NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANTUN MINANGKABAU Meta Sari1), Gusnetti2), Syofiani2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] ABSTRACT Research to values education of character in quatrain of Minangkabau felt important because representing an effort to develop cultural value as effort reinforcement of education of character utilize to overcome moral crisis that happened in this time. This research aim to for the mendeskripsikan of values education of character in quatrain of Minangkabau. this Type Research is research qualitative with descriptive method. this Research data is old quatrain and young quatrain of Minangkabau which there are in book " 1000 Petatah-Petitih, MamangBidal, Pantun-Gurindam" compiled by Idrus Judge of Dt. Rajo Panghulu amounting to 61 quatrain data. Result of data analysis and research show there are 74 value education of character from 61 the quatrain data which spread over in 15 value education of character identified. For a while 3 value education of other character do not there are in quatrain data of Minangkabau. At some quatrain data of Minangkabau analysed, there are more than one value education of contained character. Assess education of character which at most found at quatrain of Minangkabau is value education of peaceful love character namely counted 12 quatrain data. Where as value education of character which do not be found by at quatrain data of Minangkabau is value education of character is spirit nationality, education of character fond of to read, and education of character care environment Keyword : Value Education, Character, Quatrain of Minangkabau
Minangkabau
A. PENDAHULUAN Karya
sastra
salah
hasil
satu daerah yang memiliki kebudayaan
imajinasi yang mengandung daya cipta
yang beragam seperti karya sastra daerah
serta kreasi manusia yang mengguna-kan
sebagai penunjang sastra nasional. Salah
bahasa sebagai mediumnya, dan di
satu ciri karya sastra Minangkabau
dalamnya
adalah karya seni yang menggunakan
tercakup
kehidupan manusia.
merupakan
merupakan
berbagai
aspek
bahasa Minangkabau sebagai medianya.
Biasanya sastra Minangkabau berisi
Menurut Muslich,
(2011: 67),
tentang hidup dan kehidupan masyarakat
pendidikan karakter yang disebut juga
Minangkabau dan dilatarbelakangi oleh
pendidikan
budi
budaya
pendidikan
moralitas
Minangkabau
(Navis, 1986:
230).
pekerti merupakan manusia
yang
disadari dan dilakukan dalam tindakan Pantun
merupakan salah satu
nyata. Dalam hal ini, ada unsur proses
bentuk puisi yang terdiri dari beberapa
pembentukan nilai tersebut dan sikap
kalimat pendek berjumlah genap, yang
yang
kebanyakan terdiri dari empat baris
mengapa nilai itu dilakukan dengan
kalimat. Bunyi pada baris pertama, sama
tujuan
dengan
ketiga,
menjadi manusia yang lebih utuh. Setiap
sedangkan bunyi pada baris kedua, sama
pantun memiliki nilai-nilai pendidikan
dengan bunyi pada baris keempat. Dua
karakter tersendiri seperti nilai tanggung
baris pertama disebut sampiran, dan dua
jawab, kejujuran, religius, kedisiplinan,
baris terakhir adalah isi dari pantun
dan nilai pendidikan karakter lainnya.
(Navis, 1986:233).
Nilai-nilai tersebut dapat diterapkan
bunyi
pada
baris
Pantun erat sekali hubungannya dengan
dunia
untuk
pada
pengetahuan
membantu
manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
terutama
Dalam pantun Minangkabau, juga
Persoalan
terkandung nilai pendidikan karakter
pendidikan sangat berkaitan dengan soal
yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan
kebudayaan.
Minangkabau.
pendidikan
pendidikan,
didasari
karakter.
Hubungan
antara
Pantun
Minangkabau
pendidikan dan kebudayaan ibarat dua
terdiri dari pantun adat, pantun agama,
sisi yang berbeda dari mata uang yang
pantun muda-mudi, dan beberapa jenis
sama.
pantun lainnya
Keduanya
melengkapi
dan
saling saling
mengisi, menyem-
mengandung
yang setiap pantun nilai-nilai
pendidikan
purnakan. Setiap pantun memiliki nilai
karakter. Pantun Minangkabau pada
pendidikan
masing-masing.
mulanya merupa-kan karya sastra lisan
merupakan
yang diturunkan dari satu generasi ke
pendidikan budi pekerti plus, yaitu
generasi berikutnya. Karya sastra ini
melibatkan aspek teori pengetahuan,
disebut karya sastra “anonim” atau karya
perasaan, dan tindakan (Gani, 2010:
sastra yang tidak dikenal pengarangnya.
168).
Namun, seiring perkembangan zaman,
Pendidikan
karakter karakter
pantun ini kemudian disusun dalam
B. KAJIAN TEORI
buku-buku kumpulan pantun dengan
1. Pendidikan Karakter
berbagai ragam gaya dan corak. Hal ini
Syahrul (2011: 63) mengatakan
merupakan salah satu upaya mendoku-
pendidikan karakter adalah pengenalan
mentasikan karya sastra daerah sebagai
nilai-nilai, fisilitasi diperolehnya kesada-
salah
ran akan kepentingan nilai-nilai, dan
satu
penunjang
karya
sastra
nasional.
penginternalisasian
nilai-nilai
dalam
Salah satu buku kumpulan pantun
tingkah laku sehari-hari. Sejalan dengan
Minangkabau adalah buku yang disusun
pendapat tersebut, menurut Zubaedi
oleh Idrus Hakim Dt. Rajo Penghulu
(2012:17) pendidikan karakter merupa-
dengan
Petatah-Petitih,
kan upaya penanaman kecerdasan dalam
Pantun-Gurindam.
berpikir, penghayatan dalam bentuk
Buku ini berisi petatah-petitih, mamang,
sikap, dan pengamalan dalam bentuk
bidal, pantun, dan gurindam yang jumlah
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
keseluruhannya adalah 1000 buah. Buku
luhur
kumpulan pantun ini jumlah pantunnya
diwujudkan dalam
lebih banyak. Selain itu, pantun yang
Tuhan, diri sendiri, antarsesama, dan
terdapat dalam buku ini ditulis dalam
lingkungannya.
bahasa Minangkabau. Dipilihnya buku
merupakan pendidikan budi pekerti plus,
1000 Petatah-Petitih, Mamang-Bidal,
yaitu
Pantun-Gurindam
pengetahuan, perasaan, dan tindakan.
judul
1000
Mamang-Bidal,
ini, selain karena
yang
mejadi
jati
dirinya
interaksi
Pendidikan
melibatkan
dengan
karakter
aspek
teori
buku tersebut terdiri dari berbagai ragam jenis pantun Minangkabau, juga karena
2. Nilai Pendidikan Karakter Menurut Zubaedi (2012: 14),
buku ini berisi pantun Minangkabau yang masih memperta-hankan ciri khas sastra Minangkabau yakni menggunakan
penulis
tertarik
dalam
pembelajaran
yang berkaitan
dengan norma dan nilai-nilai pada setiap
bahasa Minangkabau. Berdasarkan
pendidikan karakter dapat diintegrasikan
uraian untuk
tersebut, melakukan
penelitian tentang pantun Minangkabau dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Pantun Minangkabau”.
mata
pelajaran.
dikembangkan,
Pendidikan
perlu
dieksplisitkan
dan
dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Pendidikan
karakter
bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
hasil pendidikan yang mengarah pada
agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
pencapaian pembentukan akhlak mulia
dan tindakan orang lain yang berbeda
secara utuh, terpadu dan seimbang.
dari dirinya.
Pada pendidikan karakter, ada
4. Nilai kedisiplinan
beberapa kriteria nilai yang menjadi
Disiplin merupakan tindakan yang
bagian
menunjukan perilaku tertib dan patuh
dalam
kerangka
pendidikan
karakter tersebut. Nilai-nilai ini diambil
pada
sebagai garis besarnya saja dan bersifat
peraturan.
terbuka. Menurut Zubaedi (2012: 74),
berbagai
ketentuan
dan
5. Nilai kerja keras
dalam rangka memperkuat pelaksanaan
Kerja keras merupakan perilaku yang
pendidikan karakter, telah teridentifikasi
menunjukan upaya sunguh-sunguh
18 nilai yang bersumber dari agama,
dalam mengatasi berbagai hambatan
pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan
belajar
nasional.
menyelesaikan tugas dengan sebaik-
Nilai-nilai
tersebut
adalah
sebagai berikut:
perilaku
tugas,
serta
baiknya.
1. Nilai Religius Religius
dan
6. Nilai kreativitas
merupakan yang
sikap
patuh
dan
Kreatif
merupakan
kemampuan
dalam
berpikir dan melakukan sesuatu untuk
melaksanakan ajaran agama yang
menghasilkan cara atau hasil baru
dianutnya.
dari sesuatu yang telah dimiliki.
Toleransi
terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan
7. Nilai kemandirian
hidup rukun dengan pemeluk agama
Mandiri
lain.
perilaku yang tidak mudah tergantung
2. Nilai kejujuran
didasarkan pada upaya menjadikan sebagai
sikap
dan
pada orang lain dalam menyelesaikan
Kejujuran merupakan perilaku yang
diri
merupakan
orang
yang
dapat
tugas-tugasnya. 8. Nilai demokratis Demokrasi merupakan cara berpikir,
dipercaya dalam perkataan, tindakan,
bersikap,
dan pekerjaan.
memiliki sama hak dan kewajiban
3. Nilai toleransi Toleransi
merupakan
dan
bertindak
dirinya dengan orang lain. sikap
dan
tindakan yang menghargai perbedaan
9. Nilai rasa ingin tahu
yang
Rasa ingin tahu merupakan sikap dan
berbicara, bergaul, dan bekerja sama
tindakan yang selalu berupaya untuk
dengan orang lain.
mengetahui
lebih
mendalam
dan
14. Nilai cinta damai
meluas dari sesuatu yang dipelajari,
Cinta
dilihat, dan didengarnya.
perkataan,
10. Nilai semangat kebangsaan
damai
merupakan
dan
tindakan
sikap, yang
menyebabkan orang lain merasa
Semangat kebangsaan merupakan
senang dan aman atas kehadiran
cara berpikir dan bertindak, serta
dirinya.
berwawasan
yang
menempatkan
15. Nilai gemar membaca
kepentingan bangsa dan negara di
Gemar
atas
kebiasaan
kepentingan
diri
dan
membaca
merupakan
seseorang
dalam
kelompoknya.
menyediakan waktu untuk membaca
11. Nilai cinta tanah air
berbagai bacaan yang memberikan
Cinta tanah air merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
kebajikan bagi dirinya. 16. Nilai peduli lingkungan
menunjukan kesetiaan, kepedulian,
Peduli lingkungan adalah tidakan
dan
atau sikap yang selalu berupaya
penghargaan
yang
tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik,
mencegah
sosial, budaya, ekonomi, dan politik
lingkungan alam disekitarnya, dan
bangsa.
mengembangkan upaya-upaya untuk
12. Nilai menghargai prestasi Menghargai
prestasi
kerusakan
pada
memperbaiki kerusakan alam yang merupakan
sikap dan tindakan yang mendorong
sudah terjadi. 17. Nilai peduli sosial
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
Peduli sosial merupaka sikap dan
yang berguna bagi masyarakat, dan
tindakan
mengakui
memberikan bantuan kepada orang
serta
menghormati
keberhasilan orang lain.
lain
13. Nilai persahabatan dan komunikatif Persahabatan
dan
merupakan
tindakan
yang
saran
senang
memperlihatkan
komunikatif
yang
dan
selalu
masyarakat
ingin
yang
membutuhkan. 18. Nilai tanggung jawab Tanggung jawab merupakan sikap dan
perilaku
melaksana-kan
seseorang tugas
untuk dan
kewajibannya terhadap diri sendiri,
Idrus
masyarakat, dan lingkungan (alam,
Penelitian ini difokuskan pada nilai-nilai
sosial, dan budaya), negara dan pada
pendidikan karakter yang ada dalam isi
agamanya.
pantun
Berdasarkan penjelasan tersebut,
Hakim
Dt
muda
Rajo
dan
Penghulu.
pantun
tua
Minangkabau pada buku tersebut.
dapat disimpulkan bahwa pendidikan
Data dalam penelitian ini adalah
karakter akan terlihat dari perilaku
pantun minangkabau yang berisi nilai-
seseorang
sehari-
nilai pendidikan karakter. Data yang
harinya yang dapat dilihat melalui sikap,
akan dianalisis dalam penelitian ini
perilaku, dan tindakannya dalam hidup
adalah pantun muda dan pantun tua
bermasyarakat.
Minangkabau.
dalam
kehidupan
Sumber
data
dalam
penelitian ini adalah buku 1000 pepatahC. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
penelitian kualitatif. Menurut Moleong
petitih,
analisis
yang
tidak
menggunakan
prosedur analisis statistik atau kuantifikasi lainnya.
Hakim Dt. Rajo Panghulu.
penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mardalis (2006: 26) penelitian bertujuan
Data
untuk
mendes-
kripsikan apa-apa yang saat ini berlaku guna menggambarkan dan menginter--
adanya.
ini
pantun yang terdapat dalam buku “1000 Patatah-Petitih, Mamang-Bidal, Pantun-
Hakim Dt. Rajo Penghulu. (2) mencatat data
yang
sesuai
dengan
tujuan
penelitian. (3) mengelompok-kan data yang telah ditemukan sesuai dengan pendidikan karakter yang terkandung dalam pantun tersebut. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Objek penelitian ini adalah pantun Minangkabau yang terdapat dalam buku papatah-petitih,
penelitian
dikumpulkan dengan cara (1) mencatat
prestasikan objek sesuai dengan apa
1000
dalam
Gurindam” yang disusun oleh Idrus
Metode yang digunakan dalam
deskriptif
Pantun-
Gurindam yang disusun oleh Idrus
(2010: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur
Mamang-Bidal,
mamang-bidal,
pantun-gurindam yang disusun oleh
(1) menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam pantun (data)
yang
sudah
dikumpulkan
sebelumnya. (2) menginterprestasikan
data yang telah dianalisis, dan (3)
petitih,
menyimpulkan hasil interprestasi data
gurindam yang keseluruhannya berjum-
yang telah dianalisis tersebut.
lah 1000. Dari hasil penelitian pada buku
Teknik pengujian keabsahan data
mamang-bidal,
tersebut,
ditemukan
dan
pantun-
sebanyak
hasil penelitian yang digunakan adalah
pantun.
triangulasi. Menurut Moleong (2010:
kemudian dikelompokkan ke dalam
330) teknik triangulasi yaitu teknik
beberapa jenis berdasarkan isi yang
pemeriksaan
terkandung
keabsahan
data
yang
Pantun-pantun
205
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
Pantun
data itu
penelitian
untuk keperluan pengecekan
dalam
yang
pantun
menjadi ini
tersebut
tersebut.
data
adalah
dalam pantun
atau sebagai pembanding terhadap data
Minangkabau dalam kelompok jenis
tersebut. Pada penelitian ini, dalam
pantun tua dan pantun muda yang
menguji
berjumlah 61 pantun.
keabsahan
data
sebagai
komponen triangulasi, data penelitian
Pantun orang tua yang dimaksud
telah diperiksa dan diabsahkan pada
dalam data penelitian ini adalah pantun
tanggal 15 januari 2014 oleh bapak H.
yang menggunakan bahasa menurun
Yusrizal Syukur, SE, MM Datuk Rajo
(manurun)
Jambi. Beliau merupakan penghulu suku
Berdasarkan isinya,
Koto Piliang Pauh IX yang saat ini
dibedakan atas pantun nasihat, pantun
menjabat sebagai ketua Kerapatan Adat
adat, dan pantun agama.
Nagari (KAN) Pauh IX Kota Padang.
Pantun
dalam
muda
penyampaiannya. pantun tua ini
yang
dimaksud
dalam penelitian ini adalah pantun yang D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digunakan
Data pantun Minangkabau dalam ini
diperoleh
dari
buku
kumpulan pantun Minangkabau yang disusun oleh Idrus Hakim Dt. Rajo Panghulu dengan judul “1000 PetatahPetitih,
orang
muda
guna
mengekpresikan pikiran dan perasaan
1. Analisis Data
penelitian
oleh
Mamang-Bidal,
Pantun-
Gurindam”. Buku ini berisi petatah-
dalam menghadapi dinamika kehidupan. Berdasarkan isinya, pantun muda ini dibedakan atas pantun dagang, pantun perkenalan,
pantun
berkasih-kasihan,
pantun perceraian, pantun berhiba hati, dan pantun ejekan. Pantun Minangkabau yang
menjadi
data
penelitian
ini
kemudian dibahas dan dideskripsikan
pok sesuai dengan acuan teori yang
nilai pendidikan karakternya.
digunakan.
2. Analisis Data pantun
yang
menjadi
data
penelitian ini dibahas dan dideskripsikan nilai-nilai pendidikan
karakter
yang
terkandung dalam pantun tersebut. Nilai pendidikan karakter
yang dilihat pada
data pantun tersebut diidentifikasi ke dalam
beberapa
kelompok,
karakter
disiplin;
karakter
kerja keras; karakter kreatif; karakter mandiri; karakter demokrasi; rasa ingin tahu; karakter semangat kebangsaan; karakter
cinta
tanah
air;
karakter
menghargai prestasi; karakter bersahabat atau komunikatif; karakter cinta damai; karakter peduli
gemar
membaca;
lingkungan;
karakter
karakter peduli
sosial; dan karakter tanggung jawab.
dapat
diterapkan
melalui
media
Data pantun Minangkabau yang sudah terkumpul, kemudian dibahas dan nilai-nilai
pendidikan
yang dilihat pada data pantun tersebut diidentifikasi ke dalam beberapa kelom-
mengintegrasikan pendidikan
dan
karakter
kepada pembaca dan peserta didik. Penanaman
nilai-nilai
disekolah
dapat
yang
dijadikan
baik wadah
pembentukan karakter bagi peserta didik. Berbagai upaya dapat dilakukan melalui
pengajaran
disertakan
pula
sastra
dengan
yang
pendidikan
karakter dalam penyampaiannya. Hasil karya sastra, seperti puisi, cerpen, lagu, pantun, maupun cerita rakyat sepertinya mampu membaca pendidikan karakter untuk masuk ke dalam jiwa pembaca dan peserta didik. Dalam hal ini, dapat disimpulkan
bahwa
secara
umum,
pantun dapat mengubah karakter bangsa ke arah yang lebih baik karena dalam pantun
pendidikan
terkandung
karakter
yang
nilai dapat
dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil penelitian, ditemukan 74
karakter yang terkandung dalam pantun tersebut. Nilai Nilai pendidikan karakter
untuk
penyampaian
setiap
3. Pembahasan
dideskripsikan
karakter
pembelajaran sastra. Sastra merupakan
yaitu
karakter religius; karakter jujur; karakter toleransi;
pendidikan
juga
Masing-masing Minangkabau
Nilai-nilai
nilai
pendidikan
terkandung
pada
Minangkabau.
74
karakter 61 nilai
data
yang pantun
pendidikan
karakter tersebut tersebar dalam 15 nilai
pendidikan karakter yang teridentifikasi.
kan karakter menghargai prestasi, 7 data
Sementara 3 nilai pendidi-kan karakter
pantun Minangkabau yang mengandung
lainnya tidak terdapat dalam data pantun
nilai pendidikan karakter bersahabat atau
Minangkabau.
data
komunikatif, 12 data pantun Minang-
pantun Minangkabau yang dianalisis,
kabau yang mengandung nilai pendidi-
terdapat lebih dari satu nilai pendidikan
kan karakter cinta damai, 2 data pantun
karakter yang dikandung-nya.
Minang-kabau yang mengandung nilai
Pada
beberapa
Berdasarkan hasil analisis data
pendidikan karakter peduli sosial, dan 8
terdapat 8 data pantun Minangkabau
data pantun Minangkabau yang mengan-
yang
dung nilai pendidikan karakter tanggung
mengandung
nilai
pendidikan
karakter religius, 3 data pantun Minang-
jawab.
kabau yang mengandung nilai pendidi-
Dari
hasil
analisis
pembahasan,
Minangkabau yang mengandung nilai
pendidikan karakter yang paling banyak
pendidikan karakter toleransi, 4 data
ditemukan pada pantun Minangkabau
pantun Minangkabau yang mengandung
adalah nilai pendidikan karakter cinta
nilai pendidikan karakter disiplin, 8 data
damai yakni sebanyak 12 data pantun.
pantun Minangkabau yang mengandung
Sementara nilai pendidikan karakter
nilai pendidikan karakter kerja keras, 5
yang tidak ditemukan pada data pantun
data
yang
Minangkabau adalah nilai pendidikan
mengandung nilai pendidikan karakter
karakter semangat kebangsaan, pendidi-
kreatif, 4 data pantun Minangkabau yang
kan karakter gemar membaca, dan
mengandung nilai pendidikan karakter
pendidikan karakter peduli lingkungan.
Minangkabau
mandiri, 2 data pantun Minangkabau yang
mengandung
nilai
pendidikan
bahwa
dan
kan karakter kejujuran, 2 data pantun
pantun
diketahui
data
nilai
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian
lain
yang
pernah
karakter demokrasi, 3 data pantun
dilakukan oleh Esvidels pada tahun 2006
Minangkabau yang mengandung nilai
dengan judul “Nilai-nilai pendidikan
pendidikan karakter rasa ingin tahu, 3
dalam Pantun Minang-kabau”, yang
data
menyimpulkan bahwa dalam pantun
pantun
Minangkabau
yang
mengandung nilai pendidikan karakter
Minangkabau
terkandung
nilai-nilai
cinta tanah air, 3 data pantun Minang-
pendidikan seperti (1) menggunakan
kabau yang mengandung nilai pendidi-
kata-kata yang sopan dan lemah lembut
agar tidak menyakiti pendengarnya, (2)
karakter yang tidak ditemukan pada data
mengutamakan ketinggian budi pekerti,
pantun
(3) meningkatkan keingin-tahuan dengan
pendidikan
memahami adat, undang-undang, dan
kebangsaan, pendidikan karakter gemar
ajaran
membaca,
moral,
(4)
kepribadian
membentuk
manusia
dengan
Minangkabau
adalah
karakter
dan
nilai
semangat
pendidikan
karakter
peduli lingkungan.
menanamkan rasa malu, sopan santun, dan perasa, serta (5) menyadari dan mempelajari setiap kejadian dari alam
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, disarankan kepada:
karena kekuasaan Allah.
1. Guru dan calon guru bahasa dan E. PENUTUP
sastra Indonesia agar dapat menguasai
1.
pendidikan
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
karakter
Minangkabau
pada
khususnya
sastra pantun,
analisis data, maka dapat disimpulkan
sehingga dapat mengajarkannya pada
bahwa
peserta didik.
pada
pantun
Minangkabau,
terkandung 74 nilai pendidikan karakter
2. Siswa,
diharapkan
lebih
rajin
yang terdapat pada 61 data pantun
membaca dan memahami pendidikan
Minangkabau.
karakter dalam pantun Minangkabau
74
nilai
pendidikan
karakter tersebut tersebar dalam 15 nilai
sebagai
pendidikan karakter yang teridentifikasi.
memperluas pengetahuan terutama
Sementara 3 nilai pendidikan karakter
dalam mempelajari Budaya Alam
lainnya tidak terdapat dalam data pantun
Minangkabau (BAM).
Minangkabau.
Pada
beberapa
data
bahan
3. Mahasiswa,
tambahan
diharapkan
memahami
terdapat lebih dari satu nilai pendidikan
pantun sebagai bahan tambahan dan
karakter yang dikandung-nya.
informasi dalam mempelajari karya
paling banyak ditemukan pada pantun
karakter
dapat
pantun Minangkabau yang dianalisis,
Nilai pendidikan karakter yang
nilai
untuk
dalam
sastra khususnya sastra Minangkabau. 4. Peneliti
lain,
diharapkan
dapat
Minangkabau adalah nilai pendidikan
mengembangkan penelitian ini dalam
karakter cinta damai yakni sebanyak 12
melakukan
data pantun. Sementara nilai pendidikan
penelitian
selanjutnya
dengan menggunakan aspek yang berbeda. Ucapan Terima Kasih Di dalam penyelesaian penulisan artikel ini tidak terlepas dari bantuan,
Mardalis. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumu Aksara. Muslich Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. Gusnetti, M.Pd. selaku pembimbing
Moleong, J. Lexi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Navis, A.A. 1986. Alam Takambang Jadi Guru. Jakarta: Pustaka Grafitipers.
I dan Ibu Dra. Hj. Syofiani, M.Pd. selaku pembimbing II yang banyak memberkan saran, nasihat, motivasi, dan telah menyediakan waktu yang banyak untuk penulis, mulai dari awal penyelesaian proposal sampai selesainya penulisan skripsi, serta artikel penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Esvidel. 2006. “Nilai-Nilai Pendidikan dalam Pantun Minangkabau”. Skripsi. Universitas Bung Hatta. Gani, Erizal. 2010. Pantun Minangkabau dalam Persfektif Budaya dan Pendidikan. Padang: UNP Press. Hakim, Idrus. 1978. 1000 PetatahPetitih, Mamang-Bidal, PantunGurindam. Bandung: Rosda Bandung. Majid,
Abdul. 2010. Pendidikan Karakter dalam Persepektif Islam. Bandung: Insan Citra Utama
Syahrul. 2011. “Kesantunan Berbahasa dan Upaya Memupuk Perilaku Berkarakter Peserta Didik”. Prosiding Seminar Nasional. Padang: Sukabina Press. Zubaedi. 2012. Karakter. Prenada
Desain Pendidikan Jakarta: Kencana Media Group