000.000
Bengkel
200
1.200.000
240.000.000
Pembangkit Listrik
150
2.000.000
300.000.000
Pengolahan air
500
2.000.000
1.000.000.000
Pengolahan Limbah
420
500.000
210.000.000
Ruang Boiler
200
2.500.000
500.000.000
6
500.000
3.000.000
Jalan
600
2.000.000
1.200.000.000
Gudang Peralatan
780
1.000.000
780.000.000
Taman
1.000
300.000
300.000.000
Total
10.000
Kantin
Pos Keamanan
20.955.000.000
C. Perincian Harga Peralatan Harga peralatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut : I Cx = Cy x I y
X2 . X 1
Dimana :
Cx
= Harga alat pada tahun pembelian (2007)
Cy
= Harga alat pada kapasitas yang tersedia
Ix
= Index harga pada tahun 2007
Iy
= Index harga pada tahun yang tersedia
X1
= Kapasitas alat yang tersedia
m
Universitas Sumatera Utara
X2
= Kapasitas alat yang diinginkan
m
= Faktor eksponensial untuk jenis alat yang tersedia
Untuk menghitung semua harga peralatan pada pabrik, digunakan Metoda Marshall R Swift Equipment Cost Index. Index yang digunakan adalah Chemichal Engineering Plant Cost Index (Peters dkk, 2004).
Tabel LE – 2 Data Index Harga Chemical Engeneering (CE) Tahun
Index (Yi)
Xi
Xi2
Yi2
Xi . Yi
1993
964,2
1
1
929681,64
964,2
1994
993,4
2
4
986843,56
1986,8
1995
1027,5
3
9
1055756,25
3082,5
1996
1039,1
4
16
1079728,81
4156,4
1997
1056,8
5
25
1116826,24
5284,0
1998
1061,9
6
36
1127631,61
6371,4
1999
1068,3
7
49
1141264,89
7478,1
2000
1089,0
8
64
1185921,00
8712,0
2001
1093,9
9
81
1196617,21
9845,1
2002
1102,5
10
100
1215506,25
11025,0
Total
10496,6
55
385
11035777,46
58905,5
Sumber: Peters dkk, 2004
Untuk mencari Index harga pada tahun 2007 digunakan Metoda Regresi Koefisien Korelasi, yaitu : r
=
(n . X i .Yi ) ( X i . Yi ) {(n . X i ( X i ) 2 } x {n . Yi ( Yi ) 2 )} 2
2
= 0,97 Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linear antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah Persamaan Regresi Linear.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan umum Regresi Linear adalah Y = a + b X Dengan :
Y
= Index harga pada tahun yang dicari (2007)
X
= Variabel tahun ke n
a, b
= Tetapan persamaan regresi
dimana a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus : ( X i x Yi ) ( X i x X i . Yi ) 2
a
=
=
b
=
=
(n . X i ) ( X i ) 2 2
(385 x 10496,6) (55 x 58905,5) = 971,38 (10 x 385) 55 2
(n x X i . Yi ) ( X i x Yi ) (n . X i ) ( X i ) 2 2
(10 x 58905,5) (55 x 10496,6) = 14,23 (10 x 385) 55 2
Dengan demikian harga Index pada tahun 2007 (n =15 tahun, maka X = 15) adalah: Y = 971,38 + (14,23 x 15) = 1184,9 Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya (m) dianggap 0,6 (Peters dkk, 2004).
Contoh perhitungan estimasi harga peralatan:
Nama alat
: Tangki Stearin
Jumlah
: 3 buah
Volume tangki (X2)
: 395,874 m3
Untuk tangki RBDPO, volume tangki yang disediakan X1
= 10.000 m3
Cy
= US$ 380.000
Ix
= 1184,9
Iy
= 1102,5
m
= 0,57
Universitas Sumatera Utara
Maka harga tangki pada tahun 2007 : Cx
395,874 = US$ 380.000 x 10000
0 , 57
1184,9 1102,5
= US$6.4817,783 x Rp 9.020,= Rp 584.633.679,Dengan cara yang sama perkiraan harga alat proses yang lainnya dapat dilihat pada Tabel LE – 3 dan Tabel LE – 4 untuk perkiraan harga peralatan utilitas pada Pabrik Pembuatan Olein dan Stearin dari Refined Bleached Degummed Palm Oil.
Tabel LE – 3 Perkiraan Harga Peralatan Proses No
Nama Alat
Unit
Harga/Unit (Rp)
Harga Total (Rp)
1
Tangki RBDPO
3
2.541.488.110
7.624.464.330
2
Heat Exchanger
1
854.001.723
854.001.723
3
Tangki Kristalisasi
2
1.516.529.898
3.033.059.796
4
Filter Press
3
339.595.007
1.018.785.021
5
Bak Penampung
3
61.854.000
185.562.000
6
Tangki Olein
3
601.449.202
1.804.347.606
7
Tangki Stearin
3
584.633.679
1.753.901.037
8
Pompa 101*
1
8.000.000
24.000.000
9
Pompa 102*
1
5.000.000
5.000.000
10
Pompa 103*
1
3.000.000
3.000.000
11
Pompa 104*
3
2.500.000
7.500.000
12
Pompa 105*
3
2.500.000
7.500.000
Total
29
16.321.121.513
Sumber: Peters dkk, 2004 * PT Sinak Teknik, 2007
Universitas Sumatera Utara
Tabel LE – 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas
No
Nama Alat
Unit
Harga/Unit
Harga Total
(Rp)
(Rp)
1
Bak Pengendapan
3
9.447.300.000
28.341.900.000
2
Clarifier
2
3
Sand Filter
2
250.497.310
500.994.620
4
Menara Air
1
78.049.000
78.049.000
5
Penukar Kation
1
23.324.464
23.324.464
6
Penukar Anion
1
24.589.916
24.589.916
7
Pembangkit Steam
1
1.475.897.658
1.475.897.658
8
Water Cooling Tower
1
404.657.313
404.657.313
9
Chiller
1
265.424.305
265.424.305
10
Tangki Alum
1
19.574.030
19.574.030
11
Tangki CaCO3
1
13.976.505
13.976.505
12
Tangki NaOH
1
13
Tangki H2SO4
1
14
Tangki Kaporit
1
1.046.742
1.046.742
16
Pompa 201*
2
2.500.000
5.000.000
17
Pompa 202*
2
2.500.000
5.000.000
18
Pompa 203*
1
2.500.000
2.500.000
19
Pompa 204*
1
2.500.000
2.500.000
20
Pompa Water Cooling Tower*
1
9.000.000
9.000.000
21
Pompa Chiller*
1
9.000.000
9.000.000
Total
25
290.520.000.000 581.040.000.000
3.449.915.453.-
Sumber: Peters dkk, 2004 * PT Sinar Teknik, 2007
Total harga peralatan
= Rp 16.321.121.513,- + Rp 3.449.915.453,= Rp 19.691.037.966,-
Harga peralatan di atas masih merupakan perkiraan. Untuk harga alat sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut (Peters dkk, 2004):
Universitas Sumatera Utara
-
Biaya transportasi
= 5%
-
Biaya asuransi
= 1%
-
Bea masuk
= 15 %
-
PPn
= 10 %
-
PPh
= 10 %
-
Biaya gudang di pelabuhan
= 0,5 %
-
Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
-
Transportasi lokal
= 0,5 %
-
Biaya tak terduga
= 0,5 %
Total
= 43 %
Alat dengan tanda ( * ) adalah harga OTR dan tidak dikenakan biaya tambahan Maka alat yang dikenakan biaya tambahan adalah = 19.691.037.966,- - 80.000.000,- = 1.961.103.796,Harga alat impor sampai ke lokasi pabrik
= 1,43 x Rp 19.694.165.674,= Rp 28.158.184.291,-
Harga total alat = Rp28.158.184.291,-+ Rp 80.000.000,- = Rp.28.238.184.291,Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari harga peralatan
(Peters dkk, 2004)
Biaya pemasangan = 0,1 x Rp 28.238.184.291,= Rp 2.823.818.429,D. Harga peralatan terpasang (HPT) = Rp 28.238.184.291,-+ Rp 2.823.818.429,= Rp 31.062,022,721,E. Instrumentasi dan Alat Kontrol Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13 % dari HPT (Peters dkk, 2004) Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,13 x Rp 31.062,022,721,= Rp 4.038.060.354,F. Biaya Perpipaan Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT.
(Peters dkk, 2004)
Biaya perpipaan = 0,8 x Rp 31.062,022,721,-= Rp 24.849.602.176,-
Universitas Sumatera Utara
G. Biaya Instalasi Listrik Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT.
(Peters dkk, 2004)
Biaya instalasi listrik = 0,1 x Rp 31.062,022,721,-= Rp 3.106,200,272,H. Biaya Insulasi Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT.
(Peters dkk, 2004)
Biaya insulasi = 0,08 x Rp 31.062,022,721,= Rp 2.484.960.218,I. Biaya Inventaris Kantor Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT.
(Peters dkk, 2004)
Biaya inventaris kantor = 0,01 x Rp 31.062,022,721,= Rp 310.620.027,J. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 % dari HPT. (Peters dkk, 2004) Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,01 x Rp 31.062,022,721,= Rp 310.620.027,K. Sarana Transportasi Tabel LE – 5 Biaya Sarana Transportasi Jenis kendaraan Unit
Jenis
Harga/unit
Harga Total
(Rp)
(Rp)
Mobil Direktur
1 New Camry 2.4 G A/T
382.000.000
Mobil Manajer
4 Ford Everest 4x2 A/T XLT
256.700.000 1.026.800.000
Mobil Dinas
1 Innova E Standar
152.300.000
152.300.000
Truk
2 Dyna 6 roda Chassis 140 PS
181.200.000
362.400.000
Total
382.000.000
1.923.500.000
Sumber: Autobild, 2007
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K = Rp 68.085.565.795,-
Universitas Sumatera Utara
LE.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi Diperkirakan 7 % dari MITL = 0,07 x Rp 68.085.565.795,= Rp 4.765.989.606,B. Engineering dan Supervisi Diperkirakan 8 % dari MITL = 0,08 x Rp 68.085.565.795,= Rp 5.446,845.263.576,C. Biaya Kontraktor Diperkirakan 2 % dari MITL = 0,02 x Rp 68.085.565.795,= Rp 1.361.711.316,D. Biaya Tak Terduga Diperkirakan 10 % dari MITL = 0,1 x Rp 68.085.565.795,= Rp 6.808.556.579,Total MITTL
= A+B+C+D = Rp 18.383.102.765,-
Total MIT
= MITL + MITTL = Rp 68.085.565.795,-,-+ Rp. 18.385.932.190,= Rp 86.468.668.559,-
LE.2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (90 hari).
LE.2.1 Persediaan Bahan Baku a. Persediaan Bahan Baku Proses
1. RBDPO Kebutuhan
= 78.572 kg/jam
Harga/kg
= Rp 6.500,-
Harga total
= 90 hari x 24 jam/hari x 78.572 kg/jam x Rp 6.500/kg
(www.surabayapost.com)
= Rp 1.103.151.413.520,b. Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum, Al2(SO4)3 Kebutuhan
= 11,616 kg/hari
Universitas Sumatera Utara
(CV. Rudang Jaya, 2007)
Harga
= Rp 9.000,-/kg
Harga total
= 90 hari x 11,616 kg/hari x Rp 9.000,- /kg = Rp 9.408.960,-
2. Soda abu, Na2CO3 Kebutuhan
= 6,264 kg/hari
Harga
= Rp 8.100,-/kg
Harga total
= 90 hari x 6,264 kg/hari x Rp 8.100,- /kg = Rp 4.408.456,-
(CV. Rudang Jaya, 2007)
3. NaOH Kebutuhan
= 0,051 kg/hari
Harga
= Rp 22.000,-/kg
Harga total
= 90 hari x 0,051 kg/hari x Rp 22.000,- /kg = Rp 100.980,-
(CV. Rudang Jaya, 2007)
4. Asam sulfat (H2SO4) Kebutuhan
= 0,279 kg/hari
Harga
= Rp 367.000,-/liter
Total harga
=
(CV. Rudang Jaya, 2007)
0,279 kg/hari x 90 hari x 367.000 /kg Rp 5.057.832 1,822 kg/ltr
5. Kaporit Kebutuhan
= 0,12 kg/hari
Harga
= Rp 8.000,-/kg
Harga total
= 90 hari x 0,12 kg/hari x Rp 8.000,-/kg = Rp 86.400,-
(CV. Rudang Jaya, 2007)
6. Solar Kebutuhan
= 9.949 ltr/hari
Harga
= Rp 5.000,-/ltr
Harga total
= 90 hari x 5.870 ltr/jam x Rp 5.000,-/ltr
(Pertamina, 2007)
= Rp 4.477.248.000,7. Amoniak Kebutuhan
= 4,863 ton
Harga
= USD265,-/ton
Harga total
= 4,863 ton x USD 265,-/ton x 9.020 Rp/USD
(www.chemlink.com)
= Rp 11.625.673.426,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah Rp 1.119.273.855.574,Total biaya persediaan bahan baku 1 tahun adalah = Rp 4.477.094.222.298,-
Universitas Sumatera Utara
LE.2.2 Kas
1. Gaji Pegawai
Tabel LE – 6 Perincian Gaji Pegawai No
Jabatan
Jumlah Gaji/bulan (Rp)
Gaji Total (Rp)
1
Dewan Komisaris
3
10.000.000
30.000.000
2
Direktur
1
15.000.000
15.000.000
3
Sekretaris
1
3.000.000
3.000.000
4
Manajer Personalia
1
6.000.000
6.000.000
5
Manajer Produksi
1
6.000.000
6.000.000
6
Manajer Umum
1
6.000.000
6.000.000
7
Manajer Pemasaran
1
6.000.000
6.000.000
8
Supervisor
4
4.000.000
16.000.000
9
Karyawan Legal
1
4.000.000
4.000.000
10
Karyawan Humas
2
4.000.000
8.000.000
11
Karyawan Perekrutan
1
4.000.000
4.000.000
12
Karyawan Proses
16
1.500.000
24.000.000
13
Karyawan Utilitas
12
1.500.000
18.000.000
14
Karyawan Bengkel
4
1.300.000
5.200.000
15
Karyawan Laboratorium
4
2.000.000
8.000.000
16
Karyawan Administrasi
3
1.000.000
3.000.000
17
Karyawan Kesehatan
2
1.500.000
3.000.000
18
Karyawan Keamanan
9
1.800.000
16.200.000
19
Karyawan Kebersihan
2
900.000
1.800.000
20
Karyawan transportasi
2
1.000.000
2.000.000
21
Karyawan Perlengkapan
1
1.300.000
1.300.000
22
Karyawan Pemasaran
2
2.000.000
4.000.000
23
Dokter
1
3.000.000
3.000.000
Total
75
193.500.000
Total gaji pegawai selama 3 bulan = 3 x Rp 193.500.000,- = Rp 580.500.000,-
Universitas Sumatera Utara
2. Biaya Administrasi Umum Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai = 0,1 x Rp 580.500.000,= Rp 58.050.000,3. Biaya Pemasaran Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai = 0,1 x Rp 580.500.000,= Rp 58.050.000,4. Pajak Bumi dan Bangunan Menurut UU No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997: Objek Pajak Bumi Bangunan
NJOP (Rp) Jumlah Per m 100.000 1.200.000.000 300.000 2.550.000.000
Luas (m2)
2
12000 8500
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 1.200.000.000,- + Rp 2.550.000.000,- = Rp 3.750.000.000,Bangunan yang tidak kena pajak adalah tempat ibadah yaitu sebesar 100 m2 NJOP Tidak Kena Pajak
= 200 x Rp 300.000,-
(Perda Sumatera Utara)
= Rp 60.000.000,NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 3.7500.00.000,- – Rp 60.000.000,= Rp 3.690.000.000,Nilai Jual Kena Pajak = 20 % x Rp 3.690.000.000,= Rp 738.000.000,Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang = 0,5 % x Rp 738.000.000,= Rp 36.900.000,Pajak Bumi dan Bangunan per 3 bulan = (3/12) x Rp 36.900.000,= Rp 9.225.000,Tabel LE – 7 Perincian Biaya Kas No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Biaya Gaji Pegawai Administrasi Umum Pemasaran Pajak Bumi dan Bangunan Total
Jumlah (Rp) 580.500.000 58.050.000 58.050.000 9.225.000 705.825.000
Universitas Sumatera Utara
LE.2.3 Biaya Start – Up
Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap
(Peters dkk, 2004)
= 0,12 x Rp 86.468.668.059,- = Rp 8.170.267.895,-
LE.2.4 Piutang Dagang
PD dimana:
IP HPT 12 PD
= Piutang dagang
IP
= Jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT
= Hasil penjualan tahunan
1. Produksi olein (minyak goreng) = 41.666 kg/jam Harga jual olein (minyak goreng) = Rp 9000 /kg
(Pusat pasar, 2007)
Produksi olein per tahun adalah: = 41.666
kg jam hari x 330 x 24 = 329.994.720 kg/tahun jam tahun hari
Hasil penjualan olein per tahun adalah = 329.994.720 kg x Rp 9000 /kg = Rp 2.969.952.480.000,2. Produksi Stearin = 36,906 kg/jam Harga jual stearin = Rp 12.000/kg
(Pusat pasar, 2007)
Produksi stearin per tahun adalah: = 36,906
kg jam hari x 330 x 24 = 292.295.821 kg/tahun jam tahun hari
Hasil penjualan stearin per tahun adalah = 292.295.821 kg x Rp 12.000 /kg = Rp 3.507.549.851.520,Maka harga total penjualan per tahun: = Rp 2.969.952.480.000,- + Rp 3.507.549.851.520,= Rp 6.477.502.331.520,Piutang Dagang
=
3 x Rp 6.477.502.331.520,12
= Rp 1.619.375.582.880,-
Universitas Sumatera Utara
Tabel LE – 8 Perincian Modal Kerja No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Biaya Bahan baku proses dan utilitas Kas Start up Piutang Dagang Total
Jumlah (Rp) 1.117.438.063.174 8.170.267.859 8.171.525.418 1.619.375.582.880 2.747.525.231.350
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 86.468.668.059,- + Rp 2.747.525.231.350,= Rp 2.833.933.899.909,Modal ini berasal dari: 1. Modal sendiri
= 60 % dari total modal investasi = 0,6 x Rp 2.833.933.899.909,= Rp 1.700.396.339.945,-
2. Pinjaman dari Bank
= 40 % dari total modal investasi = 0,4 x Rp 2.833.933.899.909,= Rp 1.133.597.559.964,-
LE.3. Biaya Produksi Total LE.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 1 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga Gaji total = (12 +1 ) x Rp 1.133.597.559.964,-= Rp 215.383.536.393.091,B. Bunga Pinjaman Bank Diperkirakan 19 % dari modal pinjaman bank = 0,19 x Rp 1.132.869.189.525,= Rp 215.245.146.010,C. Depresiasi dan Amortisasi Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.
D
PL n
Universitas Sumatera Utara
dimana:
D
= Depresiasi per tahun
P
= Harga awal peralatan
L
= Harga akhir peralatan
n
= Umur peralatan (tahun)
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Biaya amortisasi diperkirakan 20 % dari MITTL, sehingga Amortisasi = 0,2 x Rp 18.383.102.765,= Rp 3.676.620.553,-
Tabel LE – 9 Perkiraan Biaya Depresiasi Komponen
Biaya (Rp)
Bangunan Peralatan proses Peralatan utilitas Instrumentasi dan kontrol Perpipaan Instalasi listrik Insulasi Inventaris kantor Perlengkapan kebakaran Sarana Transportasi
20.955.000.000 16.321.121.513 3.449.916.453 4.038.699.939 24.853.538.084 3.106.692.261 2.485.353.808 310.669.226 310.669.226 1.923.500.000 Total
Umur (tahun)
30 10 10 10 15 20 15 5 20 20
Depresiasi (Rp)
698.500.000 1.632.112.151 344.991.645 403.869.994 1.656.902.539 155.334.613 165.690.254 62.133.845 15.533.461 96.175.000 5.230.854.012
Sumber: Peters dkk, 2004
Total biaya depresiasi dan amortisasi = Rp 3.676.620.553,-+ Rp 5.230.854.012,- = Rp 8.908.742.712,-
D. Biaya Tetap Perawatan -
Perawatan mesin dan alat-alat proses Diperkirakan 10 % dari HPT = 0,1 x Rp 31.062.002.721,- = Rp 3.106.200.272,-
Universitas Sumatera Utara
-
Perawatan bangunan Diperkirakan 10 % dari harga bangunan = 0,1 x Rp 20.955.000.000,= Rp 2.095.000.000,-
-
Perawatan kendaraan Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan = 0,1 x Rp 1.923.500.000,= Rp 192.350.000,-
-
Perawatan instrumentasi dan alat kontrol Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol = 0,1 x Rp 4.038.060.354,= Rp 403.806.035,- Perawatan perpipaan Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan = 0,1 x Rp 24.849.602.176,= Rp 2.484.960.218,- Perawatan instalasi listrik Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik = 0,1 x Rp 3.310.620.027,= Rp 310.669.226,- Perawatan insulasi Diperkirakan 10 % dari harga insulasi = 0,1 x Rp 2.484.960.218,= Rp 248.496.022,- Perawatan inventaris kantor Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor = 0,1 x Rp 310.620.027,= Rp 31.062.003,- Perawatan perlengkapan kebakaran Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran = 0,1 x Rp 310.620.027,-= Rp 31.062.003,-
Total biaya perawatan = Rp 8.904.056.579.470,-
Universitas Sumatera Utara
E. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost) Diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap = 0,2 x Rp 86.468.668.559,= Rp 17.293.733.711.855,-
F. Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan = 0,1 x Rp 17.293.733.711.855,= Rp 1.729.373.371.185,-
G. Biaya Asuransi - Asuransi pabrik diperkirakan 1 % dari modal investasi tetap = 0,01 x Rp 86.468.668.559,= Rp 864.686.686,- Asuransi karyawan 1,54 % dari total gaji karyawan (Biaya untuk asuransi tenaga kerja adalah 2,54 % dari gaji karyawan, dimana 1% ditanggung oleh karyawan dan 1,54 % ditanggung oleh perusahaan) = 0,0154 x (12/3) x Rp 580.500.000.,= Rp 35.758.800,Total biaya asuransi = Rp 900.445.485.593,-
H. Pajak Bumi dan Bangunan PBB = Rp 9.225.000,Total Biaya Tetap
=A+B+C+D+E+F+G+H = Rp 255.643.345.106.082,-
LE.3.2 Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun = Rp 4.477.094.222.297.810,B. Biaya Variabel Pemasaran Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran. = 0,1 x Rp 58.050.000,- = Rp 5.805.000,-
Universitas Sumatera Utara
C. Biaya Variabel Perawatan Diperkirakan 10 % dari biaya tetap perawatan. = 0,1 x Rp 8.905.104.515,= Rp 890.510.451,D. Biaya Variabel Lainnya Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan = 0,05 x Rp 17.296.395.468,= Rp 864.819.773,Total biaya variabel = Rp 4.471.513.3857.923,Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp 255.510.331.824,- + Rp 4.471.513.3857.923,= Rp 4.727.023.719.747,-
LE.3.3 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
A. Laba Sebelum Pajak Laba sebelum pajak = Total penjualan – Total biaya produksi = Rp 6.477.502.331.520,- – 4.727.023.719.747,= Rp 1.750.478.611.773,B. Pajak Penghasilan Berdasarkan Keputusan Menkeu RI Tahun 2004, pasal 17, tentang Tarif Pajak Penghasilan adalah: - Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %. - Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 15 %. - Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %. Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah: - 10 % x Rp 50.000.000,-
= Rp
5.000.000,-
- 15 % x Rp (100.000.000,- - 50.000.000,-)
= Rp
7.500.000,-
- 30 % x Rp (1.750.478.611.773,- – 100.000.000,-) = Rp 525.113.583.531,Total PPh
= Rp
525.126.083.532,-
Universitas Sumatera Utara
C. Laba setelah pajak Laba setelah pajak = laba sebelum pajak – PPh = Rp 1.743.003.866.773,- – Rp 522.883.660.032,= Rp 1.225.352.528.241,-
LE.4 Analisa Aspek Ekonomi
A. Profit Margin (PM) PM =
Laba sebelum pajak x 100 % total penjualan
PM =
Rp 1.743.003.866.773,x 100 % Rp 6.477.502.331.520
= 27 %
Profit margin sebesar 27
% menunjukkan keuntungan perusahaan yang
diperoleh tiap tahunnya.
B. Break Even Point (BEP)
BEP =
Biaya Tetap x 100 % Total Penjualan Biaya Variabel
BEP =
Rp 255.643.345.106.082,. x100% Rp 6.477.502. 331.520 Rp 4.478.855.119.641.350,
= 13 % BEP merupakan titik keseimbangan penerimaan dan pengeluaran dari suatu pabrik/unit dimana semakin kecil BEP maka perusahaan semakin baik. BEP biasanya tidak lebih dari 50 %, maka dari hasil diatas diketahui pendapatan dan pengeluaran sebanding. Kapasitas produksi olein pada titik BEP
= 41.666 kg x 13 % = 5.307 kg
Kapasitas produksi stearin pada titik BEP
= 36.906 kg x 13 % = 4.701 kg
Nilai penjualan pada titik BEP
= 13 % x Rp 60477.502.331.520,= Rp 825.063.754.914,-
Universitas Sumatera Utara
C. Return on Investment (RON) RON =
Laba setelah pajak x 100 % Modal Sendiri
RON =
Rp 1.220.120.206.741, x 100 % Rp 1.700.396.339.945,
= 71.755 %
D. Pay Out Time (POT) ROI =
Laba setelah pajak Total Modal Investasi
ROI =
Rp 1.220.120.206.741 = 0,431 Rp 2.833.993.899.909,
POT =
1 x 1 Tahun ROI
POT =
1 x 1 Tahun = 2.323 Tahun 0,431
POT selama 2,323 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun.
E. Internal Rate of Return (IRR) Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut “Cash Flow”. Untuk memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut: -
Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
-
Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
-
Masa pembangunan disebut tahun ke nol
-
Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun
-
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke – 10 Cash flow = laba sesudah pajak + depresiasi Dari hasi perhitungan diperoleh IRR sebesar 51,21 %
Universitas Sumatera Utara
LE-21
Universitas Sumatera Utara
8E+12
Biaya (Rp)
6E+12
4E+12 Penjualan Biaya tetap
BEP = 13 %
Biaya variabel
2E+12
Biaya produksi
0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Kapasitas Produksi (%)
Gambar LE.1 Break Even Chart Pabrik Pembuatan Olein dan Stearin
Universitas Sumatera Utara
LE-2
Tabel LE-10 Data Perhitungan Internal Rate Of Return (IRR) Tahun
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba sesudah pajak
Depresiasi
Net Cash Flow
P/F i = 51%
PV i = 51 %
P/F i = 52%
PV i = 52 %
0 1
1,750,478,611,773
525,126,083,532
1,225,352,528,241
8,908,742,712
1,234,261,270,953
0.6623
817,391,570,167
0.6579
812,013,994,048
2
1,925,526,472,950
577,638,691,885
1,347,887,781,065
8,908,742,712
1,356,796,523,777
0.4386
595,060,095,512
0.4328
587,256,113,131
3
2,118,079,120,245
635,402,561,074
1,482,676,559,172
8,908,742,712
1,491,585,301,883
0.2904
433,228,733,689
0.2848
424,734,296,944
4
2,329,887,032,270
698,942,817,181
1,630,944,215,089
8,908,742,712
1,639,852,957,801
0.1924
315,425,731,093
0.1873
307,206,609,852
5
2,562,875,735,497
768,837,098,899
1,794,038,636,598
8,908,742,712
1,802,947,379,309
0.1274
229,666,850,681
0.1232
222,210,773,896
6
2,819,163,309,046
845,720,808,789
1,973,442,500,258
8,908,742,712
1,982,351,242,969
0.0844
167,231,822,862
0.0811
160,738,192,278
7
3,101,079,639,951
930,292,889,668
2,170,786,750,283
8,908,742,712
2,179,695,492,995
0.0559
121,774,735,558
0.0533
116,276,167,965
8
3,411,187,603,946
1,023,322,178,635
2,387,865,425,312
8,908,742,712
2,396,774,168,023
0.0370
88,677,111,226
0.0351
84,115,961,148
9
3,752,306,364,341
1,125,654,396,498
2,626,651,967,843
8,908,742,712
2,635,560,710,554
0.0245
64,577,391,598
0.0231
60,852,823,418
10
4,127,537,000,775
1,238,219,836,148
2,889,317,164,627
8,908,742,712
2,898,225,907,339
0.0162
47,028,676,992
0.0152
44,024,694,896
0
0
0
0
(2,832,172,973,812)
Jumlah
1
=
(2,832,172,973,812)
47,889,745,566
1
(2,832,172,973,812)
-12.743.364.236
47.889.745.566 (52% 51%) 47.889.745.566 ( 12.743.346.236) = 51,21 %
IRR 49%
Universitas Sumatera Utara