TESIS
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
NI KOMANG TRI ANI, SE
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
TESIS
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
NI KOMANG TRI ANI, SE NIM. 1391161010
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
i
STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI KOMANG TRI ANI, SE NIM. 1391161010
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
v
UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastyastu, Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya/ karunia-Nya, Tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Wayan Windia,SU, pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam menyelesaikan Tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula kepada Dr.Ir. Ni Wayan Sri Astiti,MP selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.dr. I Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Ketut Suamba,MP selaku Ketua Program Pascasarjana Agribisnis sekaligus sebagai penguji yang telah memberikan dorongan, masukan dan semangat dalam penyelesaian Tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada Dr. I Gede Setiawan Adi Putra,SP.,MP selaku penguji yang telah memberikan banyak masukan, semangat serta membimbing penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Begitu pula ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Prof.Dr.Ir. Nyoman Sutjipta,MS selaku penguji yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan dan koreksi sehingga Tesis ini bisa terwujud seperti ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Kabupaten Badung yaitu Ketua DPRD Kabupaten Badung I Nyoman Giri Prasta,S.Sos, Wakil Bupati Badung I Made Sudiana, SH,M.Si, dan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I.G.A.K Sudaratmaja yang telah memberikan dukungan, semangat, masukan serta partisipasi dalam menyukseskan penelitian Tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kabid ODTW Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Gede Suastika, Kabid Pelayanan Ijin Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat dan Non Perijinan A.A. Gede Rahmadi, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bali I G.A Ambari, Kasi Perluasan Areal Distanbunhut Kab. Badung Ir. I Wayan Sukarta, Eksekutif Direktur PHRI Kab. Badung I Made Sulasa Jaya, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana dan Camat Petang Gusti Putu Ariawan atas partisipasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian Tesis ini. Ungkapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Perbekel Desa Pelaga I Gusti Lanang Umbara,S.Sos atas dukungan, kerjasama, dan fasilitas yang diberikan kepada penulis selama penelitian di Desa Pelaga. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dewa Ngurah staf Perbekel Desa Pelaga yang telah banyak membantu penulis untuk observasi ke berbagai tempat di Desa Pelaga dan begitu juga terima kasih kepada Bu Suryathi dan Pak Sugita yang telah hadir dalam acara FGD. Terima kasih juga
vi
penulis ucapkan kepada kelian subak, kelian dinas, kelian adat dan seluruh masyarakat Desa Pelaga atas kerjasama dan bantuannya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Ibu dan Bapak selaku orang tua yang telah memberikan restu, doa dan dukungan kepada penulis baik moril maupun materiil dalam menyelesaikan penelitian Tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada para sahabat yang turut memotivasi Ninna, Yuli, Sagitarini, Nanti, Maeni Marlina, Sunari, Mitarsih, Wawan dan Setya. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada teman-teman seperjuangan Anas Rizki Bachtiar, Elfis Umbu K. Retang, Putu Intarini, Meilita Isti dan teman-teman Magister Agribisnis lainnya atas masukan, motivasi, bantuan dan kerjasamanya selama ini. Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dr. A.A.A.Ngurah Tini Rusmini Gorda,SH.,MM.,MH atas perhatian, doa dan dukungannya serta teman-teman pengurus dan anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga terima kasih atas dukungan dan doanya. Akhirnya ucapan terima kasih yang mendalam juga penulis sampaikan kepada teman-teman Karang Taruna Widya Dharma Bhakti Kelurahan Kapal yang kompak memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam acara FGD (Focus Group Discussion) yang diselenggarakan penulis di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian Tesis ini serta kepada penulis sekeluarga. Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Denpasar, Agustus 2015 Penulis
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis Ni Komang Tri Ani atau yang lebih akrab dipanggil Tri dilahirkan di Kabupaten Badung, Bali pada Tanggal 22 Juni 1990. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan I Ketut Sumertana dan Ni Wayan Widnyawati. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kapal, Mengwi (1996-2002) dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Mengwi (2002-2005). Penulis menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Mengwi (2005-2008). Penulis
selanjutnya
menjadi
mahasiswa
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar, program studi Akuntansi pada tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiknas Denpasar, penulis turut aktif dalam kegiatan organisasi di Kampus, diantaranya menjadi Sekretaris Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEKMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Tahun 2008-2009, Ketua Sekbid Kesenian Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma (KBMHD) pada tahun 2009-2010, Ketua UKM Tari dan Penari Kebesaran Undiknas pada Tahun 2009-2011, Anggota UKM Media Kampus sebagai wartawan kampus, Ketua I BEKMa FEB pada Tahun 2010-2011, Bendahara Umum Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Tahun 2010-2011. Penulis juga aktif menjadi Wakil Ketua I Karang Taruna Kelurahan Kapal dan Sekretaris Umum Koperasi Perempuan Ramah Keluarga. Penulis saat ini menjadi Wiraswasta meneruskan usaha orang tua di UD. Sumertana Kapal menjual sanggah dan sebelumnya sempat bekerja sebagai Customer Service Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Sempidi Cabang Gatot Subroto pada Tahun 2012-2013.
viii
ABSTRAK Ni Komang Tri Ani. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Dengan Pengembangan Agrowisata Berbasis Tri Hita Karana: Studi Kasus Di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, SU dan Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP. Dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung No. 26 Tahun 2013, Desa Pelaga yang terletak di wilayah Badung Utara ditetapkan sebagai kawasan konservasi dan pertanian terintegrasi. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan agrowisata berbasis Tri Hita Karana yang ramah lingkungan untuk meningkatkan konservasi di Desa Pelaga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman; menganalisis rumusan alternatif strategi dan menentukan strategi prioritas dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan matriks IFAS, EFAS, SWOT dan QSPM. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumentasi dan FGD yang diikuti 28 orang peserta. Penetapan responden penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) sebanyak 21 orang. Hasil penelitian menunjukkan: 1) faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yaitu adanya kesadaran masyarakat untuk mengimplementasikan kebijakan Perda No.26 tahun 2013, skill SDM masih rendah, pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana dan kedatangan MEA, 2) alternatif strateginya yaitu mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani; menjadikan Perda No. 26 Tahun 2013 sebagai pelindung; mendorong masyarakat untuk berwirausaha; meningkatkan intensitas pendidikan dan pelatihan kepada petani; membangun kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat petani untuk mempromosikan agrowisata; meningkatkan kegiatan upacara, adat dan budaya; memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang melanggar jalur hijau; mengoptimalkan daya tarik kawasan dengan konsep OVOP; membangun sarana dan prasarana dengan konsep back to nature, serta membudayakan gerakan menanam sejuta pohon “Keep Green for Pelaga”, dan 3) strategi prioritas yang menduduki peringkat pertama yaitu mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani Desa Pelaga sebagai pelaku utama pembangunan agrowisata berbasis Tri Hita Karana, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan mengembangkan produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata, cenderamata, dan lain sebagainya dengan nilai Total Attreactiveness Score (TAS) sebesar 5,66. Perlu adanya konsistensi dan sinergi dari pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Kata kunci: Strategi, Alih Fungsi, Agrowisata, Tri Hita Karana
ix
ABSTRACT Ni Komang Tri Ani. Strategy Of Agricultural Field Function Alteration Control By Agrotourism Development Based On Tri Hita Karana: Case Study At Pelaga Village, Petang Sub-District, Badung Regency. Advisory Committee Prof. Dr. Ir. Wayan Windia, SU and Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP. In Regulation of Layout Plan of Badung Regency Region No.26 Year 2013, Pelaga Village that located on Northern Badung is decided as conservation region and integrated agricultural. Therefore, it needs to develop agritourism based on Tri Hita Karana that is eco-friendly to improve conservation at Pelaga Village. This research has purpose to analyze factors that become the strength, weakness, opportunity and threat; to analyze formula of strategy alternative and to determine priority strategy in controlling of agricultural field function alteration by the development of agrotourism based on Tri Hita Karana at Pelaga Village, Petang Sub-district, Badung Regency. Data analysis method that is used in this research is the qualitative and quantitative descriptive by using matrix of IFAS, EFAS, SWOT and QSPM. Data collection was carried out by interview, observation, documentation study and FGD (Focus Group Discussion) that was followed by 28 participants. Determination of research respondent was carried out purposively (intended) which were for 21 people. Research result shows that: 1) factors of strength, weakness, opportunity and threat are the existence of people’s consciousness to implement the policy of Regulation No.26 year 2013, the human resources skill is still low, development of agrotourism based on Tri Hita Karana, and the arrival of MEA, 2) an alternative strategy which optimizes empowerment of farming communities; make regulation No. 26 year 2013 as a protector; encourage people to entrepreneurship; increase the intensity of education and training for farmers; establishing cooperation with government, business and farming communities to promote agro-tourism; increases the activity of ceremonies, customs and culture; providing strict sanctions for people who violate the green line; optimize the appeal of the region with the concept of OVOP; build infrastructure with the concept back to nature, as well as the civilizing movement to plant a million trees "Keep Green for Pelaga", and 3) strategic priorities that ranked first is to optimize the empowerment of farmers Pelaga as the main actors of development of agro-based Tri Hita Karana, so can enhance the local economy by developing tourism products typical Pelaga such as tour packages, souvenirs, etc. with a Total Value Attreactiveness Score (TAS) of 5.66. It needs consistency and synergy between the government, business and the people to control agricultural fields function alteration by the development of agrotourism based on Tri Hita Karana at Pelaga Village, Petang Sub-district, Badung Regency. Key Words: Strategy, Function Alteration, Agrotourism, Tri Hita Karana
x
RINGKASAN STRATEGI PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DENGAN PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS TRI HITA KARANA: STUDI KASUS DI DESA PELAGA, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG Kabupaten Badung memiliki pertumbuhan sektor pariwisata yang begitu pesat, utamanya di wilayah Badung Selatan. Tingginya perkembangan sektor pariwisata memberikan dampak kepada lingkungan, utamanya sektor pertanian. Perkembangan sektor pariwisata yang kebablasan dapat mengancam keberlanjutan sektor pertanian jika alih fungsi lahan pertanian di berbagai daerah di Kabupaten Badung tidak segera disikapi. Perda RTRW No. 26 Tahun 2013 mengatur zona pembagian wilayah Kabupaten Badung menetapkan Badung Utara sebagai daerah konservasi menjadi suatu perlindungan hukum bagi kawasan tersebut. Badung Utara khususnya Desa Pelaga memiliki potensi pertanian dalam arti luas. Potensi alam ini hendaknya dimanfaatkan oleh masyarakat lokal/petani untuk dikembangkan agrowisata. Agrowisata merupakan wisata alam yang memadukan aktivitas sektor pertanian (sektor primer) ke dalam sektor pariwisata (sektor tersier) tanpa melakukan eksploitasi yang berlebihan dengan menjaga pelestarian lingkungan. Agrowisata memanfaatkan obyek-obyek pertanian sebagai obyek wisata yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui perpaduan sistem agribisnis. Dalam hal ini perlu adanya sinergi Tri Mitra dan Tri Karya yaitu pemerintah sebagai pembuat aturan, dunia usaha sebagai penggerak perekonomian dan petani/masyarakat Desa Pelaga sebagai obyek. Agrowisata dapat menciptakan harmoni antara sektor pertanian dan pariwisata dengan aktivitas petani dan wisatawan didalamnya yang menjaga keletarian alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Hal inilah yang akan menjadi landasan pentingnya pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Pengembangan ini sebagai wujud pelestarian lingkungan dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab kebahagiaan dan kesejahteraan yang ditunjukkan dari hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan) dan manusia dengan alam lingkungannya (palemahan). Konsep tersebut analog dengan sistem kebudayaan yang meliputi subsistem pola pikir/konsep, subsistem sosial dan subsistem artefak/kebendaan. Melalui implementasi konsep Tri Hita Karana dalam pengembangan agrowisata yang berlandaskan nilai-nilai agama di Desa Pelaga, diharapkan mampu menjaga keseimbangan alam dan menjaga kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman; untuk menganalisis rumusan alternatif strategi; dan untuk menentukan strategi yang paling tepat diprioritaskan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
xi
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dengan pemilihan lokasi secara purposive (sengaja). Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif seperti Perda Kabupaten Badung dan monografi Desa Pelaga serta data kuantitatif seperti data time series kondisi lahan pertanian Kabupaten Badung, data jumlah penduduk, luas lahan dan sebagainya. Beberapa instrumen yang digunakan untuk menunjang penelitian ini diantaranya buku catatan, hadphone, kamera dan angket/kuesioner. Responden penelitian ditentukan secara sengaja sebanyak 21 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah wawancara, observasi, studi dokumentasi dan FGD (Focus Group Disscusion). FGD dilaksanakan pada tanggal 28 Pebruari 2015 di Ruang Pertemuan Kantor Perbekel Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dengan peserta sejumlah 28 orang dari unsur eksternal dan unsur internal. Dari unsur eksternal yang hadir dalam FGD diantaranya: Wakil Bupati Badung, Ketua DPRD Kabupaten Badung, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Camat Petang, Manajer Bagus Agro Plaga, Mahasiswa Program Pascasarjana Agribisnis UNUD dan Karang Taruna Kelurahan Kapal. Unsur internal yang hadir meliputi Perbekel Desa Pelaga, Kelian Subak dan Kelian Banjar Dinas yang ada di Desa Pelaga. Dari FGD tersebut menghasilkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) dalam pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan matrik IFAS ((Internal StrategicFactors Analysis Summary) dan matrik EFAS (External StrategicFactors Analysis Summary) untuk mencari nilai bobot, rating dan skor dari masing-masing faktor internal dan eksternal. Hasil perhitungan IFAS pada faktor kekuatan dengan skor tertinggi sebesar 0,229 yaitu kesadaran masyarakat untuk mengimplementasikan kebijakan pemerintah Perda RTRW No.26 Tahun 2013 yang menetapkan Desa Pelaga sebagai kawasan konservasi yang wajib dilindungi dan dilestarikan. Sedangkan kelemahan yang paling penting untuk diperhatikan dengan nilai skor tertinggi sebesar 0,192 yaitu skill SDM masih rendah. Hasil perhitungan matriks EFAS menunjukkan total skor tertinggi sebesar 0,318 untuk faktor peluang yaitu pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana dapat mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Sedangkan faktor ancaman dengan total skor tertinggi sebesar 0,459 ialah kedatangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bisa menjadi ancaman jika masyarakat lokal tidak mampu bersaing dan mengembangkan diri sehingga penting untuk diwaspadai Hasil matrik IFAS dan EFAS yang memiliki skor lebih tinggi sebanyak 46 faktor internal dan eksternal yang dianggap penting, dimasukkan ke dalam matrik SWOT. Matrik SWOT merupakan pendekatan kualitatif. Gabungan faktor internal dan eksternal dalam matrik SWOT menghasilkan empat kategori strategi alternatif yaitu S-O, S-T, W-O, dan W-T. Strategi alternatif dari analisis SWOT terbagi menjadi tiga aspek strategi yang dikaitkan dengan konsep Tri Hita Karana. Aspek konsep/pola pikir/parahyangan strategi alternatif yang harus
xii
dicapai ialah mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani Desa Pelaga sebagai pelaku utama pembangunan agrowisata berbasis Tri Hita Karana, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan mengembangkan produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata, cenderamata, dan lain sebagainya; mendorong kreatifitas dan memotivasi masyarakat setempat untuk berwirausaha mengelola hasil pertanian Desa Pelaga ke dalam agroindustri atau home industry; menjadikan peraturan pemerintah Perda RTRW No.26 Tahun 2013 sebagai pelindung dengan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk meningkatkan konservasi di Desa Pelaga dan mengendalikan alih fungsi lahan pertanian dalam rangka konsep berkelanjutan (sustainable); meningkatkan kegiatan ritual seperti upacara, adat dan budaya untuk mengimplementasikan Tri Hita Karana dalam kehidupan masyarakat di Desa Pelaga; dan memberikan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang mengalihfungsikan jalur hijau menjadi bangunan fisik atau non pertanian di Desa Pelaga. Berdasarkan aspek sosial/pawongan maka rumusan alternatif strategi yang diperoleh yaitu melaksanakan dan meningkatkan intensitas pendidikan dan pelatihan mengenai pemandu wisata, teknologi pertanian, pengolahan hasil pertanian, bahasa asing dan lain sebagainya kepada petani dan masyarakat Desa Pelaga agar memiliki kemampuan untuk bersaing dan mengembangkan diri serta membangun kerjasama dengan pemerintah, dunia usaha (PHRI dan ASITA) dan masyarakat petani Desa Pelaga dalam mengembangkan agrowisata, penyaluran hasil pertanian dan promosi agrowisata. Berdasarkan aspek artefak/kebendaan/palemahan maka rumusan alternatif strateginya ialah mengoptimalkan daya tarik kawasan pertanian Desa Pelaga dengan menata kawasan pertanian secara unik dan menarik dengan konsep one village one product; membangun sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas agrowisata dengan konsep back to nature (menyatu dengan alam) seperti rumah tinggal wisatawan yang memanfaatkan rumah penduduk dengan arsitektur alami, jalur tracking, pasar agribisnis dan sebagainya; dan membudayakan gerakan menanam sejuta pohon "Keep Green for Pelaga" bagi wisatawan yang berkunjung untuk meningkatkan konservasi. Hasil faktor internal dan eksternal dan rumusan alternatif strategi tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan matrik QSPM untuk mencari strategi utama atau strategi yang paling diprioritaskan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan pengembangan agrowisata berbasis Tri Hita Karana di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Strategi prioritas dari matrik QSPM dengan nilai Total Attreactiveness Score (TAS) sebesar 5.66 ialah strategi mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat petani Desa Pelaga sebagai pelaku utama pembangunan agrowisata berbasis Tri Hita Karana, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan mengembangkan produk wisata khas Pelaga seperti paket-paket wisata, cenderamata, dan lain sebagainya. Strategi ini termasuk aspek konsep/pola pikir/parahyangan yang berhasil menduduki peringkat satu atau prioritas. Bila petani sejahtera dan agrowisata berbasis Tri Hita Karana mampu dikelola oleh masyarakat Desa Pelaga dengan dukungan pemerintah dan dunia usaha maka tidak akan ada alih
xiii
fungsi lahan pertanian sehingga tercipta kelestarian alam dan pertanian berkelanjutan. Saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini ialah 1) diperlukan pemberdayaan masyarakat petani di Desa Pelaga dengan memberikan pendidikan dan pelatihan agar mampu bersaing dan mengembangkan skillnya, 2) diperlukan komitmen dan konsistensi dari pemerintah untuk mendorong masyarakat dalam mengimplementasikan kebijakan melalui pemberdayaan alam, 3) diperlukan kerjasama yang intensif dengan pemerintah, dunia usaha dan travel agent untuk meningkatkan pemasaran dan penyaluran hasil pertanian maupun untuk meningkatkan promosi daya tarik wisata yang ada di Desa Pelaga, 4) diperlukan dukungan sarana dan prasarana dari pemerintah untuk peningkatan nilai sapta pesona serta perlu dibuatkan fasilitas penginapan yang ramah lingkungan, 5) perlu dikembangkannya pasar agribisnis yang tertata dengan baik disepanjang jembatan Tukad Bangkung untuk menjual berbagai produk hasil pertanian, oleh-oleh khas Pelaga ataupun cenderamata sehingga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat.
xiv
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM .................................................................................... i PRASYARAT GELAR ............................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................ iv SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................... v UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. viii ABSTRAK ............................................................................................. ix ABSTRACT ............................................................................................. x RINGKASAN ............................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................. xv DAFTAR TABEL .................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................... 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1.2. Rumusan Masalah .............................................................. 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................
1 1 9 10 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 2.1. Strategi ................................................................................. 2.2. Agrowisata ........................................................................... 2.3. Tri Hita Karana ................................................................... 2.4. Alih Fungsi Lahan Pertanian ............................................... 2.5. Pengendalian Lahan Pertanian ............................................ 2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................
12 12 13 18 22 25 27
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP ............................. 3.1. Kerangka Berpikir ............................................................... 3.2. Konsep .................................................................................
32 32 35
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................ 4.1. Rancangan Penelitian ......................................................... 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 4.3. Sumber dan Jenis Data ........................................................ 4.3.1. Sumber data .............................................................. 4.3.2. Jenis data ................................................................... 4.4. Instrumen Penelitian ........................................................... 4.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 4.5.1. Wawancara ............................................................... 4.5.2. Observasi ..................................................................
38 38 39 40 40 41 41 42 42 42
xv
4.5.3. Studi dokumentasi .................................................... 4.5.4. Focus Group Disscusion (FGD) ............................... 4.6. Identifikasi Variabel ............................................................ 4.6.1. Identifikasi faktor internal ......................................... 4.6.2. Identifikasi faktor eksternal ...................................... 4.7. Metode Analisis Data .......................................................... 4.7.1. Analisis SWOT........................................................... 4.7.2. Analisis QSPM ..........................................................
42 43 43 43 45 47 47 58
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 5.1. Gambaran Umum Desa Pelaga ........................................... 5.1.1. Letak geografis .......................................................... 5.1.2. Iklim .......................................................................... 5.1.3. Tata guna tanah.......................................................... 5.1.4. Perwilayahan ............................................................. 5.1.5. Potensi penduduk....................................................... 5.1.6. Potensi kelembagaan ................................................. 5.2. Penentuan Faktor Internal dan Eksternal ............................ 5.2.1. Identifikasi faktor internal ......................................... 5.2.2. Identifikasi faktor eksternal ....................................... 5.3. Perumusan Alternatif Strategi ........................................... 5.3.1. Pendekatan kuantitatif SWOT ................................... 5.3.2. Pendekatan kualitatif SWOT ..................................... 5.4. Penentuan Strategi Prioritas dengan Analisis QSPM ..........
60 60 60 60 60 61 61 63 65 66 68 70 71 83 86
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 6.1. Simpulan .............................................................................. 6.2. Saran ....................................................................................
102 102 105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................
107 111
BAB V
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1. Data Series Kondisi Lahan Pertanian Kabuapten Badung (Tahun 2009-2013) .......................................................................... 4.1. Faktor Internal dengan Elemen Faktor Kekuatan ........................... 4.2. Faktor Internal dengan Elemen Faktor Kelemahan ......................... 4.3. Faktor Eksternal dengan Elemen Faktor Peluang ........................... 4.4. Faktor Eksternal dengan Elemen Faktor Ancaman ........................ 4.5. Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) ........ 4.6. Matriks EFAS (Eksternal Strategic Factor Analysis Summary) ..... 4.7. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal ......................................... 4.8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal ..................................... 4.9. Matriks SWOT Kearns (1992) ........................................................ 4.10. SWOT Strategic Issue ...................................................................... 4.11. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) ........................ 5.1. Jenis Kegunaan Lahan di Wilayah Desa Pelaga ............................. 5.2. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan........................................... 5.3. Jumlah Penduduk Angkatan Kerja Menurut Jenis Mata Pencaharian ..... 5.4. Faktor Internal Elemen Faktor Kekuatan ........................................ 5.5. Faktor Internal Elemen Faktor Kelemahan ..................................... 5.6. Faktor Internal Elemen Faktor Peluang .......................................... 5.7. Faktor Internal Elemen Faktor Ancaman ........................................ 5.8. Matrik IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) ......... 5.9. Matrik EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary) ....... 5.10. Matrik SWOT .................................................................................. 5.12. Alternatif Strategi ........................................................................... 5.11. Hasil Analisis QSPM ......................................................................
xvii
3 44 45 46 47 50 52 53 53 56 56 58 61 62 63 67 68 69 70 75 78 84 85 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. ZonasiAgrowisata ............................................................................ 2.2. Analogi konsep THK dengan sistem kebudayaan ........................... 3.1. Kerangka Berpikir ........................................................................... 4.1. Pola Pikir Analisis SWOT ............................................................... 4.2. Diagram Analisis SWOT ................................................................ 5.1. Hasil Diagram Analisis SWOT ...................................................... 6.1. Zonasi Agrowisata berbasis Tri Hita Karana .................................
xviii
17 21 34 49 54 80 101
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. 2. 3. 4.
Rekapitulasi Alih Fungsi Lahan Per Kecamatan Tahun 2009-2013 Peta Desa Pelaga .............................................................................. Jadwal Kegiatan Penyusunan Usulan Penelitian .............................. Responden Penelitian ....................................................................... 5. Peserta Focus Group Disscusion...................................................... 6. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 7. Pedoman Wawancara ....................................................................... 8. Kuesioner Penelitian......................................................................... 9. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Kekuatan dan Kelemahan ............. 10. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Peluang dan Ancaman .................. 11. Hasil Perhitungan Rating Faktor Kekuatan dan Kelemahan ............ 12. Hasil Perhitungan Rating Faktor Peluang dan Ancaman ................. 13. Perhitungan Matrik QSPM ............................................................... 14. Ijin Mengadakan Penelitian ..............................................................
xix
111 116 117 118 120 122 125 128 142 145 148 151 154 156